OPTIKA GEOMETRI Oleh : Ir. ARIANTO PEMBIASAN PEMANTULAN BERKAS CAHAYA MACAM PEMANTULAN HUKUM PEMANTULAN PERJANJIAN TANDA CERMIN DATAR 2 CERMIN DATAR CARA MELUKIS BAYANGAN CERMIN CEKUNG SIFAT BAYANGAN CERMIN CEMBUNG CERMIN GABUNGAN IR. STEVANUS ARIANTO CONTOH SOAL INDEX BIAS INDEX BIAS RELATIF CONTOH SOAL HUKUM PEMBIASAN CONTOH SOAL HUKUM SNELIUS CONTOH SOAL SUDUT KRITIS CONTOH SOAL PEMANTULAN TOTAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL KACA PLAN PARALEL PEMBIASAN PADA PRISMA (UMUM) DEVIASI MINIMUM CONTOH SOAL PERMUKAAN LENGKUNG CONTOH SOAL PERJANJIAN TANDA LENSA TEBAL DI RUANG 1 BENDA DI FOKUS LENSA TIPIS DI RUANG 2 JENIS LENSA TEPAT DI PUSAT KEKUATAN LENSA DI RUANG 3 LENSA GABUNGAN CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL CONTOH SOAL 1 PEMANTULAN Macam-macam berkas cahaya. 1.Divergen (berkas cahaya yang memancar) yaitu sinar datang dari satu titik. 2.Konvergen (berkas cahaya yang mengumpul) yaitu sinar yang menuju ke satu titik. 3.Paralel yaitu sinar sejajar satu sama lain. MACAM PEMANTULAN Pemantulan cahaya dibedakan 2 macam yitu : Pemantulan teratur (Speculer reflection) Yaitu : pemantulan cahaya dalam satu arah. Contoh : pemantulan pada kertas lapis dari perak, aluminium atau dari baja. Pemantulan baur (diffuse reflection) Yaitu : pemantulan cahaya ke segala arah. Contoh : pemantulan kertas putih tanpa lapis. Di dalam bab ini hanya dibicarakan pemantulan teratur. IR. STEVANUS ARIANTO 2 HUKUM PEMANTULAN hukum-hukum pemantulan cahaya yaitu : 1.Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar. 2.Sudut datang ( i ) = sudut pantul ( r ). PERJANJIAN TANDA PEMBENTUKAN BAYANGAN KARENA PEMANTULAN. a.Semua jarak diukur dari vertex (v) ke titik yang bersangkutan. b. Sinar datang dari kiri ke kanan c.Jarak benda (s) adalah positip, jika arah pengukuran berlawanan dengan arah sinar datang. d.Jarak bayangan (s`) adalah positip, jika arah pengukuran berlawanan arah sinar, negatif jika searah dengan sinar. e.Jari-jari (R) : positif jika diukur berlawanan dengan sinar, negatif jika searah dengan sinar. 1 s IR. STEVANUS ARIANTO 1 s` 1 m f h` h s` s S’ (-) bayangan maya S’ (+) banyangan sejati M (-) bayangan terbalik M (+) bayangan tegak 3 CERMIN DATAR Permukaan datar dapat dianggap permukaan sferis dengan R = Jadi, jarak titik api (focus) untuk permukaan datar ialah : f R 2 Oleh karena itu sifat – sifat cermin datar : 1.Jarak benda (s) = jarak bayangan (s`) 2.Bayangan bersifat maya s` : negatip 3.Tinggibenda (h) = tinggi bayangan (h`) m = 1 4.Bayangan tegak m : positip PEMANTULAN 2 CERMIN DATAR BERSUDUT Untuk dua buah cermin yang saling membentuk sudut satu dengan yang lainya, jumlah bayangan yang terjadi dari sebuah benda yang diletakkan diantaranya adalah : n IR. STEVANUS ARIANTO 360 1 4 Cara melukis bayangan 60 derajat Contoh soal dua cermin datar bersudut Dua buah cermin saling membentuk sudut 30 derajat dan dan 60 derajat, hitunglah selisih banyaknya bayangan yang dibentuk dua keadaan tersebut di atas. IR. STEVANUS ARIANTO 5 Jawab contoh soal 2 buah cermin datar 360 360 1) ( 1) 30 60 n = 11 – 5 =6 n ( Contoh 2 soal dua cermin datar bersudut Dua buah cermin datar diletakan saling membetuk sudut x derajat, Jika sudut tersebut diperkecil 35 derajat maka bayangan yang terbentuk menjadi 5 kali bayangan semula. (benda diletakkan diantara dua buah cermin) Hitunglah besar sudut x IR. STEVANUS ARIANTO 6 Jawab Contoh 2 soal dua cermin datar bersudut 360 360 360 360 1) : ( 1) 1) m : 5m ( 1) : ( x x 35 x x 35 360 360 1800 5x 360 x 35 5( 1) ( 1) x x 35 x x x 35 x 35 n1 : n2 ( 1800 5 x x 360 x 35 x 35 (1800 5 x )( x 35) (395 x ) x 1800x 63.000 5 x 2 175x 395x x 2 4 x 2 1580 x 63.000 0 x 2 395 x 15750 0 ( x 45)( x 350) 0 x 45derajat CERMIN CEKUNG Sifat – sifat sinar dan penomoran ruang : 1 1.Berkas sinar yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan lewat fokus (f) 2 3 2.Berkas sinar lewat fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3.Berkas sinar lewat titik pusat kelengkungan cermin ® dipantulkan lewat titik itu juga. 1.Ruang I antara 0 < s < f 2.Ruang II antara f < s < R 3.Ruang III antara s>R 4.Ruang IV daerah di belakang cermin (bagian gelap) IR. STEVANUS ARIANTO 7 SIFAT BAYANGAN SIFAT BAYANGAN DI RUANG I 1 f 1 s 1 s` Pembesaran : 1 s` 1 f s` = s m 1 s (s s` s. f f )s 0 < s < f s–f < 0 sxf s f m Sehingga : s` adalah negatip berarti bayangannya maya f s f m = positip berarti tegak. Sedang : m > 1 berarti diperbesar. SIFAT BAYANGAN 2 Untuk benda tepat di f. 1 s` 1 f 1 s 1 s` s` (s = f ) 1 f 1 f 1 0 s` 1 0 berarti bayangannya tak terhingga. IR. STEVANUS ARIANTO 8 SIFAT BAYANGAN 3 SIFAT BAYANGAN DI RUANG 2 1 f 1 s 1 s` Pembesaran : 1 s` 1 f 1 s s` = s m s` s. f (s f )s f < s < 2f sxf s f m s–f > 0 Sehingga : s` adalah positif berarti bayangannya nyata/sejati m = negatif berarti f s terbalik. f Sedang : m > 1 berarti diperbesar. SIFAT BAYANGAN 4 SIFAT BAYANGAN DI PUSAT LINGKARAN 1 f 1 s 1 s` Pembesaran : 1 s` m 1 f s` = s 1 s (s s` s. f f )s sxf 2f f m s–f > 0 Sehingga : s` adalah positif berarti bayangannya nyata/sejati m = negatif berarti f 2f s = 2f f terbalik. Sedang : m = 1 berarti sama besar. IR. STEVANUS ARIANTO 9 SIFAT BAYANGAN 5 SIFAT BAYANGAN DI RUANG 3 1 f 1 s 1 s` Pembesaran : 1 s` m 1 f 1 s s` = s s > 2f sxf s f s` s. f (s f )s m s–f > 0 Sehingga : s` adalah positif berarti bayangannya nyata/sejati m = negatif berarti f s f terbalik. Sedang : m < 1 berarti diperkecil. JUMLAH DARI NO RUANG BENDA DAN NO RUANG BAYANGAN = 5 CERMIN CEMBUNG 1 2 3 1.Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari fokus (f). 2.Berkas sinar seolah-olah menuju fokus Dipantulkan sejajar sumbu utama. 3.Berkas sinar yang menuju titik pusat kelengkungan cermin ( R ) dipantulkan seolah berasal dari titik itu juga. sifat cermin cembung selalu maya, tegak dan diperkecil karena m selalu lebih kecil dari satu. ( untuk s positip ). IR. STEVANUS ARIANTO 10 Contoh soal cermin lengkung Jarak antara benda dan bayangan maya yang ditimbulkan oleh cermin lengkung adalah 120 cm. Jika tinggi benda 2 cm dan tinggi bayangan 0,5 cm. Tentukan jari-jari cermin dan macam cermin. Jawab soal cermin lengkung s + s’ = 120 m h' h 1/ 2 2 s’ = 120 - s 1 4 1 4 s' 120 96 1 f f 120 s s s 24cm 1 s 1 s' 1 96 32cm 1 24 480 4s 5s 480 s 96 cm 3 96 Jenis cermin cembung R = -64 cm IR. STEVANUS ARIANTO 11 CERMIN GABUNGAN Bila kita letakkan dua cermin, cermin I dan cermin II dengan bidang pemantulan saling berhadapan dan sumbu utamanya berimpit dan bayangan yang dibentuk oleh cermin I merupakan benda oleh cermin II maka : d s`1 s2 mtotal m1 m 2 d = jarak antara kedua cermin s`1 = jarak bayangan cermin I s2 = jarak benda cermin II. CONTOH SOAL CERMIN GABUNGAN Terdapat 2 buah cermin yang berimpit sumbu utamanya. cermin A adalah cermin cembung dengan fokus 8 cm dan cermin B cermin cekung dengan fokus 6 cm. Kedua cermin berhadapan pada jarak 36 cm. Didepan cermin A diletakkan benda pada jarak 24 cm. bayangan oleh cermin A dipantulkan oleh cermin B. Hitunglah : a. Jarak bayangan akhir ke benda semula. b. Hitunglah perbesaran totalnya. IR. STEVANUS ARIANTO 12 Jawab contoh soal cermin gabungan 1 fA 1 sA 1 8 1 s A' 1 24 d = sA’ + sB 36 = -6 + sB 1 fB 1 6 1 sB 1 sB' 1 42 Jarak bayangan ke Benda semula = 12 – 7 = 5 cm 1 s 'A 1 s 'A 1 24 1 s 'A 4 24 S’A = -6 cm sB = 42 cm 1 sB' 1 sB' 1 6 cm 1 8 24 cm 7 42 1 42 2 12 cm 36 cm 1 sB' M M 7 cm M 6 42 S’B = 7 cm M 1.M 2 s 'A s 'B . sA sB 6 7 . 24 42 1 24 INDEX BIAS Pembiasan atau refraksi adalah suatu peristiwa cahaya yang menembus permukaan suatu bahan tertentu melalui satu medium ke medium lainnya, cahaya akan dibelokkan. Index bias mutlak : nb c v adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa atau di udara ( c) dengan kecepatan cahaya di dalam bahan (v). Karena : v = f . n nb fu u fb b fb fu u b b IR. STEVANUS ARIANTO 13 INDEX BIAS RELATIF Index bias relatif bahan 1 terhadap bahan 2 dapat ditulis : n 21 perbandingan kecepatan cahaya didalam bahan 2 dengan kecepatan cahaya di dalam bahan 1. atau perbandingan antara panjang gelombang cahaya di dalam medium 2 dengan panjang gelombang cahaya di dalam medium 1. n 21 v2 v1 2 1 ATAU n21 n1 n2 CONTOH SOAL INDEX BIAS Seberkas cahaya datang pada sebuah medium A 2 yang berindex bias 1 3 Hitunglah kecepatan cahaya ketika merambat dalam medium A. kemudian cahaya masuk kemedium B yang ber1 indeks bias 1 3 Hitunglah index bias relatif medium B terhadap medium A, hitung pula perbandingan panjang gelombang ketika masuk ke medium A dan medium B. IR. STEVANUS ARIANTO 14 Jawaban contoh soal index bias vu vm n 5 3 nAB A : u B A : u B 3.108 vm vm 43 5 3 nB nA A : B 9.108 5 1,8.108 m / s 4 5 B : A 4 5 : 3 3 4:5 HUKUM PEMBIASAN Jika seberkas cahaya datang pada bidang batas dua medium yang tidak sama dan transparan, maka berkas cahaya tersebut : 1.Sebagian diserap. 2.Sebagian diteruskan. 3.Sebagian dibiaskan. 4.Sebagian dipantulkan. n sin i = n` sin r * Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada sebuah bidang datar. * Perbandingan sinus sudut datang ( i ) dan sudut – sudutbias ( r ) merupakan konstanta. IR. STEVANUS ARIANTO 15 HUKUM SNELLIUS n sin i = n` sin r Bila seberkas sinar masuk dari medium yang index biasanya lebih besar kedalam medium yang index biasnya lebih kecil, maka sudut biasnya lebih besar daripada sudut datangnya. (sinar bias menjauhi garis normal). SUDUT KRITIS/BATAS Adalah : sudut datang (ik) yang menghasilkan sinar bias 90 derajat. Syarat : n ik 1. Sinar datang dari medium yang rapat ke medium yang renggang n > n’ 2. Sinar biasnya 90 derajat n’ n sin ik = n’ sin 90 IR. STEVANUS ARIANTO Sin ik = n' n 16 CONTOH SOAL SUDUT KRITIS Sebuah berkas sinar datang dari kaca dengan indeks bias bias 3/2 masuk ke air yang index biasnya 4/3, jika sudut datang nya 30o maka : a.Hitunglah sudut sinar biasnya. b.Hitunglah sudut kristisnya. Jawaban contoh soal sudut kritis nair . sin i = nkaca . Sin r 3/2 sin 30o = 4/3 sin r sin r 3 / 2.1/ 2 4/3 9 r = 34,2289o 16 nair . sin ik = nkaca . Sin 90o sin i k IR. STEVANUS ARIANTO n ka ca n a ir 4 3 3 2 8 9 ik = 62,7340o 17 PEMANTULAN TOTAL Bila sudut datangnya diperbesar dari ik maka sinar tidak akan dibiaskan, akan tetapi dipantulkan seluruhnya. Contoh : - cahaya masuk kedalam sebuah berlian, sehingga berlian tampak menawan, karena cahaya dipancarkan ke segala arah. - Lapisan jalan aspal pada siang hari sehingga kelihatan seperti berair. Syarat terjadi pemantulan total adalah : 1.Sinar harus datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat. 2.sudut datang lebih besar daripada sudut kritis. KACA PLANPARALEL ialah : kaca yang dibatasi oleh dua bidang datar yang sejajar satu sama lain. maka terjadi pergeseran sinar: IR. STEVANUS ARIANTO t d sin(i r ) cos r 18 CONTOH SOAL KACA PLANPARALEL Seberkas sinar didatangkan pada sebuah kaca planparalel dengan tebal 3 cm berada di udara, jika sudut datangnya 30o, maka hitunglah pergeseran sinar yang keluar, Jika index bias kaca 4/3. Jawaban contoh soal kaca planparalel nudara sin i sin r nkaca sin r 3 8 r 22, 0243o t 4 sin r 3 1 2 4 sin r 3 d sin i r cos r 3 sin(30 22, 0243) cos 22, 0243 t t IR. STEVANUS ARIANTO 1sin 30o 3(0,1388) 0, 9270 0, 4492 cm 19 PEMBIASAN PADA PRISMA = sudut puncak / sudut pembias. n’ = index bias prisma. n = index bias media sekitar prisma. umum i1 = sudut datang dari sinar udara ke prisma. r1 = sudut bias dari sinar udara ke prisma. i2 = sudut datang dari sinar prisma ke udara. r2 = sudut bias dari sinar prisma ke udara. Sudut deviasi ( ) adalah : sudut yang dibentuk antara sinar yang masuk dengan sinar yang keluar dari prisma. (1) (2) n sin i1 r1 n ' sin r1 (3) i2 (4) n 'sin i2 i1 n sin r2 r2 CONTOH SOAL PRISMA Seberkas sinar didatangkan pada salah satu prisma yang mempunyai sudut pembias 45o dan index biasnya 3/2 jika sudut datang nya adalah 60o, maka hitunglah sudut deviasinya jika prisma berada di udara. IR. STEVANUS ARIANTO 20 Jawaban contoh soal prisma nudara .sin i1 1 3 2 n prisma .sin r1 3 sin r1 2 r1 sin r1 i2 n prisma .sin i2 sin r2 r1 0,5774 i2 45 35, 2644 9,7356o 3 sin 9, 7356o 2 nudara .sin r2 1.sin r2 14, 6938o r2 0, 2537 3 sin r1 2 35, 2644o 1sin 60o 60 14, 6938 45 29, 6938o i1 r2 DEVIASI MINIMUM deviasi minimum terjadi bila : Untuk = m ) < 10 derajat m IR. STEVANUS ARIANTO = r2 > 10 derajat sin 12 ( Untuk i1 ( n` sin n 1 2 n` 1) n 21 CONTOH SOAL PRISMA DEVIASI MINIMUM Seberkas sinar didatangkan pada salah satu prisma yang mempunyai sudut pembias 45o dan index biasnya 3/2, maka hitunglah sudut datangnya agar mengalami deviasi minimum. Contoh soal prisma deviasi minimum sin 12 ( m 1 sin ( 2 1 ( 2 m i1 m ) n prisma nudara 1 sin ( 2 45o ) 0,5740 45o ) 35, 0314 r2 m i1 IR. STEVANUS ARIANTO 1 sin ( 2 sin 12 2i1 25, 0628 45 2 m m 1 45o ) 1,5sin .45o 2 45o ) sin 35, 0314o m 25, 0628 25, 0628 2i1 45 35, 0314o 22 PEMBIASAAN PADA PERMUKAAN LENGKUNG n s n` s` ( n` n ) R m ns ` n`s Lensa adalah suatu sistem optik yang di batasi oleh dua permukaan bias baik itu cekung, cembung maupun datar dengan sumbu utama yang berimpit. PERJANJIAN TANDA 1. Semua diukur dari vertex (o) (titik potong lengkungan dengan garis normal) 2. Sinar datang dari kiri ke kanan. 3. Jarak benda (s) positif (+) jika berlawanan dengan sinar negatif (-) jika se arah dengan sinar. 4. Jari-jari (R) positif (+) jika se arah sinar. negatif (-) jika berlawanan dengan sinar. 5. Jarak bayangan (s’) positif (+) jika searah dengan sinar negatif (-) jika berlawanan dengan sinar sinar s’ (+) S (+) o IR. STEVANUS ARIANTO R (+) 23 Contoh soal permukaan lengkung Sebuah akuarium dari bola dengan bahan yang index bias tipis dan sama dengan air 4/3 dan berjari-jari 6 meter, jika terdapat ikan yang berada 4 meter dari dinding, dan dilihat orang yang berjarak 80 cm dari dinding akuarium, hitunglah : a.Bayangan ikan dilihat orang. b.Bayangan orang dilihat oleh ikan. Jawaban soal permukaan lengkung n s n` s` ( n` n) R 80 cm 4/3 4 4m nudara nair a. Bayangan ikan dilihat orang, berarti sinar dari ikan, maka : nair nudara s s` IR. STEVANUS ARIANTO (nudara nair ) R 1 s' 1 4/3 6 1 1 1 s' 18 3 1 1 6 s' 18 s ' 3, 6meter Di sebelah kanan (didalam akuarium) 24 n s Lanjutan jawaban soal permukaan lengkung n` s` ( n` n) R 1 0,8 4m 80 cm nair nudara a. Bayangan orang dilihat ikan, berarti sinar dari orang, maka : nudara nair s s` (nair nudara ) R 4 3s ' 4/3 1 6 4 1 5 3s ' 18 4 4 2 45 3s ' 36 5 1 meter s' 43 Di sebelah kiri (di luar akuarium) LENSA TEBAL n s1 n` s1 ` 1 IR. STEVANUS ARIANTO n` n R1 S2 t S1 ` 2 Ikuti perjanjian tanda !!! n` S2 n S2` n n` R2 3 25 Contoh soal lensa tebal Sebuah lensa tebal bikonvexdengan ketebalan 10 cm dan berindex bias 3/2 berada di udara, jika didepan diletakkan benda pada Jarak 20 cm, hitunglah jarak bayangannya jika jari-jari lensa 40 cm. Jawaban contoh soal lensa tebal nudara s1 nlensa s1 ' nlensa nudara R1 nudara 1 20 3 2s1 ' 3/ 2 s1 ' 1 80 3/ 2 1 40 1 20 3 2s1 ' s1 ' d IR. STEVANUS ARIANTO nlensa s2 nlensa R1 R2 3 10 cm 80 40cm s1 ' s2 10 40 s2 s2 50cm nudara nudara s2 ' 3/ 2 50 1 s 2' s2 ' nudara nlensa R2 1 s2 ' 1 3/ 2 40 5 12 400 1 57 cm 7 26 LENSA TIPIS Lensa tipis adalah lensa tebal dengan d = 0 1 S 1 n` 1 ( 1)( S` n R1 1 ) R2 1 f 1 ) R2 perhatikan perjanjian tanda ( 1 n` 1)( n R1 Rumus ini merupkan Rumus untuk jarak titik api lensa tipis. 1 R1 1 R2 < 0 maka f < 0, 1 R1 1 > 0 maka f > 0, lensa disebut lensa positip atau R2 lensa disebut lensa negatif atau lensa cekung lensa cembung. Contoh soal lensa tipis Sebuah lensa cembung-cekung dengan jarijari kelengkungan masing-masing 20 cm dan 30 cm dengan index bias 3/2 berada di udara Hitunglah fokus lensa tipis tersebut. IR. STEVANUS ARIANTO 27 Jawaban contoh soal lensa tipis nlensa 1 1 1 ( 1)( ) f nudara R1 R2 1 f ( 3/ 2 1 1 1)( ) 1 20 30 1 f 1 30 20 ( ) 2 600 f 120cm JENIS LENSA Lensa Konvergen / lensa positip : + Lensa Divergen / lensa negatip : - IR. STEVANUS ARIANTO 28 Contoh soal lensa Sebuah lensa di depannya terdapat benda dan menghasilkan bayangan maya diperbesar 2 kali, jika benda didekatkan 2 cm ternyata 1 menghasilkan bayngan maya di perbesar 1 3 kali. Hitunglah : Fokus lensa dan jarak benda mula-mula ke lensa. Jawaban contoh soal lensa Keadaan pertama : s' s 2 s' 2s Keadaan kedua : 4 3 s' s' s 2 1 2s 1 4( s 2) 1 f IR. STEVANUS ARIANTO 4 ( s 2) 3 4(s 2) 2s 1 1 4 8 1 8 1 f 1 s 1 2s 1 f 1 3 4(s 2) s 2 1 2s 1 4( s 2) 2 s 8 s 4cm fokus 8cm 29 KEKUATAN LENSA Definisi : Kesanggupan lensa untuk memancarkan atau mengumpulkan sinar – sinar. P 1 f ( n ` 1)( 1 R1 1 ) R2 SATUAN P = dioptri 1 Dioptri adalah kekuatan lensa dengan jarak titik api 1 meter LENSA GABUNGAN 1 f gab p gab 1 f1 p 1 f 2 p 1 1 f1 f gab P .... 2 1 1 fn .... 1 f2 n d f1 f 2 LENSA GABUNGAN Bila kita letakkan dua LENSA, lensa I dan lensa II dengan bidang pembiasan saling berhadapan dan sumbu utamanya berimpit dan bayangan yang dibentuk oleh lensa I merupakan benda oleh lensa II maka : d mtotal IR. STEVANUS ARIANTO s`1 s2 m1 m 2 d = jarak antara kedua lensa s`1 = jarak bayangan lensa I s2 = jarak benda lensa II. 30 Contoh soal lensa gabungan Dua buah lensa positif dan negatif masingmasing berjarak 40 cm dan fokusnya masing-masing 20 cm dan 10 cm, jika terdapat sebuah benda berjarak 24 cm dari lensa cembung, dan bayangannya kemudian dibiaskan oleh lensa cekung. Hitunglah perbesaran total. Jawaban contoh soal lensa gabungan Lensa I. 1 20 d 1 24 1 s1 ' s1 ' s2 1 s1 ' 1 20 1 24 6 5 120 s1 ' 120cm s2 40 120 s2 80cm Lensa 2 1 10 1 80 M IR. STEVANUS ARIANTO 1 s2 ' 1 s2 ' M 1.M 2 M 1 10 1 80 120 . 24 8 1 80 80 / 7 80 s2 ' M 80 cm 7 5 kali 7 31 PROFICIAT SELAMAT ANDA TELAH MENYELESAIKAN MATERI SUHU – KALOR - PERAMBATAN BERLATIHLAH DENGAN : SOAL-SOAL URAIAN TESTLAH KEMAMPUANMU DENGAN SOAL TEST YANG TERSEDIA IR. STEVANUS ARIANTO 32