PENDAHULUAN Latar Belakang Penyimpanan

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pascapanen yang sangat penting.
Selama dalam masa penyimpanan, komoditas pangan dapat mengalami kerusakan
yang disebabkan oleh serangan serangga hama. Besarnya kerusakan dan
kehilangan pada komoditas pangan yang disimpan di negara berkembang dapat
mencapai lebih dari 20% (Phillips & Thorne 2010). Jenis hama gudang yang
dapat merusak bahan pangan yang disimpan di antaranya adalah Tribolium
castaneum Herbst. (Coleoptera: Tenebrionidae), Rhyzopertha dominica (F.)
(Coleoptera: Bostrichidae), dan Cryptolestes sp. (Coleoptera: Laemophloeidae).
Ketiga jenis hama gudang ini memberikan kontribusi terhadap kerusakan yang
terbesar pada komoditas pangan yang disimpan, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
Saat ini upaya pengendalian populasi hama gudang masih bertumpu pada
fumigasi dan penyemprotan insektisida kontak, karena cukup mudah dan hasilnya
cepat diketahui. Fumigan yang efektif untuk mengendalikan hama gudang adalah
metil bromida (CH3Br) dan fosfin (PH3). Kedua jenis fumigan ini dapat digunakan
secara bergiliran untuk memperlambat munculnya resistensi pada hama gudang.
Namun sejak Montreal Protocol diberlakukan pada tahun 1995 penggunaan metil
bromida dibatasi karena mengandung bahan kimia yang reaktif, merubah sifat dari
unsur-unsur beberapa bahan yang biasanya difumigasi, selain itu juga berbahaya
karena beracun dan dapat merusak lapisan ozon. Saat ini satu-satunya fumigan
yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama gudang adalah gas
fosfin (ACIAR 1998).
Fumigasi adalah suatu tindakan atau perlakuan terhadap hama pada
komoditas dengan menggunakan senyawa kimia tertentu, di ruang kedap udara,
pada suhu, dan tekanan tertentu. Selain mempunyai dampak positif, fumigasi juga
menyebabkan permasalahan yang cukup serius, yaitu terjadinya resistensi hama
terhadap fumigasi (ACIAR 1998).
Keberhasilan pelaksanaan fumigasi ditentukan oleh berbagai faktor antara
lain oleh dosis dan lama fumigasi (exposure period) (TDRI 1985, Daglish 2004).
2
Menurut Hole et.al. (1976), fumigasi dengan menggunakan fosfin dosis rendah
dan waktu perlakuan lebih lama akan lebih efektif dibandingkan dengan dosis
fosfin yang tinggi dengan lama perlakuan yang singkat. Penentuan dosis fosfin
bergantung pada berbagai faktor antara lain kondisi lingkungan, penyimpanan,
lama perlakuan serta jenis serangga utama yang dikendalikan (TDRI 1983).
Menurut Heseltine (1973), terdapat perbedaan kerentanan terhadap fosfin yang
besar di antara berbagai jenis serangga, sehingga sulit untuk menentukan tingkat
dosis yang mampu mengendalikan berbagai jenis serangga sekaligus.
Menurut Lorini & Collins (2003) penggunaan fosfin yang terus-menerus
dalam waktu yang lama dapat memicu timbulnya resistensi hama. Hasil penelitian
antara BULOG dan TDRI (Tropical Development Research Institute) telah
menunjukkan indikasi adanya resistensi hama gudang seperti T. castaneum, R.
dominica, Cryptolestes sp, dan serangga lainnya terhadap fosfin (Sidik & Pranata
1988). Resistensi serangga terhadap fosfin telah menjadi masalah di Australia,
Cina, India, dan Brasil (Pimentel et.al. 2006). Pada awalnya resistensi dilaporkan
pada tingkat rendah, tetapi pada pertengahan tahun 1990 beberapa strain serangga
di beberapa negara berkembang menjadi resistensi tingkat tinggi (Su et.al. 2008).
Permasalahan yang tejadi di negara lain dimana resistensi yang tinggi terhadap
fosfin timbul pada sejumlah spesies hama sebagai akibat dari cara fumigasi yang
tidak tepat. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian resistensi terhadap populasi
hama gudang.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resistensi T.
castaneum, R. dominica dan Cryptolestes sp. terhadap fosfin, serta keragaan
relatif strain resisten dari beberapa lokasi di Pulau Jawa.
3
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan
informasi tentang terjadinya resistensi T. castaneum, R. dominica, dan
Cryptolestes sp. terhadap fosfin di Pulau Jawa, yang mencakup tingkat resistensi
dan keragaan relatif dari strain yang resisten.
Download