282 EVALUASI PROSES PEMBUATAN LAPORAN DAN PEMANFAATAN INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT USADA SIDOARJO PROCESS EVALUATION ON MEDICAL RECORD REPORTING AND INFORMATION USAGE AT USADA HOSPITAL SIDOARJO Tiara Andani, Thinni Nurul Rochmah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya E-mail: [email protected] ABSTRACT Information in the medical record could be used for various purposes, such as treatment decisions for patients, evidence of legal services provided and the evidence on the performance of human resources in health care facilities. Preliminary research has found that incomplete medical record in Usada Sidoarjo Hospital of 76,67% and 90,42%.This study aimed to evaluate the process of report creation and utilization of information in medical Record Unit Usada Hospital Sidoarjo.This was cross-sectional study. Data was collected through observation as well as interviewing to the hospital middle level management which then compared with Guidelines for Hospital Medical Record in Indonesia. The process of recapitulation of patients visits, hospital activity reported, and internal reported hospitals were already fits with the guidelines. While the resumes settlement process, daily inpatient census reporting, morbidity reported process, and external reported hospitals still were not in line with the guideline. Some effort can be made to improve the reporting process. Medical record officer could use ICD-10 application to getting the medical record code. Moreover to increase performance in external reporting, it needs to strengthen the role of each unit in organizational structure of medical record. Keywords: evaluation, hospital, information,medical record, report PENDAHULUAN penelitian ini dapat membantu pemberi pelayanan Selam tahun 2010 hingga 2011, kelengkapan rekam medis Rumah Sakit Usada Sidoarjo hanya kesehatan dalam memahami berbagai kendala yang ada dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan. sebesar 76,67% dan 90,42%. Angka kelengkapan tersebut belum mencapai standar kelengkapan rekam medis Kepmenkes RI seperti No. yang tertuang dalam PUSTAKA Informasi yang dihasilkan oleh Sistim 129/MENKES/SK/II/2008. Informasi Manajemen (SIM) disesuaikan dengan Kelengkapan rekam medis akan mempengaruhi tingkatan kepentingan pada setiap tingkat manajerial. proses pengolahan data rekam medis. Padahal Top level management, middle level management, pengolahan data rekam medis akan menghasilkan hingga low level management memerlukan informasi berbagai informasi penting yang dibutuhkan rumah (Scoot, 2004). sakit dalam memberikan pelayanan. Menurut Permenkes RI No. Informasi rekam medis dapat digunakan 269/Menkes/SK/II/2008 tentang rekam medis, rekam untuk berbagai kepentingan, seperti pengambilan medis adalah berkas yang berisi catatan dan keputusan pengobatan kepada pasien hingga alat dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, bukti legal pelayanan dan kinerja rumah sakit. pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses diberikan oleh petugas kepada pasien. Rekam medis pembuatan laporan dan pemanfaatan informasi merupakan rekam medis di Rumah Sakit Usada Sidoarjo.Hasil menuliskan data pasien. Selain itu, rekam medis berkas yang Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 digunakan untuk 283 merupakan rekaman dalam bentuk sistem informasi indeks. Hasil pengumpulan kode dari diagnosis yang dapat digunakan untuk mengumpulkan segala penyakit dan tindakan medis dapat dijadikan informasi pasien, terkait dengan pelayanan yang sebagai bahan untuk penyajian data statistik diberikan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi kesehatan. tersebut dapat berbagai 4. Pelaporan, yaitu proses pembuatan laporan untuk keputusan kepentingan internal dan eksternal rumah sakit. pengobatan kepada pasien, bukti legal pelayanan Pihak internal yang membutuhkan informasi yang telah diberikan, dan bukti tentang kinerja kesehatan adalah direktur rumah sakit dan unit sumber dalam fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepentingan, digunakan seperti daya untuk pengambilan manusia di fasilitas pelayanan kesehatan (Budi, 2011). farmasi, Unit rekam medis bertanggungjawab terhadap pengelolaan data pasien klinik, bangsal, dan manajemen. Pihak luar (eksternal) rumah sakit informasi yang membutuhkan informasi kesehatan adalah kesehatan yang berguna bagi pihak pengambil yayasan, pemilik rumah sakit, asuransi, pasien, keputusan.Tugas dari unit rekam medis adalah dan pemerintah. Kewajiban rumah sakit dalam pengumpulan data, prose pengolahan data, dan pembuatan laporan dapat digambarkan melalui penyajian data Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SPRS) informasi. menjadi keuangan, Proses pengolahan data meliputi (Budi, 2011): 1. Assembling, yang yaitu proses perakitan atau dilaporkan kepada dinas kesehatan setempat. pengurutan halaman berkas rekam medis. Pada Secara garis besar, jenis pelaporan rumah proses ini dilakukan analisis untuk melihat sakit dibedakan menjadi 2, yaitu pelaporan internal kelengkapan Apabila dan eksternal rumah sakit (Depkes RI, 2006). terdapat berkas rekam medis yang tidak lengkap, Pelaporan internal rumah sakit disesuaikan dengan maka unit rekam medis menyerahkan kembali kebutuhan rumah sakit. Laporan internal rumah sakit rekam medis kepada petugas medis. meliputi semua catatan hasil kegiatan yang dilakukan berkas rekam medis. 2. Coding, yaitu proses pemberian kode pada diagnoosis penyakit dan tindakan medis. Kode yang digunakan adalah kode yang diberikan oleh oleh rumah sakit. Laporan ini dibuat dan dimanfaatkan oleh rumah sakit itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan World Health Organization (WHO) berupa ICD-10 pelaporan eksternal rumah sakit adalah laporan yang dan untuk ditujukan kepada instansi yang berwenang di atas klasifikasi diagnosis atau penyakit, sedangkan rumah sakit. Ada tiga instansi tujuan laporan yakni ICD-9CM digunakan untuk tindakan medis yang Direktorat diberikan. Departemen ICD-9 CM. ICD-10 digunakan Jenderal Bina Kesehatan RI, Pelayanan Dinas Medik Kesehatan 3. Indexing, yaitu proses pembuatan tabulasi sesuai Propinsi, serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. dengan kode yang telah dibuat dalam kartu Laporan eksternal rumah sakit dibuat dalam bentuk Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 284 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Berdasarkan 2013. Unit analisis di dalam penelitian adalah unit Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2011, rekam medis. Responden sebanyak 8 orang manajer formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 Rekapitulasi yang menduduki jabatan middle management dan Laporan (RL), antara lain (Kemenkes RI, 2011) petugas rekam medis yang diajukan oleh Rumah a. RL 1, berisikan tentang Data Dasar Rumah Sakit Sakit USADA Sidoarjo. yang dilaporkan setiap terjadi perubahan data dasar rumah sakit. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan proses b. RL 2, berisikan tentang Data Ketenagaan yang dilaporkan secara periodik setiap tahun. pembuatan laporan dengan Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II dan Juknis Sistem Informasi c. RL 3, berisikan tentang Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (SIRS) 2011. Setiap variabel diberikan Rumah Sakit yang dilaporkan secara periodik nilai 0 jika prosedur tidak dilaksanakan dan diberi setiap tahun. nilai 1 jika prosedur dilaksanakan. Setiap nilai d. RL 4, berisikan tentang Data Morbiditas dan Mortalitas Pasien yang dilaporkan secara periodik setiap tahun. dan 10 dimasukkan ke dalam kategori, berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit, yaitu tidak sesuai (19%.), e. RL 5 atau Data Bulanan, berisikan tentang data kunjungan dijumlahkan dan dipersentasekan. Hasil persentase besar penyakit yang kurang sesuai (20% - 79%), dan sesuai (80% 100%). dilaporkan periodeik setiap bulan. Untuk menyusun berbagai laporan tersebut, Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengolahan Data Rekam Medis Pedoman Pelaksanaan Rekam Medis Rumah Sakit Proses pengolahan data rekam medis yang di Indonesia. Ada lima prosedur dasar yakni ada di RS Usada Sidoarjo meliputi assembling, prosedur laporan coding, indexing, dan pembuatan laporan rumah kematian, prosedur sensus harian pasien rawat inap, sakit. Pada tahap assembling, petugas rekam medis prosedur rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan, RS Usada Sidoarjo melakukan penataan dan analisis prosedur pembuatan laporan kegiatan rumah sakit, kelengkapan lembar yang terdapat pada berkas serta prosedur pembuatan laporan morbiditas pasien rekam medis. Rekam medis dibuat oleh dokter atau rawat inap dan rawat jalan. tenaga kesehatan 1 hari setelah pasien dirawat atau penyelesaian resume dan diberi pelayanan kesehatan. Rekam medis yang METODE tidak lengkap dikembalikan kepada dokter atau Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat observasional dengan desain petugas yang merawat. Petugas rekam medis cross- memberikan waktu 2 x 24 jam untuk melengkapi sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Usada rekam medis tersebut. Setelah waktu pengisian Sidoarjo pada bulan Desember 2012 hingga Agustus Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 285 berakhir, rekam medis diambil dan diletakkan di Hasilnya petugas membuat laporan berdasarkan ruang penyimpanan. data rekam medis yang telah melalui assembling, Selanjutnya petugas rekam medis RS Usada coding, dan indexing tersebut. Petugas rekam medis Sidoarjo melakukan coding data rekam medis. membuat laporan kepada pihak eksternal dan Petugas rekam medis memberikan kode diagnosis internal rumah sakit. Petugas rekam medis mengolah dan tindakan medis dengan menggunakan aplikasi data dari rekapitulasi sensus harian rawat inap dan ICD-10. kunjungan Petugas rekam medis mencari kode rawat jalan menggunakan aplikasi diagnosis pada menu ICD-10. Petugas rekam medis Microsoft Office Excel. Laporan internal dicetak dan juga bersamaan melihat menu ICD-9 CM untuk diserahkan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis, mencari kode tindakan medis. Indexing rekam medis Kepala Perawatan, dan Kepala Bagian Kepegawaian dilakukan Rumah oleh petugas rekam medis dengan memasukkan data pasien ke dalam tabel pada Sakit. Sedangkan laporan eksternal dikirimkan melalui e-mail dan SIRS on-line. aplikasi Quickbook dan Microsoft Office Excel. Tabel 1 Pengolahan Data Rekam Medis di Unit Rekam Medis Rumah Sakit USADA Sidoarjo Tahun 2013 Proses Pengolahan Data Rekam Medis Assembling Coding Pelaksanaan Tidak Ya √ √ √ Indexing Pembuatan Laporan Evaluasi Proses √ Pembuatan Laporan Keterangan Penataan dan pemeriksaan kelengkapan berkas rekam medis. Pemberian kode diagnosis dan tindakan medis berdasarkan ICD-10. Data pasien dimasukkan ke tabel pada aplikasi Quickbook dan microsoft office excel. Pembuatan laporan internal dan eksternal rumah sakit. dan Informasi Rekam Medis Prosedur proses pembuatan laporan rekam dihasilkan oleh Unit Rekam Medis Rumah Sakit Usada Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medis terdiri dari penyelesaian resume, sensus pelaksanaan harian pasien rawat inap, rekapitulasi kunjungan resume,prosedur sensus harian pasien rawat inap, rawat jalan, pembuatan laporan kegiatan rumah prosedur pembuatan laporan morbiditas pasien sakit, dan pembuatan laporan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan, serta laporan eksternal rawat inap dan rawat jalan. Penilaian proses rumah sakit yang dihasilkan Unit Rekam Medis pembuatan laporan dilakukan dengan observasi Rumah Sakit Usada Sidoarjo termasuk dalam kegiatan pembuatan laporan di Unit Rekam Medis kategori Rumah Sakit Usada Sidoarjo. Informasi rekam medis rekapitulasi yang dihasilkan oleh Unit Rekam Medis Rumah Sakit pembuatan laporan kegiatan rumah sakit, dan meliputi laporan internal dan laporan eksternal rumah laporan internal rumah sakit di Unit Rekam Medis sakit.Informasi dinilai dengan melihat laporan yang Rumah Sakit Usada Sidoarjo termasuk dalam prosedur kurang sesuai. kunjungan penyelesaian Pelaksanaan rawat kategori sesuai. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 jalan, prosedur prosedur 286 Tabel 2 Hasil Evaluasi Proses Pembuatan Laporan dan Informasi Rekam Medis di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Usada Sidoarjo Evaluasi Prosedur Pembuatan Laporan Rekam Medis Prosedur penyelesaian resume Prosedur sensus harian pasien rawat inap Prosedur rekapitulasi kunjungan rawat jalan Prosedur pembuatan laporan kegiatan rumah sakit Prosedur pembuatan laporan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan Informasi Rekam Medis Laporan internal rumah sakit Laporan eksternal rumah sakit (SIRS on-line) Persentase Kategori 29% 75% 100% 80% 44% Kurang sesuai Kurang sesuai Sesuai Sesuai Kurang sesuai 100% 20% Sesuai Kurang sesuai Prosedur penyelesaian resume yang tidak sensus harian dilakukan oleh perawat, sehingga sesuai adalah resume tidak diketik oleh petugas petugas rekam medis bertugas untuk mengumpulkan rekam medis, rekam medis yang sedang dilakukan rekapan dari perawat setiap bulan. proses pembuatan resume tidak disimpan pada rak Prosedur rekapitulasi kunjungan pasien rawat tersendiri, resume asli untuk pasien kiriman dari luar jalan telah dilakukan unit rekam medis sesuai tidak disampaikan kepada dokter atau rumah sakit, dengan pedoman.Unit rekam medis meng-input data serta tentang pasien yang mendaftar atau berkunjung ke poliklinik penyelesaian resume kepada Komite Medis. Tugas di ruang pendaftaran.Pendaftaran pasien dilakukan dari memeriksa selama 24 jam, sesuai dengan jam kerja layanan kelengkapan resume yang diberikan oleh petugas kesehatan 24 jam.Pada bagian pendaftaran, telah kesehatan, bukan untuk mengetik resume. Resume menggunakan yang tidak lengkap dikembalikan kepada dokter yang menggunakan aplikasi Quicbook untuk memasukkan menangani pasien selama 2 x 24 jam. Setelah waktu data pasien yang berkunjung ke rumah sakit.Unit 2 x 24 jam, rekam medis diambil oleh petugas rekam rekam medis menerima hasil rekapitulasi dari bagian medis dan dimasukkan ke ruang penyimpanan. pendaftaran dan unit rawat jalan setiap bulan. tidak petugas ada laporan rekam medis mingguan adalah sistem komputerisasi, yaitu Prosedur sensus harian pasien rawat inap Unit rekam medis juga telah melakukan yang tidak sesuai adalah petugas rekam medis tidak prosedur pembuatan laporan kegiatan rumah sakit mengumpulkan sensus dari ruang perawatan setiap sesuai hari, karena petugas rekam medis bertugas untuk mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari rawat mengolah data hasil rekapan dari sensus setiap jalan dan rawat inap. Data tersebut akan diolah bulan.Pengolahan dengan menjadi laporan kegiatan rumah sakit. Cetakan menghitung indikator pelayanan rumah sakit, meliputi laporan kegiatan dibuat dengan 3 tembusan.Laporan BOR, ALoS, BTO, TOI, NDR, dan GDR. Pengolahan eksternal rumah sakit ditandatangai oleh direktus, data dapat sedangkan laporan internal ditandatangani oleh memberikan gambaran tentang pelayanan yang kepala unit rekam medis.Laporan internal rumah diberikan rumah sakit selama satu bulan. Rekapan sakit diserahkan kepada kabid penunjang medis, dilakukan data setiap dilakukan bulan, sehingga dengan pedoman.Unit Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 rekam medis 287 kabag tahun 2012 belum dapat dilaporkan ke SIRS on-line. sakit Laporan RL 5 yang merupakan data kunjungan dan diserahkan kepada Kemenkes RI, Dinkes Kab/Kota, 10 besar penyakit tidak dapat dikirimkan setiap dan Dinkes Provinsi.Pengiriman laporan eksternal bulan.Hal ini dikarenakan tidak ada petugas yang rumah sakit menggunakan buku ekspedisi. bertanggungjawab dalam menyelesaikan laporan kabid keperawatan, kepegawaian.Laporan dan eksternal rumah Prosedur pembuatan laporan morbiditas yang eksternal rumah sakit, fasilitas yang belum memadai, tidak sesuai adalah kode tidak ditransefer ke daftar dan tabulasi dasar, kode tidak dicatat pada ringkasan pembenahan. riwayat klinik, tidak ada pemeriksaan kembali kode Pemanfaatan Informasi Rekam Medis yang telah di-input, serta pengiriman laporan belum manajemen yang Identifikasi masih pemanfaatan dalam informasi tahap rekam sesuai dengan ketentuan. Hal ini dikarenakan medis dilakukan dengan wawancara kepada middle kurangnya petugas untuk proses mengkodifikasi level management di Rumah Sakit Usada Sidoarjo. diagnosis dan tindakan medis. Namun unit rekam Pemanfaatan medis telah menggunakan aplikasi ICD-10 yang mengidentifikasi terdapat pada komputer di unit rekam medis untuk memanfaatkan informasi, jenis informasi rekam memberikan kode pada diagnosis dan tindakan medis yang digunakan oleh setiap pihak pengguna medis.Kode diagnosis tersebut, serta bentuk pemanfaatan informasi rekam menggunakan menu diberikan ICD-10, dengan sedangkan kode informasi jabatan dilakukan rekam medis dengan yang medis. Berdasarkan Tabel 3, informasi rekam medis telah dimanfaatkan oleh sebagian besar middle level tindakan medis menggunakan menu ICD-9 CM. Unit rekam medis telah menghasilkan laporan management rumah sakit. Middle level management internal rumah sakit yang telah sesuai dengan ini adalah pejabat rumah sakit setingkat kepala Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah bagian. Dari 8 kepala bagian yang ada di RS Usada Sakit Sidoarjo ternyata tidak semuanya memanfaatkan di Indonesia Revisi II (Depkes RI, 2006).Informasi tersebut meliputi pasien masuk, informasi rekam medis. pasien keluar, pasien meninggal di rumah sakit, Kepala Bagian Tata Usaha tidak lamanya pasien dirawat, hari perawatan pasien, memanfaatkan informasi rekam medis. Hal ini dapat BOR, kegiatan persalinan, kegiatan pembedahan, dipahami bahwa untuk pekerjaan di Bagian Tata dan kegiatan rawat jalan. Usaha dirasa tidak melibatkan rekam medis pasien. Unit rekam medis belum melakukan laporan Bagian ini belum merasa ada informasi dari rekam eksternal (SIRS) sesuai dengan Juknis SIRS 2011 medis yang diperlukan oleh tata usaha. Tata usaha (Kemenkes hanya RI, 2011).Unit rekam medis telah melaporkan RL 1 yang berisi tentang data dasar rumah sakit apabila terjadi perubahan data dari rumah sakit. Laporan periodik RL 2, RL 3, dan RL 4 membantu unit rekam medis dalam menyampaikan laporan kepada direktur rumah sakit. Kepala Bidang Penunjang Medis memanfaatkan informasi 10 besar penyakit setiap Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 288 tahun. Informasi tersebut digunakan sebagai bahan pasien di rumah sakit pada triwulan, enam bulan, dalam dan laporan tahunan kepada Puskesmas satu tahun. Kurva dimanfaatkan untuk setempat.Kabid penunjang medis menerima laporan menentukan anggaran, prediksi pemasukan (income) internal rumah sakit setiap bulan.Informasi tersebut rumah sakit, dan merencanakan persediaan rumah digunakan sakit. Tabel 3 untuk membentuk kurva kunjungan Pemanfaatan Informasi Rekam Medis Pemanfaatan Tidak Ya Jabatan Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Bidang Pelayanan Medis √ Kepala Bidang Bentuk Pemanfaatan - Kepala Bidang Penunjang Medis Kepala Bidang Keperawatan Kepala Bagian Kepegawaian Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Marketing Kepala Bagian Umum Jenis Informasi - √ 10 besar penyakit √ Laporan internal rumah sakit. √ 10 besar penyakit dan indikator pelayanan rawat inap Laporan tahunan ke Puskesmas setempat Penentuan anggaran, prediksi pemasukan (income) rumah sakit, perencanaan persediaan Perhitungan cost-unit dan beban kerja perawat. √ Jumlah kunjungan pasien Perhitungan tunjangan jasa √ Jumlah kunjungan pasien Pembayaran jasa dokter - - √ √ Keperawatan menerima Kepala Bagian memanfaatkan rawat inap setiap 3 bulan dan 1 tahun.Indikator bidang marketing di Rumah Sakit Usada Sidoarjo tersebut meliputi BOR, TOI, ALoS, BTO, NDR, dan baru saja dibentuk dan masih dalam tahap penataan GDR.Informasi tersebut digunakan untuk menghitung sistem. Berdasarkan struktur organisasi, kepala unit-cost pada operasional dan bahan habis pakai bidang yang dibutuhkan oleh perawat, serta menghitung pemasaran dan kepala unit pelayanan pelanggan. beban kerja perawat. Kepala Bagian Kepegawaian menerima marketing unit rekam belum informasi 10 besar penyakit dan indikator pelayanan Kepala informasi Marketing membawahi marketing medis, karena kepala berhubungan unit dengan pendekatan kepada pelanggan rumah sakit. informasi kunjungan pasien setiap bulan. Informasi Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Usada tersebut digunakan untuk menghitung tunjangan jasa Sidoarjo belum memanfaatkan informasi rekam yang akan diberikan kepada pegawai sesuai dengan medis, karena keperluan bagian umum tidak terkait jumlah kunjungan di rumah sakit. Kabag keuangan dengan jumlah kunjungan pasien di rumah sakit. menerima informasi kunjungan pasien setiap hari Bagian umum bertugas dalam mengawasi komponen dari petugas rekam medis pada bagian pendaftaran atau peralatan rumah sakit yang digunakan untuk melalui kepentingan umum. aplikasi Quickbook. Informasi tersebut digunakan untuk menghitung pembayaran jasa dokter berdasarkan jumlah kunjungan pasien rumah sakit. SIMPULAN Unit Rekam Medis Rumah Sakit Usada Sidoarjo telah melakukan proses pengolahan data Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 289 rekam medis (assembling, coding, indexing, dan memperlancar pengolahan kegiatan di dalam unit pembuatan laporan) untuk menghasilkan informasi rekam medis.Unit rekam medis dipimpin oleh kepala yang Sebagian unit rekam medis.Kepala unit rekam medis dibantu pelaksanaan prosedur pembuatan laporan di unit oleh bagian pelayanan dan pengolahan rekam rekam medis kurang sesuai dengan prosedur medis.Bagian pelayanan rekam medis terdiri dari pembuatan laporan yang terdapat pada Pedoman penerimaan pasien, pelaporan dan Surat Keterangan Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Medis (SKM). Bagian pengolahan berkas rekam Indonesia Revisi II (Depkes RI, 2006). Prosedur yang medis terdiri dari bagian assembling, pengkodean kurang resume, (coding) dan indeks, bagian penyimpanan berkas pembuatan sensus harian pasien rawat inap, serta rekam medis (filling), dan logistik rekam medis (Budi, laporan morbiditas pasien rawat inap dan rawat 2011).Rumah jalan. Hal ini dikarenaka kurangnya petugas rekam membentuk struktur organisasi unit rekam medis medis yang bertanggungjawab dalam penyelesaian dibawah pimpinan Kepala Unit Rekam Medis. Kepala laporan rumah sakit. unit rekam medis dibantu oleh staf pendaftaran, berguna bagi sesuai rumah meliputi sakit. penyelesaian Unit Rekam Medis Rumah Sakit USADA Sidoarjo telah menghasilkan informasi internal rumah sakit yang sesuai USADA Sidoarjo dapat assembling, coding dan indexing, filling, logistik, serta pelaporan, dan SKM. Pedoman Informasi rekam medis telah dimanfaatkan Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di oleh sebagian besar middle management. Beberapa Indonesia Revisi II (Depkes RI, 2006).Pelaksanaan middle management yang belum memanfaatkan laporan Sistem informasi rekam medis adalah Kepala Bagian Tata dapat Usaha, Kepala BagianMarketing, dan Kepala Bagian eksternal Informasi Rumah dengan Sakit rumah sakit Sakit (SIRS) berupa belum dilaksanakan sesuai dengan Juknis SIRS 2011 Umum.Berdasarkan (Kemenkes RI, 2011).Hal ini disebabkan oleh tidak informasi ada petugas rekam medis yang bertanggungjawab dibutuhkan untuk kepentingan pemasaran kepada untuk menyelesaikan laporan eksternal rumah sakit, masyarakat.Informasi fasilitas yang belum memadai, dan manajemen di untuk perencanaan dan pengambilan keputusan unit rekam medis pada tahap pembenahan. dalam kegiatan pemasaran rumah sakit, sehingga Pembentukan struktur unit rekam medis dapat membantu menyelesaikan permasalahan penyelesaian pembuatan laporan eksternal rumah sakit.Unit rekam medis memiliki tugas fungsi pemanfaatan kabar pelayanan tersebut marketing, rumah dapat sakit digunakan disarankan kepada Kepala Bagian Marketing untuk memanfaatkan informasi pelayanan rumah sakit dalam menentukan pemasaran rumah sakit. dalam DAFTAR PUSTAKA pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian informasi organisasi kesehatan rekam bagi medis rumah perlu sakit.Struktur dibentuk Arifiyanti, I. (2013). Pengolahan Data Rekam Medis di RSU Haji Surabaya. Laporan Magang. Surabaya: Universitas Airlangga. untuk Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 290 Budi, S.C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Medis. Davis, G. B. (1985). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Depkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Depkes RI. Kemenkes RI. (2011). Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2011. Menkes RI. (2008). Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Menkes RI. (2008). Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis Scoot, G. M. (2004). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Supriyanto, S., & Anita, N. (2007). Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya: Airlangga University Press. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013