Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Hariadi Widodo1, Nurhamidi2 , Maulida Agustina* 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin Politeknik Negeri Kemenkes RI Banjarbaru *Korespondensi Penulis. Telp: 082153528008, Email: [email protected] ISSN: 2086-3454 2 ABSTRAK Latar Belakang: Lansia mengalami penurunan derajat kesehatan dan kemampuan fisik akan mengakibatkan secara perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar yang menyebabkan interaksi sosial menurun. Berkurangnya interaksi sosial pada lansia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan: Menganalisis hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Metode: Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin tahun 2015 sebanyak 4.879 orang dan sampel diambil berjumlah 98 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Lansia sebagian besar memiliki interaksi sosial yang baik yaitu 72 orang (73,5%) dan sebagian besar memiliki kualitas hidup yang baik yaitu sebanyak 62 orang (63,3%). Ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin (p = 0,000 < α 0,05). Simpulan: Ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Kata kunci: Interaksi Sosial, Kualitas Hidup, Lansia 23 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 PENDAHULUAN Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… pertiga penduduk berusia di atas 60 tahun Lanjut usia atau lansia adalah bagian dari hidup di negara berkembang, diperkirakan proses tumbuh kembang, manusia tidak tiba- pada 2050 angkanya akan mencapai 80% tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, (Tira, 2012). anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 Lansia merupakan suatu proses yang alami, menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima semua orang akan mengalami proses menjadi besar negara dengan jumlah penduduk lanjut tua dan masa tua merupakan masa hidup usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 manusia yang terakhir, dimana manusia akan juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari mengalami penurunan fisik, mental dan sosial jumlah penduduk. Menurut proyeksi Bappenas secara bertahap (Azizah, 2011). jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih Jumlah lanjut usia saat ini diseluruh dunia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa akan meningkat menjadi dua kali lipat (36 juta) pada 2025 (Menkokesra, 2013). (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun), tahun 2025 lanjut usia akan mencapai tahun 2013 jumlah lansia (≥ 60 tahun) di 1,2 milyar (Titus, 2012). Jepang saat ini Provinsi menjadi negara yang memiliki populasi orang 235.785 orang sedangkan Kota Banjarmasin tua tertinggi di dunia sekitar 30 persen sebanyak 32.116 orang yang terbagi dalam penduduknya berusia di atas 60 tahun. lima kecamatan yaitu Kecamatan Banjarmasin Menurut United Nations Fund for Population Selatan sebanyak 8.903 orang, Kecamatan Activities (UNFPA) tahun 2050 Jepang bukan Banjarmasin Timur sebanyak 7.290 orang, satu-satunya negara yang memiliki 30 persen Kecamatan Banjarmasin Barat sebanyak 8.154 populasi orang tua, lebih dari 60 negara, di orang dan Kecamatan Banjarmasin Utara antaranya China, Kanada dan Albania akan sebanyak mengalami tantangan yang sama seperti Banjarmasin, 2014). Menurut data Jepang. Laporan itu juga menyebutkan, dua diperoleh Kalimantan 7.769 dari Selatan orang sebanyak lansia Puskesmas (BPS yang Pekauman 23 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Banjarmasin tahun 2015 jumlah Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… lansia Hasil studi pendahuluan kepada 10 orang sebanyak 4.879 orang (Puskesmas Pekauman, lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman 2016). Banjarmasin pada tanggal 16 Desember 2015 Dampak utama peningkatan lansia ini didapatkan sebanyak 6 orang (60%) adalah peningkatan ketergantungan lansia, mengatakan kurang puas dengan kondisi untuk itu diharapkan lansia dapat memiliki kesehatan mereka selama ini dan 4 orang kualitas hidup yang baik dan dapat hidup (40%) mengatakan puas dengan kondisi mandiri sehingga bisa mengurangi angka kesehatan selama ini. Menurut 6 orang yang ketergantungan. yang kurang puas dengan kondisi kesehatannya mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah sebanyak 5 orang mengatakan sering kali tidak kondisi fisik (tingkat kemandirian, keadaan dapat menghadiri kegiatan yang diadakan di umum lansia dan kondisi psikologis lansia, lingkungan mereka karena sering sakit dan 1 aktifitas sosial), fungsi keluarga dan interaksi orang sosial (Supraba, 2015). menghadiri Faktor-faktor mengatakan masih kegiatan yang dapat selalu diadakan di Kemampuan lanjut usia untuk terus lingkungan dekat rumah meskipun sedang menjalin interaksi sosial merupakan kunci sakit. Menurut 4 orang yang puas dengan mempertahankan status sosialnya berdasarkan kondisi kesehatan seluruhnya mengatakan kemampuannya bersosialisasi. Interaksi sosial bahwa selama ini selalu dapat menghadiri sesuatu hal yang sangat penting dalam kegiatan yang diadakan di lingkungan dekat meningkatkan kualitas hidup. Berkurangnya rumah karena selalu merasa sehat. interaksi sosial pada lansia dapat Menurut uraian diatas maka dilakukan menyebabkan perasaan terisolir, sehingga penelitian yang berjudul “Hubungan Interaksi lansia menyendiri dan mengalami isolasi sosial Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di dengan lansia merasa terisolasi dan akhirnya Wilayah depresi, maka hal ini dapat mempengaruhi Banjarmasin” Kerja Puskesmas Pekauman kualitas hidup lansia (Sianipar, 2013). 24 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… dengan BAHAN DAN METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% . cross sectional. Populasi adalah seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Berdasarkan data jumlah lansia di wilayah HASIL 1. Analisis univariat a. kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin tahun Interaksi sosial lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin 2015 yaitu sebanyak 4.879 orang dan sampel Distribusi frekuensi interaksi yang diambil berjumlah 98 orang dengan sosial teknik Puskesmas pengambilan sampel purposive sampling. di wilayah Pekauman kerja Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2016 Variabel independen adalah interaksi sosialsedangkan variabel terikat dalam No. penelitian ini adalah kualitas hidup. 1 2 Metode analisis data dalam penelitian ini Interaksi Sosial Lansia Baik Kurang Jumlah Frekuensi (n) Persentase (%) 72 26 98 73,5 26,5 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa meliputi: lansia di wilayah kerja Puskesmas a. Analisis univariat Pekauman Banjarmasin sebagian besar Analisis univariat dilakukan terhadap memiliki interaksi sosial yang baik tiap variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui distribusi, frekuensi yaitu 72 orang (73,5%). dan persentase dari tiap variabel yang diteliti. b. Kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin b. Analisis bivariat Distribusi frekuensi kualitas Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga lansia berhubungan atau berkolerasi hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. 25 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2016 No. 1 2 Kualitas Hidup Baik Kurang Jumlah Frekuensi (n) 62 36 98 Persentase (%) 63,3 36,7 100 sebagian besar memiliki kualitas hidup yang kurang sebanyak 19 orang (73,1%). Hasil uji statistik Chi-Squrae didapatkan p = 0,000 maka p < α maka Tabel 2 menunjukkan bahwa dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Ha diterima artinya ada hubungan antara Pekauman Banjarmasin sebagian besar interaksi sosial dengan kualitas hidup pada memiliki kualitas hidup yang baik lansia di wilayah kerja Puskesmas yaitu sebanyak 62 orang (63,3%). Pekauman Banjarmasin. 2. Analisis bivariat Analisis hubungan interaksi sosial PEMBAHASAN dengan kualitas hidup pada lansia di 1. Interaksi sosial lansia di wilayah kerja wilayah kerja Puskesmas Pekauman Puskesmas Pekauman Banjarmasin Banjarmasin dapat dilihat pada tabel Berdasarkan hasil penelitian berikut. didapatkan bahwa lansia di wilayah kerja Tabel 3 Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2016 Puskesmas Pekauman Banjarmasin Kualitas Hidup No . Jumlah Interaksi Sosial Baik Kurang n % n % n % 1 Baik 55 76,4 17 23,6 72 100 2 Kurang 7 26,9 19 73,1 26 100 62 63,3 36 36,7 98 100 Jumlah p value = 0,000 sebagian besar memiliki interaksi sosial yang baik yaitu 72 orang (73,5%), artinya lansia lebih banyak yang berhubungan baik dengan orang lain, walaupun demikian data menunjukkan masih ada lansia yang Tabel 3 menunjukkan bahwa lansia memiliki interaksi sosial yang kurang baik dengan interaksi sosial yang baik sebagian sebanyak 26 orang (26,5%). besar memiliki kualitas hidup yang baik Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55 orang (76,4%) sedangkan lansia sebagian besar memiliki interaksi lansia dengan interaksi sosial yang kurang sosial yang baik karena yang menjadi 26 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… responden dalam penelitian ini adalah sehingga mereka lansia dengan syarat masih bisa beraktifitas menyemangati dan berumur 60-74 tahun, dimana lansia masalahnya (Sianipar, 2013). dan dapat berbagi saling mengenai tersebut masih terlihat masih sehat fisik Hasil penelitian ini menunjukkan maupun psikisnya sehingga mampu untuk kesamaan dengan hasil penelitian Sianipar melakukan (2013) interaksi sosial pada lansia di Panti interaksi sosial sedangkan lansia yang mengalami interaksi sosial Werdha kurang dapat disebabkan karena adanya menunjukan bahwa lansia yang interaksi beberapa faktor yang mengganggu mereka, sosial paling rendah yaitu interaksi sosial misalnya bagi responden yang sudah tidak buruk sebanyak 2 orang (2,3%) dan punya gigi lagi (ompong) dan tidak interaksi sosial yang tinggi yaitu interaksi menggunakan akan sosial baik sebanyak 63 orang (73,3%). menyebabkan rendahnya kepercayaan diri Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lansia untuk melakukan komunikasi, selain tersebut adalah pada kategori interaksi itu karena kesibukan responden di rumah sosial terbagi baik dan buruk sedangkan untuk menjaga cucu mereka sehingga penelitian ini terbagi baik dan kurang baik. mereka jarang melakukan interaksi sosial Kemampuan lansia untuk terus menjalin di luar rumah. interaksi sosial merupakan kunci untuk Interaksi gigi tiruan sosial yang baik Budhi mempertahankan memungkinkan lansia untuk mendapatkan berdasarkan perasaan berinteraksi. memiliki suatu kelompok sehingga dapat berbagi cerita, berbagi minat, berbagi perhatian dan dapat Dharma status Bekasi sosialnya kemampuan untuk 2. Kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin melakukan aktivitas secara bersama-sama Hasil penelitian didapatkan bahwa yang kreatif dan inovatif. Lansia dapat lansia berkumpul Pekauman Banjarmasin sebagian besar bersama orang seusianya di wilayah kerja Puskesmas 27 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… memiliki kualitas hidup yang baik yaitu dengan demikian seseorang yang memiliki sebanyak 62 orang (63,3%), artinya lansia kualitas hidup yang baik adalah individu lebih banyak merasa nyaman secara fisik, yang sehat. psikologis maupun sosial serta secara Setiap individu memiliki kualitas optimal memanfaatkan hidupnya untuk hidup yang berbeda tergantung dari kebahagian dirinya maupun orang lain, masing-masing individu dalam menyikapi meskipun demikian masih terdapat lansia permasalahan yang terjadi dalam dirinya. yang memiliki kualitas hidup kurang baik Jika menghadapi dengan positif maka akan yang berarti lansia tersebut tidak merasa baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain nyaman dalam kehidupannya. halnya jika menghadapi dengan negatif Kualitas hidup yang kurang baik maka akan buruk pula kualitas hidupnya. dalam penelitian ini sebanyak 36 orang Kualitas hidup diartikan sebagai persepsi (36,7%) dapat berkaitan dengan adanya individu mengenai keberfungsian mereka riwayat penyakit yang dialami, adanya di dalam bidang penyakit yang dialami menyebabkan lansia spesifiknya adalah merasa kurang puas dengan kehidupannya, terhadap terlebih penyakit yang dialami adalah kehidupan, dalam konteks budaya dan penyakit seperti hipertensi dan diabetes sistem nilai dimana mereka hidup dalam mellitus dialaminya kaitannya dengan tujuan individu, harapan, seumur hidup. Menurut World Health standar serta apa yang menjadi perhatian Organization dalam Notoatmodjo (2010) individu (Chairani, 2013). yang berpotensi posisi kehidupan, penilaian mereka lebih individu di dalam sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna Hasil penelitian ini menunjukkan dari fisik, mental dan sosial yang tidak kesamaan dengan hasil penelitian Sianipar terbatas hanya pada bebas dari penyakit (2013) atau kelemahan saja. Sehat merupakan Dharma Bekasi menyatakan sebagian besar kondisi yang diinginkan setiap individu, memiliki lansia di Panti Werdha Budhi kualitas hidup yang baik 28 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… sebanyak 61 orang (70,9%). Lansia yang membuat lansia memahami lingkungannya memiliki kualitas hidup baik dapat berarti secara baik misalnya tentang kejadian atau lansia tersebut masih bisa menerima penyakit yang dialami orang lain sehingga keadaan yang ada pada dirinya, bisa lansia memperoleh informasi tersebut dan melakukan aktivitasnya sesuai dengan tentunya kemampuannya, tetap merasa bahagia, dan mencegah atau menghindari penyakit yang juga bisa menikmati masa tua dengan dialami orang tersebut sehingga kualitas penuh makna, berguna dan berkualitas. hidup fisik lansia dapat terjaga dengan 3. Hubungan interaksi sosial dengan kualitas menggunakannya agar baik. hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin dapat Lansia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan Berdasarkan hasil penelitian lansia sosial. Lansia mengalami penurunan fisik dengan interaksi sosial yang baik sebagian dan besar memiliki kualitas hidup yang baik membutuhkan orang lain, adanya hal sebanyak 55 orang (76,4%) sedangkan tersebut tentunya membuat lansia mau lansia dengan interaksi sosial yang kurang tidak mau harus berinteraksi dengan orang sebagian besar memiliki kualitas hidup lain yang kurang sebanyak 19 orang (73,1%). berkomonikasi, bahkan sebagian besar dari Uji statistik menyatakan ada hubungan waktu antara interaksi sosial dengan kualitas berkomunikasi. hidup pada lansia di wilayah kerja kegiatan Puskesmas Pekauman Banjarmasin. dibandingkan dengan kegiatan lainnya, Interaksi yang yang dapat lansia dilakukan digunakan Mengingat komunikasi lebih tentunya dengan untuk frekuensi besar memungkinkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi meningkatkan merupakan salah satu hal yang penting komunikasi dengan orang lain, adanya bagi lansia, dengan kata lain kualitas hidup komunikasi dengan orang lain dapat lansia juga ditentukan oleh komunikasi responden sosial psikologis untuk 29 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 yang dilakukannya, dengan demikian Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… dengan masyarakat sekitar. Salah satu cara semakin baik interaksi sosial maka akan yang semakin baik pula kualitas hidupnya. kualitas hidup lansia adalah dengan cara Interaksi yang untuk meningkatkan kurang meningkatkan interaksi sosial. Lansia perlu cenderung memiliki kualitas hidup yang diberi kesempatan untuk bersosialisasi atau kurang, hal ini dapat disebabkan karena berkumpul dengan orang lain sehingga dengan adanya kurang interaksi sosial dapat secara berkomunikasi, tidak sosial digunakan langsung juga akan berpengaruh terhadap pengetahuan atau informasi yang didapatnya dan mempertahankan juga keterampilan untuk menunda kepikunan (Rahmianti, 2014). juga Interaksi sosial merupakan hal yang menyebabkan kekurangan perhatian dari sangat orang akan kualitas hidup, berkurangnya interaksi berdampak pada kualitas hidup lansia sosial pada lansia dapat menyebabkan tersebut. perasaan lain yang selanjutnya Menua atau menjadi tua adalah penting dalam terisolir, meningkatkan sehingga lansia menyendiri dan mengalami isolasi sosial suatu keadaan yang terjadi di dalam dengan kehidupan akhirnya depresi, maka hal ini dapat manusia. proses menua lansia merupakan proses sepanjang hidup tidak mempengaruhi hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, (Sanjaya, 2012). merasa kualitas terisolasi hidup dan lansia tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Hasil penelitian ini sama dengan Searah dengan pertambahan usia, mereka yang telah dilakukan Sianipar (2013) akan mengalami degeneratif baik dari segi menunjukkan fisik maupun segi mental. Menurunnya interaksi sosial dengan kualitas hidup pada derajat kesehatan dan kemampuan fisik lansia di Panti Werdha Budhi Dharma akan mengakibatkan orang lanjut usia Bekasi Tahun 2013. Hasil uji statistik secara perlahan menarik diri dari hubungan interaksi sosial terbanyak yaitu interaksi bahwa ada hubungan 30 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… sosial baik sebanyak 63 orang (73.3%) dan kualitas hidup terbanyak yaitu kualitas DAFTAR PUSTAKA hidup baik sebanyak 61 orang (70,9%) Azizah, L. M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. dengan nilai p value = 0,001 < 0,05. Lansia yang aktif secara sosial lebih cenderung menyesuaikan diri terhadap penuaan dengan baik. Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada lansia dan keluarga mengenai kualitas hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang salah satunya adalah interaksi sosial. dilakukan dengan dipahami dan masyarakat cara mudah setempat yang mudah diingat yaitu oleh melalui lansia juga harus lebih sering melakukan komunikasi kepada lansia agar lansia merasa lebih diperhatikan. UCAPAN TERIMAKASIH kami Badan Pusat Statistik RI. 2013. Harapan hidup. [Internet]. Tersedia dalam: http://www.datastatistikindonesia.com/portal [diakses 10 Maret 2016] Chairani, N. 2013. Kualitas hidup wanita lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. Vol I (2). 1-7. Penyuluhan pemasangan poster dan leaflet. Keluarga Terimakasih Badan Pusat Statistik Banjarmasin. 2014. Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Banjarmasin [Internet]. Tersedia dalam: http://banjarmasinkota.bps.go.id [diakses 20 November 2015]. ucapkan kepada Ketua STIKES Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan dukungan dalam melakukan penelitian dan kepala puskesmas Pekauman Menkokesra. 2013. Lansia perlu di perhatikan [Internet]. Tersedia dalam: http://www.menkokesra.go.id [diakses 20 November 2015]. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta Puskesmas Pekauman Banjarmasin. 2016. Jumlah Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Banjarmasin: Puskesmas Pekauman Banjarmasin Rahmianti. 2014. Hubungan pola makan, status gizi dan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia suku Bugis di Kelurahan Sabanang Kabupaten Pangkep. I (7461): 1-11 Sanjaya, A. 2012. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian pada Lansia. I(3): 16. Banjarmasin yang telah memfasilitasi tempat penelitian. 31 Dinamika Kesehatan, Vol 7 No. 1 Juli 2016 Sianipar, A. F. 2013. Hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di Panti Wherda Budhi Dharma Bekasi Tahun 2013. I (1): 1-10. Supraba, N. P. 2015. Hubungan aktifitas sosial, interaksi sosial dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia Widodo, et. al., Hubungan Interaksi Sosial… di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Utara Kota Denpasar. I(6)z: 1-21. Tira. 2012. Populasi lanjut usia tahun 2050 mencapai 2 milyar [Internet]. Tersedia dalam: http://rehsos.kemsos.go.id [diakses 20 November 2015]. 32