01 02 Juli 2016 ISSN 2460 - 4607 JURNAL HIDROPILAR VOLUME 01 NO.02 JULI 2016 Jurnal HIDROPILAR adalah jurnal yang diasuh oleh Program Studi D-III Hidro-Oseanografi, Direktorat Pembinaan Diploma, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan keilmuan dan teknologi peralatan bidang Hidro-Oseanografi di Indonesia. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian, kajian ilmiah maupun hasil kerja praktek yang dilakukan oleh para peneliti, akademisi, mahasiswa dan pemangku kepentingan bidang kelautan khususnya HidroOseanografi. Edisi volume 1 No.2 ini adalah terbitan ketiga setelah terbit pertama kali tahun 2015 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun. DEWAN REDAKSI Pelindung : Laksamana Pertama TNI Drs. Siswo Hadi Sumantri, M.MT. Penasehat : Kolonel Laut (E) I Nengah Putra, ST., M.Si. (Han) Penanggung Jawab : Kolonel Laut (KH) Dr. I Made Jiwa Astika, ST, M.MT. Pimpinan Redaksi : Mayor Laut (KH) Johar Setiyadi, ST., MT. Wk. Pimpinan Redaksi : Kapten Laut (KH) Endro Sigit Kurniawan, ST., MT. Dewan Editor : Letkol Laut (KH) Drs. Saroso, M.Si. (Dishidros) Letkol Laut (KH) Kamija, S.Si., M.Si. (Dishidros) Dr. Ir. Irsan S Brodjonegoro, M.Sc. (ITB) Dr. A. Rita Tisiana Dwi K, S.Si., MT. (Balitbang KKP RI) Gathot Winarso, ST., M.Sc. (LAPAN) Ir. Sudarman, MT. (ITB) Anggota Dewan Redaksi : Pelda Bah Endang Sumirat, SH. Serma Mar Baharuddin, A.Md. Serma Mar Sofi, A.Md. Serma Nav Sasmito Ningtyas Sertu Eko Isnu Sutopo Budi Raharjo Redaksi Jurnal Hidropilar Bertempat di Prodi D-III Hidro-Oseanografi STTAL : Alamat Telepon Faksimili E-mail : : : : JL. Pantai Kuta V No.1Ancol Timur Jakarta Utara 14430 (021) 6413176 (021) 6413176 [email protected] Jurnal Ilmiah Hidropilar Volume 1 No.2 Bulan Juli Tahun 2016 diterbitkan oleh : Program Studi D-III Hidro-Oseanografi Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Tahun Anggaran 2016 Jurnal Hidropilar Program Studi D-III Hidro-Oseanografi Direktorat Pembinaan Diploma Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut Volume 1 Juli Tahun 2016 Hal.1- 85 ISSN 2460 – 4607 PEMBANGUNAN MODEL INFORMASI PELABUHAN INDONESIA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS(SIG) (STUDI KASUS PELABUHAN TANJUNG PRIOKJAKARTA) Marman Setiyo, Eddy Prahasta, Kamija, Johar Setiyadi STUDI KARTOGRAFI UNTUK PENGOLAHAN DATA BATHYMETRIC ENC (STUDI KASUS ALUR PELABUHAN BAKAHEUNI, LAMPUNG) Rudy Purwanto, Mohamad Yazid, Anom Puji Hascaryo, Ahmad Lufti Ibrahim EKSTRAKSI KEDALAMAN LAUT MENGGUNAKAN DATA SPOT-7 DI TELUK BELANGBELANG MAMUJU Arya, Gathot Winarso, Agus Iwan Santoso, Endro Sigit Kurniawan PENGOLAHAN DATA MAGNETIK LAUT TERKOREKSI DIURNAL BASE STATION (STUDI KASUS PERAIRAN PUSONG KUALA LANGSA - ACEH) Sutikwo, Prihadi Sumintadireja, Saroso, Dikdik S Mulyadi PENENTUAN KEDALAMAN MENGGUNAKAN METODE RTK TIDES (STUDI KASUS PERAIRAN ANCOL TELUK JAKARTA) Sunaryo, Sudarman, Ahmad Lufti Ibrahim, Johar Setiyadi PEMODELAN ARUS PASUT 2D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MIKE21 DENGAN METODE FLEXIIBLE MESH (STUDI KASUS PERAIRAN DERMAGA TNI AL PONDOKDAYUNG TANJUNG PRIOK JAKARTA) Darmanto, Sahat Monang S, Johan Risandi, A.Rita Tisiana Dwi K PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA ARUS PASANG SURUT HASIL PENGUKURAN ACOUSTIC DOPPLER CURRENT PROFILER (ADCP) SonTek ARGONOUT-XR MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK T_TIDE_V1.3beta Arifiyanto, Widodo S Pranowo, A.Rita Tisiana Dwi K, Khoirol Imam Fatoni PENGOLAHAN SEDIMEN LAYANG DAN SEDIMEN TERENDAP SURVEI HIDRO-OSEANOGRAFI BANJARMASIN TAHUN 2015 Ngavif Ardani, Saroso, Kamija, Khoirol Imam Fatoni PENGANTAR REDAKSI Jurnal Hidropilar adalah jurnal yang diterbitkan dan didanai oleh Program Studi D-III HidroOseanografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Jurnal Hidro Pilar Juli 2016 merupakan terbitan pertama di Tahun Anggaran 2016 dan terbitan ketiga sejak pertama kali terbit di bulan Juli 2015. Naskah yang dimuat dalam Jurnal STTAL berasal dari hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kelautan Indonesia,yang dilakukan oleh para dosen, peneliti, akademisi, mahasiswa, maupun pemerhati permasalahan kelautan baik dari internal maupun eksternal TNI AL. Pada edisi pertama Juli 2016, jurnal ini menampilkan 7 artikel ilmiah hasil penelitian tentang : Pembangunan Model Informasi Pelabuhan Indonesia Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta), Studi Kartografi Untuk Pengolahan Data Bathymetric ENC (Studi Kasus Alur Pelabuhan Bakaheuni, Lampung), Ekstraksi Kedalaman Laut Menggunakan Data Spot-7 Di Teluk Belangbelang Mamuju, Pengolahan Data Magnetik Laut Terkoreksi Diurnal Base Station (Studi Kasus Perairan Pusong Kuala Langsa - Aceh), Penentuan Kedalaman Menggunakan Metode RTK Tides (Studi Kasus Perairan Ancol Teluk Jakarta), Pemodelan Arus Pasut 2D Menggunakan Perangkat Lunak Mike21 Dengan Metode Flexiible Mesh (Studi Kasus Perairan Dermaga TNI AL Pondokdayung Tanjung Priok Jakarta), Pengolahan Dan Penyajian Data Arus Pasang Surut Hasil Pengukuran Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) Sontek Argonout-XR Menggunakan Perangkat Lunak T_Tide_V1.3beta, Pengolahan Sedimen Layang Dan Sedimen Terendap Survei Hidro-Oseanografi Banjarmasin Tahun 2015. .Diharapkan artikel tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kelautan Indonesia. Akhir kata, Redaksi mengucapkan terimakasih yang sedalamdalamnya atas partisipasi aktif semua pihak yang membantu dalam mengisi jurnal ini. REDAKSI i ISSN 2460 - 4607 JURNAL HIDROPILAR JULI 2016 Halaman DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. ii LEMBAR ABSTRAK …………………………………………………………………………… iii – x PEMBANGUNAN MODEL INFORMASI PELABUHAN INDONESIA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (STUDI KASUS PELABUHAN TANJUNG PRIOK JAKARTA) Marman Setiyo, Eddy Prahasta, Kamija, Johar Setiyadi …………………………………..................................... 1–8 STUDI KARTOGRAFI UNTUK PENGOLAHAN DATA BATHYMETRIC ENC (STUDI KASUS ALUR PELABUHAN BAKAHEUNI, LAMPUNG) Rudy Purwanto, Mohamad Yazid, Anom Puji Hascaryo, Ahmad Lufti Ibrahim ....................................................... 9 – 14 EKSTRAKSI KEDALAMAN LAUT MENGGUNAKAN DATA SPOT-7 DI TELUK BELANGBELANG MAMUJU Arya, Gathot Winarso, Agus Iwan Santoso, Endro Sigit Kurniawan . ………………………………............................... 15 – 25 PENGOLAHAN DATA MAGNETIK LAUT TERKOREKSI DIURNAL BASE STATION (STUDI KASUS PERAIRAN PUSONG KUALA LANGSA - ACEH) Sutikwo, Prihadi Sumintadireja, Saroso, Dikdik S Mulyadi …………………………………………………........................ PENENTUAN KEDALAMAN MENGGUNAKAN METODE KASUS PERAIRAN ANCOL TELUK JAKARTA) 26 – 38 RTK TIDES (STUDI Sunaryo, Sudarman, Ahmad Lufti Ibrahim, Johar Setiyadi ………………….......................................................... 39 – 46 PEMODELAN ARUS PASUT 2D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MIKE21 DENGAN METODE FLEXIIBLE MESH (STUDI KASUS PERAIRAN DERMAGA TNI AL PONDOKDAYUNG TANJUNG PRIOK JAKARTA) Darmanto, Sahat Monang S, Johan Risandi, A.Rita Tisiana Dwi K …………………………………..……........... 47 – 55 PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA ARUS PASANG SURUT HASIL PENGUKURAN ACOUSTIC DOPPLER CURRENT PROFILER (ADCP) SonTek ARGONOUT-XR MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK T_TIDE_V1.3beta Arifiyanto, Widodo S Pranowo, A.Rita Tisiana Dwi K, Khoirol Imam Fatoni, ………................................................. 56 – 67 PENGOLAHAN SEDIMEN LAYANG DAN SEDIMEN TERENDAP SURVEI HIDROOSEANOGRAFI BANJARMASIN TAHUN 2015 Ngavif Ardani, Saroso, Kamija, Khoirol Imam Fatoni …………………………………………………………………………… ii 68 - 85 Pemodelan Arus Pasut 2D Menggunakan Perangkat Lunak Mike21 Dengan Metode Flexible Mesh (Studi Kasus Perairan Dermaga TNI AL Pondokdayung Tanjung Priok Jakarta) (Darmanto, et., al.) PEMODELAN ARUS PASUT 2D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MIKE21 DENGAN METODE FLEXIBLE MESH (STUDI KASUS PERAIRAN DERMAGA TNI AL PONDOKDAYUNG TANJUNG PRIOK JAKARTA) 1 2 3 Darmanto , Sahat Monang S , Johan Risandi , A. Rita Tisiana Dwi K 1 4 Mahasiswa Program Studi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL 2 Peneliti dari Dinas Hidro-Oseanografi, TNI-AL 3 Peneliti dari Balitbang Kelautan dan Perikanan, KKP RI 4 Dosen Pengajar Prodi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL ABSTRAK Simulasi pemodelan arus pasang surut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DHI MIKE 21 Flow Model FM untuk menentukan pola arus pasang surut di teluk Jakarta tepatnya diarea sekitar dermaga Angkatan laut Pondokdayung. Penelitian ini dilakukan dengan dua studi kasus yaitu pertama studi kasus area terdapat Breakwater dan kedua studi kasus area tanpa Breakwater. Pemodelan dilakukan selama 29 hari melalui proses pengolahan data serta running program pada bulan Juni - Juli 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasang surut di area sekitar dermaga Angkatan Laut Pondokdayung yaitu harian tunggal dengan kondisi arus pada saat pasang adalah bergerak ke arah selatan (menuju pantai) sedangkan pada saat surut bergerak ke utara (menuju laut). Kecepatan arus di sekitar dermaga dengan kondisi tanpa breakwater yang dihasilkan yaitu kecepatan minimum 0.000474m/s, kecepatan maksimum 0.284475m/s dan kecepatan rata-rata 0.082768m/s. sedangkan Kecepatan arus di sekitar dermaga dengan kondisi terdapat breakwater yang dihasilkan yaitu kecepatan minimum 0.000733m/s, kecepatan maksimum 0.262460m/s dan kecepatan rata-rata 0.067088m/s. Kata kunci: Arus Pasang Surut, Pemodelan, Mike 21 Flow Model FM, Tanjungpriok. ABSTRACT Simulation of tidal currents was conducted using DHI Mike21 flow Model FM (Flexible Mesh) to determine precisely patterns of tidal currents in Jakarta bay in the area around is the Pondokdayung Navi dock. This research was done with two case studies namely the area with breakwater and without breakwater for 29 days, Which were carried out in the month of June to July 2009. The results show that the tides in the area around the Navy dock in the Pondokdayung the is considered to be Diurnal, with the flow during high tide moves toward the South (the coastline), while during low tide, the flow moves Northward. The is as follow current speed around the docks in scenario 1 (the conditions without breakwater) is as follow ; The minimum velocity is 0.000474m/s, maximum speed 47 is 0.284475m/s and an average speed is 0.082768m/s. Meanwhile the current speed in scenario 2 (the condition with breakwater) is as follow the minimum velocity is 0.000733m/s, the maximum speed is 0.262460m/s and the average speed is 0.067088m/s Keywords: hydrodynamics, Modeling,Tanjungpriok, Mike 21 Flow Model FM. 48 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermaga TNI AL Pondokdayung yang 1.3 Alur Pikir Penelitian berada di Teluk Jakarta merupakan dermaga yang baru dibangun dan memerlukan banyak Mulai kajian. Situasi disekitar dermaga memiliki aktifitas pelayaran yang sangat tinggi karena terletak di area pelabuhan internasional Studi Permasalahan Tanjungpriok. Sehingga oseanografi sangat perlu diperlukan guna Pengumpulan Data mendukung kepentingan keselamatan pelayaran KRI di perairan tersebut pada umumnya dan disekitar dermaga TNI AL pada Data Garis Pantai Data Bathymetri khususnya. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. - Mengetahui tentang bagaimana proses dan langkah-langkah pemodelan arus pasut menggunakan - perangkat Pembuatan Grid, input garpan dan input Batimetri Pembuatan input Data Pasut Set up Input lunak Mike21 dengan metode Flexible Mesh. b. Set up Model Mengetahui hasil verifikasi antara hasil model dengan data pengamatan lapangan. c. Running Model Mengetahui output data dari hasil model arus pasut pada daerah penelitian Tidak Sesuai melalui perangkat lunak Mike21 dengan metode Flexible Mesh. Hasil Model & Verifikasi Sesuai Visualisasi Selesai 49 Gambar 1.1. Diagram Alur PikirPenelitian BAB II matematis. (Anonim, 2012). Sehingga pemodelan TINJAUAN PUSTAKA adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat 2.1 Arus Laut komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan. Arus laut merupakan proses pergerakan massa air sehingga menyebabkan perpindahan BAB III massa air secara vertikal dan horizontal dan berlangsung secara kontinu (Gross,1990). METODE PENELITIAN Menurut Fahrudin (1999) arus dapat dibagi dalam beberapa kelompok dan berdasarkan gaya-gaya 3.1 Lokasi Penelitian yang ditimbulkan (Gambar 2.2). Area 2.2 dermaga Arus Pasut penelitian baru TNI AL merupakan di daerah Pondokdayung, Tanjungpriok, Jakarta Utara, dimana area model Menurut Gross (1990) arus pasut adalah pergerakan air secara horizontal meliputi : yang Area Studi I : disebabkan oleh pasang surut, namun antara arus pasut dengan pasut tidak selalu memiliki hubungan yang dapat dikaitkan satu dengan yang lainnya. Dibeberapa pesisir perairan ada kawasan yang tidak memiliki arus pasut, dan A. 06°04’15” LS - 106°51’04” BT B. 06°04’15” LS - 106°55’10” BT C. 06°07’15” LS - 106°55’10” BT D. 06°07’15” LS - 106°51’04” BT yang lainnya memiliki arus pasut tetapi tidak ada pasut. Arus pasut terjadi pada daerah perairan yang umumnya semi tertutup. (Ali, dkk. 1994). Gerakan arus pasut dari laut lepas yang merambat ke perairan pantai akan mengalami perubahan, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah berkurangnya kedalaman (Mihardja, dkk. 1994). 2.4 Pemodelan Model adalah adalah rencana, Gambar 3.1. Peta Lokasi Studi I representasi atau deskripsi yang menjelaskan Sumber: Peta nomor 85 Dishidros TNI AL suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau Tahun 2009 idealisasi. Area Studi II : Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), komputerisasi, model grafis, dll) citra (gambar, atau rumusan 50 A. 06°05’22.9965” LS - 106°51’29.9055” BT B. 06°05’22.9965” LS - 106°52’40.5740” BT C. 06°06’17.3886” LS - 106°52’40.5740” BT D. 06°06’17.3886” LS - 106°51’29.9055” BT Dalam hasil pemodelan ini terdapat situasi saat neep tide (pasang mati) yaitu pasut dimana tunggang airnya terkecil (air kondah) dan spring tide (pasang perbani, pasang purnama) yaitu dimana tunggang airnya terbesar. Gambar 3.2. Peta Lokasi Studi II BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1. Grafik Hasil pemodelan elevasi 4.1 pasut dengan studi kasus area tanpa Breakwater Hasil simulasi model Hasil simulasi model hidrodinamika 2 Dimensi menggunakan perangkat lunak Mike21 dengan metode flexible Mesh memberikan informasi tentang pasang surut dan arus di daerah dermaga TNI AL pondokdayung. Dalam hal ini hasil berupa elevasi pasang surut dan kecepatan arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman. Perata-rataan terhadap kedalaman menggunakan asumsi nilai kecepatan arus dipermukaan sampai kedasar dianggap sama, dan hasil pemodelan ini ada dua yaitu studi Gambar 4.2. Grafik Hasil pemodelan arus pasut kasus area tanpa Breakwater di depan dermaga dengan studi kasus area tanpa Breakwater kemudian diverifikasi dengan data pengamatan lapangan baik data pasut maupun data arus, setelah proses verifikasi memberikan hasil yang mendekati antara hasil model dengan data lapangan kemudian dilanjutkan pemodelan dengan studi kasus area terdapat Breakwater di depan dermaga. Dalam penelitian ini pemodelan lebih difokuskan pada area sekitar dermaga. 51 Gambar 4.3. Current rose hasil pemodelan di Gambar 4.6. Current rose pada saat neap tide depan dermaga delam studi kasus area tanpa dan spring tide dari hasil model. breakwater 4.2 Verifikasi hasil model Hasil simulasi model hidrodinamika yaitu elevasi dan kecepatan arus diverifikasi dengan data pengamatan lapangan survei Dishidros TNI AL dilakukan di satu posisi yang sama antara model dengan pengamatan. 4.2.1 Verifikasi Elevasi pasut Elevasi pasut dari hasil simulasi model Gambar 4.4. Grafik pasut pada saat neap tide hidrodinamika dan spring tide dari hasil model. kemudian dilakukan proses verifikasi dengan data pengamatan lapangan survei Dishidros TNI AL yang lakukan di satu titik, dimana titik tersebut merupakan pengamatan pasang surut survei Dishidros TNI AL. Titik tersebut berada pada koordinat 106˚ 52’ 34.5979” E – 6˚ 05’ 48.0183” S (707645.4003962m 9325748.712728m). Posisi stasiun pasut hasil model sesuai dengan stasiun pasut pengamatan yang berada di depan dermaga TNI AL hasil verifikasi pasut yang menunjukan perbandingan elevasi pasut hasil simulasi model Gambar 4.5. Grafik arus pasut pada saat neap dengan data pengamatan. Pola yang ditunjukan tide dan spring tide dari hasil model. oleh grafik dari hasil model bahwa bentuk dan polanya mendekati sama dengan data pengamatan survei Dishidros TNI AL. Secara visual dapat dilihat bahwa peristiwa pasang surut yang terjadi memiliki tipe pasut harian tunggal (Diurnal) Selain pasut membandingkan verifikasi juga grafik dilakukan elevasi dengan pengecekan nilai korelasi. Dari hasil korelasi antara nilai pasut pengamatan dan nilai pasut 52 hasil model didapat nilai korelasi sebesar 0.89 (nilai kedekatan 1 jika kesamaan identik). Gambar 4.9. Posisi stasiun pasut Nilai arus minimal dan maksimal antara Gambar 4.7. Posisi stasiun pasut hasil model pengamatan dan hasil model mendekati sama. Untuk nilai arus yang didapat dari hasil model yaitu kecepatan arus minimal 0.0009229m/s dan kecepatan arus maksimal 0.0617687m/s sedangkan nilai arus hasil pengamatan lapangan yaitu kecepatan arus minimal 0.00063401m/s dan nilai arus maksimal 0.06343162m/s secara visual menggunakan grafik. Gambar 4.8. Grafik pola pasut pengamatan dan hasil Mike21 studi kasus area tanpa Breakwater. 4.2.2 Verifikasi arus pasut Kemudian dari hasil simulasi model Gambar 4.10. Grafik arus verifikasi hasil selain memberikan nilai elevasi pasut juga pengamatan lapangan dengan hasil Mike21. memberikan nilai arus pasut untuk posisi stasiun (scatter chart) arus pasut pengamatan dan posisi stasiun arus pasut hasil model pada posisi 106º 52’ 28.3466”T - 06º 05’ 26.3201”S (707456.2606m - 9326415.208m). 53 4.3 Contoh Hasil simulasi pemodelan kecepatan dengan 4 posisi ekstrak dalam studi dermaga dimana data yang digunakan adalah data tahun 2009 dan Breakwater masih dalam terpasang. Untuk hasil Breakwater simulasi minimum 0.0562m/s kecepatan arus dan maksimum 0.0794m/s tahap awal pemasangan jadi dalam studi kasus bahwa posisi 4 dengan tinggi elevasi pasut -0.0175m, kecepatan arus Dalam simulasi pemodelan area sekitar disimulasikan maksimum 0.1539m/s. kasus area tanpa Breakwater ini arus belum pemodelan dengan area tanpa Breakwater yaitu memberikan hasil dengan 4 kondisi (Surut menuju pasang, pasang, pasang menuju surut, dan kondisi surut) dengan dua situasi (saat neap tide dan saat spring tide) dan dengan 4 posisi ekstrak hasil model, untuk hasil model yaitu : Situasi saat neap tide Saat surut menuju pasang, di area dermaga dengan situasi tanpa neap Breakwater tide Gambar 4.11. Hasil simulasi pola arus pasut arus pada kondisi surut menuju pasang di 4 titik pada bergerak dari laut luar utara menuju saat neap tide (area tanpa Breakwater) pantai dan model memberikan hasil elevasi pasut dan kecepatan arus 4.4 diempat posisi yaitu : Peta Arus posisi 1 dengan tinggi elevasi Hasil dari model dapat di jadikan sebagai pasut -0.0178m, kecepatan arus bahan membuat peta arus. Peta arus berfungsi minimum 0.0609m/s dan untuk memberikan informasi arus permukaan di kecepatan arus maksimum suatu perairan. Didalam peta arus terdapat 0.0946m/s. informasi tentang arah dan kecepatan arus posisi 2 dengan tinggi elevasi secara spasial. Arah yang ditunjukan oleh tanda pasut -0.0175m, kecepatan arus panah didalam peta arus menunjukkan bahwa minimum 0.0304m/s arah kecepatan arus dan maksimum arus sesuai arah kompas, kemudian panjang tanda panah pada peta arus merupakan 0.0564m/s. simbol dari kecepatan arus dalam satuan meter posisi 3 dengan tinggi elevasi perdetik. pasut -0.0181m, kecepatan arus minimum 0.1129m/s dan 54 Dietricth. E. 1976. General Oceanography An Introduction to the Marine Environment. America : Wm.C. Brow Publishers. DishidrosTNI AL. 2003. Peta nomor 85, Pelabuhan Tanjungpriok. Dishidros TNI AL. 2009. Data Survei Pondokdayung Tanjungpriok. Dishidros TNI AL. 2012. SE/1241/IV/2012. Tanggal 10 April 2012, Data Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dronkers, J. J. 1964. Tidal Computations :In River Coastal Waters. North Holand Publishing. Amsterdam. Gambar 4.12. Hasil pemodelan di area secara keseluruhan dengan studi kasus area tanpa Fahrudin. 1999. Analisa Arus Laut Perairan Teluk Jakarta. Tugas Akhir, Program Studi Oseanografi, Jurusan Geofisika Mteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. ITB. Bandung. Breakwater Gross M. G. 1990. Oceanography : A View Of th Earth. 6 Edition. Prentice Hall. Engle Wood Cliffs. New Jersey. Hadi. S. dan Radjawane. 2009. Arus Laut. Institut Teknologi Bandung. Hayatama, dkk. 1996. Tidal Currents In The Indonesian Seas and Their Effection Transport and Mixing. Hutabarat, S. dan Stewart M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Penerbit UI (UI-Press). Jakarta. Gambar 4.13. Hasil pemodelan zooming area di Indriani, Netty Kurniawati dan Muhammad Hendri. 2010. Simulasi Pemodelan Arus Pasang Surut di Luar Kolam Pelabuhan Tanjung Priok Menggunakan Perangkat Lunak SMS 8.1. http:// masparijournal. blogspot.com diakses tanggal 23 Oktober 2015. depan dermaga TNI AL dengan studi kasus area tanpa Breakwater DAFTAR PUSTAKA Miharja. dkk. 1994. Pasang Surut Laut. Institut Ali. M. dkk. 1994. Pasang Surut Laut. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Teknologi Bandung. Anonim. 2010. Definisi, Karakteristik dan PrinsipPrinsip Pemodelan Sistem. http://info-pemodelansistem.blogspot.com. diakses tanggal 30 Maret 2015. Mike21. 2007. Manual Book. Anonim. 2012. Definisi arus laut. http://kasmatyusufgeo10. blogspot.com, diakses tanggal 31 Maret 2015. Prasetyo. N. M. 2012. Studi Potensi Energi Arus Di Selat Bali Dengan Model Hidrodinamoka 2 Dimensi Untuk. Tugas Akhir Program Studi Oseanografi, ITB, Bandung. Poerbondono dan Djunarsjah, 2005. Hidrografi. Refika Aditama : Bandung Bowden, K. F. 1983. Physical Oceanography of Coastal Water. Ellis Harwood Ltd. 55 Survei Pond, S. and George l. Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography. Second Edition. Pergamon Press. Tokyo. Triatmodjo. B. 1999. Teknik Pantai : Beta Offset Safwan Hadi. 2009. Arus laut Wyrtki, K. 1961. Physical Oseanography of Southeast Asian Waters. Naga Report Vol-2. Scrift Institution Of Oceanography, La Jolla, California. Yogyakarta Susanto. B. 2010. Pemodelan Sistem Perangkat Lunak. FTI UKDW Yogyakarta. 56