MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 1 BAB I PENGENALAN KOMPUTER & BAHASA PEMROGRAMAN DEFINISI KOMPUTER Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer. Menurut Hamacher , Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Menurut Blissmer , komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut : - menerima input - memproses input tadi sesuai dengan programnya - menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan - menyediakan output dalam bentuk informasi Menurut Fuori Komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmatika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia. Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari - Hardware, Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah. - Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. - Brainware, manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya. PENGGOLONGAN KOMPUTER Dibedakan atas beberapa jenis yaitu : o Berdasarkan Data Yang Diolah a. Komputer Analog b. Komputer Digital c. Komputer Hybrid o Berdasarkan Penggunannya a. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer) b. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer) o Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya a. Komputer Mikro (Micro Computer) b. Komputer Mini (Mini Computer) c. Komputer Kecil (Small Computer) d. Komputer Menengah (Medium Computer) e. Komputer Besar (Large Computer) f. Komputer Super (Super Computer) o Berdasarkan Generasinya MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman a. b. c. d. e. Hal : 2 Komputer Generasi Pertama (1946-1959) Komputer Generasi Kedua (1959-1964) Komputer Generasi Ketiga (1964-1970) Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang) Komputer Generasi Kelima BAHASA PEMROGRAMAN Bahasa (language) Adalah suatu sistim untuk berkomunikasi. Bahasa tertulis menggunakan simbol (yaitu huruf) untuk membentuk kata. Dalam ilmu komputer,bahasa manusia disebut bahasa alamiah (natural languages), dimana komputer tidak bisa memahaminya, sehingga diperlukan suatu bahasa komputer. Bahasa pemrograman (programming language) Program merupakan sekumpulan instruksi yang merupakan penyelesaian masalah. Program ‘dimasukkan’ kedalam komputer, komputer mengerjakan instruksi-instruksi di dalam program tersebut, lalu memberikan hasil atau keluaran yang diinginkan. Agar program dapat dilaksanakan oleh komputer, program tersebut harus ditulis dalam suatu bahasa yang dimengerti oleh komputer. Karena komputer adalah mesin maka program harus ditulis dalam bahasa yang khusus dibuat untuk berkomunikasi dengan komputer. Bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program dinamakan bahasa pemrograman. Jadi bahasa pemrograman yaitu kumpulan perintah-perintah bermakna, berstruktur tertentu (syntax) yang dapat dimengerti komputer yang berguna didalam penyelesaian masalah. Dalam pengertian luas pemrograman meliputi seluruh kegiatan yang tercakup dalam : - Pembuatan program, termasuk analisis kebutuhan (requirement's analysis) - Keseluruhan tahapan dalam perencanaan (planning) , perancangan (design) dan pewujudannya (implementation). Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan : - Pengkodean (coding atau program writing = penulisan program) - Pengujiannya (testing) berdasarkan rancangan tertentu. Pemahaman yang lebih sempit ini sering digunakan dalam pembuatan programprogram terapan komersial yang membedakan antara system analyst yang bertanggung jawab dalam menganalisa kebutuhan, perencanaan dan perancangan program dengan pemrogram (programmer) yang bertugas membuat kode program dan menguji kebenaran program. GENERASI BAHASA PEMROGRAMAN Generasi Pertama : BAHASA MESIN Bahasa mesin adalah bahasa internal komputer yang mengeksekusi secara langsung tanpa terjemahan (translation). Disebut generasi pertama karena merupakan jenis yang paling awal dikembangkan: tahun 1940-an dan awal 1950-an semua program harus dikodekan dalam bahasa mesin Pemrograman dalam bahasa mesin : - Akan menyita waktu dan kondusif untuk membuat kesalahan - Berbeda untuk setiap jenis komputer, sehingga bergantung pada komputer dan tidak standar Semua program harus ada dalam bahasa mesin agar dapat dieksekusi, sehingga bahasa lain yang ditulis programer perlu diterjemahkan oleh komputer ke bahasa mesin untuk eksekusi. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Generasi Kedua : BAHASA ASSEMBLY Penggunaan komputer secara komersial dikembangkannya bahasa assembly Hal : 3 tahun 1950-an mengakibatkan Ciri-Ciri bahasa assembly : - Kode ditandai dengan nama yang mudah diingat seperti ADD, SUB, dan MULT - Alamat penyimpanan (storage addresses) nyata di mana data ditempatkan dapat didefinisikan dengan nama-nama seperti AMT1 dan AMT2 untuk memudahkan rujukan Bahasa assembly sangat menyerupai bahasa mesin, sehingga untuk menjadi programmer bahasa assembly yang cakap kita harus memahami arsitektur mesin, yakni bagaimana mesin itu secara fisik memproses data. Sama seperti bahasa mesin, bahasa assembly tergantung komputer (tidak portable). Untuk menerjemahkan kode-kode diperlukan program khusus yang disebut ASSEMBLER. Bahasa assembly masih digunakan karena begitu mirip dengan bahasa mesin dengan kode yang sangat efisien Untuk membuat system software lebih disukai menggunakan bahasa assembly karena sangat efisiean dalam penggunaan komputer (butuh memori yang kecil) Generasi Ketiga : Bahasa Tingkat Tinggi Penggunaan komputer dalam bisnis berkembang sangat dramatis pada tahun 1950an. Bahasa mesin dan assembly terlalu sulit, sehingga muncul third-generation languages (3GLs) yang lebih mudah untuk program dan portable. Disebut tingkat tinggi karena mudah dipelajari & program tingkat-tinggi memerlukan proses penerjemahan oleh komputer yang sangat rumit yang disebut COMPILER atau INTERPRETER Seperti generasi pendahulunya 1GL dan 2GL, 3GL disebut bahasa prosedural (4GL dan 5GL disebut bahasa nonprosedural), yakni program harus menentukan kumpulan instruksi yang tepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Contoh bahasa tingkat-tinggi : - FORTRAN (FORmula TRANslator) - Cobol - Pascal - BASIC - MODULA-2 - ADA - Object-oriented programming language Bahasa C disebut bahasa “tingkat-menengah” karena format instruksinya dengan bahasa tingkat-tinggi sekaligus bisa berinteraksi langsung dengan hardware Generasi Keempat Ciri-ciri : - Mudah untuk dipelajari dan dipahami - Tepat untuk pengaksesan database - Memfokuskan pada memaksimalkan produktivitas manusia dari pada minimisasi waktu computer - Nonprosedural - Tersedia dalam software paket yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang diinginkan Contoh: - Query language seperti SQL (structured query language), QBE (query-by-example) dan INTELLECT - Report generator MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 4 Generasi Kelima Sering digunakan untuk akses database atau membuat sistem pakar (expert system) atau knowledge-based system Dalam konsep, ditujukan untuk bahasa alami (natural languages) yang semirip mungkin dengan hubungan kemanusiaan Contoh : LISP dan Prolog Sekarang ini banyak sistem pakar dikodekan baik dalam LISP maupun Prolog, meski untuk hal yang sama bisa ditulis dalam C atau C++. Usaha yang sekarang dilakukan adalah memperbaiki bahasa AI (artificial intellegence) dengan mengkombinasikan kemampuan terbaik dari LISP dan Prolog. PENERJEMAH BAHASA PEMROGRAMAN Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang kita tulis maka diperlukan Compiler & Interpreter. Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (source code) ke dalam bahasa objek (object code) secara keseluruhan program. Interpreter berbeda dengan compiler, Interpreter menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program tanpa melihat program secara keseluruhan. Keuntungan dari Interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera. Tanpa melalui tahap kompilasi, untuk alasan ini interpreter digunakan pada saat pembuatan program berskala besar. Compiler memerlukan waktu untuk membuat suatu program yang dapat dieksekusi oleh komputer. Tetapi, program yang diproduksi oleh Compiler bisa berjalan lebih cepat dibandingkan dengan yang diproduksi oleh Interpreter, dan bersifat independen. PERBEDAAN COMPILER & INTERPRETER Compiler Menterjemahkan secara keseluruhan Bila terjadi kesalahan kompilasi maka source program harus diperbaikai dan di kompilasi ulang Dihasilkan object program Dihasilkan executable program Proses pengerjaan program lebih cepat Source program tidak di pergunakan hanya bila untuk perbaikan saja Keamanan dari program lebih terjamin MESRAN, S.KOM Interpreter Menterjemahkan intruksi per intruksi Bila terjadi kesalahan interpretasi dapat langsung diperbaiki Tidak dihasilkan object program Tidak dihasilkan executable program Proses pengerjaan lebih lambat Seource program terus dipergunakan Keamanan dari program kurang terjamin MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 5 BAB II ALGORITMA Kata Algoritma diambil dari nama ilmuwan muslim Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (780-846 M) yang banyak menghasilkan karya dalam bidang matematika, disamping karya-karyanya dalam bidang lainnya seperti geografi dan musik. Algorithma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut harus logis ini berarti nilai kebenarannya harus dapat di tentukan, benar atau salah. Langah-langkah yang tidak benar dapat memberikan hasil yang salah. Algorithma merupakan jantung ilmu komputer atau informatika tetapi algoritma tidak selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat proses yang digambarkan dalam suatu algorithma. Contohnya resep masakan/membuat kue (resep kue), membuat pakaian (pola pakaian), merakit mobil (panduan merakit). CIRI-CIRI ALGORITMA YANG BAIK. a. Tepat sasaran : memenuhi spesifikasi pekerjaan dan bekerja sesuai tujuan b. Flexible dan portable : - Flexible untuk dikembangkan lebih lanjut - Portable untuk digunakan pada berbagai sistem dan mesin c. Bersih dari kesalahan sistem ataupun lojik d. Efektif : setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal. e. Murah: - Efisien dalam penggunaan piranti memori dan penyimpanan lainnya. - Cepat waktu pelaksanaannya. f. Didokumentasi dengan baik untuk pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan. g. Algoritma merupakan pemberian (description) pelaksanaan suatu proses. h. Tidak ambiguous : tidak bermakna ganda. i. Harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA Ada dua cara penulisan Algoritma, yaitu : o Uraian deskriftif o Menggunakan bagan-bagan/symbol-simbol tertentu seperti Diagram Alir (Flowchart) o Menggunakan kata-kata atau kalimat yang mirip dengan bahasa pemrograman yaitu Psudo Code DIAGRAM ALIR Flow-chart atau bagan alir adalah suatu skema/gambar yang memperlihatkan urutan intruksi/kegiatan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan symbol. Dengan demikian setiap symbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Flow-chart dibedakan atas dua jenis, yaitu : o Diagram alir sistem (System Flow-chart) Bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file dalam media tertentu. System flowchart menggambarkan : 1. Hubungan antar suatu file dengan file lainnya 2. Media yang dipakai untuk setiap file MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman o Hal : 6 Diagram alir program(Program Flow-chart) Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Penulisan dengan menggunakan bagan alir sudah tidak banyak digunakan, dengan alasan : Hanya cocok untuk masalah kecil Memerlukan kemampuan menggambar yang baik, tetapi sangat bermanfaat jika digunakan untuk menggambarkan logika pemecahan masalah untuk pengajaran Berikut merupakan simbol dari diagram alir program SIMBOL ARTI Terminal yang menyatakan awal dan akhir Process yang melambangkan suatu pengolahan data Input / Output yang mewakili data input dan menuliskan outputnya Inialisasi Awal atau Loop (For…Next) yaitu untuk menginialisasi /memesan suatu variable atau menggunakan suatu perulangan On-page Connector, yaitu penghubung di satu halaman yang sama Off-page Connector, yaitu penghubung di halaman yang berbeda Flow Lines, menunjukkan arah arus/pekerjaan Predefined, yaitu sebuah program yang terpisah yang dapat dipanggil dari main program Decision, yaitu suatu perbandingan antara dua atau lebih nilai KAIDAH-KAIDAH UMUM PEMBUATAN FLOWCHART Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: - Input - Proses Pengolahan dan - Output INPUT (Bahan Mendah) PROSES OUTPUT (Bahan Jadi) Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah : START, berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan READ, berisi instruksi kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 7 WRITE, berisi instruksi untuk merekan hasil kegiatan ke peralatan output END, mengakhiri kegiatan pengolahan Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran: ¾ Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat ¾ Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas ¾ Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END Contoh pemakaian flowchart o Suatu algoritma untuk membersihkan bak mandi Start a Buka Penutup dasar bak Penuh ? T Y Bak Kosong ? T Matikan kran air Y Start Stop Sikat dinding & dasar bak Siram bak Bersih ? T Y Sumbat penutup bak & Hidupkan kran air o a Untuk mencari hasil dari pertambahan dengan rumus c = a * b Start a=3,b=5,c=0 c=a *b print c End MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 8 PSEUDOCODE Pseudocode banyak digunakan untuk mewakili urutan-urutan proses dari program. Pseudo berarti imitasi dan code dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa computer. Tujuan digunakan pseudocode yaitu untuk menjembatani jurang antara bahasa sehari-hari programmer dengan bahasa computer. Pseudocode disebut juga dengan bahasa inggris terstruktur. Karena merupakan kombinasi elemen-elemen dasar dari pemrograman terstruktur dengan menggunakan bahasa inggris. Pseudocode dapat juga ditulis dengan bahasa Indonesia. Pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrogramman tertentu. Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya. Contoh suatu pseudocode : Mulai Nilai a=3 ; b=5 ; c=0 Hitung c = a * b Tampilkan nilai c End Contoh Latihan 1. Buatlah algoritma sewaktu akan menelpon di telepon umum. Jawab. 1. a. Angkat gagang telepon b. Masukkan koin c. Tekan nomor yang akan dihubungi d. Bicara e. letakkan gagang telepon. Langkah tersebut diatas apabila dalam kondisi normal, tetapi dalam keadaan tidak normal maka, langkah langkah tersebut tidak akan memecahkan masalah. Sehingga algoritma diatas dapat dikembangkan lebih lanjut, seperti berikut ini : 1. Angkat gagang telepon 2. a. Jika terdengan nada panggil, masukkan koin b. JIka tidak terdengan nada panggil, ke langkah v 3. Tekan nomor yang akan dihubungi 4. a. Jika telepon yang dihubungi ada yang mengangkat, bicara b. Jika telepon yang dihubungi tidak ada yang mengangkat, ke langkah v 5. Letakkan gagang telepon MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 9 BAB III IDENTIFIER, TIPE DATA, OPERATOR NAMA PENGENAL (IDENTIFIER) Didalam algorithma, nama/pengenal dipakai sebagai pengidentifikasi ‘sesuatu’ dan program mengacu/memproses ‘sesuatu’ itu melalui namanya. Kata lain dari pengenal yaitu identifier yaitu suatu pengenal yang didefinisikan pemakai berguna untuk menampung data. Didalam Algorithma ‘ sesuatu’ yang diberi nama dapat berupa: Peubah (Variabel) Adalah tempat penyimpanan data/ informasi yang isinya dapat diubah: Tetapan (constant) Tempat penyimpanan didalam memori yang isinya tetap selama pelaksanaan program dan tidak dapat diubah. Type Bentukan Nama tipe bentukan di tentukan oleh pemrogram. Nama Fungsi Nama Procedure Data yang disimpan dalam sebuah identifier bisa berubah-ubah. Hal ini terjadi karena adanya input, atau adanya proses dan penyimpanan hasil proses terhadap identifier itu sendiri. Ketentuan dalam mendefinisikan identifier : - Gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. - Tidak boleh ada spasi - Tidak boleh ada simvol-simbol khusus, kecuali garis bawah. - Panjang bebas. - Mudah diingat dan dimengerti. Contoh Identifier : Nama, Nm_3, Gaji dll. Nilai/data yang tersimpan dalam suatu identifier bermacam-macam jenis atau tipenya, misalnya nilai numerik, karakter, string dan rekaman (record). Suatu tipe manyatakan pola penyajian data dalam komputer. Tipe data dapat dikelompokkan menjadi atas dua macam yaitu : o Tipe Data Dasar Merupakan tipe data yang dapat langsung dipakai o Tipe Terstruktur / bentukan. Merupakan tipe yang dibentuk dari tipe dasar atau dari tipe bentukan lain yang sudah didefenisikan TIPE DATA DASAR Tipe Data dasar terdiri atas : Bilangan Bulat Merupakan bilangan yang tidak mengandung bilangan pecahan desimal. Tipe untuk bilangan ini adalah Integer. Terbagi atas beberapa kategori seperti terlihat dalam tabel yang menunjukkan jenis data, ukuran dalam memori dan rentang nilainya. Tipe Data Ukuran Tempat Jangkauan Byte 1 byte 0 s/d +255 Shortint 1 byte -28 s/d +127 Integer 2 bytes -32768 s/d 32767 Word 2 bytes 0 s/d 65535 Longint 4 bytes 2147483648 s/d 2147483647 Contoh bilangan integer adalah: 34 6458 -90 0 1112 MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 10 Penggolongan tipe data integer tersebut dimaksudkan untuk membatasi alokasi memori yang dibutuhkan misalkan untuk suatu perhitungan dari suatu variabel bilangan diperkirakan nilai maksimumnya 32767 kita cukup mendeklarasikan variabel bilangan sebagai integer (2 byte), daripada sebagai longint (4 byte). Tipe bilangan bulat adalah tipe yang memiliki keterurutan. Ini berarti, jika sebuah nilai bilangan bulat diketahui, nilai sebelumnya (predecessor) dan nilai sesudahnya (successor) dapat ditentukan. Contoh prodecessor dari 8 adalah 7 sedangkan successornya adalah 9. Bilangan Real Merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal. Harus mengandung titik. Tipe bilangan riil ini adalah real. Dalam Turbo Pascal tipe real di representasikan ke dalam 4 macam tipe yaitu real, single, double dan extended. Rentang nilai positif untuk keempat macam tipe tersebut adalah : Tipe Data Real Single Double Extended Comp Ukuran Tempat 6 bytes 4 bytes 8 bytes 10 bytes 8 bytes Jangkauan 2.9 x 10-39 s/d 1.5 x 1045 s/d 5.0 x 10-324 s/d 3.4 x 10-4932 s/d -9.2x 1018 s/d 1.7 x1038 3.4 x 1038 1.7 x 10308 1.1 x 104932 9.2x 1018 Karakter Tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 255 macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Untuk tipe data karakter penulisannya harus di apit oleh tanda petik tunggal. Bilangan Logika (Boolean) Tipe data logika hanya mengenal dua buah nilai yaitu : benar (true ) atau salah (false). Tipe boolean memakai memori paling kecil, sedangkan WordBool dan LongBool dipakai untuk menulis program yang sesuai dengan lingkungan Windows. Tipe Variabel Boolean WordBool Longbool Ukuran Tempat 1 byte 2 byte 3 byte Operasi-operasi yang dapat dilakukan untuk terhadap bilangan boolean dikenal dengan operasi logika operator yang dapat digunakan untuk operasi logika adalah NOT, AND, OR dan XOR. Tabel Kebenaran A b a AND b a OR b a XOR b TRUE TRUE TRUE TRUE FALSE TRUE FALSE FALSE TRUE TRUE FALSE TRUE FALSE TRUE TRUE FALSE FALSE FALSE FALSE FALSE TIPE DATA TERSTRUKTUR / BENTUKAN Adalah tipe yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram. Tipe bentukan disusun oleh satu atau lebih tipe dasar. Ada beberapa macam tipe bentukan : MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 11 String Merupakan suatu data yang menyimpan array (larik), sebagai contoh 'ABCDEF' merupakan sebuah konstanta string yang berisikan 6 byte karakter. Ukuran Tempat untuk tipe data ini adalah 2 s/d 256 byte, dengan jumlah elemen 1 s/d 255. Pada Pascal string dideklarasikan dengan string [ konstanta ] atau string. Bila ukuran string tidak didefinisikan maka akan banyak memakan ruang, karena ukuran string menyesuaikan dengan defaultnya. Tipe Dasar yang diberi Nama Tipe Baru Dalam pascal kita dapat memberi nama baru untuk tipe dasar dengan kata kunci TYPE. Contoh : Type Bil_INT : Integer ; Bil_INT adalah tipe bilangan bulat yang sama dengan tipe integer. Apabila kita mempunyai variabel yang bernama P dan bertipe bilbulat, variabel P tersebut sama saja bertipe integer. Set Sebuah set merupakan suatu himpunan yang berisi nilai (anggota). set merupakan Tipe data yang khusus untuk Pascal. Set dalam pemrograman sangat mirip dengan himpunan dalam ilmu matematika, Contoh Day = (Sun, Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat) Pointer Pointer merupakan variabel khusus yang berisi suatu address (alamat) di lokasi lain didalam memory. Suatu variabel yang points(menunjuk) ke sesuatu sehingga disebut pointer. Ada dua macam pointer : • Typed (tertentu) Æ merupakan pointer yang menunjuk pada tipe data tertentu pada variable. • Generic(umum) Æ merupakan pointer yang tidak menunjuk pada tipe data tertentu pada variable. Selain tipe data terstruktur diatas ada juga tipe data : Array, Rekaman, File yang akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya. Tipe-tipe data diatas bisa dioperasikan dengan sejumlah operasi yaitu : o Operasi Arithmatika Operasi arithmatika yang berlaku pada bilangan bulat adalah Operator ^ , ** * / \ mod + - Arti Pangkat Kali Bagi (bilangan Real) Bagi (bilangn Bulat) Sisa hasil bagi Tambah Kurang Priorotas 1 2 2 3 4 5 6 Jika dalam sebuah ungkapan terdapat lebih dari satu operator, perhitungan ditentukan berdasarkan prioritas. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman o Operasi Perbandingan Operasi perbandingan untuk bilangan bulat dengan salah satu operator relasional menghasilkan nilai boolean (true atau false). Operator perbandingan untuk bilangan bulat adalah : Operator = <> > < <= >= o Hal : 12 Arti Sama dengan Tidak sama dengan Lebih besar dari Lebih kecil dari Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan Operasi STRING Digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai data yang bertipe string. Hanya ada sebuah operator string, yaitu operator +. PENGISIAN NILAI KE IDENTIFIER Pengisian Nilai ke dalam variabel/konstanta bisa melalui : Pengisian secara langsung Adalah memasukkan sebuah nilai ke dalam nama peubah langsung didalam teks algorithma. Nilai yang diberikan kepada nama peubah dapat berupa : - Tetapan - Nilai nama peubah lain - Nilai sebuah ekspresi. Nilai tersebut harus bertipe sama dengan tipe peubah. Akibat pengisian nilai kedalam nama peubah, nilai lain yang disimpan didalamnya hilang ditimpa dengan nama baru. Nilai yang dikandung oleh nama peubah adalah nilai yang terakhir kali diisikan ke dalamnya. Contoh : M Å 5 Luas Å P * L M <-- 5 Luas <-- P * L Ketemu Å false NH Å ’A’ atau Luas = P * L M=5 Luas = P * L atau Ketemu = false NH <-- 'A' Nama Å ”STMIK” B Å Luas atau K = 5 atau NH = ’A’ atau Nama = ”STMIK” B <--Luas atau B = Luas NH = 'A' Nama = "ST MIK" B = Luas Dibaca dari piranti masukan Mengisi nilai dari piranti masukan dinamakan operasi pembacaan data, misalnya dari keyboard Didalam algorithma, instruksi pembacaan nilai untuk peubah dilakukan dengan notasi read Contoh: Re ad P Read ( P ) Real (Nama) Rea d N am a Read (nama1, nama2, ..., namaN) MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 13 Dengan syarat nama1, nama2,…,namaN adalah nama peubah yang sudah didefenisikan didalam deklarasi. MENAMPILKAN NILAI KE PIRANTI KELUARAN Nilai yang disimpan memori dapat ditampilkan ke piranti keluaran. Instuksi penulisan nilai dilakukan notasi write Contoh: Write (Nama) Write N am a Write (Luas) W rite Lu as Write (nama1, nama2,…,namaN) Write ( tetapan) Write (nama, tetapan) Dengan keterangan bahwa nama1, nama2, …namaN dapat berupa nama peubah atau nama tetapan. LATIHAN 1. Buat diagram alir yang digunakan untuk menghitung dan mencetak Luas Lingkaran (rumus : LUAS = 3.14 * r^2) & Keliling lingkaran (rumus : KELILING = 2 * 3.14 * r) Dimana diketahui r bernilai 5 Jawab Start Start Keliling, Luas, R = 0 Keliling, Luas, R = 5 R=5 Keliling = 2 * 3.14 * R Luas = 3.14 * R ^ 2 Keliling = 2 * 3.14 * R atau Write R, Keliling, Luas Luas = 3.14 * R ^ 2 Stop Write R, Keliling, Luas Stop Start Pada Flowchart diatas R telah diketahui bernilai 5 bagaimana jika R tidak diketahui (diinput dari keyboard) Jawab Keliling, Luas, R = 0 Read R Keliling = 2 * 3.14 * R Luas = 3.14 * R ^ 2 Write R, Kelil ing, Luas Stop MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 14 2. Buat diagram alir untuk proses dibawah ini : - Merubah suhu dari Fahrenheit ke derajat celcius dan raemur ( Celcius = 5/9 (f-32) Reamur = 4/9(f-32)) f= Fahrenheit. - Menghitung Volume Kubus ( VolKubus = S * S * S ) S = Sisi - Menghitung Total Harga Photo Copy ( TotHarga = Jumlah lbr * Harga per lbr) - Menghitung Penjualan Barang dgn Bentuk INPUT PENJUALAN Nama Barang : x(20) Harga Rp. : 9(7) Jumlah Jual : 99 Total Harga : 9(9) Prosesnya TotalHarga = Harga * Jumlah Jual. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 15 BAB IV STRUKTUR KENDALI Di dalam tehnik pemrograman kita mengenal adanya ‘structure programming’. Pada dasarnya struktur programming disusun berdasarkan statement yang terstruktur pula. Terdapat 3 proses eksekusi utama di dalam structure programming, yaitu : o Proses secara ‘Sequential’ (berurutan) Start o Proses secara ‘Selection/Decision’ (menggunakan statement kendali) Pendifinisian Variabe l o Proses secara ‘Repetition’ Proses A PROSES SEQUENTIAL (Berurutan) Proses secara sequential terjadi bila proses berjalan dari atas ke bawah dan dikerjakan dari baris-perbaris. Proses sequential dapat digambarkan seperti dibawah ini. Proses A dikerjakan dahulu, setelah selesai dilanjutkan ke proses B. Dengan kata lain proses dikerjakan urut kebawah Proses B Read C Write A, B Stop PROSES DECISION (Kendali) Statement kendali digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dimana proses akan dikerjakan bila kondisi yang disyaratkan sesuai (bernilai true/benar). Terdapat dua statemen kendali yaitu : o IF o CASE STATEMEN IF Struktur dari statemen If dapat berupa : KONDISI TUNGGAL yaitu Struktur If-Then KONDISI GANDA yaitu Struktur If-Then-Else KONDISI JAMAK yaitu Struktur If-Then Else If-Then-Else If-Then-Else If Tunggal Syarat / Kondisi False True Proses If Jamak If Ganda Syarat / Kondisi False Syarat / Kondisi 1 True Proses A True Proses B Proses A False Syarat / Kondisi 2 False True Proses B Read / Write Syarat / Kondisi N False Read / Write True Proses C Read / Write MESRAN, S.KOM Proses N MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 16 STATEMEN IF TERSARANG (NESTED IF) Yaitu IF yang berada di dalam statemen IF. Syarat / Kondisi False True Syarat / Kondisi False True Proses B Proses A Contoh 1 : Buatlah FlowChart & Program untuk menginputkan nilai mahasiswa. Jika Nilai >= 60 maka keterangan Lulus Jawab Start A Ket$ = ' ' , Nilai = 0 Nilai >= 60 Read Nilai True Ket$ = "Lulus" Ket$ = "Gagal" A False USES CRT ; VAR Nilai : Byte ; Ket : String[7] ; BEGIN CLRSCR ; Write(‘ Inputkan Nilai : ’) ; Readln (Nilai) ; Ket := ‘Gagal’ IF Nilai >= 60 Then Ket := ‘Lulus’ ; Write(‘ Selamat Anda : ‘ , Ket ) ; END. Write Ket$ Stop Contoh 2 : Diketahui 2 buah bilangan yaitu BilA, BilB. Buat FlowChart untuk mencetak bilangan yang terbesar diantara kedua bilangan tersebut! Jawab MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 17 USES CRT ; VAR BilA, BilB : Byte ; BEGIN CLRSCR ; Write(‘ Bilangan A : ’) ; Readln (BilA) ; Write(‘ Bilangan B : ’) ; Readln (BilB) ; Start BilA, Bil B = 0 Read Bil A, Bil B BilA > Bil B IF BilA > BilB Then Write(‘ Bil A Lebih Besar dari BilB’) Else Write(‘ Bil B Lebih Besar dari BilA’) ; False END. True Write "Bil A besar dari BilB" Write "Bil B besar dari BilA" Stop Contoh 3 : Pada contoh 2 diatas, bagaimana jika Variabel BilA & BilB memiliki nilai yang sama ? Maka akan terjadi kesalahan logika yaitu : BilB besar dari BilA padahal bisa terjadi kemungkinan Bil B sama dengan BilA. Untuk mengatasi kendala tersebut maka digunakan IF Jamak. Jawab USES CRT ; VAR Start BilA, BilB : Byte ; BEGIN CLRSCR ; BilA, BilB = 0 Write(‘ Bilangan A : ’) ; Readln (BilA) ; Write(‘ Bilangan B : ’) ; Readln (BilB) ; IF BilA = BilB Then Read BilA, BilB Write(‘ Bil A sama dengan BilB’) Else IF BilA > BilB Then Write(‘ Bil A Lebih Besar dari BilB’) Else F Write(‘ Bil B Lebih Besar dari BilA’) ; BilA = BilB END. F T BilA > BilB Write "BilA sama dengan BilB" T Write "BilA besar dari BilB" Write "BilB besar dari BilA" Stop MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 18 Contoh 4 : Sebuah Toko penjualan menjual hanya tiga jenis barang. Yaitu : Kode SBN01 RNS02 SMP03 Nama Sabun LUX Rinso Sunsilk Harga 1500 11500 150 Buatlah FlowChart & Program dengan bentuk berikut : DATA PENJUALAN BARANG Kode Barang : x(5) Nama : x(30) Harga Rp : 9(8) Jumlah Jual : 99 Harga Jual Rp : 9(9) Adapun proses digunakan untuk contoh diatas yaitu : mencari Nama, Harga barang berdasarkan Kodenya & Harga Jual = Harga * Jumlah Jual. Jawab Start A Kd$, Nm $=' ' Hrg, JJ, TH = 0 Write Nm$, JJ Read JJ Read Kd$ TH = Hrg * JJ Kd$ = "SBN01" F T Nm$ = "Sabun LUX" Hrg = 1500 Write TH Kd$ = "RNS02" Stop F T Kd$ = "SMP03" Nm $ = "RINSO" Hrg = 11500 T Nm$ = "Sunsilk" Hrg = 150 A Program USES CRT ; VAR Kd : String[5] ; Nm : String[15] ; JJ : Byte ; Hrg, TH : Longint ; BEGIN CLRSCR ; Write(‘ Kode Barang : ’) ; Readln (Kd) ; IF Kd=’SBN01’ Then Begin MESRAN, S.KOM F Nm$ = "" Hrg = 0 MODUL Algorithma & Pemrograman Nm := ‘Sabun LUX’ ; Hrg Hal : 19 := 1500 ; End ELSE IF Kd=’RNS02’ Then Begin Nm := ‘Rinso’ ; Hrg := 11500 ; End ELSE IF Kd=’SMP03’ Then Begin Nm := ‘Sunsilk’ ; Hrg := 150 ; End ELSE Begin Nm := ‘ ’ ; Hrg := 0 ; End Write(‘ Jumlah Jual : ’) ; Readln (JJ) ; TH := Hrg * JJ ; Write(‘ Harga Jual Rp. : ’, TH ); END. Contoh 5 : Buatlah Flowchart & Program untuk mencari sebuah bilangan yang diinputkan apakah bilangan Genap atau bilangan Ganjil. Jika yang diinputkan 0 atau dibawah 0 maka akan tampil pesan bilangan harus diatas 0. Jawab USES CRT ; VAR Hasil : Byte ; Bil : Integer; BEGIN CLRSCR ; Write(‘ Input Bilangan : ’) ; Readln (Bil) ; IF Bil <= 0 Then Write(‘ Bil A sama dengan BilB’) Else Begin Hasil := Bil MOD 2 ; IF Hasil =0 Then Write( Bil, ‘ Bilangan Genap’) Else Write( Bil, ‘ Bilangan Ganjil); End ; END. Start Bil, Hasil = 0 Read Bil Bil <= 0 F T Write "Harus lebih besar dari 0" Hasil = Bil MOD 2 F Hasil = 0 T Write "Bilangan Genap" Stop MESRAN, S.KOM Write "Bilangan Ganjil" MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 20 LATIHAN : 1. Buatlah program untuk menghitung gaji harian pegawai bila diketahui ketentuan sebagai berikut : Gaji perjam = 500 Bila jumlah jam kerja hari itu > 7 jam, maka kelebihannya dihitung lembur yang besarnya 1.5 x gaji per jam. Input Output : Jumlah Jam Kerja. : Gaji Harian Pegawai. 2. Sebuah perusahaan memberi komisi salesmannya berdasarkan ketentuan sebagai berikut : Bila salesman berhasil menjual barang seharga 500000 maka dia akan mendapat komisi sebesar 10% Bila lebih dari 500000, untuk 500000 pertama komisinya 10% sedangkan sisanya mendapat 15% Bila sebagai input adalah jumlah penjualan, buatlah program untuk menentukan komisi pegawai perusahaan tadi. 3. Buatlah program untuk mencari nilai akhir denga bentuk output : Data Nilai Ujian Algoritma & Pemrograman --------------------------------------------------------------NPM : x (9) Nama : x (30) Nilai Mid : 999 Nilai Semester : 999 Nilai Akhir : 999 Nilai Huruf : X --------------------------------------------------------------Proses Mencari Nilai Akhir = 40% * Nilai mid + 60% * Nilai semester Mencari Nilai huruf dengan range dari Nilai Akhir. Range Nilai Akhir 80..100 70..79 55..69 40..54 0..39 Nilai Huruf A B C D E 4. Buatlah Flowchart beserta program untuk output berikut ini : PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PELANGGAN PT. PLN --------------------------------------------------------------Nama Pelanggan : x (30) Kode : x (3) Jenis Pelanggan : x (15) Biaya Beban : 9(6) Harga per M3 Rp. : 9(9) Jumlah Pemakaian : 9999 Total Harga Rp. : 9(8) Pajak 10% Rp : 9(7) Total Tagihan Rp. : 9(9) --------------------------------------------------------------Adapun Ketentuan untuk proses diatas yaitu : MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman - - Hal : 21 Nama Pelanggan, Jumlah Pemakaia n anda Input Untuk Jenis Pelanggan, Biaya Beban, Harga per M3 didapat berdasarkan Kode : Biaya Harga per Kode Jenis Pelanggan Beban M3 L01 Pabrik 50000 2500 L02 Swalayan 35000 2000 L03 Toko 25000 1500 L04 Rumah 15000 750 Total Harga = Harga per M3 * Jumlah Pemakaian + Biaya Beban Pajak = 10 * Total Harga Total Tagihan = Total Harga + Pajak 5. Untuk mendapatkan kredit pemilikan mobil, perlu dinilai penghasilan pemohon. Cara penilaian : - pendapatan tetap/pokok dihitung penuh - pendapatan tambahan dihitung setengah - pendapatan keluarga (suami/istri) dihitung sepertiga. Apabila jumlah pendapatan lebih besar atau sama dengan Rp. 1.000.000,- mendapat kredit SEDAN, kurang dari itu tetapi masih lebih besar dari Rp. 500.000,- mendapat kredit MINIBUS, selain itu tidak berhak mendapat kredit. 6. Mencari Sisa Uang Kuliah PEMBAYARAN UANG KULIAH ======================================= Nama Mahasiswa : ………….………………….. NPM : …………… Kode : …… Jurusan : ………….………………….. Pembayaran Awal Rp : ……………… Jumlah Cicilan :… Besar Cicilan Rp. : ……………… Pembayaran Ke :… Uang Kuliah Rp : ……………… Uang Kuliah Terbayar Rp : ……………… Sisa Uang Kuliah Rp : ……………… ======================================= Ketentuan Program - Nama, NIM, Kode & Pembayaran Ke diperoleh dari input - Untuk mencari Jurusan, Pembayaran Awal, Jumlah Cicilan & Besar Cicilan dari Kode yaitu : Kode Jurusan Pembayaran Jumlah Besar Awal Rp Cicilan Cicilan Rp. Sistem Informasi 2100000 7 300000 SI Teknik Informatika 2500000 7 300000 TI Komputer Akuntansi 1750000 6 200000 KA Manajemen Informatika 1500000 6 250000 MI - Uang Kuliah = Pembayaran Awal + (Jumlah Cicilan & Besar Cicilan) - Uang Kuliah Terbayar = Pembayaran Awal + ( Pembayaran Ke * Besar Cicilan ) - Sisa Uang Kuliah = Uang Kuliah – Uang Kuliah Terbayar. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 22 BAB V STRUKTUR KENDALI II ( PERULANGAN – LOOP ) Di dalam pemrograman terdapat beberapa bentuk perulangan. Setiap pemrograman memiliki bentuk yang berbeda-beda. Yang akan dibahas disini yaitu pada perulangan pemrograman pascal yang menggunakan For…Do While…Do dan Repeat…Until FOR..DO Digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan tanpa suatu kondisi. FOR…DO terdiri atas 2 jenis : • For…Do Positip Perulangan dimana Nawal lebih kecil dibanding NAkhir • FOR VarCoun = Nawal To/DownTo Nakhir For…Do Negatif Perulangan dimana Nawal lebih Besar dibanding NAkhir Contoh 1 Hitunglah penjumlahan bilangan antara 1 .. 10. Jawab Start J, TotJ = 0 FOR J = 1 To 10 TotJ = TotJ + J Write TotJ USES CRT ; VAR J : Byte ; TotJ : Integer ; BEGIN CLRSCR ; TotJ := 0 ; FOR J := 1 TO 10 DO TotJ := TotJ + J ; Write(‘ Total J : ‘ , TotJ ) ; END. Stop Contoh 2 Hitunglah Jumlah Rata-Rata Nilai yang diinputkan sebanyak 5 kali. Jawab USES CRT ; Start VAR J, N : Byte ; TotN : Integer ; N, J, TotJ, Rata= 0 Rata : Real ; BEGIN TotN := 0 ; Rata := 0 ; FOR J = 1 To 5 Rata = TotN / 5 FOR J := 1 TO 5 DO Begin Write(‘Nilai Ke ‘, J , ‘ : ‘ ) ; Write Rata Read N Readln(N) ; TotN := TotN + N ; End ; Rata := TotN / 5 ; TotN = TotN + N Stop Write(‘ Nilai Rata-Rata : ‘ , Rata:3:0 ) ; END. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman WHILE…DO Jenis perulangan ini digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali yang jumlahnya belum bisa ditentukan, tergantung nilai kondisi yang terletak antara While…Do. Hal : 23 Syarat / Kondisi F T Perulangan akan dikerjakan bila nilai kondisinya bernilai benar dan akan berhenti jika kondisi bernilai salah. Contoh 3 Hitunglah Jumlah Rata-Rata Nilai yang diinputkan sebanyak N kali. Jawab USES CRT ; Start VAR JData, J=1, N,JData,TotJ, Rata= 0 J, N : Byte ; TotN : Integer ; Rata : Real ; Read JData BEGIN TotN := 0 ; Rata := 0 ; J := 1 ; Write (‘Jumlah Data : ’ ) ; Readln(JData); While J <= JData DO F J <= Begin Rata = TotN / 5 JData Write(‘Nilai Ke ‘, J , ‘ : ‘ ) ; Readln(N) ; T Write Rata TotN := TotN + N ; Read N Inc(J) ; Stop End ; TotN = TotN + N J= J+1 Rata := TotN / JData ; Write(‘ Nilai Rata-Rata : ‘ , Rata:3:0 ) ; END. Contoh 4 Buatlah program untuk menginputkan nilai dalam mencari Keterangan Lulus / Gagal. Jika nilai >= 60 maka keterangan Lulus atau Gagal. Program akan berjalan sampai Menghitung lagi [Y/T] dijawab ‘T’ Jawab Start USES CRT ; VAR Ket$=' ', Lg$ = 'Y', N=0 N : Byte ; Lg : Char ; Ket : String[8] ; F BEGIN Stop Lg $= 'Y' Lg := ‘Y’ ; While Upcase(Lg=’Y’) DO T Begin Read N Write(‘Nilai Anda :‘ ) ; Readln(N) ; IF N>=60 Then F N >= 60 Ket := ‘LULUS’ ELSE Ket$ = "GAGAL" T Ket := ‘GAGAL’ ; Ket$ = "LULUS" Write(‘Anda : ‘, Ket ) ; Write(‘Menghitung Lagi [Y/T] : ‘ ) ; Readln(Lg) ; Write Ket$ End ; END. Read Lg$ MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 24 Contoh 5 : Buatlah program untuk menginputkan gaji karyawan dengan ketentuan : Input Proses : Nama, Golongan, Jam Lembur : Untuk mendapatkan gaji Jika Golongan =’Ia’ maka Gaji = 500000 & Uang Lembur = 2500 Jika Golongan =’Ib’ maka Gaji = 750000 & Uang Lembur = 3500 Jika Golongan =’Ic’ maka Gaji = 850000 & Uang Lembur = 5000 Untuk mendapatkan Upah Lembur Upah lembur = Jam Lembur * Uang Lembur Untuk mendapatkan Total Gaji Total Gaji = Gaji + Upah Lembur Output : Upah Lembur & Total Gaji Ketentuan lain yaitu program menggunakan perulangan dan berjalan sampai Menghitung lagi [Y/T] dijawab ‘T’ Jawab Start Nm $, Lg$, Gol$=' ' Lbr, Gaji, UL, UPL, TotGJ = 0 F Stop Lg$= 'Y' T Read Nm$, Gol $, Lbr Gol$='Ia' F T Gol$='Ib' Gaji = 500000 UL = 2500 F T Gol$='Ic' Gaji = 750000 UL = 3500 T Gaji = 850000 UL = 5000 Write Gaji, UL UPL = UL * Lbr TotG j = UPL + Gaji Write UPL, TotGJ Read Lg$ MESRAN, S.KOM F MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 25 Programnya : USES CRT ; VAR Nm : String[25] ; Gol : String[2] ; Lg : Char ; UPL, TotGj, Gaji : Longint ; Lbr, UL: Integer ; BEGIN Lg := ‘Y’ ; While Upcase(Lg=’Y’) DO Begin { Bagian Input Data} Write(‘Nama Karyawan Write(‘Golongan [Ia, Ib, Ic] Write(‘Jam Lembur : ‘ ) ; Readln( Nm ) ; : ‘ ) ; Readln( Gol ) ; : ‘ ) ; Readln( Lbr ) ; { Bagian pemrosesan terhadap data input } IF Gol=’Ia’ Then Begin Gaji := 500000 ; UL := 2500 ; End Else IF Gol=’Ia’ Then Begin Gaji := 750000 ; UL := 3500 ; End Else IF Gol=’Ia’ Then Begin Gaji := 850000 ; UL := 5000 ; End; { Bagian Output / menampilkan hasil proses } Write(‘Gaji Write(‘Uang Lembur / Jam :‘, Gaji) ; :‘, UL) ; UPL := UL * Lbr ; TotGj := Gaji + UPL ; Write(‘Upah Lembur Rp. Write(‘Total Gaji Rp. :‘, UPL ) ; :‘, TotGj ) ; Write(‘Menghitung Lagi [Y/T] : ‘ ) ; Readln( Lg ) ; End ; END. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 26 REPEAT…UNTIL Jenis perulangan ini digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali, yang jumlahnya belum bisa ditentukan, tergantung nilai kondisi yang terletak setelah Until. Perulangan akan dikerjakan bila nilai kondisinya bernilai salah dan akan berhenti jika kondisi bernilai benar. F Syarat / Kondisi T Contoh 6 Hitunglah penjumlahan bilangan antara 1 .. 10 menggunakan Repeat…Until Jawab Start A J=0, TotJ = 0 Write TotJ USES CRT ; VAR J : Byte ; TotJ : Integer ; BEGIN CLRSCR ; TotJ := 0 ; J := 0 ; REPEAT INC (J ) ; TotJ := TotJ + J ; UNTIL J = 10 ; Write(‘ Total J : ‘ , TotJ ) ; END. Stop J= J+1 TotJ = TotJ + J T F J = 10 A LATIHAN 1. Buatlah FlowChart Program dibawah ini. VAR i : Byte; BEGIN CLRSCR ; Writeln(' I Keterangan '); Writeln('-----------------------------------------'); FOR i:= 1 To 10 Do BEGIN Write (i); IF (i Mod 2)=0 then Writeln (' Genap') else Writeln (' END; Writeln('-----------------------------------------'); END. 2. Buatlah Flowchart & program untuk tampilan dibawah ini 2 STMIK 4 STMIK 6 STMIK 8 STMIK 10 STMIK 3. Buatlah FlowChart & Program untuk tampilan berikut ini . 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 MESRAN, S.KOM Ganjil'); MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 27 4. Tampilkan Total Bilangan untuk 5 Bilangan Genap pertama. 5. Buatlah FlowChart beserta program untuk tampilan berikut : Bila Ingin Menghitung Lagi [Y/T] : kita isi dengan Y maka program akan menginputkan kembali dari awal DAFTAR NILAI MAHASISWA JURUSAN INFORMATIKA ======================================= Nama Mahasiswa : x(20) NIM Mahasiswa : x(9) Nilai Tugas : 999 Nilai Mid Test : 999 Nilai Final Test : 999 Total Nilai : 999 Nilai Huruf :X ======================================= Ingin Menghitung Lagi [Y/T] : …. Ketentuan Program : a Nama, NIM, Nilai Tugas, Nilai Mid Test dan Nilai Final Test diperoleh dari input b Sedangkan Total Nilai diperoleh dari rumus: Total Nilai = (20% * Nilai Tugas) + (30% * Nilai Mid) + (50% * Nilai Final) c Range dari Nilai Huruf yaitu : Total Nilai Nilai Huruf 80 – 100 A 79 – 70 B 69 – 51 C 50 – 41 D 40 – 0 E 6. Buatlah Flowchart & program untuk tampilan berikut ini Apabila diketahui harga beras per kilogram sebagai berikut: Jenis IR 64 = Rp. 2000,Jenis C4 = Rp. 3000,Jenis Delanggu = Rp. 3550,Jenis Rajalele = Rp. 6000,TABEL HARGA BERAS IR 64, C4, DELANGGU DAN RAJALELE TOKO "MANTEP" SALATIGA No 1 2 3 … 50 Jumlah (Kg) 5 10 15 … 250 MESRAN, S.KOM IR64 … … … … … C4 … … … … … Delanggu … … … … … RajaLele … … … … … MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 28 BAB VI ARRAY Sebuah variabel yang kita gunakan pada bab-bab sebelumnya hanya mampu menampung/menyimpan sebuah nilai data. Contohnnya : nama = ’Danur’ Pada saat variabel nama tersebut di atas yang telah tersimpan data dengan nama ’Danur’ akan masukkan lagi data dengan : nama = ’NurAinun’. Maka yang terjadi adalah data ’NurAinun’ lah yang tersimpan pada nama tersebut. Bagaimana jika kita harus menyimpan 50 orang data mahasiswa, tetapi variabel yang kita gunakan tetap 1 (satu) mis Nama ? Jawabannya adalah kita harus menggunakan suatu variabel dengan jenis Array. Dalam kegiatan pemrograman sekumpulan data yang bertipe sama perlu disimpan sementara didalam memori komputer untuk sewaktu-waktu dimanipulasi. Bila kumpulan data itu disimpan secara berurut didalam memori, maka tiap elemen data dapat diacu dengan menggunakan indeks. Indeks menyatakan posisi data relatif didalam kumpulannya. Struktur penyimpanan seperti ini dinamakan larik ( array ). Larik adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang bertipe sama, setiap elemen diakses langsung dengan melalui indeksnya. Indeks larik haruslah tipe data yang menyatakan keterurutan atau karakter. Jumlah elemen larik tidak dapat diubah, ditambah atau dikurang selama pelaksanaan program. Mendefenisikan banyaknya elemen larik berarti memesan sejumlah tempat dimemori. Memori mengalokasikan sejumlah lokasi memori sebanyak elemen larik yang bersangkutan. Tipe elemen larik dapat bertipe sederhana (integer, real, char, boolean, string ), tipe terstruktur ( tipe bentukan seperti record ) atau bahkan bertipe larik. Array dapat dibedakan atas beberapa macam: Array berdimensi satu Array berdimensi dua Array berdimensi banyak PENDEKLARASIAN ARRAY DIMENSI SATU Seperti halnya variabel biasa, array juga harus didefinisikan sebelum dapat digunakan. Pendeklarasian array harus diletakkan pada bagian VAR. Bentuk umum pendeklarasian array dimensi satu yaitu : VAR nmVariabel : ARRAY [index] OF typeData Keterangan : nmVariabel index typeData Contoh : : Nama larik yang dideklarasikan : Batasan/Jumlah Index (cacah elemen) : Tipe data dari Larik VAR Nama : ARRAY [1..25] OF String[25] ; Dalam suatu flowchart array dapat di deklarasikan dengan menggunakan pernyataan DIM. Contoh. Start Dim Nama$[25] MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 29 MENGAKSES ELEMEN ARRAY DIMENSI SATU Setelah suatu array didefinisikan, elemen array dapat diakses dengan bentuk : nmVarArray[ subscript] := nilai data / variable ; Sebagai contoh Nama [2] := ‘Danur’ ; Nama [1] := ‘NurAinun’ ; Dalam bentuk yang lebih umum Nama [ i ] Æ jika diletakkan dalam perulangan. Menampilkan data Array Write ( ‘Nama : ‘ , nama[ i ] ) ; Menginputkan data Array Readln ( ‘Nama : ‘ , nama[ i ] ) ; Contoh 1. Flowchart berikut ini berguna untuk menginputkan Data Karyawan yaitu Nama & Gaji. Start DIM Nm$ = ' ' i, j, Gaji = 0 Read J FOR i = 1 to J Read Nm$[ i ] , Gaji [ i ] FOR i = 1 to J Write i, Nm$[ i ] , Gaji [ i ] STOP USES CRT ; VAR Nm : Array[1..30] of String[20] ; Gaji : Array[1..30] of Longint ; i, j : Byte ; BEGIN Clrscr {Bagian Input Data} Writeln(‘Inputkan Jumlah Data : ’) ; Readln( J ) ; For i := 1 To J Do Begin Write(‘Inputkan Nama Ke ’, i , ‘:’) ; Readln( Nm[ i ] ) ; Write(‘Inputkan Gaji Ke ’, i , ‘:’) ; Readln( Gaji[ i ] ) ; End; MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 30 Clrcsr ; {Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan } Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ; Writeln(‘No. Nama Gaji’); Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ; For i := 1 To J Do Begin Writeln( i: 3, ‘ End ; ‘ , Nm [ i ] : 25, Gaji[ i ]:8 ) ; Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) Readln ; END. Contoh 2. Buatlah FlowChart & Program untuk menginputkan nilai 10 orang mahasiswa. Jika Nilai >= 60 maka keterangan Lulus Start DIM Nm$[10] = ' ' , Nilai[10] = 0 ket$= ' ', i =10, j FOR J = 1 to i Read Nm$[ j ] , Nilai [ j ] FOR J = 1 to i Nilai [ j ] >=60 T STOP F Ket$ = 'GAGAL' Ket$ = 'LULUS' Write J, Nm$[ j ], Nilai [ j ], Ket$ USES CRT ; VAR Nm Nilai i, j Ket : Array[1..10] of String[20] ; : Array[1..10] of Byte ; : Byte ; : String[15] ; BEGIN Clrscr {Bagian Input Data} MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 31 i := 10 ; For J := 1 To i Do Begin Writeln(‘ Data Ke :’, J ) ; Write(‘Nama : ‘ ) ; Readln( Nm[ J ] ) ; Write(‘Nilai [1..100] : ‘ ) ; Readln( Nilai[ J ] ) ; End; Clrcsr ; {Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan } Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ; Writeln(‘No. Nama Nilai ‘); Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ; For J := 1 To i Do Begin IF Nilai [ J ] >= 60 THEN Ket := ‘LULUS’ ELSE Ket := ‘GAGAL‘ ; Writeln( J: 3, ‘ ‘ , Nm [ J ] : 25, Nilai [ J ]:4 , ‘ ‘ , Ket ) ; End ; Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) Readln END. PENDEKLARASIAN ARRAY DIMENSI DUA Array dimensi 2 atau 3 biasa digunakan untuk untuk pemrosesan matrik berordo dua atau lebih. Bentuk umum pendeklarasian array dimensi dua yaitu : VAR nmVariabel : ARRAY [index1, Index2 ] OF typeData ; Contoh : VAR MatA MatB : ARRAY [1..2, 1..3] OF Byte ; : ARRAY [1..2, 1..3] OF Byte ; Start DIM MatA[2,3] , DIM MatB[2,3] , DIM MatC[2,3] I, J = 0 FOR I = 1 to 2 FOR I = 1 to 2 FOR J = 1 to 3 FOR J = 1 to 3 Read MatA[ I, J ] Read MatB[ I, J ] MESRAN, S.KOM A MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 32 A FOR I = 1 to 2 FOR I = 1 to 2 FOR J = 1 to 3 STOP FOR J = 1 to 3 MatC[ I, J]=MatA[ I, J] + MatB[ I, J] Write MatC[ I, J ] USES CRT ; VAR MatA : Array[1..2 , 1..3] of Byte ; MatB : Array[1..2 , 1..3] of Byte ; MatC : Array[1..2 , 1..3] of Byte ; I, J : Byte ; BEGIN Clrscr ; {Input Matrik A } For I := 1 To 2 Do Begin For J := 1 To 3 Do Begin Write(‘ Data Matrik A [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ ) ; Readln( MatA [ I, J ] ) ; End; End ; {Input Matrik B } For I := 1 To 2 Do Begin For J := 1 To 3 Do Begin Write(‘ Data Matrik B [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ ) ; Readln( MatB [ I, J ] ) ; End; End ; {Proses Nilai Matrik C } For I := 1 To 2 Do Begin For J := 1 To 3 Do Begin C[ I, J ] = A[ I, J ] + B[ I, J ] ; End; End ; {Tampilkan Hasil Matrik C } For I := 1 To 2 Do Begin For J := 1 To 3 Do Begin Write(‘ Data Matrik C [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ , MatC [ I, J ] ) ; End; End ; END; MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 33 LATIHAN 1. Buatlah Program untuk Menampilkan LayOut seperti berikut ini Laporan Data Nilai Mahasiswa AMIK ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------No. NIM Nama Mata Kuliah Nilai Nilai Nilai Ket Mid Semester Huruf ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. 0303001 Aldyan Pascal I 90 90 A Lulus … … … … … … … … ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ketentuan Proses a. NIM, Nama, Nilai Mid Test dan Nilai Sem diperoleh dari input b. Sedangkan Total Nilai diperoleh dari rumus: Total Nilai = (40% * Nilai Mid) + (60% * Nilai Sem) c. Range dari Nilai Huruf yaitu : Total Nilai Nilai Huruf 80 – 100 A 79 – 70 B 69 – 51 C 50 – 41 D 40 – 0 E d. Ket di dapat dari Nilai E yaitu Ket = ‘GAGAL’ selain itu Ket = ‘LULUS’ 2. Buatlah program untuk perkalian matrik berordo 3. 3. Buatlah program berikut ini CV. "INTAN GANDINI" yang bergerak dalam konsultan teknik akan membuat laporan gaji semua karyawan yang berjumlah 100 orang, dengan data-data sebagai berikut : • NoPeg (Nomer pegawai) • Nama (Nama pegawai) • Gol (Golongan) • JJL (Jumlah jam lembur) Laporan yang diinginkan dari data-data tersebut adalah LAPORAN GAJI PEGAWAI CV. "INTAN GANDINI" Jl. Waru Doyong No. 69 Semarang No Nomor Nama Gol Gaji Tunjangan Pegawai Pegawai Pokok 99 99 x(8) x(8) x(25) x(25) x x 9(9) 9(9) 9(9) 9(9) Ketentuan Proses 1. Mencari Gaji Pokok, Tunjangan, Uang Lembur Gol Gaji Pokok Tunjangan Uang Lembur/Jam 1 100000 50000 3500 2 200000 100000 4500 3 350000 200000 6000 4 500000 350000 Tidak Ada 2. Uang Lembur = Jumlah Jam Lembur * Uang Lembur/Jam 3. Gaji Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan + Uang Lembur MESRAN, S.KOM Jumlah Uang Gaji Jam Lembur Bersih Lembur 9999 9(9) 9(9) 9999 9(9) 9(9) MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 34 BAB VII RECORD (REKAMAN) Seperti halnya array(larik), record juga punya elemen, di sini elemennya disebut "Field". Tiap elemen bisa punya type data yang berbeda. Banyaknya field dapat bervariasi atau bisa juga tetap. Record yang punya field yang bervariasi disebut ‘Variant Record’. Deklarasi type data Record dapat ditetapkan di bagian deklarasi Var atau Type. Syntax : TYPE nmPengenal = RECORD Field1 : type1; Field2 : type2; : fieldn : typen; END; VAR nmRec : nmPengenal ; Keterangan : nmPengenal Field1, Field2, Fieldn Type1, Type2, Typen nmRec : Nama Dari Record : Nama dari Variabel/Field yang terdapat dalam Record : Type Dari tiap-tiap Field yang dideklarasikan : Nama Dari Record yang di deklarasikan Contoh TYPE Mahasiswa = RECORD NIM : String[8] ; Nama : String[20] ; Alamat : String[30] ; Sex : Char ; Umur : Byte ; END; VAR RecMhs : Mahasiswa ; MEMBACA & MENULIS FIELD REKAMAN Dapat dilaksanakan pada seluruh record atau sebagian record. Syntax : nmRec.Field1 ; Tanda titik harus ditulis Notasi ini disebut Penandaan field (‘field designator’). Berbeda dengan statement pemberian (assigment), maka untuk membaca dan menulis record selalu dilakukan menurut Field yang ada, tidak dilakukan secara keseluruhan record. Contoh : Membaca Menulis MESRAN, S.KOM Readln(RecMhs.NIM ); Readln(RecMhs.Nama ); Writeln(RecMhs.NIM ); Writeln(RecMhs.Nama ); MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 35 Contoh 1 : TYPE Mahasiswa = RECORD NIM : String[8] ; Nama : String[20] ; Umur : Byte ; END; Var RecMhs : Mahasiswa ; Begin {Bagian Input Data} Writeln(‘NIM Anda :’); readln( RecMhs.NIM ) ; Writeln(‘Nama :’); readln( RecMhs.Nama ) ; Writeln(‘Umur :’); readln( RecMhs.Umur ) ; {Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan } Writeln(‘NIM Anda :’ , RecMhs.NIM ) ; Writeln(‘Nama :’ , RecMhs.Nama ) ; Writeln(‘Umur :’ , RecMhs.Umur ) ; Readln; End. Contoh 8.1 : Program dengan Penggunaan Record. STATEMEN WITH Digunakan untuk mengurangi penulisan yang berulang-ulang untuk nama recordnya. Maka dengan menggunakan statement WITH hanya cukup sekali saja menyebutkan nama recordnya. Syntax : WITH nmRecord DO {langsung dimasukkan/dicetak fieldnya} Contoh 2 : TYPE Mahasiswa = RECORD NIM : String[8] ; Nama : String[20] ; Umur : Byte ; END; Var RecMhs : Mahasiswa ; Begin With RecMhs Do Begin {Bagian Input Data} Writeln(‘NIM Anda :’); readln(NIM ) ; Writeln(‘Nama :’); readln(Nama ) ; Writeln(‘Umur :’); readln(Umur ) ; {Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan } Writeln(‘NIM Anda :’ , NIM ) ; Writeln(‘Nama :’ , Nama ) ; Writeln(‘Umur :’ , Umur ) ; End; Readln; End. Contoh 8.2 : Penggunaan Statemen WITH pada RECORD. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 36 LATIHAN 1. Nama Program : Latih81.Pas Program Latih81; {Program input data pada record} Type Barang = Record Kode : String[5] ; Nama : Sring[20] ; Jumlah : Integer ; Harsat : Longint ; End; Var RecBrg : Array [1..40] of Barang ; Lagi : Char; i, J : Integer; Begin i:=0 ; J := 0 ; { Untuk Menginputkan Data Barang} Repeat Inc(i) Write(‘Kode Barang :’); Readln(RecBrg[ i ].Kode); Write(‘Nama :’); Readln(RecBrg[ i ].Nama); Write(‘Jumlah :’); Readln(RecBrg[ i ].Jumlah); Write(‘Harga satuan :’); Readln(RecBrg[ i ].Harsat); Write(‘Ada lagi [Y/T] : ‘); Lagi := Readkey ; Until ( Lagi<>’Y’ ) or ( Lagi<>’y’ ) { bisa ditulis Until Upcase(lagi)=’Y’ { Menampilkan Data Barang } Writeln(‘---------------------------------------------------------------------------’); Writeln(‘No. Kode Nama Jumlah Harga ’); Writeln(‘---------------------------------------------------------------------------’); For J := 1 To i Do Begin With RecBrg[ J ] Do Begin Writeln( i:3, Kode:6, Nama:25, Jumlah:4, Harsat:9 ) ; End ; End ; Wrteln(‘---------------------------------------------------------------------------’) ; Readln; End. 2. Nama Program : Latih82.Pas Program Rekaman2 ; TYPE PEGAWAI = RECORD NIP : STRING[5] ; NAMA : STRING[20]; GOL : STRING[3] ; END; VAR RecPeg : Array[1..20] Of Pegawai ; Gaji : Longint ; i, j : Byte ; BEGIN {Bagian Input Data...} Write('Jumlah Data : ') ; Readln(J) ; MESRAN, S.KOM } MODUL Algorithma & Pemrograman For i := 1 to j Do Begin Writeln('INPUT DATA PEGAWAI'); Writeln('----------------------------------------------------------'); Writeln('Data Ke : ', i) ; With RecPeg[i] Do Begin Write('NIP : ') ; Readln(NIP) ; Write('NAMA : ') ; Readln(Nama) ; Write('GOL [I,II,III] : ') ; Readln(Gol) ; End; End; {Bagian Output...} Writeln('-------------------------------------------------------------------------'); Writeln('No NIP NAMA GOL GAJI '); Writeln('-------------------------------------------------------------------------'); For i := 1 to j do Begin With RecPeg[i] Do Begin If GOL = 'I' Then Gaji := 1500000 Else IF GOL = 'II' Then Gaji := 1500000 Else IF GOL = 'III' Then Gaji := 1500000 ; Writeln(i :3, NIP:6, Nama:23, Gol:5,Gaji:10); End; End; Writeln('-------------------------------------------------------------------------'); Readln ; END. MESRAN, S.KOM Hal : 37 MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 38 BAB VIII SORTING Pengurutan adalah proses mengatur sejumlah objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan itu dapat secara menaik (ascending) atau menurun (descending) Data yang sudah terurut memiliki beberapa keuntungan. Selain mempercepat pencarian dari data yang terurut juga dapat diketahui secara langsung harga maksimum dan harga minimum. METODE BUBBLE SORT Proses pengurutan data dilakukan dengan membandingkan 2 bilangan atau nilai yang berurutan dalam jajaran bilangan atau data yang akan diurutkan. Untuk memeriksa apakah urutan letak dari keduanya benar / ya, maka dilanjutkan dengan membandingkan 2 bilangan berikutnya. Sedangkan jika tidak benar (salah) maka letak kedua bilangan tersebut di pertukarkan dan baru dilanjutkan dengan membandingkan 2 bilangan berikutnya dalam jajaran tersebut. Start Dim Item(15) J, I, Tem p = 0 N = 6 Item (1) = 115 Item(2) = 15 Item (3) = 5 Item (4) = 100 Item(5) = 10 Item (6) = 1 FOR Stop I = 1 T o N-1 FOR J = N DownTo I+1 Item (J) < Item(J-1) F T Tem p = Item(J) Item (J) = Item (J-1) Item(J-1) =Temp Programnya. VAR i, j, Temp, N, K : Integer ; Item : Array[1..15] of Integer ; BEGIN N := 6; Item[1] := 115 ; Item[2] := 15 ; Item[3] := 5 ; Item[4] := 100 ; Item[5] := 10 ; Item[5] := 1; Write (‘Data Sebelum Diurut : ’) ; FOR i:= 1 TO N DO Write(Item[ I ] :4, ' Writeln ; MESRAN, S.KOM ') ; MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 39 FOR I:= 1 to N-1 Do Begin Write (‘ Pengurutan Ke : ’, I ) ; For K:= 1 to N do Write( Item[K]:4, ' ') ; For J := N DownTo I+1 DO Begin IF Item[J] < Item[J-1] Then Begin Temp := Item[J] ; Item[J] := Item[J-1] ; Item[J-1] := Temp ; End; End; Writeln; End; Write (‘Data Setelah Diurut : ’) ; For i:= 1 to N do Write(Item[ I ]:4, ' END. Contoh 9.1 Program Sorting ') LATIHAN 1. Buatlah program berikut ini : Program Sort2 ; TYPE PEGAWAI = RECORD NIP : STRING[5] ; NAMA : STRING[20]; GOL : STRING[3] ; END; VAR RecPeg Temp Gaji i, j, k : Array[1..20] Of Pegawai ; : Array[1..20] Of Pegawai ; : Longint ; : Byte ; BEGIN {Bagian Input Data...} Write('Jumlah Data : ') ; Readln(J) ; For i := 1 to j Do Begin Writeln('INPUT DATA PEGAWAI'); Writeln('----------------------------------------------------------------'); Writeln('Data Ke : ', i) ; With RecPeg[i] Do Begin Write('NIP : ') ; Readln(NIP) ; Write('NAMA : ') ; Readln(Nama) ; Write('GOL [I,II,III] : ') ; Readln(Gol) ; MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman End; End; {Bagian Pengurutan...} For k := 1 to j-1 Do Begin For i := j DownTo k+1 Do Begin IF RecPeg[ i ].NIP < RecPeg[ i-1 ].NIP Then Begin Temp[ i ] := RecPeg[ i ] ; RecPeg[ i ] := RecPeg[ i-1 ] ; RecPeg[ i-1 ] := Temp[ i ] ; End; End; End; {Bagian Output...} Writeln('---------------------------------------------------------------------------------'); Writeln('No NIP NAMA GOL GAJI '); Writeln('---------------------------------------------------------------------------------'); For i := 1 to j do begin With RecPeg[i] Do Begin If GOL = 'I' Then Gaji := 1500000 Else IF GOL = 'II' Then Gaji := 1500000 Else IF GOL = 'III' Then Gaji := 1500000 Else Gaji := 0 ; Writeln(i :3, NIP:6, Nama:23, Gol:5,Gaji:10); End; End; Writeln('---------------------------------------------------------------------------------'); Readln ; END. MESRAN, S.KOM Hal : 40 MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 41 BAB IX EDITOR PASCAL Untuk menggunakan Pascal kita harus menyediakan File-file pendukung pascal itu sendiri diantaranya : • TURBO.* Turbo.Exe, Turbo.TP, Turbo.TPL, Turbo.HLP Turbo.Exe Æ Merupakan file Editor pascal. Sehingga bila kita ingin menggunakan Pascal cukup Ketikkan : C:\Pascal5\Turbo [Enter] Turbo.TP Æ file yang berguna untuk menyimpan seting dari Turbo Pascal kita. Turbo.TPL Æ merupakan file yang sangat berguna untuk meLINK program atau mengcompile program sebelum di jalankan. Jika file ini tidak ada maka akan berakibat file tidak akan bisa di compile. Turbo.HLP Æ merupakan file yang membantu kita mengenai penjelasan perintahperintah tertentu (sebagai HELP) • *.CHR Merupakan file yang berekstensi .CHR yang berguna untuk pengaturan Character di dalam pemrograman yang berorientasi dengan grafik. Pascal menyediakan 10 jenis huruf dan tiap-tiap huruf tersebut terletak pada File-file CHR tersebut. • *.BGI Borland Grafik Interface Æ berguna untuk mengaktifkan mode berbentuk Grafik. Biasanya cukup satu file saja yang di butuhkan yaitu EGAVGA.BGI • *.TPU yaitu Turbo Pascal Unit yang berguna untuk unit pembantu misal pada saat kita menggunakan Mode Grafik maka kita memerlukan File Graph.TPU MENGGUNAKAN PASCAL Pascal yang kita gunakan disini ada beberapa jenis bisa Pascal versi 5, atau Pascal versi 7 atau yang lainnya. Tetapi setiap versi tersebut nama file Executable tetap sama yaitu TURBO. Jadi bila kita menggunakan Pascal cukup cari File Turbo.EXE dan Double Click file tersebut (Windows). Jika kita menggunakan Dos maka ketikkan : C:\TURBO [Enter] Jika ada terdapat direktori maka anda harus masuk dahulu ke direktori tersebut. Contoh C:\Pascal5\TURBO [Enter] C:\TP\BIN\TURBO [Enter] Setelah anda ketikkan perintah tersebut atau double click file Turbo.Exe maka akan muncul suatu Editor Pascal, seperti gambar di bawah ini. Editor di atas merupakan tampilan dari Pascal Versi 7.0 untuk menghilangkan kotak About cukup tekan ESC. Untuk pascal versi 5 perintah-perintah menunya hampir sama. MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 42 Tetapi akan lebih menguntungkan jika kita menggunakan versi yang lebih tinggi, dikarenakan banyak menawarkan fasilitas-fasilitas yang sangat baik. MEMBUAT PROGRAM BARU Pada memasuki pascal secara otomatis akan terbentuk file baru dengan Default Name yaitu : NONAME00.Pas. Untuk membuat program baru cukup pilih menu FILE dengan cara tekan Alt + F, pilih New. Sehingga Noname00.Pas) muncul kembali editor Noname01.Pas (jika kita tidak menutup MENYIMPAN PROGRAM Setelah program selesai diketik, kita bisa menyimpan program kita ke Disk atau Hardisk dengan memilih menu FILE dengan cara tekan Alt + F, pilih Save F2. Atau kita bisa langsung dengan menekan F2 tanpa memilih menu FILE. Setelah kita kita pilih Save atau tekan F2 maka akan keluar dialog Save. Untuk menyimpan ke Hardisk cukup ketikkan saja nama filenya Seperti : Test kemudian tekan [Enter] Jika ingin menyimpan ke Disk cukup ketikkan A: sebelum nama File seperti A:Test kemudian tekan [Enter] Notes : Save As… Æ berguna untuk menyimpan dengan nama yang baru. Save All Æ berguna untuk menyimpan seluruh program yang telah terbuka (pada versi 7.0) MEMBUKA PROGRAM Untuk membuka program yang telah kita ketikkan sebelumnya yaitu dengan cara memilih menu FILE (Alt+F) kemudian pilih Open…F3 atau cukup dengan menekan F3 dan akan keluar dialog Open Untuk memilih file cukup tekan [Enter] pada dialog open dan kemudian kita bisa memilih dengan menekan tombol Panah. Atau kita bisa mengetikkan nama file jika kita mengetahui file yang akan kita buka. Untuk membuka file yang berada di Disk cukup ketikkan A: *.Pas [Enter] (kita tinggal menyebutkan Nama Direktori) KELUAR KE LAYAR DOS Untuk keluar ke layar DOS cukup pilih DOS Shell pada menu FILE MESRAN, S.KOM MODUL Algorithma & Pemrograman Hal : 43 Jika kita telah berada pada layar DOS maka untuk kembali ke Pascal cukup ketikkan Exit. KELUAR DARI PASCAL Untuk keluar dari pascal cuku tekan Alt + X. atau dengan menekan memilih Exit pada menu File. Pada Pascal 5 kita memilih Quit dari Menu(Alt + Q) . Notes : Change Dir Æ untuk mengganti direktory Aktif. Print Æ untuk mencetak program yang sedang aktif di layar Editor. Printer Setup Æ untuk mengatur setting Printer. KOMPILASI PROGRAM Setelah program di ketik, sebelum di jalankan maka kita harus melakukan Compile terhadap Program dengan cara : Menekan Alt + F9 (bisa F9 saja) atau memilih perintah Compile pada menu COMPILE MENJALANKAN PROGRAM Jika pada saat kita mengcompile program tidak muncul pesan kesalahan, maka kita bisa menjalankan program dengan perintah Run pada menu RUN. Atau cukup menekan Ctrl + F9. MEMBUAT EXECUTABLE Untuk bisa menggunakan program pada media DOS atau Windows, maka kita perlu untuk membuat Executable program. Dengan cara. 1. Rubah Destination Memory menjadi Destination Disk Caranya cukup pilih menu COMPILE kemudian pilih Destination Dengan sendirinya akan berubah menjadi DISK. Memory. 2. Kemudian anda tinggal menekan F9. Perhatikan proses Compile Destination menjadi Disk. MESRAN, S.KOM