BAB I - stmik-mura

advertisement
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 1
BAB I
PENGENALAN KOMPUTER & BAHASA PEMROGRAMAN
DEFINISI KOMPUTER
Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung.
Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam
mendefinisikan termininologi komputer.
Menurut Hamacher ,
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima
informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang
tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
Menurut Blissmer ,
komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas
sebagai berikut :
- menerima input
- memproses input tadi sesuai dengan programnya
- menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
- menyediakan output dalam bentuk informasi
Menurut Fuori
Komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar
secara cepat, termasuk perhitungan aritmatika dan operasi logika, tanpa campur
tangan dari manusia.
Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan
suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya
terdiri dari
- Hardware, Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah.
- Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk
melakukan pengolahan data.
- Brainware, manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.
Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk
kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya.
Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang
mengoperasikan dan mengendalikannya.
PENGGOLONGAN KOMPUTER
Dibedakan atas beberapa jenis yaitu :
o Berdasarkan Data Yang Diolah
a. Komputer Analog
b. Komputer Digital
c. Komputer Hybrid
o Berdasarkan Penggunannya
a. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)
b. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)
o Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya
a. Komputer Mikro (Micro Computer)
b. Komputer Mini (Mini Computer)
c. Komputer Kecil (Small Computer)
d. Komputer Menengah (Medium Computer)
e. Komputer Besar (Large Computer)
f. Komputer Super (Super Computer)
o Berdasarkan Generasinya
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
a.
b.
c.
d.
e.
Hal : 2
Komputer Generasi Pertama (1946-1959)
Komputer Generasi Kedua (1959-1964)
Komputer Generasi Ketiga (1964-1970)
Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang)
Komputer Generasi Kelima
BAHASA PEMROGRAMAN
Bahasa (language)
Adalah suatu sistim untuk berkomunikasi. Bahasa tertulis menggunakan simbol (yaitu
huruf) untuk membentuk kata. Dalam ilmu komputer,bahasa manusia disebut bahasa
alamiah (natural languages), dimana komputer tidak bisa memahaminya, sehingga
diperlukan suatu bahasa komputer.
Bahasa pemrograman (programming language)
Program merupakan sekumpulan instruksi yang merupakan penyelesaian masalah.
Program ‘dimasukkan’ kedalam komputer, komputer mengerjakan instruksi-instruksi di dalam
program tersebut, lalu memberikan hasil atau keluaran yang diinginkan.
Agar program dapat dilaksanakan oleh komputer, program tersebut harus ditulis
dalam suatu bahasa yang dimengerti oleh komputer. Karena komputer adalah mesin maka
program harus ditulis dalam bahasa yang khusus dibuat untuk berkomunikasi dengan
komputer. Bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program dinamakan bahasa
pemrograman.
Jadi bahasa pemrograman yaitu kumpulan perintah-perintah bermakna, berstruktur
tertentu (syntax) yang dapat dimengerti komputer yang berguna didalam penyelesaian
masalah.
Dalam pengertian luas pemrograman meliputi seluruh kegiatan yang tercakup dalam :
- Pembuatan program, termasuk analisis kebutuhan (requirement's analysis)
- Keseluruhan tahapan dalam perencanaan (planning) , perancangan (design) dan
pewujudannya (implementation).
Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan :
- Pengkodean (coding atau program writing = penulisan program)
- Pengujiannya (testing) berdasarkan rancangan tertentu.
Pemahaman yang lebih sempit ini sering digunakan dalam pembuatan programprogram terapan komersial yang membedakan antara system analyst yang bertanggung
jawab dalam menganalisa kebutuhan, perencanaan dan perancangan program dengan
pemrogram (programmer) yang bertugas membuat kode program dan menguji kebenaran
program.
GENERASI BAHASA PEMROGRAMAN
Generasi Pertama : BAHASA MESIN
Bahasa mesin adalah bahasa internal komputer yang mengeksekusi secara langsung
tanpa terjemahan (translation).
Disebut generasi pertama karena merupakan jenis yang paling awal dikembangkan:
tahun 1940-an dan awal 1950-an semua program harus dikodekan dalam bahasa mesin
Pemrograman dalam bahasa mesin :
- Akan menyita waktu dan kondusif untuk membuat kesalahan
- Berbeda untuk setiap jenis komputer, sehingga bergantung pada komputer dan
tidak standar
Semua program harus ada dalam bahasa mesin agar dapat dieksekusi, sehingga
bahasa lain yang ditulis programer perlu diterjemahkan oleh komputer ke bahasa mesin untuk
eksekusi.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Generasi Kedua
: BAHASA ASSEMBLY
Penggunaan komputer secara komersial
dikembangkannya bahasa assembly
Hal : 3
tahun
1950-an
mengakibatkan
Ciri-Ciri bahasa assembly :
- Kode ditandai dengan nama yang mudah diingat seperti ADD, SUB, dan MULT
- Alamat penyimpanan (storage addresses) nyata di mana data ditempatkan dapat
didefinisikan dengan nama-nama seperti AMT1 dan AMT2 untuk memudahkan
rujukan
Bahasa assembly sangat menyerupai bahasa mesin, sehingga untuk menjadi
programmer bahasa assembly yang cakap kita harus memahami arsitektur mesin, yakni
bagaimana mesin itu secara fisik memproses data.
Sama seperti bahasa mesin, bahasa assembly tergantung komputer (tidak portable).
Untuk menerjemahkan kode-kode diperlukan program khusus yang disebut ASSEMBLER.
Bahasa assembly masih digunakan karena begitu mirip dengan bahasa mesin dengan kode
yang sangat efisien Untuk membuat system software lebih disukai menggunakan bahasa
assembly karena sangat efisiean dalam penggunaan komputer (butuh memori yang kecil)
Generasi Ketiga
: Bahasa Tingkat Tinggi
Penggunaan komputer dalam bisnis berkembang sangat dramatis pada tahun 1950an. Bahasa mesin dan assembly terlalu sulit, sehingga muncul third-generation languages
(3GLs) yang lebih mudah untuk program dan portable.
Disebut tingkat tinggi karena mudah dipelajari & program tingkat-tinggi memerlukan
proses penerjemahan oleh komputer yang sangat rumit yang disebut COMPILER atau
INTERPRETER
Seperti generasi pendahulunya 1GL dan 2GL, 3GL disebut bahasa prosedural (4GL
dan 5GL disebut bahasa nonprosedural), yakni program harus menentukan kumpulan
instruksi yang tepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
Contoh bahasa tingkat-tinggi :
- FORTRAN (FORmula TRANslator)
- Cobol
- Pascal
- BASIC
- MODULA-2
- ADA
- Object-oriented programming language
Bahasa C disebut bahasa “tingkat-menengah” karena format instruksinya dengan
bahasa tingkat-tinggi sekaligus bisa berinteraksi langsung dengan hardware
Generasi Keempat
Ciri-ciri :
- Mudah untuk dipelajari dan dipahami
- Tepat untuk pengaksesan database
- Memfokuskan pada memaksimalkan produktivitas manusia dari pada minimisasi
waktu computer
- Nonprosedural
- Tersedia dalam software paket yang dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi yang diinginkan
Contoh:
- Query language seperti SQL (structured query language), QBE (query-by-example)
dan INTELLECT
- Report generator
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 4
Generasi Kelima
Sering digunakan untuk akses database atau membuat sistem pakar (expert system)
atau knowledge-based system
Dalam konsep, ditujukan untuk bahasa alami (natural languages) yang semirip
mungkin dengan hubungan kemanusiaan
Contoh : LISP dan Prolog
Sekarang ini banyak sistem pakar dikodekan baik dalam LISP maupun Prolog, meski
untuk hal yang sama bisa ditulis dalam C atau C++. Usaha yang sekarang dilakukan adalah
memperbaiki bahasa AI (artificial intellegence) dengan mengkombinasikan kemampuan
terbaik dari LISP dan Prolog.
PENERJEMAH BAHASA PEMROGRAMAN
Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang kita tulis maka diperlukan
Compiler & Interpreter.
Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (source
code) ke dalam bahasa objek (object code) secara keseluruhan program.
Interpreter berbeda dengan compiler, Interpreter menganalisis dan mengeksekusi
setiap baris dari program tanpa melihat program secara keseluruhan. Keuntungan dari
Interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera. Tanpa melalui tahap
kompilasi, untuk alasan ini interpreter digunakan pada saat pembuatan program berskala
besar.
Compiler memerlukan waktu untuk membuat suatu program yang dapat dieksekusi
oleh komputer. Tetapi, program yang diproduksi oleh Compiler bisa berjalan lebih cepat
dibandingkan dengan yang diproduksi oleh Interpreter, dan bersifat independen.
PERBEDAAN COMPILER & INTERPRETER
Compiler
Menterjemahkan secara keseluruhan
Bila terjadi kesalahan kompilasi maka
source program harus diperbaikai dan di
kompilasi ulang
Dihasilkan object program
Dihasilkan executable program
Proses pengerjaan program lebih cepat
Source program tidak di pergunakan
hanya bila untuk perbaikan saja
Keamanan dari program lebih terjamin
MESRAN, S.KOM
Interpreter
Menterjemahkan intruksi per intruksi
Bila terjadi kesalahan interpretasi dapat
langsung diperbaiki
Tidak dihasilkan object program
Tidak dihasilkan executable program
Proses pengerjaan lebih lambat
Seource program terus dipergunakan
Keamanan dari program kurang terjamin
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 5
BAB II
ALGORITMA
Kata Algoritma diambil dari nama ilmuwan muslim Abu Ja’far Muhammad bin Musa
Al-Khwarizmi (780-846 M) yang banyak menghasilkan karya dalam bidang matematika,
disamping karya-karyanya dalam bidang lainnya seperti geografi dan musik.
Algorithma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis. Langkah-langkah tersebut harus logis ini berarti nilai kebenarannya harus
dapat di tentukan, benar atau salah. Langah-langkah yang tidak benar dapat memberikan
hasil yang salah.
Algorithma merupakan jantung ilmu komputer atau informatika tetapi algoritma tidak
selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat
proses yang digambarkan dalam suatu algorithma. Contohnya resep masakan/membuat kue
(resep kue), membuat pakaian (pola pakaian), merakit mobil (panduan merakit).
CIRI-CIRI ALGORITMA YANG BAIK.
a. Tepat sasaran : memenuhi spesifikasi pekerjaan dan bekerja sesuai tujuan
b. Flexible dan portable :
- Flexible untuk dikembangkan lebih lanjut
- Portable untuk digunakan pada berbagai sistem dan mesin
c. Bersih dari kesalahan sistem ataupun lojik
d. Efektif
: setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam
sejumlah waktu yang masuk akal.
e. Murah:
- Efisien dalam penggunaan piranti memori dan penyimpanan lainnya.
- Cepat waktu pelaksanaannya.
f. Didokumentasi dengan baik untuk pengoperasian, pemeliharaan dan
pengembangan.
g. Algoritma merupakan pemberian (description) pelaksanaan suatu proses.
h. Tidak ambiguous : tidak bermakna ganda.
i. Harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA
Ada dua cara penulisan Algoritma, yaitu :
o Uraian deskriftif
o Menggunakan bagan-bagan/symbol-simbol tertentu seperti Diagram Alir
(Flowchart)
o Menggunakan kata-kata atau kalimat yang mirip dengan bahasa pemrograman
yaitu Psudo Code
DIAGRAM ALIR
Flow-chart atau bagan alir adalah suatu skema/gambar yang memperlihatkan urutan
intruksi/kegiatan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.
Gambaran ini dinyatakan dengan symbol. Dengan demikian setiap symbol
menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis
penghubung.
Flow-chart dibedakan atas dua jenis, yaitu :
o Diagram alir sistem (System Flow-chart)
Bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file dalam
media tertentu.
System flowchart menggambarkan :
1. Hubungan antar suatu file dengan file lainnya
2. Media yang dipakai untuk setiap file
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
o
Hal : 6
Diagram alir program(Program Flow-chart)
Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program.
Penulisan dengan menggunakan bagan alir sudah tidak banyak digunakan, dengan alasan :
‰ Hanya cocok untuk masalah kecil
‰ Memerlukan kemampuan menggambar yang baik, tetapi sangat bermanfaat jika
digunakan untuk menggambarkan logika pemecahan masalah untuk pengajaran
Berikut merupakan simbol dari diagram alir program
SIMBOL
ARTI
Terminal yang menyatakan awal dan akhir
Process yang melambangkan suatu pengolahan data
Input / Output yang mewakili data input dan menuliskan
outputnya
Inialisasi Awal atau Loop (For…Next) yaitu untuk menginialisasi
/memesan suatu variable atau menggunakan suatu perulangan
On-page Connector, yaitu penghubung di satu halaman yang
sama
Off-page Connector, yaitu penghubung di halaman yang berbeda
Flow Lines, menunjukkan arah arus/pekerjaan
Predefined, yaitu sebuah program yang terpisah yang dapat
dipanggil dari main program
Decision, yaitu suatu perbandingan antara dua atau lebih nilai
KAIDAH-KAIDAH UMUM PEMBUATAN FLOWCHART
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak.
Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah
dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu
pemrogram dengan yang lainnya.
Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
- Input
- Proses Pengolahan dan
- Output
INPUT
(Bahan Mendah)
PROSES
OUTPUT
(Bahan Jadi)
Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah :
ƒ START, berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum
menangani pemecahan persoalan
ƒ READ, berisi instruksi kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input
ƒ PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai
dengan data yang dibaca
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
ƒ
ƒ
Hal : 7
WRITE, berisi instruksi untuk merekan hasil kegiatan ke peralatan output
END, mengakhiri kegiatan pengolahan
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada
beberapa anjuran:
¾ Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga
jalannya proses menjadi singkat
¾ Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk
memperjelas
¾ Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END
Contoh pemakaian flowchart
o Suatu algoritma untuk membersihkan bak mandi
Start
a
Buka Penutup
dasar bak
Penuh ?
T
Y
Bak
Kosong ?
T
Matikan kran air
Y
Start
Stop
Sikat dinding &
dasar bak
Siram bak
Bersih ?
T
Y
Sumbat penutup
bak & Hidupkan
kran air
o
a
Untuk mencari hasil dari pertambahan dengan rumus c = a * b
Start
a=3,b=5,c=0
c=a *b
print c
End
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 8
PSEUDOCODE
Pseudocode banyak digunakan untuk mewakili urutan-urutan proses dari program.
Pseudo berarti imitasi dan code dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa
computer.
Tujuan digunakan pseudocode yaitu untuk menjembatani jurang antara bahasa
sehari-hari programmer dengan bahasa computer. Pseudocode disebut juga dengan bahasa
inggris terstruktur. Karena merupakan kombinasi elemen-elemen dasar dari pemrograman
terstruktur dengan menggunakan bahasa inggris.
Pseudocode dapat juga ditulis dengan bahasa Indonesia. Pseudocode merupakan
suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang
harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrogramman tertentu.
Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program
tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya.
Contoh suatu pseudocode :
Mulai
Nilai a=3 ; b=5 ; c=0
Hitung c = a * b
Tampilkan nilai c
End
Contoh Latihan
1. Buatlah algoritma sewaktu akan menelpon di telepon umum.
Jawab.
1. a. Angkat gagang telepon
b. Masukkan koin
c. Tekan nomor yang akan dihubungi
d. Bicara
e. letakkan gagang telepon.
Langkah tersebut diatas apabila dalam kondisi normal, tetapi dalam keadaan tidak
normal maka, langkah langkah tersebut tidak akan memecahkan masalah. Sehingga
algoritma diatas dapat dikembangkan lebih lanjut, seperti berikut ini :
1. Angkat gagang telepon
2. a. Jika terdengan nada panggil, masukkan koin
b. JIka tidak terdengan nada panggil, ke langkah v
3. Tekan nomor yang akan dihubungi
4. a. Jika telepon yang dihubungi ada yang mengangkat, bicara
b. Jika telepon yang dihubungi tidak ada yang mengangkat, ke langkah v
5. Letakkan gagang telepon
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 9
BAB III
IDENTIFIER, TIPE DATA, OPERATOR
NAMA PENGENAL (IDENTIFIER)
Didalam algorithma, nama/pengenal dipakai sebagai pengidentifikasi ‘sesuatu’ dan
program mengacu/memproses ‘sesuatu’ itu melalui namanya. Kata lain dari pengenal yaitu
identifier yaitu suatu pengenal yang didefinisikan pemakai berguna untuk menampung data.
Didalam Algorithma ‘ sesuatu’ yang diberi nama dapat berupa:
ƒ Peubah (Variabel)
Adalah tempat penyimpanan data/ informasi yang isinya dapat diubah:
ƒ Tetapan (constant)
Tempat penyimpanan didalam memori yang isinya tetap selama pelaksanaan
program dan tidak dapat diubah.
ƒ Type Bentukan
Nama tipe bentukan di tentukan oleh pemrogram.
ƒ Nama Fungsi
ƒ Nama Procedure
Data yang disimpan dalam sebuah identifier bisa berubah-ubah. Hal ini terjadi karena
adanya input, atau adanya proses dan penyimpanan hasil proses terhadap identifier itu
sendiri. Ketentuan dalam mendefinisikan identifier :
- Gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
- Tidak boleh ada spasi
- Tidak boleh ada simvol-simbol khusus, kecuali garis bawah.
- Panjang bebas.
- Mudah diingat dan dimengerti.
Contoh Identifier : Nama, Nm_3, Gaji dll.
Nilai/data yang tersimpan dalam suatu identifier bermacam-macam jenis atau tipenya,
misalnya nilai numerik, karakter, string dan rekaman (record).
Suatu tipe manyatakan pola penyajian data dalam komputer. Tipe data dapat
dikelompokkan menjadi atas dua macam yaitu :
o Tipe Data Dasar
Merupakan tipe data yang dapat langsung dipakai
o Tipe Terstruktur / bentukan.
Merupakan tipe yang dibentuk dari tipe dasar atau dari tipe bentukan lain yang
sudah didefenisikan
TIPE DATA DASAR
Tipe Data dasar terdiri atas :
™ Bilangan Bulat
Merupakan bilangan yang tidak mengandung bilangan pecahan desimal. Tipe untuk
bilangan ini adalah Integer.
Terbagi atas beberapa kategori seperti terlihat dalam tabel yang menunjukkan jenis
data, ukuran dalam memori dan rentang nilainya.
Tipe Data
Ukuran Tempat
Jangkauan
Byte
1 byte
0 s/d +255
Shortint
1 byte
-28 s/d +127
Integer
2 bytes
-32768 s/d 32767
Word
2 bytes
0 s/d 65535
Longint
4 bytes
2147483648 s/d 2147483647
Contoh bilangan integer adalah: 34 6458 -90 0 1112
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 10
Penggolongan tipe data integer tersebut dimaksudkan untuk membatasi alokasi
memori yang dibutuhkan misalkan untuk suatu perhitungan dari suatu variabel
bilangan diperkirakan nilai maksimumnya 32767 kita cukup mendeklarasikan variabel
bilangan sebagai integer (2 byte), daripada sebagai longint (4 byte).
Tipe bilangan bulat adalah tipe yang memiliki keterurutan. Ini berarti, jika sebuah nilai
bilangan bulat diketahui, nilai sebelumnya (predecessor) dan nilai sesudahnya
(successor) dapat ditentukan.
Contoh prodecessor dari 8 adalah 7 sedangkan successornya adalah 9.
™ Bilangan Real
Merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal. Harus mengandung titik.
Tipe bilangan riil ini adalah real. Dalam Turbo Pascal tipe real di representasikan ke
dalam 4 macam tipe yaitu real, single, double dan extended. Rentang nilai positif
untuk keempat macam tipe tersebut adalah :
Tipe Data
Real
Single
Double
Extended
Comp
Ukuran Tempat
6 bytes
4 bytes
8 bytes
10 bytes
8 bytes
Jangkauan
2.9 x 10-39 s/d
1.5 x 1045
s/d
5.0 x 10-324 s/d
3.4 x 10-4932 s/d
-9.2x 1018
s/d
1.7 x1038
3.4 x 1038
1.7 x 10308
1.1 x 104932
9.2x 1018
™ Karakter
Tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 255 macam
yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information
Interchange).
Untuk tipe data karakter penulisannya harus di apit oleh tanda petik tunggal.
™ Bilangan Logika (Boolean)
Tipe data logika hanya mengenal dua buah nilai yaitu : benar (true ) atau salah
(false). Tipe boolean memakai memori paling kecil, sedangkan WordBool dan
LongBool dipakai untuk menulis program yang sesuai dengan lingkungan Windows.
Tipe Variabel
Boolean
WordBool
Longbool
Ukuran Tempat
1 byte
2 byte
3 byte
Operasi-operasi yang dapat dilakukan untuk terhadap bilangan boolean dikenal
dengan operasi logika operator yang dapat digunakan untuk operasi logika adalah
NOT, AND, OR dan XOR.
Tabel Kebenaran
A
b
a AND b
a OR b
a XOR b
TRUE
TRUE
TRUE
TRUE
FALSE
TRUE
FALSE
FALSE
TRUE
TRUE
FALSE
TRUE
FALSE
TRUE
TRUE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
TIPE DATA TERSTRUKTUR / BENTUKAN
Adalah tipe yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram. Tipe bentukan disusun oleh satu
atau lebih tipe dasar. Ada beberapa macam tipe bentukan :
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 11
™ String
Merupakan suatu data yang menyimpan array (larik), sebagai contoh 'ABCDEF'
merupakan sebuah konstanta string yang berisikan 6 byte karakter. Ukuran Tempat
untuk tipe data ini adalah 2 s/d 256 byte, dengan jumlah elemen 1 s/d 255.
Pada Pascal string dideklarasikan dengan string [ konstanta ] atau string. Bila ukuran
string tidak didefinisikan maka akan banyak memakan ruang, karena ukuran string
menyesuaikan dengan defaultnya.
™ Tipe Dasar yang diberi Nama Tipe Baru
Dalam pascal kita dapat memberi nama baru untuk tipe dasar dengan kata kunci
TYPE.
Contoh :
Type Bil_INT : Integer ;
Bil_INT adalah tipe bilangan bulat yang sama dengan tipe integer. Apabila kita
mempunyai variabel yang bernama P dan bertipe bilbulat, variabel P tersebut sama
saja bertipe integer.
™ Set
Sebuah set merupakan suatu himpunan yang berisi nilai (anggota). set merupakan
Tipe data yang khusus untuk Pascal. Set dalam pemrograman sangat mirip dengan
himpunan dalam ilmu matematika,
Contoh Day = (Sun, Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat)
™ Pointer
Pointer merupakan variabel khusus yang berisi suatu address (alamat) di lokasi lain
didalam memory. Suatu variabel yang points(menunjuk) ke sesuatu sehingga disebut
pointer.
Ada dua macam pointer :
• Typed (tertentu) Æ merupakan pointer yang menunjuk pada tipe data tertentu
pada variable.
• Generic(umum) Æ merupakan pointer yang tidak menunjuk pada tipe data
tertentu pada variable.
Selain tipe data terstruktur diatas ada juga tipe data : Array, Rekaman, File yang akan
dijelaskan pada bab-bab selanjutnya.
Tipe-tipe data diatas bisa dioperasikan dengan sejumlah operasi yaitu :
o Operasi Arithmatika
Operasi arithmatika yang berlaku pada bilangan bulat adalah
Operator
^ , **
*
/
\
mod
+
-
Arti
Pangkat
Kali
Bagi (bilangan Real)
Bagi (bilangn Bulat)
Sisa hasil bagi
Tambah
Kurang
Priorotas
1
2
2
3
4
5
6
Jika dalam sebuah ungkapan terdapat lebih dari satu operator, perhitungan ditentukan
berdasarkan prioritas.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
o
Operasi Perbandingan
Operasi perbandingan untuk bilangan bulat dengan salah satu operator relasional
menghasilkan nilai boolean (true atau false). Operator perbandingan untuk bilangan bulat
adalah :
Operator
=
<>
>
<
<=
>=
o
Hal : 12
Arti
Sama dengan
Tidak sama dengan
Lebih besar dari
Lebih kecil dari
Lebih kecil atau sama dengan
Lebih besar atau sama dengan
Operasi STRING
Digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai data yang bertipe string. Hanya ada
sebuah operator string, yaitu operator +.
PENGISIAN NILAI KE IDENTIFIER
Pengisian Nilai ke dalam variabel/konstanta bisa melalui :
ƒ
Pengisian secara langsung
Adalah memasukkan sebuah nilai ke dalam nama peubah langsung didalam teks
algorithma. Nilai yang diberikan kepada nama peubah dapat berupa :
- Tetapan
- Nilai nama peubah lain
- Nilai sebuah ekspresi.
Nilai tersebut harus bertipe sama dengan tipe peubah. Akibat pengisian nilai
kedalam nama peubah, nilai lain yang disimpan didalamnya hilang ditimpa dengan
nama baru.
Nilai yang dikandung oleh nama peubah adalah nilai yang terakhir kali diisikan ke
dalamnya.
Contoh :
M Å 5
Luas Å P * L
M <-- 5
Luas <-- P * L
Ketemu Å false
NH Å ’A’
ƒ
atau Luas = P * L
M=5
Luas = P * L
atau Ketemu = false
NH <-- 'A'
Nama Å ”STMIK”
B Å Luas
atau K = 5
atau NH = ’A’
atau Nama = ”STMIK”
B <--Luas
atau B = Luas
NH = 'A'
Nama = "ST MIK"
B = Luas
Dibaca dari piranti masukan
Mengisi nilai dari piranti masukan dinamakan operasi pembacaan data, misalnya
dari keyboard
Didalam algorithma, instruksi pembacaan nilai untuk peubah dilakukan dengan
notasi read
Contoh:
Re ad P
Read ( P )
Real (Nama)
Rea d N am a
Read (nama1, nama2, ..., namaN)
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 13
Dengan syarat nama1, nama2,…,namaN adalah nama peubah yang sudah
didefenisikan didalam deklarasi.
MENAMPILKAN NILAI KE PIRANTI KELUARAN
Nilai yang disimpan memori dapat ditampilkan ke piranti keluaran. Instuksi penulisan
nilai dilakukan notasi write
Contoh:
Write (Nama)
Write N am a
Write (Luas)
W rite Lu as
Write (nama1, nama2,…,namaN)
Write ( tetapan)
Write (nama, tetapan)
Dengan keterangan bahwa nama1, nama2, …namaN dapat berupa nama peubah
atau nama tetapan.
LATIHAN
1. Buat diagram alir yang digunakan untuk menghitung dan mencetak Luas Lingkaran
(rumus : LUAS = 3.14 * r^2) & Keliling lingkaran (rumus : KELILING = 2 * 3.14 * r)
Dimana diketahui r bernilai 5
Jawab
Start
Start
Keliling, Luas, R = 0
Keliling, Luas, R = 5
R=5
Keliling = 2 * 3.14 * R
Luas = 3.14 * R ^ 2
Keliling = 2 * 3.14 * R
atau
Write R, Keliling, Luas
Luas = 3.14 * R ^ 2
Stop
Write R, Keliling, Luas
Stop
Start
Pada Flowchart diatas R telah
diketahui bernilai 5 bagaimana jika R
tidak diketahui (diinput dari keyboard)
Jawab
Keliling, Luas, R = 0
Read R
Keliling = 2 * 3.14 * R
Luas = 3.14 * R ^ 2
Write R, Kelil ing, Luas
Stop
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 14
2. Buat diagram alir untuk proses dibawah ini :
- Merubah suhu dari Fahrenheit ke derajat celcius dan raemur ( Celcius = 5/9 (f-32)
Reamur = 4/9(f-32)) f= Fahrenheit.
-
Menghitung Volume Kubus ( VolKubus = S * S * S ) S = Sisi
-
Menghitung Total Harga Photo Copy ( TotHarga = Jumlah lbr * Harga per lbr)
-
Menghitung Penjualan Barang dgn Bentuk
INPUT PENJUALAN
Nama Barang
: x(20)
Harga Rp.
: 9(7)
Jumlah Jual
: 99
Total Harga
: 9(9)
Prosesnya TotalHarga = Harga * Jumlah Jual.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 15
BAB IV
STRUKTUR KENDALI
Di dalam tehnik pemrograman kita mengenal adanya ‘structure programming’. Pada
dasarnya struktur programming disusun berdasarkan statement yang terstruktur pula.
Terdapat 3 proses eksekusi utama di dalam structure programming, yaitu :
o Proses secara ‘Sequential’ (berurutan)
Start
o Proses secara ‘Selection/Decision’
(menggunakan statement kendali)
Pendifinisian Variabe l
o Proses secara ‘Repetition’
Proses A
PROSES SEQUENTIAL (Berurutan)
Proses secara sequential terjadi bila proses
berjalan dari atas ke bawah dan dikerjakan dari
baris-perbaris. Proses sequential dapat digambarkan
seperti dibawah ini. Proses A dikerjakan dahulu,
setelah selesai dilanjutkan ke proses B. Dengan kata
lain proses dikerjakan urut kebawah
Proses B
Read C
Write A, B
Stop
PROSES DECISION (Kendali)
Statement kendali digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dimana proses
akan dikerjakan bila kondisi yang disyaratkan sesuai (bernilai true/benar). Terdapat dua
statemen kendali yaitu :
o IF
o CASE
™ STATEMEN IF
Struktur dari statemen If dapat berupa :
ƒ
ƒ
ƒ
KONDISI TUNGGAL yaitu Struktur If-Then
KONDISI GANDA yaitu Struktur If-Then-Else
KONDISI JAMAK yaitu Struktur If-Then Else If-Then-Else If-Then-Else
If Tunggal
Syarat /
Kondisi
False
True
Proses
If Jamak
If Ganda
Syarat /
Kondisi
False
Syarat /
Kondisi 1
True
Proses A
True
Proses B
Proses A
False
Syarat /
Kondisi 2
False
True
Proses B
Read / Write
Syarat /
Kondisi N
False
Read / Write
True
Proses C
Read / Write
MESRAN, S.KOM
Proses N
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 16
STATEMEN IF TERSARANG (NESTED IF)
Yaitu IF yang berada di dalam statemen IF.
Syarat /
Kondisi
False
True
Syarat /
Kondisi
False
True
Proses B
Proses A
Contoh 1 :
Buatlah FlowChart & Program untuk menginputkan nilai mahasiswa. Jika Nilai >= 60
maka keterangan Lulus
Jawab
Start
A
Ket$ = ' ' , Nilai = 0
Nilai >=
60
Read Nilai
True
Ket$ = "Lulus"
Ket$ = "Gagal"
A
False
USES CRT ;
VAR
Nilai : Byte ;
Ket
: String[7] ;
BEGIN
CLRSCR ;
Write(‘ Inputkan Nilai : ’) ; Readln (Nilai) ;
Ket := ‘Gagal’
IF Nilai >= 60 Then Ket := ‘Lulus’ ;
Write(‘ Selamat Anda : ‘ , Ket ) ;
END.
Write Ket$
Stop
Contoh 2 :
Diketahui 2 buah bilangan yaitu BilA, BilB. Buat FlowChart untuk mencetak bilangan yang
terbesar diantara kedua bilangan tersebut!
Jawab
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 17
USES CRT ;
VAR
BilA, BilB : Byte ;
BEGIN
CLRSCR ;
Write(‘ Bilangan A : ’) ; Readln (BilA) ;
Write(‘ Bilangan B : ’) ; Readln (BilB) ;
Start
BilA, Bil B = 0
Read Bil A, Bil B
BilA > Bil B
IF BilA > BilB Then
Write(‘ Bil A Lebih Besar dari BilB’)
Else
Write(‘ Bil B Lebih Besar dari BilA’) ;
False
END.
True
Write "Bil A besar dari BilB"
Write "Bil B besar dari BilA"
Stop
Contoh 3 :
Pada contoh 2 diatas, bagaimana jika Variabel BilA & BilB memiliki nilai yang sama ?
Maka akan terjadi kesalahan logika yaitu : BilB besar dari BilA padahal bisa terjadi
kemungkinan Bil B sama dengan BilA. Untuk mengatasi kendala tersebut maka
digunakan IF Jamak.
Jawab
USES CRT ;
VAR
Start
BilA, BilB : Byte ;
BEGIN
CLRSCR ;
BilA, BilB = 0
Write(‘ Bilangan A : ’) ; Readln (BilA) ;
Write(‘ Bilangan B : ’) ; Readln (BilB) ;
IF BilA = BilB Then
Read BilA, BilB
Write(‘ Bil A sama dengan BilB’)
Else IF BilA > BilB Then
Write(‘ Bil A Lebih Besar dari BilB’)
Else
F
Write(‘ Bil B Lebih Besar dari BilA’) ;
BilA = BilB
END.
F
T
BilA > BilB
Write "BilA sama dengan BilB"
T
Write "BilA besar dari BilB"
Write "BilB besar dari BilA"
Stop
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 18
Contoh 4 :
Sebuah Toko penjualan menjual hanya tiga jenis barang. Yaitu :
Kode
SBN01
RNS02
SMP03
Nama
Sabun LUX
Rinso
Sunsilk
Harga
1500
11500
150
Buatlah FlowChart & Program dengan bentuk berikut :
DATA PENJUALAN BARANG
Kode Barang
: x(5)
Nama
: x(30)
Harga
Rp
: 9(8)
Jumlah Jual
: 99
Harga Jual Rp
: 9(9)
Adapun proses digunakan untuk contoh diatas yaitu : mencari Nama, Harga barang
berdasarkan Kodenya & Harga Jual = Harga * Jumlah Jual.
Jawab
Start
A
Kd$, Nm $=' '
Hrg, JJ, TH = 0
Write Nm$, JJ
Read JJ
Read Kd$
TH = Hrg * JJ
Kd$ =
"SBN01"
F
T
Nm$ = "Sabun LUX"
Hrg = 1500
Write TH
Kd$ =
"RNS02"
Stop
F
T
Kd$ =
"SMP03"
Nm $ = "RINSO"
Hrg = 11500
T
Nm$ = "Sunsilk"
Hrg = 150
A
Program
USES CRT ;
VAR
Kd
: String[5] ;
Nm
: String[15] ;
JJ
: Byte
;
Hrg, TH
: Longint ;
BEGIN
CLRSCR ;
Write(‘ Kode Barang : ’) ; Readln (Kd) ;
IF Kd=’SBN01’ Then
Begin
MESRAN, S.KOM
F
Nm$ = ""
Hrg = 0
MODUL Algorithma & Pemrograman
Nm := ‘Sabun LUX’ ; Hrg
Hal : 19
:= 1500 ;
End
ELSE IF Kd=’RNS02’ Then
Begin
Nm := ‘Rinso’ ; Hrg := 11500 ;
End
ELSE IF Kd=’SMP03’ Then
Begin
Nm := ‘Sunsilk’ ; Hrg := 150 ;
End
ELSE
Begin
Nm := ‘ ’ ; Hrg := 0 ;
End
Write(‘ Jumlah Jual
: ’) ; Readln (JJ) ;
TH := Hrg * JJ ;
Write(‘ Harga Jual Rp. : ’, TH );
END.
Contoh 5 :
Buatlah Flowchart & Program untuk mencari sebuah bilangan yang diinputkan apakah
bilangan Genap atau bilangan Ganjil. Jika yang diinputkan 0 atau dibawah 0 maka akan
tampil pesan bilangan harus diatas 0.
Jawab
USES CRT ;
VAR
Hasil : Byte ;
Bil
: Integer;
BEGIN
CLRSCR ;
Write(‘ Input Bilangan : ’) ; Readln (Bil) ;
IF Bil <= 0 Then
Write(‘ Bil A sama dengan BilB’)
Else
Begin
Hasil := Bil MOD 2 ;
IF Hasil =0 Then
Write( Bil, ‘ Bilangan Genap’)
Else
Write( Bil, ‘ Bilangan Ganjil);
End ;
END.
Start
Bil, Hasil = 0
Read Bil
Bil <= 0
F
T
Write "Harus lebih besar
dari 0"
Hasil = Bil MOD 2
F
Hasil = 0
T
Write "Bilangan
Genap"
Stop
MESRAN, S.KOM
Write "Bilangan
Ganjil"
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 20
LATIHAN :
1. Buatlah program untuk menghitung gaji harian pegawai bila diketahui ketentuan
sebagai berikut :
Gaji perjam = 500
Bila jumlah jam kerja hari itu > 7 jam, maka kelebihannya dihitung lembur yang
besarnya 1.5 x gaji per jam.
Input
Output
: Jumlah Jam Kerja.
: Gaji Harian Pegawai.
2. Sebuah perusahaan memberi komisi salesmannya berdasarkan ketentuan sebagai
berikut :
Bila salesman berhasil menjual barang seharga 500000 maka dia akan mendapat
komisi sebesar 10%
Bila lebih dari 500000, untuk 500000 pertama komisinya 10% sedangkan sisanya
mendapat 15%
Bila sebagai input adalah jumlah penjualan, buatlah program untuk menentukan
komisi pegawai perusahaan tadi.
3. Buatlah program untuk mencari nilai akhir denga bentuk output :
Data Nilai Ujian Algoritma & Pemrograman
--------------------------------------------------------------NPM
: x (9)
Nama
: x (30)
Nilai Mid
: 999
Nilai Semester : 999
Nilai Akhir
: 999
Nilai Huruf
: X
--------------------------------------------------------------Proses
Mencari Nilai Akhir = 40% * Nilai mid + 60% * Nilai semester
Mencari Nilai huruf dengan range dari Nilai Akhir.
Range Nilai Akhir
80..100
70..79
55..69
40..54
0..39
Nilai Huruf
A
B
C
D
E
4. Buatlah Flowchart beserta program untuk output berikut ini :
PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PELANGGAN PT. PLN
--------------------------------------------------------------Nama Pelanggan
: x (30)
Kode
: x (3)
Jenis Pelanggan
: x (15)
Biaya Beban
: 9(6)
Harga per M3
Rp. : 9(9)
Jumlah Pemakaian : 9999
Total Harga
Rp. : 9(8)
Pajak 10%
Rp : 9(7)
Total Tagihan
Rp. : 9(9)
--------------------------------------------------------------Adapun Ketentuan untuk proses diatas yaitu :
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
-
-
Hal : 21
Nama Pelanggan, Jumlah Pemakaia
n anda Input
Untuk Jenis Pelanggan, Biaya Beban, Harga per M3 didapat berdasarkan Kode :
Biaya
Harga per
Kode
Jenis Pelanggan
Beban
M3
L01
Pabrik
50000
2500
L02
Swalayan
35000
2000
L03
Toko
25000
1500
L04
Rumah
15000
750
Total Harga = Harga per M3 * Jumlah Pemakaian + Biaya Beban
Pajak = 10 * Total Harga
Total Tagihan = Total Harga + Pajak
5. Untuk mendapatkan kredit pemilikan mobil, perlu dinilai penghasilan pemohon.
Cara penilaian :
- pendapatan tetap/pokok dihitung penuh
- pendapatan tambahan dihitung setengah
- pendapatan keluarga (suami/istri) dihitung sepertiga.
Apabila jumlah pendapatan lebih besar atau sama dengan Rp. 1.000.000,- mendapat
kredit SEDAN, kurang dari itu tetapi masih lebih besar dari Rp. 500.000,- mendapat
kredit MINIBUS, selain itu tidak berhak mendapat kredit.
6. Mencari Sisa Uang Kuliah
PEMBAYARAN UANG KULIAH
=======================================
Nama Mahasiswa
: ………….…………………..
NPM
: ……………
Kode
: ……
Jurusan
: ………….…………………..
Pembayaran Awal Rp : ………………
Jumlah Cicilan
:…
Besar Cicilan Rp.
: ………………
Pembayaran Ke
:…
Uang Kuliah Rp
: ………………
Uang Kuliah Terbayar Rp : ………………
Sisa Uang Kuliah Rp
: ………………
=======================================
Ketentuan Program
- Nama, NIM, Kode & Pembayaran Ke diperoleh dari input
- Untuk mencari Jurusan, Pembayaran Awal, Jumlah Cicilan & Besar Cicilan dari
Kode yaitu :
Kode
Jurusan
Pembayaran Jumlah
Besar
Awal Rp
Cicilan
Cicilan Rp.
Sistem Informasi
2100000
7
300000
SI
Teknik Informatika
2500000
7
300000
TI
Komputer Akuntansi
1750000
6
200000
KA
Manajemen Informatika
1500000
6
250000
MI
- Uang Kuliah = Pembayaran Awal + (Jumlah Cicilan & Besar Cicilan)
- Uang Kuliah Terbayar = Pembayaran Awal + ( Pembayaran Ke * Besar Cicilan )
- Sisa Uang Kuliah = Uang Kuliah – Uang Kuliah Terbayar.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 22
BAB V
STRUKTUR KENDALI II
( PERULANGAN – LOOP )
Di dalam pemrograman terdapat beberapa bentuk perulangan. Setiap pemrograman
memiliki bentuk yang berbeda-beda. Yang akan dibahas disini yaitu pada perulangan
pemrograman pascal yang menggunakan
ƒ For…Do
ƒ While…Do dan
ƒ Repeat…Until
FOR..DO
Digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali sejumlah
yang ditentukan tanpa suatu kondisi.
FOR…DO terdiri atas 2 jenis :
• For…Do Positip
Perulangan dimana Nawal
lebih kecil dibanding NAkhir
•
FOR VarCoun = Nawal To/DownTo
Nakhir
For…Do Negatif
Perulangan dimana Nawal
lebih Besar dibanding NAkhir
Contoh 1
Hitunglah penjumlahan bilangan antara 1 .. 10.
Jawab
Start
J, TotJ = 0
FOR J = 1 To 10
TotJ = TotJ + J
Write TotJ
USES CRT ;
VAR
J
: Byte ;
TotJ : Integer ;
BEGIN
CLRSCR ;
TotJ := 0 ;
FOR J := 1 TO 10 DO
TotJ := TotJ + J ;
Write(‘ Total J : ‘ , TotJ ) ;
END.
Stop
Contoh 2
Hitunglah Jumlah Rata-Rata Nilai yang diinputkan sebanyak 5 kali.
Jawab
USES CRT ;
Start
VAR
J, N : Byte
;
TotN : Integer ;
N, J, TotJ, Rata= 0
Rata : Real
;
BEGIN
TotN := 0 ; Rata := 0 ;
FOR J = 1 To 5
Rata = TotN / 5
FOR J := 1 TO 5 DO
Begin
Write(‘Nilai Ke ‘, J , ‘ : ‘ ) ;
Write Rata
Read N
Readln(N) ; TotN := TotN + N ;
End ;
Rata := TotN / 5 ;
TotN = TotN + N
Stop
Write(‘ Nilai Rata-Rata : ‘ , Rata:3:0 ) ;
END.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
WHILE…DO
Jenis perulangan ini digunakan untuk
mengulang statemen atau satu blok statemen
berulang kali yang jumlahnya belum bisa
ditentukan, tergantung nilai kondisi yang terletak
antara While…Do.
Hal : 23
Syarat /
Kondisi
F
T
Perulangan akan dikerjakan bila nilai
kondisinya bernilai benar dan akan berhenti jika
kondisi bernilai salah.
Contoh 3
Hitunglah Jumlah Rata-Rata Nilai yang diinputkan sebanyak N kali.
Jawab
USES CRT ;
Start
VAR
JData,
J=1, N,JData,TotJ, Rata= 0
J, N : Byte
;
TotN : Integer ;
Rata : Real
;
Read JData
BEGIN
TotN := 0 ; Rata := 0 ; J := 1 ;
Write (‘Jumlah Data : ’ ) ; Readln(JData);
While
J <= JData DO
F
J <=
Begin
Rata = TotN / 5
JData
Write(‘Nilai Ke ‘, J , ‘ : ‘ ) ;
Readln(N) ;
T
Write Rata
TotN := TotN + N ;
Read N
Inc(J) ;
Stop
End
;
TotN = TotN + N
J= J+1
Rata := TotN / JData ;
Write(‘ Nilai Rata-Rata : ‘ , Rata:3:0 ) ;
END.
Contoh 4
Buatlah program untuk menginputkan nilai dalam mencari Keterangan Lulus / Gagal.
Jika nilai >= 60 maka keterangan Lulus atau Gagal. Program akan berjalan sampai
Menghitung lagi [Y/T] dijawab ‘T’
Jawab
Start
USES CRT ;
VAR
Ket$=' ', Lg$ = 'Y', N=0
N
: Byte
;
Lg
: Char ;
Ket
: String[8] ;
F
BEGIN
Stop
Lg $= 'Y'
Lg := ‘Y’ ;
While Upcase(Lg=’Y’) DO
T
Begin
Read N
Write(‘Nilai Anda :‘ ) ; Readln(N) ;
IF N>=60 Then
F
N >= 60
Ket := ‘LULUS’
ELSE
Ket$ = "GAGAL"
T
Ket := ‘GAGAL’ ;
Ket$ = "LULUS"
Write(‘Anda : ‘, Ket ) ;
Write(‘Menghitung Lagi [Y/T] : ‘ ) ;
Readln(Lg) ;
Write Ket$
End ;
END.
Read Lg$
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 24
Contoh 5 : Buatlah program untuk menginputkan gaji karyawan dengan ketentuan :
Input
Proses
: Nama, Golongan, Jam Lembur
: Untuk mendapatkan gaji
Jika Golongan =’Ia’ maka Gaji = 500000 & Uang Lembur = 2500
Jika Golongan =’Ib’ maka Gaji = 750000 & Uang Lembur = 3500
Jika Golongan =’Ic’ maka Gaji = 850000 & Uang Lembur = 5000
Untuk mendapatkan Upah Lembur
Upah lembur = Jam Lembur * Uang Lembur
Untuk mendapatkan Total Gaji
Total Gaji = Gaji + Upah Lembur
Output
: Upah Lembur & Total Gaji
Ketentuan lain yaitu program menggunakan perulangan dan berjalan sampai
Menghitung lagi [Y/T] dijawab ‘T’
Jawab
Start
Nm $, Lg$, Gol$=' '
Lbr, Gaji, UL, UPL, TotGJ = 0
F
Stop
Lg$= 'Y'
T
Read
Nm$, Gol $, Lbr
Gol$='Ia'
F
T
Gol$='Ib'
Gaji = 500000
UL = 2500
F
T
Gol$='Ic'
Gaji = 750000
UL = 3500
T
Gaji = 850000
UL = 5000
Write Gaji, UL
UPL = UL * Lbr
TotG j = UPL + Gaji
Write UPL, TotGJ
Read Lg$
MESRAN, S.KOM
F
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 25
Programnya :
USES CRT ;
VAR
Nm
: String[25] ;
Gol
: String[2] ;
Lg
: Char ;
UPL, TotGj,
Gaji : Longint
;
Lbr, UL: Integer
;
BEGIN
Lg := ‘Y’ ;
While Upcase(Lg=’Y’) DO
Begin
{ Bagian Input Data}
Write(‘Nama Karyawan
Write(‘Golongan [Ia, Ib, Ic]
Write(‘Jam Lembur
: ‘ ) ; Readln( Nm ) ;
: ‘ ) ; Readln( Gol ) ;
: ‘ ) ; Readln( Lbr ) ;
{ Bagian pemrosesan terhadap data input }
IF Gol=’Ia’ Then
Begin
Gaji := 500000 ; UL := 2500 ;
End
Else IF Gol=’Ia’ Then
Begin
Gaji := 750000 ; UL := 3500 ;
End
Else IF Gol=’Ia’ Then
Begin
Gaji := 850000 ; UL := 5000 ;
End;
{ Bagian Output / menampilkan hasil proses }
Write(‘Gaji
Write(‘Uang Lembur / Jam
:‘, Gaji) ;
:‘, UL) ;
UPL := UL * Lbr ;
TotGj := Gaji + UPL ;
Write(‘Upah Lembur Rp.
Write(‘Total Gaji Rp.
:‘, UPL ) ;
:‘, TotGj ) ;
Write(‘Menghitung Lagi [Y/T] : ‘ ) ; Readln( Lg ) ;
End ;
END.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 26
REPEAT…UNTIL
Jenis perulangan ini digunakan untuk
mengulang statemen atau satu blok statemen
berulang kali, yang jumlahnya belum bisa
ditentukan, tergantung nilai kondisi yang terletak
setelah Until.
Perulangan akan dikerjakan bila nilai
kondisinya bernilai salah dan akan berhenti jika
kondisi bernilai benar.
F
Syarat /
Kondisi
T
Contoh 6
Hitunglah penjumlahan bilangan antara 1 .. 10 menggunakan Repeat…Until
Jawab
Start
A
J=0, TotJ = 0
Write TotJ
USES CRT ;
VAR
J
: Byte ;
TotJ : Integer ;
BEGIN
CLRSCR ;
TotJ := 0 ; J := 0 ;
REPEAT
INC (J ) ;
TotJ := TotJ + J ;
UNTIL J = 10 ;
Write(‘ Total J : ‘ , TotJ ) ;
END.
Stop
J= J+1
TotJ = TotJ + J
T
F
J = 10
A
LATIHAN
1. Buatlah FlowChart Program dibawah ini.
VAR i : Byte;
BEGIN
CLRSCR ;
Writeln(' I
Keterangan ');
Writeln('-----------------------------------------');
FOR i:= 1 To 10 Do
BEGIN
Write (i);
IF (i Mod 2)=0 then Writeln (' Genap') else Writeln ('
END;
Writeln('-----------------------------------------');
END.
2. Buatlah Flowchart & program untuk tampilan dibawah ini
2 STMIK
4 STMIK
6 STMIK
8 STMIK
10 STMIK
3. Buatlah FlowChart & Program untuk tampilan berikut ini .
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
MESRAN, S.KOM
Ganjil');
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 27
4. Tampilkan Total Bilangan untuk 5 Bilangan Genap pertama.
5. Buatlah FlowChart beserta program untuk tampilan berikut :
Bila Ingin Menghitung Lagi [Y/T] : kita isi dengan Y maka program akan
menginputkan kembali dari awal
DAFTAR NILAI MAHASISWA
JURUSAN INFORMATIKA
=======================================
Nama Mahasiswa
: x(20)
NIM Mahasiswa
: x(9)
Nilai Tugas
: 999
Nilai Mid Test
: 999
Nilai Final Test
: 999
Total Nilai
: 999
Nilai Huruf
:X
=======================================
Ingin Menghitung Lagi [Y/T] : ….
Ketentuan Program :
a Nama, NIM, Nilai Tugas, Nilai Mid Test dan Nilai Final Test diperoleh dari input
b Sedangkan Total Nilai diperoleh dari rumus:
Total Nilai = (20% * Nilai Tugas) + (30% * Nilai Mid) + (50% * Nilai Final)
c Range dari Nilai Huruf yaitu :
Total Nilai
Nilai Huruf
80 – 100
A
79 – 70
B
69 – 51
C
50 – 41
D
40 – 0
E
6. Buatlah Flowchart & program untuk tampilan berikut ini
Apabila diketahui harga beras per kilogram sebagai berikut:
Jenis IR 64
= Rp. 2000,Jenis C4
= Rp. 3000,Jenis Delanggu
= Rp. 3550,Jenis Rajalele
= Rp. 6000,TABEL HARGA BERAS IR 64, C4, DELANGGU DAN RAJALELE
TOKO "MANTEP" SALATIGA
No
1
2
3
…
50
Jumlah (Kg)
5
10
15
…
250
MESRAN, S.KOM
IR64
…
…
…
…
…
C4
…
…
…
…
…
Delanggu
…
…
…
…
…
RajaLele
…
…
…
…
…
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 28
BAB VI
ARRAY
Sebuah variabel yang kita gunakan pada bab-bab sebelumnya hanya mampu
menampung/menyimpan sebuah nilai data.
Contohnnya : nama = ’Danur’
Pada saat variabel nama tersebut di atas yang telah tersimpan data dengan nama
’Danur’ akan masukkan lagi data dengan : nama = ’NurAinun’. Maka yang terjadi adalah
data ’NurAinun’ lah yang tersimpan pada nama tersebut.
Bagaimana jika kita harus menyimpan 50 orang data mahasiswa, tetapi variabel yang
kita gunakan tetap 1 (satu) mis Nama ?
Jawabannya adalah kita harus menggunakan suatu variabel dengan jenis Array.
Dalam kegiatan pemrograman sekumpulan data yang bertipe sama perlu disimpan
sementara didalam memori komputer untuk sewaktu-waktu dimanipulasi. Bila kumpulan data
itu disimpan secara berurut didalam memori, maka tiap elemen data dapat diacu dengan
menggunakan indeks. Indeks menyatakan posisi data relatif didalam kumpulannya. Struktur
penyimpanan seperti ini dinamakan larik ( array ).
Larik adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang bertipe sama,
setiap elemen diakses langsung dengan melalui indeksnya. Indeks larik haruslah tipe data
yang menyatakan keterurutan atau karakter.
Jumlah elemen larik tidak dapat diubah, ditambah atau dikurang selama pelaksanaan
program. Mendefenisikan banyaknya elemen larik berarti memesan sejumlah tempat
dimemori. Memori mengalokasikan sejumlah lokasi memori sebanyak elemen larik yang
bersangkutan. Tipe elemen larik dapat bertipe sederhana (integer, real, char, boolean, string
), tipe terstruktur ( tipe bentukan seperti record ) atau bahkan bertipe larik.
Array dapat dibedakan atas beberapa macam:
ƒ Array berdimensi satu
ƒ Array berdimensi dua
ƒ Array berdimensi banyak
PENDEKLARASIAN ARRAY DIMENSI SATU
Seperti halnya variabel biasa, array juga harus didefinisikan sebelum dapat
digunakan. Pendeklarasian array harus diletakkan pada bagian VAR. Bentuk umum
pendeklarasian array dimensi satu yaitu :
VAR
nmVariabel : ARRAY [index] OF typeData
Keterangan :
nmVariabel
index
typeData
Contoh :
: Nama larik yang dideklarasikan
: Batasan/Jumlah Index (cacah elemen)
: Tipe data dari Larik
VAR
Nama : ARRAY [1..25] OF String[25] ;
Dalam suatu flowchart array dapat di deklarasikan dengan menggunakan pernyataan
DIM. Contoh.
Start
Dim Nama$[25]
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 29
MENGAKSES ELEMEN ARRAY DIMENSI SATU
Setelah suatu array didefinisikan, elemen array dapat diakses dengan bentuk :
nmVarArray[ subscript] := nilai data / variable ;
Sebagai contoh
Nama [2] := ‘Danur’ ;
Nama [1] := ‘NurAinun’ ;
Dalam bentuk yang lebih umum
Nama [ i ] Æ jika diletakkan dalam perulangan.
Menampilkan data Array
Write ( ‘Nama
: ‘ , nama[ i ] ) ;
Menginputkan data Array
Readln ( ‘Nama
: ‘ , nama[ i ] ) ;
Contoh 1.
Flowchart berikut ini berguna untuk menginputkan Data Karyawan yaitu Nama & Gaji.
Start
DIM Nm$ = ' '
i, j, Gaji = 0
Read J
FOR i = 1 to J
Read Nm$[ i ] , Gaji [ i ]
FOR i = 1 to J
Write i, Nm$[ i ] , Gaji [ i ]
STOP
USES CRT ;
VAR
Nm
: Array[1..30] of String[20] ;
Gaji : Array[1..30] of Longint
;
i, j
: Byte ;
BEGIN
Clrscr
{Bagian Input Data}
Writeln(‘Inputkan Jumlah Data : ’) ; Readln( J ) ;
For i := 1 To J Do
Begin
Write(‘Inputkan Nama Ke ’, i , ‘:’) ; Readln( Nm[ i ] ) ;
Write(‘Inputkan Gaji Ke ’, i , ‘:’) ; Readln( Gaji[ i ] ) ;
End;
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 30
Clrcsr ;
{Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan }
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ;
Writeln(‘No.
Nama
Gaji’);
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ;
For i := 1 To J Do
Begin
Writeln( i: 3, ‘
End ;
‘ , Nm [ i ] : 25, Gaji[ i ]:8 ) ;
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’)
Readln ;
END.
Contoh 2.
Buatlah FlowChart & Program untuk menginputkan nilai 10 orang mahasiswa. Jika Nilai >= 60
maka keterangan Lulus
Start
DIM Nm$[10] = ' ' , Nilai[10] = 0
ket$= ' ', i =10, j
FOR J = 1 to i
Read Nm$[ j ] , Nilai [ j ]
FOR J = 1 to i
Nilai [ j ]
>=60
T
STOP
F
Ket$ = 'GAGAL'
Ket$ = 'LULUS'
Write J, Nm$[ j ], Nilai [ j ], Ket$
USES CRT ;
VAR
Nm
Nilai
i, j
Ket
: Array[1..10] of String[20] ;
: Array[1..10] of Byte
;
: Byte ;
: String[15] ;
BEGIN
Clrscr
{Bagian Input Data}
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 31
i := 10 ;
For J := 1 To i Do
Begin
Writeln(‘ Data Ke :’, J ) ;
Write(‘Nama
: ‘ ) ; Readln( Nm[ J ] ) ;
Write(‘Nilai [1..100] : ‘ ) ; Readln( Nilai[ J ] ) ;
End;
Clrcsr ;
{Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan }
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ;
Writeln(‘No.
Nama
Nilai ‘);
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’) ;
For J := 1 To i Do
Begin
IF Nilai [ J ] >= 60 THEN Ket := ‘LULUS’ ELSE Ket := ‘GAGAL‘ ;
Writeln( J: 3, ‘ ‘ , Nm [ J ] : 25, Nilai [ J ]:4 , ‘
‘ , Ket ) ;
End ;
Writeln(‘--------------------------------------------------------------’)
Readln
END.
PENDEKLARASIAN ARRAY DIMENSI DUA
Array dimensi 2 atau 3 biasa digunakan untuk untuk pemrosesan matrik berordo dua
atau lebih. Bentuk umum pendeklarasian array dimensi dua yaitu :
VAR
nmVariabel : ARRAY [index1, Index2 ] OF typeData ;
Contoh :
VAR
MatA
MatB
: ARRAY [1..2, 1..3] OF Byte ;
: ARRAY [1..2, 1..3] OF Byte ;
Start
DIM MatA[2,3] , DIM MatB[2,3] , DIM MatC[2,3]
I, J = 0
FOR I = 1 to 2
FOR I = 1 to 2
FOR J = 1 to 3
FOR J = 1 to 3
Read MatA[ I, J ]
Read MatB[ I, J ]
MESRAN, S.KOM
A
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 32
A
FOR I = 1 to 2
FOR I = 1 to 2
FOR J = 1 to 3
STOP
FOR J = 1 to 3
MatC[ I, J]=MatA[ I, J] + MatB[ I, J]
Write MatC[ I, J ]
USES CRT ;
VAR
MatA : Array[1..2 , 1..3] of Byte ;
MatB : Array[1..2 , 1..3] of Byte ;
MatC : Array[1..2 , 1..3] of Byte ;
I, J
: Byte ;
BEGIN
Clrscr ;
{Input Matrik A }
For I := 1 To 2 Do
Begin
For J := 1 To 3 Do
Begin
Write(‘ Data Matrik A [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ ) ; Readln( MatA [ I, J ] ) ;
End;
End ;
{Input Matrik B }
For I := 1 To 2 Do
Begin
For J := 1 To 3 Do
Begin
Write(‘ Data Matrik B [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ ) ; Readln( MatB [ I, J ] ) ;
End;
End ;
{Proses Nilai Matrik C }
For I := 1 To 2 Do
Begin
For J := 1 To 3 Do
Begin
C[ I, J ] = A[ I, J ] + B[ I, J ] ;
End;
End ;
{Tampilkan Hasil Matrik C }
For I := 1 To 2 Do
Begin
For J := 1 To 3 Do
Begin
Write(‘ Data Matrik C [ ’, I , ‘ , ‘ , J , ‘ ] : ’ , MatC [ I, J ] ) ;
End;
End ;
END;
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 33
LATIHAN
1. Buatlah Program untuk Menampilkan LayOut seperti berikut ini
Laporan Data Nilai Mahasiswa AMIK
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------No. NIM
Nama
Mata Kuliah
Nilai
Nilai
Nilai
Ket
Mid Semester Huruf
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1.
0303001 Aldyan
Pascal I
90
90
A
Lulus
… …
…
…
…
…
…
…
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ketentuan Proses
a. NIM, Nama, Nilai Mid Test dan Nilai Sem diperoleh dari input
b. Sedangkan Total Nilai diperoleh dari rumus:
Total Nilai = (40% * Nilai Mid) + (60% * Nilai Sem)
c. Range dari Nilai Huruf yaitu :
Total Nilai
Nilai Huruf
80 – 100
A
79 – 70
B
69 – 51
C
50 – 41
D
40 – 0
E
d. Ket di dapat dari Nilai E yaitu Ket = ‘GAGAL’ selain itu Ket = ‘LULUS’
2. Buatlah program untuk perkalian matrik berordo 3.
3. Buatlah program berikut ini
CV. "INTAN GANDINI" yang bergerak dalam konsultan teknik akan membuat laporan
gaji semua karyawan yang berjumlah 100 orang, dengan data-data sebagai berikut :
• NoPeg (Nomer pegawai)
• Nama (Nama pegawai)
• Gol (Golongan)
• JJL (Jumlah jam lembur)
Laporan yang diinginkan dari data-data tersebut adalah
LAPORAN GAJI PEGAWAI
CV. "INTAN GANDINI"
Jl. Waru Doyong No. 69 Semarang
No Nomor
Nama
Gol
Gaji
Tunjangan
Pegawai
Pegawai
Pokok
99
99
x(8)
x(8)
x(25)
x(25)
x
x
9(9)
9(9)
9(9)
9(9)
Ketentuan Proses
1. Mencari Gaji Pokok, Tunjangan, Uang Lembur
Gol
Gaji Pokok
Tunjangan
Uang
Lembur/Jam
1
100000
50000
3500
2
200000
100000
4500
3
350000
200000
6000
4
500000
350000
Tidak Ada
2. Uang Lembur = Jumlah Jam Lembur * Uang Lembur/Jam
3. Gaji Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan + Uang Lembur
MESRAN, S.KOM
Jumlah Uang
Gaji
Jam
Lembur Bersih
Lembur
9999
9(9)
9(9)
9999
9(9)
9(9)
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 34
BAB VII
RECORD (REKAMAN)
Seperti halnya array(larik), record juga punya elemen, di sini elemennya disebut
"Field". Tiap elemen bisa punya type data yang berbeda. Banyaknya field dapat bervariasi
atau bisa juga tetap.
Record yang punya field yang bervariasi disebut ‘Variant Record’. Deklarasi type data
Record dapat ditetapkan di bagian deklarasi Var atau Type.
Syntax :
TYPE
nmPengenal = RECORD
Field1 : type1;
Field2 : type2;
:
fieldn : typen;
END;
VAR
nmRec : nmPengenal ;
Keterangan :
nmPengenal
Field1, Field2, Fieldn
Type1, Type2, Typen
nmRec
: Nama Dari Record
: Nama dari Variabel/Field yang terdapat dalam Record
: Type Dari tiap-tiap Field yang dideklarasikan
: Nama Dari Record yang di deklarasikan
Contoh
TYPE
Mahasiswa = RECORD
NIM
: String[8] ;
Nama
: String[20] ;
Alamat
: String[30] ;
Sex
: Char
;
Umur
: Byte
;
END;
VAR
RecMhs : Mahasiswa ;
MEMBACA & MENULIS FIELD REKAMAN
Dapat dilaksanakan pada seluruh record atau sebagian record.
Syntax :
nmRec.Field1 ;
Tanda titik harus ditulis
Notasi ini disebut Penandaan field (‘field designator’).
Berbeda dengan statement pemberian (assigment), maka untuk membaca dan
menulis record selalu dilakukan menurut Field yang ada, tidak dilakukan secara keseluruhan
record.
Contoh : Membaca
Menulis
MESRAN, S.KOM
Readln(RecMhs.NIM );
Readln(RecMhs.Nama );
Writeln(RecMhs.NIM );
Writeln(RecMhs.Nama );
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 35
Contoh 1 :
TYPE
Mahasiswa = RECORD
NIM
: String[8]
;
Nama : String[20] ;
Umur : Byte
;
END;
Var
RecMhs : Mahasiswa ;
Begin
{Bagian Input Data}
Writeln(‘NIM Anda
:’); readln( RecMhs.NIM ) ;
Writeln(‘Nama
:’); readln( RecMhs.Nama ) ;
Writeln(‘Umur
:’); readln( RecMhs.Umur ) ;
{Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan }
Writeln(‘NIM Anda
:’ , RecMhs.NIM ) ;
Writeln(‘Nama
:’ , RecMhs.Nama ) ;
Writeln(‘Umur
:’ , RecMhs.Umur ) ;
Readln;
End.
Contoh 8.1 : Program dengan Penggunaan Record.
STATEMEN WITH
Digunakan untuk mengurangi penulisan yang berulang-ulang untuk nama recordnya.
Maka dengan menggunakan statement WITH hanya cukup sekali saja menyebutkan nama
recordnya.
Syntax :
WITH nmRecord DO
{langsung dimasukkan/dicetak fieldnya}
Contoh 2 :
TYPE
Mahasiswa = RECORD
NIM
: String[8]
;
Nama : String[20] ;
Umur : Byte
;
END;
Var
RecMhs : Mahasiswa ;
Begin
With RecMhs Do
Begin
{Bagian Input Data}
Writeln(‘NIM Anda
:’); readln(NIM ) ;
Writeln(‘Nama :’); readln(Nama ) ;
Writeln(‘Umur :’); readln(Umur ) ;
{Bagian Menampilkan Data yang telah diinputkan }
Writeln(‘NIM Anda
:’ , NIM ) ;
Writeln(‘Nama
:’ , Nama ) ;
Writeln(‘Umur
:’ , Umur ) ;
End;
Readln;
End.
Contoh 8.2 : Penggunaan Statemen WITH pada RECORD.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 36
LATIHAN
1. Nama Program : Latih81.Pas
Program Latih81; {Program input data pada record}
Type
Barang = Record
Kode : String[5] ;
Nama : Sring[20] ;
Jumlah : Integer
;
Harsat : Longint ;
End;
Var
RecBrg : Array [1..40] of Barang ;
Lagi : Char;
i, J
: Integer;
Begin
i:=0
; J := 0 ;
{ Untuk Menginputkan Data Barang}
Repeat
Inc(i)
Write(‘Kode Barang :’); Readln(RecBrg[ i ].Kode);
Write(‘Nama
:’); Readln(RecBrg[ i ].Nama);
Write(‘Jumlah
:’); Readln(RecBrg[ i ].Jumlah);
Write(‘Harga satuan :’); Readln(RecBrg[ i ].Harsat);
Write(‘Ada lagi [Y/T] : ‘); Lagi := Readkey ;
Until ( Lagi<>’Y’ ) or ( Lagi<>’y’ )
{ bisa ditulis Until Upcase(lagi)=’Y’
{ Menampilkan Data Barang }
Writeln(‘---------------------------------------------------------------------------’);
Writeln(‘No. Kode
Nama
Jumlah Harga ’);
Writeln(‘---------------------------------------------------------------------------’);
For J := 1 To i Do
Begin
With RecBrg[ J ] Do
Begin
Writeln( i:3, Kode:6, Nama:25, Jumlah:4, Harsat:9 ) ;
End ;
End ;
Wrteln(‘---------------------------------------------------------------------------’) ;
Readln;
End.
2. Nama Program : Latih82.Pas
Program Rekaman2 ;
TYPE
PEGAWAI = RECORD
NIP
: STRING[5] ;
NAMA : STRING[20];
GOL
: STRING[3] ;
END;
VAR
RecPeg
: Array[1..20] Of Pegawai ;
Gaji
: Longint
;
i, j
: Byte
;
BEGIN
{Bagian Input Data...}
Write('Jumlah Data : ') ; Readln(J) ;
MESRAN, S.KOM
}
MODUL Algorithma & Pemrograman
For i := 1 to j Do
Begin
Writeln('INPUT DATA PEGAWAI');
Writeln('----------------------------------------------------------');
Writeln('Data Ke : ', i) ;
With RecPeg[i] Do
Begin
Write('NIP
: ') ; Readln(NIP) ;
Write('NAMA
: ') ; Readln(Nama) ;
Write('GOL [I,II,III] : ') ; Readln(Gol) ;
End;
End;
{Bagian Output...}
Writeln('-------------------------------------------------------------------------');
Writeln('No NIP
NAMA
GOL
GAJI ');
Writeln('-------------------------------------------------------------------------');
For i := 1 to j do
Begin
With RecPeg[i] Do
Begin
If GOL = 'I' Then Gaji := 1500000
Else IF GOL = 'II' Then Gaji := 1500000
Else IF GOL = 'III' Then Gaji := 1500000 ;
Writeln(i :3, NIP:6, Nama:23, Gol:5,Gaji:10);
End;
End;
Writeln('-------------------------------------------------------------------------');
Readln ;
END.
MESRAN, S.KOM
Hal : 37
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 38
BAB VIII
SORTING
Pengurutan adalah proses mengatur sejumlah objek menurut aturan atau susunan
tertentu. Urutan itu dapat secara menaik (ascending) atau menurun (descending) Data yang
sudah terurut memiliki beberapa keuntungan. Selain mempercepat pencarian dari data yang
terurut juga dapat diketahui secara langsung harga maksimum dan harga minimum.
METODE BUBBLE SORT
Proses pengurutan data dilakukan dengan membandingkan 2 bilangan atau nilai yang
berurutan dalam jajaran bilangan atau data yang akan diurutkan. Untuk memeriksa apakah
urutan letak dari keduanya benar / ya, maka dilanjutkan dengan membandingkan 2 bilangan
berikutnya. Sedangkan jika tidak benar (salah) maka letak kedua bilangan tersebut di
pertukarkan dan baru dilanjutkan dengan membandingkan 2 bilangan berikutnya dalam
jajaran tersebut.
Start
Dim Item(15)
J, I, Tem p = 0 N = 6
Item (1) = 115
Item(2) = 15
Item (3) = 5
Item (4) = 100
Item(5) = 10
Item (6) = 1
FOR
Stop
I = 1 T o N-1
FOR J = N DownTo I+1
Item (J) <
Item(J-1)
F
T
Tem p = Item(J)
Item (J) = Item (J-1)
Item(J-1) =Temp
Programnya.
VAR
i, j, Temp, N, K : Integer ;
Item
: Array[1..15] of Integer ;
BEGIN
N := 6;
Item[1] := 115 ; Item[2] := 15 ;
Item[3] := 5 ; Item[4] := 100 ;
Item[5] := 10 ; Item[5] := 1;
Write (‘Data Sebelum Diurut : ’) ;
FOR i:= 1 TO N DO Write(Item[ I ] :4, '
Writeln ;
MESRAN, S.KOM
') ;
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 39
FOR I:= 1 to N-1 Do
Begin
Write (‘ Pengurutan Ke : ’, I ) ;
For K:= 1 to N do Write( Item[K]:4, '
') ;
For J := N DownTo I+1 DO
Begin
IF Item[J] < Item[J-1] Then
Begin
Temp
:= Item[J]
;
Item[J] := Item[J-1] ;
Item[J-1] := Temp
;
End;
End;
Writeln;
End;
Write (‘Data Setelah Diurut
: ’) ;
For i:= 1 to N do Write(Item[ I ]:4, '
END.
Contoh 9.1 Program Sorting
')
LATIHAN
1. Buatlah program berikut ini :
Program Sort2 ;
TYPE
PEGAWAI = RECORD
NIP
: STRING[5] ;
NAMA : STRING[20];
GOL
: STRING[3] ;
END;
VAR
RecPeg
Temp
Gaji
i, j, k
: Array[1..20] Of Pegawai ;
: Array[1..20] Of Pegawai ;
: Longint
;
: Byte
;
BEGIN
{Bagian Input Data...}
Write('Jumlah Data : ') ; Readln(J) ;
For i := 1 to j Do
Begin
Writeln('INPUT DATA PEGAWAI');
Writeln('----------------------------------------------------------------');
Writeln('Data Ke : ', i) ;
With RecPeg[i] Do
Begin
Write('NIP
: ') ; Readln(NIP) ;
Write('NAMA
: ') ; Readln(Nama) ;
Write('GOL [I,II,III] : ') ; Readln(Gol) ;
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
End;
End;
{Bagian Pengurutan...}
For k := 1 to j-1 Do
Begin
For i := j DownTo k+1 Do
Begin
IF RecPeg[ i ].NIP < RecPeg[ i-1 ].NIP Then
Begin
Temp[ i ] := RecPeg[ i ] ;
RecPeg[ i ] := RecPeg[ i-1 ] ;
RecPeg[ i-1 ] := Temp[ i ] ;
End;
End;
End;
{Bagian Output...}
Writeln('---------------------------------------------------------------------------------');
Writeln('No NIP
NAMA
GOL
GAJI ');
Writeln('---------------------------------------------------------------------------------');
For i := 1 to j do
begin
With RecPeg[i] Do
Begin
If GOL = 'I' Then Gaji := 1500000
Else IF GOL = 'II' Then Gaji := 1500000
Else IF GOL = 'III' Then Gaji := 1500000
Else Gaji := 0 ;
Writeln(i :3, NIP:6, Nama:23, Gol:5,Gaji:10);
End;
End;
Writeln('---------------------------------------------------------------------------------');
Readln ;
END.
MESRAN, S.KOM
Hal : 40
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 41
BAB IX
EDITOR PASCAL
Untuk menggunakan Pascal kita harus menyediakan File-file pendukung pascal itu
sendiri diantaranya :
• TURBO.*
Turbo.Exe, Turbo.TP, Turbo.TPL, Turbo.HLP
Turbo.Exe
Æ Merupakan file Editor pascal. Sehingga bila kita ingin
menggunakan Pascal cukup Ketikkan :
C:\Pascal5\Turbo [Enter]
Turbo.TP Æ file yang berguna untuk menyimpan seting dari Turbo Pascal kita.
Turbo.TPL Æ merupakan file yang sangat berguna untuk meLINK program atau
mengcompile program sebelum di jalankan. Jika file ini tidak ada
maka akan berakibat file tidak akan bisa di compile.
Turbo.HLP Æ merupakan file yang membantu kita mengenai penjelasan perintahperintah tertentu (sebagai HELP)
• *.CHR
Merupakan file yang berekstensi .CHR yang berguna untuk pengaturan Character
di dalam pemrograman yang berorientasi dengan grafik. Pascal menyediakan 10
jenis huruf dan tiap-tiap huruf tersebut terletak pada File-file CHR tersebut.
• *.BGI
Borland Grafik Interface Æ berguna untuk mengaktifkan mode berbentuk Grafik.
Biasanya cukup satu file saja yang di butuhkan yaitu EGAVGA.BGI
• *.TPU
yaitu Turbo Pascal Unit yang berguna untuk unit pembantu misal pada saat kita
menggunakan Mode Grafik maka kita memerlukan File Graph.TPU
MENGGUNAKAN PASCAL
Pascal yang kita gunakan disini ada beberapa jenis bisa Pascal versi 5, atau Pascal
versi 7 atau yang lainnya. Tetapi setiap versi tersebut nama file Executable tetap sama yaitu
TURBO. Jadi bila kita menggunakan Pascal cukup cari File Turbo.EXE dan Double Click file
tersebut (Windows). Jika kita menggunakan Dos maka ketikkan :
C:\TURBO [Enter]
Jika ada terdapat direktori maka anda harus masuk dahulu ke direktori tersebut.
Contoh
C:\Pascal5\TURBO [Enter]
C:\TP\BIN\TURBO [Enter]
Setelah anda ketikkan perintah tersebut atau double click file Turbo.Exe maka akan
muncul suatu Editor Pascal, seperti gambar di bawah ini.
Editor di atas merupakan tampilan dari Pascal Versi 7.0 untuk menghilangkan kotak
About cukup tekan ESC. Untuk pascal versi 5 perintah-perintah menunya hampir sama.
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 42
Tetapi akan lebih menguntungkan jika kita menggunakan versi yang lebih tinggi, dikarenakan
banyak menawarkan fasilitas-fasilitas yang sangat baik.
MEMBUAT PROGRAM BARU
Pada memasuki pascal secara otomatis akan terbentuk file baru dengan Default
Name yaitu : NONAME00.Pas. Untuk membuat program baru cukup pilih menu FILE dengan
cara tekan Alt + F, pilih New.
Sehingga
Noname00.Pas)
muncul
kembali
editor
Noname01.Pas
(jika
kita
tidak
menutup
MENYIMPAN PROGRAM
Setelah program selesai diketik, kita bisa menyimpan program kita ke Disk atau
Hardisk dengan memilih menu FILE dengan cara tekan Alt + F, pilih Save F2.
Atau kita bisa langsung dengan menekan F2 tanpa memilih menu FILE. Setelah kita
kita pilih Save atau tekan F2 maka akan keluar dialog Save.
Untuk menyimpan ke Hardisk cukup ketikkan saja nama filenya Seperti : Test
kemudian tekan [Enter]
Jika ingin menyimpan ke Disk cukup ketikkan A: sebelum nama File seperti A:Test
kemudian tekan [Enter]
Notes :
Save As…
Æ berguna untuk menyimpan dengan nama yang baru.
Save All
Æ berguna untuk menyimpan seluruh program yang telah terbuka
(pada
versi 7.0)
MEMBUKA PROGRAM
Untuk membuka program yang telah kita ketikkan sebelumnya yaitu dengan cara
memilih menu FILE (Alt+F) kemudian pilih Open…F3 atau cukup dengan menekan F3 dan
akan keluar dialog Open
Untuk memilih file cukup tekan [Enter] pada dialog open dan kemudian kita bisa
memilih dengan menekan tombol Panah. Atau kita bisa mengetikkan nama file jika kita
mengetahui file yang akan kita buka.
Untuk membuka file yang berada di Disk cukup ketikkan A: *.Pas [Enter] (kita tinggal
menyebutkan Nama Direktori)
KELUAR KE LAYAR DOS
Untuk keluar ke layar DOS cukup pilih DOS Shell pada menu FILE
MESRAN, S.KOM
MODUL Algorithma & Pemrograman
Hal : 43
Jika kita telah berada pada layar DOS
maka untuk kembali ke Pascal cukup
ketikkan Exit.
KELUAR DARI PASCAL
Untuk keluar dari pascal cuku tekan Alt + X. atau dengan menekan memilih Exit pada
menu File. Pada Pascal 5 kita memilih Quit dari Menu(Alt + Q) .
Notes :
Change Dir Æ untuk mengganti direktory Aktif.
Print
Æ untuk mencetak program yang sedang aktif di layar Editor.
Printer Setup Æ untuk mengatur setting Printer.
KOMPILASI PROGRAM
Setelah program di ketik, sebelum di jalankan maka kita harus melakukan Compile
terhadap Program dengan cara :
Menekan Alt + F9 (bisa F9 saja) atau memilih perintah Compile pada menu
COMPILE
MENJALANKAN PROGRAM
Jika pada saat kita mengcompile program tidak muncul pesan kesalahan, maka kita
bisa menjalankan program dengan perintah Run pada menu RUN. Atau cukup menekan Ctrl
+ F9.
MEMBUAT EXECUTABLE
Untuk bisa menggunakan program pada media DOS atau Windows, maka kita perlu
untuk membuat Executable program. Dengan cara.
1. Rubah Destination Memory menjadi Destination Disk
Caranya cukup pilih menu COMPILE kemudian pilih Destination
Dengan sendirinya akan berubah menjadi DISK.
Memory.
2. Kemudian anda tinggal menekan F9. Perhatikan proses Compile Destination
menjadi Disk.
MESRAN, S.KOM
Download