F U N C T I O N (F U N G S I) Blok Fungsi hampir sama dengan blok prosedur, hanya fungsi harus dideklarasikan dengan tipenya. Tipe deklarasi ini menunjukkan tipe hasil dari fungsi. Bentuk Umum : Function Identifier(daftar-parameter):type; Contoh : Function Faktorial(Var Fak,Hasil : Integer):Integer; Function Pangkat(X,Y : Real):Real; Blok Fungsi diawali dengan kata cadangan Begin dan diakhiri dengan kata cadangan End dan titik koma. Contoh : 1. Function Hitung(Var A,B : Integer):Integer; Output : Begin Hitung :=A+B; Nilai X ? 2 End; Nilai Y ? 3 Var 2+3=5 X,Y : Integer; Begin Write(‘Nilai X ?’); Readln(X); Write(‘Nilai Y ?’); Readln(Y); Writeln; Writeln(X,’+’,Y, ‘=’,Hitung(X,Y)); End. 2. Function Hitung(Var A,B,C : Integer): Integer; Output : Begin A:=A+2; Nilai X ? 2 B:=B+2; Nilai Y ? 3 C:=A+B; Hitung:=C; 4+5=9 End. Var X,Y,Z,Hasil : Integer; Begin Write(‘Nilai X ?’); Readln(X); Write(“Nilai Y ?’); Readln(Y); Writeln; Hasil :=Hitung(X,Y,Z); Writeln(X,’+’,Y, ‘=’,Hasil); End. Perbedaan Fungsi dengan Prosedur adalah : 1. Pada fungsi, nilai yang dikirimkan nalik terdapat pada nama Fungsinya (kalau pada prosedur pada Parameter yang dikirimkan secara acuan). Pada contoh, nama Fungsi tersebut adalah Hitung dan nilai yang dikirim balik berada pada nama Fungsi tersebut. Sehingga nama Fungsi ini harus digunakan untuk menampung hahsil yang akan dikirimkan dari Fungsi sebagai berikut : Hitung := A+B; Nama Fungsi yang berisi nilai yang akan dikirimkan 2. Karena nilai balik berada di nama Fungsi tersebut, maka Fungsi tersebut dapat langsung digunakan untuk dicetak hasil sebagai berikut : Writeln(X,’+’,Y, ‘=’, Hitung(X,Y); Nama Fungsi yang langsung digunakan untuk ditampilkan hasilnya Atau Nilai Fungsi tersebut dapat juga langsung dipindahkan ke pengenal Variabel yang lainnya, sebagai berikut : Hasil := Hitung(X,Y); Writeln(X, ‘+’ ,Y, ‘=’, Hasil); Sedang pada Prosedur, nama Prosedur tersebut tidak dapat digunakan digunakan langsung, adalah yang parameternya dapat langsung yang langsung mengandung nilai balik. Fungsi Tanpa Parameter Suatu Fungsi yang tanpa menggunakan parameter berarti nilai balik yang akan dihasilkan merupakan nilai yang sudah pasti. Pada Fungsi yang tidak mempunyai parameter, maka hsail tersebut tidak dapat diatur dari modul yang menggunakannya, karena tidak ada parameter dikirimkan. Contoh : Program Contoh1; Output : Type -------Huruf = String; Function Garis : Huruf; Pascal -------- yang Begin Garis := ‘-----------‘; End; Begin Writeln(Garis); Writeln(‘Pascal’); Writeln(Garis); End. Atau dapat juga didefinisikan sebagai suatu konstanta dibagian definisi konstanta, sebagai berikut : Contoh : Program Contoh2; Output : Const Garis:=’---------‘; Begin --------Pascal Writeln(Garis); --------- Writeln(‘Pascal’); Writeln(Garis); End. Parameter Dalam Fungsi Parameter dalam fungsi dapat dikirimkan secara Nilai (By Value) atau secara Acuan (By Reference). Penulisan judul Fungsi yang menggunakan parameter dengan pengiriman sevara Nilai adalah tampak sebagai berikut : Function Hitung(A,B : Integer): Integer; Contoh : Suatu Fungsi yang akan menghasilkan nilai terbesar dari 2 buah Nilai Real. Function Terbesar(X,Y:Real):Real; Output : Begin If X>Y then Terbesar :=X Else Nilai Pertama ? 12,356 Nilai Kedua ? 55.182 Nilai Terbesar adalah 55,182 Terbesar :=Y; End; Var Nilai1,Nilai2 :Real; Begin Write(‘Nilai Pertama ?’);Readln(Nilai1); Write(‘Nilai Kedua ?’); Readln(Nilai2); Writeln(‘Nilai Terbesar adalah’ ,Terbesar(Nilai1,Nilai2):9:3); End. Sedang Penulisan judul Fungsi yang menggunakan parameter dengan pengiriman secara Acuan adalah dengan menambahkan katan cadangan Var sebagai berikut : Function Hitung(Var A,B : Integer):Integer; Pengiriman parameter dengan secara Acuan akan mengakibatkan perubahan nilai parameter di Fungsi juga merubah nilai parameter dimodul yang mengirimkannya. Contoh : Program Contoh3: Function Hitung(Var A,B,C : Integer):Integer; Output : Begin Hitung :=A+B; Nilai X ? 2 C :=A*B; Nilai Y ? 3 End. 2+3=5 Var 2*3=6 X,Y,Z : Integer; Begin Write(‘Nilai X ?’); Readln(X); Write(‘Nilai Y?’); Readln(Y); Writeln; Writeln(X,’+’,Y, ‘=’,Hitung(X,Y,Z); Writeln(X,’*’,Y, ‘=’,Z); End. Fungsi Pangkat Pascal tidak menyediakan Fungsi untuk perpangkatan tinggi, yang ada hanyalah SQR, yaitu untuk pemangkatan kuadrat. Bila akan melakukan perpangkatan lebih dari pangkat 2, maka harus dibuat program tersendiri. Contoh : Program Contoh4; Function PangkatI(X:Real; Y:Integer):Real; Var Pangkat :=1; For I := 1 to Y do Pangkat := Pangkat * X; PangkatI := Pangkat; End; Var A: Real; B : Integer; Begin Write(‘Nilai akan dipangkatkan ?’); Readln(A); Write(‘Dipangkatkan dengan ?’); Readln(B); Writeln(A:9:3, ‘Pangkat’ ,B, ‘adalah’,PangkatI(A,B):9:3); End. Output : Nilai akan dipangkatkan ? 1.5 Dipangkatkan dengan ? 3 1.500 pangkat 3 adalah 3.375 Fungsi Memanggil Dirinya Sendiri Suatu Fungsi dapat juga memanggil dirinya sendiri atau disebut dengan Recursion Contoh : Program Contoh5; Function Faktorial(Nilai :Integer):Real; Begin If Nilai = 0 Then Faktorial := 1 Else Faktorial := Nilai * Faktorial(Nilai-1); End; Var N:=Integer; Begin Write(‘Berapa Faktorial ?’); Readln(N); Writeln(N,’Faktorial = ‘,Faktorial(N):9:0); End. Output : Berapa Faktorial ? 5 5 Faktorial = 120 Fungsi Memanggil Fungsi Yang Lain Suatu Fungsi dapat juga memanggil Fungsi yang lainnya. Fungsi yang dipanggil letaknya harus berada diatas Fungsi yang memanggil. Contoh : Output : Function Fungsi2(Y:Integer):Integer; 11 Begin Fungsi2 := Y*2; Didapat dari : End; Fungsi1 := Fungsi2(X) + 5 Function Fungsi1(X:Integer):Integer; Begin Fungsi1 := Y * 2+5 Maka untuk Nilai Fungsi(3) adalah 3 * 2 + 5 = 11 Fungsi1 := Fungsi2(X)+5; End; Begin Writeln(Fungsi1(3)); End. Fungsi Standar Dalam Pascal disediakan beberapa Fungsi Standar yang telah didefinisikan dan tidak perlu dibuat kembali oleh pemakai, diantaranya adalah : ~ Fungsi Standar Arithtmatika Digunakan untuk operasi-operasi Arithmatika diantaranya adalah : 1. Fungsi Standar ABS Bentuk Umum : ABS(X); Digunakan untuk memutlakkan suatu nilai yang ditunjukkan oleh argumen X. Argumen X dapat berupa tipe Real atau Integer dan hasil dari Fungsi ini akan sama dengan tipe argumennya. Memutlakkan suatu nilai berarti nilai negatif dipositifkan dan nilai positif tetap positif. Contoh : Program Mutlak; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan dimutlakkan ?’);Readln(X); Writeln(‘Nilai Mutlaknya =’,Abs(X):9:2); End. Output : Nilai yang akan dimutlakkan ? –25.75 Nilai mutlaknya = 25.75 2. Fungsi Standar EXP Bentuk Umum : EXP(X:Real):Real; Digunukan untuk menghitung nilai pangkat dari bilangan e (bilangan alam), yaitu sebesar ex . Argumen X dapat berbentuk tipe Real atau Integer dan hasil dari Fungsinya adalah Real. Contoh : Program Misal; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan dieksponentialkan ?’);Readln(X); Writeln(‘Nilai Eksponentialnya = ‘,Exp(X):9:5); End. Output : Nilai yang akan dieksponentialkan ? 7.5 Nilai Eksponentialnya = 1808.04241 3. Fungsi Standar LN Bentuk Umum : Ln(X:Real):Real; Digunakan untuk menghitung nilai Algorithma alam (Natural Logarithm) dari nilai X. Argumen X dapat berbentuk tipe Real atau Integer dan hasil dari Fungsinya adaah Real. Contoh : Program Misal2; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan di Ln ?’);Readln(X); Writeln(‘Nilai Ln = ‘,Ln(X):9:2); End. Output : Nilai yang akan di Ln ? 100 Nilai Ln = 4.61 4. Fungsi Standar INT Bentuk Umum : Int(X:Real):Real; Digunakan untuk menghasilkan nilai Integer dari X. Hasil dari Fungsi adalah tipe Real. Hasil dari Fungsi adalah Tipe Real dengan nilai ya ng berupa pembulatan ke bawah (nilai pecahan dibuang) dari nilai X. Contoh : Program Misal3; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan dibulatkan ?’); Readln(X); Writeln(‘Nilai pembulatannya = ‘,Int(X):9:2); End. Output : Nilai yang akan dibulatkan ? 9.99 Nilai pembulatannya = 9.00 5. Fungsi Standar FRAC Bentuk Umum : Frac(X:Real):Real; Digunakan untuk mendapatkan nilai pecahan dari Argumen X. Argumen X dapat berbentuk tipe Real maupun Integer dan hasil dari Fungsinya adalah Real. Contoh : Program Misal4; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan diambil pecahannya ?’);Readln(X); Writeln(‘Nilai pecahannya = ‘,Frac(X):6:5); End. Output : Nilai yang akan diambil pecahannya ? 9.99 Nilai pecahannya = 0.99000 6. Fungsi Standar SQR Bentuk Umum : SQR(X); Digunakan untuk menghitung nilai pangkat kuadrat dari argumen X. Argumen X dapat berbentuk tipe Real atau Integer hasil dan Fungsinya akan sama dengan tipe argumennya. Contoh : Program Misal5; Var X : Real; Begin Write(‘Nilai yang akan dikuadratkan ?’); Readln(X); Writeln(‘Nilai kuadratnya =’, SQR(X):9:2); End. Output : Nilai yang akan dikuadratkan ? 5 Nilai kuadratnya = 25.00 7. Fungsi Standar SQRT Bentuk Umum : SQRT(X:Real):Real; Digunakan untuk menghitung nilai akar dari argumen X. Argumen X dapat berbentuk tipe Real atau Integer dan hasil dari Fungsinya adalah Real. Contoh : Program Misal6; Var A,B,C : Real; Begin Write(‘Panjang Sisi Tegak ?’);Readln(A); Write(‘Panjang Sisi Datar ?’); Readln(B); C := SQRT(SQR(A) + SQR(B)); Writeln(‘Panjang Sisi Miring = ‘,C:9:2); End. Output : Panjang Sisi Tegak ? 30 Panjang Sisi Datar ?40 Panjang Sisi Miring = 50.00 ~ Fungsi Standar Transfer Digunakan untuk merubah suatu nilai ke bentuk nilai yang lain. Fungsi-fungsi standar transfer yang tersedia, yaitu Fungsi Standar Chr, Ord, Round dan Trunc 1. Fungsi Standar CHR Bentuk Umum : Chr(X:Byte):Char; Digunakan untuk merubah nilai dari Byte X ke bentuk karakter yang sesuai dengan kode ASCII nya. Contoh : Program Misal7; Var X : Byte; Begin Write(‘Nilai kode ASCII (0-255) ?; Readln(X); Writeln(‘Karakter kode ASCII ini adalah : ‘, Chr(X)); End. Output : Nilai kode ASCII (0-255) ? 66 Karakter kode ASCII ini adalah : B 2. Fungsi Standar ORD Bentuk Umum : Ord(X):Longint; Digunakan untuk merubah nilai X ke bentuk nilai Longint yang sesuai dengan kode ASCIInya. Contoh : Program Misal8; Var Karakter : Char; Begin ‘Write(‘Karakter ?’); Readln(Karakter); Writeln(Karakter,’adalah kode ASCII : ‘,Ord(Karakter)); End. Output : Karakter ? B B adalah kode ASCII : 66 3. Fungsi Standar ROUND Bentuk Umum : Round(X:Real):Longint; Digunakan untuk membulatkan nilai dari Real X ke nilai Longint yang terdekat. Bila nilai pecahan sama dengan taua lebih besar dari 0.5 akan dibulatkan ke atas, sedang bila nilai pecahan lebih kecil dari 0.5 akan dibulatkan ke bawah. Contoh : Program Misal9; Begin Writeln(’10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah ‘,Round(10/3)); Writeln(’20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah ‘,Round(20/3); End. Output : 10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 3 20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 6 4. Fungsi Standar TRUNC Bentuk Umum : Trunc(X:Real):Longint; Digunakan untuk membulatkan nilai Real X ke nilai Longint terkecil atau dengan kata lain membulatkan ke bawah. Contoh : Program Misal10; Begin Writeln(’10 dibagi 3 hasil pembulatan ke bawah adalah ‘,Trunc(10/3)); Writeln(’20 dibagi 3 hasil pembulatan ke bawah adalah ‘,Trunc(20/3)); End. Output : 10 dibagi 3 hasil pembulatan ke bawah adalah 3 20 dibagi 3 hasil pembulatan ke bawah adalah 6