BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker umum yang terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2006, memperkirakan setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar 7 juta orang yang menunjukkan tiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap 11 menit ditemukan seorang perempuan meninggal akibat kanker payudara. Setiap tahun di Amerika Serikat 180.000 pasien meninggal karena penyakit ini, di Eropa lebih dari 165.000 dan di Belanda ditemukan 91 kasus baru setiap 100.000 penduduk. Penderita kanker payudara di Indonesia rata-rata 10 dari 10.000 perempuan yang menjadikan penyakit ini urutan kedua setelah kanker mulut rahim. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui para peneliti telah mengidentifikasikan sekelompok faktor resiko. Sel kanker dapat dipicu oleh bermacam bahan-bahan karsinogen yang terurai menjadi radikal bebas didalam tubuh kita. Bahan-bahan tersebut bisa masuk kedalam tubuh dari makanan, udara yang tidak sehat, lingkungan industri kimia, dan sebagainya (Nurcahyo, 2010). Menurut badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) satu-satunya cara yang efektif sampai saat ini hanya dengan melakukan deteksi sedini mungkin pada kemungkinan timbulnya penyakit ini, yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Deteksi dini dilakukan terutama pada usia remaja dengan peningkatan kewaspadaan disertai pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan jumlah kematian karena kanker payudara. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi, karena kondisi payudara lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Bustan, 2007). 1 2 Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditunjukkan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Tujuan pendidikan kesehatan yaitu terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah sasaran pendidikan, pelaku pendidikan, proses pendidikan dan perubahan proses perilaku yang diharapkan (Setiawati, 2008). Tujuan tersebut dapat diperinci menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat, menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat, mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping faktor masukannya sendiri juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan (Notoatmodjo, 2007). Metode pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan pendekatan yang digunakan dalam proses pendidikan kesehatan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran pendidikan kesehatan yaitu individu, kelompok/keluarga, dan masyarakat. Metode pembelajaran dalam pendidikan kesehatan dapat berupa metode pendidikan individual, metode pendidikan kelompok, dan metode pendidikan massa (Suliha, 2001). Promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut, sampai dapat memutuskan untuk mengadopsinya. Perilaku yang positif dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik (Notoatmodjo, 2010). 3 Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pendidikan kesehatan antara lain metode ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat, panel, bermain peran, demonstrasi, simposium, dan seminar. Dimana masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Alternatif metode yang dapat dipergunakan pada pendidikan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi tentang kanker payudara adalah menggunakan metode ceramah. Metode ceramah, selain sederhana juga efektif dalam upaya penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok sasaran yang cukup besar (Notoatmodjo, 2007). Penelitian Waluyo tahun 2013 tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada wanita usia subur (WUS) di kelurahan Candirejo. Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan responden dengan nilai p value= 0,000 < α (0,05) dan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan sikap responden dengan p value= 0,000 < α (0,05). Sedangkan hasil penelitian Suhita 2008 tentang Health Education terhadap pengetahuan dan sikap wanita dewasa tentang SADARI dalam upaya deteksi dini Ca Mammae di Kediri. Hasil analisis untuk perbedaan pengetahuan tentang SADARI diperoleh nilai t hitung -5,706 dengan nilai p-value sebesar 0,000 kurang dari nilai α yang ditetapkan adalah 0,05 yang berarti ada perbedaan pengetahuan wanita dewasa tentang SADARI dalam upaya deteksi dini Ca Mammae di Kediri. Berdasarkan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 11 maret 2014, pada siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan diperoleh data dari ruang administrasi jumlah siswi kelas XI yaitu 407 orang. Dari 15 siswi, bahwa 12 siswi mengatakan tidak mengetahui kanker payudara dan tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan terkait kanker payudara dan 3 siswi mengatakan mengetahui kanker payudara. Disamping terlihat juga kebiasaan siswi yang jajan makanan siap saji/junk food, seperti burger, bakso bakar, dan gorengan yang berjualan disekitar 4 sekolah SMK N 8 Medan. Pada tingkatan ini, siswi merupakan remaja putri yang beresiko terkena kanker payudara, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan siswi tentang kanker payudara sebelum mendapat pendidikan kesehatan pada siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014. b. Untuk mengetahui pengetahuan siswi tentang kanker payudara sesudah mendapat pendidikan kesehatan pada siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswi Untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang kanker payudara dan agar dapat mencegah terjadinya kanker payudara pada siswi kelas XI di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014. 5 2. Bagi Sekolah Sebagai sumber informasi bagi siswi terhadap perubahan pengetahuan tentang kanker payudara di SMK Negeri 8 Medan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut terkait mengenai kanker payudara.