Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan 2014 Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tahun 2014 bagi Inalum merupakan tahun transformasi dari sebelumnya berbasis PMA menjadi BUMN. Tahun 2014 juga merupakan tahun dimana Insan Inalum kembali melihat dirinya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompetitif. Sebagai institusi yang bertransformasi dan berkembang, Inalum kembali meredefinisi VISI, MISI, NILAI nya, meningkatkan budaya audit, merubah struktur organisasi untuk lebih menjawab tantangan ke depan yang lebih kompleks dan hal-hal fundamental lainnya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan melalui pengesahan dan penerapan Charter Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit, standar Etika, pedoman gratifikasi dan whistleblowing system. Kepedulian terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam pengelolaan Bina Lingkungan dan CSR yang dilakukan secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas. Dari sisi keuangan, dilakukan perubahan periode pelaporan Laporan Keuangan dari tahun fiskal (April sampai dengan Maret) menjadi tahun kalender (Januari sampai dengan Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April sampai dengan Desember), dan selanjutnya Januari sampai dengan Desember, mulai tahun 2015. Tahun 2014 ini juga merupakan tahun dimana Inalum merancang pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan dengan mempertahankan tingkat efisiensi dan melakukan optimalisasi maupun ekspansi, pabrik peleburan guna lebih dapat memenuhi kebutuhan Alumunium nasional, dan ekspansi dalam rangka integrasi bisnis ke hulu maupun ke hilir. Akhirnya dipenghujung tahun 2014, Inalum meluncurkan logo baru, seragam baru dan Mars Inalum yang baru, yang dilakukan guna lebih memberikan motivasi dan semangat bekerja Insan Inalum. Demikianlah Tahun 2014 yang merupakan tahun peletakan fondasi bagi Inalum sebagai Champion Industri Nasional Berbasis Aluminium yang senantiasa berkontribusi aktif bagi perekonomian Negara maupun Daerah. Daftar Isi KILAS KINERJA 2014 8 Ringkasan Manajemen 14 Ikhtisar Operasional 15 Ikhtisar Keuangan 16 Peristiwa Penting 2014 LAPORAN MANAJEMEN 24 Laporan Dewan Komisaris 34 Profil Dewan Komisaris 40 Laporan Direksi 46 Profil Direksi 52 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN 88 Kebijakan Strategis 2014 90 Tinjauan Operasi 98 Aspek Pemasaran 102 Tinjauan Keuangan 102 Standar Penyajian Informasi 102 Analisa Laba Rugi 103 Posisi Keuangan 104 Arus Kas 105 Rasio-rasio Keuangan 106 Likuiditas 106 Tingkat Kolektabilitas Piutang Struktur Modal dan Kebijakan 56 Tentang Aluminium 107 Manajemen Atas Permodalan 107 Kebijakan dan Pembagian Dividen 70 Ruang Lingkup Usaha 107 Realisasi Investasi Barang Modal 72 Sejarah Singkat 74 Jejak Langkah 76 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 78 Logo Inalum 108 Pencapaian 110 Kebijakan dan Pembagian Dividen 79 Struktur Organisasi 110 Dampak Perubahan Harga 80 Komposisi Kepemilikan dan Modal Saham 110 Asing 81 Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 82 Penghargaan dan Sertifikasi TENTANG INALUM Kebijakan Manajemen Terkait 107 Struktur Modal Perbandingan Proyeksi 2014 dan Dampak Nilai Tukar Mata Uang 111 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal Informasi dan Fakta Material yang 111 Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Informasi Transaksi dengan Pihak 111 Berelasi Penyusunan dan Pengesahan 130 Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik 111 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 130 dan Penegakan dari Luar 111 Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi 132 Rapat Umum Pemegang Saham 112 Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan 112 112 113 114 Pelaporan Mata Uang Perpajakan Depresiasi Pajak Pajak-pajak Daerah Tingkat Kesehatan Perusahaan Tinjauan Sumber Daya Manusia 115 dan Infrastruktur 115 Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi 115 Komposisi dan Jumlah Karyawan 118 Pengembangan Kompetensi Kesetaraan Kesempatan dan 120 Kesejahteraan Karyawan Hubungan Industrial dan 121 Kebebasan Berorganisasi 123 Prospek Dan Strategi 2015 TATA KELOLA PERUSAHAAN 128 Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan 128 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan Pedoman Dasar Penerapan Tata 129 Kelola Perusahaan yang Baik Keterlibatan Unsur Pengawasan Struktur Tata Kelola 132 Perusahaan 133 Dewan Komisaris 136 Hubungan Kerja dengan Direksi Pelaksanaan Tugas Dewan 137 Komisaris Pengawasan atas Aspek 138 Strategis Program Pengenalan Komisaris 142 Baru 142 Laporan Penelaahan Tahun 2014 143 Rapat Dewan Komisaris 145 Remunerasi Program Peningkatan 145 Kompetensi 145 Direksi Organ Pendukung Dewan 154 Komisaris dan Direksi 154 Sekretariat Dewan Komisaris 156 Komite Audit 184 Sekretaris Perusahaan 169 169 172 174 176 177 177 Audit Internal Piagam Audit Internal Fungsi dan Peran Audit Internal Kegiatan Selama 2014 Manajemen Risiko Profil Risiko Perusahaan Langkah Penanggulangan Risiko Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Daftar Isi 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180 Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) 181 Etika Usaha dan Etika Kerja 186 Sosialisasi dan Internalisasi 186 Penegakan dan Sanksi 187 Benturan Kepentingan 187 Pengendalian Gratifikasi Tata Kelola 197 Keterbukaan Informasi Media Komunikasi Pemegang 197 Saham dan Pemangku Kepentingan Transparansi Kondisi Keuangan 198 dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya Rangkap Jabatan di Luar 199 Perusahaan Kepemilikan Saham Anggota 200 Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pedoman Prosedur Pengadaan 188 Barang dan Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/ 201 Improvement dan Pencapaian 201 Assessment GCG Perusahaan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 188 Jasa 188 Pembelian Bahan Baku Utama 189 Departemen Pengadaan tahun 2014 190 Rencana Perbaikan Ke Depan 191 Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 191 Sistem Pengendalian Internal 192 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan 193 Whistleblowing System 194 Sanksi Administratif Fondasi Tanggung Jawab Sosial 204 Perusahaan 204 Pertumbuhan yang Berkelanjutan Komitmen Terhadap Pemangku 205 Kepentingan 205 Landasan Hukum Pengembangan Sosial Dan 206 Kemasyarakatan 194 Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan 208 Ketenagakerjaan, 194 Perkara Penting dan Permasalahan Hukum 211 Lingkungan Hidup 195 Pemenuhan Kewajiban Pajak 196 Ketidaksesuaian dengan PSAK 196 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham Komitmen Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tanggung Jawab Terhadap Tanggung jawab terhadap 214 Konsumen/Produk/Layanan Peristiwa Penting Setelah 216 Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS 219 Laporan Keuangan Integritas untuk Ekspansi Bisnis Integritas untuk Ekspansi Bisnis Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Ringkasan Manajemen Membangun Organisasi Berbasis Visi Potensi internal dan proyeksi eksternal telah memberikan indikasi akan pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan visi yang baru, Inalum mengupayakan sebuah organisasi perusahaan yang efisien, efektif, tumbuh berkembang dan akuntabel; yang akan menjadi modal kuat untuk dapat menjalankan ekspansi usaha dengan optimal. Tahun 2014 menjadi lembaran baru kantong industri bagi PT Indonesia Asahan Aluminium berskala internasional. (Persero). Setelah di akhir tahun 2013 Inalum menjadi satu-satunya produsen Pemerintah dan Aluminium Ingot di Indonesia, dan menjadi Nippon Republik Asahan Indonesia Aluminium Co. strategis nasional Betapa tidak, Ltd. salah satu pelaku usaha penting dan menandatangani perjanjian pemutusan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot kontrak dan pengalihan 58,88% saham dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd. dunia, dengan grade product yang dapat kepada Pemerintah Indonesia. Tahun disandingkan pada tingkat pelaku usaha 2014 merupakan tahun awal Inalum taraf dunia. Sudah sewajarnya negara membangun korporasi sebagai Badan melalui pemerintah memiliki kepentingan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tanggal untuk mendorong industri strategis untuk 21 April 2014, melalui diterbitkannya sebesar-besarnya kepentingan bangsa Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014, dan negara. PT Indonesia Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN bernama Perusahaan Di samping kepentingan nasional, Inalum Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan sendiri Aluminium; dengan nilai penyertaan modal memiliki profil operasional dan keuangan Negara Republik Indonesia sebesar 100%. yang sangat baik. Infrastruktur produksi merupakan perusahaan yang seperti Pabrik Karbon untuk proses Langkah ini merupakan bentuk nyata pembuatan elemen Anoda; Pabrik Reduksi Pemerintah dalam upayanya membangun untuk memproduksi Aluminium Cair; 8 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Ringkasan Manajemen 9 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Ringkasan Manajemen dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir untuk memproduksi Aluminium Visi, Logo dan Identitas Baru Inalum Batangan yang siap dipasarkan telah dimiliki Perusahaan dengan pengelolaan Mengawali statusnya sebagai BUMN, sesuai Standard Operational Procedure Perusahaan merubah visi dan identitas yang (SOP) dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan dapat menjadi landasan bagi perjalanan ke mandiri untuk memenuhi transportasi depan. Visi “Menjadi Perusahaan Global pengangkutan bahan baku dan bahan jadi Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu juga telah dimiliki Perusahaan; sementara Ramah Lingkungan” telah direfleksikan dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam (PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga pemaknaan secara simbolik atas karakter dimiliki Perusahaan mampu menyuplai progresif Perusahaan sebagai pelopor dan energi listrik dengan kapasitas terpasang leader market industri berbasis Aluminium mencapai 603 MW. di Indonesia yang siap bersaing di kancah logo Inalum, dimana tersirat 10 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Ringkasan Manajemen global. Komposisi warna pada logo baru Pitch menjadi prioritas utama Perusahaan juga memberikan makna tentang sifat untuk dapat mengolah dan memenuhi sophisticated, yaitu Perusahaan sebagai kebutuhan industri Perusahaan kemudian menyusun rencana berteknologi canggih, ramah bahan bakunya sendiri. lingkungan, dan menjadi kebanggaan besar bangsa Indonesia. Calcined Petroleum Coke dan Smelter terkait pengembangan bisnis Grade Alumina, dimana kedua proyek ini Strategi dan Pencapaian 2014 Produksi Aluminium Ingot Perusahaan di sepanjang April hingga Desember 2014 mencapai 199.692 ton, meningkat 1,55% atau 3,054 ton dari RKAP 2014. akan dioperasikan oleh entitas anak usaha kerjasama dengan BUMN lainnya yang PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah memiliki embrio di tahun 2014. merupakan produsen Aluminium Ingot, produk Aluminium batangan yang menjadi Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah material bagi segala bentuk kebutuhan besar Aluminium. Di sektor hilir, Aluminium turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan merambah hingga ke sektor industri mengingat otomotif, penerbangan, konstruksi sipil besar atas hilirisasi industri Aluminium, dan pembangunan perumahan, hingga khususnya bagi pemenuhan kebutuhan industri makanan seperti kemasan untuk pasar domestik dalam negeri. Beberapa berbagai jenis produk. Aluminium telah rencana menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan tahapan-tahapan yang dapat menjadi sejalan dengan perkembangan teknologi pilar kuat bagi perambahan wilayah usaha dan pemanfaatannya untuk kemajuan baru ini. Pemanfaatan aset PT Asahan peradaban manusia. Aluminium Alloys, dan penjajakan dengan pengembangan potensi kemudian bisnis produk keuntungan disusun yang dengan pelaku usaha di bidang otomotif menjadi Dengan kelengkapan infrastruktur serta modal baru bagi Perusahaan untuk dapat teknologi produksi yang dimilikinya, saat memanfaatkan potensi yang ada. ini Perusahaan mampu memproduksi Aluminium Ingot hingga 260 ribu ton Untuk dapat menopang seluruh strategi per tahun. Hasil produksi ini kemudian dan dipasarkan melalui ekspor ke berbagai pemenuhan energi dan logistik menjadi negara; serta pengupayaan pemenuhan hal yang sangat mendasar. Perusahaan kebutuhan domestik dalam negeri, dimana telah merencanakan untuk menambah pada tiga tahun terakhir, 2012 hingga kapasitas sumber energi dan memperkuat 2014, distribusi produksi Perusahaan sektor diutamakan kepada pasar domestik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan perencanaan logistik tersebut, dengan faktor membangun pelabuhan baru. Dengan target ekspansi Strategi ekspansi juga telah mulai usaha di seluruh aspek lini, pembangunan disiapkan di sektor hulu. Hal ini dilakukan PLTU dan pelabuhan baru akan mampu sebagai upaya pemenuhan kebutuhan menambah kapasitas daya energi untuk bahan baku pabrik Peleburan Aluminium peningkatan produksi; dan peningkatan yang sebagian masih didatangkan dari kemampuan distribusi bahan baku dan impor. Bahan baku impor seperti Alumina, hasil produksi. Calcined Petroleum Coke dan Coal Tar 11 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Ringkasan Manajemen Seluruh strategi dan perencanaan tersebut di periode yang sama pada tahun 2013 berjalan beriringan dengan pencapaian sebesar 107.001 kinerja dengan kebijakan operasional dan usaha yang MT sehubungan Perusahaan untuk dibukukan Perusahaan di sepanjang tahun mengutamakan 2014. demi mendukung pertumbuhan industri Dengan kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan, dimana penjualan domestik Aluminium dalam negeri. tren nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan Demikian pula dengan kinerja keuangan. yang signifikan, produksi Aluminium Ingot Dengan Perusahaan di sepanjang April hingga penjualan, Desember 2014 mencapai 199.692 ton, neto di sepanjang April hingga Desember justru meningkat 4,1% atau 7.871 ton dari 2014 meningkat 101%, dari USD64,0 juta pencapaian di periode yang sama pada untuk periode April 2013-Maret 2014 (12 tahun fiskal 2013 yang mencapai 191.821 bulan) pada tahun fiskal 2013 menjadi ton. USDD128,7 juta pada tahun 2014 untuk Volume penjualan April hingga Desember 2014 sebesar 199.925 MT, peningkatan revenue produksi atau dan pendapatan periode April-Desember 2014 (9 bulan). naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun fiskal 2013 Potensi Pertumbuhan yang mencapai 190.363 MT. Proyeksi pengembangan bisnis Dari volume penjualan tersebut, penjualan Perusahaan dicanangkan akan tumbuh ke pasar dalam negeri pada April hingga secara optimal. Pada aspek produksi, Desember 71,45%, Perusahaan akan meningkatkan kapasitas atau 59.563 MT dari pencapaian di produksi Aluminium Ingot dari existing periode yang sama pada tahun 2013 plant mencapai 300.000 ton per tahun. sebesar 83.362 MT menjadi 142.925 Tahun 2020 akan menjadi target jangka MT di tahun 2014. Sementara penjualan panjang, ekspor sebesar 57.000 MT, menurun ditargetkan mencapai dua kali lipat dari 46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian kapasitas saat ini, yang berarti mencapai 2014 meningkat dimana kapasitas produksi Perusahaan untuk terus berupaya meraih Visi yang dicanangkan sehingga keberadaan Inalum sebagai BUMN akan menjadi aset strategis bangsa yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 12 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Ringkasan Manajemen 500.000 ton per tahun. Revenue atau Dengan prospek profitabilitas dan tingkat pendapatan Perusahaan juga ditargetkan profitabilitas yang dapat dipertahan, akan tumbuh dari membuat PT Indonesia Asahan Aluminium pencapaian saat ini, sejalan dengan target hingga tiga kali (Persero) dapat menjadi lokomotif baru peningkatan bagi kapasitas lipat produksi dan pengembangan perekonomian pengelolaan organisasi yang efektif, efisien Indonesia dan akuntabel. pemegang saham dan seluruh pemangku ke depan. Dukungan kepentingan akan menjadi modal utama Target dengan bagi Perusahaan untuk terus berupaya mempertimbangkan daya serap pasar ini disusun meraih Visi yang dicanangkan sehingga domestik atas produk Aluminium yang keberadaan Inalum sebagai BUMN akan terus bertumbuh. Potensi yang demikian menjadi aset strategis bangsa yang besar ini menjadi pemicu bagi Perusahaan memiliki nilai ekonomis tinggi. untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi dan menjaga ekspektasi pasar agar tetap dapat bersaing di pasar. Khususnya ketika Indonesia telah memasuki fase Asean Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015. 13 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Ikhtisar Operasional Pabrik Peleburan Aluminium Tahun Pembangunan Luas Area Produk Keluaran Kapasitas Produksi Pangsa Pasar : 6 Juli 1979 : 200 ha di Kuala Tanjung : Aluminium ingot : 225.000 ton aluminium per tahun (kapasitas terpasang) : Ekspor ke Jepang (sebelum November 2013) dan dalam negeri Pembangkit Listrik Tenaga Air Siguragura Tahun Pembangunan Sumber Daya Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Terpasang Tipe Keunggulan : 7 April 1980 : Aliran sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba : 4 Unit : 286 MW : Beton massa, tinggi 46 m dan panjang 173 m : Stasiun pembangkit listrik bawah tanah pertama di Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Air Tangga Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Produksi Tipe Keunggulan : 4 Unit : 317 MW : Beton masa busur, tinggi 82 m dan panjang 125 m : Bendungan busur pertama di Indonesia 14 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Ikhtisar Keuangan (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) 2014* 2013 2012 2011 2010 Penjualan Bersih 480.459 521.111 511.828 579.677 577,650 Beban Pokok Penjualan (306.945) (418.247) (474.224) (486.284) (421.026) Laba Kotor 173.514 102.864 37.603 93.393 156.624 (12.918) (30.379) (37.182) (29.147) (28.401) 9.033 15.085 24.929 15.528 (4.386) (449) (1.984) (2.197) (3.320) 357 169.179 85.586 23.153 76.454 124.194 (40.495) (21.544) (5.690) (18.543) (32.270) 128.684 64.042 17.463 57.911 91.924 0 0 (8.871) 37.226 (14.065) Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas 128.684 64.042 8.592 95.137 77.859 EBITDA 189.128 112.558 93.183 146.450 196.211 2014* 2013 2012 2011 2010 Aset Lancar 718.779 663.562 594.242 591.831 467.124 Aset Tidak Lancar 371.364 384.047 409.477 463.587 524.510 991.634 Beban Operasional Penjualan (Beban) Lainnya Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Penjualan (Kerugian) Komprehensif Lain * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Jumlah Aset 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 Jumlah Liabilitas 106.540 59.380 28.055 35.271 66.622 Jumlah Ekuitas 983.603 988.229 962.529 1.020.148 925.012 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 991.634 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 2012 2011 2010 Rasio Profitabilitas Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset, Roa % 11,80 6,11 1,74 5,49 9,27 Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas, Roe % 13,08 6,40 1,81 5,68 9,94 Rasio Laba Kotor % 36,11 19,74 7,35 16,11 27,11 Rasio Laba Bersih % 26,78 12,29 3,41 9,99 15,91 Marjin EBITDA % 39,36 21,60 18,21 25,26 33,97 % 804,09 1.585,95 2.118 1.998,59 950,72 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas % 10,83 5,94 4,28 3,46 7,20 Rasio Liabilitas Terhadap Aset % 9,77 5,66 4,10 3,34 6,72 Liabilitas/EBITDA % 0,56 0,53 0,44 0,24 0,34 Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Solvabilitas * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) 15 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Peristiwa Penting Tahun 2014 April Peningkatan Arus Listrik di Gedung 1 Menjadi 205 kA Peraturan Pemerintah Mengenai Status Perusahaan dan Pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan Sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalisasikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan kinerja pot operasi, pada tanggal 16 April 2014, dan mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan Inalum, arus listrik di Gedung-1 telah dinaikkan secara 21 April 2014. Tepat di tanggal ini pula, pemerintah melalui bertahap mencapai 205 kA yang berdampak pada Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Peraturan peningkatan kapasitas produksi. Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Dengan disahkannya PP tersebut, Inalum telah mengalami perubahan status hukum menjadi BUMN. Mei Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun 2014 Pada tanggal 2 Mei 2014, RUPS yang telah diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014. Penunjukan Inalum Sebagai Wajib Pungut Pajak Perubahan status BUMN dari Inalum berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014 mewajibkan Inalum untuk melaksanakan Wajib Pungut (WAPU) PPN/PPnBM dan PPh Pasal 22 dan menyerahkan ke Kas Negara. Untuk dapat memulai WAPU, Seksi Akuntansi Inalum telah melaksanakan sosialisasi internal dan dengan rekanan Inalum. Pelaksanaan WAPU telah dimulai tanggal 13 Mei 2014. 16 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Peristiwa Penting Tahun 2014 Juni Audiensi ke Gubernur Sumatera Utara Pada tanggal 12 Juni 2014, Direksi Inalum melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diterima oleh Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujonugroho. Dalam kunjungan tersebut Direksi menyampaikan kembali komitmennya mengenai kewajiban Pembayaran Pajak Daerah Pengganti Annual Fee. Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dari Inalum telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK005/Dir/2014 tanggal 6 Juni 2014, serta telah disosialisasikan ke seluruh departemen/ seksi pada 10 Juni 2014. Juni Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013 Pada tanggal 18 Juni 2014, RUPS yang telah diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah menyetujui Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013. Penghargaan Bhakti Inalum untuk Pendidikan Program tanggung jawab sosial melalui Bhakti Inalum untuk pendidikan mendapatkan penghargaan Silver pada GKPM Awards 2014 Kategori MDGs Tujuan 2 atas Program Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) Tahun di 28 Desa dari 5 Kecamatan Kabupaten Batu Bara yang diselenggarakan pada 21-24 Agustus 2014 di Jakarta. 17 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Peristiwa Penting Tahun 2014 Juni Agustus Piagam Audit Disetujui Direksi dan Dewan Komisaris Piagam Audit (Audit Charter) telah mendapatkan persetujuan Direksi tertanggal 14 Mei 2014 dan Dewan Komisaris tertanggal 17 Juni 2014. Selanjutnya Departemen Auditor Internal dengan Departemen Legal dan Kepatuhan akan melakukan sosialisasi kepada semua auditee di kedua lokasi kerja Inalum; Pabrik Peleburan Aluminium dan Pembangkit Listrik dengan penjadwalan awal pada Agustus tahun 2014. Nota Kesepahaman Inalum dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Inalum dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara telah menandatangani Nota kesepahaman September (MOU) tentang Kerjasama Pengembangan, Penerapan dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja Perusahaan tertanggal 7 Agustus 2014 di Kuala Tanjung. Momen Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum, Bapak Winardi dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Bapak Mulyana. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan prioritas tujuh ruang lingkup asistensi oleh BPKP kepada Inalum, yaitu: reviu Sistem Pengendalian Izin Pemanfaatan Air Permukaan Izin pemanfaatan air permukaan dari Sungai Tanjung dan Sungai Sipare-pare telah diterbitkan oleh BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Provinsi Sumut dan diserahkan ke Inalum pada tanggal 8 September 2014. Internal, sosialisasi Sistem Pengendalian Internal, reviu dan penyempurnaan pedoman pengadaan barang dan jasa, penyusunan PKBL, pelatihan Sistem Pengendalian Internal, dan penyusunan Pedoman Fraud Control Plan. 18 Laporan Tahunan2014 pedoman Manajemen Resiko, penyusunan Pedoman CSR/ PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Peristiwa Penting Tahun 2014 Oktober Pengesahan Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) telah ditandatangani oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 6 Oktober 2014. Agenda selanjutnya adalah sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh bersamaan dengan sosialisasi SK Direksi Nota Kesepahaman Dengan JAMDATUN dan KAJATISU tentang Pengendalian Gratifikasi, mengingat Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara pelaksanaan Gratifikasi Inalum dengan JAMDATUN dan Kajati Sumatera merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Utara dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014 Pedoman Etika Perusahaan. di Hotel Gran Mahakam Jakarta. Acara yang dihadiri Insan Inalum dan pihak yang berkepentingan, Pengendalian oleh pihak Kejagung, pihak Kajatisu dan pihak Inalum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan/atau penyelesaian masalah hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang dihadapi oleh Inalum. Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) ini telah diadakan Workshop Penanganan Masalah Hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada tanggal 15 Desember 2014 di Kuala Tanjung. November Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.547/KMK.06/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan Penerimaan Penghargaan Indonesia CSR Award 2014 (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Inalum menerima penghargaan Indonesian CSR Award (ICA) 2014, terdiri dari dua kategori Gold untuk Pemberdayaan Posyandu dan Beasiswa berbasis Desa, dan satu kategori Silver untuk Pembangunan Warung Nelayan, serta satu kategori Apresiasi untuk pengadaan air bersih/sumur bor dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 28 November 2014 di Balai Kartini Jakarta. 19 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Peristiwa Penting Tahun 2014 November Peringkat Juara Untuk Perpustakaan Inalum Reakreditasi Laboratorium Penguji Oleh KAN Perpustakaan Inalum berhasil menjadi juara I Berdasarkan hasil rapat Dewan Komite Akreditasi kategori Perpustakaan Khusus tingkat Kabupaten Nasional (KAN), pada tanggal 26 November Batu Bara dan Juara II tingkat Provinsi Sumatera 2014, KAN telah memutuskan untuk memberikan Utara. Perpustakaan yang merupakan salah satu REAKREDITASI kepada Inalum sebagai Laboratorium media untuk pengembangan SDM Inalum, selain Penguji dengan nomor akreditasi LP-489-IDN. Masa menyediakan berhubungan akreditasi ini berlaku selama 4 (empat) tahun sejak dengan peningkatan motivasi dan pengetahuan bagi tanggal keputusan akreditasi (10 Desember 2014) karyawan, tapi juga diperuntukkan bagi keluarga ditetapkan. karyawan buku-buku dan masyarakat yang sekitar. Program- program kreatif dan inovatif terus dilakukan untuk peningkatan minat baca karyawan, diantaranya adalah perpustakaan keliling, perpustakaan online, menyediakan buku di tempat-tempat istirahat karyawan, memberikan penghargaan bagi pembaca dan pengunjung paling aktif, mengadakan lomba resensi, memindahkan gedung perpustakaan di tengah pemukiman karyawan dan lain sebagainya. 20 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Peristiwa Penting Tahun 2014 Desember Peluncuran Logo, Mars dan Seragam Baru Inalum Bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun Inalum yang ke-39, manajemen meluncurkan Logo, Mars dan Seragam Kerja Inalum yang baru, di JW Marriott Hotel Medan, 19 Desember 2014. Ini merupakan langkah perubahan yang dilakukan untuk mendukung Visi baru Inalum menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan. 21 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Laporan Manajemen Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk meningkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pembekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tentang BUMN. Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris Komitmen Seluruh Pihak Dalam Pengelolaan Industri Strategis Kunci keberhasilan transformasi adalah komitmen untuk melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ada, yang dikombinasikan dengan sentuhan nilai baru. Percepatan bukanlah hal yang tak mungkin dalam proses transformasi, khususnya ketika seluruh pihak terkait memainkan perannya dengan kesungguhan hati. Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati, Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd. kepada Pemerintah Indonesia, tahun 2014 merupakan tahun awal Inalum membangun korporasi sebagai Badan Tahun 2014 menjadi lembaran baru bagi Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 21 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). April 2014, melalui Peraturan Pemerintah Setelah di akhir tahun 2013 Pemerintah No. Republik Indonesia dan Nippon Asahan Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN Aluminium menandatangani bernama Perusahaan Perseroan (Persero) 58,88% PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan perjanjian Co. Ltd. pengalihan saham 26 Tahun 2014, PT Indonesia 24 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Dewan Komisaris nilai penyertaan modal Negara Republik mencapai 603 MW. Selain menyuplai untuk Indonesia sebesar 100%. kebutuhan pabrik peleburan Aluminium Inalum, kedua PLTA ini bahkan mampu Langkah ini merupakan bentuk nyata memberikan pemerintah dalam upayanya membangun kebutuhan listrik bagi Perusahaan Listrik kantong Negara (PLN) di Sumatera Utara. industri strategis nasional kontribusi penyediaan berskala internasional. Inalum menjadi satu-satunya produsen Aluminium Ingot Atas dasar pengalaman, kemampuan di Indonesia, dan menjadi salah satu yang pelaku usaha Aluminium yang penting peluang berkembang lebih lanjut ke dan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot depan, perusahaan mencanangkan Visi dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh baru yaitu “Menjadi Perusahaan Global dunia, yang Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu dapat disandingkan pada tingkat pelaku Ramah Lingkungan.” Di bawah dukungan usaha taraf dunia. Pemerintah memiliki penuh pemerintah sebagai pemegang kepentingan untuk mendorong industri saham, Inalum diarahkan untuk mampu strategis untuk sebesar-besarnya demi meningkatkan kepentingan pengembangan kawasan, industri bangsa dan negara. serangkaian pengembangan yang menunjang dengan grade product Di samping kepentingan nasional, Inalum sendiri merupakan perusahaan telah dimiliki serta besarnya kompetensinya Aluminium, dapat dan dalam melakukan usaha peningkatan kemampuannya. yang memiliki profil operasional dan keuangan yang sangat baik. Infrastruktur produksi seperti Pabrik Karbon untuk proses pembuatan elemen Anoda, Pabrik Reduksi Aluminium sebagai Industri Strategis dan Gagasan Percepatan Pembangunan oleh Pemerintahan Baru untuk memproduksi Aluminium cair, dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir Tahun untuk memproduksi Aluminium batangan, cukup 2014 menjadi atau Aluminium Ingot, yang siap dipasarkan perekonomian Indonesia. Bank Indonesia telah dimiliki dengan pengelolaan sesuai (BI) Standard Operational Procedure (SOP) perekonomian dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan mandiri di angka 5,4% - 5,8%, sedikit di untuk memenuhi transportasi penerimaan bawah pencapaian tahun 2013 yang bahan baku dan pengangkutan bahan jadi sebesar 5,8%. Angka ini mencerminkan juga telah dimiliki Perusahaan, sementara perlambatan dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air dibandingkan (PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga Indonesia dimiliki Perusahaan mampu menyuplai tingkat energi listrik dengan kapasitas terpasang kebijakan pemerintah untuk menahan berat tahun bagi memproyeksikan pertumbuhan Indonesia yang yang tahun cukup pada 2014 signifikan, tahun mampu pertumbuhan yang pertumbuhan 2011 mencapai 6,5%. Selain 25 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris inflasi yang secara otomatis menekan menyelesaikan angka pertumbuhan seluruh tahapan perekonomian, transformasi dengan baik dan menyambut faktor geliat perekonomian Eropa dan potensi meningkatnya kebutuhan produk Amerika Serikat pasca krisis 2008 dan Aluminium di masa depan. perlambatan perekonomian Tiongkok dan Rusia dianggap menjadi sebab penurunan Pentingnya komitmen seluruh pihak neraca perdagangan dan nilai tukar mata merupakan modal utama bagi uang Indonesia terhadap negara-negara pengembangan tersebut. industri logam Aluminium yang memiliki industri, khususnya memiliki peran strategis di berbagai Sebagian kalangan berpendapat, tahun sektor industri. Keunggulan sifat logam 2014 sebagai tahun politik bagi pelaku Aluminium yang ringan, kuat, konduktif usaha untuk melihat dan menunggu dan tahan korosi menjadi faktor utama perkembangan yang terjadi. Pemilihan terhadap Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan logam ini. Penyerapan logam Aluminium Presiden (Pilpres) yang sukses merupakan dapat dilihat dari penggunaan di sektor potret dalam industri keberhasilan mengelola Indonesia demokrasi yang meningkatnya transportasi penggunaan sebesar 27%, sehat. konstruksi 27%, elektrikal 14%, kemasan Pesta demokrasi yang berjalan lancar dan produk foil 18%, machinery & menempatkan equipment 10%, consumer durable 5%, Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf dan industri lainnya sebesar 6%. Kalla untuk memimpin selama lima tahun ke depan. Atas terpilihnya beliau berdua, Pasar dunia juga tumbuh begitu pesat, Dewan Komisaris bersama manajemen yang ditunjukkan dengan pertumbuhan dan seluruh insan Inalum mengucapkan produksi logam Aluminium dunia yang selamat bekerja. meningkat pesat, dari 31,9 juta ton di tahun 2005 menjadi 53 juta ton di tahun 2014, Proses transformasi berstatus Penyertaan dari perusahaan Modal atau meningkat sebesar 66% selama satu Asing dekade terakhir. Angka tersebut diprediksi (PMA) menjadi BUMN membutuhkan akan terus meningkat, dengan proyeksi manajemen yang kuat, pengawasan yang kebutuhan menyeluruh, pengelolaan organisasi yang dengan rata-rata 5,5% pada tahun- sehat, dan komitmen dari pemegang tahun ke depan. Adanya kemungkinan saham untuk terus memberikan dorongan penggunaan logam Aluminium yang lebih bagi pertumbuhan usaha Inalum. Gagasan dominan dibandingkan logam besi baja pemerintahan baru melalui percepatan pada sektor transportasi dan konstruksi pertumbuhan ekonomi akan memberikan akan turut mendorong potensi pasar di angin segar bagi Inalum untuk dapat masa depan. Aluminium dunia tumbuh 26 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Dewan Komisaris Persaingan Pasar, Strategi dan Pencapaian 2014 membangun pabrik Alumina di Indonesia. Pemegang saham dan manajemen Waktu di tengah kondisi perekonomian memahami kondisi tersebut. Dalam 30 tahun menurun, tahun beroperasinya Inalum, pasokan 2014 Perusahaan yang sedikit pertumbuhan Alumina diperoleh dari impor, khususnya kinerja yang cukup menggembirakan. mencatat dari Australia. Proses bisnis kemudian Arahan mengalami ketergantungan pengelolaan pemegang saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang stok Saham (RUPS) secara jelas menekankan selain tentunya inefficiency cost yang untuk lebih memenuhi kebutuhan pasar ditimbulkan. dalam negeri, khususnya terkait gagasan menerjemahkan percepatan pembangunan infrastruktur dengan dan kemaritiman. Hingga akhir tahun kemungkinan ekspansi bisnis di sektor 2014, kebutuhan pasar Aluminium dalam penunjang bisnis inti. Pada sektor hulu, negeri diprediksi mencapai 850 ribu ton Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC), per tahun, dimana kapasitas produksi Smelter Perusahaan sebesar 260 ribu MT per sumber pembangkit listrik baru telah mulai tahun hanya mampu memenuhi lebih diinisiasi dengan serangkaian feasibility kurang 30%-nya. Tujuh puluh persen study. kebutuhan dalam besar akan ekspansi di sektor hulu ini, negeri dipenuhi melalui impor dari negara khususnya terkait aliansi bisnis dengan lain, antara lain berasal dari Tiongkok, BUMN lain yang dapat memberikan nilai Australia, dan sebagainya. tambah bagi perkembangan industri dan pasar Aluminium Alumina dengan model Manajemen kemudian optimalisasi membuka Grade impor, Alumina Manajemen bisnis kemungkinan- (SGA) memiliki dan harapan perekonomian nasional. Bauksit merupakan sumber bahan dasar Meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun. penghasil Alumina, yang kemudian akan Di samping itu, hilirasi produk Aluminium diproses untuk menjadi produk Aluminium juga Ingot, dimana Indonesia sendiri adalah besar salah satu penghasil Bauksit terbesar Hilirisasi produk Aluminium dilakukan yang produksi untuk meningkatkan nilai jual dengan Bauksit dunia. Semenjak Undang-Undang memproduksi Aluminium Alloy dan Billet Minerba berlaku efektif pada tahun 2014, untuk memenuhi pasar dalam negeri. pelarangan ekspor Bauksit dari Indonesia Seperti halnya di hulu, persiapan ekspansi diperkirakan akan memberikan pengaruh di hilir telah dijalankan dengan feasibility terhadap meningkatnya harga Alumina di study dan pemanfaatan potensi yang dunia, hal mana diharapkan mendorong telah ada. minat menyuplai investor 19% asing dari untuk menjadi bagian pengembangan dari strategi bisnis Inalum. segera 27 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris Di samping ekspansi di hulu dan hilir, Dengan pencapaian penjualan tersebut, optimalisasi Perusahaan existing sebagai plant mampu membukukan bisnis inti peleburan Aluminium menjadi Penjualan Neto di sepanjang April hingga bagian dari transformasi Perusahaan. Di Desember 2014 sebesar USD459.983 sepanjang tahun 2014, manajemen telah meningkat 28%, atau USD99.255ribu mempersiapkan seluruh proses yang pada periode yang sama pada tahun 2013 dibutuhkan, termasuk mempersiapkan sebesar USD360.728ribu. pembangunan pembangkit listrik baru yang dibukukan sebesar USD128.684ribu, sebagai penyuplai tambahan sumber meningkat 239% atau USD90.746 dari energi dan modernisasi existing plant pencapaian di April hingga Desember yang telah beroperasi selama 30 tahun. 2013 yang sebesar USD37.938ribu. Diharapkan, optimalisasi ini Laba Bersih akan meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun. Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan, Sebuah Budaya Baru Volume penjualan produk Aluminium Ingot pada periode April hingga Desember Selain proses bisnis, perubahan status 2014 tercatat mencapai 199.925 MT, BUMN dari Inalum berpengaruh besar naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian terhadap model pengelolaan organisasi di periode yang sama pada tahun fiskal Perusahaan. 2013 mencapai 190.363 MT. Dari volume Organisasi yang Baik (GCG), menjadi penjualan tersebut, penjualan ke pasar sebuah keharusan untuk dapat melakukan domestik pada April hingga Desember pengelolaan 2014 meningkat 71%, atau 59.563 MT dari memiliki kepatuhan terhadap peraturan pencapaian di periode yang sama pada dan perundang-undangan yang berlaku tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi dan menciptakan pertumbuhan yang 142.925 MT di tahun 2014. Sementara berkelanjutan. Penerapan organisasi Tata yang Kelola sehat, penjualan ekspor menyumbang 57.000 MT, menurun 49% atau 55.001 MT Manajemen menyadari, sejak berdirinya dari pencapaian di periode yang sama Perusahaan lebih dari 30 tahun yang lalu, pada tahun 2013 sebesar 112.001 MT GCG kini harus lebih dieksplorasi dan sehubungan dengan arahan pemegang diimplementasikan pada seluruh aspek saham untuk mengutamakan penjualan pengelolaan korporasi. Penerapan asas domestik demi mendukung pertumbuhan dan prinsip kepatuhan, budaya audit dan industri Aluminium dalam negeri. pengawasan melalui penguatan organ- Perusahaan mampu membukukan Penjualan Neto di sepanjang April hingga Desember 2014 sebesar USD459.983 meningkat 28%, atau USD99.255ribu pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar USD360.728ribu. 28 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Dewan Komisaris organ GCG, peningkatan kompetensi Titik awal dari seluruh proses transformasi karyawan sebagai salah satu pemangku adalah kepentingan, pelaporan harta kekayaan sebagaimana penyelenggara dilanjutkan dengan penentuan positioning negara, transparansi perumusan Visi disebutkan yang baru di atas, pengadaan dan gratifikasi, merupakan Perusahaan hal-hal dipahami global, integrasi menyeluruh dari hulu terintegrasi hingga ke hilir, dan aspek pembangunan dan baru yang dijalankan harus secara untuk tampil di tingkat dalam aktivitas usaha, sehingga dapat berkelanjutan bertumbuh bersama masyarakat sekitar. harmonisasi dengan lingkungan sekitar. yang menempatkan Identitas organisasi kemudian dibentuk Tahun 2014 Perusahaan menjadi untuk tonggak bagi dan diturunkan hingga ke tingkat yang menyusun dan paling artifisial, yaitu seragam dan memberlakukan peraturan sesuai prinsip mars. Perubahan ini diharapkan dapat GCG memberikan pada BUMN. Pedoman GCG pencitraan yang baru dan Etika Perusahaan, atau Code of bagi Perusahaan, khususnya kepada Conduct, telah ditandatangani oleh jajaran karyawan sebagai salah satu pemangku Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan kepentingan. dengan itu, piagam dan tata laksana kerja untuk Dewan Komisaris, Direksi, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Komite Audit dan unit Audit Internal sebagai organ atau Satuan Pengawasan Intern (SPI) tertinggi telah juga telah disahkan dan diberlakukan pencapaian sebagai pelaksanaan arahan dan dukungan untuk mendorong fungsi masing-masing organ. Demikian pengembangan Perusahaan ke depan. pula dengan Pedoman Pengendalian Dewan Gratifikasi, Pedoman Pengadaan Barang Audit juga telah melaksanakan fungsi dan Jasa, Pedoman Fraud Control Plan pengawasan dan kemitraan strategis dan Internal Control, serta pelaksanaan bagi Direksi dan organ pendukung Direksi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara untuk Negara (LHKPN) juga telah menjadi strategi bisnis yang efektif, efisien dan bagian dari pemberlakuan definitif akan tepat sasaran. Keseluruhan tata laksana komitmen Perusahaan pada pelaksanaan dan hubungan antar organ ini telah pengelolaan meletakkan pondasi bagi pelaksanaan dan pedoman patuh bagi organisasi terhadap yang peraturan sehat dan visi pengambil dengan Komisaris dapat keputusan memfasilitasi proses memberikan bersama Komite mengimplementasikan asas-asas GCG dalam Perusahaan. perundangan yang berlaku. 29 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris Di sepanjang tahun buku 2014, Komite setiap insan Inalum. Selain mendukung Audit fungsi upaya pengembangan bisnis, building pengawasan dan kemitraan bagi organ telah melaksanakan capacity akan melahirkan potensi-potensi pendukung Direksi seperti SPI. Review insan Inalum yang memiliki dedikasi yang atas informasi keuangan dan laporan tinggi, yang diharapkan dapat menjadi manajemen, Rencana Jangka Panjang inspirasi dan role model dalam komunitas Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dimana dan berada. Anggaran Perusahaan (RKAP), masing-masing insan Inalum melakukan review atas TOR penunjukan Kantor Akuntan Publik, serta penyusunan Aspek people lainnya yang bertautan piagam perangkat GCG dan sosialisasi dengan telah dilakukan oleh Komite Audit. Hasil pemberdayaan rekomendasi Komite Audit menunjukkan lingkungan sekitar. Melalui implementasi kinerja yang baik di seluruh aspek Program Bina Lingkungan yang digagas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, Kementerian BUMN selaku pemegang baik pada kinerja produksi, keuangan, saham, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) pemberdayaan masyarakat melalui Tim maupun realisasi Capex atas rencana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan investasi Perusahaan pada RKAP Tahun yang Buku 2014. pengawasan pelaksanaan oleh Dewan aspek masyarakat Perusahaan dikelola adalah planet oleh dan mendorong Direksi dengan Komisaris. Dewan Komisaris mengakui, Komitmen terhadap pemangku pelaksanaan program ini terbilang kepentingan juga menjadi bagian dari belum optimal, sejalan dengan proses visi transformasi yang baru Perusahaan. berkelanjutan Pertumbuhan Perusahaan. Ke depan, mempersyaratkan program ini akan dikembangkan sesuai harmonisasi antara people, profit dan dengan karakteristik lingkungan sekitar, planet. Aspek profit telah dirancang baik lingkungan di lokasi Kuala Tanjung sedemikian maupun di Paritohan. rupa seperti yang telah dijelaskan di atas, yang dapat memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan Dengan budaya yang baru ini, Dewan ekonomi daerah dan nasional melalui Komisaris kegiatan operasional dan pengembangan Perusahaan yang Baik dan pertumbuhan usaha berkesinambungan. Pada aspek yang berkelanjutan akan memberikan peningkatan kemampuan berharap, Tata Kelola kapasitas pondasi bagi Perusahaan untuk dapat karyawan, Perusahaan mengupayakan terus tumbuh dan memberikan nilai peningkatan kompetensi SDM yang dapat tambah bagi pemegang saham dan mendorong kapasitas dan kapabilitas dari seluruh pemangku kepentingan. 30 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Dewan Komisaris Initial Public Offering (IPO) akan mendorong Perusahaan menjadi Go Public, yang akan berdampak positif pada pengelolaan Perusahaan yang modern, “higher profile”, dan memberikan manfaat komersial tersendiri melalui peningkatan citra Perusahaan. Penambahan Anggota Dewan Komisaris diharapkan dapat mengolah sumber daya alam Bauksit, direncanakan mampu memiliki kapasitas produksi bahan baku Pada Tahun Buku 2014, Perusahaan Alumina mencapai 2 kali 1 juta ton per menambah anggota Dewan Komisaris, tahun dan beroperasi di akhir tahun 2019. dari yang sebelumnya berjumlah 4 (empat) Demikian pula dengan Pembangkit Listrik orang menjadi 5 (lima) orang. Dengan Tenaga Uap (PLTU) yang akan beroperasi demikian, susunan Dewan Komisaris pada tahun 2020, direncanakan memiliki menjadi: Komisaris Utama, Agus Tjahajana kapasitas produksi listrik sekitar 1.000 W; Komisaris sekaligus Ketua Komite MWe dan mampu memenuhi kebutuhan Audit, listrik Emmy Yuhassarie; Komisaris, untuk pengembangan pabrik Ahmad Fuad Rahmany; Komisaris, Ferry peleburan sekaligus memasok kebutuhan SP Sinamo; dan Komisaris, Chairuman kawasan industri yang akan dibangun di Harahap yang baru bergabung pada Kuala Tanjung dan Sei Mangkei. bulan Oktober 2014. Optimalisasi Potensi dan Proyeksi ke Depan atas kapasitas produksi peleburan Aluminium yang telah dijalankan Perusahaan selama ini juga akan Dengan ditetapkannya seluruh strategi dilakukan secara bertahap. Di tahun 2019, dan inisiasi yang telah dilakukan di tahun optimalisasi 2014, potensi kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton besar untuk dapat berkembang dan per tahun, kemudian meningkat menjadi mewujudkan cita-citanya untuk menjadi 500 ribu ton pada tahun 2020, dan pelaku diharapkan akan mampu mencapai 1 juta Perusahaan usaha di memiliki industri Aluminium bertaraf global. Pengembangan di sektor menargetkan peningkatan ton pada tahun 2025. hilir diharapkan dapat beroperasi di akhir tahun 2016, dengan tahap awal produksi Seluruh proyeksi pengembangan bisnis Billet mencapai 30 ribu ton per tahun dan tersebut tentu tak lepas dari faktor Aluminium Alloy mencapai 90 ribu ton per pembiayaan. Walaupun kinerja keuangan tahun. Perusahaan saat ini terhitung cukup sehat, risiko likuiditas menjadi sebuah Di sektor hulu, pengembangan Pabrik Calcined Petroleum direncanakan Cokes beroperasi pada variabel yang harus diperhitungkan. (CPC) Pemegang saham bersama manajemen tahun dan seluruh pemangku kepentingan telah 2017, untuk mencapai kapasitas produksi memperhitungkan 2 x 100 ribu ton per tahun. Sementara pembiayaan, Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) kemungkinan melalui Initial Public Offering berbagai termasuk skenario diantaranya 31 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris (IPO) yang diharapkan akan menambah Atas nama seluruh jajaran PT Indonesia modal kerja melalui pasar modal. Di Asahan samping Komisaris itu, IPO akan mendorong Aluminium (Persero), menyampaikan Dewan ucapan Perusahaan menjadi Go Public, yang terima kasih atas arahan, dukungan akan berdampak positif pada pengelolaan dan Perusahaan yang modern, “higher profile”, dan dan pemegang memberikan tersendiri manfaat melalui komersial peningkatan citra Perusahaan. kepercayaan Pemerintah Pusat BUMN selaku Kementerian saham. Dewan Komisaris juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga Publik sebagai pemangku kepentingan Dengan seluruh proyeksi pengembangan yang memiliki komitmen bersama untuk dan mengembangkan Inalum sebagai pelaku potensi Perusahaan pertumbuhan optimis meningkatkan untuk kinerja di atas, mampu industri strategis di Indonesia. keuangan yang akan memberikan nilai tambah Atas kepada pemegang menciptakan nilai segala pencapaian yang telah saham, sekaligus dibukukan Perusahaan, Dewan Komisaris ekonomi langsung, memberikan apresiasi setinggi-tinggihnya baik bagi lingkungan sekitar maupun kepada bagi menjaga stabilitas Perusahaan di masa perkembangan Indonesia. industri nasional Direksi transformasi yang peralihan telah status berhasil PMA 32 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Dewan Komisaris kepada BUMN. Direksi telah membuktikan dan ucapan terima kasih atas dedikasi pengambil-alihan Inalum oleh pemerintah yang telah ditunjukkan. Semoga, seluruh merupakan keputusan yang tepat, yang proses transformasi akan berjalan sesuai dibuktikan dengan langkah cepat Direksi yang diharapkan, yang akan memberikan dalam meningkatkan kinerja Perusahaan pondasi bagi Perusahaan untuk terus setelah menjadi BUMN. tumbuh dan memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham maupun Kepada karyawan insan Inalum, Dewan kepada seluruh pemangku kepentingan. Komisaris menghaturkan rasa bangga Jakarta, 13 Maret 2015 Agus Tjahajana W. Komisaris Utama 33 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Dewan Komisaris 34 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Dewan Komisaris 01. Agus Tjahajana W. 02. Emmy Yuhassarie 03. Ferry SP Sinamo 04. Chairuman Harahap 05. Ahmad Fuad Rahmany 04. Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris 03. 01. 02. 05. 35 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Komisaris Utama Ir. Agus Tjahajana W., SE, M.Sc. (warga Selain birokrat, beliau juga aktif di dunia negara Indonesia, kelahiran Bandung, usaha 18 Januari 1955) merupakan pemegang Komisaris di beberapa Badan Usaha Milik gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Negara. Jabatan Komisaris Utama pernah Teknologi Bandung Sarjana dipegangnya di PT Semen Gresik (Persero) Ekonomi dari (1979), Universitas dan berpengalaman sebagai Indonesia Tbk. dan PT Rekayasa Industri (Persero), (1988), dan M.Sc di bidang Industrial jabatan Komisaris di PT Pupuk Kujang System Engineering dari University of (Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero) Florida, Amerika Serikat (1991). Beliau Tbk. Beliau merupakan salah satu tokoh mendedikasikan karirnya sebagai birokrat, yang terlibat dalam pengalihan kepemilikan dengan Perusahaan bergabung di Kementerian sebagai BUMN, dimana Perindustrian pada tahun 1983. Pernah ia ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim memegang berbagai jabatan Eselon I di berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Kementerian Perindustrian sejak tahun 27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan 1998, diantaranya Sekretaris Jenderal Pengakhiran Master Agreement Proyek (2005-2010), dan kini menjabat sebagai Asahan. Agus Tjahajana diangkat menjadi Direktur Komisaris Utama Perusahaan pada 10 Jenderal Internasional. Kerjasama Industri Maret 2014. 36 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Dewan Komisaris Emmy Yuhassarie Komisaris Emmy Yuhassarie, SH, LLM (warga Menteri Negara BUMN (2007-2011), dan negara Indonesia, kelahiran Mojokerto, 25 Komite Etik Eksternal dari Otoritas Jasa November 1950) bergelar Sarjana Hukum Keuangan sejak 2013 hingga saat ini. dari Universitas Airlangga dan gelar Master of Law dari UC Berkeley, Amerika Di samping berkarir, Emmy aktif sebagai Serikat. Beliau pernah menjabat sebagai akademisi konsultan untuk Asian Development Bank Pusat Kajian Hukum, Dosen Fakultas on Company Registration (2001), Ketua Hukum Tim Domestik untuk Assesment Report on sekarang. Ia menjadi salah satu anggota Observance of Standard of Code untuk Dewan Komisaris PT Indonesia Asahan Good Corporate Governance wilayah Aluminium (Persero) sejak diangkat pada Indonesia untuk Bank Dunia (2004), Staf bulan Agustus 2007. dengan Universitas menjabat Indonesia Direktur hingga Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi (2005-2007), Staf Khusus 37 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Dewan Komisaris Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Komisaris Komisaris DR. Ahmad Fuad Rahmany, SE, MA (warga negara Ferry SP Sinamo, SH (warga negara Indonesia, kelahiran Indonesia, kelahiran Singapura, 11 November 1954) Biskang, 27 November 1969) memiliki pengalaman merupakan sosok yang cukup melekat dalam industri yang cukup panjang di dunia kewartawanan. Penerima keuangan dan pasar modal Indonesia. Beliau menerima gelar Sarjana Hukum dari Universitas Simalungun ini gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (tahun 1981), gelar Master of Arts in Economics dari (PWI) sejak tahun 1989. Beliau pernah menerima Duke University, Durham, North Carolina, Amerika pendidikan Lemhannas RI angkatan V Tahun 2014 Serikat (1987) dan Doctor of Philosophy in Economics dan memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala dari Vanderblit University, Amerika Serikat (1997). Biro Harian Surat Kabar Bersama Siantar - Simalungun Tahun 2004-2013 serta Ketua Pengawas Pemilihan Sejak tahun 1981 Fuad bergabung dengan Departemen Umum Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2005. Keuangan, dimana kemudian beliau menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Sejak tahun 2013, beliau menjabat sebagai Wakil Keuangan (Bapepam-LK) di tahun 2006, sebelum Pimpinan Umum Surat Kabar Harian Simantab dan kemudian dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak pada tahun 2010 menjabat sebagai sekretaris Dewan Kementerian Keuangan pada awal tahun 2011. Pengawas PDAM Kota Pematangsiantar. Ferry diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 17 April Fuad Rahmany diangkat menjadi Komisaris pada 2014. tanggal 10 Maret 2014 38 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Dewan Komisaris Chairuman Harahap Komisaris Dr. Chairuman Harahap, SH, MH (warga Tindak negara Indonesia, kelahiran Gunung Tua, Kehakiman, 10 Oktober 1947), meraih gelar Sarjana Sumatera Utara, Sekretaris Jaksa Agung Hukum, Magister Hukum dan gelar Doktor Muda Tindak Pidana Khusus, dan Deputi Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran III Menteri Koordinator Politik Hukum dan Bandung. Keamanan Bidang Hukum dan HAM. Pernah berada lebih dari 30 tahun di Pidana Selama Korupsi Kepala menjadi Kementerian Kejaksaan Anggota Tinggi Dewan profesi yang berkaitan dengan hukum, Perwakilan yaitu sebagai jaksa, dengan jabatan antara Indonesia untuk masa bakti 2009-2014, lain, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis pernah bertugas sebagai Wakil Ketua Riau, Kepala Pusat Operasi Intelijen Badan Kehormatan pada tahun 2009- Kejaksaan Agung, Direktur Tindak Pidana 2010 dan Ketua Komisi II pada tahun Ekonomi Pidana Khusus Kejaksaan Agung, 2010-2012 dan anggota Komisi VI / Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi Perindustrian, Tindak Pidana Khusus, Staf Ahli Jaksa dan BUMN. Chairuman diangkat menjadi Agung, Anggota Steering Committee RUU Komisaris pada tanggal 13 Oktober 2014. Pembentukan Komisi Rakyat (DPR) Perdagangan, Republik Koperasi Pemberantasan 39 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Direksi Membangun Organisasi Berbasis Visi “Visi Inalum 2025 ingin menjadi PERUSAHAAN GLOBAL TERKEMUKA BERBASIS ALUMINIUM TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN.” Para Pemangku Kepentingan yang saya hormati, “Visi Inalum Perusahaan 2025 Ingin Global Menjadi Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Dan Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Ramah Lingkungan.” Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya, PT Indonesia Asahan Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inalum Aluminium Badan (Persero) Usaha Milik (Inalum) sebagai melakukan perubahan Negara (BUMN) signifikan dengan internal yang memperkenalkan sudah memasuki usia 1 (satu) tahun sejak logo baru perusahaan yang disesuaikan Pemerintah Republik Indonesia resmi dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan menguasai 100% kepemilikan saham dan mendesain ulang seragam karyawan. Perusahaan. Setelah berubah statusnya Inalum juga mengganti lagu Perusahaan menjadi Saham yang dulunya menggambarkan Inalum meminta Inalum supaya dapat tumbuh BUMN, Pemegang sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA) dan berkembang serta masuk ke dalam dengan mars baru yang menggambarkan bisnis Aluminium yang terintegrasi dari kondisi saat ini sebagai perusahaan hulu ke hilir. Untuk itu, Inalum menetapkan nasional. Seluruh perubahan tersebut ulang Visi yang baru untuk mewujudkan bukanlah bentuk eforia melainkan sebuah keinginan Pemegang Saham tersebut langkah yaitu: Inalum kepada masyarakat dan seluruh memperkenalkan jiwa baru 40 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Direksi pihak yang terkait dengan operasional dibandingkan Perusahaan. pada tahun sebelumnya. Dari sisi harga, dengan 107.001 ton LME Cash Aluminium rata-rata bulanan Periode satu tahun memang bukan suatu cenderung menguat di sepanjang tahun periode yang cukup untuk melakukan 2014. Dimana LME Cash Aluminium pada perubahan di semua aspek perusahaan bulan April sebesar USD1.809,65 per dengan hasil tanpa ada kekurangan. ton, menuju USD2.030,23 per ton pada Namun demikian perubahan dan kemajuan bulan Agustus 2014 dan akhir tahun 2014 yang dilakukan dalam satu tahun sangat ditutup dengan harga LME Cash sebesar memberikan harapan khususnya dalam USD1.913,24 per ton. Sedangkan untuk rangka nilai tukar Rupiah melemah dari Rp perusahaan pondasi akan menancapkan penting nantinya 11.404 per dollar Amerika pada akhir pengembangan bulan Maret 2014 menjadi Rp 12.440 per yang mendukung dollar Amerika pada akhir bulan Desember Perusahaan ke depan. 2014. Sedangkan dari sisi biaya usaha Kinerja Perusahaan Tahun 2014 yang terdiri dari harga pokok penjualan dan beban usaha pada tahun 2014 untuk Dengan didukung oleh kondisi operasi periode April-Desember 2014 (9 bulan) yang aman dan terkendali dengan tinggi adalah sebesar USD319.864 ribu atau muka air Danau Toba pada level 904,36 m 71,33% dari periode April 2013-Maret pada akhir Desember 2014 dan beroperasi 2014 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013 rata-rata 501 tungku peleburan Aluminium sebesar USD448.626 ribu. (rata-rata 2014), dari capaian bulan April-Desember produksi Aluminium Dari kondisi diatas, kinerja Perusahaan batangan pada tahun 2014 mengalami pada peningkatan menjadi sebesar 199.692 ton dari tahun 2013. Peningkatan kinerja atau naik sebesar 4,1% dari 191.821 ton Perusahaan tahun 2014 untuk periode pada periode yang sama pada tahun fiskal April - Desember 2014 (9 bulan) ini ditandai 2013. dengan perolehan laba bersih sebesar pada tahun 2014 lebih baik USD128,7 juta atau meningkat secara Sedangkan untuk penjualan, pada siginifikan sebesar 101% dari USD64,0 tahun 2014 mencapai 199.925 ton atau juta untuk periode April 2013 - Maret 2014 meningkat sebesar 5% dari 190.363 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013. ton pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013. Penjualan ke pasar Aset Domestik mencapai sebanyak 142.925 mencapai sebesar USD 1.090.143 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar mengalami kenaikan sebesar USD42.534 71,45% dibandingkan dengan 83.362 (104,06%) dari tahun fiskal 2013 sebesar ton pada periode yang sama pada USD1.047.609 ribu. Hal utama yang tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor mempengaruhi Aluminium mencapai sebanyak 57.000 peningkatan kas operasi dan persediaan. perusahaan pada kenaikan tahun aset 2014 adalah ton atau berkurang sebesar 46,73% 41 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Direksi Pada tahun 2014, sesuai keputusan program Pemegang Saham dan persetujuan Dewan upaya peningkatan fasilitas kerja dan Komisaris, pada bulan Desember, Inalum kesejahteraan telah melakukan penyetoran pelatihan, serta SDM. melakukan Dengan adanya tambahan program pengembangan sumber daya atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar manusia secara konsisten dan terpadu, ekuivalen USD10 juta dan dividen interim Perusahaan berharap dapat meningkatkan untuk tahun buku 2014 sebesar USD90 pengetahuan, keterampilan dan sikap juta kepada Pemerintah RI. karyawan secara berkelanjutan dan berjenjang sehingga mampu mendorong pertumbuhan Perusahaan ke depan. Oleh Program Bina Lingkungan (BL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) karena itu, biaya pengembangan SDM untuk tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 50% dari Rp2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Sebagai wujud kepedulian sosial, Inalum meningkatkan pelaksanaan Rp5,6 miliar pada tahun 2014. program Bina Lingkungan (BL) sejalan dengan Jumlah karyawan Perusahaan, pada tahun berubahnya status perusahaan menjadi 2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari BUMN. Biaya BL yang telah disalurkan tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang. kepada April- Kenaikan jumlah karyawan disebabkan Desember 2014 sebanyak Rp9 miliar. masyarakat adanya rencana pengembangan bisnis ke Sedangkan untuk CSR selama tahun depan, dimana hingga 2025, Perusahaan buku 2014 telah disalurkan sebesar Rp5 akan meningkatkan kapasitas produksi miliar sehingga total biaya BL dan CSR Aluminium Ingot menjadi 1 (satu) juta ton yang telah disalurkan pada tahun 2014 dari kapasitas produksi saat ini sekitar mencapai sebesar Rp14 miliar. 260.000 ton Aluminium Ingot per tahun. Sumber Daya Manusia (SDM) Proyek Pengembangan Dari sisi sumber daya manusia, Perusahaan Sejalan memahami akan pentingnya peran dan untuk menjalankan industri Aluminium kedudukan Sumber Daya Manusia (SDM) terpadu dalam serta menunjang periode keberhasilan dan dengan misi yang Perusahaan menguntungkan pengembangan usaha yang keberlanjutan bisnis jangka panjang serta berkesinambungan, meyakini bahwa kinerja dan produktifitas untuk dapat melakukan integrasi vertikal Perusahaan perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi melalui karyawan dan kondisi lingkungan kerja. strategic partner yang bertujuan untuk penanaman modal aktif ataupun menjamin stabilitas suplai bahan baku Untuk dapat membentuk SDM yang memiliki kompetensi tinggi, Perusahaan membuat dan menyusun serta mendukung peningkatan kapasitas produksi Aluminium, yaitu dengan membangun pabrik Calcined Petroleum 42 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Direksi Peningkatan kapasitas produksi smelter yang ada ditempuh melalui pemanfaatan dan optimalisasi teknologi peleburan dengan modernisasi operasional tungku dan sistim pengendalian operasi. (CPC) dan pabrik Smelter tambahan sehingga diperlukan untuk Grade Alumina (SGA). Kedua proyek membangun PLTU serta tungku reduksi ini akan dioperasikan oleh entitas anak baru yang modern dilengkapi dengan perusahaan bekerjasama dengan BUMN fasilitas dan perusahaan lain. Hal ini dilakukan PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk sebagai upaya pemenuhan kebutuhan memenuhi bahan baku peleburan Aluminium yang pabrik peleburan Aluminium yang baru sebagian masih didatangkan dari impor. tetapi juga akan dapat dimanfaatkan Cokes untuk pendukung. pasokan memasok Pembangunan kebutuhan listrik ke listrik kawasan Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah industri dan masyarakat Sumatera Utara besar melalui PT PLN (Persero). Strategi ini akan pengembangan bisnis produk turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan diwujudkan mengingat potensi keuntungan yang besar nota kesepahaman dengan PT Batubara atas hilirisasi industri Aluminium, khususnya Bukit bagi pasar pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala domestik dalam negeri. Beberapa rencana Tanjung dan dilanjutkan dengan pendirian disusun dengan tahapan yang dapat anak perusahaan. Pembangunan PLTU menjadi pilar kuat bagi pengembangan dan ekspansi pelabuhan akan mampu usaha aset menambah kapasitas daya energi untuk dan peningkatan produksi dan peningkatan pelaku kemampuan distribusi bahan baku dan PT pemenuhan baru Asahan penjajakan ini. kebutuhan Pemanfaatan Aluminium kerjasama Alloys, dengan usaha lain di bidang otomotif menjadi melalui Asam penandatanganan (Persero) Tbk. untuk hasil produksi. strategi baru Perusahaan untuk dapat memanfaatkan ada. Peningkatan kapasitas produksi smelter Perusahaan melakukan Pengembangan yang ada ditempuh melalui pemanfaatan Bisnis dan Produk bertujuan untuk potensi yang Turunan Aluminium meningkatkan optimalisasi teknologi peleburan nilai dengan modernisasi operasional tungku tambah, dimana direncanakan sebesar ± dan sistim pengendalian operasi. Di 75% dari Aluminium Ingot yang dihasilkan samping akan diolah menjadi produk turunan yaitu produksi juga dilakukan dengan rencana billet, alloy, otopart dan kabel. pembangunan itu, peningkatan pabrik kapasitas peleburan Aluminium baru yang saat ini masih dalam Terkait dengan peningkatan kapasitas tahap persiapan untuk pembuatan studi produksi kelayakan. Aluminium dari saat ini sebesar 260.000 ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun pada 2019 yang Dalam rangka penerapan Good Corporate kemudian ditingkatkan sampai 500.000 Governance (GCG), Perusahaan telah ton per tahun pada 2020, Perusahaan menyusun perangkat GCG yaitu Pedoman akan GCG dan Pedoman Etika Perusahaan membutuhkan energi listrik 43 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Direksi yang ditandatangani oleh Direksi dan Kerjasama juga telah dilakukan dengan Dewan Komisaris pada tanggal 6 Oktober dengan Jaksa Agung Muda Perdata 2014 di Jakarta dan SK Direksi tentang dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan Pengendalian Sistem Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing terkait penanganan masalah hukum dalam Gratifikasi tersebut, bidang perdata dan tata usaha Negara Perusahaan juga telah membuat Piagam dimana untuk memberikan pemahaman (Charter) kepada Perusahaan, workshop mengenai System). Selain dan pedoman Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Satuan Pengawasan Penanganan Intern (SPI). Sebagai tindaklanjut dari bidang Perdata dan Tata Usaha Negara penandatangan Perusahaan juga telah dilakukan di Kuala Tanjung pada telah melakukan program sosialisasi pada 15 Desember 2014 dengan narasumber tanggal 6 Februari 2015 untuk seluruh Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan staf pimpinan di Kuala Tanjung dan pada Tata Usaha Negara. tersebut, Masalah Hukum dalam tanggal 20 Februari 2015 untuk seluruh staf pimpinan di Paritohan. Program Perusahaan sosialisasi ini juga akan diselenggarakan tahap akhir menyusun Rencana Jangka untuk seluruh karyawan di seluruh wilayah Panjang (RJP) untuk periode 2015-2019 kerja perusahaan yang dijadwalkan pada merujuk bulan Maret 2015. Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- saat kepada ini sedang Keputusan dalam Menteri 102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan Untuk dapat menerapkan GCG yang Rencana Jangka Panjang Badan Usaha berkualitas, Perusahaan telah melakukan Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari kerjasama dan menandatangani nota Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 kesepahaman dengan berbagai pihak tentang Badan Usaha Milik Negara. yang memiliki fungsi kewenangan pengawasan dan terhadap penegakan RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan hukum berupa penandatanganan nota rumusan kesepahaman dengan BPKP Perwakilan terencana Provinsi Sumatera usaha/kegiatan upaya membangun berupa dan mengembangkan bisnis inti (core Kerjasama Pengembangan, Penerapan business) dalam bidang industri Aluminium dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja terpadu untuk mencapai Visi Inalum Perusahaan yang akan ditindaklanjuti 2025. dengan asistensi BPKP terhadap Sistem inti Pengendalian dapat Internal Utara orientasi dalam Perusahaan, Melalui tersebut, pengembangan Perusahaan meningkatkan bisnis diharapkan kinerja usaha Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa, serta mewujudkan visi untuk menjadi Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan (PKBL) dan Pedoman Fraud Control Plan. pada 2025. Untuk mencapai target-target tersebut, Perusahaan telah menetapkan strategi sebagai berikut: Untuk dapat menerapkan GCG yang berkualitas, Perusahaan telah melakukan kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan terhadap fungsi pengawasan dan penegakan hukum. 44 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Direksi 1. Mengoptimalkan dan mengefisienkan Akhir kata, Direksi menyampaikan penggunaan sumber daya dan aset terima kasih kepada seluruh pemangku yang dimiliki dalam setiap rangkaian kepentingan, bisnis. pelanggan, masyarakat sekitar wilayah 2. Melakukan penanaman pemegang saham, modal/ operasional perusahaan, kontraktor dan kemitraan strategis untuk diversifikasi rekanan, serta pemerintah atas seluruh dan pengembangan bisnis terkait dukungan yang telah diberikan kepada produk turunan Aluminium. Inalum sehingga dapat mencapai kinerja 3. Melakukan pembangunan pabrik yang baik pada tahun 2014. Kami juga peleburan dan pembangkit listrik baru secara khusus berterima kasih kepada serta perluasan dermaga dan sarana seluruh karyawan yang telah memberikan penunjang lainnya. dedikasi dan kesetiaan yang luar biasa 4. Melakukan penanaman kemitraan modal/ kepada Perusahaan, sehingga berhasil strategis untuk mengatasi berbagai hambatan yang ada. bisnis Calcined pengembangan Kami yakin dengan semangat pantang Petroleum Cokes. 5. Melakukan penanaman modal/ menyerah dan pola fikir positif serta strategis kemitraan untuk karakter yang kuat, Inalum akan mampu pengembangan bisnis Smelter Grade menghadapi tantangan di masa yang akan Alumina. datang. PT Indonesia Asahan Aluminium 6. Melakukan penanaman modal/ (Persero) akan terus berkembang dan strategis untuk berkarya, membawa manfaat yang tidak bisnis Kawasan hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei terkait didalamnya namun juga dirasakan Mangkei. oleh seluruh bangsa Indonesia. kemitraan pengembangan 7. Melakukan kajian bisnis strategis dalam rangka pemanfaatan optimalisasi sumber daya Perusahaan. Kuala Tanjung, 13 Maret 2015 Winardi Direktur Utama 45 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Direksi 46 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Direksi 01. Winardi 02. Harmon Yunaz 03. Sahala Hasoloan Sijabat 04. Carry Mumbunan 05. Oggy Achmad Kosasih Direktur Utama Direktur Pengembangan & Bisnis Direktur Operasi Direktur Umum dan SDM Direktur Keuangan 05. 04. 03. 02. 01. 47 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Direksi Winardi Direktur Utama Winardi Indonesia, PT Antam (Persero) Tbk; Direktur Operasi kelahiran Boyolali, 22 Oktober 1964) PT Antam (Persero) Tbk; Komisaris Utama memiliki pengalaman yang panjang dalam PT Feni Haltim; serta Komisaris Utama PT industri manufaktur dan eksplorasi sumber Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan daya alam. Pemegang gelar Sarjana PT Antam (Persero) Tbk. Tahun 2007, Teknik Tambang Metalurgi dari Institut beliau memperoleh Satya Lencana Wira Teknologi Bandung (1988) melengkapi Karya dari Presiden Republik Indonesia. aspek (warga negara pendidikannya dengan meraih gelar Magister Manajemen di bidang Winardi Manajemen Internasional dari Sekolah pada awal tahun 2014, dimana beliau Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta (1999). dipercaya bergabung memegang di Perusahaan posisi rangkap Direktur Pengembangan dan Direktur Beberapa posisi penting pernah Keuangan Perusahaan. Sejak 7 April dijabatnya, diantaranya Vice President Unit 2014, Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam kepemimpinan nahkoda di tangannya. Perusahaan mempercayakan Mulia, PT Antam (Persero) Tbk; Senior Vice President Unit Bisnis Pertambangan Emas 48 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Direksi Sahala Hasoloan Sijabat Direktur Operasi Sahala Hasoloan Sijabat dengan nickname S S Sijabat (warga negara Indonesia dan anak desa kelahiran Sipanganbolon, Parapat, 4 November 1955) termasuk sebagai SDM organik Perusahaan yang mampu menunjukkan kompetensinya. Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari IKIP Negeri Medan ini bergabung dengan Perusahaan sejak 24 Maret 1980 dan telah mendapat penugasan di berbagai sektor, mulai dari Produksi, Umum, Humas hingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Beliau telah masuk dalam jajaran Direksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009, yang saat itu dipercayakan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan melalui penghunjukannya sebagai Direktur Bisnis. Melalui RUPS 9 Desember Sijabat dihunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan hingga kemudian di April 2014 dipercaya untuk menjabat Direktur Operasi hingga sekarang. Harmon Yunaz Direktur Pengembangan & Bisnis Harmon Yunaz (warga negara Indonesia, kelahiran Pekanbaru, 30 Mei 1957) merupakan produk asli Perusahaan. Beliau bergabung di Perusahaan sejak 15 November 1977 dan meniti karir dari bawah hingga mendapat penugasan di berbagai bagian. Harmon pernah menjabat sebagai Senior Manager Departemen Reduksi dan Casting (20052008); Deputi General Manager Divisi Produksi (2008-2009), dan Direktur Produksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sejak 7 April 2014, beliau kemudian dipercaya untuk mengembangkan bisnis Perusahaan agar dapat terus tumbuh dan mencapai visi yang dicita-citakan. 49 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Profil Direksi Oggy Achmad Kosasih Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih (warga negara Beberapa Indonesia, dipercayakan kelahiran Bandung, 10 jabatan yang pernah kepadanya antara Juli 1966) berpengalaman selama 24 lain adalah Team Leader Investment tahun dalam lingkup keuangan yang PT Bahana Artha Ventura, Direktur PT meliputi Sarana Lampung Ventura dan terakhir perbankan, modal ventura, internal auditor, financial advisory dan sebagai securities. Beliau menerima gelar Sarjana Banking PT Bahana Securities, sebelum Ekonomi ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Manajemen Krisnadwipayana dari (1989) Universitas dan gelar Magister Manajemen di bidang Investment Banking dari Institut Vice President Investment Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dalam RUPS pada tanggal 7 April 2014. Pengembangan Manajemen Indonesia yang berafiliasi dengan Securities Institute of Australia (2003). 50 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Profil Direksi Carry Mumbunan Direktur Umum dan SDM Carry Mumbunan (warga negara Indonesia, senior bidang SDM dan Umum sebagai kelahiran Manado, 9 Desember 1967) Vice menerima gelar Sarjana Sosial Ekonomi and CSR Unit Bisnis Pertambangan Peternakan dari Universitas Sam Ratulangi, Emas Pongkor, Vice president Human Magister Manajemen pendalaman bidang Resources Management di kantor Pusat Strategi dari Institut Pertanian Bogor, dan PT Antam (Persero) Tbk , dan Senior Vice mengikuti program Doktor Manajemen President Shanghai Representative tahun Bisnis IPB. Ia juga mendapatkan sejumlah 2013 sebelum bergabung dengan PT training peningkatan kompetensi bidang Indonesia Asahan Aluminium (Persero). SDM antara lain program pengembangan Sejak Keputusan RUPS 2014 Perusahaan kepemimpinan dari SBM-ITB, Manajemen tanggal 7 April 2014, Carry dipercaya SDM untuk mengelola strategi SDM Perusahaan Allen Management System, dan President Employee Engagement Teneo- Barcelona, dengan dan pernah menduduki beberapa jabatan Umum dan SDM. Human memegang Resources jabatan Direktur 51 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan 2014 Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Kuala Tanjung, 13 Maret 2015 Agus Tjahajana W. Komisaris Utama Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Komisaris Komisaris Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Komisaris Komisaris 52 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Surat Pernyataan Anggota Direksi Atas Laporan Tahunan 2014 Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Kuala Tanjung, 13 Maret 2015 Winardi Direktur Utama Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Direktur Operasi Direktur Pengembangan & Bisnis Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan Direktur Keuangan Direktur Umum dan SDM 53 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tentang Inalum Aluminium memiliki kira-kira 1/3 berat dibanding baja, ringan namun cukup kuat untuk berbagai macam kegunaan, merupakan konduktor yang baik untuk panas dan listrik, tahan terhadap korosi dan tidak beracun sehingga Aluminium Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi cocok untuk berbagai BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk menindustri. Pasar utama ingkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi Aluminium meliputi berbagai dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pempasar industri dan konsumen bekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) akhir komersial seperti tentang BUMN yang diberikan oleh Instruktur Pejabat Senior di transportasi, konstruksi/ Kementerian BUMN. bangunan dan kemasan. Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium Aluminium adalah logam yang memiliki pasar lain. Perubahan pada industri masa depan yang cerah karena kuat, yang menggunakan Aluminium dalam ringan dan dapat didaur ulang berulang produknya dapat memiliki dampak yang kali. Walaupun Aluminium jauh lebih signifikan terhadap industri Aluminium mahal, dengan berbagai keunggulan yang itu sendiri. Selain itu, sifatnya sebagai dimiliki terutama saat dipadu dengan barang tahan lama pada produk akhir, logam lain, Aluminium merupakan material harganya cenderung berfluktuasi yang yang kompetitif dibandingkan dengan baja merupakan dalam banyak kegunaan, juga dengan kondisi makroekonomi secara umum. dampak dari perubahan material lain seperti pelat timah, plastik dan kaca dalam industri kemasan, serta dengan tembaga di dalam kabel, kawat Proses Produksi Aluminium: Dari Hulu Ke Hilir dan heat transfer. Secara umum untuk menghasilkan Kunci dari produksi Aluminium adalah Aluminium, hasil tambang bijih Bauksit tersedianya sumber daya listrik yang dimurnikan murah. komponen dielektrolisis menjadi logam Aluminium, penting dalam proses produksi Aluminium kemudian dicetak atau dicampur dengan karena untuk memproduksi satu ton bahan lain untuk menghasilkan logam Aluminium membutuhkan 13.000 - 14.000 alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. kWh daya listrik. Dua Listrik merupakan ton menjadi Bauksit Alumina, dibutuhkan lalu untuk menghasilkan satu ton Alumina, dan Aluminium diperdagangkan sebagai salah selanjutnya dua ton Alumina dibutuhkan satu komoditi utama logam non-ferrous untuk menghasilkan satu ton logam (bukan besi) dunia. Aluminium. Harga patokan Aluminium dunia tercatat di London Metal Exchange (LME) yang berlokasi di • Pertambangan Bauksit London, Inggris. LME adalah pusat dunia Aluminium adalah logam yang paling untuk perdagangan logam industri dan berlimpah di dalam kerak bumi, dan manajemen risiko. Lebih dari 80% bisnis merupakan unsur ketiga terbanyak non-ferrous global dilakukan di LME, dan setelah oksigen dan silikon (sekitar harga komoditi logam yang ditentukannya 8% dari permukaan padat bumi). digunakan sebagai patokan global. LME Karena sifatnya yang sangat reaktif, memberikan harga Aluminium dalam USD Aluminium tidak ditemukan sebagai per 1 ton. logam bebas tetapi berikatan dengan lebih dari 270 mineral yang berbeda Harga di LME ditentukan tidak hanya (Bassam Z. Shakhashiri, 2007). berdasarkan pasokan dan permintaan tetapi juga ekspektasi dan sentimen Sumber utama Aluminium adalah pada Harga hasil tambang bijih Bauksit yang tersebut terpengaruh oleh berbagai banyak ditemukan di daerah tropis kekuatan eksternal serta kondisi sektor keuangan. dan sub tropis. 56 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium Nilai Tambah Proses Produksi Aluminium Dari Bauksit Sampai Pencetakan 4 ton Bauksit 2 ton Alumina (SGA) 1 ton Aluminium Proses Produksi Aluminium Secara Umum • dari Bauksit Sampai Pencetakan Proses Pemurnian Alumina Metode yang ekonomis memproduksi Alumina untuk adalah Proses Bayer. Proses ini ditemukan oleh Karl Joseph Bayer, ahli kimia berkebangsaan Austria, pada tahun 1888. Proses utama dalam pemurnian Alumina adalah sebagai berikut: 1. Penyerapan – kandungan Pelarutan Alumina dalam Bauksit. Bauksit digiling sampai halus kemudian larutan dicampur daur ulang dengan kaustik soda dan uap di dalam bejana penyerap (digester) beroperasi tekanan pada tinggi. yang suhu dan Kandungan Alumina dalam Bauksit akan larut dan larutannya kemudian didinginkan didalam rangkaian tangki pemisah (flash tanks). 2. Penjernihan Pengolahan (Klarifikasi) unsur – pengotor yang tidak larut. Unsur pengotor, sebagai sisasisa yang tidak larut, dapat 57 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium diolah sebagai lumpur halus tungku reduksi. Kemudian arus listrik di tangki pengental. Setelah searah yang sangat tinggi dialirkan beberapa pencucian melalui larutan elektrolit tadi pada untuk memulihkan kaustik soda, tegangan rendah dan selanjutnya residunya dipompa ke wadah mengalir dari anoda karbon ke katoda penampung. Selanjutnya larutan karbon. Tungku reduksi Aluminium Alumina dalam kaustik soda adalah suatu kotak baja yang terdiri dijernihkan dengan penyaringan atas batu insulasi dan karbon sebagai (filtrasi). bahan tahap 3. Pengendapan (Precipitation) – penyusun pada dinding samping dan dasar. Di atas dinding Pembentukan kristal Alumina. dasar, diletakkan katoda karbon yang Tahapan meliputi dirangkai dengan batang pengumpul pemulihan kristal Alumina dari yang terbuat dari baja ringan (mild larutan kaustik. Dalam tangki steel) terbuka, larutan diaduk secara penghantar listrik. Secara sederhana mekanis dan ditaburi dengan reaksinya adalah sebagai berikut: selanjutnya yang berfungsi sebagai Alumina yang telah diendapkan sebelumnya untuk mendukung perkembangan kristal. 4. Kalsinasi – Pengeringan Alumina 2Al2O3 (solution) + 3C (s) → 4 Al (liq) + 3 CO2(g) pada suhu tinggi. Bahan yang terendap (disebut Pabrik untuk membuat Aluminium primer hidrat) dicuci dan dikalsinasi banyak dibangun di tempat yang memiliki pada suhu lebih dari 1000 C. ketersediaan energi berlimpah, seperti Dari proses ini terbentuk tepung pembangkit listrik tenaga air. o Alumina kering berwarna putih (anhydrous Aluminium oxide), Fasilitas Produksi Inalum yang kemudian didinginkan dan dibawa ke tempat penyimpanan. A. Pabrik Karbon Pabrik Karbon adalah pabrik yang • Proses Elektrolisis Aluminium berfungsi memproduksi Anoda yang Pada peleburan diperlukan dalam proses elektrolisa Aluminium modern saat ini metoda peleburan Aluminium. Pabrik Karbon yang digunakan Proses Hall-Heroult terbagi atas tiga pabrik dengan yang ditemukan secara terpisah oleh proses bertahap, yaitu: Green Plant Charles Martin Hall di Amerika Serikat atau Pabrik Anoda Mentah, Baking dan Paul L.T. Heroult di Perancis Plant atau Pabrik Pemanggangan pada tahun 1886. Anoda, dan Rodding Plant atau seluruh pabrik Pabrik Penangkaian Anoda. Pada proses ini, Alumina dilarutkan 1. Green Plant atau Pabrik Anoda ke dalam larutan elektrolit yaitu kriolit Mentah (sodium Aluminium fluoride, Na3AlF6) Green Plant merupakan pabrik pada suhu 960OC di dalam suatu pembuatan blok anoda mentah/ 58 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium GB (Green Anode Block). Green Anode Block terbuat dari material yaitu kokas, CTP (Coal Tar Pitch) dan material daur-ulang (recycled materials) butt (puntung anoda) dan GS (Green Scrap). Material-material tersebut dicampur dalam mesin adonan yang disebut Kneader untuk menjadi produk yang disebut pasta. Selanjutnya pasta masuk ke dalam mesin pencetak anoda yang disebut Shaking Machine dengan keluaran Green Anode Block atau Balok Anoda Mentah. Gambar 1.1 Balok Anoda Mentah/Green Anode Block Anoda Mentah/Green Anode Block akan dikirim ke Baking Plant untuk diproses. 2. Baking Plant atau Pabrik Pemanggangan Anoda Baking Plant merupakan pabrik pemanggangan anoda. Anoda Mentah/GB dipanggang di dalam tungku pemanggangan yang disebut ABF (Anode Baking Furnace) selama ± 18 hari dengan produk keluaran berupa Anoda Panggang/ BB (Baked Anode Block). Pemanggangan Anoda bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kekuatannya, baik secara fisika maupun secara kimia yang nantinya akan digunakan pada tungku reduksi. Baking Plant secara umum mempunyai beberapa gedung yang berfungsi menunjang kegiatan produksi utama Perusahaan. Beberapa gedung yang tedapat di Baking Plant diantaranya adalah GB (Green Anode Block) storage yard, anode block storage house, boiler room, pump unit room dan anode baking building. Gedung-gedung ini merupakan bagian utama yang mempunyai fungsi spesifik dalam proses produksi Anoda Panggang/BB. GB storage yard merupakan lapangan penyimpanan GB yang menunggu proses baking. Di lapangan ini, GB hasil produksi green plant diletakkan. GB yang diletakkan di lapangan merupakan GB yang masih lama menunggu proses pemanggangan dan umumnya digunakan sebagai stok GB. Anode block storage house merupakan gudang penyimpanan blok anoda, baik anoda yang dipersiapkan untuk dipanggang (requested GB) maupun Anoda Panggang (BB). Boiler room merupakan ruangan dimana boiler berada. Boiler 59 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium adalah untuk alat yang digunakan menghasilkan uap/ jumlah total 106 section (biasa disebut furnace). steam, yang digunakan untuk memanaskan tar di ESP/detarer. Terdapat dua buah boiler sejenis di ruangan ini yang digunakan secara bergantian. Pump unit room merupakan ruangan pompa yang digunakan sebagai pompa suplai bahan bakar solar ke gedung Baking. Sementara Building Anode Baking merupakan gedung pemanggangan anoda. Terdapat dua gedung pemanggangan anoda yakni gedung A dan gedung B. Pada tiap gedung (A dan B) terbagi menjadi dua, Gambar 1.2 Tungku Pemanggangan di gedung Baking Plant yakni gedung A1 dan A2 (untuk gedung A) dan gedung B1 Tiap ABF mempunyai 5 pit/sagger, dimana dan B2 (untuk gedung B). Tiap pada tiap pit dapat diisi oleh 18 blok anoda gedung mempunyai untuk ABF di gedung A1,A2,B2 dan dan jumlah rantai bakar (fire), tungku 15 blok untuk ABF di gedung B1. Pada dan jumlah anoda tiap tungku dinding pit tersebut, terdapat lubang- sebagai berikut: lubang (sagger hole) yang berfungsi tersebut sebagai tempat masuknya flue gas untuk bersirkulasi ke tungku berikutnya. Aliran Gedung Σ tungku Σ Fire Σ anoda/ tungku Fire progression A1 30 2 90 30-36 jam A2 30 2 90 30-36 jam B1 30 1 (2) 75 36-70 jam akan terdapat transfer bend (smoke hood) B2 16 1 90 34-40 jam yang akan mengalirkan udara panas dari flue gas dari tungku sebelumnya akan masuk dari lubang fire shaft kemudian menyebarkan aliran udara panas ini ke bagian atas tungku. Pada tungku pertama tungku sebelumnya ke galeri (tunnel to Anode Baking Furnace (ABF) smoke hood) kemudian menyalurkannya Anode baking furnace adalah ke ringmain. tungku yang digunakan dalam proses pemanggangan anoda. Jenis tungku yang digunakan adalah closed type furnace yang dibuat oleh Riedhammer dengan 60 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium Gambar 1.3 Tampak atas tungku pemanggangan Setelah Anoda dipanggang ± 18 hari proses selanjutnya adalah Anoda dikirim ke Rodding Plant (Pabrik Penangkaian) untuk diberi tangkai. Gas dari proses pemanggangan yang mengandung debu, gas HF, SOx, dan lainnya dialirkan ke proses pembersihan gas sehingga tidak melewati nilai ambang batas yang diijinkan pemerintah. Pengukuran emisi gas buang dilakukan secara berkala. Proses pemasukan dan pengeluaran blok anoda menggunakan 5 unit Anode Baking Crane (ABC), 3 unit di gedung A dan 2 unit di gedung B. ABC juga berfungsi sebagai alat angkat untuk memindahkan tutup tungku dan proses packing kokas di dalam tungku. 3. Rodding Plant atau Pabrik Penangkaian Anoda Rodding plant merupakan pabrik penangkaian Anoda, dimana anoda diberi sebuah tangkai yang kemudian menjadi sebuah produk yang disebut Anoda Tangkai/AA (Anode Assembly). Untuk mencegah oksidasi di Tungku Peleburan, Anoda Tangkai/AA kemudian disemprot dengan Aluminium cair sesuai kebutuhan. Kemudian, Anoda Tangkai/AA ini dikirim ke Pabrik Reduksi untuk selanjutnya digunakan. B. Pabrik Reduksi Pabrik Reduksi beroperasi untuk memproduksi Aluminium cair. Proses produksi Aluminium yang digunakan saat ini ditemukan secara bersamaan oleh Charles Hall di USA dan Paul Heroult di Prancis pada tahun 1886. Prosesnya adalah elektrolisa larutan Alumina (Al2O3) di dalam lelehan Kriolit (Na3AlF6) pada temperatur 980oC, sehingga menghasilkan Aluminium cair. Pot atau tungku reduksi berbentuk kotak baja persegi yang dindingnya berlapiskan batu isolasi atau batu tahan api (Brick) dan 61 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium pasta yang disebut Castable. Di dasar pot terdapat katoda karbon yang dihubungkan dengan collector bar, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di bawah katoda dilapisi brick. Perusahaan memiliki 510 unit pot reduksi yang terbagi menjadi 3 gedung, di masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik yang digunakan sebesar 190 KA- 208 KA, dengan tegangan rata-rata di setiap pot 4,3 Volt. 1. Operasi Pot Reduksi Alur Proses Reduksi dan Fasilitas Pendukungnya SMELTING PLANT : 200 ha ALF3 Alumina Trestle : Berth : Coke Coal Tar Pitch Al. Ingot 2.5 km Lenght 1. Inalum A : 25,000 DWT B : 16,000 DWT 2. Transffered to Government C : 3,000 DWT CARBON PLANT CASTING PLANT R e d u c t i o n P l a n t : A l 2O 3 + C Parameter Current Intensity PLN KUALA TANJUNG Al + CO2 Unit Design Actual kA 175 188-200 Number of Cell Pot 510 510 Production Capacity TPY 225,000 250,000 Current Efficiency % 87 92.30 DC Consumption kWH/T - AI 14,500 13,960 SUBSTATION UTILITY MAINTENANCE Asahan River PLN PORSEA 2 RGD POWER PLANT 150 Km a Tob e: Lak km 00 1.1 Diagram Sebuah Pot Reduksi 62 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium Bahan baku yang digunakan dalam proses peleburan Aluminium ini adalah Alumina yang diperoleh dari Bauksit (Al2O3.xH2O) melalui proses Bayer. Bahan baku diimpor dari Australia. Rumus Kimia Proses Elektrolisa : 2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2 2. Operasi Normal Operasi normal adalah keadaan dimana pot sudah berada dalam keadaan stabil dan dapat dioperasikan untuk proses elektrolisa. Selama pot dalam keadaan normal, pekerjaan utama yang biasa dilakukan antara lain: i. Penggantian anoda (anode changing) dan penaikan busbar anoda Di setiap unit pot terdapat 18 buah anoda yang masa pakainya rata-rata 28 hari. Supaya tegangan tetap stabil dan proses elektrolisa berjalan dengan baik, penggantian anoda dilakukan secara berkala dan teratur. Setiap hari biasanya dilakukan penggantian satu anoda untuk tiap pot. Penggantian anoda ini dilakukan dengan menggunakan Anode Changing Crane (ACC). Busbar anoda adalah Aluminium penghantar listrik, untuk menjepit tangkai anoda. Busbar ini dapat naik turun menggerakkan seluruh anoda, karena anoda terkonsumsi oleh proses elektrolisa maka busbar akan turun. Secara berkala busbar akan dinaikkan ke posisi semula. Pekerjaan penggantian anoda dan penaikkan busbar dilakukan dengan bantuan Anode Changing Crane (ACC). 63 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium ii.Pengambilan Aluminium cair dilakukan melalui hopper (Metal Tapping) Alumina di bagian tengah pot. Setiap hari Aluminium cair Pekerjaan ini dikontrol secara di-tapping atau diambil atau kontinyu oleh komputer dan dihisap dengan cara vakum dilakukan secara berkala. dengan menggunakan v.Pengontrolan Voltase dan vacuum ladle. Pengambilan penanggulangan Noise Aluminium Agar setiap cair 32 Banyaknya yang pot dilakukan jam sekali. metal cair dari setiap diambil berkisar antara 1,5 temperatur tetap terjaga, maka volume pot sebanding dengan energi input perlu dikontrol terus menerus dan gangguan ton. Aluminium cair yang (noise) voltage dihilangkan diambil secepatnya. dari pot dibawa langsung ke casting shop dengan menggunakan Metal Transport Car (MTC). yang adiktif merupakan (reacted komputer. Anode dimaksud AlF3, adalah ini vi.Penghentian Anode Effect iii.Pemasukan material Material Pekerjaan dilakukan dengan bantuan merupakan Effect peristiwa naiknya secara voltage pot tiba-tiba, Alumina) karena konsentrasi Alumina untuk mengimbangi dalam bath terlalu rendah penguapan gas fluorida (≤ 1%). Voltage naik dari dan menjaga kondisi bath 4,3 volt menjadi 30-50 volt, agar tetap stabil. Bath cair yang dapat mengakibatkan perlu kebocoran dimasukkan atau pot. Anode dikeluarkan dari dalam pot Effect bila tidak sesuai dengan dengan cara memasukkan standar tinggi bath, antara Alumina 20-24 Pemasukan sambil menarik turunkan pengeluarannya anoda, sehingga gas-gas cm. dan dilakukan secara menggunakan manual bath car setiap harinya. iv.Pemecahan dan kerak dilakukan blade, pemasukan dalam bath dibawah anoda dapat keluar. Pekerjaan ini dibantu dengan vii.Pengukuran parameter- parameter Pemecahan teeth ke dihentikan komputer. kerak pemasukan Alumina tengah dapat dengan sedangkan Alumina ke dalam bath sebanyak 4 kg Pada operasi paremeter-perameter normal, yang perlu diukur adalah : • Pengukuran tinggi bath dan tinggi metal. 64 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium • Pengukuran keasaman. manual dilakukan, sehingga • Pengukuran memberatkan operator. Pot kemurnian metal. biasanya • Pengukuran tegangan distribusi pot, untuk dilakukan perbaikan, sehingga tinggi akan lumpur dan jumlah metal. • Pengukuran dimatikan dapat kembali temperatur digunakan jika kerusakannya telah diperbaiki. bath. C. Pabrik Penuangan 3. Cut Out Pot Pabrik Penuangan, atau Casting Cut out pot dilakukan bila terjadi Shop adalah pabrik yang berfungsi kondisi sudah memburuk dan mencetak Aluminium cair menjadi tidak Aluminium memungkinkan untuk batangan (Ingot). operasi lagi. Tanda-tanda pot Aluminium cair yang dikirim dari mulai memburuk diantaranya: pabrik reduksi ke pabrik pencetakan • Kadar Fe dan Si di dalam dibawa dengan Metal Transport Car metal cair meningkat dan tidak ke pabrik penuangan. bisa diturunkan lagi. Hal ini biasanya terjadi apabila blok Di pabrik Penuangan, temperatur katoda retak atau berlubang, Aluminium cair tetap dijaga dan sehingga baja kolektor yang ditaburi flux untuk memurnikannya. terletak di bawah blok katoda Dross yang terbentuk di permukaan dapat Aluminium tererosi dan larut cair diambil, lalu dalam metal cair, hal ini akan didinginkan di tempat pendinginan mengakibatkan dross. kandungan naik. Fe kenaikan Sedangkan terjadi Terdapat 10 unit dapur di pabrik apabila dinding pot samping kadar pencetakan, yang terdiri dari 1 unit tererosi, sehingga silika yang dapur pelebur (Melting Furnace) dan terkandung dalam isolasi akan 9 unit dapur penampung (Holding larut dan menaikkan kadar Si Furnace) dalam metal cair. kapasitas 30 ton Aluminium cair. Si • Operasi pot yang sulit. Bila gangguan sulit (noise) ini suhu laddle dan isinya ditimbang pada 40 diturunkan. mengakibatkan timbul ton scale. Hal Anode Aluminium yang sudah murni diatur sulit temperaturnya, kemudian dituangkan dihentikan. Keadaan seperti ke casting machine melalui suatu ini membuat banyak operasi pengalir, dimana Aluminium ini akan Effect yang Sebelum dituang ke dalam Holding Furnace, Metal Transport Car beserta dikendalikan, sulit masing-masing voltage dan tegangan sering naik dan dengan 65 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium membeku membentuk Aluminium batangan (ingot). Ingot yang keluar dari casting machine masuk ke conveyor pendingin, lalu dipindahkan ke conveyor penumpuk dengan mengggunakan servo arm. Setelah tumpukan ingot ditimbang, selanjutnya dipindahkan ke lapangan pendingin dengan menggunakan Forklift, sedangkan ingot yang sudah dingin dilakukan proses bundling, kemudian disimpan ke lapangan penyimpanan ingot. Perusahaan memiliki 7 unit casting machine untuk pencetakan ingot 50 pon (22,7 Kg) dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing unit casting. Aluminium yang sudah dicetak, akan disusun (bundle) sebanyak 44 batang Aluminium dengan proporsi 1 bundle ± 1 ton. Selanjutnya Aluminium akan didinginkan secara alami dan disusun di tempat penyimpanan Aluminium. GRADE/CLASS Inalum CHEMICAL COMPOSITION (%) Elements Analyzed Controlled Element Si Fe Cu Each of Ti and Mn JIS H2102:2009 Total Sum Of Element Analyzed and Controlled Element Al COLOURING (Based on Inalum) S1-A - 0.04 Max 0.04 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.08 Max 99.92 MIn Sky Blue S1-B - 0.04 Max 0.06 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue S1 Special Class 1 0.05 Max 0.07 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue S2 Special Class 2 0.08 Max 0.12 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.15 Max 99.85 Min Green G1 Class 1 0.15 Max 0.20 Max 0.01 Max 0.02 Max 0.30 Max 99.70 Min - G2 Class 2 0.25 Max 0.40 Max 0.02 Max 0.02 Max 0.50 Max 99.50 Min - G3 Class 3 0.50 Max 0.80 Max 0.02 Max 0.03 Max 1.00 Max 99.00 Min - • Pengolahan Aluminium Aluminium primer dapat dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan logam alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. Komposisi utama dalam Aluminium alloy adalah besi, silikon, tembaga dan magnesium. Ada beberapa cara pengolahan Aluminium primer menjadi produk-produk yang dapat dimanfaatkan, umumnya adalah: 1. Pencetakan (casting), menjadi bentuk yang beragam hingga tak terbatas. 2. Penipisan (rolling), menjadi bentuk piringan (plate), lembaran (sheets) atau lapisan wafer yang sangat tipis. Proses rolling mengubah karakteristik logam menjadi lebih liat. 3. Ekstrusi (extrusion) dalam berbagai bentuk. 66 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium Produk yang terbuat dari menghemat bahan bakar dan juga ramah Aluminium didaur lingkungan selama masa pakai kendaraan ulang berkali-kali. Energi yang dapat tersebut. Kabel transmisi yang lebih ringan dibutuhkan untuk mendaur membutuhkan struktur pendukung yang ulang Aluminium dan emisi lebih sedikit dan ringan juga. gas rumah kaca yang timbul hanya 5% dari produksi Aluminium primer. Produk Aluminium juga digunakan secara luas untuk proteksi, kemasan, dan penyajian makanan dan minuman. Kegunaan dan Aplikasi Aluminium Aluminium dapat dibentuk menjadi lembaran yang sangat tipis dengan sifat Karena sifat dan karakteristiknya seperti: yang ringan, kuat dan kualitas insulasi ringan, kuat, mudah dibentuk, tahan yang korosi, mempunyai konduktivitas listrik makanan, kosmetik, produk farmasi dan tinggi, menahan panas dan dingin dan melindunginya dari ultraviolet, bau dan lain-lain, Aluminium memiliki kegunaan bakteri. Kemasan Aluminium aman, tahan dan aplikasi meliputi area konstruksi, rusak, higienis, mudah dibuka dan dapat transportasi, alat-alat listrik dan bahan didaur ulang. Aluminium meneruskan kalor untuk kemasan. konduksi dan memantulkan kalor radiasi. baik dalam mempertahankan Sekitar separuh dari alat-alat masak yang Aluminium murni bersifat cukup lunak ada di pasaran terbuat dari Aluminium. namun mencampurkannya Alat-alat masak dari Aluminium hanya dengan sejumlah kecil logam lain, alloy dengan membutuhkan seperempat dari energi yang dihasilkan dapat memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk memanaskan seperti baja dengan massa yang hanya baja atau besi tuang. Aluminium hanya setengahnya. Aluminium kehilangan panas sekitar 7 % dari yang 1/25 kali baja bertahanan tinggi, massa diterimanya dan memanfaatkan 93%-nya Aluminium setara dengan 1/3 dari massa untuk memasak. tembaga Laju korosi sedangkan konduktivitas listrik Aluminium dua kali lebih tinggi dari tembaga. Sifat-sifat tersebut Prospek Bisnis Aluminium sangat menguntungkan untuk aplikasi Aluminium Aluminium merupakan komoditas yang dalam bangunan penting di masa depan. Sebagai bahan sebagai pengganti kayu, otomotif dan pengganti terhadap baja, tembaga dan transmisi listrik. kayu, kebutuhan akan Aluminium akan bidang konstruksi meningkat dari waktu ke waktu, sementara Semua jenis produk Aluminium dapat efisiensi dalam memproduksinya akan digunakan pada konstruksi dan renovasi meningkat bangunan, seperti rangka, siku, jendela, Tentunya peningkatan kebutuhan ini akan kaca atap, pintu, layar, penadah hujan, sebanding kanopi, dan lain-lain. Mesin otomotif yang baku, terutama Alumina. secara dengan berkesinambungan. kebutuhan bahan ringan memberi manfaat dalam upaya 67 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tentang Aluminium Neraca Aluminium Primer Dunia Kilo Ton 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Q3.2012 Q4.2012 Q1.2013 Q2.2013 Q3.2013 Q4.2013 Q1.2014 Q2.2014 Produksi Konsumsi Kapasitas Neraca Pasar (sumber: UC Rusal, 2014) Long term Smelter Capacity Requirement 85 75 65 55 45 35 25 2000 2005 Project Capacity 2010 2015 2020 2025 Additional Invesment Required 2030 Required Capacity Proyeksi Kebutuhan (sumber: CRU Group, 2006) Dari grafik di atas terlihat kebutuhan Aluminium dunia saat ini sekitar 12,5 juta ton per kuartal atau 50 juta ton per tahun. Kebutuhan Aluminium dunia akan meningkat dan akan mencapai sekitar 70 juta ton per tahun pada tahun 2025. Diharapkan suplai dapat mengikuti kebutuhan pasar tersebut. 68 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tentang Aluminium Sementara grafik menjelaskan kebutuhan Aluminium dalam negeri saat ini sekitar 800 ribu ton per tahun, kebutuhan ini masih belum terpenuhi dengan kapasitas produksi Perusahaan saat ini yang sekitar 260 ribu ton per tahun atau hanya mencukupi 31% dari kebutuhan tersebut. Terlihat bahwa pertumbuhan Aluminium dalam negeri dalam 5 (lima) tahun terakhir mencapai 24% per tahun. Dengan demikian, maka peluang untuk industri Aluminium dalam negeri masih akan sangat terbuka. Hal ini mendorong Inalum untuk meningkatkan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk dan ekspansi usaha dalam industri Aluminium dalam negeri. Grafik Forecast Supply-Demand Aluminium Domestik (2014 - 2025) 2.500 Kap. Produksi Inalum Permintaan Domestik 2002 2.000 1780 1.500 1.000 804 859 923 997 1082 200 200 2014 2015 1181 1296 1432 1591 Gap 1000 750 500 0 2265 267 255 218 2016 2017 2018 500 500 500 500 2020 2021 2022 2023 316 2019 2024 2025 Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral Logam (Kementerian Perindustrian - 2014) diolah. 69 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Ruang Lingkup Usaha Sesuai dengan Perusahaan, Anggaran PT Dasar Indonesia Asahan 2. Menjual tenaga listrik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Aluminium (Persero) selanjutnya disebut undangan. sebagai “Perusahaan” adalah perusahaan 3. Melaksanakan yang melakukan usaha di bidang industri di bidang Aluminium mencapai pemasaran dan penjualan produk maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan sejenis yang dihasilkan oleh pihak lain dapat terpadu. Untuk melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: usaha baik di dalam maupun luar negeri. 4. Menyewakan atau mengkerjasamakan 1. Membangun dan menyelenggarakan usaha di kegiatan perdagangan meliputi bidang produksi dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Perusahaan. pengolahan Alumina, Pabrik Kalsinasi Kokas termasuk produk turunannya, Sebagai unit usaha utama, Perusahaan Pabrik Peleburan Aluminium termasuk memiliki produk turunannya. sekaligus kantor pusat, Pembangkit Listrik 2. Membangun dan mengoperasikan pabrik peleburan Aluminium Tenaga Air (PLTA) sebagai pendukung pembangkit listrik untuk menunjang aktivitas kegiatan usaha tersebut di atas. perwakilan serta kantor penghubung di 3. Melaksanakan kegiatan pemasaran, operasional, dan kantor dua kota besar, Jakarta dan Medan. penjualan dan distribusi hasil produksi sesuai dengan kegiatan usaha tersebut di atas dan produk sejenis lainnya. 4. Membangun dan mengoperasikan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan usaha utama. Selain kegiatan usaha utama di atas, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) selanjutnya disebut sebagai “Perusahaan” adalah Perusahaan dapat melakukan kegiatan perusahaan yang melakukan usaha lain dalam rangka optimalisasi usaha di bidang industri pemanfaatan sumber daya Perusahaan Aluminium terpadu. untuk: 1. Melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa, meliputi jasa konsultasi, rancang bangun/desain dan rekayasa/engineering pada kegiatan usaha tersebut di atas. 70 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Ruang Lingkup Usaha 71 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Sejarah Singkat Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, sungai yang mengalir dari Danau Toba, dan bermuara ke Selat Malaka sudah dilakukan berulang-ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Studi kelayakan paling awal dilakukan tahun 1919 oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pada tahun 1939 Maat-schappij Tot Exploitatie Va de Waterkracht in de Asahan Rivier (MEWA) berencana merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura. Pada tahun 1962, rencana pemanfaatan air Danau Toba untuk keperluan pembangkit listrik kembali berjalan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Rusia untuk mengadakan studi kelayakan pembangunan Proyek Asahan. Namun, hal ini kembali gagal akibat kondisi sosial politik ekonomi tahun 1965 yang tidak menguntungkan. Hingga tahun 1968, Nippon Koei perusahaan konsultan asal Jepang menyerahkan laporan kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Pada tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan. Tahun 1972 laporan ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, yang menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan Aluminium sebagai pengguna utama dari listrik yang dihasilkannya. Setelah melalui perundingan yang panjang dan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek Asahan, pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal asal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam Modal Jepang tersebut adalah: Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nisso Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui & Co., Ltd. Ke-12 penanam modal ini, bersama Pemerintah Jepang pada tanggal 25 November 1975 membentuk sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan di Tokyo. Pada 6 Januari 1976, NAA bersama Pemerintah Indonesia mendirikan sebuah perusahaan patungan di Jakarta, dengan nama PT Indonesia Asahan Aluminium (“Inalum”). Ini merupakan bagian dari Perjanjian Induk, dimana Inalum akan menjadi perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan. Saat Inalum didirikan, NAA menguasai 90% kepemilikan saham, sementara Pemerintah Indonesia hanya memiliki 10% saham. 72 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Sejarah Singkat September 1979, kepemilikan saham Pernyataan Pengalihan Saham No. 86 oleh berubah, dimana NAA memiliki 75% dan Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn, Nippon Pemerintah 25%. Asahan Aluminium Co., Ltd. mengalihkan Kepemilikan saham kemudian kembali investasinya atas 541.946 lembar saham berubah di Juni 1987, menjadi 58,87% Perusahaan kepada Pemerintah Republik milik NAA dan 41,13% dimiliki Pemerintah Indonesia Indonesia, dan mengalami perubahan Pemerintah Republik Indonesia membayar kembali pada 10 Februari 1998 menjadi kepada 41,12% untuk NAA dan 58,88% untuk Co.,Ltd. sebesar USD556.700.000 untuk Pemerintah Indonesia. pengalihan Indonesia memiliki Nippon adanya Negara Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan 100% atas 920.476 lembar saham Perusahaan yang diterbitkan. (pemegang saham) Asahan saham Aluminium tersebut. pengalihan dan Dengan tersebut, maka Untuk melaksanakan Perjanjian Induk, pemegang tunggal saham Perusahaan Pemerintah Indonesia adalah mengeluarkan SK Presiden kemudian No. 5 Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan 100% atas Tahun 1976 sebagai landasan hukum 920.476 terbentuknya Otorita Negara lembar saham Perusahaan Pengembangan yang diterbitkan. Perubahan Anggaran Proyek Asahan yang kemudian berganti Dasar yang berisi tentang perubahan nama menjadi Otorita Asahan. Otorita pemegang saham ini sudah mendapatkan ini yang persetujuan dari Menteri Hukum dan lancarnya Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menjadi wakil bertanggung pemerintah jawab pembangunan atas dan pengembangan dalam Surat Keputusan No. AHU- Proyek Asahan. Inalum tercatat sebagai AH.01.1056092 tanggal 24 Desember pelopor dan perusahaan pertama di 2013. Pada tanggal 21 April 2014, status Indonesia yang bergerak di bidang industri Perusahaan resmi berubah menjadi Badan peleburan Aluminium dengan investasi Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan sebesar 411 miliar Yen. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan Perjanjian Induk tersebut berakhir 30 Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan tahun sejak produksi komersial atau (Persero). pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada tanggal 9 Desember 2013, dilaksanakan penandatanganan “Agreement in relation to the expiry of the Master Agreement in respect of and the transfer of share in PT Indonesia Asahan Aluminium” sebagai pengakhiran Perjanjian Induk dan penyerahan saham Perusahaan yang dimiliki Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. kepada Pemerintah Republik Indonesia Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang industri peleburan Aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. (pemegang saham). Pada tanggal 19 Desember 2013, berdasarkan Akta 73 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Jejak Langkah 19191939 1968 19701972 1975 Studi kelayakan Laporan kelayakan Rekomendasi hasil Penandatanganan optimalisasi Sungai sementara Proyek laporan kelayakan Perjanjian Induk antara Asahan oleh Pemerintah Aluminium Asahan dan pembangunan Pemerintah Republik Hindia Belanda. laporan mengenai Power Pembangkit Listrik Indonesia dan 12 penanam Development Project oleh Tenaga Air (PLTA) modal asal Jepang. Nippon Koei. dan pabrik peleburan Studi kelayakan Sungai Asahan kembali Asahan, hasil kerjasama Pemerintah Jepang dan dilakukan Perusahaaan Departemen Pekerjaan ke-12 penanam modal asal Belanda, Maat- Umum dan Tenaga Listrik Proyek Asahan mendirikan schappij Tot Exploitatie dan Nippon Koei. perusahaan penanam Va de Waterkracht in de modal, Nippon Asahan Asahan Rivier (MEWA). Aluminium Co., Ltd. 74 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 74 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Jejak Langkah 1976 2013 2014 6 Januari, Pemerintah Kesepakatan pemutusan 21 April, Presiden Republik Indonesia melalui Republik Indonesia kontrak antara Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014 dan Nippon Asahan Republik Indonesia dan telah menetapkan status Perusahaan menjadi Aluminium Co., Ltd. Nippon Asahan Aluminium Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia menandatangani Co., Ltd. yang menandai Asahan Aluminium terhitung sejak tanggal 19 perjanjian perusahaan PT Indonesia Asahan Desember 2013. patungan PT Indonesia Aluminium (Persero) Asahan Aluminium. sebagai Badan Usaha 21 April, Menteri Negara BUMN selaku Milik Negara Republik Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Indonesia. Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Pemerintah Indonesia mendirikan Otorita Aluminium telah menandatangani dan Asahan. mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan melalui Surat Keputusan No. S-267/MBU/2014 tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 30 Mei, Dewan Komisaris menyetujui usulan mengenai Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang diajukan oleh Direksi Inalum pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 19 Desember, peluncuran logo dan mars Inalum yang baru sebagai bagian dari transformasi perubahan status Inalum menjadi BUMN. 75 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 75 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Keputusan Direksi No: SK-005/DIR/2014 tertanggal telah dilakukan dengan melibatkan unsur staf pimpinan 6 Juni 2014 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30 Mei 2014, yang selajutnya disahkan melalui Surat Visi “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan” Misi »» Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan. »» Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran. »» Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. »» Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium. 76 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Nilai-Nilai Perusahaan Perusahaan memiliki Nilai-nilai Perusahaan yang disebut PROSPEKTIF, dengan penjabaran sebagai berikut: Profesional Kami bekerja secara profesional dengan menerapkan praktik bisnis terbaik. Pengembangan Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan. Kerjasama Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi. Tanggung jawab Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik. Integritas Kami menjalankan bisnis dengan integritas. Faedah Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan. 77 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Logo Inalum Sesuai dengan perkembangan, logo Inalum juga mengalami perubahan yang diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan penjelasan sebagai berikut: 78 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Organisasi Administrasi Eddy Kristanto Direktur Umum & Sumber Daya Manusia Carry Mumbunan Umum & CSR Wijayanto Djoko L Administrasi SDM & Welfare Nugraha M. Toyib Pengembangan SDM Moh. Rozak H. Treasury Robinsong Girsang Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih Budgeting & Accounting Afrizal Noorbey Logistik Untung Baritno RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Komisaris Penunjang Komisaris: Komite Audit DEWAN KOMISARIS Proyek Pengembangan Dante Sinaga Direktur Pengembangan & Bisnis Harmon Yunaz Perencanaan Strategis Ismadi YS Jenal Marketing & Sales Salman Farisi Reduksi & Penuangan Aji Rustanto DIREKSI Karbon Kusnandar D. Sartono DIREKTUR UTAMA Winardi Direktur Operasi Sahala Hasoloan Sijabat Pemeliharaan Dwi Yantho Soetimin Engineering Ivan Ermisyam Operasi PLTA & Distribusi Muhammad Aris Tahir Pemeliharaan PLTA Benny Iskandar Wakil Manajemen* Sahala Hasoloan Sijabat Pengawasan Internal Rainaldy Harahap Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan Legal & Kepatuhan Satyawarman Tarigan Pengadaan Suryadi Munir Struktur Organisasi per 31 Desember *) Jabatan Wakil Manajemen secara ex-officio dirangkap oleh Direktur Operasi Auditor Internal Yohanes Sigit Subandriawan 79 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Komposisi Kepemilikan dan modal Saham Daftar Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham 100% Pemerintah Republik Indonesia Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham) 920.476 Persentase Kepemilikan (%) 100 Jumlah (USD) 920.476.000 Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham) Persentase Kepemilikan (%) Jumlah (USD) Pemerintah Republik Indonesia 920.476 100 920.476.000 Jumlah 920.476 100 920.476.000 Pemegang Saham Pada tanggal 19 Desember 2013 Nippon Asahan Aluminium, Co. Ltd., berdasarkan akta notaris No. 86 oleh sebesar USD556.700.000 Aryanti Artisari, SH., MKn, disebutkan pengalihan saham bahwa Aluminium demikian, pemegang saham Perusahaan Co., Ltd. mengalihkan 541.946 lembar tunggal adalah Negara Republik Indonesia sahamnya kepada Pemerintah Indonesia dengan (pemegang sebesar 920.476 lembar seperti yang Nippon Asahan saham), dan Pemerintah Republik Indonesia membayar kepada jumlah tersebut. kepemilikan untuk Dengan saham tersebut dalam tabel di atas. 80 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perusahaan melakukan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian perdagangan saham melalui Initial Public belum Badan Usaha Milik Negara. Oleh sebab Offering (IPO) atau Penawaran Umum itu, kronologis pencatatan saham dan Perdana. Seluruh kepemilikan lembar efek lainnya, serta pelaporan realisasi saham Perusahaan di bawah Negara penggunaan dana hasil Penawaran Umum Republik Indonesia dan dikelola oleh tidak dilaporkan dalam tahun buku 2014. 81 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Penghargaan dan Sertifikasi 1992 Penghargaan Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC). 1998 1998 2002 2004 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. AU98/1054 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. ID03/0239 untuk Pabrik Peleburan. Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No. GB02/55087 dari SGS International. Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. 82 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Penghargaan dan Sertifikasi 2005 2005 2005 2007 2008 2009 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code No. 02/0151-DN dari Pemerintah RI. Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. 83 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Penghargaan dan Sertifikasi 2010 2011 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2012 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. 2011 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. 2013 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. 2013 Certificate of Emission Reduction (CER) pertama di dunia dalam jajaran perusahaan peleburan aluminium dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) atau emisi gas rumah kaca sebesar 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun. 84 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Penghargaan dan Sertifikasi 2014 Peringkat GOLD untuk Program CSR bidang Pendidikan dan Budaya (Program Beasiswa Sarjana dan SMA berbasis Desa) dan Kesehatan (Pemberdayaan Posyandu), SILVER di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan (Program Warung Nelayan : Usaha Ekonomi Alternatif), serta peringkat APRESIASI di bidang Investasi Sosial untuk infrastruktur (Program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir) oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD), Kementerian Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan BSN (Badan Standarisasi Nasional) 2014 Penghargaan GKPM Awards: CSR Best Practice for MDGs dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan CFCD atas bentuk wujud nyata kontribusi dan komitmen Perusahaan di bidang pendidikan dasar. 2014 Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. 2014 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 85 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Analisa dan Pembahasan Manajemen Sejalan dengan misi Perusahaan untuk menjalankan industri Aluminium terpadu yang menguntungkan. Perusahaan merencanakan pengembangan usaha melalui peningkatan kapasitas peleburan aluminium dan melakukan integrasi bisnis Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Kebijakan Strategis 2014 Kebijakan Strategis 2014 ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per tahun pada 2020 akan dibutuhkan energi Integrasi bisnis ini secara vertikal baik ke listrik yang saat ini direncanakan berasal arah membangun dari PLTU sebagai sumber energi listrik pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC) bagi tungku reduksi baru dengan teknologi dan yang upstream pabrik (dengan Smelter Grade Alumina lebih modern. Pembangunan (SGA)) maupun ke arah downstream PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk (Pengembangan Bisnis Produk Turunan memenuhi suplai kebutuhan listrik pabrik Aluminium berupa billet, alloy, otopart peleburan Aluminium yang baru tetapi dan dalam juga dapat dimanfaatkan untuk Kawasan bentuk penanaman modal sendiri, anak Industri Terpadu Kuala Tanjung dan Sei Perusahaan maupun strategic partnership Mangkei maupun Sumatera Utara. kabel), yang dilakukan yang bertujuan untuk menjamin stabilitas suplai bahan baku serta mendukung Sebagai peningkatan pengembangan kapasitas produksi Aluminium. konsekuensi Perusahaan, dari yang diperlukan program dijalankan perluasan lahan, khususnya untuk proyek PLTU, Terkait dengan peningkatan kapasitas CPC dan Produk Turunan. Perusahaan produksi Aluminium dari saat ini sebesar juga merencanakan untuk melakukan 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu reklamasi wilayah pesisir di sisi Utara ton per tahun pada 2019, yang kemudian Pabrik Peleburan saat ini. 88 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Kebijakan Strategis 2014 No. Nama Proyek Progress di Tahun 2014 1. Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC) 2. Pabrik Bisnis Smelter Grade Alumina (SGA) 3. PLTU dan Pelabuhan 4. Ekspansi Pabrik Peleburan Aluminium 5. Produk Turunan Aluminium 6. Persiapan Lahan 7. Pendirian Anak Perusahaan 1. Izin prinsip pendirian Anak Perusahaan disetujui oleh RUPS pada 2 Mei 2014. 2. NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan calon mitra bisnis (PT Pertamina) terkait join preFeasibility Study (pre-FS) pembangunan pabrik CPC telah ditandatangani pada 6 November 2014. Sementara, proses join pre-FS dilaksanakan pada 21 Oktober 2014 s/d 15 Desember 2014. 3. Feasibility study oleh konsultan telah dilakukan sejak November 2014 dan ditargetkan selesai pada Maret 2015. 1. NDA dengan calon mitra bisnis, PT Antam Tbk (SGA-Mempawah) dan PT Alakasa Industrindo Tbk (Gesit Group), dilakukan sejak 19 September 2014 s/d 19 Desember 2014. 2. Penilaian (evaluasi) terhadap calon mitra bisnis di atas melalui akses data room, hasil Feasibility Study serta site visit telah dilaksanakan sejak 19 November 2014 s/d 19 Desember 2014 bersama dengan Konsultan Perusahaan. Rekomendasi terkait alternatif kemitraan serta tindak lanjut yang harus dilakukan telah disampaikan di dalam Laporan Evaluasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi, presentasi dan studi banding telah dilakukan selama kurun Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penandatanganan MoU dengan PT Bukit Asam Tbk untuk kerjasama PLTU Kuala Tanjung melalui Join Feasibility Study telah dilakukan pada 14 Oktober 2014. 3. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap negosiasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi dan presentasi telah dilakukan sejak Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap finalisasi hasil evaluasi. 1. Penandatanganan NDA dengan calon mitra pabrik kabel telah dilaksanakan pada Oktober 2014, sementara rapat pendahuluan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya telah dilaksanakan pada 13 November 2014. 2. Diskusi dengan Kementerian BUMN terkait hilirisasi industri Aluminium Perusahaan telah dilaksanakan pada 15 Desember 2014, dimana Kementerian BUMN secara prinsip menerima apa yang disampaikan Perusahaan dan meminta Perusahaan untuk melakukan hilirisasi melalui antara lain: Pembentukan Joint Venture Company (Perusahaan Patungan) dengan investor yang memberikan nilai tambah produk paling tinggi, Pembangunan pabrik semi produk secara mandiri, serta Pemanfaatan aset PT Asahan Aluminium Alloys. 3. Diskusi dengan PT Astra terkait bahan baku berupa produk alloy dari Perusahaan telah dilaksanakan pada Desember 2014. 1. Pembentukan Tim Persiapan Lahan melalui SK Direktur pada 14 Agustus 2014 dan Kick-off Meeting dilaksanakan pada 25 Agustus 2014. 2. Izin reklamasi lahan dari Pemerintah Daerah setempat diterima pada 19 September 2014. 3. Proses pengadaan konsultan untuk melakukan FS, AMDAL, Detail Enginering Design (DED) dan pengawasan proyek sedang dilakukan pada Desember 2014. Pada 2014, program ini difokuskan pada Tahap Persiapan untuk mendapatkan rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang akan dibentuk, yaitu CPC Plant, SGA Plant, PLTU, Pabrik Produk Turunan Aluminium dan Pengelolaan Limbah. 89 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasi Produksi Aluminium Proses Produksi Peleburan Aluminium merupakan aktivitas usaha utama Perusahaan. Tahapan proses peleburan dan produksi Aluminium dari Perusahaan dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Diagram Proses Peleburan dan Produksi Aluminium Proses produksi dimulai dari penerimaan Kokas yang ada di dalam silo kemudian bahan baku yaitu Alumina, Kokas (CPC) dicampur dengan butt atau puntung anoda dan Coal Tar Pitch (CTP) melalui pelabuhan dan dipanaskan terlebih dahulu. Material- sendiri, yang dibongkar dan dimasukkan material tersebut dicampur dengan pitch ke dalam silo masing-masing melalui belt sebagai perekatnya. Kemudian, material conveyor. Alumina di dalam silo kemudian tersebut dicetak dalam shaking machine dialirkan ke Dry Scrubber System untuk menjadi blok karbon mentah. Blok inilah direaksikan dengan gas HF dari tungku yang kemudian dipanggang di Baking reduksi. tersebut Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan kemudian dibawa ke pabrik penangkaian dan untuk diberikan tangkai, yang disebut Anode Reacted Changing Alumina Crane (ACC) dimasukkkan ke dalam tungku reduksi. Anode Assembly. Selanjutnya Anode 90 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Menteri BUMN, Rini M Soemarno dalam kunjungannya ke Inalum sebagai kunjungan pertama ke BUMN di luar Pulau Jawa Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Operasi Assembly dibawa ke Pabrik Reduksi Furnace. dengan kendaraan khusus, Setelah mendapat proses Anode lanjutan, Aluminium cair ini dicetak di Transport Car (ATC) untuk digunakan Casting Machine menjadi Ingot dengan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. beratnya 22,7 kg per batang. Inilah produk Setelah anoda tersebut dipakai selama akhir Perusahaan, Aluminium batangan kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung (ingot) yang di bundling dan siap untuk Anoda tersebut diganti dengan yang baru. dipasarkan. Puntung tersebut kemudian dipecah di pabrik penangkaian untuk dipakai Bahan baku yang disediakan didapat lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina melalui pembelian secara impor maupun akan Aluminium lokal. Penyediaan bahan baku dilakukan cair dengan jumlah produksi setiap pot setiap tahun yang dihitung berdasarkan 1,8 sampai 2 ton Aluminium/32 jam. kebutuhan operasi yang telah ditetapkan. Aluminium cair tersebut dibawa ke pabrik Sumber penyediaan bahan baku utama Penuangan dengan Metal Transport Car Perusahaan adalah sebagai berikut: dielektrolisa menjadi (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Bahan Baku Sumber Penyedia Bahan Baku Impor Alumina Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch (CTP) : Australia : Kuwait, Jepang, India : Argentina : India, Tiongkok Bahan Baku Lokal Aluminium Fluoride (ALF3). Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur : Surabaya : Surabaya : Surabaya Produktifitas Produksi Produksi Aluminium dari sama pada tahun fiskal 2013 yang perusahaan mencapai 191.821 ton. mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selama sembilan bulan terakhir, periode Tabel di bawah menunjukkan kinerja tahun operasi produksi buku April-Desember 2014, pabrik peleburan Aluminium mencapai antara tahun 2010 hingga 2014 yang 199.692 ton, meningkat 4,1 % atau 7.871 cukup memuaskan dengan pencapaian ton dari pencapaian di periode yang sebagai berikut: Aluminium ingot 91 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasi ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/ RATA-RATA 1. JUMLAH TUNGKU REDUKSI (pot) Startup(MC Base) Pot 50 70 76 117 84 397 Cut-out Pot 67 70 69 104 105 415 Operasi Tungku Akhir Bulan Pot 486 503 503 496 483 486 Pot.Hari 138.488 181.443 182.375 177.375 181.928 861.609 Tungku. Hari 2. PRODUKSI ALUMINIUM Produksi Aluminium Ingot Ton 199.692 256.602 254.150 246.086 253.803 1.210.333 3. BASIS DATA Arus kA 197,9 193,14 190,16 190,55 190,024 192,354 Current Efficiency (CE) % 91,68 91,81 91,86 91,31 91,55 91,64 Produksi Aluminium Ton/Pot 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 Tegangan Pot V 4,364 4,373 4,359 4,372 4,347 4,363 DC Power kWH/T-Al 14.193 14.201 14.150 14.279 14.162 14.197 DC Power Gross kWH/T-Al 14.194 14.205 14.151 14.279 14.174 14.201 AC Power Nett kWH/T-Al 14.652 14.658 14.591 14.701 14.628 14.646 AC Power Gross kWH/T-Al 14.653 14.662 14.592 14.701 14.640 14.650 4. KEMURNIAN METAL Al % 99,78 99,81 99,81 99,8 99,78 99,8 Fe % 0,176 0,148 0,141 0,158 0,174 0,16 Si % 0,041 0,041 0,046 0,043 0,044 0,043 5. UNIT KONSUMSI Alumina kg/T-Al 1.904 1.900 1.900 1.900 1.900 1.901 Aluminium Fluoride kg/T-Al 18,2 18,7 19,3 18,8 14,5 17,9 Soda Ash Ton 12,9 0,6 0,6 1 0,6 15,8 Petroleum Cokes Ton 9,19 22,95 0,9 55,02 88,1 LPG Ton 141,33 149,02 236,18 368,42 99,18 994,1 Siklus Penggantian Anoda hari 26,9 27,17 27,15 25,82 26,09 26,63 92 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Operasi ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/ RATA-RATA Early AC Ratio % 2,23 3,06 1,69 4,55 6,52 3,6 Anode (Gross) kg/T-Al 611 611 613 616 612 612,6 Anode (Nett) kg/T-Al 443 444 445 446 444 444,3 6. BATH BEKU Product Cut-Out Ton 201 210 207 429 432 1.479 Normal Ton 9.507 9.260 10.237 9.070 7.423 45.497 Total Ton 9.708 9.651 10.444 9.499 7.855 47.157 Using Start-Up Ton 1.035 1.633 1.725 3.611 2.783 10.787 Abnormal Ton 5.295 4.015 2.579 4.164 3.982 20.035 To S-52 Ton 2.435 1.854 2.703 1.000 2.012 10.004 Total Ton 8.764 7.964 7.550 23.302 21.467 69.047 Penjualan Ton 2.260 2.000 - 500 1.500 1.252 Balance Ton 2.698 3.636 2.444 1.970 1.844 2.518 *Periode April – Desember 2014 Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode Tahun Fiskal 2010-2013 & Tahun Buku 2014) adalah sebagai berikut: Unit : Ton Tahun No Bahan Baku 1 Alumina 2 Calcined Petroleum Cokes - High Sulfur 2014* 2013 2012 2011 2010 430.078 445.420 471.240 441.389 514.930 57.110 66.301 55.725 40.840 69.081 - Low Sulfur 33.655 57.907 36.514 60.879 35.691 3 Coal Tar Pitch 19.422 22.045 23.528 21.400 28.241 4 Aluminium Floride 3.500 4.449 4.300 4.500 4.000 *Periode April – Desember 2014 Pemeliharaan Tercapainya target produksi, didukung oleh peralatan dan fasillitas yang memadai. Perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap pemeliharaan terhadap peralatan dan 93 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasi fasilitas pendukung guna menunjang proses produksi. Upaya-upaya pemeliharaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel Kinerja Pemeliharaan 2014 No Item Apr. Mei Jun. Jul. % 98 96 92 97 97 93 95 95 Frekuensi peralatan kali bermasalah 8 10 10 11 8 5 10 11 1 2 Availability Total/ Rata2 2013 2012 2011 2010 95 95 95 94 92 91 12 85 189 778 1.047 1.482 Agu. Sep. Okt. Nop. Des. Catatan: - Available hours (%) = (24 Jam - Down Time)/24 Jam Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta) 1000 D.T.H 3.674 KM2 D.T.H 3.450 KM2 0 KM 900 14.5 KM EL 905,00 14.5 KM 800 D.T.H 3.370 KM2 8.8 KM 23.3 KM 4.9 KM EL 735,40 700 D.T.H 3.820 KM2 28.2 KM 1.8 KM Tangki Peredam Bendungan 2 Jalur Pipa Tekan 600 30.0 KM Tangki Peredam 500 Bendungan 400 2 Jalur Pipa Tekan 300 200 100 DanauToba Bendungan Pengatur Stasiun Tenaga Siguragura Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi listrik dalam proses produksi, Perusahaan mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas terpasang mencapai 603 MW. Energi listrik yang diproduksi baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga berkapasitas terpakai sebesar 553 MW. Energi listrik ini digunakan untuk kebutuhan pabrik dan fasilitas pendukungnya. 94 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Stasiun Tenaga Tangga Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Operasi Selama tahun 2014, Perusahaan juga mendistribusikan listrik kepada jaringan kelistrikan Sumatera Utara sesuai dengan permohonan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membantu mengatasi masalah kelistrikan di Sumatera Utara. Danau Toba Sebagai Daerah Tangkapan Air Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba merupakan kondisi operasional yang terus dipantau untuk menjaga ketinggiannya sesuai dengan Protokol Tinggi Muka Air Danau Toba, yaitu pada level 902,4 m sampai dengan 905,0 m di atas permukaan laut Sepanjang tahun 2014 kondisi TMA Danau Toba sangat baik untuk memenuhi target produksi Perusahaan. Pada awal April 2014, TMA Danau Toba berada pada 904,354 m dan akhir Desember 2014 berada pada 904,360 m. TMA tertinggi terjadi pada 5 Juni 2014 (904,619 m) dan terendah pada 18 Oktober 2014 (903,766 m). Kondisi yang baik tersebut didukung oleh besarnya rata-rata jumlah debit air yang masuk ke Danau Toba adalah 125,4 m3/s, sementara debit air total yang keluar dari Bendungan Pengatur dan Asahan-1 untuk kebutuhan produksi Perusahaan adalah sebesar 125,16 m3/s. 95 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasi Tren Tinggi Muka Air sebagai Pilar Sumber Energi Tinggi Muka Air Danau Toba 905.500 905.000 Meter 904.500 904.000 903.500 903.000 902.500 902.000 2013 2012 2014 (April-Desember) akhir bulan Tahun 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 901.500 Sedangkan pembangkitan dan distribusi energi listrik adalah seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini : (Unit MWH) Konsumsi Perumahan 15.309 1.019 43.857 336.720 15.831 1.038 39.918 326.050 15.068 1.088 14.599 377.421 336.184 16.253 1.091 23.893 388.250 333.619 16.235 977 37.419 12.071 377.439 321.831 15.693 936 38.980 - 12.405 391.783 332.700 16.988 982 41.114 - 11.319 385.317 324.644 15.958 936 43.780 Bulan Pembangkit Apr 2014 398.190 1.341 692 11.637 384.520 324.335 Mei 406.862 1.382 411 11.563 393.506 Juni 367.483 1.350 515 8.813 356.805 Juli 389.241 1.379 329 10.113 Agustus 401.194 1.372 - 11.572 September 390.827 1.317 - Oktober 405.556 1.368 November 397.971 1.335 Desember Total IPP Konsusi Supplai Dari/Ke PLN**) Daya Hilang Terima Dalam Pabrik Transmisi Peleburan Peleburan Supplai ke PLN*) Lainnya 414.166 1.376 - 12.075 400.716 329.260 16.169 988 54.300 3.571.490 12.218 1.947 101.568 3.455.757 2.965.342 143.501 9.054 337.860 *)PLN Balige **)PLN Medan 96 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Operasi Tabel Pembangkitan Energi dan Produksi Tahun (April - Maret) Tinggi Air Danau Toba (m) Arus Line (kA) Pot Operasi (PIO) (Pot) Produksi Ingot (Ribu Ton) Penjualan Ingot (Ribu Ton) 2000 904,053 181 453 205.002 196.514 2001 903,662 183 331 192.331 172.696 2002 904,677 181 379 163.225 196.514 2003 905,019 180 499 206.952 210.623 2004 904,867 183 503 246.935 240.140 2005 903,791 187 500 252.329 247.915 2006 903,732 189 470 247.842 246.213 2007 904,581 190 475 241.451 247.811 2008 905,100 189 504 245.526 249.133 2009 904,412 190 504 255.994 254.740 2010 903,924 190 483 253.803 254.007 2011 904,087 191 496 246.086 247.947 2012 904,993 190 503 254.150 250.954 2013 904,355 193,14 503 256.602 260.561 2014 (Apr-Des) 904,360 197,90 486 199.692 199.925 * Sebelum 2014, tahun fiskal dimulai bulan April hingga Maret tahun berikutnya. Kapasitas PLTA dan Utilisasi Energi Dari kapasitas terpasang sebesar 603 MW baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga, energi listrik yang diproduksi oleh PLTA memiliki kapasitas optimum sebesar 570 MW. Kapasitas terpasang pabrik peleburan Aluminium saat ini membutuhkan daya sebesar 433 MW. PLTA Siguragura mampu memberikan kapasitas optimum 286 MW, sementara PLTA Tangga memberikan 316,8 MW. Kedua PLTA ini dapat beroperasi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan energi listrik Perusahaan. Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik peleburan Aluminium. Prestasi ini diraih melalui optimalisasi semua sumber daya yang ada, termasuk dengan meningkatkan arus listrik kapasitas rancangan pot reduksi dari 175 kA menjadi 198 kA. 97 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Aspek Pemasaran Perusahaan menggunakan strategi menerapkan kontrak jangka panjang yang berlaku tahunan untuk mengikat para Pembeli potensial demi tercapainya target penjualan. Untuk pembeli yang jumlah pembeliannya kurang signifikan dan cenderung fluktuatif, kontrak dilakukan melalui spot contract. Dari sisi bauran pemasaran, strategi yang dipergunakan sebagai berikut: Produk : terdapat dua grade, yaitu 99,7% dan 99,9%. Harga : mengacu pada formula harga yang berlaku secara internasional, London Metal Exchange (LME). : dilakukan dengan berbagai program seperti kunjungan ke Pembeli untuk berdiskusi dan sharing informasi, kunjungan Pembeli ke pabrik peleburan Perusahaan untuk lebih memahami proses produksi, proses pencetakan/penimbangan hingga quality assurance. Di samping itu, dukungan kepada Pembeli diberikan dengan berpartisipasi atas kegiatan yang dilakukan Pembeli. : memanfaatkan keunggulan geografis untuk mendapatkan keunggulan waktu pengiriman dan penempatan stok di gudang di Jakarta dan Surabaya. Selain itu sebagai pelayanan kepada Pembeli, pengiriman dilakukan hingga ke gudang Pembeli. Promosi Pengiriman Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 Sejauh ini, Perusahaan memperkirakan tentang Penjualan Produk Utama dan mampu menyuplai 30% dari kebutuhan Produk Sampingan PT Indonesia Asahan produk Aluminium dalam negeri yang Aluminium diperkirakan (Persero), penjualan harus sebesar 800.000 MT. memprioritaskan kebutuhan perusahaan Pemenuhan kebutuhan produk Aluminium pengolahan di dalam negeri. Sedangkan dalam negeri dilakukan melalui impor ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu luar negeri. Hal ini menjadi potensi besar untuk menjaga brand “INAL” di luar bagi Perusahaan untuk dapat menggarap negeri dengan mempertimbangkan target pasar produk Aluminium dalam negeri penjualan, situasi pasar, perkembangan yang industri Aluminium dalam negeri, tingkat cukup tinggi. memiliki proyeksi pertumbuhan keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan. Konsumsi Produk Aluminium Dalam Negeri Inalum 30% Total Estimasi 800.000 MT IMPOR 70% 98 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Aspek Pemasaran Evaluasi Kinerja Pemasaran Tahun 2014 April - Desember 2014 No 1. Kenaikan (Penurunan) (MT) RKAP (MT) Realisasi (MT) 196.638 176.974 19.664 11.800 USD1.783,33 USD205,53 ----- 199.923 142.923 57.000 11.139 USD1.918,71 USD397,17 11 9 3.285 (34.051) 37.336 661 USD135,38 USD191,64 11 9 101.7 80,8 289,9 105,9 107,6 193,2 100,0 100,0 (6.000) 0 Uraian 2. 3. 4. 5. 6. Total Penjualan Aluminium - Domestik - Eksport Stok Akhir Tahun 2014 Harga LME Aluminium Premium Aluminium Ingot Pembeli Baru Domestik Pembeli Baru Eksport 7. Penjualan Aluminium Anoda 6.000 0 8. Buyer Gathering & Buyer Visit 3 kali 3 kali Pencapaian (%) 0 Keterangan Menunggu longitudinal slot machine 100,0 Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan tidak menerima klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual. Penjualan dan Pendapatan Pada tahun buku 2014, volume penjualan Aluminium Ingot meningkat 5,02% atau sebesar 9.562 MT, menjadi sebesar 199.925 MT, dari pencapaian di periode yang sama pada tahun buku 2013 yang mencapai 190.363 MT. Sedangkan untuk tahun fiskal 2013 (selama 12 bulan) total penjualan mencapai 260.561 MT. Dari volume penjualan pada periode tahun buku 2014 tersebut, penjualan domestik meningkat 71,45% atau 59.563 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi sebesar 142.925 MT di tahun 2014. Di samping peningkatan penjualan domestik dari para pembeli yang sudah terdaftar, peningkatan penjualan ini juga disebabkan oleh penambahan 9 pembeli domestik baru. Adapun penjualan ekspor sebesar 57.000 MT, turun 99 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Aspek Pemasaran 46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 107.001 MT, sehubungan dengan kebijakan Perusahaan mengutamakan penjualan di domestik untuk mendukung industri Aluminium dalam negeri. Penjualan ekspor dilakukan melalui mekanisme tender internasional. Pada umumnya negara tujuan ekspor adalah Jepang, Korea, Turki, Thailand, Italia dan Tiongkok. Penjualan Aluminium Ingot Volume Penjualan (MT) Domestik Ekspor Jumlah 2014* 2013 2012 2011 2010 142.925 57.000 199.925 130.559 130.002 260.561 101.451 149.503 250.954 99.343 148.604 247.947 102.001 152.006 254.007 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Dalam melakukan aktivitas penjualan, acuan harga yang digunakan adalah harga Cash Settlement yang diterbitkan oleh London Metal Exchange (LME) sebagai bursa yang memperdagangkan produk Aluminium. LME Cash Settlement untuk tahun buku 2014 rata- rata sebesar USD1.918,52 per MT, lebih tinggi USD146,00 dari tahun buku 2013, yang rata-rata sebesar USD1.772,52 per MT. Tabel di bawah ini menunjukkan alokasi dari penjualan Aluminium Ingot dan harga di tahun buku 2014. Jumlah Penjualan (Ribu MT) Bulan Domestik Eksport Total Referensi (USD/MT) Harga Penjualan LME Cash April 16.387 - 16.387 2.163,93 1.809,65 Mei 18.783 - 18.783 2.106,10 1.749,10 Juni 19.392 11.000 30.392 2.188,62 1.834,40 Juli 13.653 - 13.653 2.319,87 1.945,41 Agustus 15.316 6.000 21.316 2.398,58 2.030,23 September 14.416 11.000 25.416 2.384,43 1.992,48 Oktober 14.637 15.000 29.637 2.334,99 1.938,20 November 15.148 7.000 22.148 2.452,61 2.053,93 Desember 15.193 7.000 22.193 2.321,53 1.913,24 Pertumbuhan penjualan Aluminium Ingot selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada 100 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Aspek Pemasaran tabel di bawah ini: Pendapatan dari Penjualan (USD ribu) 2014* 2013 2012 2011 2010 459.983 497.792 508.823 579.677 577.650 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Pada tahun 2014, penjualan Aluminium Ingot memberikan kontribusi sebesar USD459.983 ribu yang merupakan kontribusi paling utama dari keseluruhan Penjualan bersih Perusahaan sebesar USD480.459 ribu. Pendapatan dari penjualan produk peleburan Aluminium tahun 2014 lebih besar 27,52 % atau USD99.255 ribu dari pencapaian periode yang sama di tahun fiskal 2013. Penjualan produksi Aluminium Ingot berkontribusi sebesar 95,74% dari total Penjualan bersih Perusahaan. Penjualan listrik yang saat ini dijalankan Perusahaan merupakan kelanjutan penjualan listrik secara swap yang sudah berlangsung selama ini dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Kontribusi penjualan energi listrik yang dipasok PLTA Siguragura dan Tangga kepada PLN dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kontribusi Penjualan Listrik Terhadap Total Pendapatan Neto Perbandingan Periode 2009 - 2014 Item Unit Tahun 2014* 2013 Penjualan Listrik Ribu USD 20.475 23.320 2012 3.005 2011 - 2010 - Total Penjualan Ribu USD 480.459 521.111 511.828 579.677 577.650 Persentase Kontribusi % 4,3 4,5 0,6 - - * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Per 31 Desember 2014, segmen usaha lainnya dari penjualan listrik memberikan kontribusi sebesar USD20.475 ribu, atau 4,3% dari total Penjualan Neto Perusahaan yang sebesar USD480.459 ribu. 101 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Setelah secara resmi berubah status dari Perusahaan Modal Asing (PMA) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN pada tanggal 19 Desember 2013, PT Indonesia Asahan Aluminium mengajukan perubahan tahun buku periode akuntansi yaitu dari Tahun Fiskal menjadi Tahun Kalender yang dimulai 1 Januari 2015. Perubahan periode pembukuan telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-00002/ THBK/WPJ.19/KP.0203/2014 tanggal 26 September 2014. Berdasarkan persetujuan tersebut Perusahaan menyiapkan Laporan Keuangan selama 9 (sembilan) bulan terhitung mulai 1 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. Standar Penyajian Informasi Informasi yang disampaikan dalam pembahasan ini mengacu kepada Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Maret 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) dan memperoleh opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2013 untuk mencerminkan interpretasi yang lebih tepat atas Standar Akuntansi Keuangan yang terkait dengan kewajiban perpajakan sehubungan dengan berakhirnya Penjanjian Induk dan cadangan remediasi tanah. Analisa Laba Rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu , kecuali dinyatakan lain) 2014* 2013 (Disajikan kembali) Penjualan Beban Laba rugi komprehensif 480.459 351.775 128.684 521.111 457.069 64.042 Kenaikan (Penurunan) (40.652) (105.294) 64.642 Pencapaian (%) 92,20 76,96 200,94 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Penjualan Penjualan tahun 2014 turun 7,8% atau sebesar USD40.652 ribu dibandingkan tahun 2013 mengingat Penjualan tahun 2014 dicatat untuk 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk 12 bulan. Penjualan tahun 2014 tersebut terdiri dari Penjualan Aluminium Ingot sebesar USD459.983 ribu dan penjualan listrik sebesar USD20.475 ribu sedangkan Penjualan tahun 2013 terdiri dari penjualan Aluminium Ingot sebesar USD497.792 ribu dan penjualan listrik USD23.320 ribu. 102 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan Laba tahun 2014 naik 100,94% Beban-beban Beban tahun 2014 turun 23,04% atau sebesar USD105.294 ribu dibandingkan tahun 2013 karena periode beban tahun 2014 hanya 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk atau sebesar 12 bulan. Beban tahun 2014 tersebut terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD64.642 ribu USD306.945 ribu dan beban lainnya sebesar USD44.830 ribu, sedangkan beban tahun dibandingkan tahun 2013 terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD418.247 ribu, dan beban lainnya 2013. sebesar USD38.822 ribu. Laba Komprehensif Laba tahun 2014 naik 100,94% atau sebesar USD64.642 ribu dibandingkan tahun 2013 disebabkan oleh harga jual Aluminium Ingot di tahun 2014 lebih tinggi (yaitu sebesar USD 2.300,78/MT) dari harga jual Aluminium Ingot tahun 2013 sebesar USD 1.910,46/MT, disamping beban Perusahaan turun cukup signifikan pada tahun 2014 karena Perusahaan tidak lagi berkewajiban untuk membayar dana lingkungan sebesar USD13.224 ribu, penggantian biaya Otorita Asahan (OA) sebesar USD1.797 ribu dan penggantian biaya Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD1.073 ribu. Posisi Keuangan Aset (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) 2014* Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset 718.779 371.364 1.090.143 2013 (Disajikan kembali) Kenaikan (Penurunan) 663.562 384.047 1.047.609 55.217 (12.683) 42.534 Pencapaian (%) 108,32 96,70 104,06 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Aset lancar naik 8,32% atau sebesar USD55.217 ribu dibandingkan tahun 2013 terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo kas tahun 2014 sebesar USD 492.457, yang lebih tinggi USD 60.661 dari saldo kas tahun 2013 sebesar USD 431.796. Selain itu saldo Piutang Usaha turun sebesar USD17.276 ribu, Persediaan bersih naik sebesar USD23.501 ribu dan Aset Lancar lainnya turun sebesar USD11,669 ribu. Aset Tidak Lancar turun 3,3% atau USD12.683 ribu dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini disebabkan terutama oleh turunnya Aset Tetap dan Aset Pajak Tangguhan masing-masing sebesar USD6.468 ribu dan USD5.906 ribu. 103 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Liabilitas dan Ekuitas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2013 (Disajikan kembali) Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%) 106.540 983.603 59.380 988.229 47.160 (4.626) 179,42 99,53 1.090.143 1.047.609 42.534 104,06 2014* * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Jumlah liabilitas naik 79,42% atau USD47.160 ribu disebabkan oleh Utang Usaha naik sebesar USD15.840 ribu yang berasal dari pembelian Bahan Baku dan material lainnya di bulan Desember 2014, Utang Pajak naik sebesar USD25.692 ribu karena naiknya Laba Sebelum Pajak di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, dan lainnya USD5,628 ribu. Jumlah Ekuitas turun 0,47% atau USD4.626 ribu dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD 133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114,04 miliar dan dividen tahun 2013 sebesar Rp394.542.333 ribu. Arus Kas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan 2014* 2013 (Disajikan kembali) Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%) 57.451 261.558 (204.107) 21,96 (13.480) (8.374) (5.106) 160,97 (133.310) (24.053) (109.257) 554,23 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Kas Bersih dari aktivitas operasi turun 78,04% atau sebesar USD204.107 ribu dibandingkan tahun 2013 karena penempatan deposito berjangka 6 bulan sebesar USD150 juta, pembelian persediaan sebesar USD23.704 ribu, pembayaran kekurangan Annual Fee ke pemerintah Indonesia sebesar USD5.067 ribu, pajak penghasilan sebesar USD5.885 ribu, pembayaran hutang pajak USD8.341 ribu, pembayaran pajak daerah sebesar USD2.672 ribu dan pembayaran lainnya sebesar USD8.438 ribu. Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 60,97% atau sebesar USD5.106 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pengeluaran kas untuk pembelian Aset Tetap. 104 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas pendanaan naik 454,23% atau sebesar USD109.257 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114.040.000 ribu. Rasio-rasio Keuangan Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 Kenaikan (Penurunan) Pencapaian Rasio Profitabilitas Rasio laba bersih terhadap jumlah aset, ROA % 11,80 6,11 5,69 193,13 Rasio laba bersih terhadap ekuitas, ROE % 13,08 6,48 6,60 201,85 Rasio laba kotor % 36,11 19,74 16,37 182,93 Rasio laba bersih % 26,78 12,29 14,49 217,90 Marjin EBITDA % 39,36 21,60 17,76 182,22 (781,86) 50,70 Rasio Likuiditas Rasio lancar % 804,09 1.585,95 Rasio Solvabilitas Rasio liabilitas terhadap ekuitas % Rasio liabilitas terhadap % aset Liabilitas/EBITDA (kali) 10,83 6,01 4,82 180,20 9,77 5,67 4,10 172,31 0,56 0,53 0,03 105,66 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Profitabilitas Profitabilitas Perusahaan menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada tahun 2014, masing-masing ditunjukkan oleh meningkatnya rasio-rasio: ROA, ROE, Rasio Laba Kotor, Rasio Laba Bersih, maupun Marjin EBITDA. ROA tahun 2014 naik 93,13% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu. ROE tahun 2014 naik 101,85% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu dan jumlah ekuitas tahun 2014 turun sebesar USD4.625 ribu. Rasio Laba kotor 2014 naik sebesar 82,93% dari tahun 2013 karena laba kotor tahun 2014 naik dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata jual Aluminium Ingot tahun 2014 naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun 2013. 105 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Rasio Laba bersih 2014 naik sebesar Solvabilitas 117,90% dari tahun 2013 karena harga Solvabilitas Perusahaan pada tahun 2014 jual rata-rata Aluminium Ingot tahun sangat solvable karena struktur keuangan 2014 naik sebesar USD390,32 per ton Perusahaan sepenuhnya berasal dari dibandingkan tahun 2013, Pendapatan Ekuitas (Debt Free) bunga • Rasio tahun 2014 naik sebesar Liabilitas terhadap ekuitas USD5.368 ribu disebabkan peningkatan 2014 naik sebesar 80,20% dari tahun suku bunga deposito berjangka dengan 2013 karena liabilitas tahun 2014 naik yang pernah mencapai 3,55% pertahun sebesar USD47.160 ribu sedangkan untuk dolar Amerika Serikat sedangkan ekuitas tahun 2014 turun sebesar tahun USD4.625 ribu. 2013 tingkat suku bunga berkisar 2,25% - 2,50%. Pada tahun • Rasio liabilitas terhadap aset 2014 2014, biaya operasional turun sebesar naik sebesar 72,31% dari tahun USD17.461 berakhirnya 2013 karena liabilitas tahun 2014 naik kewajiban pembayaran dana lingkungan sebesar USD47.160 ribu dan aset naik ribu sebagaimana karena diatur dalam sebesar USD42.536 ribu. Perjanjian • Liabilitas/EBITDA 2014 naik sebesar Induk. 5,66% karena liabilitas 2014 naik Marjin EBITDA 2014 naik sebesar 82,22% sebesar USD47.160 ribu dibandingkan dari tahun 2013, karena naiknya harga tahun 2013. Naiknya liabilitas 2014 jual rata-rata Aluminium Ingot sebesar karena utang usaha naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun USD15.840 ribu, Utang Pajak naik 2013. sebesar USD25.693 ribu akibat dari kenaikan Laba sebelum pajak tahun Likuiditas 2014 dibandingkan tahun 2013, dan Pada akhir tahun 2014 Perusahaan memiliki likuiditas dengan nilai kas yang cukup kuat dan setara kas USD342.457 ribu atau rasio kas sebesar 383,10% yang berarti lainnya sebesar USD5,627 ribu. Tingkat Usaha Kolektabilitas Piutang Perusahaan mempunyai kas dan setara kas lebih Tingkat Kolektabilitas Piutang Usaha besar dari jumlah kewajiban lancar. Rasio Tingkat kolektabilitas Piutang Usaha pada lancar tahun 2014 turun 49,30% dari tahun 2014 meningkat dari 52 hari pada tahun 2013 karena utang lancar tahun tahun 2013 menjadi 33 hari pada tahun 2014 naik sebesar USD55.218 ribu. Hal 2014. Peningkatan kolektibilitas piutang ini ini menunjukkan bahwa kemampuan menunjukkan bahwa manajemen perusahaan membayar seluruh utang Perusahaan dapat tetap efektif dalam jangka pendeknya adalah sangat baik. mengelola tagihan ke pelanggan. Sebagai upaya mitigasi risiko piutang 106 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan tidak tertagih, Perusahaan menerapkan Letter of Credit (L/C) dalam penjualan sistem pembayaran dimuka, Surat Kredit produk utama berupa Aluminium Ingot. Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan Struktur Modal Perusahaan Pada akhir tahun 2014 struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut: (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) 2014* Modal Saham 920.476 920.476 0 0 17.662 10.800 6.862 163,54 45.465 56.952 (11.487) 79,83 983.603 988.229 (4.626) 99,53 Saldo Laba dicadangkan Saldo Laba belum dicadangkan Jumlah Modal 2013 (Disajikan Kembali) Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%) * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Modal saham mengalami Perusahaan perubahan. tidak Sedangkan Kebijakan Manajemen Struktur Modal Terkait saldo laba dicadangkan tahun 2014 naik 63,54% atau USD6.862 ribu Perusahaan mempertahankan struktur dibandingkan tahun 2013 karena adanya modal yang ada saat ini, mengingat tambahan pencadangan saldo laba yang rencana diputuskan RUPS tahun 2013. Saldo membutuhkan tambahan modal besar Laba belum dicadangkan tahun 2014 akan dilaksanakan mulai tahun 2015 turun 20,17% atau USD11.487 ribu karena sampai dengan 2019 sesuai dengan adanya pembayaran Dividen 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan Dividen interim 2014 dengan total sebesar (RJPP). pengembangan usaha yang USD133.310 ribu dengan laba bersih tahun berjalan 2014 sebesar USD128.684 ribu. Realisasi Investasi Barang Modal Investasi Barang Modal Investasi barang modal yang bersifat rutin pada tahun 2014 difokuskan pada perawatan atau peremajaan aset perusahaan yang sudah terjadwal di 2 lokasi kerja Perusahaan yaitu di Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung dan Pabrik Pembangkit Listrik di Paritohan. Lokasi Jumlah (USD) Pabrik Peleburan 9.789.334 Pabrik Pembangkit Listrik 3.690.481 Total 13.479.815 107 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Perbandingan Proyeksi 2014 dan Pencapaian Pejualan, Beban-beban serta Laba Rugi (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Penjualan bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban operasional Pendapatan (beban) lainnya Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih Penjualan (kerugian) komprehensif lain Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas EBITDA RKAP 2014 Realisasi 2014 416.568 (315.269) 101.299 (16.738) 4.789 Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%) 480.459 (306.945) 173.514 (12.918) 9.033 63.891 (8.324) 72.215 (3.820) 4.244 115,34 97,36 171,29 77,18 188,62 (449) (449) n.a. 0 89.349 (22.337) 67.012 169.179 ( 40.495) 128.684 79.830 18.158 61.672 189,35 181,29 192,03 0 0 0 n.a. 67.012 128.684 61.672 192,03 108.845 189.128 80.283 173,76 Penjualan mencapai USD480.459 ribu turun 22,82% sebesar USD3.820 ribu atau naik 15,34% sebesar USD63.891 dari RKAP sebesar USD16.738 ribu yang ribu dari RKAP sebesar USD 416.568 utamanya ribu, yang disebabkan oleh kenaikan beban penjualan. Pendapatan (beban) harga kuantitas lainnya sebesar USD9.033 ribu naik penjualan dibandingkan dengan RKAP. sebesar 88,62% atau sebesar USD4.244 Sedangkan ribu jual dan kenaikan Beban Pokok Penjualan dari disebabkan RKAP oleh sebesar turunnya USD4.789 mencapai USD306.945 ribu atau turun ribu terutama disebabkan RKAP 2014 2,64% dari mencatat beban remediasi tanah sebesar RKAP sebesar USD315.269 ribu, yang USD4 juta sedangkan pada tahun 2014 utamanya disebabkan karena Perusahaan dilakukan melakukan usaha optimalisasi dan efisiensi Keuangan atas beban remediasi tersebut untuk meningkatkan produksi ingot melalui ke tahun Laporan Keuangan 2013 dan percepatan instalasi sistem pengumpanan 2012 Laba Bersih tahun 2014 mencapai Alumina, penyesuaian peningkatan arus USD128.684 ribu atau naik 92,03% dengan sebesar USD61.672 ribu dari RKAP sebesar USD8.324 optimalisasi Anoda, ribu Katoda, dan proses kendali. Beban Operasional penyajian kembali Laporan sebesar USD67.012 ribu. tercatat sebesar USD12.918 ribu atau 108 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan Posisi Keuangan (Angka-angka disajikan dalam Ribu Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) RKAP 2014 Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Realisasi total aset Realisasi 2014 Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%) 628.732 426.515 1.055.247 718.779 371.364 1.090.143 90.047 (55.151) 34.896 114,32 87,07 103,31 17.499 5.151 22.650 1.032.596 1.055.247 89.391 17.149 106.540 983.603 1.090.143 71.892 11.998 83.890 (48.993) 34.896 510,83 332,93 470,38 95,26 103,31 sebesar Realisasi Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD1.090.143 ribu atau naik 3,31% dari 2014 USD89.391 ribu atau naik 410,83% RKAP sebesar USD1.055.247 ribu. terutama disebabkan oleh kenaikan Utang Usaha dari RKAP USD11.589 ribu Hal yang mempengaruhi kenaikan aset menjadi USD34.976 ribu, Utang Pajak terutama disebabkan oleh peningkatan naik dari RKAP USD4.335 ribu menjadi kas operasi dari RKAP USD 439.007 USD34.440 ribu. Untuk Ekuitas turun menjadi USD 492.457 dan peningkatan dari RKAP USD1.032.596 ribu menjadi persediaan USD983.603 ribu yang disebabkan oleh dari RKAP USD138.290 menjadi USD156.888. pembayaran Dividen pada tahun buku 2014 dari RKAP USD34.308 menjadi USD 133.310. Struktur Modal (Angka-angka disajikan dalam Kenaikan RKAP 2014 Realisasi 2014 USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) (Penurunan) Ekuitas 1.032.596 983.603 (48.993) Pencapaian (%) 95,26 Modal Perusahaan tahun 2014 adalah 100% modal Pemerintah Indonesia. 109 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Kebijakan dan Pembagian Dividen Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-729/MK.06/2014 tanggal 30 Oktober 2014 kepada Kementerian BUMN dan Surat Menteri BUMN No. S-816/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 perihal Setoran Dividen Perusahaan, Menteri BUMN selaku RUPS mengusulkan pembayaran Dividen interim oleh Perusahaan ke Kas Negara sebesar USD90 juta, pembayaran Dividen tambahan sebesar Rp114.040.000 ribu dari saldo laba dicadangkan tahun fiskal 2013, dan saldo yang belum dicadangkan Perusahaan sebesar Rp195.665.439 ribu. Berikut adalah tabel pembagian dan pembayaran Dividen tahun 2010 hingga 2014: Tahun Buku Tanggal Pengumuman Tanggal Pembayaran 2010 2011 2012 3 Agustus 2012 3 Agustus 2012 1 Agustus 2013 18 Juni 2014 23 Desember 2014 31 Agustus 2012 31 Agustus 2012 30 Agustus 2013 14 Juli 2014 29 Desember 2014 23 Desember 2014 29 Desember 2014 2013 2014* Dividen Kas yang Dibagikan Dividen per Earning Share (USD) per Share USD 394.542.333.500 114.040.000.000 9.300.529 56.910.812 24.052.704 34.162.467 9.147.349 10,10 61,83 26,13 99,87 62,91 26,67 10% 98% 98% 47,05 69,57 68% 90.000.000 97,78 97,78 70% * merupakan Dividen Interim tahun 2014 yang ditetapkan oleh RUPS Dampak Perubahan Harga Perusahaan dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan pasokan dan lingkungan ekonomi global. Salah satu cara mengatasi volatilitas harga diperlukan kebijakan lindung nilai. Perusahaan belum menerapkan kebijakan lindung nilai pada tahun 2014. Adapun dampak perubahan harga terhadap nilai penjualan selama kurun waktu 2 tahun seperti tertera dalam tabel berikut. Item 2014* Jumlah (USD) 459.983.337 Kuantitas (MT) 199.925 Harga Jual (USD/MT) 2.300,78 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan) 2013 497.791.806 260.561 1.910,46 Dampak nilai tukar mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Risiko dari fluktuasi nilai mata uang timbul terutama dari piutang atas penjualan dan liabilitas dari pembelian dalam mata uang selain USD. Adapun dampak nilai mata uang selain dolar AS terhadap kinerja keuangan menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian akibat perbedaan nilai tukar sebesar USD449 ribu pada tahun 2014 dan sebesar USD1.984 ribu pada tahun 2013. 110 Laporan Tahunan2014 Dividen Payout IDR PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal Informasi Transaksi Pihak Berelasi Perusahaan Pada tahun buku 2014, Perusahaan tidak berencana melakukan ekspansi bisnis untuk melakukan langkah pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. dengan memiliki transaksi dengan pihak berelasi. strategis integrasi vertikal hulu ke hilir yang akan menghubungkan mata rantai industri Aluminium yang terputus, dengan membentuk perusahaan patungan maupun membentuk aliansi strategis. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi a. Sektor hulu industri Aluminium berupa pendirian pabrik pemurnian Bauksit Perusahaan menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi material yang mengandung benturan Kokas (Calcined Petroleum Cokes). kepentingan dan/atau transaksi dengan b. Sedangkan dari sektor hilir, molten pihak afiliasi di sepanjang tahun buku (Aluminium cair) tidak hanya menjadi tidak memiliki transaksi 2014. Ingot seperti selama ini, tetapi lebih luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Maret 2014 dan tahun Pada tanggal 12 Februari 2015, Pemerintah yang berakhir pada tanggal tersebut untuk Provinsi Sumatera Utara mengirim surat mencerminkan interpretasi yang lebih kepada Perusahaan yang menyatakan tepat atas Standar Akuntansi Keuangan bahwa keberatan Perusahaan terhadap yang terkait dengan kewajiban perpajakan SKPD Perusahaan sehubungan berakhirnya Perjanjian Induk tanggal 24 Desember 2014 masih belum di dalam antara Pemerintah Republik Indonesia dapat dengan Nippon Asahan Aluminium dan disetujui. surat Perusahaan sedang mengevaluasi langkah-langkah lanjutan cadangan remediasi tanah. yang akan diambil dan terus melakukan 111 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Keuangan Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Signifikan Terhadap Perusahaan yang Berpengaruh Setelah berakhirnya Perjanjian Induk pada 31 Oktober 2013, maka Perusahaan wajib memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana Perseroan Terbatas Badan Usaha Milik Negara lainnya. Beberapa peraturan yang wajib dipenuhi Perusahaan adalah : 1. Pelaporan Mata Uang Perpajakan 2. Depresiasi Pajak 3. Pajak-pajak Daerah Pelaporan Mata Uang Perpajakan Manajemen Perusahaan memutuskan melanjutkan penggunaan Dolar AS sebagai mata uang perpajakan untuk Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan telah mengajukan permohonan izin untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2014 kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.03/2015 tanggal 6 Januari 2015. Pada tanggal 2 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2015. Depresiasi Pajak Setelah berakhirnya Penjanjian Induk pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan harus mengikuti peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku umum, termasuk penerapan metode depresiasi terhadap aset tetap perusahaan sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan undangundang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selanjutnya, ketentuan lebih lanjut mengenai penyusutan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/ PMK.03/2009 tentang jenis-jenis harta yang termasuk kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan, yaitu sebagai berikut: 112 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Keuangan Masa Manfaat (Tahun) Contoh Bukan Bangunan Kelompok 1 4 Sepeda motor, sepeda, mebel (meja, kursi, lemari), mesinmesin kantor (komputer, mesin tik, dll), alat-alat komunikasi Kelompok 2 8 Kelompok 3 16 Kelompok 4 20 Bangunan Permanen Tidak Permanen 20 10 Keterangan Mobil, Bus, mesin-mesin pertanian (traktor, mesin bajak), kendaraan konstruksi (truck, dump truck, buldozer), kapal dengan berat < 100 DWT, pesawat telegraf Pesawat, mesin-mesin pertambangan, kapal dengan berat 100 DWT – 1000 DWT, perahu layar, perangkat radio navigasi, pesawat terbang, helikopter Lokomotif, Kapal diatas 100 DWT, dok terapung Pajak-pajak Daerah Sebagai pengganti pembayaran Annual Fee, Perusahaan membayar pajak-pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Daerah setempat, antara lain: 1. Peraturan Daerah Sumatera Utara No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara 2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.24 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku dan Harga Dasar Air untuk Penetapan Pajak Air Permukaan di Provinsi Sumatera Utara 3. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2010 tentang Pajak Daerah 4. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.1 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan 5. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah 6. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Adapun pajak-pajak daerah yang terkait dengan Perusahaan sesuai dengan peraturan diatas adalah sebagai berikut: 1. Pajak Air Permukaan (PAP) 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 4. Retribusi Izin Gangguan (IG) 113 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tingkat Kesehatan Perusahaan Indikator ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI) Rasio kas Rasio Lancar Perputaran piutang Perputaran persediaan Perputaran total aset Rasio ekuitas terhadap total aset Jumlah Aspek Keuangan ASPEK OPERASIONAL Volume produksi aluminium Volume penjualan aluminium Keselamatan Kerja Proper Jumlah Aspek Operasional ASPEK ADMINISTRASI Laporan Perhitungan Tahunan Rancangan RKAP Laporan Periodik Kinerja PKBL Jumlah Aspek Administrasi TOTAL KATEGORI Bobot RKAP-P Tahun 2014 Nilai Skor Realisasi 2014 Nilai 20 15 5 5 5 5 5 10 70 6,50% 33,10% 2.508,7% 3.592,9% 26,2 hari 95,6 hari 129,10% 97,90% 8,5 15 5 5 5 4 5 6,5 54 15,3% 17,5% 551% 804,1% 32,9 90,1 45,5% 89,8% 5 5 3 2 15 196.638 Ton 196.638 Ton Bendera Emas Peringkat Biru 5 5 3 1,6 14,6 199.692 Ton 199.925 Ton Bendera Emas Peringkat Biru 5 5 3 2 15 5 5 5 2 bulan 2 bulan 0 hari <2 bulan <2 bulan <30 hari 5 0 3,3 15 100 5 5 5 15 83,6 SEHAT (AA) 20 13,5 5 5 5 4 2,5 7 62 8,3 85,3 SEHAT (AA) 114 Laporan Tahunan2014 Skor PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Perusahaan memahami pentingnya pemenuhan fasilitas kerja diharapkan peran Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan dapat meningkatkan kualitas dalam dan tenaga kerja dan mampu memenuhi keberlanjutan bisnis jangka panjang. SDM kebutuhan operasi dan pertumbuhan yang memiliki kompetensi memadai akan perusahaan. mendorong peningkatan produktivitas dan Perusahaan berimbas pada kinerja secara keseluruhan. pengetahuan, keterampilan dan sikap Perusahaan juga meyakini bahwa kinerja karyawan secara berkala dan berjenjang SDM dipengaruhi oleh kondisi lingkungan akan mampu mendorong pertumbuhan kerja yang akan membentuk kenyamanan Perusahaan hingga di masa yang akan bekerja dan hubungan kerja di antara datang. menunjang keberhasilan berharap peningkatan insan Inalum. Komposisi dan Jumlah Karyawan Dalam upaya mencapai maksud tersebut, telah disusun program pelatihan hard skill Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun untuk peningkatan kemampuan teknis 2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari karyawan, mengasah tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang. kemampuan soft skill terkait kerjasama Kenaikan jumlah karyawan ini merupakan tim, pengambilan keputusan, strategic upaya planning, dan pelatihan mempertahankan kebutuhan coaching tenaga operasi yang banyak memasuki and mentoring, serta melakukan upaya masa pensiun dan penyediaan tenaga pembenahan dan pemenuhan fasilitas kerja sesuai rencana pengembangan kerja secara berkesinambungan. bisnis ke depan melakukan peningkatan leadership skills, kapasitas produksi menjadi 1.000.000 ton Sebagai bagian dari penerapan Good Aluminium Ingot per tahun. Corporate Governance, juga dilakukan Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang. sosialisasi, pelatihan dan penerapan Kode Perusahaan juga melaksanakan pemetaan Etik dan Budaya Perusahaan sebagai talent (talent mapping) pada level pimpinan acuan bagi setiap insan Perusahaan untuk untuk memetakan talent masing-masing dapat bersinergi, serta menjunjung tinggi pimpinan Sub-Seksi dan Seksi. Program norma-norma yang berlaku di Perusahaan ini sesuai dengan tata kelola perusahaan karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan yang baik. produktivitas perusahaan dan mencapai bertujuan untuk pengembangan sasaran strategis perusahaan, jumlah Dengan adanya program pengembangan karyawan usia produktif pada tahun 2014 kualitas sumber daya manusia secara meningkat sebanyak 21% dibandingkan konsisten dengan tahun 2013. dan terpadu dan upaya 115 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Usia 2014 (orang) <=30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Jumlah 2014 401 402 364 677 1.844 2013 31,5% 36,7% 27,7% 21,5% <-30th 2013 (orang) 616 420 376 542 1.954 31-30th 21,7% 19,2% 41-50th >-50th <-30th 21,8% 31-30th 19,7% 41-50th >-50th Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi 2014 (orang) Manajerial Supervisor Pelaksana Jumlah 138 402 1.414 1.954 2013 (orang) 135 364 1.345 1.844 Manajerial 7% Pelaksana 72% Supervisor 21% Manajerial 7% Pelaksana 73% Supervisor 20% 116 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2014 (orang) 2013 (orang) 17 140 208 1.589 1.954 15 103 181 1.545 1.844 S2 S1 Diploma-3 Sampai dengan SLTA sederajat Jumlah S2 17 S1 140 Diploma-3 208 Sampai dengan SLTA sederajat 1.589 Jumlah 1.954 orang 1% 7% 11 % 81 % S2 15 S1 103 Diploma-3 181 Sampai dengan SLTA sederajat 1.545 Jumlah 1.844 1% 5% 10 % 84 % orang 2014 2013 Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Karyawan tetap Karyawan kontrak Jumlah 2014 (orang) 2013 (orang) 1.942 12 1.954 1.838 6 1.844 99.4 % 99.7 % 0.6 % 0.3 % 2014 2013 Karyawan kontrak 12 Karyawan tetap 1.942 1.954 orang Karyawan kontrak Karyawan tetap 6 1.844 1.838 orang 117 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Walaupun Inalum berbasis pada industri, namun Inalum tidak membedakan karyawannya dalam bidang gender, terutama untuk jenjang pendidikan Diploma-3 dan S1. Walaupun dari jumlah keseluruhan jumlah karyawati meningkat 7% pada tahun buku 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, namun jumlah karyawati yang direkrut dari level Diploma-3 dan S1 meningkat 82% pada tahun buku 2014, yaitu 3 (tiga) orang pada tahun 2013 menjadi 17 orang pada tahun 2014. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin 2014 (orang) Laki-laki Perempuan Jumlah 2013 2014 2013 (orang) 1.893 61 1.954 1.787 97.0 % 57 3.0 % 1.893 96.9 % 61 3.1 % 1.787 57 1.844 1.844 Karyawan 1.954 Karyawan Pengembangan Kompetensi Perusahaan memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana, sistematis dan disesuaikan dengan sasaran strategis Perusahaan. Usaha ini dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan karyawan dan non-karyawan yang mendukung operasional Perusahaan. Dengan demikian, kesenjangan kompetensi antara yang dibutuhkan Perusahaan dengan kondisi kompetensi aktual para pemegang jabatan dapat tertutupi secara efektif dan efisien. Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan, wawasan dan daya saing karyawan, saat ini ada 23 orang karyawan sedang menjalani program S2 dengan bantuan biaya dari perusahaan untuk beberapa bidang ilmu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 118 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Selama tahun buku 2014, Perusahaan jenjang S2 di Taiwan bidang Electrical mengalokasikan (enam) Engineering. Program ini akan terus mandays pelatihan per tahun untuk rata-rata 6 berlanjut dengan jumlah karyawan yang semua level karyawan dengan pelatihan lebih banyak lagi pada tahun-tahun yang pengembangan manajemen mencapai akan datang. 63%. Total biaya pengembangan SDM untuk Untuk meningkatkan kemampuan tahun 2014 mengalami peningkatan yang bidang signifikan, yaitu sebesar 100% yaitu dari ketenagalistrikan, perusahaan juga telah Rp 2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp memberangkatkan 5,6 milyar pada tahun 2014. perusahaan untuk dalam melanjutkan seorang karyawan pendidikannya ke A. Pendidikan Dan Pelatihan 1. Pendidikan S2 Luar Negeri yang diikuti oleh 1 (satu) orang karyawan. 2. Sertifikasi Keahlian, diantaranya adalah: Ahli Las, Ahli K3 Umum, Ahli Kepelabuhanan, Ahli K3 Listrik, Teknisi Listrik, dan Operator Alat Angkat-Angkut. 3. In-House Training, diantaranya adalah: Risk Management, Project Management, Effective Leadership Skills, Leadership Development Program, Outbound for Manager, HR for Non-HR Manager, Behavior Based Safety, Distribusi Sistem Tenaga, Effective Supervisory Skills, Achievement Motivation Training, Strategic Planning for Executive, dan Management Development Program. 4. Intra Training, diantaranya adalah: Training untuk tenaga pelaksana, Risk Management, K3, SMK3, Total Quality Management, Pemadam Kebakaran, dan 5S Implementation. 5. Off-Company Training, diantaranya adalah: Problem Solving and Decision Making, Coaching and Mentoring, Corporate University, Manpower & Workload Analysis, Investigasi Kecelakaan Kerja, Transformasi Budaya Korporasi Melalui GCG, Teknik dan Metode Penyusunan HPS, Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional, Professional Director Program, Interpretasi Kebijakan Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan, Feasibility Study, Asset Management BUMN, dan Prosedur Impor. 6. Overseas Training, yaitu: International Aluminium Conference, dan Petcoke and TMS Conference. 7. On the Job Training yang dilakukan di unit-unit kerja. B. Magang Kerja puluh) orang dari seluruh Indonesia. Para Dalam rangka memperoleh calon tenaga calon tenaga kerja ini akan mengikuti kerja yang berkualitas, Perusahaan mulai proses tahun karyawan tetap. 2014 telah menyelenggarakan seleksi lanjut untuk menjadi program magang kerja kepada 70 (tujuh 119 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur C. Assessment Center dan Talent Mapping Untuk memetakan potensi dan kompetensi karyawan, Perusahaan pada tahun 2014 telah melakukan assessment center kepada 1 (satu) level dan 2 (dua) level di bawah direksi serta program Talent Mapping kepada 2 (dua) level dan 3 (tiga) level di bawah direksi. Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berkompetisi memberikan hasil nyata. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat turnover karyawan, terutama untuk karyawan yang mengundurkan diri. Angka turnover karyawan pada tahun buku 2014 mengalami peningkatan sebesar 17% dari tahun 2013. Jumlah Turnover Karyawan (orang) Alasan Turnover 2014 2013 155 10 4 4 1 1 175 126 9 7 7 2 2 153 Pensiun Mengundurkan Diri Habis Kontrak Meninggal Dunia Pensiun Dini PHK Jumlah 88,6% 82,0% Pensiun 5,7% 6,0% 2,3% 4,7% 2,3% 4,7% 0,6% 1,3% 0,6% 1,3% Mengundurkan Diri Habis Kontrak Meninggal Dunia Pensiun Dini PHK 2014 2013 Selama tahun 2014 telah dilakukan rotasi dan promosi untuk 538 Karyawan yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan. Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang berkepentingan, termasuk karyawannya. Untuk itu, kesejahteraan karyawan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Mulai dari berdirinya Perusahaan hingga periode pelaporan ini, karyawan dan Perusahaan belum pernah berselisih soal kesejahteraan karyawan. 120 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Untuk meningkatkan dan memberikan PLTA, dan Kantor Jakarta. Serikat Pekerja kesempatan yang sama bagi setiap Perusahaan berada dibawah naungan karyawan PUK SP LEM SPSI. dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler perusahaan yang dapat menambah kenyamanan bekerja, Selama tahun 2014, dilakukan 4 kali Perusahaan menolak segala bentuk isu pertemuan formal antara manajemen dan SARA dan gender. serikat pekerja terkait dengan kenaikan gaji, insentif kinerja dan perubahan umur Hubungan Industrial Kebebasan Berorganisasi dan pensiun Karyawan. Perusahaan Perusahaan menciptakan juga mengakomodasi hubungan benchmark oleh para pengurus serikat yang baik antara karyawan, perusahaan untuk melihat beberapa praktek hubungan dan pemerintah. Hubungan baik yang industrial di BUMN, industri sejenis dan saling menguntungkan ini berakibat positif juga di sekitar Sumatera Utara untuk terhadap suasana kerja di Perusahaan peningkatan wawasan dan referensi. dan lingkungannya. Teknologi Informasi Selain itu, Serikat Pekerja sangat dalam menciptakan suasana kerja yang Pengembangan Jaringan nyaman dan meningkatkan motivasi kerja Sebagai anggotanya. Perusahaan memiliki 3 (tiga) perkembangan teknologi jaringan dan Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tersebar kebutuhan Perusahaan yang tinggi untuk di Pabrik Peleburan Kuala Tanjung, Kantor mendukung mobilitas pekerjaan, Seksi berperan sebagai mitra perusahaan respon Infrastruktur atas pesatnya 121 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Teknologi Informasi upgrade serta jaringan komputer telah menambah melakukan akses yang lebih cepat telah dilakukan kapasitas pengembangan jaringan WAN dengan sehingga dapat peningkatan bandwidth internet dari terintegrasi satu sama lain disetiap lokasi kapasitas 8.7 Mbps menjadi 16.9 kerja. Tujuan dari pengembangan ini Mbps. Peningkatan yang dilakukan untuk mempermudah akses setiap sistem ini aplikasi, informasi dan komunikasi yang pengembangan berujung pada peningkatan efektifitas dan conference yang sebelumnya hanya efisiensi perusahaan. lokasi Pabrik Peleburan, PLTA, Kantor nantinya akan mendukung prasarana video Jakarta yang bisa menggunakannya 1. Jaringan LAN (Local Area Network) Dalam rangka infrastruktur IT, melakukan maka nantinya Kantor Medan juga pengembangan Perusahaan telah jaringan LAN ugrade dengan penggantian semua network switch dengan sistem backbone network menggunakan manageable switch dengan speed 1 Gbps. akan bisa terkoneksi. Pengembangan Website Perusahaan dan Portal KBUMN Transformasi berikutnya Perusahaan akan melakukan pembaharuan website dengan baru design yang sinergi Untuk koneksi antara IPP dengan dengan Logo Perusahaan yang baru. ISP menggunakan kabel Fiber Optik Selain perubahan design juga dilakukan dengan jarak 120 km sedangkan penambahan item informasi yang lebih untuk koneksi antara ISP dengan variatif Perumahan Tanjung Gading dan antar bisa disajikan lebih menyeluruh. Media gedung di ISP mengunakan kabel informasi lain adalah Portal KBUMN, situs Fiber. Pengembangan yang dilakukan ini merupakan sarana bagi Perusahaan ini telah bisa mendukung penggunaan di bawah naungan Kementrian BUMN sistem telepon digital (IP-Telephone) untuk mempublikasikan informasi mereka. dimana sebagai media transmisinya Upaya menggunakan komputer. Perusahaan telah menetapkan kebijakan Disamping itu untuk mempermudah mengenai penunjukan Admin Portal yang akses jaringan telah dipasang wifi bertanggungjawab atas isi sajian data yang di masing-masing lokasi kerja bagi ditampilkan. Salah satu publikasi penting kebutuhan yang telah dilakukan dalam penggunaan jaringan manajemen dalam adalah Perusahaan merealisasikan Perusahaan hal tersebut, publikasi lelang permintaan penawaran dari bagian pengadaan. 2. Jaringan WAN (Wide Area Network) LAN kemajuan website Perusahaan dan Portal KBUMN mengakses internet dan email. Jaringan agar saling Telkom dan terhubung dengan pihak Pengembangan Layanan ICT (Information and Communication Technologies) lain melalui jaringan Internet. Dalam Di bidang IT, Perusahaan telah melakukan rangka mendukung komunikasi dan sejumlah terhubung menjadi menggunakan link jaringan jaringan WAN PT pengembangan guna 122 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur mempercepat dan mempermudah proses Perusahaan, implementasi IT Governance pekerjaan sepanjang tahun 2014 ini yang akan mulai berjalan di tahun 2015 tujuannya ini. untuk menganti pekerjaan Serangkaian kebijakan, proses, manual ke sistem online, di antaranya aktivitas dan prosedur ini diharapkan adalah sebagai berikut: dapat mendukung pengoperasian TI Perusahaan agar sejalan dengan strategi 1. Pengembangan Business Trip Online bisnis Management yang integratif dan komprehensif. System. 2. Pengembangan CA report based on Prospek Dan Strategi 2015 LME request at ASCS System. 3. Simplification of Monthly Operation Perusahaan telah menyusun rancangan Report at WPS System. 4. Pengembangan Invoice Registration Rencana Jangka Panjang (RJP) untuk periode System. 5. Pengembangan Sistem Modul Rumah 2015-2019 merujuk kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-102/M-BUMN/2002 Sakit milik Perusahaan. tentang Penyusunan Rencana Jangka Pengembangan ERP Resource Planning) Dalam rangka (Enterprise Panjang Badan Usaha Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari Undang- mempercepat proses pelaporan khususnya laporan keuangan Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. dan mempermudah dalam mendapatkan informasi Perusahaan yang nantinya RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan bisa menjadi data dalam pengambilan rumusan keputusan sistem terencana dalam upaya membangun dan ERP manajemen, maka berjalan sekarang yang orientasi usaha/kegiatan perlu mengembangkan bisnis inti (core business) dilakukan penggantian dari sistem yang dalam bidang industri Aluminium terpadu. terpisah-pisah yang Melalui bisnis inti tersebut, Perusahaan terintergrasi secara keseluruhan. Studi menjadi diharapkan dapat meningkatkan kinerja untuk usaha penerapan sistem sistem ERP yang serta mewujudkan visi untuk baru telah dilakukan di tahun 2014 menjadi Perusahaan Global Terkemuka dengan mengunjungi Principles ERP dan Berbasis perusahaan yang telah menggunakannya Lingkungan pada 2025. Aluminium Terpadu Ramah seperti SAP, Oracle, Ms. Dynamic AX, Epicor dan Agresso. Sebagai tindak lanjut Prospek 2015 hasil yang didapatkan dari studi tadi akan Perusahaan menjadi panduan untuk implementasi ERP tujuan yang sejalan dengan visi dan yang rencananya akan dilakukan di tahun misinya. Tujuan tersebut adalah untuk 2015. meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan IT Governance bisnis Sebagai upaya efisiensi dan efektivitas kinerja telah usaha, strategis, menetapkan mengembangkan serta meningkatkan pengelolaan lingkungan. 123 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Perusahaan berencana melakukan ekspansi bisnis dengan total nilai sekitar Tahap Feasibility Study dan Tahap Persiapan EPC. USD 4,4 miliar termasuk di dalamnya sekitar USD 532 juta dalam bentuk 4. Pembangunan Ekspansi Pabrik Ekuitas Perusahaan, untuk melakukan Peleburan Aluminium langkah strategis integrasi vertikal hulu Pada 2015, proyek ini difokuskan pada ke hilir yang akan menghubungkan mata Tahap Feasibility Study dan Tahap rantai industri Aluminium yang terputus, Persiapan EPC. dengan membentuk anak perusahaan, membentuk aliansi strategis maupun 5. Pengembangan Bisnis Produk Turunan dengan menerbitkan obligasi. Aluminium a. Sektor hulu industri Aluminium berupa Pada 2015, proyek ini difokuskan pendirian pabrik pemurnian Bauksit pada percepatan proses produksi menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi melalui pemanfaatan aset PT Asahan Kokas (Calcined Petroleum Cokes). Aluminium Alloys (AAA) serta Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV b. Sedangkan dari sektor hilir, molten Agreement untuk pembangunan (Aluminium cair) tidak hanya menjadi pabrik penghasil Otoparts dan Wire Ingot seperti selama ini, tetapi lebih Rod cable. luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya. 6. Persiapan Lahan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada Strategi Pengembangan Bisnis 2015 Tahap Feasibility Study dan Tahap 1. Pengembangan EPC, persiapan relokasi bangunan Bisnis Calcined Petroleum Cokes (CPC) yang ada di lokasi rencana proyek, dan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada inventarisasi lahan. Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV Agreement serta Tahap EPC. 7. Pendirian Anak Perusahaan Pada 2015, program ini difokuskan 2. Pengembangan Bisnis Smelter Grade pada Tahap Persetujuan dan Tahap JV Alumina (SGA) Agreement dengan mitra bisnis untuk Pada 2015, proyek ini difokuskan pada proyek pembangunan PLTU, pabrik Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan CPC, pabrik JV Agreement serta Tahap Feasibility (SGA), akuisisi Study. Turunan, Kawasan Industri Terpadu Sei pemurnian PT. AAA, Alumina Produk Mangkei, serta Pengelolaan Limbah. 3. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada 124 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur 125 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tata Kelola Perusahaan Aspek kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku menjadi fondasi yang penting bagi pelaku usaha untuk menjalankan aktivitas usaha berdasarkan normanorma yang berlaku. Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan usaha untuk dapat bersinergi dengan kepentingan di luar dirinya. Pengupayaan aktivitas operasional berbasis ramah lingkungan, pengusahaan aktivitas bisnis yang berpegang pada prinsip kewajaran, Kecurangan, baik yang dilakukan pelaku serta pengelolaan organisasi yang sehat usaha maupun kecurangan di tingkat dan aman akan berdampak positif, baik internal, terhadap pelaku usaha sendiri maupun merupakan preseden yang buruk bagi perilaku dunia usaha pada kepada kepentingan di luar dirinya. umumnya. Preseden ini akan berakibat negatif terhadap citra dunia usaha, yang Di luar itu, kewajiban penerapan GCG kemudian berimbas langsung terhadap bukan sekedar menempatkan kepatuhan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang terhadap peraturan dicita-citakan bersama. undangan yang dan Secara keseluruhan, penerapan GCG merupakan tindakan nyata dari komitmen pelaku usaha untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan perundang- berlaku. Secara keseluruhan, penerapan GCG merupakan Pentingnya penerapan Perusahaan yang Baik, Tata atau Kelola tindakan nyata dari komitmen pelaku Good usaha untuk mewujudkan pertumbuhan Corporate Governance (GCG) menjadi yang berkelanjutan. Dengan menerapkan sebuah asas-asas tolak ukur komitmen dunia GCG dan kepatuhan, 128 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan pertumbuhan perusahaan akan berjalan Umum seimbang dengan pemangku kepentingan Indonesia. Asas-asas tersebut adalah: Good Corporate Governance dan pemegang saham, yang kemudian akan memberikan kontribusi besar bagi 1. Transparansi (Transparency) perjalanan Perusahaan di masa-masa Keterbukaan informasi material dan yang akan datang. relevan mengenai kinerja dan kondisi Perusahaan secara jelas, memadai, Pedoman Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik akurat serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan Sejalan dengan perubahan status Perusahaan dari PMA menjadi BUMN terhitung sejak Perusahaan menyesuaikan 19 Desember asas kerahasiaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2013, berkewajiban seluruh informasi untuk peraturan 2. Akuntabilitas (Accountability) dan Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan kebijakan internalnya, baik yang belum pertanggungjawaban setiap jajaran maupun yang telah diberlakukan agar Perusahaan tunduk dan mengacu pada peraturan Perusahaan sehingga pengelolaannya perundang-undangan dapat terlaksana dengan efisien. yang berlaku, dalam pengelolaan khususnya yang terkait dengan penerapan GCG. 3. Pertanggungjawaban (Responsibility) Kepatuhan dan kesesuaian terhadap Berdasarkan Peraturan Menteri Badan peraturan perundang-undangan yang Usaha berlaku dalam menjalankan setiap Milik Negara Nomor Per-01/ MBU/2011 sebagaimana telah diubah kegiatan bisnisnya. berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-09/ 4. Kemandirian (Independency) MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Pengelolaan Perusahaan Yang Baik (Good Corporate professional tanpa Governance) di lingkungan BUMN bahwa kepentingan (conflict Perusahaan BUMN wajib menerapkan dan pengaruh/tekanan dari pihak Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal GCG secara konsisten dan berkelanjutan. manapun dalam menjalankan aktifitas 6 Oktober 2014 Perusahaan secara benturan of interest) bisnis Perusahaan. Guna mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, penerapan GCG perlu 5. Kewajaran (Fairness) dilandasi dengan integritas dan komitmen Memperhatikan kepentingan pemangku yang tinggi. Dalam penerapannya, setiap kepentingan secara berimbang sesuai aktifitas dan perilaku bisnis Perusahaan dengan hak dan kewajibannya. Dalam harus berlandaskan pada prinsip-prinsip hal lain, Perusahaan melaksanakan GCG yang selanjutnya disingkat TARIF, prinsip sesuai dengan asas-asas prinsip dasar memberikan kesempatan yang sama GCG yang tertuang dalam Pedoman dalam kesetaraan rekrutmen dengan karyawan dan 129 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan pengembangan karir secara profesional keputusan dan pelaksanaan tindak tanpa membedakan suku, agama, ras, lanjutnya golongan, gender, dan kondisi fisik. Perusahaan dengan didasarkan pada dilakukan oleh Organ nilai bisnis yang sehat, itikad baik, Penyusunan dan Pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik azas-azas saling berdasarkan rangka penerapan kepatutan nilai-nilai moral dan sosial serta kepatuhan terhadap Dalam menguntungkan GCG, peraturan Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara perundang- undangan yang berlaku. Perusahaan telah menyusun beberapa perangkat GCG, diantaranya Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Keterlibatan Unsur Pengawasan dan Penegakan dari Luar Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal 6 Oktober Untuk dapat menerapkan GCG yang 2014 di Jakarta. Selain kedua pedoman berkualitas, tersebut, Perusahaan melalui manajemen manajemen telah melakukan kerjasama melakukan penyusunan Piagam (Charter) dan menandatangani nota kesepahaman Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dengan berbagai pihak yang memiliki dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta kewenangan pengesahan pengawasan dan penegakan hukum. kebijakan-kebijakan dan prosedur yang mendukung penerapan Perusahaan GCG di Perusahaan. nota Perusahaan terhadap telah Provinsi fungsi menandatangani kesepahaman Perwakilan melalui dengan BPKP Sumatera Utara, Dalam penerapannya, Pedoman GCG Perusahaan menandatangani Kerjasama bertujuan untuk, Pengembangan, Penguatan 1. Memaksimalkan melalui GCG Kelola dan dan Kinerja Perusahaan Perusahaan yang akan ditindaklanjuti prinsip-prinsip dengan asistensi BPKP terhadap Sistem nilai penerapan antara Tata Penerapan lain Transparansi Pengendalian Internal Perusahaan, Akuntabilitas pedoman pengadaan barang dan jasa, (Accountability), Pertanggungjawaban pedoman manajemen risiko, pedoman (Responsibility), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Transparency), Independensi (Independency), (Fairness) dan sehingga Kewajaran (PKBL) dan pedoman fraud control plan. Perusahaan memiliki kemampuan daya saing Di samping itu, Perusahaan juga telah yang lebih baik, menandatangani 2. Mendorong pengelolaan Perusahaan nota kesepahaman dengan unit Jaksa Agung Muda Perdata dan dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan efektif, serta memberdayakan fungsi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) dan terkait penanganan masalah hukum dalam secara profesional, meningkatkan efisien kemandirian bidang perdata dan tata usaha negara. Perusahaan, dan 3. Mendorong agar pengambilan Perusahaan juga mengadakan workshop 130 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan mengenai Penanganan Masalah Hukum Dengan dalam bidang Perdata dan Tata Usaha berwenang, Perusahaan akan mampu Negara menjalankan di Kuala Tanjung pada 15 keterlibatan pola pihak-pihak organisasi yang Desember 2014 yang dihadiri oleh Jaksa sehat Agung Muda Bidang Perdata dan Tata penyimpangan, korupsi serta memiliki Usaha Negara, Wakil Kepala Kejaksaan kemampuan Tinggi permasalahan-permasalahan hukum yang Sumatera Utara, dan Kejaksaan Negeri Limapuluh. Kepala dan jauh dari praktik-praktik dalam menangani dapat timbul di kemudian hari. 131 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Struktur tata kelola Perusahaan terdiri dari kewenangannya dan berlandaskan prinsip tiga unsur, yaitu Rapat Umum Pemegang independensi yang dalam pelaksanaannya Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi semata-mata pengambilan keputusan, Dewan Komisaris Perusahaan. Untuk membantu kelancaran sebagai pengawas dan pemberi nasihat, tugas, Dewan Komisaris memiliki Komite dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan. Audit sebagai Organ Pendukung yang Setiap Organ Perusahaan menjalankan berfungsi membantu Dewan Komisaris fungsi dalam menjalankan tugasnya. dan tanggung jawab sesuai untuk kepentingan Bagan Kebijakan Manajemen Perusahaan dalam GCG Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Tahunan yang diadakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku Sebagai Perusahaan, berakhir, dan/atau mengesahkan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) organ tertinggi Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) memegang tidak yang diadakan paling lambat 30 (tiga diberikan kepada Dewan Komisaris dan kewenangan yang puluh) hari setelah tahun anggaran RKAP Direksi yang dibatasi peraturan perundang- bersangkutan berjalan. Sementara RUPS undangan dan Anggaran Dasar termasuk Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu meminta kepada berdasarkan kebutuhan. RUPS Luar Biasa Direksi atas pengelolaan Perusahaan, pertanggungjawaban dapat diselenggarakan atas permintaan mengubah tertulis Pemegang Saham atau Dewan Anggaran Dasar serta mengangkat dan memberhentikan Direksi. Komisaris. Bentuk dan Fungsi RUPS Perusahaan RUPS wajib diadakan di tempat kedudukan Bentuk RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS melakukan kegiatan usahanya. Perusahaan atau di tempat Perusahaan Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan dilakukan untuk mengesahkan 132 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau Board of Commissioners (BOC) Charter yang telah disahkan pada 30 Mei 2014. RUPS Tahunan 2013 Piagam ini disusun berdasarkan prinsip- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) prinsip hukum korporasi, perundang- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) undangan yang Tahun Anggaran Dasar, 2013 mengenai Persetujuan berlaku, ketentuan ketentuan-ketentuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013 dari Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan pada 18 Juni 2014 di Kantor dan Kementerian BUMN. Governance prinsip-prinsip Good yaitu Corporate transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi RUPS Tahunan 2014 RUPS Tahunan diselenggarakan mengesahkan dan fairness. pertama, pada Rencana 2 yang Mei 2014 Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang Kerja dan dimiliki Perusahaan berisi dasar-dasar Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk hukum yang digunakan; keanggotaan, RKAP Program Bina Lingkungan, Indikator masa jabatan, ketentuan tentang rangkap Aspek Operasional Perusahaan Tahun jabatan, 2014, Indikator-Indikator Kinerja Kunci Komisaris yang lowong, pemberhentian (Key Performance Indicator) yang tertuang oleh RUPS, pengunduran diri anggota, dalam Kontrak Manajeman Tahun 2014, program pengenalan anggota Dewan dan beberapa keputusan lainnya. Komisaris yang baru; tugas, wewenang, pengisian anggota Dewan kewajiban, kebijakan pembagian tugas Dewan Komisaris antar anggota, kebijakan pengambilan keputusan Dewan Komisaris, tata tertib Sesuai dengan ketentuan Undang- rapat dan mekanisme pengambilan Undang No. 40 Tahun 2007 tentang keputusan, organ pendukung termasuk Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Audit, Milik Negara, Dewan Komisaris melakukan pembelajaran Dewan Komisaris. serta program pelatihan dan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, Kriteria Dewan Komisaris baik mengenai Perseroan maupun usaha Sesuai Perseroan, dan memberi nasihat kepada Perusahaan Pasal 14 ayat 4 (empat) Direksi, untuk kepentingan Perseroan sampai dengan 8 (delapan), anggota dan sesuai dengan maksud dan tujuan Dewan Perseroan. perseorangan yang cakap melakukan dengan Komisaris Anggaran adalah Dasar orang perbuatan hukum, kecuali dalam waktu Pedoman Kerja Dewan Komisaris 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota Komisaris diatur dalam Piagam Tata Direksi atau anggota Dewan Komisaris Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau atau anggota Dewan Pengawas yang Board of Commissioners (BOC) Charter dinyatakan bersalah yang menyebabkan yang telah disahkan pada 30 Mei 2014. suatu Perseroan atau Perum dinyatakan 133 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan pailit, serta dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris, 6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini, kebijakan 8. Membentuk Komite-komite lain selain pengurusan, jalannya pengurusan pada Komite Audit, jika dianggap perlu umumnya baik mengenai Perusahaan dengan memperhatikan kemampuan maupun usaha yang Direksi serta memberikan dilakukan oleh perusahaan, nasihat 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal kepada Direksi termasuk pengawasan tertentu dan dalam jangka waktu terhadap pelaksanaan Rencana Jangka tertentu atas beban Perusahaan, jika Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan dianggap perlu, 10. Melakukan tindakan pengurusan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Perusahaan dalam keadaan tertentu Umum Pemegang Saham, serta peraturan untuk jangka waktu tertentu sesuai perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini, 11. Menghadiri rapat Direksi dan dengan maksud dan tujuan Perusahaan. memberikan pandangan-pandangan Dalam terhadap hal-hal yang dibicarakan, melaksanakan tugas, Dewan Komisaris berwenang untuk: 1. Melihat serta 12. Melaksanakan buku-buku, surat-surat, dokumen-dokumen memeriksa kas verifikasi dan untuk lainnya, keperluan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Perusahaan, 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan, 3. Meminta Dewan Komisaris berkewajiban : 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai melaksanakan pengurusan Perusahaan, 2. Meneliti dan menelaah serta segala persoalan yang menyangkut menandatangani Rencana Jangka pengelolaan Perusahaan, Panjang Perusahaan dan Rencana 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi, Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini, 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat 3. Memberikan pendapat dan saran lainnya di bawah Direksi dengan kepada Rapat Umum Pemegang 134 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Saham mengenai Rencana Jangka dan dimasukkan dalam RKAP, Panjang Perusahaan dan Rencana 9. Membentuk Komite Audit, Kerja dan Anggaran Perusahaan, 10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada 4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat Rapat Umum Pemegang Saham, 11. Membuat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya, 12. Melaporkan kepada Perusahaan masalah yang dianggap penting bagi mengenai kepemilikan sahamnya dan/ kepengurusan Perusahaan, atau keluarganya pada Perusahaan 5. Melaporkan dengan segera kepada tersebut dan Perusahaan lain, Rapat Umum Pemegang Saham 13. Memberikan laporan tentang tugas apabila terjadi gejala menurunnnya pengawasan yang telah dilakukan kinerja Perusahaan, selama tahun buku yang baru lampau 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala kepada Rapat Umum Pemegang dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan Saham, 14. Melaksanakan tahunan, kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan 7. Memberikan penjelasan, pendapat dan pemberian nasihat, sepanjang dan saran kepada Rapat Umum tidak bertentangan dengan peraturan Pemegang Saham mengenai Laporan perundang-undangan, Tahunan, apabila diminta, dasar, dan/atau keputusan Rapat 8. Menyusun program kerja tahunan anggaran Umum Pemegang Saham. Susunan dan Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris Per 31 Desember 2014, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan sebagai berikut: Jabatan Nama Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Komisaris Emmy Yuhassarie Komisaris Dasar Pengangkatan Awal Menjabat SK-45/MBU/2014 RUPS 9 Desember 2013 dan SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014 Ahmad Fuad Rahmany SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014 Komisaris Ferry SP Sinamo SK-80/MBU/2014 17 April 2014 Komisaris Chairuman Harahap SK-206/MBU/10/2014 13 Oktober 2014 9 Desember 2013 Pembagian Tugas Antar Dewan Komisaris Pembagian lingkup tugas antar Dewan Komisaris Perusahaan seperti di bawah ini, Agus Tjahajana W. (Komisaris Utama) Tugas Komisaris Utama Agus Tjahajana W. mengkoordinir tugas-tugas Komisaris. Selain itu, Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Bertanggung jawab menangani bidang teknologi, operasi dan pengembangan industri aluminium; serta mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan sistem teknologi informasi. Emmy Yuhassarie (Komisaris) Komisaris Emmy Yuhassarie bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait kegiatan audit, sistem pengendalian internal, dan good corporate governance. 135 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Ahmad Fuad Rahmany (Komisaris) Komisaris Ahmad Fuad Rahmany memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan keuangan dan pemasaran/marketing. Ferry SP Sinamo (Komisaris) Komisaris Ferry SP Sinamo bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen resiko, umum dan SDM, hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, serta kebijakan mutu dan pelayanan Chairuman Harahap (Komisaris) Komisaris Chairuman Harahap bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen, legal & compliance dan hubungan dengan pemangku kepentingan nasional Program Pengenalan Perusahaan Pada tahun Harahap buku diangkat 2014, Chairuman menjadi anggota Dewan Komisaris per tanggal 12 Okotober Kepada Komisaris 2014. Program pengenalan Perusahaan yang diangkat untuk pertama kalinya anggota terhadap anggota Dewan Komisaris yang wajib baru dilakukan sebagai berikut: diberikan Dewan program pengenalan mengenai Perusahaan. Tanggung jawab 1. Presentasi mengenai profil dan kinerja untuk mengadakan program pengenalan Perusahaan, profil dan kinerja Direksi tersebut Sekretaris dan Dewan Komisaris serta Tata berada Perusahaan. pada pengenalan kelola Perusahaan yang Baik yang prinsip-prinsip dilakukan pada 17 Oktober 2014. GCG oleh BUMN, gambaran mengenai Presentasi dibawakan oleh Sekretaris BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat, Perusahaan dan Sekretaris Dewan meliputi: Program pelaksanaan dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha Komisaris. 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris jangka pendek dan jangka panjang, posisi dan kompetitif, risiko dan masalah-masalah Perkenalan Anggota Komisaris baru, strategis lainnya, keterangan berkaitan yang diadakan pada 17 Oktober dengan kewenangan yang didelegasikan, 2014. Direksi dengan agenda audit internal dan eksternal, sistem dan 3. Kunjungan ke Perusahaan, yang kebijakan pengendalian internal, termasuk diadakan pada tanggal 17 dan 18 Komite Audit; keterangan mengenai tugas Desember 2014, yaitu ke Kantor dan tanggung jawab serta hal-hal yang Pusat tidak diperbolehkan. Tanjung. Program pengenalan BUMN dapat berupa dan Smelter Plant Kuala Hubungan Kerja dengan Direksi presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan lain dan pengkajian dokumen Pola hubungan kerja Dewan Komisaris atau program lainnya yang dianggap dengan Direksi diatur dalam Anggaran sesuai dengan BUMN dimana program Dasar tersebut dilaksanakan. Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Board Manual Dewan bertugas untuk melakukan pengawasan 136 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan dan pemberian saran kepada Direksi atas jalannya Perusahaan, yang dilakukan dalam rapat maupun dilakukan tanpa f. Hal-hal lain diperkirakan yang penting akan dan mempengaruhi kinerja Perusahaan ke depan. tatap muka secara langsung, antara lain Secara melalui surat menyurat, laporan, dan lain- pengawasan kinerja manajemen, Dewan lain. Komisaris internal, dalam menugaskan pelaksanaan Komite Audit untuk melakukan telah atas laporan Selain itu, Dewan Komisaris bertugas kinerja untuk Komite Audit untuk membahas bersama memberikan persetujuan atau yang kemudian mengundang rekomendasi atas beberapa hal yang diatur berdasarkan dalam Anggaran Dasar, sebagaimana disampaikan oleh Komite Audit. Komite Pasal 11 ayat (11) dan nomor (10). Audit hasil pada penelaahan prinsipnya yang melakukan evaluasi atas kinerja berkala, melakukan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris analisis, serta menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan penjelasan dari Direksi. Berdasarkan Pelaksanaan tugas pengawasan dan hasil diskusi, Dewan Komisaris kemudian pemberian nasehat diwujudkan dalam menyampaikan tanggapan dan pertanyaan bentuk kegiatan rapat Dewan Komisaris tertulis kepada Direksi. dan berbagai kegiatan lain, mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan yang baik Dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Good Corporate Governance). dilakukan pembahasan atas kinerja berkala bulanan, berdasarkan laporan Pengawasan atas Kinerja dan Perkembangan Berkala Perusahaan kinerja bulanan serta surat tanggapan dan Dalam rapat, Dewan Komisaris membahas Direksi memaparkan presentasi kinerja jalannya Perusahaan yang dikelola oleh bulanan, Direksi beserta seluruh jajarannya, baik mendapatkan secara internal Dewan Komisaris, dengan Komisaris, sebagai contoh komunikasi- mengundang komunikasi yang telah dilakukan oleh Komite Audit maupun pertanyaan tertulis dari Dewan Komisaris. dengan mengundang Direksi. Dewan Direksi Komisaris mengevaluasi beserta hal-hal perhatian dengan yang dari pemerintahan perlu Dewan daerah pencapaian guna mensosialisasikan perubahan Inalum kinerja setiap bulan dengan berpedoman menjadi BUMN, updating perkembangan kepada Rencana Kerja dan Anggaran status pengalihan hak pengelolaan atas Perusahaan (RKAP) Tahun 2014, yaitu dari tanah Inalum, Draft Pedoman Tata Kelola aspek : Perusahaan yang Baik (Code of Corporate a. Kinerja Operasi, Governance), b. Kinerja Keuangan, Perusahaan (Code of Conduct), termasuk c. Kinerja Aspek Umum dan SDM, hal-hal d. Kinerja Aspek Investasi dan Capex, perhatian untuk segera diselesaikan. lain pedoman yang penting Kode Etik mendapat e. Aspek compliance dan administrasi sesuai GCG, 137 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Dalam rapat Dewan menyampaikan Komisaris pertanyaan-pertanyaan, ketersediaan SDM, keterbatasan cash, pengembangan teknologi saran dan masukan kepada Direksi. Direksi smelter menjawab langsung pertanyaan tersebut meningkatkan dan dari fasilitas yang telah ada, kapasitas menyajikan Terhadap data hal-hal pendukungnya. yang memerlukan persetujuan Komisaris, setelah dilakukan saat ini dalam kapasitas rangka produksi penyerapan produk oleh pasar, dan lain-lain. pembahasan dalam rapat, ditindaklanjuti b. Pelaksanaan rekruitmen karyawan dengan adanya surat persetujuan dari baru dan pendayagunaan karyawan Dewan Komisaris. yang telah pensiun untuk tetap membantu Perusahaan. Pengawasan atas Aspek Strategis Dewan Komisaris pentingnya menyampaikan transfer keahlian dari karyawan lama kepada karyawan Pada tahun 2014, terdapat berbagai yang agenda khusus tentang tindakan Direksi kompetensi karyawan Perusahaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan yang cukup langka di Indonesia. persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS. Perlu dibentuk talent managemet Terhadap hal ini, Dewan Komisaris telah untuk melakukan pembahasan, baik secara Manajemen di masa yang akan internal, datang. mengundang komite audit, maupun membahas bersama dengan baru direkrut, mengingat mempersiapkan c. Perkembangan regenerasi penanganan Direksi. Beberapa topik tersebut adalah Limbah B3 terdahulu dan sistem sebagai berikut: pengelolaan limbah ke depan. a. Rencana pengembangan Inalum ke Pengelolaan depan Terkait limbah B3 harus dikoordinasikan dengan Kementerian dengan hal tersebut, Lingkungan Hidup untuk mencari Dewan Komisaris telah melakukan metode yang paling tepat dan tidak pembahasan melanggar ketentuan yang berlaku. dengan Direksi mengenai rencana pengembangan Perusahaan lain ke pembangunan Pembangkit Listrik depan, d. Kebijakan Pemerintah terkait antara penanganan krisis listrik Sumatera Pabrik CPC, utara dan peran Perusahaan dalam Tenaga Uap memberikan bantuan pasokan listrik (PLTU), pembangunan Pabrik SGA, dari PLTA. ekspansi kapasitas Sesuai Good Corporate Governance Smelter existing, dan ekspansi ke (GCG), Dewan Komisaris bertugas hilir. Pembahasan dilakukan untuk untuk mematangkan langkah Inalum dalam terhadap rangka meraih target jangka panjang, perusahaan dengan sumber daya yang dimiliki signifikan saat ini, meliputi antara lain pemilihan perusahaan. teknologi, peningkatan penyediaan melakukan perubahan yang terhadap pengawasan lingkungan berdampak kinerja teknologi, 138 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Pengalihan listrik PLTA Perusahaan kepada PT PLN dari PLTA Perusahaan kepada PT penggunaan (Persero). Kompensasi yang diterima PLN oleh Perusahaan harus memadai (Persero) akan berdampak pada tingkat operasi dari Smelter, untuk mengingat penggunaan listrik dari misalnya untuk upaya ekspansi ke PLTA yang sudah optimal. bisnis hilir (alloy, dll). investasi pengembangan, e. Pembagian Laba bersih Perusahaan Pada prinsipnya, Dewan Komisaris untuk tahun fiskal 2013 sebesar mendukung kebijakan USD68.616.058. sepanjang tidak kepentingan Perusahaan tersebut merugikan Berdasarkan pembahasan bersama untuk dengan Direksi, Dewan Komisaris tumbuh dan berekspansi ke depan. telah menyampaikan rekomendasi Dewan Komisaris telah mendiskusikan dan usulan kepada Menteri BUMN langkah Perusahaan yang terbaik, selaku RUPS melalui melalui surat bersama dengan Direksi. Dewan No. KOM-12/S/2014 tanggal 11 Juni Komisaris mendampingi Direksi pada 2014. saat menerima kunjungan Menteri f. Penetapan Kantor Akuntan Publik BUMN di Kuala Tanjung, Sumatera (KAP) Utara, Keuangan Perusahaan Tahun Buku terkait dengan kebijakan Pemerintah mengenai pasokan listrik KAP Auditor Laporan 2014. 139 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Dalam RUPS Tahunan Tahun Fiskal h. Pembagian Dividen Interim atas 2013, Dewan Komisaris mengusulkan Laba agar KAP ditetapkan secara terpisah, Buku 2014. antara lain mengingat pelaksanaan Merujuk pada surat Menteri BUMN pengadaan jasa audit KAP masih dalam membutuhkan MBU/12/2014 tanggal 23 Desember Selanjutnya, tambahan Dewan waktu. Komisaris bersih 2014 Perusahaan surat dan Nomor surat Tahun : S-816/ Direksi Nomor meminta kepada Direksi (melalui surat 139/L-Dirut/XII/2014 Nomor KOM-21/S/2014 tanggal 18 Desember 2014, maka pada tanggal juli 2014) agar melakukan pengadaan 26 Desember 2014, dalam rangka jasa KAP sesuai ketentuan yang mendukung berlaku, serta menyampaikan Term negara, Of Reference (TOR) yang digunakan mengusulkan dalam pengadaan Jasa KAP tersebut. agar melakukan penyetoran Dividen Setelah Interim tahun 2014 sebesar USD 90 Direksi menyampaikan hasil pengadaan jasa KAP, Dewan tanggal ketahanan Menteri 24 anggaran BUMN kepada telah Perusahaan Juta. Komisaris melalui surat nomor KOM44/S/2014 tanggal 27 Oktober 2014 Dewan Komisaris memberikan respon menyampaikan Usulan KAP terpilih cepat dengan menyelenggarakan kepada Menteri BUMN, yaitu KAP rapat internal untuk Purwantono, Suherman & Surja, yang dan mengambil keputusan. Dewan berafiliasi dengan Ernst & Young, Komisaris untuk dapat ditetapkan oleh RUPS. peran g. Penetapan Logo baru Perusahaan Dalam penyusunan desain-desain menyadari Inalum ketahanan membahas dalam APBN. ketentuan pentingnya mendukung Merujuk Anggaran pada Dasar dari logo baru, Dewan Komisaris Perusahaan telah Tim Dewan Komisaris menyetujui usulan Penyusun Logo Inalum mengenai pembagian dividen interim tersebut aspirasi akan dan menyampaikan surat persetujuan digambarkan dari logo baru. Dalam tertulis kepada Direksi melalui surat rapat Direksi dan Dewan Komisaris, Nomor : KOM-64/S/2014 tanggal 26 telah dibahas mengenal alternatif Desember 2014. logo diwawancarai nilai-nilai yang oleh yang tersedia. pasal ayat 11, Selanjutnya, Direksi meminta rekomendasi tertulis Memperhatikan dari pengembangan Dewan 26 Komisaris mengenai berbagai rencana perusahaan logo baru tersebut, dan Dewan ke Komisaris melalui surat Nomor KOM- pembangunan pabrik CPC, rencana 39/S/2014 tanggal 23 Oktober 2014 pembangunan telah rekomendasi perusahaan ke sektor hilir, dan lain- terhadap 2 (dua) alternatif logo baru lain, maka Dewan Komisaris juga Inalum. meminta kepada Direksi untuk segera telah memberikan Selanjutnya mendapatkan usulan logo persetujuan depan, menetapkan seperti PLTU, proyeksi kerjasama ekspansi kebutuhan dari Menteri BUMN selaku RUPS capital expenditure dan operational Perusahaan. expenditure untuk jangka waktu 140 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan i. 5 (lima) tahun ke depan, sehingga Dewan Komisaris menyusun Board kebutuhan kas dapat dipersiapkan of Commissioners (BOC) Manual dengan baik. sebagai pedoman kerja Anggota Penelaahan Sistem terhadap Risiko dan Dewan Komisaris dan organ Dewan Komisaris, dilanjutkan dengan Sistem Pengendalian Internal. pembahasan Board Manual bersama Meskipun unit Manajemen Risiko Direksi. Selanjutnya, akan dilanjutkan baru dibentuk pada 1 April 2014, dengan sosialisasi kepada keseluruh maka Dewan Komisaris mendorong jajaran agar karyawan terhadap GCG Manual, Direksi Manajemen j. Khusus Manajemen memiliki Risiko Kebijakan perusahaan. manajemen Pedoman Etika hingga Perusahaan level dan Sebagaimana unit Manajemen Risiko, Sistem unit Pengendalian Internal juga masih (Whistleblowing fokus pada penyusunan prosedur- aspek pelaksanaan teknis, dilakukan prosedur dan SOP. Ke depannya, pembahasan atas beberapa Standard fungsi SPI harus diperkuat, baik dari Operation & Procedure (SOP) seperti sisi jumlah, kompetensi, maupun SOP Pengendalian Gratifikasi, SOP posisinya dalam Perusahaan. Pengadaan Barang dan Jasa, dan Peningkatan Teknologi Informasi. lain-lain. Pengaduan Pelanggaran System). Pada Dalam rapat yang khusus membahas hal tersebut, meskipun perusahaan Terkait dengan sistem pengadaan belum menggunakan sistem informasi barang dan jasa, Dewan Komisaris yang sepenuhnya terintegrasi, Dewan menyarankan Komisaris mendorong dibentuknya SOP tersebut. Komite Audit telah sistem yang memberikan masukan terkait SOP meningkatkan tersebut, antara lain terkait rekam teknologi terintegrasi, derajat informasi guna kekinian serta akurasi jejak setiap vendor, terkait proses informasi /data yang diperlukan bagi pengambilan pengambilan keputusan menentukan yang mau penyempurnaan keputusan nominasi dalam pemenang tidak mau akan berpengaruh pada tender, kinerja Perusahaan. perlakuan terhadap seluruh vendor. k. Penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance Sebagai maka sebuah Dewan dan asas kesetaraan Fungsi Satuan Pengendalian Internal agar dilibatkan dalam perbaikan- BUMN baru, perbaikan sistem pengadaan barang Komisaris fokus dan jasa. pada infrastruktur yang diperlukan perusahaan sebagai pengelolaan yang mengacu kepada fondasi perusahaan praktik Secara bertahap baik Manual maupun SOP tersebut akan disosialisasi tata hingga level paling bawah agar kelola perusahaan yang baik (Good terjadi suatu proses memiliki melalui Corporate Governance). internalisasi maupun peresapan nilai nilai yang sama di seluruh peringkat manajemen. 141 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Program Pengenalan Komisaris Baru 3. Kunjungan ke Pabrik, yang diadakan pada tanggal 15-18 November 2014 dan 17-18 Desember 2014 yaitu ke Berkaitan dengan pengangkatan Bapak Kantor Pusat dan Smelter Plant Kuala Chairuman Harahap sebagai Komisaris Tanjung. baru Inalum pada tanggal 13 Oktober 2014, telah diadakan serangkaian Laporan Penelaahan Tahun 2014 program pengenalan Komisaris baru, Dalam rangka mendukung pelaksanaan sebagai berikut ; 1. Presentasi mengenai Profil dan tugas pengawasan dan pemberian Kinerja Perusahaan, Profil dan Kinerja nasehat Dewan Komisaris, telah disusun Direksi dan Dewan Komisaris serta penelaahan-penelaahan yang dilakukan Tata kelola perusahaan yang baik oleh Komite Audit Perusahaan, sebagai ada hari Jumat, 17 Oktober 2014. berikut : Presentasi dibawakan oleh Sekretaris 1. Penelaahan terhadap laporan kinerja Perusahaan dan Sekretaris Dewan Komisaris. 2. Rapat Dewan Komisaris – Direksi dengan agenda Perkenalan Anggota Komisaris baru, yang diadakan pada tanggal 17 Oktober 2014. bulanan dilakukan oleh Komite Audit, 2. Penelahaan terhadap Laporan Keuangan (Audited) Tahun fiskal 2013 oleh Komite Audit, 3. Penelaahan terhadap RKAP tahun 2015 oleh Komite Audit. 142 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang Segala keputusan Komisaris mengikat apabila dihadiri atau diwakili diambil dalam rapat Dewan Komisaris. oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Keputusan dapat pula diambil di luar anggota Dewan Komisaris. Dalam mata rapat Dewan Dewan sepanjang acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris seluruh anggota Dewan Komisaris setuju Komisaris tidak berhak mengambil keputusan kecuali tentang cara dan materi yang diputuskan. semua anggota Dewan Komisaris atau Rapat Dewan Komisaris dianggap sah wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui apabila diadakan di tempat kedudukan penambahan mata acara rapat.Seorang Perusahaan atau di tempat di anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam wilayah Republik Indonesia. Rapat dalam rapat hanya oleh anggota Dewan Dewan Komisaris dapat diselenggarakan Komisaris melalui tertulis. media lain telekonferensi, video lainnya berdasarkan kuasa konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang peserta Semua keputusan dalam rapat Dewan Rapat Dewan Komisaris saling melihat memungkinkan Komisaris diambil dengan musyawarah dan mendengar secara langsung serta untuk berpartisipasi musyawarah Komisaris semua dalam mengadakan rapat. Dewan rapat mufakat. tidak Apabila melalui tercapai mufakat, paling maka keputusan rapat Dewan Komisaris sedikit setiap bulan sekali, dan dalam diambil dengan suara terbanyak biasa. rapat tersebut Dewan Komisaris dapat Apabila jumlah suara yang setuju dan mengundang Direksi. tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan Panggilan Rapat Dewan rapat adalah yang sama Komisaris dengan pendapat pimpinan rapat, dengan disampaikan secara tertulis oleh Komisaris tetap memperhatikan ketentuan mengenai Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris pertanggungjawaban, kecuali mengenai yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan diri orang, pengambilan keputusan rapat disampaikan dalam jangka waktu paling dilakukan lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan tertutup. atau dalam waktu yang lebih singkat jika Selama tahun 2014 telah diadakan rapat dalam keadaan mendesak, dengan tidak Dewan Komisaris beserta Organ Dewan memperhitungkan tanggal panggilan dan Komisaris, sebagai berikut : tanggal rapat. Panggilan rapat ini harus 1. Rapat Internal Dewan Komisaris 7 mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat. dengan pemilihan secara (tujuh) kali, 2. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit 6 (enam) kali, 3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 13 (tiga belas) kali, 4. Rapat Internal Komite Audit 9 (sembilan) kali. 143 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Rekapitulasi Kehadiran Rapat Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran Agus Tjahajana W. Nama 26 24 92,3 Emmy Yuhassarie 26 23 88,5 Ahmad Fuad Rahmany 26 23 88,5 Ferry SP Sinamo 26 25 96,2 Chairuman Harahap 11 11 100,0 *Ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan Key Performance Indicator (KPI) yang telah disahkan dalam RUPS RKAP Tahun 2014. Penilaian dilakukan sendiri oleh Dewan Komisaris (self-review) dan dilaporkan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham setiap triwulan. Capaian terhadap KPI Tahun 2014 Dewan Komisaris tergambar pada tabel di bawah ini: Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 Bobot (%) Realisasi Skor 1 Frekuensi 26 10 9 12 13,3 Frekuensi 1 5 1 2 5 Frekuensi 2 10 2 4 10 Pelatihan/Pembelajaran Anggota 2 Dewan Komisaris Kunjungan Anggota Dewan 3 Komisaris ke Lapangan II. Dewan Komisaris dengan Direksi Stretch I. Internal Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris Base 4 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RJPP Hari 1 15 60 45 15 5 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RKAP Hari 14 15 30 20 15 6 Jangka Waktu Pemberian Keputusan Atas Permintaan Persetujuan dari Direksi Hari 14 20 14 15 20 Frekuensi 2 10 1 2 20 Frekuensi 1 10 1 1 10 Frekuensi 1 5 1 1 5 III. Dewan Komisaris dengan RUPS Kehadiran Dewan Komisaris 7 dalam RUPS/LB Pembuatan Laporan Tahunan 8 Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 9 Pengusulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada RUPS REALISASI 100 144 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 113.3 Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Remunerasi independensi, dan kewajaran). Tujuan Piagam ini adalah: Berdasarkan BUMN Peraturan No. Menteri PER-07/MBU/2010 1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung yang jawab Direksi maupun hubungan diperbaharui dengan PER-04/MBU/2014 kerja di antara Direksi dan Dewan tentang pedoman penetapan penghasilan Komisaris. Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan 2. Mempermudah Pengawas BUMN, maka organ di bawah penetapan Direksi dan organ di bawah Dewan remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan Komisaris untuk memahami tugas oleh RUPS. Penghasilan Dewan Komisaris dan tanggung jawab masing-masing terdiri dari honorarium, tunjangan (THR, maupun hubungan antara organ- transportasi, asuransi purna jabatan), organ tersebut. fasilitas (kesehatan dan bantuan hukum) Piagam Direksi Perusahaan berisi antara dan tantiem/insentif kinerja. lain: dasar hukum, prinsip dasar dan tata laksana mekanisme/hubungan kerja Program Peningkatan Kompetensi dengan Dewan Komisaris, jabatan anggota Direksi, ketentuan tugas dan wewenang Direksi, termasuk wewenang Di sepanjang tahun buku 2014, terdapat Direksi dan Direktur Utama yang harus 2 (dua) anggota yang berkesempatan mendapatkan persetujuan dari Dewan mendapatkan peningkatan Komisaris dan/atau RUPS, kewajiban, kompetensi berupa seminar, workshop, ketentuan penyusunan dan penyampaian dan agenda peningkatan kompetensi Rencana Jangka Panjang Perusahaan lainnya. Komisaris Ferry SP Sinamo dan dan Komisaris Chairuman Harahap mengikuti Perusahaan, “Workshop program Interpretasi Rencana Kerja dan Manajemen Anggaran Risiko dan Kebijakan Sistem Pengendalian Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Direksi dan Anak Perusahaan” yang diselenggarakan Organ pendukung Satuan Pengawasan oleh Kementerian BUMN. Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan, Internal, pengambilan Rapat keputusan, hubungan dengan anak usaha, program Direksi pengenalan Perusahaan, dan ketentuanketentuan lain yang mengatur Direksi Pedoman Kerja Direksi dalam menjalankan fungsinya. Perusahaan memiliki Piagam Direksi atau Board of Director Charter yang telah Kriteria dan Independensi Direksi disahkan pada 2014 dan disusun agar Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal tugas dan kewenangan serta mekanisme 10 dan Piagam Direksi, yang dapat diangkat kerja dengan sebagai anggota Direksi adalah orang efisien, efektif dan konsisten serta tetap perseorangan yang cakap melakukan memperhatikan Direksi Corporate dapat berjalan Good perbuatan hukum, kecuali dalam waktu (transparansi, 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya responsibilitas, pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota prinsip-prinsip Governance akuntabilitas, 145 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Direksi atau anggota Dewan Komisaris dan sesuai dengan maksud dan tujuan atau anggota Dewan Pengawas yang Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik dinyatakan bersalah menyebabkan suatu di dalam maupun di luar Pengadilan tentang Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit, segala hal dan segala kejadian dengan atau dihukum karena melakukan tindak pembatasan-pembatasa pidana yang merugikan keuangan negara diatur dan/atau yang berkaitan dengan sektor undangan, Anggaran keuangan. Keputusan Rapat dalam sebagaimana peraturan perundang- Dasar Umum dan/atau Pemegang Saham. Independensi Direksi Perusahaan mengatur larangan anggota Direksi dan Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi antara anggota Direksi dengan anggota wajib Dewan perhatian dan pengabdiannya secara Komisaris tentang hubungan mencurahkan tenaga, pikiran, keluarga sampai dengan derajat ketiga penuh baik menurut garis lurus maupun garis pencapaian tujuan Perusahaan. Dalam kesamping, termasuk hubungan yang melaksanakan timbul karena perkawinan. Independensi Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar jabatan Perusahaan dan peraturan perundang- Direksi Perusahaan juga pada tugas, kewajiban tugasnya, dan anggota diwujudkan dengan ketentuan pelarangan undangan rangkap jabatan anggota Direksi pada prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah transfaransi, kemandirian, akuntabilitas, (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta, pertanggungjawaban menjadi Komisaris/ Setiap anggota Direksi wajib dengan Dewan Pengawas pada BUMN, dan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjabat baik secara struktural dan menjalankan tugas untuk kepentingan dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga usaha Perusahaan dengan mengindahkan pemerintah perundang-undangan yang berlaku. anggota Dewan pusat dan/atau daerah. serta wajib melaksanakan serta kewajaran. Anggota Direksi juga dilarang menjabat jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Setiap dalam anggota Direksi bertanggung peraturan-perundang-undangan, jawab penuh secara pribadi apabila pengurus partai politik dan/atau calon/ yang bersangkutan bersalah atau lalai anggota legislatif dan/atau calon Kepala menjalankan tugasnya untuk kepentingan Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan atau dan usaha Perusahaan, kecuali apabila jabatan lain yang dapat menimbulkan anggota Direksi yang bersangkutan dapat benturan kepentingan. membuktikan bahwa: 1. Kerugian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan Kewajiban Direksi bertugas menjalankan segala tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya, 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk tindakan yang berkaitan dengan pengurusan kepentingan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan maksud dan tujuan Perusahaan, dan sesuai dengan 146 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan 3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung pengurusan atas yang mengambil Sekretaris Perusahaan, tindakan 7. Melakukan mengakibatkan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kerugian, dan 4. Telah 6. Mengangkat dan memberhentikan tindakan untuk segala kekayaan tindakan Perusahaan, dan mengikat mencegah timbul atau berlanjutnya Perusahaan dengan pihak lain dan/ kerugian tersebut. atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam Direksi berwenang untuk: dan 1. Menetapkan kebijakan kepengurusan segala hal dan segala kejadian, Perusahaan, 2. Mengatur luar dengan penyerahan Direksi di kepada kekuasaan seorang atau pengadilan tentang pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran beberapa orang anggota Direksi untuk Dasar dan/atau Keputusan Rapat mengambil keputusan atas nama Umum Pemegang Saham. Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, 3. Mengatur penyerahan Direksi kepada Perusahaan juga mengatur wewenang/ kekuasaan seorang atau perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan, baik persetujuan tertulis beberapa orang pekerja Perusahaan maupun tidak tertulis dari Dewan Komisaris baik sendiri-sendiri maupun bersama- seperti menetapkan struktur organisasi sama atau kepada orang lain, untuk sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah mewakili Perusahaan di dalam dan di Direksi, kewenangan Direktur Utama untuk luar pengadilan, mengangkat dan memberhentikan Kepala 4. Mengatur tentang ketentuan-ketentuan kepegawaian Perusahaan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan, serta ketentuan- termasuk penetapan gaji, pensiunan ketentuan atau jaminan hari tua dan penghasilan mengatur wewenang/perbuatan Direksi lain bagi pekerja lainnya. Perusahaan juga Perusahaan yang harus mendapat tanggapan tertulis berdasarkan peraturan perundang- dan tanggapan dari RUPS berdasarkan undangan penetapan RUPS. yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan Kewajiban Direksi Perusahaan adalah lain bagi pekerja yang melampaui sebagai berikut: kewajiban yang ditetapkan peraturan 1. Mengusahakan perundang-undangan, dan menjamin harus terlaksananya usaha dan kegiatan mendapat persetujuan terlebih dahulu Perusahaan sesuai dengan maksud dari RUPS. dan tujuan serta kegiatan usahanya, 5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan 2. Menyiapkan Rencana pada Jangka waktunya Panjang peraturan kepegawaian Perusahaan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan Kerja dan Anggaran Perusahaan yang berlaku, (RKAP) dan (RJPP), Rencana perubahannya serta 147 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan menyampaikannya kepada Dewan Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan Komisaris dan Pemegang Saham dokumen untuk sebagaimana dimaksud pada huruf c mendapatkan pengesahan RUPS, keuangan Perusahaan butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen 3. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP, 4. Membuat Daftar Pemegang Saham. Perusahaan lainnya, 12. Menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan: Daftar Pemegang Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Saham, Daftar Khusus, Risalah Pemegang Saham dan Risalah Rapat RUPS, Risalah Rapat Dewan Direksi, Komisaris Risalah Rapat 5. Membuat Laporan Tahunan sebagai Direksi, dan Laporan Tahunan dan wujud pertanggungiawaban dokumen pengurusan Perusahaan, serta serta dokumen Perusahaan lainnya Perusahaan sebagaimana dimaksud pada butir dokumen keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan, 6. Menyusun keuangan Perusahaan 11) di atas, 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Laporan berdasarkan Standar Keuangan dan Akuntansi pengendalian berdasarkan prinsip-prinsip intern, terutama Keuangan dan menyerahkan kepada fungsi Akuntan Publik untuk diaudit, penyimpanan dan pengawasan, 7. Menyampaikan Laporan Tahunan pengurusan, pencatatan, 14. Memberikan laporan berkala menurut termasuk Laporan Keuangan kepada cara RUPS untuk disetujui dan disahkan, ketentuan yang berlaku, serta laporan serta lainnya setiap kali diminta oleh Dewan laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusan buku piutang, 8. Memberikan penjelasan dan Komisaris waktu dan/atau RUPS mengenai Laporan Tahunan, 9. Menyampaikan Neraca dan Laporan P dengan emegang Saham, 15. Menyiapkan kepada sesuai Perusahaan susunan organisasi lengkap dengan perincian dan tugasnya, 16. Memberikan penjelasan tentang Laba Rugi yang telah disahkan segala hal yang ditanyakan atau yang oleh RUPS kepada Menteri yang diminta anggota Dewan Komisaris membidangi dan para Pemegang Saham, Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 10. Menyampaikan laporan perubahan 17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan, 18. Menjalankan kewajiban-kewajiban susunan Pemegang Saham, Direksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang dan Dewan Komisaris kepada Menteri diatur dalam Anggaran Dasar dan yang membidangi Hukum dan HAM, yang ditetapkan oleh Rapat Umum 11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan. Rapat Dewan Komisaris dan Risalah 148 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi dan Sesuai dengan Tugas, Tanggung Jawab, Susunan dan Komposisi Direksi Wewenang dan Kewajiban yang diemban Sesuai Direksi Perusahaan tugas Perusahaan, pengurusan pelaksanaan Perusahaan oleh Hubungan dengan Pemangku Kepentingan. dengan dan Anggaran Dasar Piagam Direksi, Perusahaan diurus dan dipimpin oleh Direksi mencakup hal-hal diantaranya: Direksi Penyusunan dan Penyampaion Rencana dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal yang jumlahnya disesuaikan Jangka (RJPP), Direksi terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang Penyusunan dan Penyampaian Rencana Direksi, seorang diantaranya diangkat Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), sebagai Penyusunan dan Penyampaian Laporan persyaratan, nominasi dan pengangkatan Berkala, Penyelenggaraan Rapat Umum anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS Pemegang Saham (RUPS), Pengelolaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Dokumen peraturan Risiko, Panjang Perusahaan Perusahaan, Sistem Manajemen Pengendalian Intern, Direktur Utama. Susunan, perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2014, susunan dan keanggotaan Direksi sebagai berikut, Jabatan Nama Dasar Pengangkatan Awal Menjabat Direktur Utama Winardi SK-68/MBU/2014 7 April 2014 Direktur Sahala Hasoloan Sijabat SK-68/MBU/2014 7 April 2014 Direktur Harmon Yunaz RUPS 9 Desember 2013 9 Desember 2013 Direktur Oggy Achmad Kosasih SK-68/MBU/2014 7 April 2014 Direktur Carry Mumbunan SK-68/MBU/2014 7 April 2014 Pembagian Lingkup Tugas Antar Direksi berkonsultasi dengan Dewan Komisaris. Berdasarkan Pemegang 004/DIR/2014 tentang Pembagian Tugas Saham No. SK-68/MBU/2014 tentang Anggota Direksi PT Indonesia Asahan untuk dan Aluminium (Persero) yang telah disahkan mengangkat anggota Direksi Perusahaan, dan ditandatangani Direktur Utama pada antara lain diputuskan bahwa pembagian 8 Mei 2014 menguraikan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota tugas antara Direksi Perusahaan sebagai Direksi ditetapkan oleh Direksi setelah berikut: Keputusan mengalihkan penugasan Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan Kemudian, Keputusan Direksi No. SK- Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pengembangan & Bisnis Direktur Keuangan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia 149 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Program Pengenalan Perusahaan oleh anggota Direksi, anggota Dewan Kepada anggota Direksi yang diangkat Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan untuk pertama kalinya wajib diberikan Sekretaris Dewan Komisaris. program pengenalan Perusahaan. Tanggung mengadakan tersebut mengenai jawab program berada Perusahaan. pada Kehadiran Direksi Dalam Rapat Dewan pengenalan Komisaris dimungkinkan apabila Direksi Sekretaris atau salah satu anggota Direksi diundang pengenalan oleh Dewan Komisaris untuk menjelaskan, prinsip-prinsip memberikan masukan atau melakukan GCG oleh BUMN, gambaran mengenai diskusi. Demikian pula sebaliknya, Direksi BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat, dapat mengundang Dewan Komisaris dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan atau salah satu anggota Dewan Komisaris dan operasi, strategi, rencana usaha untuk menjelaskan, memberikan masukan jangka pendek dan jangka panjang, atau melakukan diskusi terhadap suatu posisi kompetitif, risiko dan masalah- permasalahan sebagai bahan bagi Direksi masalah strategis lainnya, keterangan untuk menjalankan fungsinya. meliputi: Program untuk pelaksanaan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, Pertemuan sistem pengendalian anggota Dewan Komisaris dan anggota internal, keterangan mengenai tugas dan Direksi di luar forum rapat-rapat formal. tanggung jawab serta hal-hal yang tidak Pertemuan ini dapat dihadiri pula anggota- diperbolehkan. anggota dari organ lainnya, atau anggota dan kebijakan informal dilakukan oleh kedua organ secara Iengkap termasuk Program pengenalan BUMN dapat berupa anggota presentasi, pertemuan, kunjungan ke membicarakan atau mendiskusikan suatu perusahaan lain dan pengkajian dokumen permasalahan dalam suasana informal. atau program lainnya yang dianggap Sesuai sifatnya, pertemuan bukan untuk sesuai dengan BUMN dimana program menghasilkan tersebut dilaksanakan. untuk menyelaraskan pendapat melalui organ keputusan, pengungkapan Hubungan Kerja Dengan Dewan Komisaris Dalam membangun hubungan pendukung, untuk melainkan pandangan secara informal, serta mengupayakan kesamaan pandangar dan pemahaman yang tidak kerja antara Direksi dengan Dewan Komisaris mempunyai kekuatan mengikat bagi seluruh pihak. Perusahaan, pertemuan dilakukan melalui format formal dan informal. Pertemuan Hubungan kerja Dewan Komisaris dan formal dilakukan melalui rapat gabungan Direksi juga muncul pada beberapa yang digelar minimal satu kali setiap bulan. kegiatan Rapat gabungan tersebut hanya dihadiri Perusahaan, yaitu: dan aspek pengelolaan 150 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan 1. Penyelenggaraan Direksi dan RUPS, dimana Dewan melaksanakan Komisaris komunikasi 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. sejak tahap persiapan, pelaksanaan hingga Rapat Direksi adalah sah dan berhak tindak lanjut terhadap RUPS. mengambil keputusan yang mengikat 2. Penyampaian Laporan Keuangan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah Bulanan Perusahaan oleh Direksi anggota kepada Dewan Komisaris. sah. Untuk memberikan suara dalam 3. Penyampaian Laporan Manajemen Direksi atau wakilnya yang pengambilan keputusan, seorang anggota Perusahaan Triwulanan, Laporan Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya Manajemen Perusahaan Tahunan oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan dan Laporan kepada kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk dengan keperluan itu. Seorang anggota Direksi pengesahan penandatanganan oleh hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi/Direktur Utama dan Dewan Direksi lainnya. Semua keputusan dalam Komisaris/Komisaris Utama. Rapat Direksi diambil dengan musyawarah pemegang 4. Laporan Tahunan saham, Restrukturisasi dan untuk mufakat. Dalam hal keputusan Revitalisasi BUMN yang disampaikan tidak dapat diambil dengan musyawarah Direksi kepada Dewan Komisaris, mufakat, maka keputusan diambil dengan Menteri suara terbanyak. BUMN dan Menteri Keuangan. Risalah Rapat Direksi harus dibuat untuk Rapat Direksi setiap Rapat Direksi harus diadakan secara segala sesuatu yang dibicarakan dan berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi setiap bulan, dan dalam rapat tersebut tidak terbatas pada pendapat-pendapat Direksi yang berkembang dalam rapat, baik dapat mengundang Dewan Rapat Direksi yang memuat Komisaris. Penyelenggaraan Rapat Direksi pendapat dapat dilakukan setiap waktu apabila yang tidak mendukung atau pendapat dipandang perlu oleh seorang atau lebih berbeda (dissenting opinion), serta alasan anggota Direksi, atas permintaan tertulis ketidakhadiran anggota Direksi, apablia dari seorang atau lebih anggota Dewan ada. Komisaris, atau atas permintaan tertulis menerima salinan risalah Rapat Direksi, dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang baik yang bersangkutan hadir maupun saham yang bersama-sama mewakili tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut. yang Setiap mendukung anggota Direksi maupun berhak 151 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Pada tahun buku 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 43 kali. Di bawah ini adalah rekapitulasi kehadiran masing-masing anggota Direksi. Rekapitulasi Kehadiran Rapat Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran Winardi 43 100% Sahala Hasoloan Sijabat 37 86% 36 84% Oggy Achmad Kosasih 42 97% Carry Mumbunan 41 95% Harmon Yunaz 43 * Ketidakhadiran Direksi dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas. Evaluasi Kinerja Direksi Key Performance Indikator (KPI) Direksi No A B C D E Indikator Kinerja Kunci Satuan KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATAN 1. Investasi modal rutin (Reguler) a. Progres program % b. Penyerapan capex % 2. Investasi modal pengembangan a. Progres program % b. Penyerapan capex % 3. GCG a. Implementasi % b. Penyusunan standar etika % c. Penilaian GCG % 4. Pengisian portal % 5. Proper Peringkat FOKUS PELANGGAN 1. Tingkat kepuasan pelanggan % 2. Klaim pelanggan Jumlah klaim 3. Delivery time % FOKUS TENAGA KERJA 1. Keselamatan kerja Bendera 2. Labor turn over ratio % 3. Pelatihan kepemimpinan (GM dan M) Jam/org EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES 1. Volume produksi aluminium Ton 2. Tingkat produktivitas Ton/org 3. Current efficiency % KEUANGAN DAN PASAR 1. Laba bersih Juta AS$ 2. Penjualan aluminium Ton 3. EBITDA Juta AS$ TOTAL Bobot (%) RKAP Tahun 2014 RKAP-P Tahun 2014 17 Skor 14.89 2 2 100 97 100 97 95% 117.1% 1.9 2.0 2 2 100 75 100 75 96.7% 1.6% 1.9 0.04 2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 20 8 6 6 24 8 8 8 100 100 100 0 100 Biru 100 100 0 100 Biru 100% 100% 0 100% Biru 95 1 97 95 1 97 95.8% 0 97.2% Emas 0.5 8 Emas 0.5 8 Emas 0.31% 15 196,638 100 92 196,638 100 92 199,692 102.2 91.68 67 196,638 97 67 196,638 109 129 199,925 189 2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 19.98 8 6 5.98 24 8 8 8 97.9 152 Laporan Tahunan2014 Realisasi Tahun 2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan No A Indikator Bobot RKAP-P Tahun 2014 Realisasi 2014 Nilai Skor Nilai Skor 6,50% 8.5 15,3% 20 13,5 2 ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI) 15 33.10% 15 17,5% 3 Rasio kas 5 2.508,70% 5 551% 5 4 Rasio Lancar 5 3.592,90% 5 804,1% 5 5 Perputaran piutang 5 26,2 hari 5 32,9 5 6 Perputaran persediaan 5 95,6 hari 4 90,1 4 7 5 129,10% 5 45,5% 2,5 8 Perputaran total aset Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Jumlah Aspek Keuangan 10 97,90% 6,5 89,8% 7 B ASPEK OPERASIONAL 1 20 70 54 62 1 Volume produksi (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,692 5 2 Volume penjualan (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,925 5 3 Keselamatan Kerja 3 Bendera Emas 3 Bendera Emas 3 Proper 2 Peringkat Biru 1,6 Peringkat Biru Jumlah Aspek Operasional 15 4 14,6 2 15 C ASPEK ADMINISTRASI 1 Laporan Perhitungan Tahunan 5 2 bulan 5 < 2 bulan 2 Rancangan RKAP 5 2 bulan 5 < 2 bulan - 3 Laporan Periodik 5 0 hari 5 < 30 hari 3,3 5 Jumlah Aspek Administrasi 15 15 8,3 TOTAL 100 83,6 85,3 KATEGORI SEHAT (AA) SEHAT (AA) Program Peningkatan Kompetensi Direksi Kegiatan Direksi Kegiatan Winardi Menghadiri Metal Bulletin Aluminium Conference di Abu Dhabi (22-24 September 2014) S.S. Sijabat Mengunjungi Pabrik CPC dan CTP di Tiongkok (5-9 November 2014) Diskusi teknik teknologi pengolahan bauksit menjadi alumina di Puslitbang Kementerian ESDM (27 Juni 2014) Harmon Yunaz Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Mengunjungi produsen Aluminium di Rusia dan Tiongkok (23-30 November 2014) Oggy A. Kosasih Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Berpartisipasi dalam International Aluminium Institute di London (19-21 Oktober 2014) 153 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi Peran organ Sekretariat Dewan Komisaris tercantum dalam Piagam Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, organ Dewan Komisaris dan Direksi Persyaratan dibantu oleh beberapa organ pendukung. Sekretaris Sekretariat Dewan Komisaris membantu memenuhi persyaratan memahami sistem Dewan Komisaris dalam berhubungan pengelolaan, pengawasan dan pembinaan dengan pihak lain, sementara Komite BUMN, memiliki integritas yang baik, Audit memperkuat fungsi pengawasan memahami fungsi kesekretariatan, dan Dewan Komisaris secara obyektif. Direksi memiliki kemampuan untuk berkomunikasi Perusahaan dan berkoordinasi dengan baik. dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris harus Perusahaan sebagai penghubung, atau liaison officer, dan Satuan Pengawasan Tugas dan Wewenang Intern (SPI) berperan sebagai auditor Sekretariat Dewan Komisaris bertugas internal Perusahaan. Fungsi dan tugas melakukan kegiatan untuk membantu Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris dalam melaksanakan Audit dan Sekretaris Perusahaan akan tugasnya berupa: diulas pada bagian ini, sementara fungsi 1. Mempersiapkan SPI akan dibahas tersendiri dalam bagian bahan rapat ( Audit Internal. Komisaris, 2. Membuat Sekretariat Dewan Komisaris rapat, termasuk ) Dewan risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, Sekretariat Dewan Komisaris berperan 3. Mengadministrasikan dokumen sebagai penghubung, atau liaison officer Dewan Komisaris, baik surat masuk, Dewan surat keluar, risalah rapat maupun Komisaris saat berhubungan dengan pihak lain. Di samping itu, kegiatan Dewan Komisaris seluruhnya didokumentasikan oleh Sekretariat Dewan Komisaris. dokumen lainnya, 4. Menyusun rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris, 5. Menyusun rancangan Laporan- laporan Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan dari Perusahaan. luar Komisaris Masa berasal jabatan 6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris, Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan Komisaris maksimum dan dapat diangkat oleh 3 Dewan Selain melaksanakan tugas (tiga) tahun Sekretaris Dewan kembali untuk pimpinan Sekretariat Komisaris tersebut, selaku melaksanakan paling lama (dua) tahun, dengan tidak tugas lain, yaitu memastikan bahwa mengurangi hak Dewan Komisaris untuk Dewan Komisaris mematuhi peraturan memberhentikanya sewaktu-waktu. perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG, memberikan 154 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta, mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris, dan sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain. Dalam rangka tertib adminstrasi dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatannya tersimpan dengan baik di Perusahaan. Wewenang Sekretariat Dewan Komisaris Komisaris: 1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Sekretariat Dewan Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, 2. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan di atas kepada Dewan Komisaris. Pengangkatan Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris Untuk kelancaran tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris dan dibantu oleh staf Sekretariat Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan No. PC-03/03/2014 tanggal 3 Maret 2014, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edi Eko Cahyono. Edi Eko Cahyono Sekretaris Dewan Komisaris Edi Eko Cahyono (warga negara Indonesia, kelahiran Pati, 28 Mei 1982), menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) (2003), memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (2008) dan Master of Accountancy Universitas Gadjah Mada (2014). Setelah lulus dari STAN dan ditugaskan di Kementerian BUMN, ia telah mengenyam berbagai pengalaman terkait BUMN hingga memimpin riset di Kementerian BUMN (2014) yang dijabatnya sampai saat ini. Pengalamannya pada fungsi ke-Sekretariatan Dewan Komisaris cukup banyak, diantaranya: liaison officer Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2003-2004); Sekretaris Dewan Komisaris untuk PT BATAN Teknologi (Persero) (2009-2013) dan PT LEN Industri (Persero) (2013-2014). Sejak 3 Maret 2014, ia dipercaya untuk memegang peran Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan. 155 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Komite Audit Kriteria dan Independensi Komite Audit Sesuai dengan amanat dari Pasal 70 Guna Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 melaksanakan tugasnya Komite Audit tentang dapat Badan Usaha Milik Negara memastikan bekerja bahwa secara dalam transparan, (BUMN), maka dalam rangka membantu akuntabel, Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya independen dan berdaya guna serta profesional, mewujudkan pengawasan yang efektif, dapat Dewan Komisaris membentuk Komite dengan peraturan perundang-undangan Audit Perusahaan. yang berlaku, maka ditetapkan kriteria dipertanggungjawabkan objektif, sesuai dan independensi Komite Audit, dimana Pedoman Kerja Komite Audit anggota Komite Audit bukan berasal dari Dalam pelaksanaan tugasnya, Perusahaan Kantor Akuntan Publik yang memberikan telah menyusun dan mensahkan Piagam jasa audit dan/atau non audit pada Komite Audit melalui Surat Keputusan Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir, Dewan Komisaris No. PC-07/05/2014 anggota Komite Audit bukan orang yang tentang PT mempunyai wewenang dan tanggung Indonesia Asahan Aluminium (Persero). jawab untuk merencanakan, memimpin, Piagam ini bertujuan memastikan bahwa atau mengendalikan kegiatan Perusahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir jawabnya, Komite Audit memiliki standar sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, acuan kerja dan dapat bekerja secara anggota Komite Audit tidak memiliki transparan, profesional, hubungan usaha baik langsung maupun objektif, independen dan berdaya guna tidak langsung yang berkaitan dengan serta dipertanggungjawabkan kegiatan usaha Perusahaan, dan anggota sesuai dengan peraturan perundang- Komite Audit tidak boleh mempunyai undangan yang berlaku. hubungan keluarga sedarah dan semenda Piagam Komite akuntabel, dapat Audit sampai derajat ketiga baik secara menurut Komite Audit diangkat dan dibentuk oleh garis lurus maupun garis ke samping Dewan Komisaris yang bekerja secara dengan anggota Dewan Komisaris dan/ kolektif, independen, obyektif, profesional atau anggota Direksi. dan transparan untuk membantu dan dalam menjalankan fungsi pengawasan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab atas keuangan, Dalam menjalankan tugas dan tanggung pelaksanaan audit, pengendalian intern jawabnya, maka ruang lingkup tugas dan dan implementasi GCG yang dijalankan wewenang serta tanggungjawab Komite oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan Audit adalah sebagai berikut: dan mampu mengoptimalkan mekanisme 1. Tugas Komite Audit memperkuat fungsi Dewan Komisaris proses pelaporan checks and balances yang pada akhirnya a. Terkait dengan Pengawasan atas ditujukan untuk memberikan perlindungan Laporan Keuangan yang optimal kepada pemegang saham • dan pemangku kepentingan lainnya. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan 156 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan perusahaan seperti • laporan keuangan penyempurnaan sistem (bulanan, triwulan), pengendalian manajemen dan proyeksi, dan informasi keuangan lainnya, pelaksanaannya, • atas Internal Audit Charter mengenai Perusahaan, untuk meyakinkan bahwa Rencana Jangka Panjang tidak terdapat pembatasan Perusahaan (RJPP), pembatasan oleh Manajemen Rencana Kerja dan yang menghalangi SPI dalam Anggaran Perusahaan menjalankan fungsinya secara (RKAP), Laporan optimal sesuai standar audit Manajemen dan informasi yang berlaku, • Melakukanpembahasan dengan Manajemen • Melakukan evaluasi atas mengenai hal-hal yang efektivitas pelaksanaan fungsi berhubungan dengan SPI, termasuk pelaporan dan penyusunan laporan komunikasi kepada Komite Audit, Melakukan diskusi dengan • Melakukan evaluasi atas tindak SPI untuk membahas lanjut yang diperlukan atas temuan dan isu-isu internal rekomendasi yang disampaikan control dalam proses penyusunan pelaporan • Melakukan penelaahan rencana kerja tahunan SPI, keuangan, • Melakukan penelaahan penelaahan atas informasi lainnya, • Melakukan penelaahan atas SPI. c. Terkait dengan Pengawasan atas keuangan maupun hasil Kinerja Auditor Eksternal review SPI terhadap laporan • Menelaah dan memberikan keuangan perusahaan, pendapat atas independensi, Melakukan evaluasi apakah kompetensi dan integritas rekomendasi perbaikan Akuntan Publik yang ditunjuk yang disampaikan oleh SPI maupun Kantor Akuntan (Auditor Eksternal), • Memberikan rekomendasi Publik (KAP) telah ditindak- kepada Dewan Komisaris untuk lanjuti oleh Manajemen , penetapan KAP yang akan b. Terkait dengan Pengawasan atas Efektivitas Sistem ditunjuk dalam RUPS untuk Pengendalian melakukan pemeriksaan atas Intern (Internal Audit) Laporan Keuangan Perusahaan • dan Laporan Keuangan PKBL, Melakukan penelaahan efektifitas sistem pengendalian • Melakukan penelaahan atas intern dan pelaksanaan tugas pengadaan KAP dilakukan SPI, oleh Panitia Pengadaan yang 157 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan didasarkan atas TOR (term of • • Melaporkan secara berkala atas reference) yang ditetapkan oleh hasil pemantauan Pelaksanaan Dewan Komisaris. Managemen Risiko dan Melakukan penelaahan atas memberi masukan atas hal-hal temuan-temuan KAP signifikan yang perlu menjadi perhatian yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit dan melakukan diskusi dengan KAP untuk • • e. Terkait dengan Pelaksanaan Tata membahas temuan-temuan Kelola (GCG) dan Pengaduan Pihak tersebut, Ketiga (whistleblowing system) Memberikan pendapat • Melakukan pemantauan/ independen dalam hal terjadi evaluasi dan cross check atas perbedaan pendapat antara pengaduan pihak ketiga dan Manajemen dan Akuntan atas meneruskan kepada pihak jasa yang diberikannya, dan yang berkepentingan dan Melakukan penelaahan bahwa melakukan klarifikasi atas Manajemen melakukan tindak pengaduan tersebut, lanjut yang diperlukan atas • rekomendasi yang disampaikan pengaduan yang berkaitan KAP. dengan perusahaan, • d. Terkait Memantau tindak lanjut dengan Pelaksanaan Memantau laporan mengenai penyimpangan standar Managemen Risiko akuntansi, kelemahan • Melakukan penelaahan dan pengendalian internal, fraud memberikan pendapat atas serta perilaku manajemen kebijakan resiko manajemen yang tidak terpuji yang yang dibuat Manajemen/Direksi, dapat mengganggu operasi • Melakukan penelaahan dan memberikan pendapat atas • perusahaan, • Dalam menangani pengaduan laporan hasil pemeriksaan yang yang disampaikan pihak dikeluarkan unit audit internal ketiga, dengan persetujuan dan KAP, khususnya temuan­ dan atau melalui Dewan temuan yang berkaitan dengan Komisaris, Komite Audit (apabila risiko signifikan yang mungkin diperlukan) dapat meminta terjadi, dilakukan audit investigasi Melakukan penelaahan semua dengan bekerjasama dengan informasi yang diterima yang manajemen, audit internal atau berkaitan dengan potensi risiko tenaga ahli dari luar perusahaan dan apabila diperlukan meminta yang independen menyangkut bantuan unit audit internal untuk hal-hal yang sangat khusus dan melakukan investigasi atas teknis, informasi tersebut, 158 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan • Melaporkan secara berkala • Melakukan penelaahan dan klarifikasi atas hasil pemantauannya dan terhadap pengaduan yang khusus member masukan atas hal-hal berkaitan dengan proses akuntansi yang perlu menjadi perhatian dan pelaporan keuangan Perusahaan, Dewan Komisaris. dan pengaduan yang bersifat umum dari pihak ketiga yang disampaikan f. Terkait dengan Efektifitas Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina kepada Dewan Komisaris, • Melakukan penelaahan dan Lingkungan Melakukan Pengawasan/ memberikan saran kepada Dewan Oversight atas Komisaris terkait dengan adanya pengelolaan pelaksanaan dan manajemen Program potensi Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL), agar mengacu pada peraturan yang benturan kepentingan Perusahaan, • berlaku. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan g. Terkait dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku Komisaris Lainnya, • Melakukan review terhadap Piagam Melakukan review/ penelaahan bahwa Komite Audit sesuai kebutuhan dan kepatuhan terhadap mengusulkan perubahannya kepada perundang-undangan Dewan Komisaris untuk mendapat perusahaan peraturan Badan Usaha Milik Negara dan dan persetujuan. peraturan perundangan yang terkait dengan operasi perusahaan dan Wewenang Komite Audit adalah, manajemen telah melaksanakan tata a. Mengakses catatan atau informasi kelola perusahaan yang baik (GCG). secara penuh dan tidak terbatas terhadap personil, dana, aset Komite Audit melaksanakan tugas-tugas sumber daya Perusahaan lainnya khusus, berdasarkan penugasan Dewan yang berkaitan dengan pelaksanaan Komisaris, yang tidak terbatas pada : tugasnya, • Melaksanakan pengawasan tugas-tugas lain sesuai dengan permintaan Dewan Komisaris, • Melalui Dewan meminta SPI Komisaris Direksi b. Apabila diperlukan, untuk masalah tertentu dengan persetujuan tertulis Dewan Komisaris, Komite Audit dapat dapat meminta bantuan atau meminta menugaskan masukan, penjelasan dan pendapat untuk melakukan pemeriksaan profesional dari tenaga ahli dan atau khusus/tujuan tertentu/audit investigasi apabila terdapat dugaan terjadinya kecurangan maupun konsultan untuk membantu Komite Audit atas biaya Perusahaan. c. Mengikuti proses penentuan/ penyimpangan terhadap hukum dan penetapan auditor peraturan yang berlaku, menetapkan kompensasi eksternal, auditor 159 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan eksternal, mengusulkan calon auditor Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, eksternal oleh Komite Audit Dewan Komisaris, dan mengusulkan untuk kepada Dewan memberhentikan auditor eksternal pertanggungjawaban Komite Audit yang akan ditunjuk dalam RUPS, disampaikan laporan tertulis d. Dengan sepengetahuan bertanggungjawab Komisaris. dalam Bentuk Dewan berbentuk hasil penelaahan atas laporan dapat keuangan bulanan dari Laporan Triwulanan meminta kehadiran Direksi, pejabat, pelaksanaan tugas Komite Audit, Laporan karyawan, maupun akuntan publik/ Tahunan Auditor Eksternal dalam rapat Komite Audit, dan Laporan setiap pelaksanaan Audit, tugas baik tugas rutin maupun tugas- tugas khusus Komite Audit. Laporan Komisaris, e. Melalui f. ditetapkan Komite Dewan Audit Komisaris dapat pelaksanaan tugas Komite meminta pihak eksternal maupun untuk setiap pelaksanaan tugas meliputi internal temuan atau fakta di lapangan, analisis, untuk melakukan pemeriksaan khusus/audit investigatif kesimpulan jika diperlukan, harus ditandatangani oleh Ketua Komite Melakukan kewenangan lain yang Audit dan anggota Komite Audit. dan rekomendasi serta diberikan oleh Dewan Komisaris. Susunan dan Pembagian Tugas Antar Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. PC-05/04/2014 tentang Pembentukan Komite Audit Dan Penetapan Keanggotaan Komite Audit PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), susunan dan komposisi keanggotaan Komite Audit Perusahaan sebagai berikut: Jabatan Nama Ketua (Komisaris) Emmy Yuhassarie Anggota Hary Noegroho Soelistianto Anggota Togu Sihombing * Profil Ketua Komite Audit, Emmy Yuhassarie dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris. 160 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Hary Noegroho Soelistianto Anggota Komite Audit Hary Noegroho Soelistianto (warga negara Indonesia, kelahiran Cilacap, 14 November 1968) menyandang gelar Magister bidang Manajemen dari Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor (MM IPB). Sebelum menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan, beliau memiliki pengalaman karir sebagai konsultan manajemen dan Good Corporate Governance sejak tahun 2001 hingga 2007. Kurun waktu 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Menteri BUMN. Beliau juga berpengalaman menjadi anggota Komite Audit pada PT Berau Coal Energi Tbk periode September 2010 hingga Juli 2014. Sejak November 2012 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko untuk PT Tugu Pratama Indonesia dengan sebelumnya menjadi anggota Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi sejak Desember 2011 hingga November 2012. Beliau bergabung ke Perusahaan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan pada 22 April 2014. Togu Sihombing Anggota Komite Audit Togu Sihombing (warga negara Indonesia, kelahiran Pematang Siantar, 17 Juni 1979) merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. Penyandang Magister Akuntansi spesialisasi Pengawas Keuangan Negara beasiswa dari Kementerian Keuangan (STAR-SDP) ini memiliki pengalaman bekerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta (20022006); kemudian menjadi Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (2006-2010). Pada tahun 2010-2013, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Program Direktorat Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian. Dan sejak Agustus 2013 hingga saat ini, beliau aktif sebagai Kepala Sub Bidang Kebijakan Kewilayahan Industri pada Kementerian Perindustrian. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 22 April 2014. 161 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Hubungan Kerja dengan Audit Internal Rapat Komite Audit Fungsi Audit Internal yang dijalankan diselenggarakan unit Satuan Pengawasan Intern (SPI) sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite merupakan mitra kerja utama bagi Komite Audit Audit. Sehingga, dalam Pelaksanaan Rapat dianggap Komite Audit sekurang-kurangnya sah apabila dihadiri menjalankan paling kurang 2/3 dari jumlah anggota. tugasnya terkait dengan pengawasan atas Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit efektivitas Sistem Pengendalian Intern, atau anggota yang ditunjuk, apabila SPI akan melakukan koordinasi dengan Ketua Komite Audit berhalangan hadir. Komite Audit atas persetujuan dari Dewan Rapat Komite Audit Komisaris. Adapun Koordinasi dengan SPI dalam risalah rapat yang ditanda tangani dimaksud sebagaimana tercantum dalam oleh seluruh anggota yang hadir serta tugas terkait pengawasan atas efektifitas didokumentasikan dengan baik. harus dituangkan Sistem Pengendalian Intern (Audit Internal) sebagaimana tercantum di atas. Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat dapat dilihat sebagai berikut: Rekapitulasi Kehadiran Rapat Komite Audit Nama Jumlah Rapat (* Emmy Yuhassarie Hary Noegroho Soelistianto Togu Sihombing 11 11 11 Jumlah Kehadiran 11 11 11 % Kehadiran 100 % 100 % 100 % *) termasuk dengan rapat khusus yang membahas topik dan tema tertentu. Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014 (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Sejak dibentuk 22 April 2014, Komite dan informasi lainnya. Selain itu, Komite Audit telah bekerja secara efektif dengan Audit juga membantu dalam penunjukan melakukan rapat internal Komite Audit, KAP, membantu penyusunan Piagam bersama-sama dengan Dewan Komisaris dan Pedoman CGC, Audit Internal dan maupun Whistleblower, dengan Direksi, dimana Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen termasuk melakukan pelaksanaan Rapat Internal dilakukan sosialisasi GCG kepada jajaran manajemen minimal 1 (satu) kali dalam sebulan guna di Kuala Tanjung dan Paritohan. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan Perusahaan, seperti laporan (bulanan, triwulan), dikeluarkan Hasil Penelahaan Komite Audit atas keuangan Kinerja Perusahaan tahun buku 2014, proyeksi, dan periode bulan April – Desember 2014 informasi keuangan lainnya, penelaahan sebagai berikut: atas informasi mengenai Perusahaan, 1. Terkait dengan Produksi yang terdiri Rencana Jangka Panjang Perusahaan dari variabel Produksi Aluminium 162 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Ingot, operasi tungku reduksi, Line usaha, yang memerlukan SDM yang Current, Current Efficiency selama kuat dan handal sesuai bidangnya periode bulan April – Desember masing-masing, seperti untuk CPC 2014 serta SGA. bergerak secara fluktuatif, namun cenderung meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa dari sisi 4. Terkait Realisasi Capex, atas rencana target, kinerja produksi secara umum investasi Perusahaan pada RKAP dalam periode tersebut telah tercapai 2014 dimana realisasi capaian hanya dan berjalan dengan baik serta sesuai sebesar 6,6%, dimana hal ini dapat dengan RKAP Tahun 2014. menimbulkan penafsiran dan memicu munculnya kebutuhan penggunaan 2. Terkait yang lain oleh Pemegang Saham. Sehingga terdiri dari Laba dan saldo kas, dengan Keuangan guna mempercepat realisasi dari penjualan dan persediaan selama pelaksanaan periode bulan April – Desember Perusahaan perlu menyusun langkah- 2014 menunjukkan prestasi yang langkah yang lebih rinci, jelas, dan belum konsisten telah cepat termasuk menugaskan personil memenuhi sebagaimana ditargetkan khusus menangani persoalan/kendala dalam RKAP Tahun 2014, khususnya yang menjadi lambatnya penyerapan untuk kinerja penjualan domestik investasi dan atau membentuk tim/ dan persediaan diketahui bahwa task force yang khusus menangani, dari laporan kinerja di bawah target dengan pengukuran target kinerja RKAPnya, sehingga perlu dilakukan yang jelas terhadap capaiannya. walaupun tersebut, Capex strategi marketing baru agar target penjualan domestik dapat tercapai dan Kebijakan Remunerasi komitmen serta dedikasi Perusahaan Sesuai seyogyanya Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 memprioritaskan Ketentuan Peraturan Menteri penjualan produknya bagi Industri tentang Organ Pendukung Dewan dalam negeri. Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, dinyatakan bahwa penghasilan anggota 3. Terkait dengan karyawan, yaitu dalam Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris hal pengembangan dan regenerasi dengan SDM baik dari sisi kuantitas maupun Perusahaan, yaitu maksimal sebesar 20% memperhatikan kemampuan kualitas perlu mendapatkan perhatian (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama terkait dengan revitalisasi karyawan Perusahaan. existing, sistem pengembangan karir, termasuk sistem insentif dengan basis Selain honorarium yang telah ditetapkan, reward and punishment, termasuk maka untuk menunjang kegiatan Komite untuk penambahan kebutuhan SDM Audit diperlukan anggaran yang memadai dalam rencana berupa pembiayaan yang berhubungan pengembangan investasi serta anak dengan pelaksanaan kegiatan Komite mengoperasikan 163 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Audit yang dibebankan kepada Anggaran administrasi. Sekretaris Perusahaan juga Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang bertugas memelihara, dan bila diperlukan berlaku. keadministrasian membentuk citra dan identitas Perusahaan diselenggarakan melalui Sekretaris Dewan yang akan menunjang peningkatan nilai Komisaris dan merupakan bagian dari Perusahaan serta melaksanakan fungsi- anggaran Dewan Komisaris. fungsi protokoler, termasuk menyiapkan Pengaturan dan Program Peningkatan Kompetensi mengelola agenda kegiatan utama Sekretaris Perusahaan. Pada tahun buku 2014, anggota Komite Audit Togu Sihombing mengikuti Seminar Selain Penyusunan RKAP 31 Oktober 2014 di Perusahaan Bandung. Komite Audit berencana untuk serta menyimpan dokumen perusahaan, terus meningkatkan kompetensi dengan termasuk mengupayakan kesertaan anggota Komite Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Audit dan risalah rapat Direksi, rapat Direksi dan dalam pelatihan, seminar dan agenda lainnya. itu, tugas adalah menatausahakan tetapi tidak terbatas pada Komisaris, rapat Dewan Komisaris dan RUPS. Sekretaris Perusahaan Pedoman Kerja Keberadaan Perusahaan Keberadaan fungsi Sekretaris Perusahaan merupakan bagian dari fungsi akuntabilitas Sekretaris diatur dalam Peraturan Menteri BUMN manajerial Direksi. Sekretaris Perusahaan No. PER-01/2011, dimana Direksi wajib berfungsi menyelenggarakan sebagai penghubung, atau fungsi liaison officer, dengan lembaga-lembaga Perusahaan. regulator, masyarakat luas, dan pemangku fungsinya, garis-garis besar pelaksanaan kepentingan lainnya serta Dalam Sekretaris menjalankan mengelola tugas Sekretaris Perusahaan tertuang informasi yang terkait dengan aktivitas dalam Piagam Direksi Perusahaan yang Perusahaan. telah disahkan pada tahun 2014. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam merencanakan, menyusun kebijakan, dan Tugas-Tugas mengendalikan komunikasi Perusahaan Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain: dengan memastikan ketersediaan dan 1. Membantu kelancaran komunikasi antara Perusahaan dalam dan Direktur menentukan Utama kebijakan serta yang berkaitan dengan Informasi pengelolaan media yang dapat menunjang Teknologi, Manajemen Resiko dan kelancaran pemangku kepentingan, pemutakhiran Hubungan Kemasyarakatan dengan informasi tentang peraturan dan regulasi memberikan analisa, studi, opini dan yang rekomendasi. komunikasi, harus dipatuhi Perusahaan dalam menjalankan fungsi bisnis dan 164 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan 2. Mengatur kegiatan bisnis Direktur Utama dan bertanggung jawab 8. Membuat, mengamandemen dan/ atau merevisi dan membatalkan dalam hal bantuan strategi ataupun Peraturan Perusahaan dukungan operasional kepada Direksi, kebijakan Perusahaan namun secara organisasi melaporkan berhubungan implementasi dari kebijakan tersebut Teknologi, Manajemen Resiko, dan kepada Direktur Utama. Hubungan Kemasyarakatan. 3. Berkerjasama dengan Departemen 9. Melakukan dengan kegiatan terkait yang Informasi administrasi terkait untuk menentukan kebijakan kesekretariatan untuk Direktur Utama keterbukaan (disclosure policy). dan Direksi. 4. Membina dan menjalin hubungan 10. Mengelola informasi secara dengan instansi luar, seperti instansi profesional agar dapat menyediakan pemerintah, BUMN, swasta, media informasi yang tepat waktu, akurat massa dan masyarakat dalam rangka dan objektif kepada stakeholders mengumpulkan dan mempublikasikan termasuk informasi. tahunan Perusahaan. 5. Memberikan opini dalam membuat, mengamandemen Peraturan mendapat dan merevisi Perusahaan persetujuan yang Direktur Utama. evaluasi kegiatan laporan 11. Memelihara citra dan melindungi kepentingan terbentuknya perusahaan melalui komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholders. 6. Menentukan kebijakan, pengembangan dan administrasi terhadap operasional di 12. Merencanakan pengembangan seluruh sumber daya manusia pada unit kerja bawah di bawah Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan. 13. Administrasi terkait dengan RUPS, 7. Melakukan pengawasan, koordinasi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, dan pengontrolan terhadap seluruh Rapat Direksi, Rapat Manajemen kegiatan Eksekutif dan lain-lain. operasional di bawah Sekretaris Perusahaan. 165 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Fungsi Sekretaris Perusahaan membawahi tiga fungsi, yaitu Hubungan Masyarakat, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi. Struktur organisasi dan jalur komunikasi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bersama Sekretaris Dewan Komisaris menjadi penghubung administratif antara organ Dewan Komisaris dan Direksi. Direktur Utama berwenang mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan melalui mekanisme internal setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Sejak 1 April 2014, Perusahaan melalui Direktur Utama telah menetapkan Ricky Gunawan sebagai Sekretaris Perusahaan melalui surat pengangkatan Nomor HRD-438/A/2014. Ricky Gunawan Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan (kelahiran Medan, 27 November 1973) memulai karir di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sejak tahun 1998 sebagai staf Planning and Administration Pabrik Peleburan. Pernah menjabat sebagai Junior Manager bagian Keuangan Kantor Perwakilan Jakarta—saat itu Kantor Pusat—dan Manajer Budgeting and Planning Pabrik Peleburan pada 2010 sampai 2013. Beliau menjabat Senior Manager di Departemen Perencanaan dan Keuangan selama setahun sebelum kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan. 166 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Tata Kelola Perusahaan Program Kerja Sekretaris Perusahaan 7. Mengikuti benchmarking di beberapa Perusahaan untuk mengembangkan Sekretaris Perusahaan memiliki program strategi kerja yang terkoordinasi dengan seksi- mampu seksi yang menjadi bagian Departemen Perusahaan. kesekretariatan mengikuti yang perkembangan Sekretaris Perusahaan: Seksi Hubungan Masyarakat Pabrik Peleburan dan PLTA, Pelaksanaan Kinerja Tahun 2014 Seksi Teknologi Informasi, dan Seksi Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Manajemen Resiko. Program kerja ini Perusahaan bertanggung jawab langsung disusun sebagai landasan pelaksanaan kepada Direktur Utama, sementara dalam kegiatan kesekretariatan Perusahaan yang penyelenggaraan kredibel. Sekretaris Perusahaan memiliki Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan beberapa program kerja sebagai berikut: melaksanakan 1. Memberikan data-data Sekretaris Dewan Komisaris seperti yang yang dibutuhkan dalam Rapat Direksi, tergambarkan dalam bagan struktur organ 2. Menyusun dukungan rencana kegiatan kerja, lembaga-lembaga pencapaian dan tindakan melaksanakan dengan di atas. Sebagai penghubung Perusahaan dengan strategi dengan koordinasi kesekretariatan selama satu tahun 3. Menyusun komunikasi pemangku kepentingan regulasi, dan Sekretaris Perusahaan dan seluruh seksi yang mendukungnya bertanggung jawab monitoring bulanan atas pencapaian untuk memastikan berjalannya aspek Key Performance Indicator (KPI), keterbukaan informasi sebagai salah satu 4. Memberikan pelaksanaan reviu, implementasi GCG dalam Perusahaan. penilaian, serta penanganan resiko yang disampaikan dalam Laporan Dalam rangka membuka jalur komunikasi Pelaksanaan Manajemen Resiko per yang lebih transparan dengan pihak triwulan/akhir tahun, eksternal, Perusahaan mengkoordinasi 5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak pertemuan-pertemuan dengan pemangku terkait dalam memperbaharui data- kepentingan dan pihak-pihak data operasi dan data-data E-Board lainnya, Perusahaan, berpartisipasi dalam pameran-pameran mendistribusikan rilis terkait berita, 6. Melakukan counter terhadap isu-isu dan secara kontinyu melaporkan kinerja yang dapat merugikan Perusahaan aktual Perusahaan kepada instansi-instansi dan memelihara citra Perusahaan regulator. Secara internal, Perusahaan melalui program kehumasan yang menjangkau seluruh karyawan melalui baik, dan, media in-house journal bulanan. 167 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Struktur Tata Kelola Perusahaan Sepanjang tahun buku 2014, Perusahaan Sekretaris Perusahaan telah membentuk telah menyelenggarakan RUPS Tahunan, Satuan Kerja Risk Management (SKRM) melaporkan di seluruh unit kerja Perusahaan, dan juga kinerja operasional dan keuangan Perusahaan secara berkala mengimplementasikan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan yang dapat diakses oleh seluruh pihak Bank Indonesia (BI). Laporan Tahunan internal Perusahaan. sistem E-Board dan Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dirilis dan dapat diperoleh Program Peningkatan Kompetensi di kantor pusat Perusahaan. Sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi, Sekretaris Perusahaan telah Di samping itu, seiring dengan perubahan status Perusahaan menjadi bergabung dalam Forum Humas BUMN. BUMN, 168 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Audit Internal Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal Audit Internal merupakan salah satu fungsi ditetapkan oleh Direksi tanggal 14 Mei yang mengalami reposisi fundamental pada 2014 dan disetujui oleh Dewan Komisaris masa perubahan setahun belakangan ini. tanggal 17 Juni 2014. Dalam Piagam Perubahan strategis terjadi pada aspek Audit Internal Perusahaan dibahas hal- keorganisasian dimana hal yang dapat menunjang kinerja fungsi posisi Departemen Audit Internal secara Audit Internal, diantaranya: maksud dan 6 Oktober langsung berada di bawah Direktur Utama, tujuan Piagam Audit Internal, struktur dan dari sebelumnya di bawah Corporate kedudukan Auditor Internal, persyaratan Secretary. Selain itu, keberadaan Audit dan kewajiban Auditor Internal, tugas Internal, sesuai dengan mandat profesi dan tanggung jawab Auditor Internal, yang internasional kewenangan, kode etik dan hubungan maupun amanat Peraturan Menteri BUMN dengan pihak lain, serta tindak lanjut atas No. hasil audit. 2014 berlaku Perusahaan, secara PER-01/MBU/2011 Tahun 2011, diperkuat dengan diterbitkannya Piagam bulan Juni 2014. Struktur dan Kedudukan Audit Internal Pada tahun 2014, meskipun Audit Internal Audit Internal Perusahaan merupakan secara usia masih sangat infant, namun salah satu organ Direktur Utama dalam memiliki impian dan semangat yang melaksanakan fungsi pengawasan atas sangat besar untuk segera mematangkan pelaksanaan tujuan perusahaan. Struktur diri agar mampu berkontribusi secara Audit Internal diatur dalam: maksimal 1. SK Direksi Nomor SK-001/DIR/2014 Audit Internal (Internal Audit Charter) pada kepada pencapaian tujuan tanggal 1 April 2014 tentang Struktur Perusahaan. Organisasi PT. Indonesia Asahan Piagam Audit Internal Aluminium (Persero), sebagaimana diubah terakhir dengan Piagam Audit digunakan dapat Internal Auditor Perusahaan Internal melaksanakan untuk SK Direksi no : SK-018/DIR/2014 tanggal 1 Juli 2014, kewenangan, 2. Piagam Audit Internal yang ditetapkan tugas dan tanggung jawabnya secara oleh Direksi tanggal 14 Mei 2014 kompeten, dan disetujui oleh Dewan Komisaris independen dan dapat dipertanggungjawabkan. Piagam ini telah tanggal 17 Juni 2014. 169 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Audit Internal Struktur Audit Internal Perusahaan KOMISARIS Komite Audit DIREKUR UTAMA AUDITOR INTERNAL SEKSI AUDIT OPERASIONAL TIM AUDIT - A Secara struktural, TIM MONITORING & PENGEMBANGAN TIM AUDIT - B Internal Audit Internal dipimpin oleh seorang Perusahaan berada langsung di bawah Deputi General Manager (DGM) yang Direktur Utama, yang hanya bertanggung diangkat dan diberhentikan oleh Direktur jawab langsung kepada Direktur Utama. Utama setelah mendapat persetujuan Namun, dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Audit Internal memiliki garis komunikasi struktur Audit Internal berada langsung dengan alat di bawah Direktur Utama, namun secara kelengkapan Dewan Komisaris. Salah profesi dalam pelaksanaan tugasnya Audit satu bentuk komunikasi dengan Komite Internal bebas dari intervensi terhadap Audit adalah koordinasi dalam pelaporan, kepentingan pembahasan temuan hasil audit yang tertentu atas kesimpulan hasil audit untuk dianggap kepentingan Perusahaan. Komite Audit Audit penting oleh selaku Direksi dan/ Komisaris. individu Walaupun atau secara kelompok atau Dewan Komisaris, atau penilaian atas dampak dari kelemahan sistem pengendalian intern yang ditemukan Dewan Komisaris. 170 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Audit Internal Departemen Audit Internal dipimpin oleh Yohanes Sigit Subandriawan, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan No. SK-003/DIRUT/2014 tanggal 1 September 2014. Yohanes Sigit Subandriawan Kepala Departemen Audit Internal Yohanes Sigit Subandriawan (warga negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 13 Oktober 1964) memiliki pengalaman di bidang audit selama hampir 30 tahun di BPKP. Pengalaman profesionalnya dimulai sebagai auditor junior dengan bidang audit industri dan konstruksi dari 1986 hingga 1996. Pada periode tersebut ia mengikuti berbagai diklat, termasuk training The Value for Money Audit (VFM) dan Computer Aided Audit Techniques di South Australia. Tahun 1996 sampai 2002, ia bertugas sebagai ketua tim audit di deputi yang membidangi investigasi. Selain berbagai diklat teknis fungsional, salah satu training yang diikutinya pada periode tersebut adalah diklat Penyidikan, kerjasama Kejaksaan Agung dan Pusdiklatwas BPKP. Ia juga menjadi salah satu anggota satgas yang bertugas mengembangkan fungsi evaluasi untuk program dan kebijakan. Fungsi ini digunakan untuk bidang dengan lingkup makro, strategis, dan dengan fokus kepada penilaian efektivitas atau keberhasilan dari kebijakan dan program. Berbagai diklat metodologi evaluasi berbasis riset telah diikutinya, termasuk training Policy Evaluation di Graduate School Of Public and International Affairs (GSPIA), University of Pittsburgh, Pennsylvania, USA, di bawah bimbingan Prof. William Dunn. Latar belakang pendidikannya berfokus pada audit dan pajak. Ia merupakan alumnus STAN dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Perpajakan FISIP UI. Ia juga menyandang Certified Government Auditing Professional (CGAP), sertifikasi internasional dari The Institute of Internal Audit (IIA), Florida, USA. Hingga saat ini ia masih tercatat sebagai anggota aktif IIA dengan nomor 1762833. Perannya di Perusahaan telah dimulai sebelum ia resmi bergabung pada Agustus 2014. Ia merupakan pengendali teknis tim audit Nilai Buku Aset Inalum, serta anggota tim pendukung untuk Tim Perunding Pengakhiran Proyek Asahan, Kementerian Perindustrian, dalam rangka pengambilalihan Inalum sejak 2011. Posisi terakhirnya sebelum bergabung ke Perusahaan adalah sebagai Quality Assurance pada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN), bidang PNBP Pertambangan, Menko Perekonomian-BPKP. 171 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Audit Internal Ketersediaan tenaga Departemen Desember Audit 2014 auditor Internal adalah pada per 31 sembilan personil dengan profil SDM sebagai berikut sebanyak Auditor 3 Junior Manager 2 Jumlah SDM Auditor Internal, 2014 Deputi GM 1 Administrasi & Monitoring 3 Manager 0 S2 2 S1 3 SDM Auditor Internal menurut Pendidikan, 2014 D3 1 SLTA 3 Fungsi dan Peran Audit Internal Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Audit Internal mengambil peran sebagai Audit Internal memiliki fungsi pengawasan organ pemberi jasa assurance dan jasa guna konsultasi memastikan bahwa: pengendalian manajemen risiko, serta; (ii) kelola perusahaan Corporate (i) sistem berbasis implementasi yang tata baik (Good Governance/GCG) pada yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk: (i) memperbaiki operasional usaha, dan; (ii) meningkatkan Pendekatan yang nilai perusahaan. digunakan untuk proses operasional dan kegiatan bisnis mencapai tujuan tersebut adalah melalui Perusahaan telah sesuai dengan tujuan peningkatan Perusahaan dan peraturan perundangan risiko, pengendalian internal, dan proses dan/atau ketentuan Perusahaan yang tata berlaku. yang dilakukan secara sistematis dan kelola efektivitas perusahaan manajemen yang baik, metodologis. 172 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Audit Internal Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi hasil Tugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah: pemeriksaan. 8. Membantu dan merupakan mitra 1. Melakukan pemeriksaan guna pemeriksa eksternal (KAP, BPK/BPKP, mendorong terciptanya kepatuhan KPK) dalam bidang pemeriksaan dan anggota organisasi dan manajemen pengawasan kepada peraturan perusahaan dan Direktur Utama dengan persetujuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan 2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas wewenang data dan manajemen serta melakukan perusahaan, sumber dan kegiatan lainnya. Internal 1. Memiliki akses atas seluruh informasi, di bidang keuangan, operasional dan daya manusia, teknologi informasi, Audit meliputi : dokumen Perusahaan, peninjauan fisik atas seluruh aset perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya. 3. Memastikan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) Perusahaan Risiko sebagai salah satu dasar berfungsi efektif termasuk melakukan untuk menyusun Program Kerja Audit kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan. 4. Melakukan evaluasi, analisis 2. mendapatkan dan Manajemen Tahunan (PKAT). 3. Melakukan penilaian atas efektifitas pelaksanaan hasil komunikasi secara langsung dengan Direksi. 4. Dengan sepengetahuan Direksi manajemen risiko, kepatuhan dan dan Komisaris, dapat melakukan proses tata kelola perusahaan yang komunikasi langsung dengan Komite baik (GCG), sesuai dengan peraturan Audit. perundang-undangan dan kebijakan 5. Melakukan perusahaan. koordinasi kegiatan Audit Internal dengan kegiatan Audit 5. Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang ada Eksternal. 6. Dalam hal pelaksanaan audit indikasi terjadinya penyalahgunaan atau tugas lain yang memerlukan wewenang, keahlian penyelewengan, penggelapan, dan kecurangan (fraud). 6. Memberikan rekomendasi perbaikan dan/atau pencegahan yang diperlukan dapat khusus, Audit menggunakan Internal tenaga ahli dari luar Audit Internal baik dari dalam Perusahaan maupun dari luar perusahaan. dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen objek audit. 173 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Audit Internal Komposisi Utama Internal Auditor 2014 Kegiatan Selama 2014 Tahun 2014 kegiatan Audit Internal masih menitikberatkan pada audit, sedangkan kegiatan konsultansi masih relatif terbatas karena bersifat Non-PKAT atau berbasis permintaan. Di tahun Konsultansi 17% Monitoring 42% Audit 41% 2015 kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara berimbang sesuai dengan Kebijakan Pengawasan Tahun 2015. Selain kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi assurance dan consulting tersebut, juga dilakukan kegiatan Realisasi Penugasan terhadap PKAT Tahun 2014 monitoring terhadap tindak lanjut atas laporan hasil audit oleh auditee. Gambaran profil kegiatan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Adapun secara pencapaian kinerja yang diukur dengan realisasi penugasan audit dan monitoring Monitoring 105% Audit 105% terhadap PKAT serta (ii) realisasi penggunaan hari pemeriksa (HP) terhadap rencana menurut PKAT 2014 pada umumnya memenuhi dengan yang Realisasi Hari Pemeriksa (HP) terhadap PKAT Tahun 2014 diharapkan, dengan gambaran sebagai berikut: Hasil Kegiatan Audit Temuan hasil audit dikelompokkan dalam empat jenis, yakni: 1. Kelemahan sistem pengendalian intern, 2. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, Monitoring 100% Audit 93,2% 3. Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis, dan efektif, 4. Kelemahan administrasi. Pengelompokan tersebut menggunakan acuan pengelompokan temuan yang digunakan oleh pemeriksaan BPK. Profil temuan hasil audit digambarkan sebagai berikut: Profil Temuan Auditor Internal Tahun 2014 Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis dan efektif 23% Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku 9% 174 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Kelemahan administrasi 18% Kelemahan sistem pengendali intern 50% Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Audit Eksternal Pada tahun 2014 Audit Internal telah Hasil menjalin kemitraan dengan BPKP, dalam Pengendalian hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera oleh Utara. Kemitraan tersebut dilakukan dalam telah rangka menginisiasi penerapan GCG, tingkat penerapan SPI pada Perusahaan memperkuat Sistem Pengendalian Intern, serta dan mengembangkan pengelolaan risiko Improvement (AoI) yang perlu dilakukan di Perusahaan sesuai amanat Peraturan pembenahan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tersebut Tahun 2011. Beberapa kegiatan yang model telah dilakukan antara lain: Sponsoring Organizations of the Treadway 1. Penandatanganan riviu atas penerapan Intern Perwakilan yang BPKP memberikan informasi potret Sumut mengenai Area Perusahaan. menggunakan COSO dilakukan Prov. mengenai oleh Sistem (The of Riviu pendekatan Committee of Nota Commission), dan sementara dilakukan Kesepahaman antara BPKP dengan pada level entitas perusahaan. Pada tahun Perusahaan 2015 Audit Internal merencanakan untuk tentang pengembangan, kerjasama penerapan dan penguatan tata kelola dan kinerja melakukan riviu SPI pada level unit-unit organisasi dan/atau level kegiatan. Perusahaan. 2. Workshop mengenai “Arti Penting Dalam tahun 2015 terdapat tujuh kegiatan Satuan Pengawas Intern (SPI) bagi yang akan dilakukan oleh BPKP sebagai BUMN” dengan peserta seluruh GM/ rencana aksi dari MOU antara BPKP DGM dan Manajer. dengan Perusahaan tersebut. 3. Riviu dan pemetaan Sistem Pengendalian Intern. 4. Pemaparan hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut. 5. Sosialisasi hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut kepada jajaran JM s.d GM/DGM Perusahaan. 175 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Manajemen Risiko Pengelolaan Manajemen merupakan hal penting diubah berdasarkan Peraturan Menteri untuk Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012 dilaksanakan secara menyeluruh di entitas tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Perusahaan agar mampu meminimalkan Baik (Good Corporate Governance) di potensi kerugian dan mengoptimalkan lingkungan BUMN. profitabilitas, yang Risiko meningkatkan Perusahaan dan nilai kepercayaan para Berdasarkan kebijakan tersebut, tata Pemangku Kepentingan (Stakeholders), kelola Manajemen Risiko dilakukan dengan mendorong laju penerapan tata kelola menggunakan prinsip, kerangka kerja, dan Perusahaan yang baik, serta menjadikan proses pengelolaan yang mengacu pada budaya sadar risiko sebagai bagian dari ISO 31000 Risk Management - Principles budaya Perusahaan. & Guidelines untuk industri non keuangan. Pada saat ini belum semua aspek langkah Penerapan Manajemen Risiko secara tata kelola Manajemen Risiko dapat berkesinambungan dan terintegrasi telah dijalankan, upaya dan kerja keras lebih ditetapkan sebagai salah satu kebijakan lanjut perlu ditingkatkan. Gambar berikut operasional Perusahaan yang merujuk menunjukkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN sedang dan akan dilakukan. kegiatan yang sudah, No. Per-01/MBU/2011 sebagaimana telah Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko Membangun »» »» »» »» Inisiasi »» Organisasi SRM »» Studi Banding »» Pra-sosialisasi April–Mei ‘14 Pelatihan SKRM Jobdesk/Juklak Identifikasi Jun–Agst ‘14 Standarisasi »» »» »» »» SK Direksi Frame Work PM dan Wi Sosialisasi all Sep–Des ‘14 Integrasi Kelola »» Profil Risiko »» Mitigation Plan »» Reviu, Report »» »» »» »» Risk base audit Mitigasi Sistem IT Evalusai berkelanjutan Jan~ ‘14 Jun~ ‘14 Keterangan warna : (a) sudah, (b) sedang, (c) belum * Pengembangan sistem IT oleh Seksi SIT Kebijakan dan Manajemen strategi Risiko tata kelola Perusahaan yang memuat mandat dan komitmen pemangku tugas, serta siklus ditetapkan oleh Direksi dalam bentuk implementasi PDCA (perencanaan Prosedur Penerapan Manajemen Risiko kerangka Perusahaan, meliputi: manajemen risiko, langkah monitoring 1. Prinsip pengelolaan kerja, penerapan Manajemen dan review, serta perbaikan kerangka 2. Kerangka kerja Manajemen Risiko 3. Proses Manajemen Risiko meliputi Risiko kerja secara berkesinambungan) 176 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Manajemen Risiko komunikasi dan konsultasi internal eksternal, menentukan 1. Risiko Strategis konteks Meliputi risiko persaingan bisnis, risiko strategi, asesmen risiko, perlakuan kerugian kerjasama strategis, risiko risiko, monitoring dan reviu. kegagalan marketing, serta risiko 4. Mekanisme dokumentasi dan pelaporan. yang timbul dari adanya kebijakan/ regulasi. 5. Integrasi risk base audit. 6. Penyiapan kompetensi SDM. 2. Risiko Operasional Meliputi risiko kegagalan operasional Fungsi pengeloaan Manajemen Risiko pabrik, Perusahaan peralatan (pasokan dan teknologi), dilaksanakan oleh Seksi risiko kehandalan Risk Management di bawah Departemen risiko Corporate Secretary yang bertanggung ketidakpatuhan pada prosedur dan jawab langsung kepada Direktur Utama. peraturan, risiko pemogokan kerja dan Dengan menerapkan prinsip keterbukaan, SDM, risiko kegagalan penanganan akuntabilitas, kesalahan proses, risiko pertanggungjawaban, lingkungan, risiko perubahan situasi kemandirian, serta efektivitas dibentuk sosial politik dan keamanan, risiko Satuan Kerja Risk Management (SKRM) persaingan pemasaran, serta risiko pada seluruh Seksi dan Departemen yang akibat bencana alam. bertindak sebagai pelaksana manajemen risiko/risk tingkat owner Seksi dan Departemen. 3. Risiko Keuangan Meliputi risiko transaksi mata uang asing, Pelaksanaan asesmen risiko bersifat self assessment, masing dilakukan SKRM, oleh selanjutnya dana risiko tidak untuk tersedianya operasional, risiko masing- perubahan nilai suku bunga, risiko dilakukan tidak tertagihnya piutang dan risiko verifikasi dan kompilasi oleh Seksi Risk dari adanya regulasi keuangan dari Management sehingga dapat diperoleh Pemerintah. gambaran kondisi risiko sebenarnya dan menyeluruh. Hasil dari proses manajemen Langkah Penanggulangan Risiko risiko didokumentasikan dalam laporan Profil Risiko Perusahaan dan disampaikan Opsi untuk langkah penanggulangan risiko secara berkala kepada Direksi dan Dewan secra umum meliputi: Komisaris untuk digunakan sebagai salah 1. Menghindari risiko (risk avoidance), satu dasar dalam pengambilan keputusan. berarti tidak meneruskan Profil Risiko Perusahaan melaksanakan kegiatan atau yang menimbulkan risiko tersebut. 2. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu Faktor risiko yang ada dalam proses kerja perlakuan risiko untuk mengurangi dan bisnis Perusahaan secara garis besar kemungkinan antara lain meliputi: mengurangi terjadinya paparan atau dampaknya, 177 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Manajemen Risiko atau mengurangi keduanya. 3. Transfer risiko (risk sharing), yaitu suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko melalui antara lain : asuransi, outsourcing, subcontracting, hedging, transaksi nilai mata uang asing, dan tindakan lainnya. tidak pembuatan penyelesaian kebijakan, prosedur manual, dan petunjuk kerja. 2. Menyiapkan program sosialisasi kepada seluruh karyawan. 3. Koordinasi dengan SIT untuk aplikasi software dan tampilan website. 4. Melanjutkan program pembekalan 4. Menerima risiko (risk acceptance), yaitu 1. Mempercepat melakukan perlakuan apapun terhadap risiko tersebut. ERM kepada MS. 5. Membuat usulan 6. Membuat Tindak Lanjut usulan pendampingan Manajemen Beberapa langkah tindak lanjut yang pembentukan Komite Pemantau Risiko. asistensi dan penerapan Risiko dari luar Perusahaan. dilakukan Perusahaan adalah: 178 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Kepatuhan Etika Dan Norma Perilaku Visi, Misi dan Nilai Perusahaan sebagai Falsafah Dasar Visi dan misi menjadi ideologi sebuah entitas. Untuk mencapai tujuan yang jelas, Perusahaan telah melakukan redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-005/Dir/2014 pada 6 Juni 2014, dan disosialisasikan ke seluruh Departemen/Seksi pada 10 Juni 2014. Pada saat yang sama, terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan periode 2015-2019, juga telah ditetapkan Kebijakan, Sasaran dan Strategi Perusahaan. Visi 2025 Menjadi perusahaan global terkemuka berbasis Aluminium terpadu ramah lingkungan. 1. 2. Misi 3. 4. Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tepat sasaran. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium. Nilai-nilai Perusahaan dirangkum dalam kata “ProsPeKTIF”, yaitu: 1. Profesional Professional: Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaik We work professionally by implementing the best business practice Nilai 2. Pengembangan Development: Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan We grow up through sustainable development 3. Kerjasama Cooperation: Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi We are stronger than expectation through synergistic cooperation 4. Tanggung Jawab Responsibility: Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik We have responsibility to give the best contribution 5. Integritas Integrity: Kami menjalankan bisnis dengan integritas We run our business with integrity 6. Faedah Profitable: Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan We are making effort to run profitable business for prosperity 179 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Kepatuhan Di samping itu, Perusahaan menciptakan berkelanjutan. “Ikrar Karyawan dan Pedoman Supervisor” nilai korporasi juga menjadi salah satu sebagai derivasi dari visi, misi dan nilai tolak Perusahaan. 5 (Lima) Ikrar Karyawan dalam menjalankan proses bisnis dan adalah: pengembangan korporasi ke arah yang lebih 1. Patuh pada Undang-Undang Negara baik. Nilai-nilai yang telah dimiliki tersebut dan Peraturan Perusahaan. 2. Berlaku jujur dan Pengembangan ukur keberhasilan nilai- Perusahaan harus mampu ditumbuhkembangkan dan setia pada Perusahaan. dimanifestasikan agar menjadi budaya Perusahaan (corporate culture). 3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan 4. Memupuk rasa kebersamaan, saling pengertian dan kerja sama yang harmonis. bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasikan standar etika usaha dan etika kerja selaras dengan 5. Meningkatkan pengembangan diri untuk keberhasilan. Visi dan Misi Perusahaan. 2. Menjadi acuan perilaku bagi Insan Sementara 5 (Lima) Pedoman Supervisor Inalum dalam melaksanakan tugas adalah: dan tanggung jawab masing-masing 1. Memahami bawahan sepenuhnya melalui dengan pendekatan sehari-hari. dan berinteraksi dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholders). 3. Menjelaskan standar etika usaha 2. Membina setiap pribadi bawahan dan etika kerja agar Insan Inalum dengan memberikan teladan yang dapat menilai baik. yang diinginkan 3. Meningkatkan keserasian dan memberikan rasa kebersamaan anggota dalam menemui kelompok kerja. bertindak. 4. Menjadikan kebijaksanaan bentuk dan kegiatan membantu pertimbangan keragu-raguan jika dalam atasan sebagai kebijaksanaan sendiri dan Pedoman Etika Perusahaan menjabarkan menanamkan standar etika usaha dan standar etika pengertian pada kerja serta pelaksanaan pedoman yaitu : bawahan. 5. Menguasai mengutarakan situasi kerja pendapat dan kepada atasan pada waktu yang tepat. 1. Standar pemasok, kerja, Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) Etika Perusahaan Usaha dengan kreditur/investor, pesaing, antara pelanggan, Pemerintah mitra dan lembaga publik, masyarakat dan media. 2. Standar Etika Kerja meliputi sesama Pedoman Etika Perusahaan merupakan Insan Inalum, mengenai informasi standar perilaku bagi insan Inalum dalam Perusahaan, menerapkan nilai-nilai Perusahaan secara Keamanan aset dan Perusahaan, Keselamatan, 180 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Kepatuhan Kesehatan Lindungan ini, Perusahaan menerapkan sistem Lingkungan (K3LL), laporan keuangan, rekrutmen yang adil dan transparan, benturan promosi of Kerja dan kepentingan dan interest) wewenang, (conflict penyalahgunaan pemberian dan dan pengembangan karir secara wajar sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan penerimaan (gratifikasi) dan kegiatan serta politik. melaksanakan kebutuhan Perusahaan, Perjanjian Kerja 3. Pelaksanaan meliputi sosialisasi dan Bersama (PKB) secara konsisten, internalisasi, pelaporan pelanggaran dan menempatkan Serikat Pekerja (whistleblowing system) dan sanksi yang atas pelanggaran. sebagai mitra Perusahaan dengan diakui oleh Perusahaan mengikutsertakan dalam pengambilan Perusahaan telah mengesahkan keputusan yang mengacu pada PKB. Code of Conduct bersamaan dengan ditandatangani Lembar Pemberlakuan dan 2. Etika Usaha Perusahaan dengan Maklumat Komitmen Dewan Komisaris Pelanggan dan Direksi pada 1 Oktober 2014. Perusahaan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara Etika Usaha dan Etika Kerja memberikan hasil produksi terbaik sesuai dengan standar mutu yang Etika Usaha adalah sistem nilai atau telah ditetapkan, mengedepankan norma yang dianut oleh Perusahaan standar layanan yang profesional sebagai acuan bagi Insan Inalum dalam demi memuaskan berhubungan dengan lingkungannya, baik tanpa melakukan internal maupun eksternal. Standar Etika memperhatikan Usaha terbagi ke dalam beberapa aspek, pelanggan dan secara terus menerus yaitu: memantau, 1. Etika Usaha Perusahaan dengan menyempurnakan pelanggan diskriminasi, kebutuhan mengevaluasi produk serta dan layanan bila tidak sesuai dengan Karyawan memperlakukan keinginan pelanggan, memperhatikan karyawan secara setara (fair) tanpa aspek keselamatan dan inovasi pada membedakan Perusahaan dan setiap tahap proses pengembangan, ras. Perusahaan menyadari bahwa produksi dan distribusi, serta saling karyawan mempunyai peranan dan menghormati kepentingan masing- kedudukan masing pihak melalui persyaratan sebagai agama, yang aset suku sangat penting Perusahaan. Oleh kontrak yang jelas dan adil. karena itu setiap karyawan dituntut untuk dapat berperan aktif dalam 3. Etika Usaha Perusahaan dengan memberikan kontribusi terbaik guna Pemasok mencapai Perusahaan Sasaran Perusahaan. Dalam melaksanakan etika usaha kompetisi menciptakan yang adil (fair) iklim dan 181 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Kepatuhan transparan dalam pengadaan barang (fairness), dan memberikan informasi dan jasa dengan cara mengikuti secara terbuka tentang penggunaan seluruh peraturan pengadaan barang dana dan jasa yang ditetapkan Perusahaan; kepercayaan kreditur/investor. memberikan pemasok kesempatan usaha pengusaha kecil, lokal meningkatkan bagi terutama dalam pengembangan untuk rangka 5. Etika Usaha Perusahaan dengan Mitra Kerja masyarakat Perusahaan meningkatkan iklim saling sekitar, menetapkan pemasok yang percaya, menghargai dan memupuk memenuhi berdasarkan kebersamaan dengan mitra kerja kemampuan, kesesuaian persyaratan kualifikasi sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis dan prestasi, melakukan hubungan yang berlaku dengan cara membuat kerja hanya dengan pemasok yang perjanjian mematuhi dan peraturan perundang- kerja saling yang berimbang menguntungkan, undangan dan ketentuan Perusahaan, mengutamakan melaksanakan pembayaran kepada optimal sesuai standar yang berlaku pemasok dengan tepat waktu dan dan tepat jumlah, menjatuhkan sanksi komunikasi secara intensif dengan yang pemasok mitra kerja untuk mencari solusi yang pelanggaran, terbaik dalam rangka peningkatan tegas yang terhadap melakukan dan memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok menindaklanjuti terbaik, pencapaian serta hasil membangun kinerja. termasuk keluhan dan keberatan. 6. Etika Usaha Perusahaan dengan Pesaing Perusahaan menempatkan pesaing 4. Etika Usaha Perusahaan dengan Kreditur/Investor Perusahaan sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara menjaga menerima pinjaman/ hubungan baik dan menghormati penanaman modal hanya ditujukan keberadaan untuk kepentingan bisnis pesaing dengan dan melakukan persaingan yang sehat peningkatan nilai tambah Perusahaan dengan mengedepankan keunggulan dengan cara menyediakan informasi produk dan layanan yang bermutu, yang aktual dan prospektif bagi menghindari hubungan bisnis dan calon memilih kerjasama yang menjurus tidak wajar, kreditur/investor berdasarkan aspek kreditur/investor, memberikan keuntungan bagi pihak- kredibilitas dan bonafiditas yang dapat pihak tertentu serta mengorbankan dipertanggungjawabkan, kepentingan pinjaman/penanaman menerima modal yang menjadikan diikat melalui perjanjian yang sah sebagai dengan guna klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran pelanggan, perusahaan pembanding meningkatkan dan pesaing (benchmark) kinerja Perusahaan. 182 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Kepatuhan 7. Etika Usaha Perusahaan dengan mengarah kepada diskriminasi Pemerintah dan Lembaga Publik masyarakat Perusahaan agama, ras dan antar golongan. mematuhi berkomitmen peraturan untuk suku, perundang- undangan yang berlaku dalam rangka 9. Etika Usaha Perusahaan dengan melakukan hubungan dan kerjasama Media atau Perusahaan usaha berdasarkan dengan Pemerintah membina hubungan atau lembaga publik. Perusahaan baik dengan media dalam rangka harus melakukan upaya yang terbaik membangun untuk tetap mengindahkan prinsip- cara prinsip usaha yang sehat dengan sehat dan bersih dengan media, mengacu pada GCG dengan cara mengedepankan melakukan berlandaskan kerjasama Pemerintah sesuai dan prinsip dengan lembaga publik kesetaraan dan saling citra menjaga positif dengan hubungan yang hubungan keterbukaan menghormati, dan memberikan informasi yang keterbukaan, melakukan hubungan berimbang kepada dengan Pemerintah dan lembaga menerima publik sesuai prinsip kepatutan dan kritik-kritik kewajaran, melaksanakan ketentuan- disampaikan melalui media dengan ketentuan yang ditetapkan dalam tetap memperhatikan kepentingan peraturan perundang-undangan, dan Perusahaan. dan relevan dan media, serta menindaklanjuti membangun yang mengharuskan mitra bisnis memiliki perizinan yang dipersyaratkan dalam Sementara Etika Kerja adalah sistem nilai peraturan perundang-undangan. atau norma yang digunakan oleh Insan Inalum dalam pelaksanaan kerja sehari- 8. Etika Usaha Perusahaan dengan Masyarakat hari. Standar Etika Kerja Perusahaan mengatur hal-hal sebagaimana berikut: Perusahaan melaksanakan program PKBL untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan 1. Sesama Insan Inalum Dalam menjalankan tugasnya, Insan Inalum harus menjunjung tinggi meningkatkan kualitas hidup dengan etika dalam menjalin hubungan kerja cara kepada sehingga dapat menciptakan iklim masyarakat tentang program PKBL mensosialisasikan kerja yang kondusif dan mampu serta meningkatkan produktifitas. kebijakan-kebijakan relevan, melaksanakan yang program PKBL sesuai dengan kemampuan Insan Perusahaan guna, kerja dan hubungan antar sesama melarang Insan Inalum memberikan dengan berlandaskan pada nilai- janji-janji di nilai Perusahaan dan ikrar karyawan tidak dengan cara patuh pada peraturan melakukan tindakan-tindakan yang perundang-undangan dan peraturan luar secara kepada tepat masyarakat kewenangannya, dan Inalum memelihara etika 183 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Kepatuhan Perusahaan, bekerja secara kebersamaan dalam kelompok profesional dan memiliki integritas kerja yang tinggi guna menghasilkan kinerja melalui program pengembangan diri, yang optimal, bertanggung jawab dan memperlakukan disiplin dalam tugas guna mencapai setara hasil agama, terbaik, saling menghargai, dan keberhasilan (fair) bawahan bawahan tanpa suku secara membedakan dan ras, dan terbuka menerima kritik dan saran menggunakan bahasa yang sopan serta dan menyelesaikan masalah tidak mengandung unsur dengan musyawarah mufakat, saling pelecehan terhadap agama, suku, membantu, memotivasi dan bekerja ras, adat istiadat, gender dan hal- sama dalam menyelesaikan tugas, hal lain yang bertentangan dengan mengkomunikasikan setiap ide baru kesopanan dan kesusilaan. dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan, mengambil inisiatif Sementara etika bawahan terhadap dan mengembangkan kompetensi, atasan baik secara mandiri maupun melalui menghormati atasan dengan menjaga program Perusahaan, memiliki sikap kesopanan terbuka menghargai tindakan, menyelesaikan tugas yang (dissenting diberikan dengan penuh tanggung dan perbedaan saling pendapat di agar dalam bawahan ucapan dan merumuskan jawab, dan tidak yang kurang tepat secara santun melakukan tindakan atau ucapan demi memperoleh perbaikan yang yang mengandung unsur pelecehan konstruktif, mengutarakan pendapat terhadap agama, suku, ras, adat kepada atasan pada waktu yang istiadat, gender dan hal-hal lain yang tepat, dan menggunakan bahasa bertentangan dengan kesopanan dan yang sopan dan tidak mengandung kesusilaan. unsur pelecehan terhadap agama, opinion) suatu dalam diberikan keputusan, mendiskusikan kebijakan suku, ras, adat istiadat, gender Etika kerja atasan terhadap bawahan dan hal-hal lain yang bertentangan dan dengan kesopanan dan kesusilaan. sebaliknya untuk yang dimaksudkan menciptakan harmonis hubungan dan mendorong keberhasilan dalam pekerjaan. Etika terhadap atasan 2. Informasi Perusahaan bawahan Insan Inalum harus memanfaatkan dirumuskan agar atasan memahami dan menjaga informasi Perusahaan bawahan melalui pendekatan dalam rangka meningkatkan nilai sehari-hari dan melakukan tambah Perusahaan dan pengambilan pembinaan dengan memberikan keputusan dengan cara menerapkan menghargai teladan yang baik, sistem keamanan ide-ide dan perbedaan pendapat teknologi dengan dari bawahan, meningkatkan rasa tidak informasi sebaik-baiknya, menyebarluaskan informasi 184 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Kepatuhan di luar kewenangannya, tidak keuangan yang akurat, relevan dan menyebarluaskan informasi kepada tepat waktu sesuai dengan standar pihak yang tidak berkepentingan, akuntansi keuangan dan ketentuan dan menyerahkan kembali semua lain yang berlaku secara umum di informasi yang berhubungan dengan Indonesia, mencatat setiap transaksi pekerjaannya pada saat berhenti secara akurat di dalam pembukuan bekerja. Perusahaan, mencegah terjadinya kecurangan (fraud) dalam laporan 3. Aset Perusahaan keuangan, dan tidak membuat Insan Inalum mengoptimalkan aset laporan keuangan ganda untuk tujuan Perusahaan dengan cara mengelola apapun. aset Perusahaan secara maksimal untuk memberi nilai tambah bagi Perusahaan, tidak 6. Benturan Kepentingan dan menggunakan Penyalahgunaan Wewenang Insan aset Perusahaan di luar ketentuan Inalum menghindari adanya benturan Perusahaan, kepentingan dan mengamankan (conflict of interest) aset Perusahaan dari kerusakan dan maupun potensi adanya benturan kehilangan. kepentingan dan 4. Keamanan Kesehatan dan Kerja Keselamatan, dan Lindungan (conflict penyalahgunaan of interest) wewenang dengan cara mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku, tidak Lingkungan (K3LL) memiliki Insan Inalum menjadikan keamanan usaha yang menjadi mitra bisnis dan Perusahaan atas nama sendiri atau K3LL sebagai bagian dari saham pada badan budaya kerja untuk menciptakan nominee suasana kerja yang tertib, aman, orang lain) atau atas nama keluarga handal, nyaman dan berwawasan (sampai dengan derajat ketiga, baik lingkungan dengan cara menerapkan menurut garis lurus maupun garis ke sistem samping, termasuk hubungan yang keamanan dan K3LL di (menggunakan nama lingkungan kerja secara konsisten, timbul tanggap terhadap keadaan darurat merangkap jabatan dan pekerjaan sebagaimana yang ditetapkan oleh di perusahaan lain yang menjadi Perusahaan, serta memiliki kesadaran mitra bisnis Perusahaan, dan tidak terhadap menerima manfaat dalam bentuk kelestarian lingkungan Perusahaan dan sekitarnya. karena perkawinan), tidak apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan. 5. Laporan Keuangan Insan Inalum yang terkait dengan pengelolaan keuangan 7. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi wajib Insan Inalum dilarang untuk menerima melaksanakan akuntabilitas keuangan atau memberikan gratifikasi yang dengan cara menyajikan laporan berhubungan dengan jabatannya 185 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Kepatuhan dan berlawanan dengan kewajiban guna menumbuhkan pemahaman dan atau tugasnya sesuai pasal 12 B kesadaran bagi seluruh Insan Inalum, ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Perusahaan telah menyusun program Tahun 2001 tentang Perubahan atas sosialisasi dan internalisasi berkelanjutan Undang-Undang Nomor 31 tahun dalam bentuk pelatihan atau workshop 1999 tentang Pemberantasan Tindak di mana sosialisasi perdana diagendakan Pidana Korupsi. Apabila gratifikasi pada awal tahun 2015 yang dihadiri oleh terlanjur diterimakan melalui pihak Dewan Komisaris dan Direksi. lain tanpa sepengetahuan Insan Inalum, maka penerimaan gratifikasi Selain itu, setiap Insan Inalum menerima tersebut harus dilaporkan kepada satu Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) Perusahaan dan menandatangani formulir Perusahaan pernyataan bahwa yang bersangkutan mengenai di hal mana ini ketentuan diatur secara telah Etika 8. Kegiatan Politik buku menerima, bersedia terpisah. Insan salinan untuk Inalum bersikap netral memahami mematuhi Perusahaan didokumentasikan Pedoman yang oleh Etika dan Pedoman selanjutnya Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perusahaan untuk Penegakan dan Sanksi kepentingan golongan/partai politik tertentu, tidak Sebagai upaya penegakan dan kepatuhan menjadi pengurus partai politik dan/ terhadap standar etika yang berlaku, atau calon/anggota legislatif, serta Perusahaan telah menetapkan sanksi atas tidak memperlihatkan, setiap pelanggaran yang terjadi dengan mengedarkan merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama membawa, memasang serta simbol, gambar dan ornamen partai (PKB) dan/atau ketentuan lain yang politik di lingkungan Perusahaan. berlaku. Pengungkapan terhadap segala sikap, tindakan atau perbuatan yang Sosialisasi dan Internalisasi melanggar Pedoman Etika Perusahaan dan/atau PKB dapat dilakukan Dalam rangka penyebarluasan informasi berdasarkan penyampaian laporan dari mengenai seluruh pihak. penerapan standar etika 186 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Benturan Kepentingan Seperti yang telah tercantum dalam Pedoman GCG, Code of Conduct (CoC), Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, Board Manual Direksi dan pedoman lainnya, Perusahaan mewajibkan insan Inalum untuk menghindari benturan kepentingan, baik dengan sesama insan Inalum maupun dengan pihak luar. Perusahaan juga mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan untuk tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain yang menjadi mitra bisnis Perusahaan, serta tidak menerima manfaat dalam bentuk apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan. Pengendalian Gratifikasi Berdasarkan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik gratifikasi menjadi isu penting dalam Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict of interest) dan menghilangkan budaya korporasi yang bersih dan bebas KKN. Sebagai cerminan implementasi GCG, Perusahaan telah menyusun kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi dalam bentuk Surat Keputusan Direksi yang didalamnya mengatur mengenai larangan penerimaan dan pemberian Gratifikasi serta mekanisme pelaporan atas penerimaan Gratifikasi. Dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi, Direksi membentuk Tim yang selanjutnya disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) Inalum sebagai perpanjangan tangan KPK dengan komposisi perwakilan dari Departemen Sumber Daya Manusia dan Departemen Legal & Kepatuhan. 187 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Salah satu upaya untuk mendukung pengadaan yang tepat, sumber yang kelancaran tepat, pengadaan barang/jasa berkualitas, dalam operasional menghadapi perusahaan tantangan bisnis kesesuaian waktu pengiriman serta harga global dan mendukung perkembangan yang wajar. Sistem tersebut diatur secara bisnis Perusahaan ke depan adalah jelas dalam aturan pelaksanaan tentang sistem pengadaan. Sistem pengadaan pengadaan dengan prinsip (GCG) yang yang efektif dan efisien memberikan nilai dituangkan dalam SK Direksi No. SK-002/ tambah bagi Perusahaan. Hal tersebut DIR/2014 tentang Pengadaan Barang/ dapat berjalan dengan baik jika aturan Jasa. pengadaan cukup jelas serta didukung Tujuan Pengadaan: oleh kompetensi sumber daya manusia 1. Mendukung kelancaran operasional yang dimiliki dengan menerapkan prinsip GCG dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa. perusahaan 2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengadaan 3. Peningkatan kepuasan pelanggan Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa 4. Pembinaan pemasok Departemen Key Performance Indicator Pengadaan: 5. Mendukung penggunaan produk dalam negeri terus meningkatkan pengadaan menjadi Pengadaan sistem barang/jasa bagian berupaya “profit kualitas sehingga center” bagi 1. Ketepatan Waktu Pengiriman 2. Waktu Proses Pengadaan (Lead Time Process) operasional perusahaan. Profit center tersebut diperoleh dari pemilihan metode Pembelian Bahan Baku Utama Pembelian Bahan Baku Utama selama tahun 2014 sebagai berikut: Komoditi Alumina Petroleum Coke - HS Jumlah (MT) 430.078 Supplier Glencore AG, Alakasa Company, BHP Billiton, Vitol S.A & Karinya Trading 57.110 Yosomulyo Jajag, Rain CII & Alakasa Company Petroleum Coke – LS 33.655 Coal Tar Pitch 19.422 Aluminium Fluoride 3.500 Himadri, Sarlom Sakti & Well United Resources Petrokimia Gresik 188 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode 2010-2014) adalah sebagai berikut (jumlah dalam MT): No 1 2 3 4 Bahan Baku Alumina Calcined Petroleum Coke - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch Aluminium Fluoride 2014 2013 2012 2011 430.078 445.420 471.240 441.389 514.930 57.110 33.655 19.422 3.500 66.301 57.907 22.045 4.449 55.725 36.514 23.528 4.000 40.840 60.879 21.400 4.500 69.081 35.691 28.241 4.000 Improvement dan Pencapaian Departemen Pengadaan tahun 2014 3. Meningkatkan Pengadaan dalam Bahan Baku proses Pengadaan melalui program multi sumber (Produk Lokal) Program 1. Improvement 2010 multi sumber (Produk Proses Lokal) dilakukan untuk menghindari Utama, ketergantungan terhadap suatu Material Pot Rekonstruksi, dan Bahan produk dan upaya penghematan Pendukung biaya pengadaan. Dari program ini a. Penghematan dalam pengadaan diperoleh penghematan sebesar USD CPC dan CTP tahun anggaran 66.871 pada tahun anggaran 2014. 2015 sebesar hampir Rp145 miliar dari pengadaan 4. Improvement dalam Pengadaan sebelumnya (termasuk Rp12,3 Impor dengan Skema Free Trade miliar dari negosiasi harga) Agreement (FTA) b. Penghematan dalam pengadaan Penerapan FTA telah diterapkan Alumina jangka panjang tahun dalam 2 (dua) proses importasi yaitu anggaran 2015 - 2016 sebesar importasi Raw Material jenis CTP ex hampir Rp 35 miliar dari negosiasi Tiongkok dan diperoleh penghematan harga biaya c. Penghematan dalam pengadaan Material Pot Rekonstruksi tahun anggaran 2015 pengadaan bentuk pembebasan bea masuk sebesar Rp 2.695.901.000,- atau USD 33/MT sebesar lebih dari Rp 9 miliar dari negosiasi harga 5. Improvement dokumen Pelelangan Terbatas yang bersifat Internasional Improvement 2. Improvement dalam dalam proses membuat dilakukan dokumen dengan lelang non Pengadaan Spare Parts dan Jasa teknikal (komersial, financial, pajak, Dilakukan proses negosiasi pada legal, dll) untuk mendukung project proses pengadaan pengembangan. 189 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Rencana Perbaikan Ke Depan b. Menghindari 1. Perbaikan Sistem Pengadaan c. Memudahkan proses pengadaan multitafsir dalam proses pengadaan a. Membuat aturan khusus tentang untuk lebih efektif dan efisien Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dalam SK Direksi ”Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)” dan menerapkan dalam pengadaan. 2. Perbaikan Proses Pengadaan a. Dilakukan simplifikasi proses pengesahan RFP (Request For Procurement) dalam pengadaan b. Membuat pasal khusus ”Tatacara pelelangan dan pra-kualifikasi” dalam SK Direksi Pengadaan barang/Jasa. barang/jasa rutin, RFP dapat dikirimkan dari Requester ke Pengadaan. b. Dilakukan c. Membuat pasal khusus ”Metode langsung simplifikasi pengesahan RFA proses (Request Pengadaan Swakelola” dalam for SK Direksi Pengadaan barang/ dibutuhkan Jasa. project pengembangan saja. d. Penerapan kontrak Approval), RFA dalam hanya pekerjaan payung untuk barang-barang rutin dan Manfaat dari perbaikan proses keagenan melalui sistem ”Vendor pengadaan tersebut antara lain: Resources”. a. Mempersingkat proses pengesahan RFP Manfaat dari perbaikan sistem pengadaan tersebut antara lain : a. Memperjelas b. Waktu pengadaan lebih efektif dan efisien aturan-aturan pengadaan 190 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai komitmen dalam melaksanakan penyelenggaraan korporasi yang bersih, Perusahaan telah menerbitkan kebijakan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Perusahaan. Khusus untuk LHKPN, pejabat Perusahaan yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi wajib mengisi formulir LHKPN dan menyerahkannya kepada KPK melalui Perusahaan. Kepatuhan atas pelaporan ini merupakan satu rangkaian dalam komitmen menjalankan praktik bisnis yang sehat. Rekapitulasi LHKPN yang telah dilakukan Perusahaan pada tahun buku 2014 sebagai berikut: Jabatan Jumlah Dewan Komisaris Direksi Pejabat 1 (satu) Tingkat di Bawah Direksi 5 5 21 Telah Menyampaikan LHKPN 5 100% 5 100% 21 100% Belum Menyampaikan LHKPN - Sistem Pengendalian Internal Berdasarkan Pasal 12B Undang- yang didalamnya mengatur mengenai Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang larangan Perubahan atas Undang-Undang Nomor Gratifikasi serta mekanisme pelaporan 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan atas Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap pelaksanaan gratifikasi kepada pegawai penerimaan penerimaan dan pemberian Gratifikasi. pengendalian Dalam gratifikasi, negeri Direksi membentuk Tim yang selanjutnya atau penyelenggara negara dianggap disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) pemberian suap, apabila berhubungan Perusahaan sebagai perpanjangan tangan dengan jabatannya dan yang berlawanan KPK dengan komposisi perwakilan dari dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik Departemen Sumber Daya Manusia dan gratifikasi menjadi isu penting dalam Departemen Legal & Kepatuhan. Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun of interest) dan menghilangkan budaya 2011 tentang Penerapan Tata Kelola korporasi yang bersih dan bebas KKN. Perusahaan yang baik (GCG), pada pasal 26 ayat 1 menyebutkan Direksi harus Sebagai cerminan implementasi GCG, menetapkan suatu sistem pengendalian Perusahaan telah menyusun kebijakan intern yang efektif untuk mengamankan tentang Gratifikasi investasi dan aset perusahaan. Sistem dalam bentuk Surat Keputusan Direksi pengendalian intern (SPI) sebagaimana Pengendalian 191 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Sistem Pengendalian Internal dimaksud pada pasal 26 ayat 1 di atas, Pada tahun 2014 Audit Internal telah antara lain mencakup hal-hal sebagai meminta bantuan BPKP untuk melakukan berikut: evaluasi/riviu secara independen atas • Lingkungan pengendalian intern dalam penerapan SPI di Perusahaan pada perusahaan level • Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment) entitas/perusahaan. evaluasi/riviu oleh Pelaksanaan BPKP tersebut sekaligus dijadikan sarana pembelajaran • Aktivitas pengendalian bagi auditor di Departemen Audit Internal. • Sistem informasi dan komunikasi Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi/ • Monitoring riviu oleh BPKP tersebut Audit Internal dalam tahun 2015 merencanakan akan Komponen SPI di atas telah mengadopsi melakukan evaluasi/riviu penerapan SPI kerangka untuk level unit kerja (departemen/seksi) kerja pengendalian intern terintegrasi model COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission) Internal Control – Integrated Framework. Meskipun selama Perusahaan berstatus tidak secara dan/atau level kegiatan. the PMA eksplisit Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Evaluasi atas efektivitas SPI dilakukan oleh BPKP dengan menggunakan SPI kerangka kerja SPI berdasarkan model berbasis COSO, namun secara substantif COSO. Dalam evaluasi tersebut, BPKP aspek-aspek dari ke-5 komponen SPI melakukan penilaian terhadap 28 aspek pada dasarnya telah dipraktikkan. Bentuk dan 87 parameter. mendeklarasikan implementasi konkrit dari penerapan SPI tersebut terlihat dari cukup lengkapnya struktur Hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPKP pengendalian berupa : 1. Peraturan perusahaan hingga standar prosedur operasi untuk setiap Perwakilan Sumatera Utara, departemen, seksi, hingga unit-unit Internal kerja terkecil, No.LAP-1093/PW.02/4/2014 2. Sertifikasi standar kualitas operasi untuk manajemen, produk, sesuai Laporan Hasil Riviu Sistem Pengendalian 4 Perusahaan Desember 2014, Tahun 2014 tanggal menyimpulkan bahwa secara keseluruhan penerapan keselamatan kerja, dan pengelolaan SPI lingkungan oleh institusi independen Namun demikian, evaluasi terhadap tiap baik nasional maupun internasional, komponen 3. Budaya kerja disiplin dan tertib ciri di adanya Perusahaan SPI telah memadai. menyimpulkan kelemahan dalam masih komponen Penilaian Risiko. Selain itu, meskipun ke-4 khas manajemen Jepang komponen SPI lainnya telah memadai, Dengan beralihnya status Perusahaan namun menjadi BUMN maka Direksi bersama areas of improvement (AOI) yang perlu Dewan mendapat perhatian manajemen untuk Komisaris telah melakukan penataan dan transformasi SPI, sebagai BPKP menyajikan sejumlah dilakukan perbaikan. salah satu pilar penyangga GCG, sesuai dengan Permen BUMN No.1/2011. 192 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Whistleblowing System Dalam rangka menciptakan iklim kerja mengungkap berbagai pelanggaran yang bersih dan menghapus praktik terhadap ketentuan yang berlaku di bisnis Perusahaan, yang melanggar hukum dan peraturan, Perusahaan perlu membuka 3. Menjaga diri guna mendapat informasi dan laporan citra dan nama baik Perusahaan. dari berbagai pihak mengenai indikasi pelanggaran yang terjadi di Perusahaan. Penanganan Pelaporan adalah sebagai Untuk itu, Perusahaan telah membangun berikut: sistem adanya 1. Tim Whistleblowing menerima setiap pelanggaran tersebut dengan membuat laporan pengaduan yang selanjutnya kebijakan mengenai Sistem Pelaporan akan dilakukan analisis dan evaluasi. guna Pelanggaran mendeteksi (Whistleblowing System) dan membentuk Tim Evaluasi Pelaporan 2. Dalam hal terlapor adalah anggota Pelanggaran yang selanjutnya disebut Tim Tim Whistleblowing yang bertugas untuk dapat mengevaluasi dan memberi rekomendasi untuk selanjutnya diteruskan kepada tindak lanjut atas pelaporan pelanggaran anggota tim lain. yang diterima. 3. Tim Whistleblowing, ditujukan pengaduan kepada Whistleblowing Direksi memberikan usulan tindak lanjut atas laporan Melalui media whistleblowing ini, pelapor pengaduan yang telah diterima sesuai dapat menyampaikan dengan kewenangannya. Selanjutnya praktik pelanggaran segala di Tim Whistleblowing bertugas untuk Perusahaan, baik dengan mencantumkan memantau tindak lanjut penyelesaian maupun tidak mencantumkan identitas pelaporan dan disertai alat bukti. Pelaporan atas pemantauannya kepada Direksi. pelanggaran yang bentuk dapat terjadi dilakukan atau melaporkan hasil secara tertulis melalui e-mail dengan alamat [email protected], dan surat Guna memberi rasa aman dan nyaman bagi pelapor dari segala bentuk yang ditujukan kepada Tim Whistleblowing ancaman, intimidasi atau tindakan tidak Perusahaan, dengan alamat: Kantor Pusat menyenangkan dari pihak manapun selama Perusahaan, P.O.BOX 1 Kuala Tanjung, pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu dilaporkan, Bara, Provinsi Sumatera Utara. perlindungan dan menjamin kerahasiaan Perusahaan memberikan identitas pelapor dan data pelaporan Sistem Pelaporan Pelanggaran pelanggaran. Selanjutnya, Perusahaan (Whistleblowing System) ini bertujuan: dapat memberikan penghargaan kepada 1. Sebagai acuan dalam penanganan pelapor atas pelanggaran yang dapat pelaporan pelanggaran agar setiap pelaporan yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya pelanggaran yang dibuktikan serta menyelamatkan aset dan keuangan Perusahaan. serta dilaporkan Selama tahun buku 2014, Perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menerima pelaporan pelanggaran ditindaklanjuti, dan tidak memiliki penyimpangan internal 2. Sebagai salah satu upaya untuk yang dilakukan oleh insan Inalum. 193 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Sanksi Administratif Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan sanksi administratif dari otoritas berwenang, baik yang bersifat operasional, administrasi maupun keusahaan. Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan laporan atas aktivitas Perusahaan yang dapat mencemari lingkungan. Perkara Penting dan Permasalahan Hukum Per 31 Desember 2014, kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut: Jumlah Permasalahan Hukum Perdata Pidana - - 1 1 - Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijde)) Dalam proses penyelesaian Total Pada tahun buku 2014, Perusahaan menghadapi permasalahan hukum mengembalikan uang sebesar Rp 22.483.552.000,00 (dua mengenai Pengadaan Industrial Diesel Oil. puluh dua milyar empat ratus Berikut kronologisnya: delapan puluh tiga juta lima ratus lima puluh dua ribu rupiah) 1. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memberikan putusan atas gugatan PT Perusahaan Petrobas berkaitan dan dengan PT kepada Pemohon (Perusahaan). b. Mewajibkan Termohon II (PT kepada Cosmic Cosmic melaksanakan Indonesia) putusan untuk ini pengadaan selambat-lambatnya 45 (empat Industrial Diesel Oil (IDO), pada puluh lima) hari sejak putusan tanggal 4 Juli 2013, yang amar putusannya antara lain berbunyi: a. Mewajibkan Termohon diucapkan. c. Memerintahkan kepada Termohon II I (PT Petrobas) dan Termohon (PT Cosmic Indonesia) untuk II (PT Cosmic Indonesia) secara 194 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Perkara Penting dan Permasalahan Hukum tanggung renteng untuk 3. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta (seperdua) Pusat telah menerbitkan Penetapan biaya No. 68/2014.Eks jo. No. 488/XI/ARB- pemeriksaan dan biaya arbiter, BANI/2012 tanggal 9 September yaitu sebesar Rp 301.854.000,00 2014, (tiga ratus satu juta delapan ratus memerintahkan lima puluh empat ribu rupiah) peneguran/aanmaning terhadap Para mengembalikan biaya ½ administrasi kepada Pemohon (Perusahaan). yang pada pokoknya agar dilakukan Termohon Eksekusi. 2. Perusahaan mengajukan permohonan 4. Oleh karena PT Cosmic dan PT Peneguran/Aanmaning pada tanggal Petrobas telah di-aanmaning dan 13 Agustus 2014 di Pengadilan Negeri tidak Jakarta Pusat, yang pada pokoknya sampai dengan jangka waktu yang memohon kepada Pengadilan Negeri telah ditentukan, maka Perusahaan Jakarta Pusat untuk memberikan telah mendaftarkan permohonan Sita teguran/aanmaning Eksekusi di PN Jakarta Pusat pada PT Petrobas dan terhadap PT Cosmic Indonesia (Para Termohon Eksekusi) melaksanakan kewajibannya tanggal 3 November 2014. 5. Saat ini Perusahaan sedang dikarenakan PT Petrobas dan PT mengusahakan dikeluarkannya Cosmic tidak menjalankan isi putusan penetapan sita eksekusi dari Ketua BANI PN Jakarta Pusat sesegera mungkin. sebagaimana disebutkan diatas. Pemenuhan Kewajiban Pajak Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Sejak Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014 yang Perusahaan menjadi landasan Perusahaan dari tahun 2002 hingga ditetapkan saat sebagai ini, WP perubahan status Patuh oleh Direktorat Jenderal Pajak Penanaman Modal Kementerian Keuangan Republik Asing menjadi Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Manfaat yang diperoleh oleh (BUMN), maka sesuai dengan peraturan Perusahaan dari penetapan predikat ini dan ketentuan perpajakan yang berlaku, adalah Perusahaan mampu memperoleh Perusahaan mulai menerapkan sistem pengembalian Wajib Pungut (WAPU) dalam mekanisme atas kelebihan pembayaran pajak tanpa pembayaran dan pelaporan pendahuluan (restitusi) PPN/ dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu PPnBM. Dengan menerapkan WAPU dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk maka Perusahaan menjadi perpanjangan Pajak Penghasilan Badan dan 1 (satu) tangan dari Pemerintah yang diberikan bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai. wewenang untuk menghimpun dana pajak Pengembalian Pendahuluan ini memiliki PPN/PPnBM yang akan digunakan dalam kontribusi membiayai roda pembangunan bangsa pelaksanaan Indonesia. Perusahaan. yang cukup besar managemen arus dalam kas 195 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Pemenuhan Kewajiban Pajak Di samping itu, Perusahaan juga telah melakukan kewajibannya dalam penghargaan “Pelapor pembayaran atas Pajak Penghasilan (PPh) Ekspor (DHE)” eksportir ke-3 terbaik untuk Badan, dimana dalam kurun waktu 5 (lima) tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. Hal tahun terakhir Perusahaan melakukan ini menunjukkan komitmen Perusahaan pembayaran untuk selalu mematuhi peraturan dan atas Perusahaan Pajak juga Penghasilan (PPh) Badan yang terutang sebesar Rp. mendapatkan Devisa Hasil perundang-undangan yang berlaku. 430.281.586.880,-. Historikal 5 (lima) tahun pembayaran PPh Badan dari Perusahaan tertera di bawah ini: Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010 – 2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014* Jumlah PPh 29 (Rp) 310.583.915.750 171.029.818.500 104.186.307.750 187.172.133.250 430.281.586.880 1.203.253.762.130 *Periode April – Desember 2014 Ketidaksesuaian dengan PSAK Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian dalam audit KAP. Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham Perusahaan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) dan/ atau karyawan (ESOP). Terkait opsi saham, Perusahaan belum melakukan Penawaran Saham Umum Perdana pada bursa saham. 196 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tata Kelola Keterbukaan Informasi Sesuai asas utama transparansi dalam penerapan GCG keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi pelaku usaha Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan dalam mengelola organisasi secara sehat. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan Perusahaan mengupayakan penyampaian GCG, dan komunikasi kepada Kementerian BUMN keterbukaan informasi akan mengirimkan selaku pemegang saham berjalan secara pesan atas data dan informasi yang proporsional akurat atas progres aktivitas operasional Pedoman dan proses bisnis Perusahaan, yang Perusahaan mengategorikan pemangku kemudian akan berimbas pada profil dan kepentingan sebagai Pemerintah dan citra Perusahaan di pemegang saham dan Lembaga Publik, karyawan sebagai insan pemangku kepentingan. Inalum, pelanggan, pemasok, mitra kerja, tata kelola transparansi dan Code sistematis. of Conduct Sesuai (CoC), pesaing, media, dan masyarakat umum. Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN, Di bawah ini tabel yang menggambarkan Perusahaan telah bergabung di Forum lini media komunikasi yang digunakan Humas BUMN dan sekaligus menghadiri Perusahaan untuk menyampaikan data RAT ke VII FH BUMN tanggal 23 - 24 Mei dan informasi terkait aktivitas operasional, 2014 yang lalu di Batam. Forum tersebut proses bisnis dan capaian-capaian kinerja dibentuk sebagai media silaturahmi bagi yang telah diraih. seluruh Perusahaan BUMN dalam rangka berbagi informasi serta meningkatkan hubungan dan sinerji yang lebih baik. Sasaran Media Komunikasi Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN RUPS, Rapat Kementerian dengan BUMN, Laporan Berkala, Laporan Tahunan, Laporan CSR/PKBL Fungsi Media Informasi tentang kondisi aktual Perusahaan. Pemangku Kepentingan Pertemuan dan rapat koordinasi dengan Lembaga Eksekutif Daerah (Gubernur, Bupati), Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan Perusahaan, hubungan Pemerintah dan Lembaga Legislatif Dewan dengan pemangku kepentingan, asistensi penegakan hukum dan GCG Lembaga Publik Perwakilan Rakyat (DPR) dan Perusahaan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), koordinasi dengan Lembaga Otoritas hukum setempat (Jamdatun dan Kajatisu) dan BPKP. 197 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Keterbukaan Informasi Sasaran Media Komunikasi Insan Inalum Serikat Pekerja, Media Internal Warta Inalum Pelanggan Buyer's Visit, Corporate Event Pemasok Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN Mitra Kerja Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN Pesaing Benchmark Media Media Gathering, Press Tour Laporan Tahunan, Laporan CSR, Website Perusahaan, Portal di Masyarakat/Umum Kementerian BUMN, Rilis Berita, Corporate Event, Resosialisasi Perusahaan Situs elektronik www.inalum.co.id digunakan Perusahaan sebagai media penyampaian yang dapat meraih sasaran paling luas. Situs elektronik www.inalum. Fungsi Media Serikat Pekerja yang diakui oleh Perusahaan berfungsi sebagai media komunikasi antara Perusahaan dan Karyawan sekaligus mitra Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Media Warta Inalum digunakan sebagai media informasi kegiatan-kegiatan Perusahaan, informasi karyawan, dan dilengkapi artikel-artikel yang bersifat motivasi. Pelanggan diundang untuk mengunjungi lokasi kerja Perusahaan untuk melihat secara langsung proses reduksi Aluminium. Selain itu, pelanggan diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, Turnamen Golf, dan acara-acara Perusahaan yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi pemasok dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, pemasok diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi mitra kerja dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, mitra kerja diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, turnamen golf, dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Perusahaan menjadikan pesaing sebagai media pembanding (benchmarking) kinerja Perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membangun kinerja yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan mengadakan temu ramah dengan media sebanyak 2 (dua) kali setahun untuk menjalin hubungan yang hangat dengan media sekaligus mengklarifikasi isu-isu yang berkaitan dengan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mengundang insan media dalam acara Press Tour tahunan dalam rangka memperkenalkan wilayah operasi dan jalur produksi Perusahaan. Perusahaan merilis informasi aktual tentang keadaan Perusahaan melalui situs resmi Perusahaan, portal di situs Kementerian BUMN, Laporan Tahunan dan Laporan CSR yang dapat diperoleh di Kantor Pusat, serta rilis-rilis berita. Masyarakat juga kerap diundang dalam eventevent Perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan agenda resosialisasi Perusahaan sebanyak 1 (satu) kali setahun untuk memperkenalkan lini operasional dan wilayah kerja Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada di sekitar Perusahaan. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya co.id merupakan situs elektronik resmi milik Perusahaan dengan menyediakan Informasi keuangan dan non keuangan dari konten seputar informasi Perusahaan, Perusahaan telah disusun dan dilaporkan baik dari profil dan kontak Perusahaan, secara transparan kepada pemegang aktivitas antar saham, dan lembaga lain agenda acara, serta program Corporate Informasi dilaporkan organisasi, pemangku Social hubungan kepentingan, Responsibility Perusahaan. berita yang dilakukan pemangku kepentingan yang dan dipersyaratkan. sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai 198 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tata Kelola Keterbukaan Informasi dengan tata cara, jenis dan cakupan • Laporan Manajemen Triwulanan dan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Tahunan. • Laporon Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: Laporan Keuangan Bulanan. • Laporan Keuangan Tahunan. dan Revitalisasi BUMN. • • Restrukturisasi Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Rangkap Jabatan di Luar Perusahaan Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan periode tahun 2014 sebagai berikut: Nama Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan Kepengurusan pada Perusahaan Lain Sebagai Anggota Dewan Sebagai Anggota Direksi Komisaris Ya Tdk Ya Tdk x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 199 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Perusahaan Inalum BUMN Lain Swasta Nilai Persen Nilai Persen Nilai Persen Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perusahaan, saham BUMN lainnya maupun saham dari perusahaan swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan aktivitas Perusahaan. 200 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Dewan Komisaris Ya Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan Tdk Hubungan Keluarga Dengan Pemegang Direksi Saham Pengendali Ya Tdk Ya Tdk Hubungan Keuangan Dengan Dewan Komisaris Ya Tdk Direksi Ya Tdk Pemegang Saham Pengendali Ya Tdk Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham Pengendali. Nominasi dan kriteria pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah melalui fit and proper test yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari. Assessment GCG Perusahaan Selaku Perusahaan BUMN baru yang telah menyiapkan perangkat GCG dan melaksanakan sosialisasi terhadap seluruh karyawan Perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG pada Tahun Anggaran 2015 dalam bentuk penilaian (assessment) dengan menggunakan indikator/parameter sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012. Perusahaan akan mengadakan penilaian (assessment) di akhir 2015 yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan GGC di Perusahaan dengan melibatkan asesor eksternal. Sebagai penilaian perdana, Perusahaan diharapkan dapat mencapai target skoring 70 sebagaimana ditetapkan dalam KPI Direksi tahun 2015. 201 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi perhatian banyak pihak. Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertumbuhan yang Berkelanjutan dimensi keberlanjutan berjangka panjang akan tercipta, dimana hubungan antara Dewasa ini, CSR selalu dikaitkan dengan pelaku usaha, pemangku kepentingan dan program pemegang saham akan berjalan searah bantuan berbasis filantropi, dimana pelaku usaha memberikan sedikit menuju visi yang dicita-citakan. dari keuntungannya untuk berbagi dengan masyarakat sekitar. Secara mendasar, Secara konsep ini diubah oleh Perusahaan, berkelanjutan dimana komitmen atas tanggung jawab kondisi dimana Perusahaan memiliki kinerja sosial yang positif. Aspek kinerja positif akan Perusahaan ditujukan demi pertumbuhan yang berkelanjutan. khusus, dapat pertumbuhan dicapai dengan memberikan dampak yang nyata terhadap nilai perolehan ekonomi langsung, Program CSR yang dilakukan Perusahaan khususnya bagi pemangku kepentingan menitikberatkan pada hubungan yang dan pemegang saham. Selain itu, dividen saling dengan dan pajak pemasukan kepada negara pemangku kepentingan. Pada tingkatan tumbuh-kembang menjadi salah satu nilai tambah yang tertentu, menjadi dasar pandangan pertumbuhan pertumbuhan mempersyaratkan kontribusi berkelanjutan komitmen Perusahaan untuk dan berkelanjutan, dimana Perusahaan dapat diyakini memiliki profil ekonomi yang dapat berbagi kemajuan dengan pemangku mendorong terciptanya perubahan nyata kepentingan, khususnya yang memiliki bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar ekses langsung terhadap operasional lokasi operasional usaha. usaha. Dengan berbagi kemajuan tersebut, 204 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan sebagai pemegang saham utama, Perusahaan akan selalu berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan bersama Dalam melaksanakan operasional dan kegiatan usaha, pemangku kepentingan, dimana ini Perusahaan menjadi konsep dasar dari pertumbuhan menyadari pentingnya hubungan dengan yang berkelanjutan seperti yang dicita- pemangku kepentingan. Hubungan ini citakan oleh seluruh pihak. terbangun dengan pola pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana pertumbuhan Landasan Hukum Perusahaan akan berdampak signifikan dengan peningkatan kapasitas dari Penerapan program CSR dari Perusahaan mengacu pemangku kepentingan. pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha karyawan Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang sebagai insan Inalum, konsumen dan mengemukakan bahwa salah satu maksud pengguna Perusahaan mendefinisikan ingot dan tujuan pendirian BUMN adalah turut masyarakat aktif memberikan bimbingan dan bantuan dan lingkungan sekitar lokasi operasi kepada pengusaha golongan ekonomi usaha sebagai pemangku kepentingan lemah, koperasi, dan masyarakat. Di yang memiliki ekses langsung terhadap samping itu, bab V Undang-Undang kegiatan No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan dari produk Aluminium Perusahaan, serta usaha Perusahaan. yang Dengan dilakukan insan Inalum, Terbatas menyebutkan kewajiban Perusahaan menerapkan kesejahteraan setiap perusahaan untuk melaksanakan dan tanggung jawab sosial dan lingkungan. kesetaraan kesempatan, serta mewajibkan pemahaman akan Kesehatan Pemerintah melalui Kementerian Badan dan Keselamatan Kerja (K3). Terhadap Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian konsumen, berkomitmen menurunkan pasal 2 UU No. 19 Tahun untuk selalu memberikan produk dengan 2003 tersebut ke dalam Peraturan Menteri kualitas terbaik melalui pemastian mutu. Di Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 samping itu, Perusahaan memberikan jalur tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan keluhan yang dapat ditempuh konsumen program pembinaan dan bimbingan yang jika diperlukan. telah dinyatakan dalam wujud PKBL. Perusahaan Sebagai entitas BUMN, maka Perusahaan Kepada masyarakat dan lingkungan di berkewajiban untuk menyalurkan dana sekitar lokasi operasi usaha, Perusahaan dari pemerintah dan menyelenggarakan mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan melalui Program Kemitraan dan Bina (PKBL) Lingkungan kecil program (PKBL) yang serta dapat programmendorong perlindungan serta pelestarian lingkungan yang dari merupakan keseluruhan sebagian komitmen Perusahaan terhadap pertumbuhan yang keberlanjutan. hidup. Bersama-sama dengan Pemerintah 205 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Program CSR di bidang pengembangan mendukung pembangunan di sekitar lokasi sosial kemasyarakatan menjadi komitmen operasional manajemen Perusahaan Dengan demikian, masa simbiosis mutualisme antara Perusahaan berperan dan masyarakat akan tercipta dengan serta aktif meningkatkan pembangunan harapan dapat memberikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh pihak. konstruksi dalam regional sejak usaha. rangka dan nasional yang berkelanjutan. Upaya ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan Komitmen CSR Perusahaan dalam bidang masyarakat sekitar guna mendukung pengembangan operasional Perusahaan, difokuskan pada pembinaan masyarakat masyarakat itu sendiri dan generasi yang sekitar agar dapat mandiri dan tidak memiliki akan datang. Perusahaan sadar dan yakin ketergantungan baik dengan Perusahaan bahwa dengan keberadaannya di tengah- maupun pihak-pihak lain. Di samping itu, tengah masyarakat, program CSR akan program CSR ini mendorong terciptanya membuat lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. kelangsungan Perusahaan dapat diterima sosial kemasyarakatan dengan baik sehinggan masyarakat dapat 206 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Sejak resmi berpayung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program CSR Perusahaan diselaraskan melalui perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Kementerian BUMN, sesuai Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha dari BUMN. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan secara serius melaksanakan program PKBL tersebut, dimana program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan CSR Awards 2014 di Jakarta pada bulan November 2014 yang lalu. Program-program PKBL yang dilaksanakan Perusahaan pada tahun 2014 diantaranya adalah: Bidang Jenis Kegiatan Pendidikan Penyaluran beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar perusahaan dan Danau Toba, pembangunan Westafel dan perbaikan kamar mandi di sekolah, bantuan mobiler, perbaikan sekolah, pemberian hadiah bagi juara kelas, program Praktek Kerja Lapangan bagi siswa dan mahasiswa, bantuan komputer, printer dan proyektor, bantuan peralatan Drum Band, dan pembangunan taman bacaan. Agama Bantuan lembu menjelang hari raya keagamaan, perbaikan Mesjid dan Gereja, dan bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah. Sosial Budaya Bantuan untuk korban gunung Sinabung, sponsor utama Pekan Budaya Melayu, bantuan sembako bagi warga kurang mampu, sponsorship Festival Danau Toba 2014. Olah Raga Turnamen Volley, Sepakbola, Inalum Cup, SUMMER (Suasana Memeriahkan Hari Kemerdekaan) Cup. Pemberdayaan Masyarakat Pelatihan dan bantuan bibit ikan tawar, pembangunan tangkahan ikan, pelatihan pembuatan papan bunga, pelatihan dan bantuan ternak bebek, Program Desa Wisata, pembangunan pompa air dan kincir air, pembangunan sumur bor, dan bantuan kepada pengrajin tenun tradisional dan pengrajin ukir Kabupaten Samosir. Kesehatan Bantuan peralatan kesehatan bagi Posyandu sekitar Perusahaan, Pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, donor darah. Lainnya Press Gathering, dan jalan santai bersama KNPI. Fasilitas Pembangunan jembatan, pemasangan listrik di daerah terpencil, perbaikan jalan, Toba Go Green. Dalam melaksanakan program-program di atas, Perusahaan telah menyalurkan dana CSR dan Bina Lingkungan tahun 2014 mencapai Rp14 miliar. Angka ini meningkat 411% dari tahun 2013, dimana penyaluran dana CSR yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2013 mencapai Rp3,4 miliar. 207 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin. Kebijakan perpanjangan tangan Perusahaan untuk mengimpelementasikan K3. Karyawan sebagai insan Inalum menjadi salah satu fokus komitmen Perusahaan, Tanggung Jawab K3 dimana komitmen ini dilaksanakan melalui program-program kerja yang berhubungan Setiap dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan mengangkat keselamatan kerja. Program-progam ini bertanggung jawab untuk memastikan kemudian dikelola oleh Seksi Keselamatan bahwa karyawan dapat bekerja dengan Kerja dan Lingkungan (SSE) dan Seksi selamat, tanpa kecelakaan. Perusahaan Kesehatan Kerja (SOH) yang dimiliki tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran Perusahaan. atas keselamatan kerja. Kebijakan perusahaan untuk Dalam unit kerja dari Safety Perusahaan Promotor impelementasi yang Keselamatan menumbuhkan kesadaran K3 kepada Kerja, Perusahaan telah menargetkan seluruh insan Inalum yang berjumlah 1.954 Zero Accident. Keberhasilan Perusahaan karyawan ditunjukkan dengan adanya dalam menjaga kecelakaan nihil selama Management Representatives (Wakil 19.106.891 jam telah mendapatkan Manajemen) dalam struktur organisasi dan apresiasi sendiri dari Pemerintah pada membentuk Panitia Pembina Keselamatan tanggal 26 Mei 2014 yang lalu. dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai 208 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam bidang Kesehatan Kerja, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah mewajibkan seluruh seluruh insan Inalum untuk melakukan medical check-up dua kali dalam setahun. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit milik Perusahaan. Praktik Ketenagakerjaan Perusahaan menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Selain upaya untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar tidak terlalu bergantung pada Perusahaan dan pihak lain, Manajemen Perusahaan menginisiasi kebijakan untuk lebih memprioritaskan putra daerah, yaitu orang-orang yang berasal dari daerah sekitar Perusahaan, lintasan jaringan transmisi, dan jalur lintas kendaraan bus karyawan dengan tidak mengenyampingkan kualitas SDM-nya. Program magang kerja dan Praktek Kerja Lapangan bagi para siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar Perusahaan merupakan salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan daya saing putra daerah saat melamar pekerjaan di Perusahaan. Hal yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin. Dengan menerapkan aspek non-diskriminasi, Perusahaan dapat menyatakan dirinya bebas dari kepentingan diskriminatif, walaupun bidang usaha yang digeluti adalah industri. Tingkat Kecelakaan Kerja Selama tahun 2014, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan cukup kecil, dan cenderung meningkat 45% dari tahun 2013 sebanyak 30 kasus menjadi 55 kasus di tahun 2014. Peningkatan tingkat kecelakaan kerja ini paling banyak disebabkan oleh tindakan yang tidak aman. No 1. 2. 3. Penyebab Kecelakaan Tindakan tidak aman Kerusakan alat Kondisi tidak aman Jumlah 2014 2013 27 25 3 55 17 11 2 30 Program Kegiatan Yang Dilakukan Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan tentang K3, beberapa kegiatan telah dilakukan selama tahun pelaporan 2014, diantaranya adalah sebagai berikut: • Melaksanakan Lomba Pemadam Kebakaran setiap tahunnya. 209 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 209 Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Mengangkat seluruh level manajerial sebagai anggota P2K3 dengan tugas utama memastikan seluruh insan Inalum dan kontraktor yang bekerja di lingkungan Perusahaan sadar akan pentingnya K3. • Melakukan patroli K3 secara rutin. • Melakukan seminar K3 • Menjadikan pelatihan K3 sebagai pelatihan mandatory bagi insan Inalum dan kontraktor. • Memberikan program punish and reward bagi unit kerja yang melaksanakan program K3. • Menyosialisasikan K3 melalui media majalah bulanan Perusahaan. • Membuat portal K3 yang dapat diakses oleh seluruh insan Inalum. • Membuat pelaporan Nearmiss secara online. • Melakukan Safety Briefing bagi siapa saja yang akan memasuki wilayah kerja, baik kepada tamu perusahaan, supplier dan lain sebagainya. • Mewajibkan kontraktor untuk membekali karyawannya dengan pemahaman K3. • Menyertifikasi operator alat sesuai dengan perundangan yang berlaku. • Membuat video K3 Perusahaan dalam mewujudkan Perusahaan berbudaya K3. Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perusahaan pada tahun 2014 telah menganggarkan dana sebesar sebesar Rp299 juta, mencakup kegiatan pengelolaan K3, kampanye dan seminar K3, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan K3. Sertifikasi dan Penghargaan Bidang K3 Sertifikasi dan penghargaan yang telah diperoleh Perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam bidang Ketenagakerjaan dan K3 adalah sebagai berikut: 1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada tahun 2005, 2008, 2011 dan 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) Atas prestasi Perusahaan dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai 19.106.891 jam kerja orang tanpa kecelakaan, Perusahaan berhasil memperoleh penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk program Pola Gerakan Nasional Membudayakan K3 yang diterima pada tanggal 26 Mei 2014. 210 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup Kebijakan lingkungan hidup yang diambil Perusahaan di tahun 2014 mencakup pelaksanaan usaha yang menjamin mutu produk yang berwawasan lingkungan serta mengutamakan keselamatan serta kesehatan kerja. Kebijakan lingkungan hidup. Selain itu, prestasi pengurangan penggunaan konsumsi air Komitmen untuk Danau Toba sebanyak 2% juga merupakan bertanggungjawab terhadap lingkungan prestasi sendiri bagi Perusahaan dalam hidup dilaksanakan melalui program- upaya pelestarian lingkungan. program Perusahaan kerja yang dikelola secara profesional oleh unit kerja tersendiri, yaitu Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SSE). Di tahun 2014, Tanggung Hidup Jawab Lingkungan Perusahaan dan Kebijakan lingkungan dan penghematan komitmennya dalam lingkup lingkungan energi telah ditetapkan dalam Lingkungan hidup secara khusus, yaitu “Menjadi Perusahaan, yang kemudian dinamakan Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Kebijakan Sistem Manajemen Pengelolaan Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”, Lingkungan dan Energi. Berdasarkan dimana visi ini menunjukkan komitmen komitmen tinggi Manajemen Perusahaan terhadap kebijakan tersebut, Perusahaan berfokus meredefinisikan visi, kebijakan yang tertuang dalam 211 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup dalam pengelolaan energi dan sistem baku yang didesain dengan menggunakan manajemen lingkungan di tahun 2014. konsep R3, Reduction, Recovery, dan Berbagai program terkait pengelolaan Recycling. Semua bahan dari dari bahan energi dan lingkungan telah dan sedang baku hingga produk akhir dapat didaur dalam ulang (recycled). tahap persiapan. Selain ISO 14001 yang telah diperoleh Perusahaan, guna mengimpelementasikan kepedulian Pengolahan Limbah Perusahaan tentang energi, Perusahaan di tahun 2014 telah membentuk Dalam hal pengolahan limbah, Perusahaan Energi tentang telah membangun instalasi Waste Water 50001, Sistem Treatment Plant untuk pengolahan air Manajemen Energi. Diharapkan pada limbah, Gas Cleaning untuk pembersihan tahun 2015, ISO 50001 ini akan dapat gas buang ke udara dan Incinerator diperoleh Perusahaan. untuk pengolahan limbah rumah sakit. dan membekali Implementasi Tim ISO Bahkan, pada tahun 2014, telah dilakukan Di samping itu, kebijakan lingkungan pengkajian untuk mendaur ulang sampah hidup yang diambil Perusahaan di tahun dan diharapkan dapat diimplementasikan 2014 mencakup pelaksanaan usaha yang pada tahun 2015 ini. Sedangkan untuk menjamin mutu produk yang berwawasan limbah-limbah tertentu seperti limbah lingkungan serta rumah sakit dan lainnya, Perusahaan keselamatan serta mengutamakan kesehatan kerja. bekerjasama dengan pihak terkait Terhadap perubahan iklim, Perusahaan untuk mengelola limbah tersebut sesuai menetapkan ramah dengan peraturan yang berlaku. Usaha ini lingkungan. Salah satunya adalah program memberikan dampak yang positif untuk komputerisasi yang mampu mengurangi menjaga pemakaian mentaati baku mutu lingkungan yang kebijakan kertas, yang mematikan lampu dalam ruangan bila tidak digunakan, Program Mekanisme kualitas lingkungan dengan ditetapkan oleh Pemerintah. Perusahaan juga telah Pembangunan Bersih (Clean Development MechanismCDM), yang merupakan upaya Perusahaan Program Dilakukan Kegiatan Yang mendapatkan delapan kali peringkat BIRU untuk mengurangi emisi Gas Rumah dalam Program Penilaian Kaca. Program-program ini merupakan Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan contoh-contoh Manajemen tentang lingkungan, beberapa kegiatan Peringkat Kinerja dalam upaya kepedulian dalam bidang telah dilakukan selama tahun pelaporan Perusahaan (PROPER) lingkungan. 2014, diantaranya adalah sebagai berikut: yaitu pada tahun 2004, kebijakan • Penggunaan Material Sejak awal berdirinya, Membentuk persiapan Perusahaan • Tim Energi implementasi untuk Sistem 2005, 2007, 2009, 2010, Manajemen Energi ISO 50001. 2011, 2012, 2013 dari Membangun Kementerian Lingkungan sangat memperhatikan lingkungan. Hal yang ini diwujudkan dengan pemakaian bahan lingkungan fasilitas pengelolaan berhubungan seperti Gas dengan Hidup RI. Cleaning 212 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup System, dan Incinerator, Waste 1. ISO Water Treatment Plant. • • Implementasi lingkungan hidup adalah sebagai berikut: Sistem Manajemen Environmental Management System (EMS) Lingkungan ISO 14001. Dalam rangka turut melestarikan Berpartisipasi aktif dalam program lingkungan, Perusahaan telah Sertifikat ISO Go Green. mendapatkan • Implementasi Amdal atau UKL-UPL. 14001 tentang Sistem Manajemen • Melakukan pemantauan rutin pada Lingkungan No. GB02/55087 sejak tanah, daun tanaman, udara ambient April 2002 dari SGS International. dan air di sekitar Perusahaan secara rutin. • • 2. PROPER Menyosialisasikan pentingnya Konservasi Lingkungan pelaksanaan Seminar Perusahaan juga telah mendapatkan melalui delapan kali peringkat BIRU dalam Lingkungan Program Penilaian Peringkat Kinerja kepada karyawan dan Pemangku Perusahaan (PROPER) yaitu pada Kepentingan lainnya. tahun 2004, 2005, 2007, 2009, 2010, Ikut serta dalam Program Penilaian 2011, 2012, 2013 dari Kementerian Peringkat Kinerja Perusahaan Lingkungan Hidup RI. (PROPER) dari Kementerian 3. Sahwali Awards Lingkungan Hidup RI. Perusahaan juga menerima Sahwali Alokasi Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Atas tentang Awards Environmentally Friendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian Sebagai bentuk komitmen Perusahaan Environmental terhadap perlindungan dan pelestarian Information Center (IEMIC). Management and lingkungan, Perusahaan pada tahun 2014 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,61 miliar, mencakup kegiatan 4. CER (Certificate of Emission Reduction) konservasi lingkungan, pengelolaan dan Perusahaan pemantauan penyusunan Certificate of Emission Reduction kampanye (CER) yang pertama di dunia dalam lingkungan, dokumen lingkungan, lingkungan, pengelolaan limbah B3, pengelolaan dan pelestarian lingkungan. jajaran berhasil perusahaan memperoleh peleburan Aluminium dunia dari United Nations Framework Convention on Climate Sertifikasi dan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup Change (UNFCCC) pada tanggal 19 Maret 2013 dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) Sertifikasi dan penghargaan yang telah atau emisi gas rumah kaca sebesar diperoleh Perusahaan sebagai bentuk 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun. tanggung jawab sosial dalam bidang 213 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan 214 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 tentang Penjualan Produk Utama dan Produk Sampingan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero), penjualan harus memprioritaskan kebutuhan perusahaan pengolahan di dalam negeri. Sedangkan ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu untuk menjaga brand “INAL” di luar negeri dengan mempertimbangkan target penjualan, situasi pasar, perkembangan industri aluminium dalam negeri, tingkat keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan. Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain dari itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Namun demikian, untuk tahun 2014 ini tidak ada klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual. 215 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Peristiwa Penting Setelah Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS A. Perkara Pengadaan IDO oleh PT Pada tanggal 22 Januari 2015, Petrobas RUPS yang telah diselenggarakan Pada tanggal 2 Januari 2015, Ketua di kantor Kementerian BUMN telah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengesahkan Rencana Kerja dan telah menerbitkan Penetapan Sita Anggaran Perusahaan Tahun 2015. Eksekusi No.: 68/2014.Eks jo. D. Pelaksanaan Groundbreaking No.: 488/XI/ARB-BANI/2012, yang Kawasan menerangkan agar dilaksanakan Sita Tanjung- Sei Mangkei oleh Presiden Eksekusi terhadap : RI i. Seluruh asset PT Petrobas yang Pada tanggal 27 Januari 2015, berada di : Groundbreaking -- Wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta (untuk segala perlengkapan Kawasan Kuala Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei telah dilakukan oleh Presiden RI, peralatan, Bapak H. Jokowi. Untuk Inalum, dan bergerak didalamnya di Jalan Kebon groundbreaking berlokasi di pabrik Diversifikasi Produk Aluminium. E. Sosialisasi GCG (Good Corporate Sirih dan Jalan Proklamasi), Governance) dan di Pada bulan Februari-Maret 2015, -- Wilayah hukum Pengadilan ii. Terpadu Pusat kantor benda-benda Industri sebagai salah satu upaya internalisasi Negeri Jakarta Utara (untuk dalam tangki penyimpanan dan road diterbitkannya tangker di Pelabuhan Tanjung Pedoman Etika Perusahaan serta Priok). SK Direksi tentang Pengendalian Seluruh asset PT Cosmic penerapan GCG setelah Pedoman GCG, Gratifikasi dan Sistem Pelaporan Indonesia yang berada di wilayah Pelanggaran hukum System), Perusahaan mengadakan Presiden RI, Joko Widodo Batam (untuk segala peralatan, program bersalaman dengan Direktur perlengkapan kantor dan benda- karyawan Perusahaan. benda perdana Pengadilan bergerak Negeri didalamnya (Whistleblowing sosialisasi bagi seluruh Sosialisasi diselenggarakan dengan di Komplek Srijaya Abadi, dan melibatkan narasumber dari Komite depot BBM dengan 9 tangki di Audit PT Indonesia Asahan Aluminium Jalan Kerapu). (Persero) B. Nota Kesepahaman Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei Pada Nota tanggal 9 Januari Kesepahaman 2015, Kawasan dan sebagai pemateri berasal dari Tim Sosialisasi GCG Perusahaan. F. Perubahan Struktur Organisasi Pada Bulan Februari 2015, Surat Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Keputusan Mangkei telah ditandatangani oleh perubahan Struktur Organisasi per Pelindo-1 , Inalum, PTP-N3 di Kantor Februari 2015 telah disahkan oleh Kementerian BUMN, Jakarta. Direksi. C. Pengesahan Rencana Kerja dan G. Penggunaan Direksi Mata mengenai Uang Dollar Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun Amerika Serikat dalam Pembukuan 2015 Inalum Tahun 2014 216 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Utama Inalum, Bapak Winardi pada saat tiba di Inalum. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan H. Pada tanggal 10 Maret 2015, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dengan surat keputusan Nomor: KEP-468/WPJ.19/2015 menyetujui permohonan Inalum untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat mulai tahun 2014. 217 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014 Kilas Kinerja 2014 Laporan Manajemen Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen Laporan Keuangan 218 Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan 219 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014