ASI CAIRAN AJAIB YANG BERMANFAAT Oleh: Patmawaty ASI ( Air susu ibu ) banyak mengandung taurin, AA, dan DHA. Taurin adalah asam amino yang berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting untuk proses pematangan sel otak. Asam dokosaheksaenoat (DHA) dari asam arakidonat ( AA ) berupa asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan optimal sel-sel otak. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Pada umumnya, air susu ibu (ASI) tidak dikeluarkan selama masa hamil. ASI biasa dikeluarkan setelah bayi lahir. Setiap kelahiran bayi kelenjar Pituitari/ kelenjar Hipofisis segera menyekresi prolaktin. Hormon prolaktin diperlukan untuk memproduksi air susu (laktasi). ASI yang pertama kali keluar tampak berwarna kuning dan encer. Cairan ASI demikian disebut Kolostrum. Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh,terutama IGA yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, misalnya diare. Kolostrum mengandung protein,vitamin A, karbohidrat, dan lemak. Selain itu, kolostrum dapat membantu, mengeluarkan Merkonium yaitu kotoran pertama dari bayi. Jumlah kolostrum yang diproduksi ibu bervariasi, bergantung dari isapan bayi pada harihari pertama kelahiran. Air susu ibu cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh yang masih muda. Pada saat yang pertama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini, tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini (ASI). ASI memiliki keunggulan dibandingkan susu formula. Keunggulan tersebut antara lain sebagai berikut: • ASI mengandung banyak zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. • ASI mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat di dalamnya. • Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara whey dan Kasein yang sesuai untuk bayi. Perbandingan whey dengan kasein merupakan salah Satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak , yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Pada susu perbandingan whey dan kasein, yaitu: 20 : 80. • ASI sangat baik dalam memberikan asupan zat kekebalan tubuh pada bayi karena mengandung zat anti infeksi, bersih, dan bebas kontaminasi. ASI mengandung IgA, laktoferin, lisozim, sel darah putih, dan faktor bifidus. Zat IgA dalam kolostrum memiliki kadar cukup tinggi. Zat ini dapat melumpuhkan bakteri pathogen dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin adalah protein yang dapat mengikat zat besi di saluran pencernaan. Lisozim merupakan enzim yang melindungi bayi terhadap infeksi bakteri Salmonela dan virus. Sel darah putih dalam ASI yang dikeluarkan ibu pada dua minggu pertama kelahiran berjumlah lebih dari 4.000 sel per mil. Faktor bifidus merupakan karbohidrat yang mengandung unsur nitrogen dan menunjang pertumbuhan Lactobacilus bifidus. Bakteri ini terdapat pada usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri pathogen ( penyebab penyakit). • Proses pengecapan payudara dapat memperbaiki koordinasi saraf ketika bayi menelan, menghisap, dan bernapas. Kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf otak yang berhubungan dengan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa intelegensia quotient ( IQ) pada bayi yang diberi ASI memiliki keunggulan 4,3 poin lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4,6 poin lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 poin lebih tinggi pada usia 8,5 tahun jika dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI. Benarlah ajaran islam menjelaskan seorang ibu yang menyusui anaknya. Sayangnya walaupun memberikan ASI diharuskan dan itu berarti hak anak, masih banyak juga ibu-ibu yang tidak melakukannya. Kalau alasan tidak ada ASI’. mungkin masih bisa diterima, tapi kalau sekedar alasan klasik “ sibuk bekerja dari pagi sampai siang bahkan sampai sore “ sehingga ASI diganti dengan susu formula. WHO, Uniceff dan juga Departemen Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004, telah menetapkan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Artinya ASI memang harus diberikan pada bayi.Yang lebih parah lagi pemberian ASI dihentikan total, karena ingin menjaga kebugaran tubuh/bentuk tubuh, takut postur tubuh berubah tidak indah lagi. Karena pentingnya ASI buat bayi, seorang ibu tidak bisa menyusui (tidak keluar ASI) diupahkan kepada ibu lain yang sedang menyusui. Ini pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW pada masa kecil disusui oleh Halimah Tusa’diyah seorang perempuan dusun yang mengambil upahan menyusui. ASI bukan dari ibu si bayi bisa bermanfaat apalagi kalau ASI dari ibunya sendiri. Diharapkan kepada ibu-ibu atau calon-calon ibu yang memahami, mengerti, dan menyadari manfaat cairan ajaib ASI, sehingga dari awal kehamilan sudah memasang niatuntuk bisa menyusui bayi/ calon bayi. Kalau niat baik itu sudah dipasang sambil berdoa memohon kepada Allah SWT kiranya ASI banyak sebagai makanan utama bagi sang bayi. Upaya lahiriah yaitu seorang ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi baik waktu hamil maupun setelah melahirkan. Semoga ibu-ibu sehat dan anak-anaknya menjadi generasi harapan bangsa, agama, dan Negara. Penulis Guru Biologi MAN I( Model) Lubuklinggau