X. REKOMENDASI KEBIJAKAN 10.1. Kebijakan Umum Kenaikan harga minyak mentah, net oil importer, kenaikan harga BBM dan pembengkakan subsidi merupakan fenomena yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Kenyataan menunjukkan bahwa minyak bumi memang masih menjadi idola sebagai sumber penyedia energi terbesar di negeri ini. Tingginya konsumsi masyarakat akan BBM, tidak mampu diimbangi oleh produksi dan ketersediaan cadangan minyak bumi yang ada di perut bumi negara kita. Sebagai dampak dari konsumsi BBM tersebut adalah tingginya tingkat pencemaran lingkungan melalui emisi yang dihasilkan, seperti CO2, NOx, SOx.. Hal ini terkait langsung dengan isu dunia mengenai pemanasan global sebagai akibat dari efek rumah kaca. Sebagai bangsa yang dianugerahi oleh beragam SDA, sudah saatnya bagi bangsa ini untuk mulai melirik sumberdaya alam (SDA) lain, seperti gas alam, untuk diolah sehingga dapat mengurangi porsi minyak bumi, baik sebagai sumber energi maupun bahan baku industri lainnya. Untuk itu, diversifikasi dan penguasaan teknologi merupakan yang faktor penting disamping kesadaran akan kelestarian lingkungan. Teknologi Gas-To-Liquid (GTL) merupakan salah satu teknologi yang saat ini tengah berkembang di dunia karena kemampuannya dalam mengolah gas alam guna menghasilkan bahan bakar cair sintetis yang mirip dengan produk-produk turunan minyak bumi, bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Mengingat besarnya peran pemanfaatan gas dalam mendukung ketersediaan energi nasional ditengah krisis energi yang terjadi saat ini, PT. SDK bekerjasama dengan PT. Pertamina mengembangkan industri pemanfaatan gas ikutan di Lapangan Produksi Minyak Tugu Barat Kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat. Dalam pengolahan gas ikutan, terdapat empat produk turunan yang dihasilkan yang meliputi LPG, lean gas, kondensat, dan CO2. Dari keempat jenis turunan gas ikutan tersebut, LPG memiliki kandungan gas bakrr yang lebih tinggi dan ramah lingkungan dalam pemanfaatannya. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam rangka pengembangan gas ikutan ke depan, alternatif kebijakan yang dapat dikembangkan adalah “Pengembangan LPG” sebagai salah satu alternatif pemanfaatan gas ikutan mendukung mekanisme pembangunan bersih dalam rangka menunjang pembangunan berkelanjutan. 206 10.2. Kebijakan Operasional Dalam rangka pengembangan industri LPG yang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu disamping hasil olahan gas ikutan lainnya, maka terdapat beberapa kegiatan atau programprogram yang merupakan kebijakan operasional antara lain : 1. Perumusan dan pemberlakuan peraturan dan perundangan yang secara khusus mengatur pengembangan industri gas ikutan di Indonesia dan secara khusus lagi terkait dengan pengembangan LPG sebagai salah satu produk dari hasil olahan gas ikutan. 2. Pemerintah setidaknya memberikan akses yang lebih besar bagi industri dalam pemanfaatan gas ikutan dan memfasilitas penyediaan infrastruktur terutama infrastruktur pengolahan gas ikutan dan pemasaran baik domestik maupun mancanegara, termasuk perangkat peraturan perundangannya 3. Membentuk konsorsium pendanaan baik dalam maupun luar negeri untuk pengembangan industri pemanfaatan gas ikutan seperti LPG. 4. Perusahaan (PT. SDK dan PT. Pertamina) dalam kegiatan produksi LPG dan hasil olahan gas ikutan lainnya harus pro aktif dengan memprioritaskan pada perlindungan dan pengendalian lingkungan hidup, dengan tetap memberikan ruang keterlibatan partisipasi masyarakat, berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat yang akan terkena dampak suatu kegiatan pembangunan suatu kawasan industri dalam rangka menuju pembangunan bersih (Clean Development Mechanism/CDM). 5. Menjalin kerjasama antara pemerintah daerah, PT. Pertamina, dan pihak lainnya untuk lebih menjamin keberlanjutan pengembangan industri gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, maupun di lapangan produksi minyak lainnya. 6. Peningkatan pendidikan dan keterampilan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan kursus baik secara formal maupun informal. Di sisi lain perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial untuk meningkatkan pendidikan dan persepsi masyarakat sekitar industri