Anggaran Dasar Baleno Club Indonesia

advertisement
Anggaran Dasar Baleno Club Indonesia
Pembukaan
BAB 1
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Baleno Club Indonesia, selanjutnya
BCI.
disebut sebagai
2. BCI dibentuk di Sentul pada 28 September 2003, dan grand launching
dilaksananpada 28 Februari 2004 di Lembang, Jawa Barat, serta untuk waktu tidak
terbatas
3. BCI berkantor Pusat di Jakarta, Ibukota Negara Republik Indonesia dan dapat
memiliki perwakilan-perwakilan di seluruh Indonesia,yang disebut Chapter
BAB 2
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Asas Organisasi
BCI mempunyai 3(tiga) asas, yaitu :
1. Persaudaraan dan Kekeluargaan; BCI dibentuk untuk menjalin kekeluargaan
antara sesama anggotanya pada khususnya, dan antar sesama pemakai kendaraan
pada umumnya;
2. Bersifat Netral dan Tidak Berpihak ,BCI tidak memperbolehkan, baik para
pengurus maupun para anggotanya untuk berpihak dan/atau melibatkan diri, baik
secara organisasi maupun perorangan, terlibat di dalam suatu permasalahan atau
pertentangan-pertentangan yang bersifat SARA ( Suku Agama Ras dan Antar
Golongan).
3. Kesukarelaan- BCI adalah suatu perkumpulan Pemilik Suzuki Baleno yang bersifat
terbuka, independen dan sukarela, yang mana baik kepengurusan maupun
keanggotaannya bersifat sukarela dan bebas dari kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
Pasal 3
Tujuan
1. Menghimpun dan mengkoordinir para pemilik Mobil Suzuki Baleno dari Tahun
pertama pembuatan sampai tahun terakhir pembuatan dan dari berbagai varian.
2. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, informasi, pengetahuan dan
kreatifitas para anggota mengenai teknik ataupun pengetahuan umum mengenai
dunia otomotif khususnya Suzuki Baleno.
3. Saling menghormati sesama anggota BCI dan membantu apabila ada anggota
yang sedang mengalami gangguan teknis maupun non teknis.
4. Ikut serta dalam menciptakan suasana disiplin dan tertib berlalulintas, serta
mengkampanyekan safety driving, dengan demikian kerugian dan kecelakaan antara
pemakai jalan dan lingkungan dapat dihindari sejauh mungkin;
5. Menjalin hubungan baik dan bekerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang
Merek Suzuki Indonesia beserta sponsorship yang mendukung program kerja BCI
6. Menjalin hubungan baik dengan Ikatan Motor Indonesia, organisasi /
perkumpulan lain serta mitra yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
BAB III
VISI DAN MISI
Pasal 4
VISI
1. BCI merupakan organisasi yang bersifat independen dan mandiri yang berfungsi
sebagai wadah komunikasi, koordinasi dan konsultasi bagi para anggotanya untuk
meningkatkan kemampuan dan saling pengertian di antara sesama anggotanya;
2. Menjadi Komunitas Pencinta/Mania Otomotif Suzuki Baleno pilihan masyarakat
yang berperan sebagai pilar penting bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia
otomotif di Indonesia
Pasal 5
MISI
1. Memberikan sumbangan pikiran, tenaga dan waktu, baik untuk kegiatan otomotif,
kegiatan sosial maupun kegiatan yang lainnya selama dibutuhkan. Untuk
menghantarkan bangsa Indonesia menjadi masyrakat otomotif yang berperilaku
otomotif yang positif, baik dan benar sesuai dengan etika dan norma yang berlaku.
3. Pertemuan rutin bulanan diadakan oleh setiap Chapter untuk menumbuhkan dan
membina minat dalam bidang otomotif serta membina komunikasi di antara para
pengurus dan anggota BCI
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Anggota
1. Anggota biasa terdiri dari perorangan yang berminat untuk bergabung di dalam
BCI
2. Anggota terdiri dari :
*Anggota Perorangan, yaitu individu warga negara Indonesia atau asing yang sudah
mendaftar dan memenuhi syarat-syarat dan tata cara keanggotaan
Syarat-syarat dan tata cara menjadi Anggota Biasa serta hak dan kewajibannya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BCI disetiap Chapter .
BAB V
ORGANISASI
Pasal 7
Kewenangan Pusat
Organisasi BCI terdiri dari :
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) Dan Rapat Kerja Nasional(RAKERNAS) yang
merupakan perangkat organisasi tertinggi BCI untuk menetapkan kebijaksanaan
dan penyelenggaraan Organisasi BCI
2. MUNAS Dan RAKERNAS diadakan secara Bersamaan oleh Pengurus BCI dan
dilaksanakan 1(satu) kali dalam akhir periode kepengurusan BCI Pusat
3.Hasil MUNAS dan RAKERNAS BCI bersifat mengikat dan wajib di patuhi oleh
segenap Pengurus dan Anggota BCI,serta Dalam Pemilihan Ketua Umum dan
Pengurus Pusat yang kemudian dapat disebut dengan Dewan Pimpinan Pusat Baleno
Club Indonesia(DPP BCI)
4. selama masa kepengurusannya,DPP BCI;
a. Menetapkan garis besar program kerja BCI ( Baleno Club Indonesia)untuk masa
1(satu) periode yang akan datang, untuk kemudian dijabarkan dalam Rapat Kerja;
b. Memilih dan menetapkan pengurus DPP BCI ;
d. Menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu dari Hasil RAKERNAS.
Pasal 8
Kewenangan Daerah
1. Kedaulatan Organisasi tingkat daerah adalah pada Musyawarah Daerah.
2. Musyawarah daerah diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) Periode
oleh pengurus Chapter BCI ( Baleno Club Indonesia)
3. Musyawarah Daerah bersifat mengikat dan wajib di patuhi oleh segenap Pengurus
dang Anggota di daerah tersebut.
4. Keputusan di tingkat Daerah selama periode kepengurusan terletak pada rapatrapat Pengurus Chapter.
Pasal 9
Kepengurusan Pusat
1. Pelaksana Organisasi dan Kepengurusan Pusat dilaksanakan oleh Pengurus
Dewan Pimpinan Pusat BCI atau DPP BCI;
2. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat BCI dipilih melalui mekanisme tata tertib yang di
setujui oleh Musyawarah Nasional
3. Pembahasan mengenai organisasi, susunan Kepengurusan dan wewenang
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat BCI di jabarkan lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga DPP BCI
Pasal 10
Kepengurusan Daerah (Chapter)
1. Pelaksana atau Perwakilan Organisasi BCI adalah diwakilkan oleh Kepengurusan
Daerah yang selanjutnya di sebut Pengurus Chapter BCI
2. Pengurus Chapter BCI terdiri dari anggota BCI yang berdomisili di daerah tersebut
dan dipilih melalui mekanisme tata tertib yang di setujui oleh Musyawarah Daerah
dan diajukan ke Pengurus Pusat untuk mendapatkan Surat keputusan
Pengangkatan.
3. Pembahasan mengenai organisasi, tatacara serta persyaratan pembentukan
Chapter, susunan Kepengurusan dan wewenang Pengurus Chapter BCI di jabarkan
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga DPP BCI
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 11
Sumber Keuangan
Sumber-sumber keuangan BCI diperoleh dari :
1. Iuran Anggota BCI;
2. Sumbangan-sumbangan dari pihak ketiga yang bersifat tidak mengikat, termasuk
sponsorship dan kerjasama kemitraan;
3. Pendapatan-pendapatan lain yang sah secara hukum negara Republik Indonesia,
termasuk penggalangan dana.
Pasal 12
Anggaran Keuangan
Anggaran Keuangan BCI direncanakan dan diperhitungkan setiap tahun, sedangkan
pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga BCI.
Pasal 13
Laporan Keuangan
1. Tahun Buku Laporan Keuangan BCI dimulai dari 28 Februari setiap tahunnya
sampai dengan 1 Maret tahun berikutnya dan pembukuannya dibuat setiap bulan.
2. Bila dianggap perlu, Musyawarah Anggota dapat meminta laporan Keuangan BCI
untuk di audit oleh akuntan publik.
3. Laporan Keuangan BCI bersifat terbuka untuk diketahui oleh anggota.
BAB VII
PEMBUBARAN
Pasal 14
1. Pembubaran BCI dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional yang khusus
diadakan untuk itu dan diusulkan serta dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per
empat) dari jumlah Chapter.
2. Hal-hal lain yang menyangkut akibat dari pembubaran BCI diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga BCI.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 15
1. Ketentuan pelaksaan dan hal-hal yang belum diatur dalam Anggran Dasar BCI ini
akan diatur dalam Anggran Rumah Tangga BCI.
2. Perubahan Anggaran Dasar BCI dapat dilakukan melalui RAKERNAS yang khusus
diadakan untuk itu dan diusulkan serta dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per
empat) dari jumlah Chapter .
Ditetapkan di : Kota Batu,Jawa Timur
Pada : RAKERNAS ke I , 21 Februari 2015
Baleno Club Indonesia
Ketua Umum & Legal
Dewan Pengurus Pusat Baleno Club Indonesia – BCI
Masa Bakti 2015 – 2017
Ketua Umum
: Wahyudi (MEHONK)
Wakil Ketua Umum : R. Adi Satrio W (Adi Tamboen)
Sekretaris Umum : Syachrul Hamdani (Lhulu)
Bendahara : Yessy
Humas : Tryo
Membership, Logistik : Hendra & Hadie
Anggaran Rumah Tangga Baleno Club Indonesia
BAB 1
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Tata Cara Keanggotaan
1. Untuk menjadi Anggota Biasa sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar,
calon anggota harus membayar iuran wajib/tahunan dan mengisi formulir yang
sudah ditentukan;
2. Keanggotaan dan pencabutan keanggotaan BCI diputuskan dan disahkan oleh
Ketua Umum BCI.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Anggota memiliki hak , berupa Hak Bicara, Hak Suara dan Hak untuk
mencalonkan diri dan dicalonkan di Chapter BCI
2. Anggota Biasa memiliki hak mengikuti seluruh kegiatan BCI dan mempunyai
kedudukan yang sama dalam BCI sesuai dengan jenis keanggotaannya serta
memeroleh semua fasilitas yang disediakan oleh BCI;
3. Anggota BCI berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi nama baik dan martabat BCI;
b. Membayar iuran wajib dan mengisi formulir yang telah ditentukan
c. Mentaati semua ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BCI;
d. Melaksanakan keputusan-keputusan yang telah diambil, baik dalam
rapat/pertemuan biasa maupun dalam Musyawarah Anggota;
e. Menghadiri pertemuan rutin,
Pasal 3
Berakhirnya Keanggotaan
1. Diajukan atas permintaan sendiri, yang diajukan secara tertulis kepada Ketua
Umum/Pengurus BCI;
2. Berbuat sesuatu yang mencemarkan nama baik dan merugikan organisasi serta
melanggar ketentuan-ketentuan yang tercakup di dalam AD/ART;
3. Berhalangan tetap;
4. Tidak membayar Iuran Wajib selama 1 (satu) tahun penuh.
BAB II
MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 4
1. Musyawarah Nasional diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun;
2. Peserta Musyawarah Anggota terdiri dari :
a. Anggota Biasa dengan hak penuh berupa Hak Bicara, Hak Suara dan Hak untuk
mencalonkan diri dan Dicalonkan dalam organisasi BCI
b. Anggota Kehormatan dengan hak berupa Hak Bicara;
c. Undangan dan Peninjau dengan hak berupa Hak Bicara;
3. Musyawarah Anggota tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan.
4. Undangan menghadiri Musyawarah Anggota diumumkan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum tanggal diselenggarakannya Musyawarah Anggota;
5. Musyawarah Anggota dipimpin oleh Ketua Umum BCI atau pengganti lainnya
yang ditunjuk jika Ketua Umum berhalangan hadir;
6. Musyawarah Anggota dianggap sah untuk dilaksanakan apabila mencapai kuorum,
yaitu dihadiri oleh lebih dari 1/2 (setengah) dari jumlah anggota BCI. Bila tidak
mencapai kuorum, maka Musyawarah Anggota ditunda selama 1 (satu) jam. Dan
bila dalam waktu 1 (satu) jam tersebut belum tercapai kuorum, maka Musyawarah
Anggota dapat dilaksanakan dan dianggap sah;
7. Keputusan Musyawarah Anggota ditetapkan secara musyawarah untuk mufakat.
Bila melalui cara musyawarah untuk mufakat belum tercapai kesepakatan, maka
dilakukan pemungutan suara (voting) untuk memeroleh suara terbanyak.
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 5
Kriteria Pengurus
Pengurus BCI sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar BCI disusun
berdasarkan suatu kriteria dan pertimbangan-pertimbangan yang melatar belakangi
pembentukan organisasi BCI.
Kriteria pengurus BCI ditentukan sebagai berikut :
1. Anggota BCI;
2. Khusus untuk Ketua Umum BCI harus berstatus Warga Negara Republik
Indonesia, memiliki jiwa dan sifat kepemimpinan;
3. Pemilik atau pemakai kendaraan jenis roda empat Suzuki Baleno
4. Mampu mengembangkan BCI.
Pasal 6
Susunan Badan Pengurus
Susunan Badan Pengurus BCI terdiri dari :
1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
3. Sekretaris Umum
4.Wakil Sekertaris Umum
5. Bendahara Umum
6.Wakil Bendahara Umum
5. Humas
6. Membership dan Logistik
7. Penanggung Jawab bidang-bidang dan kegiatan-kegiatan yang bersifat ad-hoc
menurut keperluan, yang direkrut dari para anggota.
Pasal 7
Tugas dan Kewajiban Pengurus
1. Ketua Umum berkewajiban :
a. Memimpin dan membina Organisasi secara menyeluruh berdasarkan AD dan ART
DPP BCI;
b. Menentukan kebijaksanaan dan menyelenggarakan pelaksanaan rencana kerja
berdasarkan keputusan RAKERNAS BCI;
c. Memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tugasnya kepada
Musyawarah Nasional BCI;
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan BCI;
e. Membangun dan memelihara hubungan dan komunikasi dengan pihak-pihak luar
khususnya dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI), Agen Tunggal Pemegang Merk
(ATPM), maupun jaringan penyedia suku cadang dan layanan purna jual serta
sponsorship
f. Mengembangkan peluang-peluang pembentukan perwakilan-perwakilan klub atau
Chapter di daerah
g. Meningkatkan dan mengarahkan fungsi-fungsi bidang-bidang secara optimal.
2. Wakil Ketua Umum berkewajiban :
a. Mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan hadir dalam kegiatankegiatan dan hubungan ke dalam dan/atau keluar;
b. Membantu Ketua Umum dalam menentukan kebijakan dan menyelenggarakan
pelaksanaan rencana kerja berdasarkan keputusan RAKERNAS BCI;
c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas penanggungjawab bidang-bidang dan kegiatankegiatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Ketua Umum;
d.Mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan hadir dalam kegiatankegiatan dan hubungan ke dalam dan/atau keluar
3. Sekretaris Umum berkewajiban :
a. Membantu Ketua Umum dalam hal kesekretariatan, seperti membuat risalah atau
notulen rapat;
b. Menyelenggarakan urusan perijinan;
c. Menyelengarakan urusan keanggotaan;
d. Menyiapkan laporan-laporan administrasi.
5. Bendahara Umum berkewajiban :
a. Membantu Ketua Umum dalam mengelola keuangan Organisasi;
b. Menyusun anggaran serta mengatur pembiayaan Organisasi;
c. Menyelenggarakan administrasi keuangan sesuai dengan kebijaksanaan Ketua
Umum dan ketentuan-ketentuan Organisasi;
d. Mengurus Iuran Anggota dan sumber-sumber pemasukan lainnya;
e. Membuat Laporan Keuangan secara berkala.
6. Hubungan Masyarakat(HUMAS) berkewajiban :
a. Membina Hubungan baik dengan seluruh Anggota BCI
b. Menjalin hubungan baik dengan organisasi-organisasi sejenis atau perkumpulanperkumpulan otomotif lainnya;
c. Mensosialisasikanprogram kerja DPP BCI, baik ke dalam maupun ke luar
organisasi;
d. Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial maupun non sosial;
e. Menampung dan merealisasikan ide-ide anggota BCI kepada DPP BCI;
f. Mempromosikan kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan oleh DPP BCI, baik
yang bersifat lokal maupun nasional.
G.Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada Ketum atau Pengurus Harian
lainya di DPP BCI
7. Membership dan logistik:
a. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tertentu yang
akan yang diselenggarakan oleh BCI berdasarkan arahan Ketua Umum dan selalu
berkoordinasi dengan Ketua umum
b. Menyediakan starter kit dan atau piranti penunjang anggota BCI
BAB IV
PERTEMUAN
Pasal 8
1. Pertemuan-pertemuan, baik yang diselenggarakan secara nasional, lokal maupun
terbatas, bertujuan mengatur pelaksanaan dan mengevaluasi tugas-tugas
kepengurusan dalam rangka melaksanakan program-program BCI
2. Pertemuan dapat dilakukan dalam dua cara :
a. Fisik : pertemuan antar pengurus dan/atau anggota yang bersedia hadir;
b. Online : diskusi melalui media internet di mailing list [email protected]
atau social media lainya
3. Pertemuan rutin dapat diadakan setiap bulannya, yang waktu
penyelenggaraannya akan ditentukan kemudian berdasarkan kesepakatan pengurus
dan/atau anggota yang bersedia hadir;
4. Pertemuan ini juga bertujuan untuk memererat rasa persaudaraan dan
kekeluargaan antar sesama anggota BCI, selain untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, baik tentang otomotif maupun organisasi;
5. Segala keputusan yang dibuat di dalam setiap pertemuan merupakan bagian dari
pertanggungjawaban Ketua Umum BCI kepada Musyawarah Anggota;
6. Setiap pertemuan harus membuat risalah atau notulen sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada Musyawarah Anggota.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 9
Sumber-sumber Keuangan
1. Sumber-sumber keuangan berasal terutama dari iuran wajib pendaftaran anggota
BCI sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Biaya ini termasuk
pembiayaan pengesahan (apabila perlu), pengadaan kartu anggota, iuran wajib
tahunan dan pengadaan merchandise wajib anggota, seperti sticker, dan seragam
anggota BCI. Biaya ini dapat ditinjau kembali setiap tahun dengan
mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengannya;
2. Iuran wajib tahunan anggota sebesar Rp. 150.000,-. Biaya ini dapat ditinjau
kembali setiap tahun dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengannya;
3. Ketua Umum beserta jajaran pengurus lainnya, berhak mengupayakan sumbersumber pembiayaan kepada pihak ketiga, yang bersifat tidak mengikat dan tidak
mengurangi independensi BCI;
4. Ketua Umum beserta jajaran pengurus lainnya, berhak mengupayakan sumber-
sumber pendapatan lainnya, yang dapat dimasukkan ke dalam kerangka kerja
Organisasi BCI, termasuk penerbitan merchandise yang dibuat secara ad-hoc sesuai
perkembangan kegiatan;
5. Dalam situasi dan kondisi tertentu, Ketua Umum BCI dapat memutuskan
kebijaksanaan khusus tentang kenaikan atau penurunan biaya iuran.
Pasal 10
Pemanfaatan Keuangan
Keuangan BCI dimanfaatkan untuk :
1. Pengeluaran rutin pengurus;
2. Kegiatan-kegiatan Organisasi;
3. Pengeluaran-pengeluaran khusus.
Pasal 11
Sanksi Iuran
1. Anggota BCI yang melalaikan kewajibannya dalam membayar iuran wajib seperti
yang tertera pada pasal 2 dapat dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut :
a. Peringatan Tertulis;
b. Pemberhentian Sementara;
c. Pemberhentian Tetap.
2. Dengan Tata Cara sebagai berikut :
a. Ketua Umum BCI melalui Sekretaris BCI memberikan peringatan tertulis kepada
anggota bersangkutan. Apabila anggota tersebut tidak mengindahkan peringatan
yang diberikan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, maka akan dilakukan
pemberhentian sementara oleh Ketua Umum BCI;
b. Apabila pemberhentian sementara telah berlangsung selama 1 (satu) bulan dan
anggota yang bersangkutan belum juga memenuhi kewajibannya untuk membayar
iuran wajib, maka Musyawarah Anggota BCI berhak memutuskan Pemberhentian
Tetap dan selanjutnya Ketua Umum akan menjalankan keputusan tersebut dengan
mencabut keanggotaan yang bersangkutan meliputi kartu anggota, sticker dan lainlain.
Pasal 12
Laporan Keuangan
1. Pembukuan dan Laporan Keuangan BCI dibuat oleh Pengurus BCI, dalam hal ini
dipegang langsung oleh Bendahara BCI;
2. Laporan Keuangan harus dibuat secara berkala setiap bulan dan pada setiap akhir
masa bakti Pengurus untuk dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Anggota.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
Anggaran Rumah Tangga BCI merupakan dasar dalam menyelenggarakan BCI yang
disahkan dalam Musyawarah Anggota selaku perangkat organisasi tertinggi dan oleh
karena itu harus dihormati, dijunjung tinggi dan tidak boleh dilanggar.
1. Untuk kepentingan Organisasi, Anggaran Rumah Tangga BCI dapat diubah,
disempurnakan atau disesuaikan melalui Rapat Pimpinan DPP;
2. Keputusan untuk melakukan perubahan Anggaran Rumah Tangga BCI dianggap
sah jika disetujui sekurang-kurangnya oleh 4(empat) Pengurus inti DPP
BAB VII
PEMBUBARAN
Pasal 14
1. Pembubaran BCI dilakukan sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar BCI;
2. Dalam hal terjadi pembubaransebagaimana dimaksud diatas, Pimpinan
Musyawarah Anggota yang khusus diadakan untuk itu, bersama Pengurus periode
terakhir, wajib membentuk suatu Panitia Likuidasi;
3. Panitia Likuidasi sebagaimana dimaksud di atas terdiri dari unsur-unsur :
a. Perwakilan Pengurus
b. Perwakilan Anggota
c. Perwakilan lain atau lembaga yang diwajibkan oleh Undang-Undang bila
diperlukan.
4. Musyawarah Anggota yang khusus diadakan untuk itu, memberikan kewenangan
penuh kepada Panitia Likuidasi untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap
perlu dalam merumuskan kebijakan untuk menyelesaikan segala akibat yang timbul
dari pembubaran BCI;
5. Jika terdapat dana atau kekayaan lebih pada saat pembubaran BCI, setelah
dikurangi hutang dan kewajiban-kewajiban lainnya, kekayaan tersebut dapat
dimanfaatkan sesuai dengan Keputusan Musyawarah Nasional;
6. Jika terdapat hutang atau kewajiban lainnya yang harus segera diselesaikan pada
saat pembubaran BCI, maka hutang dan kewajiban tersebut dibebankan kepada
seluruh Pengurus dan Anggota BCI.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 15
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BCI akan diatur lebih
lanjut;
2. Anggaran Rumah Tangga BCI ditetapkan di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan
tahun yang sama dengan Anggaran Dasar BCI;
3. Anggaran Rumah Tangga BCI mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 2015
Ditetapkan di : Kota Batu, Malang – Jawa Timur
Pada tanggal, 21 Februari 2015
Ketua Umum
Baleno Club Indonesia
BCI 564
Dewan Pengurus Pusat Baleno Club Indonesia – BCI
Masa Bakti 2015 – 2017
Ketua Umum
: Wahyudi (MEHONK)
Wakil Ketua Umum : R. Adi Satrio W (Adi Tamboen)
Sekretaris Umum : Syachrul Hamdani (Lhulu)
Bendahara : Yessy
Humas : Tryo
Membership, Logistik : Hendra & Hadie
Download