KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-TANGAN, POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.;2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya sebanyak 20 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik terdapat kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga bolavoli, bahwa untuk menghasilkan keterampilan jumping smash yang efektif diutamakan melatih koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung dan pemain yang baik adalah pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung, sehingga komponen tersebut saling berhubungan. Kata Kunci: Kontribusi, Koordinasi Mata-Tangan, Power Otot Tungkai, Power Otot Lengan, Fleksibilitas Punggung, Jumping Smash Bolavoli 1 2 ABSTRACT Purpose of this study was to obtain information about the contribution of eyehand coordination, leg muscle power, muscle power and flexibility of The Back of The arm jumping smash in volleyball play volleyball at The UKM of Siliwangi University Tasikmalaya. The research method used is descriptive method. Study Population are University volley ball Siliwangi Tasikmlaya UKM of 20 people by using random sampling technique. Based on the result of data processing with statistically eye-hand coordination, leg muscle power, muscle power and flexibility of the back of the arm jumping smash in volleyball games on UKM volleyball Siliwangi University Tasikmalaya received The results of hypothesis and include enough categories. Based on the above results, the authors suggest to the various parties related to The field of Sports, particularly The Sports volleball, that in order to produce na affective smash jumping skills preferred train eye-hand coordination, leg muscle power, muscle power and flexibility of the arm and back of players good si the player who has the eye-hand coordination, leg muscle power, and flexibility of The back of the arm, so that these components are interconnected. Keyword : Contribution, Eye-Hand Coordination, Leg Muscle Power, Muscle Power Arm, Back Flexibility, Jumping Smash Volleyball. 3 A. PENDAHULUAN Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam melakukan kegiatan dalam cabang olahraga apa pun. Karena itu kondisi fisik perlu dilatih. Untuk dapat meningkatkan kondisi fisik melalui latihan, program latihannya harus direncanakan dengan baik dan sistematis. Dengan perencanaan yang baik dan sistematis diharapkan terjadi peningkatan kondisi fisik dan kemampuan fungsional dari sistem tubuhnya, sehingga memungkinkan atlet tersebut dapat mencapai prestasi yang optimal. Kondisi fisik atlet yang baik memungkinkan terjadinya peningkatan terhadap kemampuan dan kekuatan tubuh si atlet itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Harsono (1988: 153) yang mengatakan bahwa kalau kondisi fisik atlet baik, maka: 1) akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung; 2) akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan/stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik; 3) akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan; 4) akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan; 5) akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respons demikian diperlukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Hal ini berarti bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun di sana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan status yang dibutuhkan tersebut. Perkembangan olahraga mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik di tingkat internasional pada umumnya ataupun di tingkat nasional pada khususnya. Salah satu contoh dapat kita perhatikan perkembangan di negara kita, Indonesia mulai dari anakanak, dewasa tua turut ambil bagian dalam kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga tidak hanya dilakukan di perkotaan saja, akan tetapi sudah dilaksanakan oleh masyarakat pedesaan. Hal ini terjadi karena masyarakat semakin sadar dan mengerti akan 4 pentingnya kegiatan olahraga, baik itu untuk tujuan rekreasi, kesehatan, maupun olahraga yang dilakukan untuk tujuan meningkatkan prestasi. Dengan melihat perkembangan olahraga yang semakin pesat, pemerintah terus menerus mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia. Permainan bolavoli merupakan salah satu jenis cabang olah raga permainan yang terus berkembang dan sudah sangat dikenal dan disukai oleh masyarakat luas. Hal ini terlihat dengan banyaknya pertandingan-pertandingan antar klub yang dilaksanakan di tingkat daerah sampai di tingkat nasional. Berkaitan dengan perkembangan olahraga permainan bola voli Bachtiar dkk. (2001: 1.15) mengemukakan bahwa, Jika kita amati perkembangan bola voli ini dari masa ke masa selalu meningkat. Hal ini disebabkan oleh karena: 1) olahraga bola voli dapat menjadi olahraga rekreasi bagi setiap orang dengan basis massa yang luar biasa; 2) olahraga bola voli dapat menjadi olahraga tontonan yang mempesona, menggairahkan dan menarik hati penonton; 3) olahraga bola voli cocok bagi anak-anak. Pengembangan olahraga ini di sekolah maupun di luar sekolah akan dapat memikat para remaja. Dengan demikian masa depan perkembangan bola voli akan tetap cerah, popularitasnya akan terus meningkat. Pembinaan prestasi dalam permainan bolavoli menuntut suatu usaha yang optimal dari pelakunya, baik yang bersifat peningkatan aspek fisik, teknik, taktik, maupun mental bermainnya. Prestasi tidak akan datang dengan sendirinya, namun dapat dicapai melalui latihan fisik, teknik, taktik, dan mental secara sistematis dan berulangulang dengan menerapkan prinsip-prinsip latihan. Dengan penguasaan teknik yang sempurna, ditunjang kondisi fisik yang prima, serta kemampuan untuk menampilkannya dengan taktik yang bervariasi dan didukung oleh semangat juang yang tinggi, niscaya suatu regu akan memperoleh prestasi yang tinggi. Berkaitan dengan teknik dalam permainan bolavoli, Ma’mun dan Subroto (2001: 51) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut. Bila kita amati permainan bolavoli dalam bentuk pertandingan yang diikuti oleh dua regu yang seimbang dan yang memiliki keterampilan tinggi, maka keterampilan tekniknya dapat kita tuliskan sebagai berikut. 1) Servis, fungsinya untuk mengawali permainan; 2) Passing, fungsinya untuk menerima/memainkan bola yang datang dari daerah lawan atau teman seregu; 5 3) Umpan, fungsinya untuk menyajikan bola kepada teman seregu sesuai dengan keinginannya sehingga teman seregu tersebut dapat melakukan serangan dengan sempurna; 4) Spike, fungsinya untuk melakukan serangan ke daerah lawan sehingga bola yang akan disebrangkan ke daerah lawan tersebut dapat mematikan minimal menyulitkan lawan dalam memainkan bola dengan sempurna; 5) Block atau block, fungsinya untuk menghadang serangan lawan dari dekat jaring sekaligus sebagai serangan balik ke pihak lawan; dan Recieve, menjaga bola menyentuh lantai Oleh karena itu, menurut Suhendro (2001: 2.40) “Untuk dapat bermain bolavoli seorang pemain atau regu harus memiliki keterampilan teknik-teknik dalam permainan bolavoli seperti: teknik passing atas, passing bawah, servis, smash, dan block”. Sesuai dengan permasalahan penelitian, berikut ini penulis hanya akan mengemukakan mengenai teknik jumping smash. Smash dalam permainan bola voli menurut Amung dan Toto Soebroto (2001: 51) seperti yang dikemukakan di atas berfungsi “untuk melakukan serangan ke daerah lawan sehingga bola yang akan diseberangkan ke daerah lawan tersebut dapat mematikan minimal menyulitkan lawan dalam memainkan bola dengan sempurna”. Karena itu jumping smash dalam permainan bola voli merupakan kebutuhan utama dari suatu regu untuk menghancurkan pertahanan lawan. Smash adalah bagian yang dinamis dari gerakan yang dilakukan oleh seorang spiker dengan melompat maksimal dan berusaha memukul bola di atas jaring yang diarahkan ke petak lawan, ke tempat yang kosong. Jumping smash akan berkembang terus karena merupakan serangan pamungkas. Pada umumnya jumping smash dilakukan oleh seseorang pemain terhadap bentuk arah bola yang di umpan oleh teman bermain. Jumping smash yang baik dan berhasil akan dapat mengacaukan pertahanan lawan, bahkan berpeluang untuk mendapatkan angka baik dari serangan yang langsung ataupun serangan melalui tipuan. Menurut Suharno (1984: 158) “Penyerangan harus dapat memimpin pertandingan secara aktif dan progresif untuk mematahkan pertahanan lawan”. Pendapat Suharno itu memberi isyarat bahwa jumping smash harus dilakukan dengan baik agar dapat mematahkan pertahanan lawan, karena jumping smash itu merupakan salah satu bentuk penyerangan ke pihak lawan. Oleh karena itu, seseorang harus mempunyai kondisi fisik yang baik untuk melakukan teknik jumping smash. 6 Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung pencapaian gerak dalam olahraga adalah kekuatan (strenght), daya tahan (endurance), daya ledak (muscular power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (acuracy), reaksi (reaction). Sedangkan komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung keterampilan jumping smash adalah koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung. Atas dasar permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan suatu metode. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari metode yang digunakan. Mengenai metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan adalah pengertian yang luas, yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”. Dari kutipan di atas dan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli. Oleh karena itu, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian deskriptif menurut Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: “Penyelidikan deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagi teknik deskriptif. Diantaranya adalah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penyelidikan dengan 7 teknik survey, teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, dan studi komperatif”. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa metode deskriptif ini cocok untuk memcahkan permasalahan yang dihadapi penulis sekarang, yang dalam hal ini adalah kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung dalam permainan bolavoli. Variabel Penelitian Mengacu pada desain penelitian seperti yang dikemukakan di atas, penulis dapat menyebutkan bahwa variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya, yaitu koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung. Sedangkan variabel terikatnya keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2001: 130), sebagai berikut: Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengukur koordinasi mata-tangan digunakan tes lempar tangkap bola. b. Untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes standing broad jump. c. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes lempar bola medicine. d. Untuk mengukur flekssibilitas punggung digunakan tes bridge up e. Untuk mengukur keterampilan jumping smash bolavoli digunakan tes jumping smash. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok subjek yang di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Sugiyono (1999: 72) adalah “Generalisasi yang terdiri objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan 8 memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang berjumlah 40 orang. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel menurut Surakhmad (1998: 93) ialah, “Penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Pada pelaksanaanya, penulis mengambil sebagian dari populasi untuk menjadi sampel dengan kebutuhan penelitian dengan kriteria, sampel tidak cacat fisik terutama tangan dan kakinya dan dalam keadaan sehat. Kemudian penulis memilih dan menentukan populasi, jumlah sampel (subyek) penelitian sebanyak 20 orang, dengan menggunakan random sampling selanjutnya melakukan tes lempar tangkap bola, standing broad jump, lempar bola medicine, tes bridge up dan jumping smash. Hasil tes tersebut dirangking dari skor tertinggi hingga skor terendah. Teknik Pengolahan Data Setelah data berupa skor hasil diperoleh, skor tersebut disusun, diolah dan dianalisis kebermaknaannya. Data tersebut penulis olah dengan menggunakan pendekatan statistika yang bersumber dari Sudjana (1989: 66-265). Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan ini adalah sebagai berikut. a. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes, rumus yang digunakan fi . ci X Xo p fi arti tanda-tanda tersebut adalah : X = Nilai rata-rata yang dicari Xo = Titik tengah skor yang memuat tanda kelas dengan nilai c = 0 p = Panjang kelas interval = Sigma atau jumlah fi = Frekuensi ci = Deviasi atau simpangan 9 b. Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut. n fi . ci 2 fi . ci 2 sp n n - 1 c. Menghitung koefisien korelasi antara variabel. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. r 1 6b 2 n(n 2 1) r = Nilai koefisien korelasi yang dicari b = Beda ranking n = Jumlah sampel d. Mencari nilai korelasi berganda (multiple corrleation) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ry12 ry 22 2.ry1 .ry 2 .r12 1 r122 e. Menguji kebermaknaan korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut R2 F= K 2 (1 R ) n k 1 Arti dalam rumus tersebut adalah: F = Nilai signifikansi yang dicari R2 = Korelasi berganda k = Banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel f. Untuk mencari kebermaknaan korelasi digunakan statistik F dengan k menyatakan banyaknya variabel bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik F ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang (V1) = banyaknya variabel bebas dan sederajat kebebasan penyebut (V2) = n-k-1. Hipotesis pengujian adalah F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka hipotesis diterima dan dalam hal lainnya hipotesis ditolak. g. Mencari presentase dukungan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus determinasi. Rumus yang digunakan adalah: 10 D = r2 x 100% D = Determinasi (kontribusi) yang dicari R = Nilai koefisien korelasi C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi dan kontribusi antara koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap jumping smash pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dari hasil perhitungan tersebut besarnya dukungan koordinasi matatangan terhadap jumping smash termasuk kategori sedang dengan tingkat korelasi sebesar 0,29, power otot tungkai terhadap jumping smash berkategori sedang 0,67, power otot lengan terhadap jumping smash nilai korelasinya termasuk kategori sedang yaitu sebesar 0,528 dan fleksiblitas punggung terhadap keterampilan jumping smash. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 2. Terdapat kontribusi power otot tungkai terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 3. Terdapat kontribusi power otot lengan terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 4. Terdapat kontribusi fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 5. Terdapat kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dari perhitungan dan analisis data, maka hipotesis diterima dan terbukti. Jelas bahwa dukungan dari ketiga komponen tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keterampilan jumping smash, koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung sangat berkontribusi terhadap keterampilan jumping smash. 11 D. PENUTUP Simpulan Sesuai dengan hasil perhitungan dan analisis data hasil tes, korodinasi matatangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung serta tes jumping smash, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 2. Terdapat kontribusi power otot tungkai terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 3. Terdapat kontribusi power otot lengan terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 4. Terdapat kontribusi fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli pada UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. 5. Terdapat kontribusi koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung terhadap keterampilan jumping smash dalam permainan bolavoli UKM bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Jadi, dengan demikian dari hasil penelitian ini terbukti bahwa untuk menghasilkan prestasi jumping smash yang lebih baik diutamakan koordinasi matatangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung di samping faktor lainnya yakni faktor teknik dan lingkungan.. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga bolavoli, bahwa untuk menghasilkan prestasi spike yang efektif diutamakan adalah pemain yang memiliki koordinasi mata-tangan, power otot tungkai, power otot lengan dan fleksibilitas punggung yang baik secara bersama-sama. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1988). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Badriah, Dewi Laelatul. (2001). Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. 12 Bachtiar, dkk. 2001. Permainan Besar II Bola Voli dan Bola Tangan. Universitas Terbuka. Jakarta Bautelsthal. 1999. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pyonir Jaya. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. Mamun, Amung dan Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Vol. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga. Morgan.1978. Pedoman Melatih Bola Voli. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Musa, Mohammad dan Nurfitri. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Fajar Agung. Nurhasan dan Abdul Narlan. (2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. PBVSI. (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP.PBVSI. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suharno, HP. 1979. Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Surakhmad, Winarno. (1998). Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. Susanto, Encep A. (2003). Pengaruh latihan fleksibilitas otot lengan dan fleksibilitas panggul terhadap ketepatan hasil servis atas dalam permainan bolavoli Ekstra kurikuler Bolavoli SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya: PJKR Universitas Siliwangi Tasikmalaya.