analisis pengaruh power quality pada transformator dan motor

advertisement
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
ANALISIS PENGARUH POWER QUALITY PADA TRANSFORMATOR
DAN MOTOR INDUKSI 3 FASA
Achmad Ridwan1, Rendra Vivaldy1Sabar Setiawidayat2, Mohamad Mukhsin2
1
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
1
[email protected], [email protected], [email protected],
2
Abstrak
Power quality adalah persoalan perubahan bentuk tegangan, arus atau frekuensi yang dapat
menyebabkan kegagalan atau misoperation peralatan, baik peralatan di sisi supply maupun di sisi peralatan
konsumen. Permasalahan power quality diantaranya adalah unbalance voltage, over / under voltage, dan
harmonisa. Pengujian transformator dan motor induksi 3 fasa pada kondisi gangguan power quality bertujuan
untuk menguji performa transformator dan motor induksi 3 fasa antara lain efisiensi transformator dan besar
rugi – rugi transformator. Pengujian transformator dilakukan dengan cara membandingkan beban yang terpasang
yakni beban linier berupa beban lampu dan beban non linier berupa rectifier 3 fasa dan rectifier 1 fasa. Rectifier
3 fasa, sementara pengujian motor induksi 3 fasa dilakukan dengan cara menginjeksi sumber dengan beban non
linier.
Hasil pengujian menunjukan bahwa pada transformator, harmonisa arus mengakibatkan pada
meningkatnya rugi tembaga (Pcu) pada transformator sedangkan harmonisa tegangan mengakibatkan
meningkatnya rugi inti (Pcore). Pada kondisi over voltage rugi inti mengalami kenaikan paling besar. Rectifier 1
fasa yang terpasang pada fasa R memberikan kontribusi ketidaksetimbangan tegangan dan arus. Sementara untuk
motor induksi 3 fasa didapat hasil yang sama yakni rugi-rugi total injeksi beban non linear pada sumber
mengalami kenaikan dibanding sumber tanpa injeksi beban linier.
Kata kunci : Power quality, Harmonisa,Undervoltage, Overvoltage, transformator,motor induksi 3 fasa, rectifier,
beban linier, dan beban non linier.
merekayasa bentuk gelombang arus dan tegangan
listrik, termasuk didalamnya besar dan bentuk
gelombang serta kandungan harmonisanya. Untuk
rekayasa unbalance dan under voltage digunakan
regulator untuk mengatur tegangan.
Modul power quality tersebut yakni berupa
beban linier berupa beban lampu dan beban non
linier berupa rectifier 3 fasa dan rectifier 1 fasa.
Rectifier 3 fasa, sementara pengujian motor induksi
3 fasa dilakukan dengan cara menginjeksi sumber
dengan beban non linier.
1. Pendahuluan
Masalah power quality adalah persoalan
perubahan bentuk tegangan, arus atau frekuensi
yang dapat menyebabkan kegagalan atau
misoperation peralatan, baik peralatan di sisi supply
maupun sisi peralatan konsumen [1]. Permasalahan
power quality diantaranya adalah unbalance
voltage, over / under voltage, dan harmonisa.
Unbalance
voltage
adalah
fenomena
ketidakseimbangan tegangan terjadi sebagai akibat
ketidakksamaan magnitude dan/atau sudut fasa
pada setiap tegangan. Undervoltage adalah
peristiwa penurunan tegangan yang terjadi secara
berkepanjangan. Harmonisa adalah deretan
gelombang arus atau tegangan yang frekuensinya
merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi
dasar tegangan atau arus itu sendiri.
Pengujian transformator dan motor induksi 3
fasa pada kondisi gangguan power quality
bertujuan untuk menguji performa transformator
dan motor induksi 3 fasa antara lain effisiensi
transformator dan besar rugi – rugi transformator.
Untuk menunjang pembelajaran maka
dibuat studi analisis pengaruh power quality pada
transformator dan motor induksi 3 fasa. Dalam
pungujian power quality pada transformator dan
motor induksi 3 fasa menggunakan modul yang
2. Pembahasan
2.1 Tinjauan Pustaka
Harmonisa adalah komponen suatu fungsi yang
frekuensinya adalah kelipatan bulat dari frekuensi
fundamental system [7]. Gelombang harmonisa ini
akan menumpang pada gelombang sinus murni
(frekuensi fundamental) sehingga akan terbentuk
cacat gelombang (distorsi) yang merupakan hasil
penjumlahan gelombang sinus murni dengan
gelombang harmonisa.
B-70
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
merekayasa gangguan power quality yakni
harmonisa, unbalance voltage, under dan over
volatage yang digunakan sebagai alat untuk
menganalisa kinerja dari transformator. Data dari
modul power quality tersebut akan ditampilkan
pada power meter. Parameter yang akan dianalisa
yakni rugi – rugi pada transformator dan motor
induksi 3 fasa.
Line Bus
Gambar 1 Gelombang Hasil Penjumlahan
Gelombang Sinus Murni dengan Gelombang
Harmonisa
3Ο• 4N
Power Meter
TR Step down
Sinyal harmonisa memiliki sifat distrukstif
terhadap sinyal fundamental serta nilai RMS sinyal
secara keseluruhan. Prosentase besarnya gangguan
dari harmonisa terhadap sinyal fundamental
dinotasikan dalam bentuk Prosentase Total
Harmonic Distortion (THD).
3Ο• 4N
Bus Load
TR step up
M
GS
Load
Linier & non Linier
Motor
Generator
Gambar 2 Single line diagram
Nilai THD untuk arus dinyatakan sebagai
berikut
𝑇𝐻𝐷𝑖 =
2
√∑𝑛
𝑛=2 𝐼𝑛
𝐼1
(1)
Dimana :
In : Arus rms harmonisa ke – n
I1 : Arus rms fundamental
Nilai THD untuk tegangan dinyatakan
sebagai berikut
𝑇𝐻𝐷𝑣 =
2
√∑𝑛
𝑛=2 𝑉𝑛
𝑉1
Gambar 3 Modul rekayasa power quality
(2)
2.3 Pengujian dan analisis
Dimana :
Vn : Tegangan rms harmonisa ke – n
V1 : Tegangan rms fundamental
Ketidakseimbangan (unbalance) dari tegangan
maupun arus dapat berakibat pada menurunnya
performa dari beban 3 fasa yang dicatunya[9].
Sedangkan tinggi rendahnya tegangan yang berada
di luar daerah aman (batas – batas toleransi) akan
menggangu bahkan dapat menyebabkan kerusakan
baik pada perangkat keras maupun perangkat
lunaknya.
Pengujian transformator terdiri dari pengujian
transformator tanpa beban dan berbeban. Pengujian
tanpa beban bertujuan untuk mengetahui parameter
dari transformator, sedangkan pengujian berbeban
untuk menguji pengaruh power quality pada kinerja
transformator.
Pengujian tanpa beban terdiri dari pengujian
open circuit dan close circuit, rangkaian seperti
gambar 3, dan hasil pengujian seperti pada tabel 1.
W
TRAFO
0V
A
110 V
2.2 Perancangan sistem
AC
Berikut ini single line diagram konfigurasi
sistem tenaga listrik yang mana dalam skripsi ini
akan dianalisa pengaruh variasi beban yang
mempengaruhi power quality terhadap kinerja
transformator.
Rectifier satu fasa dan tiga fasa sebagai
pemicu harmonisa. Selain itu tidak seimbangnya
beban antar fasa juga berakibat ketidaksetimbangan
tegangan (unbalance voltage). Hal-hal tersebut
sangat mempengaruhi kinerja dari transformator
dan motor induksi 3 fasa. Modul tersebut
V
220 V
0V
(a)
0V
W
AC
TRAFO
110 V
A
V
220 V
0V
(b)
Gambar 4 Rangkaian (a) open circuit dan (b) short
circuit
B-71
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Tabel 1 Hasil pengujian transformator tanpa beban
Tabel 2 hasil pengujian transformator berbeban
Pengujian transformator berbeban terdiri dari
pengujian dengan beban linier dan non linier, serta
kondisi under voltage dan over voltage.
TRAFO1
N
R
0
TRAFO2
220V
0
TRAFO3
220V
0
220V
S
110V
110V
0
T
CT1
110V
0
CT2
0
CT3
POWER METER
Tabel 3 Hasil pengujian under dan over voltage
I1+I2+I3+
I1- I2- I3- V1V2 V3VN
KONEKSI INPUT PM
RECTIFIER 3 FASA
RECTIFIER 1 FASA
TERKONTROL
INPUT
OUTPUT
M
MOTOR DC
Gambar 5 Rangkaian pengujian transformator
berbeban
Untuk pengujian motor induksi 3 fasa beban
non linier diposisikan sebagai injeksi gangguan
pada sumber tegangan. Rangkaian seperti pada
gambar 6 dan hasil pengujian pada tabel 4.
Sementara pengujian over dan under voltage
dengan cara menaikan dan menurunkan tegangan
sumber motor pada kisaran 10 %, hasil pengujian
pada tabel 5.
Line bus
R
S
T
N
Input Tegangan
Input Arus
Beban linier
dan non linier
M
Motor 3 fasa
Gambar 6 Rangkaian pengujian motor induksi 3
fasa
B-72
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Tabel 4 Hasil pengujian motor induksi 3 fasa
π‘ƒπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ =
2
∑𝑛
𝑛=2 𝑉𝑛
𝑅𝑐
(6)
Dengan menggunakan persamaan diatas
diadapat rugi pada transformator seperti pada tabel
6. Gambar 7 dan gambar 8 menunjukan grafik rugi
tembaga dan rugi inti pada transformator, pada
grafik tersebut menunjukan ada peningkatan rugi
tembaga ketika transformator diberikan beban non
linier, hal ini seiring dengan peningkatan THD arus
seperti pada tabel 2. Sementra rugi inti meningkat
paling tinggi pada kondisi over voltage.
Tabel 6 Rugi – rugi pada transformator
Tabel 5 Hasil pengujian over dan under voltage
Dari hasil pengujian diatas maka untuk
melihat pengaruh yang ditimbulkan dari power
quality terhadap transformator dan motor induksi 3
fasa dengan cara menghitung rugi – rugi yang
muncul.
Pada transformator terdapat tiga jenis rugi –
rugi antara lain rugi tembaga (PR) : Rugi ini
dinyatakan / direpresentasikan dengan resistansi
seri pada rangkaian ekivalen, Rugi Hysterisi, Rugi
arus – Eddy.
𝑃𝑐𝑒 = 𝐼𝑠2 ∗ 𝑅𝑒
(3)
π‘ƒπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ =
𝑉𝑝2
𝑅𝑐
(4)
Gambar 7 Grafik total rugi tembaga pada
transformator
Berdasarkan pengujian transformator open
circuit dan close circuit (tabel 1) didapatkan nilai
Rc dan Re.
Rugi – rugi transformator dari efek harmonisa
yakni rugi tembaga (Pcu) yang diakibatkan
harmonisa arus sedangkan rugi rugi inti (Pcore)
diakibatkan harmonisa tegangan.
Harmonisa arus menyebabkan meningkatnya
rugi-rugi tembaga yang dinyatakan dengan
Persamaan 4.26(Yogi, Firdaus & feranita,2016 ).
𝑃𝑐𝑒 = ∑~𝑛=2 𝐼𝑛2 ∗ 𝑅𝑒
(5)
Gambar 8 Grafik total rugi inti pada transformator
Rugi inti (Pcore) sesuai persamaan 4.24
karena efek dari harmonisa maka tegangan yang
disubtutusikan adalah total tegangan harmonisa
sehingga menjadi
Pada pengujian motor induksi 3 fasa
perhitungan untuk mengetahui rugi rugi daya
(Watt) pada stator (rugi inti ) dan rotor (rugi lilitan )
serta perhitungan dari bloked motor test (BRT)
B-73
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Rugi inti = V. I. pF
(7)
Rugi lilitan = I2 . R
(8)
Sedangkan untuk rumus efesiensi motor 3 fasa
sebagai berikut :
πœ‚ = (1 −
𝑅𝑒𝑔𝑖−π‘Ÿπ‘’π‘”π‘–π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™
𝑃𝑖𝑛
) π‘₯ 100 %
(9)
Gambar 9 Grafik rugi total motor induksi 3 fasa
Dengan persamaan diatas didapat rugi pada
motor induksi 3 fasa seperti pada tabel 8.
Gambar 8 menunjukan rugi total pada motor
induksi 3 fasa mengalami kenaikan, seiring
kenaikan THD pada sumber, hal ini akibat dari
beban non linear yang terpasang pada sisi sumber
tegangan. Sementara gambar 9 menunjukan
efesiensi motor induksi 3 fasa mengalami
penurunan terhadap kinerja motor 3 fasa,
dikarenakan adanya gangguan rectifier yang
mengakibatkan rugi-rugi pada motor meningkat.
Pengujian blocked motor test dilakukan hanya
untuk mengetahui nilai dari reaktansi lilitan,
berikut rumus untuk mencari reaktansi lilitan yaitu
:
R = P / ( I. PF )
(10)
Sehinga :
37.678
R=
= 134.9015396 Ω
0.49 . −0.57
Tabel 7 Pengujian blocked motor test (BRT)
Gambar 10 grafik efisiensi motor induksi 3 fasa
Tabel 8 Rugi – rugi pada motor induksi 3 fasa
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan proses perencanaan,
pembuatan
dan
pengujian
alat
serta
membandingkan dengan teori-teori penunjang, dan
dari data yang didapat maka dapat disimpulkan:
1.
2.
3.
4.
5.
B-74
Harmonisa yang dihasilkan dan terbaca pada
power meter adalah harmonisa ganjil dan
sampai orde ke 15.
Harmonisa
arus
mengakibatkan
pada
meningkatnya rugi tembaga (Pcu) pada
transformator sedangkan harmonisa tegangan
mengakibatkan meningkatnya rugi inti
(Pcore).
Pada kondisi over voltage rugi inti
transformator mengalami kenaikan paling
besar.
Rectifier 1 fasa yang terpasang pada fasa R
memberikan kontribusi ketidaksetimbangan
tegangan dan arus sehingga menyebabkan
meningkatnya rugi tembaga dan rugi inti pada
transformator.
Pada motor induksi rugi total mengalami
kenaikan ketika sumber tegangan terinjeksi
beban non linier, seiring kenaikan THD.
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
6.
7.
Untuk mencari nilai Reaktansi lilitan (R)
dilakukan pengujian bloked motor test.
Effisiensi adalah rasio daya output dibanding
daya input. Pada transformator nilai yang
didapat efisiensi beban linier lebih rendah
dibanding efisiensi pada beban non linier
karena power faktor yang terukur ada
kenaikan saat trafo dibebani beban non linier.
Sedangkan pada motor induksi 3 fasa nilai
efisiensi mengalami penurunan.
Cahyani, Arfinna, Soeprapto dan Soemarwanto,
2014, Studi Analisis Pengaruh Harmonisa
Beban Nonlinier Rumah Tangga Terhadap
Hasil Penunjukan KWh Meter Digital 1
Fasa. Publikasi Jurnal Ilmiah, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas
Brawijaya, Fakultas Teknik, Jurusan
Elektro, Malang.
Dahlan,
Mohammad,
2009.
Akibat
Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus
Netral dan Losses Pada Transformator
Distribusi. Fakultas Teknik Universitas
Muria Kudus.
3.2. Saran
Hal-hal yang perlu disarankan
pengembangan perangkat ini, adalah:
untuk
Dugan, Roger C & Mc Granaghan, Mark F, 2003.
Electrical Power Systems Quality. McGrawHill:
Digital
Engineering
Library.
[www.digitalengineeringlibrary.com].
1. Pemilihan komponen dengan tingkat kepresisian
yang tinggi perlu diperhatikan untuk
menghasilkan modul dengan output presisi,
seperti pemilihan CT (Current Transformer)
dengan klas dibawah 1, pemilihan dioda dengan
kualitas yang lebih baik.
2. Desain
modul
pembangkit
harmonisa
diharapkan mampu menghasilkan kontribusi
harmonisa yang lebih tinggi dan beban lebih
bervariasi untuk rangkian rectifier 1 fasa
maupun 3 fasa.
3. Penggunaan variasi beban non linier yang lebih
banyak misalnya inverter, speed drive motor
dan non linier lain dibutuhkan untuk
menghasilkan hasil pengujian yang lebih
maksimal.
4. Pengujian dengan berbagai tipe hubungan
tranformator atau pada transformator 3 fasa
akan menghasilkan hasil pengujian yang lebih
maksimal.
5. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan
alat ini bisa dikembangkan dengan penambahan
variasi filter harmonisa.
Dugan, R.C; Rizy, 2001, Harmonic Considerations
for Electrical Distribution Feeders. National
Technical Information Service, Report No.
ORNL/Sub/81-95011/4 (Cooper Power
Systems as Bulletin 87011, “Electrical
Power System Harmonics, Design Guide”).
Fachrudin, 1998. Pemodelan Komponen Jaringan
Distribusi Dan Beban Industri Yang
Memperhitungkan Kualitas Tenaga Listrik,
Institut teknologi Sepuluh Nopember,
Program Pasca Sarjana, Program Studi
Teknik Elektro, Bidang Keahlian Sistem
Tenaga Listrik, Surabaya.
Guntoro, Hanif, 2010. Kualiatas Daya (Power
Quality)
–
Bagian
1,
http://dunialistrik.blogspot.com/2010/03/kua
litas-daya-listrik-power-quality.html.
Hadiputra, Hendra Rizki, Nugroho, Agung, dan
Karnoto, 2011. Perancangan Modul
generator Harmonisa Arus Listrik Dan
Analisa
Harmonisa
Arus
Yang
Dibangkitkan. jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Daftar Pustaka
Hart, Daniel W, 2011.
Power Electronics.
McGraw-Hill, a business unit of The
McGraw-Hill Companies, Inc., 1221
Avenue of the Americas, New York, NY
10020.
Anonym. 2016. EMS Ethernet Module. Surabaya:
Innovative Electronics
Atmel. 2010. datasheet Atmega328.
Atmel Corporation
San Jose:
Hakim, Muhammad Lukmanul, 2014. Makalah
Seminar Kerja Praktek Penggunaan Static
VAR
Compensator
Sebagai
Sistem
Kompensasi di PT. Krakatau Daya Listrik.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
Amalia, Rizka dan Nazir, Refdinal, 2015,
Pemodelan Dan Simulasi Beban Non –
Linier 3-Fasa Dengan Metoda sumber Arus
Harmonik. Jurnal Nasional teknik Elektro
vol:4 No. 2, September 2015, Universitas
Andalas, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Elektro, Padang.
Hasugian, hofbe, dan Tobing, Panusur SML, 2014.
Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap
Panas
Pada
Belitan
Transformator
Distribusi. SIGUNDA ENSIKOM Vol 6 No.
Arrillaga, J. And N.R. Watson,2003, Power System
Harmonics. 2nd ed, John Wiley & sons, New
York.
B-75
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
3 / Maret 2014, Universitas Sumatera Utara,
Fakultas Teknik, Departemen Teknik
Elektro, Kosentrasi Teknik Energi Listrik,
Medan.
Luqman Assaffat, 2010. Analisa factor-faktor yang
mempengaruhi tingkat harmonisa pada
motor induksi tiga fasa tipe rotor sangkar
tupai. Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik
Universitas
Muhammadiyah
Semarang.
Scheider Electric, Datasheet of Power Logic PM
5110. Schneider Electric.
Sumarno, 2008, Voltage Unbalance Penyebab
Overheating. http://soemarno.org/.
Suyamto, 2009. Analisis Daya dan Torsi pada
Motor Induksi. Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jl.
Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB
Yogyakarta.
Wibowo, Richard, 2014. Pembuatan Modul
Transformator Pada Workshop Mesin
Listrik. Universitas Widyagama, Fakultas
Teknik, Jurusan Elektro, Konsentrasi
Telekomunikasi, Malang.
Yogi, Mohd Yusus, Firdaus, dan Feranita, 2016.
Analisa Konfigurasi Hubungan Primer Dan
Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V
Terhadap Beban Non Linier. Jom FTEKNIK
Volume 3 No.1 / Feb 2016, Universitas Riau,
Jurusan
Teknik
Elektro,
Pekanbaru.
B-76
Download