INTERNASIONALISASI : TEORI DAN PERKEMBANGAN PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN • TEORI POKOK PERDAGANGAN INTERNASIONAL • TEORI-TEORI INTERNASIONALISASI PERUSAHAAN • HAMBATAN PERDAGANGAN DAN LIBERALISASI PERDAGANGAN • LATIHAN SOAL TEORI POKOK PERDAGANGAN INTERNASIONAL • ADA 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG BERKAITAN DENGAN PEMASARAN GLOBAL YAITU : ▫ TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (SMITH, RICARDO & STUART MILL) ▫ TEORI SIKLUS HIDUP PRODUK (VERNON) ▫ KONSEP KEUNGGULAN KOMPETITIF NEGARA (PORTER) TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF • TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF PADA DASARNYA PERLUASAN DARI TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT (ADAM SMITH). ▫ MENURUT TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT SETIAP NEGARA MAMPU MEMPRODUKSI SUATU BARANG TERTENTU SECARA LEBIH EFISIEN DARI PADA NEGARA LAIN MELALUI SPESIALISASI DAN PENGELOMPOKAN KERJA SECARA INTERNASIONAL. ▫ KEUNGGULAN ABSOLUT BISA DIPEROLEH KARENA ADANYA PERBEDAAN DALAM FAKTOR-FAKTOR SEPERTI IKLIM, KUALITAS TANAH, ANUGERAH SDA, TK, MODAL, TEKNOLOGI ATAU KEWIRAUSAHAAN. • SELANJUTNYA DALAM TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF SEKALIPUN SEBUAH NEGARA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUT DALAM PRODUKSI KEDUA BARANG, TETAPI SELAMA NEGARA YANG LEBIH LEMAH MEMILIKI KEUNGGULAN KOMPARATIF PADA PRODUKSI SALAH SATU BARANG TSB, MAKA PERDAGANGAN TETAP BISA TERJADI. ▫ CONTOH PERBANDINGAN ANTARA KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF DI TABEL BERIKUT : NEGARA BIAYA TENAGA KERJA PERUNIT (DALAM JAM) SMARTPHONE (X) NOTEBOOK (Y) INDONESIA 25 50 MALAYSIA 20 30 PADA TABEL DI ATAS ADA KEMUNGKINAN DI JALIN HUBUNGAN DAGANG ANTARA INDONESIA DENGAN MALAYSIA, MESKIPUN NEGARA INDONESIA MEMPUNYAI KEUNGGULAN ABSOLUT PADA PRODUKSI SMARTPHONE DAN NOTE BOOK, TAPI HANYA MEMPUNYAI KEUNGGULAN KOMPARATIF PADA SMARTPHONE DIMANA BIAYANYA HANYA 25/50 Y ATAU 0,5 Y DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA MALAYSIA SEBESAR 20/30 Y ATAU 0,67 Y. ARTINYA UNTUK MEMPRODUKSI 1 UNIT SMARTPHONE BIAYANYA SAMA DENGAN MENGHASILKAN 0,5 NOTE BOOK SEDANGKAN NEGARA MALAYSIA MEMILIKI KEUNGGULAN KOMPARATIF PADA PRODUKSI NOTE BOOK BIAYANYA 30/20 X ATAU 1,5X SEDANGKAN INDONESIA BIAYANYA 50/25 X ATAU 2 X TEORI SIKLUS HIDUP PRODUK • TEORI SHP DIKEMBANGKAN OLEH RAYMOND VERNON (1966), UNTUK KASUS DI AS DIMANA SUATU PRODUK AKAN MELALUI 4 TAHAP YAITU : ▫ TAHAP 1 KEKUATAN EKSPOR AS TERBENTUK ▫ TAHAP 2 MULAI ADA PRODUKSI DI LUAR NEGERI ▫ TAHAP 3 PRODUKSI LN SEMAKIN KOMPETITIF DI PASAR EKSPOR ▫ TAHAP 4 KOMPETISI IMPOR MULAI BERKEMBANG DI PASAR DOMESTIK AS GAMBAR SHP YANG DITERAPKAN PADA PASAR INTERNASIONAL, ALA AS NET EXPORTER WAKTU NET IMPORTER PRODUK BARU PRODUK DEWASA TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 SEMUA PRODUKSI DI AS PRODUKSI MULAI DI LAKUKAN DI EROPA EROPA MENGEKSPOR KE NEGARANEGARA BERKEMBANG EROPA MENGEKSPOR KE AS NEGARA BERKEMBANG MENGEKSPOR KE AS AS MENGEKSPOR KE BANYAK NEGARA LAIN AS MENGEKSPOR TERUTAMA KE NEGARA2 BERKEMBANG EKSPOR AS KE NEGARA BERKEMBANG MULAI DIGANTIKAN EROPA SUMBER : VERNON DAN WELSS (DALAM BRADLEY 1999) DIKUTIF PADA FANDY 2002) KONSEP KEUNGGULAN KOMPETITIF NEGARA • DALAM KONSEP INI ADA 4 ATRIBUT UTAMA YANG BISA MEMBENTUK LINGKUNGAN DI MANA PERUSAHAAN LOKAL BERKOMPETISI YAITU : ▫ KONDISI FAKTOR PRODUKSI, MISAL TK TERAMPIL,TEKNOLOGI MAJU, INFRASTRUKTUR PENDUKUNG ▫ KONDISI PERMINTAAN, SIFAT PERMINTAAN DOMESTIK ATAS PRODUK ATAU JASA INDUSTRI ▫ INDUSTRI TERKAIT DAN INDUSTRI PENDUKUNG, MISAL MOBIL, TRUK, TRAILER ▫ STRATEGI, STRUKTUR DAN PERSAINGAN PERUSAHAAN YAKNI KONDISI DALAM NEGERI YANG MENENTUKAN BAGAIMANA PERUSAHAAN DIBENTUK, DIORGANISASIKAN DAN DIKELOLA SERTA SIFAT PERSAINGAN DOMESTIK. GAMBAR KKN STRATEGI, STRUKTUR, DAN PERSAINGAN PERUSAHAAN KONDISI FAKTOR PRODUKSI KONDISI PERMINTAAN INDUSTRI TERKAIT DAN INDUSTRI PENDUKUNG TEORI-TEORI INTERNASIONALISASI • ANDERSEN (1997), TOPIK YANG SERING DIBAHAS OLEH PARA PENELITI DIBIDANG PEMASARAN GLOBAL YAITU MODE OF ENTRY (PILIHAN CARA ATAU MODA UNTUK MEMASUKI PASAR ASING), PEMILIHAN MODE OF ENTRY MERUPAKAN KEPUTUSAN STRATEGIS YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN PEMASARAN GLOBAL. • BEAMISH (1997) MENDEFINISIKAN SEBAGAI PROSES PERUSAHAAN MENINGKATKAN AWARENESS NYA PADA PENGARUH AKTIFITAS INTERNASIONAL DI MASA DEPAN DAN MENINGKATKAN SERTA MELAKUKAN TRANSAKSI DENGAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI NEGARA LAIN. MANFAAT INTERNASIONALISASI • INTERNASIONALISASI MEMBERIKAN PELUANG BUAT PERUSAHAAN DALAM MEMANFAATKAN MARKET IMPERFECTIONS PADA PASAR PRODUK, PASAR FAKTOR, DAN PASAR FINANSIAL SERTA TERCAPAINYA SKALA DAN LINGKUP EKONOMIS • DIFERSIFIKASI PORTOFOLIO BISA TERCAPAI SEHINGGA MENGUNTUNGKAN KINERJA RISK RETURN PADA PERUSAHAAN • MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI MNC UNTUK MELAKUKAN TRANSFER SUMBER DAYA INTERNASIONAL DAN MELAKUKAN INTEGRASI STRUKTUR, SISTEM DAN PROSES PERUSAHAAN DENGAN KOMPETENSI SPESIFIK YANG TIDAK TERSEDIA BAGI PERUSAHAAN YANG BEROPERASI SECARA DOMESTIK • MEMPERCEPAT PEMBELANJARAN ORGANISASI DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI PEMAMFAATAN SD DAN KOMPETISI INTI DALAM SKALA GLOBAL BIAYA INTERNASIONALISASI • INTERNASIONALISASI TIDAH HANYA MEMBERIKAN KEUNTUNGAN TETAPI DAPAT PULA MENIMBULKAN BEBAN BAGI PERUSAHAAN ( RUIGROK & WAGNER, 2003) YAITU : ▫ PENINGKATAN LEVEL INTERNASIONALISASI PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS ORGANISASIONAL, DAN LINGKUNGAN YANG DIHADAPI PERUSAHAAN DAPAT MENGURAS HABIS KAPASITAS MANAJERIAL. MISAL MENCARI INFORMASI DAN WAKTU UNTUK MELAKUKAN INTERNASIONALISASI ▫ PENINGKATAN BIAYA TRANSAKSIONAL KARENA KERAGAMAN GEOGRAFIS DAN KULTURAL DENGAN BERBAGAI PRINSIPAL DAN AGEN PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL ▫ MENINGKATKAN RESIKO FINANSIAL DALAM BENTUK RESIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI KURS MATA UANG ASING DAN INFLASI YANG DAPAT MENGGANGGU STABILITAS LABA PERUSAHAAN ▫ KETIDAKPASTIAN POLITIK LUAR NEGERI DAPAT MENIMBULKAN PERUBAHAAN YANG TIDAK TERANTISIPASI, SEPERTI TERJADINYA BOIKOT, PENGENDALIAN KETAT TERHADAP PENGIRIMAN UANG/LABA KE PERUSAHAAN ASAL DAN PENGAMBILAN SECARA PAKSA OLEH PEMERINTAH ASING HAMBATAN-HAMBATAN PERDAGANGAN DAN LIBERALISASI PERDAGANGAN • DALAM BISNIS GLOBAL ADA BERBAGAI HAMBATAN YAITU TARIF, KUOTA DAN NON TARIF LAINNYA YANG DIBERLAKUKAN UNTUK MELINDUNGI PASAR SUATU NEGARA DARI GANGGUAN MAUPUN PENETRASI OLEH PERUSAHAAN ASING. MISALNYA HAMBATAN HUKUM, HAMBATAN PERTUKARAN, DAN HAMBATAN PSIKOLOGIS • UNTUK HAMBATAN TARIF MELALUI GATT (GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE) TELAH MENURUNKAN TARIF SECARA EFEKTIF TETAPI MASIH BANYAK NEGARA YANG MEMBERLAKUKAN PROTEKSI TIPE2 HAMBATAN PERDAGANGAN • HAMBATAN TARIF, MERUPAKAN PAJAK YANG DIBEBANKAN OLEH PEMERINTAH ATAS BARANG YANG MASUK KE NEGARANYA. • HAMBATAN NON TARIF, MELIPUTI KUOTA, PAJAK EQUALISASI IMPOR, PAJAK JALAN, PERATURAN YANG MEMBERIKAN PERLAKUAN KHUSUS BAGI PEMASOK DOMESTIK, ADMINISTRASI TINDAKAN ANTI DUMPING, PENGENDALIAN DEVISA DLL HAMBATAN TARIF • BERDASARKAN ARAH PERPINDAHAN PRODUK • BERDASARKAN TUJUAN • BERDASARKAN JANGKA WAKTUNYA • BERDASARKAN PEMBATASAN IMPOR • BERDASARKAN TINGKATANNYA • BERDASARKAN POINT DISTRIBUSI BERDASARKAN ARAH PERPINDAHAN PRODUK • TARIF IMPOR, YAITU PAJAK YANG DITARIK OLEH NEGARA PENGIMPOR ATAS BARANG IMPOR • TARIF / PAJAK EKSPOR YAITU PAJAK YANG DIKENAKAN OLEH NEGARA PENGEKSPOR ATAS KOMODITAS TERTENTU MISAL NEGARA CHILI UNTUK TEMBAGA DAN BRASIL UNTUK KOPI BERDASARKAN TUJUAN • PROTECTIVE TARIFF, YAITU TARIF YANG DIBEBANKAN DNEGAN TUJUAN UNTUK MEMPROTEKSI INDUSTRI, PERTANIAN, TK DALAM NEGERI DARI PESAING-PESAING LUAR NEGERI DENGAN JALAN MENCEGAH MASUKNYA BARANG-BARANG TERTENTU BUATAN LUAR NEGERI • REVENUE TARIFF, YAITU TARIF YANG DIKENAKAN ATAS PRODUK-PRODUK TERTENTU DENGAN TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK BAGI PEMERINTAH BERDASARKAN TUJUAN • TARIFF SURCHARGE YAITU BIAYA TAMBAHAN YANG HANYA DIBERLAKUKAN ATAS BARANG TERTENTU UNTUK SEMENTARA WAKTU • COUNTERVAILIG DUTY, YAITU BIAYA TAMBAHAN YANG BERSIFAT PERMANEN YANG DIKENAKAN PADA BARANG IMPOR YANG DISUBSIDI OLEH PEMERINTAH LUAR NEGERI (MITRA DAGANG) ATAU PADA BARANG IMPOR YANG DICURIGAI HARGA JUALNYA DIPENGARUHI TINDAKAN DUMPING OLEH PRODUSEN DARI LUAR NEGERI BERDASARKAN PEMBATASAN IMPOR • SPECIAL DUTIES, YAITU BEA EKSTRA UNTUK ITEM BARANG TERTENTU MISAL BARANG MEWAH ATAU SUATU PRODUK YANG DAPAT DIPRODUKSI SECARA LOKAL MISAL MOBIL • VARIABLE DUTIES, YAITU BEA EKSTRA YANG BESARNYA BERBEDA UNTUK SETIAP KATEGORI PRODUK YANG BERLAINAN, TERGANTUNG PADA SEBERAPA JAUH PRODUK TELAH DIPROSES DAN BERAPA BANYAK TAHAP PEMEROSESAN LAGI YANG AKAN DILALUI PRODUK BERSANGKUTAN BERDASARKAN TINGKATANNYA • SPECIFIC DUTIES, YAITU TARIF YANG BESARNYA TERTENTU PER UNIT BERAT, PANJANG ATAU UKURAN KUANTITAS LAINNYA. DALAM TIPE INI BIAYA ATAU HARGA PRODUK TIDAK RELEVAN UNTUK PRODUK YANG HARGANYA MURAH ATAU MAHAL SEHINGGA BERSIFAT DISKRIMINATIF • AD VALOREM TARIFF, YAITU TARIF YANG BESARNYA DINYATAKAN DALAM BENTUK PERSENTASE TERTENTU DARI NILAI FAKTUR DAN DITETAPKAN SEBAGAI PERSENTASE DARI NILAI KENA PAJAK DAN BARANG IMPOR MISAL 15% DARI NILAI MOBIL IMPOR. • COMPOUND DUTY YAITU KOMBINASI DARI SPESIFIK DUTIES DAN AD VALOREM TARIF YANG DITERAPKAN UNTUK PRODUK IMPOR TERTENTU CONTOH UNTUK BARANG XYZ YANG NILAI IMPORNYA LEBIH DARI 1 M, MAKA ADVALOREM TARIFNYA 10% SEDANGKAN SPECIFIC DUTIESNYA SEBESAR RP 12500 PER KG BERDASARKAN POINT DISTRIBUSI • SINGLE STAGE SALES TAX, YAITU PAJAK YANG DITARIK HANYA PADA SATU TAHAP TERTENTU DALAM RANTAI MANUFAKTUR DAN DISTRIBUSI. PAJAK INI DIBEBANKAN KETIKA PRODUK DIBELI OLEH KONSUMEN AKHIR • VALUE ADDED TAX YAITU PAJAK BERTINGKAT DAN NON KOMULATIF YANG DIDASARKAN ATAS NILAI TAMBAH SUATU PRODUK PADA SETIAP TAHAP DALAM SISTEM PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MISAL PRODUSEN MEMBAYAR PAJAK BAHAN MENTAH YANG HARGANYA 1 JUTA, SETELAH MENJADI PRODUK JADI DITAMBAH 0,5 JUTA TAPI KETIKA DIJUAL DI GROSIR PEDAGANG TSB HANYA MEMBAYAR 0,5 JUTA DAN BUKAN 1,5 JUTA • CASCADE TAXES, YAITU PAJAK YANG DIBEBANKAN PADA SETIAP TAHAP DALAM RANTAI MANUFAKTUR DAN DISTRIBUSI SERTA DIPUNGUT ATAS DASAR NILAI TOTAL SUATU PRODUK TERMASUK PAJAK YANG TELAH DITANGGUNG PADA TAHAP SEBELUMNYA. • EXCISE TAX, YAITU PAJAK YANG DIBEBANKAN SATU KALI SAJA TERHADAP PENJUALAN PRODUK PRODUK TERTENTU. HAMBATAN NON TARIF • PEMBATASAN SPESIFIK ATAS PERDAGANGAN, MISAL KUOTA IMPOR • CUKAI DANPROSEDUR MASUK ADMINISTRATIF MISAL CUKAI ROKOK, PRAKTIK ANTI DUMPING • STANDAR MISAL TERKAIT DENGAN STANDAR KESEHATAN, KEAMANAN DAN KUALITAS YANG SANGAT • PARTISIPASI PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN MISAL SUBSIDI EKSPOR • CHARGE ATAS IMPOR, ONGKOS YANG DIBEBANKAN PRODUK IMPOR AGAR TIDAK MENYAINGI PRODUK DOMESTIK LIBERALISASI PERDAGANGAN • ADA LIMA BENTUK UTAMA DARI INTEGRASI EKONOMI REGIONAL ▫ REGIONAL COOPERATION GROUPS CONTOH PROYEK ▫ FREE TRADE AREA SEPERTI AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA), NAFTA (NORTH AMERICAN FREE TRADE AREA), EFTA (EUROPEAN FREE TRADE AREA) ▫ CUSTOM UNION CONTOH ASEAN, SACU, ECOWAS ▫ COMMON MARKET CONTOH OIEC, ANDOM, CACM ▫ POLITICAL UNION CONTOH COMMONWEALTH OF NATIONS, COMMONWEALTH INDEPENDENT STATES (CIS) DAN EOROPEAN UNION (EU) PEKERJAAN RUMAH • JELASKAN TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF • JELASKAN HAMBATAN TARIF DAN NON TARIF DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL • JELASKAN TUJUAN DARI INTERNASIONALISASI