BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok System perancangan Timbangan Buah Digital Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan rangkaian. Power Suplay Load Cell Modul Hx711 Mikrokontroler LCD KEYPAD 4X4 Gambar 3.1. Gambar diagram blok 21 Universitas Sumatera Utara 3.1.1 Fungsi Tiap Blok 1. Blok Atmega32 : Mengkonversi data dari sensor load cell ke LCD 2. Blok Sensor Load cell : Inputan Massa dan di ubah menjadi sinyal digital 3. Blok Modul HX711 : Sebagai pengondisi sinyal data dari load cell ke 24 bit 4. Blok LCD : Sebagai output tampilan 5. Blok power supply : Sebagai penyedia tegangan ke system dan Sensor 6. 3.2. Blok keypad 4x4 : Sebagai inputan harga pada jenis yang ditimbang. Rangkaian penstabil tegangan( Regulator) Gambar 3.2 rangkaian regulator 7805 Pada umumnya mikrokontroler membutuhkan tegangan 5 volt atau sesuai dengan datasheet, 3,3v sampai dengan 5,5 volt, selain tegangan dari pada itu mikrokontroler tidak akan berjalan normal. Inputan regulator yang digunakan 22 Universitas Sumatera Utara 12V, dengan menggunakan IC7805 maka teganan akan stabil menjadi 5 volt, sesuai yang dibutuhkan oleh mikrokontroler. 3.3. Rangkaian Mikrokontroller Atmega32 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA32 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.3 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA32 Dari gambar 3.3, Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler Atmega32. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke Jack 10 Pin 23 Universitas Sumatera Utara header sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon. 3.4. Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Gambar 3.4. Rangkaian LCD 24 Universitas Sumatera Utara Dari gambar 3.4, rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega32. 3.5. Rangkaian Hx711 dan Load cell Gambar 3.5 Rangkaian Hx711 dan Load cell Pada rangkaian ini berisi dua modul: single point load cell 20 Kg berbahan Aluminium-alloy dan modul ADC (Analog-to-Digital Converter) 24-bit berpresisi sangat tinggi menggunakan IC HX711 Weight Scale Sensor yang memang dirancang khusus untuk penggunaan pada sensor berat. Karena perbedaan yang terukur sangat kecil dalam orde µV (mikro Volt, sepersejuta Volt), dibutuhkan rangkaian pengubah sinyal analog menjadi digital yang sangat presisi, untuk itulah pada kit ini kami menyertakan modul HX711 yang beresolusi 24 bit (16,7+ juta undakan pada tangga ADC). Dengan tingkat presisi setinggi ini, Anda dapat mengukur berat beban 25 Universitas Sumatera Utara dalam resolusi 5 Kg / 224 atau setara dengan ketepatan 298 µg (0,298 mg, atau 0,000298 gr). Ketepatan ini tiga kali lipat lebih tinggi dibanding tingkat ketepatan yang ditawarkan pada timbangan emas/permata (jewelry weight scale) komersial kelas premium yang umum digunakan di toko emas/perhiasan yang presisinya hanya mencapai 0,001 gr (1 mg), sehingga tantangan pembuatan timbangan elektronis yang presisi bukan lagi terletak pada sisi elektronisnya namun lebih pada akurasi rancang bangun mekanis dari timbangan tersebut. Masukan / input: kabel merah (E+) dan hitam (E-) Keluaran / output: kabel hijau (A+ atau B+) dan putih (A- atau B-). 3.6. Rangkaian keypad 4 x 4 Gambar 3.6 rangkaian keypad 4x4 Keypad Matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara maktriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Proses pengecekkan dari tombol yang dirangkai secara maktriks adalah 26 Universitas Sumatera Utara dengan teknik scanning, yaitu proses pengecekkan yang dilakukan dengan cara memberikan umpan-data pada satu bagian dan mengecek feedback (umpanbaliknya) pada bagian yang lain. Dalam hal ini, pemberian umpan-data dilakukan pada bagian baris dan pengecekkan umpan-balik pada bagian kolom. Pada saat pemberian umpan-data pada satu baris, maka baris yang lain harus dalam kondisi inversi-nya. 27 Universitas Sumatera Utara 3.7. FlowChart Sistem Start Inisialisasi PORT Input Harga Input beban Conversi analog to Digital Proses Perhitungan Tampil LCD Selesai Gambar 3.7. Flow Chart Sistem 28 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Timbangan Di bawah ini merupakan tabel hasil perbandingan nilai timbangan analog dengan pengukuran alat adalah sbb: Tabel 4.1 Pengujian berat menggunakan Timbangan Biasa Timbang an Biasa Hasil pengukuran Alat (Kg) 1 2 3 4 5 Rata-rata error 6 7 8 9 10 [ ] 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 5 6 5 7 6 5 9 8 5 5 1.0 1.0 1.0 1.0 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1 5 5 6 0 5 8 2 1 3 2.0 2.0 2.0 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.0 5 6 5 5 6 7 1 3 2 0 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 7 8 7 7 8 9 9 9 8 7 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 4.2 4.2 4.2 4.1 4.1 8 9 9 9 9 0 0 1 8 8 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 5.1 4 8 6 6 6 8 5 5 6 6 0 kg 0,5 kg 1 kg 2 kg 3 kg 4 kg 5 kg 0.00 0.06 0.09 0.10 0.17 0.19 0.18 29 Universitas Sumatera Utara Keterangan: (n) = Jumlah hasil pengukuran alat pada 10 kali percobaan Jumlah total rata-rata error = 0.79 Error rata-rata = = = 0.15 Presentase error = error rata-rata*100% = 0.15*100% = 15% Tabel 4.2 Pengujian berat menggunakan Timbangan Digital Hasil pengukuran Alat(Kg) Timbang an 1 Digital 2 3 6 7 0.0 0.00 0.00 0 0,5kg 5 8 9 10 0.0 0.00 0.00 0.00 0 0.5 0.5 0.5 0.9 0.99 0.99 1 kg 0.0 0.00 0 0.5 0.5 1 1 0.5 0.5 0.99 0.99 9 0.5 0.5 0.5 1 1 1 9 9 1.9 1.99 1.99 1.9 1.99 1.99 1.99 1.9 1.99 1.9 99 9 8 98 8 9 99 8 99 2.9 2.99 2.99 2.9 2.99 2.99 2.99 2.9 2.99 2.9 97 8 8 97 7 7 97 7 97 3.9 3.99 3.99 3.9 3.99 3.99 3.99 3.9 3.99 3.9 98 9 8 97 8 9 8 99 9 99 4.99 4.99 4.9 4.99 3 kg 7 4 kg 4.9 4.99 5 99 5 9 5 5 9 - 0.5 = 0.00 – 1 = 0.00049 9 2 kg 8 – 0 = 0.00 0 99 5 kg [ ] 0.0 0 kg 4 Rata-rata error 9 98 - 2 = 0.2 - 3 = 0.0028 - 4 = 0.4 - 5 = 0.0007 9 30 Universitas Sumatera Utara Keterangan: (n) = Jumlah hasil pengukuran alat pada 10 kali percobaan Jumlah total rata-rata error = 0.603 Errror rata-rata = = Persentase error = 0.12 = error rata-rata*100% = 0.12*100% = 12 % Dari hasil pengujian dan analisis keseluruhan menunjukkan perbedaan nilai yang tertera pada timbangan biasa dengan nilai pada alat. Nilai yang terdapat pada alat tidak tetap hal ini disebabkan adanya nilai toleransi, akan tetapi dari segi program alat ini sudah bekerja dengan baik. 4.2. Pengujian Rangkaian Regulator Pengujian rangkaian regulator ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari output regulator 7805 menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Gambar 4.1. Gambar tegangan output ic regulator 7805 31 Universitas Sumatera Utara 4.3. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Atmega32 Tabel 4.3. Pengukuran Pin IC mikrokontroler ATMEGA32 NO Pin Tegangan keluaran 1 0,0 2 0,0 3 0,0 4 0,0 5 0,0 6 0,0 7 0,0 8 0,0 9 3,97 10 3,97 11 0,0 12 0,78 13 0,86 14 0,0 15 0,0 16 0,0 17 0,0 18 3,95 19 3,95 20 3,95 21 3,94 22 3,96 23 3,96 24 0,0 25 3,96 26 0,01 27 0,01 32 Universitas Sumatera Utara 28 0,01 29 0,0 30 4,95 31 0,0 32 4,95 33 1,76 34 1,79 35 1,78 36 1,73 37 1,77 38 1,77 39 1,81 40 4,91 Tabel diatas merupakan hasil pengukuran pada IC mikrokontroler ATMEGA32, pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah mikrokontroler bekerja dengan baik atau tidak yaitu dengan membandingkan tegangan terukur dengan program maupun data sheet. 4.4. Interfacing LCD 2x16 Rangkaian LCD dihubungkan ke PB.0….PB7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer, yaitu sebagai timer/counter, komperator analog dan spimempunyai fungsi khusus sebagai penerimaan data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat di kendalikan oleh Mikrokontroller Atmega32.Pada bagian ini, mikrokontroller dapat member data langsung ke LCD. Pada LCD Hitachi- M11632 sudah terdapat driver untk mengubah ASCII output mikrokontroller menjadi tampilan karakter. 33 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Pengukuran pin IC LCD No Pin Tegangan keluaran 1 0,0 2 4,95 3 1,39 4 3,96 5 3,96 6 0,0 7 4,93 8 4,93 9 4,93 10 4,93 11 0,0 12 3,96 13 3,96 14 0,0 15 4,95 16 0,0 Tabel diatas merupakan hasil pengukuran pada Display LCD, pengukurann dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah LCD bekerja dengan baik atau tidak yaitu dengan membandingkan tegangan terukur dengan program maupun data sheet. 4.5. Pengujian rangkaian HX711 dan Load Cell Pengujian pada rangkaian ini menggunakan program, hx711 berfungsi sebaga konversi data dari output load cell menjadi digital, dengan range 24 bit 34 Universitas Sumatera Utara atau 2^24. Adapun pun konektor yang terhubung antara Vcc gnd data dan sck adalah Tabel 4.5 PIN yang terhubung pada hx711. Pada rangkaian yang digunakan telah sesuai table diatas sehingga hx711 dapat digunakan dengan baik dan dapat mengukur beban maksimum 5 Kg dengan ketelitian 1 gram 4.6. Pengujian rangkaian keypad 4 x 4 Gambar 4.2 skematik keypad 35 Universitas Sumatera Utara Untuk pengujian keypad ada beberapa tahap. Tentukan terlebih dahulu kolom sebagai output dari mikrokontroler sedangkan baris sebagai input kemikrokontroler. Langkah pertama (Scanning kolom 1 PC0) keluarkan output ke kolom 1(PC0) kemudian deteksi penekanan baris1 (PC4) kemudian deteksi penekanan baris2 (PC5) kemudian deteksi penekanan baris3 (PC6) kemudian deteksi penekanan baris4 (PC7) Langkah kedua (Scanning kolom 2 PC1) keluarkan output ke kolom 2 (PC1) kemudian deteksi penekanan baris1 (PC4) kemudian deteksi penekanan baris2 (PC5) kemudian deteksi penekanan baris3 (PC6) kemudian deteksi penekanan baris4 (PC7) Langkah ketiga (Scanning kolom 3 PC2) 36 Universitas Sumatera Utara keluarkan output ke kolom 3 (PC2) kemudian deteksi penekanan baris1 (PC4) kemudian deteksi penekanan baris2 (PC5) kemudian deteksi penekanan baris3 (PC6) kemudian deteksi penekanan baris4 (PC7) Langkah kempat (Scanning kolom 4 PC3) keluarkan output ke kolom 4 (PC3) kemudian deteksi penekanan baris1 (PC4) kemudian deteksi penekanan baris2 (PC5) kemudian deteksi penekanan baris3 (PC6) kemudian deteksi penekanan baris4 (PC7) 37 Universitas Sumatera Utara BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Piranti elektronik yang dibutuhkan dalam rangkaian timbangan digital ini adalah mikrokontroler Atmega32, sensor load cell,Ic Hx711, LCD, dan keypad . alat ini dibuat dengan merangkai piranti piranti elektronik yang menjadi suatu sistem yang dapat mendeteksi berat buah dan akan menampilkannya secara otomatis. 2. HX711 presisi 24-bit analog-to-digital converter (ADC) yang di desain untuk sensor timbangan digital (weight scales) Pada saat sensor mendeteksi tekanan, maka IC hx711 akan mengubah data analog (sensor) ke data digital yang kemudian dikirimkan ke LCD. 3. Pada timbangan elektronik ini menggunakan sensor beratLoad Cellsebagai pendeteksi berat buah-buahan.Setelah ditimbang maka akan keluar kode dari timbangan ini akan disimpan pada EEPROM (electrically erasablle programmable read-onlymemory) mikrokontroler ATMega32. Pada saat buah-buahan diletakkan di atas timbangan, nilai beratnya akan secara otomatis tampil pada LCD (liquid Crystal Display). 38 Universitas Sumatera Utara 5.2 SARAN Penulis menyadari bahwa alat ini masih sangat membutuhkan banyak pengembangan baik dari segi penggunaan dan sistem kerja, maka penulis mempunyai beberapa saran demi kemajuan dan pengembangan alat ini yakni : 1 Untuk kedepannya fungsi dari alat ini diharapkan bisa diperluas lagi supaya tidak hanya bisa menimbang dalam berat 5kg saja, tetapi bisa mengukur beban lebih dari 5kg. 2 Untuk kedepannya diharapkan alat ini dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan keluaran tidak hanya melalui LCD saja tetapi juga dapat ditambahkan output suara. 39 Universitas Sumatera Utara