Pedoman Pengkaderan FNKSDA_[untuk

advertisement
Pedoman Pengkaderan FNKSDA_[untuk
didiskusikan_04062015]
Tentang dokumen ini; dokumen ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah
Disain Pengkaderan FNKSDA dengan tajuk “Menegakkan Kedaulatan,
Menyelamatkan Ruang-Hidup dan Tanah-Air”; yang kedua adalah Kerangka
Evaluasi Pengkaderan FNKSDA yang bertajuk “Mengintegrasikan Penelitian
dengan Gerakan.” Pada prinsipnya dokumen ini bersifat hidup dan akan
diperbaiki terus-menerus berdasarkan dinamika yang terjadi dalam tingkat
praksis pengkaderan.
I: Disain Pengkaderan FNKSDA
“Menegakkan Kedaulatan, Menyelamatkan Ruang-Hidup
dan Tanah-Air”
Latar Belakang
Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) yang
dideklarasikan pada 8 Desember 2013 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang
memiliki tujuan untuk: 1)memperkuat dan mendukung perjuangan ekonomipolitik dan kultural masyarakat korban konflik Sumber Daya Alam (SDA) di
Indonesia; dan 2)mengokohkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata
kelola, dan tata guna Sumber Daya Alam (SDA). Kondisi sosial-ekologi-politik
yang melahirkan FNKSDA adalah maraknya perusakan ruang-hidup dan tanahair oleh ekspansi kapitalisme ekstraktif di Indonesia. FNKSDA menyadari
pentingnya arti pengkaderan dalam organisasi. Karena itu, dokumen ini
dirancang dengan tujuan menyukseskan pelaksanaan pengkaderan FNKSDA agar
organisasi bisa berkembang dengan sehat dan ideologi serta praktik perjuangan
bisa disebar seluas-luasnya.
Pelaksanaan
Untuk periode 2015-6 ditargetkan agar pengkaderan FNKSDA dapat terlaksana
empat kali, masing-masing untuk Provinsi Jawa Barat, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pelaksanaan teknis dan penunjukan
para pemateri, diserahkan kepada masing-masing pengurus di provinsi/wilayah
yang bersangkutan.
Skema pembiayaan untuk melaksanakan pengkaderan_[draft yang lebih
lengkap tentang skema pendanaan pengkaderan ini masih disiapkan]
Skema-skema yang ditampilkan di sini hanyalah pertimbangan. Prinsip
utamanya adalah menggalang kerjasama seluas mungkin. Skema lain bisa
dijajaki sepanjang tidak bertentangan dengan BAB IX AD FNKSDA tentang
keungan yang berbunyi “Sumber keuangan organisasi FNKSDA didapatkan dari:
1)Uang iuran anggota; 2)Sumbangan yang tidak mengikat; dan 3)Usaha mandiri
yang sesuai dengan prinsip perjuangan.” Ada beberapa skema yang bisa
ditempuh untuk menutupi biaya pengkaderan:
1. Swadaya; dalam hal ini berarti menggunakan uang kas FNKSDA yang berasal
dari iuran anggota (sesuai dengan AD yang disepakati pada Maret 2015 di
Halaman 1 dari 30
Ponpes Buntet, Cirebon) untuk kebutuhan seperti transportasi pemateri, dana
swadaya dari peserta untuk kebutuhan transportasi dan konsumsi peserta,
dan bekerja sama dengan pondok pesantren untuk kebutuhan akomodasi.
2. Sumbangan tidak mengikat; FNKSDA mendorong terbentuknya konsorsium
beberapa lembaga yang “ada di sekitar” FNKSDA untuk memikirkan
pendanaan ini. Beberapa lembaga yang bisa didorong untuk membentuk
konsorsium ini misalnya: Desantara Foundation, Sayogjo Institute, Islam
Bergerak, Sofi Institut, Post Intitut, Baffle Banyuwangi, dan LKiS (masih bisa
ditambah dengan lembaga-lembaga yang lain).
Materi Pengkaderan
Materi pengkaderan seperti dalam Tabel 1 di bawah dirancang untuk menautkan
permasalahan filosofis yang melandasi perjuangan FNKSDA dengan
permasalahan-permasalahan praktis yang ada di lapangan. Tujuannya, agar
ideologi dan praktik perjuangan bisa dikerjakan dengan baik. Skema ini adalah
materi wajib, setiap pelaksana berhak mengembangkannya sesuai dengan
konteks yang dimiliki oleh wilayah terkait.
Dokumen persyaratan mengikuti pengkaderan
Dokumen-dokumen berikut wajib dikirimkan sebagai persyaratan untuk
mengikuti Pengkaderan FNKSDA:
1. Surat pernyataan tujuan mengikuti Pengkaderan FNKSDA yang dapat
berisi: motivasi mengikuti pengkaderan, afiliasi organisasi, dan agenda
yang mau/akan dilaksanakan di FNKSDA.
2. Curriculum Vitae sederhana yang minimal berisi: nama, tempat dan
tanggal lahir, pendidikan, asal daerah, e-mail, dan nomer telfon.
Prosedur pendaftaran
Semua berkas, dan juga pertanyaan untuk informasi lebih jauh, dialamatkan ke:
[email protected] dengan format Rich Text Format (RTF) dengan judul surel
“Nama_Pengkaderan FNKSDA” dan di cc ke email panitia di masing-masing
wilayah (alamat menyusul, sesuai inisiatif panitia wilayah).
Laman FNKSDA: http://www.daulathijau.org/
Halaman 2 dari 30
Table 1: Materi Pengkaderan FNKSDA
No
Materi
Isi
Bahan Bacaan
Kontrak Belajar antara panitia dengan peserta untuk menyepakati poin-poin yang dirasa perlu
Sessi I : Pengantar
Target : Peserta memahami dan mampu menjelaskan prinsip-prinsip perjuangan FNKSDA
1
Ke-FNKSDA-an
Bagian ini berfungsi menjelaskan sejarah FNKSDA, keroganisasian FNKSDA, prinsipprinsip Ahlussunah waal jamaah, serta pandangan-pandangan tentang prinsip tata
milik, tata kelola, dan tata guna SDA yang berdaulat.
1] “AD/ART FNKSDA”; Link:
http://www.daulathijau.org/?p=557
2] “Lembar Kerja FNKSDA”; Link:
http://www.daulathijau.org/?p=560
3] Catatan: belum ada bahan soal Ahlussunnah waal
jamaah.
4] “Orang Indonesia dan Tanahnya” Link:
http://www.mediafire.com/view/t7wpnnozq05avhx/
Vollenhoven._2013._Orang_Indonesia_dan_Tanahnya_pl
us_cover_besar-libre.pdf
1 presentasi materi 1 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi II : Kapitalisme
Target : Peserta mampu membuat peta konsep kapitalisme dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya
2
Kapitalisme sebagai Kapitalisme di sini dimaknai sebagai teori sosial agar mampu menganalisis kondisi
Teori dan Alat
sosial ekonomi masyarakat. Kapitalisme di sini digunakan untuk memahami
Analisis Sosial
bagaimana pertukaran komoditas terjadi, proses munculnya nilai lebih muncul,
proses penghisapan, sirkulasi komoditas menghasilkan kekayaan yang semakin
berlipat di kalangan kapitalis dan menempatkan kalangan terhisap semakin miskin,
dan masyarakat dari agraria menjadi industri, dimana rakyat menjadi buruh, dengan
adanya ekspansi kapital dalam wujud industri.
Halaman 3 dari 30
1] “Indonesia Menggugat”; link:
http://www.gmni.or.id/mediafiles/2014/03/Soekarno
-INDONESIA-MENGGUGAT-Gmni.pdf
2] “Tentang Das Kapital”; link:
http://www.mediafire.com/view/0ctb545b4m5zvim/
Tentang_Das_Kapital.pdf
3] “Tentang Marxisme”; link:
http://www.mediafire.com/view/8s4qtvn9ily3fvb/Aid
it_(1962)_Tentang_Marxisme.pdf
4] “Marxisme: Ilmu dan Amalnya”; link:
http://www.mediafire.com/view/0noqxc96ibyyn7c/m
arxisme-ilmu-dan-amalnya-njoto-1962.pdf
No
Materi
Isi
3
Kapitalisme
Ekstraktif
Kapitalisme ekstraktif adalah proses pengerukan SDA dari Bumi dengan sistem
kapitalisme. Di Indonesia ada berbagai jenis kapitalisme ekstraktif yang menyakup
sektor tanah, air, udara, dan laut. Permasalahan kapitalisme ekstraktif di Indonesia
terletak pada eksploitasi yang miskin aturan, tanpa batas, dan irasional yang memicu
konflik di berbagai daerah. Konflik SDA dan agraria di Indonesia secara garis besar
disebabkan oleh ketimpangan penguasaan atas tanah. Negara dan korporasi
memiliki porsi penguasaan atas tanah yang sangat dominan, dibandingkan dengan
penguasaan oleh mayoritas masyarakat di sekitar area yang berkonflik. Pada 2012,
64,2 juta hektar tanah (33% dari keseluruhan daratan Indonesia) telah diberikan
kepada perusahaan-perusahaan kehutanan, pertambangan gas, mineral, dan
batubara berupa izin konsesi. Pada 2013 di Indonesia konflik berlangsung di 98
kota/kabupaten di 22 provinsi dengan luas area konflik mencapai 2.043.287 hektar
atau setara dengan setengah luas provinsi Sumatera Barat.
Bahan Bacaan
5] “Panggilan Tanah Air”
1]”MP3EI: Master Plan Percepatan dan Perluasan Krisis
Sosial-Ekologis Indonesia”; link:
http://www.mediafire.com/view/l0wch97ky1bulew/
MP3EI_(31_mei_2014).pdf
2] “Enam Dekade Ketimpangan”; Link:
http://www.mediafire.com/view/2a2wzz1rmpglowt/
enam_dekade_ketimpangan.pdf
2]”Konstitutionalisme Agraria”; link:
http://www.mediafire.com/view/14ts934wmuqmf9m
/REVISI_FINAL_Konstitusionalisme_Agraria_PROOF.pdf
3] “Make mining history”; link:
http://www.mediafire.com/view/mv928vy38c4k88j/
makemininghistory.pdf
2 presentasi Materi 2 dan 3 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi III : Islam dan Gender dalam Tata Kelola SDA
Target : Peserta mampu membuat peta konsep Islam dan gender dalam tata kelola SDA dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya
4
Islam
Bagian ini berisi penjelasan teologis dari korpus keislaman untuk memperkuat 1] “Masyarakat Islam” (saya lihat buku ini di wall Gus
Transformatif
keimanan peserta berjuang di jalan penyelamat ruang-hidup dan tanah-air. Fakta- Fayyadl, sebaiknya segera di-scan saja untuk menjadi
fakta lapangan terutama difokuskan untuk melihat kasus-kasus yang terjadi di basis bahan pengkaderan.
Nahdliyyin yang berhadap-hadapan vis a vis dengan kapitalisme ekstraktif seperti di 2] “Menggemakan Islam Sebagai Teologi Pembebeasan”;
Porong (Lumpur Lapindo), di Rembang (PT Semen Indonesia), di Ciremai link
(Geothermal Chevron), di Banyuwangi (Tambang emas), di Jombang (dulu http://islambergerak.com/2014/05/menggemakanperusahaan migas Exxon dan perusahaan Aqua Danone), di Madura (beberapa islam-sebagai-teologi-pembebasan/
perusahaan migas), dan masih banyak lagi. Islam sebagai Teologi Pembebasan di sini 3] catatan: belum ada bahan spesifik dari NU
diformulasikan sebagai alat bergerak untuk membawa kaum Nahdliyyin keluar dari
ketertindasan dalam konteks tata kelola SDA.
5
Ketimpangan
gender dalam tata
kelola SDA
Halaman 4 dari 30
Ketidakadilan dan penindasan yang terjadi akibat eksploitasi SDA pada dasarnya
berkelindan dengan relasi kuasa seperti gender. Aktivitas industri ekstraktif seperti
pertambangan, perkebunan kelapa sawit skala besar, pembangunan infrastruktur,
dan privatisasi air, pada dasarnya semakin memperuncing relasi kuasa yang
1] “Mengurai Pemiskinan Perempuan di Tengah Konflik
SDA”; link:
http://www.solidaritasperempuan.org/ebook/Buku%
20Mengurai%20Realita%20Pemiskinan%20Perempua
No
Materi
Isi
termanifsetasikan dalam relasi gender yang timpang. Hal ini semakin mendesak
posisi perempuan dalam artian semakin meningkatkan beban, penindasan, dan
penghisapan kepada perempuan.
Bahan Bacaan
n%20Di%20Tengah%20Konflik%20SDA.pdf
2 presentasi materi 4 dan 5 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi IV : Gerakan Sosial dalam Tata Kelola SDA
Target : Peserta mampu membuat peta konsep gerakan sosial dalam tata kelola SDA dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya
6
Gerakan Sosial
Kontemporer di
Indonesia (NU,
gerakan agraria,
adat, dan
Lingkungan)
Bagian ini berisi pengenalan tentang gerakan sosial kontemporer di Indonesia,
terutama yang mencakup Gerakan Agraria, Adat, dan Lingkungan. Namun, apabila
dirasakan perlu dan kontekstual, maka materi lain seperti Gerakan Buruh bisa
ditambahkan.
7
Kooperasi sebagai
Tata Kelola
Alternatif
Sistem kooperasi diajukan sebagai anti-tesis terhadap sistem korporasi yang menjadi
garda depan kapitalisme ekstraktif masa kini. Titik tekan pembedaan kooperasi
terhadap korporasi adalah: 1)proses pengambilan keputusan yang melibatkan
seluruh anggota kooperasi/”satu anggota satu suara”; dan 2)sistem kepemilikan dan
pembagian Sisa Hasil Usaha yang memosisikan semua anggota mendapatkan
bagiannya.
Halaman 5 dari 30
1]”Masyarakat Adat dan Perebutan Penguasaan Hutan”;
link: http://www.aman.or.id/wpcontent/uploads/2014/06/Wacana-_33.pdf
2] “Gerakan Agraria dan Gerakan Lingkungan di
Indonesia Awal Abad XXI”; link sumber:
http://blog.insist.or.id/insistpress/?p=6641
3]”Gerakan-gerakan agraria transnasional”; link:
http://www.mediafire.com/view/mmc16brygycedzx/
Gerakan-gerakan_Agraria_Transnasional.pdf
catatan: belum ada bahan soal NU
1]”Nahdlatut Tujjar”; link:
http://www.mediafire.com/view/i266zpqdcdy67ic/N
ahdlatut_Tujjar_2004.pdf
2]”Peranan Koperasi Dewasa Ini”; link:
http://www.mediafire.com/view/cwwkiri0z1qwieo/A
idit_(1953)_Peranan_Koperasi_Dewasa_Ini.pdf
3]”Menindjau Masalah Kooperasi”; link:
http://www.mediafire.com/view/qxo7xb7qs9thc7a/H
atta_1954_Menindjau_Masalah_Kooperasi.pdf
4]”Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia”; link:
http://www.mediafire.com/view/hxfiqdd9u3r5nrn/Pe
rsoalan_Ekonomi_Sosialis_Indonsesia_[Hatta].pdf
5]”Media Kooperasi dan Kooperasi Media”; link:
http://www.mediafire.com/view/b04jzwh3g1jzm4w/
Dave_Boyle.pdf
No
Materi
Isi
Bahan Bacaan
6] “Statuta Barcelona”; link:
http://www.uk.coop/sites/storage/public/downloads
/barca_statutes.pdf
7] “Consumer Cooperatives: An Alternative Institutional
Model for Delivery of Urban Water Supply and Sanitation
Services”; link:
http://siteresources.worldbank.org/INTWSS/Resource
s/CooperativesWorkingNotesPaper.pdf
2 presentasi materi 6 dan 7 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi V : Media dan Politik Wacana
Target : Peserta mampu melakukan fasilitasi dan praktek pewacanaan media
8
Analisis Politik
Wacana dan
Jaringan
Sesi ini berguna untuk memetakan wacana dan jaringan serta kepentinga politik
para pihak yang terkait.
9
Public speaking,
Fasilitasi,
Kampanye dan
Berjejaring
dalam/dengan
Media (Sosial dan
Non-sosial)
Keterampilan-keterampilan yang diperlukan kader FNKSDA seperti yang termaktub
dalam judul sesi ini adalah kemampuan dasar yang mesti dimiliki dalam perjuangan
FNKSDA. Fasilitasi di sini menyangkut juga bagaimana meredam konflik yang
seringkali muncul di tingkatan rakyat akibat adanya aktivitas industri ekstraktif.
2 presentasi materi 8 dan 9 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi VI : Riset dan Pengorganisasian
Target : Peserta mampu membuat desain riset dan pengorganisasian
Halaman 6 dari 30
1] “A Brief Overview of Actor-Network Theory”; link:
http://blogs.sfu.ca/departments/cprost/wpcontent/uploads/2012/08/0901.pdf
2] “Many Clicks but Little Sticks: Social Media Activism in
Indonesia“; link:
https://www.academia.edu/4951916/Lim_M._2013_M
any_Clicks_but_Little_Sticks_Social_Media_Activism_in_I
ndonesia
1] Catatan: belum ada bahan
No
10
Materi
Riset dan
Perubahan Sosial
Isi
Bagian ini untuk menjelaskan proses riset sebagai agenda politik. Pada dasarnya
tidak ada pengetahuan yang netral, semuanya memiliki keberpihakan. FNKSDA
melalui pengkaderan ini mendisain ilmu dan proses penciptaannya yang berpihak
kepada kaum mustadafin.
11
Bedah Kasus
dengan Kerangka
Ideologi, Konteks,
Aktor, dan
Kepentingan
Bagian ini untuk melihat satu kasus dengan substansi yang spesifik (karakter konflik
tenurial, metode pengorganisasian gerakan/perlawanan, peta ideologi, konteks,
aktor, kepentingan dan logistik). Kasus yang dibedah diusahakan yang berada dalam
kawasan dimana pengkaderan ini diadakan.
12
Pengorganisasian
Bagian ini merupakan tahapan-tahapan yang bisa dilakukan dalam pengorganisasian
akar rumput; cara yang diambil bisa bermacam-macam, misalnya dengan
pengorganisasian melalui kooperasi, kajian, atau seni.
Bahan Bacaan
1]“#RembangMelawan: Membongkar Fantasi
Pertambangan Semen di Pegunungan Kendeng”
2]”Metodologi Studi Agraria”; Link:
http://www.mediafire.com/view/3nrzbe1r08eblxq/M
etodologi_Studi_Agraria__Karya_Terpilih_Gunawan_Wiradi.pdf
3] “Kaum Tani Mengganyang Setan-Setan Desa”; Link:
https://www.marxists.org/indonesia/indones/Aidit%
20(1964)%20%20Kaum%20Tani%20Menganyang%20SetanSetan%20Desa.pdf
1]”Analisis Ekolgi Politik Konflik Pertambangan Pasir
Besi di Urutsewu”; link:
http://www.mediafire.com/view/e352v7rl68td703/A
nalisis_Ekologi_Politik.pdf
2]”Bencana Industri: Kekalahan Negara dan Masyarakat
Sipil dalam Penanganan Lumpur Lapindo”; link:
http://www.mediafire.com/view/beebej4xlmjx106/Be
ncana_Industri,_kekakalahan_negara_dan_masyarakat_
sipil_dalam_penaganan_lumpur_lapindo.pdf .
1]“Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu:
Etnografi Wilayah Konflik Agraria di Kebumen”
2]
3 presentasi materi 10, 11, dan 12 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima
Sessi VII : Aksi
Target : Peserta mampu melakukan riset dan pengorganisasian
13
Tindak Lanjut/Live
in
Halaman 7 dari 30
Bagian ini berguna untuk mengintegrasikan para peserta dengan organisasi dan
agenda FNKSDA. Apabila peserta berasal dari komunitas yang sedang berjuang
menyelamatkan ruang-hidup dan tanah-air, maka langsung dirancang agenda
gerakan. Apabila peserta berasal dari kalangan yang tidak sedang berjuang
menyelamatkan ruang-hidup dan tanah-air (misalnya dari kalangan mahasiswa),
1]”Gerakan Massa”; link:
http://www.mediafire.com/view/m55bj0umqd0nref/
Gerakan_Massa_Eric_Hoffer.pdf
2] “10 Langkah Pengorganisasian Rakyat”; link:
http://www.mediafire.com/view/i7kqr9pfr60l7fl/pen
No
Materi
Isi
maka dirancang skema live-in selama satu bulan di lokasi yang sedang berjuang yang
tergabung dalam jaringan FNKSDA.
Dalam pelaksanaan live-ini diperlukan diskusi teratur yang dilaksanakan secara
periodik paling sedikit sekali seminggu yang berguna untuk mendiskusikan ide-ide
pengorganisasian di lapangan, data yang tersedia atau dibutuhkan, dan memecahkan
masalah-masalah yang ditemukan di lapangan secara bersama-sama.
1 presentasi materi 13 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka tangkap
Halaman 8 dari 30
Bahan Bacaan
gorganisasian_UPC.pdf
3] “Alive in the writing: Crafting ethnography with the
company of Chekhov”; link:
http://www.mediafire.com/view/kphkv7knir2j416/Ki
rin_NarayanAlive_in_the_Writing__Crafting_Ethnography_in_the_Co
mpany_of_ChekhovUniversity_Of_Chicago_Press_(2012).pdf
II: Kerangka Evaluasi Pengkaderan FNKSDA
“Mengintegrasikan Penelitian dengan Gerakan”
Dokumen ini terdiri dari tujuh bagian:
1) Pengantar
2) Metode Kuantitatif
3) Metode Kualitatif
4) Cara Penilaian Perubahan
5) Pelaporan
6) Agregasi Laporan oleh Pengurus Nasional
7) Lampiran: 1)form kuisioner evaluasi sebelum mendapatkan materi; 2)form
kuisioner evaluasi setelah mendapatkan materi; 3)contoh “peta pemikiran”; dan
4)contoh “nukilan etnografi”.
1. Pengantar
Dokumen ini adalah alat evaluasi terhadap kegiatan Pengkaderan FNKSDA yang
bertajuk “Menegakkan Kedaulatan, Menyelamatkan Ruang-Hidup dan Tanah-Air”. Ide
utama yang ada dibalik dokumen ini adalah mengintegrasikan metode dalam penelitian
ilmiah dengan gerakan FNKSDA. Evaluasi di sini berarti mengukur keterserapan materi
pengkaderan sebelum dan sesudah pengkaderan. Evaluasi ini dikerjakan sendiri oleh
awak FNKSDA. Perlu ditekankan yang diukur di sini adalah materi 1-12. Materi ke-13;
Sesi “Tindak Lanjut dan Live-in,” tidak termasuk dalam bagian yang dievaluasi oleh
dokumen ini. Pertanyaan utama yang hendak dijawab dalam proses evaluasi ini adalah:
perubahan apa yang terjadi dan sejauh apa peserta menubuhkan materi pengkaderan
FNKSDA?
Namun, kalau kondisi “ideal” (mengukur keterserapan materi pengkaderan sebelum
dan sesudah pengkaderan) ini dirasakan susah dicapai, misalnya karena peserta belum
berkumpul pada awal pelaksanaan atau karena peserta buru-buru pulang setelah acara
pengkaderan, maka di sini sifatnya elastis. Proses pengukuran bisa dilakukan di tengahtengah acara pengkaderan. Tetapi, perlu ditekankan bahwa yang mau diukur adalah
keterserapan materi oleh peserta. Dengan demikian, awak yang mengerjakan evaluasi
ini harus bisa “mengkonversi” permasalahan waktu di atas menjadi data dan analisis
yang sifatnya evaluatif (mengandung unsur kondisi sebelum dan sesudah proses
pengkaderan). Karena catatan akan keterbatasan itu, maka kerangka evaluasi ini
menggunakan dua metode, yaitu kuantitatif/kuisioner dan kualitatif/etnografi. Kedua
metode ini diharapkan akan saling melengkapi.
Metode kuantitatif dipakai untuk mengetahui pola umum keterserapan materi oleh
peserta, dia tidak mendalam, hanya untuk mengetahui pola umum. Meskipun metode
kuantitatif sejak lama sudah diragukan fungsinya dalam ilmu sosial, namun apabila
dikerjakan dengan kehati-hatian, ia masih bisa diandalkan untuk menyingkap data
tentang pola umum subyek yang diteliti. Kondisi yang lebih mendalam diharapkan
dapat terungkap dengan penggunaan metode kualitatif/etnografi. Dan, perlu diingat,
pada akhirnya semuanya akan menjadi subyektif. Karena itu sangat dibutuhkan poin
“refleksivitas” seperti yang akan dibahas dalam bagian metode kualitatif.
Halaman 9 dari 30
2. Metode Kuantitatif
Pelaksanaan metode kuantitatif dalam kerangka evaluasi ini simpel. Secara teknis
adalah meminta peserta mengisi form terlampir (Lampiran 1 & 2), sebelum dan
sesudah acara. Form kuisioner sebelum dan sesudah pengkaderan hampir sama belaka.
Perbedaannya, lebih besar ruang isian yang disediakan untuk form setelah
mendapatkan mater dibandingkan sebelum mendapatkan materi. Perbedaan besar
ruang ini terjadi karena sesudah mendapatkan materi, peserta juga diminta untuk
menggambar diagram “peta pemikiran”-nya tentang materi terkait. Ini berguna untuk
melihat sejauh mana peserta bisa menginternalisasi materi yang diberikan secara lebih
konseptual. Berikut ini langkah-langkah teknis pengerjaan kuisioner.
Langkah teknis pelaksanaan kuisioner sebelum acara pengkaderan sebagai
berikut:
1. Sebelum acara dimulai, segera bagikan lembar formulir kuisioner (Lampiran 1)
kepada peserta.
2. Jelaskan logika kerangka evaluasi dan tempat kuisioner dalam rangkaian
evaluasi.
3. Berikan mereka waktu 30 menit untuk mengisi kuisioner.
4. Setelah itu, kumpulkan form kuisioner yang sudah diisi.
Langkah teknis pengerjaan kuisioner setelah acara pengkaderan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Setelah materi pertama selesai, segera bagikan kuisiner evaluasi (Lampiran 2)
Minta peserta untuk segera mengisi kuisioner yang dibagikan
Jelaskan apa itu “peta pemikiran” (contoh dalam Lampiran 3)
Minta mereka menyimpan kuisioner
Ingatkan peserta untuk mengisi kuisioner tentang materi terkait, segera sesudah
satu materi dalam pengkaderan selesai
6. Kumpulkan kuisioner yang sudah terisi penuh di akhir acara pengkaderan
3. Metode Kualitatif
Metode kualitatif/etnografi bisa dilakukan selama proses pengkaderan dengan cara
evaluator “hadir di lokasi”, mengamati dinamika proses pengkaderan “dalam kondisi
aslinya,” dan apabila dirasa perlu, melakukan wawancara. Di sini alat yang paling utama
adalah orang yang melakukan etnografi, sejauh apa yang bersangkutan bisa menangkap
perubahan-perubahan yang terjadi selama pengkaderan. Dengan demikian pada
dasarnya etnografi di sini adalah sebuah metode atau satu paket metode yang
melibatkan etnograf, berpartisipasi secara terbuka maupun tidak terbuka untuk
mengamati dinamika yang berlangsung selama waktu pengkaderan, mendengarkan apa
yang dikatakan peserta, kalau perlu menanyakan sesuatu atau melakukan wawancara,
intinya mengoleksi data yang bisa memberikan penerangan terhadap proses evaluasi
yang dijalankan, terutama untuk menjawab pertanyaan evaluasi.
Dalam pelaksanaan teknisnya, etnograf yang bertugas bisa terlibat, bahkan sangat
disarankan terlibat dalam kepanitiaan, mampu melakukan refleksivitas terhadap
peristiwa pengkaderan, dan harus kreatif. Refleksivitas di sini berarti sebuah proses
tengok ke belakang yang dalam konteks evaluasi ini berarti kesadaran penuh bahwa
produk laporan evaluasi yang dihasilkan dipengaruhi oleh posisionalitas personal dan
Halaman 10 dari 30
proses yang dilalui, dan hal ini mempengaruhi proses riset, termasuk di dalamnya
pemilihan jawaban-jawaban yang disediakan dalam kuisioner, atau pertanyaan yang
diajukan dalam wawancara. Sementara, kreativitas di sini dapat diartikan berupa
kemampuan penyusun laporan menggunakan ide atau data apapun untuk menggali
rantai perubahan evaluatif yang terjadi selama masa pengkaderan.
Kalau diperlukan wawancara, maka poin-poin wawancara hendaknya seputar
permasalahan pengkaderan, terutama untuk menangkap dimensi evaluatif (kondisi
sebelum dan sesudah proses pengkaderan) yang dialami, diekspresikan atau bahkan
dituturkan, dan direfleksikan oleh para peserta baik dalam jawaban mereka terhadap
kuisioner, dari pengamatan terhadap dinamika diskusi dan bagaimana mereka
melakukan presentasi, serta proses wawancara. Secara teknis wawancara dilakukan
dengan peserta yang menurut pewawancara menarik dan penting dalam rangka
memotret perubahan yang terjadi untuk menjawab pertanyaan evaluasi, dan pada
akhirnya bisa didudukkan sebagai bagian dari evaluasi terhadap proses pengkaderan
yang berlangsung.
Contoh petikan tulisan etnografi tempat, orang, suara, dan tubuh ditampilkan dalam
Lampiran 4. Semua contoh petikan etnografi ini dicuil dari “Narayan, K. (2012). Alive in
the Writing: Crafting Ethnography in the Company of Chekhov. Chicago: The University of
Chicago Press.
4. Cara penilaian perubahan
Perubahan yang diidentifikasi, baik yang didapatkan melalui metode kuantitatif
maupun metode kualitatif, hendaknya dikaitkan dengan sifat FNKSDA (nasionalis,
religius, terbuka, militan, demokratis, dan independen), bentuk FNKSDA (persyarikatan
dan jaringan), prinsip FNKSDA (Ahlussunnah waal jamaah), dan tujuan FNKSDA
(menegakkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA).
Sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA di sini dikutip dari AD/ART FNKSDA.
Bagian di atas mungkin agak abstrak. Untuk bagian kuantitatif, bentuk konkret
“pengkaitan” ini misalnya sebagai berikut. Untuk “Sesi I:Ke-FNKSDA-an” pertanyaannya
adalah “Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA?” Sementara jawaban yang tersedia
adalah: “1)organisasi Banom NU; 2)tidak tahu apa-apa; 3)organisasi yang ingin
memperjuangkan ruang-hidup; 4)LSM yang bergerak di bidang lingkungan; dan
5)Organisasi yang menolak tambang,”(silahkan lihat lampiran kuisioner untuk lebih
jauh). Maka kalau diranking perubahan dari arah yang “kurang bercitarasa FNKSDA”
menuju yang “lebih bercitarasa FNKSDA” berdasarkan sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan
FNKSDA di atas, misalnya, adalah: 2, 5, 4, 1, dan 3. Argumentasi soal pemrioritasan ini
bisa ditambahkan dengan poin yang disampaikan peserta pada kolom isian kuisioner
dan/atau “peta pikiran” mereka.
Namun, perlu dicatat bahwa penilaian ini sangatlah subyektif. Karena itu dalam laporan,
pembuat laporan harus mampu menjelaskan analisisnya terhadap perubahan yang
diidentifikasi. Dengan demikian, penyusunan kerangka evaluasi ini memiliki tiga fungsi.
Pertama, berusaha mengetahui perubahan yang berlangsung selama pengkaderan;
kedua, melatih pembuat laporan untuk melakukan substansiasi terhadap analisis yang
dia buat sekaligus menginternalisasi sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA; dan
Halaman 11 dari 30
ketiga melakukan teoritisasi terhadap dinamika yang berlangsung terutama
menyangkut detil-detil sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA.
Untuk bagian kualitatif, alat utama evaluasi dengan metode ini adalah orang/pihak yang
melakukan evaluasi. Dengan demikian penilaian evaluasi yang dihasilkan haruslah bisa
dijelaskan dengan logis oleh pembuat laporan dengan cara mengaitkannya dengan sifat,
bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA.
5. Pelaporan
Laporan evaluasi ini dikerjakan oleh pelaksana di tingkat wilayah (Jabar, Jateng, DIY,
dan Jatim). Susunlah laporan se-ilmiah, se-akurat, se-rasional, dan se-baik mungkin.
Unsur minimal yang harus ada dalam laporan evaluasi sebagai berikut.
Pembukaan; berisi uraian tentang acara pengkaderan yang dapat berupa tujuan
sepesifik penyelenggara, tema spesifik yang diangkat (kalau ada), refleksi umum
terhadap acara pengkaderan, agregasi data berupa jumlah peserta, dan komposisi sex.
Batang Tubuh; berisi poin-poin evaluasi yang berikut analisisnya. Poin-poin evaluasi
minimal berisi: 1)perubahan yang terjadi berdasarkan penelitian kuisioner (jangan lupa
gunakan grafik untuk menyampaikan data, kalau diperlukan); 2)analisis terhadap
perubahan yang terjadi, atau kalau tidak ada perubahan yang terjadi, analisis terhadap
mengapa tidak ada perubahan terjadi; dan 3)kesimpulan terhadap perubahan atau
ketidakberubahan yang terjadi secara ringkas, padat, dan bergizi. Dalam membuat
kesimpulan, usahakanlah agar ia benar-benar filososofis, dalam artian mengandung
saripati kesimpulan yang mau disampaikan, sekaligus juga operasional, dalam artian
mudah mengubahnya menjadi bentuk aktivitas konkret untuk kemajuan organisasi.
Refleksi dan rekomendasi; bagian refleksi adalah refleksi secara keseluruhan terhadap
kegiatan pengkaderan (bisa berisi refleksi terhadap materi, pemateri, keuangan,
kerangka evaluasi, atau hal-hal lain yang dianggap penting). Sementara rekomendasi
adalah perbaikan-perbaikan yang dirasakan perlu dilakukan di masa yang akan datang
guna menutupi kekurangan-kekurangan yang didapatkan melalui analisis dan refleksi.
Lampiran; berisi: 1)file kuisioner (sebelum dan sesudah pengkaderan) yang sudah diisi
peserta dalam bentuk PDF; 2)laporan keuangan; daftar peserta; daftar pemateri;
makalah pemateri (kalau ada); foto-foto dengan caption dan menyantumkan nama
fotografer; dan lain yang dianggap perlu.
6. Agregasi laporan oleh Pengurus Nasional
Pengurus pusat bertugas mengagregasi laporan-laporan pelaksanaan pengkaderan dari
wilayah secara kreatif. Kreatif di sini berarti bukan meng-copy+paste laporan-laporan
yang sudah dikerjakan oleh pelaksana pengkaderan, namun benar-benar berusaha
untuk mencari saripati dari laporan-laporan tersebut dan memformulasikannya
menjadi bagian dari rekomendasi untuk kepengurusan berikutnya. Saripati yang
dimaksud di sini terutama poin-poin yang muncul dari isian peserta pada kuisioner
maupun pada pembahasan panitia yang menyangkut dengan sifat, bentuk, prinsip, dan
tujuan FNKSDA.
Halaman 12 dari 30
7. Lampiran
Lampiran 1
Evaluasi Pengkaderan FNKSDA Sebelum Materi Diberikan
Survei Kuisioner
Nomor: ______ (diisi oleh evaluator)
Lakukan informed consent. Hanya jika peserta setuju mengisi form, maka ia bisa
dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Isi bagian yang kosong dan centang jawaban yang
sesuai.
Seksi 1: Informasi Umum
Hari/Tanggal: ______ /______ /______ Tempat:_____________________
Pengkaderan oleh Wilayah: ____________________________________________________
Nama:
Alamat:
Status pernikahan:
Alasan mengikuti pengkaderan FNKSDA:
Seksi 2: Materi 1-12
Materi 1: Ke-FNKSDA-an
Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA?
☐organisasi
☐tidak tahu
☐organisasi
☐LSM yang
☐Organisasi
Banom NU
apa-apa
yang ingin
bergerak di
yang menolak
menyelamatkan bidang
tambang
ruang-hidup.
lingkungan
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 2: Kapitalisme sebagai Teori dan Alat Analisis Sosial
Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme?
☐wacana yang ☐tidak tahu
☐paham kiri
☐teori sosial
☐Paham anti
sangat berat
apa-apa
untuk
agama
mengetahui
kondisi
masyarakat
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Halaman 13 dari 30
Materi 3: Kapitalisme Ekstraktif
Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme Ekstraktif
☐ekstraksi sari ☐tidak tahu
☐perusahaan
☐wacana berat ☐satu disiplin
buah
apa-apa
tambang
filsafat
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 4: Islam sebagai Teologi Pembebasan
Apa yang Anda ketahui tentang Islam sebagai teologi pembebasan
☐Islam adalah ☐tidak tahu
☐Agama Islam ☐Islam agama ☐Islam
agama untuk
apa-apa
sebagai alat
yang toleran
membuat orang
semua orang
menyudahi
masuk surga
penghisapan
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 5: Ketimpangan gender dalam tata kelola SDA
Apa yang Anda ketahui tentang ketimpangan gender dalam tata kelola SDA?
☐tidak tahu
☐perempuan
☐tidak ada
☐adalah
☐para pegawai
apa-apa
adalah korban
hubungannya
urusan laki-laki perusahaan
dengan gender,
lebih banyak
ini masalah
laki-laki
ekonomi
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Halaman 14 dari 30
Materi 6: Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia (NU, gerakan agraria, adat,
dan Lingkungan)
Apa yang Anda ketahui tentang Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia
☐NU sebaiknya ☐gerakan
☐gerakan
☐mereka
☐gerakan
jadi partai
sosial tidam
lingkungan
berjuang untuk agraria,
politik
mengakar
tidak mengakar mengakhiri
lingkungan,
ketidakadilan
dan
masyarakat
adat adalah
kumpulan LSM
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 7: Kooperasi sebagai tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) alternatif
Apa yang Anda ketahui tentang tata kelola SDA alternatif
☐SDA harus
☐SDA harus
☐SDA
☐SDA harus
☐tidak ada
dikuasai negara dikelola dengan menimbulkan
dikelola rakyat masalah
berkelanjutan
konflik
dengan tata
kelola SDA
sekarang .
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 8: Analisis Politik Wacana dan Jaringan
Apa yang Anda ketahui tentang Analisis Politik dan wacana jaringan?
☐media itu
☐tidak tahu
☐analisis
☐ada banyak
☐wacana dan
independen
apa-apa
wacana dan
pihak yang
jaringan adalah
jaringan
terlibat dalam
hal yang
penting untuk
banyak
berbeda
gerakan
jaringan
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Halaman 15 dari 30
Materi 9: Public speaking, fasilitasi, kampanye dan berjejaring dalam/dengan
media (sosial dan non-sosial)
Apa yang Anda ketahui tentang public speaking, fasilitasi, kampanye, dan berjejaring
dalam/dengan media?
☐medos
☐dibutuhkan
☐dibutuhkan
☐berjejaring
☐penting
adalah alat
dalam
untuk menjadi itu penting
untuk
kampanye
pengorganisasian politisi
meningkatkan
rakyat
kapasitas
personal
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 10: Riset dan Perubahan Sosial
Apa yang Anda ketahui tentang Riset sebagai agenda perubahan sosial?
☐riset
☐riset di
☐setiap orang
☐ilmu harus
☐ilmu dan
dilakukan di
kampus sangat bisa melakukan berpihak
teknologi itu
kampusjelek
riset
harus netral
kampus
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Materi 11: Bedah Kasus dengan Kerangka Ideologi, Konteks, Aktor, dan
Kepentingan
Apa yang Anda ketahui tentang kasus konflik SDA?
☐demo
☐masyarakat
☐militer
☐perjuangan
☐pekerjaan
menolak
terpecah-belah melakukan
rakyat merebut LSM
tambang
kekerasan
hak
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Halaman 16 dari 30
Materi 12: Pengorganisasian
Apa yang Anda ketahui tentang Pengorganisasian?
☐tempat
☐organisasi ☐
memperbanyak harus
pengorganisasian
kenalan
memiliki
dilakukan untuk
ideologi
mencapai tujuan
☐Organisasi
sering
diselwengkan
untuk
kepentingan
elit
Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan):
Halaman 17 dari 30
☐
pengorganisasian
rakyat harus
digalakkan
Lampiran 2
Evaluasi Pengkaderan FNKSDA Setelah Materi Diberikan
Survei Kuisioner
Nomor: ______ (diisi oleh evaluator)
Lakukan informed consent. Hanya jika peserta setuju mengisi form, maka ia bisa
dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Isi bagian yang kosong dan centang jawaban yang
sesuai.
Seksi 1: Informasi Umum
Hari/Tanggal: ______ /______ /______ Tempat:_____________________
Pengkaderan oleh Wilayah: ____________________________________________________
Nama:
Alamat:
Status pernikahan:
Alasan mengikuti pengkaderan FNKSDA:
Seksi 2: Materi 1-12
Materi 1: Ke-FNKSDA-an
Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA?
☐organisasi
☐tidak tahu
☐organisasi
☐LSM yang
☐Organisasi
Banom NU
apa-apa
yang ingin
bergerak di
yang menolak
menyelamatkan bidang
tambang
ruang-hidup.
lingkungan
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 18 dari 30
Materi 2: Kapitalisme sebagai Teori dan Alat Analisis Sosial
Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme?
☐wacana yang ☐tidak tahu
☐paham kiri
☐teori sosial
☐Paham anti
sangat berat
apa-apa
untuk
agama
mengetahui
kondisi
masyarakat
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 19 dari 30
Materi 3: Kapitalisme Ekstraktif
Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme Ekstraktif
☐ekstraksi sari ☐tidak tahu
☐perusahaan
☐wacana berat ☐satu disiplin
buah
apa-apa
tambang
filsafat
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 20 dari 30
Materi 4: Islam sebagai Teologi Pembebasan
Apa yang Anda ketahui tentang Islam sebagai teologi pembebasan
☐Islam adalah ☐tidak tahu
☐Agama Islam ☐Islam agama ☐Islam
agama untuk
apa-apa
sebagai alat
yang toleran
membuat orang
semua orang
menyudahi
masuk surga
penghisapan
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 21 dari 30
Materi 5: Ketimpangan gender dalam tata kelola SDA
Apa yang Anda ketahui tentang ketimpangan gender dalam tata kelola SDA?
☐tidak tahu
☐perempuan
☐tidak ada
☐adalah
☐para pegawai
apa-apa
adalah korban
hubungannya
urusan laki-laki perusahaan
dengan gender,
lebih banyak
ini masalah
laki-laki
ekonomi
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 22 dari 30
Materi 6: Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia (NU, gerakan agraria, adat,
dan Lingkungan)
Apa yang Anda ketahui tentang Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia
☐NU sebaiknya ☐gerakan
☐gerakan
☐mereka
☐gerakan
jadi partai
sosial tidam
lingkungan
berjuang untuk agraria,
politik
mengakar
tidak mengakar mengakhiri
lingkungan,
ketidakadilan
dan
masyarakat
adat adalah
kumpulan LSM
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 23 dari 30
Materi 7: Kooperasi sebagai tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) alternatif
Apa yang Anda ketahui tentang tata kelola SDA alternatif
☐SDA harus
☐SDA harus
☐SDA
☐SDA harus
☐tidak ada
dikuasai negara dikelola dengan menimbulkan
dikelola rakyat masalah
berkelanjutan
konflik
dengan tata
kelola SDA
sekarang .
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 24 dari 30
Materi 8: Analisis Politik Wacana dan Jaringan
Apa yang Anda ketahui tentang Analisis Politik dan wacana jaringan?
☐media itu
☐tidak tahu
☐analisis
☐ada banyak
☐wacana dan
independen
apa-apa
wacana dan
pihak yang
jaringan adalah
jaringan
terlibat dalam
hal yang
penting untuk
banyak
berbeda
gerakan
jaringan
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 25 dari 30
Materi 9: Public speaking, fasilitasi, kampanye dan berjejaring dalam/dengan
media (sosial dan non-sosial)
Apa yang Anda ketahui tentang public speaking, fasilitasi, kampanye, dan berjejaring
dalam/dengan media?
☐medos
☐dibutuhkan
☐dibutuhkan
☐berjejaring
☐penting
adalah alat
dalam
untuk menjadi itu penting
untuk
kampanye
pengorganisasian politisi
meningkatkan
rakyat
kapasitas
personal
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 26 dari 30
Materi 10: Riset dan Perubahan Sosial
Apa yang Anda ketahui tentang Riset sebagai agenda perubahan sosial?
☐riset
☐riset di
☐setiap orang
☐ilmu harus
☐ilmu dan
dilakukan di
kampus sangat bisa melakukan berpihak
teknologi itu
kampusjelek
riset
harus netral
kampus
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 27 dari 30
Materi 11: Bedah Kasus dengan Kerangka Ideologi, Konteks, Aktor, dan
Kepentingan
Apa yang Anda ketahui tentang kasus konflik SDA?
☐demo
☐masyarakat
☐militer
☐perjuangan
☐pekerjaan
menolak
terpecah-belah melakukan
rakyat merebut LSM
tambang
kekerasan
hak
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 28 dari 30
Materi 12: Pengorganisasian
Apa yang Anda ketahui tentang Pengorganisasian?
☐tempat
☐organisasi ☐
memperbanyak harus
pengorganisasian
kenalan
memiliki
dilakukan untuk
ideologi
mencapai tujuan
☐Organisasi
sering
diselwengkan
untuk
kepentingan
elit
Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran
Anda.
Halaman 29 dari 30
☐
pengorganisasian
rakyat harus
digalakkan
Lampiran 3: Contoh Peta Pemikiran.
Pada dasarnya “peta pemikiran” adalah isi pikiran seseorang tentang sesuatu yang
biasanya ditampilkan dalam bentuk bagan/diagram, dimana pemilik “peta pikiran”
bukan hanya bisa menjelaskan mengapa elemen-elemen dalam peta pemikirannya
berada “terjahit” di sana, namun juga, andaikan yang dipetakan katakanlah sebuah
‘infrastruktur’ (misalnya area tangkapan air), bisa menjelaskan makna hubungan antar
elemen-elemen yang ada, serta makna/fungsi mereka secara keseleruhan sebagai satu
sistem. Contoh pemetaan pemikiran tentang air ditampilkan dalam gambar berikut.
Halaman 30 dari 30
Lampiran 4: Contoh Nukilan Etnografi
Semuanya dikutip dari “Narayan, K. (2012). Alive in the Writing: Crafting Ethnography in
the Company of Chekhov. Chicago: The University of Chicago Press.
Tempat
“Jalan logging yang ditinggalkan selayaknya menjadi salah satu tempat paling terpencil
di bumi. Ia tidak menuju kemanapun. Jika kamu berjalan di sana, itu bisa jadi karena
kamu tersesat atau kamu masuk tanpa izin, atau keduanya. Tanah liat basah
menggumpal pada sepatumu, jika kamu pakai sepatu, menggerogoti tenagamu, dan jika
kamu tidak paki sepatu bot, maka panas matahari dan lumpur sangatlah kejam.
Keseluruhan bukit seolah berujung di sampingmu menuju ke dalam kolam-kolam yang
diam dan bisu dimana nyamuk beranak-pinak. Jalan yang ditinggalkan dengan lekas
kehilangan bentuk mereka, memaksamu masuk dan keluar lembah yang terkikis
dengan lumpur yang kental dimana suatu ketika jembatan pernah berdiri, namun
sekarang ia tersedak oleh tanah yang gembur, tanaman merangkak dengan akar yang
tercerabut dan batang yang miring. Namun, ironisnya, hutan sebagai situs kebenaran
dan keindahan tampaknya paling jelas terlihat dari jalan logging daripada dimana pun,
karena ia menyingkap penampang yang berada di bawah kanopi, tutupan, dan batangbatang tinggi yang terstruktur sangat rapi (h. 35-6).”
Orang
“Dia berumur 71 tahun. Bungkuk, tulang belikat menonjol, salah satu tulang rusuk
patah, ibu jari hilang, seluruh tubuh tertutupi bekas luka dan pukulan yang dia derita di
masa lalu. Dia nyaris tidak memiliki rambut putih; namun rambutnya tampak memudar,
matanya biru, berpijar dan tampak bahagia, kenampakan fisik yang baik. Pakaiannya
compang-camping dan tanpa alas kaki (h. 48).”
Suara
“Caranya bertutur: seakan membutuhkan tenaga besar untuk bangkit dari
kesunyiannya, seolah suaranya berkarat, kehilangan kemampuan dan kebiasaan
berbicara. Dia selalu dikelilingi dan dipagari oleh banyak hal, berdeham, tampak gagap
di tengah kalimat. Secara langsung kamu bisa merasakan bahwa ia merasa tak nyaman.
(h. 70). “
Tubuh
“Di desa-desa Gurung, pintu-pintu sangat rendah, sehingga kamu harus sedikit
membungkuk saat memasuki sebuah rumah. Tempat tidur dan tikar membuat masalah,
karena mereka tidak akan mampu menampung dirimu. Tubuh manusia yang ada di
sana harus menekuk rapat lengan dan kaki, jadi gerakan tak teratur membuatmu
seperti keluar dari sarang. Tubuh saya berubah di Nepal. Selama saya tinggal di sana,
pusat keseimbangan dalam tubuh saya bergeser turun. Ini membuat saya lebih stabil
saat naik dan turun jalanan dan membantu saya bergerak lebih efektif dalam lungi atau
sari. Saya juga menjadi lebih tegak. Membawa beban di kepala membuatku semakin
kuat, dan ketika seikat rumput atau sepanci air diturunkan, aku merasa seluruh
tubuhku menegak, begitu ringan hingga rasanya aku bisa mengambang (h. 103).”
Halaman 31 dari 30
Download