XML - E-Journal Universitas Bung Hatta

advertisement
ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN
PARTAI POLITIK DARI APBN/APBD PASCA DIUNDANGKANNYA UNDANGUNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
Riyan_Hidayat1, Nurbeti1, Suamperi1,
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta.
Email : [email protected]
ABSTRAK
The enactment of Law No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on Political
Parties, be a significant development in the use of financial aid a political party in Indonesia.
The most interesting change is required political parties to use the financial assistance of
political parties from the state budget / prioritize the budget for political education activities,
so that the authors raised concerns about the use of financial aid How political parties after
the release of Act No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on political parties.
weaknesses in the use of financial aid arrangements of political parties after the release of Act
No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on political parties. What efforts do
political parties to use the financial assistance of political parties. The method used in this
study is that normative legal research done by examining library materials or secondary data.
The results of this study it can be concluded that the implementation of the use of financial
assistance to political parties conducted political education budget provision of financial
assistance from the political party National / regional budget is at least 60% of the financial
aid that has been received by the political parties. Constraints of political parties in the use of
financial aid a political party is giving 40% usage limit financial assistance of political parties
from the state budget / Budget.
Keywords: financial assistance, political party, political party financing, the use of budget /
Budgets
perubahan Undang-undang Nomor 2 Tahun
PENDAHULUAN
Diundangkannya
Undang-undang
2008 tentang Partai Politik, Penggunaan
Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan
bantuan
atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008
APBN/APBD, tidak disebutkan batasan
tentang
menjadi
partai politik dalam menggunakan bantuan
perkembangan yang signifikan di dalam
keuangan partai politik dari APBN/APBD,
penggunaan bantuan keuangan partai politik
untuk masing-masing kegiatan pendidikan
di
politik
Partai
Indonesia.
Politik,
Perubahan
yang
paling
menarik adalah diwajibkan partai politik
menggunakan
bantuan
keuangan
keuangan
maupun
partai
politik
kebutuhan
dari
operasional
sekretariat.
partai
Pasca
diundangkannya
Undang-
politik dari APBN/APBD diprioritaskan
undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
untuk kegiatan pendidikan politik. Sebelum
perubahan atas Undang-undang Nomor 2
1
Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang
perubahan atas Undang-undang Nomor
mengalami perubahan signifikan dalam
2 Tahun 2008 tentang partai politik?
penggunaan bantuan keuangan partai politik
untuk
pendidikan
politik,
mempengaruhi
perubahan
pengaturan
lanjut
lebih
3. Upaya-upaya
ikut
dilakukan
terhadap
undang-undang
perubahan.
Partai
Batasan
Politik,
yang
di
politik
dapat
terhadap
politik ?
Tujuan yang hendak dicapai dalam
terhadap Undang-undang Nomor 2 Tahun
tentang
partai
yang
penggunaan bantuan keuangan partai
partai politik, yang sebelumnya berpedoman
2008
apa
penelitian ini adalah:
sebelum
1. Untuk
berikan
mengetahui
penggunaan
bantuan keuangan partai politik pasca
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011
diundangkannya
Undang-undang
tentang perubahan atas Undang-undang
Nomor
2011
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
perubahan atas Undang-undang Nomor
untuk penggunaan bantuan keuangan partai
2 Tahun 2008 tentang partai politik.
politik diprioritaskan terhadap pendidikan
2
2. Untuk
Tahun
mengetahui
tentang
kelemahan-
politik, di atur lebih lanjut oleh peraturan
kelemahan
pemerintah dan peraturan menteri sebagai
bantuan keuangan partai politik pasca
pedoman
diundangkannya
dalam
melaksanakan
bantuan
keuangan partai politik dari APBN/APBD.
Nomor
Berkaitan dengan judul dan latar
2
pengaturan
penggunaan
Undang-
Tahun
2011
undang
tentang
perubahan atas Undang-undang Nomor
belakang masalah yang telah penulis uraikan
2 tahun 2008 tentang Partai Politik
di atas maka permasalahan yang akan
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang
dibahas antara lain:
dapat dilakukan partai politik dalam
1. Bagaimanakah penggunaan bantuan
keuangan
partai
politik
menggunakan bantuan keuangan partai
pasca
politik.
keluarnya Undang-undang Nomor 2
Metodologi
Tahun 2011 tentang perubahan atas
Metode penelitian ini merupakan hal
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008
yang penting bagi peneliti, karena sebagai
tentang partai politik?
pembatas studi agar tidak melebar dan
2. Apa kelemahan-kelemahan pengaturan
menjadi layak, sehingga data yang diperoleh
penggunaan bantuan keuangan partai
sesuai dengan permasalahan yang hendak
politik
Undang-
diteliti. Penelitian ini menggunakan metode
undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian
pasca
keluarnya
2
hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
Bantuan
bahan pustaka atau data sekunder.
Partai Politik.
1. Sumber data
Keuangan
Kepada
(6) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Sumber data yang dipergunakan
Nomor
26
Tahun 2013
dalam penelitian ini terdiri atas:
tentang
a. Bahan hukum primer
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Bahan hukum primer adalah
Perubahan
Atas
Nomor 24 Tahun 2009 tentang
bahan-bahan penelitian hukum yang
Pedoman
didasarkan kepada sumber hukum
Penghitungan,
formal. Dimana bahan hukum ini
Dalam
mempunyai kekuatan mengikat dan
Penyaluran,
berlaku dalam waktu tertentu. Dalam
Pertanggungjawaban
penelitian ini bahan hukum primer
Penggunaan Bantuan Keuangan
yang digunakan adalah bahan hukum
Partai Politik
yang
berkaitan
dengan
Tata
Cara
Pelanggaran
APBD,
Pengajuan,
Dan
Laporan
b. Bahan hukum sekunder
permasalahan yang diangkat dalam
Bahan yang terdiri dari atas
penulisan ini yaitu:
buku-buku literatur penunjang dan
(1) Undang-Undang Dasar (UUD)
laporan data yang akan ada terkait
1945 Negara Kesatuan Republik
dengan penelitian yang dilakukan.
Indonesia
c. Bahan hukum tersier
(2) Undang-undang
Nomor
17
Sumber data tersier adalah
Tahun 2003 tentang Keuangan
bahan hukum yang memberikan
Negara
penjelasan terhadap data primer dan
(3) Undang-undang
Tahun
2006
Nomor
tentang
15
data sekunder.
Badan
d. Bahan Hukum Sekunder
Pemeriksa Keuangan
Bahan
(4) Undang-undang Nomor 2 Tahun
adalah
hukum
bahan
sekunder
hukum
yang
2011 tentang Perubahan Undang-
menjelaskan bahan hukum primer,
undang Nomor 2 Tahun 2008
bahan
tentang Partai Politik
digunakan adalah literatur-literatur
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 83
serta
hukum
buku-buku
sekunder
yang
yang
berkaitan
Tahun 2012 tentang Perubahan
dengan masalah bantuan keuangan
Atas
partai politik
Peraturan
Pemerintah
Nomor 5 Tahun 2009
tentang
3
e. Bahan Hukum Tersier
politik, bantuan keuangan partai politik
Bahan hukum tersier yang
digunakan
dalam
adalah
kamus,
bahasa
hukum,
penelitian
secara
ini
tegas
di
arahkan
pendidikan politik. Aturan
kepada
tersebut
tepatnya
kamus
dapat dilihat dalam Pasal 34 ayat (3a),
kamus
bahasa
ayat (3b)
Undang-undang Nomor 2
Inggris, untuk memberikan petunjuk
Tahun 2011 tentang perubahan atas
maupun penjelasan terhadap bahan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008
hukum primer dan bahan hukum
tentang partai politik, yang menyatakan
sekunder.
sebagai berikut :
2. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Pasal 34 ayat (3a):
Bantuan keuangan dari Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara/Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diprioritaskan untuk
melaksanakan pendidikan politik bagi
anggota Partai Politik dan masyarakat.
Memandang dari pendekatan
masalah dalam penelitian ini bersifat
normatif,
maka
pengumpulan
digunakan
dari
itu
teknik
data
hukum
yang
adalah
dengan
studi
pustaka.
Pasal 34 ayat (3b) :
3. Analisis Data
Pendidikan
Politik
sebagaimana
dimaksud pada ayat (3a) berkaitan
dengan kegiatan:
a. Pendalaman mengenai empat pilar
berbangsa dan bernegara yaitu
Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
b. Pemahaman mengenai hak dan
kewajiban warga negara Indonesia
dalam membangun etika dan
budaya politik
c. Pengkaderan anggota Partai Politik
secara berjenjang dan berkelanjutan.
Analisa data atau analisa
bahan hukum
dilakukan dengan
analisa kualitatif, yaitu dengan cara
menafsirkan gejala yang terjadi,
tidak dalam paparan perilaku, tetapi
dalam sebuah kecenderungan, juga
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan semua bahan hukum
yang berkaitan dengan permasalahan
yang diteliti.
Dari uraian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pasal-pasal diatas
dapat pahami bahwa Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan
1. Dalam penggunaan bantuan keuangan
atas Undang-undang Nomor 2 Tahun
partai politik pasca diundangkannya
2008 tentang partai politik, bahwa, partai
Undang- undang Nomor 2 Tahun 2011
politik diarahkan dalam penggunaan
tentang perubahan atas Undang-undang
bantuan keuangan lebih diprioritaskan
Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai
4
untuk pendidikan politik dibandingkan
kemudian
dengan kebutuhan di luar pendidikan
pemerintah
politik
seperti halnya, konsolidasi
peraturan pemerintah Republik Indonesia
organisasi, perjalanan tugas pengurus
Nomor 83 Tahun 2012 tentang perubahan
dan operasional sekretariat. Pengaturan
atas peraturan pemerintah Nomor 5 Tahun
pengunaan bantuan keuangan partai
2009 tentang bantuan keuangan kepada
politik dalam Undang-undang Nomor 2
partai politik, pengaturan tersebut dapat
Tahun 2011 tentang perubahan atas
dilihat di dalam pasal-pasal berikut :
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008
Pasal 9 ayat (1) :
tentang partai politik
tidak mengatur
Bantuan
di
implementasikan
dengan
oleh
diundangkannya
keuangan
kepada
secara tegas tentang besaran anggaran
Politik
yang bisa digunakan partai politik
penunjang kegiatan pendidikan politik
terhadap kegiatan pendidikan politik.
dan operasional sekretariat Partai Politik.
2. Pasca diundangkannya Undang-undang
digunakan
sebagai
Partai
Pasal 9 ayat (2) :
Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan
Bantuan
atas Undang-undang Nomor 2 Tahun
dimaksud pada ayat (1)
2008 tentang partai politik, di dalam
APBN atau APBD.
pengaturannya
memberikan
dana
mandat
keuangan
sebagaimana
berasal dari
Pasal 9 Ayat (3):
kepada pemerintah untuk mengeluarkan
Bantuan
peraturan pemerintah sebagai pengaturan
Politik digunakan untuk melaksanakan
lebih lanjut tentang bantuan keuangan
pendidikan politik bagi anggota Partai
partai politik, pengaturan tersebut dapat
Politik dan masyarakat paling sedikit 60
dilihat dalam Pasal 34 ayat (4) yang
% (enam puluh persen).
menyatakan sebagai berikut:
Keuangan
kepada
Partai
Dari uraian pasal di atas dapat
Bantuan keuangan dan laporan
penggunaan
bantuan keuangan
kepada Partai Politik sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan (3a)
diatur
lebih
lanjut
dengan
Peraturan Pemerintah
diketahui bahwa, penggunaan bantuan
keuangan partai politik berasal dari
APBN/APBD digunakan paling sedikit
60% dari anggaran yang diberikan
kepada partai politik untuk pendidikan
Berdasarkan Pasal 34 ayat (4) diatas
politik. Penggunaan paling sedikit 60%
dapat kita ketahui bahwa dalam penggunaan
atas anggaran yang diterima partai
bantuan keuangan partai politik masih
politik
diperlukan pengaturan lebih lanjut melalui
untuk
pendidikan
politik
sekaligus memberikan pengaturan lebih
peraturan pemerintah, pengaturan tersebut
lanjut terhadap Pasal
5
34 ayat (3a)
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011
yang diterima oleh partai politik. Tidak
tentang perubahan atas undang-undang
seimbangnya
Nomor 2 Tahun
anggaran
politik,
2008 tentang partai
yang
bantuan
dengan
keuangan
partai
menyatakan
politik untuk operasional sekretariat
penggunaan bantuan keuangan partai
itulah yang menunjukkan adanya usaha-
politik diprioritaskan kepada pendidikan
usaha partai politik mencari dana illegal.
politik.
Partai politik cukup leluasa menggalang
3. Ditetapkannya
hanya
kebutuhan
Peraturan
Pemerintah
dana illegal, karena undang-undang
Tentang
partai politik tidak mengaturnya secara
Nomor 83 Tahun 2012
perubahan atas Peraturan Pemerintah
ketat.
Nomor 5 Tahun 2009 tentang bantuan
Peraturan menteri dalam Negeri
keuangan kepada partai politik, yang
Republik Indonesia Nomor 26
menyatakan bahwa bantuan keuangan
2013 tentang perubahan atas Peraturan
partai politik digunakan paling sedikit
Menteri dalam Negeri Nomor 24 Tahun
60% untuk pendidikan politik, sekaligus
2009
membatasi
penghitungan,
peluang
partai
politik
tentang
pedoman
tata
penganggaran
Tahun
cara
dalam
menggunakan lebih dari 40 % bantuan
APBD,
pengajuan, penyaluran, dan
keuangan
laporan
pertanggungjawaban
partai
untuk
operasional
sekretariat. Operasional sekretariat yang
penggunaan bantuan keuangan partai
merupakan alat pertama bagi politik
politik, pengaturannya
dalam melakukan kegiatan politik, harus
pasal sebagai berikut:
dapat dipenuhi agar kegiatan berjalan
Pasal 23 ayat (1) :
Kegiatan pendidikan politik bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan kesadaran hak dan
kewajiban
masyarakat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
b. Meningkatkan partisipasi politik dan
inisiatif masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara
c. Meningkatkan
kemandirian,
kedewasaan,
dan
membangun
karakter bangsa dalam rangka
memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa.
dengan baik. Kebutuhan partai politik
akan pemenuhan operasional sekretariat
membutuhkan dana yang tidak murah,
karena
gedung
partai
politik
membutuhkan
sekretariat,
komputer,
kendaraan, dan jasa karyawan pembantu
administrasi di sekretariat. Di dalam
memenuhi kebutuhan bantuan keuangan
untuk
operasional
sekretariat
dalam pasal-
partai
politik akan mengalami kesulitan jika
kebutuhan dana operasional sekretariat
lebih dari 40 % dari bantuan keuangan
6
Pasal 23 ayat (2) :
Pendidikan
dimaksud
politik. mengingat pengakderan anggota
politik
pada
sebagaimana
ayat
merupakan
(1) berkaitan
kegiatan
demikian
a. Pendalaman mengenai 4 (empat)
pilar berbangsa dan bernegara yaitu
Pancasila, UUD 1945, Bhineka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
b. Pemahaman mengenai hak-hak dan
kewajiban Warga Negara Indonesia
dalam membangun etika dan budaya
politik; dan
c. Pengkaderan anggota partai politik
secara berjenjang dan berkelanjutan.
APBN/APBD
keuangan
dipergunakan,
dari
sehingga
kebutuhan operasional sekretariat dapat di
maksimal
pengunaannya 40 %
paling
banyak dari bantuan keuangan partai politik
yang diterima . Di dalam mengatasi masalah
pemenuhan
kebutuhan
keuangan
partai
politik di luar pendidikan tersebut partai
juga dapat menggunakan bantuan keuangan
dapat
partai politik dari APBD/APBN paling
politik
dalam
banyak sebesar 40%. Sedangkan untuk
melaksanakan fungsinya tidak saja bertumpu
kebutuhan kampanye menjelang pemilu
dalam kegiatan pendidikan politik, tetapi
partai politik dapat memenuhi dengan
juga harus memenuhi kebutuhan operasional
sumber keuangan partai politik dari iuran
sekretariat
anggota, dan sumbangan yang sah menurut
bahwa
pasal
bantuan
diatas
diketahui
uraian
yang
membutuhkan dana besar maka dengan
dengan kegiatan
Dari
anggaran
Partai
dan
kebutuhan
kampanye
menjelang Pemilu. Di dalam Permendagri
hukum
No. 26/2013 dengan jelas menyebutkan,
SIMPULAN.
yang dimaksud dengan pendidikan politik
1. Penggunaan bantuan keuangan partai
adalah kegiatan
peningkatan
politik pasca diundangkannya Undang-
kesadaran hak dan kewajiban masyarakat
undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
dalam
perubahan atas Undang-undang Nomor 2
berbangsa,
untuk
kehidupan
dan
bermasyarakat,
bernegara
peningkatan
Tahun 2008 tentang partai politik,
partisipasi politik dan inisiatif masyarakat
mengalami
dalam
kehidupan
signifikan di bidang batasan anggaran
berbangsa,
dan
bermasyarakat,
bernegara;
perubahan
yang
cukup
peningkatan
yang dikeluarkan partai politik untuk
kemandirian, kedewasaan, dan membangun
pendidikan politik, sebelumnya di dalam
karakter
bangsa
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008
persatuan
dan
dalam
kesatuan
memelihara
bangsa.
Dari
tentang
partai
politik,
sebelum
penggunaan
bantuan
pengertian dan tujuan pendidikan politik
perubahan,
tersebut partai politik dapat melakukan
keuangan
kegiatan pengkadrean melalui pendidikan
APBN/APBD hanya disebutkan untuk
7
partai
politik
dari
pendidikan
politik
operasional
berlangganan
daya
sekretariat tanpa ada batasan yang harus
pemeliharaan
data
di keluarkan terhadap kegiatan tersebut.
pemeliharaan peralatan kantor.
Pendidikan
dan
politik
jasa,
dan
arsip,
menjadi
Di dalam pengunaan bantuan
prioritas dalam menggunakan anggaran
keuangan bersumber dari APBN/APBD
bantuan keuangan partai politik dari
partai politik harus memberikan laporan
APBN/APBD adalah:
pertanggungjawaban
berkaitan
dengan
mengenai
4 (empat)
yang
dan
kegiatan yang
pendalaman
Pemeriksaan
kepada
Badan
Keuangan
(BPK)
pilar berbangsa
sebagaimana diatur dalam Pasal 34 A,
dan bernegara yaitu Pancasila, UUD
Ayat (1) Undang-undang No 2 Tahun
1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara
2011
Kesatuan
Republik
Undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai
pemahaman
mengenai hak-hak dan
Politik, bahwa Partai
kewajiban Warga Negara Indonesia
menyampaikan laporan
dalam membangun etika dan budaya
pertanggungjawaban
politik dan berkelanjutan.
pengeluaran yang bersumber dari dana
Indonesia,
tentang
Perubahan
Undang-
Politik
wajib
penerimaan
dan
Dalam melaksanakan kegiatan
bantuan
Anggaran Pendapatan
pendidikan politik partai politik dapat
Belanja
Negara
melakukannya melalui kegiatan seminar,
Pendapatan
lokakarya, dialog interaktif, sarasehan
kepada Badan
dan workshop. Pemberian anggaran
(BPK) secara berkala 1 (satu) tahun
pendidikan
politik
dari
bantuan
sekali untuk di audit paling lambat 1
keuangan
partai
politik
dari
(satu) bulan setelah tahun anggaran
APBN/APBD paling sedikit adalah 60 %
dari
bantuan
keuangan
yang
Belanja
Pemeriksa
Daerah
Keuangan
telah
2. Kemampuan keuangan partai politik
dalam memenuhi kebutuhan menjadi
keuangan
kunci dalam kelancaran partai politik
partai politik dari APBN/APBD untuk
dalam melaksanakan fungsinya. Selain
operasional sekretariat partai politik
melaksanakan pendidikan politik partai
paling banyak adalah 40 % dari bantuan
politik juga harus memenuhi kebutuhan
keuangan yang telah diterima oleh partai
sekretariat.
politik. Kegiatan operasional sekretariat
memenuhi biaya administrasi umum,
tersebut
yang
berlangganan
daya
umum,
pemeliharaan
data
adalah
menyangkut,
bantuan
Anggaran
berakhir.
diterima oleh partai politik.
Pengunaan
dan
dan
dan
kegiatan
administrasi
8
Partai
politik
dan
dan
harus
jasa,
arsip,
pemeliharaan peralatan kantor. Bantuan
Negara dan merangkap Pembimbing II yang
keuangan partai politik diberikan secara
telah
proporsional terhadap partai politik,
motivasi
akan menjadi kendala bagi partai politik
penyelesaian penulisan skripsi ini juga tidak
yang lebih sedikit mendapatkan bantuan
terlepas dari bimbingan dan dukungan dari
keuangan
dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan
memenuhi
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
sekretariat
1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H., M.H, selaku
partai
APBN/APBD
kebutuhan
politik
untuk
operasional
tersebut, dengan
menetapkan
paling
diterima
partai
politik
untuk
dan
karyawati
Fakultas
Hukum
Universitas Bung Hatta.
melakukan
kegiatan
3. Buat Ayahanda tercinta Selmetri, dan
anggota,
yang
Ibunda tersayang Netti Arjuna yang
cukup
banyak
selalu mendo’akan dan memberikan
ke
dalam
Pengkaderan
dapat
itu,
Universitas Bung Hatta, serta karyawan
partai politik dari APBN/APBD, partai
membutuhkan
Selain
2. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum
3. Dalam menggunakan bantuan keuangan
dapat
petunjuk.
bimbingan,
Bung Hatta.
operasional sekretariat.
politik
dan
arahan,
Dekan Fakultas Hukum Universitas
banyak 40% dari bantuan keuangan
yang
memberikan
biaya
dikelompokkan
dukungan baik moril maupun materil.
pendidikan politik. Dengan dimaksudkan
4. Buat kakak saya Donny Arjuna, S.T,
pengkaderan anggota partai politik ke
Defri Gusnadi, S.E, dan adik tercinta
dalam kegiatan pendidikan politik dapat
Yerila Lispa Dewi, terima kasih atas
membantu
dukungannya, motivasi dan semangat
partai
memaksimalkan
keuangan
politik
pengunaan
partai
politik
ke
untuk
bantuan
selama ini.
dalam
5. Teristimewa buat (Yulsandra Defil, S.H,
operasional sekretariat paling banyak 40
Mila Artika, S.H,, Yuli Elfita, S.H, Deka
% dari bantuan keuangan yang diterima
Putra, S.H,) yang telah membantu dan
oleh partai politik.
memberikan dorongan dari awal hingga
skripsi ini selesai.
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyadari bahwa dalam
6. Seluruh mahasiswa Fakultas Hukum
penyelesaian skripsi tidak terlepas dari
Universitas Bung Hatta Angkatan 2010.
bantuan, Ibu Nurbeti, S.H., M.H, selaku
pembimbing
sekaligus
Wakil
7. Buat semua rekan-rekan seperjuangan
Dekan
yang
telah
berpartisipasi
dalam
Fakultas Hukum dan Bapak Suamperi, S,H.,
memberikan masukan dan do’a dalam
M,H selaku Ketua Bagian Hukum Tata
penyelesaian skripsi ini.
9
Semoga Allah S.W.T memberikan
B. Perundang-undangan
balasan yang sebesar-besarnya atas jasa-
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
jasa, kebaikan, serta bantuan yang telah
diberikan kepada penulis.
Undang-undang No 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
Akhir kata penulis sampaikan semoga
skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang
Badan
Pemeriksa
Keuangan
sendiri dan bagi pembaca. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No 2 Tahun 2011
tentang Perubahan Undang-undang
No 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik
A. Buku-buku
Jimly Asshiddiqie, 2012, Perkembangan
dan Konsolidasi Lembaga Negara,
Jakarta, Sinar Grafika
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 5
Tahun 2009
tentang Bantuan
Keuangan Kepada Partai Politik
Mahfud MD, 2001, Dasar dan Struktur
Ketatanegaraan
Indonesia,
Jakarta: PT Rineka cipta
Miriam Budiardjo, 2008, Dasar-dasar
Ilmu politik, Jakarta, CV. Prima
Grafika
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
26
Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 24 Tahun
2009 tentang Pedoman Tata Cara
Penghitungan,
Penganggaran
Dalam APBD,
Pengajuan,
Penyaluran,
dan
Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan
Bantuan Keuangan Partai Politik
Ramlan Surbakti, Didik Supriyanto,
2011, Pengendalian Keuangan
Partai Politik, Jakarta, Kemitraan
bagi
Pembaruan
Tata
Pemerintahan.
Said Gatara, Dzulkiah Said, 2007,
Sosiologi Politik, Bandung, CV.
Pustaka Setia
C. Lain-lain
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
Penelitian
Hukum.
Jakarta,
Universitas Indonesia (UI-Press)
Wikipedia. Partai Politik di Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Parta
i_politik_di_Indonesia, di akses
6 Augustus 2014, Pukul. 09.30.
WIB.
Didik Supriyanto Dan Lia Wulandari,
2012, Bantuan Keuangan Partai
Politik, Yayasan Perludem,
Veri
Wikipedia. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara,
http://id.wikipedia.org/wiki/Ang
garan_Pendapatan_dan_Belanja
Negara di akses 6 Augustus
2014, Pukul. 19.30. WIB
Junaidi dkk, 2011,Anomali
Keuangan
Partai
Politik,
Kemitraan bagi Pembaruan Tata
Pemerintahan, Jakarta..
10
11
Download