3.8 fungsi bahasa indonesia

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BAHASA INDONESIA UMB
POKOK BAHASAN :
FUNGSI dan KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Kompetensi
Dasar
Mahasiswa dapat memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Sistem
Informasi
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
90008
Kundari,S.Pd, M.Pd.
Abstract
Kompetensi
Mengenal kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia
Mahasiswa mampu memahami
fungsi dan kedudukan bahasa
Indonesia,mampu memahami
kedudukan bahasa Indonesia,
mampu memahami isi undangundang
3
FUNGSI dan KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
3. 1 Standar Kompetensi:
Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami
fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
3. 2 Kompetensi Dasar :
1. Mahasiswa mampu memahami fungsi bahasa Indonesia.
2. Mahasiswa mampu memahami kedudukan bahasa Indonesia.
3. Mahasiswa memahami isi Undang-undang Bahasa.
3. 3 Indikator :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mampu menjelaskan sejarah bahasa Indonesia.
Mampu menjelasakan fungsi bahasa Indonesia.
Mampu menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia
Mampu menjelaskan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan
Mampu menjelaskan tentang politik bahasa nasional
Mampu menjelaskan isi Undang-undang Bahasa.
3. 4 Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa
Austronesia dari cabang bahasa Sunda Sulawesi, yang dipakai sebagai lingua
franca di Nusantara sejak abad awal penanggalan modern.
Pada zaman kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu banyak digunakan
sebagai bahasa penghubung antar suku di pelosok nusantara. Bahasa Melayu
juga digunakan sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara
maupun dari luar nusantara, serta digunakan dalam penyebaran agama Islam.
BahasaMelayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak abad ke7.bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di
2016
2
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
kedukan Bukit Karangka tahun 683 M. Di Palembang tepatnya di Talang Tuwo
berangka tahun 684 M, di Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bukit Barat),
Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan
huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuno.
Awal abad ke-20 perpecahan dalam baku tulisan bahasa Melayu mulai
terlihat, sejak tahun 1901, Indonesia sebagai jajahan Hindia Belanda
mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, yang diawali dari penyusunan kitab logat
Melayu. Penyusunan buku itu dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Sutan Ibrahim.
A Teuw dalam Minto Rahayu menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia ialah
bahasa perhubungan yang telah berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan
di kalangan penduduk kawasan Asia Selatan, dan setelah bangkitnya
pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX, dengan insyaf diangkat dan
dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan.
Kemudian pada tahun 1908 pemerintahan Hindia Belanda (VOC)
mendirikan sebuah taman bacaan yang diberi nama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat). Tahun 1917 Taman Bacaan Rakyat (TBR)
berubah namanya menjadi Balai Pustaka.
Sejak Balai Pustaka dibuka, banyak sekali bermunculan pengarang muda
yang menghasilkan karya novel, seperti novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli,
Salah Asuhan karya Abdul Muis, dan lain sebagainya.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara juga mempengaruhi
dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa
Indonesia, oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia
dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 secara sosiologis,
terdapat pada butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Sedangkan secara yuridis bahasa Indonesia diikrarkan setelah
kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945. Telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia yaitu:
a. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdagangan.
b. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa
Melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
c. Suku Jawa, suku Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional
2016
3
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
d. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
Kebudayaan dalam arti yang luas.
3.5 Fungsi – fungsi bahasa secara umum
Secara umum fungsi bahasa yang paling dikenal yaitu sebagai alat komunikasi dan
berinteraksi sesama manusia. Namun terdapat tambahan beberapa fungsi bahasa seperti :
1. Fungsi Instrumental
Yaitu bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu.
2. Fungsi Regulatoris
Yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain.
3. Fungsi Interaksional
Yaitu bahasa digunakan untuk bearinteraksi dengan orang lain.
4. Fungsi Personal
Yaitu bahasa yang dapat digunakan seseorang untuk berinteraksi dengan orang
lain.
5. Fungsi Heuristik
Yaitu bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu.
6. Fungsi Imajinatif
Yaitu bahasa dapat digunakan untuk menciptakan dunia imajinasi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan gagasan,pikiran dan perasaan, baik yang
sebenarnya atau imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imajinasi ini biasanya berupa
karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk
kesenangan penutur maupun pendengarnya.
7. Fungsi Representasional
Yaitu bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi dan dapat dipahami oleh
orang lain sebagai alat komunikasi.
3. 6 Fungsi Bahasa Indonesia secara khusus :
Bahasa Indonesia memiliki empat fungsi, diantaranya:
a. Sebagai alat komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau
dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan
2016
4
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
mewarisi semua yang pernah dicatat dengan tujuan tertentu. Kita ingin
dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat
diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap
pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita
ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca
atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita.Kita
menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan
kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara
lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku
untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa
yang komunikatif”.Misalnya, kata mikro hanya dipahami oleh orang-orang
dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata kecil atau sempit lebih
mudah dimengerti oleh masyarakat umum.
b. Sebagai alat ekspresi diri
Bahasa sebagai alat ekspresi diri sekaligus pula merupakan alat
untuk menunjukkan identitas diri.Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan
sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa
dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.Bahasa menjadi cermin
diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
Dengan bahasa, orang lain akan memahami perasaan yang kita
rasakan, misalnya saat kita mengalami suatu masalah kita menceritakan
kepada orang lain menggunakan bahasa, maka orang lain akan mengerti.
Berbeda jika kita hanya diam saja.
c. Sebagai alat integrasi
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,
memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalamanpengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh
memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan
kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokanbentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia
memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
Sebagai contoh saya bersuku sunda bertemu teman saya yang
berasal dari suku Papua. Jika kami menggunakan bahasa dari suku kami
masing-masing maka kami tidak akan saling mengerti satu sama lain.
Tapi, dengan menggunakan bahasa Indonesia kami dapat berkomunikasi
dengan mudah.
2016
5
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
d. Sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif.Kontrol sosial ini
dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.Berbagai
penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui
bahasa.Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu
contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial.Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik
merupakan alat kontrol sosial.Kita juga sering mengikuti diskusi atau
acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio.Iklan layanan
masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping
itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang
lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat
mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk
tulisan.Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur
menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan
tenang.
3. 7
Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Berdasarkan sumpah pemuda 1928, kedudukan Bahasa Indonesia
sebagai nasional yang berfungsi :
a. Lambang jati diri (identitas)
Berarti bahasa Indonesia merupakan simbol dari negara
Indonesia beserta penduduknya. Dimana bangsa lain akan
mengetahuibahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi
Indonesia.
b. Lambang kebanggaan bangsa
Dengan memiliki bahasa Indonesia, kita harus bangga dan
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
republik Indonesia.
c. Alat pemersatu
Sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai
latar belakang, etnis dan sosial budaya yang berbeda-beda.
d. Alat penghubung antarbudaya dan antar daerah
2016
6
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Diantara suku yang beraneka raga mini diperlukan bahasa
pemersatu yakni bahasa Indonesia yang dapat menjadi
pemersatu bangsa dan budaya yang berbeda-beda ini.
2. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara yang berfungsi :
a. Bahasa resmi negara :
Kedudukan pertama dari kedudukan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa
Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai
saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulis.
b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
:Kedudukan kedua dari kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak
juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam
meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa
ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
c. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintahan :
Kedudukan
ketiga dari kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam
hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi
massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi :Kedudukan
keempat dari kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer,
majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena
2016
7
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan
tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan
bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum
tentu akan mengerti.
3.8 FUNGSI BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi
bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di
Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agamapun bahasa Indonesia
mempunyai posisi yang penting.
Bahasa nasional kita , yang dinamakan bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu, yakni salah satu rumpun bahasa daerah di bumi nusantara ini.
Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mempersatukan
bangsa yang terdiri dari berbagai ragam suku. Bahasa Indonesia dipergunakan
sebagai alat pemersatu dalam perjuangan fisik maupun diplomasi pada saat era
penjajahan Belanda. Selanjutnya bahasa Indonesia ini secara luas dipergunakan di
hampir seluruh bidang kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki dua fungsi utama yakni sebagai bahasa
Nasional dan bahasa Negara. Sebagai bahasa nasional momen yang tidak kita
lupakan adalah Sumpah Pemuda. Dari peristiwa bersejarah itulah akhirnya muncul
kesadaran “ Berbahasa yang satu Bahasa Indonesia”.
A. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
(1) Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional
Kedudukan pertama dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir-bulir
Sumpah Pemuda . Yang bunyinya sebagai berikut :

Kami putera dan puteri Indonesia mengaku, bertumpah darah satu tanah
air Indonesia.
2016
8
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id

Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa
Indonesia.

Kami puera dan puteri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Sebagai identitas nasional, para duta besar, para menteri luar negeri, presiden, dan lainlain , wajib menggunakan bahasa Indonesia ketika mereka berpidato untuk merefleksikan
kepentingan nasional Indonesia.
(2) Bahasa Indonesia sebagai lambang kebangsaan bangsa.
Kedudukan kedua dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dibuktikan dengan masih digunakannya bahasa Indonesia sampai
sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah mereka
harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya.
(3) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan ketiga dari kedudukan bahasa Indonesis sebagai bahasa
Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya bahasa Indonesia dalam
berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja buku, koran, acara
pertelevisian, siaran radio, website, dan lain-lain. Karena Indonesia memiliki
beagam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara
semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan kedudukan keempat dari kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagai alat pemersatu bangsa
yang berbeda suku,agama,ras,adat istiadat dan budaya.
B. Sebagai bahasa negara bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut :
(1) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. Kedudukan pertama
dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI
2016
9
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
1945. Mulai saat ini dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan lainnya baik dalam bentuk lisan maupun
tertulis.
(2) Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Kedudukan kedua dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi mata pelajaran
yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatan
perkembangan bahasa Indonesia.
(3) Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Kedudukan ketiga dari kedudukan bahasa Indonesia dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah
dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat tepat diterima oleh masyarakat.
(4) Bahasa Indonesia sebagai pengembangan kedudukan nasional ilmu dan
teknologi. Kedudukan keempat dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara dibuktikan dengan penyebaran imu pengetahuan dan
teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalahmajalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin
bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis
dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang
lain belum tentu mengerti.
2016
10
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
3.9 Bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dan Seni.
Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa Indonesia
wajib digunakan sebagai bahasa pengantar di seluruh lembaga pendidikan. Sebagai
konsekuensi logisnya semua jenjang pendidikan, wajib mengajarkan mata pelajaran
bahasa Indonesia ini dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Dan
intuk itu beberapa payung hukumnya sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No.20
tahun 2003 tentang Sindiknas, Permen No.22 tentang standart isi sampai dengan
SK Dirjen Dikti No.43 tahun 2006 tentang mata kuliah Pengembangan kepribadian.
Sebagai konsekuensinya pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di lembaga pengantar di lembaga pendidikan tersebut, maka materi
pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini
dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Apabila ini dilakukan, sangatlah membantu
peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek). Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang
sebagai iptek yang sejajar dengan bahasa Inggris.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa ilmu, Alex dan Achmad HP
meyampaikan bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai pendukung ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk kepentingan pembangunan nasional.
Penyebarluasan teknologi dan pemanfaatannya kepada perencanaan pembangunan
negara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Penulisan dan
penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran dan perkuliahan di lembaga
– lembaga pendidikan untuk masyarakat umum dilakukan dengan menggunakan
bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat Indonesia tidak lagi sepenuhnya
bergantung kepada bahasa asing dalam upaya mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2016
11
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam
pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana
berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan
cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa ragam ipteks itu harus hemat dan cermat karena
menghendaki
respons
yang
pasti
dari
pendengar
dan
pembacanya.Kaidah-kaidah sintaktis dan bentukan-bentukan bahasa dan
ranah penggantinya harus mudah dipahami.Kehematan penggunaan
kata, kecermatan dan kejelasan sintaktis yang berpadu dengan
penghapusan unsur-unsur yang bersifat pribadi dapat menghasilkan
ragam ipteks yang umum.
Kalimat ipteks yang panjang-panjang hanya dapat direspons
secara langsung oleh pembaca yang terlatih.Pembaca dan penyimak
ragam bahasa ipteks itu diharapkan tidak memperoleh informasi yang
keliru.Kelugasan, keobjektifan, dan keajegan/konsistensi bahasa ipteks
itulah yang membedakannya dengan bahasa ragam sastra yang
subjektif, halus, dan lentur, sehingga interpretasi pembaca yang satu
kerapkali sangat berbeda dengan interpretasi dan apresiasi pembaca
lainnya.
Ihwal pengembangan bahasa Indonesia ragam ipteks, hal itu
dapat dihubungkan dengan klasifikasi bidang ilmu yang lazim berlaku di
Indonesia, yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan
ilmu pengetahuan budaya. Yang menjadi masalah sekarang adalah unsur
ip (ilmu pengetahuan) pada ipteks itu merujuk pada bidang ilmu yang
mana?Apalagi sekarang ini telah berkembang teknologi komunikasi dan
informasi,
seperti
internet,
e-mail,
e-business,
e-commerce,
cybertechnology, teleducation, cybercity dan lain-lain.
Kita ambil contoh kata valid yang dipungut dari bahasa
Inggris.Orang Inggris menyerap kata itu dari kata validus dari bahasa
Latin. Dengan menggunakan proses morfologis bahasa Inggris,
terbentuklah kata-kata validity, validate, validly, dan validness. Kata-kata
itu dalam kamus bahasa Inggris ada dalam satu lema (entry). Jika kita
bandingkan kata-kata pungut dalam kamus bahasa Inggris dengan kata
pungut dalam kamus bahasa Indonesia, maka akan terlihat adanya
perbedaan yang mencolok.
Dalam rangka mengembangkan kosakata bahasanya, orang
Inggris mempertahankan sistem dan kaidah kebahasaannya secara ajeg
(konsisten).Sikap bahasa yang demikian itu tidak tampak dalam kamuskamus bahasa Indonesia, termasuk Kamus Besar Bahasa Indonesia
2016
12
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
dalam edisi terbarunya. Kata valid dan validitas diserap langsung dari
bahasa Inggris tanpa mengalami proses morfologis bahasa Indonesia,
sehingga kedua kata tersebut merupakan dua lema yang berbeda.
Untuk kata valid itu, para leksikograf Kamus Besar Bahasa
Indonesia tidak menurunkan kevalidan sebagai padanan kata
validness.Bahkan akhir-akhir ini kita sering mendengar dan membaca
pemakaian kata validasi sebagai padanan kata validation.
Penyerapan kata validate sangat sulit bahkan tidak mungkin
dilakukan tanpa proses morfologis bahasa Indonesia. Dengan
menggunakan kaidah morfologi bahasa Indonesia, dapat diturunkan kata
memvalidkan.Dengan menggunakan kaidah morfologi bahasa Indonesia,
penyerapan itu sesungguhnya dapat berlangsung lebih mudah dan
ajeg.Dari kata valid dapat diturunkan kata-kata kevalidan, memvalidkan,
pemvalidan, dan secara valid, yang merupakan sinonim kata keabsahan,
mengabsahkan, pengabsahan, dan secara absah.
3.10
Politik Bahasa Nasional
Pada prinsipnya, politik bahasa nasional adalah pengelolaan penggunaan
bahasa nasional, untuk diteliti dan dikembangkan sesuai dengan kedudukan dan
fungsinya. Dalam upaya pengelolaan dan pengembangan bahasa Indonesia ini perlu
payung hukum yang harus diprakarsai oleh keputusan-keputusan politik, kongres
bahasa Indonesia dan undang-undang bahasa adalah priranti politik bahasa
nasional yang sangat strategis untuk pengembangan bahasa ke depan.
Politik bahasa nasional mulai didengungkan sejak 29-30 Oktober
1974 di Jakarta dengan penyelenggaraan Praseminar Politik Bahasa
Nasional, disusul dengan seminarnya 25-28 Februari 1975 di Jakarta. Dalam
kedua pertemuan tersebut, para tokoh dan budayawan membahas masalah
bahasa yang bersangkutan dengan masalah nasional secara luas.
Dalam pidato pengarahan, Amran Halim, Ketua Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, menyatakan bahwa tujuan politik bahasa
nasional adalah :
a. Perencanaan dan perumusan kerangka dasar kebijaksanaan dalam
kebahasaan.
b. Perumusan dan penyusunan ketentuan-ketentuan dan pengembangan
kebijakasanaan umum mengenai penelitian, pengembangan pembakuan,
dan pengajaran bahasa dan sastra.
c. Penyusunan rencana pengembangan kebijaksanaan/nasional.
2016
13
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan kebijaksanaan bahasa nasional yang berencana, terarah,
dan terinci dapat diatur fungsi antara bahasa Indonesia dan bahasabahasa daerah, serta antara bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa asing
yang digunakan di Indonesia. Yang jelas, politik bahasa nasional
menempatkan bahasa Indonesia sebagai urusan negara, karena sesuai
dengan bunyi UUD 1945 Bab XV, Pasal 36: Bahasa Negara adalah
Bahasa Indonesia.
Ketentuan ini menyatakan bahwa Bahasa Indonesia tidak lagi dipakai
sebagai bahasa perhubungan, tetapi juga sebagai bahasa resmi
kenegaraan.Sebagai alat satu implementasi politik bahasa, sekarang
(2007) sedang dibahas Rencana Undang-Undang Bahasa.
a. Pengembangan nasional.
b. Pengembangan kesusastraan nasional Sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia dipakai dalam.
c. Pelaksanaan administrasi pemerintahan.
d. Pendidikan dan pengajaran baik yang dikelola oleh pemerintah
maupun swasta.
e. Peningkatan mutu media massa.
f. Penulisan buku-buku pelajaran dan buku-buku ilmu pengetahuan
(baik asli maupun terjemahan).
Menurut Dendy Sugono, politik bahasa nasional adalah kebijakan di bidang
kebahasaan dan kesastraan secara nasional, yaitu kebijakan yang meliputi bahasa
Indonesia, bahasa daerah dan penggunaan bahasa asing.
Kebijakan bahasa nasional itu perlu dirumuskan berdasarkan penelitian
berbagai aspek bahasa dan satra, baik masa lalu (diakronis) maupun masa kini
(sinkronis). Hasil penelitian itu diolah untuk dimodifikasi sebagai ai samping untuk
keperluan acuan pengguna bahasa, di samping untuk keperluan dokumentasi. Dari
waktu ke waktu aspek bahasa yang digarap dalam telaah bahasa adalah kosa kata
dan tata bahasa yang kemudian telaah itu berkembang ke aspek fonologi setelah
para ahli bahasa memanfaatkan ilmu fisika.
Pada perkembangannya selanjutnya sosiologipun mempengaruhi telaah
bahasa tidak hanya berkaitan dengan kata dan tata cara penggunaannya untuk
berpikir, berekspresi, dan berkomunikasi serta bagaimana menghasilkan bahasa
tetapi mencakup masyarakat pengguna bahasa yang bersangkutan.
2016
14
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Minto
Rahayu selanjutnya menyampaikan bahwa dalam penetapan politik
bahasa nasional, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
(1) Latar belakang penutur bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia yang memiliki
keanekaragaman dalam bahasa ibu, adat istiadat, budaya,pendidikan, bahkan
kepentingan.
Mungkinkah bahasa Indonesia memiliki satu corak untuk seluruh
pemakainya? Untuk bahasa tulis lebih memungkinkan dibandingkan dengan
bahasa lisan.Bahasa lisan lebih banyak kelonggaran baik dalam
struktur maupun kosakatanya yang ditimbulkan oleh pengaruh bahasa
daerah, pengaruh orang yang diajak bicara, pengaruh tempat dan
suasana/situasi pembicaraan.Pada bahasa yang telah mantap (Inggris,
Belanda), bahasa lisan dan tulisan ragam resmi hampir tidak berbeda.
Hendaknya ragam lisan bahasa Indonesia dalam tuturan resmi, seperti
pidato, diskusi, ceramah, kuliah juga demikian.
(2) Bahasa Indonesia lisan dan tertulis, bahasa Indonesia mengenal bentuk lisan
dan bentuk tulis, yang memiliki karakteristik perbedaan. Bahasa lisan di setiap
daerah memiliki dialek/corak yang tersendiri karena pengaruh adat dan budaya
setempat. Bahasa lisan jauh lebih sulit dibakukan daripada bahasa tulis.
Bahasa Indonesia mengenal bentuk bahasa lisan dan bahasa tulis, yang
memiliki perbedaan.Bahasa lisan di tiap daerah memilik coraknya sendiri-sendiri
karena pengaruh bahasa setempat atau pengaruh antar individu dilihat dari segi
kedudukan sosialnya, atau dari segi adat.Bahasa tulis dapat dibakukan dan
tidak sulit untuk diikuti, bahasa lisan tidak demikian.Dalam bahasa tulis, situasi
harus diterapkan dalam kalimat-kalimat yang harus sempurna, tidak demikian
dengan bahasa lisan yang dibantu oleh intonasi, gerak-gerik, mimik.
(3) Kosa kata bahasa daerah. Perekayasaan bahasa Indonesia oleh bahasa daerah
dan bahasa asing telah menyerap berbagai unsur fonologi, morfologi, dan
sintaksis serta kosa kata yang tidak sedikit jumlahnya. Bahasa daerah
hendaknya diajarkan sebagai pendukung bahasa nasional.
Bahwa pemerkayaan bahasa Indonesia oleh bahasa daerah dan bahasa asing
telah menyerap berbagai unsur fonologi, morfologi, dan sintaksis serta kosakata
yang tidak sedikit jumlahnya. Bahasa daerah tetap dipertahankan sebagai
bahasa perhubungan setepat dan diwadahi, dipertahankan dan dikembangkan
keberadaannya.Bahasa daerah dapat juga diajarkan di sekolah sebagai mata
pelajaran untuk mendukung pendokumentasian, dan untuk pengembangan
bahasa nasional.
2016
15
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
(4) Peranan bahasa asing. Bahasa Indonesia perlu diperkaya dan disempurnakan
dengan berbagai istilah agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu dan
teknologi modern. Perlu penetapan kebijaksanaan tentang kedudukan bahasa
asing dalam kepentingan nasional dan tujuan yang hendak dicapai dalam
pengajaran bahasa asing.
Bahasa bahasa Indonesia perlu diperkaya dan disempurnakan dengan
berbagai istilah agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu dan teknologi
modern.Perlu penetapan kebijaksanaan tentang kedudukan bahasa asing dalam
kepentingan nasional dan tujuan yang hendak dicapai dalam pengajaran bahasa
asing.Indonesia menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama karena
perannya dalam hubungan internasional dan bahasa ilmu serta teknologi modern.
Banyaknya unsur asing masuk dalam kosakata Indonesia tidak perlu terlalu
dirisaukan karena akan membuat bahasa Indonesia kaya dan mantap, tentu saja,
kita lebih mengutakan swadaya bahasa, dengan mengangkat kembali unsur
asli/lama yang telah tenggelam bila unsur tersebut cocok dengan padan kata asing,
atau bentukan baru untuk menemukan makna baru yang singkat, tepat, dan teliti.
source : Bapak Mulyono, S.Pd (Dosen Prodi Bahasa Indonesia, UAD)
3.11
Undang – Undang Bahasa.
Sejak 9 juli 2009 keberadaan dan penggunaan bahasa Indonesia sudah diatur
dalam undang – undang no.24 tahun 2009 tentang “bendera, bahasa dan lambang
negara serta lagu kebangsaan”. Undang-undang ini yang antara lain berdasarkan
niat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, juga menjaga
kehormatan dan menunjukkan kedaulatan bangsa dan negara, serta menciptakan
ketertiban, kepastian dan standarisasi penggunaan bahasa, patut kiranya kita
sambut dengan gembira dan semangat. Bahasa Indonesia dalam undang-undang ni
disebut berfungsi sebagai jati diri bangsa dan kebanggaan nasional, juga dkukuhkan
sebagai bahasa resmi negara.
Dengan demikian, bahasa Indonesia ” wajib ” digunakan dalam pidato resmi
para pejabat negara, “wajib” digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan
nasional, “wajib” digunakan dalam pelayanan administrasi, ” wajib” digunakan dalam
komunikasi resmi dilingkungan kerja pemerintah dan swasta, dan “wajib” digunakan
2016
16
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
dalam informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar
negeri yang beredar di Indonesia.
Bahasa Indonesia juga
“wajib” digunakan untuk petunjuk jalan, fasilitas
umum dan rambu umum, serta “wajib” digunakan dalam informasi yang disampaikan
melalui media massa. Pemerintah pun “wajib” mengembangkan, membina, dan
melindungi bahasa dan satra Indonesia.
Bahasa Indonesia jika dilihat dari sejarah perkembangannya jelas jauh lebih
panjang daripada sejarah Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan
sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat
itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi
bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku
bangsa di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa
Indonesia mempunyai posisi penting. Jadi kesimpulannya bahasa Indonesia memiliki
dua fungsi utama, yakni sebagai Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa Negara.
Sebagai bahasa nasional momen yang tidak dilupakan adalah Sumpah
Pemuda. Dari peristiwa bersejarah itulah akhirnya muncul kesadaran “Berbahasa
Satu Bahasa Indonesia” dan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai :
(1) Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
(2) Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggan Bangsa.
(3) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
(4) Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama,
ras,adat istiadat dan budaya.
3. 12 Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009 tentang
bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.
2016
17
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
2. Komposisi bab I ketentuan umum 3 pasal, bab II bendera negara 20
pasal, bab III bahasa negara 21 pasal, bab IV lambang negara 22 pasal,
babV lagu kebangsaan 6 pasal, bab VI hak dan kewajiban warga negara
1 pasal, bab VII ketentuan pidana 6 pasal, bab VIII ketentuan peralihan 1
pasal, bab IX ketentuan penutup 2 pasal3.uu 24 2009.
3. Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang
dimaksud denganBahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional
yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan secara turun-temurun
oleh warga negara Indonesia di daerah-daerah di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa asing adalah bahasa selain
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
4. Pasal 2 Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan sebagai simbol identitas wujud eksistensi bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan asas: a.
persatuan; b. kedaulatan; c. kehormatan; d. kebangsaan; e.
kebhinnekatunggalikaan; f. ketertiban; g. kepastian hukum; h.
keseimbangan; i. keserasian; dan j. keselarasan.
5. Pasal 3 Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan bertujuan untuk: a. memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa dan Negara Kesatu-an Republik Indonesia; b. menjaga
kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan c. menciptakan ketertiban, kepastian, dan
standardisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta
lagu kebangsaan.
6. Bab III Bahasa Negara Bagian Kesatuan Umum.
7. Pasal 25 (1) Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi
negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban
bangsa. (2) Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana
pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah
dan antarbudaya daerah. (3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa
2016
18
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional,
pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga,
serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.
8. Bagian Kedua Penggunaan Bahasa
9. Pasal 26 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangundangan.
10. Pasal 27 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi
negara. Penjelasan: Yang dimaksud “dokumen resmi negara” adalah
antara lain surat keputusan, surat berharga, ijazah, surat keterangan,
surat identitas diri, akta jual beli, surat perjanjian, putusan pengadilan.
11. Pasal 28 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang
disampaikan di dalam atau di luar negeri. Penjelasan: Yang dimaksud
dengan “pidato resmi” adalah pidato yang disampaikan dalam forum
resmi oleh pejabat negara atau pemerintahan, kecuali forum resmi
internasional di luar negeri yang menetapkan penggunaan bahasa
tertentu.
12. Pasal 29 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan nasional. (2) Bahasa pengantar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing
untuk tujuan yang mendukung kemampuan berbahasa asing peserta
didik. (3) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan
pendidikan khusus yang mendidik warga negara asing.
13. Pasal 30 Bahasa Indonesia wajib digunakan
administrasi publik di instansi pemerintahan.
dalam
pelayanan
14. Pasal 31 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota
kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi
pemerintah Republik Indonesia, lembaga swastaIndonesia atau
perseorangan warga negara Indonesia. Penjelasan: Yang dimaksud
dengan “perjanjian” adalah termasuk perjanjian internasional, yaitu setiap
perjanjian di bidang hukum publik yang diatur oleh hukum internasional,
dan dibuat oleh pemerintah dan negara, organisasi internasional, atau
subjek hukum internasional lain. Perjanjian internasional ditulis dalam
bahasa Indonesia, bahasa negara lain, dan/atau bahasa Inggris. Khusus
2016
19
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
dalam perjanjian dengan organisasi internasional yang digunakan adalah
bahasa-bahasa organisasi internasional.
15. Pasal 31 … (2) Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam
bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.
Penjelasan: Dalam perjanjian bilateral, naskah perjanjian ditulis dalam
bahasa Indonesia, bahasa nasional negara lain tersebut, dan/atau
bahasa Inggris, dan semua naskah itu sama aslinya.
16. Pasal 32 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang
bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. (2)
Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat
internasional di luar negeri. Penjelasan: Ayat (1) Yang dimaksud “bersifat
nasional” adalah berskala antardaerah dan berdampak nasional. Ayat (2)
Yang dimaksud “bersifat internasional” adalah berskala antar-bangsa dan
berdampak internasional.
17. Pasal 33 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi
di lingkungan kerja pemerintah dan swasta. (2) Pegawai di lingkungan
kerja lembaga pemerintah dan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau
diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa
Indonesia. Penjelasan: Yang dimaksud dengan “lingkungan kerja swasta”
adalah mencakup perusahaan yang berbadan hukum Indonesia dan
perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
18. Pasal 34 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam laporan setiap
lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan.
19. Pasal 35 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam penulisan karya
ilmiah dan publikasi karya ilmiah di Indonesia. (2) Penulisan dan publikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Untuk tujuan atau bidang kajian
khusus dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing.
20. Pasal 36 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama geografi di
Indonesia. (2) Nama geografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya memiliki 1 (satu) nama resmi. (3) Bahasa Indonesia wajib
digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau
permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang,
lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau
dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. (4)
Penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat
2016
20
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai
sejarah, budaya, adat istiadat, dan/atau keagamaan.
21. Pasal 37 (1)Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang
produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang
beredar di Indonesia. (2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilengkapi dengan bahasa daerah atau bahasa asing sesuai
dengan keperluan.
22. Pasal 38 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum,
penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain yang
merupakan pelayanan umum. (2) Penggunaan Bahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa daerah
dan/atau bahasa asing.
23. Pasal 39 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi melalui
media massa. (2) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing yang mempunyai
tujuan khusus atau sasaran khusus.
24. Pasal 40 Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Bahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 39 diatur
dalam Peraturan Presiden.
25. Bagian ketiga pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa
Indonesia.
26. Pasal 41 (1) Pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan
melindungi bahasa dan sastra Indonesia agar tetap memenuhi
kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, sesuai dengan perkembangan zaman. (2)
Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan
oleh lembaga kebahasaan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Penjelasan: Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “pengembangan bahasa” adalah upaya
memodernkan bahasa melalui pemerkayaan kosakata, pemantapan dan
pembakuan sistem bahasa, pengembangan laras bahasa, serta
mengupayakan peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional. Yang dimaksud dengan “pembinaan bahasa” adalah upaya
meningkatkan mutu penggunaan bahasa melalui pembelajaran bahasa di
semua jenis dan jenjang pendidikan serta pemasyarakatan bahasa ke
2016
21
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, pembinaan bahasa juga
dimaksudkan untuk meningkatkan kedisiplinan, keteladanan, dan sikap
positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Yang dimaksud dengan
“pelindungan bahasa” adalah upaya menjaga dan memelihara kelestarian
bahasa
melalui
penelitian,
pengembangan,
pembinaan,
dan
pengajarannya.
27. Pasal 42 (1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan
melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan
dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan
perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan
budaya Indonesia. (2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap,
sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah
koordinasi lembaga kebahasaan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
28. Pasal 43 (1) Pemerintah dapat memfasilitasi warga negara Indonesia
yang ingin memiliki kompetensi berbahasa asing dalam rangka
peningkatan daya saing bangsa. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
fasilitasi untuk meningkatkan kompetensi berbahasa asing sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
29. Bagian keempat peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa
Internasional
30. Pasal 44 (1) Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi
bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. (2)
Peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasi oleh lembaga
kebahasaan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi
Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Penjelasan: Yang
dimaksud “bahasa internasional” adalah bahasa yang digunakan sebagai
sarana komunikasi antarbangsa.
31. Bagian kelima lembaga kebahasaan
32. Pasal 45 Lembaga kebahasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41
ayat (2), Pasal 42 ayat (2), dan Pasal 44 ayat (2) dibentuk sesuai
ketentuan peraturan perun-dang-undangan dan bertanggung jawab
kepada Menteri.
2016
22
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
33. Bab VIII ketentuan peralihan
34. Pasal 72 Pada saat undang-undang ini berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang mengatur bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan baru berdasarkan
Undang-Undang ini.
35. Bab IX Ketentuan PenutupPasal 73 Peraturan pelaksana yang diperlukan
untuk melaksanakan Undang-Undang ini diselesaikan paling lama 2 (dua)
tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
3.13 Ringkasan

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa Melayu sangat
sederhana dan mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.

Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa
persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa
Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945.

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia yaitu:
a. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdagangan.
b. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa
Melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
c. Suku Jawa, suku Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional
d. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
Kebudayaan dalam arti yang luas.
2016
23

Fungsi Bahasa Indonesia :
Bahasa Indonesia memiliki empat fungsi, diantaranya:
a. Sebagai alat komunikasi
b. Sebagai alat ekspresi diri
c. Sebagai alat integritas
d. Sebagai alat kontrol sosial.

Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
1. Berdasarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai:
a. Lambang jati diri (identitas)
b. Lambang kebanggaan bangsa
c. Alat pemersatu
d. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.
Berdasarkan UUD 1945 kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:
a. Bahasa resmi negara
b. Bahasa resmi di lembaga-lembaga pendidikan
c. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional
d. Bahasa resmi dalam pengembangan dan pemanfaatan
pengetahuan serta teknologi.
ilmu

Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar diseluruh lembaga pendidikan.
Sebagai konsekuensi logisnya semua jenjang pendidikan di Indonesia dari
taman kanak-kanak sampai dengsn perguruan tinggi, dengan dipayungin
hukumnya yang sudah jelas mulai dari UUD 1945, UU no.20 tahun 2003
tentang Sisdiknas, Permen no.22 tentang standar isi sampai dengan SK.
Dirjen Dikti no.43 tahun 2006 tentang mata kuliah pengembangan
kepribadian.

Dalam pidato pengarahan, Amran Halim, Ketua Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, menyatakan bahwa tujuan politik bahasa
nasional adalah :
a. Perencanaan dan perumusan kerangka dasar kebijaksanaan dalam
kebahasaan.
b. Perumusan
dan
penyusunan
ketentuan-ketentuan
dan
pengembangan kebijakasanaan umum mengenai penelitian,
pengembangan pembakuan, dan pengajaran bahasa dan sastra.
c. Penyusunan rencana pengembangan kebijaksanaannasional.
3.14 Latihan dan Tugas :
A.Menjodohkan
Perintah :
Pasangkanlah pernyataan-pernyataan dalam kolom A dengan
pernyataan-pernyataan kolom B, sehingga membuat pernyataan yang benar!
Kolom A
1. Bahasa di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan,
memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalamanpengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam
pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan
orang-orang lain.
2. Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang telah berabad2016
24
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Kolom B
A. Sebagai alat
integritas
B. Sebagai alat
kontrol sosial
C. A Teuw
D. MINTO
abad tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk
kawasan Asia Selatan.
3. Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, terdapat pada butir ketiga
ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
4. Bahasa Indonesia merupakan simbol dari negara Indonesia
beserta penduduknya.
5. Bahasa Indonesia dipakai sebagai mata kuliah pengembangan
kepribadian.
6. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai pendukung ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Penyebarluasan teknologi dan pemanfaatannya kepada
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara dilakukan
dengan menggunakan bahasa Indonesia.
7. Isi UUD 1945, Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.
8. Bahasa Indonesia dalam tuturan resmi, seperti pidato, diskusi,
ceramah, kuliah, dan sebagainya.
9. Bahasa yang diajarkan di sekolah sebagai mata pelajaran untuk
mendukung pendokumentasian, dan untuk pengembangan
bahasa nasional.
10. Bahasa asing pertama karena perannya dalam hubungan
internasional dan bahasa ilmu serta teknologi modern.
Rahayu
E. Secara
sosiologis
F. Secara yuridis
G. Lambang
identitas diri
H. Lambang
kebanggaan
I. Alex dan
Ahmad HP
J. Sunaryo
K. Pasal 36
M. Pasal 30
N. Bahasa lisan
O. Bahasa Tulis
P. Bahasa daerah
Q. Bahasa Ingris
B.Esai
Perintah : Jawabanlah pertanyaan di bawah ini dengan menulis huruf B jika jawaban
benar, dan S jika jawaban salah.
1. Bahasa Indonesia secara yuridis diakui setelah diikrarkannya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928, dan secara sosiologis diproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tangal 17 Agustus 1045.
2. Menurut Gorys Keraf, bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, lebih jauh
memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang
dimassukinya.
3. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi sebagai kontrol sosial.
4. Ejaan resmi Bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuysen diresmikan pada tahun
1908.
5. Menurut Minto Rahayu Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang telah
berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk asia selatan.
6. Empat fungsi bahasa Indonesia, yaitu sebagai alat komunikasi, alat impersi diri, alat
integritas, dan alat kontrol sosial.
7. Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan seni dipayungi hukumnya
yang sudah jelas mulai dari UUD 1945, UU no.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
2016
25
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Permen no.22 tentang standar isi sampai dengan SK. Dirjen Dikti no.43 tahun 2006
tentang mata kuliah pengembangan kepribadian.
8.
Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia terdapat dalam
Pasal 36:.
UUD 1945 Bab XV,
9. Ragam lisan bahasa Indonesia dalam tuturan resmi, seperti pidato, diskusi,
ceramah,
10. Berdasarkan UUD 1945 kedudukan Bahasa Indonesia berkedudukan: bahasa resmi
negara, bahasa resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi dalam
perhubungan tingkat nasional, serta bahasa resmi dalam pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.
2016
26
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Alex dan Zchmad HP, 2010. Bahasa Indonesia
Tinggi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
untuk
Perguruan
http://indonesiaindonesia.com/f/52479-sejarah-bahasa-indonesia/, diakses tanggal
14 Juli 2012.
https://dibustom.wordpress.com
http://indonesiaindonesia.com/f/52479 -sejarah-bangsa-indonesia
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta. Nusa Indah.
Moller, Andre. Undang-Undang Bahasa, diunduh dari: http://oase
kompas.com/read/2009/09/25/0455220/undang-undang bahasa pada tanggal
28 Juni 2012.
Muslich, Masnur. Kedudukan
dan Fungsi Bahasa Indonesia, dalam
http://muslich-mblogspot.com
/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasaindonesia.html.diakses tanggal 27 Juli 2012.
Priyanto, Imam Jahrudin. Redaktur Bahasa Pikiran Rakyat “Rubrik Bahasa:
Undang-undang Bahasa.” Pikiran Rakyat, 16 April 2010, diunduh
darihttp://rubrikbahasa
.wordpress.com/2010/04/16/undang-undang-bahasa2/pada tanggal 28 juli 2912.
Rahayu, Minto.2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta.PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Satata,Sri,dkk.2012.Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Aakademik Di
Perguruan Tinggi. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Sugono, Dendy. Politik Bahasa Nasional dalam Era Otonomi Daerah,
Makalah yang disampaikan pada Seminar Bahasa dan Sastra Riau.
(Pekanbaru,13-14 Juli 2007), diunduh dari:
http.//wwwrajaalihajicom/id/article,php?a=RGDIL3c%3D=,pada tanggal 27
Juli 2012.
2016
27
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
2016
28
Bahasa Indonesia
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Kundari, S.Pd, M.Pd.
http://www.mercubuana.ac.id
Download