Studi Biofarmasetik Sediaan melalui Kulit

advertisement
Studi Biofarmasetik
Sediaan melalui Kulit
Dewa Ayu Swastini
ANATOMI FISIOLOGI KULIT
FUNGSI KULIT :
¾ Pembatas terhadap serangan fisika kimia
¾ Termostat suhu tubuh
¾ Pelindung dari serangan mikroorganisme
dan UV
¾ Pengatur tekanan darah
1. EPIDERMIS
¾ Lapisan epitel tebal 200 µm
¾ Terbagi atas 2 bagian :
a. Stratum Korneum (lapisan tanduk)
b. Stratum germinativum (badan malfigi)
a. Stratum Corneum
zKomposisi dalam keadaan kering (75-80%
protein, 15-20% lemak dan 15% air)
zKetebalan berbeda
zTahan terhadap reduktor keratolitik
(jembatan disulfida, ikatan kovalen dan
serat keratin)
zElemen pelidung utama
1
a. Stratum Corneum
b. Stratum Germinativum
zProtein (urea, asam amino, dan asam
organik) bersifat higroskospis
zLemak (as. Lemak bebas dan ester,
fosfolifid dan skulalen) dapat teremulsi
dengan air
zTersusun atas sel berbentuk kubus
zpusat kegiatan metabolik (Pembelahan sel
dan sel sub-junction)
zElemen spesifik:
¾Protein (tonofibril dan granul keratohialin)
¾Lemak (lembar olland)
2. Dermis dan Hipo dermis
zDermis (80% protein), tebal 3-5 mm
¾Pemasok nutrisi epidermis
¾Terdiri atas 2 bagian (papiler jaringan
kendor dan lapisan letikuler)
zHipo Dermis
¾Mengandung kelenjar sebaseus dan
kelenjar keringat
ABSORPSI MELALUI KULIT
(PERKUTAN)
ABSORPSI MELALUI KULIT
(PERKUTAN)
Lokalisasi sawar :
1. Lapisan lipid,lap. tanduk ,dan lap.
Epidermis
2. Celah (sebum dan sel germinativ)
Tiga jalur penetrasi :
1. Stratum korneum
2. Kantung rambut
3. Kelenjar keringat
Efek Depo pada stratum korneum:
¾Vickers (Fluosinolon asetonida, efek
penyempitan pembuluh darah s/d 3
minggu tanpa pengulangan pengolesan)
¾Munro (adanya obat kortikosteroid
menghambat mitosis sel epidermis
sehingga waktu penahanan senyawa ini
menjadi lebih lama)
2
ABSORPSI MELALUI KULIT
(PERKUTAN)
ABSORPSI MELALUI KULIT
(PERKUTAN)
¾Obat-obat yang tertahan dalam stratum
korneum :
(hidrokortison, heksaklorofen, griseofulvin,
asam/na fusidat, betamethason, dan
surfaktan anionik dan kationik, serta
pestisida jenis fosfat dan klor organik
Efek Depo pada dermis :
¾Pycmen (lemak hipodermis)
¾Estradiol, tiroksin (dermis)
Efek depo juga dapat terjadi :
Senyawa terikat secara metabolit sesudah
penyerapan sistemik (griseofulvin dan
asam amino yang mengandung belerang)
tergabung dalam struktur kulit
TEORI DIFUSI PADA PERKUTAN
3
Pembatasan Hukum Fick
zBerlaku jika :
™Debit aliran darah ds/dt tetap
™Integritas kulit memenuhi syarat
™Konsentrasi senyawa (C1) kecil dan tetap
™Sel reseptor tidak jenuh
Faktor fisiologi yang mempengaruhi
penyerapan perkutan
Faktor fisiologi yang mempengaruhi
penyerapan perkutan
1.Keadaan dan umur kulit
¾efektivitas sawar berkurang
perubahan/kerusakan sel tanduk
¾Keadaan patologis
¾Striping
¾Pelarut organik (pengikisan lemak)s
2. Aliran darah
¾Kecepatan penembusan molekul
¾Terutama saat kulit luka/zat aktif secara
ionoforesis
3. Tempat pengolesan
¾ tergantung ketebalan kulit
¾Permeabilitas meningkat (telapak kaki dan
telapak tangan<lengan<kulit rambut)
Faktor fisiologi yang mempengaruhi
penyerapan perkutan
EVALUASI BIOFARMASETIK SEDIAAN
MELALUI KULIT
4. Kelembaban dan suhu tubuh
¾ Keadaan normal ST 5-15%
¾ ST yang lembab memiliki afinitas yang sama thd
seny yang larut air atau lipid
¾ Kelembaban mengurangi BJ dan tahanan difusi
ST
¾ Suhu secara in vivo tetap, in vitro Blank dan
Schuplein alkohol alifatik suhu 0˚C-50˚C laju
penyerapan meningkat sebagai fungsi dari suhu
zjumlah senyawa yang diserap sedikit dan
sulit dilacak
zPemakaian molekul bertanda
zTeknik in vitro :
¾Sederhana : penggunaan sel difusi (kulit
binatang/manusia)
¾Senyawa lewat epidermis ke cairan diukur
¾Laju penetrasi (radioaktif) dan luas
permukaan (auoradiografi)
4
Teknik in vitro
Teknik In vivo
zCara Modern:
¾Tanpa membran
¾Reseptor/sink menggunakan kloroform
dan isopropil miristat
¾Pelarut bahan obat dipilih alkohol air
¾Faktor yang berpengaruh (kelarutan dalam
pembawa dan Kp pembawa dan reseptor)
zTeknik histologis menggunakan perunut
zAnalisis jaringan dan cairan tubuh
zPembawa respon biologis(sekresi
keringat, vasodilatasi, vasokontriksi,
pigmentasi)
zAnalisis urin (banyak kelemahan)
zTeknik in vivo sangat terbatas
5
Download