PDF (BAB I) - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau
disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk
menetukan tujuan hidup sehingga dapat memiliki pandangan hidup yang luas
untukkearah depan yang lebih baik menjadi orang-orang berkualitas. Pendidikan
juga merupakan suatu usaha untuk mengembangan intelektualitas supaya cepat
dan tepat mencerna semua gejala yangada (Putra, 2010).
Pembelajaran biologi menuntut adanya peran aktif dari mahasiswa,
karena biologi berdasarkan proses ilmiah didasari dengan cara berfikir yang
logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung. Dalam pembelajaran biologi
terdapat komponen yang harus dimiliki mahasiswa yaitu dapat memahami
proses ilmiah sebagai hasil dari pembelajaran akademik yang sudah ditentulkan
(Wartono, 2004). Pemahan mahasiswa tentang biologi sebagai ilmu,
diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan
eseharian. Anggapan yang timbul karena meraka melihat biologio sebagai ilmu
yang banya mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga aibat
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis.
Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. IPA juga berperan penting dalam usah menciptakan manusia yang
berkualitas.
Biologi
lebih
menekankan
kegiatan
belajar
mengajar,
mengembangkan konsep dan keterampilan proses mahasiswa dengan berbagai
metode mengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang telah diajarkan. Dalam
pembelajarn IPA, khususnya Biologi, sangat diperlukan strategi pembelajaran
yang tepat yang dapat melibatkan mahasiswa seoptimal mungkin baik secara
intelektual maupun emosional, karena pengajaran Biologi menekankan pada
keterampilan proses (Kasbolah, 2001).
1
2
Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ) merupakan perguruan
tinggi swasta di bawah pesyarikan Muhammadiyah. UMS mengelola 11
Pendidikan ( FKIP ). FKIP UMS pada hakikatnya merupakan penyelenggara
pendidikan tinggi sekaligus sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
Keberadaannya senantiasa mengacu pada tujuan yang ingin dicapai yaitu
menghasilkan tenaga profesional kependidikan yang berkepribadian, beriman,
bertakwa dan berakhak mulia, serta mampu menghasilkan tenaga kependiidkan
yang memiliki keunggulan sesuai dengan kompetensi jurusan atau program
studi. Program studi pendidikan yang terdapat dalam FKIP UMS ada 9 macam,
salah satunya adalah program studi pendidikan Biologi ( Tim, Program studi
pendidikan Biologi ini bertujuan menghasilkan sarjana pendidikan Biologi
membekali mahasiswanya dengan mata kuliah kelompok kompetensi utama
(MKU) dan mata kuliah pilihan (MKP) untuk pengembangan. Sistem
perkuliahan yang dilaksanakan di ruang laboratorium Biologi, Laboratorium
Komputer, dan green House ( Pamlet PS Pend Biologi FKIPUMS, 2013.
Perdosenan tinggi merupakan salah satu wadah untuk memperoleh
pendidikan yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan maka perdosenan tinggi harus
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
kepada para mahasiswa. Para mahasiswa juga diusahakan harus memiliki
pengetahuan yang luas, kemampuan dan keterampilan dalam berbagai hal
(Sumintono,2008).
Selama proses pembelajaran berlangsung, terjadilah interaksi antara
dosen dan mahasiswa, namun inte raksi ini bercirikan khusus, karena mahasiswa
menghadapi tugas belajar dan dosen harus mendampingi siwa dalam belajarnya
(Munadi, 2008). Paradigma lama dalam proses pembelajaran adalah dosen
memberikan pengetahuan pada mahasiswa secara pasif. Banyak dosen masih
menanggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya alternatif. Mereka mengajar
dengan strategi ceramah dan mengharapakan mahasiswa duduk, diam, dengar,
catat, dan hafal.
3
Keaktifan belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran juga
merupaka tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran
diatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar (75%) mahasiswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun
sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar
tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri sendiri. Sementara itu
darai segi kualitas, suatu proses pembelajaran dapat di ukur melalui prestasi
belajar mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa meliputi tiga aspek yaitu aspek
kognitif (berfikir), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (bertindak).
Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar mencapai tujuan belajar
yang diharapkan.
Perguruan tinggi merupakan salah satu wadah untuk memperoleh
pendidikan yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan maka perguruan tinggi harus
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
kepada para mahasiswa. Para mahasiswa juga diusahakan harus memiliki
pengetahuan yang luas, kemampuan dan keterampilan dalam berbagai hal.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan dosen
mengembangkan model model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan
intensitas keterlibatan siswa secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil dan prestasi
beajar yang optimal (Aunurrahman, 2010).
Istilah ekologi pertama kali ditentukan oleh seorang zoologiwan Jerman,
Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhuk hidup dipelajari sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ekologi berkepentingan dalam
menyelidiki interaksi dengan lingkungannya. Pengamatan ini dilakukan untuk
mempelajari prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.
Ekologi mengkaji hubungan organisme atau kelompok organisme terhadap
4
lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di
alam dengan tidak melakukan percobaan.
Ekologi merupakan cabaang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap makhluk hidup untuk dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di
dalam hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi, dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Dalam mempelajari Ekologi Tumbuhan dibutuhkan keterlibatan yang
aktif bagi mahasiswa pada perkuliahan di kelas, karena tanpa keaktifan
mahasiswa akan menghasilkan prestasibeajar yang rendah. Untuk itu dosen
dalam perkuliahan harus mampu menciptakan pembelajaran yang menantang
dan menyenangkan bagi mahasiswa. Dosen perlu menyiapkan perangkat
pembelajaran yang baik agar dapat memfasilitasi mahasiswa berinteraksi dengan
sumber atau media belajar yang sudah disiapkan oleh dosen.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Keaktifan Belajar terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa yang Mengikuti Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta Semester Gasal tahun akademik 2014/2015.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang ada perlu dibuat pembatasan masalah supaya
permasalahan yang akan dibahas tidak meluas. Oleh karena itu peneliti
membatasi masalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan
Biologi FKIP UMS semester gasal tahun akademik 2014/2015.
5
2. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah hubungan keaktifan terhadap prestasi
belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Ekologi Tumbuhan pada
program studi pendidikan biologi FKIP UMS semester gasal tahun akademik
2014/2015.
3. Parameter penelitian
Parameter penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)
Keaktifan belajar yang diamati adalah keaktifan belajar mahasiswa
ditinjau dari unsur-unsur pokok meliputi 1) mendengarkan, 2) bertanya,
3) menjawab, 4 ) menanggapi.
2) Prestasi belajar adalah hasil nilai akhir ekologi tumbuhan yang diambil
dari : nilai tugas, nilai UTS, dan nilai UAS.
C. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana hubungan
keaktifan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah ekologi tumbuhan pada program studi pendidikan biologi FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta semester gasal tahun akademik
2014/2015.
D.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan keaktifan
belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ekologi
tumbuhan
pada
program
studi
pendidikan
biologi
FKIP
Universitas
Muhammadiyah Surakarta semester gasal tahun akademik 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu diharapkan dapat
memperjelas mengenai proses pembelajaran Biologi di program studi
pendidikan Biologi FKIP UMS.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti:
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengetahui
keaktifan belajar mahasiswa Biologi di program studi pendidikan Biologi
FKIP UMS.
b. Bagi Program Studi dan Dosen
Peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat bagi program studi dan dosen
sebagai referensi terhadap proses pembelajaran Biologi, serta dapat
digunakan
sebagai
bahan
evaluasi
bagi
program
studi
untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sehingga diharapkan proses
pembelajaran Pendidikan Biologi FKIP UMS menjadi lebih baik.
C. Definisi Operasional
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah program pendidikan di
perguruan tinggi yang berbasis pada pendiikan untuk mencetak para
pendidik/guru.
2. Pendidikan adalah suatu proses yang di lakukan secara sadar untuk
menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menjadi seorang
pendidik.
3. Pendidikan Biologi adalah sarana proses belajar mengajar maupun suatu
tempat yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
4. Mahasiswa adalah seseorang yang menimba ilmu di Perguruan Tinggi.
5. Dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama menstransformasikan,
menggembangkan, menyebarluasakan ilmu pengetahuan melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Download