kegiatan bermain matematika ratih permata sari

advertisement
KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA
RATIH PERMATA SARI
PGPAUD Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi, Jember. E-mail:[email protected]
Abstract: This study aims to describe the implementation of practices in terms of mathematicrelated playing activities, in terms of the locations, the participation of children, games being
used, and the principles of early childhood mathematics instruction based on the level of
development of children, as practiced in R.A. Kartini Aisyiyah Kindergarten 21, Malang. This type
of research is a form of qualitative research case study. The results include: learning activities
applied by teachers using the concept of learning by playing, both indoor and outdoor, and either
individually or collectively. The games-augmented playing activities are designed along the
concept of jovial playful ambiance, corresponds to the developmental characteristics of children
aged 4 -5 years.
Key words: playing math, case study.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan bermain
matematika yang meliputi lokasi, partisipasi anak, permainan yang digunakan, dan prinsip-prinsip
pembelajaran matematika anak usia dini berdasarkan tingkat perkembangan anak, seperti yang
dilakukan di RA Kartini Aisyiyah TK 21, Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
studi kasus. Hasil penelitian meliputi: kegiatan belajar yang diterapkan oleh guru menggunakan
konsep belajar dengan bermain, baik indoor maupun outdoor dan baik secara individual maupun
kolektif. Kegiatan bermain game dirancang sepanjang konsep riang suasana menyenangkan, sesuai
dengan karakteristik perkembangan anak usia 4 -5 tahun.
Kata kunci: bermain matematika, studi kasus
Anak
mulai
dikenalkan
belajar matematika dari benda-benda
dengan konsep matematika yang
yang ada disekitar anak. Konsep
bersifat
matematika yang kongkret, maka
sederhana
dan
memanfaatkan objek yang berada
kegiatan
disekitar anak. Anak usia dini mulai
dirancang guru hendaknya dapat
mengenal objek dasar matematika
divisualisasikan sesuai dengan benda
yang bersifat kongkret karena pada
nyata dan mudah dipahami anak
anak usia 4-5 Tahun berada pada
dengan
perkembangan
kongkret. Karena pada dasarnya anak
berfikir
pra-
pembelajaran
melibatkan
yang
benda-benda
operasional kongkret misalnya anak
263
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
belajar dari sesuatu yang kongkret
perkembangan
menuju sesuatu yang abstrak.
dicapai.
Pembelajaran
berorientasi
pada
yang
perkembangan
menulis
anak
yang
Sedangkan
harus
membaca,
dan berhitung hanyalah
sebagian
dari
pencapaian
anak (Student Centre) lebih banyak
pembelajaran yang langsung bisa
memberikan
terlihat dari hasilnya.
kesempatan
kepada
anak untuk belajar dengan cara yang
Hal ini bertolak belakang
tepat, misalnya melalui pengalaman
dengan tujuan Peraturan Pemerintah
nyata dan riil, melakukan eksplorasi
No. 17 Tahun 2010 pasal 69 ayat 5
serta kegiatan-kegiatan lain yang
landasan tersebut diperkuat dengan
bermakna.
diterbitkannya Surat Edaran Direktur
Guru
harus
menghubungkan, menyesuaikan, dan
Jenderal
mengadaptasi
Manajemen Pendidikan Dasar dan
kurikulum
sesuai
Direktorat
Jenderal
dengan kondisi, kebutuhan, minat,
Menengah
Nomor:
serta kemampuan anak. Akan tetapi,
1839/C.C2/TU/2009
Perihal
kebanyakan orang tua menginginkan
Penyelenggaraan Pendidikan Taman
anak-anaknya yang masih berusia
Kanak-Kanak dan Penerimaan Siswa
dini tumbuh sebagai anak yang
Baru Sekolah Dasar. Dengan adanya
pandai berhitung, membaca, dan
tuntutan
menulis walaupun usia anak anak
menginginkan
masih
Membaca,
mengajarkan berhitung kepada anak-
menulis dan berhitung menjadi satu-
anaknya dengan alasan adanya tes
satunya
kemampuan membaca, menulis dan
sangat
hal
dini.
terpenting
dalam
pendidikan bagi anak usia dini.
orang
tua
yang
sekolah
untuk
berhitung saat masuk sekolah dasar.
Sehingga orang tua menginginkan
Para guru Taman Kanak-
anaknya bisa membaca, menulis dan
Kanak di TK R.A Kartini Aisyiah 21
berhitung (calistung) sebelum masuk
Malang sepakat dengan Surat Edaran
ke pendidikan sekolah dasar. Orang
Pemerintah
tua tidak menyadari bahwa ada
1839/C.C2/TU/2009,
banyak kemampuan dalam aspek
pembelajaran
Nomor:
di
Taman
bahwa
Kanak264
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
Kanak dilakukan melalui kegiatan
(Developmentally
bermain yang menyenangkan bagi
Practice), metode yang digunakan
anak.
bervariasi
Undang-Undang
Republik
Approriate
sesuai
dengan
tujuan
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
kegiatan belajar dan melibatkan anak
Pasal 9 Ayat 1 menyatakan setiap
secara aktif dan kreatif serta aman
anak berhak memperoleh pendidikan
dan
dan
lingkungan bermain yang digunakan
pengajaran
pengembangan
dalam
rangka
pribadinya
dan
menyenangkan.
harus
aman,
Media
nyaman,
dan
dan
tingkat kecerdasannya sesuai minat
menimbulkan ketertarikan bagi anak
dan bakatnya.
sehingga anak dapat bereksplorasi,
Pembelajaran
menyenangkan,
didesain
membuat
anak
tertarik untuk ikut serta dan tidak
dan
evaluasi
melalui
kegiatan
observasi
yang
bermain
dilihat,
didengar, dan diperbuat oleh anak.
merasa terpaksa. Guru memasukkan
Model pembelajaran didesain
unsur-unsur edukatif dalam kegiatan
menggunakan berbagai pendekatan
bermain tersebut, sehingga anak
yang sesuai dengan pembelajaran
secara tidak sadar telah belajar
anak usia dini yaitu belajar melalui
berbagai hal dan mengembangkan
bermain
seluruh
dikembangkan melalui learning by
Hasil
aspek
perkembangannya.
observasi
kemudian
kegiatan
doing, learning by stimulating dan
adalah
learning by modeling. Di TK R.A
strategi
Kartini Aisiyah 21 Malang saat
pembelajaran yang bervariasi sesuai
pembelajaran berlangsung anak-anak
dengan kriteria pembelajaran anak
tampak begitu antusias dan gembira
usia dini yang berorientasi pada:
saat anak belajar matematika. Wajah-
tujuan pembelajaran sesuai dengan
wajah anak tampak ceria, penuh
tugas-tugas perkembangan disetiap
senyum bahkan tawa dan canda.
pembelajaran
guru
saat
yang
berlangsung
menggunakan
rentang usia anak, materi kegiatan
Saat Observasi tampak pula
bermain sesuai dengan karakteristik
interaksi antara guru dengan anak,
dan kebutuhan yang sesuai dengan
anak dengan teman sebayanya, serta
perkembangan
anak dengan lingkungan sekitar yang
anak
DAP
265
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
terjalin secara aktif dan harmonis.
adalah sebagai instrumen kunci.
Anak belajar matematika melalui
Teknik pengumpulan data dilakukan
kegiatan
secara
bermain
yang
menarik
triangulasi,
analisis
data
sehingga anak antusias dan ingin
bersifat induktif, dan hasil penelitian
selalu mencoba. Pembelajaran yang
kualitatif lebih menekankan makna
dilakukan oleh guru tidak hanya
daripada
dilakukan
guru
2007: 1-2). Metode kualitatif dapat
melakukan pembelajaran di dalam
digunakan untuk menemukan dan
dan di luar kelas. Ketika guru
memahami apa yang tersembunyi
mengajukan
seputar
dibalik
fenomena
konsep
sesuatu
yang
materi
di
kelas
tetapi
pertanyaan
pengenalan
generalisasi
(Sugiyono,
atau
belum
tentang
diketahui.
matematika, anak tampak berlomba-
Metode kualitatif dapat memberikan
lomba mengangkat tangan sampai
rincian yang lebih kompleks tentang
naik-naik ke atas bangku dan berebut
fenomena yang sulit diungkapkan
ingin menjawab pertanyaan guru. Di
oleh metode kuantitatif (Anselm
kesempatan lain, anak tampak begitu
Strauss dan Juliet Corbin, 1990: 19).
senang
atau
Tempat penelitian adalah TK R.A
lembar kerja yang diberikan guru.
Kartini Aisiyah 21 yang beralamat di
Selama
ini,
Jl. Kebon Jeruk V No. 7 Malang
peneliti tidak mendapati suasana
Jawa Timur, pada kelompok A
pembelajaran
sebanyak 15 anak. Teknik dan
mengerjakan
kegiatan
tugas
penelitian
matematika
yang
monoton dan menegangkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
prosedur
pengumpulan
penelitian
ini
melalui
data
teknik
observasi, wawancara, dokumentasi
dan membuat catatan lapangan.
rancangan penelitian kualitatif studi
kasus.
Metode
yang
digunakan
adalah penelitian kualitatif yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan
kegiatan
adalah
bermain
digunakan untuk meneliti kondisi
matematika
untuk
objek yang alamiah, dimana peneliti
mengoptimalkan perkembangan anak
266
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
secara menyeluruh serta terjadinya
Kegiatan inti yang dilakukan di luar
komunikasi interaktif. Oleh karena
kelas yaitu bermain garis grafik,
itu,
bermain
menyebutkan nama kendaraan di
matematika di Taman Kanak-kanak
jalan raya, bermain hitung langkah,
R.A Kartini Aisiyah 21 Malang
bermain
dapat
pengamatan
pada
kegiatan
berjalan
diperlukan
dengan
strategi
baik
dimana
ikanku
perahu.
dan
Kegiatan
pembelajaran
bermain matematika yang dilakukan
bagi anak usia dini yang berorientasi
di dalam kelas yaitu menjiplak
pada: tujuan, materi, metode, media
bentuk geometri, bermain mobil-
atau alat permainan, dan evaluasi
mobilan, mengerjakan lembar kerja
yang sesuai dengan perkembangan
siswa, mengurutkan benda dari yang
anak yang diperoleh berdasarkan
terbesar
hingga
hasil pengamatan, wawancara dan
melipat
bentuk
dokumentasi.
perahu dan membentuk kereta dari
Deskripsi kegiatan bermain
yang
ikan,
terkecil,
membuat
kepingan geometri.
matematika pada kegiatan awal anak
Pada
melakukan kegiatan berhitung yang
matematika
guru
dilakukan oleh anak dilakukan di
pendekatan
bermain,
luar ruangan sebelum memasuki
bercerita, karya wisata, bercakap-
kelas dengan tujuan untuk mengingat
cakap, tanya jawab dan dramatisasi.
urutan angka, membilang angka 1-10
Semua pendekatan yang digunakan
dan
guru merupakan kegiatan bermain,
menyebutkan
kendaraan
yang
macam-macam
ada
di
darat.
dimana
kegiatan
saat
bermain
menggunakan
anak
bernyanyi,
melakukan
Kegiatan bermain matematika di
kegiatan bermain anak senang dan
dalam
gembira. Esensi bermain
kelas
bertepuk
dilakukan
tangan
meliputi
pola,
perasaan senang, demokratis, aktif,
menyebutkan jumlah temannya yang
tidak terpaksa, dan merdeka menjadi
tidak hadir di kelas, bercerita tentang
jiwa
pengalaman pribadi, menyebutkan
bermain matematika ditinjau dari
nama hari, tanggal, bulan dan tahun,
partisipasi anak meliputi kegiatan
dan
individual dan kelompok. Bermain
aktivitas
dua
dengan
kegiatan
motorik.
setiap
kegiatan.
Kegiatan
267
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
individual merupakan bermain yang
secara individual ini guru memiliki
dilakukan oleh seorang anak seperti
tujuan
kegiatan berhitung sesuai dengan
kemampuan masing-masing individu
urutan, menghitung dengan jari anak
anak
sendiri bilangan 1-10, menyebutkan
dimiliki
kendaraan darat dan bercerita tentang
perkembangan hasil belajar anak
pengalaman
secara individu.
pribadi
anak.
Dari
kegiatan ini guru memiliki tujuan
untuk
mengetahui
kemampuan
untuk
tentang
laporan
dapat memanipulasi benda yang
pengetahuan
bereksplorasi,
peroleh
sebagai
yang
Belajar melalui bermain anak
dilihat
anak
kemampuan
anak
masing-masing individu anak tentang
yang
mengetahui
anak
dan
anak
dapat
berimajinasi,
selama belajar di sekolah maupun
berkreasi
pengetahuan yang diperoleh anak
permainan, sumber belajar dan media
sendiri untuk diceritakan kepada
yang
guru dan teman-temannya.
bermain
Bermain
kelompok
sendiri
digunakan
terhadap
dan
pada
matematika.
alat
kegiatan
Kegiatan
bermain matematika ditinjau dari alat
merupakan bermain yang dilakukan
dan
oleh beberapa orang anak seperti:
digunakan oleh anak di TK R.A
bertepuk tangan 2 pola, menyebut
Kartini Aisyiyah 21 Malang. Hasil
jumlah teman yang hadir dan tidak
wawancara dengan guru kelas, anak-
hadir di kelas, dan aktivitas motorik.
anak diajarkan konsep matematika
Kegiatan tersebut dilakukan secara
melalui kegiatan bermain dengan
klasikal atau kelompok di dalam
menggunakan
kelas karena guru bertujuan untuk
permainan yang ada di sekitar anak
mengetahui antusias anak-anak di
dan menggunakan benda kongkret,
kelas dengan keikutsertaan anak
misalnya
dalam
mengamati
tubuh anak melalui tepuk tangan,
perkembangan anak melalui interaksi
jumlah keluarga, nomor rumah anak,
anak dengan temannya, anak dengan
jumlah teman, dan lain sebagainya.
gurunya secara harmonis. Kegiatan
Oleh karena itu guru mengganggp
kelompok,
bahan
permainan
alat
dan
menggunakan
yang
bahan
anggota
268
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
bahwa
lingkungan
anak
sekitarnya, dapat mengembangkan
terbesar
sosialisasi anak, mengenalkan aturan
sebagai sumber belajar anak dan
sederhana dalam permainan dan
melalui linggkungan juga anak dapat
menanamkan disiplin anak, serta
belajar
memberikan
merupakan
sekitar
laboritorium
banyak
hal,
dapat
berimajinasi, berksplorasi melalui
senang
melalui
kegiatan
bermain.
kepada
anak untuk menikmati bermainnya.
bermain dan yang pastinya anak
merasa
kesempatan
Rancangan kegiatan bermain
matematika di TK R.A Kartini
Aisyiah 21 Malang, matematika yang
Pada
kegiatan
bermain
diajarkan pada kegiatan bermain
matematika dengan menggunakan
matematika adalah sebagai berikut:
benda-benda konkret dan dilakukan
isi kegiatan bermain matematika
secara langsung oleh anak, dimana
harus kaya, bervariasi, berorientasi
kelima alat indera anak terlibat
pada konsep, dan fokus pada tujuan.,
secara
langsung
sehingga
anak
Untuk mengerti matematika anak
pengetahuan
dari
diajarkan tentang konsep matematika
interaksi anak dengan lingkungan
melalui kegiatan bermain, kegiatan
secara langsung, kegiatan bermain
bermain
juga
memberikan
memperoleh
disesuaikan
dengan
tahap
matematika
kesempatan
harus
kepada
perkembangan anak sesuai dengan
anak untuk memecahkan masalah
usianya dan diperlukan suasana kelas
sederhana, lingkungan fisik harus
yang kondusif dan bervariatif agar
mencangkup media kongkrit yang
anak tidak bosan dan jenuh dalam
bisa dimanipulasi (balok, 10 dasar
melaksanakan pembelajaran di dalam
balok,
kelas.
bermain
macam balok, tangram dan lain
sejumlah
sebagainya), media simbol (dadu,
Prinsip
matematika
kegiatan
memiliki
balok
domino,
mengembangkan
aspek
program komputer, dan media visual
perkembangan anak sesuai dengan
lainnya) dan media abstrak (plastik
tahapan
dapat
angka, daftar bahan makanan, 100
mengenalkan anak dengan dunia
tabel, rencana bangunan, calculator,
perkembangannya,
bilangan,
berbagai
fungsi, diantaranya adalah untuk
seluruh
garis
berpola,
grafik,
269
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
computer dan lain sebagainya) dan
memungkinkan
guru
melepaskan perasaan-perasaan dan
mempertimbangkan
kemampuan anak secara spesifik di
emosi-emosinya,
kelas.
stimulus
Rancangan proses kegiatan
bermain
matematika
anak
dan
pada
untuk
memberi
pembentukan
pribadinya (dalam Ismail, 2006: 16).
diperlukan
Berdasarkan konsep tersebut,
perencanaan, interaksi dengan anak,
hasil penelitian menunjukkan bahwa
menciptakan
yang
guru di TK R.A. Kartini Aisiyah 21
kondusif (moving class), sekolah
Malang telah menggunakan konsep
menjalin
bermain
lingkungan
hubungan
kerjasama
sambil
belajar
dengan
dengan orang tua dan melakukan
pendekatan bermain dan bernyanyi.
penilaian
aspek
Pembelajaran
untuk
menyenangkan,
seluruh
perkembangan
anak
dilaporkan kepada orang tua.
Bermain
disusun
dengan
menggembirakan,
dan demokratis agar menarik anak
sebagai
untuk
terlibat
langsung
dalam
implementasi dari pembelajaran pada
kegiatan pembelajaran. Anak tidak
anak usia dini memberikan berbagai
hanya duduk tenang mendengarkan
manfaat
mengembangkan
ceramah gurunya, tetapi anak aktif
semua potensi perkembangan anak.
berinteraksi dengan berbagai benda
Seperti
oleh
dan orang dilingkungannya, baik
Freeman dan Munandar manfaat
secara fisik maupun mental. Untuk
yang diperoleh dari bermain yaitu:
itu, dalam proses pembelajaran pada
sebagai penyalur energi berlebih
anak usia dini diperlukan penataan
yang dimiliki anak, sebagai sarana
lingkungan
untuk menyiapkan hidupnya kelak
kondusif
dewasa,
bermain matematika ditinjau dari
untuk
yang
sebagai
kemanusiaan,
energi
dikemukakan
yang
pelanjut
untuk
citra
membangun
hilang,
untuk
tempat
bermain
pembelajaran
dan
variatif,
yang
kegiatan
pelaksanaannya
kegiatan
matematika
dapat
memperoleh kompensasi atas hal-hal
dilaksanakan di dalam dan di luar
yang tidak diperolehnya, bermain
ruangan.
270
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
Hasil pengamatan di TK R.A
usia dini antara lain: anak-anak
Kartini Aisyiah 21 Malang suasana
belajar melalui bermain, anak belajar
kelas yang didesain dengan kondusif,
dengan
perubahan pola dalam kelas yang
pembelajaran
terstuktur dengan hiasan-hiasan yang
kebutuhan anak dan mengajar secara
sesuai dengan anak dan peletakan
terpadu. Anak-Anak Belajar melalui
alat-alat bermainnya juga diletakkan
Interaksi yaitu: Anak-anak belajar
dengan rapi sehingga anak leluasa
melalui
saat
interaksi
melakukan
kegiatan
teman
sebayanya,
sesuai
alat-alat
dengan
pemainan
dengan
dan
orang-orang
pembelajaran di kelas. Kegiatan
disekitar anak. Lingkungan belajar
bermain
anak usia dini
matematika
di
dalam
perlu
diperkaya
ruangan seperti kegiatan bertepuk
dengan
tangan,
geometri,
belajar. Alat-alat permainan dan
geometri
perlengkapannya hendaknya dipilih
menggambar,
berdasarkan pada sejumlah kriteria,
melipat dan lain sebagainya. Temuan
yaitu: sesuai dengan usia dan tingkat
penelitian
bahwa
perkembangan anak, desain bermutu
kegiatan bermain matematika dapat
dan sesuai dengan karakteristik anak,
dilakukan di luar ruang kelas, karena
tahan lama, fleksibel dan multifungsi
di luar lingkungan kelas anak lebih
dalam segi penggunaannya, aman
leluasa
bagi anak (cat tidak beracun, tidak
menjiplak
menyusun
menjadi
kepingan
kereta,
menunjukkan
bermain
dengan
bebas
berekspresi,
bereksplorasi
berimajinatif
berinteraksi
lingkungan,
teman,
dan
dan
dengan
orang
tajam
bagian
sisi
dan
sudut-
sudutnya), dan warna dan bentuknya
menarik.
disekitar anak.
Kegiatan
pengalaman-pengalaman
Aktif tidaknya anak dalam
bermain
belajar diawali dengan timbulnya
matematika ditinjau dari partisipasi
rasa ketertarikan dan minat anak itu
anak di TK R.A Kartini Aisyiyah 21
sendiri dalam mengikuti pelajaran.
Malang anak dapat bermain secara
Ketercapaian tujuan pembelajaran
individual
bukan
maupun
berkelompok,
sesuai dengan pembelajaran anak
dilihat
dari
terpenuhinya
target materi yang harus diberikan,
271
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
melainkan seberapa tertariknya anak
adanya
unsur
untuk mengetahui dan memahami
dalamnya.
materi ajar, untuk itu diperlukan
permainan
di
Bermain merupakan sebuah
suatu pendekatan pembelajaran yang
instrumen
efektif, menarik dan menyenangkan
perkembangan sosial, emosional, dan
bagi siswa, salah satunya dengan
kognitif anak. selain itu, juga sebagai
bermain sambil belajar.
sebuah refleksi atas perkembangan
Anak belajar melalui bermain
anak.
penting
Bermain
bagi
juga
dapat
karena dengan bermain merupakan
menumbuhkan daya kreativitas anak.
kegiatan yang mengandung rasa
Selama
bermain,
senang dan lebih mementingkan
belajar
untuk
proses daripada hasil akhir. Jenis
berinteraksi
dengan
orang
lain,
permainan harus disesuaikan dengan
mengatasi
konflik-konflik,
dan
tingkat
mendapatkan
perkembangan,
usia
dan
seorang
mengatasi
perasaan
anak
emosi,
kompeten.
kemampuan anak, sehingga semua
Melalui bermain, anak-anak dapat
jenis
mengembangkan imajinasi-imajinasi
dapat
permainan berangsur-angsur
dikembangkan
bermain
sambil
mulai
belajar
dari
dan
kreativitas-kreativitas
anak.
(unsur
Dengan kata lain, bermain menjadi
bermain lebih besar) ke tingkat
kebutuhan yang penting bagi anak-
belajar sambil bermain (unsur belajar
anak.
lebih besar). Hal ini, sesuai dengan
Selain
mengemukakan
karakteristik anak usia dini yang
pentingnya belajar dengan perbuatan
senang bermain. Karakteristik ini
melalui keterlibatan aktif sebagai
menuntut
elemen kunci
guru
TK
untuk
pembelajaran sesuai
melaksanakan kegiatan pembelajaran
Developmentaly
yang bermuatan permainan, lebih-
Practice
lebih untuk anak usia dini. Guru TK
memperkenalkan
seyogyanya
model
intent atau purpose” yakni bermain
pembelajaran yang memungkinkan
dengan maksud dan tujuan (Gronlud,
merancang
(DAP),
Appropriate
Gronlund
ide
“play
juga
with
1997: 78). Pada dasarnya dunia anak
272
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
adalah dunia yang identik dengan
SIMPULAN
bermain, terutama pada usia dini.
Bermain
dapat
Kegiatan bermain matematika
menunjang
di TK R.A. Kartini Aisyiah 21
pertumbuhan aspek kognitif, afektif,
Malang menggunakan pendekatan
dan psikomotorik siswa.
pembelajaran
Melalui
sambil
aktivitas
belajar,
yang
bervariatif
bermain
dengan beberapa pendekatan belajar
konsep-konsep
melalui bermain Pada setiap kegiatan
matematika yang abstrak dapat lebih
pembelajaran
mudah dipahami siswa. Oleh karena
kegiatan pembelajaran berdasarkan
itu, inisiatif dan dukungan guru
konsep belajar melalui bermain.
dalam merancang dan melaksanakan
Sehingga melalui kegiatan bermain
pembelajaran yang mengakomodasi
anak anak secara tidak sadar telah
kebutuhan bermain anak, merupakan
belajar
komponen esensial dalam praktek
mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangannya. Kegiatan bermain
tahapan perkembangan anak.
dapat dilakukan di dalam maupun di
Kegiatan
guru
berbagai
merancang
hal
dan
seluruh
aspek
Bermain
luar kelas, secara individual atau
sejumlah
kelompok, dan menggunakan alat
fungsi, diantaranya adalah untuk
atau tidak menggunakan alat. Satu
mengembangkan
kegiatan
Matematika
memiliki
seluruh
aspek
dapat
menjadi
wahana
perkembangan anak sesuai dengan
belajar berbagai hal bagi anak yaitu
tahapan
melalui
perkembangannya,
dapat
bermain
sambil
belajar,
mengenalkan anak dengan dunia
dimana di dalam esensi bermain
sekitarnya, dapat mengembangkan
menjiwai
sosialisasi anak, mengenalkan aturan
pembelajaran amat penting bagi anak
sederhana dalam permainan dan
usia dini. Esensi bermain pada anak
menanamkan
disiplin
dan
usia dini meliputi perasaan senang,
memberikan
kesempatan
kepada
demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan
anak,
anak untuk menikmati bermainnya.
merdeka
setiap
menjadi
kegiatan
jiwa
setiap
kegiatan.
273
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
DAFTAR PUSTAKA
AhmadSusanto. Perkembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Kencana,
2011.
Andang Ismail. Education Games.
Yogyakarta: Pilar Media,
2006.
Bredekamp, Sue. Developmentally
Appropriate Practice in Early
Childood Programs Serving
Children From Birth Trough
Age 8. Washington: NAEYC,
1986.
Moloeng, Lexy J.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif,
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya, 2001.
_____________. Teori Implikasi
Kecerdasan
Jamak
pada
PAUD, disampaikan pada
Seminar
dan
Lokakarya
Nasional PAUD. Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional dan UNJ, 2004.
Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2010. Pengelolahan
dan
Penyelenggaraan
Pendidikan.
Jakarta:
Depdiknas, 2010.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin.
Basic of Qualitative Reseach:
Grounded Theory Procedures
and Techniques, Newbury
Park: SAGE Publications,
1990.
Sugiyono. Memahami Penelitian
Kualitatif, Bandung: CV.
Alfabeta, 2007.
Sujiono, Yuliani Nurani dan
Bambang Sujiono. Bermain
Kreatif Berbasis Kecerdasan
Jamak. Jakarta: Indeks, 2010.
Surat
Edaran
Dirjen
No.
1839/C.C2/TU/2009
,tentangPenyelenggaraan
Pendidikan Taman KanakKanak dan Penerimaan Siswa
Baru Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas, 2009.
Syamsu
Yusuf.
Psikologi
Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
274
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari
275
Download