Menuju Pertumbuhan Berikutnya

advertisement
Laporan Tahunan
2013
Menuju
Pertumbuhan Berikutnya
www.jasamarga.com
2
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
1
Menuju Pertumbuhan
Berikutnya
Leading Up to the Next Growth
Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh
(growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian
konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset
yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2
Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya
pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas
Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas UngaranBawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan.
Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena
merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin
pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan
diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun
2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang
Terkemuka pada tahun 2022. Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan
untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan
pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah.
Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan
menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian
jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol
baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up
to the Next Growth).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2
Referensi Peraturan
Bapepam-LK* No. X.K.6
* Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Pembahasan & Penjelasan
I.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
II.
Umum
1.
Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga
dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka
Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan
penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan
Tahunan dalam Bahasa Indonesia.
2.
Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel,
dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
3.
Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran
A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
4.
Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun
buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:
1.Pendapatan.
2.
Laba bruto.
3.
Laba (rugi).
4.
Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali.
5.
Total laba (rugi) komprehensif.
6.
Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan non pengendali.
7.
Laba (rugi) bersih per saham.
8.
Jumlah aset.
9.
Jumlah liabilitas.
10. Jumlah ekuitas.
11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset.
12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas.
13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan.
14. Rasio lancar.
15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas.
16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset.
17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis
industrinya.
2.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
1. Jumlah saham beredar.
2. Kapitalisasi pasar.
3. Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan.
4. Volume perdagangan.
3.
Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham
(reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka
informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan
antara lain mengenai:
1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi.
2.Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham.
3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi.
4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
✓
✓
✓
✓
54-57
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
58-59
58
58
58
58
-
-
3
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan & Penjelasan
4.
III.
IV.
V.
Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun
buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian
sementara tersebut.
5.
Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung
hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib
menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.
2.
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.
3.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
Laporan Direksi
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2.
Gambaran tentang prospek usaha.
3.
Penerapan tata kelola perusahaan.
4.
Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
Profil Perusahaan
Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik (email), dan laman
(website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan
masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
2.
Riwayat singkat perusahaan.
3.
Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa
yang dihasilkan.
4.
Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur
satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
5.
Visi dan Misi Perusahaan.
6.
Profil Dewan Komisaris, meliputi:
1.Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara
keputusan RUPS.
3. Riwayat pendidikan.
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya, serta pemegang saham (jika ada).
7.
Profil Direksi, meliputi:
1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara
keputusan RUPS.
3. Riwayat pendidikan.
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham
(jika ada).
8.
Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah
tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan
adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
9.
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya,
aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
-
-
74-79
78
78
82-87
84
86
86
12-49
10
12-14
15
22
18
80
80
80, 190
80
199
193
88
88
88, 201
88
205
193
-
32, 162-165
4
Identitas Perseroan
Pembahasan & Penjelasan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
10.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
VI.
Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku
yang terdiri dari:
1. Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau
Perusahaan Publik.
2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masingmasing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik.
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik,
baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam
bentuk skema atau diagram.
12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau
Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan
saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak,
agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir
tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada).
15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
16. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi
penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan
Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan
yang telah dilakukan.
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun
internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan
informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun
buku, yaitu paling kurang mencakup:
1.
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan
Publik, antara lain mengenai:
1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya.
2.Pendapatan.
3.Profitabilitas.
2.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam
2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak
perubahan tersebut, antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset.
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas.
3.Ekuitas.
4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi)
komprehensif.
5. Arus kas.
3.
Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
4.
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
5.
Struktur permodalan dan kebijakan Manajemen atas struktur permodalan tersebut.
6.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan
tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan
tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan
perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
8.
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan
pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak
dipercaya.
9.
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap
penting bagi perusahaan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
63-67
63
64
64
63
34-43
61
61-62
49
49
71
90-143
92-116
117-143
117
120
122
124-131
131
134
134
135
136
136
136
136
5
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan & Penjelasan
10.
VII.
Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang,
mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan.
11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa
pasar.
12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan
jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran
umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku.
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/
peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain
memuat:
1. Tanggal, nilai dan obyek transaksi.
2. Nama pihak yang bertransaksi.
3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada).
4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi.
5. Pemenuhan ketentuan terkait.
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan
Komisaris.
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris dalam rapat tersebut.
2.
Direksi, mencakup antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta
hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan.
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi,
termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam rapat tersebut.
4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam
hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi
(jika ada).
3.
Komite Audit, mencakup antara lain:
1.Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan anggota Komite Audit.
5. Pengungkapan independensi Komite Audit.
6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut.
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang
dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
136
137
137
138
141
141
141
174-255
190-200
193
197
195
201-207
202
206
205
186-187
209-211
202-216
212
212, 216
216
212, 216
213
214
215
6
Identitas Perseroan
Pembahasan & Penjelasan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
4.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
5.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
6.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi
dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang
mencakup antara lain:
1.Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan anggota komite.
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite.
6. Uraian tugas dan tanggung jawab.
7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut.
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan.
1.Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan.
3. Riwayat pendidikan.
4. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan.
5. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku.
Uraian mengenai Unit Audit Internal.
1.Nama.
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan.
3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada).
4. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal.
5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam
piagam (charter) unit audit internal.
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh
perusahaan, paling kurang mengenai:
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya.
2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen.
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan.
2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya.
3. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan.
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota
Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
1. Pokok perkara/gugatan.
2. Status penyelesaian perkara/gugatan.
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada
tahun buku terakhir (jika ada).
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
1. Pokok-pokok kode etik.
2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture).
3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya.
4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan.
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang
dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan
karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
217-220
217
217, 220
220
217, 220
217
217
218
219
222-223
223
223
223
223
222-223
224-228
224
224, 225
225
225
226
227
227-228
227-228
228
229-237
230
232-234
236
238-246
246
247-248
247
248
248
248
249
7
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan & Penjelasan
13.
VIII.
IX.
X.
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau
Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika
ada), antara lain meliputi:
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran.
2. Perlindungan bagi pelapor.
3. Pihak yang mengelola pengaduan.
4. Hasil dari penanganan pengaduan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.
Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan
biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
a.
Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan
dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang
lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain.
b.
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender
dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover)
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
c.
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial,
bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
d.
Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
2.
Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam
angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan
Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability
Report) atau Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility
Report).
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan
dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan
sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
sedang menjabat.
2.
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri
dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan
bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
3.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat
tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
4.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan
Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri
yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Halaman
249-253
251-253
253
250
253
256-271
258-260
260-267
267-269
269-271
✓
275
272-273
✓
272-273
-
-
Daftar Isi
8
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
1
Proyek Baru
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Leading Up to the Next Growth
Pengelolaan
2
Human Capital REFERENSI PERATURAN BAPEPAMLK NO. X.K.6
Tata Kelola
8
DAFTAR ISI
Perusahaan
10
IDENTITAS PERSEROAN
Tanggung Jawab
12
PROFIL PERSEROAN
Sosial Perusahaan
12
Sekilas Jasa Marga
Tanggung Jawab
12 Atas Perjalanan Penting Jasa Marga
Manajemen
Laporan Tahunan 2013
14
Riwayat Singkat Jasa Marga
Daftar Istilah
15
Kegiatan Usaha
18
Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
22
24
32
34
35
42
44
47
49
50
54
54
57
58
60
61
63
68
71
74
74
78
78
80
82
84
86
86
86
88
Struktur Organisasi
Pejabat Senior Jasa Marga
Profil Sumber Daya Manusia
Pemegang Saham Utama, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi
Entitas Anak
Entitas Asosiasi
Wilayah Operasi dan Proyekproyek Jalan Tol Baru
Alamat Kantor Cabang, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi
Lembaga dan Profesi Penunjang
TRANSFORMASI JASA MARGA
IKHTISAR 2013
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Operasional
Ikhtisar Saham
Ikhtisar Obligasi
Kronologis Pencatatan Saham dan
Emisi Obligasi Jasa Marga
Komposisi Kepemilikan Saham
JSMR
Peristiwa Penting 2013
Penghargaan yang Diterima
Perseroan
LAPORAN MANAJEMEN
Laporan Dewan Komisaris
Penilaian Kinerja Direksi
Pandangan atas Prospek Usaha yang
Disusun Direksi
Profil Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa Kinerja Perseroan Tahun 2013
Prospek Usaha Perseroan ke Depan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Secara Berkesinambungan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Direksi
90
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
91
92
Kegiatan Usaha Perseroan
Tinjauan Operasi per Segmen
Usaha
Segmen Usaha Pengoperasian
Jalan Tol
Wawancara dengan HasanudinDirektur Operasi
Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol
Analisa Kinerja Keuangan
Komprehensif
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Laba Usaha
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Rasio Profitabilitas
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Kemampuan Membayar Utang dan
KolektIbilitas Piutang
Struktur Modal
Kebijakan Struktur Modal
Belanja Modal
Perbandingan Target 2013 dan
Realisasi 2013
Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai
Tahun 2014
Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal
Informasi Material setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Prospek Usaha, Kondisi Industri dan
Kondisi Ekonomi
Pemasaran dan Pangsa Pasar
Kebijakan Dividen dan Pembayaran
Dividen Tunai
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Peningkatan/Penurunan Material dari
Pendapatan Bersih Terkait dengan
Volume Penjualan atau Jasa Baru
Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi
dan Restrukturisasi Utang/Modal
97
111
114
117
117
120
122
123
124
128
129
130
130
131
131
131
134
135
135
135
136
136
136
136
136
137
137
138
141
141
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
141
141
141
142
144
154
158
159
161
162
166
167
171
171
172
172
173
174
176
176
177
179
182
185
190
190
193
193
193
193
194
Informasi Transaksi Material yang
Mengandung Benturan Kepentingan
dan/atau Transaksi dengan Pihak
Afiliasi
Perubahan Peraturan Perundang
Undangan yang Berpengaruh
Signifikat Terhadap Perseroan
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang
Berpengaruh Terhadap Perseroan
Wawancara dengan Reynaldi
Hermansjah-Direktur Keuangan
PENGEMBANGAN PROYEK BARU
Wawancara dengan Abdul Hadi
Hs.-Direktur Pengembangan Usaha
PENGELOLAAN
HUMAN CAPITAL
Paradigma Baru Human Capital
Perencanaan SDM dan Rekrutmen
Pengembangan Kompetensi SDM
Pengembangan Karir Karyawan
Produktifitas Karyawan
Pengelolaan Hubungan Karyawan
dengan Manajemen
Program Paska Kerja
Pengelolaan Tenaga Alih Daya
Biaya Sumber Daya Manusia
Wawancara dengan Muh Najib
Fauzan-Direktur SDM dan Umum
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Komitmen Jasa Marga dalam
Penerapan GCG
Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga
Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa
Marga
Hasil Penilaian Implementasi GCG
Struktur, Kebijakan dan
Mekanisme Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Pengangkatan dan Pemberhentian
Dewan Komisaris
Independensi Dewan Komisaris dan
Komisaris Independen
Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan
di Perusahaan Lain
Rangkap Jabatan dan Benturan
Kepentingan
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
74
Laporan
Manajemen
tata kelola perusahaan
90
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
194
195
197
199
200
200
200
201
201
202
203
203
204
205
205
205
206
208
209
212
212
212
212
212
212
213
214
214
215
216
217
217
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris (Board Charter)
Rapat Dewan Komisaris
Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris
Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Dewan
Komisaris
Keputusan-keputusan Dewan
Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris
Komite-komite di Bawah Dewan
Komisaris
Direksi
Komposisi Direksi Jasa Marga
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Independensi Direksi
Rangkap Jabatan Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
(Board Charter)
Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Direksi
Rapat Direksi
Keputusan-keputusan Direksi Tahun
2013
Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Direksi
Hubungan Dewan Komisaris dan
Direksi
Asesmen Dewan Komisaris dan
Direksi
Komite-komite
Komite Audit
Komposisi Komite Audit
Dasar Hukum Pembentukan Komite
Audit
Kualifikasi Pendidikan dan
Pengalaman Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit
Independensi Komite Audit
Rapat Komite Audit
Remunerasi Komite Audit
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Komite Audit
Profil Komite Audit
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Komposisi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
256
174
217
217
217
218
218
219
220
221
221
221
222
223
224
224
225
225
225
226
226
226
227
227
227
227
227
228
228
229
230
230
232
234
237
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
158
9
tanggung
jawab sosial
perusahaan
PENGELOLAAN HUMAN
CAPITAL
Dasar Hukum Pembentukan Komite
Investasi dan Risiko Usaha
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Investasi dan Risiko Usaha
Independensi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
Rapat Komite Investasi dan Risiko
Usaha
Remunerasi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Profil Komite Investasi dan Risiko
Usaha
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Perusahaan
Profil Corporate Secretary
Unit Internal Audit
Profil Head of Internal Audit
Struktur dan Kedudukan Unit Internal
Audit
Pengangkatan dan Pemberhentian
Head of Internal Audit
Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Internal Audit dan
Sertifikasi Profesi Audit
Pedoman Kerja Unit Internal Audit
Kode Etik Auditor Internal
Tugas dan Tanggung Jawab Unit
Internal Audit
Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal
Audit Tahun 2013
Hasil Audit Unit Internal Audit
Kegiatan Pendukung Audit Lainnya
Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit
Sistem Pengendalian Internal
Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP
Review atas Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan
(SPIP)
Laporan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko
Struktur Tata Kelola Manajemen
Risiko
Risiko Perseroan dan Pengelolaannya
Implementasi Program Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2013
Profil VP Manajemen Risiko
238
246
247
247
248
249
249
249
254
255
256
257
258
260
267
269
271
272
274
275
Perkara Penting yang Dihadapi
Informasi tentang Sanksi
Administratif
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Kode Etik
Budaya Perusahaan
Program Kepemilikan Saham oleh
Karyawan dan/atau Manajemen
Perlakuan yang Sama terhadap
Seluruh Pemegang Saham
Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Pengadaan Barang dan Jasa
Auditor Eksternal
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Strategi dan Kebijakan
Tanggung Jawab Lingkungan
Hidup
Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
Tanggung Jawab kepada
Konsumen
Akses terhadap Informasi dan Data
Perseroan
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
DAFTAR ISTILAH
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
10
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Nama Perusahaan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Berkedudukan di Jakarta
Alamat Kantor Pusat
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13550 Indonesia
Tel.: 62-21 841 3526, 841 3630
Fax.: 62-21 841 3540
Email: [email protected], [email protected]
Website: www.jasamarga.com
Informasi Lalu Lintas dan
Pelayanan Lainnya
JMTIC (Jasa Marga Traffic Information
Center) 62-21 8088 0123
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Tanggal Pendirian
01 Maret 1978
Dasar Hukum Pendirian
Peraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978
Modal Dasar
Rp 9,52 triliun
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Rp 3,4 triliun
Kepemilikan
Pemerintah Indonesia 70%
Publik 30%
11
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Identitas
Perseroan
Kegiatan Usaha
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-20288.AH.01.02.Tahun
2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut
serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan
dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan
sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip
perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama
1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol)
dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan
fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Kegiatan Usaha Penunjang
1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang
terkait dengan moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana
informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan
koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi,
pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol.
Informasi Pencatatan di Bursa
Bursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007
Bloomberg: JSMR IJ
Reuters: JSMR.JK
12
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Profil
Perseroan
Sekilas Jasa Marga
Perjalanan Penting Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
1978
• Jasa Marga
didirikan dengan
bidang usaha
pengelolaan,
pemeliharaan
dan pengadaan
jaringan jalan tol.
• Jagorawi sebagai
jalan tol pertama
di Indonesia mulai
beroperasi.
2003
Pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
(Cikampek
Purwakarta
Padalarang).
1984
1983
Pengoperasian Jalan Tol
Semarang.
2004
Fungsi Otorisator
dikembalikan
kepada Pemerintah
(Departemen
Pekerjaan Umum c.q.
Badan Pengatur Jalan
Tol (BPJT).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
• Pengoperasian Jalan Tol
Jakarta-Tangerang.
• Pengoperasian Jalan Tol
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo.
1986
• Pengoperasian
Jalan Tol SurabayaGempol.
• Pengoperasian
Jalan Tol Belmera
(Belawan-MedanTanjung Morawa).
2006 2007
Penandatanganan
Perjanjian
Pengusahaan Jalan
Tol (PPJT) Bogor
Outer Ring Road, PPJT
Semarang-Solo, PPJT
Gempol-Pasuruan,
PPJT GempolPandaan, PPJT JORR
W2 Utara, PPJT
Surabaya-Mojokerto
dan 13 ruas jalan
tol yang telah
dioperasikan oleh
Perseroan
• Perubahan Logo
Jasa Marga yang
Menggambarkan
Modernisasi dan
Transformasi
Perseroan.
• Jasa Marga menjadi
perusahaan terbuka
melalui Initial Public
Offering (IPO)
dan mencatatkan
sahamnya di Bursa
Efek Indonesia.
2008
Penandatanganan
Perjanjian
Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT)
Kunciran-Serpong.
13
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
1987
• Pemerintah membuka
kesempatan pihak swasta
berpartisipasi dalam
mengusahakan jalan
tol melalui sistem Build,
Operate and Transfer (BOT)
dengan Jasa Marga.
• Jalan Tol Dalam Kota mulai
dioperasikan oleh Jasa
Marga secara bertahap.
2009
• Pengoperasian Jalan
Tol Bogor Outer Ring
Road (Seksi 1 Ruas
Sentul Selatan-Kedung
Halang).
• Implementasi e-Toll
Card.
• Penandatanganan
Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT)
Cengkareng-Kunciran.
1988 1990
Pengoperasian
Jalan Tol JakartaCikampek.
Pengoperasian
Jalan Tol Padaleunyi
(PadalarangCileunyi)
2011
• Pengoperasian Jalan
Tol Surabaya-Mojokerto
(Seksi 1A Ruas WaruSepanjang) dan Jalan
Tol Semarang-Solo
(Seksi 1 Ruas SemarangUngaran).
• Penandatanganan
Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT) Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
1991
Pengoperasian
Jalan Tol Jakarta
Outer Ring Road
2012
Implementasi
e-Toll Pass.
1998
Pengoperasian
Jalan Tol Palikanci
(Palimanan-Kanci)
2013
• Pengoperasian Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa (Jalan Tol Bali
Mandara) dan Jalan Tol
JORR W2 Utara (Ruas Kebon
Jeruk-Ciledug).
14
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Riwayat Singkat Jasa
Marga
Untuk mendukung gerak pertumbuhan
ekonomi, Indonesia membutuhkan
jaringan jalan yang handal. PT
Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 04 tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia dalam pendirian
Perusahaan Perseroan (Persero) di
bidang pengelolaan, pemeliharaan
dan pengadaan jaringan jalan tol, serta
ketentuan-ketentuan pengusahaannya
(Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 04 tahun 1978 juncto Surat
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang
Penetapan Modal Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jasa Marga tanggal 27
Februari 1978).
Perseroan didirikan berdasarkan Akta
No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan
nama, “PT Jasa Marga (Indonesia
Highway Corporation)”, yang kemudian
diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal
19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah
menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”,
keduanya dibuat dihadapan Kartini
Muljadi, SH., pada saat itu Notaris
di Jakarta.
15
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pada awal berdirinya, Perseroan
berperan tidak hanya sebagai operator
tetapi memikul tanggung jawab
sebagai otoritas jalan tol di Indonesia.
Hingga tahun 1987 Perseroan adalah
satu-satunya penyelenggara jalan tol
di Indonesia yang pengembangannya
dibiayai Pemerintah dengan dana
berasal dari pinjaman luar negeri serta
penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai
jalan tol pertama di Indonesia yang
dioperasikan oleh Perseroan, Jalan
Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)
merupakan tonggak sejarah bagi
perkembangan industri jalan tol di
Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak
tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 1980an Pemerintah Indonesia mulai
mengikutsertakan pihak swasta untuk
berpartisipasi dalam pembangunan
jalan tol melalui mekanisme Build,
Operate and Transfer (BOT). Pada
dasawarsa tahun 1990-an Perseroan
lebih berperan sebagai lembaga otoritas
yang memfasilitasi investor-investor
swasta yang sebagian besar ternyata
gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa
jalan tol yang diambil alih Perseroan
antara lain adalah JORR (Jakarta Outer
Ring Road) dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang
menggantikan Undang Undang No. 13
tahun 1980 serta terbitnya Peraturan
Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang
mengatur lebih spesifik tentang jalan
tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis
jalan tol diantaranya adalah dibentuknya
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai
regulator industri jalan tol di Indonesia,
serta penetapan tarif tol oleh Menteri
Pekerjaan Umum dengan penyesuaian
setiap dua tahun. Dengan demikian
peran otorisator dikembalikan dari
Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai
konsekuensinya, Perseroan menjalankan
fungsi sepenuhnya sebagai sebuah
perusahaan pengembang dan operator
jalan tol yang akan mendapatkan ijin
penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pembangunan dan pengoperasian jalan
tol sejak saat itu didasarkan kepada
konsep investasi dimana Perseroan
sebagai investor akan berinvestasi pada
jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat
kelayakan pengembalian secara finansial
sesuai dengan masa konsesi. Proses
untuk mendapatkan konsesi jalan tol
baru juga harus melalui pembentukan
entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui
Anak Perusahaan yang dibentuk
Perseroan dengan beberapa partner
usaha, sampai dengan akhir tahun 2013,
Perseroan memiliki tambahan sembilan
ruas jalan tol baru dengan panjang
211 km dimana Perseroan mempunyai
kepemilikan mayoritas lebih dari 51%.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada
tanggal 12 September 2007 tentang
perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham, termasuk
peningkatan modal dasar, modal
ditempatkan dan disetor, perubahan
nilai nominal dan klasifikasi saham,
perubahan status Perseroan dari
perusahaan tertutup menjadi
perusahaan terbuka, dan perubahan
nama Perseroan menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Jasa Marga
(Indonesia Highway Corporatama)
Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keputusan mengenai perubahan seluruh
Anggaran Dasar tersebut dinyatakan
dalam Akta No. 27 tanggal 12 September
2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito SH. Akta tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Keputusan No. W710487 HT.01.04-TH.2007 tanggal 21
September 2007.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Anggaran Dasar Perseroan telah
mengalami beberapa kali perubahan
dan Anggaran Dasar terakhir telah
diumumkan dalam Tambahan No. 27404
dari Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan
terakhir diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05
April 2011 yang dibuat dihadapan
Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito,
SH., Notaris di Jakarta sebagaimana
telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusannya No.
AHU-20228.AH.01.02 tahun 2011
tanggal 21 April 2011, dan terakhir
diubah sebagaimana Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21
Juni 2012 yang dibuat dihadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat
surat penerimaan pemberitahuan dari
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-25313
tanggal 10 Juli 2012.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran
Dasar, maksud dan tujuan Perseroan
adalah turut serta melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya pembangunan di bidang
pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan
prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perseroan melaksanakan
kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan,
berikut dengan fasilitas-fasilitas dan
usaha lainnya.
16
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Kegiatan usaha tersebut dilakukan
Perseroan melalui proses merencanakan,
membangun, mengoperasikan dan
memelihara jalan tol serta sarana
kelengkapannya agar jalan tol dapat
berfungsi sebagai jalan bebas hambatan
yang memberikan manfaat lebih tinggi
daripada jalan umum bukan tol.
Untuk mendukung ekspansi dan
pengembangan Perseroan, pada tahun
2007, Perseroan menjadi perusahaan
terbuka dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)
sejak Pemerintah melepas 30%
sahamnya kepada masyarakat pada
tanggal 12 November 2007.
Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan
Tol (PPJT) yang ditandatangani pada
tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas)
ruas jalan tol Perseroan yang sudah
beroperasi saat itu mempunyai masa
konsesi selama 40 tahun berlaku
efektif sejak 01 Januari 2005, dengan
pengecualian PPJT JORR Seksi S yang
pada tahun 2013, Jasa Marga telah
ditunjuk sebagai operator sementara
berdasarkan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013
tentang Pengoperasian Sementara Jalan
Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok
Pinang-Jagorawi (JORR S).
Selain terus berupaya menambah
jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan
juga menambah porsi kepemilikan di
anak perusahaan pemegang konsesi
jalan tol. Tahun 2009, Perseroan
meningkatkan penyertaan kepemilikan
saham dan menjadi pemegang saham
mayoritas pada PT Marga Kunciran
Cengkareng, pemegang konsesi Jalan
Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga
Trans Nusantara, pemegang konsesi
Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT
Marga Nujyasumo Agung, pemegang
konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
yang mempunyai masa konsesi
35 tahun.
Dalam perkembangannya, Perseroan
terus melakukan upaya untuk
menambah kepemilikan konsesi jalan
tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan
telah menandatangani 6 perjanjian
pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu
Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang
konsesinya dipegang oleh PT Marga
Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo
oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan
Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans
Marga Jatim Pasuruan, PPJT GempolPandaan oleh PT Jasamarga Pandaan
Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT
Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga
Nujyasumo Agung.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Tahun 2011, Perseroan meningkatkan
penyertaan kepemilikan saham hingga
menjadi pemegang saham mayoritas
dengan melakukan pembelian saham
pemegang saham eksisting pada PT
Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik
konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan
dengan masa konsesi 35 tahun. Selain
itu, bersama konsorsium 4 (empat)
BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah,
Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa
proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi
45 tahun. Sehingga sampai dengan
akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai
tambahan 9 konsesi ruas jalan tol baru
17
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
melalui Anak Perusahaan dimana
Perseroan menjadi pemegang
saham mayoritas.
Melalui 9 Cabang dan 10 Anak
Perusahaan bidang usaha jalan tol,
Perseroan adalah pemegang konsesi
untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas
diantaranya sepanjang 560 km telah
beroperasi, termasuk empat ruas baru
yang dioperasikan secara bertahap yaitu
Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi
1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang
(3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1
Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan
Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas
Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR
W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7
km) dan mengoperasikan secara penuh
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
(10 km), sehingga sampai dengan akhir
tahun 2013, Perseroan menguasai 73%
pangsa pasar industri jalan tol dari segi
panjang jalan (km) di Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan,
Perseroan juga melakukan kegiatan
usaha penunjang, yaitu:
Hal ini dilakukan untuk mensinergikan
dan memaksimalkan pengembangan
aset-aset yang dimiliki Perseroan.
Kegiatan usaha penunjang diperkuat
dengan mendirikan dua entitas anak
perusahaan yaitu PT Sarana Marga
Utama yang didirikan pada tahun
1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010
bergerak dalam bidang jasa konstruksi,
perdagangan dan persewaan
kendaraan serta PT Jasamarga Properti
yang didirikan pada tahun 2013 dan
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti.
Pada kedua entitas tersebut, Perseroan
merupakan pemegang saham mayoritas.
Pendapatan utama Perseroan berasal
dari transaksi kendaraan yang melewati
jalan tol (pendapatan tol). Selain itu
pendapatan Perseroan juga berasal
dari pendapatan usaha non tol yang
terdiri dari sewa lahan, pendapatan
iklan, tempat peristirahatan dan jasa
pengoperasian jalan tol pihak lain serta
jasa pemeliharaan.
1. Bidang pengembangan properti di
wilayah yang berdekatan dengan
koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk
usaha-usaha yang terkait dengan
moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas,
jaringan sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait dengan koridor
jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk
layanan konstruksi, pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Selain terus
berupaya
menambah
jumlah konsesi
jalan tol baru,
Perseroan juga
menambah
porsi
kepemilikan
di anak
perusahaan
pemegang
konsesi jalan
tol.
18
Identitas Perseroan
Visi, Misi & Tata Nilai
Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga
Tahun 2013, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal Perseroan dan peluang bisnis baik di
Jalan Tol dan diluar Jalan Tol, maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi,
Misi, dan Tata Nilai Perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. Perumusan Visi, Misi, dan Tata
Nilai Perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: Komisaris,
Direksi, dan Karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para Pemangku Kepentingan.
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perseroan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris
dan Direksi melalui Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01 Maret
2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata
Nilai Perusahaan
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap
pencapain kinerja dan kekuatan
internal Perseroan
2. Direksi melakukan evaluasi
terhadap perubahan strategis
lingkungan eksternal Perseroan dan
mempertimbangkan peluang bisnis
di masa akan datang
3. Direksi melakukan evaluasi dan
identifikasi terhadap harapan
dan kebutuhan para pemangku
kepentingan
4. Dengan mempertimbangkan
Kekuatan Internal dan Peluang
Eksternal serta harapan para
pemangku kepentingan, Direksi
merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai
Perseroan
5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut
kemudian disampaikan dan
dievaluasi oleh Dewan Komisaris
yang kemudian ditetapkan dan
disepakati bersama oleh Dewan
Komisaris dan Direksi
6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan
Tata Nilai Perseroan melalui Surat
Keputusan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi secara
berkala setiap tahun melakukan
evaluasi terhadap pencapaian Visi dan
Misi Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Bagan Proses Penyusunan
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
KEBUTUHAN DAN
HARAPAN PARA
PEMANGKU KEPENTINGAN
DIREKSI DAN
DEWAN KOMISARIS
VISI, MISI & TATA NILAI
PERUBAHAN STRATEGIS
LINGKUNGAN EKSTERNAL
DAN PELUANG BISNIS
PENCAPAIAN KINERJA
DAN KEKUATAN
INTERNAL PERUSAHAAN
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. L aporan Tahunan 2 0 1 3
19
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Visi dan Misi
Untuk memberikan Kejelasan Arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai
(Unifying Focal Point), dilakukan review kembali terhadap Visi Perseroan dengan melakukan evaluasi
terhadap kekuatan Perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di Jalan Tol
maupun usaha Lain. Visi Perseroan adalah :
Visi Tahun 2017
Menjadi Perusahaan
Pengembang dan Operator
Jalan Tol Terkemuka di
Indonesia.
Visi Tahun 2022
Menjadi Salah Satu Perusahaan
Terkemuka di Indonesia.
Yang dimaksud Perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut:
• Memiliki keuntungan finansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan
nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value)
• Menjadi market leader di industrinya
• Selalu melakukan inovasi sehingga mempunyai kualitas produk dan layanan yang ekselen, melalui
inovasi yang terus menerus
• Memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan
• Mempunyai Manajemen Perusahaan yang berkualitas
• Menjadi panutan dalam pengelolaan Human Capital bagi Perusahaan lain dan menjadi pilihan untuk
berkarir bagi orang orang yang bertalenta
Dalam melakukan perumusan Misi Perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan
Perseroan (Reason For Being), Tujuan Perseroan (Fundamental Purpose) serta mengkomunikasikan
manfaat Perseroan (Value). Misi Perseroan adalah:
Misi
1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.
2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.
Arti dari Misi Perseroan adalah bahwa Perseroan secara sadar memahami keberadaan Perseroan
dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk
mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi
yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan juga memahami bahwa keberadaan Jalan Tol
yang dikelola oleh Perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan Jalan
Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
20
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Tata Nilai
Laporan
Manajemen
Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga
telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles)
dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka
dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas
dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur,
Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai
Perseroan adalah sebagai berikut:
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
J
S
M
R
JUJUR
Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya
selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan
kepentingan.
SIGAP
Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan
proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNI
Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar
kompetensi, konsisten dan inovatif.
RESPEK
Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku
kepentingan dalam bersinergi mencapai
prestasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
21
22
Identitas Perseroan
Struktur Organisasi
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan
Ikhtisar 2013
dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai
merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja
organisasi.
Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah
sebagai berikut:
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Struktur Organisasi Perseroan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
DIREKTUR
UTAMA
ADITYAWARMAN
DIREKTUR OPERASI
DIREKTUR
PENGEMBANGAN USAHA
DIREKTUR SUMBER
DAYA MANUSIA DAN
UMUM
HASANUDIN
ABDUL HADI Hs.
MUH NAJIB FAUZAN
INTERNAL AUDIT
DIVISI OPERATION
MANAGEMENT
DIVISI TOLL ROAD
BUSINESS DEVELOPMENT
DIVISI HUMAN CAPITAL
STRATEGY AND POLICY
DJOKO DWIJONO
TARULI M. HUTAPEA
DEDI KRISNARIAWAN S.
UNGGUL CARIAWAN
CORPORATE
SECRETARY
DIVISI MAINTENANCE
DAVID WIJAYATNO
AYU WIDYA KISWARI
DIVISI RELATED
BUSINESS DEVELOPMENT
AGUS SETIAWAN
DIVISI HIGHWAY AND
TRAFFICE ENGINEERING
SONHADJI SURAHMAN
BRANCH OFFICES
TOLL ROAD
SUBSIDIARIES
NON TOLL ROAD
SUBSIDIARIES
DIVISI HUMAN CAPITAL
SERVICES
SUTIRYA WIRIAS SASTRA
DIVISI GENERAL AFFAIRS
BAMBANG SANCOYO
UNIT REST AREA
BUSINESS
LEONA ROEDHIANITASARI L.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
UNIT JASA MARGA
DEVELOPMENT CENTER
ENKKY SASONO A. W.
23
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Perseroan memiliki 4 direktorat dimana
Sementara itu, Direktorat SDM dan
Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan
setiap direktorat memiliki fungsi dan
Umum melakukan pengelolaan dan
juga memiliki beberapa unit kerja yang
ruang lingkup kerja masing-masing.
pengembangan sumber daya manusia
langsung dikendalikan oleh Direktur
Direktorat operasi melalui Divisi Operation
melalui Divisi Human Capital Strategy and
Utama yaitu Unit Internal Audit dan
Management melakukan pengelolaan
Policy, Divisi Human Capital Services, serta
Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk
terhadap kegiatan operasional perusahaan,
pengelolaan kegiatan administrasi umum
and Quality Management, Divisi Legal dan
seperti pengumpulan tol dan pelayanan
melalui Divisi General Affairs. Direktorat
Divisi Information Technology sebagai
lalu lintas, sementara Divisi Maintenance
Keuangan melalui Divisi Corporate
pengelola risiko, teknologi dan hukum
melakukan kegiatan pemeliharaan
Planning, Divisi Finance and Accounting
korporasi serta Branch Offices, Toll Road
jalan tol. Direktorat Pengembangan
serta Unit Community Development
Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries,
Usaha melalui Divisi Toll Road Business
Program, melakukan perencanaan,
Unit Rest Area Business dan Unit Jasa
Development, Divisi Related Business
pengendalian serta pengelolaan
Marga Development Center berada di
Development, Divisi Highway dan Traffic
keuangan Perseroan.
bawah kendali Direksi Perseroan.
Engineering melakukan pengelolaan
kegiatan investasi pembangunan jalan tol
baru dan pengembangan usaha lain serta
pemantauan dan pengendalian kinerja
Anak Perusahaan.
DIREKTUR KEUANGAN
REYNALDI HERMANSJAH
DIVISI CORPORATE
PLANNING
DIVISI RISK AND QUALITY
MANAGEMENT
MOHAMMAD SOFYAN
SATRIA GANEFANTO
DIVISI FINANCE AND
ACCOUNTING
DIVISI LEGAL
SYACHRIANI ATIM
TOLU ISMED ARIEF
UNIT COMMUNITY
DEVELOPMENT PROGRAM
DIVISI INFORMATION
TECHNOLOGY
ENKKY SASONO A. W.
D. HARI PRATAMA
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
24
Identitas Perseroan
Pejabat Senior Jasa Marga
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Kantor Pusat
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
David Wijayatno
Djoko Dwijono
Satria Ganefanto
Corporate Secretary
Head of Internal Audit
VP Risk and Quality Management
Profil dapat dilihat di Profil
Corporate Secretary.
Profil dapat dilihat di Profil Head
of Internal Audit.
Profil dapat dilihat di Profil
VP Risk and Quality Management
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Taruli M. Hutapea
Ayu Widya Kiswari
Sonhadji Surahman
VP Operation Management
VP Maintenance
VP Highway and Traffic Engineering
Menjabat sebagai VP Operation
Management sejak 01 Juli 2012.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
1986. Menyelesaikan pendidikan S1
Teknik Sipil dari Universitas Indonesia
pada tahun 1999. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Kepala Sub Divisi
Manajemen Pengumpulan Tol Divisi
Manajemen Operasi (2007-2009) dan
Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem
Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol
(2001-2007).
Menjabat sebagai VP Maintenance sejak
20 Januari 2014. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan
dari Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya pada tahun 1994. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi
Pemeliharaan (2009-2011) dan Kepala
Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata
Laksana Pemeliharaan (2007-2009).
Menjabat sebagai VP Highway and Traffic
Engineering sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1985.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari
Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan
S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada
tahun 2002. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur
Utama PT Marga Lingkar Jakarta (2009-2014)
dan Direktur Teknik PT Marga Trans
Nusantara (2008).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
25
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Dedi Krisnariawan Sunoto
Mohamad Agus Setiawan
Unggul Cariawan
VP Toll Road Business Development
VP Related Business Development
VP Human Capital Strategy and Policy
Menjabat sebagai VP Toll Road Business
Development sejak 29 September 2006.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun
1988 dan S2 Master of Management Program
dari Universitas Pelita Harapan pada tahun
2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan
Usaha (2001-2006) dan Kepala Sub Divisi
Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan
Investasi (1999-2001).
Menjabat sebagai VP Related Business
Development sejak 08 Mei 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1996.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun
1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan
Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari
Universitas Parahyangan Bandung pada
tahun 2009. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan
Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan
Usaha Lain (2010-2012) dan Kepala Sub
Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi
Pengembangan Jalan Tol (2008-2010).
Menjabat sebagai VP Human Capital Strategy and
Policy sejak 01 Oktober 2010. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
pada tahun 1986 dan S2 Manajemen Keuangan dari
Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko
(2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan
Informasi Penanam Modal (2001).
Sutirya Wirias sastra
Bambang Sancoyo
Mohammad Sofyan
GM Human Capital Services
GM General Affairs
VP Corporate Planning
Menjabat sebagai GM Human Capital
Services sejak 01 Juli 2013. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak 1981.
Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen
Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada
tahun 1999. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan (2011-2013)
dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang
Jakarta-Cikampek (2007-2011).
Menjabat sebagai GM General Affairs sejak
29 September 2006. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan
pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun
1982 dan S2 Magister Manajemen dari
Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro
Akuntansi (1999-2006) dan Kepala Bagian
Dana Kerja Biro Keuangan (1997-1999).
Menjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06
Maret 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya
pada tahun 1996, S2 Project Management dari
Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2
Business & IT dari The University of Melbourne
pada tahun 2007. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi
Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan
Perusahaan (2010-2012) dan Kepala Bagian
Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi
Informasi Perusahaan (2008-2010).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
26
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Syachriani Atim
Tolu Ismed Arief
VP Finance and Accounting
VP Legal
Menjabat sebagai VP Finance and
Accounting sejak 01 Oktober 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan
S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada
tahun 1994. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro
Keuangan dan Akuntansi (2007-2011)
dan Kepala Bagian Keuangan Cabang
Jakarta-Cikampek (2006-2007).
Menjabat sebagai VP Legal sejak 29
September 2006. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan
pendidikan S1 Hukum Perdata dari
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
pada tahun 1987. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan
Perjanjian Biro Hukum (2001-2006) dan
Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan,
Inventarisasi dan Dokumentasi Biro
Administrasi (1992-1994).
D. Hari Pratama
VP Information Technology
Menjabat sebagai VP Information
Technology sejak 01 Mei 2013.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan
S2 Teknik Sipil dari Queensland University
of Technology Australia pada tahun
2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan
Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa
Timur (2012-2013) dan Kepala Divisi
Pengembangan Usaha Lain (2010-2012).
Kantor Cabang
Enkky Sasono A. W.
Hardjono Santoso
Agus Purnomo
GM Jasa Marga Development
GM Jagorawi Branch
Center
Menjabat sebagai GM Jagorawi
Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Diponegoro pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi
(2006-2012) dan Kepala Cabang
Palikanci (2002-2006).
GM Cawang-Tomang-Cengkareng
Menjabat sebagai GM Jasa Marga
Development Center sejak 08 Desember
2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1
Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta
pada tahun 1996 dan S2 Manajemen
dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Unit Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM
dan Umum Cabang Surabaya-Gempol
(2007-2011).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Branch
Menjabat sebagai GM Cawang-TomangCengkareng sejak 20 Januari 2014.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi 10 November
Surabaya pada tahun 1987. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Kepala Cabang SurabayaGempol (2008-2014) dan Kepala Cabang
Semarang (2006-2008).
27
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Yudhi Krisyunoro
Supratowo
Ricky Distawardhana
GM Jakarta-Cikampek Branch
GM Jakarta-Tangerang Branch
GM Purbaleunyi Branch
Menjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek
Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari
Institut Teknologi Bandung pada tahun
1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari
Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan
Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi
dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini (20102012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu
Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang
Jagorawi (2009-2010).
Menjabat sebagai GM JakartaTangerang Branch sejak 01 Juli 2012.
Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari
Universitas Diponegoro pada tahun
1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Cabang Semarang
(2009-2012) dan Kepala Bagian
Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan
Ketertiban Merangkap Kepala Bagian
Pemeliharaan Cabang Jagorawi
(2007-2009).
Menjabat sebagai GM Purbaleunyi
Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1989.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun
1989. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP
Maintenance (2012-2014) dan Kepala Cabang
Jakarta-Tangerang (2009-2012).
Christantio Prihambodo
Roy A. Darwis
GM Surabaya-Gempol Branch
GM Palikanci Branch
Menjabat sebagai GM Surabaya-Gempol
Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1988.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Universitas Indonesia pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya GM Purbaleunyi Branch
(2012-2014) dan Kepala Sub Divisi
Manajemen Pengumpulan Tol Divisi
Manajemen Operasi (2011-2012).
Menjabat sebagai GM Palikanci sejak 20
Januari 2014. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1993. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Sains & Teknologi Nasional pada tahun
1991 dan S2 SDM dari Universitas
Krisnadwipayana pada tahun 2004.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya GM
Belmera Branch (2009-2014) dan Kepala
Sub Divisi Manajemen Lalu Lintas Divisi
Manajemen Operasi (2007-2009).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
28
Proyek
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Sari Purnawarman
Raddy R. Lukman
Mulyono
GM Semarang Branch
GM Belmera Branch
Menjabat sebagai GM Semarang
Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil
dari Universitas Diponegoro pada tahun
2003. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas
Cabang Jagorawi (2010-2012) dan Kepala
Bagian Pengumpulan Tol Cabang JakartaTangerang (2007-2010).
Menjabat sebagai GM Belmera Branch
sejak 20 Januari 2014. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak 1996.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil
dari Universitas Indonesia pada tahun
1994. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Deputy General Manager Toll Collection
Management Cabang Jakarta-Cikampek
(2012-2014) dan Kepala Bagian
Manajemen Lalu Lintas Cabang JakartaCikampek (2011-2012).
Pemimpin Proyek Pembangunan
Jalan Tol Porong-Gempol
Menjabat sebagai Pemimpin Proyek
Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak
02 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun
1983. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian
Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek
(2007-2011) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu
Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap
Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang JakartaTangerang (2006-2007).
Silverster Aryan Widodo
Bambang Eko
Ari Kristopo
Pemimpin Proyek Bisnis
Pengembangan Usaha
Teknologi Informasi &
Komunikasi
Pemimpin Proyek Penataan dan
Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol
Taman Mini Utama, Kantor Cabang
Pemimpin Proyek Penambahan
Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi
Menjabat sebagai Pemimpin Proyek
Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi
Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari
2010. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1985. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1985.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta (2003-2007) dan Kepala Sub Divisi
Administrasi Teknik Divisi Perencanaan
Teknik (1997-2003).
Jagorawi dan Sekitarnya
Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development
Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi
Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996
dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada
tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Unit Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan
Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).
Menjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan
Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang
Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari 2014.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi
dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada
tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur
Teknik PT Sarana Marga Utama (2012-2014) dan
Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2009-2011)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Gerbang Tol Taman Mini Utama
29
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Entitas Anak dan Asosiasi
Leona Roedhianitasari
Legawati
Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat
dan Pelayanan
Menjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober
2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan
S1 Transportasi dari Universitas Pancasila
Jakarta pada tahun 1993. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa
Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat
dan Pelayanan (2011-2012) dan Kepala
Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek
Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan
Pelayanan (2009-2011).
Septerianto Sanaf
Muhammad Zahir Siregar
Direktur Utama PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta
Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar
Menjabat sebagai Direktur Utama
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli
2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak
tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik
Parahyangan Bandung pada tahun 1986.
Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi
Pengumpulan Tol (2003-2006) dan Kepala
Divisi Manajemen Operasi (2006-2012).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana
Jabar sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan
Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera
Utara pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari STM
PPM pada tahun 2003. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya
Kepala Cabang Palikanci (2006-2011) dan Kepala
Cabang Belmera (2005-2006).
Djadjat Sudradjat
Slamet Sudradjat
A. Tito Karim
Direktur Utama PT Trans Marga
Jateng
Direktur Utama PT Marga
Nujyasumo Agung
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol
Menjabat sebagai Direktur Utama PT
Trans Marga Jateng sejak November 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Kepala Divisi Pembangunan
(2006-2009) dan Direktur Utama PT Marga
Nujyasumo Agung (2009-2011).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT
Nujyasumo Agung sejak tahun 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1983. Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik
Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum
pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering
dari The University of New South Wales
pada tahun 1991. Sebelumnya menempati
berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan
Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan
(2006-2008) dan Pemimpin Proyek Persiapan
dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring
Road (2005-2006).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga
Bali Tol sejak 02 Desember 2011. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1986.
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari
Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2
Manajemen SDM dari Ikopin Bandung pada tahun
2006. Sebelumnya menempati berbagai posisi
kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama
PT Marga Sarana Jabar (2010-2011), Direktur
Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
(2007-2010).
30
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Subakti Syukur
Hengki Herwanto
Direktur Utama PT Marga
Lingkar Jakarta
Direktur Utama PT Transmarga Jatim
Pasuruan
Menjabat sebagai Direktur Utama PT
Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari
2014. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1986 Menyelesaikan
pendidikan S1 Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1986
dan S2 Manajemen dari Universitas
Kristen Jakarta tahun 2010. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya GM CawangTomang-Cengkareng Branch (2008-2014)
dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol
(2006-2008).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga
Jatim Pasuruan sejak 28 Juni 2010. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1982. Menyelesaikan
pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut
Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan
S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun 1993.
Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di
Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama
Surabaya (2005-2007) dan Pemimpin Proyek
Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol GempolPasuruan (2008-2011).
Setiyono
Direktur Utama PT Jasamarga
Pandaan Tol
Agus SuharJanto
Direktur Utama PT Marga Trans
Nusantara
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga
Pandaan Tol sejak 01 Januari 2012. Bergabung
dengan Jasa Marga sejak tahun 1985.
Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi
dari Institut Teknologi Sepuluh November pada
tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub
Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Manajemen
Lalu Lintas (2001-2006) dan Kepala Bagian Teknik
Cabang Jakarta-Tangerang (1998-2001).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga
Trans Nusantara sejak 01 Desember 2011.
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun
1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil
Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada
tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin
Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol
Semarang-Solo (2006-2010) dan Pemimpin Proyek
Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap
Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass
(2004-2006).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
31
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Saut Parlindungan Simatupang
Kristianto
Direktur Utama PT Marga KunciranCengkareng
Direktur Utama PT Sarana Marga
Utama
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran
Cengkareng sejak 2008. Bergabung dengan Jasa Marga
sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982
dan S2 Magister Manajemen Internasional STM PPM
pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir
(2004-2008) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan
Tol Padalarang By Pass (2001-2004).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga
Utama sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan
S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro
pada tahun 1985 dan S2 Manajemen Bisnis dari
STIE Nusantara pada tahun 1997. Sebelumnya
menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga
diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
(2010-2012) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti
(2001-2010).
Irwan Nurhadi
Iwan Moedyarno
Direktur Utama PT Jasamarga Properti
Direktur Utama PT Ismawa Trimitra
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga
Properti sejak 15 Januari 2013. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas
Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Manajemen
Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989,
S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada
tahun 1991, S2 Manajemen Pemasaran, UK pada tahun
1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance
Management), San Beda College Manila, Philipine pada
tahun 2010. Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah
General Manager Properti dan Senior Manager Properti
di PT Surya Semesta Internusa – Astra Group (19962008), serta Property Advisor di Agung Podomoro
Group (2008-2012).
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa
Trimitra sejak 2013. Bergabung dengan Jasa
Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2
Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada
tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai
posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala
Divisi Pengembangan Usaha Lain (2008-2010),
saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin
Proyek Pengembangan Properti di Lahan
Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi
(2010-sekarang).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
32
Profil Sumber Daya Manusia
Jasa Marga
Identitas Perseroan
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
Profil Perseroan
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Jumlah Karyawan Tetap 2009-2013
(orang)
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
5.443
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Daftar Istilah
5.075
5.154
5.303
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
4.875
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2009
2010
2011
2012
2013
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
2012
Jumlah (orang)
2013
Proporsi (%)
Jumlah (orang)
Proporsi (%)
S3
-
-
1
0,0
S2
5
0,1
70
1,4
S1
510
10,0
500
10,3
16
0,3
17
0,3
SMA
4.335
85,4
4.210
86,4
SMP
113
2,2
17
0,3
96
1,9
60
1,2
5.075
100
4.875
100
Akademi
SD
Jumlah
Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan
tahun 2012. Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi
akademis karyawan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
33
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan USIA
Usia
(Tahun)
2012
Jumlah (orang)
2013
Proporsi (%)
Jumlah (orang)
Proporsi (%)
≤25
44
0,9
35
0,7
26-30
88
1,7
83
1,7
31-35
358
7,1
283
5,8
36-40
1.068
21,0
1.023
21,0
41-45
1.238
24,4
1.162
23,8
46-50
1.382
27,2
1.375
28,2
897
17,7
914
18,7
5.075
100
4.875
100
>51
Total
Kebijakan dalam Kesempatan Kerja
Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa
diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perseroan dengan memperhatikan prestasi kerja,
kemampuan dan kompetensi Karyawan.
Biaya Pendidikan dan Pelatihan
Selama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan.
Jenis
Biaya Pendidikan dan Pelatihan
2013
18.660.453.279
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2012
9.911.096.483
Pemegang Saham Utama,
Entitas Anak & Entitas Asosiasi
34
Struktur Korporasi grup Jasa Marga
(Per 31 Desember 2013)
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
PUBLIK
70%
30%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
ENTITAS ANAK
(KEPEMILIKAN>50%)
ENTITAS ASOSIASI
(KEPEMILIKAN<50%)
PT Jalantol
Lingkarluar
Jakarta
99%
PT Marga
Sarana
Jabar
55%
PT Trans
Marga
Jateng
60%
PT Marga
Kunciran
Cengkareng
76,07%
PT Marga
Lingkar
Jakarta
65%
PT Marga
Nujyasumo
Agung
55%
PT Transmarga
Jatim
Pasuruan
96,39%
PT Jasamarga
Bali Tol
55%
PT Marga
Trans
Nusantara
60%
PT Jasamarga
Pandaan Tol
66,48%
PT Sarana
Marga
Utama
99%
PT Jasamarga
Properti
99%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
PT Citra
Bhakti
Margatama
Persada
(CBMP)
34,83%
PT Citra
Ganesha
Marga
Nusantara
30%
PT Bukaka
Marga
Utama
20%
PT Ismawa
Trimitra
25%
PT Jatim
Marga
Utama
26%
PT Trans
Lingkar
Kita Jaya
21,24%
35
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Entitas Anak
Entitas Anak Jasa Marga
No.
1.
2.
per 31 Desember 2013
Nama Entitas
Kepemilikan Saham (%)
Bidang Usaha
PT Jalantol Lingkarluar
• Jasa Marga: 99,00%
Operator Jalan Tol Jakarta
Jakarta (JLJ)
• Inkopkar Jasa Marga: 1,00%
Outer Ring Road
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
• Jasa Marga: 55,00%
Operator Jalan Tol Bogor
• PT CMNP Tbk: 30,00%
Outer Ring Road
Status*
Beroperasi
Beroperasi
• PT Jasa Sarana: 15,00%
3.
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
• Jasa Marga: 60,00%
Operator Jalan Tol
• PT Sarana Pembangunan
Semarang-Solo
Beroperasi
Jawa Tengah: 40,00%
4.
PT Marga Nujyasumo Agung
• Jasa Marga: 55,00%
Operator Jalan Tol Surabaya-
(MNA)
• Moeladi Grup: 25,00%
Mojokerto
Beroperasi
• PT Wijaya Karya: 20,00%
5.
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
• Jasa Marga: 55,00%
Operator Jalan Tol Nusa Dua-
• PT Angkasa Pura I: 8,00%
Ngurah Rai-Benoa
Beroperasi
• PT Pelindo III: 17,98%
• PT Pengembangan - Pariwisata Bali: 1,00%
• PT Adhi Karya: 1,00%
• PT Hutama Karya: 1,00%
• Pemprov Bali: 8,01%
• Pemkab Badung: 8,01%
6.
7.
8.
PT Marga Lingkar Jakarta
• Jasa Marga: 65,00%
Operator Jalan Tol JORR W2
(MLJ)
• PT Jakarta Marga Jaya: 35,00%
Utara
PT Transmarga Jatim
• Jasa Marga: 96,39%
Operator Jalan Tol Gempol-
Pasuruan (TJP)
• PT Jatim Marga Utama: 3,61%
Pasuruan
PT Jasamarga Pandaan Tol
• Jasa Marga: 66,48%
Operator Jalan Tol Gempol-
• Perusda Pasuruan: 17,77%
Pandaan
Beroperasi
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi
• PT Margabumi Matraraya: 14,38%
• Entrada Utama: 1,37%
9.
PT Marga Trans Nusantara
• Jasa Marga: 60,00%
Operator Jalan Tol Kunciran-
(MTN)
• PT Astratel Nusantara: 30,00%
Serpong
Belum Beroperasi
• PT Transumata Arya Sejahtera: 10,00%
10.
PT Marga Kunciran
• Jasa Marga: 76,07%
Operator Jalan Tol
Cengkareng (MKC)
• CMS WIL: 21,00%
Cengkareng-Kunciran
Belum Beroperasi
• PT Wijaya Karya: 2,09%
• PT Nindya Karya: 0,42%
• PT Istaka Karya: 0,42%
11.
Beroperasi
PT Sarana Marga Utama
• Jasa Marga: 99,00%
Jasa Konstruksi,
(SMU)
• Inkopkar Jasa Marga: 1,00%
Perdagangan, Persewaan
PT Jasamarga Properti (JMP)
• Jasa Marga: 99,00%
Pembangunan, Perdagangan Belum Beroperasi
• Inkopkar Jasa Marga: 1,00%
dan Jasa Terkait Properti
kendaraan
12.
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
36
Identitas Perseroan
Tentang Entitas Anak
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA
Ikhtisar 2013
untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol,
Laporan
Manajemen
melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang
Kelompok Usaha Jasa Marga
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang
jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang
berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan
Pengembangan
Proyek Baru
memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama
Pengelolaan
Human Capital
pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer
JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan
Tata Kelola
Perusahaan
Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.
untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
PENYELENGGARA JALAN TOL JORR
Susunan Pengurus
• Komisaris Utama: Bambang Sulistyo
• Komisaris: Heri Purnomo
• Direktur Utama: Septerianto Sanaf
• Direktur: Albert MP Silaen
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
103,28
Pendapatan
234,50
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer
Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
Susunan Pengurus
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring
Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak
tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari
pengoperasian jalan tol.
• Komisaris Utama: Maqdir Ismail
• Komisaris: Reynaldi Hermansjah
• Komisaris: Diah Wahju Sari
• Direktur Utama: Muhammad Zahir Siregar
• Direktur Keuangan: Aggi Tjetje
• Direktur Teknik & Operasi: Ach. Lukman Letnantoro
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Aset
896,35
Pendapatan
336,56
37
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
Susunan Pengurus
lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi
• Komisaris Utama: Danang Atmodjo
1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan
• Komisaris: Djuwarso
pendapatan utamanya berasal dari jasa tol.
• Komisaris: Hasanudin
• Direktur Utama: Djadjat Sudradjat
• Direktur Keuangan: Darmoko
• Direktur Teknik: Ari Nugroho
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
Pendapatan
3.407,47
671,92
4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari
Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam
penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan,
Susunan Pengurus
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah
beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya
berasal dari pengoperasian jalan tol.
• Komisaris Utama: Bambang Pramudjo
• Komisaris: Muh Najib Fauzan
• Komisaris: Amien Moeladi
• Direktur Utama: Slamet Sudradjat
• Direktur Keuangan: Syafaruddin AR
• Direktur Operasi: Edwin Cahyadi
• Direktur Administrasi & Umum: Kamil Rusnandar
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
Pendapatan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
1.766,14
237,95
38
Identitas Perseroan
5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
Profil Perseroan
JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Transformasi
Jasa Marga
HIGHWAY CORPORATION
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi
Ikhtisar 2013
pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
Laporan
Manajemen
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa
Pengembangan
Proyek Baru
Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan
Pengelolaan
Human Capital
Yudhoyono pada tanggal 24 September 2013.
pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang
Tata Kelola
Perusahaan
Susunan Pengurus
• Komisaris Utama: Abdul Hadi Hs.
• Komisaris: A. Edy Hidayat Nurjaman
• Komisaris: Robert Daniel Waloni
• Komisaris: Wayan Blayu Suarjaya
• Direktur Utama: A. Tito Karim
• Direktur Keuangan: Ronny Haryanto
• Direktur Teknik & Operasional:
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Wiwin Kwintandi Soeprapto
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Aset
Pendapatan
2.172,60
575,69
6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR
W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usahausaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan
PT. MARGA LINGKAR JAKARTA
Susunan Pengurus
serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol
• Komisaris Utama: Ma’mun Amin
JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh
• Komisaris: Abdul Hadi Hs.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada
• Direktur Utama: Subekti Syukur
tanggal 27 Desember 2013.
• Direktur Keuangan: Yauw Diaz Moreno
• Direktur Teknik: Agus Achmadi
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
Pendapatan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
1.846,87
564,54
39
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP)
TRANSMARGA JATIM PASURUAN
TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN
Kelompok Usaha Jasa Marga
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember
Susunan Pengurus
2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih
dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol
Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun 2014.
• Komisaris Utama: Agus Purnomo
• Komisaris: Bambang Kusbandono
• Direktur Utama: Hengki Herwanto
• Direktur Keuangan: Imron
• Direktur Teknik: Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
629,22
Pendapatan
499,56
8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan,
yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol-
PANDAAN TOL
Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan
dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai
Susunan Pengurus
dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum
beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan
dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat
beroperasi pada tahun 2014.
• Komisaris Utama: Moh. Khusaini
• Komisaris: Moertomo Basoeki
• Komisaris: Firmansyah
• Komisaris: Tolu Ismed Arief
• Direktur Utama: Setiyono
• Direktur Keuangan & SDM: Tri Riyaningsih
• Direktur Teknik & Operasional: Rahardjo
• Direktur Administrasi & Umum: Nursyam
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Aset
801,58
Pendapatan
443,33
40
Identitas Perseroan
9. PT Marga Trans Nusantara (MTN)
Profil Perseroan
MARGA TRANS NUSANTARA
MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang
PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Transformasi
Jasa Marga
Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan,
Ikhtisar 2013
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
Laporan
Manajemen
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta
Susunan Pengurus
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan
• Presiden Komisaris: Paulus Bambang W.E.S
peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
• Wakil Presiden Komisaris:
Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran-
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
JB Eddy Bambang Susilotomo
Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap
• Wakil Presiden Komisaris: Irawan Santoso
pembebasan lahan.
• Presiden Direktur: Agus Suharjanto
• Direktur: Rachmat Soulisa
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Aset
351,56
Pendapatan
Daftar Istilah
-
Laporan Keuangan
Konsolidasian
10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
MARGA KUNCIRAN CENGKARENG
MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang
PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENG
Kelompok Usaha Jasa Marga
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran-
Susunan Pengurus
Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan
• Komisaris Utama: Dedi Krisnariawan Sunoto
ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan
• Komisaris: Mohd. Ghazali bin Mahmood
yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013,
• Direktur Utama: Saut Parlindungan Simatupang
Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi
• Direktur Teknik: Hendro Atmodjo
karena masih dalam tahap pembebasan lahan
• Direktur Keuangan: Zaidi B. Ibrahim
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
Pendapatan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
270,39
-
41
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
11.PT Sarana Marga Utama (SMU)
SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang
bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi,
perdagangan, dan persewaan kendaraan.
Susunan Pengurus
• Komisaris Utama: Muh Najib Fauzan
• Komisaris: Arief Witjaksono
• Direktur Utama: Kristianto
• Direktur Keuangan & Umum: Adik Supriatno
• Direktur Teknik: Dadang Sumaryana
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
178,02
Pendapatan
205,47
12.PT Jasamarga Properti (JMP)
JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang
properti
bergerak dalam bidang jasa properti.
Susunan Pengurus
• Komisaris Utama: Ibnu Purna
properti
• Komisaris: Abdul Hadi Hs
• Direktur Utama: Irwan Nurhadi
• Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik: Irwan Hasan
• Direktur Keuangan: Haris Prayudi
Ikhtisar Keuangan per 31 Desember 2013
(Rp miliar)
Aset
Pendapatan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
63,55
-
42
Identitas Perseroan
Entitas Asosiasi
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Entitas Asosiasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
No.
Laporan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status*
Jasa Marga (%)
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Nama Entitas
per 31 Desember 2013
1.
PT Trans Lingkar Kita Jaya
21,24
Operator Jalan Tol
Beroperasi
2.
PT Ismawa Trimitra
25,00
Sewa Gedung dan Pengelolaan
Rest Area
Beroperasi
3.
PT Jatim Marga Utama
26,00
Operator Jalan Tol
Belum Beroperasi
4.
PT Bukaka Marga Utama
20,00
Operator Jalan Tol
Belum Beroperasi
5.
PT Citra Bhakti Margatama Persada
34,83
Operator Jalan Tol
Pengakhiran PKP
6.
PT Citra Ganesha Marga Nusantara
30,00
Operator Jalan Tol
Pengakhiran PKP
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)
Tentang Entitas Asosiasi
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk
pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan
berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005
dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat
6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada
tanggal 30 September 2013.
3. PT Jatim Marga Utama (JMU)
dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan
ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan
proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti
di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi
setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan
Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum
kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001.
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30
November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.
Perseroan memiliki 131.688 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 21,24% kepemilikan.
JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan
Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan
Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka
hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA.
Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek
jalan tol tersebut.
4. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
2. PT Ismawa Trimitra (IT)
dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU
IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek
perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham
jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal
dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham
14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang
SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan
merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU
di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008
tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan
dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta
tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui
ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009.
IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997
sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000
(Rupiah penuh).
43
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)
6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)
CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan
Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan
pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang.
proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-
Perseroan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp
Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir
1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
pada tahun 2028. Perseroan memiliki 56.787.000 saham
Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30%
dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham
kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No.
atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang
AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran
merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol
PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan
oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank.
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik
Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap
Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001
kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada
mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman
Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober
untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi
1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan
perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur
Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam
CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan
bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan
pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan
PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan
nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai
penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp
56.786.999.000 (Rupiah penuh).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
44
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Wilayah Operasi dan Proyek-Proyek
Baru Jalan Tol Baru
Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di
seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut:
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Keterangan:
Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
SUMATERA UTARA
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
• Belmera: 42,7 Km
Peta Lokasi
Ruas-ruas Jalan
Tol Jasa Marga
Daftar Istilah
Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun
yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu:
1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009;
2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September
2011;
3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011;
4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September
2013; dan
5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27
Desember 2013.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
maluku
sulawesi
sumatera
kalimantan
papua
java
JABODETABEK
& JAWA BARAT
• Jagorawi: 59,0 Km
• Jakarta - Tangerang: 33 Km
• Ulujami- Pondok Aren: 5,55 Km
• Jakarta Inner Ring Road: 23,55 Km
• Prof Dr. Ir. Sedyatmo: 14,3 Km
• Jakarta - Cikampek: 83,0 Km
• Jakarta Outer Ring Road: 43 Km
• Cikampek - Padalarang: 58,5 Km
• Padalarang - Cileunyi: 64,4 Km
• Palikanci: 26,3 Km
• Bogor Outer Ring Road: 11,0 Km
• Cengkareng - Kunciran: 14,2 Km
• Kunciran Serpong: 11,2 Km
• JORR W2 Utara: 7,67 Km
JAWA TIMUR
jawa tengah
• Semarang: 24,75 Km
• Semarang - Solo: 72,64 Km
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
BALI
• Nusa Dua - Ngurah rai - Benoa: 10 Km
• Surabaya - Gempol: 49,0 Km
• Surabaya - Mojokerto: 36,3 Km
• Gempol - Pasuruan: 34,15 Km
45
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Konsesi-konsesi yang Dimiliki Perseroan
Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun.
Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali
JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang.
Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut:
Tabel Konsesi Ruas-ruas Jalan Tol Jasa Marga
No.
Ruas
1.
Jagorawi (Jakarta-Bogor-
2.
3.
Operator
Panjang
(Km)
Tahun
Mulai
Konsesi
Masa
Konsesi
Status
Cabang Jagorawi
59,0
2005
40
Beroperasi sejak 1978
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Cabang Cawang-
14,3
2005
40
Beroperasi sejak 1984
Jakarta Inner Ring Road
Cabang Cawang-
23,55
2005
40
Beroperasi sejak 1987
(JIRR)
Tomang-Cengkareng
Jakarta-Cikampek
Cabang Jakarta-
83,0
2005
40
Beroperasi sejak 1988
33,0
2005
40
Beroperasi sejak 1984
Cabang Purbaleunyi
64,4
2005
40
Beroperasi sejak 1990
Cabang Purbaleunyi
58,5
2005
40
Beroperasi sejak 2003
Cabang Palikanci
26,3
2005
40
Beroperasi sejak 1998
Ciawi)
Tomang-Cengkareng
4.
Cikampek
5.
Jakarta-Tangerang
Cabang JakartaTangerang
6.
Padaleunyi (PadalarangCileunyi)
7.
Cipularang (CikampekPurwakarta-Padalarang)
8.
Palikanci (Palimanan-
9.
Semarang
Cabang Semarang
24,75
2005
40
Beroperasi sejak 1983
10.
Surabaya-Gempol
Cabang Surabaya-
49,0
2005
40
Beroperasi sejak 1986
Cabang Belmera
42,7
2005
40
Beroperasi sejak 1986
PT Jalantol Lingkarluar
43,0
2005
40
Beroperasi sejak 1991
5,55
2005
40
Beroperasi sejak 2001
11,0
2009
45
Beroperasi sejak 2009
Kanci)
Gempol
11.
Belmera (BelawanMedan-Tanjung Morawa)
12.
Jakarta Outer Ring Road
(JORR) *)
Jakarta
13.
Ulujami-Pondok Aren
PT Jalantol Lingkarluar
14.
Bogor Outer Ring Road
PT Marga Sarana Jabar
Jakarta
(BORR)
• Seksi 1 Sentul SelatanKedung Halang (3,8
km): beroperasi sejak 23
November 2009
• Seksi 2A Kedung
Halang-Kedung Badak:
pembebasan lahan dan
konstruksi
15.
JORR W2 Utara
PT Marga Lingkar
Jakarta
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
7,7
2005
40
Beroperasi sejak 2013 Seksi
Kebon Jeruk-Ciledug
46
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
No.
16.
Ruas
Cengkareng-Kunciran
Tata Kelola
Perusahaan
14,2
Tahun
Mulai
Konsesi
-
Masa
Konsesi
35
Pembebasan lahan
35
Pembebasan lahan
45
Beroperasi sejak 2011
(konstruksi
dimulai)
17.
Kunciran-Serpong
PT Marga Trans
11,2
Nusantara
(konstruksi
belum
dimulai)
18.
Semarang-Solo
PT Trans Marga Jateng
72,6
2010
• Tahap I Seksi 1
Semarang-Ungaran
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
(10,8 km): beroperasi
sejak 12 November 2011
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
• Tahap I Seksi 2 UngaranBawen: pembebasan
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Status
belum
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
PT Marga Kunciran
Panjang
(Km)
Cengkareng
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Operator
lahan dan konstruksi
19.
Surabaya-Mojokerto
PT Marga Nujyasumo
36,3
2007
42
Agung
Beroperasi sejak 2011
• Seksi 1A WaruSepanjang: beroperasi
sejak 05 September
2011
• Seksi 1B, 2, 3 dan 4
Sepanjang-Mojokerto:
pembebasan lahan dan
konstruksi
20.
Gempol-Pasuruan
PT Trans Marga Jatim
21.
Gempol-Pandaan
PT Jasamarga Pandaan
22.
Nusa Dua-Ngurah Rai-
PT Jasamarga Bali Tol
34,1
2013
45
13,6
2012
35
Pembebasan lahan dan
10
2012
45
Beroperasi sejak Oktober
Pasuruan
konstruksi
Tol
Benoa
Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Pembebasan lahan dan
konstruksi
2013
47
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Alamat Kantor Cabang, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Jasa Marga
Kantor Cabang dan Unit Bisnis
No.
1.
Kantor
Cabang Jagorawi
Alamat
Telepon/Fax/Email
Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732
Jakarta 13560
Fax.: 62 21 840 0055
e-mail: [email protected]
2.
3.
4.
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Cabang Jakarta-Cikampek
Cabang Jakarta-Tangerang
Plaza Tol Cililitan
Tel.: 62 21 8088 7227
Jln. Cililitan Besar
Fax.: 62 21 8088 7228
Jakarta 13510
e-mail: [email protected]
Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa
Tel.: 62 21 821 6515, 8243 0045/48
Lumbu
Fax.: 62 21 821 6507
Bekasi 17114
e-mail: [email protected]
Plaza Tol Tangerang
Tel.: 62 21 5575 3904/6237
Jln. Raya Serpong
Fax.: 62 21 5575 4029
Tangerang, Banten 15001
e-mail: [email protected]
Jawa Barat
5.
Cabang Palikanci
Jln. Jend. Sudirman No. 138
Tel.: 62 231 489 800, 484 268
Ciperna, Cirebon 45171
Fax.: 62 231 483 457
e-mail: [email protected]
6.
7.
8.
9.
Cabang Purbaleunyi
Cabang Semarang
Cabang Surabaya-Gempol
Cabang Belmera
Plaza Tol Pasteur
Tel.: 62 22 200 0867/68
Jln. Dr. Djundjunan No. 257
Fax.: 62 22 201 1433
Bandung 40164
e-mail: [email protected]
Plaza Tol Manyaran
Tel.: 62 24 760 6012/14
Jln. Tol Semarang
Fax.: 62 24 762 3940
Semarang 50147
e-mail: [email protected]
Plaza Tol Kota Satelit
Tel.: 62 31 567 9401/2008
Jln. Mayjen. Sungkono
Fax.: 62 31 732 9941
Surabaya 60189
e-mail: [email protected]
Jln. Simpang Tanjung No. 1A
Tel.: 62 61 661 1701/2920
Medan 20241
Fax.: 62 61 661 1055
e-mail: [email protected]
10.
Unit Bisnis Rest Area
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B
Tel.: 62 264 8280388
Sukatani Purwakarta 41167
Fax.: 62 264 8260288
48
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Entitas Anak
No.
1.
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Kantor
Plaza Tol Jati Asih
Tel.: 62 21 822 3232
Jakarta
Bekasi 17423
Fax.: 62 21 820 5151
e-mail: [email protected]
2.
3.
PT Marga Sarana Jabar
PT Trans Marga Jateng
Plaza Tol Sentul Barat
Tel.: 62 251 837 1310 ,
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor 16710
833 3375
PO BOX 2012
Fax.: 62 251 834 6232
Jln. Murbei No. 1
Tel.: 62 24 747 5735
Sumur Boto Banyumanik
Fax.: 62 24 747 5735
Semarang
Jawa Tengah
4.
PT Marga Nujyasumo Agung
Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya
Tel.: 62 31 829 7696/32
Fax.: 62 31 827 5419
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Kantor Jakarta:
Tel.: 62 21 798 0394/7640
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Telepon/Fax/Email
PT Jalantol Lingkarluar
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Alamat
Fax.: 62 21 799 4694, 798 0464
5.
PT Jasamarga Bali Tol
Ikat Plaza
Tel.: 62 361 725326
Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505
Fax.: 62 361 725327
Pemogan 80221
Denpasar
Bali
6.
PT Marga Lingkar Jakarta
Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7
Tel.: 62 21 75900256
Jln. T. B. Simatupang
Fax.: 62 21 7660547
Jakarta
7.
PT Transmarga Jatim
Perumahan Pondok Mutiara Blok A7
Tel.: 62 31 8955707
Pasuruan
Sidoarjo
Fax.: 62 31 8955707
Jawa Timur
8.
PT Jasamarga Pandaan Tol
Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12
Tel.: 62 31 8073542
Sidoarjo
Fax. : 62 31 8073542
Jawa Timur
9.
PT Marga Kunciran
Ruko Business Park Tangerang City No. A 19
Tel.: 62 21 5578 2453
Cengkareng
Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol
Fax.: 62 21 5578 2456
Tangerang 15117
10.
PT Marga Trans Nusantara
Ruko Bidex Blok H. No. 7
Tel.: 62 21 5315 4680
Jln. Pahlawan Seribu, BSD City
Fax.: 62 21 5315 4681
Tangerang
11.
PT Sarana Marga Utama
Komplek Bina Marga No.2
Tel.: 62 21 844 4640
RT 001/RW 05 Kel. Cipayung,
Fax.: 62 21 845 987 68
Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13840
12.
PT Jasamarga Properti
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jln. Jasa Marga RT 008/002
Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati
Jakarta Timur
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732
49
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Entitas ASOSIASI
No.
1.
2.
3.
Kantor
Alamat
PT Trans Lingkar Kita Jaya
PT Ismawa Trimitra
PT Jatim Marga Utama
Telepon/Fax/Email
Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07
Tel.: 62 21 8775 7676
Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis
Fax.: 62 21 8775 0141
Depok 16954
e-mail: [email protected]
Graha Iskandarsyah
Tel.: 62 21 7207 5858
Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru
Fax.: 62 21-7209 935
Jakarta Selatan 12160
e-mail: [email protected]
Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel,
Tel.: 62 31 7344 279
Sukomanunggal
Surabaya 60188
Jawa Timur
4.
PT Bukaka Marga Utama
Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A
Tel.: 62 21 7944 386
Jakarta
Fax.: 62 21-7944 376
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Lembaga
BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE)
Lembaga
PT Datindo Entrycom
Alamat
Lembaga
Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH.
Puri Datindo – Wisma Sudirman
Jln. Jend.Sudirman Kav. 34-35
Jakarta 10220
Tel.: 62 21 570 9009
Fax.: 62 21 570 9026
Alamat
PERUSAHAAN PEMERINGKAT
Lembaga
Lembaga
Panin Tower Senayan City 17th Floor
Jln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10720
Tel.: 62 21 7278 2380
Fax.: 62 21 7278 2370
AKUNTAN PUBLIK
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
(RSM AAJ Associates)
Alamat
Plaza ABDA, Lantai 10
Jln. Jend.Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Tel.: 62 21 5140 1340
Fax.: 62 21 5140 1350
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Jln. Panglima Polim V 11
Melawai, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Alamat
NOTARIS
KONSULTAN HUKUM
Melli Darsa & Co.
Alamat
Menara Standard Chartered 19th Floor
Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164,
Jakarta 12950
50
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Transformasi
Jasa Marga
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri,
masih banyaknya peluang pembangunan
Perseroan telah berhasil menjadi
jalan tol dan masih terus tumbuhnya
pemimpin di industri jalan tol dengan
volume lalu lintas pada ruas ruas jalan
menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol
tol yang telah beroperasi serta posisi
beroperasi dan 83% pangsa pasar volume
keuangan yang kuat dan daya saing yang
lalu lintas transaksi di Indonesia.
tinggi untuk mendukung pertumbuhan
Perseroan, pada tahun 2013 ini
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi
Perseroan melakukan transformasi untuk
di Indonesia yang diperkirakan terus
memperkokoh posisi industry leader di
tumbuh sehingga berdampak pada
jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi
pertumbuhan masyarakat kelas menengah
Perseroan untuk 2017 dan 2022.
dan pertumbuhan penjualan kendaraan
bermotor, serta melihat potensi bisnis
jalan tol yang masih relatif tinggi dengan
Transformasi Perseroan untuk Memperkokoh Posisi Industry Leader
di Jalan Tol
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas,
serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil
menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia
maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013
dan 2017
2022
2017
Menjadi Perusahaan
Pengembang dan Operator
Jalan Tol Terkemuka di
Indonesia
2012
Perseroan telah berhasil menjadi
pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia
dengan menguasai 73% pangsa pasar
jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar
volume lalu lintas transaksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Menjadi Salah
Satu Perusahaan
Terkemuka di
Indonesia
Misi 2013-2022
1. Mewujudkan Percepatan
Pembangunan Jalan Tol
2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien
dan Andal
3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi
Barang dan Jasa
51
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga
mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut:
Strategi Perseroan
visi: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di Indonesia
Misi: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal,
Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan Jasa
Tata Nilai : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek
Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan
Growth
Business
Diversification
Pengembangan Bisnis Jalan Tol
Menambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar
paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol
pengoperasian Jalan Tol
Mengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu
Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan
memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan,
Masyarakat dan Pemerintah
Pengembangan bisnis lain
Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk
meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan
Pengelolaan
keuangan
Pengendalian Keuangan
untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan, mendukung
pertumbuhan Perusahaan
dan mempertahankan
Financial Stability
Financial
Sustainability
Organisasi dan sdm
Peningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader
pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung
Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan
Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
Org. & Human
Capital
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
teknologi informasi
dan rekayasa teknik
Peningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader
pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung
Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan
Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
Innovation
kepatuhan dan
manajemen risiko
Pengelolaan Risiko dan
Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik untuk
meningkatkan kepercayaan
dan Nilai Perusahaan
Good
Corporate
Governance
Operational
Excellence
52
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Dari sisi
operasional,
pelayanan
yang diberikan
Perseroan
difokuskan
untuk
memberikan
jasa layanan tol
yang modern
dan berkualitas.
Strategi Bisnis Utama
Strategi Pengembangan Bisnis
Lain
Strategi Pengembangan Bisnis
Jalan Tol
Selain fokus pada pengembangan
Untuk mempertahankan posisi Perseroan
memaksimalkan aset, Perseroan
sebagai market leader dalam industri jalan
melakukan pengembangan bisnis lain
tol, Perseroan terus melakukan usaha
yang terkait dengan pengembangan
penambahan panjang jalan tol yang ada
dan pengoperasian jalan tol melalui
melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol
pengembangan bisnis pada koridor
baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas
jalan tol dan pengembangan bisnis yang
jalan tol yang beroperasi.
memanfaatkan kompetensi Perseroan.
Dalam menambah panjang jalannya,
Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi
selain melalui tender, Perseroan juga
lahan yang ada menjadi area komersil,
mendapatkan konsesi jalan tol melalui
seperti properti atau jaringan fiber optic.
akuisisi maupun secara unsolicited.
Kerja sama usaha non tol ini dilakukan
Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas
secara mandiri atau dikerjasamakan
baru yang potensial, yang pemegang
dengan mitra.
bisnis jalan tol, dalam rangka
konsesinya memiliki hambatan untuk
membangun jalan tol tersebut, terutama
Strategi Operasional
jalan tol yang terletak di kota-kota besar
Dari sisi operasional, pelayanan yang
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
diberikan Perseroan difokuskan dengan
sedapat mungkin terhubung dengan jalan
tujuan untuk memberikan jasa layanan
tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan.
tol yang modern dan berkualitas. Hal
Jalan tol yang konsesinya didapatkan
tersebut dilakukan Perseroan melalui
melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya-
peralihan dari sistem yang berbasis SDM
Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan.
(human-based) menjadi berbasis teknologi
Perseroan juga dapat mengusulkan kepada
(technology-based). Modernisasi peralatan
Pemerintah pembangunan ruas tol baru
layanan transaksi dilakukan Perseroan
untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas
dengan menerapkan e-Toll Card, Gardu Tol
tol tersebut tidak terdapat dalam Master
Otomatis (GTO), dan e-Toll Pass.
Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun
Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol
Penerapan sistem transaksi elektronik
tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol
tersebut memberikan layanan transaksi
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol
yang lebih cepat serta memberikan
Bali Mandara) merupakan jalan tol yang
kemudahan bagi pengguna jalan tol
konsesinya diperoleh secara unsolicited.
dengan tidak diperlukannya uang tunai
dalam bertransaksi. Teknologi e-Toll Card
dan e-Toll Pass akan terus dikembangkan
sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga
untuk memberikan pelayanan yang
memudahkan pengguna jalan dalam
bertransaksi serta memperluas jumlah GTO
untuk transaksi dengan e-Toll Card dan
e-Toll Pass.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
53
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Perseroan juga menerapkan sistem
Strategi Organisasi dan SDM
Strategi Inovasi
informasi dan komunikasi pelayanan
Untuk mendukung pertumbuhannya,
Perseroan terus berupaya melakukan
lalu lintas terpadu dan efektif, dengan
Perseroan melakukan pengembangan
inovasi dalam memberikan pelayanan
mengintensifkan pemantauan kondisi lalu
organisasi dan menyiapkan kebutuhan
kepada pengguna jalan tol. Rekayasa
lintas secara real time melalui kamera CCTV
sumber daya manusia melakukan
teknik dan implementasi teknologi
(closed-circuit television), mempercepat
rekrutmen karyawan baru dan melakukan
informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan
proses penyediaan informasi terkait kondisi
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi,
lalu lintas secara real time melalui rambu
karyawan.
produktivitas dan kinerja Perseroan.
dan Jasa Marga Traffic Information Center,
Selain itu, untuk mendukung strategi
Strategi Kepatuhan dan Manajemen Risiko
sehingga response time bagi petugas di
operasional, Perseroan melakukan
Perseroan berupaya untuk melakukan
lapangan dan informasi yang disampaikan
perbaikan sistem dan prosedur untuk
pengelolaan risiko dan penerapan tata
kepada pengguna jalan tersedia dengan
meningkatkan kinerja operasional
kelola perusahaan yang baik untuk
cepat, akurat, dan real time.
sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan
meningkatkan kepercayaan para
juga melakukan pelatihan untuk
pemangku kepentingan dan
Untuk menunjang strategi-strategi di
meningkatkan kualitas layanan dan
nilai perusahaan.
atas, Perseroan menjalankan berbagai
peningkatan produktivitas karyawan.
elektronik VMS (Variable Message Sign)
kebijakan yang terkait dengan
pendanaan dan manajemen organisasi
Strategi pengembangan organisasi
sebagai fungsi pendukung untuk
dilakukan dengan menjadikan Kantor
menjalankan strategi usaha.
Pusat sebagai investment holding
company sementara Anak Perusahaan/
Strategi Bisnis Pendukung
Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic
Business Unit). Dengan strategi tersebut,
sebagian besar wewenang operasional
Strategi Keuangan
yang ada di Kantor Pusat didelegasikan
Dalam hal strategi pendanaan, Perseroan
ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan
berusaha untuk menyiapkan dan
sehingga proses pengambilan keputusan
mendukung pertumbuhan organic melalui
dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
diversifikasi instrumen peminjaman. Selain
Untuk mendukung pengembangan
itu Perseroan juga melakukan persiapan
kompetensi karyawan, Perseroan
struktur keuangan untuk mendukung
juga telah membentuk Jasa Marga
pertumbuhan unorganic.
Development Center, unit yang fokus
dalam pengembangan kompetensi melalui
Sumber dana Perseroan berasal dari
pendidikan dan pelatihan.
arus kas internal (Pendapatan Tol) serta
sumber eksternal yang dicari dari sumber
Sebagai upaya untuk mendorong
yang paling efisien dari segi biaya
karyawan untuk terus berkarya,
dan penarikannya pun sesuai dengan
Perseroan menerapkan sistem remunerasi
kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal
berdasarkan kompetensi yang dikaitkan
dari pasar modal, perbankan dan pasar
dengan kinerja serta standar yang berlaku
uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang
di industri (industry best practices).
bank akan di-refinance dengan hutang
jangka panjang lainnya yaitu dengan
menerbitkan obligasi yang mempunyai
tenor lebih panjang.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
54
Ikhtisar 2013
Ikhtisar keuangan
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Identitas Perseroan
URAIAN
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2013
2012
2011
2010
2009
Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasi
Pendapatan Usaha
10.295
9.070
6.486
4.379
3.692
Beban Usaha
(7.631)
(6.095)
(4.155)
(2.390)
(2.176)
Laba Usaha
2.663
2.975
2.330
1.988
1.516
Laba Sebelum Pajak
1.715
2.055
1.590
1.476
1.094
Beban Pajak
(477)
(519)
(411)
(292)
(212)
1.336
1.602
1.196
1.193
993
Laba Periode Berjalan yang Dapat
Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
(98)
(66)
(17)
(9)
(15)
1.238
1.536
1.179
1.184
978
1.335
1.603
1.198
1.195
994
(98)
(66)
(17)
(9)
(15)
1.237
1.536
1.180
1.186
980
6.800
6.800
6.775
6.775
6.775
197
236
177
176
147
*
94,24
78,88
105,69
87,91
Total Aset
28.366
24.754
20.916
18.952
16.174
Total Liabilitas
17.499
14.966
12.555
10.593
8.429
Total Ekuitas
10.867
9.788
8.361
8.359
7.183
4.931**
1.832
2.304
1.181
1.605
192
176
201
201
207
-1.174
-2.130
-90,78
1.612
464
Total Laba (Rugi) Periode Berjalan
Laba Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba (Rugi) Komprehensif
Data Saham
Jumlah Saham yang Beredar
(juta lembar)
Laba Bersih per Saham
(Rupiah penuh)
Dividen per Saham (Rupiah penuh)
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasi
Belanja Modal
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Modal Kerja Bersih
Rasio Keuangan (%)
Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset
4,71
6,47
5,72
6,30
6,14
Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas
12,30
16,37
14,31
14,28
13,82
Rasio Laba (Rugi) terhadap
Pendapatan
12,98
17,66
18,45
27,26
26,89
Rasio Lancar
76,15
67,95
97,78
165,04
115,64
161,03
152,90
150,00
126,71
117,34
61,69
60,46
60,03
55,89
52,11
10,40
10,24
8,89
8,11
6,84
1.195.063
1.099.853
939.709
812.013
667.184
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
Rasio INDUSTRI
Rasio Pendapatan Tol terhadap
Panjang Jalan (Rp miliar/km)
Rasio Pendapatan Tol terhadap
Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang)
*) Akan ditentukan dalam RUPS tahun 2014
**) Total Belanja Modal Konsolidasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
55
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Beban Usaha 2009-2013
(miliar Rupiah)
2011
4.155
2012
2013
2009
2.390
2.176
2010
2010
2011
2012
1.094
2009
2010
2011
2012
2013
Laba Periode Berjalan yang
Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 2009-2013
2009
2010
1.590
1.476
2.055
2.330
1.516
1.988
2.663
Laba Sebelum Pajak 2009-2013
(miliar Rupiah)
2.975
Laba Usaha 2009-2013
(miliar Rupiah)
2013
2011
2012
1.715
2009
4.379
3.692
6.486
6.095
9.070
10.295
7.631
Pendapatan Usaha 2009-2013
(miliar Rupiah)
2013
Laba Bersih per Saham
2009-2013
(Rupiah Penuh)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2013
2009
177
2012
176
1.196
2011
147
2010
1.336
2009
1.193
993
1.602
197
236
(miliar Rupiah)
2010
2011
2012
2013
56
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Liabilitas 2009-2013
(miliar Rupiah)
Ekuitas 2009-2013
(miliar Rupiah)
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2012
2013
2009
2010
2011
2012
10.867
9.788
8.359
7.183
2011
8.361
14.966
12.555
8.429
10.593
28.366
24.754
20.916
18.952
16.174
17.499
Aset 2009-2013
(miliar Rupiah)
2013
57
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Ikhtisar Operasional
Keterangan
2013
2012
2011
2010
2009
Panjang Jalan Tol (km)
560
545
545
531
531
Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan)
1,26
1,20
1,09
0,96
0,92
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Jumlah Pegawai Tetap (Orang)
4.875
5.075
5.154
5.303
5.443
Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang)
4.917
4.724
3.805
3.653
3.552
3.447.999
3.291.413
2.991.176
2.621.618
2.510.913
15.961.458
15.292.473
13.269.123
11.797.550
9.949.269
Pemenuhan SPM
Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata
(kendaraan)
Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah)
Perkembangan Panjang Jalan Tol yang Konsesinya Dimiliki
oleh Jasa Marga (2003-2013)
Volume Lalu Lintas Transaksi
2009-2013
(Dalam Km)
545
2013
2011
2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
517
517
2004
2005
2006
2007
2008
531
517
2003
531
517
2011
517
2010
517
0,96
0,92
2009
545
1,26
2012
1,09
1,20
560
(miliar transaksi kendaraan)
2009
2010
2013
58
Identitas Perseroan
Ikhtisar saham
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Informasi Harga & Volume Perdagangan Saham JSMR di Bursa Efek Indonesia per Triwulan
2007-2013
Tahun Kalender
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Harga
Penutupan
Volume
Perdagangan
(lembar)
Jumlah Saham
Beredar (lembar)
Kapitalisasi
Pasar
(Rp miliar)
7.779.000
6.800.000.000
12.920
2007
TW IV
2.200
1.700
1.900
2008
TW I
2.025
1.220
1.400
844.500
6.800.000.000
9.520
TW II
1.450
1.150
1.160
2.034.500
6.800.000.000
7.888
TW III
1.380
830
1.010
667.500
6.800.000.000
6.868
TW IV
1.000
610
910
10.152.500
6.800.000.000
6.188
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
2009
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Harga
Terendah
(Rp penuh)
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Harga
Tertinggi
2010
2011
2012
2013
TW I
1.060
830
900
11.740.000
6.800.000.000
6.120
TW II
1.740
900
1.550
1.768.000
6.800.000.000
10.540
TW III
1.920
1.540
1.870
6.375.000
6.800.000.000
12.716
TW IV*)
1.940
1.710
1.810
5.534.500
6.775.476.500
12.264
TW I
1.900
1.660
1.790
12.074.000
6.775.476.500
12.128
TW II
2.200
1.750
2.025
7.123.000
6.775.476.500
13.720
TW III
3.375
2.000
3.200
8.456.500
6.775.476.500
21.682
TW IV
3.900
3.150
3.425
9.506.500
6.775.476.500
23.206
TW I
3.575
2.925
3.400
10.509.500
6.775.476.500
23.037
TW II
3.650
3.250
3.625
16.022.000
6.775.476.500
24.561
TW III
4.275
3.400
3.975
6.335.500
6.775.476.500
26.933
TW IV
4.275
3.550
4.200
2.323.500
6.775.476.500
28.457
TW I
5.150
4.125
5.150
17.973.000
6.775.476.500
34.894
TW II*)
5.700
4.875
5.400
8.058.500
6.800.000.000
36.720
TW III
6.000
5.300
5.850
10.731.500
6.800.000.000
39.780
TW IV
5.950
5.450
5.450
10.019.500
6.800.000.000
37.060
TW I
5.950
5.100
5.950
17.130.000
6.800.000.000
40.460
TW II
6.950
5.700
6.050
16.095.500
6.800.000.000
41.140
TW III
6.000
5.300
5.200
11.699.000
6.800.000.000
35.360
TW IV
5.800
4.525
4.725
4.192.000
6.800.000.000
32.130
Catatan:
*) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar 24.523.500 lembar saham dan pada
Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
59
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Volume dan Harga Saham Jasa Marga (JSMR) Tahun 2012 dan 2013
Volume
(juta saham)
Rp
Harga
Volume
140
7.000,00
120
6.500,00
100
6.000,00
80
5.500,00
60
5.000,00
40
4.500,00
20
4.000,00
0
TW I
TW II
TW III
TW IV
TW I
TW II
2012
TW III
TW IV
2013
Return (%)
Komparasi Tingkat Pengembalian SAHAM JSMR vs IHSG 2007-2013
300
JSMR
250
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia
200
150
100
50
0
-50
Dec
2007
Mar
Jun
Sep
Dec
Mar
2008
Jun
Sep
Dec
2009
Mar
Jun
Sep
Dec
2010
Mar
Jun
Sep
Dec
Mar
2011
Jun
Sep
Dec
Mar
2012
Jun
Sep
Dec
2013
Sumber: Bloomberg
Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat
pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional.
Indecs
Indices
Indeks LQ45
ISSI
Indeks 30
Indeks SMinfra18
Kompas 100
Indeks
SRI-KEHATI
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Indeks
MNC36
MSCI Global
Standard Indices
Indeks ASEAN Exchanges
Indeks FTSE
60
Identitas Perseroan
Ikhtisar Obligasi
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Obligasi Beredar Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2012
Obligasi
Jumlah
(Rp Juta)
Tahun Jatuh
Tempo
Peringkat
12,30
2013
idAA
Rata-rata SBI
3 bulan
2013
-
1.
Jasa Marga XI (P)
Pengembangan
Proyek Baru
2.
JORR I *
Pengelolaan
Human Capital
3.
JORR II (A) *
77.377
15,25
2016
-
4.
JORR II (B) *
77.377
15,25
2018
-
Tata Kelola
Perusahaan
1.000.000
Tingkat
Bunga (%)
274.260
5.
JORR II (C) *
104.400
15,50
2021
-
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
6.
Jasa Marga XII (Q)
1.000.000
13,50
2016
idAA
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
7.
Jasa Marga XIII (R)
1.500.000
10,25
2017
idAA
8.
Jasa Marga XIV (JM-10)
1.000.000
9,35
2020
idAA
9.
Jasa Marga I (JM-10)
Tanpa Bunga
2013
idAA
Tingkat
Bunga (%)
Tahun Jatuh
Tempo
Peringkat
Daftar Istilah
500.000
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Obligasi Beredar Jasa Marga Tahun 2013
Obligasi
Jumlah
(Rp Juta)
1.
JORR II (A) *
77.377
15,25
2016
-
2.
JORR II (B) *
77.377
15,25
2018
-
3.
JORR II (C) *
104.400
15,50
2021
-
4.
Jasa Marga XII (Q)
1.000.000
13,50
2016
idAA
5.
Jasa Marga XIII (R)
1.500.000
10,25
2017
idAA
6.
Jasa Marga XIV (JM-10)
1.000.000
9,35
2020
idAA
7.
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A
700.000
8,4
2014
idAA
8.
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
400.000
8,7
2016
idAA
9.
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C
1.000.000
8,9
2018
idAA
Keterangan: * Tidak Dicatatkan
Tempat Pencatatan Obligasi
Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi Jasa Marga XI (P) dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.
Definisi Peringkat
idAA merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat
untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif
terhadap obligor Indonesia lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
61
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kronologis Pencatatan Saham dan Emisi Obligasi Jasa Marga
Kronologis Pencatatan Saham Jasa Marga
Tanggal
Aksi Korporasi
Komposisi Kepemilikan
Pemerintah Republik Indonesia
Saham
Seri A
Status Sebelum IPO
Saham Seri B
%
Publik
Saham Pembelian
Kembali (Buyback)
Saham Seri B
%
Saham Seri B
%
1
4,759,999,999
100
-
-
-
-
12 November 2007
IPO di Bursa
Efek Jakarta
1
4,759,999,999
70
2,040,000,000
30
-
-
13 Oktober 2008 12 Januari 2009
Pembelian
Saham Kembali
(Buyback)
1
4,759,999,999
70
2,015,476,500
29.6
24,523,500
0.4
05 April 2012 - 25
Juni 2012
Penjualan
Kembali Saham
Buyback
1
4,759,999,999
70
2,040,000,000
30
(24,523,500)
-
1
4,759,999,999
70
2,040,000,000
30
-
-
Status per 31 Desember 2013
Tempat Pencatatan Saham
Seluruh Saham Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Kronologis Pencatatan Obligasi Jasa Marga
Obligasi
Jumlah
(Rp Juta)
Tenor
(Tahun)
Tanggal
Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh
Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat
Status
1.
Jasa Marga I (A)
23.718
5
11-03-1983
11-03-1988
Lunas
2.
Jasa Marga II/1 (B)
40.000
5
31-10-1983
31-10-1988
Lunas
3.
Jasa Marga II/2 (C)
20.000
5
06-02-1984
06-02-1989
Lunas
4.
Jasa Marga II/2 (D)
20.000
5
05-03-1984
05-03-1989
Lunas
5.
Jasa Marga II/2 (E)
20.000
5
31-03-1984
31-03-1989
Lunas
6.
Jasa Marga III/1 (F/1)
40.000
5
28-12-1984
28-12-1989
Lunas
7.
Jasa Marga III/2 (F/2)
30.000
5
01-03-1985
01-03-1990
Lunas
8.
Jasa Marga IV/1 (G/1)
40.000
5
27-12-1985
27-12-1990
Lunas
9.
Jasa Marga IV/2 (G/2)
60.000
5
24-03-1986
24-03-1991
Lunas
10.
Jasa Marga V/1 (H)
60.000
5
06-07-1987
06-07-1992
Lunas
11.
Jasa Marga V/2 (I)
40.000
5
19-11-1987
19-11-1992
Lunas
12.
Jasa Marga VI/1 (J)
75.000
8
20-6-1988
20-06-1996
Lunas
13.
Jasa Marga VI/2 (K)
50.000
8
01-02-1989
01-02-1997
Lunas
14.
Obligasi Indeks Pendapatan
Tahap I
40.000
12
31-07-1989
31-07-2001
Lunas
15.
Obligasi Indeks Pendapatan
Tahap II
30.000
12
21-09-1989
21-09-2001
Lunas
16.
Jasa Marga VII (L)
100.000
8
08-06-1990
08-06-1998
Lunas
17.
Jasa Marga VIII (M)
150.000
8
27-03-2000
27-03-2008
Lunas
18.
Jasa Marga IX (N)
400.000
5
12-04-2002
12-04-2007
Lunas
19.
Jasa Marga X (O)
650.000
8
04-12-2002
04-12-2010
20.
Jasa Marga XI (P)
1.000.000
10
10-10-2003
10-10-2013
idAA
Lunas
21.
Jasa Marga I (JM-10)
500.000
3
10-12-2010
10-12-2013
idAA
Lunas
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Lunas
62
Identitas Perseroan
Obligasi
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Jumlah
(Rp Juta)
Tenor
(Tahun)
Tanggal
Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh
Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat
Status
21.
Jasa Marga I (JM-10)
500.000
3
10-12-2010
10-12-2013
idAA
Lunas
22.
JORR I *)
274.260
10
19-11-2003
19-11-2013
-
Lunas
23.
JORR II (A) *)
77.377
10
05-01-2006
05-01-2016
-
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Belum
Lunas
JORR II (B) *)
77.377
12
05-01-2006
05-01-2018
-
Belum
Lunas
Pengembangan
Proyek Baru
JORR II (C) *)
104.400
15
05-01-2006
05-01-2021
-
Belum
Lunas
Pengelolaan
Human Capital
24.
Jasa Marga XII (Q)
1.000.000
10
06-07-2006
06-07-2016
idAA
Tata Kelola
Perusahaan
Belum
Lunas
25.
Jasa Marga XIII (R)
1.500.000
10
06-21-2007
06-21-2017
idAA
Belum
Lunas
26.
Jasa Marga XIV (JM-10)
1.000.000
10
10-12-2010
10-12-2020
idAA
Belum
Lunas
27.
Obligasi Berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri A
700.000
370 hari
27-09-2013
02-10-2014
idAA
Belum
Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri B
400.000
3
27-09-2013
27-09-2016
idAA
Belum
Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri C
1.000.000
5
27-09-2013
27-09-2018
idAA
Belum
Lunas
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Keterangan: * Tidak Dicatatkan
Tempat Pencatatan Obligasi
Seluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi No. 1-20 pada tabel di atas dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
63
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komposisi Kepemilikan Saham JSMR
Komposisi Kepemilikan Saham JSMR per 31 Desember 2013
Pemodal Asing
13,29%
Reksadana
5,10%
Institusi Indonesia
Pemerintah Indonesia
9,61%
70,00%
Perorangan Indonesia
2,00%
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham
Nama
Negara Republik Indonesia
Status Pemilik
Jumlah Saham
Persentase (%)
Negara Republik Indonesia
4.760.000.000
70,000
Informasi Pemegang Saham
Utama
Pada tanggal 31 Desember 2013,Negara
Republik Indonesia sebagai Pemegang
Saham Utama memiliki satu lembar saham
Seri A Dwiwarna dan 4.760.000.000 lembar
Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang
per 31 Desember 2013
Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik
Dewan Komisaris, penggabungan,
Indonesia memiliki hak-hak istimewa
peleburan, pengembilalihan serta
dalam hal menambah atau mengurangi
pembubaran dan likuidasi Perseroan.
modal dasar dan perubahan Anggaran
Dasar Perseroan, pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
64
Identitas Perseroan
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi Dan Karyawan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Nama
Jabatan
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
per 31 Desember 2013
Jumlah Saham
Persentase (%)
80.000
0,0012
Komisaris
10.500
0,0002
Komisaris
Tidak Ada
0
Joyo Winoto
Komisaris
Tidak Ada
0
Mayjen. (Purn). Samsoedin
Komisaris Independen
Tidak Ada
0
Irjen Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen
Tidak Ada
0
134.500
0,0020
8.500
0,0001
Adityawarman
Direktur Utama
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Hasanudin
Direktur Operasi
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha
260.500
0,0038
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
360.000
0,0053
Muh Najib Fauzan
Direktur SDM dan Umum
107.500
0,0016
961.500
0,0140
Kepemilikan Saham Karyawan
17.642.261
0,2595
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
18.603.761
0,2736
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Sepuluh Pemegang Saham PUBLIK dan Obligasi Terbesar
Sepuluh Pemegang Saham JSMR Terbesar
( Kepemilikan Saham Kurang dari 5% )
No.
Nama
per 31 Desember 2013
Jumlah Saham
Persentase (%)
1.
PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT
148.751.000
2,19
2.
BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND2039844119
105.806.500
1,56
3.
PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT
83.834.500
1,23
4.
PT TASPEN (PERSERO) - THT
58.967.500
0,87
5.
PT AIA FINL - UL EQUITY
53.844.500
0,79
6.
JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS 2157804006
46.835.855
0,67
7.
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD
37.492.500
0,55
8.
REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.00
31.450.500
0,46
9.
BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD
30.399.500
0,45
10.
RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000
28.254.000
0,42
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
65
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (A) Terbesar
No.
Nama
per 31 Desember 2013
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT Bank Panin Tbk
64.256.977.177,50
83,04
2.
PT Bank Bukopin
4.454.792.142,15
5,76
3.
Bank DKI
3.319.366.427,74
4,29
4.
PT Bank Panin Tbk
3.157.411.315,79
4,08
5.
Arjuna Finance
431.548.517,06
0,56
6.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain2
265.904.628,31
0,34
7.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain3
202.881.838,48
0,26
8.
PT Bank Windu Kentjana
201.204.507,31
0,26
9.
PT Bank Mega Tbk
189.200.595,34
0,24
10.
PT Bank Mega Tbk
189.200.595,34
0,24
Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (B) Terbesar
No.
Nama
per 31 Desember 2013
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT Bank Panin Tbk
64.256.977.177,50
83,04
2.
PT Bank Bukopin
4.454.792.142,15
5,76
3.
Bank DKI
3.319.366.427,74
4,29
4.
PT Bank Panin Tbk
3.157.411.315,79
4,08
5.
Arjuna Finance
431.548.517,06
0,56
6.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain2
265.904.628,31
0,34
7.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain3
202.881.838,48
0,26
8.
PT Bank Windu Kentjana
201.204.507,31
0,26
9.
PT Bank Mega Tbk
189.200.595,34
0,24
10.
PT Bank Mega Tbk
189.200.595,34
0,24
Sepuluh Pemegang Obligasi JORR II (C) Terbesar
No.
Nama
per 31 Desember 2013
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT Bank Panin Tbk
85.675.969.570,00
82,07
2.
PT Bank Bukopin
5.939.722.856,20
5,69
3.
Bank DKI
4.425.821.903,65
4,24
4.
PT Bank Panin Tbk
4.209.881.754,39
4,03
5.
Bpk. Wiantono
1.230.410.599,54
1,18
6.
Arjuna Finance
575.398.022,74
0,55
7.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain2
354.539.504,42
0,34
8.
Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan
Negara Lain2
270.509.117,97
0,26
9.
PT Bank Windu Kentjana
268.272.676,41
0,26
10.
PT Bank Mega Tbk
252.267.460,45
0,24
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
66
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XII (Q) Terbesar
per 31 Desember 2013
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.
207.000.000.000
20,70
2.
PT Taspen (Persero) - THT
150.000.000.000
15,00
3.
BCA- TREASURY DEPT
100.000.000.000
10,00
4.
Dana Pensiun Pertamina
100.000.000.000
10,00
5.
DP BNI
51.000.000.000
5,10
6.
Dana Pensiun PLN
50.000.000.000
5,00
7.
DP. Telkom
50.000.000.000
5,00
8.
REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI
42.000.000.000
4,20
9.
DANA PENSIUN BRI
30.000.000.000
3,00
10.
Dana Pensiun Garuda Indonesia
19.000.000.000
1,90
Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIII (R) Terbesar
per 31 Desember 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT Taspen (Persero) - THT
323.000.000.000
21,53
2.
BCA- TREASURY DEPT
231.000.000.000
15,40
3.
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI
TREASURY
100.000.000.000
6,67
4.
PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.
74.000.000.000
4,93
5.
REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS 2
66.000.000.000
4,40
6.
DANA PENSIUN BRI
60.000.000.000
4,00
7.
PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDONESIA
50.000.000.000
3,33
8.
Dana Pensiun Pertamina
35.000.000.000
2,33
9.
Dana Pensiun Garuda Indonesia
32.000.000.000
2,13
10.
AAA OPTIMAL INCOME FUND
30.000.000.000
2,00
Sepuluh Pemegang Obligasi Jasa Marga XIV (JM-10) Terbesar per 31 Desember 2013
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT.
230.000.000.000
23,00
2.
PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA
100.000.000.000
10,00
3.
BCA- TREASURY DEPT
90.000.000.000
9,00
4.
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
80.000.000.000
8,00
5.
PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA
58.000.000.000
5,80
6.
PT ASURANSI ASTRA BUANA
35.000.000.000
3,50
7.
REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI
30.000.000.000
3,00
8.
RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas
29.900.000.000
2,99
9.
BNI TREASURY
25.000.000.000
2,50
10.
REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA
DANA PENDAPATAN OPTIMAL
25.000.000.000
2,50
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
67
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013
Seri S-Seri ATerbesar per 31 Desember 2013
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT Bank Mandiri
150.000.000.000
21,43
2.
RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG
115.000.000.000
16,43
3.
REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE
72.000.000.000
10,29
4.
BDI Treasury ALM Family
60.000.000.000
8,57
5.
REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND
60.000.000.000
8,57
6.
PT Bank DBS Indonesia - GFM
40.000.000.000
5,71
7.
DPLK AVIVA INDONESIA FD A1
34.000.000.000
4,86
8.
PT BANK RIAU KEPRI
32.000.000.000
4,57
9.
Treasury bank bjb
25.000.000.000
3,57
10.
Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C. 94474-4000
17.000.000.000
2,43
Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
Terbesar per 31 Desember 2013
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT. MANDIRI SEKURITAS
72.000.000.000
18,00
2.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
60.000.000.000
15,00
3.
PT Bank DBS Indonesia - GFM
60.000.000.000
15,00
4.
PT AIA FINANCIAL
50.000.000.000
12,50
5.
DP. Jasa marga
30.000.000.000
7,50
6.
DPLK Bank BNI
25.000.000.000
6,25
7.
PT BANK RIAU KEPRI
20.000.000.000
5,00
8.
YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI
20.000.000.000
5,00
9.
Treasury bank bjb
10.000.000.000
2,50
10.
AJB Bumiputera 1912 Permata
10.000.000.000
2,50
Sepuluh Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C Terbesar
per 31 Desember 2013
No.
Nama
Jumlah Efek
Persentase (%)
1.
PT. MANDIRI SEKURITAS
200.000.000.000
20,00
2.
PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT
100.000.000.000
10,00
3.
DPLK Bank BNI
70.000.000.000
7,00
4.
PT. Bank Internasional Indonesia
50.000.000.000
5,00
5.
Dana Pensiun Perkebunan
50.000.000.000
5,00
6.
PT. Askrindo
50.000.000.000
5,00
7.
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
50.000.000.000
5,00
8.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
50.000.000.000
5,00
9.
PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE
50.000.000.000
5,00
10.
DP BNI
30.000.000.000
3,00
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
68
Peristiwa
Penting
Identitas Perseroan
01
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
februari
21
februari
06
maret
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Sosialisasi Penerapan
Whistleblowing System untuk
Memperkuat GCG
Dalam rangka implementasi roadmap
GCG, dilakukan implementasi
Whistleblowing System yang dimulai
dengan sosialisasi penerapan Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) di seluruh unit kerja terkait, baik
di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.
Penerapan Whistleblowing System ini
diharapkan mampu menjadi sarana
pengendalian dan penanganan masalah
pelanggaran tata kelola perusahaan.
07
MARET
Pengoperasian E-toll pass di
Gerbang Tol Kapuk
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman
dan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli
Zaini meresmikan pengoperasian lajur
khusus pembayaran tol untuk pengguna
e-Toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur
khusus ini, pengguna e-Toll pass dapat
membayar tol tanpa berhenti, dengan
kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam.
Menteri PU Meninjau Progres
Proyek Jalan Tol di Jawa Timur
Dalam rangka percepatan pembangunan
infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan
Umum Djoko Kirmanto melakukan
kunjungan langsung ke proyek-proyek
pembangunan jalan tol di Jawa Timur
untuk melihat progres pembangunan jalan
tol dan mendapatkan masukan secara
langsung kendala-kendala yang dihadapi
di lapangan.
10
MARET
Family Gathering Jasa Marga
Jasa Marga mengadakan Family Gathering
di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri
oleh karyawan dan keluarga karyawan
Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam
rangka memperingati HUT Jasa Marga
ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan
karyawan dan manajemen sehingga dapat
untuk sama-sama memajukan perusahaan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Peluncuran Visi, Misi dan Tata
Nilai Baru dalam Acara Jasa
Marga Award
Dalam rangka transformasi Perusahaan
dilakukan peluncuran Visi, Misi dan
Tata Nilai Perusahaan yang baru yang
dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga
Award merupakan ajang kompetisi rutin
tahunan untuk memilih dan memberikan
penghargaan bagi karyawan dan cabang
yang memiliki kinerja terbaik.
14-20
APRIL
Pelatihan Petugas Operasional
oleh Kopassus
Dalam rangka meningkatkan motivasi
serta pembinaan disiplin dan mental
bagi para petugas operasional, Jasa
Marga bekerjasama dengan Batalyon 23
Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan
Achievement Motivation Training di
Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor.
69
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
29
april
28
mei
Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan
Jasa Marga Raih Indonesia
Service Quality Award 2013
Jasa Marga mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di
Hotel Dharmawangsa.
Dalam ajang Service Quality Award 2013
yang diselenggarakan Carre-Center for
Customer Satisfaction & Loyalty (Carre –
CCSL) dan Majalah Service Excelence ini,
Jasa Marga memperoleh Service Quality
Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road.
11
02
juli
SEPTEMBER
27
juni
Jasa Marga Raih The 1st
Rangking of Indonesia The Best
Public Companies Category
Transportation
Jasa Marga memperoleh penghargaan
dari ajang Wealth Added Creator Award
2013 yang diselenggarakan oleh Majalah
SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga
berhasil menjadi The 1st Rangking of
Indonesia The Best Public Companies
Based On Wai dan 19th Rangking of
Indonesia The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013 Category
Transportation.
23
SEPTEMBER
Kerjasama Pengendalian
Gratifikasi dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
Penerbitan Obligasi untuk
Refinancing dan Ekspansi
Perseroan
Peresmian Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali
Mandara)
Dalam rangka meningkatkan kualitas
GCG, Jasa Marga menandatangani MoU
dengan KPK untuk membangun sistem
pengendalian gratifikasi. KPK memberikan
bantuan dalam bentuk assessment atas
kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan
program pengendalian gratifikasi serta
bimbingan teknis kepada Tim Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG).
Dalam rangka refinancing obligasi yang
jatuh tempo dan mendukung ekspansi
Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public
Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan
I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S
dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi
menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga
dan waktu jatuh tempo yang berbeda.
Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12
km diresmikan oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi
nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan
100% hasil karya anak bangsa dan resmi
beroperasi untuk publik pada tanggal 01
Oktober 2013.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
70
Peristiwa
Penting
Identitas Perseroan
03
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
OKTOBER
11
oktober
05
DESEMBER
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Penandatanganan MoU Tol Atas
Laut Jakarta-Surabaya
Bertempat di Plaza Sarinah diadakan
penandatanganan Nota Kesepahaman
(MoU) Persiapan Rencana Kerjasama
Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut
Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN
yang tergabung dalam Konsorsium
Pembangunan Jalan Tol Atas Laut JakartaSurabaya dimana Jasa Marga sebagai
koordinator dari konsorsium tersebut.
06
DESEMBER
Jasa Marga Raih Dua
Penghargaan Kategori BUMN
Infrastruktur dan Implementasi
GCG Berdaya Saing Terbaik
Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga
kembali menorehkan prestasi dengan
meraih penghargaan Anugerah BUMN
2013 pada dua kategori yaitu BUMN
Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan
Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya
Saing Terbaik versi BUMN Track.
Penyesuaian Tarif Tol 11 Ruas
Sebagai wujud komitmen Pemerintah
untuk melakukan penyesuaian tarif secara
berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah
dinilai memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa
Marga mengalami penyesuaian tarif yang
besarnya disesuaikan dengan laju inflasi.
16
DESEMBER
Jasa Marga Raih Penghargaan di
Bidang Human Capital
Jasa Marga menerima penghargaan sebagai
Best CEO Commitment on Human Capital
Management dan Best of Human Capital Initiative
(Career Management) di ajang Indonesia Human
Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis
Human Capital bekerja sama dengan Majalah
Business Review. IHCS dilaksanakan untuk
mengukur keefektivitasan pengelolaan Human
Capital yang diterapkan di berbagai
perusahaan di Indonesia.
27
DESEMBER
Jasa Marga Raih Penghargaan
Indonesia Trusted Companies
Pengoperasian Ruas Tol JORR W2
Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug
Jasa Marga kembali menorehkan
tinta emas di ajang Indonesia Good
Corporate Governance Award
2013. Bertempat di Ballroom Hotel
Intercontinental Jakarta, Jasa Marga
berhasil meraih penghargaan Indonesia
Trusted Company yang diikuti 776
perusahaan publik, BUMN, BUMD,
Perusahaan Swasta dan Lembaga
Bisnis Syariah.
Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan
Umum Djoko Kirmanto didampingi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
meresmikan pengoperasian Jalan Tol
Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR
W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug
sepanjang 5,7 km.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Penghargaan yang
Diterima Perseroan
71
Menuju Pertumbuhan
Leading
Up to The NextBerikutnya
Growth
Jakarta, 26 Februari 2013
Jakarta, 04 Maret 2013
Jakarta, 07 Maret 2013
Jakarta, 19 Mei 2013
Indonesia Quality &
Penghargaan dari Komite
Contact Center Service
Penghargaan dari Kementerian
Productivity Award
Olahraga Nasional Indonesia
Excellence Award (CCSEA)
Negara BUMN atas pencapaian
predikat Emerging Industry
atas kepedulian Jasa Marga
untuk Jasa Marga Traffic
kinerja dan terobosan yang
Leader dari Indonesia Quality
terhadap mantan atlet
Information Center (JMTIC)
dilakukan Jasa Marga dalam
& Productivity Management
berprestasi Indonesia.
dengan predikat Excellent
mempercepat pembangunan
dalam Service Performance
Jalan Tol Bali Mandara.
Association (IQPMA).
untuk kategori Public
Service. Penghargaan ini
diberikan oleh Carre-Canter
for Customer Satisfaction &
Loyalty dan Majalah
Service Excellence.
Jakarta, 19 Mei 2013
Jakarta, 19 Mei 2013
Jakarta, 28 Mei 2013
Jakarta, 27 Juni 2013
Kementerian Negara BUMN
Penghargaan dari
Service Quality Gold Award
Wealth Added Creator Award
memberikan penghargaan
Kementerian Negara
2013 untuk kategori Toll
Penghargaan Wealth Added
kepada Jasa Marga atas
BUMN atas pencapaian
Road dari Carre-Center for
Creator Award dari Majalah
pencapaian kinerja
kinerja dan terobosan
Customer Satisfaction &
SWA dan Stern Steward & Co.
dan terobosan
yang dilakukan Jasa
Loyalty (Carre – CCSL) dan
sebagai The 1st Rangking
yang dilakukan
Marga dalam Pelaksanaan
Majalah Service Excelence.
of Indonesia The Best Public
dalam Penggagas
Program BUMN Peduli.
Proyek Monorel.
Companies Based On Wai dan
19th Rangking of Indonesia
The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013
Category Transportation.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
72
Penghargaan yang Diterima Perseroan
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Jakarta, 02 Juli 2013
Jakarta, 18 Juli 2013
Jakarta, 31 Juli 2013
Jakarta, 31 Juli 2013
Pengembangan
Proyek Baru
Bisnis Indonesia Award
The 9th National Customer
Sustainable and Responsible
BUMN Marketing Award 2013
2013 (BIA 2013)
Service Championship 2013
Invesment Index (SRI) KEHATI
penghargaan Bronze kategori
Kategori Sektor
kategori Most Empowered
Appreciation 2013
tactical dan penghargaan Silver
Infrastruktur, Transportasi
Team Leader, Most Improved
dari Yayasan KEHATI.
kategori strategic.
dan Utilitas Terbaik dari
Frontliner serta Case Study
Harian Bisnis Indonesia.
of The Year 2013 dari
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Carre Centre for Customer
Satisfaction & Loyalty
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
(Carre CCSL).
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Jakarta, 28 Agustus 2013
Jakarta, September 2013
Jakarta, 24 September 2013
Jakarta, 30 Oktober 2013
MNC Bussiness Award
Indonesia’s Top 50 Company
Anugerah Business Review
Best State-Owned Enterprises
Kategori The Best
Excellent Achievement
2013 sebagai The Best Potential
2013 dalam acara The 5th
Emiten Transportation,
diselenggarakan oleh
CEO of The Year 2013 kategori
IICD Corporate Govenance
Communication, Electric,
Koran Sindo.
Visionary, Peringkat III The Best
Conference and Award.
Gas Services, Highway
Operation Management of
Management
The Year 2013, Peringkat III The
Services Industry.
Best GCG Implementation of
The Year 2013, Peringkat III The
Best Corporation for Learning
Organization of The Year 2013
serta penghargaan sebagai The
Best Corporate of The Year 2013
Peringkat IV.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
73
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jakarta, 30 Oktober 2013
Jakarta, 06 Oktober 2013
Jakarta, 05 Desember 2013
Jakarta, 06 Desember 2013
The 4th Infobank Award 2013
Global Performance Excellent
Indonesia Human Capital
Anugerah BUMN 2013
sebagai BUMN Kategori
Award World Class Large
Study (IHCS) sebagai Best CEO
Peringkat III BUMN
Industri Non Keuangan
Service Organization dari Asia
Commitment on Human Capital
Infrastruktur Berdaya Saing
dengan Predikat Sangat
Pacific Quality Organization.
Management dan Best of
Terbaik dan Peringkat III GCG
Human Capital Initiative (Career
Terbaik kategori
Management) yang diadakan
BUMN Terbuka.
Bagus atas Kinerja Keuangan.
oleh Dunami Human Capital
bekerja sama dengan Majalah
Business Review.
Sertifikasi Mutu
Pengelolaan Jalan
Tol
Seluruh Kantor Cabang Jasa
Marga telah mendapatkan
sertifikat mutu pengoperasian
jalan tol.
Jakarta, 16 Desember 2013
Indonesia Good Corporate
Governance Award 2013
Indonesia Trusted Companies.
Tabel Sertifikasi Mutu Pengoperasian Jalan Tol Jasa Marga
No.
Cabang
Sertifikasi ISO
Sejak
(tgl-bln-thn)
Masa Validitas/Berlaku
Sertifikat ISO 9001:2008
(tgl-bln-thn)
1.
Jagorawi
10-01-2000
23-08-0211 s.d. 23-08-2014
2.
Surabaya-Gempol
19-04-2001
19-04-2013 s.d. 19-04-2016
3.
Palikanci
21-07-2004
21-07-2013 s.d. 21-07-2016
4.
Belmera
12-10-2004
12-10-2013 s.d. 12-10-2016
5.
Jakarta-Tangerang*
22-12-2004
22-12-2010 s.d. 22-12-2013
6.
Semarang
06-01-2005
06-01-2011 s.d. 06-01-2014
7.
Jakarta-Cikampek
04-02-2005
04-02-2011 s.d. 04-02-2014
8.
Cawang-Tomang-Cengkareng
15-02-2005
15-02-2011 s.d. 15-02-2014
9.
Purbaleunyi*
22-12-2005
22-12-2010 s.d. 22-12-2013
* Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
74
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Laporan Manajemen
Laporan
Dewan
Komisaris
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Transformasi Perusahaan
untuk memperkokoh posisi
Perusahaan sebagai Industry
Leader dalam Bisnis Jalan Tol
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
75
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Agoes Widjanarko
Agoes Widjanarko
Komisaris
UtamaUtama
Komisaris
Pemegang Saham yang
terhormat,
Independen. Dalam rangka meningkatkan
tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif
efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan
dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah
dan pemberian nasehat, dilakukan
ini dilakukan dengan tujuan agar selalu
Pertama-tama kami mengucapkan puji
pembagian tugas masing-masing anggota
tercipta peningkatan kinerja Dewan
syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat
Komisaris dalam mengemban pelaksanaan
berkah dan rakhmat-Nya sehingga
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
tugas pengawasan dan pemberian
tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang
0031/II/2012 tanggal 20 Februari 2012.
nasihat kepada Direksi dalam
tahun 2013 dapat dilalui dengan baik.
Selain itu, Dewan Komisaris juga telah
pengelolaan Perseroan.
Seiring dengan berakhirnya tahun buku
menetapkan indikator kinerja kunci (key
2013 tersebut, bersama ini kami laporkan
performance indicator/KPI) berlandaskan
Berdasarkan hasil self assessment
pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan
pada beberapa parameter sesuai dengan
evaluasi capaian KPI Dewan Komisaris
pemberian saran/rekomendasi terhadap
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
tahun 2013 diperoleh skor KPI sebesar
pengelolaan Perseroan untuk tahun 2013.
01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011
93,78%, lebih baik dibanding capaian
yang kemudian dijabarkan lebih lanjut
tahun lalu sebesar 91,08%. Selain itu,
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham
melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri
berdasarkan hasil penilaian dari Konsultan
Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
Independen terhadap pelaksanaan
Januari 2012, susunan anggota Dewan
tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Komisaris tidak mengalami perubahan,
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Corporate Governance/GCG) di lingkungan
dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu)
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Dewan Komisaris, skor capaian GCG juga
orang anggota Komisaris sebagai Komisaris
Baik (Good Corporate Governance) pada
mengalami peningkatan, dari sebelumnya
Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris,
BUMN. Sebagai gambaran dapat kami
94,60% pada tahun 2012 meningkat
dan 2 (dua) orang anggota Komisaris
sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris
menjadi 95,01% pada tahun 2013. Kinerja
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
76
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Usaha pengembangan
yang dilakukan Perusahaan
berdampak positif dengan
terus bertumbuhnya Asset
Perusahaan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
positif ini tercapai berkat kerja sama
mengingat saat ini Perseroan sedang dalam
1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Saat ini, berkat
yang baik Dewan Komisaris dan
tahap ekspansi dimana 9 (sembilan) proyek
kerja sama dan kerja keras berbagai pihak,
Direksi serta jajaran manajemen
konstruksi jalan tol baru sedang dalam tahap
sebagian besar kendala lahan pada Seksi 4
sehingga berbagai rekomendasi
pengerjaan. Dengan berbagai kondisi ini,
Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan.
perbaikan sesuai hasil penilaian
Perseroan masih mampu mencatat Laba
Diharapkan pada paruh pertama tahun
tahun 2012 dapat dijalankan dan
Bersih tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar,
2014, Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat
pada saat bersamaan berbagai
menurun bila dibandingkan tahun 2012
diselesaikan dan dioperasikan sehingga
capaian kinerja sebelumnya tetap
yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun
jaringan JORR (Jakarta Outer Ring Road)
dapat dipertahankan.
capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut
dapat sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan
15,72% lebih tinggi dari target tahun 2013.
Tol JORR W2 Utara sangat strategis karena
Sepanjang tahun 2013, pencapaian
Prospek keuangan Perseroan ke depan
diperkirakan dapat mengurangi kemacetan
positif juga diraih dalam bidang
juga akan semakin baik seiring dengan
dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam
keuangan dan pengembangan
diturunkannya beban bunga hutang melalui
Kota Jakarta secara signifikan, sehingga akan
usaha. Hal ini tercapai berkat
program refinancing yang dibiayai dengan
meningkatkan kelancaran arus barang dan
kerjasama dan kerja keras
penerbitan obligasi sebesar Rp2,1 triliun
jasa serta manusia di wilayah DKI Jakarta
Direksi dan jajaran manajemen
pada bulan September tahun 2013.
dan sekitarnya. Selain kedua tol tersebut,
Dewan Komisaris senantiasa mendorong
di bawahnya serta pengawasan
yang efektif dan intensif dari
Capaian keuangan ini diimbangi dengan
agar penyelesaian proyek-proyek jalan
Dewan Komisaris. Dalam bidang
kinerja pengembangan usaha yang pada
tol lainnya akan selesai sesuai dengan
keuangan, pendapatan tol dan
tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan
jadwal yang telah ditetapkan pada tahun
non tol berhasil meningkat dan
mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan
2014, seperti Jalan Tol Gempol-Pandaan
dibarengi dengan efisiensi usaha.
tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua-
(13,6 km), Jalan Tol Semarang Solo Ruas
Capaian Efisiensi usaha perlu
Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan
Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR W2 Utara
mendapatkan perhatian tersendiri
tol ini sangat penting untuk membantu
Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km), BORR Seksi
mengingat tekanan kenaikan
mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali,
2A Kedung Halang-Kedung Badak (1,95
biaya yang meningkat dibanding
khususnya pada jalur sepanjang Nusa
km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-
tahun lalu. Salah satunya adalah
Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa.
Rembang (13,9 km).
peningkatan biaya Sumber Daya
Selain itu, jalan tol ini juga merupakan
Manusia terkait dengan kebijakan
salah satu infrastruktur pendukung yang
Permasalahan utama yang selama ini
Pemerintah untuk menghapuskan
dipersiapkan oleh Pemerintah untuk
dihadapi dalam penyelesaian jalan tol
tenaga alih daya. Selain itu,
menyukseskan pelaksanaan konferensi APEC
baru adalah lambatnya pembebasan
beban investasi juga meningkat
di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi
lahan. Dengan melihat pada kompleksitas
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
77
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
permasalahan pembebasan lahan, Dewan
Selain penambahan panjang jalan tol,
pada tahap-tahap awal masih mengalami
Komisaris selalu memberikan masukan-
Dewan Komisaris juga selalu menempatkan
defisit karena traffic yang baru terbentuk.
masukan kepada Direksi serta memfasilitasi
aspek pemenuhan Standar Pelayanan
Dalam perkembangannya, pendapatan
koordinasi dengan instansi terkait untuk
Minimal (SPM) sebagai prioritas utama. Ini
non tol pada tahun 2013 meningkat secara
membantu penyelesaian masalah-masalah
merupakan tanggung jawab Perseroan
signifikan bila dibandingkan tahun-tahun
dalam pembebasan lahan. Koordinasi dan
dalam memberikan pelayanan kepada
sebelumnya. Pendapatan non tol tahun
komunikasi yang harmonis antara para
masyarakat pengguna jalan tol. Dalam
2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat
pemangku kepentingan pembebasan lahan
kerangka pemenuhan SPM ini, Dewan
hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian
terbukti menjadi kunci dalam mempercepat
Komisaris dan Direksi senantiasa berupaya
tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar.
pembebasan lahan. Langkah-langkah ini
agar SPM ruas-ruas jalan tol yang dikelola
Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah
akan dilanjutkan untuk menjaga agar target
Jasa Marga dapat memenuhi standar yang
melakukan review dan memberikan
Perseroan dalam menambah panjang jalan
telah ditetapkan BPJT dan bahkan lebih
rekomendasi terkait penajaman kebijakan
tol dapat terpenuhi. Selain itu, penyelesaian
tinggi. Sejalan dengan langkah ini, maka
dan strategi investasi usaha lain, termasuk
jalan-jalan tol baru sesuai target juga
telah dilakukan review terhadap sistem
mengkaji aspek legal dan administrasi.
merupakan salah bentuk dukungan kepada
pemenuhan SPM, yang kemudian dibarengi
Pada tahun 2013, juga telah dibentuk
Pemerintah dalam hal pembangunan
dengan berbagai upaya peningkatan
Anak Perusahaan di bidang properti serta
infrastruktur untuk memperlancar arus
kapasitas SDM dalam rangka pemenuhan
menyarankan perlunya repositioning
barang dan jasa, serta mendukung realisasi
human capital readiness dan berbagai
terhadap bisnis inti Anak Perusahaan
program MP3EI Pemerintah.
upaya lainnya, termasuk perbaikan sistem
non tol di bidang pemeliharaan jalan
pemeliharaan jalan tol.
tol. Langkah-langkah ini akan kembali
dipertajam dan dilanjutkan pada tahun
Kebijakan Pemerintah yang giat
mendorong pembangunan infrastruktur
Dalam hal operasi jalan tol untuk
2014 agar pencapaian pendapatan usaha
untuk pengembangan kawasan dan
meningkatkan pelayanan kepada
lain tahun 2014 sesuai target yang
pertumbuhan ekonomi tersebut, pada
masyarakat, Dewan Komisaris juga
telah ditetapkan.
satu sisi mencerminkan adanya prospek
mendorong agar pemanfaatan teknologi
positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada
informasi dalam sistem pembayaran jalan
Pemegang Saham yang terhormat, selain
saat bersamaan juga berarti semakin
tol dapat diperluas. Langkah konkrit yang
hal-hal yang kami sampaikan di atas,
meningkatnya persaingan dalam bisnis
dilakukan adalah dengan memperbanyak
pada kesempatan ini kami juga akan
jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
pemasangan GTO (Gardu Tol Otomatis)
melaporkan mengenai hasil pemenuhan
senantiasa mendorong Direksi untuk
untuk meningkatkan penetrasi e-Toll Card
pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain dari
memperdalam dan meningkatkan kualitas
dan penggunaan OBU (On Board Unit).
Dewan Komisaris dalam mengawasi dan
kajian proyek-proyek investasi sebagai
Dengan memperbanyak GTO diharapkan
memberikan nasihat kepada Direksi yang
dasar dalam melakukan investasi sesuai
akan meningkatkan kelancaran transaksi
mencakup hal-hal sebagai berikut:
dengan kebijakan dan strategi investasi
dan mengurangi kemacetan akibat antrian
yang telah digariskan Dewan Komisaris.
pada saat melakukan transaksi pembayaran
Penilaian ATAS Kinerja Direksi
Perkembangan bisnis yang dinamis juga
tol. Langkah ini juga merupakan salah
Mengacu pada Kontrak Manajemen antara
menuntut Perseroan senantiasa peka
satu upaya meningkatkan pendapatan
Direksi dengan Dewan Komisaris Tahun
dalam menangkap peluang dan sekaligus
tol. Pemasangan GTO ini diharapkan terus
2013 dan melalui evaluasi dan kajian atas
melakukan adaptasi terhadap perubahan
meningkat dan ditargetkan akan mencapai
Laporan-laporan Manajemen Triwulan 1,
lingkungan bisnis. Sejalan dengan hal
80% pada akhir tahun 2015.
2, 3 dan 4 Tahun 2013, Dewan Komisaris
tersebut, pada tahun 2013, telah dilakukan
dapat melakukan penilaian atas kinerja
review terhadap Rencana Jangka Panjang
Dewan Komisaris juga memberikan
korporat dan kinerja individual Direksi
Perseroan yang kemudian hasilnya
perhatian yang tinggi terhadap
dalam bidangnya masing-masing. Pada
ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang
pendapatan usaha lain (non tol). Potensi
umumnya capaian KPI masing-masing
Perusahaan (RJPP) Tahun 2013-2017 dan
pengembangan bisnis non tol, baik yang
Direksi telah melampaui target dan
menjadi pedoman dalam penyusunan RKAP
bersifat mendukung pelayanan jalan
mendapatkan penilaian “baik“ atau “cukup
tahun 2014. RJPP 2013-2017 dan RKAP 2014
tol maupun yang berupa pemanfaatan/
memuaskan“. Berdasarkan hasil penilaian
tersebut kemudian disosialisasikan kepada
optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol,
tersebut, Dewan Komisaris berpandangan
seluruh Kepala Cabang, Unit Kerja, dan
sangat menjanjikan. Pendapatan usaha
bahwa Direksi telah melakukan dengan
Direksi Anak-anak Perusahaan Jasa Marga
lain ini dapat menjadi pengaman (buffer)
baik pengelolaan Perseroan pada
dimana Jasa Marga sebagai pemegang
terhadap pendapatan ruas-ruas jalan
tahun 2013.
saham mayoritas.
tol yang baru beroperasi yang biasanya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
78
Identitas Perseroan
Ke depan, Dewan Komisaris tetap
pendapatan. Dalam RJPP tersebut, Jasa
itu, pembahasan dan evaluasi progres
Profil Perseroan
meminta agar Direksi senantiasa
Marga ditargetkan untuk mengoperasikan
penyelesaian proyek jalan tol baru telah
mencermati perkembangan
jalan tol sepanjang 738 km dengan
ditetapkan sebagai salah satu agenda
situasi ekonomi, perubahan
pendapatan di atas Rp9,9 triliun, sehingga
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris-
Ikhtisar 2013
lingkungan bisnis, serta
dapat meningkatkan laba dan memberikan
Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali
Laporan
Manajemen
persaingan usaha yang semakin
pelayanan prima bagi para pengguna
dalam sebulan. Langkah-langkah ini
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
ketat. Permasalahan pengadaan
jalan tol.
dimaksudkan untuk meningkatkan
lahan menjadi perhatian utama
Transformasi
Jasa Marga
efektifitas pengawasan Dewan Komisaris
agar penyelesaian proyek-proyek
Secara umum juga dapat kami laporkan
dan sekaligus mempercepat realisasi dan
Pengembangan
Proyek Baru
jalan tol baru dapat tepat waktu.
bahwa pengawasan terhadap realisasi
tindak lanjut terhadap saran, masukan dan
Pengelolaan
Human Capital
Selain itu, Dewan Komisaris selalu
pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun
rekomendasi Dewan Komisaris terhadap
menekankan agar pemenuhan
2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan
berbagai permasalahan yang dihadapi
Tata Kelola
Perusahaan
SPM selalu memperhatikan
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun
di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari
tingkat kepuasan pengguna jalan
2013. Pada Semester I Tahun Buku 2013
beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
tol yang dicerminkan dari hasil
dilakukan review dan evaluasi, khususnya
tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-
survey pelanggan. Hal ini karena
terhadap realisasi Capex dan biaya
Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)
pemenuhan SPM bukan hanya
operasional Perseroan tahun 2013. Hasil
di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi
sebatas pemenuhan persyaratan
evaluasi yang berupa masukan-masukan
1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain
kenaikan tarif, namun lebih
dan rekomendasi untuk mempertajam
melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru,
pada pemenuhan kepuasan
pencapaian target sasaran usaha, dan
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi
pengguna jalan tol sebagai wujud
meningkatkan efektivitas serta efisiensi
untuk melakukan penambahan jalan tol
penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata
usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih
melalui melalui program akuisisi ruas-ruas
Nilai Perseroan.
Perseroan tercapai sesuai target. Masukan
jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang
dan rekomendasi atas review RKAP Tahun
terhenti kelanjutannya namun mempunyai
Pandangan atas Prospek
Usaha yang Disusun
Direksi
2013 juga dipakai sebagai bahan masukan
tingkat kelayakan finansial memadai
Direksi dalam menetapkan strategi,
dan berdampak strategis bagi
sasaran dan asumsi dalam menyiapkan
pengembangan kawasan.
Perkembangan yang cukup
usulan RKAP Tahun 2014, sehingga
dinamis dalam bisnis jalan tol dan
usulan dapat selesai pada waktunya,
persaingan yang semakin ketat
yaitu 60 hari sebelum berakhirnya tahun
PENILAIAN KINERJA KOMITE DI
BAWAH DEWAN KOMISARIS
menuntut adanya penajaman
anggaran berjalan. Usulan dimaksud
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya
kebijakan dan strategi serta
telah dikaji secara mendalam oleh
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
perubahan-perubahan target
Dewan Komisaris dengan dibantu oleh
Audit serta Komite Investasi dan Risiko
jangka panjang perusahaan. Hal
Komite Audit dan Komite Investasi dan
Usaha untuk memberikan masukan
tersebut telah dilakukan dengan
Risiko Usaha. Setelah melalui kajian dan
dan pandangan terhadap pengelolaan
melakukan revisi terhadap
pembahasan yang mendalam akhirnya,
Perseroan yang dijalankan Direksi.
RJPP tahun 2010-2014 menjadi
RKAP Tahun 2014 ditetapkan pada awal
RJPP tahun 2013-2017. Dalam
bulan November 2013.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
RJPP 2013-2017, dilakukan
Pada tahun 2013, Komite Audit telah
merealisasikan seluruh 9 (sembilan)
penajaman kebijakan, strategi
Sebagai upaya untuk mendorong
program kerja yang telah disusun.
dan penyesuaian sasaran jangka
penyelesaian jalan-jalan tol baru dan
Program-program yang telah dijalankan
panjang Perseroan dengan
pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang
tersebut dipandang mampu dalam
tetap mengedepankan pada
telah beroperasi, Dewan Komisaris secara
membantu tercapainya tugas dan fungsi
pertumbuhan aset yang dibarengi
rutin melakukan kunjungan ke Cabang
Dewan Komisaris dalam hal: meningkatkan
dengan pertumbuhan ekuitas dan
dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RKAP
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
79
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Tahun 2013 baik oleh cabang maupun
Penutup
dan keberhasilan Direksi beserta seluruh
unit kerja, mempertajam penyusunan
Sebagai akhir dari laporan Dewan
jajarannya dalam meningkatkan kinerja
RKAP tahun 2014, meningkatkan
Komisaris tahun 2013, dapat kami
Perseroan tahun buku 2013. Ucapan
efektivitas sistem pengendalian intern
laporkan bahwa Dewan Komisaris telah
terima kasih juga kami sampaikan kepada
baik aspek keuangan maupun operasional
membantu dan mengarahkan Direksi
seluruh pemangku kepentingan atas
seperti pengamanan pengumpulan
dalam mempersiapkan RUPS Tahunan
dukungan dan kerja samanya selama
tol, pemenuhan SPM, mendorong
Tahun Buku 2012 sehingga RUPS
ini. Kami berharap pola kerja sama yang
dan memastikan kepatuhan Direksi
telah diselenggarakan dengan baik
telah terjalin dengan baik ini dapat terus
untuk memenuhi ketentuan peraturan
sesuai dengan jadwal dan materi yang
dipelihara dan ditingkatkan lagi demi
perundang-undangan yang berlaku serta
direncanakan. Dalam RUPS tersebut
kepentingan Perseroan pada tahun-
pengadaan Kantor Akuntan Publik tepat
juga telah disetujui penunjukan Kantor
tahun mendatang, dan tentunya terus
pada waktunya.
Akuntan Publik, yang pengadaannya
memberikan kontribusi positif bagi
dilakukan oleh Dewan Komisris, untuk
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, Komite Investasi dan
mengaudit tahun buku 2013. Selain itu,
Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh
Resiko Usaha (KIRU) telah menyusun 9
untuk mendukung penerapan Tata Kelola
jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami
(sembilan) program kerja yang dijabarkan
Perusahaan yang Baik (GCG) khususnya
senantiasa berkomitmen membangun
dalam 19 kegiatan yang antara lain
di lingkungan Dewan Komisaris, seluruh
dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset
meliputi pemantauan, evaluasi, analisa
rekomendasi dari hasil penilaian konsultan
nasional yang berkembang dengan baik di
dan kajian dengan target output masing-
GCG tahun 2012 telah dipenuhi dan
masa kini dan yang akan datang.
masing berbentuk laporan. Dewan
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris,
Komisaris menilai subtansi laporan,
salah satunya dengan melakukan revisi
saran dan masukan yang disampaikan
Buku Pedoman (Board Manual) Dewan
cukup signifikan dan bermanfaat,
Komisaris dan Direksi.
mempertajam efektivitas rencana investasi
pengembangan usaha tol dan non tol,
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan
serta meningkatkan budaya sadar risiko
kami untuk menyampaikan ucapan
dan pelaksanaan manajemen risiko usaha,
selamat dan terima kasih atas kerja sama
termasuk mitigasinya.
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza
Joyo Winoto
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Mayjen. (Purn). Samsoedin
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen
Komisaris Independen
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
80
Profil
Dewan Komisaris
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
• Menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Bidang Konstruksi di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di
University Stuttgart, Jerman Barat (1987).
• Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2007-2012), Direktur Jenderal Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum (2005-2008), Staf Ahli Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
(2003-2005) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal
Permukiman, Departemen Kimpraswil (2001-2003).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
• Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya,
dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia.
• Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet (2011-Sekarang).
Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris
Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan
Kebijakan (2007-2010), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT
Kawasan Berikat Nusantara (2007-2012).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 59 tahun.
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Ibnu Purna
Komisaris
Akhmad Syakhroza
Komisaris
• Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan dipilih
kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30
Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di
Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior
and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management
Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
• Saat ini juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Keuangan SKK Migas, Anggota
Badan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar
Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3
(1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK
Migas (2011-2013), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (20092011), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli
Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-2007) dan Penasehat Ekonomi & Investasi
Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank
Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf (1986-1988).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
81
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 09 Januari 2008 berdasarkan
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari 2008.
• Meraih gelar PhD (Bidang Ekonomi Politik Sumber Daya dan Wilayah) dari
Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
• Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan,
Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik
Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan
Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif
sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut
Joyo Winoto
Komisaris
Pertanian Bogor.
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 52 tahun.
• Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan
diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• Meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Negara dan Magister Manajemen
dari Universitas Philipina (UPI).
• Karier militer penting sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Staf
Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat
(1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer
162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985),
Mayjen. (Purn).
Samsoedin
Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik
Komisaris Independen
PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris
Republik Indonesia (1997-1999) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 71 tahun.
• Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September 2007. Menjabat
kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Lampung dan
S2 Magister Hukum Universitas Lampung. Merupakan lulusan Akademi
Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981,
Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat (19851986), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa
Barat (1995-1996).
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron
Primanto
Komisaris Independen
•
Purnawirawan POLRI dengan jabatan terakhir sebagai Gubernur Akademi
Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Pernah
juga menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes Medan
(1996).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 64 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
82
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Laporan Manajemen
Laporan
Direksi
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Tahun 2013 Perseroan
mengambil langkah strategis
untuk melakukan transformasi
dalam rangka memperkokoh
posisi Perseroan dalam Jangka
Panjang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
83
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Adityawarman
Direktur Utama
Pemegang Saham yang
terhormat,
Tahun 2013 adalah merupakan tonggak
yang penting dalam perjalanan Jasa
Marga kedepan untuk terus tumbuh dan
berkembang mempertahankan posisi
sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah
kami menyampaikan Laporan
Tahunan 2013 yang menggambarkan
pencapaian kinerja Perseroan tahun
2013, serta berbagai upaya Manajemen
dalam melakukan transformasi
untuk meningkatkan daya saing dan
memperkokoh posisi Perseroan di Industri
Jalan Tol di masa-masa mendatang.
Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga
strategis ini ditandai dengan penetapan
telah melalui dua peristiwa penting, yaitu
Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan 2022.
perubahan fungsi dan peran Perseroan
dari regulator menjadi operator serta
Penetapan Visi dan Misi yang baru
menjadi Perusahaan publik pada Tahun
tersebut merupakan bagian dari proses
2007. Peristiwa-peristiwa penting tersebut
Transformasi Perseroan untuk menjadi
telah membawa Perseroan menjadi kuat
perusahaan terkemuka dan menjadi
secara finansial dan tetap berhasil menjadi
landasan bagi manajemen untuk
pemimpin di Industri Jalan Tol dengan
melakukan langkah-langkah strategis.
menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol
Operasi dan ±80% pangsa pasar volume
Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan
lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia.
pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi
Pengembangan usaha, Perseroan akan
Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi
terus menambah panjang Jalan Tol dan
Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan
terus meningkatkan kinerja pengoperasian
juga pencapaian kinerja Perseroan, pada
Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi
tahun 2013 Perseroan mengambil langkah
usaha non tol yang mendukung
strategis untuk melakukan transformasi
Pengembangan dan Pengoperasian Jalan
dalam rangka memperkokoh posisi
Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi
Perseroan dalam jangka panjang. Langkah
pencapaian visi dan misi, juga dilakukan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
84
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Perusahaan telah berhasil
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
Pengembangan
Proyek Baru
(Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
komitmen kami untuk terus menambah
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
panjang Jalan Tol beroperasi.
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
transformasi dibidang organisasi
1. Pengembangan Usaha Jalan Tol
dan pengelolaan SDM serta
Peningkatan pelayanan tersebut
Pada Tahun 2013 kami terus berusaha
difokuskan pada modernisasi sistem
transformasi di bidang Teknologi
untuk dapat menambah ruas-ruas
pengoperasian dan peningkatan
Informasi untuk meningkatkan
Jalan Tol beroperasi dengan terus
kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan
efisiensi dan produktifitas.
fokus pada pembangunan sembilan
dengan terus menambah Gardu Tol
ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh
Otomatis (GTO) dan meningkatkan
Perseroan. Pada saat yang bersamaan
AnalisA Kinerja
Perseroan
Perseroan juga menjajaki penambahan
akses informasi layanan lalu lintas
yang real time.
hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui
tender, akuisisi dan unsolicited pada
Kebijakan Strategis
Perseroan
ruas-ruas potensial.
Dalam rangka meningkatkan
kenyamanan dalam berkendara, pada
tahun 2013, Perseroan menambah
Dalam mencapai target Perseroan
2. Pengoperasian Jalan Tol
kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C
pada tahun 2013 Kami melakukan
Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian
Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan
langkah-langkah strategis
Jalan Tol terus dilakukan peningkatan
dilakukan pelebaran dan menambah
sebagai berikut:
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
gardu transaksi pada gerbang-gerbang
layanan volume lalu lintas yang
yang padat.
terus meningkat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
85
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Pengembangan Bisnis Non Tol
Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu
Untuk menjaga potensi pertumbuhan
Pada Tahun 2013 Perseroan terus
lintas dan meningkatkan kenyamanan
Jalan Tol yang pesat dan pencapaian
meningkatkan Pendapatan dari
dalam berkendara, pada tahun 2013 kami
visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga
bisnis non tol yang terdiri dari
telah melakukan pelebaran lajur pada seksi
juga melakukan transformasi organisasi
Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa
Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi
Perseroan dalam rangka menjembatani
Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan
dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi.
dan mempersiapkan karyawan Perseroan
tempat istirahat dan pelayanan, Sewa
Selain itu kami melakukan penambahan
menjadi kader-kader pemimpin di masa
Lahan untuk iklan dan Properti.
gardu-gardu transaksi untuk mengurangi
yang akan datang melalui pelatihan-
kepadatan pada gerbang tol.
pelatihan yang dapat meningkatkan
Pencapaian Kinerja Perseroan
kompetensi dan kepemimpinan.
Target Perseroan untuk menambah
Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis
panjang Jalan Tol yang beroperasi pada
Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan
Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan
Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol,
Kendala yang dihadapi
perseroan
dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu
Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat
Pada tahun 2013 kendala terbesar yang
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali
Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja
dihadapi Perseroan masih pada upaya
Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon
Pengembangan Bisnis Non Tol pada
pembebasan lahan. Salah satu usaha yang
Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen
tahun ini cukup membanggakan, dimana
kami lakukan adalah dengan membentuk
Perseroan untuk terus menambah panjang
pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar
tim percepatan pembebasan lahan secara
Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan
Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari
internal yang bertugas untuk berkoordinasi
posisi Perseroan untuk terus menguasai
tahun sebelumnya.
dan membantu kerja Tim Pembebasan
mayoritas pangsa pasar Jalan Tol
Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah
Keberhasilan Perseroan melebihi target
mengingat Proses Pembebasan Lahan
pencapaian volume lalu lintas transaksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol,
mengakibatkan pencapaian Pendapatan
wewenang Pemerintah. Strategi-strategi
Pencapaian volume lalu lintas transaksi
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi)
yang telah dilakukan terbukti efektif karena
pada ruas jalan tol yang dioperasikan
pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13
pada tahun 2013 dari pemegang konsesi
sebesar 1.258,52 juta transaksi yang
miliar melebihi target 4,91% dan
jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang
lebih tinggi 0,39 % dari target yang
tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun
berhasil menambah panjang Jalan Tol
telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika
sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam
yang beroperasi.
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
mengembangkan Perusahaan dapat
di Indonesia.
terlihat dari penambahan aset Perseroan
Dibidang ketenagakerjaan, perubahan
Untuk meningkatkan pelayanan pada
sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55
regulasi mengenai Kenaikan UMP dan
pemakai jalan diwujudkan dengan
miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba
kebijakan alih daya turut mempengaruhi
melakukan modernisasi pengoperasian
Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar
pencapaian kinerja keuangan perusahaan,
dengan penambahan gardu tol otomatis
Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59%
menggingat Perusahaan banyak memiliki
sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut
dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan
tenaga alih daya yang berpenghasilan
berdampak positif terhadap penggunaan
konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas
setara dengan UMP. Untuk mengatasi
E-toll card, hal ini tercermin dari
Tol Baru di 2013 dimana beban operasional
kendala ini kami terus menambah gardu
penggunaan e-toll card dari sebelumnya
sudah maksimal namun pendapatan
tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk
9,37% dari total volume transaksi
tol belum optimal serta penyesuaian
mengefisienkan biaya Operasional.
meningkat menjadi 11,07% dari total
terhadap ketentuan Pemerintah berupa
volume transaksi pada tahun 2013. Selain
penggunaan BBM non subsidi dan
itu modernisasi juga dilakukan dalam
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
rangka memberikan informasi lalu lintas
yang cukup signifikan. Kami Optimis
yang real time kepada pengguna jalan
pada tahun-tahun berikutnya kinerja
dengan menambah papan pengumuman
keuangan khususnya Laba Bersih semakin
elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23
membaik, hal ini tercermin dengan
buah dan terus meningkatkan pelayanan
dapat dipertahankannya rating obligasi
dari Traffic Information Center.
Perseroan id AAstable.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
86
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Perseroan berkomitmen memastikan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara
Pengembangan
Proyek Baru
hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip
Pengelolaan
Human Capital
Good Corporate Governance (GCG) dan terus
Tata Kelola
Perusahaan
berupaya menyempurnakan praktik-praktik
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
GCG yang selama ini telah diterapkan.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Prospek Usaha
Perseroan
ke Depan
Dengan beroperasinya ruas-ruas baru
telah melakukan sosialisasi penerapan
tersebut serta upaya efisensi biaya
Whistleblowing System, Komitmen
pengoperasian pada ruas-ruas yang
Pakta Integritas serta Program
telah beroperasi, kami optimis kinerja
Pengendalian Gratifikasi.
Tahun 2014 hingga 2017
Perusahaan akan tumbuh signifikan
merupakan periode yang penting
dimasa yang akan datang.
Upaya untuk selalu meningkatkan praktik-
bagi Perseroan. Pada periode
praktik GCG tercermin dalam kemampuan
tersebut seluruh ruas jalan tol
Perseroan mempertahankan hasil penilaian
baru yang direncanakan dapat
sepenuhnya beroperasi. Khusus
pada tahun 2014 kami akan
Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Secara
Berkesinambungan
Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun
2013 Perseroan berhasil meraih predikat
Sangat Baik dengan nilai 95,01%.
merencanakan pengoperasian
lima ruas tol tambahan, yaitu:
Perseroan berkomitmen memastikan
Bogor Ring Road seksi Kedung
aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan
Halang-Kedung Badak, Semarang-
secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-
Solo seksi Ungaran Bawen,
prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Gempol-Pandaan, Gempol-
dan terus berupaya menyempurnakan
Program-program Tanggung Jawab
Pasuruan seksi Gempol-Rembang
praktik-praktik GCG yang selama ini
Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan
dan JORR W2 Utara Seksi
telah diterapkan. Untuk mempekuat
untuk menunjang keberlanjutan bisnis
Ciledug-Ulujami.
implementasi GCG, Perseroan secara aktif
Perseroan, yang meliputi tanggung
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
87
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
jawab terhadap lingkungan antara lain
nasional untuk meraih prestasi diberbagai
pemangku kepentingan lainnya sehingga
melakukan penghutanan dan penanaman
event olahraga.
Jasa Marga dapat mencapai kinerja
yang baik selama tahun 2013. Semua
mangrove pada jalan tol-jalan tol yang
dioperasikan hal ini dilakukan sebagai
Selain itu sebagai kelanjutan program CSR
pencapaian tersebut merupakan hasil kerja
bagian dari kontribusi Perseroan terhadap
yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
keras dan dedikasi para karyawan Jasa
pengurangan dampak pemanasan global
dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas
Marga yang telah memberikan kontribusi
serta menjaga keseimbangan ekosistem
di sekolah-sekolah, Perseroan membuat
positif kepada Perseroan.
lingkungan disekitar pengoperasian
Marka Penyebrangan (Zona Selamat
jalan tol. Program TJSP terhadap
Sekolah) bagi sekolah Dasar.
Direksi juga menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya
lingkungan ini juga dilakukan dengan
kepada Pemegang Saham atas segala
melibatkan berbagai institusi yang peduli
terhadap lingkungan.
Penutup
Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan
Dengan semangat kerja yang tinggi
melaksanakan berbagai pengembangan.
mengupayakan kondisi yang kondusif
serta disertai kebersamaan yang erat,
Penghargaan juga kami sampaikan kepada
bagi kelangsungan usaha Perseroan
kami optimis Kinerja Perseroan dimasa
Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan
dengan didukung oleh masyarakat melalui
yang akan datang terus membaik sesuai
tol serta para mitra kerja dan pemangku
kegiatan-kegiatan bina lingkungan.
dengan tema kami pada tahun ini “Menuju
kepentingan lainnya atas kerja sama dan
Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the
dukungan yang telah diberikan kepada
Next Growth)”
Jasa Marga.
peningkatan prestasi program olah raga
Tak lupa kami menyampaikan terima
Semoga Tuhan Yang Maha Esa
Nasional. Perseroan mendukung atlet
kasih kepada seluruh karyawan dan para
memberikan karuniaNya kepada
dukungan yang diberikan, sehingga
pada tahun 2013 Perseroan dapat terus
Program-program TJSP lainnya yang patut
dikemukakan adalah dukungan terhadap
kita semua.
Adityawarman
Direktur Utama
Hasanudin
Abdul Hadi Hs.
Direktur Operasi
Direktur Pengembangan Usaha
Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan
Direktur Keuangan
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
88
Profil
Direksi
Identitas Perseroan
• Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur
Profil Perseroan
Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Diponegoro dan S2 di
Transformasi
Jasa Marga
Magister Management Universitas Trisakti.
Ikhtisar 2013
• Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasi Jasa Marga (2008-
Laporan
Manajemen
2012), Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra
Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP
(1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Cabang Jagorawi (1993-1997).
Adityawarman
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 58 tahun.
Direktur Utama
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
• Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai
Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30
Daftar Istilah
Januari 2012.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang
Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
• Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Trans Marga Jateng.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan
(2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan
Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005).
Hasanudin
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.
Direktur Operasi
• Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1987. Menjabat sebagai
Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Menjabat kembali
sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Trisakti dan S2
Magister Manajemen di Universitas Indonesia.
• Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jasa Marga Bali
Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga
Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan
Usaha
(1994-2001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai
Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Selain itu juga
menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2007- 2011
berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan
diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar
Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012
tanggal 20 Februari 2012 untuk periode 2011-2015.
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 56 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
89
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2006. Menjabat kembali sebagai
Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari 2012.
• Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Trisakti.
• Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Sarana Jabar dan Komisaris
Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di
bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun
1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di
beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah
Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai
2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM-
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
PI/1993).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 46 tahun.
• Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur
Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan S2
Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung.
• Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Nujyasumo Agung
(2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan
Perusahaan (2006-2012), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 53 tahun.
Muh Najib Fauzan
Direktur Sumber Daya Manusia
& Umum
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
90
90
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pada tahun 2017,
Jasa Marga akan mengoperasikan
jalan tol sepanjang 738 Km atau
meningkat 31,62% dari total
panjang jalan tol Perseroan
saat ini
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
91
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Analisa &
Pembahasan
Manajemen
73
%
Panjang jalan
tol di Indonesia
dioperasikan
oleh Jasa Marga
Pembahasan dalam Analisa dan
Kegiatan usaha Perseroan
Pembahasan Manajemen ini dibuat
Bidang usaha Perseroan sesuai dengan
berdasarkan informasi yang diperoleh
Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08
dari Laporan Keuangan Konsolidasian
Agustus tahun 2008, yang disempurnakan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas
dengan Anggaran Dasar Perseroan No.
Anak untuk tahun-tahun yang berakhir
33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dalam Keputusan Menteri Hukum dan
dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
AHU-20288.AH.01.02 Tahun 2011, Jasa
& Saptoto dan memperoleh pendapat
Marga sebagai perusahaan infrastruktur
wajar, dalam semua hal yang material,
penyedia jalan tol mempunyai kegiatan
posisi keuangan konsolidasian PT Jasa
usaha utama sebagai berikut:
Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya
1. Melakukan perencanaan teknis,
tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
keuangan dan arus kas konsolidasiannya
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
Keuangan (SAK) di Indonesia.
berbatasan dengan Rumijatol untuk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
92
Identitas Perseroan
tempat istirahat dan pelayanan,
dengan menggunakan mata uang asing,
usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat
Profil Perseroan
berikut dengan fasilitas-fasilitas
dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan
usaha Perseroan, dimana sesuai dengan
Transformasi
Jasa Marga
dan usaha lainnya.
inflasi.
Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha
Ikhtisar 2013
Selain kegiatan utama, Perseroan
Pertumbuhan ekonomi yang masih
Laporan
Manajemen
juga melakukan kegiatan usaha
tumbuh tersebut tercermin dari
I. Segmen Usaha Pengoperasian
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
penunjang, yaitu:
peningkatan penjualan kendaraan
Jalan Tol
1. Bidang pengembangan
bermotor di Indonesia, khususnya mobil.
Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai
properti di wilayah yang
Pada tahun 2013, angka penjualan mobil
Segmen Operasi, Segmen Usaha
berdekatan dengan koridor
telah mencapai 1,23 juta kendaraan (data
Pengoperasian Jalan Tol Perseroan
jalan tol.
Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan
dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar.
2. Bidang pengembangan jasa
penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta
Kelompok pertama merupakan 6 (enam)
Tata Kelola
Perusahaan
untuk usaha-usaha
kendaraan. Dengan meningkatnya angka
segmen dengan hasil usaha terbesar atau
yang terkait dengan moda-
penjualan mobil tersebut secara tidak
segmen-segmen dengan hasil usaha
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
moda/sarana transportasi,
langsung memberikan kontribusi terhadap
yang digabungkan sebesar 75% dari total
pendistribusian material
peningkatan volume lalu lintas transaksi
hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua
cair/padat/gas, jaringan pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan.
adalah Segmen Lainnya yang bukan
sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait
Kebutuhan akan pengembangan jalan
kelompok pertama, atau yang memenuhi
dengan koridor jalan tol.
tol masih sangat tinggi. Hingga tahun
10% dari total hasil usaha.
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Perseroan dibagi menjadi:
merupakan bagian dari segmen pada
3. Bidang jasa dan perdagangan
2013, pembangunan jalan tol yang telah
untuk layanan konstruksi,
beroperasi masih sangat sedikit dari
pemeliharaan dan
total kebutuhan pembangunan jalan
Usaha Perseroan:
pengoperasian jalan tol.
tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol
a. Segmen Utama
Berikut adalah pembagian dari Segmen
merupakan salah satu program strategis
1. Cabang Jagorawi
Saat ini kegiatan utama Perseroan
Pemerintah yang masuk dalam MP3EI,
2. Cabang Jakarta-Cikampek
ditopang oleh 9 (sembilan)
dimana untuk mendukung pertumbuhan
3. Cabang Cawang-Tomang-
Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10
ekonomi dibutuhkan penguatan
(sepuluh) Anak Perusahaan Jalan
konektivitas nasional yang salah satunya
4. Cabang Purbaleunyi
Tol. Sedangkan kegiatan usaha
percepatan pembangunan jalan tol.
5. Pusat (JORR)
Cengkareng
6. Cabang Jakarta-Tangerang
penunjang diperkuat dengan
mendirikan 2 (dua) entitas Anak
Sampai dengan Desember 2013, Jasa
Perusahaan.
Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau
1. Cabang Surabaya-Gempol
b. Segmen Lainnya
merupakan 73% dari keseluruhan total
2. Cabang Semarang
Selama tahun 2013,
panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu,
3. Cabang Belmera
perekonomian Indonesia masih
hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana
4. Cabang Palikanci
mengalami pertumbuhan. Hal ini
akan menambah ± 177 km jalan tol baru
5. Unit Bisnis
terlihat dari indikator-indikator
sehingga total kepemilikan jalan tol
6. PT Marga Sarana Jabar
ekonomi yaitu Produk Domestik
Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi
7. PT Marga Nujyasumo Agung
Bruto (PDB) (atas dasar Harga
738 km atau meningkat sebesar 31,62%
8. PT Trans Marga Jateng
Berlaku) yang meningkat sebesar
dari total panjang jalan tol Perseroan
9. PT Jasamarga Bali Tol
5,78%. Di lain pihak inflasi
saat ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut
mencapai 8,38% (data BPS), dan
di atas, Jasa Marga memimpin (leading)
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
dalam industri jalan tol di Indonesia.
Bloomberg). Namun demikian,
Tinjauan Operasi
per Segmen Usaha
3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak
Lain
4. Pendapatan Iklan
2 (dua) indikator terakhir
tersebut, tidak terlalu signifikan
1. Pendapatan BBM SPBU
2. Sewa Lahan
Amerika melemah pada kisaran
Rp 9.795 ke Rp 12.171 (data
II.Segmen Usaha Non Tol
5.Lainnya
berpengaruh bagi bisnis
Dasar Penerapan Segmen Usaha
Jasa Marga
Perseroan mengingat Perseroan
Dalam menjalankan kegiatan
Informasi detail terkait informasi segmen
tidak mempunyai transaksi bisnis
operasionalnya, pendekatan segmen
usaha dapat dilihat pada catatan 47
Laporan Keuangan Konsolidasian.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
93
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas
transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar
kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas
dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek,
Sampai saat ini implementasi kenaikan
transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar
dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar
tarif sesuai dengan jadwal yang diatur
kendaraan, dengan 86,57% merupakan
16,76% atau Rp976,57 miliar.
dalam UU tersebut di atas. Pemerintah
telah menunjukkan konsistensinya dalam
kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan
13,43% merupakan golongan kendaraan
Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain
memelihara iklim investasi jalan tol yang
besar (truk dan bus). Kontribusi terbesar
disebabkan oleh adanya penyesuaian
kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih
pencapaian volume lalu lintas Perseroan
tarif tol pada jalan tol milik Perseroan.
didasarkan untuk kepastian pengembalian
diperoleh dari pengoperasian Ruas
Ketentuan penyesuaian tarif telah
atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, dimana
ditetapkan dalam Undang Undang
Sesuai dengan Keputusan Menteri
kontribusinya mencapai 16,50% dari total
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal
Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013
transaksi secara keseluruhan atau sebesar
48 dan Peraturan Pemerintah No. 15
tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan
207,64 juta kendaraan. Dengan pencapaian
tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang
Menteri Pekerjaan Umum No. 490/
volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol
menyebutkan bahwa operator jalan tol
KPTS/M/2013 tanggal 28 November
Perseroan mencapai Rp5,83 triliun rupiah.
dapat menyesuaikan tarif setiap dua
2013, penyesuaian tarif tol pada tahun
Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal
tahun sekali berdasarkan laju inflasi.
2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik
Perseroan, yaitu sebagai berikut:
Ruas-ruas Jalan Tol yang mengalami penyesuaian tarif Tahun 2013
No
Segmen
Ruas
Cabang/
Anak Perusahaan
Dasar Keputusan
Penyesuaian Tarif
1
Jagorawi
Jagorawi
Jagorawi
KepMen No 394/KPTS/M2013
3
Cawang-Tomang-Cengkareng
Dalam Kota Jakarta/JIRR
Cawang-Tomang-Cengkareng
Kepmen No. 490/KPTS/M/2013
4
Purbaleunyi
Purbaleunyi
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
5
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
6
Pusat (JORR)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Semarang
Semarang
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Belmera
Belmera
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Palikanci
Palikanci
Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
7
Segmen Lainnya
Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Ulujami-Pondok Aren
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
94
Identitas Perseroan
Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013.
Profil Perseroan
Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi
dalam juta kendaraan
Ikhtisar 2013
Jumlah
Proporsi
(%)
∆
∆%
Jagorawi
Jagorawi
Jagorawi
189,92
15,81
198,82
15,80
8,90
4,69
2
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
194,87
16,22
201,60
16,02
6,72
3,45
Cawang-TomangCengkareng
72,11
6,00
74,58
5,93
2,48
3,44
3
205,40
17,10
207,64
16,50
2,24
1,09
4
Purbaleunyi
54,98
4,58
57,76
4,59
2,78
5,07
5,34
0,44
5,86
0,47
0,52
9,68
5
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
107,88
8,98
112,81
8,96
4,93
4,57
6
Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring
Road (JORR)
PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta
139,93
11,65
145,75
11,58
5,82
4,16
44,33
3,69
46,62
3,70
2,29
5,18
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
75,51
6,29
81,47
6,47
5,96
7,90
Semarang
Semarang
45,27
3,77
48,61
3,86
3,33
7,36
Belmera
Belmera
21,68
1,81
23,95
1,90
2,27
10,46
Palikanci
Palikanci
19,32
1,61
20,09
1,60
0,77
3,99
Bogor Outer Ring
Road/BORR
PT Marga Sarana
Jabar
11,24
0,94
12,52
1,00
1,29
11,45
Surabaya-Mojokerto
PT Marga
Nujyasumo Agung
8,62
0,72
10,61
0,84
1,99
23,13
Semarang-Solo
PT Trans Marga
Jateng
4,96
0,41
6,58
0,52
1,62
32,69
Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa
PT Jasamarga
Bali Tol
3,24
0,26
3,24
n/a
57,15
4,76
Prof Dr. Ir Sedyatmo
Cawang-TomangCengkareng
Dalam Kota Jakarta/
JIRR
Padaleunyi
Purbaleunyi
Cipularang
Ulujami-Pondok Aren
Laporan Keuangan
Konsolidasian
7
Segmen Lainnya
TOTAL
-
-
1.201,37
100,00
1.258,52
100,00
Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi
139,93
145,75
107,88
112,81
2012
54,98
57,76
72,11
74,58
75,51
81,47
2013
-
5,34
5,86
3,24
189,92
198,82
194,87
201,60
205,40
207,64
dalam juta kendaraan
4,96
6,58
Daftar Istilah
Proporsi
(%)
8,62
10,61
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Jumlah
1
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
2013
11,24
12,52
Pengelolaan
Human Capital
2012
Cabang/
Anak Perusahaan
Ruas
21,68
23,95
Pengembangan
Proyek Baru
Segmen
45,27
48,61
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
No
44,33
46,62
Laporan
Manajemen
19,32
20,09
Transformasi
Jasa Marga
wi
ora
Jag
Jak
ar
ek
mp
a
Cik
ta-
f
Pro
.
Dr
o
atm
dy
e
Ir S
lam
Da
K
a
ot
Jak
IRR
a/J
art
yi
un
ale
d
Pa
g
an
lar
u
Cip
Jak
ar
aO
rt
ka
g
ran
ge
n
Ta
ta-
er
ut
Rin
Ja
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
RR
/JO
ad
o
gR
m
uja
Ul
ok
d
on
i-P
en
Ar
Su
ra
-G
ya
ba
l
po
em
g
ran
ma
Se
era
li
Pa
rO
B
i
nc
ka
lm
Be
o
og
er
ut
R
R
ing
RR
BO
d/
oa
Su
ra
-M
ya
ba
rto
ke
ojo
lo
-So
ng
ara
m
Se
aD
s
Nu
g
-N
ua
ah
ur
i-B
Ra
oa
en
95
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pencapaian Volume Lalu Lintas Transaksi per Golongan
dalam juta kendaraan
Golongan I
Golongan II
1.040,73
1.089,49
101,84
106,27
Golongan III
34,55
35,85
Golongan IV
Golongan V
Golongan VI
14,86
15,41
9,39
10,04
1,46
2012
2013
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
96
Identitas Perseroan
PENCAPAIAN Pendapatan Tol
Profil Perseroan
dalam miliar rupiah
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
No
Laporan
Manajemen
Segmen
2012
Cabang/
Anak Perusahaan
Ruas
Jumlah
2013
Proporsi Jumlah
(%)
∆ Rp
Proporsi
(%)
∆%
1
Jagorawi
Jagorawi
Jagorawi
508,90
9,10
548,25
9,41
40,16
7,90
2
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
896,24
16,06
976,57
16,76
80,33
8,96
Cawang-TomangCengkareng
388,78
6,97
423,16
7,26
34,38
8,84
3
674,79
12,09
686,80
11,79
12,01
1,78
Tata Kelola
Perusahaan
4
Purbaleunyi
269,47
4,83
276,29
4,74
6,82
2,53
655,38
11,74
741,09
12,72
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
5
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
379,58
6,80
408,01
7,00
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
6
Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring
Road (JORR)
1.100,17
19,71
946,37
Ulujami-Pondok Aren
PT Jalantol
Lingkarluar
Jakarta
115,58
2,07
131,85
2,26
16,27 14,08
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
240,80
4,31
270,47
4,64
29,67 12,32
Semarang
Semarang
97,18
1,74
104,77
1,80
7,59
Belmera
Belmera
73,21
1,31
81,57
1,40
8,36 11,41
Palikanci
Palikanci
100,54
1,80
107,49
1,84
6,95
Bogor Outer Ring
Road/BORR
PT Marga Sarana
Jabar
41,06
0,74
45,55
0,78
4,49 10,93
Surabaya-Mojokerto
PT Marga
Nujyasumo Agung
13,42
0,24
17,55
0,30
4,14 30,85
Semarang-Solo
PT Trans Marga
Jateng
27,46
0,49
36,49
0,63
9,03 32,88
Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa
PT Jasamarga
Bali Tol
-
-
23,65
0,41
5.581,75
100,00
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Prof Dr. Ir Sedyatmo
Dalam Kota Jakarta/
JIRR
Padaleunyi
Purbaleunyi
Cipularang
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
7
Cawang-TomangCengkareng
Segmen Lainnya
TOTAL
85,71 13,08
28,43
16,24 (153,80) (13,98)
5.825,93
100,00
244,18
4,37
1.100,17
946,37
896,24
976,57
2012
655,38
741,09
2013
ar
f
Pro
o
S
. Ir
Dr
tm
ya
ed
lam
Da
ta
Ko
Jak
IRR
a/J
art
yi
un
ale
d
Pa
g
an
lar
u
Cip
Jak
ar
Jak
g
ran
ge
n
Ta
ta-
ter
ou
aA
RR
/JO
ad
o
gR
Rin
art
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
m
uja
Ul
ren
kA
do
on
i-P
Su
ra
-G
ya
ba
l
po
em
g
ran
ma
Se
era
li
Pa
Bo
g
O
or
i
nc
ka
lm
Be
er
ut
Rin
R
OR
/B
ad
o
gR
rab
Su
ojo
lo
-So
ng
ra
ma
Se
Nu
D
sa
23,65
-
rto
ke
a-M
ay
27,46
36,49
13,42
17,55
41,06
45,55
100,54
107,49
73,21
81,57
115,58
131,85
97,18
104,77
240,80
270,47
269,47
276,29
379,58
408,01
674,79
686,80
388,78
423,16
508,09
548,25
Jak
ek
mp
a
Cik
ta-
ra
gu
-N
ua
i-B
a
hR
oa
en
6,91
n/a
Pencapaian pendapatan tol
wi
ora
7,81
23,65
dalam miliar rupiah
Jag
7,49
97
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Segmen Usaha Pengoperasian Jalan Tol
Segmen Utama
1. Cabang Jagorawi
: 59 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1978
Jumlah Pegawai
: 621 orang
Jumlah Gardu
: 151
V/C Rasio
: 0,53 - 1,43
Sistem Transaksi
: Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian
: Jakarta, Bogor
198,82
: Jagorawi
Panjang Jalan
4,69%
189,92
Ruas
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
548,25
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
2012
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
7,90%
508,09
Cabang Jagorawi
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
15,80%
84,20%
9,41%
90,59%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi
Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu
tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69%
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
dan penyesuaian tarif tol pada Oktober 2013. Peningkatan volume
sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan
15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp548,25 miliar,
wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya
naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp508,09
bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere-
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai
Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi.
9,41% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi
mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45%
dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
98
Identitas Perseroan
2. Cabang Jakarta-Cikampek
Profil Perseroan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1988
Jumlah Pegawai
: 750 orang
Jumlah Gardu
: 159
V/C Rasio
: 0,31-1,78
Sistem Transaksi
: Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian
: Jakarta, Bekasi,
Karawang, Cikampek
Tata Kelola
Perusahaan
3,45%
2012
2012
2013
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
291,66
: 83 km
976,57
: Jakarta-Cikampek
Panjang Jalan
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
8,96%
896,24
Laporan
Manajemen
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
201,60
Ikhtisar 2013
Cabang Jakarta-Cikampek
194,87
Transformasi
Jasa Marga
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
16,76%
16,02%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
83,24%
83,98%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96%
Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume
kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan
lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan
194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di
Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas
daerah Bekasi dan Karawang.
Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp976,57 miliar, naik sebesar 8,96%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp896,24 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek
mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau
meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
99
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
: 38 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1984 & 1987
Jumlah Pegawai
: 793 orang
Jumlah Gardu
: 143
V/C Rasio
: 0,39-1,43
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Jakarta, Tangerang
2012
1.109,96
Panjang Jalan
1.063,57
: Prof Dr. Ir. Sedyatmo.
Dalam kota Jakarta
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
282,22
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
277,51
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
1,70%
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
22,43%
77,57%
4,36%
19,05%
80,95%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang-
Tahun 2013
Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik
Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh
sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi
lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu
Kota pada Oktober dan November 2013. Peningkatan volume lalu
Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan
lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu
Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan
truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota,
tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari
adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,05% terhadap
dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu
total Pendapatan Tol.
diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra
flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang CawangTomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau
turun sebesar 1,59% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
volume lalu lintas transaksi.
100
Identitas Perseroan
4. Cabang Purbaleunyi
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
: Padaleunyi, Cipularang
Panjang Jalan
: 123 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1990 & 2003
Jumlah Pegawai
: 538 orang
Jumlah Gardu
: 92
V/C Rasio
: 0,12 - 0,98
Sistem Transaksi
: Tertutup
Lokasi Pengoperasian
: Padalarang, Cileunyi,
Cikampek, Purwakarta
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
1.017,38
Laporan
Manajemen
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
5,47%
2012
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
10%
924,85
Ikhtisar 2013
Cabang Purbaleunyi
60,32
Transformasi
Jasa Marga
63,62
Profil Perseroan
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
5,05%
17,46%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
82,54%
94,95%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu
Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47%
sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara
Bandung dan sekitarnya.
itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,02 triliun, naik sebesar
10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp924,85 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi
mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau
meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
101
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)
: 49 km (+Ulujami)
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1991 & 2001
Jumlah Pegawai
: 4.080
Jumlah Gardu
: 159
V/C Rasio
: 0,19 - 1,27
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Jakarta, Bekasi
2012
1.078,22
Panjang Jalan
1.215,75
: JORR, UlujamiPondok Aren
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
192,37
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
4,40%
184,26
Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta
-11,31%
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
15,29%
18,51%
81,49%
84,71%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR)
Tahun 2013
tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40%
Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu.
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya
sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat
pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan
(JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR.
15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun,
turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22
triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai
18,51% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer
Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp554,10 miliar atau turun
sebesar 271,04% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
102
Identitas Perseroan
6. Cabang Jakarta-Tangerang
Profil Perseroan
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Panjang Jalan
: 33 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1984
Jumlah Pegawai
: 480 orang
Jumlah Gardu
: 78
V/C Rasio
: 0,44 - 1,57
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Jakarta, Tangerang
2012
408,01
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
: Jakarta-Tangerang
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
379,58
Laporan
Manajemen
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
112,81
Ikhtisar 2013
Cabang Jakarta-Tangerang
107,88
Transformasi
Jasa Marga
4,57%
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
7,49%
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
8,96%
7,00%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
93,00%
91,04%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari
Jakarta-Tangerang tercatat sebesar 112,81 juta
tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas
kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan
transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013.
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh
107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan
Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas
properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam
Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan
operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong
Tol mencapai Rp408,01 miliar, naik sebesar 7,49%
mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu:
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp379,58 miliar.
ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang.
mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar
atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
103
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Segmen Lainnya
1. Cabang Surabaya-Gempol
: 49 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1986
Jumlah Pegawai
: 519 orang
Jumlah Gardu
: 87
V/C Rasio
: 0,37 - 0,92
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Surabaya, Gempol
2012
270,47
Panjang Jalan
240,80
: Surabaya-Gempol
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
81,47
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
7,90%
75,51
Cabang Surabaya-Gempol
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
4,64%
6,47%
93,53%
12,32%
95,36%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya-
Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32%
Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober
sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
2013. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi
perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol,
mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp
dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak
270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012
tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya.
sebesar Rp240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang
Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang SurabayaGempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat
sebesar 23,32% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
104
Identitas Perseroan
2. Cabang Semarang
Profil Perseroan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
: 25 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1983
Jumlah Pegawai
: 212 orang
Jumlah Gardu
: 30
V/C Rasio
: 0,22 - 0,63
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Semarang
2012
104,77
: Semarang
Panjang Jalan
7,36%
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
7,81%
97,18
Laporan
Manajemen
Ruas
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
48,61
Ikhtisar 2013
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
Cabang Semarang
45,27
Transformasi
Jasa Marga
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
1,80%
3,86%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
96,14%
Laporan Keuangan
Konsolidasian
98,20%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu
Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36%
sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan.
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah
Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap total
disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%. Sementara
arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai
itu, Pendapatan Tol mencapai Rp104,77 miliar, naik
dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke
sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp97,18
jalan tol
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Semarang
mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau
meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
105
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Cabang Belmera
: 43 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1986
Jumlah Pegawai
: 214 orang
Jumlah Gardu
: 52
V/C Rasio
: 0,15 - 0,41
Sistem Transaksi
: Tertutup
Lokasi Pengoperasian
: Belawan, Medan,
Tanjung Morawa
2012
81,57
Panjang Jalan
10,46%
11,41%
73,21
: Belmera
21,68
Ruas
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
23,95
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
Cabang Belmera
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
1,90%
98,10%
1,40%
98,60%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi
Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu
tercatat sebesar 23,95 juta kendaraan, naik sebesar 10,46%
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri
Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013
1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp81,57 miliar,
dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah
naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp73,21
Tebing Tinggi dan sekitarnya.
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai
1,40% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera
mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari
tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
106
Identitas Perseroan
4. Cabang Palikanci
Profil Perseroan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Panjang Jalan
: 26 km
Konsesi s.d tahun
: 2044
Tahun beroperasi
: 1998
Jumlah Pegawai
: 166 orang
Jumlah Gardu
: 22
V/C Rasio
: 0,30 - 0,36
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Cirebon
107,49
: Palimanan - Kanci
3,99%
2012
2013
100,54
Laporan
Manajemen
Ruas
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
20,09
Ikhtisar 2013
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
Cabang Palikanci
19,32
Transformasi
Jasa Marga
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
6,91%
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
1,60%
1,84%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
98,16%
98,40%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu
Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99%
sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di
2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume
sekitar jalan tol Palikanci.
Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu,
Pendapatan Tol mencapai Rp107,49 miliar, naik sebesar
6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp100,54
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci
mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau
meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
107
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. PT Marga Sarana Jabar
Konsesi s.d tahun
: 2054
Tahun beroperasi
: 2009
Jumlah Pegawai
: 116 orang
Jumlah Gardu
: 12
V/C Rasio
: 0,30-0,58
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Bogor
45,55
: 4 km (seksi I)
11,45%
2012
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
0,78%
1%
99,01%
10,93%
41,06
: Bogor Outer Ring Road
Panjang Jalan
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
12,52
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
11,24
PT Marga Sarana Jabar
99,22%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat
Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu
sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi
dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24
11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total
oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu,
berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat
Pendapatan Tol mencapai Rp45,55 miliar, naik sebesar 10,93%
ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp41,06 miliar. Kontribusi
tahun 2012.
Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana
Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94%
dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
108
Identitas Perseroan
6. PT Marga Nujyasumo Agung
Profil Perseroan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
: 2 km (Seksi 1A)
Konsesi s.d tahun
: 2049
Tahun beroperasi
: 2011
Jumlah Pegawai
: 126 orang
Jumlah Gardu
: 21
V/C Rasio
: 0,15-0,31
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Waru
Tata Kelola
Perusahaan
17,55
Surabaya - Mojokerto
Panjang Jalan
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
13,42
Laporan
Manajemen
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
10,61
Ikhtisar 2013
PT Marga Nujyasumo Agung
8,62
Transformasi
Jasa Marga
23,13%
2012
30,85%
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
0,84%
0,30%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
99,16%
99,70%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85%
Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan
lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan
8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas
Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang
Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp17,55 miliar, naik sebesar 30,85%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp13,42 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol SurabayaMojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga
Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau
turun sebesar 20,96% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
109
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
7. PT Trans Marga Jateng
: 11 km (seksi I)
Konsesi s.d tahun
: 2055
Tahun beroperasi
: 2011
Jumlah Pegawai
: 96 orang
Jumlah Gardu
: 22
V/C Rasio
: 0,25-0,40
Sistem Transaksi
: Tertutup
Lokasi Pengoperasian
: Semarang
36,49
Panjang Jalan
32,69%
2012
2013
2012
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
0,52%
99,48%
32,88%
27,46
: Semarang - Solo
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
6,58
Ruas
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
4,96
PT Trans Marga Jateng
0,63%
99,37%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang-
Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran
Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar
tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan
32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu
tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi
lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di
ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas
wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran.
Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol
mencapai Rp36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol
dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga
Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar
21,39% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
110
Identitas Perseroan
8. PT Jasamarga Bali Tol
Profil Perseroan
: Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa
Panjang Jalan
: 10 km
Konsesi s.d tahun
: 2057
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Tahun beroperasi
: 2013
Jumlah Pegawai
: 33 orang
Pengembangan
Proyek Baru
Jumlah Gardu
: 20
V/C Rasio
: 0,20-0,40
Sistem Transaksi
: Terbuka
Lokasi Pengoperasian
: Bali
Laporan
Manajemen
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Pendapatan Tol (miliar Rupiah)
23,65
Ruas
Ikhtisar 2013
Volume Lalu Lintas Transaksi (juta kendaraan)
PT Jasamarga Bali Tol
3,24
Transformasi
Jasa Marga
2012
2013
Proporsi Volume Lalu Lintas Transaksi*
2012
2013
Proporsi Pendapatan Tol*
0,41%
0,26%
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
99,59%
99,74%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
Kinerja Tahun 2013
Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013
Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta
pertama pengoperasian mencapai 38.558 kendaraan. Hal ini
kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua-
mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali
Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas
Tol (JBT) yaitu sebesar 39.000 kendaraan. Dengan pencapaian ini
Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan
akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis
Tol mencapai Rp23,65 miliar yang merefleksikan
bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai
kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total
dalam waktu dekat.
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
PT Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar
atau turun sebesar 202,32% dari tahun lalu.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
111
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Wawancara dengan
Hasanudin
Direktur Operasi
Tanya (T)
T
Bagaimana kinerja pengoperasian jalan tol di tahun 2013?
J
Jawab (J)
Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat
sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan
volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan
dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan
memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran
pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain
itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message
Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS.
T:T
Apa tantangan terbesar yang dihadapi pada bidang pengoperasian jalan
tol?
J:J
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan
lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan
kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan.
T:T
Bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut?
J:J
Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan
contra flow pada jam jam sibuk.
T:T
Bagaimana prospek kinerja operasional ke depan?
J:J
Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus
meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan
kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran.
Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan
kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian
pertumbuhan pendapatan tol.
Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara
berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya
diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan
tenaga manusia akan semakin kecil.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
112
Melayani
Tanpa Henti
24/7
LAYANAN GARDU
TRANSAKSI
LAYANAN
TEMPAT ISTIRAHAT
Layanan
Transaksi
LAYANAN
AMBULAN
Proses layanan kepada pemakai jalan
termasuk kontrol atas pelaksanaan
transaksi, proses pengamanan dan
pengadministrasian tol serta proses
pendukung lainnya
Layanan
Lalu Lintas
Informasi kondisi lalu lintas secara real
time selama 24 jam melalui call center
memberikan kemudahan di perjalanan di
setiap waktu
LAYANAN
DEREK
LAYANAN
PATROLI
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
INFORMASI
LALU LINTAS
REAL TIME
113
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Layanan
Pemeliharaan
Kegiatan yang ditujukan untuk
memelihara jalan tol agar tetap
nyaman untuk dilalui kendaraan
GARDU TOL
OTOMATIS
E-TOLL
CARD
TRAFFIC
MONITORING
PT.Jasamarga
@PTJasamarga
TRAFFIC
INFORMATION
CENTER
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
www.jasamargalive.com
m.jasamargalive.com
114
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Segmen Usaha
Pengembangan Usaha
Non Tol
tahun tersebut Pendapatan Usaha
dapat menyokong Pendapatan utama
Lainnya mencapai Rp508,20 miliar,
Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk
mengalami peningkatan sebesar 254,22%
saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha
dibandingkan dengan tahun 2012.
Lainnya telah mencapai 4,94% dari total
Ikhtisar 2013
Segmen Usaha Pengembangan
Komponen terbesar dalam Pendapatan
Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan
Laporan
Manajemen
Usaha Non Tol merupakan
Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal
pembentukan beberapa Anak Perusahaan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
segmen usaha yang berasal dari
dari Lainnya sebesar Rp225,94 miliar.
yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan
pemanfaatan aset Perseroan
akan terus memaksimalkan pemanfaatan
baik yang tangible maupun
Peningkatan kinerja tahun 2013 pada
aset-aset untuk memberikan kontribusi
yang intangible. Hasil Segmen
Segmen Usaha Pengembangan Usaha
pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut
Usaha Pengembangan Usaha
Non Tol merupakan usaha Perseroan
adalah ulasan kinerja Segmen Usaha
Non Tol pada Laporan Keuangan
untuk terus memanfaatkan segala
Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel
Tata Kelola
Perusahaan
Konsolidasian Tahun Buku 2013
bentuk aset Perseroan baik yang
dan grafik.
disajikan sebagai Pendapatan
tangible maupun yang intangible agar
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Usaha Lainnya, dimana pada
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Segmen
1
Pendapatan BBM SPBU
2012
2013
∆ Rp
-
153,07
153,07
n/a
1,49
∆%
% Terhadap
Total JM
2
Sewa Lahan
75,23
90,06
14,83
19,72
0,87
3
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
21,93
32,41
10,47
47,74
0,31
4
Pendapatan Iklan
5
Lainnya
5,78
6,72
0,94
16,32
0,07
40,53
225,94
185,41
457,47
2,19
143,47
508,20
364,73
254,22
4,94
225,94
TOTAL
–
Pendapatan BBM SPBU
Sewa Lahan
2013
2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain
Pendapatan Iklan
40,53
6,72
5,78
32,41
21,93
90,06
75,23
Laporan Keuangan
Konsolidasian
No.
153,07
Daftar Istilah
dalam miliar rupiah
Lainnya
115
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
(miliar Rupiah)
153,07
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha
Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi:
1,49%
90,06
Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited
a. Pendapatan BBM SPBU
Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang
dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km
226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU
sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha
b.Sewa Lahan
Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar
98,51%
–
2012
2013
(miliar Rupiah)
0,87%
90,06
19,72% dari tahun 2012. Pendapatan dari Sewa Lahan pada
tahun ini mencapai Rp90,06 miliar.
Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh
meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di
baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan
pencapaian kinerja pada tahun 2013.
75,23
kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan
2012
99,13%
2013
(miliar Rupiah)
32,41
0,31%
b. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai
tahun 2012 sebesar Rp21,93 miliar.
21,93
Rp32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan
99,69%
2012
2013
(miliar Rupiah)
6,72
c. Pendapatan Iklan
Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari
Rp 5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di 2013.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat billboard
di sepanjang jalan tol.
5,78
0,07%
99,93%
2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2013
116
Transformasi
Jasa Marga
e.Lainnya
Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak
bidang pengusahaan jasa konstruksi dan
Laporan
Manajemen
persewaan kendaraan, mengalami pencapaian
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian
Pengelolaan
Human Capital
yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan
tahun 2012. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat
dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39
miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh
Tata Kelola
Perusahaan
adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
kontrak baru dari bidang sipil.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2,19%
Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam
Ikhtisar 2013
Pengembangan
Proyek Baru
(miliar Rupiah)
• PT Sarana Marga Utama
225,94
Profil Perseroan
SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa
• PT Jasamarga Properti
Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti, dimana
Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013
dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai
berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
40,53
Identitas Perseroan
2012
97,81%
2013
117
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
ANALISA KINERJA KEUANGAN komprehensif
Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut
jalan tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan
ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk
pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan
Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir,
tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk
Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit
mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas
No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah
Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba
ditengah upaya ekspansi yang dilakukan.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013
Aset
menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan
Aset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar,
tercatat sebesar Rp28,36 triliun atau bertumbuh 14,60%
perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai
dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini disebabkan
berikut :
karena adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan
Aset
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
Aset Lancar
2013
Kontribusi
Jumlah
∆ Rp
∆%
Kontribusi
4.517,29
18,25
3.746,34
13,21
(770,95)
-17,07
Aset Tidak Lancar
20.236,26
81,75
24.620,00
86,79
4.383,74
21,66
Total Aset
24.753,55
100,00
28.366,35
100,00
3.612,79
14,60
Total Aset Perseroan adalah Rp28,36 triliun, mengalami kenaikan
lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas
sebesar Rp3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun
tol yang baru beroperasi.
2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak
Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan total aset
28.366,35
24.753,55
24.620,00
20.236,26
3.746,34
4.517,29
(miliar rupiah)
2012
2013
Aset Lancar
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Aset Tidak Lancar
Total Aset
118
Identitas Perseroan
Aset Lancar
penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan
Profil Perseroan
Secara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan
utang bank.
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
turun 17,07%, dari sebesar Rp4,51 triliun di tahun
2012 menjadi sebesar Rp3,74 triliun di tahun 2013.
Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun
Penurunan tersebut disebabkan karena adanya
2012 sebagai berikut:
Aset Lancar
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
2013
Kontribusi
Jumlah
∆ Rp
Kontribusi
∆%
4.302,38
94,95
3.514,06
93,80
(788,32)
(18,32)
Investasi Jangka Pendek
7,82
0,17
6,63
0,18
(1,19)
(15,26)
Piutang Lain-lain-Lancar
50,27
1,41
177,20
4,73
126,93
252,51
Biaya Dibayar di Muka
155,53
3,43
47,36
1,26
(108,17)
(69,55)
Pajak Dibayar di Muka
1,29
0,03
1,10
0,03
(0,19)
(14,75)
4.517,29
100,00
3.746,34
100,00
(770,95)
(17,07)
Kas dan Setara Kas
Total Aset Lancar
Kas dan Setara kas
Piutang Lain-lain - Lancar
Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun
Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari
sebelumnya sebesar Rp4,30 triliun menjadi Rp3,51 triliun
sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga
di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan karena adanya
yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang
penambahan setoran modal ke entitas anak untuk
Lain-lain mencapai Rp177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal
mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang
ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan
sedang dilakukan oleh Perseroan.
harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek sebesar Rp6,63 miliar, menurun
sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp7,82
miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp1,19 miliar
atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada
Obligasi Seri II
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan
Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar
Rp155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp47,36 miliar pada tahun
2013. Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan
(work advances) sebesar Rp104,95 miliar.
119
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Aset Tidak Lancar
Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset
Pada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp24,62 triliun
Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total
atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun 2012.
Rp22,30 triliun.
Aset TIDAK Lancar
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
2013
Kontribusi
13,82
0,07
Jumlah
Kontribusi
∆ Rp
∆%
19,75
0,08
5,93
42,87
459,32
1,87
294,27
178,30
Dana Ditetapkan
Penggunaannya
165,04
0,82
Investasi pada Entitas Asosiasi
175,75
0,87
192,10
0,78
16,35
9,30
Aset Keuangan Lainnya
241,61
1,19
241,61
0,98
-
-
Aset Tetap - Bersih
422,51
2,09
593,03
2,41
170,52
40,36
18.547,71
91,66
22.300,27
90,58
3.752,57
20,23
362,10
1,79
641,12
2,60
279,02
77,06
41,85
0,21
41,85
0,17
-
-
265,88
1,31
130,97
0,53
(134,91)
(50,74)
100,00
24.620,00
100,00
4.383,74
21,66
Aset Tak Berwujud
Hak Pengusahaan Jalan Tol
- Bersih
Lainnya
Goodwill
Aset Lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
20.236,26
Dana Ditetapkan Penggunaannya
Aset Tetap
Adalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi
Perolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp593,03 miliar di
dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan
tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp422,51
Penggunaannya mencapai Rp459,32 miliar atau naik 178,30% dari
miliar di tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya
tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan
penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah,
rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi
Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor,
S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/
serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp266,25
KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian
miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp16,98 miliar dan Aset
Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang –
Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp89,30 miliar.
Jagorawi (JORR “S”). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut
adalah sebesar Rp233,01 miliar.
Aset Tak Berwujud – Hak Pengusahaan Jalan Tol
Aset Tak Berwujud mencapai Rp22,30 triliun, meningkat sebesar
Investasi Pada Entitas Asosiasi
20,23% atau Rp3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
Seiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi
disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan Tol
pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp192,10 miliar atau
untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara (Nusa
naik 9,30% dibandingkan tahun 2012. Perseroan melakukan
Dua – Ngurah Rai – Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 – 3 (Kebon
penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu
Jeruk – Ciledug).
PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp21,24 miliar dengan
penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
120
Identitas Perseroan
Liabilitas
Profil Perseroan
Liabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar
Panjang meningkat dari Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
Transformasi
Jasa Marga
Rp17,49 triliun, naik sebesar Rp2,53 triliun atau 16,93%
Rp12,57 triliun pada tahun 2013. Sedangkan Liabilitas Jangka
dibandingkan tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan
Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya
oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung
pelunasan utang Obligasi dan utang Bank.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
liabilitas
(miliar rupiah)
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka
2012
Uraian
Jumlah
2013
Kontribusi (%)
Jumlah
Kontribusi (%)
∆ Rp
∆%
Liabilitas Jangka Pendek
6.648,16
44,42
4.919,88
28,11
(1.728,28)
(26,00)
Tata Kelola
Perusahaan
Liabilitas Jangka Panjang
8.317,60
55,58
12.579,48
71,89
4,261,88
51,24
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Total Liabilitas
14.965,77
100,00
17.499,37
100,00
2.533,60
16,93
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang
(miliar rupiah)
Daftar Istilah
Liabilitas Jangka Pendek
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
17.499,37
14.965,77
12.579,48
8.317,60
4.919,88
6.648,16
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2012
2013
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
121
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Liabilitas Jangka Pendek
pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero
Pada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek
Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo
sebesar Rp4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau
pada tahun 2013. Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut
lebih rendah Rp1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai
adalah sebesar Rp1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank
Rp6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya
sebesar Rp786,12 miliar.
Liabilitas Jangka Pendek
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
2013
Kontribusi (%)
Jumlah
Kontribusi (%)
∆ Rp
∆%
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
1,38
80,67
1,64
(11,37)
(12,36)
1.325,01
19,93
1.153,45
23,44
(171,57)
(12,95)
281,38
4,23
164,33
3,34
(117,05)
(41,60)
36,38
0,55
66,27
1,35
29,88
82,13
437,32
6,58
464,68
9,44
27,36
6,26
92,04
Utang Kontraktor
Utang Pajak
Utang Lain-lain
Beban Aktual
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank
1.640,78
24,68
951,06
19,33
(689,72)
(42,04)
Utang Obligasi
1.771,62
26,65
700,00
14,23
(1.071,62)
(60,49)
Utang Bantuan Pemerintah
5,89
0,09
-
-
(5,89)
(100,00)
Liabilitas Kerjasama Operasi
0,82
0,01
0,82
0,02
(0,00)
(0,00)
809,43
12,18
1.112,70
22,62
303,27
37,47
Utang Sewa Guna Usaha
18,47
0,28
19,78
0,40
1,30
7,06
Provisi Pelapisan Jalan Tol
229,03
3,44
206,14
4,19
(22,89)
(9,99)
6.648,16
100,00
4.919,88
100,00
(1.728,28)
(26,00)
Liabilitas Pembebasan
Tanah
Total Liabilitas Jangka Pendek
Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka
Liabilitas Jangka Panjang
Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total
Pada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan
Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor
51,24% dari sebelumnya Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan
Rp12,57 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan
sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan
karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna
ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.
mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang
dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak.
Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai
22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan.
Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan
Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk
Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%,
pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh
Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol.
Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang
Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
122
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Liabilitas Jangka panjang
(miliar rupiah)
Transformasi
Jasa Marga
2012
Uraian
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Pendapatan Diterima di Muka
Pengembangan
Proyek Baru
Liabilitas Pajak Tangguhan
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Kontribusi
(%)
Jumlah
Kontribusi
(%)
∆ Rp
∆%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengelolaan
Human Capital
Jumlah
2013
57,12
0,69
71,03
0,56
13,91
24,35
466,57
5,61
522,67
4,15
56,10
12,02
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank
3.046,24
36,62
5.320,20
42,29
2.273,96
74,65
Utang Obligasi
3.749,45
45,08
5.144,38
40,89
1.394,93
37,20
-
-
-
-
-
-
21,39
0,26
21,39
0,17
0,00
0,00
374,10
4,50
566,17
4,50
192,07
51,34
27,36
0,33
47,13
0,37
19,77
72,26
95,77
1,15
124,95
0,99
29,18
30,47
202,45
2,43
435,47
3,46
233,01
115,09
277,16
3,33
326,11
2,59
48,95
17,66
8.317,60
100,00
12.579,48
100,00
4.261,88
51,24
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Guna Usaha
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Liabilitas Imbalan Kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang
Pendapatan Diterima Dimuka
disebabkan adanya kenaikan Utang Bank
Ekuitas
mengalami peningkatan sebesar
pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas
Perseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun
24,35% dibandingkan tahun
konstruksi jalan tol baru.
2013 sebesar Rp10,86 triliun. Kondisi
tersebut meningkat 11,03% atau sebesar
sebelumnya, yang disebabkan
karena adanya kenaikan
Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp5,14
Rp1,07 triliun dibandingkan tahun 2012
pendapatan sewa iklan, lahan,
triliun mengalami peningkatan sebesar
yang mencapai Rp9,78 triliun. Peningkatan
tempat istirahat dan pendapatan
37,20% atau Rp1,39 triliun dari sebelumnya
ini disebabkan karena kemampuan
lain yang diterima di ruang milik
sebesar Rp3,74 triliun Kenaikan tersebut
Perseroan untuk mencetak laba
jalan tol.
disebabkan karena adanya penerbitan
komprehensif tahun berjalan sebesar
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Rp1,23 triliun yang diimbangi dengan
Pada tahun 2013 Utang Bank
Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp2,1 triliun
dividen tunai sebesar Rp640,83 miliar.
mencapai Rp5,32 triliun,
yang digunakan untuk refinancing,
meningkat sebesar 74,65%
pengembangan usaha, dan peningkatan
Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham
atau Rp2,27 triliun dari tahun
kapasitas jalan.
31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%,
sebelumnya sebesar Rp3,04
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi
triliun. Peningkatan tersebut
Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo
Laba 31,74% dan Kepentingan Non
Pengendali 14,37%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
123
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Ekuitas
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Keuntungan (Kerugian)
Belum Direalisasi Efek
Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba
2013
Jumlah
3.400,00
Kontribusi
(%)
34,74
3.400,00
Kontribusi
(%)
31,29
2.453,89
25,07
2.453,89
3,29
0,03
2.753,97
28,14
∆ Rp
∆%
-
-
22,58
-
-
2,10
0,02
(1,19)
(36,26)
3.449,45
31,74
695,48
25,25
Ditentukan Penggunaannya
100,00
1,02
125,00
1,15
25,00
25,00
1.940,20
19,82
2.876,46
26,47
936,25
48,26
713,76
7,29
447,99
4,12
(265,77)
(37,24)
Total Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
8.611,15
87,98
9.305,43
85,63
694,29
8,06
Kepentingan Non
Pengendali
Total Ekuitas
1.176,64
12,02
1.561,55
14,37
384,91
32,71
9.787,79
100,00
10.866,98
100,00
1.079,19
11,03
Cadangan Wajib
Cadangan Umum
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba
Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga
Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp1,23 triliun, turun 19,51%
disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian
atau Rp299,72 miliar dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini
terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non
disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang
Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional.
baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan
Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan
kontribusi yang optimal.
Kinerja Keuangan 2012 dan 2013
(miliar rupiah)
Uraian
2012
2013
∆ Rp
Pendapatan Usaha
9.070,22
10.294,67
1.224,45
13,50
Beban Usaha
6.094,98
7.631,49
1.536,51
25,21
Laba Usaha
2.975,24
2.663,18
(312,06)
(10,49)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
1.536,35
1.236,63
(299,72)
(19,51)
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk
1.602,62
1.335,12
(267,50)
(16,69)
(66,28)
(98,50)
(32,22)
48,61
3.876,79
3.685,22
(163,14)
(4,21)
235,91
196,52
(39,39)
(16,70)
Kepentingan Non Pengendali
EBITDA
Laba Bersih per Saham
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
∆%
124
Identitas Perseroan
Pengelolaan
Human Capital
Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Laba Usaha
196,52
3.685,22
EBITDA
235,91
3.876,79
1.335,12
Laba Komprehensif yang
Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
14.965,77
Pengembangan
Proyek Baru
1.602,62
2.975,24
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
2.663,18
6.094,98
Laporan
Manajemen
7.631,49
Ikhtisar 2013
10.294,67
Transformasi
Jasa Marga
9.070,22
Profil Perseroan
Laba Bersih
per Saham
2012
Tata Kelola
Perusahaan
2013
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Pendapatan Konstruksi sebesar Rp3,96 triliun atau naik 18,40%
mencapai Rp10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari
dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp508,20 miliar atau
Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp9,07 triliun.
meningkat 254,22%.
Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan
Pendapatan Usaha
(miliar rupiah)
2012
Uraian
2013
∆ Rp
∆%
Kontribusi
(%)
Jumlah
Kontribusi
(%)
Pendapatan Tol
5.581,75
61,54
5.825,93
56,59
244,18
4,37
Pendapatan Konstruksi
3.345,00
36,88
3.960,54
38,47
615,54
18,40
143,47
1,58
508,20
4,94
364,73
254,22
9.070,22
100,00
10.294,67
100,00
1.224,45
13,50
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Tol
Pendapatan Konstruksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
508,20
143,47
3.960,54
9.070,22
Total Pendapatan Usaha
10.294,67
Jumlah
3.345,00
Laporan Keuangan
Konsolidasian
yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp5,82 triliun atau naik 4,37%,
Selama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan
5.825,93
Daftar Istilah
Pendapatan Usaha
5.581,75
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Pendapatan
Usaha Lainnya
2012
2013
Total
Pendapatan Usaha
125
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan Tol
ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol
Pada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau
milik Perseroan pada triwulan IV tahun 2013.
meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi
Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola
lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76%
melalui Cabang dan Entitas Anak.
dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa
Pendapatan ToL
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Jumlah
Kantor Cabang
Jakarta - Cikampek
Cikampek - Padalarang
JORR Seksi non S
Cawang - Tomang - Pluit
Jakarta - Bogor - Jagorawi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Jakarta - Tangerang
Padalarang - Cileunyi
Surabaya - Gempol
JORR S
Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami
Palimanan - Kanci
Semarang Seksi A,B,C
Belawan - Medan - Tanjung Morawa
Sub Total
Entitas Anak
Bogor Outer Ring Road
Semarang - Solo
Surabaya - Mojokerto
Nusa Dua-Benoa
Sub Total
Total
2013
Proporsi
(%)
896,24
655,38
665,48
674,79
508,09
388,78
379,58
269,47
240,80
434,69
115,58
100,54
97,18
73,21
5.499,82
Jumlah
16,06
11,74
11,92
12,09
9,10
6,97
6,80
4,83
4,31
7,79
2,07
1,80
1,74
1,31
98,53
976,57
741,09
710,63
686,80
548,25
423,16
408,01
276,29
270,47
235,74
131,85
107,49
104,77
81,57
5.702,69
∆ Rp
Proporsi
(%)
16,76
12,72
12,20
11,79
9,41
7,26
7,00
4,74
4,64
4,05
2,26
1,84
1,80
1,40
97,88
∆%
80,33
85,71
45,15
12,01
40,16
34,38
28,43
6,82
29,67
(198,95)
16,27
6,95
7,59
8,36
202,87
8,96
13,08
6,78
1,78
7,90
8,84
7,49
2,53
12,32
(45,77)
14,08
6,91
7,81
11,41
3,69
41,06
27,46
13,42
81,94
0,74
0,49
0,24
1,47
45,55
36,49
17,55
23,65
123,24
0,78
0,63
0,30
0,41
2,12
4,49
9,03
4,14
23,65
41,31
10,93
32,88
30,85
50,41
5.581,75
100,00
5.825,93
100,00
244,18
4,37
Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol
masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh
Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas
Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal
jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp976,57 miliar
dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta mencapai Rp686,80
atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan,
miliar dengan kontribusi sebesar 11,79% dari total keseluruhan
sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya
pendapatan tol pada tahun tersebut.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
126
Identitas Perseroan
Pendapatan Konstruksi
Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi
Profil Perseroan
Pendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang
Rp3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp3,91 triliun
diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan
dan Marjin Konstruksi Rp46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun
jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol.
sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas
Ikhtisar 2013
Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak
konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan
Laporan
Manajemen
biaya-plus.
Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol
Transformasi
Jasa Marga
Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pendapatan KonstruksI
(miliar rupiah)
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
2012
Uraian
2013
Kontribusi
∆%
Kontribusi
3.345,00
100,00
3.960,54
100,00
615,54
18,40
Beban Konstruksi
(3.310,95)
(98,98)
(3.914,45)
(98,84)
(603,50)
18,23
Marjin Konstruksi
34,05
1,02
46,09
1,16
12,04
35,36
Pendapatan Konstruksi
Jumlah
∆ Rp
Jumlah
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi
46,09
34,05
(3.914,45)
(3.310,95)
3.960,54
3.345,00
(miliar rupiah)
2012
2013
Pendapatan Konstruksi
Beban Konstruksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Marjin Konstruksi
127
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan Usaha Lainnya
SPBU pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88
Pendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang
purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan
berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible
Lainnya dari Rp40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp225,94 miliar
maupun yang intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya
di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan usaha
mencapai Rp508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22%
Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU).
dibandingkan tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan
adanya penerimaan pendapatan sebesar Rp153,07 miliar dari BBM
Pendapatan Usaha Lainnya
(miliar rupiah)
2012
Uraian
Kontribusi
(%)
Jumlah
Jumlah
Kontribusi
(%)
∆ Rp
∆%
-
-
153,07
30,12
153,07
-
Sewa Lahan
75,23
52,44
90,06
17,72
14,83
19,72
Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain
21,93
15,29
32,41
6,38
10,47
47,74
5,78
4,03
6,72
1,32
0,94
16,32
40,53
28,25
225,94
44,46
185,41
457,47
143,47
100,00
508,20
100,00
364,73
254,22
Pendapatan Iklan
Lainnya
Pendapatan BBM SPBU
Sewa Lahan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Jasa Pengoperasian
Jalan Tol Pihak Lain
Pendapatan Iklan
40,53
3,210.94
3,876.79
6,72
-
5,78
32,41
21,93
90,06
75,23
153,07
Total
225,94
Pendapatan BBM SPBU
2013
2012
2013
Lainnya
128
Identitas Perseroan
Beban Usaha
dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp3,31
Profil Perseroan
Tahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%,
triliun tahun 2012 menjadi Rp3,91 triliun di tahun 2013 karena
dari Rp6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp7,63 triliun
bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru.
Transformasi
Jasa Marga
di tahun 2013. Kontribusi terbesar beban usaha berasal
Ikhtisar 2013
Beban Usaha
(miliar rupiah)
23,68
481,74
6,31
205,23
74,22
14,47
1,143,31
14,98
261,06
29,59
285,23
4,68
308,00
4,04
22,78
7,99
3.310,95
54,32
3,914,45
51,29
603,51
18,23
974,92
16,00
1.087,82
14,25
112,90
11,58
(400,17)
(6,57)
(254,73)
(3,34)
145,44
(36,35)
59,69
0,98
78,20
1,02
18,50
30,99
6.094,98
100,00
7.631,49
100,00
1.536,51
25,21
11,58
872,70
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
276,51
4,54
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
882,25
Beban Kerjasama Operasi
Beban
Pengumpulan
Tol
Beban
Pelayanan
Pemakai
Jalan Tol
Beban
Pemeliharaan
Jalan Tol
Beban
Kerjasama
Operasi
974,92
308,00
285,23
3.310,95
Total Beban Usaha
Beban
Konstruksi
Beban Umum
dan Administrasi
Penghasilan
Lain-lain
78,20
Beban Lain-lain
59,69
Penghasilan Lain-lain
(400,17)
Beban Umum dan Administrasi
1.087,82
Beban Konstruksi
3.914,45
705,62
1.143,31
Laporan Keuangan
Konsolidasian
167,08
Beban Pengumpulan Tol
882,25
Daftar Istilah
11,44
Kontribusi
(%)
481,74
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
∆%
Jumlah
872,70
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
∆ Rp
Kontribusi
(%)
705,62
Tata Kelola
Perusahaan
2013
Jumlah
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
2012
Uraian
(254,73)
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
276,51
Laporan
Manajemen
Beban Lain-lain
Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun
karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang
sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk
menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan
operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM
Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan
karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali
karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi
Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang
overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada
turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan.
beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi
Selain itu peningkatan beban penyusutan juga
kerusakan jalan menjadi lebih besar.
disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan
tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran
Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya
jalan tol.
kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%,
Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat
74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya.
129
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laba Usaha
(miliar rupiah)
2012
Uraian
2013
∆ Rp
∆%
Jumlah
Kontribusi
(%)
Jumlah
Kontribusi
(%)
Pendapatan Usaha
9.070,22
100,00
10.294,67
100,00
1.224,45
Beban Usaha
6.094,98
67,20
7.631,49
74,13
1.536,51
25,21
Laba Usaha
2.975,24
32,80
2.663,18
25,87
(312,06)
(10,49)
13,50
Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun.
ruas–ruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal
Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai
namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume
Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha
lalu lintas transaksi masih rendah.
dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada
Penghasilan (Beban) Lain-Lain
lain sebesar Rp254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan
Penghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013
Beban Lain-lain sebesar Rp78,20 miliar, meningkat 30,99% dari
mencapai Rp176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15%
tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan
dibandingkan dengan tahun 2012. Terdiri dari Penghasilan Lain-
surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan
setoran modal Perseroan ke entitas anak.
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(miliar rupiah)
Uraian
2012
2013
∆ Rp
∆%
Penghasilan Lain-lain
400,17
254,73
(145,44)
(36,35)
Beban Lain-lain
(59,69)
(78,20)
(18,50)
30,99
Total Penghasilan (Beban) Lain-lain
340,48
176,53
(163,94)
(48,15)
Laba Sebelum Pajak
Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan
Pada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai
yaitu Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp28,07 miliar dari
Rp1,71 triliun, turun sebesar Rp340,60 miliar atau 16,57%
tahun sebelumnya.
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,05 triliun.
Laba Sebelum Pajak
(miliar rupiah)
Uraian
2012
2013
Laba Usaha
2.975,24
Biaya Keuangan
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi
Laba Sebelum Pajak
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
∆ Rp
∆%
2.663,18
(312,06)
(10,49)
(916,15)
(944,22)
(28,07)
3,06
(3,83)
(4,30)
(0,47)
12,25
2.055,26
1.714,66
(340,60)
(16,57)
130
Identitas Perseroan
Beban Pajak
Profil Perseroan
Beban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20%
tahun 2013. Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh
Transformasi
Jasa Marga
dari Rp519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp476,83 di
penurunan Laba sebelum Pajak.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Beban Pajak
(miliar rupiah)
2012
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Uraian
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Total Beban Pajak Penghasilan
2013
Jumlah
Kontribusi
(%)
Jumlah
Kontribusi
(%)
∆ Rp
∆%
470,64
100,00
421,42
100,00
(49,22)
(10,46)
48,81
10,37
55,42
13,15
6,61
13,53
519,45
110,37
476,83
113,15
(42,62)
(8,20)
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Laba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp1,23 triliun,
Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba
apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012,
Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai
Daftar Istilah
Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar
Rp1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha
pencapaian tahun 2012. Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi,
yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013
beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi
mencapai Rp98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61%
kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan
dibandingkan tahun 2012.
penggunaan BBM Non Subsidi.
Laba Tahun Berjalan
(miliar rupiah)
Uraian
2012
2013
∆ Rp
∆%
1.602,09
1.336,32
(265,77)
(16,59)
Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba Tahun Berjalan
(66,28)
(98,50)
(32,22)
48,61
1.535,81
1.237,82
(297,99)
(19,40)
Pendapatan Komprehensif Lain
Pada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain
323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang
mengalami penurunan sebesar Rp1,72 miliar atau
belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual.
Pendapatan Komprehensif Lain
(miliar rupiah)
Uraian
2012
2013
∆ Rp
∆%
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari
efek Tersedia untuk Dijual
534,01
(1.193,84)
(1.727,85)
(323,56)
Total Pendapatan Komprehensif Lain
534,01
(1.193,84)
(1.727,85)
(323,56)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
131
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang
mencapai Rp1,53 triliun.
Laba Komprehensif Tahun berjalan
(miliar rupiah)
Uraian
2013
2012
∆Rp
∆%
1.602,62
1.335,12
(267,50)
(16,69)
(66,28)
(98,50)
(32,22)
48,61
1.536,35
1.236,63
(299,72)
(19,51)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan
Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non
kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp1,33 triliun, mengalami
Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp98,50 miliar, kerugian
penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan
tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun 2012.
Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Rasio Profitabilitas
Uraian
2012
2013
Gross Profit Margin
32,80%
25,87%
Net Profit Margin
17,66%
12,98%
ROE (Return on Equity)
16,37%
12,30%
ROA (Return on Assets)
Margin EBITDA
6,47%
4,71%
67,71%
58,18%
Laba Bersih Per Saham
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba
Tahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp196,52, menurun
Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik
sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp235,91.
Entitas Induk.
Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)
Uraian
Laba Bersih per Saham
2012
2013
∆ Rp
∆%
235,91
196,52
(39,39)
(16,70)
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp2,08 triliun
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp4,46
atau bertambah 7,98% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini
triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi
antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol dan
tahun 2012. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya
Pendapatan Usaha Lainnya.
perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang
telah beroperasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
132
Identitas Perseroan
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp2,1 triliun
Profil Perseroan
Arus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013
untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang
mencapai Rp1,58 triliun, naik dibandingkan dengan
bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan
tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan
kontruksinya.
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
arus kas
(miliar rupiah)
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
2012
Jumlah
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
1.931,73
44,90
(2.804,74)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas
Pendanaan
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
2013
Uraian
Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas
Investasi
∆ Rp
2.085,83
Kontribusi
(%)
59,36
154,10
7,98
(65,19)
(4.463,03)
(127,00)
(1.658,29)
59,12
1.411,38
32,80
1.588,87
45,21
177,49
12,58
4.302,38
100,00
3.514,06
100,00
(788,32)
(18,32)
Kontribusi
(%)
Jumlah
∆%
Daftar Istilah
Arus Kas Neto dari
Aktivitas Operasi
3.514,06
4.302,38
Arus Kas Neto
Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
3,210.94
1.588,87
1.411,38
(2.820,74)
2.085,83
1.931,73
(4.463,03)
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Arus Kas Neto
diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
2012
2013
Saldo Kas dan Setara
Kas pada Akhir Tahun
Informasi Segmen
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah
Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap
mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4)
segmen disajikan dalam tabel berikut ini:
ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13)
ruas dikelola oleh sembilan Cabang.
Pendapatan Usaha per Segmen Usaha
(juta rupiah)
2012
No
Uraian
Jumlah
2013
Kontribusi
(%)
Jumlah
Kontribusi
(%)
∆ Rp
∆%
1
Pusat (JORR)
1.238,544,00
13,66
1.848.589,00
17,96
610.045,00
49,26
2
Jagorawi
549.623,00
6,06
561.167,00
5,45
11.544,00
2,10
3
Jakarta - Cikampek
954.927,00
10,53
993.617,00
9,65
38.690,00
4,05
4
Purbaleunyi
963.334,00
10,62
1.029.467,00
10,00
66.133,00
6,87
5
Jakarta - Tangerang
418.618,00
4,62
416.038,00
4,04
(2.580,00)
(0,62)
6
Cawang - Tomang - Cengkareng
1.138.031,00
12,55
1.142.664,00
11,10
4.633,00
0,41
7
Segmen Lainnya
3.807.142,00
41,97
4.303.126,00
41,80
495.984,00
13,03
9.070.219,00
100,00
10.294.668,00
100,00
1.224.449,00
13,50
TOTAL
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
133
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Beban Usaha per Segmen Usaha
(juta rupiah)
2012
No
1
Uraian
Jumlah
Pusat (JORR)
2013
Proporsi
(%)
840.312,00
13,06
Jumlah
∆ Rp
∆%
1.682.831,00
Proporsi
(%)
21,55
842.519,00
100,26
(3.956,00)
(1,22)
2
Jagorawi
322.951,00
5,02
318.995,00
4,09
3
Jakarta - Cikampek
682.865,00
10,61
702.594,00
9,00
19.729,00
2,89
24.697,00
8,42
4
Purbaleunyi
293.368,00
4,56
318.065,00
4,07
5
Jakarta - Tangerang
236.752,00
3,68
212.903,00
2,73
(23.849,00)
(10,07)
4,77
19.095,00
5,40
6
Cawang - Tomang - Cengkareng
7
Segmen Lainnya
TOTAL
353.490,00
5,49
372.585,00
3.705.720,00
57,58
4.200.051,00
53,79
494.331,00
13,34
7.808.024,00
100,00
1.372.566,00
21,33
6.435.460,00
100,00
Hasil Usaha (Laba (Rugi) Sebelum Pajak) per Segmen Usaha
(juta rupiah)
2012
No
Uraian
2013
(7,27)
(554.097,00)
Jagorawi
228.126,00
11,10
240.551,00
14,03
12.425,00
5,45
3
Jakarta - Cikampek
266.323,00
12,96
291.662,00
17,01
25.339,00
9,51
4
Purbaleunyi
670.916,00
32,64
706.524,00
41,20
35.608,00
5,31
5
Jakarta - Tangerang
184.132,00
8,96
203.076,00
11,84
18.944,00
10,29
6
Cawang - Tomang - Cengkareng
784.220,00
38,16
771.786,00
45,01
(12.434,00)
(1,59)
7
Segmen Lainnya
70.877,00
3,45
55.153,00
3,22
(15.724,00)
(22,18)
1.714.656,00
100,00
(340.602,00)
(16,57)
2
TOTAL
2.055.256,00
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
100,00
Jumlah
∆%
(149.337,00)
Pusat (JORR)
Proporsi
(%)
∆ Rp
Proporsi
(%)
(32,32)
1
Jumlah
(404.760,00)
271,04
134
Identitas Perseroan
Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Kemampuan Membayar Utang
Tingkat Likuiditas
Ikhtisar 2013
Kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban
Kemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan
jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas
dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar
Perseroan.
(Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio).
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Rasio Likuiditas
Uraian
2012
2013
Kas dan Setara Kas
4.302,38
3.514,06
Aset Lancar
4.517,29
3.746,34
Liabilitas Jangka Pendek
6.648,16
4.919,88
Rasio Lancar
0,68
0,76
Rasio Kas
0,65
0,71
Rasio
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat
to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut
likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar
meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53
meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun
kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau
2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71.
Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai
3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang
Tingkat Solvabiltas
mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih
Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan
membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi
oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
per akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt
Rasio SOLVABILITAS
Uraian
2012
2013
Total Aset
24.753,55
28.366,35
Total Liabilitas
14.965,77
17.499,37
Ekuitas
9.787,79
10.866,98
EBITDA
3.876,79
3.685,22
916,15
944,22
Beban Bunga
Rasio
DER
1,53
1,61
Debt Ratio
0,60
0,62
ICR (Interest Coverage Ratio)
4,23
3,90
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
135
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kolektibilitas Piutang
Perseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang
kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan
dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan
dengan pembayaran gaji.
untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan
Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana
Struktur Modal
Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut :
Struktur Modal
(miliar Rupiah)
Uraian
2012
2013
Liabilitas Jangka Pendek
6.648,16
4.919,88
Liabilitas Jangka Panjang
8.317,60
12.579,48
14.965,77
17.499,37
9.787,79
10.866,98
Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas
0,68
0,45
Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas
0,85
1,16
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
1,53
1,61
Total Liabilitas
Total Ekuitas
Kebijakan Struktur Modal
Belanja Modal
Perseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap
Realisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun,
risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat
dimana Rp 3,36 triliun digunakan untuk pengembangan Anak
penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi
Perusahaan dengan perincian sebagai berikut:
dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan
• PT Marga Lingkar Jakarta, Rp 556,75 miliar.
perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal
• PT Marga Sarana Jabar, Rp 286,01 miliar.
dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung
• PT Marga Trans Nusantara, Rp 218,56 miliar.
sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun
• PT Marga Kunciran Cengkareng, Rp 149,33 miliar.
2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan
• PT Trans Marga Jateng, Rp 636,86 miliar.
demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap
• PT Trans Marga Jatim Pasuruan, Rp 332,81 miliar.
modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan
• PT Marga Nujyasumo Agung, Rp 218,86 miliar.
oleh kreditur.
• PT Jasamarga Pandaan Tol, Rp 436,34 miliar.
• PT Jasa Marga Bali Tol, Rp 532,92 miliar.
Sisanya sebesar Rp 2,3 triliun dialokasikan untuk pengembangan
di Induk Perusahaan, khususnya di sisi operasional dan
peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan
Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas
Cibinong-Sentul Selatan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
136
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013
Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan
Usaha mencapai Rp6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar
1.258,52 juta kendaraan.
Rp6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65
juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan
Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru,
melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan
peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Perbandingan Target 2013 dan Realisasi 2013
Uraian
Target 2013
Realisasi 2013
∆%
Pendapatan Usaha (miliar rupiah)
6.037,45
6.334,13
104,91
Volume Lalu lintas (juta kendaraan)
1.253,65
1.258,52
100,39
Keterangan
tanpa pendapatan Konstruksi
Daftar Istilah
Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai Tahun Depan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan
1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi.
target 2014
Uraian
Target 2014
Pendapatan Usaha (miliar rupiah)
7.200
Volume Lalu Lintas (juta kendaraan)
1.360
Keterangan
tanpa pendapatan Konstruksi
Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal
tahun 2013 sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya,
Di tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang
kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan
material atas investasi barang modal.
triwulan sebelumnya.
Informasi Material Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin
dan prospek bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti
dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca
khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah
yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan
mencapai 1,23 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18%
dalam laporan keuangan.
dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan.
Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara
Prospek Usaha, Kondisi Industri
dan Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
perekonomian Indonesia pada tahun 2013 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,78% dari tahun 2012 dengan
tingkat inflasi 8,38%. Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan
kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan
volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki
Perseroan.
Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan
sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan
panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017
menjadi 738 km.
137
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pemasaran dan Pangsa Pasar
dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-
Untuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam
Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan
pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya-
dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol
upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan
Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan
dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan
Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi.
dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan
oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah
Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol
beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas
dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total
pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan
panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring
oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang
dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada
telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan
tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung
Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan
Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan,
Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran
Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi
Ciledug-Ulujami.
Kebijakan Dividen
Kebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen
kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan
minimal 20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai
Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk
dengan tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%,
diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran
40%, dan 40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran
payout ratio untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat
dividen yang dapat memberikan hasil atau return yang reguler
Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari
pengurus Perseroan.
Pembayaran Dividen 2009-2013
(miliar rupiah)
Uraian
2009
2010
2011
2012
Laba Bersih
992,69
1.193,49
1.339,46
1.602,09
1.336,32
Jumlah Dividen
595,62
716,09
535,78
640,83
534,53
Rasio Dividen
60%
60%
40%
40%
40%
Waktu Pembayaran
2010
2011
2012
2013
2014
595,62
716,09
535,78
640,83
534,53
87,91
105,68
78,88
94,24
78,61
Tanggal Pengumuman Dividen
31 Mei 2010
16 Juni 2011
11 Mei 2012
01 Mei 2013
13 Maret 2014
Tanggal Pembayaran Dividen
15 Juli 2010
25 Juli 2011
21 Juni 2012
18 Juni 2013
23 April 2014
Jumlah Dibayar
Dividen per Saham
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2013
138
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk
kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp1,79 triliun yaitu
kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol
Realisasi Pengunaan Dana IPO
Bogor Outer Ring Road sebesar Rp168,02 miliar, PT Trans Marga
Proceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada
Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp851,19
tahun 2007 adalah sebesar Rp3,36 triliun. Sampai dengan
miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran
akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana IPO telah
Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar
mencapai Rp1,94 triliun. Seiring dengan ketersediaan
Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan
lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang telah
Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp62,10 miliar, dan PT Marga
dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed bersih IPO
Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sebesar Rp3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO tersebut
sebesar Rp 394,00.
terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja.
Tata Kelola
Perusahaan
Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada.
Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp150 miliar. Sementara
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Penggunaan Dana IPO per 31 Desember 2013
(miliar rupiah)
Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum
Biaya Penawaran Umum
2012
2013
3.468,00
3.468,00
101,45
101,45
Hasil Bersih
3.366,55
3.366,55
Ekspansi
1.297,07
1.790,22
96,52
168,02
551,19
851,19
99,50
200,10
KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK
PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road
PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo
PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan
PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran
52,80
114,81
PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong
387,06
62,10
PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto
110,00
394,00
150,00
150,00
150,00
150,00
Refinancing
Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M
Modal Kerja
-
-
Total
1.447,07
1.940,22
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
1.919,48
1.426,33
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
139
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Realisasi Pengunaan Dana Obligasi
Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang
Properti sebesar Rp63,36 miliar untuk pengembangan Tempat
Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga
Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidang Engineering sebesar
Tetap dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga
Rp15 miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya.
Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun
XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun
2002 Sebesar Rp650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA,
dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp500
Tbk sebesar Rp400 miliar.
miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi tersebut
telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih Obligasi
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas
sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh dari
Jalan Tol Tomang – Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan
penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi, Refinancing
Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp24,41 miliar.
dan Modal Kerja.
Realisasi Pengunaan Dana Obligasi JM XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku
Bunga Tetap dan Obligasi JM I Seri JM-10 Tanpa Bunga
(miliar rupiah)
Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi)
Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga
Biaya Penawaran Umum
Hasil Bersih
Ekspansi
Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan
Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi
Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya
Refinancing
2013
1.385,03
1.000,00
385,03
5,62
1.379,41
78,36
63,36
15,00
1.050,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002
650,00
Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA
400,00
Modal Kerja
Total
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
29,41
1.157,77
221,64
140
Identitas Perseroan
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun
Profil Perseroan
2013 Seri S
Transformasi
Jasa Marga
Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI
Ikhtisar 2013
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap
Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa
Laporan
Manajemen
I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp2,1
Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp500 miliar
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi,
dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar
Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun
Rp271,61 miliar.
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%.
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas
Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal
Jalan sebesar Rp164,10 miliar.
pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp49,50 miliar,
PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp47,45 miliar dan
PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp60,00 miliar.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Realisasi Pengunaan Dana Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I
Tahun 2013 Seri S
(miliar rupiah)
Uraian
Jumlah Hasil Penawaran Umum (Obligasi)
Biaya Penawaran Umum
Hasil Bersih
Ekspansi
2013
2.100,00
7,33
2.092,67
156,95
Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung
49,50
Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta
47,45
Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya
60,00
Refinancing
Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003
1.771,62
1.000,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010
500,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003
271,62
Modal Kerja
Total
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
164,10
2.092,67
(0,00)
141
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Peningkatan/Penurunan Material dari
Pendapatan Bersih Terkait dengan
Volume Penjualan atau Jasa Baru
nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi
tahun 2013 yang berbunyi “Upah Minimum Provinsi (UMP)
Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar
Peningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh
Rp2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan”
beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah
maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan
mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada
peraturan tersebut.
triwulan IV tahun 2013. Selain itu, kenaikan volume lalu lintas
transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor
3. Alih Daya / Outsourcing
penyebab lainnya.
Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012
Informasi Material Mengenai Investasi,
Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan
restrukturisasi utang/modal
Di tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material
Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi.
tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan
sejak tanggal 19 November 2012 menyebabkan adanya
pembatasan terhadap pekerjaan yang boleh dialihdayakan
yaitu 1) usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); (2)
usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); (3)
usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan);
Informasi Transaksi Material yanG
Mengandung Benturan Kepentingan
dan/atau Transaksi dengan Pihak
Afiliasi
Di Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi
Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau
Transasksi dengan Pihak Afiliasi.
Perubahan Peraturan Perundang
Undangan yang Berpengaruh Signifikan
Terhadap Perseroan
Pada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh
signifikan terhadap Perseroan, antara lain :
1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah
melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012
tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai
oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan
jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang
merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan
tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk
mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada
kendaraan dinas di lingkungan Perseroan.
2. Upah Minimum Provinsi
Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi
pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI
Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
(4) usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan;
dan (5) usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.
Hal tersebut membuat Perseroan melakukan penyesuaian
kebijakan alih daya yang sesuai dengan strategi bisnis dan
peraturan perundang-undangan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang
Berpengaruh Terhadap Perseroan
Standar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang
wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah
PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrument Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan
pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan
terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul
dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan
minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan
pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai
wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan
dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format
tabel kecuali terdapat lain yang sesuai.
Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari
penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
142
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Wawancara dengan
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Tanya T
Bagaimana Kinerja Keuangan Perseroan tahun 2013?
Jawab J
Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara
dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik
sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif
tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio
EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan
yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
T:T
Apa tantangan yang dihadapi Perseroan ?
J:J
Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga
stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu
tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih
Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan
terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non
Subsidi serta tenaga alih daya.
T:T
Pada tahun-tahun awal beroperasi ruas-ruas baru, apakah ada
J:J
Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum
dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih
relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol
yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awalawal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha
telah dibebankan secara penuh.
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan?
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
143
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
T:T
Bagaimana strategi Perseroan menghadapi tantangan tersebut ?
J:J
Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus
berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya
mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang
dilakukan, yaitu :
1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan
2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih
rendah.
T:T
Bagaimana rencana pendanaan untuk mendukung Ekspansi
J
Perusahaan ?
Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan
bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman
perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan
Obligasi.
T:T
Bagaimana Prospek Kinerja Keuangan dalam Jangka Panjang ?
J:J
Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi
maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru.
Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal
operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan
cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada
ruas-ruas baru yang telah dioperasikan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
144
144
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Terlepas dari kendala
terlambatnya pembebasan lahan,
pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol
yang Beroperasi sebanyak dua
ruas, yaitu Jalan Tol Nusa DuaNgurah Rai-Benoa (Bali Mandara)
dan Jalan Tol JORR W2 Utara
Seksi Kebun Jeruk-Ciledug.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
145
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengembangan
Proyek Baru
Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru.
Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan)
ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan
tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Jasa Marga pada Anak Perusahaan (status 31 Desember 2013)
No.
Ruas
Panjang
Anak Perusahaan
Kepemilikan
Jasa Marga
(%)
1.
Bogor Outer Ring Road
11 km
PT Marga Sarana Jabar
55,0
2.
Semarang-Solo
73 km
PT Trans Marga Jateng
60,0
3.
Surabaya-Mojokerto
36 km
PT Marga Nujyasumo Agung
55,0
4.
JORR W2 Utara
8 km
PT Marga Lingkar Jakarta
65,0
5.
Gempol-Pasuruan
34 km
PT Trans Marga Jatim Pasuruan
96,4
6.
Gempol-Pandaan
14 km
PT Jasamarga Pandaan Tol
66,5
7.
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
10 km
PT Jasamarga Bali Tol
55,0
8.
Cengkareng-Kunciran
14 km
PT Marga Kunciran Cengkareng
76,1
9.
Kunciran-Serpong
11 km
PT Marga Trans Nusantara
60,0
Total
211 km
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
146
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Konstruksi Jalan Tol
Bogor Ring Road
Seksi 2a Kd Halang
- Kd Badak.
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol
Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun
Jeruk-Ciledug.
Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas
tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
Manajemen seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan
yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan
pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan
oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun
usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi
satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang
jalan tol beroperasi pada Tahun 2013.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
147
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol
tersebut adalah sebagai berikut:
Jalan Tol Bogor Outer Ring Road - PT marga saranajabar
Bogor Outer Ring Road
Panjang Jalan
(Km)
Seksi 1
Sentul-Kedung Halang
Seksi 2A
Kedung Halang-
Pengadaan Tanah (%)
Konstruksi (%)
2012
2013
2012
2013
3,8
100,0
100,0
100,0
100,0
2
46,1
100,0
16,1
88,8
2,2
-
-
3
-
-
KedungBadak
Seksi 2B
KedungBadak-Yasmin
Seksi 3
Yasmin-Darmaga
Total
11
BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup
signifikan (data BPS Jabar: rata ± 5,5% selama 2007-2012) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk
memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR
akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang.
Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung
Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak
sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai
dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan.
Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
148
Identitas Perseroan
Jalan Tol Semarang-Solo - PT Trans Marga Jateng.
Profil Perseroan
Semarang - Solo
Transformasi
Jasa Marga
Konstruksi (%)
2012
2013
2012
2013
Semarang-Ungaran
10,8
100,0
100,0
100,0
100,0
Seksi 2
Ungaran-Bawen
12,3
99,0
100,0
62,3
97,0
Seksi 3
Bawen-Solo
49,5
-
2,5
-
-
Total
72,6
Seksi 1
Laporan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengadaan Tanah (%)
(Km)
Ikhtisar 2013
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Panjang Jalan
Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo
Pengelolaan
Human Capital
merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan
Tata Kelola
Perusahaan
Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh
pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di
Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan
mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran
sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan
akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam
tahap awal pembebasan lahan.
Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
149
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto - PT Marga Nujyasumo Agung
Surabaya - Mojokerto
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%)
2012
2013
Konstruksi (%)
2012
2013
Seksi 1A
Waru-Sepanjang
2,3
100,0
100,0
100,0
100,0
Seksi 1B
Sepanjang-Western Ring Road
4,3
53,4
69,8
-
6,9
Seksi 2
Western Ring Road-Driyorejo
5,1
35,8
37,7
-
-
Seksi 3
Driyorejo-Krian
6,1
50,9
54,8
-
-
Seksi 4
Krian-Mojokerto
18,3
62,7
75,6
34,3
53,5
Total
36,3
Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang
merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan
Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam
mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat
menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km
telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013,
progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan.
Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto
150
Jalan Tol JORR W2 Utara - PT Marga Lingkar Jakarta
JORR W2 Utara
Panjang Jalan
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Seksi 1
Kebon Jeruk-Ciledug
Transformasi
Jasa Marga
Seksi 2
Ciledug-Ulujami
Total
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Pengadaan Tanah(%)
Konstruksi(%)
(Km)
2012
2013
2012
2013
5,7
98,0
100,0
60,4
100,0
2
84,0
98,0
9,9
47,3
7,7
JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena
Pengembangan
Proyek Baru
Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini.
Pengelolaan
Human Capital
Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km
Tata Kelola
Perusahaan
JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di
telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi
pada tahun 2014.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug
Jalan Tol Gempol-Pasuruan - PT Trans Jatim Pasuruan
Gempol-Pasuruan
Panjang Jalan
Pengadaan Tanah (%)
Konstruksi (%)
(Km)
2012
2013
2012
2013
Seksi 1
Gempol-Rembang
13,9
82,3
82,9
-
49,9
Seksi 2
Rembang-Pasuruan
8,1
-
-
-
-
Seksi 3
Pasuruan-Grati
12,2
-
-
-
-
Total
34,2
Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana
nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan
Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol
Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan
yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol SurabayaGempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9
km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap
sosialisasi awal pembebasan lahan.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
151
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan Tol Gempol-Pandaan - PT Jasamarga Pandaan Tol
Panjang Jalan
(Km)
Gempol-Pandaan
2012
13,6
Total
Pengadaan Tanah (%)
99,0
Konstruksi (%)
2013
2012
99,0
17,1
2013
83,5
13,6
Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan
seperti Tol Jagorawi , hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak
pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan.
Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan
Ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (bali mandara) - PT Jasamarga Bali Tol.
Nusa Dua-
Panjang Jalan
Ngurah Rai-Benoa
(Km)
10
Total
Pengadaan Tanah (%)
2012
100,0
2013
100,0
Konstruksi (%)
2012
73,7
2013
100,0
10
Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang
sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali
Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5
Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan
lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara.
Jalan Tol Bali Mandara
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
152
Jalan Tol Kunciran-Cengkareng - PT Marga Kunciran Cengkareng
Pengadaan Tanah (%)
Panjang Jalan
Identitas Perseroan
Kunciran-Cengkareng
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Total
Konstruksi (%)
(Km)
2012
2013
2012
2013
14,2
0,0
4,2
0,0
0,0
14,2
Ikhtisar 2013
Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Laporan
Manajemen
Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran
Kunciran-Serpong - PT Marga Trans Nusantara
Panjang Jalan
Kunciran-Serpong
Total
Pengadaan Tanah (%)
Konstruksi (%)
(Km)
2012
2013
2012
2013
11,2
3,4
10,1
0,0
0,0
11,2
Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota
Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan
lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang
cukup signifikan.
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
153
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengembangan Bisnis Non-Tol
Dalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan
pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan.
Kinerja Pengembangan Bisnis Non-Tol
Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan
untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai
menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh
Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan
Usaha Lain tumbuh ± 70,2%.
Pertumbuhan pendapatan usaha lain
(Dalam miliar Rupiah)
508,20
500,00
450,00
400,00
%
0,2
7
:
r
cag
350,00
300,00
250,00
146,31
250,00
0,00
72,48
50,00
60,52
100,00
2009
2010
2011
143,47
200,00
2012
2013
Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula
Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki
oleh Perseroan.
Prospek Pengembangan Bisnis Non Tol
Kedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non
Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehingga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
154
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Wawancara dengan
Abdul Hadi Hs.Direktur
Pengembangan Usaha
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Tanya
T
Sebagai awalan, Bagaimana Kinerja Pengembangan Bisnis Jalan Tol
pada 2013?
Jawab
J
Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi
sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan
Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru
Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas
tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan GempolPandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi.
T:T
Apa kendala terbesar yang dihadapi dalam pembangunan ruas-ruas
Jalan tol baru dan bagaimana bapak dalam menghadapi kendala
tersebut?
J:J
Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah
ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian
Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk
mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan
pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim
Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan
Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha
Jalan Tol lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
155
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
T:T
Bagaimana Progres pembangunan sembilan ruas proyek Jalan Tol
baru yang dimiliki oleh Perseroan?
J:J
Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang
dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi
Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan GempolPasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol.
Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan 2016.
T:T
Setelah sembilan ruas yang dimiliki kedepannya apa langkah yang
akan dilakukan oleh Perseroan?
J:J
Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau
tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan.
Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan
pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kami percaya dengan terus menambah kepemilikan hak konsesi Jalan Tol baru akan
menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
T:T
Bagaimana dengan Pengembangan Bisnis Non Tol?
J:J
Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa
PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk
Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013
berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun 2012. Kedepan fokus utama pengembangan
bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian
jalan tol, dan Properti.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
156
Jasa Marga
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Leading Up to the Next Growth
Target Operasi Penuh
2016
Target Operasi Penuh
2015
Bogor Outer Ring Road (11 Km)
Surabaya-Mojokerto (36,27Km)
Operasi: 3,8 Km
Proses pembangunan: 2 Km
Operasi: 2,3 Km
Proses pembangunan: 18,5 Km
Target Operasi Penuh
2014
JORR W2 Utara (7,7 Km)
Operasi: 5,65 Km
Proses pembangunan: 2,05 Km
Target Operasi Penuh
2014
Gempol-Pandaan (13,60 Km)
Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,6 Km
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Target Operasi Penuh
Gempol-Pasuruan (34,20Km)
Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,90 Km
2016
157
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Target Operasi Penuh
2016
Semarang-Solo (72,64Km)
Target Operasi Penuh
2013
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa/
Bali Mandara (10 Km)
Operasi: .10,8 Km
Proses pembangunan: 12,3 Km
Operasi: 10 Km
Proses pembangunan: 0 Km
BALI
DENPASAR
Target Operasi Penuh
2016
Target Operasi Penuh
Cengkareng-Kunciran (14,20 Km)
Kunciran-Serpong (11,20 Km)
Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 0 Km
Operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 0 Km
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2016
Status per 31 Desember 2013
158
158
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Untuk mendukung pencapaian Visi
dan Misi Perseroan pada Tahun 2013
dicanangkan Transformasi Organisasi
dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
melalui pengembangan Sistem SDM
yang terintegrasi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas karyawan
serta menciptakan kader pemimpin
yang bertalenta.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
159
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengelolaan
Human Capital
Paradigma Baru Human Capital
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013
telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM
sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang
secara berkelanjutan.
Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
Rencana Strategis Sistem SDM 2010-2020 dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut.
Tahapan Pengembangan Sistem Human Capital Jasa Marga
Transisi I
Transisi II
Ultimate
Strengthening HR Foundation
Building Performance
Optimizing HR Capability
for Business Growth
2010-2013
Jangka Pendek
2013-2017
Jangka Menengah
2017-2022
Jangka Panjang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
160
Identitas Perseroan
Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan
Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan
Profil Perseroan
pendekatan strategi sistem manajemen human capital
model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu
berbasis kompetensi (Competency Based Human
Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan
Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar
dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Manajemen Kinerja,
Ikhtisar 2013
dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses
Manajemen Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Manajemen
Laporan
Manajemen
bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan
Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem
kerja yang maksimal.
Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan
Transformasi
Jasa Marga
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
berikut.
Sembilan Proses Strategis Sistem Human Capital Jasa Marga
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
KINERJA BISNIS
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER
Daftar Istilah
Lingkungan Tenaga Kerja
CONGRUENCE
COMPETENCE
HC Admin &
Services
Remunerasi
Pelatihan dan
Pengembangan
Hubungan
Industrial
Rekrutmen dan
seleksi karyawan
COST
Manajemen
Karir
Manajemen
KInerja
COMMITMENT
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Manajemen
Paska Kerja
INFORMATION TECHNOLOGY
VISI & MISI
DISAIN ORGANISASI
VALUES & PARADIGMA
RENCANA STRATEGIS
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL
9 Proses Strategis Sistem HC JM:
1. Disain Organisasi
2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan
3. Pelatihan & Pengembangan
4.Remunerasi
5. Manajemen Kinerja
6. Manajemen Karir
7. Hubungan Industrial
8. Manajemen Paska Kerja
9. HC Administrasi & Services
Restrukturisasi Organisasi Perseroan
Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi
Pada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi
Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor
Perseroan dan memastikan pencapaian Visi Perseroan
Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak
yang baru untuk menjadi perusahaan terkemuka di
Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit
Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai mewujudkan
Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol.
perubahan paradigma SDM sebagai modal insani
dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem
Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya
manajemen SDM dengan menerapkan praktik yang
pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung
diakui secara global, diantaranya penyelarasan sistem
pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak
manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen
Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa
remunerasi, manajemen pelatihan dan pengembangan
Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan
serta manajemen telenta.
Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta
perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
161
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan,
penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan.
Organisasi Human Capital
Restrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit
Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit
dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital
yang efektif.Human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam
pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia.
Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human
Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan.
Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program
pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy.
Perencanaan SDM dan Rekrutmen
Perencanaan SDM (Manpower Planning)
Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah
karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah
dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen.
Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur
organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM
Siklus Proses Manpower Planning
workforce analysis
and planning
Align
Eva
luate
STAFFING PLAN
Perencanaan rekrut
internal dan eksternal,
rotasi dan promosi
sesuai dengan
kebutuhan organisasi
Moni
tor
Fine
tune
integrated strategies to
build workforce capability
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
RECRUIT &
PLACEMENT
162
Identitas Perseroan
Rekrutmen SDM
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung
Profil Perseroan
Rekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi
kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana
memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk
pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol
menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan
Ikhtisar 2013
serta rencana pensiun karyawan.
suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.
Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang
Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen
semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga
karyawan baru.
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas
Pengembangan Kompetensi SDM
Pengembangan
Proyek Baru
maupun kuantitas.
Pengelolaan
Human Capital
Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja
Tata Kelola
Perusahaan
sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan
Model Kompetensi Pengembangan SDM
Sebagai wujud implementasikonsep Competency Based
Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan
SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan.
Untuk itu,Perseroan telah merumuskan model kompetensi
menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate
yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan
governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara
kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap
ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai
individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit.
integritas dan kompetensi tinggi.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
MODEL Kompetensi
KOMPETENSI
KEPEMIMPINAN
Soft Competency
• Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership
• Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness
Business
Acumen
KOMPETENSI INTI
• Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation
• Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning
• Membangun Kemitraan / Building Partnership
• Integritas/ Integrity
Orientasi Pelayan
Pelanggan
Customer Service
Orientation
KOMPETENSI JABATAN
Soft Competency
• Pemikiran Analitis / Analytical Thinking
• Peduli terhadap Keteraturan dan Kualitas/Concern for Order
• Dampak dan Pengaruh/ Impact & Influence
• Inisiatif / Initiative
• Pemikiran Konseptual/ Conceptual Thinking
• Pencarian Informasi / Information Seeking
• Komitmen Terhadap organisasi / Organizational Commitment
• Kesadaran Organisasi / Organizational Awareness
• Empati / Interpersonal Understanding
• Kerja Sama Kelompok / Teamwork`
Hard Competency
Hard Competency
KOMPETENSI TEKNIS (Generik)
IT/IT Skill
Komunikasi/Communication Skill
Pengetahuan Organisasi/Organization Knowledge
Berbahasa Inggris/English Proficiency
Kesadaran Mengenai Risiko/Risk Awareness
Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3)
Kesadaran Mengenai Manajemen Mutu/Quality Management
Kesadaran Standar Layanan/Service Standard
Eksekusi Program Strategis /Strategic Program Execution
KOMPETENSI TEKNIS
(SPESIFIK)
Kompetensi Kepemimpinan:
Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin
untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan,
sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal.
Kompetensi Inti:
Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi.
Kompetensi Jabatan:
Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik.
Kompetensi Teknis:
Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari:
Generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural .
Spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
163
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendidikan dan Pelatihan SDM
Dalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program
pendidikan formal.Perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan.
Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of
California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge,
University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia.
Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun
dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader 2014-2015 yang secara khusus
dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN POKOK PENDIDIKAN KARYAWAN
Formal Education : Beasiswa S2/S3
Usia < 35 tahun ( Talent)
Usia < 45 tahun ( Non Talent)
Strategi dan Kebijakan
Karyawan
Karyawan
Jasa
Jasa
Marga
Marga
• 2017 : Beasiswa Dalam Negeri &
Short Course untuk 34-45 th
• 2022 : Beasiwa Luar Negeri
untuk < 35 th
Future
Leader
Next
Leader
Usia > 35 tahun
S1
Non Formal Education : Short Course
S2
2017
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
S2
2020
S2
2022
164
Identitas Perseroan
Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin
Profil Perseroan
masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan “Future Leader Jasa Marga” denganProgram
Transformasi
Jasa Marga
Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Program Pengembangan Leadership
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
CORPORATE
Leadership
Pemimpin Perusahaan
Pengembangan
Proyek Baru
BUSINESS
Pengelolaan
Human Capital
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
FUNCTIONAL
TEAM
Pemimpin Tim
INDIVIDUAL
Pemimpin
Individu
28 th
32 th
36 th
Setingkat
Manager
Assistant Manager *)
CORPORATE
Leadership
Ethic &
Communication
SENIOR
Leadership
Performance
& Changes
ADVANCE
Leadership
Pemimpin unit
kerja fungsional
26 th
Pelatihan
Program
BUMN
Pemimpin Divisi/
Biro/ Cab/Proyek
LEVEL
Tata Kelola
Perusahaan
Anak Perusahaan
Fokus
Setingkat
AVP/DGM
40 th
HRD & Monitoring
JUNIOR
Leadership
Trust &
Team Work
BASIC
Leadership
Personality
45 th
Setingkat
VP/GM/
Direktur Anak Perusahaan
Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana
selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang:
• Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader
pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan.
• Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa)
• Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi
karyawan operasional (seperti apa)
• Sertifikasi
Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total 6.434 peserta pelatihan
sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013
Kelompok
2012
2013
Jumlah Peserta
L
P
Jumlah
Total
Program
Jumlah Peserta
L
P
Jumlah
Total
Program
Kader
Kepemimpinan
325
123
448
40
156
79
235
11
Pengembangan
Kompetensi
1.108
456
1.564
169
2.646
855
3.501
325
Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan
1.902
437
2.339
112
1.959
582
2.541
74
Standar Profesi
40
14
54
22
109
42
151
29
3.375
1.030
4.405
343
4.870
1.558
6.428
439
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
165
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jumlah Peserta Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013
Pengembangan
Kompetensi
1.564
35,51%
Standar
Profesi
151
2,35%
Pengembangan
Kompetensi
3.501
54,46%
2013
2012
Kader
Kepemimpinan
235
3,66%
Standar Profesi
54
1,23%
Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan
2.339
53,10%
Kader
Kepemimpinan
450
10,17%
Pembekalan Tata Nilai,
Etika & Budaya Perusahaan
2.541
39,53%
Jumlah program Pelatihan yang Dilaksanakan Jasa Marga Tahun 2012 dan 2013
Pengembangan
Kompetensi
169
49,27%
2013
2012
Pembekalan Tata
Nilai, Etika & Budaya
Perusahaan
112
32,65%
Standar
Profesi
29
6,61%
Pengembangan
Kompetensi
325
74,03%
Standar
Profesi
22
6,41%
Kader
Kepemimpinan
40
11,66%
Kader
Kepemimpinan
11
2,51%
Pembekalan Tata Nilai,
Etika & Budaya Perusahaan
74
16,86%
Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah
diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan
membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai
dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya
acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan
pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan
dan menerapkan Manajemen Pengetahuan Korporat di
terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan.
Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
166
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pengembangan Karir Karyawan
Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan
untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki
Program pengembangan karyawan diantaranya
kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya
dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan
manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu.
rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan
karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor
Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa
Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang,
Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
dan promosi jabatan sebanyak 67 orang.
Kenaikan Golongan dan Promosi Karyawan Jasa Marga Tahun 2013
No.
Pengembangan Karir
Kantor
Pusat
Kantor
Cabang
Kantor
Proyek
Jumlah
1.
Kenaikan Golongan
11
23
-
34
2.
Promosi Jabatan
18
48
1
67
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
167
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Penghargaan kepada Karyawan
Kebijakan dalam Kesempatan Kerja
Untuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang
Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan
telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan
karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan
memberikan penghargaan kepada karyawan.
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan
Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni
pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan
penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas
terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan
kesetiaan pada Perseroan.
memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan
memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan
Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan
kompetensi Karyawan.
bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan
kepada 1.125 orang karyawan yang telah melampaui
masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan
pada tanggal 01 Maret 2013. Penghargaan bagi
pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan
untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret
2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya
Produktifitas Karyawan
Manajemen Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai
kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang
Jasa Marga.
handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga
Penghargaan Kesetiaan Karyawan Jasa
Marga Tahun 2013
sumber daya manusia.
Masa Kerja
meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah
Jumlah Penerima Penghargaan
10 Tahun
31
15 Tahun
288
20 Tahun
198
25 Tahun
450
30 Tahun
158
Total
1.125
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan
Sistem Manajemen Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi
dengan memperbaiki Sistem Remunerasi.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi
transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi
kebutuhan posisi manajerial.
168
Identitas Perseroan
Jumlah Karyawan
Profil Perseroan
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
Transformasi
Jasa Marga
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
Ikhtisar 2013
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
Laporan
Manajemen
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya
Pengembangan
Proyek Baru
melalui implementasi transaksi elektronik dan e-Toll Card.
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan
Status Jabatan
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan
Status Jabatan Tahun 2012 dan 2013
Status Jabatan
2012
2013
Jumlah
Proporsi
Jumlah
Proporsi
(orang)
(%)
(orang)
(%)
Operasional
3,471
68.4
3309
67.9
Non-Operasional
1,604
31.6
1566
32.1
Jumlah
5,075
100
4,875
100
Laporan Keuangan
Konsolidasian
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS
JABATAN TAHUN 2012
NonOperasional
1,604
32%
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN STATUS
JABATAN TAHUN 2013
NonOperasional
1,566
32%
Operasional
3,471
68%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Operasional
3,309
68%
169
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Tahun 2012 dan 2013
Status Kepegawaian
2012
2013
Tenaga Kerja Tetap
5,075
4,875
Tenaga Kerja Tidak Tetap
2,939
32
32
2.939
4.875
5.075
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012 dan 2013
Tenaga Kerja Tidak Tetap
Tenaga Kerja Tetap
2012
2013
Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan
tidak tetap adalah sebagai berikut:
Hak-hak Karyawan Jasa Marga
Kebijakan Perseroan
Karyawan Tetap
Karyawan Tidak Tetap
√
√
I. Pelayanan
1.
Informasi
2.
Fasilitas Kesehatan
√
√
3.
Pendampingan Hukum
√
√
4.
Jamsostek
√
√
√
-
II. Benefit
1.
Bantuan Pendidikan
2.
Bonus/Insentif
√
-
3.
Ongkos Cuti
√
-
4.
Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan
√
-
√
√
dan fasiiltas kendaraan)
5.
Penghargaan
6.
Studi Banding di Dalam/Luar Negeri
√
-
7.
Pelatihan
√
√
III.
Lainnya & Pokok
1.
THR
√
√
2.
Gaji
√
√
3.
Seragam Dinas
√
√
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
170
Identitas Perseroan
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Golongan
Tahun 2012 dan 2013
Ikhtisar 2013
Golongan
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2012
Jumlah (orang)
II
2013
Proporsi (%)
83
Jumlah (orang)
1.6
70
Proporsi (%)
1.4
III
148
2.9
143
2.9
IV
231
4.6
232
4.8
V
227
4.5
196
4.0
VI
1,277
25.2
1,308
26.8
VII
3,003
59.2
2,844
58.3
VIII
Jumlah
Keterangan:
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
106
2.1
82
1.7
5,075
100
4,875
100
Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager, Pemimpin Proyek, Advisor.
Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager, Coordinator, Kepala Bagian, Senior Specialist
Manager, Specialist, President Director Secretary
Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II.
Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM,
Petugas Informasi dan Komunikasi.
Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi.
Golongan VIII Messenger, Driver.
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang
merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan.
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2012 dan 2013
Jenis Kelamin
2012
2013
Pria
3.993
3.808
Wanita
1.082
1.059
Jumlah
5.075
4.875
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
171
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengelolaan Hubungan Karyawan
dengan Manajemen
Program PasKa kerja
Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan
Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara
kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan
hubungan industrial yang baik antara karyawan dan
produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan
manajemen serta menghormati hak dan kewajiban
Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan
karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perlindungan paska kerja berupa:
yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
a. Program Pensiun
penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai
Perseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui
dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan
adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada
oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah
tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik
(SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga
Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997
merupakan anggotanya.
dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14
September 2004.
Hubungan yang harmonis antara Manajemen dan
Serikat Karyawan yang didasarkan pada semangat
Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT
kemitraan selama ini mampu membangun suasana kerja
Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28
yang kondusif.
Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga
dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan
: KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari 2014.
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 tanggal 14
Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah
Juni 2012. PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian
bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal
sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan
Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial
mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran
Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur
Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB
Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/
2012-2014) pasal 41.
VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja
Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku
Jasa Marga tanggal 14 Agustus 2012.
sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing
dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP
Hingga akhir Desember 2013, Manajemen telah berhasil
dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran
menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal
PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi
yang disepakati dalam PKB tersebut.
tanggungan Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
172
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
b. Program Purna Karya
Dalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas
bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri
masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan
Ikhtisar 2013
memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya
Laporan
Manajemen
yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
sejak tahun 2007.
Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Pengembangan
Proyek Baru
Iuran Coming Service atas program tersebut masing-
Pengelolaan
Human Capital
dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan,
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
masing dibebankan kepada karyawan sebesar 2%
sedangkan Iuran PSL atas program tersebut
sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan.
Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut
ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun
Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA,
sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja
pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan
Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang
berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat
akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai
Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria.
c. Program Jaminan Hari Tua dari Jamsostek
Semua karyawan Perseroan diikutsertakan
dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS
Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah
semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan
sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak
Pengelolaan Tenaga Alih Daya
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada
ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait
pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain,
Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja
Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada
dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang
melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian
jalan tol.
Biaya Sumber Daya Manusia
Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga
untuk penggajian sebesar Rp365.135.739.955 meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp350.019.702.054.
Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013
yaitu Rp18.660.453.279 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp9.911.096.482. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa
Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal
di masa depan.
Biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga 2012 dan 2013
Jenis
2013
2012
Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2%
Biaya Penggajian
365.135.739.955
350.019.702.054
menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan
Biaya Pendidikan
18.660.453.279
9.911.096.483
perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam
dan Pelatihan
Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor
: 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret 2013.
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Disamping mendapatkan manfaat berupa Uang
tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi
Nomor 228/KPTS/2006.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
173
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Wawancara dengan
Muh Najib Fauzan
Direktur
Sumber Daya Manusia
Tanya
T
Jawab J
Bagaimana kinerja pengelolaan SDM pada tahun 2013?
Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi
sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai
tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun 2012.
Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan
yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan
meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai
dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017.
Manajemen juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan
Sistem Manajemen SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company.
Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan
bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan
model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan.
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan
terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran
pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut
oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk
otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial.
T
T:
Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan SDM?
J:J
Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan
kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu
tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan
pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya.
T
T:
Bagaimana strategi menghadapi tantangan tersebut?
J:J
Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi
dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi
kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan
melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan
bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang.
Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan
rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi
pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya.
T
T:
Bagaimana strategi SDM dalam jangka panjang?
J:J
Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM
yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap
dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Manajemen Kinerja dimana akan diterapkan sistem
remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong
karyawan lebih berprestasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
174
174
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Sebagai bentuk komitmen untuk
terus meningkatkan Good Corporate
Governance, pada tahun 2013
Perseroan mengimplementasikan
Whistleblowing System Jasa MargaAmanah serta melakukan kerja
sama dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam Program
Pengendalian Gratifikasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
175
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Tata Kelola
Perusahaan
Jasa Marga bekerja
sama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK) Republik Indonesia
telah bersama-sama
menandatangani Komitmen
Program Pengendalian
Gratifikasi pada tanggal 11
Juli 2013, sebagai salah satu
wujud komitmen Perseroan
untuk meningkatkan GCG
dan menjaga Perseroan
tetap bersih dan bebas
dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
176
Identitas Perseroan
Komitmen Jasa Marga dalam Penerapan GCG
Tujuan Penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:
Profil Perseroan
Seluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara
Transformasi
Jasa Marga
menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan,
penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal
Pengguna Jalan Tol/Pelanggan Lainnya, Mitra Usaha,
Ikhtisar 2013
tahun.
Kreditur/Investor, Serta Masyarakat dan Lingkungan
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
2. Mendorong dan mendukung pengembangan,
Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan
pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati-hati
penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/
(prudent), akuntabel dan bertanggungjawab sejalan
jasa di lingkungan Perseroan.
dengan prinsip-prinsip GCG.
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
3. Memaksimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki
daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun
Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga
internasional.
4. Memberdayakan fungsi dan kemandirian masing-masing
Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi
dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus
Organ Perusahaan.
5. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional,
mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan
efektif dan efisien demi tercapainya Visi dan Misi
(Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada
Perusahaan.
prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best
6. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat
practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai
didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan
Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan
terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib
melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang
pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
adanya tanggung jawab sosial Perseroan.
7. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
Stakeholders.
8. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Perseroan.
9. Memperbaiki Budaya Kerja Perseroan.
10.Meningkatkan pencitraan Perseroan (Image) yang semakin
Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of
Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi No.
174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan penerapan
GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
baik.
11.Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional.
177
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa Marga
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri BUMN
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14
Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor:
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38
Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19
Tahun 2003 Tentang BUMN;
f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15
Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian
Uang sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun
2003;
g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20
Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undangundang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
h. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal;
i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992
Tentang Lalu Lintas
a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005
Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998
Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo
Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001
a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Direksi Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara;
c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara
d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;
g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara;
i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi
Badan Usaha Milik Negara.
Keputusan Menteri BUMN
a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian
Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan
RJPP;
c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan
RKAP;
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara;
e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian
Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Peraturan Bapepam-LK
a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/
BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan
Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama;
b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/
BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan
Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;
c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/
BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan
Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit;
d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/
BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat
Ekuitas dan Perubahan Publik;
e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang
kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi
Emiten atau Perusahaan Publik;
f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004,
Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik;
g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/
PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit;
h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003,
Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang
Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan;
i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003
tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2
Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala;
j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003
tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum;
k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010
tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan
Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan;
l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996
tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor:
X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus
Segara Diumumkan Kepada Publik;
m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor:
IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan;
n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1
Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham;
o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2
Tentang Laporan Tahunan.
Peraturan Lainnya
a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang
telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 27404
dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12
Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5
April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor
AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April
2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat
dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris
di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli
2012.
b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan
Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor:
41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor:
197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang tercantum dalam Risalah RUPS
178
Identitas Perseroan
sosialisasi dan internalisasi GCG
Road Map GCG Jasa Marga
Profil Perseroan
Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan
Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk
Transformasi
Jasa Marga
sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa
Road Map GCG yang dimulai sejak tahun 2005. Road Map
Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG.
GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam
Ikhtisar 2013
Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup
setiap aktivitas Perseroan. Pada saat ini posisi yang telah
Laporan
Manajemen
dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang
dicapai dalam penerapan GCG Perseroan adalah menuju
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari.
Good Corporate Citizen. Dengan pencapaian tersebut, maka
Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG,
Perseroan optimis untuk terus meningkatkan kinerja secara
kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan
konsisten dan berkesinambungan.
Pengembangan
Proyek Baru
Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Bagan Roadmap GCG Jasa Marga
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Program
Persiapan
SASARAN
GCG
Good Corporate Governance
Penjabaran:
1. Visi dan Misi
2. RJPP
TOLAK UKUR
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Memenuhi ketentuan dan peraturan
(mandatory maupun voluntary)
dalam tata kelola perusahaan
GGC
Good Governed Company
Dapat mengendalikan operasi bisnis
terutama aspek risiko usaha secara efektif
GGC
Good Corporate Citizen
Menjadi warga industri maupun
masyarakat sosial yang etikal
dan bertanggung jawab
PROSES VALUE CREATION
2006
Dokumen:
1. Sk Direksi No. 77/2005
2. Etika GCG
3. Etika Usaha dan Etika Kerja
4. Statement Corporate Intent
5. Board Manual
6. Laporan Kepatutan
Pakta
Integritas
Manajemen
2009
Prosedur
pengadaan
barang/jasa
Perusahaan
2005
Kick Off
penerapan GCG
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
2010
1. Pedoman
Tata Kelola
Perusahaan
(GOCG)
2. Pedoman
Perilaku (COC)
3. Tata Nilai
Perusahaan
4. Review
Manajemen
Risiko
2011
1. Review Pedoman GCG
(COCG dan COC)
2. Kebijakan Gratifikasi,
Benturan Kepentingan
dan Whistle Blowing
System
3. Penandatangan Pakta
Integritas seluruh
karyawan
4. Pernyataan Mulai
Whistleblowing
System
2012
2013
1. Komitmen Jasa
Marga Bersih
2. Persiapan
Infrastruktur
Whistleblowing
System
1. Go live
infrastruktur
Whistleblowing
System
2. Komitmen
Program
Pengendalian
Gratifikasi
3. Review Visi, Misi
Tata Nilai
4. Review Board
Manual
2014
1. Program BUMN
Bersih
2. Penerapan
ASEAN
Scoreboard
untuk
Assessment GCG
dan Laporan
Tahunan
Penerapan GCG secara konsisten
dan berkesinambungan
179
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil Penilaian Implementasi GCG
Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan
kategori “Sangat Baik”.
Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk
melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG.
Hasil Self Assessment Perseroan Tahun 2013
Aspek Pengujian/Indikator/Parameter
Nilai
Maksimal
(1)
Capaian Tahun 2012
Capaian Tahun 2013
Skor
Capaian
Tingkat
Pemenuhan %
Skor
Capaian
Tingkat
Pemenuhan %
(2)
(3)
(4=3/2)
(5)
(6=5/2)
7
6,924
98,91%
6,783
96,89%
1 Komitmen Terhadap Penerapan
Tata Kelola Secara Berkelanjutan
2 Pemegang Saham dan RUPS
9
8,802
97,80%
8,839
98,22%
3 Dewan Komisaris
35
31,887
91,08%
32,823
93,78
4 Direksi
35
33,895
96,84%
33,567
95,91%
5 Pengungkapan Informasi dan
Transparansi
9
8,636
95,96%
8,709
96,76%
6 Aspek Lainnya
5
4,464
89,29%
4,286
85,71%
100
94,598
94,60%
95,007
95,01
Total
Peringkat Kualitas Penerapan Good
Corporate Governance
Sangat Baik
Sangat Baik
2008
95,01
94,59
82,65
81,62
87,22
95,54
Score GCG Hasil Assessment LEMBAGA INDEPENDEN
2009
2010
2011
2012
2013
Keterangan:
• Skor tahun 2008 dan 2009 adalah skor IICG.
• Pada tahun 2012 diberlakukan parameter penilaian baru yaitu SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Assessment GCG pada tahun 2013
mengacu pada parameter/metode
Assessment yang ditetapkan
oleh Kementerian Badan Usaha
Milik Negara berdasarkan pada
ketentuan SK-16/S.MBU/2012
tanggal 06 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance)
Pada Badan Usaha Milik Negara.
180
Identitas Perseroan
Score GCG HASIL ASSESSMENT CGPI
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
84,52
Laporan
Manajemen
83,41
Pengembangan
Proyek Baru
82,65
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
IICG adalah lembaga
independen yang didirikan
oleh Masyarakat Transparansi
Indonesia untuk mendorong
praktik praktik GCG di dunia
usaha.
81,62
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
83,65
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2008
2009
2010
2011
2012
Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset
Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013
dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index
Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang
(CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun
meliputi:
penilaian 2012) mengangkat Tema “GCG dalam Perspektif
Pengetahuan”. Program riset dan pemeringkatan tersebut
1. Penguatan Komitmen Implementasi GCG.
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan
Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa
Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan
tahapan sebagai berikut:
penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh 1. Self assessment
Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga.
2. Kelengkapan dokumen
3. Penyusunan makalah
2.Sosialisasi dan Pelatihan GCG.
4. Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut
Manajemen Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat “Perusahaan
berbagai media Perseroan.
Terpercaya” dengan peningkatan score menjadi 84,52.
3. Pengelolaan Gratifikasi dan Whistleblowing System.
Memperkuat Implementasi GCG Jasa Marga
Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa
• Pengelolaan Gratifikasi
Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui
iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi
penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-
terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta
prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan
penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi
tanggung jawab.
seluruh Insan Jasa Marga untuk tidak memberikan
dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form
Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi
pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik
GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu
berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk
oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola
lainnya.
perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
181
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• Whistleblowing System
Pengelolaan whistleblowing system sebagai media
7. Pengukuran Kinerja
Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan
pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak
kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan
eksternal yang berpengalaman.
Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih
ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian
4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan
sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S.
dengan GCG.
Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang
MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul
2011 dengan hasil pencapaian sebagai “Trusted Company”,
(KPKU) BUMN.
keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan
hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria
keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate
yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus
Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance
sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN
Equitable Treatment for Shareholders.
sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam
mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN
5. Pengukuran Implementasi GCG.
tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment
Good Performance, dimana proses di beberapa area masih
GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh
bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi,
konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses
kontinuitas dan learning.
pengadaan barang/jasa.
8. Budaya Inovasi
6. Penerapan ISO dan SMK3
Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan
Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/
menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara
kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun
dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga.
9001:2008.
Komitmen Bersama Jasa Marga Bersih
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
182
Identitas Perseroan
Struktur, Kebijakan dan Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
STRUKTUR TATA KELOLA
•
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang Ikhtisar 2013
Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ
Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan •
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Anggaran Dasar.
Pengembangan
Proyek Baru
Organ Perseroan yang mempunyai wewenang •
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus Pengelolaan
Human Capital
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
kepada Direksi.
Laporan
Manajemen
Tata Kelola
Perusahaan
Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut:
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
RUPS
Komite
Audit
Dewan
Komisaris
Direksi
Komite
Investasi dan
Risiko Usaha
Corporate
Secretary
Divisi
Risk and Quality
Management
Compliance
GCG
Risk
Management
Investor
Relations
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Internal Audit
Divisi
Legal
183
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan
jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah
pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya
dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah:
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran
Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip
• Komite Audit.
bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk
Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam
kepentingan Perseroan.
mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas,
mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan
tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan
usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti
Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan
Tahunan Perusahaan.
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu
oleh Corporate Secretary dan Internal Audit, serta satuan kerja lain
• Komite Investasi dan Risiko Usaha.
yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris
dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat
Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah
merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang
anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung
dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan.
Hierarki Kebijakan GCG Perseroan
Anggaran
Dasar
Board Manual
Pedoman Tata
Kelola Perusahaan
Pedoman
Benturan
Kepentingan
Pedoman
Perilaku
Standar Operasional
Prosedur
Kebijakan Lainnya
1.
2.
3.
Anggaran Dasar Jasa Marga.
Board Manual Jasa Marga yang
terakhir telah dimutakhirkan pada
tahun 2013 yang disesuaikan
dengan Peraturan Menteri Negara
BUMN dan perubahan Visi, Misi dan
Tata Nilai Perusahaan.
Pedoman Tata Kelola
Perusahaan (Code of Corporate
Governance) ditetapkan sejak
tahun 2005 berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga,
dengan perubahan terakhirnya,
yaitu No. 194/KPTS/2013
tanggal 17 Desember 2013.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Pedoman
Penanganan
Gratifikasi
4.
5.
Pedoman Perilaku (Code of
6.
Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005
berdasarkan Keputusan Direksi Jasa
Marga, dengan perubahan terakhirnya
yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17
7.
Desember 2013.
Pedoman Benturan Kepentingan
(Conflict of Interest) berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/
KPTS/2011.
Pedoman Penanganan
Gratifikasi berdasarkan
Keputusan Direksi Jasa Marga No.
187/KPTS/2011.
Pedoman Whistleblowing
System, sejak tahun 2011
berdasarkan Keputusan Direksi
Jasa Marga dengan perubahan
terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013
tanggal 16 Januari 2013.
8.
Pembentukan Tim Pengelolaan
Whistleblowing System, sejak tahun
2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa
Marga dengan perubahan terakhirnya
yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16
Januari 2013.
184
Identitas Perseroan
Mekanisme Tata Kelola
Profil Perseroan
Mekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam
Transformasi
Jasa Marga
sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan
Ikhtisar 2013
main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism
Laporan
Manajemen
dapat diartikan sebagai aturan main,
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
prosedur dan hubungan yang jelas
antara pihak yang mengambil keputusan
dengan pihak yang melakukan kontrol
(pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Perseroan menyebut governance
mechanism dengan sebutan soft-structure
GCG. Soft-structure merupakan aspek
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
penting dalam implementasi GCG, karena
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
document bagi segenap jajaran dan
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
soft-structure GCG akan menjadi living
tingkatan organisasi di suatu perusahaan.
Code of Conduct (COC)
COC merupakan sistem nilai
atau norma yang dianut oleh
seluruh Insan Jasa Marga dalam
melaksanakan tugasnya yang di
dalamnya memuat etika bisnis
dan perilaku seluruh Insan Jasa
Marga dalam mencapai tujuan,
Visi dan Misi Perseroan antara lain
etika hubungan antara Perseroan
dengan Karyawan, Pengguna Jalan
Tol, Pemegang Saham, Pemasok,
Kreditur/Investor, Pemerintah,
Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa,
Masyarakat dan Lingkungannya.
Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki
Pakta Integritas
Pakta Integritas adalah
surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris, Direksi, dan
Karyawan Perseroan, yang
berisi ikrar untuk menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam
menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
Pedoman Penanganan
Gratifikasi
Pedoman Penanganan
Gratifikasi merupakan
Perseroan antara lain:
pedoman bagi Insan Jasa
Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi
Code of Corporate Governance
(COCG)
COCG merupakan sekumpulan
nilai dan praktik Perseroan yang
menjadi suatu pedoman bagi
Organ Perusahaan dan Manajemen
dalam mengelola Perseroan yang di
dalamnya memuat prinsip-prinsip
GCG yang selaras dengan peraturan
perundang-undangan, tujuan, Visi
dan Misi serta nilai-nilai Perseroan.
Gratifikasi di Perseroan.
Piagam Komite di bawah Dewan
Komisaris
Memiliki peran sebagai panduan bagi
Pedoman Benturan
Komite Audit dan Komite Investasi
Kepentingan
dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan
Pedoman Benturan
tugas sebagai organ pendukung
Kepentingan merupakan
Dewan Komisaris. Karakteristik
pedoman bagi Insan Jasa
Piagam Komite ini bersifat fleksibel
Marga untuk memahami,
dan dilakukan sesuai kebutuhan.
mencegah dan menanggulangi
Benturan Kepentingan di
Perseroan.
Board Manual
Board Manual merupakan kompilasi
dari praktik-praktik pengelolaan
perusahaan yang bersumber dari
Piagam Internal Audit (Internal
regulasi (Undang Undang/Peraturan),
Audit Charter)
Anggaran Dasar dan best practices
Piagam Internal Audit memiliki
yang disepakati bersama dalam
peran untuk meningkatkan fungsi
rangka implementasi GCG. Board
pengendalian yang terintegrasi di
Manual digunakan oleh Organ-organ
lingkup Perseroan dan memastikan
Perseroan yang berfungsi melakukan
kegiatan operasional telah
pengawasan dan pengelolaan
dijalankan dengan baik sesuai
Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan
dengan aturan main yang berlaku.
Direksi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Pedoman
Whistleblowing System
Pedoman Whistleblowing
System merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga dalam mencegah
dan mendeteksi potensi
pelanggaran di Perseroan.
185
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi
Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali
dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan
RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom
kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang
The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran
ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
Baru, Jakarta 12160.
undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup
permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses
terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran
persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun
Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota
2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta
Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang
pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
Rencana dan Pelaksanaan RUPS.
RUPS dalam Perseroan adalah:
Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar
• Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang
diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya
telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan
6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan
detail sebagai berikut:
kebutuhan.
proses persiapan penyelenggaraan rups tahunan 2013
Penyampaian Rencana dan
Agenda RUPS Tahunan
Pemberitahuan dan Ralat
Pemberitahuan RUPS
Tahunan
Panggilan/Undangan RUPS
Tahunan
Penyampaian dan
Pengumuman Hasil
RUPS Tahunan
Surat ke Ketua Bapepam-LK
No. BF.AK06.1739
Iklan di Surat Kabar Bisnis
Indonesia dan Investor Daily
Iklan di Surat Kabar Bisnis
Indonesia dan Investor Daily
Iklan di Surat Kabar Bisnis
Indonesia dan Investor
Daily
21 Maret 2013.
28 Maret 2013 dan
11 April 2013
12 April 2013
01 Mei 2013
RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat)
salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi
dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan
serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham
kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang
Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran
hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau
sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara
usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab
dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS
atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh
juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit
Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi,
Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta
dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara.
tahun buku 2012.
Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk
Jumlah Saham yang Hadir pada RUPS Tahunan
2012 Jasa Marga
Jumlah
5.725.102.411
Persentase (%)
84,193
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris
Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak
independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun
Berita Acara Rapat.
186
Identitas Perseroan
agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Agenda
Hasil Rapat
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
1.
Persetujuan Laporan Tahunan
Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai
Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
serta Pengesahan Laporan Keuangan
Perseroan yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates)
sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal
15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan
merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.
2.
Pengesahan Laporan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk
Tahun Buku 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM
AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/
sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua
hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang
tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di
dalam laporan tersebut.
3.
Penetapan Penggunaan Laba Bersih
Tahun Buku 2012.
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:
a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan
puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai
berikut:
• Dividen tunai sebesar 40% atau Rp 640.836.092.000,00 (enam ratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan
puluh dua ribu Rupiah
• Cadangan Wajib sebesar 1,56% atau Rp 25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar Rupiah).
• Cadangan Lainnya sebesar 58,44% atau Rp 936.254.138.000,00
(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat
juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo
laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku
termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per
saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun
2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk
cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial
perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan
Perseroan.
4.
Penunjukan Akuntan Publik
untuk Mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk
Tahun Buku 2013 dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan
Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak
dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun
berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
187
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Voting
Tindak Lanjut
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.721.693.411 suara (99,94%)
0 suara (0,00%)
3.409.000 suara (0,06%)
-
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.685.218.411 suara (99,30%)
0 suara (0,00%)
39.884.000 suara (0,70%)
-
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.686.579.911 suara (99,33%)
0 suara (0,00%)
38.447.500 suara (0,67%)
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.668.877.411 suara (99,02%)
8.218.500 suara (0,14%)
48.006.500 suara (0,84%)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan
Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik
Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
188
Identitas Perseroan
agenda, keputusan, hasil voting dan tindak lanjut keputusan rups tahunan 2013
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Agenda
Hasil Rapat
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
5.
Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012,
Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta
Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan
Dewan Komisaris Tahun 2013.
6.
Laporan Direksi Mengenai Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan
Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.
a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp
110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan
gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
• Direktur: 90% gaji Direktur Utama;
• Komisaris Utama: 40% gaji Direktur Utama;
• Komisaris: 36% gaji Direktur Utama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk
Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas
miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk
Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan
Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara
proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun
2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan
tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.
7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan
Menteri Negara BUMN.
a. Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman
Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.
b. Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret
2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris Anak
Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagai
berikut:
a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.
b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN.
8.
a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga
sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00
terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis
kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun,
dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku
bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti
tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah
penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut
dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang
Undangan yang berlaku.
Perubahan Peraturan Dana
Pensiun Jasa Marga.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
189
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Voting
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.678.596.411 suara (99,19%)
6.547.000 suara (0,11%)
39.959.000 suara (0,70%)
Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak
dilakukan pemungutan suara.
Tindak Lanjut
Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.
-
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.721.693.411 suara (99,94%)
0 suara (0,00%)
3.409.000 suara (0,06%)
Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada
Perseroan.
Setuju:
Tidak Setuju:
Abstain:
5.192.938.949 suara (90,70%)
451.587.837 suara (7,89%)
80.575.625 suara (1,41%)
Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
190
Identitas Perseroan
Dewan Komisaris
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
Komposisi Dewan Komisaris
Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut:
Tabel Komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Nama
Jabatan
Representasi
Pemegang Saham
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik
Indonesia
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Komisaris Independen
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Independen
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Independen
Ibnu Purna
Komisaris
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik
Indonesia
Akhmad Syakhroza
Komisaris
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik
Indonesia
Joyo Winoto
Komisaris
Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik
Indonesia
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Dasar
Pengangkatan
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-
dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
prinsip GCG.
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris
tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6
Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris
(enam) bidang tugas yaitu:
termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris
1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan,
Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya
kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat
Manusia,
dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas,
3. Bidang Investasi,
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
4. Bidang Keuangan,
5. Bidang Teknis Jalan
6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
191
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Nama:
Agoes Widjanarko
Jabatan:
Komisaris Utama
Bidang Tugas:
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan
masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan
Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau
Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan
modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat
berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka
waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi
Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan
yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk
menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau
anak perusahaan yang bernilai strategis.
3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat
Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris – Direksi, serta Rapat Umum Pemegang
Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan
Komisaris.
Nama:
Akhmad Syakhroza
Jabatan:
Komisaris
Bidang Tugas:
Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan
penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak
Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM
yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya.
3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas
usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak
Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta
rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah
Direksi.
4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas
serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada
pelanggan/pengguna jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
192
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Nama:
Ibnu Purna
Jabatan:
Komisaris
Bidang Tugas:
Investasi
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan
dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan
tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak
Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan
rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis
jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan
jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas
usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan
persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun
atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Nama:
Joyo Winoto
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Jabatan:
Komisaris
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Bidang Tugas:
Keuangan
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana
kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian
terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan
yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam
satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang
struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan
Perseroan tahunan dan triwulanan.
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman
serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan
transaksi keuangan.
Nama:
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Jabatan:
Komisaris Independen
Bidang Tugas:
Teknis Jalan
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan,
pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai
tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para
pengguna jalan tol.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya,
termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract,
penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol.
Nama:
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Jabatan:
Komisaris Independen
Bidang Tugas:
Pelayanan Lalu Lintas Jalan
Uraian Tugas:
1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan
transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta
pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas
yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response
time penanganan gangguan perjalanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu
lintas jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
193
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Kriteria Komisaris Independen
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
Sebagai perusahaan publik dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia,
oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh
Jasa Marga telah memenuhi ketentuan yang diatur regulator pasar modal
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui
terkait kriteria Komisaris Independen. Ketentuan tersebut adalah sebagai
proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-
berikut: (1) Berasal dari luar perusahaan publik, (2) Tidak mempunyai
undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi atau pemegang
Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum
saham Utama perusahaan, (3) Tidak memiliki hubungan usaha baik
dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.
langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan usaha perusahaan,
(4) Tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung dengan
Komisaris Independen
perusahaan, (5) Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan
Komisaris Independen merupakan anggota komisaris
lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan yang bersangkutan, (6)
yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki
Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
hubungan afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih
secara transparan dan independen, memiliki integritas
Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi ketentuan
dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh
Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.I-A
yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau
tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik
independen dengan berpedoman pada prinsip-
harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari
prinsip GCG.
jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang
Komisaris Independen atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan
Komisaris.
Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk
menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen,
dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu
Pernyataan Independensi Anggota Komisaris Independen
memberikan keseimbangan antara kepentingan
Komisaris Independen Perseroan tidak memiliki saham Perseroan, serta
pemegang saham mayoritas dan perlindungan
tidak ada hubungan dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya.
terhadap kepentingan pemegang saham minoritas
termasuk pemegang saham publik dan pemangku
kepentingan lainnya.
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut:
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, direksi dan pemegang saham utama/pengendali
Hubungan Afiliasi dengan
Pemegang Saham
Utama/ Pengendali
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Irjen. Polisi (Purn.) Michael
Dendron Primanto
Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza
Joyo Winoto
Adityawarman
Hasanudin
Abdul Hadi Hs.
Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan
Kementerian Negara BUMN
Direksi
Agoes Widjanarko
Dewan Komisaris
Agoes Widjanarko
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Ibnu Purna
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Akhmad Syakhroza
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Joyo Winoto
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Adityawarman
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Hasanudin
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Abdul Hadi Hs.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Reynaldi Hermansjah
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Muh Najib Fauzan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Kementerian Negara BUMN
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Nama
Keterangan:
✓ ada
X
tidak ada
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
194
Identitas Perseroan
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga
Profil Perseroan
sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Transformasi
Jasa Marga
Kepengurusan di Perusahaan Lain Dewan Komisaris Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Kepengurusan
di Perusahaan Lain
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Nama
Sebagai Dewan
Komisaris
Sebagai
Direksi
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Agoes Widjanarko
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Ibnu Purna
Akhmad Syakhroza
Joyo Winoto
Keterangan:
✓ ada
X
Sebagai
Pemegang
Saham
X
X
X
X
X
X
tidak ada
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board
Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan
Charter)
keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut
Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi
semenda.
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha
mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan
milik swasta.
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG.
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif.
Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good
kepentingan.
Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam
rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan
Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris
mencapai visi yang telah ditetapkan.
yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)
Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham
Good Corporate Governance.
Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada
Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
195
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Isi Board Manual
Bab I
Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang
tercantum di dalam Board Manual.
Bab II
Dewan Komisaris
Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak,
persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta
sekretaris dewan komisaris.
Bab III
Direksi
Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan,
keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris
dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV
Kegiatan Antar Organ Perseroan
Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan
komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum
pemegang saham.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur
sebagai berikut:
TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS
ETIKA JABATAN
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
KINERJA DAN PELAPORAN DEWAN KOMISARIS
Rapat Dewan Komisaris
keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan
diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak.
rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat
dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek
Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris
operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga.
berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus
2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal
Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sebanyak 12 kali.
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
196
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Rekapitulasi Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat
Internal Dewan Komisaris Tahun 2013
Transformasi
Jasa Marga
Nama
Jumlah Rapat
yang Dihadiri
Ikhtisar 2013
Persentase Kehadiran (%)
Laporan
Manajemen
Agoes Widjanarko
12
100
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Ibnu Purna
12
100
Akhmad Syakhroza
6
50
Pengembangan
Proyek Baru
Joyo Winoto
2
16
Pengelolaan
Human Capital
Mayjen. (Purn.) Samsoedin
9
75
12
100
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan
Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya
Daftar Istilah
rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
membahas hal-hal sebagai berikut:
rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama
1. Bidang Pengembangan Usaha
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan
Dewan Komisaris bersama Direksi.
Jawa dan Jawa.
b.Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris
c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-
Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan
Benoa.
baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di
d.Review capaian pengembangan usaha lain.
tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang
e.Evaluasi pencapaian target perolehan hak hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan
pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
jalan tol baru tahun 2013.
pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
yang direncanakan dioperasikan tahun 2014.
perbedaan pendapat.
a.Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru g.Pengembangan moda mass public transportation dengan memanfaatkan koridor jalan tol.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan
Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris
2. Bidang Operasi
Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko
a.Progres penanganan pengelolaan KTME.
usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris,
b.Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol.
Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan
c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang dibahas dalam bagian tersendiri.
memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak
Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan naik tarif.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
197
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Bidang Keuangan
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat
a.Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha.
Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
b.Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP.
c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi
penyusunan RKAP tahun 2014.
secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan
Komisaris bersama Direksi.
d.Pembahasan Laporan Prognosa RKAP
Tahun 2013 sampai akhir tahun 2013.
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi
4. Bidang Sumber Daya Manusia dan
Anggota Dewan Komisaris
Umum
Merujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40
a.Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan.
tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi
b.Pengembangan karir human capital Jasa Marga: ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut
pengisian formasi dan arahan kebijakan
berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan
pengembangan karir pegawai.
Komisaris.
c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan dan Anak Perusahaan.
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji
5. Bidang Tata Kelola Perusahaan
dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris
ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta
a.Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota Dewan Komisaris.
komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan
(selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No.
b.Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan Dewan Komisaris.
Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self assessment) tahun buku 2012.
d.Pembahasan Laporan Manajemen.
e.Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan.
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
RUPS
• Melakukan kajian penetapan remunerasi
• Mempelajari usulan remunerasi
• Mengusulkan pada RUPS
• Memberikan persetujuan remunerasi
Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan
Komisaris terdiri dari:
1.Gaji/Honorarium.
2.Tunjangan.
3.Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
5. Asuransi Purna Jabatan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
198
Identitas Perseroan
Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut:
tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-
Profil Perseroan
• Komisaris Utama: 40% dari Direktur Utama.
faktor lain yang relevan (merit system).
Transformasi
Jasa Marga
• Anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama.
Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh
Ikhtisar 2013
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan
Laporan
Manajemen
dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Pengembangan
Proyek Baru
dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
Pengelolaan
Human Capital
tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan
remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target,
RUPS yang berlaku selama satu tahun.
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Struktur Remunerasi
1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS).
2.Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).
b. Tunjangan Komunikasi.
c. Santunan Purna Jabatan.
d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi.
4.Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus
Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.
d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5.Tantiem.
Realisasi Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2013
Nama/Jabatan
Gaji
(dalam Rupiah)
Tunjangan
Bulanan
Tahunan
Transportasi
Komunikasi
THR
Jumlah/
Bulan
Jumlah/
Tahun
Tantiem
Agoes Widjanarko Komisaris Utama
44.000.000
8.800.000
2.200.000
44.000.000
689.981.225
55.000.000
1.393.981.225
Ibnu Purna - Komisaris
39.600.000
7.920.000
1.980.000
39.600.000
626.483.104
49.500.000
1.260.083.104
Akhmad Syakhroza Komisaris
39.600.000
7.920.000
1.980.000
39.600.000
675.661.177
49.500.000
1.309.261.177
Joyo Winoto - Komisaris
39.600.000
7.920.000
1.980.000
39.600.000
675.661.177
49.500.000
1.309.261.177
Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen
39.600.000
7.920.000
1.980.000
39.600.000
675.661.177
49.500.000
1.309.261.177
Irjen. Polisi (Purn.) Michael
Dendron Primanto
39.600.000
7.920.000
1.980.000
39.600.000
675.661.177
49.500.000
1.309.261.177
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
199
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Program Pelatihan/Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Dewan Komisaris Tahun 2013
No.
Anggota Dewan Komisaris
Materi Seminar/Workshop
Penyelenggara
Tanggal & Tempat
Pelaksanaan
Rabu, 16 Januari 2013
Grand Mutiara,
The Ritz-Carlton Jakarta
1.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Workshop Komisaris/Pengawas BUMN
“Fungsi & Tanggung Jawab Komisaris/
Pengawas dalam Mewujudkan BUMN
Bersih Dan Unggul”.
BUMN EXECUTIVE CLUB
2.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER21/MBU/2012.
Media Pekerja BUMN
Jum’at-Sabtu,
22-23 Februari 2013
Grand Inna Kuta, Bali
3.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Seminar on GSA-Governance Self
Assessment and SOP Design.
Asia Anti Fraud
Kamis-Jum’at,
07-08 Maret 2013
Patra Vilias & Resort Bali
4.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Workshop Eksekutif & Komisaris/
Pengawas BUMN.
BUMN EXECUTIVE CLUB
Rabu, 03 April 2013
Mutiara Ballroom,
he Ritz-Carlton Jakarta
5.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Seminar Memahami Tips dan Trick
dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta
Anak Perusahaan BUMN.
Pusat Studi Investasi
dan Keuangan
Sabtu, 29 Juni 2013
Hotel Novotel Semarang
6.
Agoes Widjanarko
Business Executive Gathering Tahun
2013 antara Kementerian Negara BUMN
dan BUMN:
a.n. Menteri Badan
Usaha Milik Negara
Senin, 01 Juli 2013
Birawa Assembly Hall,
Hotel Bidakara, Jakarta
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
• Aspirasi Pemegang Saham tentang
Penyusunan Pengelolaan TI BUMN
sesuai Peraturan Menteri BUMN Per02/MBU/2013 tanggal 18 Februari
2013.
Deputi Bidang
Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategi
BUMN
• Sharing Session tentang IT Success
Story oleh Direktur Utama BUMN.
7.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani
dan Akal Sehat.
Media Pekerja BUMN
Jum’at, 01 November 2013
Hotel Aston Primera, Bandung.
8.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
CEO Networking
IDX (Indonesia Stock
Exchange)
Selasa, 05 November 2013
Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali.
9.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Leading Transformation
Hay Group
Rabu-Kamis,
27-28 November 2013
Shanghai.
10.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Prospek Ekonomi Indonesia 2014:
Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun
Politik.
Komite Ekonomi
Nasional
Selasa, 03 Desember 2013
Golden Ballroom,
Hotel Sultan, Jakarta
11.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Board Nomination and Election that
Creates Real Value (The Public Launch of
OECD Report on Board Nomination and
Election in Asia).
Indonesian Institute for
Corporate Directorship
(IICD)
Rabu, 04 Desember 2013
Four Seasons Hotel, Jakarta
12.
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Workshop 2 Hari Assessment
Berdasarkan Keputusan Sekmen No.
SK-16/S.MBU/2012
Media Pekerja BUMN
Kamis-Jum’at,
19-20 Desember 2013.
Hotel Grand Royal Panghegar,
Bandung
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
200
Identitas Perseroan
Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2013
Profil Perseroan
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan
Transformasi
Jasa Marga
keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan
berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut:
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pengembangan
Proyek Baru
Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pengelolaan
Human Capital
Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Tata Kelola
Perusahaan
Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Daftar Istilah
Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan
Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru.
Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013.
Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah
dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor
organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan
tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya.
bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu
Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya
Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan
dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian
pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan
rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi.
Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan
dibahas tersendiri.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
201
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Direksi
Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan
dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan
Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan
keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit &
atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi
dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan
kompetensi dan reputasi yang memadai.
perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat
aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana
Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut
Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan
keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham
komposisi sebagai berikut:
Seri A Dwiwarna.
Komposisi Direksi Jasa Marga
Nama
Jabatan
Adityawarman
Hasanudin
Abdul Hadi Hs.
Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Pengembangan
Usaha
Direktur Keuangan
Direktur SDM dan Umum
Reynaldi Hermansjah
Muh Najib Fauzan
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi
Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit and Proper Test)
Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan
Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi,
formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat
reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan
Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi
dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/
Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan
MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham Dwiwarna
4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi
melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa
diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian
anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Status Uji Kemampuan dan Kepatutan Direksi Jasa Marga
Nama
Lulus Fit And Proper Test
Adityawarman
✓
Hasanudin
✓
Abdul Hadi Hs.
✓
Reynaldi Hermansjah
✓
Muh Najib Fauzan
✓
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
202
Identitas Perseroan
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
Profil Perseroan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran
dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi
Ikhtisar 2013
undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:
senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
Laporan
Manajemen
• Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan
Transformasi
Jasa Marga
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha
Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan,
Perseroan.
berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan
30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta
Direksi adalah sebagai berikut:
Nama
Adityawarman
Jabatan:
Direktur Utama
Tugas dan Wewenang:
Memimpin dan memastikan:
a.
Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.
b.
Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan
intern dan fungsi manajemen risiko.
Nama
Hasanudin
Jabatan:
Direktur Operasi
Tugas dan Wewenang:
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, meliputi:
a.
Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol.
b.
Pengumpulan pendapatan jalan tol.
c.
Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan
oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha.
d.
Sistem pengamanan jalan tol.
e.
Manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan
peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.
Nama:
Jabatan:
Tugas dan Wewenang:
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha
meliputi:
a.
Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan
sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.
b.
Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.
c.
Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan.
d.
Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain.
e.
Manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi
usaha lain.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
203
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Nama:
Reynaldi Hermansjah
Jabatan:
Tugas dan Wewenang:
Direktur Keuangan
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP,
dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan,
meliputi:
a.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP.
b.
Pengendalian keuangan Perseroan.
c.
Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan.
d.
Pengelolaan teknologi informasi Perseroan.
e.
Manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan.
f.
Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Nama:
Jabatan:
Tugas dan Wewenang:
Muh Najib Fauzan
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta
RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi:
a.
Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen.
b.
Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia.
c.
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
d.
Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan.
e.
Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya.
f.
Pengelolaan fungsi pelayanan hukum.
g.
Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.
h.
Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) di lingkungan Perusahaan.
Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya
dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai
Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan
dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta
penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan
antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak
Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011
memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut
tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi
garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian
timbul karena perkawinan.
Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf
h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga
Rangkap Jabatan Direksi
(Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan
Berdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan,
Wewenang Direksi).
anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka
Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu
kepentingan.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung
2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/
jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN.
Independensi Direksi
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau
yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat
menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.
perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13)
Anggaran Dasar Perseroan.
204
Identitas Perseroan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter)
Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
Profil Perseroan
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Transformasi
Jasa Marga
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
Ikhtisar 2013
menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis,
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
Laporan
Manajemen
mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan
practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Manual sebagai berikut:
Isi Board Manual
Bab I
Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum
di dalam Board Manual.
Bab II
Dewan Komisaris
Bab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak,
persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta
sekretaris dewan komisaris.
Bab III
Direksi
Bab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan,
keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris
dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV
Kegiatan Antar Organ Perseroan
Bab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris
dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang
saham.
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
TUGAS DIREKSI
KEWAJIBAN DIREKSI
WEWENANG DIREKSI
HAK DIREKSI
PERSYARATAN DIREKSI
KEANGGOTAAN DIREKSI
PROGRAM PENGENALAN DAN PENINGKATAN KAPABILITAS
ETIKA JABATAN DIREKSI
RAPAT DIREKSI
EVALUASI KINERJA DIREKSI
CORPORATE SECRETARY
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
205
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi
Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
Pengembangan Kompetensi yang diikuti oleh Anggota Direksi Tahun 2013
No.
Anggota Direksi
Materi
Tanggal Pelaksanaan
1.
Muh Najib Fauzan
Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design
07-08 Maret 2013
2.
• Hasanudin
• Reynaldi Hermansjah
• Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan
Live One Day Seminar with Philip Kotler
18 Maret 2013
Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era:
Planning, Strategy, and Building Digital Team
Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis
17 April 2013
3.
4.
• Adityawarman
• Hasanudin
• Abdul Hadi Hs.
• Reynaldi Hermansjah
• Muh Najib Fauzan
Adityawarman
Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan
Muh Najib Fauzan
5.
6.
7.
8.
APEC CEO Summit Indonesia 2013
Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat
Hay Group International Conference
Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
20 September 2013
05-07 Oktober 2013
01 November 2013
27-28 November 2013
19-20 Desember 2013
Rapat Direksi
Selama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali.
Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Tahun 2013
No.
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
yang Dihadiri
Persentase Kehadiran
(%)
1.
Adityawarman
Direktur Utama
44
97%
2.
Hasanudin
Direktur Operasi
41
91%
3.
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha
35
77%
4.
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
43
95%
5.
Muh Najib Fauzan
Direktur SDM dan Umum
43
95%
Catatan:
Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah
2. Bidang Operasi
dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah
Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan
Sedyatmo
a.Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31 didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri
b.Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng
rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion)
c. Kontrak Capex di JORR
yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat
disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
3. Bidang Keuangan
a.Laporan pembayaran dividen
Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang:
1. Bidang Pengembangan Usaha
4. Bidang SDM dan Umum
a.Laporan progres 7 ruas jalan tol baru
a.Laporan tindak lanjut RUPS
b.Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail
b.Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin
c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo
d.Rencana akuisisi PT Ismawa
e.Penyelesaian tanah JORR W2 Utara
Tanjung
c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi
d.Penetapan konsultan kajian OS
e.Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP Highway and Traffic Engineering
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
206
Identitas Perseroan
Keputusan-keputusan Direksi tahun 2013
daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek
Profil Perseroan
Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan
strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun
Transformasi
Jasa Marga
berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber
2012 berjumlah 184 keputusan.
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Keputusan Direksi Tahun 2013
Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan.
Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan.
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2013.
Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan.
Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B.
Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC).
Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No.
Anggota Direksi
40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya
Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan
gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi
Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan
ditetapkan oleh RUPS.
tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan direksi
Dewan Direksi
RUPS
• Melakukan kajian penetapan remunerasi
• Mempelajari usulan remunerasi
• Mengusulkan pada RUPS
• Memberikan persetujuan remunerasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
207
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang
Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu
tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari:
pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
1.Gaji/Honorarium.
Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember
2.Tunjangan.
2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
3.Fasilitas.
Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan
Struktur Remunerasi Direksi
fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan
remunerasi Direksi adalah sebagai berikut:
perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang
bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan
serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system).
Struktur Remunerasi Direksi
1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS)
2.Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).
b. Tunjangan Komunikasi.
c. Santunan Purna Jabatan.
d. Tunjangan Pakaian.
3.
Tunjangan Khusus Direksi:
a. Tunjangan Cuti Tahunan.
b. Tunjangan Cuti Besar.
c. Tunjangan Perumahan.
d. Tunjangan Biaya Utilitas.
4.Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di
atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.
c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.
d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5.
Fasilitas Khusus Direksi:
a. Fasilitas Rumah Jabatan.
b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member.
c. Fasilitas Biaya Representasi.
6.Tantiem.
Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012
Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam
bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27
No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan
Desember 2010.
Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga
Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun
(Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan
2011 ditetapkan sebesar Rp 16.748.000.000 (enam belas miliar
Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp
tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai
110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan
dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masing-
gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji
masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku
Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan
yang bersangkutan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
208
Identitas Perseroan
Realisasi Remunerasi Direksi Tahun 2013
Profil Perseroan
Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Transformasi
Jasa Marga
Remunerasi Anggota Direksi Tahun 2013 (dalam Rupiah)
Ikhtisar 2013
Nama & Jabatan
Gaji/Tahun
Tunjangan/Tahun
Penerimaan Bersih
/Tahun
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Perumahan
Utilitas
THR
Tantiem
Adityawarman Direktur Utama
1.320.000.000
252.000.000
75.600.000
110.000.000
1.765.398.248
3.522.998.248
HasanudinDirektur Operasi
1.188.000.000
252.000.000
75.600.000
99.000.000
1.483.707.763
3.098.307.763
Abdul Hadi
Hs. - Direktur
Pengembangan Usaha
1.188.000.000
252.000.000
75.600.000
99.000.000
1.606.652.941
3.221.252.941
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan
1.188.000.000
252.000.000
75.600.000
99.000.000
1.606.652.941
3.221.252.941
Muh Najib Fauzan Direktur SDM & Umum
1.188.000.000
252.000.000
75.600.000
99.000.000
1.483.707.763
3.098.307.763
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Perbandingan Klasifikasi Remunerasi Direksi Tahun 2013 dan 2012
Jumlah Remunerasi per Orang
dalam 1 Tahun
2013
2012
Di atas Rp 1 miliar
5
5
Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar
-
-
Di bawah Rp 500 juta
-
-
Hubungan Dewan Komisaris dan
Direksi
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan
operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan
Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat,
sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan
Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam
beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva,
pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan
direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris secara formal.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara
pengelolaan operasional Perseroan.
Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masingmasing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran
Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role
Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan
tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika
Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata
cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu
model bagi jajaran di bawahnya.
persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh
mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat
masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun
tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan
melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi
Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara
rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas
berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional,
peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan
209
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses
koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik
pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang
Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang
memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan
dituangkan dalam Risalah Rapat.
suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat.
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan
mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.
Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013
Nama
Jabatan
Jumlah
Kehadiran
Persentase
Kehadiran (%)
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
16
94
Ibnu Purna
Komisaris
17
100
Akhmad Syakhroza
Komisaris
12
70
Joyo Winoto
Komisaris
2
11
Mayjen. (Purn). Samsoedin
Komisaris Independen
14
82
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen
17
100
Adityawarman
Direktur Utama
17
100
Hasanudin
Direktur Operasi
16
94
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha
17
100
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
15
88
Muh Najib Fauzan
Direktur SDM dan Umum
13
76
Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/
rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
Proses Pelaksanaan Assessment
jawab masing-masing anggota Direksi
Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
sesuai Anggaran Dasar.
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS
itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment
kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan
3. Pencapaian realisasi dari RKAP.
Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem
Tahunan 2012.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan Direksi
Tahun 2012.
Pada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi
GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang
Kriteria Penilaian Kinerja
dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai
Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris
berikut:
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
1.RUPS.
Juni 2012. Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris
2. Pengawasan Keuangan.
memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%.
3. Pengawasan Operasional.
4. Pengawasan Pengembangan.
Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar
5.SDM.
meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
6. Pengawasan Kepatuhan.
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
7. Proses Internal Dewan Komisaris.
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
210
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Direksi
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan
Pengembangan
Proyek Baru
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah
6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
Tata Kelola
Perusahaan
Perseroan dan Stakeholders.
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengelolaan
Human Capital
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan
undangan yang berlaku dan penyampaian informasi
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat
waktu.
7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri
Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang
secara efektif dan berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang
undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang
berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan
yang berkualitas dan efektif.
10.Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan.
efektif.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-
Indikator Penilaian Kinerja Direksi
aspek penilaian sebagai berikut:
Kinerja Manajemen diukur berdasarkan Key Performance
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran
Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU
serta melaksanakan program tersebut secara
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat
berkelanjutan.
Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan
Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan
keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan
KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja
Perseroan.
Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai
berikut:
Anggaran Dasar.
Perspektif
Key Performance Indicator
1. Return On Average Equity (ROE)
2. Net Profit Margin
Keuangan dan Pasar
3. Margin Beban Usaha
4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol
5. Pendapatan Non-Tol
6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *)
Fokus Pelanggan
7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol
8. Pemenuhan SPM
9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol
Efektivitas Produk dan Proses
10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol
11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata)
12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol
Fokus Tenaga Kerja
13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n
14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi
15. KPKU Score
Kepemimpinan Tatakelola dan
Kemasyarakatan
16. GCG Score
17. Implementasi IT
18. Program Corporate Social Responsibility
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
211
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani
penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris,
bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak
Perseroan dibantu oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
Manajemen antara Dewan Komisaris dan Direksi.
universitas Indonesia (LMFE UI).
Pihak yang Melakukan Assessment
Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self
Pada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan
assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment
Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan
GCG tahun 2012.
secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai
oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kebijakan Suksesi Direksi
Dalam rangka mewujudkan proses dan mekanisme pemilihan
Melalui proses seleksi yang dilaksanakan Direksi bersama dengan
dan penggantian anggota Direksi yang transparan, akuntabel
Dewan Komisaris, Perseroan memilih calon pemimpin yang dinilai
dan dapat dipertanggungjawabkan, Perseroan telah mengikuti
mempunyai personal quality yang baik, pengalaman dan keahlian
persyaratan dan tata cara yang diatur melalui Peraturan Menteri
yang memadai untuk menduduki jabatan pimpinan setingkat di
Negara BUMN No. PER-04/MBU/2009 tanggal 16 November 2009,
bawah Direksi dan Direktur Anak Perusahaan yang diharapkan
Perubahan Peraturan No. PER-08/MBU/2010 tanggal 31 Desember
dapat menjadi anggota Direksi Perseroan di masa yang akan
2011 serta PER-01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012 mengenai
datang yang bersumber dari kalangan pejabat internal Perseroan.
Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada periode saat
ini, 3 (tiga) merupakan anggota Direksi yang sedang menjabat
Perseroan mempersiapkan kader-kader pimpinan perusahaan
pada periode sebelumnya serta 2 (dua) yang berasal dari pejabat
melalui mekanisme Talent Management System. Dengan
internal Perseroan yang berada satu tingkat di bawah Direksi.
mengidentifikasi 14 posisi kunci untuk executive leader dan
33 jabatan Direktur Anak Perusahaan, Perseroan
mengembangkan kompetensi calon pimpinan melalui
program Corporate Leadership.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
212
Identitas Perseroan
Komite-komite
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Komite Audit
Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan
Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari 2012
Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite
anggota Komite.
Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite Audit
dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa
Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah
jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
sebagai berikut:
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang
telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten
dalam menjalankan tugasnya.
Komposisi Komite Audit Jasa Marga
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Ketua merangkap anggota – Komisaris Independen
Agita Widjajanto
Anggota – Tenaga Ahli Aspek Teknis
Daftar Istilah
Rustam Wahjudi
Anggota – Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit
anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan
pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui
peraturan/perundangan sebagai berikut:
Surat Keputusan Dewan Komisaris.
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/
Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite
Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan
Audit.
Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu
4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang
agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite
Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris.
Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja
kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite
Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan
Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan
dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan
pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh
Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang
Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi,
disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama.
00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan
Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali
Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya,
Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon
Komite Audit adalah sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
213
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.
sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas
6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di
eksternal auditor dan internal auditor.
dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya.
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan
dilakukan oleh Internal Audit maupun auditor eksternal.
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
Independensi Komite Audit
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai
memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan
latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri
oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala,
Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan
proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang
keuangan yang disampaikan ke pemegang saham.
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam
e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review
Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan
yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan-
independen.
kegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating
Procedures yang berlaku.
Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah,
f.
Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
Direksi kepada Dewan Komisaris.
tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang
g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta
perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara
antara lain meliputi:
dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana
Milik Negara, yaitu:
Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,
• Komite Audit terdiri dari seorang anggota Komisaris
Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang
Laporan Manajemen, dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap
anggota yang berasal dari luar BUMN.
peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan
• Setiap anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan
peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan
keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik
dengan kegiatan Perseroan.
menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan
3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal
anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi.
• Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang
dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk
jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang
pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami
telah dilaksanakan.
manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami
4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko
oleh Direksi.
industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta
bekerja secara profesional dan independen.
Independensi Komite Audit
Aspek Independensi
Irjen. Polisi (Purn.)
Michael Dendron Primanto
Agita Widjajanto
Rustam Wahjudi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
✓
✓
✓
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak
perusahaan maupun perusahaan afiliasi
✓
✓
✓
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga
✓
✓
✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
✓
✓
✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat
pemerintah daerah
✓
✓
✓
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
214
Identitas Perseroan
Rapat Komite Audit
Profil Perseroan
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu
Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk
pada Piagam Komite Audit.
memberikan informasi yang diperlukan.
Ikhtisar 2013
Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal
Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat
Laporan
Manajemen
sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam
Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite
pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang
Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Transformasi
Jasa Marga
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat Komite Audit dan Kegiatan-kegiatan
Komite Audit Tahun 2013
Rapat/Kegiatan
Jml (kali)
Tata Kelola
Perusahaan
Michael Dendron
Primanto
Ketua Komite
Kehadiran
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Agita Widjajanto
Anggota
Kehadiran
Rustam Wahjudi
Anggota
Kehadiran
Kali
%
Kali
%
Kali
%
23
23
100
20
87
23
100
7
7
100
6
86
7
100
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Rapat Internal Komite Audit
Daftar Istilah
Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP
4
4
100
3
75
4
100
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Rapat dengan Direksi/Manajemen
14
14
100
12
86
14
100
Rapat Internal Dewan Komisaris
12
12
100
12
100
12
100
Rapat/Pembahasan dengan KAP
3
3
100
2
67
3
100
Rapat dengan Unit PKBL
1
1
100
0
0
1
100
Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris
di Cabang
8
8
100
8
100
8
100
Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan
7
7
100
7
100
7
100
Rapat dengan SPI
Catatan:
Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa
Remunerasi Komite Audit
Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/
dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani
MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak.
Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
per bulan.
mengenai perbedaan pendapat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
215
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Auditor Independen dan Independensi Auditor
Penugasan Audit Lainnya
Audit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero)
• Komite Audit telah menelaah Laporan Manajemen dan
Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang
Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal
sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012,
atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja
yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan
Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan
Saptoto (AAJ).
Manajemen dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang
ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta
rencana Manajemen untuk memperbaiki kelemahankelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit
dan kinerja Perseroan tersebut.
yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang
• Komite Audit telah membahas dengan Internal Audit
diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan
Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana
Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/
audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapat-
atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk
rapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran
beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat
Manajemen untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi
ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan
Tahun Buku 2013. Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah
keuangan secara keseluruhan.
dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi
Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan
(RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April 2013.
Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan
Konsolidasian dengan Manajemen Perseroan. Pembahasan
Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto,
dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi
Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk
keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan
judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan
Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan
keuangan konsolidasian.
Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas
Manajemen telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan
Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas:
akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan
1. merupakan tanggung jawab Manajemen dan telah disajikan
oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan
secara objektif dengan penuh integritas; dan
oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut
2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai
yang berlaku di Indonesia.
komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan
Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan
Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas,
mengenai Independensi KAP terhadap Manajemen Perseroan
maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan
dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak
Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang
terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit
tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap
telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
mengenai independensi mereka.
perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report
2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan
tahun buku 2013.
Jakarta, Februari 2014
Komite Audit
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Ketua
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
216
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Profil Komite Audit
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua
Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Rustam Wahjudi, Anggota
•
•
Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011.
Meraih gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada
tahun 1981.
•
Mulai berkarir di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) pada tahun 1975.
Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah
Daftar Istilah
Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat (2008-
Laporan Keuangan
Konsolidasian
2010), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha pada
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (2004-2005), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Produksi dan SDA pada BPKP Pusat (2002-2004), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Perminyakan pada BPKP Pusat (2000-2002), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada
Perwakilan BPKP NAD (1998-2000), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP
Jawa Timur (1995-1997) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan
BPKP Provinsi Maluku (1990-1995).
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 61 tahun.
Agita Widjajanto, Anggota
•
•
Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2011.
Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan gelar
Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures,
Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun 2001.
•
Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pola Investasi, Pusat
Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang
Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2011). Sejak 2005 aktif dalam
berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian
Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal
Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima
beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah
(2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew
School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006).
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 42 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
217
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Komite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan
Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20
1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2
Februari 2012. Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha
(dua) orang anggota Komite.
dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa
jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang
Perseroan adalah sebagai berikut:
telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan
tugasnya.
Komposisi Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga
Ibnu Purna
Ketua
Nasikhin Ahsanto
Anggota
Eduard T. Pauner
Anggota
Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.
Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha
3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian
Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan
terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko,
peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:
dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang
dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan
Badan Usaha Milik Negara.
2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No.
Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite
Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol.
4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan
non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi
volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya
dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta
value engineering.
5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko
Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha
Komite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada
membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi
oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat
7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha
berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan
melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.
Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha
Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan
Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan
tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah:
tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai
1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang
dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi
dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP
dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan
Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan
anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai
Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan
dengan bidang industri Perseroan.
atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan
yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan
dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada
dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan
menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha
yang baru.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha
tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut:
218
Identitas Perseroan
Independensi Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha
Profil Perseroan
Aspek Independensi
Ibnu Purna
Nasikhin Ahsanto
Eduard T. Pauner
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan
Dewan Komisaris dan Direksi
✓
✓
✓
Laporan
Manajemen
Tidak memiliki hubungan kepengurusan
di Jasa Marga, anak perusahaan maupun
perusahaan afiliasi
✓
✓
✓
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Tidak memiliki hubungan kepemilikan
saham di Jasa Marga
✓
✓
✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama
anggota Komite Audit
✓
✓
✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai
politik, pejabat pemerintah daerah
✓
✓
✓
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang
Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi
maka usulan dianggap ditolak.
secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi
dan Risiko Usaha dapat mengundang Manajemen Perseroan
Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU)
untuk memberikan informasi yang diperlukan.
telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU,
Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan
Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
Manajemen terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat
hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka
sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi
keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju
dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut:
Kehadiran Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha dalam Rapat Komite Investasi
dan Risiko Usaha dan Kegiatan-kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha Tahun 2013
Nama
Kehadiran dalam Rapat
(kali)
Persentase
(%)
Ibnu Purna
35
56
Nasikhin Ahsanto
0
0
Eduard T. Pauner
38
61
Catatan:
• Eduard T. Pauner menjabat sebagai Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Maret 2013 dan mulai rapat tanggal 14 Maret 2013.
• Nasikhin Ahsanto menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha sejak 01 Februari 2014.
• Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan
Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha
Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan
Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan
dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko
anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang
Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan
terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 per bulan.
didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
219
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha
Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi
pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan
dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan
saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk
yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di
diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing
dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha.
pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi
pemanfaatan lahan kelola.
Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan
kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan
Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU
investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan
memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspek-
investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi;
aspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan
pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko;
Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme
evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan
pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan
lain dari Dewan Komisaris.
mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan
tol dan penanganan kondisi jalan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang
tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan
Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi
di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan
terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam
pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut
hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran
diantaranya adalah sebagai berikut:
strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan
pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis
Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait
Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem
percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya
peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko;
dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta
serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar
komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat
kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan.
Jakarta, Februari 2014
Komite Investasi dan Risiko Usaha
Ibnu Purna
Ketua
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
220
Identitas Perseroan
Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Ibnu Purna, Ketua
Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari 2012. Saat ini
juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian
Profil Dewan Komisaris.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Nasikhin Ahsanto, Anggota
•
Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak tahun 2014.
•
Meraih gelar S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003.
•
Sejak tahun 2001, aktif berperan dalam berbagai studi dan kajian di daerah-daerah di
Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur
Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri,
Daftar Istilah
Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia,
Laporan Keuangan
Konsolidasian
beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya
Mineral), dan lain-lain.
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 35 tahun.
Eduard T. Pauner, Anggota
•
Bergabung dengan Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak 01 Maret 2013.
•
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil pada tahun 1977 dari Institut Teknologi
Bandung dan S2 Teknik Manajemen Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia.
•
Saat ini juga merupakan Staf Pengajar Manajemen Risiko Program Pasca Sarjana
Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang).
Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga
Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai
Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
(2003-2005), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) (2006-2010), Anggota
Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) (2008-2012), Komite Pemantau Manajemen
Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012).
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 60 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
221
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite Remunerasi dan Nominasi
Sekretaris Dewan Komisaris
Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan
Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk
Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam
mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan
00020/I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009
Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga
tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi,
(Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut:
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima) Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk
kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS.
tahun.
2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris.
3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris, Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan.
Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik
Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu
dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga
Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
menggunakan konsultan independen.
Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris
antara lain:
Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan
1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di
bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas
2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh
Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A
3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di
Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan
calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS.
4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/
Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris.
agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar.
lingkungan Dewan Komisaris.
pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang
Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam
Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.
hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance
yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran.
Komite Tata Kelola Perusahaan
Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan.
Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan
pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu,
secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan
oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan
tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan
yang berlaku.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris.
222
Identitas Perseroan
Sekretaris Perusahaan
• Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan.
• Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
/ Manajemen dengan stakeholders dalam rangka
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki
membangun citra Perseroan.
peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan
• Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus
dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perseroan,
Corporate Secretary bertanggung jawab secara langsung
Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/
kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok
pimpinan dengan para stakeholders.
Corporate Secretary meliputi komunikasi internal dan
eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan
Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary
perusahaan. Keberadaan Corporate Secretary sesuai dengan
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan
sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam
1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali.
rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi
2. Penyelenggaraan kegiatan terkait
perusahaan publik.
Struktur Organisasi Corporate Secretary
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal
Daftar Istilah
(Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa
Laporan Keuangan
Konsolidasian
01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga
bagian sebagai berikut:
investor relations:
a.Public Expose sebanyak 1 kali.
b.Site Visit sebanyak 4 kali.
c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali.
d.Investor Conference sebanyak
4 kali.
3. Penyelenggaraan kegiatan terkait
1. Corporate Compliance.
2. Investor Relations.
3. Corporate Communication.
4. Corporate Relations.
Tugas Corporate Secretary adalah:
• Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan
bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan
dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar
modal dan regulator pasar modal.
• Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta
mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.
komunikasi perusahaan meliputi:
a.Konferensi Pers sebanyak 10 kali.
b.Press Release sebanyak 21 kali.
c. Media Visit sebanyak 2 kali.
d.Advertorial sebanyak 18 kali.
e.Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali.
f. Iklan display sebanyak 33 kali.
4. Penyelenggaraan kegiatan terkait
stakeholders meliputi:
a.Temu Pelanggan Jalan Tol.
b.Survey persepsi stakeholder.
c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK,
dan Pemerintah Daerah.
Struktur Organisasi corporate secretary
Corporate
Secretary
Corporate
Compliance
Investor
Relations
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Corporate
Communication
Corporate
Relations
223
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG.
7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat.
Riwayat Jabatan Corporate Secretary
Adapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Riwayat Jabatan Singkat Corporate Secretary
No.
Nama Jabatan
Satuan Kerja
Terhitung Mulai
Tanggal
1.
Corporate Secretary
Corporate Secretary
03-09-2012
2.
Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti
JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto
Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta
Outer Ring Road, Semarang-Solo dan SurabayaMojokerto
03-05-2010
3.
Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol
Divisi Pengembangan Jalan Tol
15-08-2008
4.
Staf Utama Bidang Manajemen Operasi
Divisi Manajemen Operasi
12-05-2008
5.
Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
29-09-2006
6.
Kepala Cabang Semarang
Cabang Semarang
30-06-2006
7.
Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan
Cabang Padaleunyi-Citarum
Cabang Padaleunyi-Citarum
04-12-2002
Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Corporate Secretary
PENGEMBANGAN KOMPETENSI CORPORATE SECRETARY
No.
Materi Seminar/Workshop
Penyelenggara
Tanggal & Tempat Pelaksanaan
1.
Workshop Finalisasi Visi, Misi dan Tata
Nilai Perusahaan
Jasa Marga Development Center
Kamis, 31 Januari 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat
Jasa Marga
2.
Seminar on GSA (Governance Self
Assessment) and SOP Design
Charles Bonar Sirait
Kamis-Jum'at, 07-08 Maret 2013, Class Room JMDC
Kantor Pusat
Jasa Marga
3.
14th REAAA (Road Engineering
Association of Asia and Australasia)
Conference 2013
Himpunan Pengembangan Jalan
Indonesia (HPJI)
Selasa-Kamis, 26-28 Maret 2013, Traders Hotel Malaysia
4.
Sosialisasi Komunikasi dan Informasi
pada Kondisi Kritis
Asia Anti Fraud
Jum'at, 20 September 2013, Patra Jasa Resort Bali
5.
Pelatihan Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan (SPIP) level I-II dan Sharing
Leadership
Jasa Marga Development Center
Senin-Selasa, 9-10 Desember 2013, Class Room JMDC
Kantor Pusat Jasa Marga
Profil Corporate Secretary
David Wijayatno
•
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menjabat sebagai Corporate Secretary
berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September 2012.
•
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil S1 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1986.
•
Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek
Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
(2010-2012) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (2006-2008)
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
224
Identitas Perseroan
Unit Internal Audit
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit
Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan
Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit
merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan
dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional,
seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai
obyektif, dan independen.
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam
pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan
melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem
perundang-undangan.
pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata
kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan.
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Profil Head of Internal Audit
Djoko Dwijono
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
•
Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Head of Internal Audit
sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus
Daftar Istilah
2008.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
•
Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986
dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun 1994.
•
Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi
Pengembangan Usaha Lain (2006-2008), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem
Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999-2006).
•
Usia per 31 Desember 2013 adalah 54 tahun.
Kualifikasi Unit Internal Audit
DJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013
berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki
kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA).
Unit Internal Audit
Jumlah
Head of Internal Audit
Auditor
Sekretariat
Total
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
1
10
6
17
225
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit
Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal
41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero)
Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang
Tbk.
lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
Struktur Organisasi Internal audit
HEAD OF INTERNAL AUDIT
GROUP OF
AUDITORS
DEPARTEMEN
PROGRAM PLANNING
AND CONTROLLING
DEPARTEMEN
INTERNAL MANAGEMENT
SEKSI
PROGRAM CONTROLLING
SEKSI
INTERNAL ADMINISTRATION
SEKSI
AUDIT RESULTS
Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit
pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan
Internal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang
berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu:
Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP
1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal
Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management
2. Pengembangan kompetensi secara internal.
serta Group of Auditors.
Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan
Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Internal
melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang
Audit dan Sertifikasi Profesi Audit
berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh
Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan
Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya.
kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program
Pelatihan Audit selama tahun 2013
Nama Pelatihan
Penyelenggara
Jumlah Peserta
Pelatihan Sertifikasi QIA
YPIA
4 orang
Seminar & Musyawarah FK SPI
FK SPI BUMN
6 orang
Seminar Nasional Internal Audit
YPIA/PAII
11 orang
Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif
YPIA
11 orang
Seminar Penundaan Transaksi Bisnis
Media BUMN
2 orang
Workshop Audit Anti Korupsi
BUMN Track
2 orang
Workshop Gratifikasi
KPK
2 orang
Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM
BPK
2 orang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
226
Identitas Perseroan
Pedoman Kerja Internal Audit
kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan
Profil Perseroan
Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit
yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan
berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual
kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
Transformasi
Jasa Marga
Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan
Ikhtisar 2013
menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning
Laporan
Manajemen
(Perencanaan Audit Berbasis Risiko).
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan
Pengembangan
Proyek Baru
28 Maret 2013. Selain sebagai pedoman kerja, Piagam
Pengelolaan
Human Capital
dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar
memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif.
5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam
bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok
ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut
berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal
Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan
diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya.
6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi
profesional yang dimilikinya.
7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya
Tata Kelola
Perusahaan
keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi
Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan
8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui
dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga
terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam
agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit.
pelaksanakan tugasnya.
9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan
mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit
perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan
Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1
Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi
Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28
Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan
Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan
yang berlaku.
yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya.
10.Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang
diketahuinya.
11.Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan
kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan
tugasnya.
Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit
Internal memuat:
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
1. Definisi Audit Internal.
Internal Audit berperan memastikan dan memberikan
2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit.
konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen
3. Peran dan Fungsi Internal Audit.
sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan
4. Wewenang Internal Audit.
memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga.
5. Kode Etik Auditor Internal Audit.
6. Persyaratan Auditor Internal Audit.
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal
7. Pertanggungjawaban Internal Audit.
Audit Charter meliputi:
8. Larangan Perangkapan Tugas.
1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit
Kode Etik Auditor Internal
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem
Tahunan.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi
Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum,
Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum
Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen
Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
di dalam Internal Audit Charter, yaitu:
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran,
sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan
objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas
dan memenuhi tanggung jawab profesinya.
2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap
organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani.
3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam
tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan
profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatankegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
227
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan
rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi
sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka
referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil
melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision),
audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada
pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam
Komite Audit.
mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak
Perusahaan.
Kegiatan Pendukung Audit Lainnya
Selain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan
Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Tahun 2013
manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit
1. Audit Rutin/Audit Operasional
Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT,
Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun
Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field
2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013
work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit
Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek
di-manage dengan Audit Management System/AMS.
Audit.
Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit
Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat,
Kinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key
Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan
Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat
Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit
diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk
dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan.
kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi.
Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah:
2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
•
Efiensi biaya Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
•
Permintaan Audit dari Manajemen
dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari
•
Ketepatan waktu pembuatan laporan akhir
Manajemen untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap
•
Pelaksanaan Rekomendasi yang ditindaklanjuti
permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh Manajemen
•
Ketepatan waktu penyelesaian Risk Base Internal Audit untuk dilakukan evaluasi.
Planning
Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit
•
Pelaksanaan Rencana Audit
•
Pencapaian Program Kerja Unit
dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan
Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing.
Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi
telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol
3. Audit pada Anak Perusahaan
melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk
Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas
melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada
permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah
setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama.
ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan
dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara
Sistem Pengendalian Internal
para pemegang saham.
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa
Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit
Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan
Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata
Permintaan dari Anak Perusahaan.
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
BadanUsaha Milik Negara Pasal 26.
Hasil Audit Unit Internal Audit
Audit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan
Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good
Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Manajemen Risiko, dan
Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem
proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi
Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu
dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan,
dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO
operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan
(Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision)
kegiatan lainnya).
Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO
Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit
mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen
disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya
Pengendalian Internal.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
228
Identitas Perseroan
Tiga kategori objectives dimaksud adalah:
Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain
Profil Perseroan
1. Sasaran Operasional
adalah:
• Kesamaan pemahaman mengenai tujuan (objective)
Transformasi
Jasa Marga
Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan
operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai
Ikhtisar 2013
kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset
Laporan
Manajemen
Perseroan.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
2. Sasaran Pelaporan
Tata Kelola
Perusahaan
maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga.
Review atas Efektifitas Sistem Pengendalian Internal
finansial.
Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian
Internal Perusahaan (SPIP) Tahun 2013
3. Sasaran Kepatuhan
Unit Kerja
Level
Jabatan
Jumlah
Peserta
II, III, IV
92
Bemera
V-VII
50
Jagorawi
V-VII
40
Surabaya Gempol
V-VII
48
V
22
Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturanaturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Perusahaan.
• Perseroan dapat lebih memastikan bahwa SPIP telah
perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan
dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal
Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian
Internal yang efektif adalah:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Kantor Pusat
Divisi Operation Management
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites)
4. Informasi dan Komunikasi
Perusahaan (SPIP)
Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian
(Information & Communication)
5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)
dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives)
dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan
Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP
analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian
Sejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang
dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk
telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus
komponen-komponen yang memerlukannya.
melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip
Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit
Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur
Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui
keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional
program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama
Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan,
Jasa Marga Development Centre (JMDC).
serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
229
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laporan Manajemen Risiko
Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri
jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem
Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan
manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing
pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi
Perseroan.
selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka
penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak
Perjalanan Pengelolaan Risiko Jasa Marga
langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya.
Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem
Manajemen Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/
risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap
KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya,
kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha
dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009,
dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan
Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah
dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi
pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru
untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang
yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM).
mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2
(dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional,
Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan
investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta
manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan
bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP 2013-2017
Sistem Manajemen Risiko sebagai berikut:
Roadmap Pengembangan Sistem Manajemen Risiko Jasa Marga
2016 - 2017
Sasaran RJPP
Hasil
Risk
Maturity
Level
gap
11
Prinsip Prinsip ISO
31000:
2009
Semua
keputusan
strategis
mempertimbang
kan
hasil analisa
risiko
Perusahaan
terhindar dari
Risiko Kerugian
road map 2007 - 2011
2014-2015
2012-2013
Persiapan
Integrasi dengan
Proses Lainnya
persiapan integrasi
1. Sosialisasi dan Workshop
Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko
untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP
3.Manajemen Risiko terintegrasi
dalam Perencanaan Strategis
(RJPP/ RKAP)
4. Risk Base Audit
5. Pengembangan Risk Maturity
Model
6. Desain Penerapan sistem
Data base Manajemen risiko
yang sistimatis dan terstruktur
dengan aplikasi secara online
7. Desain Penyusunan Profil Risiko
Perusahaan terintegrasi.
8. Penyusunan Risk Appetite dan
Tolerance
9. Monitoring Tindak lindung dan
Evaluasi kejadian Risiko
integrasi dengan
perencanan
strategis
1. Sosialisasi dan Workshop
Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk
BOD/ BOC
3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan
Lap. Tindak Lindung 2014 secara
on line
4. Draft Pedoman Perencanaan
Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis
Manajemen Risiko
5. Integrasi Sasaran Manajemen
Risiko dengan KPI
6. Pengukuran Risk Maturity
7. Uji Coba Laporan Perusahaan
teritegrasi dengan Manajemen
Risiko
proses manajemen transformasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
risk culture
1. Review dan pengembangan
sistem manajemen risiko
2. Manajemen Risiko
terintegrasi :
• RJPP
• RKAP
• Keputusan strategis lainnya
• Laporan Kinerja Perusahaan
3. Terbentuknya perilaku
sadar risiko
4. Pengukuran Risk Maturity
230
Identitas Perseroan
Kebijakan Manajemen Risiko
luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian
Profil Perseroan
Penerapan ISO 31000 : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan
pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta
Transformasi
Jasa Marga
berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 129.2/
memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara
KPTS/2010 tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual
sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional.
Ikhtisar 2013
Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)
Laporan
Manajemen
Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen
Ditandatanganinya Kebijakan Manajemen Risiko oleh
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka
semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan
Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan
kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko
Manual Manajemen Risiko sebagai wujud komitmen untuk
dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran
penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara
Perseroan.
Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga
Tata Kelola Manajemen Risiko di Jasa Marga adalah sebagai
adalah:
berikut:
1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari
1. Dewan Komisaris.
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor
2.Direksi.
eksternal yang mengandung risiko.
3. Komite Investasi dan Risiko Usaha.
2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian
berbahaya yang mungkin terjadi.
3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang
ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut.
4. Komite Manajemen Risiko, yang diketuai oleh Direktur
Keuangan.
5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator
6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP).
7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit).
Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko
Perseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di
semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola
Manajemen Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan
dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan
manajemen risiko.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan
assessment).
9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit
kerja).
231
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO JASA MARGA
KOMITE INVESTASI
DAN RISIKO USAHA
DEWAN
KOMISARIS
INTERNAL
AUDIT
KOMITE MANAJEMEN
RISIKO
DIREKSI
CORPORATE
SECRETARY
PROYEK
ANAK PERUSAHAAN
DIVISI
CABANG
BIRO
DIVISI RISK &
QUALITY MANAGEMENT
RISK OFFICER
RISK OFFICER
RISK OFFICER
RISK OFFICER
RISK OFFICER
RISK OFFICER
RISK ASSESOR
RISK ASSESOR
RISK ASSESOR
RISK ASSESOR
RISK ASSESOR
RISK ASSESOR
TIM EPRP
Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.*
Komite Manajemen Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality
Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business
Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting.
*Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha
*Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga
Kerangka Kerja Manajemen Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan
dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan.
Skema Kerangka Kerja Manajemen Risiko Jasa Marga
Mandat & Komitmen
Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko:
1.Pemahaman organisasi dan konteksnya
2. Kebijakan Manajemen Risiko
3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan
4. Penanggung Risiko
5. Sumber Daya
6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan
Komunikasi
Perbaikan Secara
Berkelanjutan
Persiapan
Manajemen Risiko
Monitoring &
Peninjauan Ulang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
232
Identitas Perseroan
Kerangka Kerja Manajemen Risiko mendorong terlaksananya
Risiko Perseroan dan Pengelolaannya
Profil Perseroan
Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan
Sejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk
Transformasi
Jasa Marga
penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan
mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan
organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka
Ikhtisar 2013
efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu
Kerja Manajemen Risiko pada dasarnya merupakan suatu
korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen
Laporan
Manajemen
sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk
risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan
program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan.
integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen
Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka
Perseroan yang lainnya.
program-program yang dikerjakan pada tahun 2013
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian
Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko,
target dan keberlangsungan Perseroan.
Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain:
Tata Kelola
Perusahaan
a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR).
Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan,
b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR).
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk
c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung
tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana
(PK/PR/03-BMMR).
Janga Panjang Perusahaan (RJPP) 2013-2017, yang dibagi
d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan
menjadi 4 (empat) bidang.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
(PK/PR/04-BMMR).
e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR).
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko
f ) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR).
yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun
berdasarkan bobot dari masing-masing risiko.
A.Risiko Bidang Pengembangan
Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang PENGEMBANGAN
No.
Risiko
Tindak Lindung
1.
Risiko waktu penyelesaian
pengadaan tanah melebihi
rencana.
1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN,
TPT, P2T, Pemda.
2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.
3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.
2.
Risiko waktu penyelesaian
konstruksi melebihi rencana.
1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.
2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.
3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
233
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
B. Risiko Bidang Operasional
yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di
Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu
RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko
mendapat perhatian antara lain:
Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Operasional
No.
Risiko
Tindak Lindung
1.
Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian
pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol
untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang
tol kurang optimal.
1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol.
2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME).
2.
Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak
teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi
jalan dan jembatan.
Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin
setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun.
3.
Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor,
yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/
sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya
kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol
Cipularang.
1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang.
4.
Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan
kendaraan pengguna jalan tol.
1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek.
2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong.
3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM 127+500 – KM
136+000).
4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM 136+000 – KM
143+000).
5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM 27+500 –
KM 37+000) dan Jalur B (KM 27+500 – KM 37+000).
5.
Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu
keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol.
1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT.
2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan
pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT.
2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall,
untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile.
3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu
instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll).
C.Risiko Bidang Keuangan
berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara
Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat
RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang
perhatian antara lain:
Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang Keuangan
No.
Risiko
Tindak Lindung
1.
Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu
ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1
(satu) bulan ke depan tidak terpenuhi.
1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil
Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening
Kantor Pusat
2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO)
Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari
kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan
benar.
3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan
batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo.
2.
Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu
ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan
usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi.
1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan
jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat.
2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal
pembayaran rencana kebutuhan dana investasi.
3.
Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu
kehilangan pokok simpanan deposito.
1. Melakukan analisa kesehatan bank.
2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum
Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan
(BPP) secara berkesinambungan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
234
Identitas Perseroan
D.Risiko Bidang SDM dan Lainnya
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
Profil Perseroan
Setelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa
yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Profil Risiko Perseroan Tahun 2013 Bidang SDM
No.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun
dini yang menarik.
2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja.
2.
Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti
tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak
terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hakhak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan
Perseroan.
1. Membuat format laporan untuk analisis.
2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll.
3.
Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan,
yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama
jabatan struktural masih belum terpenuhi.
1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan
komferhensif.
2. Menyusun sistem manajemen karir.
Pengelolaan
Human Capital
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Tindak Lindung
Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu
risiko jumlah karyawan tidak mencapai target
rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan
(Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio
produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan)
sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang
jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7.
Pengembangan
Proyek Baru
Tata Kelola
Perusahaan
Risiko
1.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Implementasi Program Kerja Manajemen
Risiko Tahun 2013
bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi
maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar
sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat
1.Integrasi Manajemen Risiko ke dalam Keseluruhan
RPR program terlebih dahulu.
Proses Bisnis Perseroan
a. Penyusunan RJPP 2013-2017 Bebasis Manajemen
Risiko
d. Penyusunan RKAP 2014 Berbasis Manajemen Risiko
Program penyusunan RJPP 2013-2017 merupakan
Program ini merupakan program rutin tahunan seiring
penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur
program review atas RJPP 2010-2014. Hal ini seiring
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan
dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam
Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR.
penyusunan RJPP 2013-2017, Jasa Marga melakukan
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko
penyusunan RJPP 2013-2017 berbasis Manajemen
dilakukan tahapan sebagai berikut:
Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut:
i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register
i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP
RKAP 2014.
2013-2017.
ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP 2014.
ii. Asesmen risiko RJPP 2013-2017.
iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan
iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP 2013-2017.
RKAP 2014.
iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun 2014.
b. Penyusunan Profil Risiko Tahun 2013
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen
Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah
risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan
penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan.
penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun
Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan
Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP
operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan
2013 di Triwulan IV tahun 2012. Proses penyusunan profil
telah disusun rencana tindak lindungnya.
risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko
Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR.
e. Pelaksanaan dan Monitoring Tindak Lindung Risiko
Tahun 2013
c. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko Program
Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam
Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana
Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai
Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan
dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung
Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/
No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
235
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring
2.Sosialisasi, Sharing, Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen
Risiko
pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya.
Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan
Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir
Manajemen risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap
i. Pelaksanaan tindak lindung.
unit kerja, melakukan seminar dan sharing Manajemen risiko.
1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari
Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan
a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance
Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah
Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar
disahkan oleh Direksi.
serta seritifikasi Manajemen Risiko bagi para karyawan
2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka
tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan
setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan
melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan
menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko.
bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko
ii. Monitoring Pengelolaan Risiko.
misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS).
1) Pelaksanaan monitoring meliputi:
a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang
dilaksanakan sehari-hari.
Pelaksanaan Pelatihan, Seminar dan Sertifikasi
Manajemen Risiko tahun 2013
b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis)
No.
Jenis Pelatihan/Seminar
Peserta
yang dilaksanakan secara berkala.
c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal
1.
Pelatihan dan sertifikasi
Corporate Risk Governance.
Peserta pelatihan sebanyak
22 orang.
Kepala Divisi/Biro
dan Tim Evaluasi
Pengelolaan Risiko
Perusahaan (EPRP)
2.
Workshop Risk Officer dan
Risk Assessor (Risk Based
Budgeting) sebanyak 41
orang
Unit Kantor Cabang,
Kantor Pusat, dan
Proyek.
yang dilaksanakan secara periodik.
d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan
dengan Pengelolaan Risiko.
2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis
harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak
lindung ke Direksi melalui Biro Manajemen Mutu dan
Risiko.
iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi
b.Studi Banding Manajemen Risiko
atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan
Jasa Marga melakukan studi banding terhadap
mendokumentasikannya.
perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut
dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang
diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies
(CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk
realisasi pelaksanaan Tindak Lindung
Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman
110
dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di
bidang Manajemen Risiko di Indonesia, terutama untuk
100
% Realisasi
saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka
dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari
90
narasumber dan diskusi antar/dengan peserta.
80
Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun 2013
70
60
1. Manajemen Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan
(Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di
2008
2009
2010
2011
2012
United Tractor
2013
Realisasi
100
94
92
88
89
88
2. Enterprise Risk Management and its integration di
Target
100
70
85
85
80
80
PT Askes
3. Pembuatan Aplikasi Manajemen Risiko Berbasis Web
Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit
Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi
Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi
sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
236
• Mendapatkan data atas gap dan gambaran
Identitas Perseroan
pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai
Profil Perseroan
media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan
Transformasi
Jasa Marga
administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR,
monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan
• Mendapatkan Rekomendasi (Strength dan Opportunity
Ikhtisar 2013
risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base
for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan
Laporan
Manajemen
dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan
arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi
cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
manajemen risiko ke depan.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Marga.
4. Pengukuran Efektifitas Implementasi Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa
Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas
Risiko
implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali
Untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko efektif
dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas
dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga
pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko
Tata Kelola
Perusahaan
telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk
dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
independen. Program ini merupakan pengukuran
Pengelolaan
Human Capital
Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan
efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka
untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas
memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen
manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima)
risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan
tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan
tujuan sebagai berikut:
dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pengukuran.
MODEL PENGUKURAN MATURITAS MANAJEMEN RISIKO
TINGKATAN
AWAL (INITIAL)
LEVEL 1
PEMULA (BEGINNER)
LEVEL 2
KOMPETEN (CAPABLE)
LEVEL 3
MAHIR (PROFICIENT)
LEVEL 4
PEMIMPIN (LEADER)
LEVEL 5
ATRIBUT
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO (RISK MANGEMENT PRINCIPLES)
PROSES (PROCESS)
APLIKASI (APPLICATION)
PENGALAMAN (APPLICATION)
BUDAYA (CULTURE)
Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan
4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero)
Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013:
Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya
1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah
mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen
terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap
risiko.
2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk
risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan
dengan sumber daya yang tidak mencukupi.
5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT
masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran
Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai
dari pengalaman, dan masih menggunakan
role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko
Pendekatan yang umum.
3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman
Manajemen Risiko yang cukup memadai.
secara konsisten di seluruh organisasi.
6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap
prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip
manajemen risiko telah mulai diterapkan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
237
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga berdasarkan atribut
Karakter
Nilai
Maturity Level
Budaya
3,20
Kompeten
Level 3
Proses
3,00
Kompeten
Level 3
Pengalaman
3,00
Kompeten
Level 3
Aplikasi
3,00
Kompeten
Level 3
Kepemimpinan
3,00
Kompeten
Level 3
Prinsip
3,50
Kompeten
Level 3
Tingkat Maturitas
3,12
Kompeten
Level 3
Profil VP Risk and Quality Management
Satria Ganefanto
• Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menjabat sebagai VP Risk and Quality Management
berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari 2013.
• Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun
1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2006.
• Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Pelaksanaan
Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2010-2011) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan
Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol (2009-2010).
• Usia per 31 Desember 2013 adalah 50 tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
238
Identitas Perseroan
Perkara Penting yang Dihadapi
perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan
perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi
dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan
menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan
Ikhtisar 2013
Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan
melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun
Industrial, dan Perkara Lain-Lain.
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan
ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak
Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga
tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh
berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan
Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil
atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa
maupun imateriil.
dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan.
Berdasarkan estimasi Manajemen untuk menyelesaikan
Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga
perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan
terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan
dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp 7.140.168.600,-
Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun
pada RKAP tahun 2013.
sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan
Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
sebagai berikut:
Perkara Tanah
KASUS RAHMAN ISA
Perkara No.:
558/Pdt/2012/PT. Bdg
Lembaga:
Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak:
Pembanding dahulu Penggugat:
Rahman Isa
Terbanding I dahulu Tergugat I:
Terbanding II dahulu Tergugat II:
Terbanding III dahulu Tergugat III:
Terbanding IV dahulu Tergugat IV:
Terbanding V dahulu Tergugat V:
Terbanding VI dahulu Tergugat VI:
Terbanding VII dahulu Tergugat VII:
Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII:
Terbanding IX dahulu Tergugat IX:
Terbanding X dahulu Tergugat X:
Terbanding XI dahulu Tergugat XI:
Terbanding XII dahulu Tergugat XII:
Jasa Marga
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan
Umum
Roekiyono
Affandie
H. Aep
Walikota Bekasi
Kepala Kantor Pertanahan Bekasi
Camat Bekasi Selatan
Camat pondok Gede
Lurah Jakamulya Kecamatan Bekasi Selatan
Lurah Jatibening
PT Pelangi Buana Utama
Nilai Gugatan:
Rp 23.100.000.000,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah)
Pokok Perkara:
Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 30.130 m2 terletak di Jalan Tol JakartaCikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening).
Status Perkara:
Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember 2012. Inti putusannya adalah
permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013).
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
239
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KASUS ACINTYA ANGGITA DEWI
Perkara No.:
1116 K/ Pdt/ 2011
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Penggugat:
Acintya Anggita Dewi
Tergugat I:
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Tergugat II:
Jasa Marga
Tergugat III:
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan
Tergugat IV:
Walikota Jakarta Selatan
Tergugat V:
Hidayat Nur Utomo
Tergugat VI:
Tjoeng Andi Anthony
Tergugat VII:
Poltak Hasudungan Malauw
Nilai Gugatan:
Rp 90.625.600.000,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas 11.300 m² di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan
Kasasi dari Acintya Anggita Devi.
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap
Tidak berpengaruh.
Perseroan:
KASUS ONIH BINTI RIDI
Perkara No.:
Lembaga:
Para Pihak:
Nilai Gugatan:
Pokok Perkara:
Status Perkara:
Upaya Manajemen:
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
205/Pdt.G/2012/Jkt.Sel
Mahkamah Agung
Penggugat:
Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi
Tergugat:
Jasa Marga
Rp 13.892.624.000,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat
ribu rupiah).
Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 9.164 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding.
Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18
Oktober 2013.
Tidak berpengaruh.
KASUS SRI SUPARTINI
Perkara No.:
490 PK.Pdt/2007
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Penggugat:
Sri Supartini Cs.
Tergugat I:
Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang
Tergugat II:
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)
Tergugat III:
Jasa Marga
Nilai Gugatan:
Rp 20.140.000.000,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah)
Pokok Perkara:
Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 65.600 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara:
Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli 2008. Inti putusannya adalah
permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen:
Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan
gugatan perlawanan.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
240
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
KASUS AMSIR BIN SINAN
Perkara No.:
29PK/PDT/2011
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Penggugat:
M. Amsir Bin Sinan Cs.
Tergugat I:
Jasa Marga
Tergugat II:
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Tergugat III:
Kepala Desa Pondok Ranji
Tergugat IV:
Sekretaris Desa Pondok Ranji
Tergugat V:
Camat Ciputat
Tergugat VI:
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang
Tergugat VII:
Kantor Pajak Tangerang
Tergugat VIII:
Bupati Tangerang
Tergugat IX:
PT Jaya Realestate
Tergugat X:
PT Sinar Hidayat Utama
Tergugat XI:
Tuan Insan Hartiwo
Nilai Gugatan:
Rp 25.020.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas 14.380 m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas
Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei 2013. Inti putusannya
adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak.
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak Berpengaruh
KASUS DIMYATI
Perkara No.:
No. 605/PDT/2012/PT.Bdg
Lembaga:
Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak:
Pembanding semula Penggugat:
Dimyati Bin Syairih
Terbanding I semula Tergugat:
Affandie
Terbanding II semula Turut Tergugat I:
Roekiyono
Terbanding III semula Turut Tergugat II:
Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq.
Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek
Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir
Seksi I
Terbanding IV semula Turut Tergugat III:
Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq.
Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi
Nilai Gugatan:
Rp 27.074.800.000,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 21.080 m2 yang digunakan untuk Simpang Susun
Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari 2013. Inti putusannya adalah
permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima.
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
241
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
SABAR HUTAURUK
Perkara No.:
66/Pdt.G/2013/PN.Bgr
Lembaga:
Pengadilan Negeri Bogor
Para Pihak:
Penggugat:
Sabar Hutauruk
Tergugat I:
Acintya Anggita Devi
Tergugat II:
Jasa Marga
Tergugat III:
Bina Marga
Tergugat IV:
P2T Jakarta Selatan
Tergugat V:
Hidayat Nur Utomo
Tergugat VI:
Tjoeng Andy Anthony
Tergugat VII:
Bidang Poltak Hasudungan Malauw
Tergugat VIII:
H. Abdullah Jufri
Turut Tergugat I:
Kantor Pertanahan Jakarta Selatan
Turut Tergugat II:
John Leonard Waworuntu
Nilai Gugatan:
Rp 87.096.300.000,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara:
Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad
Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk.
Status Perkara:
Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor.
Upaya Manajemen:
Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan
untuk menangani perkara.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS MUSTAFA RAHMAN
Perkara No.:
1173 K/PDT/2012
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Tergugat I
Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen
Pekerjaan Umum)
Tergugat II:
Walikota Jakarta Timur
Tergugat III:
Jasa Marga
Penggugat:
Mustafa Rahman
Nilai Gugatan:
Rp 17.775.000.000,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 6.670 m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober 2013. Inti putusannya adalah permohonan
Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak.
Upaya Manajemen:
Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12
Desember 2013.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak Berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
242
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
KASUS BENUA CHANDRA
Perkara No.:
No. 704 K/Pdt/2007
Lembaga:
Mahkamah Agung RI
Para Pihak:
Penggugat
Benua Chandra
Tergugat I:
Jasa Marga
Tergugat II:
Direktorat Jenderal Bina Marga
Tergugat III:
Direktorat Pembinaan Jalan Kota
Tergugat IV:
Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Tergugat V:
Kepala Dinas Jalan dan Jembatan
Tergugat VI:
Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Tergugat VII:
Direktur PT Perkebunan Nusantara II
Tergugat VIII:
Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional
Propinsi Sumatera Utara
Tergugat IX
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
Tergugat X
Direktur PT Kawasan Industri Medan
Tergugat XI
Bupati Kabupaten Deli Serdang
Tergugat XII
Camat Kecamatan Percut Sei Tuan
Tergugat XIII
Kepala Desa Saentis
Tergugat XIV
Tansri Chandra
Tergugat XV
Nazaruddin
Tergugat XVI
Liberti Manurung
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Nilai Gugatan:
Rp 12.882.400.000,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta
empat ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 3.603 m2 yang terkena Kantor
dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September 2007. Inti
putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga.
Upaya Manajemen:
Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk
Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.
Pengaruh Perkara terhadap
Perseroan:
Tidak Berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
243
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus Korporasi
KASUS TIRTOBUMI II
Perkara No.:
180/PDT/2013/PT.DKI
Lembaga:
Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak:
Penggugat:
PT Tirtobumi
Tergugat:
Jasa Marga
Turut Tergugat:
Menteri Pekerjaan Umum
Nilai Gugatan:
Rp 1.247.567.000.000,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh
juta rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak
melaksanakan Putusan BANI.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli 2013. Inti putusannya mengabulkan
permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum.
Upaya Manajemen:
Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat.
Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan
selanjutnya.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1)
Perkara No.:
240 K/Pdt/2011
Lembaga:
Mahkamah Agung
Para Pihak:
Dalam konpensi:
Pemohon Kasasi I:
Jasa Marga
Termohon Kasasi I:
PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Dalam gugatan rekonpensi:
Pemohon Kasasi II:
PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Termohon Kasasi II:
Jasa Marga
Nilai Gugatan:
a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp 583.053.000.000,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh
tiga juta rupiah).
b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp 4.827.233.000.000,00 (empat triliun delapan ratus dua
puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas
Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober 2002.
Status Perkara:
Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli 2012. Inti putusannya adalah permohonan
Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen:
Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober 2013.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
244
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Kasus Hubungan Industrial
KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG
Perkara No.:
116/G/2013/
PHI/PN.Bdg
Lembaga:
Pengadilan Hubungan Industrial Bandung
Para Pihak:
Penggugat 1:
Cecep Cahyadi, A.Md
Penggugat 2:
Teuku Fadil, BE
Penggugat 3:
Iwan Hitapermana
Penggugat 4:
Nursamsu
Penggugat 5:
Tommy Afief Noor
Penggugat 6:
Dasep Mahmudin
Penggugat 7:
Diki Syarif Bachtiar
Penggugat 8:
Iif Faidullah
Penggugat 9:
Ina Mardiah
Penggugat 10:
Arif Rakhman Hakim
Penggugat 11:
Eko Sukmana Purabaya
Penggugat 12:
A. A. Riswanto
Penggugat 13:
Deden Gumilar
Penggugat 14:
Agus Setiawan
Tergugat:
Jasa Marga
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Nilai Gugatan:
Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp 503.011.056,00 (lima ratus tiga juta
sebelas ribu lima puluh enam rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial
Bandung.
Status Perkara:
Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Upaya Manajemen:
Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
245
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus Lain-Lain
KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2
Perkara No.:
132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim
Lembaga:
Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak:
Penggugat:
Budiyanto Sutanto
Tergugat:
Jasa Marga
Nilai Gugatan:
Rp 10.450.218.000,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu
rupiah)
Pokok Perkara:
Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang
Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria)
meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan
bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember 2011.
Status Perkara:
Perkara telah diputus tanggal 13 Juni 2013. Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto
ditolak.
Upaya Manajemen:
Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS THAMRIN TANJUNG
Perkara No.:
51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim
Lembaga:
Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak:
Penggugat:
Ir. Thamrin Tanjung
Tergugat I:
PT Hutama Karya (HK)
Tergugat II:
Jasa Marga
Tergugat III:
Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum
Turut Tergugat:
Kejaksaan Agung RI
Nilai Gugatan:
Rp 472.830.000.000,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah).
Pokok Perkara:
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga,
Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S
berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001.
Status Perkara:
Perkara telah diputus tanggal 30 September 2013. Inti putusannya adalah gugatan Thamrin
Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding.
Upaya Manajemen:
Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya
penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
246
Identitas Perseroan
Perkara di Anak Perusahaan
Profil Perseroan
Sepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan.
Perkara di Anak Perusahaan per 31 Desember 2013
No.
Nama Anak Perusahaan
Ada/Tidak ada
Perkara
Nilai Gugatan
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
1.
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
(Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road)
Tidak Ada
Tidak Ada
Pengembangan
Proyek Baru
2.
Tidak Ada
Tidak Ada
Pengelolaan
Human Capital
PT Marga Lingkar Jakarta
(Jalan Tol JORR W2 Utara)
3.
PT Marga Sarana Jabar
(Jalan Tol Bogor Outer Ring Road)
Tidak Ada
Tidak Ada
Tata Kelola
Perusahaan
4.
PT Marga Kunciran Cengkareng
(Jalan Tol Cengkareng-Kunciran)
Tidak Ada
Tidak Ada
5.
PT Marga Trans Nusantara
(Jalan Tol Kunciran-Serpong)
Tidak Ada
Tidak Ada
6.
PT Marga Trans Jateng
(Jalan Tol Semarang-Solo)
Tidak Ada
Tidak Ada
7.
PT Marga Nujyasumo Agung
(Jalan Tol Surabaya-Mojokerto)
Tidak Ada
Tidak Ada
8.
PT Trans Marga Jatim Pasuruan
(Jalan Tol Gempol-Pasuruan)
Tidak Ada
Tidak Ada
9.
PT Jasamarga Bali Tol
(Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa)
Tidak Ada
Tidak Ada
10.
PT Marga Bumi Adhika Raya
(Jalan Tol Gempol-Pandaan)
Tidak Ada
Tidak Ada
11.
PT Sarana Marga Utama
Tidak Ada
Tidak Ada
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Perkara yang Dihadapi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Selama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
Informasi tentang Sanksi Adminsitratif
Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada
Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
247
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kode Etik dan Budaya
Perusahaan
Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG
yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran
Manajemen dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17
Etika dan budaya merupakan landasan
Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat
bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai
dari orang-orang di dalamnya. Dalam
dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan
mengelola GCG, maka penerapan GCG
segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman
tidak dapat dipisahkan dari menjalankan
Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja
bisnis yang beretika dan membentuk
senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan
kesadaran Perseroan dan karyawan yang
meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya.
memiliki kepekaan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat agar tidak terjadi
Pokok-pokok Kode Etik
benturan kepentingan dan benturan
Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit
kepada peraturan perundangan yang ada.
sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga.
Kode Etik
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku
Dalam pengembangan GCG, Jasa Marga
(Code of Conduct) adalah:
telah merumuskan berbagai kebijakan
PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
yang menyangkut etika perusahaan. Jasa
Marga mengupayakan penerapan standar
etika terbaik dalam menjalankan segenap
PRINSIP GCG
Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran
aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi,
Misi, dan budaya yang dimiliki melalui
implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja.
1.
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa
2.
3.
hubungan yang baik dengan pemangku
kepentingan dan peningkatan nilai
4.
Pemegang Saham dalam jangka panjang
hanya dapat dicapai melalui integritas
bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan
5.
sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha
dan Etika Kerja.
Pedoman Perilaku
Perseroan telah mempunyai standar kode
etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman
Perilaku sejak tahun 2010. Pedoman Perilaku
tersebut disusun untuk melaksanakan
pengelolaan perusahaan yang baik dan benar
sehingga diperlukan suatu pedoman yang
bertujuan untuk membentuk dan mengatur
6.
kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai
penerapan GCG yang konsisten sebagai
budaya Perseroan yang memaksimalkan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya
Visi dan Misi Perseroan.
Dengan semangat perubahan, telah
dilakukan revisi terhadap buku Pedoman
7.
ETIKA BISNIS
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang
Undangan
Penanganan Gratifikasi
Kepedulian Terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Pemberian Kesempatan yang Sama kepada
Karyawan untuk Mendapatkan Pekerjaan,
Promosi dan Pemberhentian Kerja
Standar Etika dalam Berhubungan dengan
Stakeholders:
a. Hubungan dengan Insan Jasa Marga
b. Hubungan dengan Pemerintah
c. Hubungan dengan Pemegang Saham
d. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol
dan Pelanggan Lainnya
e. Hubungan dengan Mitra Usaha
f.
Hubungan dengan Pesaing
g. Hubungan dengan Kreditur/Investor
h. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktor
i.
Hubungan dengan Masyarakat dan
Lingkungan Sekitar
j.
Hubungan dengan Media Massa
k. Hubungan dengan Anak Perusahaan
Standar Etika Jajaran Manajemen dan
Karyawan
a. Perilaku Sebagai Atasan terhadap
Bawahan
b. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap
Atasan
c. Perilaku Sebagai Rekan Kerja
Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual
Property Rights)
ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU
INSAN JASA MARGA
1. Komitmen Insan Jasa Marga
2. Menjaga Nama Baik
Perseroan
3. Menjaga Hubungan Baik
antar Insan Jasa Marga
4. Menjaga Kerahasiaan
Perusahaan
5. Menjaga dan Menggunakan
Aset Perseroan
6. Menjaga Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan
Kerja
7. Perilaku Asusila, Narkotika,
Obat Terlarang, Perjudian
dan Merokok
8. Melakukan Pencatatan
Data Perusahaan dan
Penyusunan Laporan
9. Menghindari Terjadinya
Konflik Kepentingan Pribadi
(Insider Trading)
10. Penanganan Gratifikasi
11. Tidak Memanfaatkan Posisi
untuk Kepentingan Pribadi
(Benturan Kepentingan)
12. Aktivitas Politik
Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen
penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan
komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
248
Identitas Perseroan
Sosialisasi dan Upaya Penegakan Pedoman Perilaku
Profil Perseroan
Pedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki
Transformasi
Jasa Marga
Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang
pelaksanaan etika bisnis.
Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga.
2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat
waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan.
3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis
Perseroan.
Tata Kelola
Perusahaan
4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan.
7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi.
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
budaya perusahaan
pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi
bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar,
Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan (Corporate
serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai
Culture) yang Dimiliki Perseroan
Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap,
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil
Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi
dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan
landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para
yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui
stakeholders.
intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem
dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa
Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga
dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01
menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh
Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
Pokok-pokok Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang
Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal
lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan.
dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan
J
S
M
R
JUJUR
Jasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan
kepentingan.
SIGAP
Jasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif
serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNI
Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
RESPEK
Jasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.
Sosialisasi Tata Niliai Budaya Perusahaan
Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan
Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal
Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat
strategis di Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
249
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH
KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN
(MSOP/ESOP)
Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam Proses Privatisasi
Program MSOP/ESOP Jasa Marga
Sekretaris Direksi Perseroan yang tercatat dalam Administrasi
Di Jasa Marga tidak terdapat program MSOP/ESOP, namun
Perseroan memiliki Program Penjatahan Saham Karyawan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk., peserta program ESA adalah
Karyawan Tetap, Direksi, Dewan Komisaris yang bukan Komisaris
Independen, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan, dan Staf
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Perseroan
pada tanggal 31 Oktober 2007.
(Employee Stock Allocation – ESA). Tujuan utama program ini
adalah agar karyawan memiliki sense of belonging yang dapat
Harga Exercise
memacu produktifitas kerja, sehingga berdampak pada kinerja
Karena merupakan Program ESA, maka tidak ada harga
korporasi secara keseluruhan dan bermuara pada peningkatan
exercise. Harga saham pada saat IPO adalah sebesar Rp 1.700
nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh para stakeholder.
per lembar saham.
Program ESA terdiri dari:
Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh
Pemegang Saham
1. Saham Bonus
Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh
karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu
Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap
menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana
seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham
sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni 2007. Jasa
minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan
Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar 11.862.000
yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas,
saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada
melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan
Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masing-
mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan
masing sebesar 1,7% dan 98,3%.
jika menemukan transaksi yang mengandung benturan
2. Saham Jatah Pasti
kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga
Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan
mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam
untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum
Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara
Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar 192.138.000
Perseroan dengan para stakeholders tersebut.
saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan
penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan
Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan
karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu.
oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS,
Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%.
Jumlah Saham ESA
Sesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang
saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation – ESA), mengacu pada peraturan
BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi
karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk
memiliki maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada
Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah
sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai
perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya
publik (atau sebanyak 204.000.000 lembar)
secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk
Jangka Waktu ESA
dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan
Sesuai dengan ketentuan, salah satu program ESA, yaitu Saham
Bonus tidak dapat dijual maupun dipindahtangankan selama 3
mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya
Perseroan.
(tiga) tahun (periode lock up).
Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus
Persyaratan Karyawan dan/atau Manajemen yang Berhak
implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 182.1/KPTS/2007
tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan
menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap
oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut,
Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media
penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi
GCG dan Code of Conduct Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
250
Identitas Perseroan
Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan
Profil Perseroan
Jasa Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari 2013.
Transformasi
Jasa Marga
Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013
Ikhtisar 2013
tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013
Laporan
Manajemen
tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan
Pengembangan
Proyek Baru
pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.
Pengelolaan
Human Capital
Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan
Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas.
Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap
pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan
melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengelolaan Whistleblowing System yang dibantu oleh
Pengelola Administrasi Whistleblowing System yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses pengadaan
barang/jasa di Perseroan.
Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Whistleblowing System adalah sebagai berikut:
Keanggotaan tim pengelolaan Whistleblowing System
No.
Susunan Anggota
Kedudukan dalam Tim
1.
Head of Internal Audit
Ketua Merangkap Anggota
2.
Corporate Secretary
Sekretaris Merangkap Anggota
3.
VP Legal
Anggota
4.
GM Human Capital Services
Anggota
5.
VP Risk & Quality Management
Anggota
Landasan Penyusunan Whistleblowing System
1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh
2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning
system).
3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah
lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan
pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum
integritas dan transparansi.
meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat
2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media
bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih
publik.
4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran
(pengawasan oleh semua pihak).
dan bertanggung jawab.
3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan
mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan.
Sosialisasi Whistleblowing System
Sosialisasi Whistleblowing System (WBS) di internal Perseroan
disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal,
Maksud, Tujuan dan Manfaat Whistleblowing System
poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada
Maksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan
unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui
Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan
website Perseroan dan pengiriman surat edaran/memo.
adalah:
1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan
Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing
kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera
System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk seluruh
menanganinya secara aman.
unit kerja Kantor Pusat dan Cabang.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
251
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Timeline Whistleblowing System
Kick Off
SK DIREKSI
195/KPTS/2011
14/12/2011
15/12/2011
Penandatangan
peryataan mulai oleh
Komisaris Utama dan
Direktur Utama
Penandatangan
Perjanjian
Kerjasama dengan
Deloitte
04/05/2012
1. Kebijakan
2. Jenis SPP
3. Mekanisme Pelaporan
4. Pembentukan Tim
Sosialisasi
Presentasi
ke Direksi
19/06/2012
16/01/2013
16/01/2013 s.d
11/02/2013
Go Live
Whistleblowing System
Ruang Lingkup Pelaporan
Ruang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, yang
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan
3.Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan Kepentingan
6.Gratifikasi
Sarana Pelaporan
Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan.
Laporan melalui salah satu diantara cara berikut:
Sarana Pelaporan Pelanggaran
+62 21 23 50 7022
0811 1255 550
+62 21 2350 7023
http://jasamarga.tipoffs.asia
@
[email protected]
P.O Box 2332, JKP 10023
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon
dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah
pukul 07.00 WIB s.d. 21.000 WIB.
Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan
dialihkan ke voice mail.
252
Identitas Perseroan
Mekanisme Penerimaan Pelaporan
Profil Perseroan
Mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
Transformasi
Jasa Marga
mekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor
menanyakan status tindakan atas laporannya
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Sarana Pelaporan
@
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Analis Deloitte
menanyakan
hal-hal yang
relevan
kepada
Pelapor
Analis
Deloitte akan
memberikan
nomor
referensi yang
unik kepada
Pelapor
Deloitte
investigator
mereview call
log, membuat
laporan
penyingkapan
dan
rekomendasi
tindak lanjut
Laporan
dimuat dalam
e-Room dan
sebuah email
Pemberitahuan
akan dikirim ke
semua anggota
Tim Pengelolaan
WBS Jasa Marga
Tim Pengelolaan
WBS akan
menindaklanjuti
dan
memberikan
tanggapan atas
kasus tersebut
kepada Deloitte
Deloitte
contact centre
memberikan
tanggapan
kepada Pelapor
berdasarkan
nomor referensi
Alur Proses Whistleblowing System
Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada
Jika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap,
pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pengelolaan
Tim Pengelolaan Whistleblowing System melakukan
Whistleblowing System akan melaporkan hasil temuannya
pemilahan data dan memutuskan apakah kasus tersebut
tersebut kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan
dapat dilanjutkan ke tingkat penyelidikan. Jika keputusannya
jajaran manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam
adalah cukup bukti, maka laporan tersebut akan ditingkatkan
bentuk surat dan ditujukan kepada Direktur Utama,
statusnya ke tahap penyelidikan.
sedangkan laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi
akan ditujukan kepada Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
253
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Alur Proses Whistleblowing System
Pelapor
Memenuhi
Kriteria
Pelapor
Telaah Awal
oleh Tim WBS
dilaporkan
ke Direksi
dilaporkan
ke Komisaris
diteruskan ke fungsi terkait
Memenuhi
Lanjutan
Tanggapan/feedback
Internal
Investigasi (SPI)
Catatan:
1. Pelapor pelanggaran akan selalu mendapatkan feedback dan status
Laporan
Hasil
Investigasi
atas laporan yang diberikan
2. Alur Pelaporan
Jika yang dilaporkan
karyawan dan Dewan
Komisaris, laporan ditujukan
kepada Tim WBS
Jika yang dilaporkan anggota
Tim WBS
Tim WBS, laporan ditujukan
kepada Direksi
Internal
Khusus
Penindakan sesuai
dengan sistem & prosedur
yang berlaku
Putusan
Direksi/
Komisaris
Jika yang dilaporkan Direksi,
laporan ditujukan kepada
Dewan Komisaris
berkas ditutup
Perlindungan Terhadap Pelapor
Implementasi WBS di Tahun 2013
Perseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon,
Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah
surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor,
sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti
agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS
sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan.
juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan
memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga
atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi
pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara
rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
254
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Pengadaan Barang
dan Jasa
Kebijakan Perseroan dalam
menerapkan Pengadaan Barang
dan Jasa tertuang dalam
Keputusan Direksi No. 15/
KPTS/2009 tanggal 20 Januari
2009 tentang Standar Prosedur
Operasional Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di
Lingkungan Perusahan. Kebijakan
ini mengatur pengguna barang
dan jasa , pengelola pengadaan
barang dan jasa, pengelola
kontrak pengadaan barang dan
jasa, pengelola penyedia barang
dan jasa, pengelola material,
tim pengadaan, dan pejabat
berwenang serta penyedia barang
dan jasa sesuai dengan tugas,
fungsi, hak dan kewajiban serta
peran para pihak dalam proses
pengadaan barang dan jasa.
Tujuan Pengadaan Barang
danJasa adalah untuk
memperoleh barang dan jasa
yang diperlukan Perseroan
dengan mempertimbangkan
kualitas dan delivery time dari
sumber yang tepat dengan total
biaya terendah dan dilakukan
melalui strategi, perencanaan,
proses dan pengendalian
pengadaan yang efektif dan
efisien serta sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran utama
Pengelolaan Rantai Pasokan
yaitu menjamin terlaksananya
kegiatan usaha serta penciptaan
nilai tambah (value creation) dan
peningkatan daya saing Perseroan,
Perseroan mempunyai kebijakan
manajemen sebagai berikut:
a. Pengelolaan Pengadaan Barang
dan Jasa
b. Pengelolaan kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa
c. Pengelolaan Penyedia Barang
dan Jasa
Etika Perseroan dalam Penyedian
Barang dan Jasa
Perseroan melaksanakan pengadaan
barang dan jasa berdasarkan prinsipprinsip kompetitif, transparan, adil,
wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang
diharapkan dalam berhubungan dengan
penyedia barang dan jasa antara lain:
• Penentuan penyedia barang dan jasa
harus didasarkan pada mutu produk,
layanan purna jual, garansi, prestasi dan
rekam jejak dengan mengutamakan
kepentingan Perseroan.
• Menghormati hak dan kewajiban
sesuai dengan perjanjian perikatan dan
ketentuan perundang-undangan.
• Menjalin komunikasi yang terbuka
selama proses pelaksanaan pengadaa
hingga terpenuhinya hak dan
kewajiban para pihak.
• Melakukan evaluasi atas penyedia
barang dan jasa serta memberikan
tindakan tegas kepada penyedia barang
dan jasa yang berperilaku tidak etis.
Penerapan e-Procurement
Untuk mencegah timbulnya praktik KKN,
selain perlu perbaikan sistem dan prosedur
pengadaan barang dan jasa agar lebih
transparan dan akuntabel, perlu pula dicari
alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG), terutama
prinsip keterbukaan (transparency) serta
prinsip keadilan (fairness).
Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN
telah merilis Peraturan Menteri Negara
BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit
menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi.
Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN
diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis
dan pengelolaan perusahaan pada semua
jajaran perusahaan dengan dukungan IT.
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG
dan Pakta integritas, Jasa Marga terus
konsisten hinga saat ini untuk mengelola
proses pengadaan dan kemitraan dengan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
menggunakan sistem e-Tendering melalui
aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan
kontak fisik antara pemasok/mitra dengan
panitia karena keseluruhan proses tender dan
negoisasi telah berbasis komputer sehingga
berlangsung adil dan transparan.
Beberapa manfaat yang telah diperoleh
antara lain kecepatan proses tender,
penetapan calon peserta tender secara
elektronik sesuai persyaratan yang
ditentukan, pemilihan pemenang secara
electronik dan manfaat lainnya terkait
dengan kualitas proses yang semakin baik,
kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan
mencegah terjadinya intervensi.
e-Procurement adalah proses pengadaan
barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan
secara elektronik yang berbasis web/internet
dengan memanfaatkan fasilitas teknologi
komunikasi dan informasi yang meliputi
pelelangan umum secara elektronik yang
diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE).
Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/
DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui
Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan
bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan
secara elektronik (e-Procurement) bagi
Perseroan tidak hanya meningkatkan
transparansi, tetapi juga meningkatkan
efisiensi dengan harga dan biaya transaksi
lebih murah, dan siklus pengadaan yang
lebih pendek. Dengan demikian menghindari
proses korupsi, serta meningkatkan
produktivitas kerja.
Pakta Integritas Mitra Kerja
Perseroan mewajibkan vendor dan mitra
kerja untuk menandatangani Pakta Integritas
dalam kaitannya dengan pengadaan barang
dan jasa.
Pakta Integritas Insan Jasa Marga
Dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa
Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga
untuk menandatangani pakta integritas
sebagai bentuk tidak adanya benturan
kepentingan dan transparansi dalam proses
pengadaan barang dan jasa.
255
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Auditor Eksternal
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3
(tiga) periode tahun buku berturut-turut (2009-2011). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan.
Auditor Eksternal Perseroan 2009-2012
Tahun
Kantor Akuntan Publik
2009
HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan
2010
2011
Kontrak (Rp)
Partner Pelaksana
858.000.000
Drs. Hartono, Ak., CPA
HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan
660.557.500
Drs. Hartono, Ak., CPA
HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan
1.065.000.000
Drs. Hartono, Ak., CPA
2012
RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
1.622.500.000
Saptoto Agustomo
2013
RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
1.245.750.000
Saptoto Agustomo
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2013
Jasa Lain
Dalam pelaksanaan audit Laporan
Pihak yang ditunjuk Perseroan sebagai Auditor Ekternal tidak memberikan jasa lain selain jasa
Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan,
audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL.
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK
Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun
yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
2013 adalah sebesar Rp 1.245.750.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta
& Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket
diputuskan dalam RUPS pada tanggal
Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah
29 April 2013 berdasarkan rekomendasi
menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik
Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit
dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu
yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir
pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai
Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit
dengan tanggal 31 Maret 2014.
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan
tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan
struktur tim auditor eksternal jasa marga tahun 2013
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk Tahun Buku 2013.
Penanggung Jawab
Saptoto Agustomo
Proses Penunjukan Auditor Eksternal
Proses penunjukan Auditor Eksternal
dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Komite Audit melakukan evaluasi
terhadap Kantor Akuntan Publik.
Independent Partner
Amir Abadi Jusuf
Partner Pelaksana
Leknor Joni
Endang Pramuwati
Quality Assurance
Service
Dedy Sukrisnadi
Ketua Tim
Rini Nurzianah
Tax Specialist
Felix T. Purba
2. Komite Audit melaporkan Pengadaan
Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku
2013 kepada Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris menyampaikan
kepada Direksi melalui surat Dewan
Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/
IT Specialist
Billy Eduardo
IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal
Penetapan Kantor Akuntan Publik
Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
4. Dewan Komisaris mengusulkan kepada
RUPS untuk menyetujui penunjukan
Kantor Akuntan Publik.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Auditor dan Compliance Auditor
Dewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto
Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman
256
256
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Strategi dan kebijakan Perseroan dalam
menjalankan aktivitas berkelanjutan
sedapat mungkin memberikan dampak
positif serta mengurangi dampak negatif
yang mungkin terjadi pada aspekaspek ekonomi, sosial dan lingkungan
yang merupakan faktor utama dalam
menunjang keberlanjutan bisnis
Perseroan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
257
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan
Selain uraian dalam bagian ini, Perseroan
juga membuat Laporan Keberlanjutan 2013
yang terpisah dari Laporan Tahunan 2013.
Strategi dan Kebijakan
Selain itu landasan penerapan aktivitas
Sebagai suatu institusi bisnis yang
tanggung jawab sosial juga mengacu
memiliki core business dalam
kepada beberapa regulasi yang berlaku
membangun dan mengelola jalan
antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan
tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas
Pemerintah Republik Indonesia No. 47
dari pengelolaan bisnis yang
tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
mempertimbangkan aspek ekonomi,
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,
sosial dan lingkungan yang merupakan
sebagai dasar pelaksanaan Undang
faktor utama dalam menunjang
Undang No. 40 tahun 2007 tentang
keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh
Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa
kerena itu strategi dan kebijakan
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan
Perseroan dalam menjalankan aktivitas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
yang berkelanjutan sedapat mungkin
menjadi kewajiban bagi Perseroan yang
memberikan dampak positif serta
menjalankan kegiatan usahanya di bidang
mengurangi dampak negatif yang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya
mungkin terjadi pada aspek-aspek
alam berdasarkan Undang Undang”.
tersebut.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
258
Identitas Perseroan
Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik
Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan
Profil Perseroan
Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar
lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup
bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung
program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang
Transformasi
Jasa Marga
jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program
Ikhtisar 2013
global disebut sebagai Corporate Social Responsibility
pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi
Laporan
Manajemen
(“CSR”).
program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap
bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program
menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple
yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Pengembangan
Proyek Baru
Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan
Pengelolaan
Human Capital
dijalankan.
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang
Tanggung Jawab Lingkungan Hidup
Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang
dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik
lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun
area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif
membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja
terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada
umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam
mengembangkan, membangun dan mengelola jalan
1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru
yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan
Perseroan.
2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco
product (produksi yang ramah lingkungan).
3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang
akan ditanam kembali.
4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon
yang harus dilakukan.
tol, selain untuk mendukung program-program nasional
yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk
Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan
meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak
lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan
negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus
meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 Manajemen
perbaikan utama Perseroan.
menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen
lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman
Kebijakan
sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan
Komitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap
Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya
lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha
dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/
Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan
SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian
serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan
Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah
peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui
di bidang lingkungan hidup.
kebijakan-kebijakan berikut ini:
pernyataan mulai penerapan sistem manajemen lingkungan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
259
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengoperasian jalan yang
selaras dengan budaya
masyarakat setempat.
Kegiatan yang Dilakukan
3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan
Dalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek
dampak lingkungan. Sebanyak lebih dari 75.800 pohon telah
fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
ditanam pada tahun 2013.
masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan
4. Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol.
menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari
Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat
pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang
Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal
hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi
30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan
udara yang timbul akibat produk layanan.
dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup
pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang
Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait
Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat
pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan
Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol
sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya
pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga
/ kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan
5. Penanaman 10.000 pohon mangrove di sekitar Jalan Tol
meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung
Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation.
jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di
lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan
Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain:
mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly.
1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk
6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga (2013-2017).
penerangan jalan. Lebih dari 2.500 titik telah menggunakan
sollar cell sebagai penerangan jalan umum.
2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara
berbahaya lainnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi
Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan
260
Identitas Perseroan
mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan
Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan
Profil Perseroan
perubahan iklim (climate change), dengan harapan
seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan
menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama
kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan
karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan
meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi
hidup yang bersih dan sehat.
manusia dalam hubungan kerja.
Dampak Keuangan dari Kegiatan
Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini
Guna mengoptimalkan pelaksanaan program
diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan-
dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan
kebijakan sebagai berikut:
Pengembangan
Proyek Baru
secara khusus telah mengalokasikan biaya
1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan
Pengelolaan
Human Capital
telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan
2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja.
sebesar Rp ± 3,5 miliar.
3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi.
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola
Perusahaan
pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan
ketenagakerjaan.
4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir.
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Sertifikasi di Bidang Lingkungan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Sesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi
Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan
perusahaan pengembang dan operator jalan tol
ketenagakerjaan.
terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan
Daftar Istilah
1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen
juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun
telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92%
2015.
karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak
Hubungan antara karyawan dengan Manajemen Perseroan
mewakili karyawan dalam berhubungan dengan Manajemen
Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja
dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan
Manajemen.
2. Rekrutmen SDM
Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen
Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi
internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan
ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan
mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai
kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini
efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat
bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan
terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi
pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam
pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen
pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan
eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi
optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh
kekosongan posisi di Jasa Marga.
sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen
3. Pengembangan Kompetensi
yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan
serta kompensasi dan benefit yang baik.
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan
pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan
hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
Ketenagakerjaan
terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan
Kebijakan
dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola
Sebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa
sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan
utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis.
Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam
upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit),
mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in
responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas
(partner in production).
melalui pembentukan JMDC.
4. Remunerasi Karyawan
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit
yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas
kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa
Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi
karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan
dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar
pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
261
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Program Pensiun
6. Survey kepuasan pekerja.
Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program
Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja
Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap
agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja.
yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun
Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga
Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap
dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai
yang direkrut setelah 1 Juli 2012
aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat
6. Penghargaan karyawan
menyampaikan saran dan masukan kepada Manajemen Jasa
Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada
Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan
karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan
dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah
operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas
1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013
tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk
lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40).
memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih
baik di periode mendatang.
Lingkungan Kerja
7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan
Lingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung
Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu,
dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara
Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam
sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal.
bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan
8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja
kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem
Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya
secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi
berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku
karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi
diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh
bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia
karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan
Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan
kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh
Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat
karyawan.
dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan
pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan
Kegiatan yang Dilakukan
wakil dari pekerja.
1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai.
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang
Peningkatan Kesejahteraan
diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja
Aspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga
serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan
agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja,
mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan
sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus
perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan
meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga
dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase
memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi
imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih
standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan
tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat.
tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja
2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat.
(Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan
Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan
pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan
seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya.
asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional),
3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui
santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang
Jasa Marga Development Center (JMDC).
pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang
Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan
muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan,
dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07
pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa
hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan
produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga,
non operasional dengan total peserta 6.428 orang. Rata-rata
kesenian, keagamaan dan rekreasi.
jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang.
4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan
Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa
yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon
memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh
untuk pensiunan.
karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi
5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang
berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan
potensi terbaiknya bagi Jasa Marga.
262
Identitas Perseroan
Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta
Profil Perseroan
peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012,
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait
Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03
penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan
Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012
Laporan
Manajemen
tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 Juni
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang
Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem
Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada
Pengembangan
Proyek Baru
Juni 2012.
tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem
Pengelolaan
Human Capital
Tingkat Turnover Karyawan
Tata Kelola
Perusahaan
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada,
dan akan diterapkan pada tahun 2014.
Untuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
kayawan dalam mengembangkan karir serta paket
Dasar Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat
Dasar pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini
Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada
tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang
peraturan-peraturan sebagai berikut:
Daftar Istilah
tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri
a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Laporan Keuangan
Konsolidasian
dari Perseroan.
b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
Turnover Karyawan 2009-2013
2009
2010
2011
2012
2013
1
1
2
1
2
5.436
5.303
5.154
5.075
4.875
0,02
0,02
0,04
0,02
0,04
Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri
Jumlah Karyawan
Persentase (%)
Dampak Keuangan dari Kegiatan Ketenagakerjaan
Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik
ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan
sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan
praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total
biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12
miliar.
• Pasal 86, bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kebijakan
Kesehatan Kerja.
d. OHSAS 18001: 2007.
e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Manajemen Mutu
bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra
dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa
kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin
terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan
Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem
untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta
dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga
untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di
lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan
Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem
pada BUMN:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
263
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pemeriksaan kesehatan
masyarakat sekitar jalan
tol, salah satu Program Bina
Lingkungan Jasa Marga.
• Pasal 36, Direksi wajib memastikan bahwa aset dan lokasi
Kegiatan yang Dilakukan
usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan
Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3
perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan
selama tahun 2013 antara lain adalah:
keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
1.Pembentukan organisasi Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan kerja.
Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan
wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk
Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi
dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun 2012-2014, disepakati
efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam
terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah
Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas
ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan
memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan
kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang
usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat
meliputi upaya pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ),
kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan
mempertahankan kesehatan (promotif ) serta pemulihan
efektif pada para pekerja.
kesehatan (rehabilitatif ).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
264
Organisasi P2K3 perseroan
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Ketua
Direktur Utama
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan
Manajemen
Sekretaris
VP Divisi Risk & Quality
Management
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Anggota
1. Seluruh VP
2. Kepala Cabang
3. Pimpro
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
2.Peningkatan Kompetensi Personil K3.
Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit
kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga
Daftar Istilah
Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki
Laporan Keuangan
Konsolidasian
kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi
mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya,
memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan
Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3
konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan.
jumlah karyawan pada Perseroan yang memiliki Kompetensi K3 di kantor pusat, cabang, Proyek
dan Anak Perusahaan
No.
1.
2.
3.
4.
Keterangan
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Konstruksi
Safety Officer
Hiperkes
TOTAL
Kantor Pusat dan Cabang
30
21
52
1
104
Proyek dan Anak Perusahaan
4
10
1
15
Persebaran karyawan dengan kompetensi K3:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Unit/ Cabang/
Anak Perusahaan
Kantor pusat
Jagorawi
Cawang – Tomang – Cengkareng
Jakarta – Cikampek
Jakarta – Tangerang
Purbaleunyi
Semarang
Palikanci
Surabaya – Gempol
Belmera
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Keterangan:
√ : ada
x : belum ada
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Ahli K3 Umum
√
√
√
√
√
√
√
√
x
x
√
Ahli K3
Konstruksi
√
√
√
X
√
√
x
√
x
√
√
Safety officer
Hiperkes
√
√
√
√
√
x
x
x
√
x
√
√
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
265
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Penerapan SMK 3 pada
konstruksi pembangunan
jalan tol baru.
3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan
Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan
kerja.
oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/Corrective Action
Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan
Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah
sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat
pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan
Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di
tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan,
jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan
kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya
rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3
komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja.
sebelum memulai kegiatan operasional keseharian.
Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan
Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 dan Sertifikasi SMK3.
terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk
Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan
mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen
Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan
keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil
dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu
yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang
dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem
harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang
telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan.
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012.
Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3
berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/
MEN/1996 dan memperoleh bendera emas.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
5.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3
a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang CawangTomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.
266
Identitas Perseroan
tahun 2013
a. pencegahan (preventif ),
Transformasi
Jasa Marga
c. Inspeksi Risiko K3 ke Jasamarga Bali Tol.
Ikhtisar 2013
kecelakaan kerja dari semua cabang
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
9.Program kesehatan
b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama
Profil Perseroan
• Vaksinasi untuk kepentingan pencegahan penyakit bagi
d. Mengumpulkan dan mengevaluasi data
anak kandung karyawan dapat dilakukan vaksinasi dasar
• Uji Kesehatan Berkala (UKB) setiap 1 tahun sekali dalam
rangka menditeksi dini suatu penyakit karyawan
6.Diagnostic assessment dan audit SMK3 dan OHSAS
Pengembangan
Proyek Baru
• Pemberian Gizi Kerja kepada karyawan yang terkena rotasi
18001:2007
kerja shift berupa Susu untuk meningkatkan daya tahan
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50
tubuh karyawan
• Penyemprotan dan Pengasapan jentik-jentik nyamuk untuk
tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
mencegah penyebaran demam berdarah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan
Pengelolaan
Human Capital
• Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan &
Perseroan untuk menerapkan Sistem Manajemen
Tata Kelola
Perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
dan manual Sistem Manajemen Keselamatan dan
keluarga karyawan untuk mengikuti program Keluarga
Berencana.
pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
• Perseroan melakukan pemeriksaan pap smear 1 (satu)
Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan
tahun sekali untuk menditeksi dini penyakit kanker mulut
pada tahun 2014. Untuk itu Jasa Marga melakukan
rahim terhadap karyawan dan atau istri karyawan
kegiatan Diagnostic Assessmet sebelum melakukan
Daftar Istilah
review kebijakan dan manual sistem Manajemen
Laporan Keuangan
Konsolidasian
b. pengobatan (kuratif ),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hal ini
• Penggantian Biaya sebesar 80% untuk biaya Rawat jalan
bertujuan untuk melihat gap implementasi K3 yang
dapat dilakukan oleh karyawan dan keluarga karyawan ke
ada di Jasa Marga agar dapat segera diperbaiki
dokter, atau bidan berpraktek di rumah sakit, klinik, atau
sehingga target penerapan dan sertifikasi SMK3 pada
tempat praktek lainnya
tahun 2014 dapat tercapai.
• Karyawan & Kel Karyawan yang menjalani rawat inap di
7.Menambah bekal mengembangkan manajemen
rumah sakit dapat langsung ke rumah sakit dengan kelas
lingkungan
perawatan I untuk Gol 1 s.d V dan untuk kelas perawatan II
Perseroan dengan mengikut sertakan karyawan ke
untuk Gol VI s.d VIII.
pelatihan pemahaman dan implementasi sistem
• Pemeriksaan Kehamilan dan Bantuan Persalinan dalam
manajemen lingkungan dan audit & asesmen
1 kali proses kehamilan yang ditanggung perusahaan
lingkungan jalan raya dan tol.
sebanyak-banyaknya 9 kali.
• Perusahaan memberikan Penunjang Diagnostik berupa USG
8. Sarana dan keselamatan kerja
sebanyak-banyaknya 2 kali kecuali ada kelainan kandungan
atas rekomendasi dokter spesialis
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
• Pemeliharaan dan pengobatan perawatan Perawatan Gigi
karyawan dalam bekerja, Perseroan melengkapi para
penggantian biayanya sebesar 80%
karyawan operasional dengan Alat Pelindung Diri
(APD) berupa Rompi K3, Ear Plug, Respirator, Kaca
Mata, Topi K3, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Helm, Jas
c. mempertahankan kesehatan (promotif )
Hujan dan Body Harnes sesuai tabel berikut:
• perusahaan mengadakan ceramah-ceramah yang berkaitan
Kelengkapan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
Bidang Operasional
Rompi
K3
Ear
Plug
Respirator
Pengumpulan Tol
v
v
v
Petugas Yan lalin
v
v
v
rescue
v
v
Ambulans
v
Petugas Inspeksi
v
v
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Kaca
Mata
Topi
K3
Sepatu
Safety
Sarung
Tangan
Helm
Jas
Hujan
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Body
Harnes
v
v
267
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
kesehatan secara periodik (Ceramah kesehatan dilakukan
Sertifikasi Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh kantor pusat dan kantor
Sejalan dengan salah satu misi Perseroan untuk melaksakan
cabang), dalam rangka membudayakan cara hidup sehat
kegiatan usaha berdasarkan kepada penerapan kaidah-kaidah
• perusahaan memberikan kesempatan untuk melakukan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten.
kegiatan olah raga (dilakukan Senam Kesehatan Jasmani
Wujud perhatian Perseroan ini terealisasi dengan didapatkannya
(SKJ) setiap hari jumát dan kegiatan olah raga lainnya)
sertifikasi standarisasi internasional OHSAS 18001 : 2007
untuk meningkatkan stamina dan kesehatan para karyawan
Occupational Health & Safety Assessment Series yang terintegrasi
dengan ISO 9001 untuk semua cabang dimulai dari tahun 2010
d. pemulihan kesehatan (rehabilitatif ).
sampai dengan sekarang.
• Pembuatan dan pemasangan gigi palsu atas indikasi medis
hanya berlaku bagi karyawan yang memiliki masa kerja
minimal 3 tahun, maksimal dalam 1 tahun 3 (tiga) gigi palsu.
• Pemeriksaan mata dan pembelian kaca mata bagi karyawan
Dampak Keuangan dari Kegiatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Perseroan secara berkesinambungan melakukan praktik K3
atas rekomendasi dokter, diberikan hanya kepada karyawan
untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Upaya untuk
yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun
melaksanakan praktik K3 ini, sepanjang tahun 2013, total investasi
hanya untuk 1 x dalam 2 tahun.
yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 59,89 miliar.
• Alat bantu diberikan kepada karyawan yang memiliki masa
kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan diberikan dalam
jangka waktu 3 tahun sekali.
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
Tingkat kecelakaan kerja
Semua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan
Sebagai operator jalan tol dan Badan Usaha Milik Negara,
untuk meminimalisasi situasi yang dapat memicu kecelakaan
kontribusi Jasa Marga kepada masyarakat diantaranya
kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa kecelakaan
dilaksanakan melalui Unit Community Development Program.
dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam
mengeliminasi kecelakaan (zero fatality).
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27
April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
Di Tempat Kerja
Hubungan Kerja
LR
LB
MD
LR
LB
MD
2012
5
2
1
3
5
0
16
2013
1
2
1
3
3
0
10
Tahun
Jumlah
BUMN No. PER-08/MBU/2013 tangal 10 September 2013.
Keterangan : Luka Ringan (LR); Luka Berat (LB); Meninggal Dunia (MD)
Catatan : Korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, satpam, hansip, driver,
THL dan lainnya)
Tujuan pelaksanaan program ini adalah membangun hubungan
harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi
nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Dengan
mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan
masyarakat dimana program dilaksanakan, pelaksanaan program
Pencapaian Bidang K3
Piagam Penghargaan zero accident K3 untuk Cabang Palikanci dan
Surabaya-Gempol yang diperoleh dari Disnaker tingkat Kabupaten
Cirebon dan Propinsi Jawa Timur.
dan Program Bina Lingkungan, serta Peraturan Menteri Negara
mengacu pada Keputusan Direksi No. 230/KPTS/2007 tentang
Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan.
Penghargaan zero accident.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
268
Identitas Perseroan
Jenis Program
Sesuai dengan Surat Kementerian Negara BUMN Deputi Bidang
Profil Perseroan
Sepanjang tahun 2013 Jasa Marga melakukan berbagai
Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/
Transformasi
Jasa Marga
kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina
D5.MBU/2013, April tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan
Lingkungan. Program Kemitraan meliputi monitoring
Laba Bersih dan tidak menyalurkan Pinjaman Kemitraan baru.
Ikhtisar 2013
dana pinjaman bergulir yang telah disalurkan pada
Sumber dana baik Program Kemitraan maupun Program Bina
Laporan
Manajemen
tahun-tahun sebelumnya. Program Bina Lingkungan
Lingkungan menggunakan saldo dana yang ada.
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana,
Dampak Keuangan dari Kegiatan
pelestarian alam, sarana ibadah serta bantuan bencana
Sejak pertama kali Program PKBL dilaksanakan tahun 1992,
alam dan program sosial kemasyarakatan dalam
sampai dengan tahun 2013, Jasa Marga secara akumulasi telah
pengentasan kemiskinan.
menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 301.463.908.173,-
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
meliputi pemberian bantuan kesehatan, bantuan
dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 22.004 Mitra Binaan. Dana
Tata Kelola
Perusahaan
Program Kemitraan
Pembinaan Usaha berupa Pelatihan dan Pameran sejak tahun
Program Kemitraan merupakan program untuk
1992 sampai dengan 2013 secara akumulasi adalah sebesar
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
Rp 41.630.238.707.
tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana
Dana yang disalurkan untuk pembinaan usaha (pelatihan dan
dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dimulai
pameran) untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.031.784.062
sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit
yang terdiri dari dana pelatihan dan promosi yaitu untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang
pembayaran saldo pelatihan di tahun 2012 dan pameran di
bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur
Triwulan 1 2013.
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Keuangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/
Kegiatan Program Kemitraan yaitu:
MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 dan PER-08/MBU/2013 tanggal
• Pinjaman modal kerja yang diperuntukkan bagi
10 September 2013, Program Bina Lingkungan digunakan untuk
masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan
tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah
ketentuan sebagai berikut :
operasional Perseroan. Bentuk kegiatan Program Bina Lingkungan
1. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar
Jasa Marga difokuskan pada beberapa aspek, antara lain:
tanah dan bangunan;
2. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1
miliar setahunnya.
• Pembinaan Usaha yaitu berupa pelatihan dan
pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar.
1. Bantuan korban bencana alam.
2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan.
3. Bantuan peningkatan kesehatan.
4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum.
5. Bantuan sarana ibadah.
6. Bantuan pelestarian alam.
Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah
7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan
kemiskinan.
mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan
terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan
lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga
Tahun 2013, Program Bina lingkungan yang disalurkan adalah
pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan
sebesar Rp 14.706.106.711,- dengan uraian sebagai berikut:
berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh
1. Bantuan Korban Bencana Alam sebesar Rp 422.815.000,-
Perseroan diharapkan dapat memberikan efek berupa
berupa bantuan sembako, perahu karet, genset dan peralatan
peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong
sekolah untuk korban banjir di lingkungan Kantor Pusat,
tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha
daerah Kampung Melayu, Cabang Jakarta-Cikampek, Jakarta-
kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan.
Tangerang dan Purbaleunyi.
2. Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan sebesar
Program Bina Lingkungan
Rp 4.405.062.513,- berupa pengadaan peralatan sekolah,
Program Bina Lingkungan adalah program
bola kaki, futsal, basket, komputer, tas sekolah pemberian,
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN
perbaikan sarana dan prasarana belajar, serta gerakan
melalui pemanfaatan dana dari BUMN yang ditetapkan
Direksi mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan Badung Bali,
dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah
SMA Plus Negeri XVII Palembang, SMA Negeri 1 Boyolangu
operasional perusahaan.
Tulungagung, SMA Negeri I Semarang dan SMA di Medan
dengan memberikan bantuan berupa peralatan band, wireless,
handycam, Laptop dan TV LCD.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
269
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan sebesar Rp 1.357.877.712,-
Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkah-langkah
berupa pengobatan gratis, sunatan masal bagi anak yang tidak
strategis sebagai berikut:
mampu yang pelaksanaannya pada saat libur sekolah serta
1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi
pemberian ta’jil di gerbang yang pelaksanaannya diadakan
serempak di seluruh Cabang.
4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum sebesar
Rp 5.134.354.632,- berupa pembuatan marka zona selamat
sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh cabang dan Anak
Perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta; pengaspalan jalan
antrian di gerbang-gerbang tol.
2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas
layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time
dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan.
3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan
bangunan pelengkap operasional.
dan perbaikan saluran yang dilakukan di Kecamatan Gunung
Putri dan Kelurahan Kampung Rambutan; Pembuatan alat
Kebijakan
Tempat Pembuangan Sampah yang bekerja sama dengan
Sebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada
Universitas Diponegoro; pembuatan sumber air bersih dan
pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan misi kami untuk
perbaikan jalan yang terletak di Desa Cihanjuang Rahayu
memberikan layanan yang ancar aman dan nyaman, kami terus
Kecamatan Parongpong Bandung Barat; serta pembuatan
menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari
gudang kompos dan bak sampah, MCK dan sumur bor jalan
komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi
lingkar; pembangunan jembatan, penataan lingkungan RW,
kelangsungan bisnis Perseroan di samping memastikan kualitas
peninggian jalan, pembuatan talud dan pos kamling serta
yang sesuai dengan standar.
pembuatan jalan sisi.
5. Bantuan Sarana Ibadah sebesar Rp 1.589.096.354,- berupa
Industri jalan tol di Indonesia mempunyai Standar Pelayanan
perbaikan sarana ibadah dan sumbangan peralatan sarana
Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
ibadah serta pengadaan marmer untuk lantai, dinding dan
Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005
tangga untuk Mesjid Cisadane Bogor.
tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan
6. Bantuan Pelestarian Alam sebesar Rp 1.396.075.000,- berupa
penanaman pohon buah produksi yang dilaksanakan di
Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
pengguna jalan tol.
seluruh cabang serta pembibitan dan penanaman mangrove
yang dilaksanakan di Tanjung Benoa Bali.
7. Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka
Untuk memenuhi peraturan ini dan komitmen kami kepada
pengguna jalan tol Direks Perseroan membuat Surat Edaran
Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp 400.825.500,- berupa
No. 17/SE-DIR/2006 tanggal 29 Juli 2006 tentang Pedoman
pembagian sembako yang dilaksanakan di wilayah operasional
Pengukuran Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan
Cabang Jagorawi, Cawang-Tomang-Cengkareng dan Belmera
Tol dan Kebijakan Direksi No. 111/KPTS/2011 tanggal 24 Juni 2011
berupa pembagian sembako.
tentang Pedoman Pelayanan Ekselen di Lingkungan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
Tanggung Jawab kepada Konsumen
Jenis Program
Jasa Marga memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi
2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan jaminan
tanggung jawab kepada konsumen atau pelanggan. Bagi Jasa
perlindungan konsumen melalui jalan tol yang lancar aman dan
Marga, pelanggan dalam hal ini pemakai jalan tol merupakan
nyaman.
Beberapa cara telah dilakukan dan disempurnakan pada tahun
partner dalam mengembangkan usaha di masa depan. Karena itu
Jasa Marga menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Standar Pelayanan
pelayanan yang fundamental dan penting.
Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005
Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan program-
tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan
program kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan
Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
pentingnya pelayanan prima atau Service Excellence dengan
pengguna jalan tol.
prioritas utama pada aspek keselamatan pekerja, area kerja,
perlengkapan dan lingkungan.
Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator
marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta
pagar rumija yang merupakan jenis-jenis informasi yang menjadi
persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
270
Identitas Perseroan
SPM BPJT menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan informasi produk layanan yang
Profil Perseroan
mendukung keamanan bagi pelanggan. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target
Transformasi
Jasa Marga
melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard).
Ikhtisar 2013
Dalam rangka senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol sebagai pelanggan Perseroan, selain juga
Laporan
Manajemen
untuk pemenuhan SPM, Perseroan selama tahun 2013 diantaranya melakukan hal-hal sebagai berikut:
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Strategi pelayanan dan aplikasi di Jalan tol
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Human Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Strategi Pelayanan
Aplikasi
Meningkatkan kecepatan waktu
transaksi guna mengurangi antrian di
gerbang-gerbang tol.
1. Penerapan Hijau – Hijau – Hijau pada gerbang tol padat.
2.Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat.
3. e-Toll Card.
4. e-Toll Pass.
Memperlancar lalu lintas melalui
peningkatan kapasitas layanan dan
pemberian informasi lalu lintas yang
real time dalam rangka mengurangi
gangguan perjalanan.
1. Penerapan sistem contra flow.
2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiber Optic).
3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center).
4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV,
website, twitter.
Meningkatkan kualitas konstruksi
jalan, jembatan dan bangunan
pelengkap operasional serta
meningkatkan kapasitas jalan tol.
1. Pemasangan PJU tenaga surya.
2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol.
3. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik jalan tol (scrapping filling
overlay).
4. Penambahan lajur.
Perlindungan terhadap konsumen
Sebagai sarana penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat
informasi, yakni Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) yang merupakan media komunikasi bagi para pemakai jalan
tol. JMTIC akan mencatat dan menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan pemakai jalan. Akses JMTIC dapat dijangkau melalui
beberapa jalur komunikasi, yaitu:
• Call center JMTIC 021-80880123.
• Website www.jasamargalive.com.
• Aplikasi mobile melalui m.jasamargalive.com.
TINDAK LANJUT PENGADUAN KONSUMEN
Pelanggan
(Pengguna Jalan)
Management
Representative
Customer Services
Officer
Keluhan/Pengaduan
Saran
Saran
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Beri Informasi
Minta Bantuan
Minta Informasi
CCTV, LAN TV, RTMS
271
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Peningkatan kemampuan
petugas operasional melalui
pelatihan simulasi penanganan
kendaraan besar yang
mengalami gangguan.
Dampak Keuangan dari Kegiatan
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Jasa
Nilai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan
Marga juga senantiasa melakukan pelaporan terhadap informasi
dengan tanggung jawab kepada konsumen selama tahun 2013
dan fakta material kepada otoritas pasar modal baik melalui surat
adalah sebesar Rp 37,71 miliar.
kepada Bapepam-LK maupun secara electronik reporting kepada
Bursa Efek Indonesia. Jasa Marga juga secara aktif melakukan
publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press
Akses terhadap Informasi dan Data
Perseroan
release dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dan publikasi tersebut
Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pada
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan,
pemangku kepentingan (stakeholder), Perseroan senantiasa
masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Corporate
melakukan pembaharuan (updating) sarana dan prasarana
Secretary (David Wijayatno), Investor Relations Department (Rudi
penunjang penyampaian informasi. Selain itu, Perseroan juga
Kurniadi), Tel. (62-21) 8413630,8413526, Fax. (62-21) 8413540,
terus berupaya memperkuat platform teknologi informasi untuk
Email: [email protected], [email protected]
menjaga dan meningkatkan kehandalan dalam penyediaan
informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran
melalui website www.jasamarga.com.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
dapat diunduh melalui website Jasa Marga.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013
Surat Pernyataan Anggota
Tentang Tanggung Jawab Atas
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta,
Februari 2014
Dewan KomisariS
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama
Ibnu Purna
Komisaris
Akhmad Syakhroza
Komisaris
Mayjen. (Purn.)
Samsoedin
Komisaris Independen
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Joyo Winoto
Komisaris
Irjen. PolISI (Purn.) Michael
Dendron Primanto
Komisaris Independen
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Tahunan 2013
Direksi
Adityawarman
Direktur Utama
Hasanudin
Direktur Operasi
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha
Reynaldi Hermansjah
Direktur Keuangan
Muh Najib Fauzan
Direktur Sumber Daya Manusia
& Umum
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
274
Daftar
Istilah
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Istilah/Singkatan
Transformasi
Jasa Marga
Ikhtisar 2013
JMTIC
Laporan
Manajemen
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Pengembangan
Proyek Baru
Pengelolaan
Capital
Tata Kelola
Perusahaan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab
Manajemen Atas
Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Keterangan
Jasa Marga Traffic Information Center.
Layanan call center Jasa Marga yang memberikan informasi mengenai kondisi jalan tol
Jasa Marga kepada pemakai jalan serta media untuk menerima saran/keluhan dari pemakai
jalan.
GTO
Gardu Tol Otomatis.
Gardu tol dengan proses pelayanan transaksi secara swalayan dengan menggunakan
peralatan tol.
e-Toll Card
e-Toll Pass
OBU
Kartu yang digunakan untuk transaksi pembayaran tol secara elektronik.
Sistem transaksi tanpa henti pada GTO, dengan menggunakan e-Toll Card yang dipasang
pada OBU.
On Board Unit.
Alat penunjang transaksi tanpa henti yang terpasang di kendaraan yang berfungsi sebagai
alat komunikasi antara transceiver dan kartu pembayaran elektronik (e-Toll Card).
Laporan Keuangan
Konsolidasian
KTME
Kartu Tanda Masuk Elektronik.
Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang dalam pengoperasiannya
menggunakan chip, berfungsi untuk menyimpan identitas kendaraan berupa golongan
kendaraan dan asal gerbang yang dilakukan secara elektronik oleh peralatan tol.
VMS
SPM
RTMS
Variable Message Sign.
Papan rambu elektronik yang menampilkan informasi mengenai kondisi lalu lintas jalan tol.
Standar Pelayanan Minimal.
Ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol.
Remote Traffic Microwave Sensor.
Sensor yang dipasang di jalan tol untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati
jalan tol.
SFO
Scrapping Filling Overlay.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga aspal jalan tol tetap pada kondisi
baik.
V/C ratio
PJU
Volume/Capacity Ratio.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kepadatan kendaraan di jalan tol.
Penerangan Jalan Umum.
Lampu yang dipasang pada sisi jalan tol untuk menerangi jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
Leading Up to The Next Growth
275
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. La po ra n Ta h un a n 2013
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
d1/February 17, 2014
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
Paraf/Sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to the Consolidated Financial Statements
d1/February 17, 2014
Paraf/Sign:
Paraf/Sign:
12
12
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Lain-lain - Lancar
Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
2013
Rp
1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp
2012*
Rp
3,514,061,335
6,627,910
177,197,911
47,356,940
1,100,643
4,302,382,487
7,821,744
50,267,652
155,529,466
1,291,131
3,764,008,591
38,787,728
70,431,914
101,985,146
3,965,464
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Short Term Investments
Other Receivables - Current
Prepaid Expenses
Prepaid Taxes
3,746,344,739
4,517,292,480
3,979,178,843
Total Current Assets
19,750,666
459,315,101
192,095,078
241,607,444
593,028,346
13,824,674
165,044,677
175,745,092
241,607,444
422,506,867
17,561,679
45,200,244
200,921,819
114,797,944
397,098,595
22,300,271,393
641,118,538
41,848,567
130,965,456
18,547,705,598
362,097,252
41,848,567
265,878,790
15,571,088,046
213,190,107
41,848,567
335,004,723
NON CURRENT ASSETS
Other Receivables - Non Current
Appropriated Funds
Investment in Associates
Other Financial Assets
Property and Equipment - Net
Intangible Assets
Toll Road Concession Rights - Net
Others
Goodwill
Other Assets
Total Aset Tidak Lancar
24,620,000,589
20,236,258,961
16,936,711,724
Total Non Current Assets
TOTAL ASET
28,366,345,328
24,753,551,441
20,915,890,567
TOTAL ASSETS
2.d, 2.e, 2.p, 2.s, 3
2.d, 2.s, 4
2.d, 2.s, 5
2.g, 6
2.q, 7.a
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
Dana Ditetapkan Penggunaannya
Investasi pada Entitas Asosiasi
Aset Keuangan Lainnya
Aset Tetap - Bersih
Aset Takberwujud
Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih
Lainnya
Goodwill
Aset Lain-lain
2.d, 2.s, 5
2.d, 2.s, 8
2.d, 2.j, 9
2.d, 10
2.h, 11
2.k, 12
12
2.t, 13
14
*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/February 19, 2014
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
1
paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
2013
Rp
1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp
2012*
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Utang Kontraktor
Utang Pajak
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Liabilitas Jangka Panjang yang
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol
LIABILITES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIES
2.d, 2.s, 15
2.d, 2.s, 16
2.q, 7.b
2.d, 2.s, 17
2.s, 18
80.668.899
1.153.448.281
164.329.238
66.267.404
464.678.613
92.043.627
1.325.014.167
281.375.171
36.384.038
437.317.112
136.141.780
608.921.041
84.534.137
42.632.202
480.072.443
2.d, 2.s, 19
2.d, 2.m, 20
2.d, 2.s, 21
2.d, 22
2.d, 2.s, 23
2.d, 2.i, 24
2.l, 25
951.057.511
700.000.000
-820.300
1.112.701.093
19.776.022
206.136.188
1.640.778.297
1.771.616.920
5.886.734
820.300
809.430.952
18.471.092
229.025.982
1.631.876.383
-14.442.902
820.302
867.271.758
12.121.937
190.666.107
4.919.883.549
6.648.164.392
4.069.500.992
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pendapatan Diterima di Muka
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Bagian yang Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank
Utang Obligasi
Utang Bantuan Pemerintah
Liabilitas Kerjasama Operasi
Liabilitas Pembebasan Tanah
Utang Sewa Pembiayaan
Provisi Pelapisan Jalan Tol
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Liabilitas Imbalan Kerja
Accounts Payable
Contractors Payable
Taxes Payable
Other Payables
Accrued Expenses
Current Portion of
Long - Term Liabilities
Bank Loans
Bonds Payable
Loan from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Total Current Liabilities
NON CURRENT LIABILITIES
26
2.q, 7.c
2.d, 2.s, 19
2.d, 2.m, 20
2.d, 2.s, 21
2.d, 22
2.d, 2.s, 23
2.d, 2.i, 24
2.l, 25
45.i, 46.a
2.r, 27
71.028.456
522.668.019
57.119.855
466.565.928
5.320.197.953
5.144.375.988
-21.385.913
566.171.896
47.125.235
124.954.213
435.465.081
326.108.985
3.046.235.536
3.749.446.582
-21.385.913
374.102.952
27.356.411
95.773.316
202.454.407
277.160.581
49.295.196
422.310.725
Unearned Revenues
Deferred Tax Liabilities
1.550.702.483
5.516.485.411
5.886.734
23.983.532
307.928.457
54.642.148
108.852.653
202.454.407
243.338.174
Long Term Liabilities - Net of
Current Portion
Bank Loans
Bonds Payable
Loans from Government
Joint Operation Liabilities
Land Acquisition Liabilities
Capital Lease Payable
Provision for Overlay
Other Long Term Liabilities
Employee Benefits Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
12.579.481.739
8.317.601.481
8.485.879.920
Total Non Current Liabilities
Total Liabilitas
17.499.365.288
14.965.765.873
12.555.380.912
Total Liabilities
*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/February 19, 2014
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
2
paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Modal Dasar 19.040.000.000
saham - nilai nominal Rp 500
(Rupiah penuh) per saham,
Modal ditempatkan dan disetor
6.800.000.000 saham terdiri dari
1 Saham Seri A Dwiwarna
dan 6.799.999.999 saham
Seri B
Tambahan Modal Disetor
Keuntungan yang Belum Direalisasi
dari Efek Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Wajib
Cadangan Umum
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Modal Saham Diperoleh Kembali
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
28
29
2013
Rp
1 Januari/
January 2012
31 Desember/
December 2011
Rp
2012*
Rp
EQUITY
Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
Share Capital
Authorized of 19,040,000,000
shares -par value of Rp. 500
(full Rupiah) per share, issued
and fully paid up capital of
6,800,000,000 shares
comprising 1 Series A Dwiwama
share and 6,799,999,999
shares series B
Additional Paid in Capital
Unrealized Gain on
Securities Available for Sale
Retained Earnings
Appropriated
Mandatory Reserves
General Reserves
3,400,000,000
2,453,890,100
3,400,000,000
2,453,890,100
3,400,000,000
2,335,525,034
2,098,260
3,292,095
2,758,079
125,000,000
2,876,455,967
100,000,000
1,940,201,829
75,000,000
1,188,313,887
2.x, 30
447,989,854
--
713,763,337
--
451,135,075
(12,261,750)
2.u, 31
9,305,434,181
1,561,545,859
8,611,147,361
1,176,638,207
7,440,470,325
920,039,330
Total Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
Non-Controlling Interests
Total Ekuitas
10,866,980,040
9,787,785,568
8,360,509,655
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
28,366,345,328
24,753,551,441
20,915,890,567
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
2.d, 4
Unappropriated
Treasury Stocks
*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/February 19, 2014
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
3
paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Tol
Pendapatan Konstruksi
Pendapatan Usaha Lainnya
2.o, 35
2.o, 36
2.o, 37
2.o, 38
2.o, 39
2.o, 33
2.o, 40
2.o, 41
5,825,932,269
3,960,538,543
508,196,823
5,581,752,793
3,344,997,734
143,468,547
Toll Revenues
Construction Revenues
Others Operating Revenues
10,294,667,635
9,070,219,074
Total Operating Revenues
254,728,826
(872,702,807)
(481,739,923)
(1,143,307,645)
(308,000,582)
(3,914,452,489)
(1,087,820,721)
(78,195,152)
400,171,550
(705,621,185)
(276,506,441)
(882,245,033)
(285,225,065)
(3,310,946,174)
(974,916,052)
(59,694,757)
Others Income
Toll Collection Expenses
Toll Road Service Expenses
Toll Road Maintenance Expenses
Joint Operations Expenses
Constructions Expenses
General and Administrative Expenses
Other Expenses
(7,631,490,493)
(6,094,983,157)
2,663,177,142
2,975,235,917
OPERATING INCOME
(944,219,190)
(4,302,810)
(916,145,910)
(3,833,305)
Finance Charges
Net Income (Loss) of Associates
(948,522,000)
(919,979,215)
1,714,655,142
(476,834,608)
2,055,256,702
(519,444,502)
INCOME BEFORE TAXES
Tax Expenses
1,237,820,534
1,535,812,200
INCOME OF THE YEAR
LABA USAHA
Biaya Keuangan
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi
LABA SEBELUM PAJAK
Beban Pajak
2012
Rp
OPERATING REVENUES
2.o, 32
2.o, 33
2.o, 34
Total Pendapatan Usaha
Penghasilan Lain-lain
Beban Pengumpulan Tol
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Kerjasama Operasi
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Beban Lain-lain
2013
Rp
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42
2.q, 7.c
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan (Kerugian) yang Belum
Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
2.d, 4
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
(1,193,835)
534,016
Unrealized Gain (Loss) on
Securities Available for Sale
1,236,626,699
1,536,346,216
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
Laba Tahun Berjalan yang Dapat
Diatribusikan kepada:
Income for the Year
Attributable to:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
1,602,090,230
(66,278,030)
1,237,820,534
1,535,812,200
2.w, 48
1,335,122,900
(98,496,201)
1,602,624,246
(66,278,030)
1,236,626,699
1,536,346,216
196.52
235.91
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/February 19, 2014
Owner of the Parent Entity
Non Controlling Interest
Total Comprehensive Income
For the Year Attributable to:
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Laba Per Saham (Rupiah penuh)
1,336,316,735
(98,496,201)
Owner of the Parent Entity
Non Controlling Interest
Earnings Per Share (full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
4
paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CASH FLOWS
LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN INTERIM
For the Years Ended
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2013
Rp
2012
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITASI
OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Penerimaan Pendapatan Tol
Penerimaan Pendapatan Lainnya
Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak
Pembayaran Kepada Karyawan
Pembayaran Beban Kerjasama Operasi
Pembayaran Pajak
Pembayaran Bunga Pinjaman
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
5,825,932,269
508,196,823
(1,440,831,502)
(1,196,198,582)
(308,000,582)
(585,900,300)
(717,366,596)
5,581,752,793
143,468,546
(943,874,799)
(1,085,623,357)
(409,422,821)
(498,558,602)
(856,013,532)
Receipts from Toll Revenues
Receipts from Other Revenues
Payments to Vendors and Third Parties
Payments to Employees
Payments of Under Joint Operation
Payments of Taxes
Payment Interest of Bond Payable and
2,085,831,530
1,931,728,228
Net Cash Flows Provided by
Operating Activities
ACTIVITIES
--213,210,523
(274,539,837)
(331,075,672)
(4,070,621,864)
30,259,823
187,502,064
198,528,688
(297,740,299)
(290,132,389)
(2,633,154,329)
(4,463,026,850)
(2,804,736,442)
2,072,459,612
(786,123,299)
2,100,000,000
(1,771,616,920)
1,641,983,174
(59,446,222)
---
(294,270,425)
(5,886,734)
(640,836,088)
101,104,402
--
(119,844,473)
(8,556,168)
(562,574,203)
66,174,505
130,768,590
814,043,620
322,876,907
Proceeds from Bank Loans
Payment of Bank Loans
Bonds Issued
Payment of Bond Payable
Increase (Decrease) of Appropriated
Fund - Net
Payment of Loan from Government
Payments of Dividend and PKBL
Proceeds from Land Acquisition Loans
Sales from Treasury Stocks
Paid in Capital on Minority Interest at
Subsidiary Companies
1,588,874,168
1,411,382,110
Net Cash Flow Provided by
Financing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka
Pendek - Bersih
Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Panjang
Penerimaan Bunga
PeroIehan Aset Tetap Selain Jalan Tol
Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang
Perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol
Arus Kas Neto Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan Utang Bank
Pelunasan Utang Bank
Penerbitan Utang Obligasi
Pelunasan Utang Obligasi
Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan
Penggunaannya - Bersih
Pembayaran Utang Bantuan Pemerintah
Pembayaran Dividen dan PKBL
Penerimaan Bantuan Pembebasan Tanah
Penjualan dari Saham Treasuri
Setoran Modal Hak Minoritas Pada
Anak Perusahaan
Arus Kas Neto Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
Proceeds from (Placement to) Short
Investment - Net
Proceeds from Long Term Invesment Receipts from Interest Income
Other Then Toll Road Expenditure
Overlay Charges Expenditure
Addition of Toll Road Concession Rights
Net Cash Flows Used in
Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO
KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN
(788,321,152)
538,373,896
4,302,382,487
3,764,008,591
NET INCREASE (DECREASE) IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA
AKHIR TAHUN
3,514,061,335
4,302,382,487
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
END OF THE YEAR
Kas dan Setara Kas Terdiri dari :
3
Kas
Bank
Deposito Berjangka
Total
Cash and Cash Equivalents Consist of:
47,626,488
363,149,238
3,103,285,609
77,831,752
267,318,660
3,957,232,075
3,514,061,335
4,302,382,487
Total
Supplemental cash flows information of
non cash investing activities is presented in Note 51
Tambahan informasi aktivitas investasi yang tidak
mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 51
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/February 19, 2014
Cash on Hand
Cash in Banks
Time Deposits
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
6
paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum
1.
General
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut
Perusahaan, dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia
mengenai pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan
jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan
pengusahaannya (Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga,
tanggal 27 Pebruari 1978).
1.a. The Company’s Establishment
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, here in after referred to
as "the Company", was established under the
framework of Government Regulation No. 4 of 1978
regarding the State Capital Investment for the
establishment of a State-Owned Company (Persero) in
the area of management, maintenance and
development of toll roads and the detailed
management regulations (State Gazette No. 4 of 1978
in conjunction with the Decree of the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia
N o . 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of
the Share Capital of PT Jasa Marga (Persero)
dated February 27, 1978).
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 1, tanggal
1 Maret 1978 dari Notaris Kartini Mulyadi, SH, dan
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. Y.A.5/130/1, tanggal 22 Pebruari 1982
dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia No. 73, tanggal 10 September 1982,
tambahan No. 1138.
The Company was established based on the Deed of
Notary Kartini Mulyadi, SH, No. 1 dated March 1, 1978
and was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in the Decree No. Y.A.5/130/1
dated February 22, 1982, filed in Jakarta High Court
No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published
in the State Gazette No. 73, dated September 10,
1982, adddition No. 1138.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali
mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pada tanggal 12 September 2007, tentang perubahan
seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk
peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan
disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham,
perubahan status Perusahaan dari perusahaan
tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan
nama Perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporation) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran
Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal
12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan
No.
W7-10487
HT.01.04-TH.2007,
tanggal
21 September 2007.
The Company's articles of association has been
amended several times and the last based on the
decision of the Extraordinary General Meeting of
Shareholders dated September 12, 2007, regarding
the changes of the Company's articles of association
regarding to Initial Public Offering, including the
increase of authorized capital, issued and fully paid
capital, changes of par value end the classification of
share, changes of the Company's status from private
company become public company, and changes
name of the Company become State-Owned
Company (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia
Highway Corporation) Tbk or PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. The decision of the changes of the
Company’s articles of association is put forth into the
Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. These
amendments have been approved by the Decree of
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, dated
September 21, 2007.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan
tujuan Perusahaan adalah turut serta melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di
bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip
perusahaan terbatas.
According to Article 3 of the Company's Articles of
Association, the aim and purpose of the Company's
activities are to engage in performing and assisting
the Government's programs and policies in economy
sector and generally in national development,
specially in development of toll roads and all their
supporting facilities with comply to the principles of
limited liability company.
d1/February 19, 2014
7
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:
(i) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan
jalan tol;
(ii) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol
(Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan
Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan
berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha
lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja
sama dengan pihak lain; dan
(iii) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam
rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber
daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara
langsung maupun melalui penyertaan, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan.
For achieving these purposes, the Company performs
the following activities:
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak
tahun 1978.
The Company commenced its commercial operations
since 1978.
Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya
berdasarkan UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan
PP No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol: Wewenang
penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah.
Sebagian
wewenang
Pemerintah
dalam
penyelenggaraan jalan tol dilaksanakan oleh Badan
Pengatur Jalan Tol. Pengusahaan jalan tol dilakukan
oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha
milik daerah dan/atau badan usaha milik swasta.
Pengusahaan jalan tol yang diberikan oleh Pemerintah
kepada badan usaha dilakukan melalui pelelangan
secara transparan dan terbuka.
The Company run their operations based on Law
no. 38 of 2004 about the Road and PP. 15 of 2005
about Toll Road “Toll road management authority on
the government”.Half of government authority in the
administration of toll roads implemented by the Toll
Road Regulatory Agency. Toll road concession
implemented by state-owned enterprises and / or
regional owned enterprises and / or private
companies. Concession granted by the Government
to the business entity through a transparent and open
auctions.
Selama periode laporan yang disajikan (per
31 Desember 2013), ekspansi yang dilakukan oleh
Perusahaan adalah dibentuknya Entitas Anak baru
yang bergerak dalam bidang properti, yaitu
PT Jasamarga Properti (JMP), dengan bidang usaha
pembangunan, penjualan dan jasa properti.
PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta
No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina,
SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat
keputusan No. AHU-02309.AH.01.01.Tahun 2013
tanggal 23 Januari 2013. Penyertaan pada JMP
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa
properti. Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 99% kepemilikan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.
During the reporting period presented (as of
December 31, 2013), the expansion carried out by the
Company's expansion was the establishment of new
subsidiaries engaged in property, ie PT Jasamarga
Property (JMP), with field of business of property
development, sales and services. PT Jasamarga
Properti established based on the Deed. 02 dated
January 15, 2013 of Notary Windalina, SH, and has
been approved by the Minister of Law and Human
Rights through its letter No.AHU-02309.AH.01.01.year
of 2013 dated January 23, 2013. Inclusion in JMP
relates to the business in the areas of property
development, sales and services. The Company has
24,750 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full
amount) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000
(full amount), which is 99% ownership of the Company
on December 31, 2013.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pada saat ini
mengoperasikan 25 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9
kantor cabang dan Entitas Anak dengan rincian
sebagai berikut:
The Company is domiciled in Jakarta and is currently
operating 25 toll roads managed by its 9 branch
offices and the Company’s Subsidiaries with details
are as follows:
d1/February 19, 2014
(i) To perform technical planning, construction,
operate and/or maintenance of toll road;
(ii) To organize the land in toll road area (Rumijatol)
and the land aside on Rumijatol using for rest
area and service including facilities and other
business operated either separately or in
cooperation with other parties; and
(iii) To perform other activity and business in order to
utilize and develop the Company's resources,
either directly or through investment, subject to
laws and regulations.
8
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ruas Jalan Tol/ Toll Road Sections
Kantor Cabang/ Branch Offices
Jagorawi
Jakarta - Tangerang
Cawang - Tomang – Cengkareng
Surabaya - Gempol
Jakarta - Cikampek
Purbaleunyi
Semarang
Belmera
Palikanci
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
Jakarta - Bogor- Ciawi
Jakarta - Tangerang
Cawang - Tomang - Pluit dan/ and Prof. Dr. Ir. Soediyatmo
Surabaya - Gempol
Jakarta - Cikampek
Cikampek - Padalarang dan/ and Padalarang - Cileunyi
Semarang Seksi/Section A B C
Belawan - Medan - Tanjung Morawa
Palimanan - Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3, W2 dan/ and JORR Section S
dan/ and Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami
Bogor Outer Ring Road
Semarang - Solo
Kunciran - Batu Ceper - Cengkareng *)
Kunciran - Serpong *)
Surabaya - Mojokerto
Gempol - Pasuruan *)
Gempol - Pandaan *)
Nusa Dua - Benoa
JORR W2 Utara (Ulujami - Kebon Jeruk) *)
*) Belum Beroperasi/ Not Yet Operated
Selain itu, Perusahaan juga melakukan usaha lain
melalui Cabang dan Entitas Anak sebagai berikut:
Kantor Cabang/ Branch Offices
Unit Rest Area and Business
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Jasamarga Properti (JMP)
In addition, the Company also manage other business
activities through its branch and Subsidiaries, are as
follows:
Jenis Usaha/ Nature of Business
Pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU / Management of the rest area on the
highway and gas station
Jenis Usaha/ Nature of Business
Jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan/ Construction, trade and rental
vehicles
Pembangunan, penjualan dan jasa properti/ Development, sales and services in
property
1.b. Entitas Anak
1.b. Subsidiaries
1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta didirikan berdasarkan
Akta No. 113, tanggal 22 Desember 2000 dari Notaris
Agus Madjid, SH, dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C1598.HT.01.01Th 2001, tanggal 6 Maret 2001. Anggaran Dasar JLJ
telah mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 28 tanggal
16 Desember 2013, dari Notaris Amriyati A. Supriyadi,
SH, M.Kn, dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan surat
keputusan No. AHU-00222.AH.01.02 Tahun 2013,
tanggal 3 Januari 2014.
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta was established based
on the Deed of Notary Agus Madjid, SH, No. 113 dated
December 22, 2000. This Deed has been approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
No. C1598.HT.01.01-Th 2001 dated March 6, 2001.
JLJ’s article association has changed several times
with the most recent change of the last JLJ's article
association is based on the Deed No. 28 dated
December 16, 2013 of Notary Amriyati A. Supriyadi,
SH., M.Kn. This Deed has been approved by the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia AHU-00222.AH.01.02 Year 2013 dated
January 3, 2014.
JLJ berdomisili di Jakarta. JLJ mulai beroperasi
secara komersial sejak tanggal 1 Oktober 2001.
JLJ is domiciled in Jakarta. JLJ started its operation
since October 1, 2001.
d1/February 19, 2014
9
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan memiliki 27.348.750 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 27.348.750.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 27,348,750 shares with par value
of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 27,348,750,000 (full Rupiah), representing 99%
ownership as of December 31, 2013.
1.b.2. PT Marqa Sarana Jabar (MSJ)
1.b.2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Marga Sarana Jabar merupakan perusahaan
patungan antara Perusahaan dan PT Jasa Sarana
dalam pengusahaan ruas jalan tol Bogor Outer Ring
Road. MSJ didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal
11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, dengan
modal dasar sebesar Rp 475.000.000.000 (Rupiah
penuh), modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp 118.750.000.000 (Rupiah penuh) dan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Keputusan No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007, tanggal
6 Juli 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 82, tanggal 12
Oktober 2007.
PT Marga Sarana Jabar is a joint venture company
between the Company and PT Jasa Sarana for
development of Bogor Outer Ring Road. MSJ was
established based on the Deed No. 10 dated May 11,
2007 of Notary lwan Ridwan, SH, with authorized
capital amounting to Rp 475,000,000,000 (full Rupiah),
issued and paid in capital amounting to
Rp 118,750,000,000 (full Rupiah) and has been
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia through Decree No. W801909 HT.01.01.TH.2007 dated July 6, 2007 and
announced in State Gazette No. 82 dated October 12,
2007. Anggaran Dasar MSJ telah beberapa kali mengalami
perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta
No. 16 tanggal 27 November 2013 yang dibuat
dihadapan Notaris Nitra Reza, SH, M.Kn., di Jakarta,
sehubungan dengan peningkatan modal disetor.
Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam
proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
MSJ’s article of association has been amended
several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 16 dated
November 27, 2013 from Notary Nitra Reza, SH,
M.Kn., in Jakarta, in accordance with the increase of
paid share capital. The amendment is in the process
of authorization from the Ministry of of Law and
Human Rights.
MSJ berdomisili di Bogor. MSJ mulai beroperasi
secara komersial sejak 23 Nopember 2009.
MSJ is domiciled in Bogor. MSJ started its operation
since November 23, 2009.
Perusahaan memiliki 15.632.650 saham dengan nilai
nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 156.326.500.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 55% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 22.000.000.000 (Rupiah
penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 15,632,650 shares with par value
of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 156,326,500,000 (full Rupiah), representing 55%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 22,000,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.
1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ)
1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ)
PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan
patungan antara Perusahaan dan PT Sarana
Pembangunan Jawa Tengah dalam pengusahaan
pembangunan ruas jalan tol Semarang - Solo. TMJ
didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 7 Juli 2007
dari Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH,
yang kemudian diubah dengan Akta No. 84 dari
Notaris yang sama dan telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan
No. C-03976 HT.01.01TH.2007, tanggal 22 Nopember
2007.
PT Trans Marga Jateng is a joint venture company
between the Company and PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah for development of Semarang - Solo toll
road. TMJ was established based on the Deed
No. 27 dated July 7, 2007 of Notary Prof. DR. Liliana
Tedjosaputro, SH, MH, and amended with the Deed
No. 84 from the same Notary which has been
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. C-03976 HT.01.01‐
TH.2007, dated November 22, 2007.
TMJ berdomisili di Semarang. TMJ mulai beroperasi
secara komersial sejak 17 Nopember 2011.
TMJ is domiciled in Semarang. TMJ
operation since November 17, 2011. d1/February 19, 2014
10
started its
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan memiliki 63.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 630.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 60% dan tambahan modal disetor
sebesar Rp 255.000.000.000 (Rupiah Penuh) pada
tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 63,000,000 shares with par value
of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 630,000,000,000 (full Rupiah), representing 60%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 255,000,000,000 (Full Rupiah) as of December 31,
2013.
1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)
1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Trans Nusantara didirikan berdasarkan
Akta No. 8, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MTN
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol Kunciran - Serpong, berdasarkan Akta
perjanjian antara calon pendiri PT Marga Trans
Nusantara No. 1 tanggal 11 Pebruari 2008 yang
dikeluarkan Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH.
Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU37791.AH.01.01. Tahun 2008, tanggal 2 Juli 2008,
dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.10
tanggal 3 Pebruari 2009.
PT Marga Trans Nusantara was established based on
the Deed No. 8, dated May 14, 2008 of Notary Suzy
Anggraini Muharam, SH. The investment in MTN
relates to the construction of the Kunciran - Serpong toll
road project, based on the Deed of Agreement between
the founders of PT Marga Trans Nusantara No. 1 dated
February 11, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam,
SH. The article of association has been approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia in Decision Letter No. AHU37791.AH.01.01. Year 2008, dated July 2, 2008, and
has been announced in the State Gazette No. 10 dated
February 3, 2009.
Anggaran Dasar MTN telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir pada tanggal 12 September 2013,
dengan Akta No. 30 dari Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, M.Kn., mengenai peningkatan
modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran
dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
MTN’s article of association has been amended
several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 30 dated
September 12, 2013 by Notary Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, M.Kn., regarding to the increase of
issued and paid share capital. The amendment is in
the process of authorization from the Minister of of
Law and Human Rights.
MTN berdomisili di Tangerang. MTN belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MTN is domiciled in Tangerang. MTN has not started
its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 62.100 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 62.100.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 60% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 62.100 shares with par value of
Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 62,100,000,000 (full Rupiah), representing 60%
ownership as of December 31, 2013.
1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA)
1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA)
PT Marga Nujyasumo Agung didirikan berdasarkan
Akta No. 121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris
Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari
1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan
pada MNA dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto.
PT Marga Nujyasumo Agung was established based
on the Deed No. 121, dated August 19, 1994 of Notary
Sutjipto, SH, in conjunction with the Deed No. 177,
dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso,
SH. The investment in MNA was made in relation to
the construction and operation of the Surabaya Mojokerto toll road project. Anggaran Dasar MNA telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham
No. 09 tanggal 18 Juli 2012 mengenai peningkatan
modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
MNA’s article of association has been amended
several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed of Decision Statement
beyond General Shareholders’ Meeting No 09 dated
July 18, 2012, regarding to increase of issued and paid
share capital. The amendment has received approval
d1/February 19, 2014
11
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. AHU-50085.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 25
September 2012.
from the Minister of of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia based on Letter
No. AHU--50085.AH.01.02 Year 2012 dated
September 25, 2012.
MNA berdomisili di Surabaya. MNA mulai beroperasi
secara komersial sejak 5 September 2011.
MNA is domiciled in Surabaya. MNA
operation since September 5, 2011.
Perusahaan memiliki 473.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 473.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 55% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 473,000,000 shares with par value
of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 473,000,000,000 (full Rupiah), representing 55%
ownership as of December 31, 2013.
1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ)
1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ)
PT Marga Lingkar Jakarta didirikan berdasarkan Akta
No. 26 tanggal 24 Agustus 2009 dari Notaris Edi
Priyono, SH dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No.C-98-HT.03.02-Th
2002. Penyertaan pada MLJ dilakukan sehubungan
dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Lingkarluar
Jakarta Seksi W2 Utara.
PT Marga Lingkar Jakarta was established based on
the Deed No. 26, dated August 24, 2009 of Notary Edi
Priyono, SH which has been approved by Minister of
Justice of the Republic of Indonesia No.C-98HT.03.02-Th 2002. The investment in MLJ relates to
the construction and operation of the Jakarta Toll
Outer Ring Road Section W2 North. Anggaran Dasar MLJ telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Tatyana
Indrati Hasjim, S.H. No.13 tanggal 19 Desember 2013
mengenai peningkatan modal ditempatkan dan
disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya Nomor: AHU-0005942.AH.01.09.
Tahun 2014 tanggal 23 Januari 2014.
MLJ’s article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 13 dated September 19, 2013
by Notary Tatyana Indrati Hasjim, S.H regarding to the
increase of issued and paid share capital. The
amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-0005942.AH.01.09. Year
2014 dated January 23, 2014.
MLJ berdomisili di Jakarta. MLJ belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MLJ is domiciled in Jakarta. MLJ has not started its
operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 267.167.550 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 267.167.550.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 65% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 96.980.000.000 (Rupiah
penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 267,167,550 shares with par
value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 267,167,550,000 (full Rupiah), representing 65%
ownership and additional of share capital amounting to
Rp 96,980,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.
1.b.7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)
1.b.7. PT Transmarqa Jatim Pasuruan (TJP)
PT Transmarga Jatim Pasuruan didirikan berdasarkan
Akta No. 57 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris Retno
Suharti, SH dan telah mendapat pengesahan dari
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, tanggal
20 Juni 2008.
PT Transmarga Jatim Pasuruan was established
based on the Deed No. 57 dated June 28, 2010 of
Notary Retno Suharti, SH which has been approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008,
dated June 20, 2008.
Anggaran Dasar TJP telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dra. EC.
Inggriati Djojoseputro, SH, No.10 tanggal 15 April
2013 mengenai
peningkatan modal dasar,
ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
TJP’s article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 10 dated April 15, 2013 by
Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH regarding to
the increase of issued and paid share capital. The
amendment has received approval from the Minister of
d1/February 19, 2014
12
started its
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya No. AHU-22281.AH.01.02. Tahun 2013
tanggal 26 April 2013.
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-22281.AH.01.02. Year 2013
dated April 26, 2013.
Penyertaan pada TJP dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan proyek Jalan Tol Gempol - Pasuruan.
The investment in TJP relates to the construction and
operation of the Gempol - Pasuruan toll. TJP berdomisili di Sidoarjo. TJP belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
TJP is domiciled in Sidoarjo. TJP has not started its
operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 20.010.000 saham dengan nilai
nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 200.010.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 96,39% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 20,010,000 shares with par value
of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 200,010,000,000 (full Rupiah), representing
96.39% ownership as of December 31, 2013.
1.b.8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
1.b.8. PT Marqa Kunciran Cengkarenq (MKC)
PT Marga Kunciran Cengkareng didirikan berdasarkan
Akta No. 7 tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy
Anggraini Muharam, SH, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan
No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 tanggal 12
Pebruari 2009. Penyertaan pada MKC dilakukan
sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol
Kunciran- Cengkareng.
PT Marga Kunciran Cengkareng was established
based on the Deed No. 7 dated May 14, 2008 by
Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, which has been
approved by Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-04634.AH.01.01-Th.
2009 dated February 12, 2009. The investment in MTN
was made in relation of the Kunciran-Cengkareng toll
road. Anggaran Dasar MKC telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta No. 02 Tanggal 4
April 2013 dari Notaris Efemia Surjawati Salim, SH,
M.Hum yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat
Keputusan No. AHU-35521.AHA.01.02. Tahun 2013
tanggal 2 Juli 2013 tentang persetujuan perubahan
anggaran dasar perseroan.
MKC’s article of association has been amended
several times, with the most recent change of the
article was based on the Deed No. 02 dated April 4,
2013 by Notary Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum.
The amendment has received approval from the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia
based
on
Letter
No.
AHU35521.AHA.01.02.Year 2013 dated July 2, 2013.
MKC berdomisili di Tangerang. MKC belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MKC is domiciled in Tangerang. MKC has not started
its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 10.933.867 saham dengan nilai
nominal Rp 9.100 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 99.498,189.700 (Rupiah penuh)
yang merupakan 76,10% kepemilikan dan tambahan
modal disetor sebesar Rp 15.311.296.000 pada
tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 10,933,867 shares at par value of
Rp 9,100 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 99,498,189,700 (full Rupiah), representing 76.10%
ownership and addition of share capital amounting to
Rp 15.311.296.000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.
1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU)
1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Sarana Marga Utama, perusahaan semula
bernama PT Rezekibhakti Saranasejahtera, yang
didirikan berdasarkan Akta No. 41 tanggal 26 Agustus
1988 dari Notaris Abdul Latif, SH, dan telah
mendapatkan
pengesahan
dari
Departemen
Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan
No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989 tanggal 10 Pebruari
1989. Perubahaan anggaran dasar yang terakhir
berdasarkan Akta No. 8 Tanggal 10 April 2013 dari
Notaris Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH,
PT Sarana Marga Utama, was originally known as
PT Rezekibhakti Saranasejahtera established based
on Deed No. 41 dated August 26, 1988 by Notary
Abdul Latif SH, which has been approved by the
Ministry of Justice of the Republic of Indonesia
No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989, dated February 10,
1989. The most recent amendmend of the article of
association was based on the Deed No. 8 dated April
10, 2013 by Notary Bagus Nugraha Kusuma
Wardhana, SH, regarding to the increase of
d1/February 19, 2014
13
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tentang peningkatan modal dasar dan modal disetor.
Perubahaan ini telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10.10-26179 tanggal 27
Juni 2013.
authorized, issued and paid share capital. The
amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-AH.01.10.10-26179 dated
June 27, 2013.
Penyertaan pada SMU dilakukan sehubungan dengan
bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan dan
persewaan kendaraan.
The investment in SMU was made in relation to the
construction, trade and rental vehicles.
SMU berdomisili di Jakarta. SMU mulai beroperasi
secara komersial sejak 10 Pebruari 1989.
SMU is domiciled in Jakarta. SMU
operation since February 10, 1989.
Perusahaan memiliki 62.747 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 62.747.000.000 (Rupiah penuh)
yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 62,747 shares at par value of
Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to
Rp 62,747,000,000 (full Rupiah), representing 99%
ownership as of December 31, 2013.
1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu
PT Margabumi Adhikaraya (MAR)
1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
(Previously PT Margabumi Adhikaraya (MAR)
PT Margabumi Adhikaraya (MAR) didirikan
berdasarkan Akta No. 142, tanggal 25 September
1996 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.
PT Margabumi Adhikaraya (MAR) was established
based on the Deed No. 142, dated September 25, 1996
of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta nomor
04 tanggal 20 Juni 2013 dari Dra. EC. Inggriati
Djojoseputro, SH, notaris di Surabaya, mengenai
perubahan Susunan Dewan Komisaris dan perubahan
nama Perseroan Terbatas "PT Margabumi
Adhikaraya"
menjadi
Perseroan
Terbatas
"PT Jasamarga Pandaan Tol". Akta perubahan ini
sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
dengan
surat
keputusan
Nomor:
AHU46221.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 3 September
2013.
JPT’s article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 04 dated June 20, 2013 by
Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro SH, a notary in
Surabaya regarding to the change of composition of
board of Commissioners and change of the Company’s
name Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya"
into Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol".
The amendment has received approval from the
Minister of of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on Letter No. AHU-46221.AH.01.02.
Year 2013 dated September 3, 2013.
JPT berdomisili di Surabaya. JPT belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
JPT is domiciled in Surabaya. JPT has not started its
operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 205.850.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 205.850.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 66,48% kepemilikan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 205,850,000 shares at par value
of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 205,850,000,000 (full Rupiah) representing 66.48%
ownership as of December 31, 2013.
1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Jasamarga Bali Tol didirikan berdasarkan Akta
No. 2 tanggal 22 Agustus 2011 dari Notaris Paulina
S.S. Endah Putri, SH, dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia melalui surat keputusan No.C-372.HT.03.01Th. 2006, tanggal 4 September 2006. Anggaran dasar
Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir
akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
PT Jasamarga Bali Tol was established based on the
Deed No. 2, dated August 22, 2011 by Notary Paulina S.S.
Endah Putri, SH, which has been approved by Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
No. C-372.HT.03.01-Th. 2006, dated September 4, 2006.
JBT’s article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on Notarial Deed of Extraordinary General
d1/February 19, 2014
14
started its
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 17 Oktober 2012
oleh Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, notaris di
Depok. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No. AHU-62682.AH.01.02-Tahun
2012 tanggal 6 Desember 2012.
Shareholders’ Meeting No. 1 dated October 17, 2012
by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, notary in
Depok. The amendment has received approval from the
Minister of of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia based on Letter No. AHU-62682.AH.01.02Year 2012 dated December 6, 2012.
Penyertaan pada JBT dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek jalan tol Nusa Dua - Benoa.
The investment in JBT relates to the operation of the Nusa
Dua – Benoa toll road.
JBT berdomisili di Bali. JBT mulai beroperasi secara
komersial tanggal 01 Oktober 2013.
JBT is domiciled in Bali. JBT started its operation since
October 01, 2013.
Perusahaan memiliki 409.993 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 409.993.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 55% kepemilikan Perusahaan dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 2.551.744.970
(Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 409,993 shares at par value of
Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 409,993,000,000 (full Rupiah) representing 55%
ownership and additional paid in capital amounting to
Rp 2,551,744,970 (full Rupiah) as of December 31,
2013.
1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP)
1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP)
PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta
No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina,
SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat
keputusan No. AHU-02309.AH.01.01. Tahun 2013
tanggal 23 Januari 2013. Akta pendirian Perusahaan
telah mengalami perubahan dan yang terakhir dengan
Akta Notaris Windalina, SH, di Jakarta, No. 25 tanggal
28 Maret 2013. Perubahan Akta ini telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat keputusan Nomor.
AHU-0044014.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 14 Mei
2013.
PT Jasamarga Properti was established based on the
Deed No. 02, dated January 15, 2013 by Notary Windalina,
SH, which has been approved by Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU02309.AH.01.01. Year 2013, dated January 23, 2013.
JMP’s article of association has been amended several
times, with the most recent change of the article was
based on the Deed No. 25 dated March 28, 2013 by
Notary Notaris Windalina SH, notary in Jakarta. The
amendment has received approval from the Minister of
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
based on Letter No. AHU-0044014.AH.01.09. Year
2013 dated May 14, 2013.
Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan,
penjualan dan jasa properti.
The investment in JMP relates to the development, sales
and services in property.
JMP berdomisili di Jakarta. JMP belum beroperasi
secara komersial hingga 31 Desember 2013.
JMP is domiciled in Jakarta. JMP has not started its
operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan dan
tambahan modal disetor sebesar Rp 38.610.000.000
(Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 24,750 shares at par value of
Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 24,750,000,000 (full Rupiah) representing 99%
ownership and additional paid in capital amounting to
Rp 38,610,000,000 (full Rupiah) as of December 31,
2013.
Jumlah aset dan pendapatan usaha Entitas Anak
sebelum jurnal eliminasi adalah sebagai berikut:
Total assets and revenues of the Subsidiaries before
elimination journal are as follows:
d1/February 19, 2014
15
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total Aset/Assets
2013
2012
Rp
Rp
Perusahaan/ Company
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Sarana Marga Utama (SMU)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Jasamarga Properti (JMP)
3,407,470,487
2,172,599,696
1,846,870,401
1,766,141,082
896,352,182
801,575,563
629,222,947
351,564,379
270,393,300
178,020,265
103,281,607
63,548,090
Total Pendapatan/Revenues
2013
2012
Rp
Rp
2,682,556,359
1,659,510,652
1,237,391,546
1,564,140,921
548,357,000
405,636,162
208,613,652
132,097,736
126,828,694
78,227,545
67,676,199
--
671,919,441
575,693,464
564,542,637
237,954,936
336,559,364
443,326,091
499,556,649
--205,466,019
234,499,728
--
846,523,781
1,250,870,221
539,499,885
316,771,494
133,197,912
98,153,049
---35,017,116
170,471,250
--
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama
disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the
Company and its subsidiaries are collectively
referred as the “Group”.
1.c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan
Karyawan
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Luar Biasa PT Jasa Marga Persero Tbk
No. 80 tanggal 30 Juni 2012, susunan Direksi dan
Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012 sebagai berikut:
1.c. Board of Directors, Commissioners, Audit
Committee and Employees
Based on the Company’s Extraordinary Minutes of
Meeting of Shareholders No. 80 dated June 30,
2012, the composition of the Company’s Board of
Directors and Commissioners as of December 31,
2013 and 2012 are as follows:
Direktur Utama
Direktur Operasi
Direktur Keuangan
Direktur Pengembangan Usaha
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris (Komisaris Independen)
Komisaris (Komisaris Independen)
Direksi/Directors
Ir. Adityawarman
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc
Ir. Reynaldi Hermansjah
Ir. Abdul Hadi H.S, MM
Ir. Muh. Najib Fauzan, Msc
Komisaris/ Commissioners
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
Ibnu Purna Muchtar, S.E, MA
Dr. Joyo Winoto
Prof. Dr. Akhmad Syakhroza
Mayjen. (Purn) Samsoedin
Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael
Dendron Primanto, SH, MH
Berdasarkan
Keputusan
Komisaris
No.KEP0010/I/2013, tanggal 15 Pebruari 2013, susunan
Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
President Director
Operation Director
Finance Director
Business Development Director
Human Capital Affairs Development Director
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent Commissioner)
Commissioner (Independent Commissioner)
Based on the Decision of the Commissioners
No.KEP0010/I/2013, date February 15, 2013, the
composition of the Company's Audit Committee as
of December 31, 2013 are as follows:
Komite Audit/ Audit Committee
Ketua Merangkap Anggota
Anggota
Anggota
d1/February 19, 2014
Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH.
Ir. Agita Widjajanto, MSc.
Drs. Rustam Wahyudi, Ak.
16
Chairman and Member
Member
Member
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Based on the Decision of the Commissioners No.KEP0007/I/2012, date January 16, 2012, the composition
of the Company's Audit Committee as of December
31, 2012 are as follows:
Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP-0007/I/2012,
tanggal 16 Januari 2012, susunan Komite Audit
Perusahaan pada 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
Komite Audit/ Audit Committee
Ketua Merangkap Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH.
Ir. Bambang Widijanto Suwignjo, MSc.
Drs. Nugroho Widjajanto, Ak.
Setyo Puji Hartono, SE
Chairman and Member
Member
Member
Member
Pembentukan Unit Audit Internal Perusahaan
berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013
tentang Struktur Organisasi Perusahaan. Ketua unit
audit internal per 31 Desember 2013 adalah Djoko
Dwijono.
Establishment of the company Internal Audit Unit was
based on Directors Decree No. 41/KPTS/2013 about
the Organizational Structure of the Company.
Chairman of the internal audit unit by December 31,
2013 is Djoko Dwijono.
Penerapan sistem pengendalian internal yang
dilakukan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan
Meneg BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara Pasal 26. Unit audit internal merupakan bagian
dari sistem pengendalian intern Perusahaan yang
didalam pelaksanaan tugas auditnya menggunakan
kerangka sistem pengendalian intern COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the
Treadway Commission).
Implementation of internal control systems made by
the Company refers to the State Enterprises Minister
Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance
(GCG) at the State-owned Enterprise of Art 26.
Internal audit unit is part of the Company's system of
internal control in the execution of audit assignments
using the COSO (Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission)
framework for internal control system.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 102/AA.P6a/2012, tanggal 31 Agustus 2012, Sekretaris
Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012
adalah Ir. David Wijayatno.
Based on in Decision of the Director No. 102/AA.P6a/2012 dated August 31 2012, the corporate
secretary as of December 31, 2013 and 2012 is Ir.
David Wijayatno.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak
pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebanyak 4.875 dan 5.075 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012 the Company
and Subsidiaries had total permanent employees of
4,875 and 5,075 person, respectively (unaudited).
1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total
nilai sebesar Rp 9.523.978.000.000 (Rupiah penuh).
Jumlah utang obligasi yang belum dilunasi atau belum
jatuh tempo adalah sebesar Rp 5.859.154.384.000
(Rupiah penuh) dan sisanya telah dilunasi, dengan
rincian sebagai berikut:
d1/February 19, 2014
1.d. Public Bond Offering
The Company has issued bonds with total amount of
Rp 9,523,978,000,000 (full Rupiah). The total amount
of bonds that have not been paid or not yet reached
their
maturity
date
amounting
to
Rp 5,859,154,384,000 (full Rupiah) and the balance
has been paid, with details of bonds are as follows:
17
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27
Obligasi/ Bonds
Jasa Marga I(A)
Jasa Marga II/1 (B)
Jasa Marga II/2 (C)
Jasa Marga II/2 (D)
Jasa Marga II/2 (E)
Jasa Marga III/1 (F/1)
Jasa Marga III/2 (F/2)
Jasa Marga IV/1 (G/1)
Jasa Marga IV/2 (G/2)
Jasa Marga V/1 (H)
Jasa Marga V/2 (I)
Jasa Marga VI/1 (J)
Jasa Marga VI/2 (K)
Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I /
Fixed Income Index Bonds Phase I
Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II /
Fixed Income Index Bonds Phase II
Jasa Marga VII (L)
Jasa Marga VIII (M)
Jasa Marga IX (N)
Jasa Marga X (O)
Jasa Marga XI (P)
Obligasi JORR I
Obligasi JORR II(A)
Obligasi JORR II (B)
Obligasi JORR II (C)
Jasa Marga XII (0)
Jasa Marga XIII (R)
Jasa Marga XIV (JM — 10)
Jasa Marga I (JM — 10)
Jasa Marga Seri / Series S A
Jasa Marga Seri / Series S B
Jasa Marga Seri / Series S C
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total
(Rp Juta)/ Tenor
Par value (Tahun/
(Rp Million) Years)
Tanggal
Tanggal
Penerbitan/
Jatuh
Issuance
Tempo/
Date
Maturity Date
Status
23,718
40,000
20,000
20,000
20,000
40,000
30,000
40,000
60,000
60,000
40,000
75,000
50,000
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
8
8
3/11/1983
31/10/1983
6/2/1984
5/3/1984
31/3/1984
28/12/1984
1/3/1985
27/12/1985
24/3/1986
6/7/1987
19/11/1987
20/6/1988
1/2/1989
3/11/1988
31/10/1988
6/2/1989
5/3/1989
31/3/1989
28/12/1989
1/3/1990
27/12/1990
24/3/1991
6/7/1992
19/11/1992
20/6/1996
1/2/1997
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
40,000
12
31/7/1989
31/7/2001
Lunas/ Paid
30,000
100,000
150,000
400,000
650,000
1,000,000
274,260
78,300
78,300
104,400
1,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
700,000
400,000
1,000,000
12
8
8
5
8
10
10
10
12
15
10
10
10
3
1
3
5
21/9/1989
8/6/1990
27/3/2000
12/4/2002
4/12/2002
10/10/2003
19/11/2003
5/1/2006
5/1/2006
5/1/2006
6/7/2006
21/6/2007
12/10/2010
12/10/2010
12/27/2013
12/27/2013
12/27/2013
21/9/2001
8/6/1998
27/3/2008
12/4/2007
4/12/2010
10/10/2013
19/11/2013
5/1/2016
5/1/2018
5/1/2021
6/7/2016
21/6/2017
12/10/2020
12/10/2013
10/2/2014
9/27/2016
9/27/2018
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Lunas/ Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid *)
Belum Lunas/ Not Yet Paid **)
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Lunas/ Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
Belum Lunas/ Not Yet Paid
*) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923
**) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923
1.e. Penawaran Umum Perusahaan
Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas
Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK),
sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan
penawaran umum perdana saham sebanyak
2.040.000.000 saham atas nama Seri B dengan nilai
nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham yang
berasal dari saham dalam simpanan (portepel)
Perusahaan kepada masyarakat dengan harga
penawaran sebesar Rp 1.700 (Rupiah penuh) per
saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI).
d1/February 19, 2014
1.e. The Company Initial Public Offering
On November 1, 2007 the Company received the
effective statement from the Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Board (BapepamLK), now named Indonesia Financial Services
Authority (OJK), through the Letter No.S-5526/BL/2007
to perform the initial public offering amounting to
2,040,000,000 Series B shares with par value of Rp
500 (full Rupiah) each share from the Company
porteple shares to the public at the offering price
amounting to Rp 1,700 (full Rupiah) each share
through capital market and listed in Indonesia Stock
Excange (IDX).
18
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
In the period since its initial public offering until the last
reporting period the Company has made the following
corporate actions:
1. Buy back of Company shares on October 24,
2008 until January 12, 2009 was done considering
the condition of the stock market potentially crisis
where the Composite Stock Price Index (CSPI)
Indonesia Stock Exchange (IDX) significantly
decreased thus providing an opportunity to the
Company to buy back its shares with respect the
ability of the Company and applicable regulations.
The company in this case aided by
PT Bahana Securities as Corporate Broker
Securities Trading. Funds issued by the Company
to buy back 24,523,500 shares (Treasury Stock)
amounting to Rp 21,837,595,326 (full amount).
Dalam kurun waktu sejak penawaran umum perdana
sampai dengan tahun pelaporan terakhir Perusahaan
melakukan aksi korporasi sebagai berikut:
1. Pembelian kembali saham Perusahaan pada
24 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009
dilakukan mengingat kondisi pasar saham saat
itu berpotensi krisis dimana Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)
menurun cukup signifikan sehingga memberikan
peluang pada Perusahaan untuk membeli
kembali sahamnya dengan memperhatikan
kemampuan Perusahaan dan ketentuan yang
berlaku. Perusahaan dalam hal ini dibantu oleh
PT Bahana Securities sebagai Perusahaan Wakil
Perantara Perdagangan Efek. Dana yang
dikeluarkan Perusahaan untuk membeli kembali
24.523.500 lembar saham (Treasury Stock)
sejumlah Rp 21.837.595.326 (Rupiah penuh).
2. Sesuai dengan Poin 4D Peraturan Bapepam dan
LK No. KEP-105/BL/2010, Peraturan XI.B2
perihal Pembelian Kembali Saham yang
dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
maka treasury stock tersebut telah memasuki
periode wajib menjual (sudah dikuasai
Perusahaan selama 3 tahun) dan wajib untuk
dijual kembali. Perusahaan dalam penjualan
kembali saham Treasury dibantu oleh
PT Danareksa Sekuritas. Masa penjualan
berlangsung dari 5 April 2012 sampai dengan 25
Juni 2012.
2.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
Based on 4D points Bapepam-LK Regulation
No. KEP-105/BL/2010, XI.B2 Regulations
regarding Buy Back Shares issued by the Issuer
or Public Company, then the treasury stock has
entered a period required to sell (already held by
the Company for 3 years) and mandatory for
resale. The Company in the resale of treasury
shares aided by PT Danareksa Securities. Sales
period runs from Apri 5, 2012 until June 25, 2012.
2. Summary of Significant Accounting
Policies
2.a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dan
disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai
dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal-Lembaga
Keuangan
(Bapepam-LK)
No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.
2.a. Statement of Compliance
The consolidated financial statements have been
prepared and presented in conformity with Indonesian
Statements of Financial Accounting Standards (PSAK)
established by the Indonesian Institute of Accountants,
and Regulation of Capital Market Supervisory BoardFinancial Institution No. VIII.G.7 attachment No.KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the
Guidelines of Financial Statements Presentations and
Disclosures for Issuers or Public Companies.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan
konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali
laporan arus kas.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of the
Consolidated Financial
The basis used in preparing the consolidated financial
statements is historical cost, except for certain
accounts which are measured based on another basis
described in the related accounting policies for those
accounts. The consolidated financial statements are
prepared under the accrual basis of accounting except
for the statement of cash flows.
d1/February 19, 2014
19
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan
metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi
kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement cash flows are prepared
using the direct method with classifications of cash
flows into the operating, investing and financing
activities.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Rupiah (Rp).
The reporting and functional currency used in the
preparation of the consolidated financial statements is
the Indonesian Rupiah (Rp).
Standar Akuntansi Baru
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas
standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk
pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1
Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan
adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010)
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan
telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan
penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
New Accounting Standards
New accounting standard or improvement on
accounting standard which is relevant to the Company
and mandatory for the first time for the financial period
beginning 1 January 2013 is the improvement on
PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument:
Disclosures”. The Company has evaluated the impact
of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to
the consolidated financial statements.
Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi
Bisnis pada Entitas Sepengendali”, PSAK 60,
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan pencabutan
atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang
berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan,
serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak
terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan
atau tahun sebelumnya.
Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business
Combinations on Entities under Common Control”,
PSAK 60 “Financial Instrument: Disclosure”, and
withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganizations” with
an effective date of 1 January 2013 did not result in
changes to the Company's accounting policies and
had no effect on the amounts reported for the current
period or prior financial years.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan
keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang
dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung
oleh Entitas Induk. Entitas anak dikonsolidasikan sejak
tanggal di mana pengendalian efektif beralih kepada
Entitas Induk dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak
tanggal Entitas Induk tidak memiliki pengendalian
efektif.
2.c. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate
financial statements of the Parent Entity and
Subsidiaries, direct and indirectly owned by the Parent
Entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date
of effective control are achieved by the Parent Entity
and will be no longer consolidated from the date of the
Parent Entity has cease effective controls.
Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk
memiliki baik secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara pada suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut
tidak
diikuti
dengan
pengendalian.
Suatu
pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki
setengah atau kurang kekuasaan suara jika terdapat:
1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lainnya;
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
3. Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan
sebagian besar dewan direksi dan dewan
komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui dewan atau organ
tersebut; atau
Control is presumed to exist when the Parent Entity
owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more
than half of the voting power of an entity unless, except
that, such ownership does not constitute control.
Control also exists when the parent owns half or less
of the voting power of an entity when there is:
d1/February 19, 2014
1. Power over more than half of the voting rights by
virtue of an agreement with other investors;
2. Power to govern the financial and operating policies
of the entity under a statute or an agreement;
3. Power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or equivalent
governing body and control of the entity is by that
board or body; or
20
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas
pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris
atau organ tersebut.
4. Power to cast the majority of votes at meetings of
the board of directors or equivalent governing body
and control of the entity is by that board or body.
Laporan keuangan konsolidasian harus disusun
dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan
yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan
secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali
dinyatakan secara khusus.
The consolidated financial statements are prepared
using uniform basis, i.e.: similar accounting policy for
similar transactions, events and circumstances. The
policy has been applied consistently by Subsidiaries,
unless otherwise stated.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,
laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak
digabungkan secara baris per baris yakni dengan
menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari
aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara
Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
In preparing the consolidated financial statements, the
financial statements of the Parent Company and
Subsidiaries are combined on a line by line basis by
adding together similar elements of assets, liabilities,
equity, income and expenses. All balances and
material transactions between the Parent Company
and the Subsidiaries have been eliminated.
Akun "Kepentingan Non-Pengendali" pada laporan
posisi keuangan konsolidasian merupakan hak
pemegang saham non pengendali pada Entitas Anak
tersebut. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi)
bersih Entitas Anak pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian disajikan sebagai
“Laba/Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
kepada Kepentingan Non Pengendali”.
The account of “Non Controlling Interests” in
consolidated financial statement is represents interest
of the minority shareholders in the Subsidiaries. Non
controlling interest in net income (loss) of Subsidiaries
in the consolidated statement of comprehensive
income is presented as “Current Year Profit/Loss
Attributable to Non Controlling Interest”.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh
diatribusikan pada kepentingan non pengendali
bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non
pengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of non-wholly owned Subsidiary are attributed
to the non controlling interest even if the non
controlling interest results in deficit balance.
2.d. Instrumen Keuangan
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013
memperkenalkan
pengungkapan
baru
untuk
meningkatkan informasi mengenai instrumen
keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen
keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan
kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen
keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum
mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan
terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan
tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan
signifikansi input yang digunakan dalam mengukur
nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk
pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan
dalam format tabel kecuali terdapat lain yang lebih
sesuai.
2.d. Financial Instruments
PSAK 60 which effectively applied on January 1, 2013
introduces new disclosures to improve the information
about financial instruments. It requires extensive
disclosures about the significance of financial
instruments for an entity’s financial position and
performance, and quantitative and qualitative
disclosures on the nature and extent of risks arising
from financial instruments, including specified
minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and
market risk, as well as sensitivity analysis to market
risk. It also requires disclosures relating to fair value
measurements using a three-level fair value hierarchy
that reflects the significance of the inputs used in
measuring fair values and provides more direction in
the form of quantitative disclosures about fair value
measurements and requires information to be
disclosed in a tabular format unless another format is
more appropriate.
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori,
yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
d1/February 19, 2014
Financial Assets
Financial assets are classified into 4 categories, i.e., (i)
financial assets at fair value through profit or loss, (ii)
loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial
assets and (iv) available-for-sale financial assets. The
21
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
classification depends on the purpose for which the
financial assets were acquired. Management
determines the classification of its financial assets at
initial recognition.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset
diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan
efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial assets at fair value through profit or
loss
Financial assets at fair value through profit or loss
are financial assets which are held for trading.
Financial asset is classified as held for trading if it is
acquired principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term and for which there
is evidence of recent actual pattern of short term
profit taking. Derivatives are also categorized as
held for trading unless they are designated and
effective as hedging instruments.
Grup tidak mempunyai aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial asset classified as
financial assets at fair value through profit or loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
(ii) Loans and receivables
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that are
not quoted in an active market. Loan and
receivables are initially recognized at fair value plus
transaction cost and subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate
method.
Grup mempunyai kas dan setara kas, piutang lainlain dan dana ditetapkan penggunaannya yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang.
The Group has cash and cash equivalents, other
receivables and appropriated funds, are classified
as loans and receivables.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah
investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual; dan
c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman
yang diberikan dan piutang.
(iii) Held to maturity financial asset
Held-to-maturity financial assets are nonderivative
financial assets with fixed or determinable payments
and fixed maturities that management has the
positive intention and ability to hold to maturity,
other than:
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value including
transaction costs and subsequently measured at
amortized cost, using the effective interest rate
method.
d1/February 19, 2014
a) Those that are designated as at fair value
through profit or loss upon initial recognition;
b) Those that are designated as available for sale;
and
c) Those that meet definition of loans and
receivable.
22
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Grup tidak mempunyai aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo.
The Group has no financial assets classified as
investments held to maturity.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu,
dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan atau piutang, investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available for sales financial assets
Available-for-sale financial assets are non derivative
financial assets that are intended to be held for
indefinite period of time, which might be sold in
response to needs for liquidity or changes in interest
rates, exchange rates or that are not classified as
loans and receivables, held-to-maturity investments
or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui
pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian
kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba
rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan
dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada
bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially
recognized at fair value, plus transaction costs and
measured subsequently at fair value with gains and
losses being recognized in the consolidated
statement of changes in equity, except for
impairment losses and foreign exchanges gains and
losses, until the financial assets is derecognized. If
an available-for-sale financial asset is determined to
be impaired, the cumulative gain or loss previously
recognized in the equity section will be recognized
in the consolidated statements of income.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif dan
keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai
tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan
sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi konsolidasian.
While, interest income is calculated using the
effective interest method, and foreign currency gain
or losses on monetary assets classified as
available-for-sale is recognized in the consolidated
statements of income.
Grup mempunyai aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia
untuk dijual yaitu investasi jangka pendek dan
investasi pada saham yang tidak tersedia nilai
wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan
aset keuangan lainnya yang dicatat pada biaya
perolehannya.
The Group has financial assets classified as of
available for sale which are, short term investment
and investment in shares with ownership interest of
less than 20% that do not have readily determinable
its fair values and intended for long-term
investments are stated at cost (the cost method).
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan
Grup menentukan secara individual jika terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan
nilai secara individual, maka perhitungan
penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Provision for impairment loss of financial assets
The Group assessed individually if there is objective
evidence of impairment to the financial assets. If
there is objective evidence of individual impairment,
the impairment calculation is made using discounted
cash flow method and/or the fair value of collateral.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai, maka Group
membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai
secara kolektif. Perhitungan secara kolektif
dilakukan dengan persentase tertentu. Setiap
d1/February 19, 2014
For financial assets that have no any objective
evidence of impairment, the Group will provide a
provision for impairment loss collectively. The
collective impairment is calculated by a certain
percentage. Every year the Group will review the
23
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tahun Group akan mengkaji basis persentase
tersebut sampai dengan diperoleh data historis
yang memadai.
basis of such percentage until the Company
obtained adequate historical data.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum
penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena
pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat
dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
The effect on the impairment occured before the
application is charged to the current year, since the
separation of such impact can not be done by the
Company and is not practical.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan kedalam
kategori (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan.
Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan
sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
Financial Liabilities
Financial liabilities are classified into (i) financial
liabilities are measured at fair value through profit or
loss, (ii) financial liabilities are measured at
amortized cost.
a. Financial liabilities are measured at fair value
through profit or loss
The fair value of financial liabilities measured at
fair value through profit and loss is financial
liabilities that are designated for trading. Financial
liabilities are classified as trading if acquired
primarily for the purpose of sale or repurchase in
the near future and there is evidence of the
current short-term profit taking pattern.
Derivatives are classified as trading liabilities
unless specified and effective as hedging
instruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value
through profit or loss.
b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
b. Financial liabilities are measured at amortized
cost.
Financial liabilities that not classified as financial
liabilities measured at fair value through profit or
loss are classified in this category and are
measured at amortized cost by using effective
interest method.
Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam hal
liabilitas keuangan selain derivatif.
Financial liabilities are recognized initially at fair
value plus transaction costs that are directly
attributable to financial liabilities other than
derivatives.
Setelah pengakuan awal, utang bank dan
utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laba rugi komprehensif ketika liabilitas
dihentikan pengakuannya dan melalui proses
amortisasi.
After initial recognition, bank debt and debt
financing/other current liabilities are measured at
amortized cost using the effective interest
method. Gains or losses are recognized in profit
or loss when the liabilities are derecognized, and
through the amortization process.
Grup memiliki utang usaha, utang kontraktor,
utang lain-lain, utang bank, utang obligasi,
utang bantuan pemerintah, utang kerjasama
The Group has account payables, contractor
payables, other payables, bank loans, bond
payables, loans from government, liabilities under
d1/February 19, 2014
24
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
operasi, utang pembebasan tanah dan utang
sewa pembiayaan yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.
joint operation agreements, land acquisition
liabilities and finance lease liabilities that
classified as financial liabilities are measured at
amortized cost.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas merupakan setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas aset suatu
entitas setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitas.
Equity Instrument
Equity instrument is any contract that evidences a
residual interest in the assets of an entity after
deducting all liabilities.
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi
ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas
(setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan
terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan
biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan ekuitas, namun
diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara
langsung.
Transaction costs arising from equity transactions
are recorded as a deduction from equity (net of
related income tax benefit), provided that such
costs are additional costs that are directly
attributable to the equity, but ignored if it is not
directly attributable.
Metode saham diperoleh kembali dicatat
menggunakan metode biaya (cost method)
sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai
pengurang akun Modal Saham.
Treasury share methods recorded the cost
method amounted at cost, are presented as a
deduction from Capital Stock account.
Estimasi nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada
laporan posisi keuangan.
Fair Value Estimate
The fair value of financial instruments traded in
active markets is determined based on prevailing
market value at each reporting date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya
tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities with unavailable
fair value are recorded at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang
tidak diperdagangkan di pasar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian
tertentu.
The fair value for other financial instruments not
traded in the market is determined using certain
valuation techniques.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi,
disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya
mendekati nilai wajar pada akhir tahun buku
pelaporan.
Financial assets and financial liabilities are
measured at amortized cost, which are stated at
carrying value is close to fair value at end of year
end reporting.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus
buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of Financial Instruments
Financial assets and financial liabilities are offset and
its net amount presented in the consolidated
statement of financial position only if it has a legally
enforceable right to set off the recognized amount;
and intends either to settle on a net basis or to
realize the assets and settle liabilities simultaneously.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan
ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir atau ketika
Derecognition
Derecognition of a financial asset when the
contractual rights to the cash flows from the financial
asset expire or when the financial asset has been
d1/February 19, 2014
25
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Grup akan melakukan evaluasi
untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas
kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah
penghentian pengakuan).
transferred and substantially all the risks and rewards
of ownership have been transferred (if, substantially
all the risks and rewards are not transferred, then the
Group will conduct an evaluation to ensure ongoing
involvement of the controls which are still not prevent
derecognition).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas
keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain
dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau
persyaratan dari liabilitas yang ada telah
dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau
modifikasi
tersebut
diperlakukan
sebagai
penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara
masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial liabilities are derecognized when the liability
specified in the contract is discharged or canceled or
expire. If an existing financial liability is replaced by
another liability from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange or
modification is treated as a derecognition of original
liabilities and the recognition of a new liability,
and the difference between the carrying amount of
each financial liabilities are recognized in the
statement of comprehensive income.
2.e. Kas dan Setara Kas
Setara kas meliputi deposito jangka pendek yang
jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3
(tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
2.e. Cash and Cash Equivalents
Cash equivalents consist of short-term deposits with
maturities equal to 3 (three) months or less from the
date of placement and are not pledged as collateral
and unrestricted.
2.f. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup
mereviu nilai tercatat aset non keuangan untuk
menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai
aset. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa
aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas
harus mempertimbangkan informasi dari sumber
eksternal maupun informasi dari sumber internal untuk
menentukan adanya indikasi tersebut. Jika terdapat
indikasi penurunan nilai aset, jumlah yang terpulihkan
dari aset tersebut diestimasi untuk menentukan
besarnya jumlah penurunan nilai aset, jika ada. Jika
estimasi jumlah terpulihkan tidak dapat dilakukan
secara individual, Grup melakukan estimasi jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas dimana aset
tersebut berada.
2.f. Impairment of Non Financial Assets
At each statement of financial position date, the Group
reviews the carrying amounts of their nonfinancial
assets to determine whether there is any indication
that those assets have suffered an impairment loss. In
assesing whether there is any indication that an assets
may be impaired, an entity shall consider from external
and internal sources of information. If any such
indication exists, the recoverable amount of the asset
is estimated in order to determine the extent of the
impairment loss, if any. Where it is not possible to
estimate the recoverable amount of an individual
asset, the Group estimate the recoverable amount of
the cash-generating unit to which the asset belongs.
Jika suatu jumlah terpulihkan dari suatu aset atau unit
penghasil kas ditaksir lebih kecil dari nilai tercatatnya,
nilai tercatat aset tersebut atau unit penghasil kasnya
harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan.
Rugi penurunan nilai aset segera diakui sebagai
beban pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali
aset tersebut dicatat dengan metode revaluasi, maka
rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan
revaluasi dan diakui sebagai rugi pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
If the recoverable amount of the asset or cashgenerating unit is estimated to be less than its carrying
amount, the carrying amount of the asset or cashgenerating unit is reduced to its recoverable amount.
An impairment loss is recognized immediately in
statements of comprehensive income, unless the
relevant asset is carried at revaluation model, in which
case the impairment loss is treated as a revaluation
decrease and is recognized as loss in the consolidated
statements of comprehensive income.
d1/February 19, 2014
26
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga
jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya.
A previously recognized impairment loss for an asset
other than goodwill is reversed only if there has been a
change in the assumptions used to determine the
asset’s recoverable amount since the last impairment
loss was recognized. If that is the case, the carrying
amount of the asset is increased to its recoverable
amount. The reversal is limited so that the carrying
amount of the asset does not exceed its recoverable
amount, nor exceeds the carrying amount that would
have been determined, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset in prior
year.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah
pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan
di
tahun
mendatang
untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.
After such a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future years to allocate the
asset’s revised carrying amount, less any residual
value, on a systematic basis over its remaining useful
life.
2.g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan dalam laporan laba
rugi sesuai masa manfaatnya.
2.g. Prepaid Expense
Prepaid expenses are charged to the statements of
income in accordance with the beneficial periods.
2.h. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga
perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan
dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan
nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan
sebesar biaya perolehan.
2.h. Property and Equipment
Property and equipment, after initial recognition, are
measured based on cost method and stated at cost
less accumulated depreciation and provision for
impairment. Land rights are not depreciated and are
stated at cost.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line method) untuk
mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai
nilai residu sepanjang estimasi masa manfaatnya
sebagai berikut:
Property and equipment are depreciated using the
straight-line method over the estimated useful lives of
the assets as follows:
Tahun/ Years
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasional dan Kantor
Kendaraan Bermotor
20
3-5
3-5
Office and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke
dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya,
sedangkan pemugaran dan penambahan dalam
jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya
perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan
atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan
Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to the
statements of income as incurred, significant renewals
and betterment are capitalized. When assets are
retired or otherwise disposed of, carrying value and the
related accumulated depreciation are removed from
the accounts and any resulting gain or loss is reflected
in the statements of income for the years.
d1/February 19, 2014
27
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai
bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman,
yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset
tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi
biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset
tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan
disusutkan sejak beroperasi.
Construction in progress are presented as part of
property and equipment and stated at cost. All costs,
including borrowing costs, incurred in connection with
the construction of assets are capitalized as part of the
cost of fixed assets in progress. The accumulated cost
will be reclassified to the appropriate fixed asset
account when the asset is completed or ready for use
and depreciated since the operation.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal
or when no future economic benefits are expected
from its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the difference
between the net disposal proceeds and the carrying
amount of the asset) is included in the statements of
comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
Pada akhir pelaporan/tahun buku, Grup melakukan
penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis
aset, nilai residu, metode penyusutan dan sisa umur
pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of reporting year end, the Group periodically
reviews the useful lives of the assets, asset’s residual
value, depreciation method and the remaining usage
expectation based on technical specification.
2.i. Sewa Pembiayaan
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang
signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset
tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus
yang masa manfaatnya adalah 5 tahun.
2.i. Capital Lease
Leases in which a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are
classified as operating leases. Payments made under
operating leases are charged to the consolidated
statements of comprehensive income on a straight-line
basis with useful life for 5 years.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara
substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa
pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset
sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of property and equipment where the Group
has substantially all the risks and rewards of
ownership are classified as finance leases. Finance
leases are capitalized at the leases’ commencement at
the lower of the fair value of the leased property and
the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian
yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang
merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas
saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya
keuangan dibebankan di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian selama masa sewa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan
disusutkan dengan metode yang sama dengan metode
penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak
terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan
mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa
sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu
yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan
masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liabilities
and finance charges so as to achieve a constant rate
of interest on the outstanding balance. The interest
elements of the finance charges is charged to the
consolidated statement of comprehensive income over
the lease period so as to produce a constant periodic
rate of interest on the remaining balance of the liability
for each year. Property and equipment acquired under
finance leases are depreciated similarly to owned
assets. If there is no reasonable certainty that the
Group will hold the ownership by the end of the lease
term, the asset is depreciated over the shorter of the
useful life of the asset and the lease term.
d1/February 19, 2014
28
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Grup memiliki peralatan tol yang pembangunannya
didanai oleh pihak ketiga, selanjutnya pihak ketiga
menyewakan peralatan tol tersebut kepada
Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sewa
pembiayaan.
The Group has toll equipment which its construction
was funded by third party, and then third party lease
such toll equipment to the Group and this can be
classified as a finance lease.
2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana
Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun
tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian
bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan atas kebijakan finansial dan operasional
investi.
2.j. Investments in Associates
An associate is an entity over which the Group have a
significant influence, but does not have control or joint
control, through participation in decision-making over
financial and operating policies investee.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode
ekuitas, yaitu pada awalnya investasi dicatat sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk
perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset
bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan,
dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan
untuk setiap investasi secara individu.
Investments in associates are accounted for using the
equity method, the investment is initially recorded at
cost and subsequently adjusted for changes in the
Group’s ownership on net assets of the entity after the
acquisition of the associate, less any impairment in
value is determined for each investment individually.
Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang
melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup
semua kepentingan jangka panjang, secara substansi,
membentuk investasi neto Grup dalam entitas
asosiasi) maka Grup akan menghentikan pengakuan
bagian atas ruginya lebih lanjut.
If Groups share of losses of Subsidiaries and
associates exceed of the carrying amount of the
investment (which includes all long-term interest, in
substance, form part of the Group’s net investment in
associates) the Group will discontinue recognising its
shares of further losses.
Grup akan menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang
mengindikasikan bahwa investasi pada entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ada
indikasi tersebut, jumlah penurunan nilai dihitung
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dengan
nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi, dan
mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
The Group will determine at each reporting date
whether there is objective evidence which indicates
that investments in associates maybe impaired. In
case there is any indication, the impairment amount is
calculated based on the difference between the
recoverable amount to the carrying value of
investments in associates, and recognized as a loss in
the consolidated statements of comprehensive income
2.k. Aset Takberwujud
Aset hak konsesi merupakan hak Grup untuk
membebankan pengguna jasa publik berdasarkan
perjanjian jasa konsesi. Aset hak konsesi dicatat pada
nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan
diterima atas jasa kontrak konstruksi yang diberikan
ditambah dengan margin konstruksi yang telah
ditentukan oleh manajemen. Aset hak konsesi ini
diamortisasi selama masa hak konsesi dengan
menggunakan metode garis lurus sebagai berikut:
2.k. Intangible Assets
Concession assets are the Group’s rights to charge
users of public services based on concession services
arrangements. Concession assets are recorded at fair
value of benefit that received or to be received for
construction services rendered. These concession
assets are intangible assets which are amortized over
the concession period using the straight-line method
as follows:
Ruas Jalan Tol
Jakarta – Bogor – Ciawi
Jakarta – Tangerang
Surabaya – Gempol
Jakarta – Cikampek
Padalarang – Cileunyi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Cawang – Tomang – Pluit
d1/February 19, 2014
Tahun/ Years
40
40
40
40
40
40
40
29
Toll Roads
Jakarta – Bogor – Ciawi
Jakarta – Tangerang
Surabaya – Gempol
Jakarta – Cikampek
Padalarang – Cileunyi
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
Cawang – Tomang – Pluit
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Ruas Jalan Tol
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun/ Years
Toll Roads
40
40
40
40
40
Belawan – Medan – Tanjung Morawa
Semarang Section A, B and C
Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami
Palimanan – Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3
and W2
Cikampek – Padalarang
JORR Section S *
Belawan – Medan – Tanjung Morawa
Semarang Seksi A, B dan C
Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami
Palimanan – Kanci
Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3
dan W2
Cikampek – Padalarang
JORR Seksi S *
40
15
*) lihat Catatan 45.i
*) see Note 45.i
Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi
pembangunan jalan tol atau peningkatan kapasitas
jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi
kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan
langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk
biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan
alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan,
ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung
digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset
tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan
saat proses pembangunan tersebut selesai dan
dioperasikan.
Construction Cost
Construction Cost comprehend all the amount of toll
road construction costs or toll road escalation
consisting of land acquisition cost, feasibility study cost
and other costs that are directly related to toll road
construction, including construction costs for access
roads, alternative roads and required public road
facilities, interest and other borrowing costs, either
directly or indirectly used for financing the
development of assets. These borrowing costs are
capitalized until the construction accomplished and
operated.
Grup mencatat pendapatan dan biaya konstruksi
bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada
tahap konstruksi.
The Group accounted for construction revenue and
construction cost at the same time recognition of
intangible asset during construction phase.
Aset Takberwujud Lainnya
Biaya-biaya Pra-Konstruksi yakni biaya-biaya yang
terkait dengan perolehan tanah yang disiapkan untuk
konstruksi jalan tol dicatat sebagai aset takberwujud
lainnya dan nilai buku perangkat lunak.
Other Intangible Assets
Pre-Construction costs which are costs associated
with the acquisition of land prepared for construction of
toll roads are recorded as part of other intangible asset
and book value of software.
Aset Kerjasama Operasi
Dengan diterapkannya ISAK 16: “Perjanjian Konsesi
Jasa” sejak 1 Januari 2012, maka seluruh aset
kerjasama operasi telah direklasifikasi menjadi aset
takberwujud.
Joint Operation Assets
Since the Group adopted ISAK 16: “Concession
Services Arrangements” which effective on January 1,
2012 all joint operation assets has been reclassified
into intangible assets.
Sebelumnya, di dalam aset hak pengusahaan jalan
tol, terdapat jalan tol yang pembangunannya didanai
oleh investor (tanpa kuasa penyelenggaraan).
Sebelum berlakunya Undang-undang Jalan No.38
Tahun 2004 pengganti Undang-undang Jalan No.13
Tahun 1980, Perusahaan diberi wewenang untuk
bekerja
sama
dengan
investor
dalam
penyelenggaraan jalan tol dengan persetujuan
Pemerintah yang meliputi kerjasama operasi tanpa
kuasa penyelenggaraan dan kerjasama operasi
dengan kuasa penyelenggaraan.
Previously the toll road concession rights assets
include toll road developments which are funded by
investors (without operating rights). Prior to Law No.38
of 2004 regarding Roads, which superseded the Road
Law No.13 of 1980, the Company was given an
authority to enter into joint operations with investors for
the toll road operations, with the approval from
Government, including joint operation agreements with
and without operation rights.
Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor
tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi
pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu,
dan pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan,
dicatat oleh Perusahaan sebagai jalan tol kerjasama
The construction of toll road is funded by investors
without operation rights under revenue or profit sharing
scheme for certain period of time, and the operation is
controlled by the Company, is recorded by the
Company as joint operation toll road and the Company
d1/February 19, 2014
30
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
operasi dan mengakui liabilitas (jangka panjang)
kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai
dibangun dan diserahkan oleh investor untuk
dioperasikan.
recognized joint operation liabilities (long term) when
the construction is completed and transferred by the
investor to be operated.
Jalan tol kerjasama operasi disusutkan selama masa
hak pengusahaan jalan tol pada saat aset selesai
dibangun dan diserahkan oleh investor untuk
dioperasikan Perusahaan dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
Joint operation toll roads are depreciated over their
respective concession periods using the straight line
method, commencing from the time the asset has
been completely built and transferred from the investor
to be operated by the Company.
Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang
Jalan No.38 Tahun 2004, Perusahaan telah
memperoleh hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi)
untuk 13 ruas jalan tol yang diusahakannya menurut
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli
2006 selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044.
Penerimaan hak pengusahaan jalan tol tersebut
berdampak pada perubahan taksiran masa manfaat
aset tetap khususnya pada kelompok aset Jalan dan
Jembatan dan perubahan klasifikasi aset Jalan dan
Jembatan yang sebelumnya dikelompokkan sebagai
Aset Pemilikan Langsung dan Jalan Tol Kerjasama
Operasi menjadi kelompok Aset Hak Pengusahaan
Jalan Tol.
In connection with the implementation of the Law
No.38 of 2004 regarding Roads, the Company
received concession rights for 13 toll road sections
that were operated or under construction by the
Company based on separate Toll Road Concession
Agreements, each dated July 7, 2006, for a period of
40 years from January 1, 2005 to December 31, 2044.
The Company's receipt of these concession rights
resulted in an extension of estimated useful life of
roads and bridges assets and the need for
reclassification of the roads and bridges assets from
Direct Ownership Assets and Joint Operation Toll
Roads categories into Concession Rights Assets
category.
Sebelum diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada
tanggal 1 Januari 2005, aset jalan tol yang terdiri dari
aset Jalan dan Jembatan dan aset Jalan Tol
Kerjasama Operasi disusutkan selama masa manfaat
ekonomi diestimasi sejak perolehan aset. Setelah
diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1
Januari 2005, taksiran masa manfaat aset Jalan dan
Jembatan dan Jalan Tol Kerjasama Operasi
diperpanjang menjadi selama masa hak pengusahaan
jalan tol yang diterima dan disusutkan setiap tahunnya
sebesar nilai buku aset Jalan dan Jembatan pada 1
Januari 2005 dibagi dengan masa hak pengusahaan
jalan tol.
Prior to the accepted of these concession rights on
January 1, 2005, the toll road assets consisting of
roads and bridges and joint operation toll roads were
depreciated over their estimated economic useful life.
Since January 1, 2005, their estimated economic
useful life of roads and bridges and joint operation toll
roads have been extended through the end of the
concession period and the assets are depreciated
annually based on their book value as of January 1,
2005 divided by the concession period.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika
dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomi masa depan yang diperkirakan dari
penggunaannya atau pelepasannya. Keuntungan atau
kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan
aset takberwujud ditentukan sebagai selisih antara
hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat
aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi
ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Keuntungan tidak diakui sebagai pendapatan.
An intangible asset shall be derecognised on disposal
or when no future economic benefits are expected
from its use or disposal. The gain or loss arising from
the derecognition of an intangible asset shall be
determined as the difference between the net disposal
proceeds, if any, and the carrying amount of the asset.
It shall be recognised in profit or loss when the asset is
derecognised. Gain shall not be recognized as
revenue.
2.l. Provisi Pelapisan Jalan Tol
Dalam pengoperasian jalan tol, Grup mempunyai
kewajiban untuk menjaga standar kwalitas jalan tol
sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum)
yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,
yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol
2.l. Provision for Overlay
In operating toll roads, the Group is obliged to maintain
the quality in accordance with the Minimum Service
Standards that have been established by the Ministry
of Public Works that is by perfoming overlay regularly.
The cost of this overlay will periodically be provision
d1/February 19, 2014
31
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi
seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan.
Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi
manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal
pelaporan.
based on estimation with the utilization of toll road by
customers. This provision is measured using the
present value of management‘s estimate of
expenditures required to settle present obligation at the
reporting date.
2.m. Utang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi
Utang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah
memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto.
Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang
dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam
menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara
hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium dan diamortisasi selama
jangka waktu obligasi yang bersangkutan.
2.m. Bonds Payable and Bond Issuance Costs
Bonds payable are presented at par value net of
amortized premium or discount. Bond issuance costs
represent transaction costs which are directly deducted
from issuance proceeds to reflect the net proceeds of
the bonds. The difference between net bond proceeds
and the par value of the bonds represents a discount
or premium which will be amortized over the
outstanding period of the bond.
2.n. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang
dalam akun Tambahan Modal Disetor.
2.n. Stock Issuance Costs
Stock issuance costs are presented as deduction to
the Additional Paid in Capital.
2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
2.o. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan Konstruksi
Grup mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi
dan peningkatan kemampuan dimana Grup menerima
hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa
publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa
publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk
menerima kas karena jumlahnya bergantung pada
sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase
konstruksi, Grup mencatat aset takberwujud dan
mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai
dengan basis kontrak biaya-plus.
Construction Revenues
The Group recognizes intangible assets of construction
services and increased capacity in which the Group
receives the rights (license) to charge users of public
services. A right to charge users of public services is
not an unconditional right to receive cash because the
amounts depend on the extent of public using the
service. In the construction period, the Group recorded
intangible assets and recognize revenues and costs of
construction by using cost-plus contract basis.
Pendapatan Tol
Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol
dicatat pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa
telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama
pengoperasian jalan tol dengan investor dengan
kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan
karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut.
Pembayaran kepada investor tanpa kuasa
penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas
kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran
ini dengan angsuran liabilitas kerjasama operasi
dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama
operasi.
Toll Revenues
Revenue from toll road operations is recognized when
toll tickets are sold and/or services are rendered.
Revenue from profit sharing arrangement between the
recognized when toll tickets are sold, net of investor's
share. Payments to investors without operating rights
are recorded as a mandatory installment under joint
operation. The excess of total payment over mandatory
installment under joint operation is recorded as joint
operation expense or revenue.
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat
peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian
diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam
tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di
muka untuk periode yang belum berjalan diakui
sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di
laporan posisi keuangan sebagai liabilitas.
Other Operating Revenues
Revenues from advertisement, space and rest area
rental and income from toll road operating service are
recognized when earned. Advances received not yet
earned are recognized as unearned revenue and are
presented in the statements of financial position as a
liability.
d1/February 19, 2014
32
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pendapatan Lainnya
Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui
pada saat pembagian dividen diumumkan.
Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.
Other Income
Dividend income from other financial asset is
recognized when the dividend distribution has been
declared. Other income is recognized based on accrual
basis.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
Expenses
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
Beban Konstruksi
Beban konstruksi diakui sejak kegiatan konstruksi
dimulai sampai dengan proses pembangunan aset
selesai dan siap untuk digunakan.
Construction Cost
Construction cost are recognized during construction
stage up to construction activity was finished and asset
ready to use.
2.p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Grup menyelenggarakan pembukuannya Dalam mata
uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang
asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan
dalam mata uang Rupiah dengan kurs Bank Indonesia
yang berlaku pada tanggal tersebut sebagai berikut:
2.p. Transactions and Balances in Foreign Currencies
The Group maintains its accounting records in
Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign
currencies are recorded at the rate of exchange
prevailing at the time of the transactions. On each
balance sheet date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are translated to
Rupiah using the Bank of Indonesia average rate of
exchange at such date, as follows:
2013
Rp
Dolar Amerika Serikat
2012
Rp
12,189
9,670
United States Dollar
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat
dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang
asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Any resulting gains or losses on the translation of
foreign currency assets and liabilities are credited or
charged to operations of the current year in the
statement of income.
2.q. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode
liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur
dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.q. Income Tax
All temporary differences between the tax base of
assets and liabilities and their carrying value for
financial reporting purposes are recognized as deferred
income tax using the liability method. Deferred income
tax is calculated using currently enacted tax rates.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui
sebagai aset pajak tangguhan apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang
akan memadai untuk dikompensasi, koreksi terhadap
kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan
pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan
keberatan dan banding maka pada saat keputusan
atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of
unused tax losses are recognized to the extent that if is
probable that future taxable profit will be available
against which the unused tax losses can be utilized.
Amendments to taxation obligations are recognized
when tax assessment letters are received or, if
objected to or appealed against, when the results of
the objection or appeal are determined.
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak,
yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan
pajak yang berlaku.
Current income tax is calculated from taxable income
which is net income adjusted under the current tax
regulations.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika
terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan
liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang terkait dengan pajak penghasilan
Deferred tax assets and liability mutually write-off is a
right that can be enforced by law to do another write-off
current tax asset and current tax liability and tax
deferred assets and liability related to income taxes
that applied by the same taxation authority, both on the
d1/February 19, 2014
33
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,
baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun
berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldosaldo tersebut secara neto.
same entity's taxable or different entity's and there is
an intention to settle the outstanding net balance.
2.r. Imbalan Kerja
Perusahaan
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK
24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini
antara lain membolehkan entitas untuk menerapkan
metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat
dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari
imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung
keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode
berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain.
Karena Perusahaan memilih tetap menggunakan
metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan
menggunakan metode koridor seperti diuraikan di
bawah ini. Dengan Demikian penerapan awal PSAK
24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
selain tambahan pengungkapan.
2.r. Employee Benefits
The Company
Effective Januari 1, 2012, the Company follows PSAK
24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised
SAK permit an entity to adopt any systematic method
that results in faster recognition of actuarial gains and
losses, which among others is immediate recognition of
actuarial gains and losses in the period in which they
occur recognized in other comprehensive income. The
Company choose to continue to use the corridor
approach in recognized the actuarial gains and losses
as futher described below. Therefore intial adoption of
PSAK 24 (Revised 2010) did not give significant impact
to the Company’s consolidated financial statements
aside from additional disclosure.
Program Pensiun
Nilai kini liabilitas pasca kerja tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang
digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan)
pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan
asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
imbalan pasca kerja.
Pension Program
The present value of post employment benefit depends
on several factors which are determined by actuarial
basis based on several assumptions. Assumptions
used to determine pension costs (benefits) covered
discount rate. The changes of assumption might affect
carrying value of post employment benefit.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai
pada
akhir
periode
pelaporan,
dengan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
pemerintah yang didenominasi dalam mata uang
imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu
yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang
terkait.
The Company determines the appropriate discount rate
at the end reporting period, by considering the discount
rate of government’s bond which denominated in
currency of benefit and of that will be paid and have a
similar terms with the terms of the related liabilities.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun
manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh
Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun
yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan
dasar pensiun dan masa kerja pegawai.
The Company provides a defined benefit pension plan
covering all permanent employees which is managed
by the Jasa Marga Pension Fund (DPJM). Pension
benefit to be paid are determined based on basic
pension income and the period of the employment.
DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.KEP370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan
diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP-379/KM.6/2004, tanggal 14 September 2004.
The DPJM has been approved by the Decree of the
Ministry of Finance of the Republic of Indonesia
No.KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and
amended by the Decree No.KEP-379/KM.6/2004, dated
September 14, 2004.
Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun
sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan
sebesar 7,48% menjadi beban Perusahaan.
The employees contribute 3% of their basic salaries to
the plan and the remaining funding of 7.48% is
contributed by the Company.
d1/February 19, 2014
34
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Program Purna Karya
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
No. 163/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003,
Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya
berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali
penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan
pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena
pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang
memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa
kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku
efektif sejak 1 Januari 2003.
Post Retirement Benefit Program
Based on the Company’s Directors Decree
No. 163/KPTS/2003, dated September 23, 2003, the
Company provides retirement benefit which is equal to
24 times the monthly salary (excluding overtime and tax
allowance) for employees who cease work due to
retirement, death, or disability. Employees who have
reached retirement age are required to have a
minimum working period of 25 years to obtain this
benefit. This decree was effective on January 1, 2003.
Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah
sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA)
dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masingmasing sebesar 4% dan 2% dari PhDA.
The amount premium contribution coming service each
month is 6% from insurance basic income with
representing by the Company and employee proportion
4% and 2% from insurance basic income, respectively.
Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama
pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan
AJB
Bumiputera
1912,
melalui
Perjanjian
No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/
PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007. Program
Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan
manfaat dalam bentuk uang purna karya secara
sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang
berhenti bekerja.
The Company entered into cooperation agreement to
manage employee Post Retirement with AJB
Bumiputera 1912, through agreement No. 34/KontrakDIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated
December 19, 2007. The post retirement in this
contract will give a benefit in post retirement cash in
lump sum to the resign permanent employee.
Program Kesehatan Pensiunan
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
No. 165/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003,
tentang Penyempurnaan Kedua Keputusan Direksi
No. 61/KPTS/2001 tentang Pengelolaan Pemeliharaan
Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan
untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga
pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan
memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan
yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan
dibatasi dengan jumlah anak sebanyak-banyaknya
3 orang dan telah terdaftar di Perusahaan.
Pension Healthcare Program
Based on the Directors’ Decree No. 165/KPTS/2003,
dated September 23, 2003 regarding The Second
Improvement
of
the
Directors’
Decrees
No. 61/KPTS/2001 regarding The Management of
Health Maintenance for the Pensioner and Family,
which its objective is to allow the pensionary and their
family to have a healthy life and high productivity, the
pensionary family that are eligible to receive medical
assistance from the Company are limited to 3 children
that are registered with the Company.
Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja
dengan metode projected unit credit, sesuai dengan
PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai
beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan
aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa
kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas
pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas
dan beban pada saat terjadi.
Based on PSAK 24 (Revised 2004), the Company has
calculated the liability for other employee benefits using
the projected unit credit method. Current service cost is
recognized as an expense in the current year. Past
service cost, actuarial adjustments and the effect of
changes in actuarial assumptions for active employees
are recognized in statements of income over the
estimated average remaining working period of those
employees. Employee benefits for terminations are
recognized as liabilities and expenses when these
occur.
Entitas Anak
Subsidiaries
Program Pensiun
PT
Jalantol
Lingkarluar
Jakarta
(JLJ)
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk
semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai
Pension Program
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) provides a
defined contribution pension program covering all
permanent employees. The pension program is entirely
d1/February 19, 2014
35
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ
dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
funded by JLJ. The contribution borne by JLJ is
charged to the statement of income in the current
period.
Program Imbalan Kerja Lainnya
JLJ, SMU, TMJ dan MNA (Entitas Anak) membukukan
liabilitas program imbalan kerja sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.
Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), liabilitas atas
masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan
metode projected unit credit. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh Entitas Anak
sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.
Other Employee Benefit Program
JLJ, SMU, TMJ and MNA (Subsidiaries) recognized
other employee benefit liabilities conducted in
accordance with Labor Law No.13 Year 2003. Based
on PSAK 24 (Revised 2004), employee benefit
liabilities are estimated using the projected unit credit
method. No funding is provided by Subsidiaries relation
with estimation of employee benefits.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun
berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan
asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam
laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan
hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban
pada saat terjadi.
Current service cost is recognized as an expense in the
current year. Past service cost as effect of changes in
actuarial assumptions for active employees are
recognized in statements of income over the estimated
average remaining working period of those employees.
Employee benefits for terminations are recognized as
liabilities when these expenses occur.
2.s. Transaksi dengan Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang terkait dengan Grup (entitas
pelapor).
1) Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
c. Personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
2.s. Transactions with Related Parties
A related party is a person or entity that is related to the
Group (the reporting entity).
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lain);
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
e. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
2) An entity is related to a reporting entity if any of
the following conditions applies:
a. The entity and the reporting entity are members
of the same group (which means that each
parent, subsidiary and fellow subsidiary is
related to the others);
b. One entity is an associate or joint venture of the
other entity (or an associate or joint venture of a
member of a group of which the other entity is a
member);
d1/February 19, 2014
1) A person or a close member of that person's family
is related to the reporting entity if that:
a. has control or joint control over the reporting
entity;
b. has significant influence over the reporting
entity; or
c. is a member of the key management personnel
of the reporting entity or of a parent of the
reporting entity.
c. Both entities are joint ventures of the same third
party;
d. One entity is a joint venture of a third entity and
the other entity is an associate of the third
entity;
e. The entity is a post-employment defined benefit
plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity is itself
36
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
yang
pelapor
adalah
entitas
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang dildentifikasikan
dalam huruf a; atau
g. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1)
(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas.
such a plan, the sponsoring employers are also
related to the reporting entity;
f. The entity is controlled or jointly controlled by a
person identified in (a); or
g. A person identified in (1)(a) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or of a
parent of the entity).
Entitas Berelasi dengan Pemerintah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut adalah: Entitas yang
dikendallikan secara signifikan oleh Kementerian
Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan
Pemegang Saham Entitas. Pemerintah RI yang
diwakili oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa
pemegang saham.
Related Parties with Government classified as follows:
Entities which significantly controlled by the Finance
Ministry or Local Government that representing as the
shareholders of the entity. The Government of
Indonesia, represented by the SOE’e Ministry as
shareholder’s representative.
2.t. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan investasi dan nilai wajar bagian
Perusahaan, atas aset bersih entitas anak atau
perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
2.t. Goodwill
Goodwill represents the excess of the cost of an
acquisition over the fair value of the Company’s share
of the net assets of the acquired subsidiary or associate
at the date of acquisition.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi
diamortisasi, tetapi menjadi subjek dari uji penurunan
nilai (lihat Catatan 2.d). Selisih lebih bagian
pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi yang diakuisisi atas harga
perolehan akuisisi pada tanggal transaksi diakui
sebagai laba rugi.
Effective January 1, 2011, goodwill is no longer
amortized, but is subject to impairment test (see
Note 2.d). The excess of the acquirer’s interest in the
fair value of identifiable assets and liabilities acquired
over the cost of acquisition at the date of the exchange
transaction is recognized in profit or loss.
2.u. Kepentingan Non Pengendali
Bagian kepemilikan dari pemegang saham
nonpengendali atas ekuitas dari Entitas Anak
disajikan sebagai ”Kepentingan Non-Pengendali”
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Apabila akumulasi kerugian yang dibebankan kepada
Kepentingan Non-Pengendali melebihi bagian
pemegang saham non-pengendali dalam ekuitas
Entitas Anak, kelebihan dari kerugian tersebut akan
dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan
tidak dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang
saham nonpengendali mempunyai liabilitas yang
mempunyai kemampuan untuk menanggung kerugian
tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak
setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada
pemegang saham mayoritas sampai dengan sama
dengan kerugian kepentingan non-pengendali yang
ditanggung oleh pemegang saham mayoritas.
2.u. Non Controlling Interest
The interest of minority shareholders in the equity of
Subsidiaries is presented as “Non Controlling Interest”
in the consolidated statement of financial position.
When cumulative loss attributable to Non Controlling
interest exceeds the Non Controlling interest in the
equity of Subsidiaries, the excess of losses will be
borne by the majority shareholders and is not recorded
as an asset, unless the minority shareholders have a
binding obligation and able to cover the losses. Profit
generated by the Subsidiaries in subsequent period
shall be first allocated to the majority shareholders until
being equal to the losses of the non controlling interests
previuosly absorbed by the majority shareholders.
2.v. Segmen Operasi
Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009):
Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas
untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
2.v. Operating Segments
The Company adopted PSAK 5 (Revised 2009):
Operating Segments. Standard requires an entity to
disclose information which enables users of financial
statements to evaluate the nature and financial effects
d1/February 19, 2014
37
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis.
Standar juga menyempurnakan definisi segmen
operasi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi.
Standar mengharuskan “pendekatan manajemen”
dalam menyajikan informasi segmen menggunakan
dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian
segmen
yang
dilaporkan.
Perusahaan
mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui
beberapa segmen operasi. Segmen operasi
dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan
pelaporan internal yang disampaikan kepada
pengambil keputusan operasional.
of business activity. Standard also refines the definition
of operating segments and the procedures used to
identify and report operating segments. Standard
requires that "management approach" in the present
segment information using the same base as well as
internal reporting. This does not cause additional
presentation of the reported segment. The Company
operates and conducts business through a single
segment with managing the existing network
infrastructure. The segment reported operating in a
manner consistent with internal reporting provided to
operational decision-makers.
Pembuat keputusan operasional adalah Dewan
Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala
Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk
menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya.
Manajemen
menentukan
operasi
segmen
berdasarkan laporan ini.
Operational decision have made by the Board of
Directors and Head of Divisions. Board of Directors and
Head of Divisions review of the Company’s internal
reporting to assess performance and allocate
resources. Management determines the operating
segments based on this report.
Pelaporan informasi segmen usaha disajikan untuk
menunjukkan hasil usaha per wilayah yang berasal
dari pendapatan tol.
Reporting of business segment information is disclosed
to show the results of operations per region derived
from toll revenue.
2.w. Laba Per Saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas
induk dengan rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun yang bersangkutan.
2.w. Earnings Per Share
Earning per share is computed by dividing net income
attributable to owner of the parent entity by weighted
average shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan
membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
periode pelaporan, yang disesuaikan untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi saham
biasa yang sifatnya dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing
profit for the period with the weighted average number
of ordinary shares outstanding during the reporting
period, adjusted to assume conversion of all potential
dilutive ordinary shares.
2.x. Modal Saham Diperoleh Kembali
Saham diperoleh kembali dicatat dengan
menggunakan nilai perolehannya sebagai "Modal
Saham yang Diperoleh Kembali" dan disajikan
sebagai pengurang ekuitas pemegang saham. Harga
pokok dari penjualan saham yang diperoleh kembali
dicatat dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Selisih antara harga perolehan kembali
dan harga jual kembali saham dicatat sebagai
"Tambahan Modal Disetor".
2.x. Treasury Stock
Treasury stock is accounted for using the acquisition as
the "Treasury Stock" and presented as a deduction
from shareholders' equity. Costs of sale of repurchased
shares are accounted for using the weighted average
method. Difference between the reacquisition price and
the resale price of shares is recorded as "Additional
Paid in Capital".
d1/February 19, 2014
38
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Kas dan Setara Kas
3.
Cash and Cash Equivalents
2013
Rp
2012
Rp
Kas
Kas Proyek
46,716,488
910,000
77,176,549
655,203
Cash
Cash for Project
Total Kas
47,626,488
77,831,752
Cash on Hand
212,335,353
Cash in Banks
Rupiah
Related Parties (Note 44)
Kas
Cash on Hand
Bank
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk
262,848,231
Third Parties:
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk
77,633,787
5,050,851
44,076,237
1,588,109
4,697,296
3,867,514
2,915,177
3,289,524
-307,052
2,804,065
1,593,015
368,300
289,194
2,278,162
2,432,853
1,015
288,196
124,039
17,080
16,901
976
57,275
-16,984
1,645
362,226,426
266,672,405
922,812
922,812
646,255
646,255
Total Bank
363,149,238
267,318,660
Cash in Banks
Total Kas dan Bank
410,775,726
345,150,412
Total Cash on Hand and in Banks
Dolar Amerika Serikat
Pihak Berelasi (Catatan 44)
d1/February 19, 2014
39
United States Dollar
Related Parties (Note 44)
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
Deposito Berjangka
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44)
2012
Rp
Time Deposits
Rupiah
Related Parties (Note 44)
2,036,802,514
2,086,636,000
315,600,000
541,365,616
256,090,000
99,989,326
91,593,000
625,790,000
75,500,000
67,353,459
71,700,000
64,000,000
35,050,000
32,000,000
27,000,000
15,000,000
10,000,000
9,000,000
8,000,000
3,500,000
3,012,268
250,550,000
72,000,000
20,000,000
-45,000,000
--92,000,000
3,000,000
2,500,000
--
3,000,000
2,000,000
2,000,000
2,000,000
1,830,377
710,224
18,000,000
----46,900,000
3,089,877,709
3,946,595,075
13,407,900
10,637,000
13,407,900
10,637,000
Total Deposito Berjangka
3,103,285,609
3,957,232,075
Total Time Deposits
Total Kas dan Setara Kas
3,514,061,335
4,302,382,487
Total Cash and Cash Equivalents
Pihak Ketiga
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Jatim Syariah
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk
PT Bank International Indonesia Syariah
PT Bank DBS
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
Dolar Amerika Serikat
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Deposito Berjangka
Jatuh Tempo (Bulan)
Tingkat Suku Bunga (%)
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
1-3
1-3
4.5 - 11.5
1.5
3.5 - 8
1
Kas proyek merupakan uang tunai dan rekening giro yang
tersedia untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan
jalan tol.
d1/February 19, 2014
Third Parties:
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Syariah Mega Indonesia
PT Bank Jatim Syariah
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk
PT Bank International Indonesia Syariah
PT Bank DBS
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
United States Dollar
Related Partiy (Note 44)
Time Deposits
Maturity Period (Months)
Interest Rate (%)
Rupiah
United States Dollar
Cash for projects represent cash on hand and in banks to
finance expenditures related to maintenance and toll roads
construction.
40
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4. Investasi Jangka Pendek
4.
2013
Rp
2012
Rp
Marketable Securities Available for Sale
Efek Tersedia untuk Dijual
Reksadana Mandiri Investasi
Dana Obligasi Seri II
Kenaikan Nilai Aset Bersih
4,529,650
2,098,260
4,529,650
3,292,094
Total
6,627,910
7,821,744
Mutasi kenaikan nilai aset bersih adalah sebagai berikut:
Saldo Akhir
Sub Total
Dikurangi:
Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Sub Total
Total Bersih
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Nancy Wijaya
Lain-lain
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)
Sub Total
Dikurangi:
Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Sub Total
Total Bersih
d1/February 19, 2014
Total
2012
Rp
3,292,094
(1,193,834)
2,758,078
534,016
Beginning Balance
Unrealized Profit (Loss)
2,098,260
3,292,094
Ending Balance
5. Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain - Lancar
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
Kementerian Pekerjaan Umum
Pegawai
PT Graha Sarana Duta
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Lain-lain
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)
Mutual Fund Mandiri
Investment - Bond II Series
Increase in Net Assets Value
A movement of increase in net assets value is as follows:
2013
Rp
Saldo Awal
Laba (Rugi) Belum Direalisasi
Short Term Investments
5.
2013
Rp
2012
Rp
10,999,014
12,407,500
91,438,316
9,421,998
3,629,682
2,625,182
-----
59,083,719
38,104,011
177,197,911
50,511,511
---
(205,682)
(38,177)
--
(243,859)
177,197,911
50,267,652
4,486,214
10,083,566
9,500,000
9,500,000
22,064,295
1,012,805
36,050,509
20,596,371
(1,239,952)
(15,059,891)
(1,239,952)
(5,531,745)
(16,299,843)
(6,771,697)
19,750,666
13,824,674
41
Other Receivables
Other Receivables - Current
Related Parties (Note 44)
Third Parties
Minister of Public Works
Employees
PT Graha Sarana Duta
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Others
(Each below Rp 1 Billion)
Sub Total
Less:
Allowance for Impairment Losees
Related Parties
Third Parties
Sub Total
Total Net
Other Receivables - Non Current
Related Parties (Note 44)
Third Parties
PT Nancy Wijaya
Others
(Each below Rp 1 Billion)
Sub Total
Less:
Allowance for Impairment Losees
Related Parties
Third Parties
Sub Total
Total Net
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan
diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa
ruang iklan dan bunga deposito berjangka yang akan
diterima.
Other receivables represent revenues to be received from
rent of land, rest areas, advertisement spaces and interest
on time deposits.
Piutang kepada Kementerian Pekerjaan Umum merupakan
piutang atas Dana Dukungan Pemerintah berdasarkan
Amandemen I Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara sesuai Akta Notaris
Nomor 24 tanggal 18 November 2011 dibuat dihadapan
Notaris Rina Utami Djauhari, dalam hal realisasi
Pengadaan tanah melebihi batasan kewajiban Biaya
Pengadaan Tanah, Perusahaan memperoleh dana
dukungan Pemerintah sebesar Rp 387.643.000.000.
Sesuai Perjanjian Pemberian Dukungan Pemerintah
(PPDP) Nomor 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012
tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan membiayai terlebih
dahulu Kenaikan harga tanah yang menjadi tanggungan
Pemerintah dan mengajukan permohonan penggantian
dana (reimbursement) kepada Pemerintah.
Receivable from the Ministry of Public Works represents
receivables of Government Support Fund based on first
amendment Concession Agreement (JORR Section "S")
W2 Northern according to the Deed No. 24 dated
November 18, 2011 of Notary Rina Utami Djauhari, in
realization of the soil exceeds the limit Procurement
obligations of the Land Acquisition Costs, the Company
obtained government support of Rp 387,643,000,000.
Based on Government Support Agreement (PPDP)
No. 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 on March 21,
2012, the Company financed increase the price of land to
be dependant by the Government and apply for
reimbursement to the Government.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan
penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak
tertagihnya piutang tersebut.
Managemet believes that allowances made for impairment
losses on other receivables are adequate to cover possible
loss on uncollectible receivable.
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Movement of allowance for impairment losses as follows:
2013
Rp
Saldo Awal
Penyisihan Kerugian selama
Tahun Berjalan
Saldo Akhir
2012
Rp
6,771,697
2,990,643
9,528,146
3,781,054
Beginning Balance
Allowance for Losses of
Current Year
16,299,843
6,771,697
Ending Balance
6. Biaya Dibayar di Muka
6.
Merupakan biaya dibayar di muka atas sewa, asuransi,
perlengkapan kantor dan tol serta uang muka perjalanan
dinas.
Prepaid Expenses
Represent prepaid rent, insurance, office and toll supplies
and advances for business travel.
2013
Rp
2012
Rp
Uang Muka Pekerjaan
Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka Internal
39,916,352
5,532,072
1,908,516
144,871,503
7,613,424
3,044,539
Work Advances
Prepaid Expenses
Internal Advances
Total
47,356,940
155,529,466
Total
d1/February 19, 2014
42
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7. Perpajakan
7.
a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Taxes
2013
Rp
Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 28.a Tahun 2011
Pajak Pertambahan Nilai
Total
2012
Rp
-1,100,643
1,291,131
--
1,100,643
1,291,131
1,100,643
1,291,131
b. Utang Pajak
Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Pertambahan Nilai
Total
d1/February 19, 2014
Subsidiaries
Income Taxes:
Article 28.a:
Value Added Tax
Total
b. Tax Payables
2013
Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Kewajiban Pajak Lainnya
Taxation
2012
Rp
8,548,260
25,935,317
1,191,347
87,455,162
21,455,327
646,066
7,623,128
45,814,479
1,481,206
173,307,920
31,023,201
--
145,231,479
259,249,934
12,665,878
3,726,995
1,297,505
13,712
1,354,816
-38,853
13,953,641
4,523,664
1,377,692
-274,841
1,145,236
850,163
19,097,759
22,125,237
164,329,238
281,375,171
43
The Company
Income Tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Article 29
Value Added Tax
Other Tax Liabilities
Subsidiaries
Income Tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Article 26
Article 29
Land and Building Tax
Value Added Tax
Total
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
c. Beban Pajak Penghasilan
c. Income Tax Expenses
2013
Rp
2012
Rp
419,879,949
35,507,493
470,363,331
34,265,803
455,387,442
504,629,134
1,537,942
19,909,224
274,841
14,540,527
21,447,166
14,815,368
Konsolidasian
Pajak kini
Pajak Tangguhan
421,417,891
55,416,717
470,638,172
48,806,330
Consolidated
Current Tax
Deffered Tax
Total
476,834,608
519,444,502
Total
Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Entitas Anak
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebeIum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak:
The Company
Current tax
Deferred Tax
Subsidiaries
Current tax
Deferred Tax
Current Tax
A reconciliation between income before income tax as
reported in the statements of income and taxable income is
as follows:
2013
Rp
2012
Rp
Laba Konsolidasian Sebelum Pajak
Penghasilan Badan
Dikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak
1,714,655,142
(77,049,035)
2,055,256,702
(51,462,662)
Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
1,791,704,177
2,106,719,364
Income Before Tax - The Company
Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan
sebagai berikut:
Koreksi Positif (Negatif) atas
Laba Komersial:
Beban Pengumpulan Tol
Pendapatan Konstruksi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan ToI
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Bagian Rugi (Laba) Entitas Asosiasi
Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang dan
Amortisasi Biaya Emisi Obligasi
Tantiem
Beban Bunga
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan
Pajak Final
Liabilitas Imbalan Kerja
Beban Piutang Karyawan
Beban Bunga Efektif Interest Rate
Realisasi Pembayaran Tantiem
Total
d1/February 19, 2014
Consolidated Income Before Tax
20,358,453
(755,561,481)
2,570,683
1,183,047
749,452,797
56,009,933
122,763,538
11,822,184
(241,918,473)
5,864,490
1,922,546
241,651,582
72,399,588
93,652,438
(195,032,376)
19,250,000
93,363,207
(423,632,083)
(167,617,202)
19,430,000
90,906,859
(384,034,512)
151,578,634
52,840,837
1,327,219
3,343,212
(12,000,000)
4,039,768
32,240,841
1,795,760
4,578,090
(12,000,000)
Calculation of Income Tax the Company as follows:
Positive (Negative) Corrections on
Commercial Income:
Toll Road Collection Expenses
Construction Revenues
Toll Road Services Expenses
Maintenance Cost of Toll Road
Construction Expenses
General and Administrative Expenses
Income (loss) of Associates
Depreciation of Fixed Assets, Overlay Cahrges
and Amortization of Bond Issuance Cost
Bonuses
Interest Expenses
Income Subject to Final Tax
Acquisition Cost of Income Subject
to Final Tax
Employee Benefits Obligation
Employee Receivable Expenses
Effective Rate Interest Expenses
Realization of Payment Bonuses
(112,184,380)
(225,266,041)
Total
44
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
2012
Rp
1,679,519,797
1,881,453,323
Taxable Income
Beban Pajak Kini pada Tarif Pajak yang Berlaku
419,879,949
470,363,331
Current Tax Expense at Effective Tax Rate
Dikurangi: Uang Muka Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
375,192
362,235,922
331,565
296,723,846
Less: Prepaid Taxes
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25
Total
362,611,114
297,055,411
Total
Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan
Perusahaan
Entitas Anak
57,268,835
1,354,816
173,307,920
274,841
Less (excess) Payment Income Tax
The Company
Subsidiaries
Total Utang Pajak - Konsolidasian
58,623,651
173,582,761
Consolidated Income Tax Payable
Laba Kena Pajak
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,
Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan
sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat
Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak
tanggal terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company
submits tax returns on the basis of self-assessment. The
Directorate General of Taxes may assess and amend
the tax payable within 5 years after the date when the
tax becomes payable.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah
dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan
yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The income tax calculation for the year ended
December 31, 2012 had been reported in the Annual
Corporate Income Tax Return submitted to the Tax
Office.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari
perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan
liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut:
Deferred Tax
Deferred tax is calculated using all temporary
differences between tax bases of assets and liabilities
and their carrying amounts in the financial statements.
The details of deferred tax assets and liabilities are as
follows:
31 Desember 2011/ Dibebankan ke 31 Desember 2012/
December 31, 2011
Laba Rugi/
December 31, 2012
Charge to
Statements
Income
Rp
Rp
Rp
Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan/
Deferred Tax Liabilities (Assets)
Perusahaan/ Company
Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets
Provisi Pelapisan Jalan Tol/
Provision for Overlay
Liabilitas Imbalan Kerja/
Employee Benefits Liabilities
Total
Entitas Anak/ Subsidiaries
Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets
Provisi Pelapisan Jalan Tol/
Provision for Overlay
Liabilitas Imbalan Kerja/
Employee Benefits Liabilities
Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang/
Allowance for Impairment Loses
Rugi Fiskal/ Loss on Fiscal
Total
Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian/
Consolidated Deferred Tax Liability
d1/February 19, 2014
Dibebankan ke
Laba Rugi/
Charge to
Statements
Income
Rp
Penyesuaian/ 31 Desember 2013/
Adjustment December 31, 2013
Rp
Rp
463,454,195
45,225,483
508,679,678
50,685,360
4,177,326
563,542,364
16,223,222
(7,450,597)
8,772,625
(1,927,266)
--
6,845,359
(55,248,219)
(8,060,210)
(63,308,429)
(13,250,601)
(3,836,287)
(80,395,317)
424,429,198
29,714,676
454,143,874
35,507,493
341,039
489,992,406
(404,187)
14,540,528
14,136,341
26,042,917
--
40,179,258
--
--
--
(3,239,186)
--
(3,239,186)
(2,129,582)
--
(2,129,582)
997,653
--
(1,131,929)
-415,295
---
-415,295
(2,390,137)
(1,502,023)
-344,335
(2,390,137)
(742,393)
(2,118,474)
14,540,528
12,422,054
19,909,224
344,335
32,675,613
422,310,724
44,255,204
466,565,928
55,416,717
685,374
522,668,019
45
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The reconciliation between income tax expense and the
result of the multiplication of accounting income before
income tax with the current tax rate is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan
dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
2013
Rp
2012
Rp
1,791,704,177
2,106,719,364
Income BeforeTax of the Company
447,926,044
526,679,841
Tax Expense at Effective Tax Rate:
5,089,613
(188,890,370)
642,671
295,762
187,363,199
14,002,483
1,537,941
30,690,885
2,955,546
(60,479,618)
1,466,122
480,636
60,412,896
18,374,735
421,712
23,413,110
(48,758,094)
4,812,500
23,340,802
(105,908,021)
(42,326,013)
4,857,500
22,726,719
(96,008,628)
37,894,659
13,210,209
331,805
835,803
(3,000,000)
1,009,941
8,060,210
448,940
1,144,523
(3,000,000)
Toll Road Collection Expenses
Construction Revenue
Toll Road Services Expenses
Toll Road Maintenance Expenses
Construction Expenses
General and Administrative Expenses
Deferred Tax
Profit on Associate Companies’ Net Income
Depreciation of Fixed Asset, Amortization of
Overlay Charges and Bond Issuance Cost
Bonuses
Interest Expenses
Income Subject to Final Tax
Acquisition Cost of Income Subject to
Final Tax
Employee Benefits Obligation
Employee Receivable Expense
Effective Rate Interest Expenses
Actual Payment Tantiem
Total
(26,508,153)
(56,041,669)
Total
Total Beban Pajak Kini
Total Beban Pajak Tangguhan
421,417,891
55,416,717
470,638,172
48,806,330
Total Current Tax Expenses
Total Deferred Tax Expenses
Total Beban Pajak Kini – Konsolidasian
476,834,608
519,444,502
Total of Tax Expenses – Consolidation
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan
Beban Pajak pada Tarif yang Berlaku
Beban Pengumpulan Tol
Pendapatan Konstruksi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Konstruksi
Beban Umum dan Administrasi
Pajak Tangguhan
Bagian Laba Perusahaan Asosiasi
Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang
dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi
Tantiem
Beban Bunga
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan
Pajak Final
Kewajiban Imbalan Kerja
Beban Piutang Karyawan
Beban Bunga Efektif Interest Rate
Realisasi Pembayaran Tantiem
8. Dana Ditetapkan Penggunaannya
8.
2013
Rp
Obligasi Jasa Marga XI seri P
Jaminan Pelaksanaan/
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Jaminan Pembebasan Tanah
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Bukopin Tbk
d1/February 19, 2014
Appropriated Funds
2012
Rp
--
32,500,000
27,656,063
--
6,496,257
6,723,370
44,036,995
26,850,000
11,250,000
68,820,370
15,500,000
11,250,000
46
Jasa Marga Bond XI, P Series
Performance Bond
Related Parties (Note 44)
Land Acquisition Guarantees
Related Party (Note 44)
Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Bukopin Tbk
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jaminan Sindikasi Bank
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Rekening Khusus
Total
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
2012
Rp
110,015,112
30,141,000
-233,010,674
109,937
--
Syndicated Bank Guarantee
Related Party (Note 44)
Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Special Account
459,315,101
165,044,677
Total
Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi
No.6 tanggal 19 Agustus 2003 yang diubah dengan Akta
Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No.24 tanggal 25
September 2003 juncto Akta Addendum I Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi No.26 tanggal 25 September
2003 dari Notaris Julius Pumawan, SH, Msi, juncto Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No.22, tanggal
7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana
untuk
jaminan
pelunasan
bunga
sebesar
Rp 32.500.000.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan pada
Januari, April, Juli dan Oktober, selambat-lambatnya dua
minggu sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi.
Perusahaan telah melunasi hutang pokok dan bunga
obligasi seri P per tanggal 8 Oktober 2013 sehingga tidak
lagi mencadangkan dana untuk jaminan pelunasan
bunganya.
Jasa Marga Bond XI Series P of 2003
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.6 dated
August 19, 2003 as amended by the Deed of Addendum of
Trustee Agreement No. 24 dated September 25, 2003 in
conjunction with the Deed of Addendum I of Bond
Underwriting Agreement No.26 dated September 25, 2003
of Notary Julius Pumawan, SH, Msi, in conjunction with the
Minutes of the General Meeting of Bondholders No.22 dated
October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH,
the Company is required to established a sinking fund to
secure payment of interest amounting to Rp 32,500,000,000
(full Rupiah) every quarter in January, April, July and
October, no later than two weeks before the date of the bond
interest payment. The company had paid off the bond
payable as of October 8, 2013 and the sinking fund to
guarantee its interest payment had been terminated.
Rekening Khusus
Rekening khusus merupakan rekening atas pendapatan
dari pengoperasian JORR Seksi S setelah dikurangi biaya
operasional, termasuk didalamnya beban amortisasi, dan
pemeliharaan yang dipisahkan dan dimasukkan dalam
rekening khusus sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/ 2013 tanggal
25 Pebruari 2013 (lihat Catatan 45.i).
Appropriated Account
Appropriated account represents account derived from
operational income of JORR Section S after deduction of
operational, including amortization expense and
maintenance expenses which were separated and
transferred to a specific account in accordance with decision
letter of Minister of Public Works No.80.1/KPTS/M/2013 date
February 25, 2013 (see Note 45.i).
9. Investasi pada Entitas Asosiasi
Perusahaan memiliki penyertaan saham pada entitas
asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode
ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham tersebut sebagai
berikut:
d1/February 19, 2014
9.
Investment in Associates
The Company has investments in associates accounted for
by using the equity method. The carrying values of such
investment in shares are as follows:
47
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2013
Perusahan Asosiasi/
Associated Company
PT Citra Bhakti Margatama
Persada (CBMP)
PT Citra Ganesha Marga
Nusantara (CGMN)
PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT lsmawa Trimitra (IT)
PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
Status
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate
Nilai Tercatat
Penyertaan
Persentase
Awal Tahun/
Kepemilikan/ Carrying Value
Percentage
at Beginning
Ownership
of Year
Perubahan Selama Periode Berjalan/
Changes in Current Period
Penambahan
(Pengurangan)
Bagian Laba
Penyertaan/
(Rugi) Bersih/
Penerimaan
Additions
Portion in
Deviden/
(Deduction)
Net Profit
Dividend
(Loss)
Received
of Investment
Nilai Tercatat
Penyertaan
Akhir Tahun/
Carrying
Value at End
of Year
34.83
56,787,000
--
--
--
56,787,000
30.00
16,914,266
--
--
--
16,914,266
26.00
25.00
12,858,000
8,305,808
---
-670,634
---
12,858,000
8,976,442
20.00
21.24
9,436,000
154,581,281
258,882,355
-21,240,000
21,240,000
-(5,560,648)
(4,890,014)
----
9,436,000
170,260,633
275,232,341
Dikurangi/ Deducted
Penurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/
Impairment of Investment in CBMP
Penurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/
Impairment of Investment in CGMN
Penurunan Nilai Penyertaan pada BMU/
Impairment of Investment in BMU
Total
(56,786,999)
(56,786,999)
(16,914,265)
(16,914,265)
(9,435,999)
(83,137,263)
(9,435,999)
(83,137,263)
175,745,092
192,095,078
31 Desember/ December 2012
Perusahan Asosiasi/
Associated Company
PT Citra Bhakti Margatama
Persada (CBMP)
PT Citra Ganesha Marga
Nusantara (CGMN)
PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT lsmawa Trimitra (IT)
PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Jakarta Lingkar Barat Satu
PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
Dikurangi/ Deducted
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in CBMP
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in CGMN
Penurunan Nilai/ Impairment of
Investment in BMU
Total
d1/February 19, 2014
Status/ Status
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/Operate
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/Operate
Nilai Tercatat
Penyertaan
Persentase
Awal Tahun/
Kepemilikan/ Carrying Value
Percentage
at Beginning
Ownership
of Year
Perubahan Selama Periode Berjalan/
Changes in Current Period
Penambahan
(Pengurangan)
Bagian Laba
Penyertaan/
(Rugi) Bersih/
Penerimaan
Additions
Portion in
Deviden/
(Deduction)
Net Profit
Dividend
(Loss)
Received
of Investment
Nilai Tercatat
Penyertaan
Akhir Tahun/
Carrying
Value at End
of Year
34.83
56,787,000
--
--
--
56,787,000
30.00
16,914,266
--
--
--
16,914,266
26.00
25.00
12,858,000
7,431,816
---
-873,992
---
12,858,000
8,305,808
20.00
9,436,000
--
--
--
9,436,000
18.05
21.24
180,632,000
-284,059,082
(180,632,000)
159,288,577
(21,343,423)
-(4,707,296)
(3,833,304)
----
-154,581,281
258,882,355
(56,786,999)
(56,786,999)
(16,914,265)
(16,914,265)
(9,435,999)
(83,137,263)
(9,435,999)
(83,137,263)
200,921,819
175,745,092
48
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)
PT Citra Bhakti Margatama Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 50, tanggal 11 Desember 1995
dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan
pada CBMP dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3- N
(Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) untuk jangka
waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun 2028,
Perusahaan memiliki 56.787.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 34,83% kepemilikan.
a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)
PT Citra Bhakti Margatama Persada was established
based on the Deed No.50, dated December 11, 1995 of
Notary Siti Pertrwi Henny Singgih, SH. The investment in
CBMP was made in relation to the construction and
operation of JORR toll road Section E2-E3-N (CikunirCakung-Cilincing-Tanjung Priok) for a period of 33 years
ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares
at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 56,787,000,000 (full Rupiah),
representing 34.83% ownership.
Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas
pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah
menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan
CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat
jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas
pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi.
Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap
sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan
penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol.
Adanya
surat
Perusahaan
kepada
CBMP
No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai
pengakhiran PKP No.96 tanggal 16 Desember 1995
mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas
asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan
mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham
pada
CBMP
pada
tahun
2000
sebesar
Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh).
Toll road construction by CBMP was financed by loan
facilities from a banking syndicate. The economic crisis
created uncertainty of the ability of CBMP to settle its
liabilities at the maturity date and in using the loan
facilities to finance the toll road construction progress. A
banking restructuring conducted by certain of CBMP’s
creditors resulted in the stoppage of toll road
construction. The Company issued Letter No.
AA.02.1009, dated July 25, 2000 to CBMP regarding the
termination of the Concession Agreement No. 96, dated
December 16, 1995. As a consequence of this
termination the Company’s investment in the associate
company has no economic value. The Company has
recognized loss on impairment of the investment shares
of CBMP in 2000 amounting to Rp 56,786,999,000 (full
Rupiah).
b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)
PT Citra Ganesha Marga Nusantara didirikan
berdasarkan Akta No. 300, tanggal 22 Desember 1993
dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, juncto Akta
No. 67, tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi
Damayanti, SH. Penyertaan pada CGMN dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Cikampek–Padalarang. Perusahaan memiliki 5.310
saham dengan nilai nominal Rp 1.841.000 (Rupiah
penuh)
per
saham
atau
setara
dengan
Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
30% kepemilikan.
b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)
PT Citra Ganesha Marga Nusantara was established
based on the Deed No. 300, dated December 22, 1993,
of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, in conjunction
with the Deed No. 67, dated July 7, 1994 of Notary Sri
Laksmi Damayanti, SH. The investment in CGMN was
made in relation to the construction and operation of the
Cikampek – Padalarang toll road project. The Company
owns 5,310 shares at par value of Rp 1,841,000 (full
Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,775,710,000 (full
Rupiah) representing 30% ownership.
Berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia No. KU.201-Mn/68 tanggal 4 Maret 1996 dan
surat Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 1562/A/52/0496 tanggal 18 April 1996, Perusahaan
memperoleh pengalihan Intelectual Property Rights
(IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek –
Padalarang sebesar UK Poundsterling 4,700,000 atau
setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh)
sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada
Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan
IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham
Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha
patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR
tersebut dinilai setara dengan USD 8,530,000.
Based on the Decree of the Minister of Public Works of
the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated
March 4, 1996 and the Letter of the Minister of Finance of
the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 dated
April 18, 1996, the Company obtained a transfer of
“Intelectual Property Rights (IPR)” in the form of project
design of Cikampek – Padalarang toll road amounting to
Great Britain Poundsterling 4,700,000 or equivalent to
Rp 16,914,266,000 (full Rupiah) as Additional Paid up
Capital from the Government to the Company. The
Company then transferred the IPR to CGMN as an
investment by the Company in CGMN. Based on the joint
venture agreement between the Company and CGMN,
the IPR was valued equal to USD 8,530,000. According
d1/February 19, 2014
49
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa CGMN tanggal 10 Juli 1998
mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan
saham pada CGMN sejumlah 8.530 saham dengan nilai
nominal USD 8,530,000 atau setara dengan
Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
to the decision of the Extraordinary General Meeting of
Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding
the increase in paid up capital, the Company owns 8,530
shares at par value of USD 8,530,000 or equal to
Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).
Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN
No. AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai
pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari
Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana
Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417,
tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994
mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan
Jalan Tol Cikampek – Padalarang kepada Perusahaan
dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN
mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas
asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan
mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham
pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar
Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
On July 25, 2001, by the Company’s Letter
No. AA.HK01.1273 to CGMN regarding termination of
the Concession Agreement No. 297 in order to
implement the Decree of the Minister of Settlement and
Regional Infrastructure of the Republic of Indonesia
No. 417 dated July 18, 2001 regarding cancellation of the
Decree of the Minister of Public Works of the Republic of
Indonesia No. 321/KPTS/1994 dated October 24,1994
regarding the Granting of license to Concession
Agreement to the Company to operate the Cikampek –
Padalarang toll road in the form of a joint venture with
CGMN. Due to such termination, the investment in
CGMN has no economic value. The Company
recognized loss on the permanent impairment of this
investment in shares of CGMN as an expense in 2001
amounting to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).
c. PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT Jatim Marga Utama didirikan berdasarkan Akta
No. 25, tanggal 27 Desember 2002 dari Notaris Rosida,
SH. Perusahaan memiliki 12.858 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 12.858.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 30% kepemilikan.
c. PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT Jatim Marga Utama was established based on the
Deed No. 25, dated December 27, 2002 of Notary
Rosida, SH. The Company owns 12,858 shares at a par
value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 12,858,000,000 (full Rupiah),
representing 30% ownership.
JMU merupakan perusahaan patungan antara
Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud
untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya
- Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil
mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga
Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil
No.418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Setelah
Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan
Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka
hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada
MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam
proyek jalan tol tersebut. Pada 8 Mei 2007, JMU ikut
serta dalam penyertaan saham PT Transmarga Jatim
Pasuruan (TJP) untuk proyek jalan tol Gempol
Pasuruan dengan kepemilikan sebesar 20%.
JMU is a joint venture company with Local Government
of East Java. This company was established in order to
continue construction of the Surabaya - Mojokerto toll
road project that was suspended after the Minister of
Settlement and Regional Infrastructure cancelled the
concession granted to PT Marga Nujyasumo Agung
(MNA) as stated in his Letter No.418/KPTS/M/2001
dated July 18, 2001. After the Supreme Court refused
the application for Judicial Review of Minister of
Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31,
2005, the concession rights have been returned to MNA.
As a result JMU is not involved in such toll road project.
On May 8, 2007, JMU participated in investment in
shares of PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) to
develop toll road project of Gempol Pasuruan, with
ownership of 20%.
Berdasarkan Berita Acara RUPS PT Jatim Marga
Utama tanggal 1 Juni 2011, JMU meningkatkan modal
disetor menjadi sebesar Rp 50.360.000.000 (Rupiah
penuh), yang ditempatkan dan disetor penuh oleh
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Timur
sebesar
Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh). Atas penambahan
modal disetor tersebut kepemilikan saham oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkat menjadi
sebesar 74% sementara kepemilikan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk terdilusi menjadi sebesar 26%.
Based on Minutes of General Meeting of Shareholders
dated June 1, 2011, JMU increased its additional paid in
capital became Rp 50,360,000,000 (full Rupiah) that fully
paid by the Government of East Java Province
amounting to
Rp 7,500,000,000 (full Rupiah). Upon
the addition by the Government of East Java Province,
their ownership rose to 74% while the ownership of
PT Jasa Marga (Persero) Tbk was diluted to 26%.
d1/February 19, 2014
50
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d. PT Ismawa Trimitra (IT)
PT Ismawa Trimitra didirikan untuk pengusahaan sewa
gedung perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di
jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal
14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 dibuat di
hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta ini disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009. IT berdomisili di
Jakarta.
d. PT Ismawa Trimitra (IT)
PT Ismawa Trimitra established for the sales of office
buildings and rest areas rental. IT established based on
the Deed No. 69 dated June 14, 1995 by Notary Imas
Fatimah, SH. The latest statute changes stated in the
Deed No. 62 dated December 23, 2008 by Notary Imas
Fatimah, SH. This deed was approved by the Ministry of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
in the Decree No. AHU-31703.A.H.01.01 dated July 10,
2009. IT is domiciled in Jakarta.
Perusahaan memiliki 6.250.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh), yang
merupakan 25% kepemilikan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013.
The Company owns 6.250.000 shares at par value of
Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 6,250,000,000 (full Rupiah) representing 25% ownership
as of December 31, 2013.
e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Bukaka Marga Utama didirikan berdasarkan Akta
No. 5 tanggal 17 Pebruari 1997 dari Notaris Sri Rahayu
Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Ciawi-Sukabumi. Perusahaan memiliki 4,000 saham
dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per
saham atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah
penuh) yang merupakan 20% kepemilikan.
e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Bukaka Marga Utama was established based on the
Deed No. 5 dated February 17, 1997 of Notary Sri
Rahayu Sedyono, SH, The investment in BMU was
made in relation to the construction and operation of the
Ciawi-Sukabumi toll road project. The Company owns
4,000 shares at par value Rp 2,359,000 (full Rupiah) per
share or equivalent to Rp 9,436,000,000 (full Rupiah),
representing of 20% ownership.
Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi
kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah
disetujui sesuai dengan PKP. Perusahaan mengakui
kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada
BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar
Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh).
Since the majority shareholders of BMU could not give
assurance regarding the toll road development as
agreed under the Concession Agreements, the
Company recognized the loss on impairment of this
investment as an expense in 2005 amounted to
Rp 9,435,999,000 (full Rupiah).
f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk
pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan
berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005
dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat di
hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi
Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30
November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.
f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
PT Trans Lingkar Kita Jaya established for the
concession of Cinere-Jagorawi toll road. TLKJ
established based on the Deed No. 18 dated January
19, 2005 by Notary Agus Madjid, SH. This deed was
approved by the Ministry of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia in the Decree
No. C-03269.HT.01.01 dated February 7, 2006. The
latest statute changes stated in the Deed No. 76 dated
November 29, 2012 by Notary Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH. This deed was approved by
the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia in the Decree No. AHU-AH.01.10-42662
dated November 30, 2012. TLKJ is domiciled in Jakarta.
Perusahaan memiliki 131.688 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 21,24% kepemilikan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 131,688 shares at par value of
Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 131,688,000,000 (full Rupiah) representing 21.24%
ownership as of December 31, 2013.
d1/February 19, 2014
51
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. Aset Keuangan Lainnya
10. Other Financial Assets
Perusahaan memiliki penyertaan saham yang dikategorikan
sebagai aset keuangan tersedia untuk di jual yang dicatat
sebagai harga perolehan sebagai berikut:
The Company has investment in shares categorized as
available-for-sale financial asset that accounted for at cost
which detail as follow:
2013
Perusahaan/ Company
PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
PT Margabumi Matraraya (MBM)
PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Marga Mawatindo Esprit (MME)
PT Marga Net One Limited (MNOL)
PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB)
Status/ Status
Rp
2012
%
Rp
%
Operasi/ Operate
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Belum Operasi/
Not Yet Operated
Operasi/ Operate
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
Pengakhiran PKP/
Termination of
Concession
28,000,000
20,000,000
1.94
5.26
28,000,000
20,000,000
1.94
5.26
9,500,000
5,500,000
10.00
6.47
9,500,000
5,500,000
10.00
6.47
4,725,000
15.00
4,725,000
15.00
4,143,438
3,332,000
2.47
1.47
4,143,438
3,332,000
2.47
1.47
2,780,862
8.33
2,780,862
8.33
15,291
10.00
15,291
10.00
Operasi/ Operate
180,632,000
258,628,591
19.10
180,632,000
258,628,591
19.10
Total
258,628,591
258,628,591
(9,499,999)
(9,499,999)
(4,724,999)
(4,724,999)
(2,780,860)
(2,780,860)
(15,289)
(15,289)
(17,021,147)
(17,021,147)
241,607,444
241,607,444
Dikurangi/Deducted:
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB/
Impairment of Investment in MNB
Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP/
Impairment of Investment in CMSP
Penurunan Nilai Penyertaan pada MME/
Impairment of Investment in MME
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL/
Impairment of Investment in MNOL
Total
a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
PT Citra Marga Nusaphala Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 58, tanggal 13 April 1987 dari
Notaris Kartini Muljadi, SH, juncto Akta No.19 dan 20,
tanggal 11 Juli 2001 dari Notaris Siti Pertiwi Henny
Singgih, SH. Penyertaan pada CMNP dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga. Tahun 1997,
Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada
CMNP menjadi 355.760.000 saham dengan
menggunakan hak pada penawaran umum terbatas
sebanyak 177.880.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar
d1/February 19, 2014
a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
PT Citra Marga Nusaphala Persada was established
based on the Deed No. 58, dated April 13, 1987 of
Notary Kartini Muljadi, SH, in conjunction with the Deed
No. 19 and 20, dated July 11, 2001 of Notary Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH. The investment in CMNP was made
in relation to the construction and operation of the
Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga toll road project.
In 1997, the Company increased its investment in CMNP
to become 355,760,000 shares by executing the rights
through limited public offering of 177,880,000 shares
with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or
amounting to Rp 88,940,000,000 (full Rupiah) as a
52
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rp 88.940.000.000 (Rupiah penuh) sehingga seluruh
penyertaan berjumlah Rp 133.410.000.000 (Rupiah
penuh) yang merupakan 17,79% kepemilikan.
result, the total investment amounting to
Rp 133,410,000,000 (full Rupiah) representing 17.79%
ownership.
Pada 28 Desember 2006, Perusahaan menjual
sejumlah 271.186.000 saham atau sebesar
Rp 91.123.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga
Rp 1.770 (Rupiah penuh) per saham atau
Rp 479.999.220.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa
pernyertaan Perusahaan di CMNP menjadi sebesar
4,23% atau 84.574.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh) per lembar atau
Rp 42.287.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan
menerima hasil penjualan bersih saham sebesar
Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) pada tanggal
4 Januari 2007.
On December 28, 2006, the Company sold 271,186,000
shares or equivalent to Rp 91,123,000,000 (full Rupiah)
of the investment at a price of Rp 1,770 (full Rupiah) per
share or in total Rp 479,999,220,000 (full Rupiah).
Therefore, the Company's ownership in CMNP became
4.23% or 84,574,000 shares with par value of Rp 500
(full Rupiah) per share or in total Rp 42,287,000,000 (full
Rupiah). The Company received the net proceeds from
sale of shares on January 4, 2007 amounting to
Rp 477,316,024,360 (full Rupiah).
Pada tahun 2007, Perusahaan telah menjual 1.535.500
saham atau setara dengan Rp 3.598.475.000 (Rupiah
penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300
(Rupiah penuh) dan Rp 2.425 (Rupiah penuh) per
saham dengan membukukan keuntungan bersih
sebesar Rp 2.818.130.337 (Rupiah penuh) sehingga
bersisa 83.038.500 saham atau 4,15% kepemilikan.
Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 0,07% atau
1.393.500
saham
atau
setara
dengan
Rp 3.212.550.000 (Rupiah penuh) dengan harga
berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.325
(Rupiah penuh) per saham dengan membukukan
keuntungan bersih sebesar Rp 696.750.000 (Rupiah
penuh) sehingga sisa penyertaan di CMNP adalah
4,08%. Pada April 2012, Perusahaan telah menjual
81.645.000
saham
atau
setara
dengan
Rp 40.822.500.000 (Rupiah penuh) dengan harga
Rp 2.300 (Rupiah penuh) per saham dengan
membukukan
keuntungan
bersih
sebesar
Rp 146.961.000.000 (Rupiah penuh) sehingga per
31 Desember 2013 Perusahaan sudah tidak
mempunyai penyertaan saham pada CMNP.
In 2007, the Company sold 1,535,500 shares or
equivalent to Rp 3,598,475,000 (full Rupiah) of the
investment at price among of Rp 2,300 (full Rupiah) and
Rp 2,425 (full Rupiah) per share and recorded gain on
sale amounting to Rp 2,818,130,337 (full Rupiah),
therefore, the Company’s shares remain 83,038,500
shares or 4.15% ownership. In 2008, the Company sold
1,393,500 shares represent 0.07% or equivalent to
Rp 3,212,550,000 (full Rupiah) at price range of
Rp 2,300 (full Rupiah) to Rp 2,325 (full Rupiah) per
share and recorded gain on sale amounting to
Rp 696,750,000 (full Rupiah) and therefore, the
Company’s shares to become 4.08% ownership. At April
2012, the Company sold 81,645,000 shares or
equivalent to Rp 40,822,500,000 (full Rupiah) of the
investment at price Rp 2,300 (full Rupiah) per share and
recorded gain on sale amounting to Rp 146,961,000,000
(full Rupiah), therefore, as of December 31, 2013 the
Company has no shares ownership in CMNP.
b. PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Marga Mandala Sakti didirikan berdasarkan Akta
No. 14, tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Kartini
Muljadi, SH. Penyertaan pada MMS dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Tangerang – Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 28.000.000.000
(Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan.
Berdasarkan Akta No. 4, tanggal 4 April 1995 dari
Notaris Sutjipto, SH, penyertaan saham Perusahaan
pada MMS sebesar 14.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham telah
dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas
kredit sindikasi yang diperoleh MMS.
b . PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Marga Mandala Sakti was established based on the
Deed No.14, dated October 4, 1989 of Notary Kartini
Muljadi, SH. The investment in MMS relates to the
construction and operation of the Tangerang – Merak toll
road. The Company originally owned 28,000,000 shares
at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 28,000,000,000 (full Rupiah),
representing 8.68% ownership. Based on the Deed No. 4
dated April 4, 1995 of Notary Sutjipto, SH, the investment
in MMS amounting to 14,000,000 shares with the par
value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share has been
pledged by the Company connection with syndicated
credit facilities received by MMS.
Berdasarkan risalah RUPSLB dengan Akta No. 5,
tanggal 9 Desember 2004 dari Notaris Hendra Karyadi,
Based on the minutes of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders as included in the Deed No. 5
d1/February 19, 2014
53
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SH, para pemegang saham menyetujui penerbitan
921.310.773 saham baru kepada pemegang obligasi
konversi. Para pemegang saham lama menyatakan
telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli
saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi
konversi tersebut. Perubahan pemegang saham
tersebut sesuai dengan Akta No. 11, tanggal 1 Agustus
2005 dari Notaris Benny Kristianto, SH, mengenai
perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima
oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum
No.C-UM.02.01.14078, tanggal 23 September 2005,
sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi
1,94%.
dated December 9, 2004 of Notary Hendra Karyadi, SH
the shareholders agreed with the issuance of
921,310,773 new shares to convertible bondholders.
The predecessor shareholders had already waived their
rights to subscribe for new shares issued to the
convertible bondholders. This change of shareholders
according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of
Notary Benny Kristianto, SH, regarding the change of
MMS shareholders has been received by the Directorate
General of General Law Administration, Department of
Law
and
Human
Rights
under
receipt
No.C-UM.02.01.14078, dated September 23, 2005, as a
consequence, the Company's ownership in MMS
become 1.94%.
c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Citra Margatama Surabaya didirikan berdasarkan
Akta No. 99, tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris
Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMS
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek Jalan Tol Waru–Juanda. Perusahaan memiliki
8.550.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham atau sebesar
Rp 8.550.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
15% kepemilikan.
c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Citra Margatama Surabaya was established based on
the Deed No. 99, dated December 26, 1996 of Notary Siti
Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMS was
made in relation to the constructions and operations of
the Waru-Juanda toll road project. The Company owns
8,550,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah)
per share or equivalent to Rp 8,550,000,000 (full
Rupiah), representing 15% ownership.
Berdasarkan Akta No. 717 tanggal 27 Juni 2007 dari
Notaris Margaretha Dynawati, SH, para pemegang
saham antara lain menyetujui peningkatan modal
ditempatkan
dan
disetor
penuh
menjadi
Rp 380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan
hanya
melakukan
setoran
modal
sebesar
Rp
20.000.000.000
(Rupiah
penuh)
dari
Rp 48.000.000.000 (Rupiah penuh) yang ditetapkan.
Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS
mengalami penurunan menjadi 5,26% yang
merupakan 20.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh).
Based on the Deed No. 717, dated June 27, 2007 of
Notary Margaretha Dynawati, SH, the shareholders
agreed to increase the issued and paid up capital to
become Rp 380,000,000,000 (full Rupiah). The Company
had paid up capital amounted to Rp 20,000,000,000 (full
Rupiah) from total Rp 48,000,000,000 (full Rupiah).
Therefore, the Company’s ownership in CMS was
decreased to become 5.26%, representing 20,000,000
shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or
equivalent to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah).
Berdasarkan Akta No. 40, tanggal 21 Mei 2005 dari
Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan
dan
CMS
mengadakan
Perjanjian
Kuasa
Penyelenggaraan yang mengubah wewenang
penyelenggaraan jalan tol Waru–Tanjung Perak
menjadi kurang lebih 12 Km. Perjanjian Kuasa
Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah
dengan CMS pada tanggal 12 Pebruari 2007 dengan
masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040.
Based on the Deed No. 40, dated May 21, 2005 of
Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company and
CMS entered into a Joint Operation Agreement that
changed the authority of Waru –Tanjung Perak toll road
to become approximately 12 Km. On February 12, 2007,
such Joint Operation Agreement has been changed to a
Concession Rights Agreement between the Government
and CMS with the concession right until year 2040.
Jalan Tol Waru–Juanda telah beroperasi sejak April
2008.
Waru-Juanda toll road has been operated since April
2008.
d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
PT Marga Nurindo Bhakti didirikan berdasarkan Akta
No. 9, tanggal 2 Desember 1991 dari Notaris BRAY
Mahyastoeti Notonogoro, SH, juncto Akta No. 19,
d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
PT Marga Nurindo Bhakti was established based on The
Deed No. 9, dated December 2, 1991 of Notary BRAY
Mahyastoeti Notonogoro, SH, conjunction with the Deed
d1/February 19, 2014
54
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, SH.
Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan
E1 (Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). Perusahaan
memiliki 1.350 saham dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 10% kepemilikan.
No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, SH. The
investment in MNB relates to the construction and
operation of the JORR toll road Section S and E1
(Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). The Company
owns 1,350 shares at par value of Rp 10,000,000 (full
Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,500,000,000
(full Rupiah), representing 10% ownership.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB
No. AA.HK.02.1143, tanggal 11 Agustus 2000,
Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun
oleh MNB. Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan
penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki
nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan
nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai
beban tahun 2000 sebesar Rp 9.499.999.000 (Rupiah
penuh).
Based on the Company’s Letter No. AA.HK.02.1143,
dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over
the JORR sections being built by MNB, with the
consequence that the Company’s investment had no
economic value, therefore, the Company recognized the
loss on the permanent impairment of the investment as
an expense in year 2000 amounting to
Rp 9,499,999,000 (full Rupiah).
e. PT Margabumi Matraraya (MBM)
PT Margabumi Matraraya didirikan berdasarkan Akta
No. 15, tanggal 15 Pebruari 1991 dari Notaris
Tawangningrum Purwono, SH, juncto Akta No. 15
tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Agus Hashim
Admad, SH. Penyertaan pada MBM dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
Surabaya – Gresik. Perusahaan memiliki 550 saham
dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 5.500.000.000
(Rupiah penuh) yang merupakan 6,47% kepemilikan.
e. PT Margabumi Matraraya (MBM)
PT Margabumi Matraraya was established based on the
Deed No. 15, dated February 15, 1991 of Notary
Tawangningrum Purwono, SH, in conjunction with the
Deed No. 15 dated August 13, 1997 of Notary Agus
Hashim Admad, SH. The investment in MBM relates to
the constructions and operations of the Surabaya –
Gresik toll road. The Company owns 550 shares at par
value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or
amounting to Rp 5,500,000,000 (full Rupiah),
representing 6.47% ownership.
f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
PT Citra Mataram Satriamarga Persada didirikan
berdasarkan Akta No. 36, tanggal 12 April 1996 dari
Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan
pada CMSP dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2
(Kebon Jeruk – Pondok Pinang). Perusahaan memiliki
4.725.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
Rp 4.725.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
15% kepemilikan.
f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
PT Citra Mataram Satriamarga Persada was established
based on the Deed No. 36, dated April 12, 1996 of
Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in
CMSP relates to operation of the JORR Section W2
(Kebon Jeruk – Pondok Pinang) toll road project. The
Company owns 4,725,000 shares at par value of
Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to
Rp 4,725,000,000 (full Rupiah) representing 15%
ownership.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP
No. AA.HK.02.820, tanggal 21 Juni 2000, dinyatakan
mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran
PKP. Penyertaan Perusahaan pada CMSP ini
dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomis,
sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas
penurunan nilai penyertaan sebagai beban tahun 2000
sebesar Rp 4.724.999.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820, dated
June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the
project and termination of Concession Agreement, the
Company’s investment in CMSP is deemed to have no
economic value, therefore, the Company has recognized
the loss caused by the impairment of this investment as
an
expense
in
2000
amounting
to
Rp 4,724,999,000 (full Rupiah).
g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
PT Margaraya Jawa Tol didirikan berdasarkan Akta
No. 18, tanggal 6 Juni 1997 dari Notaris Enimarya
Agoes Suwarako, SH. Penyertaan pada MJT dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan
Tol Waru (Aloha) – Tanjung Perak. Perusahaan
g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
PT Margaraya Jawa Tol was established based on the
Deed No. 18 dated June 6, 1997 of Notary Enimarya
Agoes Suwarako, SH. The investment in MJT relates to
the construction and operation of the Waru (Aloha) –
Tanjung Perak toll road project. The Company originally
d1/February 19, 2014
55
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
memiliki 4.143.438 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara
dengan Rp 4.143.438.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 5% kepemilikan.
owned 4,143,438 shares at par value of Rp 1,000 (full
Rupiah), amounting to Rp 4,143,438,000 (full Rupiah), or
representing 5% ownership.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum
dalam Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2004 dari
Notaris Adrian Djuaini, SH, Perusahaan memperoleh
1.250.000 saham dari hasil kapitalisasi atau konversi
20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham
Perusahaan menjadi 5.393.438 saham atau setara
dengan Rp 5.393.438.000 (Rupiah penuh). Selain itu,
MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham
portepel sebanyak 110.458.000 saham. Perusahaan
tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal
disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan
mengalami penurunan menjadi 2,47%. Pemerintah dan
MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli
2007 dengan masa konsesi hingga tahun 2047.
Based on the Extraordinary General Meeting of
Shareholders, regarding MJT restructuring, as included
in the Deed No. 17 dated October 20, 2004 of Notary
Adrian Djuaini, SH, the Company acquired 1,250,000
shares from capitalization or conversion of convertible
bond to 20,000,000 new shares hence the Company’s
shares became 5,393,438 shares or equivalent to
Rp 5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued
new shares from its portfolio of 110,458,000 shares. The
Company did not increase additional paid in capital so
that the Company’s ownership decrease to become
2.47%. The Government and MJT have entered into
Concession Rights Agreement on July 19, 2007 with
concession period until year 2047.
h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bosowa Marga Nusantara didirikan berdasarkan
Akta No. 20, tanggal 12 April 1993 dari Notaris
Mestariany Habie, SH. Penyertaan pada BMN
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando –
Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) – Jalan
Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25,
tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332
saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah
penuh) per saham atau setara dengan
Rp 3.332.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan
10% kepemilikan.
h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bosowa Marga Nusantara was established based on
the Deed No. 20, dated April 12, 1993 of Notary
Mestariany Habie, SH. The investment in BMN was
made in relation to the construction and operation of the
Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando – Urip
Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) – Jalan
Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25
dated September 5, 1998, the Company owns 3,332
shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per
share or equivalent to Rp 3,332,000,000 (full Rupiah),
representing 10% ownership.
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No. 276/KPTS/1994, tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta
No. 322, tanggal 29 Agustus 1994, dari Notaris
Mestariany Habie, SH, menyatakan bahwa BMN
mengoperasikan jalan tol selama 30 tahun untuk tahap I
dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak
lebih dari 30 tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik
sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung
Pandang tahap I dan II telah dioperasikan sejak tahun
1998.
The Decree of the Minister of Public Work
No. 276/KPTS/1994, dated August 26, 1994 and the
Deed No. 322, dated August 29, 1994 of Notary
Mestariany Habie, SH, states that BMN would operate
phase I of the toll road for 30 years and phase II will be
decided later but not for a period longer than 30 years
since the operation of either part of all of the toll road.
Phase I and Phase II of the Ujung Pandang toll road has
been operated since 1998.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar BMN yang
tercantum dalam Akta Karin Christiana Basoeki, S.H,
No.13 tanggal 16 Mei 2008 terdapat peningkatan
modal dasar, ditempatkan dan disetor perusahaan.
Dengan adanya perubahan tersebut penyertaan
saham Perusahaan terdilusi menjadi 1,47%.
Based on amanded the Article of Association of BMN as
stated on the Deed No.13 dated May 16, 2008 of notary
Karin Christiana Basoeki, S.H, there was the increase of
the company’s authorized, issued and fully paid in
capital. As result of such amendment, the Company’s
investment in shares has been diluted to 1.47%.
i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME)
PT Marga Mawatindo Esprit didirikan berdasarkan Akta
No. 96, tanggal 30 Mei 1997 dari Notaris Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH. Penyertaan pada MME dilakukan
sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME)
PT Marga Mawatindo Esprit was established based on
the Deed No. 96, dated May 30, 1997 of Notary Siti
Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in MME
relates to the construction and operation of the
d1/February 19, 2014
56
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Semarang – Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364
saham dengan nilai nominal Rp 2.409 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 2.780.862.876
(Rupiah penuh) yang merupakan 8,33% kepemilikan.
Semarang – Demak toll road. The Company owns
1,154,364 shares at par value of Rp 2,409 (full Rupiah)
per share or equivalent to Rp 2,780,862,876 (full
Rupiah), representing 8.33% ownership.
Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003, tanggal
6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk
mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58,
tanggal 25 Pebruari 1998. Pengakhiran PKP ini
mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak
memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan
mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai
penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban
tahun 2002 sebesar Rp 2.780.861.876 (Rupiah penuh).
Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003, dated January
6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the
Concession Rights Agreement No. 58, dated February
25, 1998. The result of such termination of Concession
Rights Agreement caused the Company’s investment to
have no economic value, the Company recognized the
loss on the permanent impairment of the investment as
an expense in year 2002 amounting to
Rp 2,780,861,876 (full Rupiah).
j. PT Marga Net One Limited (MNOL)
PT Marga Net One Limited didirikan berdasarkan 57
hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat
dalam Incoporated Under The Company Act 1994
(ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By
Shares) dan Memorandum of Association of Marga Net
One Limited, tanggal 29 Pebruari 2003 juncto Certificate
of Incoporation No. C-50732 (1027)/ 2003 tanggal
11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint
Stock Companies Bangladesh.
j. PT Marga Net One Limited (MNOL)
PT Marga Net One Limited was established based on
the Law of Bangladesh as stated in The Company Act
1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited by
Shares) and Memorandum of Association of Marga Net
One Limited dated February 29, 2003, in conjunction
with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/
2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh
Registrar of Joint Stock Companies.
Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL,
tanggal 29 Pebruari 2003, Perusahaan memiliki 200
saham dengan nominal TK 100 (mata uang Taka
penuh) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan
setoran modal sejumlah USD 1.800 (Dolar penuh) atau
setara dengan Rp 15.290.775 (Rupiah penuh) yang
dilakukan pada 2 September 2003.
Based on the Memorandum of Association of MNOL
dated February 29, 2003, the Company owns 200
shares at par value of TK 100 (full Taka amount) per
share or 10% ownership and paid in capital amounting to
USD 1,800 (full Rupiah) or equivalent to Rp 15,290,775
(full Rupiah) was subscribed on September 2, 2003.
Perusahaan sepakat melakukan kerjasama pemberian
jasa teknik dalam manajemen pengumpulan tol,
manajemen lalu lintas dan manajemen pemeliharaan
atas pengelolaan dan pengoperasian jembatan tol
Jamuna di Bangladesh selama 5 tahun.
The Company agreed to render technical services by
providing a management of toll collecting, traffic
management, and management of maintenance for the
operations of the Jamuna toll bridge in Bangladesh for 5
years.
Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL
sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak
adanya kepastian pengembalian investasi atas
penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan
nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban
tahun 2006 sebesar Rp 15.289.775 (Rupiah penuh).
The Company has identified that the investment in
MNOL does not have any expected future economic
benefit and the Company recognized the loss on
impairment of the investment amounted to
Rp 15,289,775 (full Rupiah) as an expense in 2006.
k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama
penyelenggaraan jalan tol JORR Seksi W1 dan
pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal
4 April 1997 sehubungan dengan tidak adanya
kejelasan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol
JORR W-1. Menunjuk surat Menteri Pekerjaan Umum
No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri
Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB
melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk
k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
The Company had terminated cooperation in completing
Toll Road JORR Section W1 and withdrawn cooperation
license in the Decree of the Minister of Public Works
No. 80/KPTS/1997 dated April 4, 1997 due to there’s no
clear willingness to continue construction project of Toll
Road JORR W-1. With reference to the Decree of the
Minister of Public Works No. JL.0103-Mn/271 dated
March 31, 2005, the Minister of Public Works asked the
Company and JLB to conduct reevaluation on the
feasibility of continuing cooperation in development of
d1/February 19, 2014
57
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
kerjasama
dalam
pelaksanaan
melanjutkan
pembangunan ruas jalan tol JORR Seksi W-1.
Toll Road JORR Section W-1.
Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar
Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan
jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi
W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 dengan masa konsesi
selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari
2007. Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada
JLB No.2 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian,
SH, Perusahaan melakukan penyertaan pada JLB
dengan cara in-kind berupa bangunan Simpang Susun
Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar
Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara
dengan 180.632 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000.000 per-lembar, atau setara dengan 23%
penyertaan dari total saham ditempatkan.
On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu
(JLB) as the owner of concession rights of Toll Road
JORR Section W1 has entered into Contract of
Concession Toll Road JORR Section W-1
No. 02/PPJT/II/Mn/2007 with concession period of 35
years and effectively on February 2, 2007. Based on
agreement of the investments in shares of JLB No.2
dated February 4, 2009 from Notary Febrian, SH, the
Company had participated in JLB with in-kind method for
building of Simpang Susun Penjaringan with participation
value of Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) or equivalent
with 180,632 shares wih par value Rp 1,000,000 per
share, or equivalent to 23% participation from total
issued share capital.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham No.18 tanggal 28 September 2009
dari Notaris Kartono SH, penyertaan Perusahaan
secara in-kind berupa bangunan Simpang Susun
Penjaringan dengan nilai Rp 180.632.000.000 (Rupiah
penuh) terdiri dari 180.632 lembar atau 19,1 %
kepemilikan.
Based on Minutes of the Extraordinary General Meeting
of Shareholders No.18 dated September 28, 2009 by
Notary Kartono SH, the Company participation with inkind method were in form of Simpang Susun Penjaringan
building amounting to Rp 180,632,000,000 (full Rupiah)
consisting of 180.632 shares or 19.1% ownership.
11. Aset Tetap
11. Property and Equipment
Saldo Awal/
Beginning Balance
31 Desember/ December 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Addition
Disposals
Saldo Akhir/
Ending Balance
Harga Perolehan
Aset Tetap Pemilikan Langsung
Acquisition Cost
3,515,187
145,866,546
580,000,957
37,043,819
766,426,509
-55,107,277
194,992,743
16,151,695
266,251,715
185,400
389,276
1,100,000
2,709,430
4,384,106
3,329,787
200,584,547
773,893,700
50,486,084
1,028,294,118
Direct Acquisition Assets
Land Rights
Office and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Sub Total
112,480,223
112,480,223
16,988,196
16,988,196
32,339,887
32,339,887
97,128,532
97,128,532
Finance Lease Assets
Sub Total
76,339,726
76,339,726
89,301,732
89,301,732
69,908,715
69,908,715
95,732,743
95,732,743
Construction in Progress
Sub Total
955,246,458
372,541,643
106,632,708
1,221,155,393
Total Acquisition Cost
Aset Sewa Guna Usaha
Total Akumulasi Penyusutan
59,033,036
417,086,406
24,280,262
500,399,704
32,339,887
532,739,591
15,841,309
105,044,205
6,907,096
127,792,610
2,475,496
130,268,106
230,276
32,568,593
2,081,781
34,880,650
-34,880,650
74,644,069
489,562,018
29,105,577
593,311,664
34,815,383
628,127,047
Finance Lease Assets
Total Accumulated of Depreciations
Nilai Buku
422,506,867
593,028,346
Book Value
Hak atas Tanah
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
Sub Total
Aset Sewa Guna Usaha
Sub Total
Aset Tetap dalam Konstruksi
Sub Total
Total Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
d1/February 19, 2014
Accumulated Depreciation
58
Offiice and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal/
Beginning Balance
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Addition
Disposals
Saldo Akhir/
Ending Balance
Harga Perolehan
Aset Tetap Pemilikan Langsung
Acquisition Cost
3,684,116
150,120,532
552,772,261
39,463,346
746,040,255
-3,500,000
44,197,004
2,977,701
50,674,705
168,929
7,753,986
16,968,308
5,397,228
30,288,451
3,515,187
145,866,546
580,000,957
37,043,819
766,426,509
Direct Acquisition Assets
Land Rights
Office and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Sub Total
Aset Sewa Guna Usaha
Sub Total
45,176,526
45,176,526
67,303,697
67,303,697
---
112,480,223
112,480,223
Finance Lease Assets
Sub Total
Aset Tetap dalam Konstruksi
Sub Total
32,115,574
32,115,574
121,552,334
121,552,334
77,328,182
77,328,182
76,339,726
76,339,726
Construction in Progress
Sub Total
823,332,355
239,530,736
107,616,633
955,246,458
Total Acquisition Cost
Aset Sewa Guna Usaha
Total Akumulasi Penyusutan
53,280,238
323,198,472
24,887,272
401,365,982
24,867,778
426,233,760
6,108,740
94,131,897
3,972,152
104,212,789
8,474,787
112,687,576
355,942
243,963
4,579,162
5,179,067
1,002,678
6,181,745
59,033,036
417,086,406
24,280,262
500,399,704
32,339,887
532,739,591
Finance Lease Assets
Total Accumulated of Depreciations
Nilai Buku
397,098,595
422,506,867
Book Value
Hak atas Tanah
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
Sub Total
Total Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Gedung Kantor dan Bangunan Lain
Peralatan Operasi dan Kantor
Kendaraan Bermotor
Accumulated Depreciation
Alokasi Beban Penyusutan Aset Tetap Sebagai Berikut:
Beban Pengumpulan Tol
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Umum dan Administrasi
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Offiice and Other Buildings
Operational and Office Equipment
Vehicles
Allocation of Depreciation Expenses as follows:
2013
Rp
2012
Rp
68,191,177
33,293,259
27,059,774
1,723,896
69,492,257
7,097,353
32,126,071
3,971,895
130,268,106
112,687,576
Toll Collection Expenses
Toll Road Maintenance Expenses
General and Administrative Expenses
Toll Road Service Expenses
Aset tetap gedung dan peralatan telah diasuransikan
terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan
risiko lainnya, kepada PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) sebesar Rp 274.548.343.578 (Rupiah penuh),
PT Jasa Raharja Putera sebesar Rp 98.764.500.000
(Rupiah penuh), PT Asuransi Staco Mandiri sebesar
Rp 23.116.912.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Takaful
Umum sebesar Rp 4.252.049.050 (Rupiah penuh),
PT Asuransi
Himalaya
Pelindung
sebesar
Rp 60.600.000.000, PT Asuransi Purna Artanugraha
sebesar Rp 28.827.215.970 (Rupiah penuh) dan
PT Asuransi
Bina
Dana
Arta
Tbk
sebesar
Rp 39.002.793.750 (Rupiah penuh) per 31 Desember 2013.
Building and equipments have been insured against
earthquake, fire, theft and other risks associated with the
property and equipment to PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) amounting to Rp 274,548,343,578 (full Rupiah),
PT Jasa Raharja Putera amounting to Rp 98,764,500,000
(full Rupiah), PT Asuransi Staco Mandiri amounting to
Rp 23,116,912,000 (full Rupiah), PT Asuransi Takaful Umum
amounting to Rp 4,252,049,050 (full Rupiah), PT Asuransi
Himalaya Pelindung amountin to Rp 60,600,000,000,
PT Asuransi
Purna
Artanugraha
amounting
to
Rp 28,827,215,970 (full Rupiah) and PT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk amounting to Rp 39,002,793,750 (full Rupiah) as of
December 31, 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insured amounts are
adequate to cover possible losses that might arise from the
assets insured.
d1/February 19, 2014
59
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rincian tingkat penyelesaian atas aset tetap dalam
konstruksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:
The detail of property and equipment under construction in
progress as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Persentase
Penyelesaian/
Percentage
Completion
Rp
Gedung Kantor/ Office Buildings
Bangunan Sarana Pelengkap/Facility Buildings
78,146,082
17,586,661
Total
95,732,743
Rp
50%
98%
53,347,079
22,992,647
47%
7%
76,339,726
12. Aset Takberwujud
12. Intangible Assets
a. Hak Pengusahaan Jalan Tol
a.
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi
21.851.814.512
3.304.108.914
Nilai Buku
18.547.705.598
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi
18,380,122,431
2,809,034,385
Nilai Buku
15,571,088,046
Beban Pemeliharaan Jalan Tol
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol
Beban Pengumpulan Tol
Toll Road Concession Rights
31 Desember/ December 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
4.298.687.938
546.122.143
Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
---
31 Desember/ December 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
3,471,692,081
495,074,529
Alokasi beban amortisasi Hak Pengelolaan Jalan Tol
sebagai berikut:
26.150.502.450
3.850.231.057
Cost
Accumulated Amortization
22.300.271.393
Book Value
Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
---
21,851,814,512
3,304,108,914
Cost
Accumulated Amortization
18,547,705,598
Book Value
Allocation of amortization Toll Road Concession Rights
expenses as follows:
2013
Rp
2012
Rp
474.594.854
54.080.527
17.446.762
424.442.444
56.727.295
13.904.790
546.122.143
495.074.529
Kapitalisasi bunga pinjaman dalam masa konstruksi ke
dalam hak pengelolaan jalan tol adalah sebagai berikut:
d1/February 19, 2014
Persentase
Penyelesaian/
Percentage
Completion
Toll Road Maintenance Expenses
Toll Road Service Expenses
Toll Collection Expenses
Capitalization of interest during construction to the toll
road concession rights are as follows:
60
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
Kredit Bank Sindikasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total
Bunga Pinjaman
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total
Total
2012
Rp
1,306,589,787
550,206,691
456,221,805
124,887,016
112,624,451
741,296,452
871,114,845
659,761,819
11,726,070
53,780,508
86,953,452
60,208,493
58,733,651
56,312,226
6,839,115
4,806,868
3,520,546
38,467,473
19,370,769
28,046,535
26,890,254
45,159,639
25,979,154
14,645,895
Syndicated Bank Loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
2,827,904,101
2,536,239,413
Sub Total
80,407,346
17,124,264
16,732,216
7,653,653
7,079,593
3,692,008
3,539,797
71,793,633
77,876,619
47,920,899
-207,567
108,246
210,712
2,608,524
2,064,426
----
372,881
126,681
3,803,700
3,082,706
70,223
Interest During Construction
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
140,901,827
205,573,867
Sub Total
2,968,805,928
2,741,813,280
Total
b. Aset Takberwujud Lainnya
b. Others Intangible Assets
Akun ini merupakan biaya perolehan persiapan
konstruksi jalan tol yang antara lain terdiri dari biaya
pembebasan lahan, biaya perencanaan dan
pengembangan proyek, dan biaya lainnya.
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Tanah Pra-Konstruksi
Perangkat Lunak
338,821,284
23,275,968
Total
362,097,252
d1/February 19, 2014
This account is the cost of highway construction
preparation which is comprised of the cost of land
acquisition, planning and project development costs, and
other costs.
31 Desember/ December 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
439,129,096
--
61
147,911,956
12,195,854
Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
630,038,424
11,080,114
Pre-Construction Land
Software
641,118,538
Total
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal/
Beginning Balance
Rp
Tanah Pra-Konstruksi
Perangkat Lunak
210,445,102
2,745,005
Total
213,190,107
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2012
Penambahan/
Pengurangan/
Additions
Disposals
Rp
Rp
128,377,182
20,530,963
1,000
--
13. Goodwill
Total
338,821,284
23,275,968
Pre-Construction Land
Software
362,097,252
Total
13. Goodwill
2013
Rp
2012
Rp
36,879,508
2,120,709
2,848,350
36,879,508
2,120,709
2,848,350
41,848,567
41,848,567
Nilai Tercatat
Akuisisi PT Marga Nujyasumo Agung
Akuisisi PT Marga Kunciran Cengkareng
Akuisisi PT Sarana Marga Utama
Saldo Akhir/
Ending Balance
Rp
Carrying Amount
Acquisition of PT Marga Nujyasumo Agung
Acquisition of PT Marga Kunciran Cengkareng
Acquisition of PT Sarana Marga Utama
Total
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.23,
tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.W700655.HT.01.04.Th.2007 tanggal 18 Januari 2007,
pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
menyetujui peningkatan modal dasar serta modal
ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi
Rp 600.000.000.000
(Rupiah
penuh)
dan
Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan
saham baru.
Based on the Deed of Changes of Articles of Association
No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH
and as approved by the Minister of Law and Human Rights
through Decree No.W7-00655.HT.01.04.Th.2007 dated
January 18, 2007, the shareholders of PT Marga Nujyasumo
Agung (MNA) agreed to increase its authorized capital and
the issued and paid in capital to become
Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000
(full Rupiah), respectively, through a rights issue.
Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal
18 Pebruari 2009 dari Notaris Johny Dwikora Aron, SH atas
peningkatan modal dasar tersebut, Perusahaan mengambil
bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau
setara dengan 55% penyertaan. Dengan demikian,
klasifikasi investasi Perusahaan pada MNA berubah dari
investasi jangka panjang menjadi konsolidasian.
Peningkatan di MNA ini dilakukan dengan akuisisi saham
dari beberapa pemegang saham di MNA yaitu PT Moeladi,
PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco
Matra dan pembelian saham portepel PT Marga Nujyasumo
Agung.
Based on the Deed No.46 dated February 18, 2009 of
Notary Johny Dwikora Aron, SH regarding the increasing of
authorized capital, the Company participated in capital
amounting to Rp 330,000,000,000 (full Rupiah) or
representing 55% ownership. Therefore, the Company’s
investment in MNA changed from long term investment to
become consolidation. The capital increase in MNA was
getting done by doing acquisition from the shareholders of
MNA consisted of PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta,
PT Dressa Cipta, PT Induco Matra and MNA’s shares.
Pada tahun 2009 Perusahaan telah mencatat goodwill
Rp 36.879.508.000 (Rupiah penuh) berdasarkan estimasi
yang dilakukan Perusahaan dan nilai yang tercatat pada
tahun 2010 sebesar Rp 70.693.667.450 (Rupiah penuh)
telah disesuaikan dengan hasil penilaian dari apraisal
independen.
In 2009, the Company has recorded goodwill which was
estimated by the Company amounting to Rp 36,879,508,000
(full Rupiah) and the carrying value in 2010 amounted to
Rp 70.693.667.450 (full Rupiah) has been adjusted for
appraisal value from the independent appraisal.
Pada tahun 2010 Perusahaan melakukan akuisisi terhadap
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) yang bergerak
dalam bidang jalan tol dengan jumlah penyertaan saham
sebesar 75% kepemilikan. Perusahaan telah mencatat
goodwill yang timbul dari akuisisi ini.
In 2010, the Company acquired PT Marga Kunciran
Cengkareng (MKC), a company engaged in toll road with
value of investment of shares representing 75% ownership.
The Company has recorded goodwill arose from this
acquisition.
d1/February 19, 2014
62
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah melakukan
akuisisi pada PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) yang
bergerak di bidang jasa konstruksi, perdagangan dan
persewaan kendaraan. Jumlah akuisisi adalah sebesar 99%
kepemilikan saham. Perusahaan telah mencatat goodwill
yang timbul dari akuisisi ini.
In 2010, the Company also acquired PT Sarana Margabhakti
Utama (SMBU) which is engaged in construction, trading
and rental vehicles. Total acquisition value amounted to 99%
ownership. The Company has recorded goodwill arose from
this acquisition.
Berdasarkan Akta Notaris No. 108 tanggal 10 Pebruari 2011
dari Notaris H. Feby Rubein Hidayat, SH., Notaris di Jakarta
terdapat perubahan nama PT Sarana Margabhakti Utama
(SMBU) menjadi PT Sarana Marga Utama (SMU).
Based on Notarial Deed No. 108 dated February 10, 2011
from Notary H. Feby Rubein Hidayat, SH., a Notary in
Jakarta, there was a change of name from PT Sarana
Margabhakti Utama (SMBU) become PT Sarana Marga
Utama (SMU).
14. Aset Lain-lain
14. Other Assets
2013
Rp
2012
Rp
51,485,132
54,877,581
34,203,915
183,585,661
49,904,731
34,203,915
12,027,508
-4,673,373
12,027,508
2,534,209
9,924,819
Advance for Contractors
Guarantees
Foreclosed Assets
Surabaya – Gempol Toll Road
Porong-Gempol Section
Net - Deferred Charges
Others
Total Aset Lain-lain
157,267,509
292,180,843
Total Other Assets
Penyisihan Penurunan Nilai Aset
(26,302,053)
(26,302,053)
Allowance for Impairment Losses
Total – Bersih
130,965,456
265,878,790
Total – Net
Uang Muka Kontraktor
Jaminan
Aset Diambil Alih
Jalan Tol Ruas Surabaya – Gempol
Seksi Porong – Gempol
Biaya Ditangguhkan – Bersih
Lainnya
a. Aset Diambil Alih
Aset diambil alih dari pengakhiran Perjanjian Kuasa
Penyelenggaraan (PKP) adalah sebagai berikut:
a. Foreclosed Assets
Foreclosed assets from termination of Concession
Rights Agreements are as follows:
2013
Rp
2012
Rp
Ruas Tol Semarang-Demak (MME)
Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
20,129,778
12,000,000
2,074,137
20,129,778
Toll Road Semarang-Demak (MME)
12,000,000
Toll Road Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
2,074,137 Toll Road Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
Sub Total
34,203,915
34,203,915
Penyisihan Penurunan Nilai Aset:
Ruas Tol Semarang-Demak (MME)
Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
12,227,916
12,000,000
2,074,137
Allowance for Impairment Losses:
12,227,916
Ruas Tol Semarang-Demak (MME)
12,000,000
Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)
2,074,137 Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
Sub Total
26,302,053
26,302,053
b. Uang Muka
Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam
rangka pembangunan jalan tol, pelapisan ulang,
pengadaan peralatan jalan tol dan pengadaan jalan lain
yang akan diperhitungkan dengan tagihan atas
kemajuan pekerjaan kontraktor dan konsultan.
d1/February 19, 2014
Sub Total
Sub Total
b. Advances
Represents down payments to contractors and
consultants for toll road construction, overlay, toll road
equipment procurement and other road procurements
and are calculated from the invoice of working progress
from the contractors and consultants.
63
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. Utang Usaha
15. Accounts Payable
Merupakan utang kepada pemasok untuk pengadaan
barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan
pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan
dan pembersihan jalan tol.
Represent payables to suppliers associated with the
procurement of printing goods, office stationery, toll tickets,
medicine, uniform, toll road maintenance and cleaning
services.
2013
Rp
2012
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
7,990,621
72,678,278
9,852,756
82,190,871
Related Parties (Note 44)
Third Parties
Total
80,668,899
92,043,627
Total
16. Utang Kontraktor
16. Contractors Payable
Merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan
rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan,
pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.
Represents payables to contractors, consultants and
partners associated with the construction of roads, overlay
and procurement of toll facilities and other buildings.
2013
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Aremix 3M
PT Manikam Mega Persada
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
PT Delameta Bilano
PT Perkasa Adiguna Sembada
PT Module Intracs Yasatama
PT Widya Sapta Colas
PT Kadi International
PT Tata Guna Patria
PT Bauer Pratama Indonesia
PT Sumber Batu
PT Citra Cahaya Trimanunggal
PT Roadmixindo Raya
PT Merakindo Mix
PT Wiga Nusantara Sejati
PT Pancatunggal Karsasejati
PT Perkasa Adiguna
PT Aremix Planindo
PT Areabangun PS
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 Milyar)
Subtotal
Total
d1/February 19, 2014
2012
Rp
1,018,819,471
1,094,451,677
Related Parties (Note 44)
17,805,793
13,855,080
10,481,810
10,474,087
7,020,997
7,003,216
6,074,078
4,073,554
3,922,033
2,554,174
2,463,756
2,436,599
2,259,859
2,171,369
-----42,032,405
--4,241,828
---13,475,498
-------4,369,311
9,214,027
2,593,012
3,210,277
3,510,996
189,947,541
134,628,810
230,562,490
Pihak Ketiga
PT Aremix 3M
PT Manikam Mega Persada
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
PT Delameta Bilano
PT Perkasa Adiguna Sembada
PT Module Intracs Yasatama
PT Widya Sapta Colas
PT Kadi International
PT Tata Guna Patria
PT Bauer Pratama Indonesia
PT Sumber Batu
PT Citra Cahaya Trimanunggal
PT Roadmixindo Raya
PT Merakindo Mix
PT Wiga Nusantara Sejati
PT Pancatunggal Karsasejati
PT Perkasa Adiguna
PT Aremix Planindo
PT Areabangun PS
Others (each below Rp 2 Billion)
Subtotal
1,153,448,281
1,325,014,167
Total
64
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. Utang Lain-lain
17. Other Payables
2013
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44)
2012
Rp
9,858,000
9,858,000
Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga
PT PPA Finance
PT Astra Credit Company
Sumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII
Lainnya
12,262,599
2,799,979
2,388,715
38,958,111
1,990,898
1,805,114
2,388,715
20,341,311
Third Parties
PT PPA Finance
PT Astra Credit Company
Contribution to Pramuka Cibubur Area & TMII
Others
Sub Total
56,409,404
26,526,038
Sub Total
Total
66,267,404
36,384,038
Total
Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada
PT Jatim Marga Utama (JMU) yang merupakan setoran
modal sebagai penyertaan pada JMU yang diterima kembali
oleh Perusahaan pada bulan April 2003.
Payable to related party represented payable to PT Jatim
Marga Utama (JMU) for payment related to the Company's
investment in JMU that was received by the Company in
April 2003.
Sumbangan Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini
Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan
kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini
Indonesia lndah yang didasarkan pada Keputusan Presiden
No.14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari
pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini
Indonesia lndah dan Arena Pramuka Cibubur. Namun, sejak
tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Presiden No.3 Tahun 2008 mengenai
pencabutan Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981.
Contribution to Pramuka Cibubur Area and Taman Mini
Indonesia lndah (TMII) represents the Company's
contribution to Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Cibubur
and TMII that is based on Presidential Decree No.14 year
1981 regarding the use of a portion of toll revenue at the
gateway to/from Taman Mini Indonesia Indah and Cibubur
Scout Area Toll gates. However, since the date of January
26, 2008, the Government issued Presidential Regulation
No.3 year 2008 for the revocation of the Presidential Decree
No.14 year 1981.
18. Beban Akrual
18. Accrued Expenses
2013
Rp
2012
Rp
Interest Expenses
Beban Bunga
Obligasi
Utang Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Utang Bank Sindikasi
Utang Bantuan Pemerintah
Beban Gaji dan Tunjangan
Beban Umum dan Administrasi
Beban Kerjasama Operasi
Lain-lain
77,530,340
114,176,093
7,971,200
2,979,167
15,971,358
-118,064,239
155,431,430
66,890,996
19,839,883
17,326,813
2,760,417
3,534,016
134,659
123,235,535
84,060,590
66,890,996
25,197,993
Bonds
Bank Loans
PT Bank Central Asia Tbk
Related Party (Note 44)
Syndicated Bank Loan
Loan from Government
Salaries and Allowances Expenses
General and Administrative Expenses
Joint Operation Expenses
Others
Total
464,678,613
437,317,112
Total
d1/February 19, 2014
65
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. Utang Bank
19. Bank Loans
Bagian Jangka Pendek:
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Pihak Ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Total
Current Portion:
2013
Rp
2012
Rp
292,972,283
258,500,000
636,007,177
19,833,171
1,380,028,297
--
2,244,880
2,250,000
658,085,228
1,382,278,297
951,057,511
1,640,778,297
Bagian Jangka Panjang:
Pihak Ketiga
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Total
Third Parties
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Total
Long Term Portion:
2013
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44)
Related Parties (Note 44)
2012
Rp
4,632,708,859
2,772,099,080
130,226,657
119,704,044
42,475,224
53,988,074
119,398,896
19,497,449
88,924,692
38,440,353
75,988,929
59,852,022
51,835,794
41,558,060
14,716,119
26,994,037
48,242,345
29,782,855
687,489,094
274,136,456
5,320,197,953
3,046,235,536
Related Parties (Note 44)
Third Parties
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Total
Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan
perjanjian kredit masing-masing bank adalah Rasio Utang
terhadap Ekuitas (DER) maksimal 5:1 dan Interest
Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25:1.
The Company's financial ratio requirement based on each
bank's credit agreement is a Debt to Equity Ratio (DER)
maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR)
minimum of 1.25:1.
Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk
a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28,
tanggal 11 Juli 2003, yang telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir dengan Akta Adendum
perjanjian kredit No.05 tanggal 12 Agustus 2013 dari
Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH,
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar
Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka
waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama
dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu
3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal
deposito lebih besar atau sama dengan
Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan
Loan from PT Bank Central Asia Tbk
a. Based on the Deed of Working Capital Credit
Agreement No. 28, dated July 11, 2003 and lastly
amended by the Deed of Amendment to Credit
Agreement No. 05, dated August 12, 2013 of Notary Ir.
Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the
Company has obtained loan facilities amounting to
Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1
year.The loan interest rate equal to the rate of rupiah
deposits for a period of 3 (three) months in the BCA
applies to the nominal value of deposits greater than or
equal to Rp 25,000,000,000 (full Rupiah), published in
general plus 3.9% per annum. The maturity of this
d1/February 19, 2014
66
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
secara umum ditambah 3,9% per tahun. Batas waktu
jatuh tempo fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut
diperpanjang menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan
tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang
bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga
debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang
sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank
maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30
Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan
untuk pinjaman bank tersebut.
working capital credit facility has been extended to
August 13, 2014. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.
b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 37,
tanggal 25 Oktober 2005 dibuat dihadapan Notaris Ir.
Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perseroan
mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tujuan
untuk pembiayaan proyek jalan tol JORR II (Seksi E1,
E3) sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh). Akta
ini diubah dengan Akta Adendum Perjanjian Kredit
Investasi No. 53, tanggal 28 April 2006 untuk fasilitas
kredit investasi sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah
penuh) dan Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28
April 2006 sebagaimana kemudian diubah dalam Akta
Adendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6, tanggal
10 Agustus 2006 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, Akta Adendum Perjanjian
Kredit No. 47 tanggal 29 Maret 2007 dan Akta Adendum
Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris
Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan
memperoleh fasilitas time loan revolving sebesar
Rp 40.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu
1 tahun dan mendapat tambahan jumlah pokok fasilitas
kredit sebesar Rp 596.000.000.000 (Rupiah penuh)
sehingga jumlah fasilitas yang diterima Perusahaan
menjadi Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat
suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga
deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang
berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar
atau sama dengan Rp. 25.000.000.000
(Rupiah
penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah
3,9% per tahun. Berdasarkan Akta Adendum No. 07
tanggal 12 Agustus 2013, jangka waktu kredit
diperpanjang dari 13 Agustus 2013 menjadi jatuh tempo
pada 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan
jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan
secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak
menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen
dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada
kreditur lainnya. Jumlah pinjaman bank pada
31 Desember 2013 sebesar Rp 636.000.000.000
(Rupiah penuh).
b. Based on the Deed of Credit Agreement No. 37, dated
October 25, 2005 of Notary Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained
loan facilities amounting to Rp 350,000,000,000 (full
Rupiah) for the purpose of financing JORR II toll road
project (E1, E3 Section). The Deed has been changed
with the Deed of Credit Agreement No. 53, dated April
28, 2006 for the loan facilities amounting to Rp
310,000,000,000 (full Rupiah) and based on the Deed of
Credit Agreement No. 54 dated April 28, 2006 as
changed in Deed of Amendment to Working Capital
Credit Agreement No. 6, dated August 10, 2006, Deed
of Addendum to Credit Agreement No. 47 dated March
29, 2007 and Deed of Amendment to Credit Agreement
No. 06 dated June 6, 2007 of Notary Ir. Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has
obtained time loan revolving facility amounting to
Rp 40,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year
and an additional credit facility amounting to
Rp 596,000,000,000 (full Rupiah). Total facilities
obtained by the Company were amounting to
Rp 636,000,000,000 (full Rupiah), the loan interest rate
equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3
(three) months in the BCA applies to the nominal value
of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000
(full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum.
Based on the Deed of Amendment No. 07 dated August
12, 2013, the maturity of the loan has been extended
from August 13, 2013 to August 13, 2014. The Company
does not provide a guarantee against the loan. The bank
loan is given by Negative Pledge, so that the debtor
does not submit guarantee/collateral that are preferred
and/or separated either to the bank or other creditors.
The Total outstanding loan as of December 31, 2013
amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah).
c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33, tanggal
13 Agustus 2009, dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan
fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
sebesar Rp 375.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk
jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman
sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka
c. Based on the Deed of Credit Agreement No. 33, dated
August 13, 2009, from Notary Ir. Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, SH, the Company obtained credit
facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounting
to Rp 375,000,000,000 (full Rupiah), for the period of 1
year. the loan interest rate equal to the rate of rupiah
deposits for a period of 3 (three) months in the BCA
d1/February 19, 2014
67
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai
nominal deposito lebih besar atau sama dengan
Rp. 25.000.000.000
(Rupiah penuh) yang
dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun.
Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan dengan
Akta Adendum No. 06 tanggal 12 Agustus 2013,
sehingga jatuh tempo kredit menjadi 13 Agustus 2014.
Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap
pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative
Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/
agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik
kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada
tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan
pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.
applies to the nominal value of deposits greater than or
equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in
general plus 3.9% per annum. The Deed most recently,
was amended by the Deed of Amendment No. 06 dated
August 12, 2013, so that the maturity has been extended
to August 13, 2014. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.
d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 67, tanggal
31 Mei 2010, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar
Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka
waktu selama 1 tahun dan berakhir pada tanggal 31 Mei
2011. Akta ini diperpanjang dengan Akta No. 08 tanggal
12 Agustus 2013 dan jatuh tempo pada 13 Agustus
2014. Pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan
modal kerja (KMK). Tingkat suku bunga pinjaman sama
dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu
3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal
deposito lebih besar atau sama dengan
Rp. 25.000.000.000
(Rupiah penuh) yang
dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun.
Perusahaan wajib membayar provisi kepada BCA
sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional.
Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap
pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative
Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/
agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik
kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada
tanggal 13 November 2013 Perusahaan telah
melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.
d. Based on the Deed of Credit Agreement No. 67, dated
May 31, 2010 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari
Adi Warsito, SH, the Company has obtained a loan
facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted
Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for the period of 1
year and ended May 31, 2011. The Deed has been
extended by the Deed of Amendment No. 08 dated
August 12, 2013 and ended on August 13, 2014. The
objective of the loan is for financing working capital. the
loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for
a period of 3 (three) months in the BCA applies to the
nominal value of deposits greater than or equal to Rp.
25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus
3.9% per annum. The Company obliged to pay the
provision fee to BCA at 0.25% per annum calculated
proportionally. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. On Nov 13, 2013,
The Company has fully paid the bank loan.
Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 22, tanggal 09
Agustus 2010, yang telah mengalami perubahan dengan
Akta Addendum No.03 tanggal 02 Agustus 2013 dari
Notaris Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH,
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar
Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu
1 tahun. Tingkat bunga pinjaman mengacu pada suku
bunga deposito 3 (tiga) bulan Bank ditambah 4,00% (empat
persen) . Batas waktu jatuh tempo fasilitas kredit modal
kerja tersebut diperpanjang menjadi 08 Agustus 2014.
Perusahaan wajib membayar provisi kepada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebesar 0,25% per tahun dihitung
secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan
terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara
Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan
jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis
baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Sampai
Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Based on the Deed of Credit Agreement No. 22, dated
August 09, 2010 which lastly amended by the Deed of
Amendment to Credit Agreement No.03, dated August 02,
2013 of Notary Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito,
SH, the Company has obtained loan facilities amounting to
Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year.
The loan interest rate refers to the deposit rate 3 (three)
months Bank plus 4.00% (four percent). The maturity of this
working capital credit facility has been extended to August
08, 2014. The company obliged to pay the provision fee to
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk at 0.25% per annum
calculated proportionally. The Company does not provide a
guarantee against the loan. The bank loan is given by
Negative Pledge, so that the debtor does not submit
guarantee/collateral that are preferred and/or separated
either to the bank or other creditors. Until the date of the
financial statements, as of December 31, 2013, the
d1/February 19, 2014
68
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dengan laporan keuangan dibuat, pada tanggal
31 Desember 2013, Perusahaan telah mencairkan fasilitas
kredit tersebut sebesar Rp 250.000.000.000 (Rupiah
penuh).
Company has drawdown the loan facility amounting to
Rp 250,000,000,000 (full Rupiah).
Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia
PT Sarana Marga Utama (Entitas Anak) mengadakan
perjanjian gadai No. 29/PG-DBSI/II/2013 antara
Perusahaan dengan PT Bank DBS Indonesia yang
dituangkan dalam akta notaris Sulistyanigsih, SH, No. 88
tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas
perbankan dari Bank dalam bentuk Uncommitted Revolving
Credit Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum
sebesar Rp 30.000.000.000, Uncommitted Omnibus Facility
dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar
Rp 10.000.000.000 dan Uncommitted Bank Guarantee
Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar
Rp 10.000.000.000 Semua fasilitas kredit berakhir pada
tanggal 22 February 2014 atas masa kredit 1 tahun, dengan
pembebanan tingkat suku bunga sebesar 10,25 – 10,75%
pertahun berbasis mengambang.
Loan from PT Bank DBS Indonesia
PT Sarana Marga Utama (the Subsidiary) held the
agreement of Pledge No. 29/PG-DBSI/II/2013 between the
company and PT Bank DBS Indonesia noted in the notary
deed Sulistyanigsih, SH, no. 88 dated February 22, 2013,
the company acquired the banking facilities from banks in
the form of Uncommitted Revolving Credit Facility with a
maximum amount of available facilities amounting to
Rp 30,000,000,000, Uncommitted Omnibus Facility with
maximum
amount
of
facilities
available
at
Rp 10,000,000,000 and Uncommitted Bank Guarantee
Facility with maximum amount of facilities available at
Rp 10,000,000,000. All of credit facility expired on the 22nd
of February 2014 1 year credit period is over, with the
imposition of interest rate of 10.25 - 10.75% per year based
floating.
Pinjaman Sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan
PT Bank Bukopin Tbk
Syndicates Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and
PT Bank Bukopin Tbk
a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
Pada tanggal 18 Nopember 2009, MSJ mengadakan
perjanjian kredit sindikasi antara MSJ dengan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit
Sindikasi No. 64, tanggal 18 Nopember 2009 oleh
Notaris Fatimah, SH. Fasilitas kredit yang diberikan
adalah maksimum sebesar Rp 1.053.447.000.000
(Rupiah penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret
2022. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar
14,16% per tahun untuk pinjaman tahap pertama dan
11.62% pertahun untuk pinjaman tahap kedua. Saldo
Per 31 Desember 2013 adalah Rp 440.669.655.567
(Rupiah penuh), dengan jaminan atas pendapatan jalan
tol sesuai akta perjanjian No. 43 tanggal 16 Desember
2009 oleh Notaris Fatimah, SH.
a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
On November 18, 2009, MSJ obtained syndicate credit
agreement between MSJ with PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Tbk based on the Deed of Syndicate Credit Agreement
No. 64 dated November 18, 2009 of Notary Fatimah,
SH. Credit facility is granted with maximum limit
amounting to Rp 1,053,447,000,000 (full Rupiah) and
will mature on March 6, 2022, The interest loan rate is
14.16% per annum for the first phase and 11.62% for
the second phase. As of March 31, 2013, the
outstanding loan amounting to Rp 440,669,655,567 (full
Rupiah), provided with collateral in form of toll road
revenue as stipulated in the Deed No. 43 dated
December 16, 2009 of Notary Fatimah, SH.
b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
Pada tanggal 24 Januari 2007, MNA telah mengadakan
perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara
Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan
PT Bank Bukopin Tbk, dan telah dikuatkan dengan akta
Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33, tanggal 24 Januari
2007 oleh Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas
kredit yang diterima MNA adalah maksimum sebesar
Rp 1.526.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari
Fasilitas
Kredit
Investasi
sebesar
Rp 1.374.576.000.000 (Rupiah penuh) dan Fasilitas
b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
On January 24, 2007, MNA entered into syndicated
credit agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk,
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank
Bukopin Tbk as put forth into Deed of Syndicated Credit
Agreement No.33 dated January 24, 2007 of Fatimah,
SH, Notary in Jakarta. The credit facility granted by
MNA
with
the
maximum
limit
of
Rp 1,526,000,000,000 (full Rupiah) comprises of
Investment
Credit
Facility
amounting
to
Rp 1,374,576,000,000 (full Rupiah) and Interest During
d1/February 19, 2014
69
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction)
sebesar Rp 151.424.000.000 (Rupiah penuh), dengan
jangka waktu 44 Triwulan atau 11 tahun termasuk
masa tenggang 2 tahun 6 bulan terhitung sejak
ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal
24 Januari 2018. Atas pinjaman ini perusahaan
dikenakan suku bunga secara Weighted Average atas
dasar suku bunga yang disampaikan oleh masingmasing kreditur kepada agen fasilitas yaitu PT Bank
Negara Indonesia Tbk. Untuk pertama kalinya bunga
dibebankan sebesar 16% pertahun. Jaminan pinjaman
antara lain Tagihan atas pendapatan tol dan
pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
Rp 3.356.656.000.000 (Rupiah penuh). Saldo
31 Desember 2013 sebesar Rp 687.404.318.724
(rupiah penuh).
Construction Facility amounting to Rp 151,424,000,000
(full Rupiah), with term of credit for 44 quarter or 11
years including grace period of 2 years and 6 months
since the signing of loan agreement deed and will
mature on January 24, 2018. The interest were charged
on weighted average rate on the basis of the rate of
each bank which were provided to the PT Bank Negara
Indonesia Tbk as the agent of the syndicated banks. For
the first time interest loan changed was 16% per annum.
The loan is proved with collaterals consisting of toll road
revenue and other operating revenues which are binded
fiducially with the amount of guarantee of Rp
3,356,656,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan
as of December 31, 2013 amounting to
Rp 687,404,318,724 (full Rupiah).
c. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal
11 Desember 2009, TMJ mengadakan perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk pembiayaan
Proyek Jalan Tol Semarang-Solo seksi 1 sebesar
maksimum kredit Rp 4.697.960.000.000 (Rupiah penuh)
yang terdiri dari Fasilitas Kredit Tranche I sebesar
Rp 2.745.579.000.000 (Rupiah penuh) dan Tranche II
sebesar Rp 1.952.381.000.000 (Rupiah penuh). Jangka
waktu fasilitas kredit, termasuk masa tenggang terhitung
sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal
6 Maret 2022. Tingkat suku bunga Average Time
Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank
sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin
6% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol
dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara
fidusia
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
Rp 6.711.371.000.000 (Rupiah penuh). Saldo
31 Desember 2013 sebesar Rp 1.952.381.032.341
(Rupiah penuh).
c. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
Based on the Deed No. 21 dated December 11, 2009
TMJ had syndicates credit agreement with
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah for financing Semarang-Solo Toll Road Project
Section I amounting to Rp 4,697,960,000,000 (full
Rupiah) comprises of investment scheme facilities for
Tranche I amounting to Rp 2,745,579,000,000 (full
Rupiah)
and
Tranche
II
amounting
to
Rp 1,952,381,000,000 (full Rupiah). Credit Facility
period included grace period start since signed loan
agreement deed and it will mature on March 6, 2022.
The Weighted Average Time Deposit Rate for 3 months
period from syndicated banks plus 6% for margin with
collateral toll revenue and others revenues and will
bonded fiducially amounting to Rp 6,711,371,000,000
(full Rupiah). As of December 31, 2013, the outstanding
loan was Rp 1,952,381,032,341 (full Rupiah).
d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No.13 tanggal
13 Oktober 2011, MLJ menandatangani perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan
PT Bank Pembangunan Daerah DKI untuk pembiayaan
proyek pembagunan jalan tol Lingkarluar Jakarta Seksi
W2
Utara
dengan
maksimum
kredit
Rp 1.554.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC
Rp 168.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu
fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya
akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama
adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat
suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu
3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media
massa ditambah margin 4% dengan jaminan berupa
tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha
d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
Based on the Deed of Syndicates Credit No.13 dated
October 13, 2011, MLJ signed syndicates credit
agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and
PT Bank Pembangunan Daerah DKI for financing
Jakarta Outer Ring Road Section W2 North with
maximum limit of Rp 1,554,000,000,000 (full Rupiah)
including Interest During Construction (IDC)
Rp 168,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of
Credit is 15 years which be effective since the signing of
the Deed. The interest rate is 10% per annum for the
first year and for the remaining years using 3 months of
Average Time Deposit Rate from syndicated banks plus
4% of margin with collateral toll revenues and other
revenues and will bonded fiducially amounting to
Rp 2,149,000,000,000 (full Rupiah). The outstanding
d1/February 19, 2014
70
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 2.149.000.000.000 (Rupiah
penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 665.860.147.951 (Rupiah penuh).
loan as of December 31, 2013 amounting to
Rp 665,860,147,951 (full Rupiah).
e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79
tanggal 22 Juni 2012, JBT telah memperoleh fasilitas
Kredit Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan
Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia
(persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan
Daerah Bali dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 1.622.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC
sebesar Rp 117.300.000.000 (Rupiah penuh). Jangka
waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak
ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1
tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya
menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate
ditambah marjin sebesar 5% dengan jaminan berupa
tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha
lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai
penjaminan sebesar Rp 2.484.780.000.000 (Rupiah
penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 1.041.006.222.823 (Rupiah penuh).
e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
Based on the Deed of Syndicates Credit No. 79 dated
June 22, 2012, JBT signed syndicates credit agreement
with
PT
Bank
Mandiri
(Persero)
Tbk,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia
Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan
PT Bank Pembangunan Daerah Bali for financing Nusa
Dua – Ngurah Rai – Benoa Toll Road Project with
maximum limit of Rp 1,622,000,000,000 (full Rupiah)
including Interest During Construction with maximum
limit of Rp 117,300,000,000 (full Rupiah). The Maturity
Date of Credit is 15 years which be effective since the
signing of the Deed. The Interest Rate is 10% per
annum for the first year and for the remaining years
using Simple Interest Rate from syndicated banks plus
5% of margin with collateral toll revenues and other
revenues and will bonded fiducially amounting to
Rp 2,484,780,000,000 (full Rupiah). The outstanding
loan as of December 31, 2013 amounting to
Rp 1,041,006,222,823 (full Rupiah).
f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 38 tanggal
12 Juni 2012, MAR menandatangani perjanjian kredit
sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk
pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Gempol Pandaan dengan maksimum kredit Rp 733.000.000.000
(Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 84.000.000.000
(Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15
tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku
bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10,50%, untuk
selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple
Interest Rate ditambah margin 5,25% dengan jaminan
berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan
usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 1.202.242.000.000
(Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar
Rp 359.232.432.862 (Rupiah penuh).
f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
Based on the Deed of Syndicates Credit No. 38 dated
June 12, 2012, MAR signed syndicates credit
agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk for
financing Gempol – Pandaan Toll Road with maximum
limit of Rp 733,000,000,000 (full Rupiah) including
Interest During Construction (IDC) Rp 84,000,000,000
(full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years
which be effective since the signing of the Deed. The
Interest Rate is 10.50% per annum for the first year and
for the remaining years using Simple Interest Rate from
syndicated banks plus 5.25% of margin with collateral
toll revenues and other revenues and will bonded
fiduciary amounting to Rp 1,202,242,000,000 (full
Rupiah). The outstanding loan as of December 31,
2013 amounting to Rp 359,232,432,862 (full Rupiah).
d1/February 19, 2014
71
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. Utang Obligasi
20. Bonds Payable
2013
Rp
Obligasi Jasa Marga:
XIII Seri R
2012
Rp
Jasa Marga Bond:
XIII - R Series
1,500,000,000
1,000,000,000
-1,000,000,000
--259,154,384
700,000,000
400,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
500,000,000
271,616,920
259,154,384
----
Total
5,859,154,384
5,530,771,304
Total
Biaya Penerbitan yang Belum Diamortisasi
Total Utang Obligasi
(14,778,396)
5,844,375,988
(9,707,802)
5,521,063,502
Unamortized Bond Issuance Cost
Total Bond Payable
Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
(700,000,000)
(1,771,616,920)
Current Maturities
Utang Obligasi Bagian Jangka Panjang
5,144,375,988
3,749,446,582
Bond Payable of Long - Term Portion
XII Seri Q
XI Seri P
XIV Seri JM - 10
I Seri JM - 10
JORR I
JORR II
Seri S A
Seri S B
Seri S C
Jumlah pelunasan utang obligasi menurut tahun jatuh
tempo adalah sebagai berikut:
XII - Q Series
Xl - P Series
XIV JM - 10 Series
I JM - 10 Series
JORR I
JORR II
Seri S A
Seri S B
Seri S C
The amounts of repayments of bonds payable by the year of
maturity are as follows:
Tahun Jatuh Tempo/
Year of Maturity
Total
Rp
2014
2016
2017
2018
2020
2021
700,000,000
2,477,377,192
1,500,000,000
77,377,192
1,000,000,000
104,400,000
Total
5,859,154,384
Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan
perjanjian obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas
maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25: 1.
The Company's financial ratio requirements of all bonds
payable are Debt to Equity Ratio maximum of 5:1 and
Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.
a. Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
Berdasarkan Akta No. 26, tanggal 4 Mei 2007, Akta
Adendum 1 No.10, tanggal 6 Juni 2007, Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R
Tahun 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito,
SH,
dengan
nilai
nominal
obligasi
Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga
tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ditawarkan
dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi
dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu obligasi yaitu
10 tahun, jatuh tempo 21 Juni 2017. Bertindak selaku
wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat
obligasi adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo).
a. Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007
Based on the Deed No. 26 dated May 4, 2007, the Deed
of Addendum 1 No.10, dated June 6, 2007, and Bond
Trustee Agreement of Jasa Marga XIII Series R Year
2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, with a
par value of Rp 1,500,000,000,000 (full Rupiah), a fixed
interest rate of 10.25% per annum. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. Bond interest
payable quarterly. The timing of 10-years bonds,
maturing June 21, 2017. Acting as trustee is PT Bank
Mega Tbk. The bond ratings are idA+ by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),
Berdasarkan
Akta
Addendum
I
Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R,
Based on the Deed of Agreement Addendum I of the
Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R,
d1/February 19, 2014
72
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk
melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA,
Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Jabar dan utang
bantuan pemerintah dengan proporsi masing-masing
sekitar 48%, 25%, 10%, 14% dan 3%.
the Company issued these bonds to partially repay of
outstanding bank loans due to Bank BCA, Bank Mandiri,
Bank Bukopin, bank Jabar and loan from government in
the following proportions: 48%, 25%, 10%, 14% and 3%,
respectively.
b. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006
Berdasarkan Akta No. 66, tanggal 18 Mei 2006, Akta
Addendum I No.74, tanggal 19 Juni 2006 dan Akta
Addendum II No.89, tanggal 26 Juni 2006, Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q
Tahun 2006, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dengan
nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.000.000.000.000
(Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per
tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari
jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10
tahun, jatuh tempo 6 Juni 2016. Bertindak selaku wali
amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi
tersebut adalah idA+ dari Pefindo.
b. Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006
Based on the Deed No. 66 dated may 18, 2006, the
Deed of Addendum I No.74 dated June 19, 2006, and
the Deed of Addendum II No. 89 dated June 26, 2006,
and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga Bond XII
Series Q Year 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the par
value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full
Rupiah), with a fixed interest rate of 13.5% per annum.
The bonds were offered at 100% of principal amount.
Bond interest payable quarterly. The timing of 10 years
bond, maturing June 6, 2016. Acting as trustee of this
bond is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are rated
idA+ by Pefindo.
Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian
Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q,
tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk
melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA,
Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Jabar dengan
proporsi masing-masing sekitar 15%, 28%, 53% dan
4%.
Based on the Deed of Addendum II of the Trustee
Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q, the
Company's purpose issued the bonds is to repay part of
the loans (refinancing) due to Bank BCA, Bank Mandiri,
Bank BNI and Bank Jabar in the following proportions:
15%, 28%, 53% and 4%, respectively..
c. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003
Pada September 2003, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa
Marga XI Seri P Tahun 2003. Nilai nominal obligasi
adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat bunga tetap sebesar 12,3% per tahun untuk
bunga ke-1 sampai bunga ke-20,13% untuk bunga ke
21 sampai bunga ke-40. Obligasi ini ditawarkan dengan
nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga
dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian
obligasi yaitu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 10
Oktober 2013.
c. Jasa Marga Bond XI - Series P Year 2003
In September 2003, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa
Marga Bond XI Series P Year 2003. The par value of
the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) with a
fixed interest rate of 12.3% per annum for the first up to
the twentieth interest payment, and 13% for the twenty
first up to the fortieth interest payment. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. The interest is
paid quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing
October 10, 2013.
d. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010
Pada Oktober 2010, Perusahan memperoleh
pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga
XIV Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal obligasi
adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini
ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan.
Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun,
jatuh tempo 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali
amanat PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat
No.1044/PEF-DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010 dari
Peringkat Obligasi tersebut PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) adalah idAA+ (double A; Stable
Outlook).
d. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010
In October 2010, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga
Bond XIV Series JM-10 year 2010. The par value of
bonds is Rp 1.000.000.000.000 (full Rupiah) with fixed
interest rate of 9.35% per annum. The bonds were
offered at 100% of the principal amount. The interests
paid quarterly. The timing of 10-years bond, maturing
October 12, 2020. Acting as trustee of the bonds is
PT Bank Mega Tbk. Based on letters No.1044/PEFDirN11/2010 dated July 29, 2010, the bonds rated by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA+
(double A; Stable Outlook).
d1/February 19, 2014
73
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berdasarkan Akta Perjanjian Penjamin Efek Obligasi
tanggal 4 Agustus 2010 juncto Addendum 1 Akta
Perjanjian Penjamin Emisi Efek Obligasi No.45 tanggal
26 Agustus 2010 tujuan penerbitan obligasi adalah
untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun
2002, percepatan pelunasan Kredit Investasi Bank
BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha nontol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan
komunikasi, serta bidang engineering), dan
pembiayaan modal kerja Perusahaan dengan proporsi
masing-masing 43%, 27%, 25% dan 5%.
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement dated
August 4, 2010 in conjunction with Addendum 1 of the
Deed of Bond Issuance Agreement No.45 dated August
26, 2010, the purpose of issued the bonds is for
settlement the Jasa Marga Bonds X Series O Year
2002, accelerated settlement of the Investment Credit
due to Bank BCA, non-toll investment development
(property, information technology and communication,
and also engineering), and financing the Company's
working capital with the following proportions: 43%,
27%, 25% and 5%.
e. Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010
Pada bulan Oktober 2010, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga I
Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal Obligasi Tanpa
Bunga adalah Rp 500.000.000.000 (Rupiah penuh),
jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi ini ditawarkan
dengan dengan nilai 77,0062% dari jumlah pokok
Obligasi Tanpa Bunga. Bertindak selaku wali amanat
PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah
IdAA+ dari Pefindo. Pembayaran pokok Obligasi Tanpa
Bunga dilakukan secara penuh (bullet payment)
sebesar 77,0062% dari pokok pada saat tanggal jatuh
tempo yaitu 12 Oktober 2013.
e. Jasa Marga Bonds 1 Series JM-10 Year 2010
In October 2010, the Company received an effective
statement from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa
Merga Bond I Series JM-10 year 2010. The par value of
the Non-Interest Bonds is Rp 500.000.000.000 (full
amount) with the terms of the bonds is 3 years. The
bonds offered at 77.0062% the principal amount of the
Non-Interest Bonds. Acting as trustee is PT Bank Mega
Tbk. The principal payment of the Non-Interest Bonds
are made in bullet payment equal to 77.0062% of the
principal amount on due date of October 12, 2013.
f. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003
Berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Utang
JORR No.44, tanggal 19 Nopember 2003 dari Notaris
Imas Fatimah, SH, Perusahaan berkewajiban untuk
menyelesaikan utang JORR kepada kreditur JORR
sejumlah Rp 1.070.251.000.000 (Rupiah penuh).
Sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian tersebut,
pada tanggal 29 Nopember 2003 Perusahaan
menyelesaikan utang JORR Seksi Non S sejumlah
Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) melalui
pembayaran tunai, sejumlah Rp 274.260.500.000
(Rupiah
penuh)
dan
sisanya
sejumlah
Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dilunasi dengan
penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003.
Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa.
f. Jasa Marga Bond JORR 1 Year 2003
Based on the Deed of JORR Debt Settlement No.44,
dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH,
the Company has committed to settle debts to JORR
creditors amounting to Rp1,070,251,000,000 (full
Rupiah). As part of performance of this commitment, on
November 29, 2003 the Company settled the JORR
debt other than in respect of JORR Section non S
amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) by cash
payment amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah)
and by issuance of Jasa Marga Bond JORR I Year 2003
for the remaining Rp 274,260,500,000 (full Rupiah). The
bonds are not listed on any stock exchange.
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa
Marga JORR I Tahun 2003 No.44, tanggal 9 Nopember
2003 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga
JORR I Tahun 2003 dengan nilai nominal obligasi
sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dengan
tingkat suku bunga berdasarkan tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulanan yang dihitung
selama rata-rata 6 (enam) bulan. Bunga dibayarkan
setiap tanggal 2 Januari dan 1 Juli. Obligasi ini
berjangka waktu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 19
Nopember 2013.
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa
Marga Bond JORR I Year 2003 No.44, dated November
9, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company
issued Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 at par value
amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) with
interest rate based on the average interest rate of 3months Certificates of Bank Indonesia (SBI), calculated
over 6 months average. The interest is paid on January
2 and July 1. The bonds have a term of 10 years with
the maturity date on November 19, 2013.
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No.45,
tanggal 29 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah,
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.45
dated November 29, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH,
d1/February 19, 2014
74
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SH, obligasi tersebut terdiri dari 2 sertifikat yang dimiliki
oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan
nominal Rp 224.900,208.364 (Rupiah penuh) dan 18
sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur lain dengan nilai
keseluruhan Rp 46.716.711.824 (Rupiah penuh).
the bonds have 2 (two) certificates owned by
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) at par value of
Rp 224,900,208,364 (full Rupiah) and 18 certificates
owned by 18 creditors with a total value amounting to
Rp 46,716,711,824 (full Rupiah).
g. Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa
Marga JORR II Tahun 2005 No.2 tanggal 5 Januari
2006, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh)
yang terbagi dalam 3 Tranche, sebagai berikut:
 Tranche A sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 10 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk 5
tahun kedua;
 Tranche B sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 12 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 12,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk
tahun ke enam dan selanjutnya; dan
 Tranche C sebesar Rp 104.400.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 15 tahun dan dikenakan
bunga sebesar 13,5% per tahun untuk 5 tahun
pertama, dan sebesar 15,5% per tahun untuk tahun
ke enam dan selanjutnya.
g. Jasa Marga Bond JORR II Year 2005
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa
Marga JORR II Year 2005 No.2 dated January 5, 2006,
the Company issued bonds at par value of
Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) divided into 3
Tranches as follows:
 Tranche A amounting to Rp 78,300,000,000 (full
Rupiah) for a term of 10 years with an interest rate of
11.5% per annum for the first 5 years, and 15.25%
per annum for the second 5 years;
Pada tanggal 24 Nopember 2008 Perusahaan telah
membeli kembali obligasi JORR II ini sejumlah
Rp 1.845.625.895 (Rupiah penuh) meliputi sertifikat
yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat
Direktur Keuangan No.BA.KU2.1744 tanggal 28
Nopember 2008 atas pengalihan tersebut dianggap
sebagai pelunasan dipercepat.
On November 24, 2008, the Company repurchased this
obligation JORR 11 amounting to Rp 1,845,625,895 (full
Rupiah) covers certificate owned by PT Bank IFI and
according to the decision letter of Finance Director
No.BA.KU2.1744 dated November 28, 2008 such
transfer was assumed as the accelerated settlement.
h. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun
2013 Seri S
Pada September 2013, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Jasa
Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai
nominal sebesar Rp. 2.100.000.000.000,- (rupiah
penuh) yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tingkat
bunga tetap sebesar 8,40% per tahun berjangka waktu
370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sebesar
Rp. 700.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri B
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun
berjangka waktu 3 (tiga) tahun sebesar
Rp. 400.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri C
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun
berjangka waktu 5 (lima) tahun sebesar
Rp. 1.000.000.000.000,- (rupiah penuh). Berdasarkan
Prospektus Final Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 Seri S tujuan penerbitan obligasi
adalah sekitar 84,36% digunakan untuk Pelunasan
Obligasi Perseroan XI Seri P Tahun 2003, pelunasan
d1/February 19, 2014
 Tranche B amounting to Rp 78,300,000,000 (full
amount) for a term of 12 years with an interest rate
of 12.5% per annum for the first 5 years and 15.25%
per annum for the sixth years and after; and
 Tranche C with amounting to Rp 104,400,000,000
(full Rupiah) for a term of 15 years with an interest
rate of 13.5% per annum for the first 5 years and
15.5% per annum for the sixth years and after.
h. Jasa Marga Bond Phase I Year 2013 Series S
In September 2013, the Company received an effective
statement from Financial Services Authority (OJK) for
offering Jasa Marga Bonds Phase I Year 2013 Series S
with the par value of bonds is Rp 2.100.000.000 (full
rupiah), consisting of, A Series Bonds with fixed interest
rate of 8.40% per annum, 370 (three hundreds and
seventy) days period of time, is amount to
Rp 700.000.000.000 (full rupiah), B Series Bonds with
fixed interest rate of 8.70% per annum , 3 (three) years
period of time, is amount to Rp. 400.000.000.000 (full
rupiah), C Series Bonds with fixed interest rate of 8.90%
per annum, 5 (five) years period of time, is amount to
Rp. 1.000.000.000.000 (full rupiah). Based on
Prospectus of Jasa Marga bonds Phase I Year 2013
Series S, the purposed of issued the bonds 84.36% is
for settlement The Jasa Marga Bond XI Series P Year
2003, The Jasa Marga Bond I Series JM-10 (zero
coupon), and The Jasa Marga Bond JORR I, 7.48%
bonds is for expansion of equity investment in
75
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga (zero
coupon), dan pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I,
kemudian 7,48% digunakan untuk kegiatan
pengembangan usaha Perseroan melalui penyertaan
modal di Entitas Anak Perseroan (MNA, MLJ, JPT)
dan 8,16% digunakan untuk modal kerja Perseroan,
yaitu peningkatan kapasitas jalan. Bertindak selaku
wali amanat adalah PT. Bank Mega Tbk. Berdasarkan
hasil pemeringkat atas surat utang jangka panjang
sesuai dengan surat dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) No. 1150/PEF-Dir/IV/2013 tanggal
26 Juni 2013, hasil pemeringkat atas Obligasi
Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah idAA
(double A).
subsidiaries (MNA, MLJ, JPT) and 8.16% bonds is for
company’s working capital in enhancement toll road
capacity. Acting as trustee of the bonds is PT Bank
Mega Tbk. Based on letters No. 1150/PEF-Dir/IV/2013,
dated June 26, 2013, The Bonds rated by
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA
(Doube A).
Rincian jumlah sertifikat yang dimiliki oleh para kreditur
pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
The detail amount of certificates owned by creditors as of
December 31, 2013 consist of:
Tranche
A dan/ and B*
full Rupiah)
Total
Tranche C
PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Interartha Multi Finance
PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi/ in liquidation )
PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi/ in liquidation)
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Syariah Mega Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Swadesi Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Bisnis lnternasional
PT Bank Antardaerah
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT Bank IFI
134,828,777
8,909,584
6,638,733
863,097
531,809
405,764
402,409
378,401
378,401
286,657
258,929
257,340
215,774
172,619
138,509
87,580
--
89,885,851
5,939,723
4,425,822
575,398
354,540
270,509
268,273
252,267
252,267
191,105
172,619
171,560
143,850
115,080
92,339
58,386
1,230,411
224,714,628
14,849,307
11,064,555
1,438,495
886,349
676,273
670,682
630,668
630,668
477,762
431,548
428,900
359,624
287,699
230,848
145,966
1,230,411
Total
154,754,384
104,400,000
259,154,384
* Catatan : persentase jumlah utang obligasi Tranche
A dan B masing-masing sebesar 50%.
* Notes: percentage of bonds payable under Tranche A
and B is 50% each.
21. Utang Bantuan Pemerintah
21. Loan from Government
2013
Rp
2012
Rp
Utang Bantuan Pemerintah
Dikurangi:
Bagian Jangka Pendek
--
5,886,734
--
(5,886,734)
Loan from Government
Less:
Current Maturities Portion
Bagian Jangka Panjang
--
--
Long - Term Portion
Dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, Perusahaan
memperoleh pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia.
Perusahaan melakukan penarikan pinjaman tersebut sesuai
d1/February 19, 2014
In toll road construction financing, the Company obtained a
loan from the Government of the Republic of Indonesia. The
Company drew down the loan in accordance with the
76
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dengan mata uang yang ditagh oleh kontraktor dan
dibayarkan langsung oleh Bank Indonesia melalui Bank
Penatausaha yang ditunjuk. Penarikan pinjaman dikonversi
ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Bank
Indonesia pada tanggal penarikan dan dinyatakan sebesar
ekuivalen Rupiah pada tanggal penarikan. Pembayaran
utang ini dilakukan secara angsuran setiap 6 bulan sejak
bulan Juni 1998.
currency billed by the contractor and paid directly by the
Bank Inonesia via appointed Bank Penatausaha.
Withdrawal of loans converted into Rupiah exchange rate of
Bank Indonesia on the withdrawal date and are stated at
the equivalent amount on the date of withdrawal.
Repayment of this loan is done in installments every 6
months since June 1998.
Sisa pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar
Rp 5.886.733.805 (Rupiah Penuh) telah dilunasi sebelum
tanggal jatuh tempo 28 Pebruari 2013.
The remainning of the loan from the Government of the
Republic of Indonesia of Rp 5,886,733,805 (full Rupiah) has
been paid before the due date on February 28, 2013.
22. Liabilitas Kerjasama Operasi
22. Joint Operation Liabilities
Merupakan liabilitas kerjasama operasi kepada investor
dalam pembiayaan pembangunan aset tetap jalan tol.
Represents liabilities under joint operation agreements to
investors arising from acquisition of toll road assets.
2013
Rp
Bagi Pendapatan Tol
PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Sub Total
Bagian Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun:
Bagi Pendapatan Tol
PT Surya Cipta Swadaya
Sub Total
Total
2012
Rp
820,300
820,300
Toll Revenue Sharing
PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Sub Total
21,385,913
21,385,913
Non Current Maturities:
Toll Revenue Sharing
PT Surya Cipta Swadaya
21,385,913
21,385,913
22,206,213
22,206,213
820,300
820,300
23. Liabilitas Pembebasan Tanah
Merupakan liabilitas Grup atas dana talangan pembelian
tanah, untuk pembangunan ruas Jalan, dengan
menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum
Badan Pengatur Jalan Tol. Penggunaan dana talangan
tersebut oleh PT Marga Nujyasumo Agung adalah untuk
pembangunan ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto, untuk
PT Trans Marga Jateng adalah untuk ruas Tol Semarang –
Solo, untuk PT Margabumi Adhikaraya adalah untuk ruas
tol Gempol-Pandaan, untuk PT Transmarga Jatim
Pasuruan adalah untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, Untuk
PT Marga Trans Nusantara adalah ruas Tol KunciranSerpong, dan untuk PT Marga Lingkar Jakarta adalah ruas
Tol Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North), serta untuk
PT Marga Sarana Jabar adalah ruas Tol Bogor Outer Ring
Road. Selain itu, kewajiban pembebasan tanah merupakan
kewajiban pembebasan tanah untuk pelunasan ganti rugi
pelebaran Jalan Tol Sedyatmo.
d1/February 19, 2014
Sub Total
Total
23. Land Acquisition Liabilities
Represent liabilities of the Group for the bail-out loan for
land acquisition, for construction of roads by using bail out
from the Public Service Assistance Unit - the Indonesian Toll
Road Authority (ITRA). The use of bail out funds by
PT Marga Nujyasumo Agung is for construction of Surabaya
- Mojokerto toll road. PT Trans Marga Jateng is for
construction of Semarang-Solo toll Road, PT Margabumi
Adhikaraya is for construction Gempol- Pandaan Toll Road,
PT Transmarga Jatim Pasuruan is for construction GempolPasuruan Toll Road, PT Marga Trans Nusantara is for
construction Kunciran- Serpong Toll road and PT Marga
Lingkar jakarta is for construction Ulujami-Kebon Jeruk
(JORR W2 North) and for PT Marga Sarana Jabar is for
construction Bogor Outer Ring Road Toll Road. In addition,
the land acquisition liability is also for settlement payment for
widening of Sedyatmo toll road.
77
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. Utang Sewa Pembiayaan
24. Capital Lease Payable
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Module
Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG untuk
Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol
pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cipularang
dan Jalan Tol Padaleunyi dengan Sistem Pendanaan dari
Pihak Kontraktor, selanjutnya Pihak Kontraktor
menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk
jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak
ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian.
The Company entered into a joint operation with PT Module
Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG for Work
Procurement and Maintenance of Toll Equipments at
Jakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road and
Padaleunyi Toll Road under Financing System from the
Contractor, then the Contractor party would rent such toll
equipments to the Company for a period of 8 (eight) years
from the signing of the Minutes of Operation.
Saldo utang sewa pembiayaan kepada PT Module Intracs
Yasatama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
sebagai berikut:
Total of the capital lease payable to PT Module Intracs
Yasatama as of December 31, 2013 and 2012 as follows:
Utang Sewa Pembiayaan
Bagian yang Jatuh Tempo
Dalam Waktu Satu Tahun
Bagian Jangka Panjang
2013
Rp
2012
Rp
66,901,257
45,827,503
Capital Lease Payable
(19,776,022)
(18,471,092)
Current Maturities Portion
47,125,235
27,356,411
Long - Term Portion
25. Provisi Pelapisan Jalan Tol
25. Provision for Overlay
2013
Rp
2012
Rp
Saldo Awal
Penambahan
Realisasi
324,799,298
340,108,272
(333,817,169)
299,518,760
315,412,927
(290,132,389)
Beginning Balance
Addition
Realization
Saldo Akhir
331,090,401
324,799,298
Ending Balance
Bagian Jangka Pendek
Bagian Jangka Panjang
206,136,188
124,954,213
229,025,982
95,773,316
Current Portion
Long Term Portion
Total
331,090,401
324,799,298
Total
Provisi pelapisan jalan tol merupakan estimasi liabilitas
pelapisan ulang jalan tol secara berkala seiring dengan
penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi ini diukur
dengan menggunakan nilai kini atas estimasi manajemen
terhadap
pengeluaran
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan kewajiban pelapisan ulang.
Provision for overlay is a periodic estimated liabilities of
overlay as it is in line with toll roads usage. Provision is
measured by present value of management’s estimates of
expenditure required to accomplish the overlay liabilities.
26. Pendapatan Diterima Dimuka
26. Unearned Revenue
Represents revenue received from rental of advertisements,
space and rest areas, and other unearned revenue for use of
the Space Owned Toll Road Area (Rumijatol).
Merupakan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat
peristirahatan dan pendapatan lain yang diterima di muka
atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol).
d1/February 19, 2014
78
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. Liabillitas Imbalan Kerja
27. Employee Benefit Liabilities
Liabilitas imbalan kerja terdiri dari:
Perusahaan
Program Kesehatan Pensiunan
Program Pensiun
Program Purna Karya
Sub Total
Entitas Anak
Program Pensiun dan Imbalan
Pasca Kerja Lainnya
PT Marga Nujyasumo Agung
PT Sarana Marga Utama
PT Trans Marga Jateng
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Sub Total
Total
Employee benefit liabilities consist of:
2013
Rp
2012
Rp
241,633,603
49,274,028
31,726,612
210,797,570
21,362,045
42,316,323
322,634,243
274,475,938
2,102,460
1,021,442
350,840
--
1,559,534
868,654
247,927
8,528
3,474,742
2,684,643
326,108,985
277,160,581
The Company
Pension Health - Care Program
Pension Program
Post-Retirement Benefits Program
Sub Total
Subsidiaries
Pension Program and Other Post
Benefits Program
PT Marga Nujyasumo Agung
PT Sarana Marga Utama
PT Trans Marga Jateng
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Sub Total
Total
Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan
dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
The estimated employee benefits liabilities recognized by
the Company and the Subsidiaries are as follows:
a. Program Kesehatan Pensiunan
Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pension Healthcare Program
Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Penyesuaian
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
330,967,879
9,265,717
20,154,454
(8,505,058)
292,775
(43,869,020)
259,738,117
9,958,528
20,779,049
(5,346,265)
-45,838,450
Present Value Liability - Beginning of Year
Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Adjustment
Actuarial Gain (Loss)
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
308,306,747
330,967,879
Present Value Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun
Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun
308,306,747
--
330,967,879
--
Present Value Liability Unfunded - End of Year
Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
308,306,747
330,967,879
Present Value Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti
Posisi Pendanaan
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
308,306,747
(22,804,124)
(43,869,020)
330,967,879
(25,654,640)
(94,515,669)
Present value - Defined Benefit Liability
Funding
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
Liabilitas yang Diakui
241,633,603
210,797,570
Recognized Liability
d1/February 19, 2014
79
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
2012
Rp
Liabilitas - Awal Tahun
Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan
Penyesuaian
210,797,570
38,512,110
(8,505,058)
828,981
180,506,698
35,637,137
(5,346,265)
--
Liability - Beginning of Year
Recognized Expenses
Benefits Payments
Adjustment
Liabilitas - Akhir Tahun
241,633,603
210,797,570
Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
9,265,717
20,154,454
2,850,516
6,241,423
9,958,528
20,779,049
2,850,516
2,049,044
Current Service Cost
Interest Cost
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Recognized Actuarial Gain (Loss)
Beban yang Diakui
38,512,110
35,637,137
Recognized Expenses
2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/
Present value of Defined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding
2012
Rp
2011
Rp
2010
Rp
308,306,747
330,967,879
259,738,117
244,569,023
239,753,409
--
--
--
--
--
308,306,747
330,967,879
259,738,117
244,569,023
239,753,409
2013
2012
6%
6%
6.5%
6.5%
7.5%
5%
TMI 3
TMI 3
10 % dari TMI 3
10 % dari TMI 3
Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period
Tingkat Diskonto/ Discount Rate
Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment
Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Usia/ Age
15 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 50
51 – 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi
Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period
Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
d1/February 19, 2014
2009
Rp
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period
80
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
b. Program Pensiun
Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
b. Pension Program
Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:
2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
2012
Rp
1,045,409,247
25,041,537
62,724,555
(28,076,485)
(194,439,191)
705,743,341
29,587,777
56,459,467
(23,019,745)
276,638,407
Present Value Liability - Beginning of Year
Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Actuarial Gain (Loss)
910,659,663
1,045,409,247
Present Value Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun
Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun
-910,659,663
-1,045,409,247
Present Value Liability Unfunded - End of Year
Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
910,659,663
1,045,409,247
Present Value Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun
Iuran Perusahaan
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Imbalan yang Dibayarkan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
614,800,234
32,637,433
54,717,221
(28,076,485)
(56,234,038)
568,750,035 Fair Value of Program Assets - Beginning of Year
33,314,960
Contribution of Employer
56,875,004
Expected Return from Program Assets
(23,019,745)
Benefit Payment
(21,120,020)
Actuarial Gain (Loss)
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
617,844,365
614,800,234
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti
Nilai Wajar Aset Program
Posisi Pendanaan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
Liabilitas yang Diakui
Liabilitas - Awal Tahun
Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan
Liabilitas - Akhir Tahun
Fair Value of Program Assets - End of Year
910,659,663
(617,844,365)
292,815,298
(243,541,270)
1,045,409,247
(614,800,233)
430,609,014
(409,246,969)
Present value - Defined Benefit Liability
Fair Value of Program Assets
Funding
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
49,274,028
21,362,045
Recognized Liability
2013
Rp
2012
Rp
21,362,045
60,549,416
(32,637,433)
21,437,823
33,239,182
(33,314,960)
Liability - Beginning of Year
Recognized Expenses
Benefits Payments
49,274,028
21,362,045
Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
25,041,537
62,724,555
(54,717,221)
27,500,545
29,587,777
56,459,467
(56,875,004)
4,066,942
Current Service Cost
Interest Cost
Expected Return from Program Assets
Recognized Actuarial Gain (Loss)
Beban yang Diakui
60,549,416
33,239,182
Recognized Expenses
d1/February 19, 2014
81
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/
Present value ofDefined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding
2012
Rp
2011
Rp
2010
Rp
2009
Rp
910,659,663
1,045,409,247
705,743,341
598,270,558
239,753,409
(617,844,365)
(614,800,233)
(568,750,035)
(494,154,344)
(432,972,807)
292,815,298
430,609,014
136,993,306
104,116,214
(193,219,398)
Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment
Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age
15 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 50
51 – 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
2013
%
5%
2012
%
5%
0%
GA 1971
10 % dari GA 1971
0%
GA 1971
10 % dari GA 1971
Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi
Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
c. Program Purna Karya
Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas
program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
c. Post-Retirement Benefits Program
Funding status and cost formed on of these benefits
program can be described as follow:
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Pembayaran Imbalan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
457,261,315
17,875,652
27,435,679
(30,728,336)
(51,164,196)
369,489,979
20,023,434
29,559,198
(28,925,254)
67,113,958
Present Value Liability - Beginning of Year
Present Service Cost
Interest Cost
Benefits Payments
Actuarial Gain (Loss)
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
420,680,114
457,261,315
Present Value Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
--
--
Present Value Liability Unfunded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun
420,680,114
457,261,315
Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun
420,680,114
457,261,315
Present Value Liability - End of Year
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun
d1/February 19, 2014
82
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun
Iuran Perusahaan
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Imbalan yang Dibayarkan
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial
249,834,059
45,208,235
22,485,065
(30,728,336)
6,019,785
159,107,655 Fair Value of Program Assets-Beginning of Year
45,045,168
Contribution of Employer
14,319,689
Expected Return from Program Assets
(28,925,254)
Benefit Payment
60,286,801
Actuarial Gain (Loss)
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
292,818,808
249,834,059
2013
Rp
2012
Rp
Fair Value of Program Assets - End of Year
420,680,114
(292,818,808)
127,861,306
(31,558,994)
(64,575,700)
457,261,315
(249,834,059)
207,427,256
(35,278,690)
(129,832,243)
Present value - Defined Benefit Liability
Fair Value of Program Assets
Funding
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
Liabilitas yang Diakui
31,726,612
42,316,323
Recognized Liability
Liabilitas - Awal Tahun
Beban yang diakui
Pembayaran Imbalan
2013
Rp
42,316,323
34,618,524
(45,208,235)
2012
Rp
40,290,577
47,070,914
(45,045,168)
Liability - Beginning of Year
Recognized Expenses
Benefits Payments
31,726,612
42,316,323
Liability - End of Year
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti
Nilai Wajar Aset Program
Posisi Pendanaan
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
Liabilitas - Akhir Tahun
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Beban yang Diakui
17,875,652
27,435,679
(22,485,065)
3,719,696
8,072,562
20,023,434
29,559,198
(14,319,689)
3,719,696
8,088,275
Current Service Cost
Interest Cost
Expected Return from Program Assets
Unrecognized Past Service (Non Vested)
Recognized Actuarial Gain (Loss)
34,618,524
47,070,914
Recognized Expenses
2013
Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/
Present value of Defined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan/ Funding
d1/February 19, 2014
2012
Rp
2011
Rp
2010
Rp
2009
Rp
420,680,114
457,261,315
369,489,979
334,793,006
236,117,393
(292,818,808)
(249,834,059)
(159,107,655)
(113,369,001)
(124,574,904)
127,861,306
207,427,256
210,382,324
221,424,005
111,542,489
83
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tingkat Diskonto/ Discount Rate
Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment
Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment
Tingkat Mortalita/ Mortality Rate
Tingkat Cacat/ Disability Rate
Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age
15 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 50
51 – 52
> 52
Metode Aktuaria/ Acturial Method
Usia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode Amortisasi
Biaya jasa lalu
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
6%
6.5%
0%
6%
6.5%
0%
Tingkat
6%
3%
1.8%
1.2%
0.6%
0%
Projected Unit Credit
56 tahun/ year
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Garis lurus/ Straight line
Rata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
28. Modal Saham
d1/February 19, 2014
2012
CSO 1980
10 % dari CSO 1980
Keuntungan/ Kerugian
Metode Amortisasi/ Amortization Method
Periode Amortisasi/ Amortization Period
Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu
sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang
Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak
khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris
dan untuk memberikan persetujuan atas: (a) peningkatan
modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan
likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota
direksi dan komisaris. Perusahaan telah melakukan
pembelian kembali atas saham yang beredar (treasury
stocks) sampai tanggal 31 Desember 2013 sebanyak
24.523.500 lembar saham, dan hal ini mengakibatkan
jumlah saham beredar terkoreksi.
2013
28. Share Capital
The Shareholders of Series A shares have certain privileges
in addition to any rights acquired by Series B Shareholders.
These privileges include the exclusive rights to nominate
directors and commissioners and to give approval for: (a) an
increase in capital, (b) changes in the article of association,
(c) merger, consolidation and acquisition, (d) dissolution and
liquidation, (e) appointment and dismissal of directors and
commissioners. The Company has bought back the
outstanding shares (treasury stocks) to December 31, 2013
amounting to 24,523,500 shares, and this has resulted in
the number of outstanding shares adjusted.
84
Paraf:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham
Saham Seri A Dwiwarna
Pemerintah Republik Indonesia
Saham Seri B
Pemerintah Republik Indonesia
Manajemen;
Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(Komisaris Utama)
Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris)
Ir. Adityawarman (Direktur Utama)
Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi)
Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Direktur Pengembangan Usaha)
Ir. Reynaldi Hermansjah
(Direktur Keuangan)
Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Direktur SDM dan Umum)
Karyawan
Total Manajemen dan Karyawan
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 2013
Total Saham/
Presentase
Total
Kepemilikan/
(Rupiah Penuh)/
Shares
Percentage of
(Full R
Download