11. Tanaman Kedelai - Ir. Ellen Lumisar Panggabean, MP.

advertisement
TANAMAN
LEGUMINOSA
Kedelai
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN
PALAWIJA
Tehnik Budidaya
Kedelai
Tehnik Budidaya
Kedelai
Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan
yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai
merupakan sumber utama protein nabati dan minyak
nabati dunia.
Biji Kedelai
• Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak
mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di
antara keping biji.
• Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji
(hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding
buah.
• Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada
pula yang bundar atau bulat agak pipih.
• di Indonesia kedelai dikelompokkan berukuran besar
(berat > 14 g/100 biji), sedang (10-14 g/100 biji), dan
kecil (< 10 g/100 biji).
Kecambah
• Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh
air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu
keping biji muncul diatas tanah.
• Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah
keping, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna
bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu,
sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah
kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge).
Perakaran
kedelai
• Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk
akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak
jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun,
akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap
unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai
jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm.
• Akar berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat
pengangkut air maupun unsur hara.
Batang
Kedelai
• Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang,
tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang
sama sekali.
• Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak
terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate).
a. Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan
meninggi.
b. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian
tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah.
c. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas dan
tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih
kecil dari bagian tengah.
d. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
Bunga Kedelai
• Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga
mempunyai alat jantan dan alat betina.
• Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup
sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil.
• Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau
putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah
terjadi penyerbukan secara sempurna.
• Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.
Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang
diberi nama rasim.Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun
sangat beragam,antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan
tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk
umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih
tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah
sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak.
Hal ini akan merangsang pembentukan bunga.
Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong
Buah Kedelai
• Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman
mampu menghasilkan 100 – 250 polong.
• Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning
kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan
buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan
berubah menjadi kehitaman.
Daun Kedelai
• Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji
terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di
atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.
• Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga
mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk
oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus
(trichoma) pada kedua sisi.
• Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat
dengan potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang mempunyai
tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk varietas kedelai
yang mempunyai bentuk daun lebar.
• Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2.
Umumnya, daun mempunyai bulu dengan warna cerah dan
jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar
0,0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi
biasanya antara 3-20 buah/mm2. Jumlah bulu pada varietas
berbulu lebat, dapat mencapai 3-4 kali lipat dari varietas yang
berbulu normal.
• Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk.
Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang
menempel di bagian bawah batang.
Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan
dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur.
Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya
berkisar 20-80%.
Jumlah bunga yang rontok tidak Dapat membentuk polong
yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap
posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode
berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu
Untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di
Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya
lebih sedikit dibandingkan pada batang tipe indeterminate.
Tehnik Budidaya
kedelai
•
•
•
•
•
•
Penyiapan lahan
Penggunaan benih unggul
Penanaman
Pemupukan
Pengendalian gulma
Pengendalian hama dan penyakit
Penyiapan
lahan
• Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga 2 kali
(tergantung kondisi tanah).
• Jika curah hujan masih cukup tinggi perlu dibuat
saluran drainase setiap 4 m, sedalam 20-25 cm,
sepanjang petakan.
Penggunaan
benih unggul
• Benih bermutu merupakan syarat terpenting
dalam budidaya tanaman kedelai.
• Benih sehat dan memiliki daya tumbuh minimal
90 %.
• Kebutuhan benih 45-50 kg/ha.
Penanaman
• Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum tanam diberi
perlakukan (seed treatment) dengan insektisida karbosulfan (Marshal
25 ST) takaran 10-15 g/kg benih.
• Pada lahan yang baru pertama ditanami kedelai tanah perlu dicampur
dengan rhizobium. Apabila tidak tersedia inokulasi rhizobium
(Rhizopus), dapat digunakan tanah bekas pertanaman kedelai.
• Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 40 x 15 cm
atau 40 x 20 cm, 2 biji/lubang. Semakin subur tanah, jarak tanam
dianjurkan lebih lebar.
Pemupukan
• Pupuk NPK diberikan dengan takaran 75 kg Urea, 100
kg SP36 dan 100 kg KCl per hektar. Semua pupuk
tersebut paling lambat diberikan pada saat tanaman
berumur 14 hari.
• Pemupukan diberikan dalam alur 5-7 cm dan baris
tanaman kemudian ditutup dengan tanah.
Pengendalian
gulma
• Penyiangan perlu dilakukan tiga kali (umur 3, 7 dan
10 minggu).
• Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida
dapat dilakukan sebelum pengolahan tanah.
• Setelah penyiangan pertama sebaiknya dilakukan
pembumbunan tanaman.
Pengendalian hama dan
penyakit
• Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah :
a. Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan-tindakan yang dapat
merugikan perkembangan musuh alami.
b. Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok telur
dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit.
c. Pengelolaan ekosistem seperti :
1. Penanaman varietas tahan.
2. Penggunaan benih sehat dan bermutu
3. Pergiliran tanaman
4. Sanitasi dengan membersihkan sisa-sisa tanaman atau tanaman lain
yang dapat menjadi tempat hidup hama/penyakit.
5. Masa tanam yang tepat dan tanam serempak
6. Penanaman tanaman perangkap atau penolak, missalnya penanaman jagung pada
areal pertanaman kedelai untuk menarik hama ulatbuah (Gelicoverpa armigera) atau
tanaman Sesbania untuk menarik hama penghisap polong.
d. Penggunaan pestisida dilakukan setelah populasi hama melampaui ambang kendali.
Pestisida yang dipilih harus yang efektif dan telah diizinkan.
Panen dan
pasca panen
• Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna
kuning/coklat dan telah mongering.
• Panen dapat dimulai pada pukul 09.00 pagi, pada saat air embun sudah
hilang.
• Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang dengan sabit. Hindari
pemanenan dengan cara mencabut tanaman.
• Brangkasan tanaman (hasil panenan) dikumpulkan di tempat yang kering dan
diberi alas terpal/plastik.
• Segera dillakukan penjemuran brangkasan tanaman, pembijian, pengeringan,
pembersihan dan penyimpanan biji.
Penyimpanan
• Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah kering dan bersih
cukup dimasukkan dalam karung plasti (bekas pupuk, beras dll)
disimpan di tempat yang kering.
• Penyimpanan biji sebagai benih perlu memenuhi persyaratan untuk
mempertahankan daya tumbuh sampai beberapa bulan :
• Benih yang akan disimpan sudah kering dan diperkirakan kadar air 9-10
%.
• Biji sudah bersih dari kotoran disimpan dalam kantong plastik dan kedap
udara dan kemudian diikat dengan tali.
TERIMAKASIH
Download