Media pembiakan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri

advertisement
Media pembiakan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mkroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupaa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorgamisme menjadi kultur
murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhanya. Bakteri memerlukan nutrient atau
makanan untuk dapat tumbuh. Nutrient diartikan sebagai material kasar yang dibutuhkan untuk
membangun komponen sesular baru dan menghasilkan energi untuk proses-proses dalam
kehidupan sebuah mikroba.
Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat.
Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae
yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan.
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor
elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan
makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron,
sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrient dalam media
pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik ogranisme
baru.
Jenis – jenis medium :
Medium berdasarkan sifat fisiknya dibagi menjadi :
1. Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi
padat.
2. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit
kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semisolid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan
mikroba dapat menyebar ke seluruh media, tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika
tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue)
semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair
maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk
mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau
sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat, tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata
di seluruh media.
3. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), dan
LB (Lactose Broth).
B. Medium berdasarkan komposisi
1. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara
pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
2. Medium semisintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya
PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk
bahan ekstrak kentang, secara detail tidak dapat mengetahui tentang komposisi senyawa
penyusunnya.
3. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya
langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
C. Medium berdasarkan tujuan
1. Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient
Broth, Blood Agar.
2. Media selektif/penghambat
3.
4.
5.
6.
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut
dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang
diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang
E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang
ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba
dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, dan kuning telur. Media diperkaya juga
bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya
membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen
kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dan lain-lain.
Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik
Media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.
Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan
menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang
indikator yang ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah
nitrate broth, lactose broth, Arginine Agar
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme sampai ke sporasporanya, yang terdapat di dalam alat atau bahan makanan. Proses ini dilakukan dengan cara
memanaskan alat atau bahan sampai temperatur 1210C, selama watu 15 menit. Sterilisasi juga
dapat dilakukan dengan cara memasukan alat ke dalam open, kemudian dipanaskan pada suhu
170-180˚C selama 2 jam. Dalam kondisi demikian, semua bakteri, mikroorganisme, dan spora
mikroorganisme akan mati. Atau sterilisasi juga dapat dilakukan dengan cara memasukan alat atau
bahan ke dalam uap panas (ditanak), alat-alat yang akan disterilkan harus terbungkus rapat,
selanjutnya alat-alat tersebut dimasukan ke dalam dandang (pemeram air) selama 30 menit pada
suhu 100˚C. Hanya saja, pemanasan ini belum mematikan spora bakteri sehingga alat-alat atau
bahan yang disterilkan dengan cara pemanasan uap (ditanak) dalam dandang kurang steril.
Download