SE AAJI 357 Siaran Pers dan Un-Audited Data Kuartal III 2016

advertisement
SIARAN PERS
UNTUK DISIARKAN SEGERA
Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016;
Total Pendapatan Asuransi Jiwa Meningkat Pesat 78,1% Seiring Perbaikan Hasil
Investasi Yang Signifikan
 Total pendapatan industri asuransi jiwa meningkat 78,1% menjadi Rp 158,65 triliun
dibandingkan kuartal III-2015 sebesar Rp 89,10 triliun.
 Total pendapatan premi meningkat 15,1% menjadi Rp 116,06 triliun dari Rp 100,80 triliun yang
diperoleh di kuartal III-2015.
 Total klaim dan manfaat meningkat 17,3%, dari Rp 61,76 triliun di kuartal III-2015 naik menjadi
sebesar Rp 72,45 triliun di kuartal III-2016.
 Total tertanggung meningkat sebesar 2,7% menjadi 58,16 juta orang dari 56,66 juta orang.
 Total tenaga pemasar meningkat 16,3% menjadi 520.281 tenaga pemasar berlisensi dari
447.407 orang.
Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:
Hasil
Q3 2015
Q3 2016
Pertumbuhan
Total Pendapatan (Income)
Rp 89,10 triliun
Rp 158,65 triliun
78,1%
 Total Pendapatan Premi
Rp 100,80 triliun
Rp 116,06 triliun
15,1%
-
Total Premi Bisnis Baru
Rp 57,60 triliun
Rp 69,42 triliun
20,5%
-
Total Premi Lanjutan
Rp 43,21 triliun
Rp 46,64 triliun
7,9%
- Rp 15,91 triliun
Rp 36,45 triliun
329,1%
 Klaim Reasuransi
Rp 2,06 triliun
Rp 2,09 triliun
1,2%
 Pendapatan Lainnya
Rp 2,14 triliun
Rp 4,04 triliun
88,9%
Rp 355,37 triliun
Rp 437,28 triliun
23,1%
Rp 307,29 triliun
Rp 386,18 triliun
25,7%
Rp 61,76 triliun
Rp 72,45 triliun
17,3%
56,66 juta orang
58,16 juta orang
2,7%
 Perorangan
16,74 juta orang
17,41 juta orang
4,0%
 Kumpulan
39,92 juta orang
40,75 juta orang
2,1%
447.407 orang
520.281 orang
16,3%
 Hasil Investasi
Total asset
 Jumlah investasi
Total klaim dan manfaat yang
dibayarkan
Total Tertanggung
Jumlah agen berlisensi (aktif)
Jakarta, 18 November 2016 – Industri asuransi jiwa pada kuartal III tahun 2016, menunjukkan
pertumbuhan Industri yang baik, sejalan dengan dinamika perekonomian Indonesia saat ini.
Pertumbuhan industri utamanya terlihat dari pertumbuhan tinggi dari total pendapatan industri
asuransi jiwa. Hal ini merupakan bukti industri asuransi jiwa nasional terus tumbuh dan kokoh
bertahan di berbagai kondisi dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada
masyarakat Indonesia.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan, bahwa total pendapatan (income) industri
asuransi jiwa di kuartal ketiga 2016 meningkat tinggi sebesar 78,1%, menjadi Rp 158,65 triliun
dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 89,10 triliun. Pertumbuhan ini disokong
oleh total pendapatan premi yang meningkat dan merupakan penyumbang terbesar 73,2%
terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa
Total pendapatan premi pada kuartal ketiga 2016 tercatat sebesar Rp 116,06 triliun atau
meningkat 15,1% jika dibandingkan dengan total pendapatan premi kuartal ketiga 2015 sebesar
Rp 100,80 triliun. Kenaikan tersebut didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari
saluran-saluran distribusi, utamanya saluran distribusi bancassurance yang mengalami
pertumbuhan sebesar 32,0% serta berkontribusi sebesar 42,0% dari keseluruhan total
pendapatan premi industri asuransi jiwa.
“Meningkatnya saluran distribusi bancassurance ini memperlihatkan semakin meningkatnya
kerjasama yang dilakukan oleh pihak perbankan dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa, serta
potensi pertumbuhan yang baik di mana pemasaran asuransi melalui bancassurance relatif lebih
mudah dilakukan, karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang telah lebih
memahami beragam jenis jasa keuangan”, kata Hendrisman saat memaparkan laporan kinerja
Asuransi di Rumah AAJI Jakarta (16/11/2016)
Sementara itu, hasil investasi turut mengalami lonjakan peningkatan yang signifikan sebesar
329,1%, dari -Rp 15,91 triliun di kuartal ketiga 2015 menjadi Rp 36,45 triliun pada periode yang
sama tahun 2016. Menurut Hendrisman, pertumbuhan hasil Investasi sangat mempengaruhi
total pendapatan industri asuransi jiwa, dan dapat diinterpretasikan bahwa ini disebabkan oleh
iklim investasi di Indonesia yang menuju perbaikan.
”Kami sangat senang dan bersyukur, di Kuartal III 2016 ini industri asuransi jiwa Indonesia dapat
mencatatkan kinerja pertumbuhan yang sangat baik. Pertumbuhan ini sekaligus menunjukkan
komitmen tinggi industri asuransi jiwa Indonesia dalam melindungi masyarakat. Semoga ke
depannya akan lebih banyak lagi masyarakat memiliki perlindungan asuransi jiwa, sehingga
mereka dan keluarga terlindungi saat terjadi risiko-risiko tak terduga seperti sakit, kecelakaan,
dan meninggal dunia”, dituturkan Hendrisman.
Pembayaran Klaim dan Manfaat
Industri asuransi jiwa menunjukkan komitmen dalam melakukan tanggung jawabnya dalam
membayarkan klaim dan manfaat. Total klaim dan manfaat industri asuransi jiwa pada kuartal
ketiga 2016 sebesar Rp 72,45 triliun, mengalami kenaikan sebesar 17,3% bila dibandingkan
dengan tahun lalu.
Christine Setyabudhi, Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga AAJI
menyampaikan bahwa pembayaran klaim nilai tebus (surrender) mencapai Rp 39,82 triliun. Klaim
nilai tebus (surrender) mengalami peningkatan sebesar 38,3% dibandingkan tahun sebelumnya,
hal ini disinyalir adanya perilaku konsumen yang melakukan perubahan produk atau membeli
produk lain yang dinilai lebih baik dengan menutup polis lamanya terlebih dahulu.
Terkait klaim kesehatan (medical), akhir kontrak, dan meninggal dunia sebagai berikut:
- Klaim kesehatan (medical) meningkat 22,3% menjadi Rp 7,34 triliun dari Rp 6,00 triliun
yang dibayarkan di Kuartal III-2015;
- Klaim akhir kontrak meningkat 17,8% menjadi Rp 7,06 triliun dari Rp 5,99 triliun pada
Kuartal III-2015; dan
- Klaim meninggal dunia meningkat 16,5% menjadi Rp 6,12 triliun dari Rp 5,26 triliun pada
Kuartal III-2015
Christine menambahkan, “Klaim merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan
asuransi jiwa, dan kami berkomitmen untuk selalu memenuhi kewajiban klaim kepada
masyarakat”. Naik turunnya angka klaim setiap tahunnya hanya merupakan gambaran kondisi
kejadian dalam masyarakat. Namun lebih jauh kami berharap masyarakat Indonesia semakin
cerdas dan memahami apa itu klaim dan bagaimana proses yang tepat dalam mengajukan klaim”.
Total Tertanggung dan Tenaga Pemasar
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menjelaskan bahwa total tertanggung
industri asuransi jiwa meningkat sebesar 2,7% menjadi 58.166.557 orang, Peningkatan ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan Total Tertanggung Individu 4,0% dan Total Tertanggung
Kumpulan 2,1%.
Nini mengatakan, “Meningkatnya total pendapatan premi dan juga tumbuhnya total
tertanggung, menandakan bahwa produk dan pelayanan dari industri asuransi jiwa semakin
dipercaya oleh masyarakat untuk memberikan perlindungan dalam menghadapi risiko-risiko tak
terduga dalam kehidupan”.
Terkait tenaga pemasar Nini memaparkan, “Ketiga jalur distribusi yaitu keagenan, bancassurance
dan alternatif tetap menunjukkan pertumbuhan positif, di mana jalur distribusi bancassurance
memberikan kontribusi terbesar terhadap total premi industri asuransi jiwa. AAJI bersama
perusahaan anggota terus berusaha untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan merekrut
dan melisensi tenaga pemasaran yang handal dan berkualitas”.
Pada kuartal III-2016, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi, tumbuh 16,3% yaitu
menjadi 520.281 orang, meningkat dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu dengan
jumlah pemasar berjumlah 447.407 orang, dimana 90,7% dari total tenaga pemasar berasal dari
saluran keagenan.
Berdasarkan data Jumlah Tenaga Pemasar Berlisensi pada kuartal ketiga 2016, tercatat sebagai
berikut:
- Jumlah tenaga pemasar dari saluran keagenan meningkat 11,90 % menjadi 471.667 orang
dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 421.338 orang
- Jumlah tenaga pemasar dari saluran bancassurance meningkat 70,0 % menjadi 26.020
orang dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 15.303 orang; dan
- Jumlah tenaga pemasar dari saluran alternatif meningkat 109,90 % menjadi 22.594 orang
dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 421.338 orang.
“Hal ini menunjukkan profesi sebagai tenaga pemasar asuransi jiwa semakin menjadi salah satu
profesi pilihan yang mulai diminati masyarakat, dan AAJI terus berkomitmen penuh untuk terus
mengembangkan jumlah tenaga pemasar berlisensi sebagai kunci edukasi masyarakat akan
pentingnya memiliki asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan jangka panjang,” tutup Nini.
*******
Tentang Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau disingkat dengan AAJI adalah sebuah wadah dan
penampungan serta penyalur aspirasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2002, saat ini AAJI beranggotakan 55 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia
serta 5 perusahaan reasuransi.
AAJI memiliki visi untuk menyatukan arah dan tujuan usaha asuransi jiwa dalam rangka
pemberian perlindungan kepada masyarakat khususnya pemegang polis dan tertanggung, yang
merupakan perwujudan peran serta Industri Asuransi Jiwa dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:
Togar Pasaribu
Direktur Eksekutif
Telp. : +62 21 3190 0500
Email :[email protected]
Website: www.aaji.or.id
Download