AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA - Digilib

advertisement
AKUMULASI-
RADIOFOSFOR
32p
PADA
MERAH (Phaseolus vulgaris L) M~NURUT
NYA
T. Sugiyanto*,
TANAMAN
KACANG
F ASE PERTUMBUHAN-
M. Darussalam*, dan M.M. Muhadjir**
ABSTRAK - ABSTRACT
AKUMULASI RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG MERAH (phaseolus
vulgaris L) MENURUT FASE PERTUMBUHANNY A. Unsur fosfor sangat penting dalam
menentukan daya produksi tanaman pertanian, sedang kapasitas pupuk fosfat tidak mencukupi
kebutuhan dan batuan yang kaya akan fosfor sulit diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penyerapan dan akumulasi unsur fosfor dalam berbagai organ tanaman serta menentukan waktu pemupukan yang tepat agar absorpsi unsur terse but yang paling banyak pada
tanaman kacang merah. Tanaman kacang merah pada beberapa fase pertumbuhan, yaitu fase
vegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah masing-masing berumur 2, 4, dan 8 minggU diberi
radiofosfor 32p dengan interval waktu 1 sampai 6 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
fase berbunga memerlukan unsur fosfor paling banyak, diikuti fase vegetatif, dan fase berbuah
paling rendah untuk pertumbuhannya. Efisiensi penyerapan yang tertinggi oleh tanaman kacang
merah untuk fase vegetatif dan fase berbun~ terdapat pada hari keempat, sedang fase berbuah
pada hari kedua sejak pemberian radiofosfor 2p.
RADIOPHOSPHORUS 32p ACCUMULATION IN THE BEAN PLANT (Phaseolus vulgaris
L) DURING THE GROWTH STADIA. Phosphorus (P) was an essential element dealing with
the determination of crop yield in agroplant, whereas the production capacity of phosphate
manure is unsufficient and the phosphate rich deposit is hardly available. The goal of the
experiment was to study the uptake and accumulation of 3 2p in various organs of plant on one
side and to determine the proper manuring periods to achieve the efficient uptake of 32p on the
other side. The plants of various growth stadia i.e. vegetative, blooming, and fruit bearing plant
at the age of 2,4, and 8 weeks respectively were treated with radiophosphorus 32p within time
interval 1 - 6 days. The results of the experiment have shown that phosphorus (P) was mostly
required by the plant in bloomi~ stadia, and followed by the vegetative and fruit bearing
individuals. The most efficient
2p uptake by the vegetative and blooming plants was
performed on the fourth day after treatment, while the fruit bearing plant has reached the
situation on the second day post treatment.
PENDAHULUAN
Tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman yang
sudah banyak dikenal dan ditanam secara merata. Tanaman ini berasal dari dataran
tinggi Meksiko (3), kemudian dibawa ke Eropa pada abad ke 16 oleh orang-orang
Spanyol dan Portugis. Kacang merah muda dimakan sebagai lalap dan sesudah tua
sebagai sayur serta merupakan sumber makanan yang berprotein tinggi (5).
* Pusat Penditian Teknik Nuklir, BATAN
**
FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung
267
Untuk mendapatkan
hasil yang optimal selama pertumbuhannya,
perlu kondisi
ynng optimal yanK dapat dicapai diantaranya dcngan pcmupukan. Pemupukan
merupakan tindakan pemasukan zat hata dengan maksud menambah zat hara
tersebut pada tanaman agar hasil produksinya sesuai dengan yang diharapkan.
Unsur fosfor merupakan salah satu unsur hara penting yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman. Efisiensi pengambilan fosfor dari pupuk fosfat melalui tanah relatif
keeil, sebab di dalam tanah fosfat mengalami fiksasi sehingga sebagian besar menjadi
tidak larut dan tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Besar kecilnya efisiensi serap
ini tergantung pada berbagai maeam faktor, di antaranya jenis dan sifat pupuk yang
diberikan, jenis tanah, eara penempatan pupuk, waktu pemupukan dan faktor
lingkungan (1).
Tanaman yang kekurangan unsur fosfor akan lambat menjadi dewasa dan
terutama lambat dalam pembungaan dan pertumbuhan bunganya, sehingga banyak
biji yang hampa.
Pada tanaman muda, kekurangan unsur fosfor ini ditandai oleh warna hijau tua
yang bertendensi violet pada 'daunnya (4).
Unsur fosfor sangat mudah diikat oleh partikel tanah. Jumlah fosfor dalam
tumbuhan hanya sekitar 0,2 - 0,8 % dari berat kering (2). Fosfor yang terdapat
dalam tanah dapat berupa fosfor organik atau anorganik dan keduanya merupakan
sumber P yang penting bagi tumbuhan. Teknik perunut menggunakan radioaktif
telah banyak dipakai untuk memeeahkan berbagai masalah dalam kehidupan tanaman atau hewan. Penelitian dengan radiofosfor 32p telah banyak dilaku-kan SUGIYAN TO dkk. (7) mempelajari penyerapan fosfor pada berbagai pH tanah oleh
tanaman kedele varitas Orba. Dalam penelitian terse but disimpulkan bahwa
penyerapan fosfor melalui daun lebih besar dari pada melalui akar. Penyerapan
fosfor oleh tanaman kaeang hijau pada fase berbunga paling besar dibandingkan
dengan fase pertumbuhan lainnya (8).
Maksud dari pereobaan ini ialah untuk mempelajari penyerapan dan akumulasi
unsur fosfor pada organ-organ tanaman untuk berbagai fase pertumbuhan dengan
interval waktu yang telah ditentukan.
BAHAN DAN TATAKERJA
Dalam penelitian ini digunakan biji kacang merah (Phaseo/us vulgaris L) varitas
lokal Garut. Biji kacang merah ini diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Pangan
Lembang.
Biji kaeang merah yang akan ditanam dipilih yang kira-kira sarna besar, segar dan
sehat. Biji tersebut direndam dalam air suling selama 24 jam, kemudian ditanam
dalam pot plastik bergaris tengah 30 em yang berisi tanah jenis latosol yang diambil
disekitar laboratorium Biologi PPTN. Dalam penelitian ini digunakan perunut 32p
dengan aktivitas 25 uCi/ml berupa larutan NaH232PC4 (natrium ortofosfat).
Tanaman dikelompokkan dalam tiga fase pertumbuhan yaitu fase sebelum
berbunga (fase vegetatif), fase berbunga, dan fase berbuah, masing-masing berumur
2, 4 dan 8 rninggu. Pemberian 32p pacta tanaman dilakukan dengan eara memasukkan larutan radiofosfor ke dalam kapsul gelatin dengan aktivitas 25 uCi/ml pot.
268
Kapsul diletakkan di tengah-tengah pot dengan kedalaman kira-kira 5 cm dari atas
permukaan tanah.
Setelah 1, 2, 3,4, 5, dan 6 hari sejak pemberian isotop secara berturut-turut
untuk setiap fase pertumbuhan, tanaman dipanen serta organ akar, batang, daun,
bunga, dan buah dicacah.
Hasil penelitian dihitung menurut Rancangan Acak Kelompok dengan Pola
Perhitungan Faktorial. Sebagai perlakuannya adalah fase pertumbuhan dan hari
pengambilannya dengan pengulangan sebanyak 5 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dinyatakan dengan cacahan masing-masing organ tanaman,
yaitu : akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hasil penelitian ini dianalisis secara
positif dengan rancangan percobaan acak kelompok dengan pola perhitungan faktorial (9) yang terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam log X.
Cacahan radiofosfor 32p dalam akar pada fase vegetatif, fase berbunga dan fase
berbuah memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata, demikian pula waktu
pemberian isotop mempengaruhi penyerapan yang diuji menu rut uji Duncan pada
taraf 5% (Tabell).
Tabcll.
Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadap
eaeahan akar (epm/g).
Fase pertumbuhan
Rata-rata cacahan
Vegetatif
Berbunga
Berbuah
Keterangan
:
Huruf di bclakangangka,jika
sama menunjukkan tidak berbeda nyata taraf
50/a.
Tabcl 2. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (oari) terhadap
cacahan akar (epm/g).
Lama pemberian (hari ke)
I
II
III
IV
V
VI
Keterangan
Rata-rata cacahan
3,11 b
3,20ab
3,21 ab
3,35a
3,13b
3,06b'
Hurof di bclakang angka, jika sarna menujukkan tidak berbeda nyata pada
taraf 5%.
269
Tabel I menunjukkan
bahwa pengaruh fase pertumbuhan
tanaman, memberi-
[~~~~f~ru~
J~I~~I~
m~I~I~
~~i~~~~
"~"rt~o~m~n
k~~n~
merah, temtama
pada fase berbunga menunjukkan angka cacahan yang paling besar dan berbeda
nyata dengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada fase
berbunga, tanaman sangat memerlukan unsur fosfor untuk pertumbuhannya. Unsur
fosfor penting dalam proses pembentukan bunga dan buah. Selain itu fosfor terdapat pada semua jaringan muda yang masih membelah di dalam bunga dan buah (6).
Pada Tabel 2 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari)
memberikan pengaruh nyata terhadap cacahan akar, terutama pada hari keempat
menunjukkan angka cacahan yang paling besar dan tidak berbeda nyata dengan hari
kedua dan ketiga, tetapi berbeda nyata dengan hari kesatu kelima dan keenam.
Dengan dernikian pada hari keempat, akar paling optimal menyerap unsur fosfor
untuk perkembangannya. Sedangkan pada hari keenam penyerapan unsur fosfor
paling sedikit. Kemungkinan unsur fosfor terse but telah diangkut ke organ lain yang
memerlukannya.
Untuk mengetahui pada fase dan hari pengamatan yang mana terdapat cacahan
akar terbesar, dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan dengan
lama pemberian (hari) terhadap cacahan akar.
Tabd 3. Hasil uji int~raksi antara fas~ p~rtumbuhan tanaman d~ngan hari p~ngamatan t~rhadap cacahan akar (cpm/g).
Hari ke
I
II
III
IV
V
VI
K~t~rangan
Fase pertumbuhan tanaman
Vegetatif
Berbunga
Berbuah
3,16b
3,12c
3,29ab
3,42ab
3,17bc
2,6gc
3,3oab
2,89c
3,lSc
3,03c
3 ,3 2ab
3,30ab
3,S3a
3,28ab
3,36ab
3,llc
2,93c
3,12c
Huruf di bdakang angka, jika sarna m~nunjukkan tidak b~r~da nyata pada
taraf 5%.
Pada Tabel 3 terlihat bahwa cacahan akar terbesar terdapat pada hari keempat
saat berbunga. Depgan demikian pada hari keempat saat fase berbunga, akar tanaman kacang merah paling optimal menyerap unsur fosfor, sedang pada hari keenam
saat fase vegetatif penyerapan unsur fosfor oleh akar paling sedikit. Hal ini mungkin
disebabkan karena pada fase vegetatif, unsur fosfor sangat diperlukan, sehingga
unsur ini diangkut ke organ lain yang lebih memerlukan, seperti batang dan daun.
270
Akumulasi fosfor oleh akar tanaman kacang merah yang optimal terdapat pada fase
berbunga hari keempat.
Batang merupakan alat transportasi zat anorganik dari akar ke daun maupun ke
organ tanaman lainnya. Hasil perhitungan cacahan batang temyata menunjukkan
adanya interaksi antara fase pertumbuhan dan waktu pemberian radiofosfor.32p.
Tabd 4.
Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadap
cacahan batang (cpm{g).
Fase pertumbuhan
Rata-rata cacahan
Begetatif
Berbunga
Berbuah
Keterangan
Huruf di belakang angka, jika sama menunjukkan
taraf 5%.
tidak berbeda nyata pada
Tabd 5. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (hari) terhadap
cacahan batang (cpm{g).
Lama pemberian (hari)
I
II
III
IV
V
VI'
Keterangan
Rata-rata cacahan
2,83ab
2,8Sab
2,8Sab
2,93a
2,78b
2,62c
Huruf di bdakang angka. jika sama menunjukkan
taraf 5%.
tidak berbeda nyata pada
Pada Tabel 4 terlihat bahwa pengaruh fase pertumbuhan tanaman ternyata
memberikan pengaruh yang nyata terhadap cacahan batang tanaman kacang merah,
terutama pada fase berbunga menunjukkan cacahan terbesar dan berbeda nyata
dengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada fase berbunga, batang tanaman kacang merah memerlukan unsur fosfor lebih banyak dari
fase yang lainnya. Tentu hal ini disebabkan karena batang sebagai alat transportasi
bahan makanan dari daun keseluruh organ tanaman, terutama untuk persia pan
pembentukan bunga dan buah.
271
Pada Tabel 5 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari)
ternyata memb~rikart pengaroh yang nyata terhadap cacahan batang, terutamapada
hari keempat menunjukkan cacahan !~~esar yang tidak berbeda nyata dengan hari
kesatu, kedua dan ketiga tetapi berbeda nyata dengan hari kelima dan keenam. Hal
ini menunjukkan bahwa hari keempat batang tanaman kacang merah paling optimal
mengakumulasi unsur fosfor. Unsur fosfor penting untuk memperkokoh batang.
Sedangkan pada hari keenam akumulasi unsur fosfor pada batang kecil, kemungkinan unsur ini telah banyak diangkut ke organ lain yang lebih membutuhkan.
Untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa terdapat cacahan batang
terbesar, maka dapat diketahui dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan
dengan hari pengamatan terhadap cacahan batang.
Tabd 6.
Hasil uji interaksi antara fase pertumbuhan dengan lama pernberian (hari) radiofosfor
32p terhadap cacahan batang (cpm/g).
Hari ke
I
II
III
IV
V
VI
Keterangan
Fase pertumbuhan tanaman
Vegetatif
Berbunga
Berbuah
2,80ab
2,81ab
2,91ab
3,02a
2,75ab
2,12c
2,92ab
2,93a
2,89ab
3,06a
2,94a
2,87ab
2,76ab
2,76ab
2,76ab
2,72ab
2,74b
2~87ab
Huruf di belakang angka, jika sarna rnenunjukkan tidak berbeda nyata pada
taraf 5%.
Pada Tabel 6 terlihat bahwa cacahan batang terbesar £erdapat pad a hari
keempat saat fase berbunga yang tidak berbeda nyata hari-hari yang lain pada fase
berbunga. Kemungkinan hal ini disebabkan karena pada saat berbunga tanaman
aktif menyerap unsur fosfor untuk persia pan pembentukan bunga, sehingga selama
pengamatan tidak menunjukkan perbedaan nyata. Akan tetapi yang terbesar
terdapat pada hari keempat setelah pemberian radiofosfor. Hal ini berarti pada hari
keempat pada saat berbunga batang tanaman kacang merah paling optimal mengakumulasi unsur fosfor. Hari keenam fase vegetatif merupakan saat dimana unsur
fosfor paling sedikit diakumulasikan oleh batang. Keadaan ini mungkin disebabkan
karena pada fase vegetatif unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang membutuhkan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa akumulasi unsur fosfor pada batang
paling optimal terdapat pada fase berbunga.
Hasil perhitungan cacahan daun sebagai organ tanarnan untuk memproses
fotosintesis dapat diikuti pada tabel dibawah ini.
272
Tabd 7. Hasil uji beda tata-rata perlakuan fase pertumbuhan terhadap cacahan daun (cpm/g).
Fase pertumbuhan
rata-rata cacahan
Vegetatif
Berbunga
Be'rbuah
Keterangan
Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada
tataf 5%.
Paling kecil, kemungkinan unsur fosfor telah banyik diangkut ke organ lain yang
lebih membutuhkan terutama untuk persiapan pembentukan bunga dan buah.
Selanjutnya untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa cacahan daun
terbesar, hal ini dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan
dengan lama pemberian terhadap cacahan daun.
Tabd 8. Hasil uji interalui antara fase pertumbuhan dengan lama pemberian radiofosfor 32p
(hari) terhadap cacahan (cpm/g).
Hari ke
Berbuah
2,96
2,93
3,02a
3,01
2,88
2,91
2,86
2,96
2,84
2,92
a pertumbuhan
a
Fase
Berbunga
2,93
2,20b
2,92 aa
3,00a
2,87 a
Vegetatif
I
II
III
IV
V
VI
Keterangan
Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada
taraf 5%.
Pada Tabel 8 tedihat bahwa cacahan daun terbesar terdapat pada hari ketiga
saat berbuah. Keadaan ini berarti bahwa pada hari ketiga saat berbuah, daun paling
optimal mengakumulasi unsur fosfoT. Sedangkan pada hari keenam saat fase
vegetatif akumulasi unsur fosfor oleh daun paling sedikit. Hal ini mungkin disebakan karena pada fase vegetatif unsur fosfor sudah tidak begitu lagi diperlukan
sehingga unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang memerlukan.
273
HasH percobaan dapat disimpulkan bahwa akumulasi unsur fosfor oleh daun
ta"jUi\~ kacan~ mv~h fal\n~ Qtma\ t~Idarat rada fas~ 'o~I'ol,\ahhart k~ti~al
Hasil perhitungan cacahan bunga sehubungan dengan fase tanaman dan waktu
pemberian radiofosfor 32p tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabd 9. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eacahan
bunga (epm/g).
Lama pemberian (hari)
I
3,39ab
3,31 a
3,53b
3,38ab
3,29a
3,2oa
II
III
IV
V
VI
Keterangan
i
:
Rata-rata cacahan
Huruf di belakang angka, jika sarna tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
pada taraf 5 %.
Pada Tabel 10 terliha t bahwa angka cacahan terbesar terdapat pada hari ketiga
yang tidak berbeda nyata dengan hari kesatu dan keempat, tetapi berbeda nyata
dengan hari kedua, keempat, kelima, dan keenam. Hal ini berarti bahwa pad a hari
ketiga bunga memerlukan unsur fosfor paling banyak guna persiapan pembentukan
biji dan'juga untuk penyempurnaan pembentukan bunga itu sendiri. Dimana pada
fase berbunga fosfat ban yak diangkUt ke tempat terbentuknya bakal buah.
HasH perhitungan cacahan buah yang merupakan organ tanaman dimana zatzat organik sebagai hasil proses fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan
tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eaeahan
buah (epm/g).
Lama pemberian (hari)
Rata-rata cacahan
I
3,OOa
II
III
IV
V
VI
Keterangan
274
3,06a
2,93a
2,93a
2,86a
2,79b
Huruf di belakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada
taraf 5%
Pada Tabel 11 terlihat bahwa angka cacahan terbesar padahari kedua yang
tidak berbeda nyata dengan hari kesatu, tiga, empat, dan kelima, tetapi berbeda
nyata dengan hari keenam. Hal ini berarti bahwa pada hari kedua sejak pemberian
radiofosfor 32p, buah tanaman kacang merah paling banyak membutuhkan unsur
fosfor untuk penyempurnaan pembentukan buah dan pembentukan biji. Hasil
penelitian menunjukkan pula bawah pada tanaman dewasa unsur fosfor banyak
ditimbun dan terlokasi pada buah dan biji untuk keperluan perkembangannya.
KESIMPULAN.
HasH penelitian menunjukkan bahwa efIsiensi penyerapan unsur fosfor oleh
tanaman kacang merah pada fase vegetatif dan fase berbunga pad a hari keempat
sejak pemberian 3 2p. Sedan~kan untuk fase berbuah terdapat pada hari kedua.
Akumulasi radiofosfor 2p pada tanaman kacang merah paling banyak ditemukan berturut-turut pada akar, bunga, buah, daun dan batang. Sedangkan besarnya
unsur fosfor yang diakumulasikan pad a organ tanaman tergantung pada fase tanaman dan waktu pemberian.
HasH penelitian ini merupakan rangkaian hasil penelitian terdahulu dan
diharapkan dapat merupakan gambaran secara praktis.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bidang Radioisotop dan para teknisi
Laboratorium Biologi PPTN-BATAN. Ucapan terima kasih disampaikan pula
kepada Saudara Dedy Ronadi dan Ruchiyat atas bantuannya sehingga penulisan
makalah ini dapat tersusun ..
DAFTAR PUSTAKA
1.
DEAN, L.A., and FRIED, M., Soil Plant Relationships in the Phosphorus'
Nutrition of Plant Soil and Fertilizer Phosphorus Agronom, Academic
Press Inc., New York (1953).
2.
GILBERT, F .A., Mineral Nutrition of Plant and Animal Norma, Univ. Oklahoma, Oklahoma (1953).
3.
HERKLOTS, GAC., Vegetables in South East Asia, 1st Ed., George Allen and
Unwin Ltd., London, Printed in Hongkong by South China Morning Post
Ltd. (1972).
4.
HOFFER, G.N., and KRUNTZ, B.A., "Defficiency simpton of corn and small
grain", Hunger Sign in Crop (BEAR, Ed.). Amer, Soc. Agron., Washington
DC (I 984).
5.
PURSEGLOVE, J .W., Tropical Crops Dicotylledoneae
& Co. Ltd., London and Harlow (1959).
I, Longmans, Green
275
6.
RUSSEL, E.W., and RUSSEL, EJ., Soil Condition and Plant Growth, Longmans, William Clovc~ and Son~ Ltd., London (1973).
7.
SUGIYANTO, T., DARUSSALAM, M., dan SUSILAWATI, T., "Pengaruh pH
tanah terhadap eflsiensi penyerapan fosfor oleh tanaman kedelai (Glycine
max Me".;': Kolokium Teknologi Eleemen Bahan Bakar Nuklir, Teknologi Reaktor, Pusat Penelitian Teknik Nuklir, (1979).
8.
SUGIY ANTO, T., DARUSSALAM, M., dan UMAR, L., "Daya serap tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.j varietas MB-129 pada berbagai fase
pertumbuhan terhadap radiofosfor 2p", Kongres Nasional Biologi ke VI,
Surabaya (1983).
9.
276
WARSA, T., dan CUCU, S.A. Teknik Perancangan Percobaan
Analisis), Bandung (1981).
(Rancangan
DISKUSI
HOEDAYA:
1.
Mohon informasi lebih lanjut mengenai volume kapsul, jarak kapsul ditanamkan dari tanaman, dan berapa lama larutan dalam kapsul habis keluar/masuk ke
dalam tanah.
2.
Bagaimana kemungkinannya
di lapangan.
menandai tanaman umur kurang dari I minggu
T. SUGIY ANTO :
1.
2.
Volume kapsul 2 ml, 32p yang diisikan I mi. Jarak tanam kapsul 5 em dari
tanaman dan diletakkan di tengah-tengah pot larutan setelah 2 - 3 jam sejak
pemberian akan larut.
Dapat dilakukan karena tanaman sejak tumbuh akan membutuhkan unsur hara.
MUGIONO
:
Apakah penyerapan fosfor oleh tanamanitu dipengaruhi oleh pH tanah? Seandainya
dipengaruhi oleh pH tanah,mengapa dalam penelitian ini pH tanah tidak dilibatkan?
T. SUGIY ANTO :
Penyerapan tentu akan dipengaruhi oleh pH tanah. Sebagaimana diketahui saya
telah meneoba penyerapan 32p oleh tanaman kedelai pad a pH 4, 6, dan 8, maka
pada pH 6 akan menyerap paling tinggi.
Pada penelitian in pH tanah adalah 7, tidak mempengaruhi penyerapan 3 2p.
ZUHDl S.W.:
1.
2.
Apakah kegunaan praktek dari penelitian yang dilakukan tersebut.
Kesulitan-kesulitan apa yang didapatkan dalam meneari tanaman sebelum
dieaeah, terutama pada akarnya.
T. SUGIY ANTO :
1.
2.
Untuk membantu serta memberikan informasi pemberian pupuk atau unsur
hara lainnya sebelum dilakukan di lapangan.
Saya harus bersabar untuk menunggu peneucian akar dengan air melalui air
mengalir sampai saya yakin berkurangnya kontaminasi pada akar.
C.J. SOEGlARTO
:
Apakah akumulasi P dalam akar yang tinggi karena kebutuhan?
Bagaimana kalau pemberian P lewat daun.
277
T. SUGIY ANTO :
Akumulasi P dalam akar yan6 tinggi tidak hanya kebutuhan
saja, tetapi sesuai
dengan fungsi akar sebagai organ penyerap unsur hara untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Pemberian P lewat daun maka unsur P tersebut akan disebarkan pula
ke organ tanaman lainnya termasuk akar.
278
Download