IDENTIFIKASI PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA YANG MENIKAH

advertisement
IDENTIFIKASI PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA YANG MENIKAH AKIBAT
HAMIL DI LUAR NIKAH DI KECAMATAN JETIS
ARTIKEL JURNAL
Oleh
Min Juli Kusuma Wati
NIM 10104244015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER 2014
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 1
IDENTIFIKASI PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA YANG MENIKAH
AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH DI KECAMATAN JETIS,
KABUPATEN BANTUL
THE IDENTIFICATION OF SOCIAL ADJUSMENT ON TEENAGER WHO
MARRIAGE BY ACCIDENT IN JETIS DISTRICT, BANTUL REGENCY
Oleh: Min Juli Kusuma Wati, Bimbingan dan Konseling, Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyesuaian sosial remaja yang menikah
akibat hamil di luar nikah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode studi kasus. Teknik penentuan subjek dilakukan dengan teknik purposive. Subjek
penelitian ini adalah RB, DP, dan SN. Setting penelitian dilakukan di dalam rumah subjek. Metode
pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti
sendiri, dibantu pedoman wawancara dan observasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi sumber. Teknis analisis data menggunakan interaktif model. Hasil penelitian
menunjukkan latar belakang subjek melakukan hubungan seksual di luar nikah karena melakukan
aktifitas yang merangsang hawa napsu, terpengaruh video/gambar porno, lemahnya iman, dan ada
kesempatan untuk melakukan hubungan seksual. Dampak psikologis berupa perasaan malu, rendah
diri, takut, panik, bersalah, dan berdosa, serta perasaan menyesal. Dampak sosial berupa,
penerimaan tetangga, sikap biasa, dan ada gunjingan. Penampilan dan cara bicara subjek sopan,
tapi ada salah satu subjek yang kurang sopan. Subjek RB dan SN dapat menyesuaikan diri dengan
baik, sedangkan DP memiliki masalah dalam menyesuaikan diri. Ketiga subjek merasa puas pada
dirinya sendiri.Kata kunci: penyesuaian sosial, remaja, hamil di luar nikah
Abstract
This research aims to identify social adjusment on teenager who marriage by accident. This
research uses qualitative approachment and case study method. Purposive technique is used to
determine the subject.The subject of this research are RB, DP, and SN. This research is done in
subject house. The method in collecting the data are interview and observation.The instrument of
this research is the writer together with inteview and observation help. Data validity is examined
using source triangulation technique, the data are analyzed using interactive model. The result of
this research shows that the reason of the subject doing sexual intercourse before marriage are
doing activities that stimulate their carnal desire,being influenced by video/ pornography pictures,
low of belief, and a change to do sexual intercourse. The psichological impacts are sense of
embarrased, underestimated, affraidness, panic, and sorry. Social impacts are neighbor
acceptance, netral attitude, and gossiping. The appearance and the way the subject talk is polite,
but there is one subject who is not really polite, Subject RB and SN are able to adjust their selves
very well, while DP has problem to adjust herself. All the three subject feel satisfied with
theirselves.
Key words: social adjusment, teenager, marriage by accident
dalam sikap terhadap kegiatan seksual.
PENDAHULUAN
Menurut Atkinson (1993: 138),
Pandangan
mengenai
hubungan
seks
sebelum
kawin,
homoseksualitas,
dalam masa 20 tahun terakhir ini telah
hubungan seks di luar perkawinan, serta
disaksikan perubahan yang sangat besar
perilaku seks tertentu mungkin sekarang
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
lebih terbuka dan bebas dibandingkan
moral kehamilan diluar nikah dipandang
dengan pandangan masa lalu.
sebagai perbuatan yang kurang terpuji
Para remaja mendapat tontonan
dan dicela, karena dianggap tidak sesuai
seks yang merangsang dalam majalah,
dengan nilai-nilai dan norma yang ada di
televisi,
Indonesia (Anastasia Handayani, 2011).
dan
batasannya.
kemudian
bioskop,
Sebagai
hari,
tanpa
ada
akibatnya
mereka
di
mengalami
Penelitian
memberikan
ini
diharapkan
gambaran
dapat
kepada
bentuk-bentuk kecemasan dan depresi
masyarakat khususnya para remaja di
psikis, disertai penyesalan diri yang
Kabupaten Bantul mengenai pernikahan
sangat mendalam, sebab merasa dukana
akibat hamil di luar nikah. Melalui
(onkuis) dan “tercemar dirinya” (Kartini
penelitian
Kartono, 2006: 83).
memberikan penanganan permasalahan
Sudibyo
mengatakan
ini
diharapkan
dapat
bahwa
yang ditimbulkan dari adanya dampak
perilaku seks aktif remaja bisa membuat
sosial negatif pada remaja yang menikah
mereka
akibat hamil di luar nikah. Adanya
hamil
dan
menghamili,
melahirkan, hingga melakukan pelecehan
gambaran
dan kekerasan seksual. Namun, remaja
penyesuaian sosial pada remaja yang
tidak dibentengi dengan ilmu kesehatan
menikah akibat hamil di luar nikah,
reproduksi dan seksualitas yang memadai
diharapkan dapat membantu remaja yang
karena dianggap tabu dan mendorong
bermasalah dengan lingkungan sosial
seks bebas. Secara teoritis, remaja yang
mampu menyesuaikan dirinya kembali
punya pengetahuan kesehatan reproduksi
dengan lingkungan sosialnya.
dan
seksualitas
mengontrol
akan
aktivitas
lebih
mampu
seksnya
(Asep
Candra, 2013).
yang
identifikasi
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Kehamilan di luar nikah memuat
persoalan
mengenai
sangat
dan
penelitian ini adalah penelitian kualitatif
kompleks bagi masyarakat kita terutama
yang secara spesifik lebih diarahkan pada
bagi mereka yang terlibat langsung di
penggunaan metode studi kasus. Menurut
dalamnya. Peristiwa ini berkaitan dengan
Lincoln dan Guba (Sayekti Pujosuwarno,
rangkaian proses perkembangan hidup
1992: 34), case study/ studi kasus, yaitu
seseorang
proses
penelitian yang mendalam dan mendetail
peralihan peran yakni menjadi seorang
tentang segala sesuatu yang berhubungan
ibu bagi anak yang dilahirkan. Secara
dengan subek penelitian.
terutama
rumit
Pendekatan yang digunakan dalam
dalam
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 3
membandingkan data yang diperoleh dari
Tahapan Penelitian
Supaya penelitian dapat berjalan
hasil wawancara, hasil observasi dan
lancar dan sistematis, peneliti membagi
informan lain-lain (keluarga, sahabat dan
tahapan penelitian menjadi tahap pra
tetangga sekitar).
lapangan,
Teknik Analisis Data
tahap
pekerjaan
lapangan,
tahap analisis data, dan tahap evaluasi
Teknik
analisis
data
yang
dan pelaporan.
digunakan dalam penelitian ini mengacu
Subjek Penelitian
pada konsep analisis menurut Miles &
ini
Penentuan subjek dalam penelitian
Huberman (Sugiyono, 2014: 249) yaitu
menggunakan
dengan Interactive model.
teknik
purposive
(sampel bertujuan) dengan ciri-cirinya (1)
perempuan yang menikah akibat hamil di
HASIL
luar nikah, (2) termasuk dalam usia
PEMBAHASAN
remaja, yaitu 12-22 tahun, (3) berdomisili
Hasil Penelitian
di Kabupaten Bantul (4) usia pernikahan
Dalam
PENELITIAN
penelitian
DAN
ini
peneliti
maksimal 3 bulan, dan (5) masih dalam
mendapatkan tiga subjek penelitian yang
keadaan hamil.
sesuai dengan tujuan penelitian.
Setting Penelitian
Setting
Tabel 1. Profil subjek remaja yang
Kecamatan
penelitian
Jetis,
dilakukan
Kabupaten
di
Bantul.
menikah akibat hamil di luar nikah
No
Penelitian berlangsung dari bulan Juni
1
2014 sampai bulan September 2014.
2
3
4
Metode Pengumpulan Data
Metode
menggunakan
pengumpulan
metode
data
wawancara
5
Keterangan
Nama
Jenis
Kelamin
Usia
Agama
Pekerjaan/
Pendidikan
terakhir
6
Alamat
mendalam dan observasi.
7
Instrumen Penelitian
8
Status
Usia
pernikahan
Usia
kandungan
Instrumen
dalam
penelitian
ini
adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman
wawancara
dan
pedoman
9
Subjek 3
SN
(inisial)
Perempuan
Perempuan
Perempuan
19 tahun
Islam
20 Tahun
Islam
17 tahun
Islam
Pelajar
Karyawan
Swasta
Pelajar
Kec. Jetis,
Kab.
Bantul
Menikah
Kec. Jetis,
Kab.
Bantul
Menikah
Kec. Jetis,
Kab.
Bantul
Menikah
2 Bulan
2 Bulan
3 bulan
± 5 Bulan
± 4 bulan
± 6 bulan
di dapatkan hasil penelitian sebagai
berikut:
Uji Keabsahan Data
1. Latar
teknik triangulasi sumber, yaitu dengan
Subjek 2
DP
(inisial)
Dari hasil wawancara dan observasi
observasi.
Uji keabsahan data menggunakan
Subjek 1
RB
(inisial)
Belakang
Terjadinya
Kehamilan di Luar Nikah pada
Remaja
yang
Menikah
Hamil di Luar Nikah
Akibat
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
pendidikan agama yang baik pada
a. Subjek RB
Latar
belakang
kehamilan
di
pacaran di tempat yang sepi yaitu di
dialami RB adalah, pertama karena
rumah SA dan melakukan hal-hal
orang
seperti
sehingga
yang
nikah
DP. Alasan ketiga adalah DP sering
yang
tua
luar
terjadinya
sibuk
kurang
bekerja
memperhatikan
ciuman,
pelukan,
saling
meraba dan merangsang pasangan
pergaulan RB. Alasan kedua adalah
saat
kurangnya
kemampuan
keempat, DP dan SA terpengaruh
mengendalikan hawa napsu karena
teman-teman mereka yang sudah
pemahaman agama yang lemah.
sering
Alasan
adanya
seksual saat pacaran, dan sering
untuk
menonton video dan gambar porno.
ketiga
adalah
kesempatan
bagi
RB
melakukan
hubungan
seksual.
Alasan keempat saat pacaran sering
melakukan
aktifitas
saling
sedang
pacaran.
melakukan
Alasan
hubungan
c. Subjek SN
Latar
belakang
kehamilan
di
luar
terjadinya
nikah
yang
merangsang hawa napsu, seperti
dialami SN adalah, pertama adalah
berciuman, berpelukan, dan saling
usia SN yang masih 17 tahun,
meraba
sensitif
emosinya masih labil dan mudah
pasangannya. Alasan kelima adalah
terpengaruh. Alasan yang kedua
adanya rasa saling membutuhkan
adalah
antara RB dan pacarnya yang tidak
pergaulan
bebas
ingin berpisah sehingga RB dan
kakaknya,
dan
pacaranya
melakukan
pergaulan bebas dengan teman-
hubungan seksual sebagai alasan
teman sekolahnya. Alasan ketiga
agar bisa menikah.
adalah saat pacaran SN sering
daerah
nekat
kehamilan
terbiasa
dengan
dari
kakak-
terpengaruh
pacaran di tempat yang sepi, dan
b. Subjek DP
Latar
SN
belakang
yang
dialami DP adalah pergaulan DP
meraba, pelukan, petting, sampai
agak dibebaskan oleh orang tuanya.
hubungan seksual (ML). Alasan
Alasan yang kedua, kedua orang
keempat
adalah
tua DP sibuk bekerja sehingga
pengawasan
dan
kurang memperhatikan pergaulan
orang
kurang
nikah
hal-hal
merangsang seperti ciuman, saling
dan
luar
melakukan
yang
DP,
di
terjadinya
memberi
tua,
kurangnya
perhatian
serta
dari
lemahnya
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 5
pemahaman agama yang dimiliki
selektif
SN.
bersosialisasi, jarang keluar rumah,
2. Dampak Psikologis dan Sosial bagi
Remaja yang Hamil di luar Nikah
a. Subjek RB
dan
memilih
merasa
teman
pergaulannya
tidak
sebebas dulu.
c. Subjek SN
Dampak
psikologis
Dampak
berupa
psikologis
perasaan kaget, takut, khawatir,
perasaan
malu dengan orang tua, merasa
bingung, malu dengan teman-teman
bersalah
dan
dan
merasa
berdosa.
kaget,
berupa
tetangga,
panik,
merasa
takut,
bersalah
Setelah menikah RB merasa lega
karena mengecewakan orang tua,
dan bahagia. Respon tetangga tetap
merasa
baik dan bisa menerima dirinya
Dampak
dalam
merasa
nyaman dengan suasana rumah,
kepercayaan dirinya bangkit, dan
orang tua SN jadi tidak perhatian
bersemangat
pada
pergaulan.
RB
untuk
memperbaiki
berdosa
dan
sosial,
SN,
menyesal.
merasa
tetangga
tidak
menanggapi
diri. Dampak sosial berupa, ada
kehamilan
rasa canggung saat bertemu dengan
bersikap biasa saja dalam bergaul
kakak pertamanya, umumnya para
dengan SN, sehingga SN merasa
tetangga bisa menerima dan tetap
percaya diri dan tidak ada masalah
bersikap baik terhadap RB sehingga
untuk
bersosialisasi
RB tidak merasa kesulitan dalam
tetangga
dan
bersosialisasi dengan tetangga.
memperbaiki diri.
3. Penyesuaian
b. Subjek DP
Dampak
psikologis
berupa
perasaan kaget dan panik, tidak
merasa
tetangga,
SN biasa
terlalu
malu
dengan
tidak
merasa
terlalu
saja,
dan
dengan
semangat
untuk
remaja
yang
diri
menikah akibat hamil di luar nikah
a. Subjek RB
Penampilan sudah memenuhi
kriteria
kelompoknya,
dengan
berdosa, merasa bersalah karena
penampilan yang sopan dan sikap
mengecewakan orang tua, merasa
yang
sudah
terhadap berbagai kelompok; RB
dewasa
dan
siap
untuk
baik.
Penyesuaian
diri
menikah. Dampak sosial berupa,
lebih
merasa tidak nyaman bersosialisasi
mengerjakan
dengan tetangga, hubungan dengan
lebih sering berkumpul dengan ibu-
budhenya jadi tidak baik, lebih
ibu, RB merasa canggung dengan
sering
di
rumah
pekerjaan
dan
rumah,
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
sikap kakak pertama RB yang cuek,
tidak suka dengannya dan memilih
tetapi mereka tetap bersikap baik
orang
dan tidak membenci kakak pertama
kepadanya sebagai teman bergaul.
RB, RB ingin memperbaiki diri
Sikap sosial; DP tetap bersosialisasi
dengan
tetapi lebih selektif dalam memilih
rajin
beribadah.
Sikap
lain
yang
tidak
sosial, RB lebih perhatian pada
teman
saudara-saudaranya, RB berusaha
menanggapi tetangga yang tidak
menjaga
hubungan
antara
suka padanya karena tidak mau
dirinya
dan
sekitar
menambah
baik
tetangga
bergaul,
DP
sinis
buruk
enggan
suasana,
DP
rumahnya, memperbaiki nama baik
jarang berkumpul dengan ibu-ibu
keluarganya dengan bersikap baik,
karena tidak suka menggosipkan
sopan, dan bersosialisasi yang baik
orang lain, DP jarang keluar rumah
dengan tetangga. Kepuasan pribadi;
karena malas menanggapi ibu-ibu
RB merasa bahagia dengan sikap
yang tidak suka padanya. Kepuasan
positif
pribadi; DP merasa cukup puas
baik
maupun
dari
dari
keluarganya
tetangga
atas
pada dirinya sendiri yang bisa
penerimaan terhadap dirinya dan
menghadapi
merasa bahagia karena sudah resmi
mengontrol
menikah. Suami RB sudah bekerja
menghadapi
dan penghasilannya cukup untuk
beberapa tetangganya.
RB dan TS sehingga tidak ada
masalah ekonomi yang berarti.
dan
emosinya
sikap
dalam
budhe
dan
c. Subjek SN
Penampilan nyata terlihat SN
masih sering terlihat menggunakan
b. Subjek DP
Penampilan nyata dan sikap
DP
masalah
sudah
memenuhi
kelomponknya,
kriteria
yaitu
pakaian yang terbuka, rambutnya
masih
disemir.
berwarna
merah
karena
juga
masih
Tetangga
berpenampilan sopan dan bicara
menilai SN dengan pandangan yang
dengan
kurang
kata-kata
yang
baik.
baik,
tetapi
masyarakat
Penyesuaian diri terhadap berbagai
bersikap biasa saja, tidak terlalu
kelompok;
untuk
menghiraukan SN. Penyesuaian diri
pada
terhadap berbagai kelompok; SN
bersikap
DP
cuek
memilih
dan
acuh
tetangga dan budhenya yang tidak
merasa
suka padanya,
tetangga tapi SN tidak menutup diri
DP
menghindari
berkumpul dengan tetangga yang
malu
dengan
tetangga-
untuk bergaul dengan tetangga
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 7
seperti biasa, SN memperbaiki diri
seperti pacaran di tempat sepi yang
dalam lingkungan yang lebih baik
jauh dari pengawasan orang tua. Pada
bersama teman-teman di desanya
subjek
yang pergaulannya lebih baik dari
adanya masalah pribadi yang membuat
teman-teman
RB
sekolahnya.
Sikap
RB
dan
disebabkan
pacarnya
pula
sengaja
oleh
ingin
sosial; SN tetap bersikap biasa jika
melakukan hubungan seksual agar RB
main ke rumah tetangga, bersikap
hamil. Sedangkan pada subjek SN dan
cuek
DP ada pengaruh dari teman-teman
dan
tidak
ambil
pusing
terhadap sikap orang tua yang
yang
sering
kecewa
seksual,
melakukan
dan
kurang
memperhatikannya.
Kepuasan
menonton video dan gambar porno.
pribadi; SN sendiri merasa cukup
Selain itu menurut Nina Surtiretna
senang
(1996: 214)
ada faktor di luar
menyadari kesalahannya dan ingin
individu,
terciptanya
berubah.
karena
dirinya
mampu
serta
hubungan
terpengaruh
yaitu
sering
sebuah
Kondisi
ekonomi
keadaan yang memungkinkan bahkan
karena
suaminya
mendorong perzinahan, seperti laki-
kurang bertanggung jawab tidak
laki dan perempuan berada di dalam
mau bekerja.
suatu rumah tanpa adanya orang lain.
bermasalah
Saat berduaan berada di tempat yang
Pembahasan
1. Latar
Belakang
Terjadinya
suasananya
sepi
dan
jauh
dari
Kehamilan di luar Nikah pada
pengawasaan, terjadi tindakan saling
Subjek
merangsang
Faktor
melakukan
penyebab
hubungan
subjek
seksual
dari
seperti
menyaksikan
gambar atau video porno, rangsangan
secara verbal seperti rayuan, dan
ketiga subjek, yaitu saat pacaran ada
rangsangan
rangsangan pornografi dari pasangan
ciuman, pelukan, saling meraba daerah
berupa
dapat
sensitif dan alat kelamin (genital
seksual
stimulator), petting, sampai akhirnya
ketidakmampuan
hubungan seksual yaitu berhubungan
tindakan
meningkatkan
seseorang,
kedua
yang
naspu
individu subjek dalam mengendalikan
secara
fisik
seperti
badan.
hawa napsunya dan kurang kuatnya
Kepolosan RB dimanfaatkan oleh
iman karena pemahaman agamanya
kekasihnya yang memberi rangsangan
rendah, ketiga adanya
pada RB berupa rayuan dan janji-janji
kesempatan
untuk melakukan hubungan seksual,
manis, selain itu tindakan TS yang
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
agresif saat pacaran, seperti mengajak
belia napsu seksual ketiga subjek
ciuman, pelukan, hingga berhubungan
cenderung
badan.
meluap-luap sehingga sangat mudah
Sedangkan
DP
mendapat
sedang
dalam
pengaruh rangsangan pornografi dari
untuk dirangsang.
pacarnya
teman-
emosi yang masih labil, hasrat seksual
temannya. DP dan SA penasaran dan
yang meluap, dan kurang kuatnya
ikut-ikutan
saling
iman membuat RB, DP, dan SN
berciuman, pelukan, petting, kemudian
mudah terjebak dalam suasana yang
nonton film porno, dan membaca
mendesak untuk melakukan hubungan
cerita-cerita porno, hingga hubungan
seksual sebagai pelampiasan hasrat
badan. Kemudian SN, yang usianya
seksual mereka.
masih sangat muda yaitu 17 tahun,
Faktor
dan
namun
pengaruh
mulai
dari
pergaulan
di
Dengan
masa
ketiga
kondisi
yang
sekitarnya
melatarbelakangi hamil di luar nikah
memberi pengaruh yang tidak baik.
pada ketiga subjek adalah tersedianya
Saat SMA, SN bergaul dengan anak-
kesempatan
anak yang pergaulannya tidak baik,
hubungan seksual, hal ini disampaikan
yaitu
suka
oleh Sarlito W. S (1981: 101), misal
ngongkrong, merokok, miras, nonton
pada waktu orang tua tidak di rumah.
film
yang
RB, DP, dan SN saat pacaran sering
SN
pacaran di tempat-tempat sepi yang
anak-anak
porno,
mengarah
dan
ke
mengalami
yang
pacaran
seks
bebas.
kehamilan
berhubungan
dengan
jauh
dari
pengawasan
melakukan
orang lain
pacar
seperti, di rumah saat orang tua tidak
keduanya yang kini menjadi suami SN
ada di rumah, atau tempat wisata yang
yaitu DW.
sepi pengunjung dan biasa dijadikan
Faktor
badan
setelah
untuk
kedua
yang
merupakan
pendapat
Surtiretna
(1996:
dari
214),
masih
tempat untuk muda-mudi berpacaran.
Nina
2. Dampak Kehamilan di luar Nikah
yaitu
bagi Subjek
ketidakmampuan mengendalikan hawa
Pendapat tentang dampak yang
napsu dan kurang kuatnya iman. Latar
menyertai seseorang yang mengalami
belakang
agama
ketiga
subjek
hamil di luar nikah disampaikan oleh
memang
kurang,
karena
masing-
Prof Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG
masing dari subjek kurang mendapat
(Tari,
perhatian dari orang tua dan kurang
kesehatan reproduksi, seperti penyakit
pengawasan dari orang tua. Di usia
meluar seksual, antara lain sipilis,
2013),
yaitu:
(1)
Masalah
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 9
gonorhea,
herpes
kelamin,
menikah. Pekerjaan suami DP yaitu
condiloma, akuminata, HIV, dan pada
SA belum tetap dengan jumlah yang
akhirnya AIDS.
Meskipun saat ini,
minim, sedangkan DP yang kini hamil
pada ketiga subjek tidak ditemukan
sudah berhenti bekerja, dan orang tua
adanya dampak psikologis kesehatan
DP tidak lagi memberi uang saku pada
alat reproduksi tersebut, namun tetap
DP dalam jumlah yang banyak dan
perlu
rutin, SA dan DP juga malu jika harus
ada
kondisi
alat
perhatian
organ
khusus
reproduksi
pada
mereka,
meminta
pada
orang
tua
terus.
mengingat usia subjek masih sangat
Sedangkan SN yang suaminya sudah
muda untuk mengalami kehamilan. (2)
dewasa
Masalah psikologis pada kehamilan
kurang bertanggungjawab pada SN.
remaja. Remaja yang hamil di luar
Suaminya
nikah, menghadapi berbagai masalah
berpangku tangan ikut tinggal bersama
tekanan psikologi, yaitu ketakutan,
dengan keluarga SN yang keadaan
kecewa, menyesal, dan rendah diri.
ekonominya
Beberapa dampak psikologis di atas
sosial dengan masyarakat. Remaja
dialami oleh ketiga subjek penelitian.
yang hamil dan tidak menikah sering
Ketiganya mengalami perasaan yang
kali mendapat gunjingan dari tetangga.
sama
kejadian
Dalam penelitian ini, ketiga subjek
hamil di luar nikah, yaitu adanya rasa
yaitu RB, DP, dan SN adalah remaja
takut, bersalah, malu, rendah diri, dan
yang
menyesal dengan kejadian hamil di
kehamilan di luar nikah. Dengan
luar nikah yang mereka alami. (3)
adanya status pernikahan pada subjek,
Masalah sosial ekonomi. Subjek RB
masyarakat memberi pandangan lebih
tidak menemui masalah ekonomi yang
positif
berarti
menerima subjek.
setelah
mengalami
dalam
pernikahanya.
2
RB
bulan
justru
usia
merasa
ternyata
setelah
malas
minim.
menikah
pada
bekerja
(4)
setelah
subjek
menikah
dan
Masalah
mengalami
dan
dapat
Ada beberapa alasan masyarakat
kebutuhannya jauh lebih baik dari
bisa
sebelum
ini
hamil di luar nikah, antara lain
suaminya rajin bekerja dan memilki
pernikahan yang dilakukan sebagai
pengasilan
untuk
usaha menyamarkan aib kehamilan di
memenuhi kebutuhan mereka berdua.
luar nikah, kedua untuk memberikan
Berbeda dengan RB, DP dan SN
status yang jelas kepada calon anak
memiliki masalah ekonomi setelah
yang
dia
menikah,
yang
cukup
saat
menerima
sedang
pernikahan
dikandung,
akibat
ketiga
10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
mencegah terjadinya perbuatan zina
kesal, dan tidak nyaman dengan sikap
yang akan terus dilakukan bila tidak
beberapa tetangga tersebut, sehingga
segera dinikahkan, dan yang keempat
hubungan DP dan budhenya juga
sebagai usaha memperbaiki nama baik
dengan tetangga menjadi tidak baik.
subjek dan keluarga agar tidak terjadi
3. Penyesuaian Sosial Remaja yang
dampak yang lebih buruk jika subjek
tidak menikah.
Setelah
Hamil di luar Nikah
Hurlock
menikah,
RB
merasa
(1990:
mengemukakan
254)
aspek-aspek
dalam
mendapat respon yang cukup baik dari
penyesuaian sosial sebagai berikut:
tetangga-tetangganya. Respon positif
a. Penampilan Nyata
dan adanya sikap penerimaan dari
masyarakat
terhadap
pernikahannya
Dari
hasil
observasi
dan
wawancara, ketiga subjek memiliki
membuat RB merasa percaya diri
memiliki
untuk membuka diri dan bergaul
berpakaian yang sederhana. RB dan
dengan tetangga. RB juga merasa
DP berpakaian sopan dengan kaos
mendapat dukungan semangat untuk
dan
memperbaiki
dirinya.
merasa
pakaiannya agak terbuka dengan
hubungan
sosialnya
dengan
menggunakan tangtop. Gaya hidup
setelah
ketiga subjek juga termasuk gaya
masyarakat
tetap
RB
baik
kesamaan
celana,
yaitu
cara
sedangkan
SN
menikah. Hal ini hampir sama dengan
hidup
yang dirasakan SN. SN merasa tidak
bertiga tidak menggunakan jilbab,
ada masalah yang berarti dengan
rambut RB hitam panjang dan rapi,
masyarakat sekitarnya pasca dirinya
begitu juga dengan DP rambutnya
menikah akibat hamil di luar nikah,
hitam
karena sikap tetangga yang biasa saja
sedangkan SN rambutnya merah
padanya dan tidak mempermasalahkan
karena
status kehamilannya. Berbeda dengan
penampilan RB dan DP memenuhi
DP yang memiliki masalah dengan
harapan
masyarakat di sekitarnya. Budhe DP
penampilan SN yang dirasa kurang
yang
sesuai dengan kriteria kelompok.
tidak
menggunjingkan
suka
SA
dan
sederhana.
potongannya
disemir.
Secara
kelompok,
Mereka
rapi,
umum
hanya
ke
tetangga-
Perilaku ketiga subjek terhadap
membuat
beberapa
orang lain menunjukkan sikap yang
tetangga menjadi tidak suka pada SA
sopan. Dari cara berbicara ketiga
dan DP. Hal ini membuat DP kecewa,
subjek pada orang lain cukup
tetangga
yang
SA
pada
yang
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 11
santun. Saat wawancara, RB, DP
dan
SN
menggunakan
DP melakukan penyesuaian diri
bahasa
terhadap lingkungan sosial dengan
indonesia diselingi dengan bahasa
cara memilih pergaulan yang bisa
jawa
memberinya
ngoko,
mereka
rasa
nyaman,
yaitu
memperhatikan dengan baik lawan
berkumpul dengan ibu-ibu muda yang
bicaranya.
dengan
memiliki latar belakang masalah yang
orang yang lebih tua, yaitu orang
sama dengannya. DP memilih acuh
tuanya,
dalam
Saat
bicara
RB,
DP,
dan
SN
menyikapi
sikap
beberapa
menggunakan bahasa jawa ngoko.
tetangga dan budhenya yang sering
RB dan SN menunjukkan perilakau
menggunjing
keagamaan
(suaminya).
yang
baik.
Mereka
dirinya
Selain
SA
DP
juga
itu
tidak menunda waktu untuk shalat
memilih
saat
temannya main ke rumah agar dirinya
wawancara,
mereka
pun
untuk
dan
tidak
perbuatan
sekarang tidak lagi sebebas dulu.
dan
ingin
memperbaiki diri. Sedangkan DP
Sikap
tidak melaksanakan shalat pada
sekarang
waktunya saat wawancara.
kemandiriannya
b. Penyesuaian diri terhadap berbagai
DP
karena
teman-
mengakui jika dirinya sadar akan
dosanya
bosan
mengajak
kepada
adalah
pergaulannya
orang
DP
tuanya
menunjukkan
secara
ekonomi
dengan tidak lagi meminta uang saku
kepada orang tua untuk memenuhi
kelompok.
RB lebih rajin membantu orang
tua, dan lebih perhatian ada saudarasaudarnya.
RB
memperbaiki
juga
diri
berusaha
dengan
kebutuhannya.
SN
sendiri
melakukan
penyesuaian sosial dengan keluarga
dengan
cara
memperbaiki
mendekatkan diri kepada Allah. Selain
pergaulannya
itu, RB merasa perlu membuka diri
yang pergaulannya baik, dan SN
dan
berusaha
memperbaiki
sosialisasinya
dengan
memperbaiki
teman-teman
perilakunya
dengan masyarakat untuk membantu
supaya lebih baik dan tidak membuat
dirinya
orang
agar
tidak
stres
dalam
tuanya
Penyesuaian
perasaan jenuh, malu, tertekan, dan
lingkungan masyarakat adalah dengan
perasaan
akan
tetap bersosialisasi seperti biasa, tidak
bagi
menutup diri, dan tetap ceria. SN pun
berdampak
kandungannya.
yang
negatif
SN
lagi.
menghadapi perasaan-perasaan seperti
bersalah
sosial
kecewa
dengan
memilih pergaulan yang lebih baik
12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
dengan teman-teman di desanya. SN
menerima dirinya dengan baik dalam
ingin mendekatkan diri pada Allah
pergaulan. RB merasa puas dengan
dengan menjalankan shalat yang dulu
dirinya yang mampu bangkit dan
tidak dijalankannya.
menghadapi masalahnya dengan baik.
DP merasa senang dengan sikap
c. Sikap sosial
Subjek RB termasuk orang yang
orang tuanya yang mendukung dan
pendiam dan jarang bergaul dengan
bisa menerima pernikahannya dengan
tetangga. Dengan adanya kejadian
SA, namum DP kecewa dengan sikap
hamil di luar nikah yang dialami RB,
budhe dan beberapa tetangga. DP
justru RB menunjukkan sikap sosial
merasa cukup puas pada dirinya yang
yang
mampu mengontrol emosinya dalam
lebih
masyarakat.
bersikap
terbuka
Setelah
dengan
menikah,
membatasi
DP
pergaulannya
menghadapi
merasa
nyaman.
DP
budhe
dan
tetangganya yang tidak baik padanya.
dengan cara memilih pergaulan yang
membuatnya
sikap
SN merasa senang karena sikap
masyarakat
yang
bisa
menerima
tidak suka berkumpul dengan ibu-ibu
dirinya dalam pergaulan, dan tetap
karena
bersikap baik padanya. SN merasa
tidak
membicarakan
suka
orang
bergosip
lain.
DP
cukup puas terhadap dirinya yang bisa
mengontrol emosinya agar tidak ribut
menyadari
dengan tetangga dan menambah keruh
berubah menjadi lebih baik.
kesalahnnya
dan
mau
hubungannya dengan tetangga.
Setelah mengalami hamil di luar
nikah, sikap SN terhadap orang lain
tetap baik dan menyenangkan, dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dari
kini SN memilih untuk bergaul dengan
ketiga subjek
remaja
lingkungan teman-teman yang baik
akibat
di
yang
disimpulkan sebagai berikut:
bisa
memberinya
pengaruh
positif untuk memperbaiki dirnya.
d. Kepuasan Pribadi
Ketiga subjek memiliki kepuasan
hamil
1. Latar
luar
belakang
kehamilan
di
yang menikah
luar
nikah
dapat
terjadinya
nikah
pada
remaja yang menikah akibat hamil
diri masing-masing dalam menghadapi
di luar nikah
masalah yag dihadapi. RB senang
a. Pada subjek RB, karena kurang
dengan adanya respon positif dari
kasih sayang dan perhatian dari
masyarakat terhadap dirinya dan bisa
orang tua, saat pacaran melakukan
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 13
hal-hal
yang
merangsang
hawa
merangsang
hawa
napsu,
dan
napsu seperti kissing, dan meraba
pacaran di tempat-tempat yang sepi
daerah sensitif (genital stimulator),
dan tidak terpantau orang tua.
pacaran di tempat yang jauh dari
Merasa menikah lebih baik, untuk
pantauan
menghindari
orang
tua,
rendahnya
pemahaman agama yang dimiliki
perbuatan
zina
di
kemudian hari.
RB, dan adanya masalah yang
2. Dampak Kehamilan di luar nikah
membuat nekat ingin menikah. Ada
bagi remaja yang menikah akibat
unsur
hamil di luar nikah
kesengajaan
dalam
kehamilan yang terjadi pada subjek
a. Pada subjek RB, dampak psikologis
supaya segera bisa menikah dengan
berupa
pacarnya.
khawatir,
b. Pada subjek DP, karena pola asuh
orang
tua
yang
membebaskan
perasaan
malu,
kaget,
bersalah,
takut,
dan
berdosa karena telah melakukan
zina. Setelah menikah RB merasa
pergaulan DP, pemahaman agama
lega
yang kurang, terpengaruh dengan
dirinya bangkit dan bersemangat
sikap
yang sering
untuk memperbaiki diri. Dampak
berhubungan seksual saat pacaran,
sosial berupa, ada rasa canggung
saat pacaran sering melakukan hal-
saat
hal yang saling merangsang hawa
pertamanya,
napsu, pacaran di tempat sepi dan
tetangga bisa menerima dan tetap
tidak terpantau orang tua, dan
bersikap baik terhadap RB.
sering
teman-teman
film
bahagia,
bertemu
kepercayaan
dengan
kakak
umumnya
para
porno.
b. Pada subjek DP, dampak psikologis
Merasa sudah dewasa dan siap
berupa perasaan kaget dan panik,
untuk menikah.
tidak merasa terlalu malu dengan
c. Pada
menonton
dan
subjek
terpengaruh
kurang
SN,
lingkungaan
baik
terpengaruh
di
rendahnya
sekolah
miras,
yang
keluarga,
pergaulan
teman-teman di
nongkrong,
karena
dan
pemahaman
tetangga,
tidak
merasa
terlalu
berdosa, merasa bersalah, merasa
sudah
dewasa
dan
siap
untuk
bebas
menikah. Dampak sosial berupa,
seperti
merasa tidak nyaman bersosialisasi
rokok,
dengan tetangga, hubungan dengan
agaman,
budhenya jadi tidak baik, lebih
sering menonton film porno, saat
selektif
pacaran melakukan aktifitas yang
bersosialisasi, jarang keluar rumah,
memilih
teman
14 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
dan
merasa
pergaulannya
tidak
yang bisa bangkit dari masalah dan
sebebas dulu.
ingin memperbaiki diri.
c. Pada subjek SN, dampak psikologis
b. Pada subjek DP, penampilan nyata
berupa perasaan kaget, panik, takut,
dan sikap DP sudah memenuhi
bingung, malu, merasa bersalah,
kriteria kelompoknya. Penyesuaian
merasa
diri terhadap berbagai kelompok;
berdosa
Dampak
dan
sosial,
menyesal.
merasa
tidak
DP memilih untuk bersikap cuek
nyaman dengan suasana rumah,
dan
orang tua kecewa dan menjadi
budhenya yang tidak suka padanya.
kurang perhatian pada SN, tidak
Sikap sosial; DP tetap bersosialisasi
ada masalah dalam bersosialisasi
tetapi lebih selektif dalam memilih
karena
menanggapi
teman bergaul, enggan menanggapi
kehamilan SN biasa saja, dan
tetangga yang tidak suka padanya,
bersikap biasa saja.
jarang berkumpul dengan ibu-ibu
tetangga
3. Penyesuaian
diri
remaja
acuh
pada
tetangga
dan
karena tidak suka menggosipkan
yang
menikah akibat hamil di luar nikah
orang lain, lebih sering mengajak
a. Pada subjek RB, penampilan sudah
temannya untuk main ke rumah.
memenuhi kriteria kelompoknya.
Kepuasan
Penyesuaian diri terhadap berbagai
cukup puas pada dirinya sendiri
kelompok; RB lebih sering di
yang bisa menghadapi masalah dan
rumah dan mengerjakan pekerjaan
mengontrol
rumah,
menghadapi
lebih
sering
berkumpul
DP
merasa
emosinya
sikap
budhe
dalam
dan
beberapa tetangganya.
dengan ibu-ibu, RB dan TS tetap
bersikap baik dan tidak membenci
pribadi;
c.
Pada subjek SN,
penampilan
kakak pertamanya, lebih perhatian
nyata terlihat SN masih belum
pada saudara-saudaranya, berusaha
sesuai dengan kelompok teman-
menjaga
hubungan
antara
teman di desanya. Penyesuaian diri
dirinya
dan
sekitar
terhadap berbagai kelompok; SN
rumahnya. Kepuasan pribadi; RB
tidak menutup diri untuk bergaul
merasa
bahagia
dengan tetangga seperti biasa, SN
positif
baik
maupun
dari
baik
tetangga
dengan
dari
sikap
keluarganya
tetangga
merasa
perlu
memperbaiki
diri
atas
dengan lingkungan yang lebih baik
penerimaan terhadap dirinya, RB
bersama teman-teman di desanya.
cukup puas pada dirinya sendiri
Sikap sosial; SN tetap bersikap
Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 15
biasa jika main ke rumah tetangga,
perjalanan hidupnya ke depan. Orang
SN lebih bersikap cuek dan tidak
tua juga perlu memberi pendampingan
ambil pusing terhadap sikap orang
pada anak, agar anak dapat menyadari
tua
kesalahnnya,
yang
kecewa
dan
memperhatikannya.
kurang
Kepuasan
kesalahannya dan ingin berubah.
mampu
menyelesaikan persoalannya dengan
pribadi; SN merasa cukup senang
karena dirinya mampu menyadari
dan
jalan keluar yang lebih baik.
3.
Bagi Masyarakat
Untuk upaya pemulihan, jika ada
warga di sekitarnya yang berstatus
Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian
mengalami
hamil
di
luar
nikah,
ini dapat diberikan saran sebagai berikut:
hendaknya tidak mengucilkan, dan
1. Bagi Remaja Wanita
membenci orang tersebut. Masyarakat
Sedangkan untuk remaja yang
hendaknya membantu mereka dalam
telah mengalami hamil di luar nikah,
menyesuaikan diri dengan lingkungan
perlu
sosialnya, misalnya dengan bersikap
memperhatikan
perasaan
negatif.
perasaan-
Untuk
dapat
menerima kembali mereka dengan
menerima dan menghadapi perasaan-
status
perasaan negatif dalam diri, sebaiknya
bersikap
lebih membuka diri dalam pergaulan,
mengungkit kesalahan yang dilakukan,
supaya
memberi dukungan secara moril untuk
dapat
terbantu
memulihkan
dalam
perasaan-perasaan
barunya
biasa
menyadari
dalam
saja
pergaulan,
dengan
kesalahan
diri,
dan
tidak
dan
negatif. Dengan membuka diri, dan
memperbaiki
mengajak
ikut dalam kegiatan sosial juga dapat
mengikuti kegiatan yang ada di desa,
membantu mengembangkan diri ke
sehingga mereka merasa diterima dan
arah yang lebih baik.
didukung untuk kembali dan menjadi
berguna bagi kelompok sosialnya.
2. Bagi Orang Tua (Ayah dan Ibu)
Sedangkan untuk orang tua yang
anaknya mengalami kehamilan di luar
DAFTAR PUSTAKA
nikah, hendaknya menjadi pelindung
Anastasia Handayani. (2001). Dampak
Psikologis Perempuan Hamil
Di
luar
Nikah.
Skripsi.
Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas
Katolik
Soegijapranata.
utama bagi anak yang memahami dan
menerima
sehingga
persoalan
anak
lebih
anaknya,
siap
dalam
menghadapi dampak psikologis dan
sosial
yang
akan
mengiringi
16 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015
Asep Candra. (2013). Jumlah Remaja
yang Melahirkan Melonjak.
Tersedia
dalam
http://edukasi.kompas.com/rea
d/2013/01/09/07110423/Jumla
h.Remaja.Melahirkan.Melonja
k. Diakses pada tanggal 5
Maret 2014.
Atkinson, R. L, dkk. (1993). Pengantar
Psikologi
(terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Hurlock, Elizabeth B. (1997). Psikologi
Perkembangan
Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang kehidupan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kartini
Kartono. (2006). Psikologi
Wanita I: Mengenal Gadis
Remaja & Wanita
Dewasa.
Bandung: Mandar Maju.
Nina Surtiretna. (1996). Bimbingan Seks
Pandangan Islam dan Medis.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
Sarlito. W. S. (1981). Seksualitas dan
Fertilitas Remaja. Jakarta: CV.
Rajawali.
Sayekti Pujosuwarno. (1992). Petunjuk
Praktis
Pelaksanaan
Konseling.
Yogyakarta:
Menara Mas offset.
Sugiyono.
Tari.
(2014). Metode Penelitian
Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
(2013). Dampak Kehamilan
Pranikah
pada
Remaja.
Tersedia
dalam
http://kesehatan.kompasiana.co
m/medis/2010/05/22/dampakkehamilan-pra-nikah-padaremaja-147118.html. Diakses
pada tanggal 23 Mei 2014.
Download