PERANAN ALAT MUSIK KULCAPI DALAM SENI

advertisement
PERANAN ALAT MUSIK KULCAPI DALAM SENI PERTUNJUKAN
TARI SIJEGIREN DI SANGGAR SENI SIRULO MEDAN
Anna Maria Sinaga
Abstrak
Sanggar seni Sirulo terbentuk berawal dari pemikiran Bapak Juara
Ginting, sebagai sarana untuk melestarikan kesenian daerah Karo.
Pada tahun 2009 berdirilah sanggar seni Sirulo yang awalnya nama
sanggar ini adalah sanggar Najati karena polemik organisasi pada
tahun 2010 sanggar Najati diganti menjadi sanggar seni Sirulo. Pada
setiap pertunjukan, sanggar seni Sirulo selalu melakukan seni
pertunjukan secara live. Secara umum penelitian ini menunjukan
bahwa alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari Sijegiren
adalah alat musik yang paling utama karena kulcapi sebagai
pembawa melodi pada seni pertunjukan tari Sijegiren jika kulcapi
tidak ada maka seni pertunjukan tari Sijegiren tidak akan sempurna.
Kata kunci: Sanggar Seni Sirulo, alat musik kulcapi, tari Sijagiren
BAB I: Pendahuluan
Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang
mewarnai kehidupan sehari-hari manusia. Musik tak sekedar memberikan
hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan
spirit hidup untuk memaknai kehidupan. Salah satu bentuk realisasi musik adalah
dalam pelaksanaan adat istiadat atau ritual pada suatu kebudayaan.
Sanggar
Seni
Sirulo
adalah
salah
satu
sanggar
yang
berada
mengkhususkan tentang kebudayaan Karo. Sanggar seni Sirulo berperan dalam
melestarikan budaya dan mengembangkan seni. Kegiatan yang ada dalam sanggar
seni Sirulo berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi proses dari
pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian
besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasiltas dalam
sanggar).
Salah satu seni pertunjukan yang dilaksanakan oleh Sanggar Seni Sirulo
adalah seni pertunjukan Tari Sijegiren. Pengertian dari Sijegiren adalah lomba
merasa dirinya yang paling cantik atau yang paling hebat. Pertunjukan tari
Sijegiren ini diangkat dari upacara ritual Erpangir Ku Lau yang merupakan salah
satu pembersihan diri yang di dalam ritualnya terdapat aktivitas berkemas atau
mandi bunga ke sungai dengan bantuan dukun ( Erpangir Ku Lau). Dari upacara
ritual Erpangir Ku Lau inilah Sanggar Seni Sirulo mengangkat kembali kegiatan
ritual tersebut menjadi sebuah seni pertunjukan, yaitu seni pertunjukan tari
Sijagiren dalam bentuk hiburan.
Alat musik yang paling utama dalam seni pertunjukan Tari Sijegiren
adalah alat musik kulcapi. Kulcapi berfungsi sebagai alat musik pengiring, tanpa
adanya alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari sijegiren maka seni
pertunjukan Tari Sijegiren tersebut tidak akan terlaksana dengan baik karena alat
musik kulcapi sebagai pembawa melodi bagi para penari dalam seni pertunjukan
Tari Sijegiren.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
juduul: “Peranan Alat Musik Kulcapi Dalam Seni Pertunjukan Tari Sijegiren
di Sanggar Seni Sirulo Medan”.
A. Landasan Teoretis
1. Pengertian Peranan
Peranan dapat diartikan sebagai suatu yang jadi bagian atau yang
memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa.
Pengertian peranan menurut Ali (1985: 304) bahwa “The role is something that a
part or the head of which is mainly in the occurrence of a case”, ” Peranan adalah
sesuatu yang menjadi bagian atau yang menjadi pimpinan yang terutama dalam
terjadinya suatu hal”.
2. Pengertian Alat Musik
Alat musik merupakan instrumen atau suatu alat yang menghasilkan bunyi
khususnya bunyi-bunyi musik. Hal ini sejalan dengan pendapat Corazon
(2007:16) mengatakan bahwa :
“Castanets ( music instrument), representing mechanism yielding voice
and have been used to various target. At epoch first castanets also used as
attendant in dance. In civilization later music instrument used for the
entertainment amusement of. Yang artinya alat musik (music instrument),
merupakan mekanisme yang menghasilkan suara dan telah digunakan untuk
berbagai tujuan.
3. Pengertian Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional adalah alat musik yang dibuat dari bahan-bahan
alami dan berfungsi sebagai musik latar dalam suatu perayaan tertentu. Alat musik
tradisional juga dapat menentukan ciri khas dan tradisi suatu suku serta dapat
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
4. Pengertian Kulcapi
Kulcapi adalah alat musik petik berbentuk lute yang terdiri dari dua buah
senar (two-strenged fretted-necked lute). Kulcapi merupakan salah satu bagian
dari jenis musik ensambel karo yaitu musik “Gendang Telu Sedalanen”. Dahulu
kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah diganti
senar metal. Enggoh, yaitu jembatan tempat penahan senar terbuat dari kayu yang
dilekatkan (dilem) secara permanen pada bagian depan kotak suara (langkup).
Langkup kulcapi tidak terdapat pada bagian depan lubang resonator, namun
lobang resonator (disebut babah) justru terdapat pada bagian belakang kulcapi.
5. Musik Pengiring
Pengertian musik pengiring adalah susunan nada atau suara yang dibentuk
dengan menggunakan alat-alat musik sehingga menghasilkan irama, lagu,
harmoni, dan digunakan sebagai musik pengiring bagi instrumen maupun bagi
tarian. Musik pengiring berperan dalam mengatur bentuk dan tempo serta gerak
dalam tarian yang akan dibawakan.
6. Pengertian Seni Pertunjukan
Apabila dicermati dengan seksama, ternyata seni pertunjukan memiliki arti
dan fungsi
yang sangat sangat kompleks dalam kehidupan manusia. Dalam
kaitan ini Caturwati (2007:81-82) berpendapat :
“Pertunjukan dapat dilihat dan dinikmati baik sipelaku maupun yang
melihatnya. Apabila kata pertunjukan ditambah kata seni didepannya, maka akan
mengandung pengertian tontonan yang bernilai seni seperti tari, musik dan drama
yang disajikan sebagai pertunjukan didepan penonton”.
7. Pengertian Tari
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk
gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Hal ini sesuai dengan pendapat
Suryodiningrat yang menyatakan bahwa “Tari merupakan gerak dari seluruh
anggota tubuh yang selaras dengan irama musik yang diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud tertentu. Irama musik berfungsi sebagai pengiring tari dan
mengatur gerakan penari.
8. Pengertian Sanggar
Sanggar bisa dibilang salah satu lembaga pendidikan yang masuk dalam
kategori sekolah nonformal atau pendidikan luar sekolah. Sanggar adalah tempat /
wadah dimana berkumpul atau bertemu untuk bertukar pikiran ( pembatasan,
pengolahan, dan sebagainya ). Sanggar Seni merupakan tempat atau wadah
dimana seniman-seniman mengolah seni guna suatu pertunjukan.
B. Metodologi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian “Peranan Alat Musik Kulcapi dalam Seni
Pertunjukan Tari Sijegiren di Sanggar Sirilo Medan ”, maka penelitian ini
mengambil lokasi penelitian di Jalan Tanjung Sari Pasar II Medan. Waktu
penelitian dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012 - Agustus
2012
Populasi dalam penelitian ini bersifat terbatas. Dikarenakan hal tersebut,
maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah, seluruh pemain musik,
para penari dan penonton.
Yang menjadi sampel dalam penelitian adalah keseluruhan dari populasi
yang berjumlah 16 orang yang terdiri dari :
1. Penari sebanyak 4 orang
2. Pemain alat musik Kulcapi 1 orang
3. Pemain alat musik Keteng-keteng sebanyak 8 orang
4. Pemain alat musik Mangkok sebagai ganti Pengana 1 orang
5. Pemain alat musik Serunai 1 orang
6. Pemain alat musik Gong 1 orang
III. Pembahasan
A. Sanggar Seni Sirulo Medan
Sanggar Seni Sirulo berdiri pada tahun 2009. Sebelum nama Sanggar Seni
Sirulo nama sanggar seni ini bernama Sanggar Najati. Najati artinya “Pusataka
Karo Kuno” Sanggar Najati ini terletak di Jalan Setia Budi Tanjung Sari Pasar II
Medan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Salmen selaku koordinator di
Sanggar Seni Sirulo Medan pada tanggal 28 juli 2012, pada tahun 2010 Sanggar
Najati diubah namanya menjadi sanggar Seni Sirulo dimana Sirulo mempunyai
arti “Publik Umum”.
Sanggar Seni Sirulo ini sering mengisi berbagai acara/event di dalam
maupun di luar negeri. Sanggar Seni Sirulo pun kerap kali menerima undangan
secara pribadi/kalangan tertentu.
Berikut adalah beberapa acara besar yang pernah diikuti oleh Sanggar Seni
Sirulo Medan:
a. Festival Pementasan Tradisional Karo
b. Pementasan Tradisional Deli Serdang
c. Pesta Tahunan Desa Limang
d. Pengukuhan Nama Kapoldasu Marga Ginting
e. Batak Erketteng-ketteng di Belanda
Seni Pertunjukan yang disajikan oleh Sanggar Seni Sirulo Medan yaitu tari
Tungkat dan tari Sijegiren.
B. Bentuk Musik Kulcapi dalam Tari Sijegiren
Kulcapi yang digunakan di Sanggar Seni Sirulo dimainkan oleh satu
orang. Berdasarkan wawancara, Kulcapi yang dimainkan di Sanggar Seni Sirulo
Medan dilatih (practice) tanpa menggunakan sistem notasi balok, namun,
dipelajari dan dilatih dengan teknik mendengar dan menghafal.
Kulcapi dimainkan dengan memetik Senar Kulcapi yang ada pada Lute
Kulcapi dimana Senarnya terbuat dari Kulit Aren. Kulcapi dimainkan dengan Solo
yaitu dimulai dengan Senar Pertama dan kemudian akan diikuti oleh senar kedua
sesuai dengan alunan pembawaan dari Melodi tersebut.
Pada umumnya terdapat 5 fret yang dipasang pada kulcapi, namun untuk
mencapai nada satu oktav kita harus memainkannya sampai pada fret 9 pada fret
transparent (yang tidak terpasang).
Dalam memainkan Kulcapi, lobang resonator (babah) tersebut juga
berfungsi untuk mengubah warna bunyi (efek bunyi) dengan cara tonggum, yakni
suatu teknik permainan Kulcapi dengan cara mendekapkan seluruh/sebagian
babah Kulcapi ke badan pemain Kulcapi secara berulang dalam waktu tertentu.
Efek bunyi Kulcapi yang dihasilkan melalui tehnik tonggum ini hampir
menyerupai efek bunyi echo pada alat musik elektronik pada umumnya.
C. Peranan Alat Musik Kulcapi dalam Tari Sijegiren di Sanggar Seni
Sirulo Medan
Alat musik tradisional kulcapi memiliki keterkaitan yang saling
bergantung dengan gerakan-gerakan tarian Sijegiren yang dilaksanakan di
Sanggar Seni Sirulo Medan (wawancara pada 28 Juli 2012), Pada Tari Sijegiren
Kulcapi merupakan alat musik utama yang digunakan karena kulcapi sebagai
pembawa melodi dalam Seni Pertunjukan Tari Sijegiren. Disini Tari Sijegiren
diartikan sebagai Tari dimana para penari memperlombakan atau memperlihatkan
siapa dirinya yang paling cantik dan paling hebat. Melalui observasi dan
wawancara yang dilakukan di Sanggar Seni Sirulo Medan dapat dilihat bahwa
Kulcapi sangat berperan dalam Tari Sijegiren.
D. Tari Sjegiren
Seni pertunjukan Tari Sijegiren adalah salah satu seni perntunjukan yang
dilakukan oleh Sanggar Sirulo. Pengertian dari Sijegiren adalah lomba merasa
dirinya yang paling cantik, pertunjukan tari Sijegiren ini di angkat dari upacara
Erpangir ku Lau dimana upacara Erpangir ku Lau ini sudah menjadi tradisi
leluhur yang diwariskan secara turun temurun hingga sekarang. Erpangir ku Lau
merupakan salah satu ritual pembersihan diri yang di dalam ritualnya terdapat
aiktivitas berkemas atau mandi bunga ke sungai (erpangir ku lau) . Ritual erpangir
ku lau sampai saat ini masih sering dilakukan terutama oleh beberapa Guru Sibaso
pada waktu-waktu tertentu. Pada saat itu ritual Erpangir ku Lau dilakukan oleh
dua Guru Sibaso, setiap guru sibaso akan melaksanakan erpangir ku lau secara
rutin. Dalam sebulan sekali atau setahun sekali sebagai penghormatan kepada
jinujung (kekuatan supranatural yang menyertainya dalam melakukan kegitan
sebagai, guru sibaso).
E. Peranan Kulcapi
Berdasarkan wawancara, Kulcapi berfungsi sebagai alat pengiring dalam
tarian tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan dan berperan dalam pembawa
melodi karena alunan musik melodinya mengatur gerakan tangan dan badan
sedangkan alat musik Gong sebagai pengatur tempo melalui kaki para penari.
Pada saat Tari Sijegiren akan dimulai Kulcapi akan memberikan nada
pembuka pertama, dan akan diikuti alat musik lainnya seperti Keteng – keteng,
Mangkok (sebagai ganti pengana), Serunai dan alat musik Gong. Kulcapi akan
berperan memberikan alunan melodi pada para penari dimana para penari akan
memberikan gerakan badan kaki dan tangan dengan perlahan-lahan. Setelah alat
musik kulcapi memberikan melodi, alat musik Serunai akan menggantikan melodi
pada pertengahan pertunjukan Tari Sijegiren dimana serunai dan kulcapi
bergantian memberikan melodi pada Tari Sijegiren.
Peranan Kulcapi lebih banyak berperan dari serunai dimana kulcapi
pembawa melodi pada awal dan akhir dari pertunjukan, Sedangkan Sarunei
menjadi pembawa melodi menggantikan kulcapi pada pertengahan pertunjukan,
berikut ini adalah proses seni pertunjukan Tari Sijegiren.
a. Tempo Simalungun rakyat/lambat
Pada awal pertunjukan dimulai tempo lambat (Andante), alat musik yang
dimainkan yaitu kulcapi diikuti gong, mangkok dan keteng-keteng dengan
gerakan Lande Sadatan. alunan musik melodinya mengatur gerakan tangan dan
badan kedua penari sedangkan alat musik Gong sebagai pengatur tempo pada kaki
kedua penari.
b. Tempo odak-odak/sedang
Pada pertengahan pertunjukan tempo akan berubah menjadi sedang
(moderato). Pembawa melodi pada seni pertunjukan tari sijegiren adalah Sarunei,
diikuti oleh keteng-keteng, mangkok sebagai ganti pengana dan gong. Kulcapi
pada tempo odak-odak tidak dimainkan, gerakan yang dilakukan oleh kedua
penari yaitu gerakan bebas.
c. Tempo Patam-patam/cepat
Pada akhir pertunjukan tempo akan berubah menjadi cepat (alegro),
pembawa melodi pada pertunjukan tari sijegiren kembali menjadi kulcapi diikuti
keteng-keteng, mangkok sebagai ganti pengana dan gong. Gerakan yang
dilakukan oleh kedua penari adalah gerakan bebas, pada akhir pertunjukan ini lah
kedua penari saling unjuk kebolehan atau saling memperlihatkan kemampuan
mereka dalam menari. Pada tahap akhir pertunjukan ini, terlihat para penari saling
menyombongkan diri dengan tarian yang mereka tarikan seperti tidak ada yang
mau kalah. Semakin lama gerakan yang dilakukan kedua penari ini semakin cepat.
F. Proses Penciptaan Musik pada Sanggar Seni Sirulo Medan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ita apullina Silangit pada tanggal 28
Juli 2012 menyatakan bahwa penyajian musik sebagai pengiring tari merupakan
hal yang terpenting dimana musik dapat membantu tempo serta dapat menmbah
keindahan dari tarian tersebut dan juga dapat mewakili awal dan akhir dari tarian
sehingga terdapat suatu keharmonisan di antara penari dan musik. Dalam setiap
latihan maupun pertunjukan yang diadakan oleh sanggar seni Sirulo Medan
penyajian musik selalu dilakukan secara live.
Pada umumnya iringan tari adalah lagu yang sudah ada namun kalau
dillihat secara detail pada sanggar seni Sirulo Medan ada 2 bentuk musik yang
digunakan sebagai pengring tarian yaitu musik yang sudah ada tetapi diaransemen
ulang serta musik yang betul-betul diciptakan untuk kebutuhan sesuai dengan tari
etnis yang sudah disajikan.
Aransemen musik sebagai pengiring dilakukan agar suasana musik yang
disajikan terasa lebih berbeda. Aransemen musik biasanya dilakukan diawal dan
diakhir tarian. Alat musik tradisional Karo yang digunakan yaitu keteng-keteng,
kulcapi, mangkok (sebagai ganti pengana), gong, gendang , dan serunai.
Setelah musik selesai dirancang dilakukan latihan dengan pemain musik
yang lain sampai musik dirasakan betul-betul sempurna. Setelah musik diciptakan,
dilakukan latihan dengan tarian agar musik betul-betul sesuai dengan tarian yang
diiringi. Kalau masih terdapat kekurang harmonisan antara musik dengan tari
maka dilakukan perombakan pada musik sampai terasa harmonis antara musik
dan tarian.
F. Alat Musik Tradisional Karo dalam Pertunjukan Tari Sijegiren di
Sanggar Seni Sirulo Medan
Beberapa alat musik yang dimainkan dalam pertunjukan Sanggar Seni
Sirulo Medan adalah:
a. Gendang Telu Sendalanen
Merupakan suatu musik ensemble yang terdiri dari tiga alat musik yang
dimainkan bersamaan secara harmois, yang terdiri dari Kulcapi/balobat,
ketengketeng, dan mangkok.
Pemakaian Kulcapi atau balobat sebagai pembawa melodi dilakukan
secara terpisah dalam upacara yang berbeda. Sedangkan Keteng-keteng dan
mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem
yang bersifat konstan dan repetitif. Dalam pola permainan alat musik, ketengketeng terdapat sora/bunyi, penganak, gung, cak-cak (pola ritem) singanaki dan
singindungi. Pola pukulan mangkok merupakan pukulan konstan berulang-ulang
mengikuti pola permainan penganak atau gung dalam Gendang Lima Sendalanen
b. Gendang Lima Sendalanen
Gendang Lima Sendalanen sering juga disebut dengan istilah Gendang
Sarune merupakan suatu musik ensemble yang terdiri dari lima alat musik yang
dimainkan bersamaan secara harmois, yang terdiri dari 5 (lima) buah alat musik,
yaitu: Sarune, Gendang singanaki, Gendang singindungi, Penganak, dan Gung.
Gendang Lima Sendalanen atau Gendang Sarune inilah yang masih
dilestarikan dan dapat kita temukan dalam prosesi pemakaman suku karo secara
umum. Sedangkan Gendang Telu Sendalenen mungkin akan cukup sulit kita
temui lagi.
G. Peranan Musik Pengiring Pada Sanggar Seni Sirulo Medan
Berdasarkan wawancara dengan Ita Apulina Silangit pada tanggal 28 Juli
2012 menjelaskan bahwa peranan musik pengiring pada Sanggar Seni Sirulo
adalah berperan sebagai berikut:
a. Berperan sebagai pengungkapan emosional
b. Berperan Sebagai Alat Komunikasi
c. Berperan Sebagai Reaksi Jasmani
d. Berperan sebagai Pengintegerasian Masyarakat
e. Berperan Sebagai Hiburan
H. Hambatan yang Terjadi ketika Kulcapi Tidak Ditempatkan dalam
Tari Sijegiren
Menurut Ita Apulina Silangit Penari I selaku penari dalam tari Sijegiren
(wawancara pada 28 Juli 2012) mengatakan bahwa: “Jika Kulcapi tidak
ditempatkan pada tari Sijegiren maka ini akan menjadi sulit bagi kami sebagai
penari untuk melaksanakan tarian ini dengan baik. Kulcapi menghasilkan bunyi
melodi yang lembut sesuai dengan tarian yang dipertunjukkan.”
Menurut Karmila Kaban selaku penari II (wawancara pada 28 Juli 2012)
mengatakan bahwa: “Ketika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren maka
pertunjukkan tari Sijegiren di Sanggar Seni Sirulo Medan tidak akan terlaksana
dengan maksimal. Para penari tidak akan dapat menari sebaik mungkin dan
hasilnya pasti kurang memuaskan.”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kulcapi sangat berperan
dalam tari Sijegiren. Jika Kulcapi tidak ditempatkan pada tari Sijegiren
dampaknya langsung dirasakan oleh para penarinya juga pada para Penonton. Para
penari tidak dapat mengatur tempo dengan baik jika Kulcapi tidak ditempatkan
pada tari Sijegiren sehingga tari Sijegiren tidak terlaksana dengan maksimal. Hal
ini akan menyebabkan pada penari tidak dapat mengekspresikan tarian dengan
baik dan para Penonton tidak dapat menikmati pertunjukkan tari Sijegiren secara
maksimal.
III. Kesimpulan
1. Sanggar Seni Sirulo Medan terbentuk berawal dari pemikiran Bapak Juara
Ginting. Sebagai sarana untuk melestarikan kesenian kebudayaan Karo,
dan pada tahun 2010 berdirilah sanggar yang mulanya bernama Sanggar
Najati ( Pusataka Karo Kuno ) karena polemik organisasi pada Maret 2010
Sanggar Najati diubah namanya menjadi Sanggar Seni Sirulo ( Publik
Umum ) di bawah pengawasan SLM ( Sirulo Community Midetion )
dimana anggotanya sebagian besar dari sanggar tersebut adalah
mahasiswa-mahasiswi FISIP USU.
2. Pada setiap seni pertunjukan, Sanggar Seni Sirulo Medan selalu
melakukan pertunjukan tersebut secara live.
3. Alat musik tradisional Karo yang digunakan oleh Sanggar Seni Sirulo
Medan adalah kulcapi, serunai, keteng – keteng, gong, mangkok ( sebagai
ganti pengana ) dan gendang.
4. Peranan alat musik kulcapi dalam seni pertunjukan tari sijegiren sebagai
pembawa melodi untuk para penari. jika tidak ada kulcapi maka
pertunjukan tari sijegiren tidak akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1985. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:
Pustaka Amani.
Corazon, CD. 2007. Traditional Musical Instruments of The Philippines. Nevada:
FMAdigest
Esterberg, Kristin G. 2002. Qualitative Methods in Social Research. New York:
Me Grow Hill
Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Balai Kajian Seni dan
Desain, Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Soekanto, S. 1984. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Suprapto, J. 2004. Proposal Penelitian dan contoh. Jakarta: Universitas Indonesia
(UI-PRESS)
Download