BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejarah dunia penerbangan dimulai sejak 17 Desember 1903, saat Wright
Bersaudara di Kitty Hawk North Carolina Amerika Serikat untuk pertama kalinya berhasil
menerbangkan sebuah pesawat terbang bermesin Wright Bersaudara yang terdiri dari dua
orang kakak beradik, Orville Wright (19 Agustus 1871 - 30 Januari 1948) dan Wilbur Wright
(16 April 1867 - 30 Mei 1912), yang secara umum dihargai atas desain dan perancangan
pesawat terbang efektif pertama, dan membuat penerbangan terkendali pertama
menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara, bersama dengan
pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara.(www.infopenerbangan.com)
Maka sejak itulah manusia terus berusaha menyempurnakan penemuan spektakuler
tersebut. Pesawat terbang dimanfaatkan manusia untuk kepentingan militer dan angkutan
udara manusia dan barang.
Dalam hal Transportasi yang merupakan suatu pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta
bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan
pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi
mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi
udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain
karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi
tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya (www.wikipedia.com) sehingga
1 2 dalam menjalakan suatu usaha transportasi udara harus memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang sangat terlatih, dikarenakan kinerja suatu perusahaan Penerbangan sangat
ditentukan oleh kondisi dan perilaku karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut.
Fenomena yang seringkali terjadi adalah kinerja suatu perusahaan yang telah
demikian bagus dapat dirusak, baik secara langsung maupun tidak, oleh berbagai perilaku
karyawan yang sulit dicegah terjadinya. Salah satu bentuk perilaku karyawan tersebut adalah
keinginan berpindah (turnover intentions) yang berujung pada keputusan karyawan untuk
meninggalkan pekerjaannya. Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan, akan
semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya, baik itu biaya pelatihan yang sudah
diinvestasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya
rekrutmen dan pelatihan kembali.
Dalam beberapa kasus tertentu, turnover memang diperlukan oleh perusahaan
terutama terhadap karyawan dengan kinerja rendah , namun tingkat turnover tersebut harus
diupayakan agar tidak terlalu tinggi sehingga perusahaan masih memiliki kesempatan untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan atas peningkatan kinerja dari karyawan baru yang
lebih besar dibanding biaya rekrutmen yang ditanggung organisasi. Turnover intentions
harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan
organisasi dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat bahwa tingkat keinginan
berpindah karyawan tersebut akan mempunyai dampak yang cukup signifikan bagi
perusahaan dan individu yang bersangkutan dan juga perusahaan yang memiliki angka
turnover yang sangat tinggi mengidentifikasikan bahwa karyawan tidak betah berkerja di
perusahaan tersebut, jika di lihat dari segi ekonomi tertentu. Perusahaan akan mengeluarkan
cost yang sangat besar dikarenakan perusahaan sering melakukan rekrutment yang biayanya
sangat tinggi, pelatihan , dan menguras tenaga dan biaya dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi suasana kerja yang tidak menyenangkan. Selain itu, adanya turnover
3 menurut Dalton & Todor (2000) dalam Feinstein & Harra (2002:4-5) dapat mengganggu
proses komunikasi, produktivitas, serta menurunya kepuasan kerja bagi perusahaan yang
masih bertahan.
Saat ini tingginya tingkat turnover
telah menjadi masalah serius bagi banyak
perusahaan. Bahkan beberapa manajer personalia mengalami frustrasi ketika mengetahui
bahwa proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring staf yang dapat dipercaya dan
berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia-sia karena staf yang baru direkrut tersebut
telah memilih pekerjaan diperusahaan lain, yang di karenakan bagi banyak karyawan, minat
dan ketertarikan pada perkerjaan tidak hanya di dasarkan pada posisi yang tersedia semata
namun juga pada konteks organisasi secara menyeluruh menurut Cable & Turban (2001)
dalam Mueller (2003:2-3)
Perubahan organisasi, merupakan berbagai kejadian yang secara potensial dapat
mempengaruhi sikap dan persepsi karyawan sehingga dapat menyebabkan perubahan yang
signifikan dalam organisasi. Kejadian-kejadian tersebut antara lain meliputi merger,
perampingan (downsizing), reorganisasi, teknologi baru, dan pergantian manajemen
Sehingga dalam hal ini Merpati Nusantara Airlines atau selanjutnya dikenal dengan
nama Merpati Nusantara yang selanjutnya dikenal sebagai Merpati dengan kode
penerbangan MZ adalah salah satu perusahan penerbangan nasional domestik di Indonesia,
menjadi perusahaan yang diambil untuk menyelesaikan tugas akhir yang saya kerjakan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik melakukan
penelitian tentang: “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB INTENSI PERPUTARAN
(TURNOVER) PILOT PADA PT.MERPATI NUSANTARA AIRLINES”
4 1.2
Identifikasi Masalah
Dengan dasar pemikiran yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah tingkat perputaran (Turnover ) pilot pada PT.Merpati Nusantara Airlines?
2. Apakah
faktor penyebab
intensi perputaran (Turnover) pilot pada
PT.Merpati
Nusantara Airlines ?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tentang keadaan
permasalahan serta aktivitas yang dijalankan khususnya sesuai dengan permasalahan :
1. Untuk mengetahui tingkat perputaran (Turnover) pilot pada PT.Merpati Nusantara
Airlines.
2. Untuk mengetahui
faktor penyebab intensi perputaran (Turnover) pilot pada
PT.Merpati Nusantara Airlines.
1.4
Manfaaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menjadi ajang aplikasi antara teori-teori yang penulis
dapatkan di bangku kuliah dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan pimpinan dalam rangka
perputaran pilot.
mengelolah dan menurunkan tingkat
5 3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan sumber
informasi pengetahuan bagi pembaca lain yang berminat mempelajari permasalahan yang
sama.
Download