pemberian pupuk kandang memperbaiki swat fisika dan kimia tanah

advertisement
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
PEMBERIAN PUPUK KANDANG
MEMPERBAIKI SWAT FISIKA DAN KIMIA TANAH
A . SYAHRUDDIN K . DAN NURAINI
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Jl. Ir . H. Juanda 98 Bogor
RINGKASAN
Proses degradasi lahan atau penurunan kesuburan tanah, baik kesuburan kimia
maupun kesuburan fisika pada lahan kering di daerah beriklim tropika basah berjalan
sangat cepat . Hal ini terjadi akibat proses erosi dan tercucinya unsur-unsur hara oleh air
hujan, terutama pada usahatani tanaman pangan dan hortikultura . Penggunaan lahan
yang intensif, tanpa pemberian/penggantian zat makanan yang telah diserap tanaman,
seperti pengangkutan jerami ke luar lahan juga mempercepat degradasi lahan . Bahan
organik berperan sangat penting dalam kelestarian sumberdaya lahan tersebut, agar
produktivitasnya berkelanjutan .
Di antara jenis jenis bahan organik, pupuk kandang merupakan pupuk organik
yang terbaik , karena mengamdung unsur hara cukup lengkap, seperti N,P,K, dan unsur
hara esensial lain dalam jumlah yang relatif kecil . Pupuk kandang adalah pupuk yang
berasal dari ekskreta padat dan kotoran hewan, urine, dan sisa-sisa tanaman (pakan
ternak) yang membusuk dengan bantuan organisme mikro tanah .Sifat pupuk kandang
berbeda-beda tergantung jenis,umur,kesehatan dan produksi ternak, serta tingkat
kematangannya .
Cara pemberian pupuk kandang/bahan organik pada lahan tergantung musim,
jenis, dan umur tanaman . Pemberian pupuk kandang akan memperbaiki sifat fisika
antara lain : struktur, permeabilitas dan pori-pori tanah, konsistensi dan suhu
tanah .Bahan organik mempunyai sifat higroskopis,sehingga tanah menjadi lembab dan
lebih dingin . Keadaan ini menyebabkan aktivitas organisme mikro bertambah, ukuran
dan bentuk struktur mengalami perubahan, pori-pori tanah juga bertambah . Dengan
bertambahnya pori-pori tanah permeabilitas dan konsistensi tanah semakin baik .
Pemberian bahan organik juga memperbaiki sifat kimia, antara lain : meningkatkan
kandungan bahan organik tanah, unsur hara dan kapasitas tukar kation tanah . Bahan
organik berbentuk humus dapat menahan hara tanaman menjadi bentuk tidak larut dan
tidak mudah tercuci air hujan .Makin tinggi bahan organik, makin banyak hara dapat
ditahan, sehingga pemupukan (an-organik) yang dilakukan dapat lebih efisien.
PENDAHULUAN
Pelestarian lahan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan
suatu usaha pertanian, karena lahan menyedibkan sebagian besar kebutuhan pangan ,
sandang, dan papan . Kesalahan pengelolaan akan menyebabkan terjadinya kerusakan
42
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
lahan,
yang
berakibat sulitnya pengusahaan untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia .Bahan organik berperan sangat penting dalam pelestarian sumber daya lahan .
Di daerah-daerah dengan iklim tropika basah, seperti Indonesia, kelembapan
dan temperatur yang cukup tinggi, mendorong proses perombakan/dekomposisi bahan
organik berjalan sangat intensif . Hal ini terutama terjadi pada lahan kering dengan usaha
tani tanaman pangan dan hortikultura . Lahan tersebut sering terbuka (tanpa
vegetasi) .Dengan pengelolaan lahan (panen dan pengolahan tanah), mempercepat
degradasi/ penurunan kesuburan tanah baik kesuburan fisika maupun kesuburan kimia,
sebagai akibat
Hilangnya lapisan tanah atas yang relatif subur, akibat erosi permukaan (sheet
erosion) .Tercuci/terbawanya unsur-unsur hara oleh air hujan, dan umumnya terjadi pada
lahan yang tanahnya berbutir kasar (pasir) .
Penggunaan lahan yang sangat intensif, tanpa pemberian/penggantian zat
makanan (unsur hara) yang telah diserap tanaman, seperti pengangkutan jerami ke luar
lahan, juga mempercepat degradasi lahan . Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman
pada lahan kering adalah tanah yang mengandung 45% bahan mineral, 5 % bahan
organik, 20 - 30% udara, dan 20 - 30% air (Hardjowigeno,1992) . Keadaan tanah yang
demikian, dapat diperoleh dengan pemberian bahan organik, antara lain pupuk kandang,
pupuk hijau, dan kompos . Di antara jenis-jenis bahan organik, pupuk kandang
merupakan pupuk organik yang terbaik karena mengandung unsur hara cukup lengkap
N, P, K, dan unsur hara esensial lain dalam jumlah yang relatif kecil (Knuti, e t.al .
1970) .
PUPUK KANDANG
Pupuk kandang merupakan pupuk tertua yang dikenal manusia, berasal dari
ekskreta padat atau kotoran hewan, urine dan sisa-sisa tanaman (pakan ternak) yang
membusuk dengan bantuan organisme mikro tanah .
Jumlah kotoran yang dihasilkan tiap jenis ternak sangat bervariasi, misalnya tiap
ekor sapi dapat menghasilkan kotoran (Indonesia) rata-rata 25 kg/hari (Suganda, 1988) .
Di Amerika Serikat 26 kg/hari (Foth, 1984) .
Tiap jenis ternak menghasilkan pupuk kandang dengan sifat yang berbeda-beda .
Kotoran ayam mengandung unsur hara lebih besar daripada pupuk kandang lainnya
(Tabel 1) . Kotoran kuda dan kambing mengalami fermentasi dan menjadi lebih cepat
panas dan lebih cepat melapuk dari pada kotoran sapi dan babi . (Hardjowigeno, 1992) .
Tabel 1 . Persentase kandungan unsur hara pada masing-masing jenis kotoran
ternak
Ternak
Unggas (ayam)
Sapi
Kuda
Babi
Domba
Sumber : Hardjowigeno, 1992
N
1,70
0,29
0,44
0,60
0,55
P' O'
1,90
0,17
0,17
0,41
0,31
K,O
1,50
0,35
0,35
0,13
0,15
43
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Umur hewan temak juga berpengaruh terhadap jumlah unsur hara yang
terkandung dalam kotorannya . Hewan temak muda yang sedang membentuk urat dan
tulang membutuhkan fosfor, nitrogen, kalium dan unsur-unsur lainnya dalam jumlah
yang lebih besar dari pada ternak dewasa . Akibatnya kotoran yang dihasilkannya
mengandung unsur hara yang lebih rendah . Kualitas pupuk kandang sangat dipengaruhi
oleh
tingkat
kematangannya .
Pupuk
kandang
yang
telah
mengalami
dekomposisi/pelapukan (humus), unsur-unsur hara di dalamnya siap tersedia bagi
tanaman . Humus akan mudah tercampur/meresap di antara butir-butir tanah, sehingga
mempercepat proses perubahan sifat fisika dan kimia tanah . Jumlah dan kualitas pupuk
kandang juga sangat tergantung pada jenis dan banyaknya makanan yang dikonsumsi,
keadaan ternak, dan susu yang dihasilkan atau kerja yang dilakukan ternak (Foth, 1984) .
Cara pemberian bahan organik/pupuk kandang
Pada musim hujan pupuk kandang dapat ditebarkan di permukaan tanah, tetapi
pada musim kemarau dibenamkan atau dicampurkan dengan tanah agar tidak mengering .
Pada lahan usahatani tanaman semusim, pupuk kandang diaduk dengan tanah lapisan
atas pada waktu pengolahan tanah . Sedangkan pada tanaman tahunan pupuk kandang
dimasukkan ke dalam lubang tanam dicampur dengan - pupuk lain, sebelum bibit
ditanam . Pada tanaman yang sudah dewasa diberikan sekeliling pohon di bawah tajuk
daun terluar .
Pemberian pupuk kandang akan memperbaiki sifat fisika seperti struktur,
permeabilitas dan pori-pori, konsistensi, dan sifat kimia tanah seperti kapasitas tukar
kation, unsur hara,dan biologi tanah .(Bohn et al,1985) . Selain itu juga meningkatkan
jumlah organisme mikro tanah (Surba-Rao, 1994 ) .
Perbaikan terhadap sifat fisika tanah
Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah (Hardjowigeno,
1992) . Gumpalan tanah terjadi karena butir-butir tanah yaitu pasir (2 mm - 0,05 mm),
debu (0,05 mm - 0,002 mm) dan liat (< 0,002 mm) terikat satu sama lain oleh suatu
perekat seperti bahan organik, koloid tanah, oksida-oksida besi dan silikat . Gumpalangumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda
(Tabel 2) .
Tabel 2 . Bentuk dan ukuran butir-butir struktur tanah
Lempeng
<i
1-2
2-5
5-10
>10
Bentuk dan ukuran struktur (mm)
Prisma
Gumpal
Granular
<5
<1
<10
10-20
5-10
1-2
20-50
10-30
2-5
50-100
20-50
5-10
> 100
>50
>10
Sumber : Hardjowigwno, 1992
44
Remah
1<
1-2
2-5
-
Kelas
struktur
Sangat halus
Halus
Sedang
Kasar
Sangt kasar
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Tanah dengan struktur yang baik mempunyai tata udara yang baik, unsur hara
lebih mudah tersedia bagi tanaman, dan tanah mudah diolah . Bentuk struktur yang baik
adalah granular atau remah . Tanah-tanah yang berstruktur lempeng, prisma, tiang, dan
gumpal dengan pemberian pupuk organik, akan mengalami perubahan .bentuk dan
ukuran sebagai akibat dari aktivitas organisme mikro (biologi tanah), dan pertumbuhan
akar tanaman yang meningkat . Penambahan pupuk kandang menaikkan jumlah individu
fauna tanah total (Adianto, 1993) . Adanya aktivitas organisme mikro dan pertumbuhan
akar tanaman yang semakin aktif, butir-butir/agregat tanah yang berukuran besar akan
terpecah menjadi butiran butiran yang lebih kecil . Pada tanah yang berstruktur lepas
(tanah pasir) dengan adanya pupuk kandang butir-butir pasir tunggal akan diikat menjadi
bentukan yang lebih kompak.
PERMEABILITAS DAN PORI-PORI TANAH
Tanah-tanah berkadar liat tinggi umumnya mempunyai ikatan antar agregat
yang kuat, pori-pori sedikit, dan permeabilitasnya lambat . Pengertian dari permeabilitas
tanah adalah mudah tidaknya udara, cairan atau akar-akar tanaman menembus atau
melalui sebongkah tanah atau lapisan tanah (Buckman dan Brady, 1982) . Tanah seperti
ini cepat sekali mengalami jenuh air, akibatnya air hujan tidak tertampung/terserap ke
dalam tanah, dan akhirnya mengalir di permukaan . Bersamaan aliran permukaan
tersebut terhanyut butir-butir tanah lapisan atas, yang disebut erosi permukaan (sheet
erosion) . Permeabilitas tanah yang baik pada lahan kering umumnya berkisar 1,5 - 5,0
cm/jam . Pemberian pupuk kandang pada tanah berkadar liat tinggi dapat menambah
jumlah pori-pori tanah, baik pori-pori mikro, meso, maupun makro .
Disamping itu juga menghasilkan pori-pori yang berisi udara yang sangat
diperlukan oleh akar tanaman maupun organisme mikro . Dengan bertambahnya jumlah
pori-pori berarti akan menambah jumlah air yang dapat diserap oleh tanah tersebut .
Pada tanah berbutir kasar (berpasir), ikatan butir-butir tanah sangat lemah, air sangat
cepat meresap ke bawah . Apabila turun hujan air akan langsung meresap ke dalam
tanah, tidak tertahan di lapisan atas/olah yang merupakan daerah perakaran . Selain itu
apabila terkena pukulan air hujan butir-butir tanah akan mudah terlepas, dan pada lahanlahan yang miring akan mudah sekali terjadi erosi . Pemberian pupuk kandang merubah
daya ikat butir-butir tanah, sehingga air hujan tidak langsung meresap ke lapisan
bawah .
Selain itu sifat dari pupuk kandang itu sendiri mempunyai daya menyerap air
yang tinggi . Pupuk kandang juga dapat meningkatkan pembentukan agregat tanah
dengan baik, sehingga kepadatannya berkurang (Salam-Hadi, 1989) . Hasil penelitian
yang menunjukkan perubahan sifat fisika dengan pemberian pupuk kandang disajikan
pada Tabel 3 .
Konsistensi tanah
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau
daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain . Hal ini ditunjukkan oleh daya tanah
terhadap gaya yang akan mengubah bentuk . Gaya tersebut misalnya pencangkulan dan
45
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
pembajakan . Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak
melekat pada alat pengolah tanah .
Umumnya tanah yang berkadar liat tinggi, daya kohesi dan adhesinya sangat
kuat . Pemberian bahan organik membantu mengurangi daya kohesi dan adhesi . liat
tercampur bahan organik membuat tanah menjadi gembur, jumlah pori-pori tanah
bertambah, maka akibatnya pada waktu dicangkul atau dibajak terasa lebih ringan .
Tabel 3 . Rata-rata berat isi, ruang pori total, pori aerasi dan pori air tersedia dari
berbagai perlakuan pemberian pupuk kandang pada tanah Haplorthox
Kuamang Kuning
Perlakuan dengan
Pupuk kandang
tanpa ppk. kandang
2 ton/ha
4 ton/ha
6 ton/ha
8 ton/ha
10 ton/ha
12 ton/ha
14 ton/ha
16 ton/ha
18 ton/ha
20 ton/ha
Berat isi
Ruang Pori
Total
g/cm3
1,24
1,22
1,21
1,20
1,21
1,20
1,17
1,17
1,20
1,16
1,15
52,71
53,46
53,58
53,96
54,09
54,21
54,85
55,09
54,46
55,47
56,60
Pori Aerasi
Pori Air
Tersedia
% volume 18,41
7,89
18,88
8,47
20,23
9,01
21,41
9,09
22,32
9,62
22,14
9,92
23,31
10,15
23,55
10,35
22,84
10,64
23,85
10,81
26,71
11,31
F tabel 5 % = 2,35 ; Sumber : Salam-Hadi, 1989
• Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf 5 % menurut Duncan .
Suhu tanah
Pupuk kandang yang diberikan secara ditebar di permukaan tanah dapat
berfungsi sebagai mulsa . Mulsa menghindarkan cahaya matahari langsung mencapai
permukaan tanah,sehingga menghasilkan suhu tanah yang lebih rendah . Pada malam
hari dapat mencegah pelepasan panas, sehingga suhu minimum dapat lebih tinggi
(Suwardjo, 1981) . Dengan suhu tanah yang rendah tersebut, maka laju dekomposisi
bahan organik herjalan lebih lambat .
Perbaikan terhadap sifat kimia tanah
Pemberian pupuk kandang akan meningkatkan bahan organik tanah sehingga
akan berpengaruh positif terhadap sifat kimia tanah . Tanah-tanah yang mendapat
tambahan bahan organik akan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan
tambahan . Perbaikan tersebut baik secara langsung maupun sebagai pengaruh
sampingan, yaitu antara lain
46
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Kandungan bahan organik tanah
Penambahan pupuk kandang akan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah . Hal ini diperlukan sebagai pengganti bahan organik yang hilang atau terserap oleh
tanaman atau penambahan pada tanah-tanah yang kandungan bahan organiknya rendah .
Hal ini dikemuka-kan oleh Setyamidjaja (1986) dan Soepardi (1983), bahwa
penambahan bahan organik ke dalam tanah akan menambah ketersediaan unsur hara dan
kandungan
Bahan organik tanah
Lebih lanjut Soepardi (1983) menjelaskan kadar bahan organik pada tanah yang
ditanami terus menerus akan menurun sebesar 35 % dibandingkan kondisi tanah awal
(sebelum ditanami), sehingga bahan organik harus diberikan secara teratur
Unsur hara
Bahan organik berfungsi sebagai gudang penyimpan unsur hara : (1) sebagai
sumber unsur hara (penyumbang unsur hara), dan (2) penyangga ketersediaan unsur
hara .
Sumber unsur hara
Bahan organik adalah salah satu sumber unsur hara tanaman yang penting
(Wiralaga, 1988) . Sedangkan Foth, (1984), menyatakan bahan organik berupa pupuk
kandang terdiri dari dua bagian yaitu bagian padat dan cair . Pada bagian padat ini
terkandung unsur hara N yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang merupakan residu
protein yang tahan terhadap perombakan dalam proses pencernaan, dan protein yang
disintesa dalam sel-sel bakteri . Bentuk yang terakhir ini cepat tersedia bagi tanaman bila
ditambahkan ke dalam tanah . Selain nitrogen pupuk kandang juga mengandung P, K,
dan lignin .
Miller dan Donahue (1990), menyatakan penambahan bahan organik
berpengaruh langsung karena bahan organik merupakan sumber P dan S tersedia dalam
tanah .
Penyangga ketersediaan unsur hara
Bahan organik berbentuk humus dapat menahan hara tanaman menjadi bentuk
tidak larut dan tidak mudah tercuci air hujan . Makin tinggi kadar bahan organik makin
banyak hara tanaman dapat di tahan sehingga pemupukan (an-organik) yang dilakukan
dapat lebih efisien .
Asam-asam organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik
menurut Sarief (1986) dapat melarutkan Fe dan Al sehingga P berada dalam keadaan
bebas . Kemudian Hakim, dkk, . (1986) menyatakan bahwa asam-asam organik sebagai
hasil dekomposisi bahan organik sangat efektif dalam membebaskan P yang terfiksasi
oleh Al dan Fe dalam larutan tanah sehingga P lebih tersedia bagi tanaman .
Bradley dan Sieling (1983) menyatakan bahwa asam organik mampu
mengurangi aktivitas ion Al dalam tanah, dengan bereaksi membentuk senyawa
47
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
kompleks yang tidak larut, sehingga dapat mengurangi kelarutan Al dalam tanah
sekaligus mengurangi pengikatan P oleh Al . Kemudian Wiralaga, dkk ., (1988)
menjelaskan bahwa senyawa organik yang terdiri dari protein, asam animo dan asamasam organik lainnya dapat bereaksi dengan Fe dan Mn membentuk senyawa yang
mantap (khelat) . Dijelaskan juga khelat ini dapat larut sehingga kadar Fe dan Mn dalam
tanah meningkat dan dapat diambil tanaman serta tidak bersifat meracuni tanaman .
Kapasitas tukar kation (KTK) tanah
Pertukaran kation di dalam tanah merupakan peristiwa yang sangat penting .
Besarnya nilai KTK tanah beragam untuk setiap jenis tanah tergantung antara lain
tekstur, pH, dan koloid tanah (liat atau humus) . Menurut Miller and Donahue (1990)
adanya bahan organik akan menyumbangkan sekitar 30 - 70% dari total KTK tanah .
Penurunan KTK tanah sejalan dengan penurunan bahan organik .
Hasil penelitian Sukristiyonubowo,dkk ., (1993) tanah yang ditambah bahan
organik mampu menekan laju penurunan nilai KTK tanah dibandingkan dengan tanah
yang tidak mendapat tambahan bahan organik .
KESIMPULAN
1.
2.
3.
Bahan
organik
sangat
diperlukan
dalam
suatu usahatani
untuk
meningkatkan/memper-tahankan produktivitas tanah .
Pemberian bahan organik (pupuk kandang) pada tanah, selain dapat memperbaiki
sifat tisika tanah antara lain : struktur, permeabilitas dan pori-pori, dan konsistensi,
juga dapat memperbaiki sifat kimia tanah antara lain : menambah kandungan bahan
organik tanah, sebagai sumber dan penyangga unsur hara, dan meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah . .
Jutnlah dan kualitas pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh jenis, umur, keadaan
dan produksi hewan ternak, serta tingkat kematangan pupuk kandangnya.
DAFTAR BACAAN
Adianto, 1993 . Biologi Pertanian . Pupuk kandang, pupuk organik dan insektisida .
Disertasi . Institut Teknologi Bandung . Edisi kedua, cetakan pertama .
Bohn, H .L ., McNeal and G .A . O'Connor, 1985 . Soil Chemistry . John Wiley and Sons,
New York . Chicester, Brisbane, Toronto .
Bradley, W .B . and D .H . Sieling, 1983 . Effect of Organic anion and sugars in phosphate
precipitation by iron and aluminium as influence by pH . Soil Sci . Am . Journal
No . 76 .
Buckman,H .O .dan Nyle .C .Brady,1982 .I1muTanah .TerjemahanProf .Dr .Soegiman .
Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta .
48
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Suganda,E, 1997 . Potensi dan pemanfaatan pupuk organik asal kotoran sapi . Prosiding
Lokakarya Fungsional Non Peneliti, Bogor 15 - 16 Desember 1997, p . 9 - 12 .
Foth, H .D . 1984 . Fundamental of soil science . 7' Edition . John Wiley and Sons, New
York .
Hakim, -N ., M .Y . Nyakpa, A .M . Lubis, S .G . Nugroho, M .R . Saul, M .H . Diha, G .B .
Hong dan H .H . Bailey, 1986 . Dasar-dasar ilmu tanah . Penerbit Universitas
Lampung .
Knuti,L,L,M .Korpi, dan J .C .Hide,1970 . Profitable Soil Management . Prentice Hall .
Inc . Englewood Cliffs .N .J .
Miller, R .H ., and R .L . Donahue, 1990 Soils . An Introduction to soil and plant growth .
Sixt Edition . Printice Hall Inc . Englewood Cliffs, NJ .
Sarief, S ., 1986 . Kesuburan dan pemupukan tanah . Pustaka Buana, Bandung
Salam-Hadi,1989 .Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap beberapa sifat fisik dan
kimia pada tanah Haplorthox Kuamang Kuning . Laporan kerja praktek
Pendidikan Diploma Tiga pada Akademi Kimia Analisis Bogor .
Hardjowigeno,S, 1992 . Ilmu Tanah . Edisi Revisi . Cetakan ketiga, p . 233 . 1992 .
Setyamidjaja, D ., 1986 . Pupuk dan p emupukan . CV . Simpleks Jakarta .
Soepardi, G ., 1983 . Sifat dan Ciri Tanah . Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor .
Sukristiyonubowo, Mulyadi, Putu Wigena, dan A . Kasno, 1993 . Pengaruh penambahan
bahan organik, kapur, dan pupuk NPK terhadap sifat kimia tanah dan hasil
kacang tanah . Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk . Pusat Penelitian Tanah
dan Agroklimat, Bogor .
Surba-Rao, N .S ., 1994 . Mikro-organisme tanah dan pertumbuhan tanaman . Universitas
Indonesia .
Suwardjo,1981 .Peranan sisa-sisa tanaman dalam konservasi tanah dan air pada usaha
tani tanaman semusim. Disertasi Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor .
Wiralaga, A .Y . Ali, A .M . Lubis, Y . Nyakpa, N . Hakim, 1988 . Kimia Tanah . BKSPTN/UNSAID (Universitas of Kentucky) WUAE Project . Lampung .
49
Download