PROFIL KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL

advertisement
PROFIL KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN
TEMAN SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG
Oleh:
Elmayyeti*
Fitria Kasih**
Nofrita**
*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
**Dosen PembimbingBimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The problem of this research is based on the phenomenon that is found by the
researcher. There are some students who have low self esteem, impolite, rude, likes to
brother his friend. These students give bad impact to students’ social interaction
among them in the classroom. The purpose of this research is to know the form of
students’ associative and dissociative social interaction with their pairs at SMP
Negeri 27 Padang grade VII. This research is a kind of descriptive research. The
population of this study was the entire students grade VII (262 student). The
populatotion of this study was 76 students and to get the sample the researcher used
simple random sampling technique. The instrument of this research was
questionnaire. To analiyze the data the researcher used percentage technique. The
researchfindings that (1) associative that involve: a) cooperation that can be classified
as deficient 59,12%, b) accommodation belongs of the less well with 61,84%, c)
assimilation is classified as deficient with 44,73%,. (2)If we see from dissosiative that
involve a) competition belongs of the less well with the percentage 59,21%, b)
contravenes belongs of the less well with the percentage 51,31%, c) conflicts belong
of the less wellwith 60,52%. Based on the result it can be concluded that students’
social interaction with their pairs is not good.
Keyword :social, interaction, students.
PENDAHULUAN
belajar dan latihan.Orang yang kurang
Interaksi merupakan proses dalam
latihan
hubungan
dipastikan kurang terampil, kurang
kemampuan
Kemampuan
antar
yang
yang
individu
dan
dipelajari.
baik
dalam
berinteraksi dapat dipelajari melalui
mampu
dalam
berinteraksi
bersosialisasi
baik.Menurut
Woodworth
dapat
dengan
(Abu
Ahmadi, 2007:48) “hubungan manusia
dengan lingkungan meliputi individu
bermain”.Menurut
yang
dengan
(2002:40) “teman sebaya merupakan
dapat
kelompok yang terdiri atas jumlah
menggunakanlingkungannya”.Individu
individu yang samadalam berbagai
bersifat
aspek usia, status sosial dan tingkat
dapat
bertentangan
lingkungan
dan
aktif
juga
tidak
pasif
dalam
menghadapi dunia.Artinya, berusaha
Abu
Ahmadi
sekolah”.
mempengaruhi, menguasai, mengubah
Berdasarkan beberapa pendapat
dalam hal-hal yang baik. Individu
diatas
dipengaruhi oleh individu lain melalui
kehidupan sehari-hari yang ditemui
tingkah laku, perbuatan, pikiran, sikap,
manusia tidak terlepas dengan orang
perasaan, kemauan dan sebagainya.
lain, seseorang selalu menyesuaikan
Pada umumnya hubungan itu berkisar
diri dengan lingkungannya. Sehingga
kepada usaha dalam menyesuaikan
kepribadian,
diri.
kegiatan
Menurut William (Prayitno,
2004:27)
“telah
lama
kenyataan
bahwa makin
dapat
kompleknya
kecakapan,
baru
akan
bahwa
ciri-ciri
menjadi
kepribadian apabila seluruh sistem
diketahui
psikofisik
derasnya
dengan lingkungannya.
perubahan sosial yang terjadi dan
makin
disimpulkan
tersebut
berhubungan
Berdasarkan hasil observasi di
keadaan
SMP Negeri 27 Padang pada tanggal
semakin
16 Januari 2013 ditemukan bahwa
meningkatkan derajat rasa tidak aman
setiap lokal terdapat beberapa orang
bagi
peserta didik yang memiliki rendah
masyarakat
akan
para
remaja
dan
pemuda”.
Sementara, Sarlito Wirawan Sarwono
diri
(1991:2)
“remaja
teman, tidak menghargai pendapat
merupakan transisi dari kanak-kanak
teman, bertingkah laku yang tidak
kemasa remaja atau masa usia belasan
sopan, berbicara yang kasar dengan
tahun, dimana pada masa ini seseorang
teman,
kurangnya
susah diatur, mudah tersinggung, cepat
dengan
teman,
emosi ketika bersosialisasi dengan
komunikasi yang baik dengan teman
orang
sehingga terjadi perkelahian dan tidak
menyebutkan
lain
khususnya
teman
berlebihan, suka mengganggu
tenggang
tidak
rasa
menjalin
adanya kekompakan dengan teman
terjadi
sebaya sehinggga hubungan sosial
dengan kemampuan temannya dan
peserta didik tidak baik. Kenyataan ini
merasa dia lebih baik. Adanya rasa
dipertegas melalui hasil wawancara
minder dan kurang percaya diri ketika
dengan
bergaul dengan teman-temannya, tidak
guru pembimbing pada saat
perkelahian.Tidak
observasi tanggal 16 Januari 2013
adanya
dapat disimpulkan bahwa ada peserta
kurangnya
didik
bersosialisasi
teman, bertingkah laku yang tidak
dengan baik dan ada juga peserta didik
sopan dengan temannya. Berdasarkan
yang
bersosialisasi
fenomena yang terjadi di atas, maka
dengan baik dengan teman sebaya. Hal
peneliti ingin melakukan penelitian
ini ditandai dengan adanya peserta
tentang profil
didik
masalah
sosial peserta didik dengan teman
sosial dengan teman-temannya, sering
sebaya kelas VII di SMPNegeri 27
terjadi konflik diantara peserta didik,
Padang.
yang
mampu
tidak
yang
mampu
mendapatkan
tidak adanya kekompakan peserta
didik
dikelas,
sama
antar
teman,
tenggang
rasa
dengan
Adapun
kemampuan interaksi
batasan
dalam
dalam
penelitian ini adalah: Profil interaksi
belajarpun
sosial asosiatif yang dialami peserta
peserta didik kadang menolak dengan
didik dengan teman sebayanya dan
keputusan yang telah ditetapkan oleh
Profil interaksi sosial disosiatif yang
guru dengan alasan peserta didik tidak
dialami peserta didik dengan teman
mau dipisahkan dari teman akrabnya
sebayanya.
pembagian
sehingga
kerja
percaya
kelompok
dan tidak suka sekelompok dengan
Tujuan yang hendak dicapai
salah satu teman kelompok yang
dalam penelitian ini adalah untuk
ditetukan oleh guru tersebut. Tidak
mendeskripsikan:Profil interaksi sosial
adanya saling menghargai dan tolong
asosiatif yang dialami peserta didik
menolong
didik,
dengan teman sebaya profil interaksi
masih ada peserta didik menjahili
disosiatif yang dialami peserta didik
teman-teman, mengatakan kata-kata
dengan teman sebaya.
kasar
diantara
dengan
peserta
temannya
sehingga
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang peneliti
lakukan
adalah
jenis
penelitian
deskriptif.
lebih jelasnya sampel penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.
Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
No
Kelas
Jumlah
kelas VII
1
V11.2
40
SMPN 27 Padang Tahun Pelajaran
2
V11.6
36
adalah seluruh siswa di
2013.
Jumlah
Tabel 1.
76 orang
Jenis
data
yang
Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 27
digunakan dalam penelitian ini adalah
PadangTahun Pelajaran 2013
data interval dan sumber data yang
No
Kelas
Jumlah
digunakan dalam penelitian ini adalah
1
VII1
37orang
data primer.pelaksanaan penelitian ini
2
VII2
40 orang
peneliti
3
VII3
38 orang
penelitian
4
VII4
35 orang
Pengolahan data dilakukan dengan
5
VII5
37 orang
menggunakan
6
VII6
36 orang
dengan rumus:
7
VII7
39 orang
Jumlah
262
Sumber : Tata Usaha di SMPN
27 Padang
Mengingat jauh lebih dari 100
peserta didik kelas V11 (V11.1-V11.7)
di SMPN 27 Padang sebanyak 262
orang,
maka
cara
pengambilan
sampelnya dipakai Simple Random
Sampling.Sampel dalam penelitian ini
adalah kelas VII.2 dan VII.6. Untuk
menggunakan
dalam
instrumen
bentuk
rumus
angket.
persentase,
P= ×100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diunkapkan sebagai berikut:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Berdasarkan
dapat
diketahui
hasil
penelitian
keterangan
pada
interaksi sosial asosiatif yang mana
berada pada kriteria kurang baik
dengan persentase 47,36%. Berikut
diuraikan
keterangan
berdasarkan
masing-masing indikator:
terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan
kesadaran
a. Kerja sama
akan
tersebut,
kepentingan-
Berdasarkan hasil pengolahan
kepentingan yang sama dan adanya
data profil kemampuan interaksi sosial
organisasi merupakan fakta-fakta yang
peserta didik dengan teman sebaya
penting
terhadap kerja sama, yang mana
berguna.
berada pada kriteria kurang
baik
b.
dengan
persentase
dalam
kerja
sama
yang
b. Akomodasi
59,21%.
Berdasarkan hasil pengolahan
Seharusnya peserta didik bisa bekerja
data profil kemampuaninteraksi sosial
sama untuk bisa menjalin hubungan
peserta didik dengan teman sebaya
yang baik dengan teman sebayanya
terhadap
seperti
berada pada kriteria kurang baik
dalam
melaksanakan
akomodasi,
yang
mana
bimbingan kelompok, tentu hubungan
denganpersentase61,84%.Seharusnya
sosial peserta didik harus terjalin
akomodasi harusnya terjalin dengan
dengan baik demi kelancaran kegiatan
baik karena akomodasi ini bertujuan
yang ada disekolah tersebut.
untuk
Seseorang
mengurangi
pertentangan
tidakbisa
manusia akibat perbedaan paham.
hidup tanpa orang lain, setiap orang
Kalau akomodasi ini berjalan dengan
pasti membutuhkan orang lain, untuk
baik akan memungkinkan terjadinya
itulah seseorang bekerja sama dalam
kerja sama diantra
mencapai
tersebut.
Pentingnya
suatu
tujuan
kerja
tertentu.
sama
peserta didik
yang
Untuk menjalin hubungan yang baik
digambarkan oleh Charles H. Cooley
baik individu maupun kelompok pasti
(Soerjono Soekanto 2009: 66) yaitu:
ada perselisihan dianatara kelompok
Kerja sama timbul apabila orang
tersebut untuk itu perlunya akomodasi
menyadari bahwa mereka mempunyai
yang
kepentingan-kepentinga
pertentangan
akan
yang
bertujuan
manusia
mengurangi
akibat
sama dan saat bersamaan mempunyai
perbedaan paham, untuk mencegah
cukup pengetahuan dan pengendalian
meledaknya suatu pertentangan dan
usaha untuk memungkinkan adanya
sosial disosiatif,yang mana berada
kerja sama antar kelompok sosial.
pada kriteria cukup baik dengan
persentase 50%.
c. Asimilasi
Berdasarkan hasil pengolahan
data profil kemampuan interaksi sosial
peserta didik dengan teman sebaya
Berikut
diuraikan
keterangan
berdasarkan masing-masing indikator:
a. Persaingan
terhadap asimilasi, yang mana berada
Berdasarkan hasil pengolahan
pada kriteria kurang baik dengan
data profil kemampuan interaksi sosial
persentase
peserta didik dengan teman sebaya
44,73%.Seharusnya
asimilasi ini terjalin dengan baik yang
terhadap
mana
berada pada kriteria kurang baik
pada
mengurangi
antara
asimilasi
ini
usaha
perbedaan-perbedaan
orang-perorangan
dan
kelompok-kelompok manusia.
Menjalin
hubungan
persaingan,
dengan
yang
persentase
mana
59,21%.
Seharusnya persaingan terjalin dengan
baik tidak menjatuhkan orang lain dan
dengan
bisa bersaing dengan sehat untuk
orang lain pasti banyak perbedaan
mendapatkan nilai-nilai yang baik,
diantara satu dengan yang lain, untuk
bersaing
itu butuh proses dalam menjalin
mengembangkan rasa sosial dalam diri
hubungan dengan orang lain. Syahrial
seseorang dan persaingan yang jujur
Syarbaini
akan menyebabkan individu saling
Rusdiyanta(2009:31)
mengemukakan proses asimilasi antara
jujur
akan
menyesuaikan diri.
lain:perbedaan kebudayaan diantara
kelompok-kelompok
dengan
Untuk mencapai suatu kesuksesan
manusia,
pasti ada persaingan dalam suatu
secara
kelompok hal ini di temukan oleh
langsung untuk waktu yang lama,
Soerjono Soekanto (2009:85) fungsi
kebudayaan-kebudayaan
dari
seseorang
saling
bergaul
dari
kelompok-kelompok manusia.
2.
Interaksi Sosial Disosiatif
persaingan
menyalurkan
yaitu
untuk
keinginan-keinginan
individu atau kelompok yang bersifat
Berdasarkan hasil penelitian dapat
kompotitif.
Sifat
manusia
pada
diketahui keterangan pada interaksi
umumnya selalu hendak memperoleh
yang terbaik, yang dihargai, sehingga
kekerasan
makin banyak sesuatu yang dihargai,
Sederhana,
semakin meningkat pula keinginan
pernyataan orang lain di muka umum,
memperolehnya.
memaki-maki, mencerca, memfitnah
dan
b. Kontravensi
Berdasarkan hasil pengolahan
dan
lain
sebagainnya.
seperti
menyangkal
sebagainya.Insentif,
penghasutan
dan
mencakup
mengecewakan
data profil kemampuan interaksi sosial
pihak-pihak lain.Rahasia, umpamanya
peserta
mengumumkan rahasia pihak lain dan
didik
sebayaterhadap
dengan
teman
kontravensi,
yang
perbuatan
khianat.Taktis,
misalnya
mana berada pada kriteria kurang baik
mengejutkan lawan dan mengganggu
dengan persentase51,31%.Kontravensi
orang lain.
ini adanya ketidakpastian mengenai
c.
diri
seseorang
perbuatan
seperti
penolakan,
memprotes,
Pertentangan (Pertikaian)
perbuatan-
Berdasarkan hasil pengolahan
perlawanan,
data profil kemampuan interaksi sosial
mengganggu.Seharusnya
peserta
didik
dengan
teman
dalam menjalin hubungan sosial tidak
sebayaterhadap
ada
tidak
(pertikaian), yang mana berada pada
adanya
kriteria kurang baik dengan persentase
perlawanan diantara peserta didik agar
60,52%.Seharusnya dalam menjalin
terjalin hubungan sosial yang baik.
hubungan sosial harus mengurangi
protes-memprotes,
mengganggu
teman
tidak
pertentangan
Setiap orang pasti memiliki
pertentangan agar terjalin hubungan
kepribadian yang tidak menyenangkan
sosial yang baik dan kegiatan yang ada
menurut Leopold von Wiese dan
di sekolah tersebut bisa berjalan
Howard Becker (Soerjono Soekanto,
dengan baik.
2009: 88) ada lima bentuk kontravensi
yaitu:Umum,
perbuatan
meliputi
seperti
Menjalin hubungan pada orang
perbuatan-
lain pasti ada yang baik dan juga ada
penolakan,
yang
tidak
baik
dan
keengganan, perlawanan, perbuatan
perbedaan-perbedaan
menghalang-halangi,
protes,
perorangan
Soerjono
gangguan-gangguan,
perbuatan
(2009:91)
mengemukakan
banyak
diantara
Soekanto
sebab-
sebab atau akar-akar dari pertentangan
lakukan
atau pertikaian antara lain sebagai
memperoleh informasi yang bisa
berikut: perbedaan antara individu-
dimanfaatkan untuk meningkatkan
individu,
perbedaan
interaksi sosial peserta didik.
perbedaan
kepentingan,
kebudayaan,
perubahan
ini
pihak
sekolah
2. Peserta didik, terutama seorang
sosial.
remaja
harus
KESIMPULAN
meningkatkan
berusaha
kemampuannya
Berdasarkan hasil pengolahan data
dalam berinteraksi agar terjalin
penelitian yang penulis lakukan maka
hubungan yang baik dengan teman
dapat disimpulkan:
sebaya.
3. Orang tua agar dapat mengetahui
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Hasil pengolahan data yang telah
dan dapat membantu peserta didik
peneliti lakukan dapat diketahui Profil
agar dapat memiliki kemampuan
Kemampuan Interaksi Sosial Peserta
sosial yang baik.
Didik terhadap asosiatif yang mana
4. Guru
pembimbing
agar
berada pada kriteria kurang baik
memperhatikan
dengan persentase 47,36%.
dalam menjalin hubungan sosial
2.Interaksi Sosial Disosiatif
antara peserta didik yang lain
Hasil pengolahan data yang telah
peneliti lakukan dapat diketahui Profil
Kemampuan Interaksi Sosial Peserta
peserta
lebih
didik
supaya hubungan sosial terjalin
dengan baik.
5. Peneliti
agar
peneliti
dapat
Didik terhadap disosiatif yang mana
mengaplikasikan ilmu selama di
berada
bangku kuliah untuk memajukan
pada
kriteria
cukup
baik
dengan frekuansi persentase 50%.
pendidikan
SARAN
peserta didik.
Dari hasil penelitian yang penulis
lakukan,
maka
penulis
dapat
dan
perkembangan
6. Peneliti selanjutnya yang tertarik
dengan judul Profil Kemampuan
memberikan saran kepada:
Interaksi Sosial Peserta Didik
1. Pihak sekolah, penulis berharap
dengan teman Sebaya, penelitian
dari hasil penelitian yang penulis
yang
penulis
lakukan
untuk
melihat
secara
bentuk
lebih
mempengaruhi
interaksi
mendalam
lain
yang
kemampuan
interaksi sosial peserta didik.
KEPUSTAKAAN
Ahmadi Abu. 2007. Psikologi Sosial.
Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno.2004.Dasar-dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Sarwono Wirawan
Psikologi Remaja.
Gravindo Persada.
Sarlito. 1991.
Jakarta:PT.Raja
Soekanto Soerjono. 2009. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Rusdiayanta Syarbaini Syahrial. 2009.
Dasar-dasar Sosiologi. Yogyakarta:
Hak Cipta
Download