File

advertisement
MATA KULIAH
: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
KELAS
: MANAJEMEN KEUANGAN 1 (MK.1 )
PERUSAHAAN MULTINASIONAL DALAM
MELAKUKAN PEMBIAYAAN
JANGKA PENDEK
Oleh :
KELOMPOK IV
NIM
1. BASIR
11.11.010
2. SYAMSUDDIN
11.11.045
3. HAMKA.H
11.11.014
4. AYU AMALIA
11.11.296
5. NURLIA
11.11.342
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
TRI DHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Tak
lupa pula salawat serta salam kami hantarkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah merangkul kita dari alam Jahiliyah menuju alam
Islamiyah kini.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
Bapak Sultan Syah,SE.,MM.Akt yang senantiasa membimbing kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Kami sebagai penyusun mengangkat sebuah judul “PERUSAHAAN
MULTINASIONAL DALAM
MELAKUKAN PEMBIAYAAN
JANGKA
PENDEK” sebuah judul yang akan menjelaskan tentang bagaimana perusahaan
melakukan pembiayaan jangka pendek agar perusahaan dapat tetap melaksanakan
usahanya.
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan perlu
perbaikan. Dengan semangat dan upaya meningkatkan ilmu pengetahuan, saya
senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran dan saran perbaikan demi
kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Makassar,12 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I
: PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................2
A. Pengertian pembiayaan ...................................................................2
B. Sumber-sumber pembiayaan jangka pendek ...................................6
C. Alasan MNC memilih sumber dana dari luar negeri .....................7
D. Pembiayaan melalui Portofolio Mata Uang ...................................7
E. Menentukan suku bunga pembiayaan efektif ..................................8
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................9
B. SARAN .............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
BAB.I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pembiayaan berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang di
keluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan
dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga
pembiayaan, seperti Bank Syariah kepada nasabah.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan
pembiayaan jangka pendek, sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian
dari Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu
sendiri.Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management),
merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan)
dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih
harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam
jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat
jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang
dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan perusahaan yang menyangkut pembiayaan jangka
pendek serta latar belakang yang telah di sebutkan diatas dapat diambil beberapa
rumusan masalah :
1. Apakah yang di maksud dengan pembiayaan ?
2. Apakah dampak pembiayaan jangka pendek terhadap Perusahaan ?
3. Jenis-Jenis Pembiayaan jangka pendek.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK.
Sebagaimana yang telah di bahas dalam pendahuluan di atas dapat
kita simpulkan bahwa sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu
sendiri.Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management),
merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan)
dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih
harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam
jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat
jatuh tempo.
Dengan demikian,Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar perusahaan.
Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek
1. Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan
yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan
(misal dilihat dari penjualan perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang
diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan
meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus
dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan).
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals).
Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva
tertentu sebagai agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah
maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk
sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual
(misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul
karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang
pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
“Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit”
2. Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis
Pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat
kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan
ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi
dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
a. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka
waktu 30-90 hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual
langsung ke investor. Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan
commersial paper.
b. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga
keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu
kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of
Credit), dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam meminjam sampai jumlah
maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
c. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari
segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh
kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative
investasi.
d. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah
menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging
receivables). Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan
perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa
digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan atas semua
piutang).
e. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa
menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang
dipakai akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan
mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam
presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang dijaminkan.
f. Akseptasi
Bank.
Merupakan
pernyataan
kesanggupan
bank
pengaksep untuk melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang
diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau merupakan janji
untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan
dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan
cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan
pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah
diakseptasi, wesel ni menjadi sama dengan promes, yang berarti dapat
diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo
(acceptance) akseptor
g. Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual &
pembeli atas efek-efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek
yang dimaksud pada harga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang
telah ditentukan.
Lalu, Bagaimana Pembiayaan jangka Pendek melalui bank dan
pembiayaan secara non-Tunai (kredit )?
B. SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Induk perusahaan MNC dan anak perusahaannya umumnya menggunakan
berbagai metode untuk memperoleh dana jangka pendek guna memenuhi
kebutuhan likuiditas mereka.
1. WESEL BAYAR EURO
Salah satu metode yang makin banyak digunakan adalah menjual
Euronotes, atau sekuritas utang tanpa jaminan. Suku bunga wesel ini biasanya
berdasarkan LIBOR ( Suku bunga yang dibebankan Eurobank atas pinjaman antar
bank ).
2. SURAT BERHARGA EURO
Selain Euronotes, MNC juga mngeluarkan Euro-commercial paper untuk
memproleh pembiayaan jangka pendek. Pialang menjual surat berharga ini bagi
MNC tanpa dijamin oleh sindikasi Underwriting, sehingga tidak ada jaminan
harga jual bagi perusahaan penjual
3. PINJAMAN EUROBANK
Pinjaman langsung dari Eurobank,yang umumnya digunakan untuk
mempertahankan hubungan dengan Eurobank,merupakan sumber dana jangka
pendek lainnya bagi MNC.jika sumber dana jangka pendek lain tidak tersedia,
MNC sangat mengandalkan pinjaman langsug dari Eurobank.
4.PEMBIAYAAN INTERNAL
Dalam hal ini pembiayaan internal dapat di artikan sebagai Dana yang
diperoleh dari kelebihan arus kas anak-anak perusahaan yang digunakan untuk
melakukan pembiayaan terhadap MNC.
C. ALASAN MNC MEMILIH SUMBER DANA DARI LUAR NEGERI.
Disini
ada
beberapa
alasan
mengapa
MNC
memilih
lebih
mempertimbangkan pendanaan Asing,berikut alasannya;
1. PEMBIAYAAN ASING UNTUK MENGOMPENSASI ARUS MASUK KAS
ASING.
Perusahaan besar melakukan pembiayaan dalam mata uang asing untuk
mengompensasi posisi piutang bersih dalam mata uang terkait.
2. PEMBIAYAAN ASING UNTUK MENGURANGI BIAYA
Jika suatu perusahaan atau induk perussahaan MNC tidak berniat untuk
melindungi piutang bersih asing,perusahaan tetap dapat mempertimbangkan
pinjaman dalam mata uang asing jika suku bunga perusahaan tersebut relatif
rendah.
D.PEMBIAYAAN MELALUI PORTOFOLIO MATA UANG.
Meskipun pembiayaan asing dapat menghasilkan pembiayaan yang lebih
rendah,namun fluktuasi beban pembiayaan asing seinring waktu sangat
tinggi.MNC dapat memperoleh pembiayaan murah tanpa resiko tambahan dengan
pembiayaan melalui portofolio mata uang asing.
Namun, jika meminjam dalam dua mata uang asing,satu-satunya cara agar
tingkat pembiayaan efektif portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan suku
bunga domestik adalah jika apresiasi kedua mata uang tersebut mencapai tingkat
maksimum.Dan jika hanya salah satu yang mencapai maksimum maka kenaikan
apresiasi ini akan terkompensasi oleh mata uang lain yang apresiasinya tidak
terlalu tinggi.
E. MENENTUKAN SUKU BUNGA PEMBIAYAAN EFEKTIF
Suku bunga pembiayaan asing yang efektif yang negatif menyiratkan
bahwa jumlah dolar yang dikeluarkan untuk melunasi kredit secara total ternyata
lebih rendah daripada jumlah dolar yang dipinjam. Setiap kali valuta asing yang
dipinjam mengalami depresiasi akan membuat suku bunga pembiayaan efektif
lebih rendah daripada suku bunga kredit resmi. Suku bunga pembiayaan bisa
menjadi negatif jika valuta yang dipinjam mengalami depresiasi terlalu jauh.
Jika valuta asing yang dipinjam mengalami apresiasi maka akan
menyebabkan pembiayaan efektif menjadi tinggi.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan atas apa yang telah dibahas di atas maka kami
menyimpulkan bahwa Pembiayaan merupakan pendanaan oleh lembaga tertentu
untuk investasi yang telah direncanakan dan dikembalikan pada jangka waktu
yang telah ditentukan dalam hal ini berarti kurang dari satu tahun. Adapun unsurunsur agar suatu nasabah dapat menerima pembiayaan dari lembaga pembiayaan
yaitu, kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko, dan balas jasa.
B. SARAN
Sebenarnya penulis membutuhkan saran dan masukan untuk pembuatan
makalah yang lebih baik dari makalah sederhana ini.Namun,Sesuai dengan
pembahasan diatas maka saya hanya dapat memberikan masukan dan saran untuk
para pembaca agar kiranya apabila suatu hari bekerja di perusahaan multinasional
dapat lebih berhati –hati dalam melakukan pembiayaan atau dengan lebih
memperhatikan dampak yang di akibatkan pembiayaan tersebut terhadap
perusahaan apakah itu positif ataupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff. 2006. Internasional
Salemba empat. Jakarta
Corporate Finance.
Edisi
Delapan.
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Manajemen Keuangan Internasional ( Pengantar
Ekonomi dan Bisnis Global ),Edisi Dua. BPFE. Yogyakarta.
Sartono,Agus. 2001. Manajemen Keuangan International. BPFE. Yogyakarta.
http://adinugroho5.wordpress.com/2010/11/18/dampak-dampak-negativeperusahaan-multinasional-mnc-serta-penanggulangannya/
Download