BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

advertisement
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan:
1. Jenis obat yang berubah setelah penerapan JKN di Puskesmas Wirobrajan
adalah propil thio urasil, fluconazol, tramadol, natrium peniton, dan clobazam
sedangkan di Puskesmas Mantrijeron adalah famotidin, griseofulvin, dan
piroksikam.
2. Obat-obat yang mengalami perubahan penggunaan obat dilihat dari segmen DU
90% sesudah penerapan JKN di Puskesmas Wirobrajan adalah ranitidin dan
glimepirid, sedangkan di Puskesmas Mantrijeron adalah captopril, glimepirid,
salbutamol, furosemid, dan allopurinol.
3. Obat yang mengalami peningkatan tertinggi di Puskesmas Wirobrajan setelah
penerapan JKN adalah ranitidin yaitu sebanyak 288.63% dan di Puskesmas
Mantrijeron adalah glimepirid yaitu sebanyak 409.58% sedangkan obat yang
mengalami penurunan terbanyak di kedua pukesmas adalah besi (II) sulfat yaitu
sebanyak 63.75% di Puskesmas Wirobrajan dan 90.17% di Puskesmas
Mantrijeron.
4. Terdapat perbedaan secara statistik penggunaan besi II sulfat, parasetamol, asam
askorbat, dan asam folat di Puskesmas Wirobrajan serta amoksisilin, asam
askorbat, dan klofeniramin maleat di Puskesmas Mantrijeron setelah penerapan
JKN ketika diukur dengan DDD/1000 KPRJ di Puskesmas Wirobrajan dan
Mantrijeron.
5.2
Saran
a. Saran untuk puskesmas :
1. Menjaga kelengkapan data LPLPO
2. Melakukan evaluasi tindak lanjut pada perubahan kuantitas dari perubahan
obat.
3. Melakukan evaluasi penggunaan obat secara kualitatif sehingga diketahui
50
rasionalitas dari penggunaan obat.
b. Saran untuk peneliti selanjutnya :
1. Diperlukan penelitian secara kualitatif sebagai tindak lanjut dari penelitian ini
untuk menilai ketepatan terapi penggunaan obat yang diberikan.
2. Diperlukan penelitian lanjutan terkait kesesuaian pola peresepan dengan obat
yang diberikan untuk melihat ketepatan indikasi penyakit pasien.
Download