Konsep Manajemen Proyek

advertisement
ManajemenProyek
Diklat Teknis Sistem Industri
Departemen Perindustrian
©2010
Materi Pembahasan




Konsep Manajemen Proyek
Organisasi Proyek
Metode Pelaksanaan Proyek
Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
KonsepManajemen Proyek
Tujuan:
Memberikan pemahaman tentang
pentingnya peranan Manajemen Proyek
Materi Pembahasan





Karakteristik Proyek
Dinamika Proyek
Tujuan Manajemen Proyek
Fungsi Manajemen Proyek
Faktor Keberhasilan Proyek
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
KarakteristikProye k (1)
Keragaman Produk
(+)
JOB ORDER

PRODUKSI
MASSA

(-)
(+)
PROYEK
PROSES


(-)
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Volume
Produksi
KarakteristikProye k (2)


Proyek industri merupakan kegiatan yang bersifat:
ad-hoc, unik dan kompleks.
Siklus hidup (project life cycle):
 Feasibility study
 Design and engineering
 Construction (implementation)
 Operation and maintenance
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
KarakteristikProye k (3)

Proyek mengandung ketidakpastian (risiko) baik
yang berkaitan dengan waktu penyelesaian, kualitas
maupun biaya proyek.
7
Screening &
Evaluation
6
Business
Analysis
5
For every 7 concepts, one succeeds
For every 4 development projects,
one becomes a commercial winner !!
Development
Testing
4
Commercialization
3
2
1
0
0
10
20
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
50
60
Percentage Of Project Time
80
100
One
Successful
Product
Dinamika Proyek (1)

Do it right at the first time!
Untuk dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
proyek yang sedemikian cepat, diperlukan:
 Know-how
 Otoritas dan tanggung jawab
 Kebijakan ( policy), prosedur dan metode.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Dinamika Proyek (2)

Pendekatan yang diperlukan:
 Identifikasi gejala-gejala (symptoms) dan
masalah (problems)
 Analisis faktor-faktor penyebab
 Formulasi alternatif solusi
 Evaluasi alternatif
 Implementasi solusi dan evaluasi
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Tujuan Manajemen Proyek
Merealisasikan tujuan proyek sesuai dengan
kualitas, waktu dan biaya yang direncanakan.


Untuk memenuhi tujuan proyek ini diperlukan
sumberdaya, proses manajemen serta metode dan teknikteknik manajemen.
Sumberdaya proyek:
 Material (Bahan)
 Mesin/Peralatan
 Manusia/Tenaga Kerja
 Metode/Manajemen
 Informasi/Knowledge
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Fungsi Manajemen Proyek (1)
Interface
Management
•Internal
•External
Resources Management
•Time
•Man Power
•Money
•Facilities/equipment
•Material
•Information
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Planning & Control
•Perfomance
•Risk
Fungsi Manajemen Proyek (2)

Cross Functional Integration:
MARKETING
Inventory
Fund Requests
R&D
ENGINEERING
Sales
Forecast
FINANCE
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
PRODUCTION
FaktorKeberhasilan Proyek
RESOURCES
QUALITY
WITHIN GOOD STAKEHOLDERS RELATIONS
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
OrganisasiProyek
Tujuan:
Memberikan pemahaman tentang
organisasi proyek
Struktur Organisasi (1)


Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk
skema (organigram). Organigram menggambarkan
kegiatan-kegiatan dan proses yang terjadi pada suatu
organisasi.
Struktur organisasi secara garis besar memperlihatkan:
 Pembagian tugas serta tanggung jawab;
 Hubungan pelaporan, hirarkhi dan rentang kendali;
 Pengelompokan individu;
 Hubungan kerja yang memungkinkan terjadinya
komunikasi, koordinasi dan integrasi seluruh
kegiatan organisasi.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Struktur Organisasi (2)

Bentuk struktur organisasian proyek:




Pengelolaan proyek ditempatkan pada salah satu fungsi
dari organisasi induk (organisasi fungsional);
Proyek merupakan unit tersendiri (pure project
organization).
Organisasi matriks (hybrid)
Setiap bentuk pengorganisasian mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Struktur Organisasi (3)
Organigram Struktur Fungsional
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Struktur Organisasi (4)
Organigram Struktur Proyek Murni
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Struktur Organisasi (5)
Direktur
Utama
Bagian
Keuangan
Bagian
Pemasaran
Bagian
Produksi
Proyek A
Proyek B
Proyek C
Struktur Organisasi Matriks
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Bagian
HRD
Bagian
Litbang
Pembentukan Tim Proyek (1)



Pembentukan tim proyek merupakan kegiatan yang
tidak mudah karena tim ini akan menghadapi
lingkungan proyek yang selalu berbeda dan unik.
Seorang pimpinan proyek (project manager) tidak
saja harus andal dalam menangani masalah teknis
dan manajerial tetapi juga harus mampu
menciptakan hubungan kerja yang produktif
(human relationship).
Peran utama pimpinan proyek adalah sebagai
integrator kegiatan-kegiatan proyek.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (2)

Masalah utama yang dihadapi pimpinan proyek:




Apa yang harus dikerjakan (what needs to be done?)
Kapan kegiatan harus dilaksanakan (when must it be
done?)
Bagaimana kebutuhan sumberdaya dapat dipenuhi (how
are the resources required to do the job going to be
obtained?).
Tugas pokok dan fungsi pimpinan proyek adalah
merealisasikan tujuan proyek melalui proses-proses
planning, organizing,
actuating/implementing/directing, and controlling.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (3)

Tanggung jawab pimpinan proyek mencakup:



Tanggung jawab terhadap organisasi induk ( parent organization):
 Efisiensi sumberdaya
 Efektivitas komunikasi (timely and accurate project
communications)
 Pengelolaan risiko proyek (careful, competent management of
the project in order to protect the firm from high risk)
 Pelaporan (accurate reporting of project status with regard to
budget and schedule)
Tanggung jawab terhadap client:
 Menyelesaikan konflik antar pihak-pihak (resolve conflict among
interested parties)
 Mengendalikan kinerja, anggaran, dan jadwal
Tanggung jawab terhadap anggota tim proyek (project team
members):
 Fairness, respect, honesty
 Concern for members’ future after project
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (6)

Pimpinan proyek perlu memotivasi dan menanamkan
nilai-nilai (values) kepada setiap anggota tim bahwa:
 Bekerja sebagai tim adalah kunci keberhasilan
 Esprit de corps diperlukan untuk menjamin
keberhasilan
 Konflik bukan untuk dihindari tetapi untuk
diselesaikan
 Komunikasi adalah faktor penting dalam bekerja
sama
 Keberhasilan harus mendapatkan penghargaan.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (4)
Kompetensi Teknikal
dan Managerial
Tinggi
Rendah
Kepemimpinan
Rendah
Tinggi
Profil Kompetensi Manager Proyek
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (2)

Pimpinan proyek perlu mengarahkan, memotivasi dan
menanamkan nilai-nilai (values) kepada setiap anggota
tim bahwa:





Bekerja sebagai tim adalah kunci keberhasilan
Esprit de corps diperlukan untuk menjamin keberhasilan
Konflik bukan untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan
Komunikasi adalah faktor penting dalam bekerja sama
Keberhasilan harus mendapatkan penghargaan.
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pembentukan Tim Proyek (3)
Kompetensi Teknikal
dan Managerial
Tinggi
Rendah
Rendah
Kepemimpinan
dan human
Tinggi relation
Profil Kompetensi Pimpinan Proyek
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
MetodePelaksanaan Proyek
Tujuan:
Memberikan pemahaman tentang
metode-metode pelaksanaan proyek
Pemilihan Metode Pelaksanaan (1)

Bagaimana proyek akan dilaksanakan?
Perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:




Tingkat kepentingan/urgensi proyek
Kompleksitas dan kebaruan proyek
Faktor lingkungan
Setiap metode pelaksanaan mempunyai implikasi
sebagai berikut:




Pihak yang terlibat (participant)
Jumlah dan jenis kontrak
Kriteria pemilihan participant
Jenis penawaran
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pemilihan Metode Pelaksanaan (2)

Kriteria pemilihan participant:







Pengalaman dalam melaksanakan proyek (past works)
Referensi
Kompetensi tenaga ahli
Beban kerja (work load)
Kemampuan keuangan
Harga penawaran dan rencana manajemen
Jenis penawaran:



Penunjukan langsung
Penawaran terbatas
Penawaran terbuka
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pola Pelaksanaan Proyek (1)
(b) Project Management
(a) Tradisional
Pemilik
Pemilik
Konsultan
Perencana
Konsultan
Perencana
PM
Kontraktor
(c) Turnkey
Kontraktor
Spesialis
Pemilik
Adm.
Proyek
Kontraktor
Utama
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pola Pelaksanaan Proyek (2)
Aspek
Tradisional
Project Management
Turnkey
1. Manajemen
 Pengelolaan
Sederhana
Kompleks
Administratif
 Kontrak
Pemisahan
design dan
construction
Multi (paket)
Tunggal
(Single
Contract)
 Konflik
Sedang
Tinggi
Minimum
2. Waktu
Relatif lebih
lama
Fast Track
Fast Track
3. Biaya
Proyek
Sedang
Minimum
Lebih Tinggi
4. Resiko
Sedang
Lebih Besar
Minimum
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Tujuan:
Memberikan dasar-dasar pengetahuan
untuk melakukan perencanaan dan
pengendalian proyek
Siklus Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Work Description and
Instruction
• Statement of work
• Work Breakdown
Structure
• Specifications
Network Planning
Master/Detailed
Schedule
PERT/CPM
Goal
GOALS:
System level
Company level
System Reports
SYSTEM
REPORTS:

Time
Cost
Quality
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Monitoring and
Evaluation
Budgets
Rp
Time/Cost/Quality
Time
Perencanaan Proyek (1)


Proses perencanaan proyek berkaitan dengan
penentuan tujuan dan menjabarkannya dalam
bentuk kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
Lingkup perencanaan proyek mencakup:







Tujuan proyek
Ruang lingkup proyek
Metode dan organisasi pelaksanaan
Spesifikasi
Jadwal pelaksanaan
Anggaran biaya
Faktor risiko dan kendala
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (2)

Metode dan teknik-teknik perencanaan proyek:
 Work Breakdown Structure (WBS)
 Bar Chart (Gantt Chart)
 Kurva S (S-Curve)
 Task Relationship Matrix (TRM)
 Network Planning (CPM dan PERT)
 Alokasi Sumberdaya (resources allocation)
 dan lain-lain
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (3)

Work Breakdown Structure (WBS):
Pabrik Gula
Unit Pabrik
Perkebunan
Design
Kebun bibit
Bidding &
tender
Kebun produksi
Construction
Trial run
Organisasi&
Manajemen
Project Mgmt
Org. Design
Staffing & recruitment
Irigasi
Alat transportasi
Mesin & peralatan
pertanian
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Training
System development
Perencanaan Proyek (4)

Bar Chart (Gantt Chart) dan Kurva S
Prestasi
100%
G
F
75%
E
50%
D
C
25%
B
A
0
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Waktu
Perencanaan Proyek (5)

Task Relationship Matrix
LEGEND
General management responsibility
Specialized responsibility
Must be consulted
May be consulted
Must be notified
Must approved
RAW MATERIAL PROCUREMENT
Prepare Bill Of Materials
Contact Vendors
Visit Vendors
Prepare Purchase Orders
Authorize Expenditures
Place Purchase Orders
Inspect Raw Materials
Quality Control Testing
Update Inventory File
Prepare Inventory Report
Withdraw Material
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (6)

Penjadwalan Proyek (Network Planning)
No.
1.
2.
3.
Metode
Bar Chart (Gantt Chart)
Kelebihan dan
Kekurangan
Tidak dapat
memprediksi
keterlambatan proyek
Babakan Proyek (Milestone) Hanya Mempertimbangkan peristiwa
( event) yang penting
Network Planning
-
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (7)

Metode Lintasan Kritis (Critical Path Method)
DESCRIPTION
START
ACTIVITY
EVENT
TIME
EARLIEST
LATEST
ES
LS
FINISH
EF
LF
OCCURERENCE
TE
TL
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (8)

Latihan 1:
Buatlah network kegiatan yang diperlukan untuk
memperoleh bangun susunan balok seperti di bawah ini.
A2
C
B1
A1
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
B2
Perencanaan Proyek (9)

Latihan 2:
Buatlah network dari proyek di bawah ini.
No.
Kode Kegiatan
Ketergantungan
1
A
-
2
B
-
3
C
-
4
D
B
5
E
A,D
6
F
B
7
G
C
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (10)

Latihan 3:
Buatlah network dari proyek di bawah ini.
No.
Kode Kegiatan
Ketergantungan
1
A
-
2
B
-
3
C
-
4
D
B
5
E
A,B
6
F
C
7
G
D
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (11)

Latihan 4:
Buatlah network dari proyek di bawah ini.
No.
Kode Kegiatan
Ketergantungan
1
A
-
2
B
-
3
C
-
4
D
C
5
E
B,C
6
F
A,B,C
7
G
E
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (12)

Latihan 5:
Buatlah network dari proyek di bawah ini dan tentukan waktu
penyelesaian proyeknya.
No. Kode Kegiatan
Ketergantungan Waktu (Bulan)
1
A
-
2
2
B
-
2
3
C
-
1
4
D
A
4
5
E
B
3
6
F
B
6
7
G
C
3
8
H
E
3
9
I
F,G
4
10
J
H,K
2
11
K
D
1
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (13)

Alokasi Sumberdaya:
 Optimisasi keterbatasan ketersediaan
sumberdaya
 Perataan penggunaan sumberdaya (resources
leveling)
 Percepatan waktu penyelesaian proyek (time
and cost trade-off)
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (14)

Latihan 6:
Buatlah alokasi sumberdaya jika diketahui kebutuhan sumberdaya
setiap kegiatan dari latihan 5 sebagai berikut:
No.
Kode Kegiatan
Kebutuhan Sumberdaya (unit)
1
A
3
2
B
6
3
C
4
4
D
1
5
E
1
6
F
4
7
G
5
8
H
2
9
I
4
10
J
1
11
K
4
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Perencanaan Proyek (15)
ACT.
SCHEDULED
START
ES
EF
TF
DURA
TION
RES
REQ’
MENT
FINISH
A
0
2
3
2
3
0
2
0
2
6
C
0
1
4
1
D
2
6
3
4
2
5
2
2
8
0
6
4
G
1
4
4
3
5
H
5
8
2
3
2
8
12
0
4
4
J
8
10
2
2
1
K
6
7
3
1
4
B
0
2
E
F
I
2
8
8
12
3
TOTAL RESOUCES REQUIREMENT
CUMULATIVE RESOURCES REQUIREMENT (units)
CUMULATIVE RESOURCES REQUIREMENT (%)
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
TIME
1
2
3
4
5
6
7
8
13
14
11
11
6
7
10
6
38
49
55
62
72
78
39,6
51 57,3 64,6
9
10
5
5
11
12
4
1
1
13
27
13,5 28,1
75
83
88
4
4
92
96
81,2 86,4 91,6 95,8
100
Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek (1)

Proses Pengendalian:
Yes
Plan
(STANDARDS)
Execution
Evaluation
?
No
Corrective Actions
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Pelaksanaan dan Pengendalian Proyek (2)

Tindakan Korektif:






Lingkup kegiatan (scope of work)
Spesifikasi
Waktu penyelesaian (project completion time)
Anggaran Biaya
Untuk setiap jenis tindakan korektif di atas diperlukan
mekanisme pengendalian dalam bentuk sistem dan prosedur
(SOP).
Pada sistem dan prosedur ini diperlihatkan:



Pihak-pihak yang terlibat
Bentuk keterlibatan (kegiatan yang dilakukan)
Mekanisme dan kriteria pengambilan keputusan
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Latihan 7
No.
Uraian Kegiatan
Kode
Durasi (Bulan)
1.
Feasibility Study
A
3
2.
Site Survey
B
1
3.
Pembebasan tanah
C
4
4.
Soil test
D
1
5.
Perencanaan pekerjaan sipil dan bangunan
E
3
6.
Perizinan bangunan
F
1
7.
Tender dan kontrak pekerjaan sipil dan bangunan
G
1
8.
Pembangunan bangunan kantor dan fasilitas kesejahteraan
H
10
9.
Pembangunan bangunan pabrik
I
8
10.
Instalasi listrik dan air
J
3
11.
Finishing kompleks
K
2
12.
Pengadaan alat-alat perkantoran
L
1
13.
Perencanaan fasilitas produksi
M
4
14.
Tender dan kontrak fasilitas produksi
N
1
15.
Pengadaan mesin-mesin dan peralatan produksi
O
4
16.
Instalasi mesin-mesin dan peralatan produksi
P
3
17.
Pengadaan alat transportasi produksi
Q
1
18.
Penerimaan karyawan
R
2
19.
Pelatihan karyawan
S
4
20.
Produksi percobaan
T
1
21.
Commissioning
U
1
22.
Persiapan peresmian dan serah terima
V
1
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Sistem Industri I: Manajemen Proyek
Network Planning
TerminologiNetwork (1)

Aktivitas (Activity) – Sebuah atau sekumpulan task yang
diperlukan oleh proyek, menggunakan sumber-sumber, dan
memerlukan waktu untuk menyelesaikannya

Kejadian (Event) – Hasil dari penyelesaian satu atau lebih aktivitas.
Sebuah kondisi/status akhir yang teridentifikasi yang terjadi pada
suatu waktu tertentu. Event tidak menggunakan sumber-sumber

Jaringan (Network) – kombinasi dari semua aktivitas dan event
yang mendefinisikan proyek dan hubungan prioritas (precedence)
antara aktivitas

Lintasan (Path) – Rangkaian aktivitas-aktivitas yang berhubungan
(disebut intermediate event) antara dua event dalam sebuah
network
54
TerminologiNetwork (2)

Kritis (Critical) – Aktivitas, event, atau lintasan yang bila tertunda
akan menunda waktu penyelesaian proyek. Lintasan kritis sebuah
proyek diartikan sebagai urutan aktivitas-aktivitas kritis yang
menghubungkan start event proyek dengan finish eventnya.

Merge Activity – Sebuah aktivitas yang memiliki lebih dari satu
aktivitas yang mendahuluinya (memiliki lebih dari satu panah
kebergantungan yang mengalir ke aktivitas ini)

Burst Activity – Aktivitas yang memiliki lebih dari satu aktivitas
mengikutinya (lebih dari satu panah kebergantungan yang mengalir
keluar dari aktivitas ini)

Aktivitas Paralel (Parallel Activity) – Aktivitas-aktivitas yang dapat
terjadi pada saat yang sama
55
TerminologiNetwork (3)


Sebuah aktivitas dapat memiliki kondisi:
√ Memiliki aktivitas yang mengikuti setelahnya tetapi tidak
memiliki aktivitas yang mendahuluinya – awal sebuah network
√ Memiliki aktivitas yang mendahului tetapi tidak ada yang
mengikuti setelahnya – akhir sebuah network
√ Memiliki aktivitas yang mendahului (predecessor) dan yang
mengikuti setelahnya (successor) – di tengah tengah network
Hubungan antara aktivitas bergantung pada hubungan teknologis
yang dinyatakan dalam action plan
56
NetworkTerminology (4)



Activity-on-Arrow (AOA) network: anak panah
menyatakan aktivitas, node menyatakan event
Activity-on-Node (AON) network: node menyatakan
aktivitas sedangkan anak panah menyatakan hubungan
Pemilihan antara AOA dan AON tergantung pada
preferensi pribadi
57
Activity on Arrow(1)
Activity
Event
Install software
79
Start
Continue
80
Finish
58
Activity on Arrow(2)
1
A
Application
approval
2
B
Construction
plans
4
C
Traffic
study
D
Service
availability
check
3
5
59
Activity on Arrow(3)
60
Activity on Node
J, K, & L can all begin at
the same time, if you wish
(they need not occur
simultaneously)
J
A
B
C
K
A is preceded by nothing
B is preceded by A
C is preceded by B
L
(A)
M
(C)
but
All (J, K, L) must be
completed before M can
begin
Y
Y and Z are preceded by X
X
Z
Z
Y and Z can begin at the
same time, if you wish
Y
AA AA is preceded by X and Y
Z is preceded by X and Y
X
(B)
(D)
61
Activity on Node(2)
62
Latihanmembuat network
Gambarkan diagram network dari proyek berikut ini:
Activity
Predecessor
Activity
Predecessor
A
None
A
-
B
None
B
-
C
A
C
A
D
A
D
A,B
E
B
E
A,B
F
B
F
C
G
C,D,E,F
G
D,F
H
E,G
Roll up Network Plan
Level 1 - Milestone Plan
A
B
C
D
E
F
Level 2 - Plans
Level 3 - Plans
WP-1
WP-4
WP-3
WP-2
64
DasarPerhitungan untuk Scheduling(1)
Computation Nomenclature:
Dij
= Duration time for activity (i-j)
Ei = Earliest occurrence time for event i
Li
= Latest allowable occurrence time for event I
ESij = Earliest start time for activity (i-j)
EFij = Earliest finish for activity (i-j)
LSij
= Latest allowable start time for activity (i-j)
LFij
= Latest allowable finish time for activity (i-j)
Sij
= Total slack or float time for activity (i-j)
FSij
= Free slack (or float) time for activity (i-j)
Ts
= Scheduled time for the completion of a project or the
occurrence of certain key events in a project
65
DasarPerhitungan untuk Scheduling(2)
Forward Pass Computation
Rule 1: event paling awal diasumsikan terjadi pada
E1 = 0
Rule 2: Semua aktivitas diasumsikan dimulai sesegera mungkin,
yaitu segera setelah aktivitas predecessor telah selesai
ESij = Maximum of EF of preceding activities
Rule 3: early finish time dari aktivitas adalah jumlah dari early
start time nya ditambah perkiraan activity duration
EFij = ESij + Dij
66
DasarPerhitungan untuk Scheduling(3)
Backward Pass Computation
Rule 1: Waktu penyelesaian paling lambat untuk aktivitas terakhir
ditetapkan, Ts, atau sama dengan waktu waktu tercepat yang dihitung
berdasar perhitungan forward pass.
Lt=Ts or Et
Rule 2: Waktu penyelesaian paling lambat untuk suatu aktivitas (i-j) sama
dengan is yang terkecil di antara waktu paling lambat dimulainya
aktivitas yang mengikuti (successor).
LFij = Minimum of LS of succeeding activities
Rule 3: Waktu mulai paling lambat yang dibolehkan untuk suatu aktivitas
(i-j) adalah sama dengan waktu penyelesaian paling lambat dikurangi
perkiraan duration time
LSij = LFij - Dij
67
DasarPerhitungan untuk Scheduling(4)
Total (Activity) Slack
Total slack aktivitas adalah sama dengan selisih antara waktu paling lambat
dan waktu paling cepat untuk memulai sebuah aktivitas atau selisih waktu
paling lambat dan paling cepat untuk menyelesaikannya. Untuk aktivitas (i-j),
total slack:
Sij = LSij – ESij or LFij – Efij
Total slack menyatakan keterlambatan maksimum yang boleh terjadi untuk
aktivitas yang tidak kritis tanpa menunda waktu penyelesaian proyek. Bila
slack ini telah digunakan, aktivitas non-kritits akan menjadi kritis dan
penundaan akan menyebabkan waktu penyelesaian proyek tertunda juga.
(Activity) Free Slack
Adalah sama dengan waktu tercepat dari aktivitas sesudahnya (successor)
dikurangi dengan waktu tercepat untuk menyelesaikan aktivitas yang sedang
ditelaah.
FSij = ESjk - EFij
Free slack adalah jumlah keterlambatan yang diperbolehkan untuk sebuah
aktivitas tanpa mempengaruhi waktu start dari kegiatan berikutnya
(successor)
68
GanttChart





Dikembangkan oleh Henry L. Gantt
Memperlihatkan kemajuan aktual dan yang direncanakan dari proyek
(setiap aktivitas)
Merupakan metoda yang mudah dibaca dan dimengerti untuk
memperlihatkan status saat ini
Kelebihan:
 Mudah dimengerti
 Memberikan sebuah gambar tentang status terkini dari sebuah
proyek
Kelemahan:
 Sulit diikuti untuk proyek yang kompleks dan besar
 Hubungan kebergantungan tidak dapat ditentukan
69
GanttChart yang dihasilkanMS Project
70
LatihanScheduling(1)
Berikut ini adalah sebuah proyek untuk pusat kegiatan bisnis
(business center ) yang akan dibangun. Dengan informasi seperti
berikut ini, buatlah diagram network dan jadwal dari proyek ini:
Pembangunan Business Center
Activity
Description
Preceeding
Act
Duration
A
Persetujuan Manajemen
Tidak ada
5
B
Rencana Konstruksi
A
15
C
Kajian Traffic
A
10
D
Kajian Jenis Layanan
A
5
E
Laporan staf
B,C
15
F
Memperoleh ijin komite
B,C,D
10
G
Menunggu konstruksi (oleh
kontraktor)
F
170
H
Mengisi interior
E, G
35
Earliest
start
Slack =
LS - ES
ES
d
Slack
Task Code
LS
Latest Start
= LF - d
Earliest
Finish
Duration
EF
LF
Latest
Finish
= ES + d
B
E
A
H
C
F
D
G
Download