analisa implementasi ergonomi makro

advertisement
ANALISA IMPLEMENTASI ERGONOMI MAKRO
TERHADAP KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
(STUDI KASUS : MERPATI MAINTENANCE FACILITY JUANDA -SURABAYA)
Rositaningrum, Alfia ; Wignjosoebroto, Sritomo ; Santhi. D, Dyah
Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 60111, Indonesia, [email protected] ; [email protected] ; [email protected]
Abstrak
Jasa Maintenance Transportasi udara haruslah memperhatikan kualitas pelayangannya agar bisnis
tersebut dapat bertahan dan berkembang. Peranan industri ini adalah untuk perawatan pesawat terbang
yang diharapkan dapat merawat kelangsungan umur hidup dari pesawat terbang itu sendiri. Merpati
Maintenance Facility merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Permasalahan
yang terjadi adalah adanya keinginan dari pihak perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan
lancar, efektif dan efisien, biaya operasi rendah dengan keuntungan yang tinggi. Sementara pihak
pegawai berkeinginan agar mendapat pekerjaan yang ringan, lingkungan kerja nyaman, kesejahteraan dan
gaji yang tinggi.
Untuk mengkaji permasalahan diatas, maka dilakukanlah penelitian ini. Dengan merancang
sistem kerja yang berbasis ergonomi secara makro, yaitu optimasi sistem kerja dalam kaitannya dengan
perilaku organisasi dan psikologi organisasi. Sehingga diharapkan perusahaan akan dapat meningkatkan
profitnya dan dapat tetap bertahan di dunia perindustrian di Indonesia.
Agar dapat memberikan gambaran secara jelas tentang sistem dan hubungan antar variabelvariabel di dalamnya yang digunakan oleh Merpati Maintenance Facility, maka dalam penelitian ini akan
digambarkan diagram lingkar sebab akibat dari sistem yang sedang berjalan yang nantinya akan
dimodelkan dengan konsep pemodelan sistem secara dinamis dengan software bantu vensim.
Kata kunci : Sistem kerja ergonomis, Sistem dinamis, Keuntungan perusahaan
ANALYSIS OF MACRO ERGONOMICS IMPLEMENTATION
TOWARD COMPANY PROFIT
(CASE STUDY : MERPATI MAINTENANCE FACILITY – JUANDA SURABAYA)
Rositaningrum, Alfia ; Wignjosoebroto, Sritomo ; Santhi. D, Dyah
Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 60111, Indonesia, [email protected] ; [email protected] ; [email protected]
Abstract
Every Air Craft Maintenance Service company must always keep enermous attention in its
service quality in order to keep survive and growing in the competitive industry. The roles of the air craft
maintenance service company are to conduct aircraft maintenance with objective to prolong and extent
the lifecycle of the aircraft. Merpati Maintenance Facility are one of the company in the aircraft
maintenance Industry. The main problem of the Merpati Maintenance Facility company are the will of top
management decision which wanted to make the company operation running in its smooth, effective, and
efficient ways, so the company can achieve low operation cost and gain higher profits. Meanwhile,
employees are always wanted to get lighter work load, more comfortable working environtment, and
more higher wage.
This research are conducted In order to investigate and solve the problem above. By designing a
system with the basis of ergonomic with more macro environtment, the research will present ways to
optimize work system under industrial psicological and organizational behavioral context, with objective
to gain profit and stay survive in the national competitive industry.
In order to get a full description of the system and the relationship among its variables within the
company, this research will present a causal loop diagrams of the real company system, and later on will
be modeled using system dynamic using vensim software.
Keyword : Ergonomic work system, System dynamic, Company profit
1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dijelaskan
mengenai latar belakang penelitian, perumusan
masalah yang akan diselesaikan, tujuan dan
manfaat serta batasan dari penelitian ini.
1.1 Latar Belakang
Awalnya penilaian ergonomi pada suatu
proses ditujukan khusus pada proses yang
spesifik, atau penilaian dilakukan pada suatu
kondisi skala mikro. Namun, perkembangan
keilmuaan saat ini melihat bahwa penilaian
ergonomi tidak hanya perlu dilakukan dan
dianalisis secara mikro saja, tetapi perlu untuk
diimplementasikan melalui interegasi pada
lingkungan yang lebih besar (organisasi
perusahaan) yang dikenal dengan model
ergonomi makro.
Ergonomi makro merupakan suatu
pendekatan sosioteknik dari tingkat atas ke
bawah yang diterapkan pada perancangan sistem
kerja secara keseluruhan dengan tujuan
mengoptimalkan desain sistem kerja dan
memastikan sistem kerja tersebut berjalan
dengan harmonis (Hendrick & Kleiner, 2002 ;
Putri dkk, 2006).
Merpati
Maintenance
Facility
merupakan
pusat
perawatan
pesawat,
komponen, dan kelengkapannya yang dibangun
oleh PT. Merpati Nusantara Airlines pada 6
September 1991 yang terletak di Juanda
Surabaya. Merpati Maintenance Facility
merupakan perusahaan yang cukup produktif
dalam industri penerbangan. Hal ini terbukti
dengan cukup banyaknya order yang diterima
dari berbagai jenis pesawat.
Dengan hal itu, pihak perusahaan tentu
bisa mendapatkan keuntungan yang cukup
tinggi, akan tetapi perusahaan tentunya juga
harus memperhatikan kinerja karyawannya. Kita
ketahui, disini ada 2 kepentingan yang terjadi,
yaitu
pihak
perusahaan
ingin
agar
perusahaannya berjalan lancar, efektif dan
efisien, biaya operasi rendah dan keuntungan
yang tinggi. Sedangkan kepentingan yang kedua
adalah dari pihak karyawan, yaitu pekerjaan
ringan, lingkungan kerja nyaman, kesejahteraan
dan gaji yang tinggi. Karena adanya 2
kepentingan ini, terkadang hal tersebut menjadi
pertentangan. Hal ini disebabkan karena ada
beberapa perancangan sistem kerja yang
diterapkan
suatu
perusahaan
hanya
mementingkan salah satu pihak saja, dan
biasanya sesuatu yang menguntungkan baik
pihak perusahaan. Sedangkan karyawan merasa
kesejahteraannya kurang diperhatikan, baik dari
segi upah tenaga kerja ataupun dari fasilitasfasilitas lain yang kurang ditunjang oleh pihak
perusahaan. Sebaliknya, perusahaan sendiri
menilai kinerja karyawan kurang baik dan tidak
sesuai sandart yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Hal tersebut diatas, dapat dilihat sebagai
sebuah sistem yang dinamis. Karena salah satu
pihak dengan pihak yang lain saling berkaitan,
dengan kata lain masing-masing pihak
mempunyai hubungan sebab-akibat. Dalam
sebuah sistem kerja sebaiknya memperhatikan
segala
kepentingan.
Sehingga
hal-hal
pertentangan kepentingan dalam sebuah
perusahaan dapat diminimalkan.
Agar
perusahaan
ini
dapat
memperhatikan hal tersebut diatas, sehingga 2
kepentingan yang berbeda dapat disatukan,
maka dibuatlah penelitian ini yang bertujuan
dengan sistem kerja yang ergonomis yang
mengimplementasikan konsep ergonomi makro
dapat menguntungkan pihak perusahaan.
Sehingga manusia sebagai karyawan dapat
bekerja dengan nyaman dan perusahaan sebagai
shareholder juga bisa mendapatkan keuntungan
secara jangka panjang.
1.2 Perunusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian
ini
adalah
“Bagaimana
mengimplementasikan konsep ergonomi makro
dan
mengetahui
pengaruhnya
terhadap
keuntungan perusahaan Maintenance pesawat
terbang dengan metode pedekatan sistem
dinamik“.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Batasan yang diambil pada penelitian
ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
MMF (Merpati Maintenance Facility) pada
unit produksi bagian A/C haeavy
maintenance.
2. Time horison penelitian dalam jangka waktu
tahunan, yaitu tahun 2002 - tahun 2006.
3. Hubungan antar variabel pada diagram alir
sebab akibat merupakan persepsi peneliti
berdasarkan hasil dari kajian literatur.
Sedangkan asumsi yang digunakan pada
penelitian ini adalah :
1. Karyawan yang diamati bekerja dalam
keadaan normal.
2. Tidak terjadi gejolak moneter yang cukup
tinggi sehingga kebijakan yang dibuat dapat
dilakukan dalam waktu yang lama.
2
3. Analisis finansial akan memperhatikan
timbulnya keuntungan karena adanya
efisiensi biaya operasi dari pendekatan
ergonomi.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi
aspek-aspek
yang
berkaitan dengan ergonomi makro pada
perusahaan.
2. Membuat diagram lingkar sebab akibat dari
sistem kerja yang sedang berjalan yang
berkaitan dengan konsep ergonomi makro
yang berfokus pada aspek finansial.
3. Memodelkan sistem kerja secara dinamis
sesuai dengan diagram lingkar sebab akibat
yang telah dibuat.
4. Menganalisa
pengaruh
implementasi
ergonomi makro terhadap keuntungan
perusahaan.
1.5 Manfaat
Manfaat
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini adalah :
1. Dapat melakukan perbaikan terhadap sistem
yang sedang berjalan sesuai pendekatan
ergonomi.
2. Dapat mengetahui keuntungan perusahaan
dari implementasi ergonomi makro.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Ada beberapa tahap dalam metodologi
dari penelitian ini, adapun masing-masing tahap
tersebut dapat dijelaskan di bawah ini.
2.1 Tahap identifikasi masalah
Tahap ini merupakan tahap awal dari
penelitian. Pada tahapan ini dilakukan beberapa
tahapan diantaranya :
 Identifikasi dan perumusan masalah
Pada tahap ini dilakukan identifikasi
terhadap permasalahan yang terjadi.
Kemudian dirumuskan permasalahan yang
akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini.
 Studi lapangan
Tahap ini merupakan pencarian informasi
dari
perusahaan
mengenai
struktur
perusahaan beserta sistem yang berjalan
pada perusahaan MMF.
 Studi literatur
Tahap ini merupakan tahap kajian literatur
yang digunakan untuk mengatasi masalah
yang telah dirumuskan. Beberapa kajian

tersebut adalah ergonomi mikro maupun
makro, sistem dinamik dan analisa finansial.
Tujuan, manfaat, batasan dan asumsi
Hasil dari identifikasi masalah yang telah
ditentukan sebelumnya, kemudian akan
ditetapkan tujuan dan manfaat yang dicapai
dari penelitian ini.
2.2 Tahap pengumpulan data
Ada dua jenis data yang akan digunakan
untuk mendukung penelitian ini, yaitu data
primer dan data sekunder. Adapun beberapa
data tersebut adalah :
 Sistem perusahaan.
Data ini berupa data sekunder, yaitu
gambaran mengenai diagram of business
process perusahaan saat ini.
 Aspek-aspek ergonomi
Pada
bagian
ini,
akan
dilakukan
pengambilan data secara primer, yaitu
dengan melakukan pengisian kuisioner oleh
karyawan dan pihak manajer. Adapun
beberapa kriteria yang nantinya akan
digunakan dalam kuisioner adalah sebagai
berikut :
- Hubungan perusahaan dengan karyawan
Pada kriteria ini akan diberikan
pertanyaan mengenai kebijakan standar
kinerja MMF, upah kerja normal dan
saat lembur.
- Beban kerja fisik
Pada kriteria ini akan diberikan
pertanyaan mengenai work load dan
kebijakan job desk.
- Beban kerja psikis
Pada kriteria ini akan diberikan
pertanyaan
mengenai
kebijakan
pembagian jam kerja, jam istirahat,
sistem kerja bergilir (shift pagi/malam),
serta reward dan punishment.
- Lingkungan fisik
Pada kriteria ini akan diberikan
pertanyaan mengenai pengaruh kinerja
pada lingkungan fisik (temperatur,
kebisingan, cahaya dan kelembaban) di
MMF saat ini.
- Upaya perusahaan dalam antisipasi
lingkungan kerja fisik yang kurang
sesuai.
Pada kriteria ini akan diberikan
pertanyaan mengenai upaya perusahaan
dalam antisipasi ruang kerja yang
memiliki temperatur dan kebisingan
3




tinggi, maupun cahaya dan kelembaban
rendah atau tinggi.
Produktivitas
Data ini berupa data sekunder, yaitu
produktivitas karyawan dalam bekerja.
Kecelakaan kerja dan keluhan karyawan
Data ini merupakan data sekunder yang
nantinya akan mendukung untuk ukuran
tingkat implementasi ergonomi pada
perusahaan.
Jumlah Job Order
Data ini berupa data sekunder, yaitu data
jumlah order perawatan pesawat yang
diperoleh perusahaan dalam tiap tahunnya.
Aspek Finansial
Untuk data yang meliputi aspek finansial,
akan dilakukan pengambilan data secara
sekunder. Adapun beberapa data yang akan
digunakan adalah :
- Data pendapatan perusahaan yang
berasal dari jumlah job order.
- Biaya pengeluaran perusahaan, meliputi
biaya produksi untuk perbaikan pesawat
dan biaya organisasi (biaya tetap) serta
jumlah besaran denda keterlambatan
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
3.2 Pengolahan data
Pada tahap ini akan dilakukan 3
tahapan, yaitu tahap pengukuran implemetasi
ergonomi, tahap perhitungan investasi dan tahap
pembuatan simulasi.
3.2.1
Tahap Pengukuran Implementasi
Ergonomi
Pada tahap ini akan dilakukan
pengukuran tingkat implementasi ergonomi
melalui data kecelakaan kerja dan keluhan
karyawan dengan menggunakan metode risk
matrix. Dimana hasil dari perhitungan ini akan
digunakan untuk input data pada tahap simulasi.
3.2.2 Tahap Perhitungan Investasi
Tahap ini akan dilakukan perhitungan
investasi perusahaan, yang difokuskan pada
investasi ergonomi. Hal ini dilakukan untuk
memperbaiki kondisi ergonomi perusahaan
dengan mengurangi jumlah rata-rata kecelakaan
kerja dan keluhan karyawan sehingga tingkat
implementasi ergonomi perusahaan lebih baik.
3.2.3 Tahap Simulasi
Simulasi dilakukan dengan bantuan
software Ventana Simulation. Ada beberapa
tahap yang dilakukan untuk pembuatan simulasi
tersebut, diantaranya :
 Tahap Konseptualisasi Model
Tahap ini merupakan tahap awal pada
proses pembuatan simulasi, dimana akan
digambarkan diagram lingkar sebab akibat
(Causal Loop Diagram) yang menunjukkan
hubungan sebab akibat antar variabel sesuai
sistem amatan pada kondisi real perusahaan.
 Tahap Pembuatan model kondisi existing
Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan
diagram alir dengan memasukkan nilainilai/data yang telah diperoleh dari
pengumpulan data pada variabel yang telah
diidentifikasi sebelumnya (pada diagram
lingkar sebab akibat).
 Tahap verifikasi dan validasi model
Pada tahap ini akan dilakukan verifikasi dan
validasi terhadap model yang telah dibuat.
Jika model diterima, maka akan dilanjutkan
ke tahap berikutnya yaitu tahap pembuatan
alternatif skenario.
 Tahap pembuatan alternatif skenario
Tahap ini merupakan usulan perbaikan dari
beberapa skenario yang dibuat dengan
metode Uji Sensitivitas. Uji ini dilakukan
untuk merubah input nilai yang telah
dilakukan sebelumnya pada pembuatan
model kondisi existing yang bertujuan untuk
melihat bagaimana pengaruh perubahan
variabel terhadap output hasil simulasi.
 Tahap pemilihan skenario
Tahap ini merupakan tahap akhir pada
pembuatan simulasi. Pada tahap ini akan
dilakukan pemilihan skenario terbaik dari
beberapa skenario yang ada, yaitu skenario
yang dapat menggambarkan keuntungan
perusahaan setelah adanya perbaikan
ergonomi dengan menggunakan analisis net
present value (NPV).
3.3 Tahap analisa dan interpretasi
Tahap ini merupakan tahapan analisa
dan interpretasi data terhadap beberapa
pengolahan data yang telah dibuat.
3.4 Tahap penarikan kesimpulan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari
penelitian ini, yaitu penarikan kesimpulan dan
pemberian saran atas seluruh hasil yang telah
diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
4
3. HASIL PENELITIAN
Adapun hasil dari penelitian ini dapat
dijelaskan di bawah ini.
3.1 Identifikasi Aspek Ergonomi Makro
Pada MMF
Beberapa aspek ergonomi makro yang
telah diidentifikasi pada perusahaan adalah :
Tabel 3.1 Identifkasi Aspek Ergonomi Makro
Hubungan Perusahaan Dengan Karyawan
No
Variabel
1
Standar kinerja karyawan
2
Kinerja karyawan saat ini
Upaya perusahaan agar karyawan bisa
3
bekerja sesuai dengan standar
4
Upaya perusahaan dalam kesejahteraan
5
Sistem pemberian upah karyawan
6
Sistem pemberian upah lembur
Beban Fisik
No
Variabel
1
Beban kerja (load)
2
Pengaruh beban kerja yang tinggi
3
Penetapkan job desk
Pengaruh penetapan job desk terhadap
4
performansi kinerja
Beban Psikis
No
Variabel
1
Jam kerja
2
Jam istirahat
3
Sistem kerja bergilir (shift pagi/malam)
4
Jaminan hari tua
5
Reward
6
Punishment
Mental saat bekerja dengan beban kerja
7
yang besar
Lingkungan Fisik
No
Variabel
1
Temperatur >40 ºC
2
Temperatur (30-40) ºC
3
Temperatur (25-30) ºC
4
Temperatur (20-25) ºC
5
Temperatur (15-20) ºC
6
Temperatur (10-15) ºC
7
Kebisingan (80-100) dB
8
Kebisingan (60-80) dB
9
Kebisingan (40-60) dB
10 Kebisingan (20-40) dB
11 Kebisingan <20 dB
12 Cahaya (2000-20.000) lux
13 Cahaya (200-2000) lux
14 Cahaya (20-200) lux
15 Kelembaban >80 %
16 Kelembaban 40-80 %
17 Kelembaban <40 %
Upaya Perusahaan Dalam Antisipasi
Lingkungan Fisik Yang Kurang Sesuai
No
Variabel
1
Antisipasi kebisingan >80 dB
2
Antisipasi suhu >40 ºC
3
Antisipasi cahaya (2000-20.000) lux
4
Antisipasi cahaya (20-200) lux
5
Antisipasi kelembaban >80%
6
Antisipasi kelembaban <40%
3.2 Kuisioner
Untuk melakukan penilaian terhadap
ergonomi perusahaan secara makro, maka akan
dilakukan penyebaran kuisioner kepada manajer
dan karyawan terhadap aspek-aspek ergonomi
makro pada MMF yang telah diidentifikasi
sebelumnya.
Hal ini ditujukan agar penilaian kondisi
ergonomi tidak hanya dari satu pihak saja, yaitu
karyawan. Meskipun karyawan yang merasakan
dampak secara langsung dari kondisi ergonomi
perusahaan, tetapi pihak manajer juga perlu
melakukan penilaian terhadap kondisi ergonomi,
supaya data/nilai dari kuisioner dapat
mencerminkan/mewakili kondisi ergonomi
perusahaan MMF yang sesungguhnya. Untuk
itu, dalam pengolahan data tidak dibedakan
antara jawaban dari karyawan dan manajer.
Dengan kata lain, kontribusi atau pengaruh
masing-masing jawaban dianggap setara yang
tercermin pada rata-rata keseluruhan.
Kuisioner dilakukan dengan 2 tahapan,
yang pertama adalah kuisioner pendahuluan dan
kuisioner sebenarnya. Hasil dari kuisioner ini
nantinya akan digunakan sebagai input dalam
pembuatan simulasi pada tahap pemodelan
kondisi existing perusahaan. Dimana input pada
model tersebut berupa rata-rata dari setiap
variabel pada aspek-aspek yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Dari nilai rata-rata
yang diinputkan pada model, maka akan
diketahui nilai ergonomi perusahaan saat ini.
Nilai ergonomi ini akan mempengaruhi jumlah
kecelakan kerja dan keluhan karyawan.
Sedangkan jumlah kecelakaan dan keluhan
karyawan
akan
mempengaruhi
tingkat
implementasi ergonomi pada perusahaan MMF.
Baik buruknya tingkat implementasi ergonomi
pada perusahaan inilah yang menyebabkan tepat
atau tidaknya penyelesaian order.
3.2.1 Kuisioner pendahuluan
Kuisioner ini merupakan kuisioner
awal, yang disebarkan kepada 40 responden
dengan tujuan untuk mengetahui berapa
kuisioner
yang
seharusnya
disebarkan.
Kuisioner ini diberikan kepada 6 manajer, yaitu
5 manajer dari masing-masing sub divisi A/C
Maintenance dan 1 manajer yang membawahi
kelima sub divisi tersebut serta 36 karyawan
A/C Maintenance.
Setelah
kuisioner
pendahuluan
disebarkan, maka akan dilakukan uji kecukupan
data. Sehingga dapat diketahui apakah data awal
yang disebarkan sudah memenuhi atau belum.
Uji kecukupan data = Z α/2 x Rata-rata
S.Dev x Error
= 1,645 x 3,02
1,60 x 0,05
= 62,18
= 62
5
Berdasar uji kecukupan data ternyata
dibutuhkan 62 responden, agar data yang
dihasilkan cukup mewakili keadaan yang ada
pada perusahaan.
3.2.2 Kuisioner Sesungguhnya
Tabel 3.2 Kuisioner Sesungguhnya
Validitas
No
A
1
2
3
4
5
6
B
1
2
3
4
C
1
2
3
4
5
6
7
D
1
Atribut untuk kuisioner
r-hit
HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN
KARYAWAN
Bagaimana kebijakan perusahaan dalam
0.59
menetapkan standar kinerja karyawan?
Bagaimana kinerja karyawan saat ini (jika
dilihat dari standar kinerja yang telah 0.31
ditetapkan perusahaan)?
Bagaimana
upaya
perusahaan
agar
karyawan bisa bekerja sesuai dengan standar 0.47
kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan?
Bagaiamana upaya perusahaan dalam
0.31
mencapai kesejahteraan karyawan?
Bagaimana sistem pemberian upah
0.68
Bagaimana
sistem
pemberian
upah
0.68
tambahan saat kerja lembur?
rata-rata
BEBAN FISIK
Bagaimana beban kerja (load) yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan 0.64
dalam setiap order pesawat?
Bagaimana pengaruh beban kerja yang
tinggi (load besar) terhadap performansi 0.65
kinerja karyawan sehari-hari?
Bagaimana kebijakan perusahaan dalam
menetapkan job desk pada masing-masing 0.66
pekerja?
Bagaimana pengaruh penetapan job desk
terhadap performansi kinerja karyawan 0.60
sehari-hari?
rata-rata
BEBAN PSIKIS
Bagaimana kebijakan pembagian jam kerja
0.36
yang telah ditetapkan oleh perusahaan?
Bagaimana kebijakan jam istirahat yang
0.56
diberikan oleh perusahaan?
Bagaimana kebijakan sistem kerja bergilir
(shift pagi/malam) yang diberikan oleh 0.45
perusahaan?
Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai
0.30
jaminan hari tua?
Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai
0.38
reward?
Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai
0.50
punishment?
Bagaimana keadaan mental saat bekerja
0.23
dengan beban kerja yang besar?
rata-rata
LINGKUNGAN FISIK
Bagaimana
pengaruh
kinerja
saat
0.28
temperatur pada kondisi tinggi (>40ºC) ?
Bagaimana
pengaruh
kinerja
saat
0.35
temperatur pada kondisi sedang (25-40)ºC?
Bagaimana
pengaruh
kinerja
saat
0.41
3 kebisingan tinggi (>80dB)?
Bagaimana
pengaruh
kinerja
saat
4
0.47
kebisingan sedang (40-80) dB?
Bagaimana
pengaruh
kinerja
saat
5
0.35
kebisingan rendah (10-40) dB?
Bagaimana pengaruh kondisi penerangan
6
0.43
cahaya tinggi (2000-20.000) lux ?
Bagaimana pengaruh kondisi penerangan
7
0.35
cahaya sedang (200-2000) lux ?
Bagaimana pengaruh kondisi penerangan
8
0.43
cahaya rendah (20-200) lux ?
Bagaimana pengaruh kondisi kelembaban
9
0.58
tinggi (>80%) ?
Bagaimana pengaruh kondisi kelembaban
10
0.45
sedang (40-80%) ?
Bagaimana pengaruh kondisi kelembaban
11
0.61
rendah (>40%) ?
rata-rata
UPAYA
PERUSAHAAN
DALAM
E MENGANTISIPASI
LINGKUNGAN
FISIK YANG KURANG SESUAI
Bagaimana upaya perusahaan dalam
1 mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki 0.52
kebisingan tinggi (>80dB)?
Bagaimana upaya perusahaan dalam
2 mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki 0.52
suhu tinggi (>40ºC)?
2
r-tabel
Reliabilitas
RataKesim
Kesim
rata
Alpha r-tabel
pulan
pulan
S.Dev
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.03
1.20
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.24
0.92
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.08
1.21
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.82
1.06
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.18
1.06
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.85
1.13
3.03
1.10
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.18
1.02
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.89
0.96
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.08
0.98
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.77
0.86
2.98
0.95
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.06
1.21
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.94
1.28
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.98
1.19
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.29
1.03
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
3.21
1.23
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.90
1.31
0.21
valid
0.43
0.28
reliabel
2.85
1.04
2.89
1.19
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.03
0.87
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
4.26
0.57
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
1.92
0.86
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.98
0.95
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
4.26
0.57
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.73
1.09
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
3.97
0.72
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.73
1.12
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.19
0.94
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
4.16
0.71
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.40
1.21
3.06
0.87
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.60
1.19
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.89
1.13
Bagaimana upaya perusahaan dalam
mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki
cahaya intensitas tinggi (2000-20.000) lux?
0.40
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
3.18
1.15
4
Bagaimana upaya perusahaan dalam
mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki
cahaya intensitas rendah (20-200) lux?
0.27
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
3.16
1.15
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.87
1.12
0.21
valid
0.37
0.28
reliabel
2.90
1.10
2.93
1.14
5
6
Tabel 3.3 Risk Matrix MMF
Severity
3
Bagaimana upaya perusahaan dalam
mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki 0.54
kelembaban tinggi (>80%) ?
Bagaimana upaya perusahaan dalam
mengantisipasi ruangan kerja yang memiliki 0.48
kelembaban rendah (>40%)?
rata-rata
dengan mengkombinasikan antara nilai saverity
dan probility.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka
diketahui untuk tingkat kecelakaan kerja dan
keluhan karyawan terdapat pada saverity kelas
Major, karena sebenarnya jenis kecelakaan yang
terjadi pada karyawan termasuk level rendah
dan tidak fatal yang menyebabkan kematian,
hanya saja frekuensi terjadinya kecelakaan
tersebut cukup sering sehingga untuk kelas
probability tergolong kelas frequent. Berikut
dibawah ini akan dijelaskan pengukuran tingkat
implementasi ergonomi .
3.3 Tingkat Implementasi Ergonomi
Tingkat implementasi Ergonomi akan
dikur berdasarkan jumlah rata-rata kecelakaan
kerja dan keluhan karyawan setiap tahunnya,
dengan menggunakan metode risk matrix yaitu
Very Unlikely
Remote
Probability
Occasional
Probable
Frequent
Catastrophic
Critical
Major
Minor
Berdasarkan dari hasil diatas, dapat
diketahui bahwa tingkat implementasi ergonomi
masuk pada level merah. Dimana diketahui
bahwa jika suatu kondisi terletak pada warna
merah,
maka
perlu
dilakukan
upaya
pengidentifikasian, pengukuran, penilaian, dan
penggulangan resiko. Oleh sebab itu, untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut akan
dilakukan perbaikan terhadap kondisi ergonomi
perusahaan.
Perbaikan
ini
dilakukan
berdasarkan kuisioner dari nilai tingkat
kepuasan dan tingkat kepentingan. Pembahasan
lebih lanjut, akan dibahas pada sub bagian
investasi perusahaan.
3.4 Investasi Perusahaan
Investasi
perusahaan
kali
ini,
difokuskan pada investasi ergonomi. Hal ini
dilakukan untuk memperbaiki kondisi ergonomi
perusahaan dengan mengurangi jumlah rata-rata
kecelakaan kerja dan keluhan karyawan
sehingga tingkat implementasi ergonomi
perusahaan dapat lebih baik.
Adapun
perhitungan
perhitungan
estimasi investasi ergonomi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi
hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4
Sesuai dengan kebijakan perusahaan,
investasi ergonomi akan dilakukan secara
berkala. Dimana, perusahaan akan memperbaiki
hal-hal yang dianggap paling penting untuk
diperbaiki. Karena dengan memperbaiki hal-hal
yang paling penting, akan jauh memberikan
dampak positif bagi perusahaan.
6
Tabel 3.4 Perhitungan Investasi Ergonomi
DESKRIPSI BIAYA
TOTAL
BIAYA KONSULTAN DAN PROFFESIONAL
Biaya Konsultan dan Tenaga Proffesional
Rp
3,600,000,000
Biaya Peralatan Kantor
Rp
210,000,000
Biaya Peralatan Lain
Rp
10,000,000
BIAYA ADMINISTRASI
BIAYA INFRASTRUKTUR
Renovasi Kecil Infrastruktur
Rp
Renovasi Sedang Infrastruktur
Rp
600,000,000
Renovasi Besar/Pembangunan Infrastruktur
Rp
2,000,000,000
600,000,000
Renovasi Lingkungan Mesin Besar
Rp
150,000,000
Renovasi Lingkungan Mesin Kecil
Rp
60,000,000
Alat Untuk Reduksi Efek Temperatur
Rp
100,000,000
Alat Untuk Reduksi Efek Penerangan
Rp
100,000,000
Alat Untuk Reduksi Efek Kebisingan
Rp
100,000,000
Alat Untuk Reduksi Efek Kelembaban
Rp
100,000,000
Rp
500,000,000
BIAYA MESIN
BIAYA PERALATAN
BIAYA SISTEM
Restrukturisasi Kebijakan MSDM
DOKUMENTASI
Laporan Pendahuluan
Rp
50,000,000
Laporan Bulanan
Rp
100,000,000
Laporan Akhir Implementasi
Rp
50,000,000
BIAYA KONTIJENSI
Rp
1,666,000,000
TOTAL ANGGARAN BIAYA PERBAIKAN ERGONOMI
Rp
9,996,000,000
Adapun hal-hal utama yang perlu
diperbaiki dapat dilihat pada grafik importance
performance di kuadran II. Karena pada kuadran
ini nilai kepuasan memiliki nilai negatif
sedangkan nilai kepentingan memiliki nilai
positif, dijelaskan pada grafik 3.4. Dimana
grafik ini di dapat dari nilai kepuasan dan nilai
kepentingan hasil kuisioner.
II
I
III
IV
Grafik 3.1 Importance Performance
Dari grafik tersebut diatas dapat
diketahui bahwa beberapa hal utama yang perlu
diperbaiki adalah, upaya perusahaan dalam
pencapaian kesejahteraan karyawan, sistem
upah lembur, beban kerja tinggi, keadaan mental
saat beban kerja besar, kebijakan perusahaan
mengenai jaminan hari tua, kondisi lingkungan
fisik mulai dari kebisingan tinggi, suhu tinggi,
kelembaban rendah dan kelembaban tinggi serta
peninjauan ulang terhadap upaya perusahaan
dalam mengantisipasi lingkungan fisik yang
kurang sesuai tersebut.
3.5 Pembuatan Simulasi
Sesuai dengan metodologi penelitian
yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa
tahap dalam pembuatan simulasi, mulai dari
model konseptual yaitu dengan pembuatan CLD
(causal loop diagram), kemudian pembuatan
model, verifikasi dan validasi, pembuatan
alternatif skenario hingga pemilihan skenario
terbaik.
3.5.1 Konseptualisasi Model
Konseptualisasi model merupakan
tahapan awal dalam simulasi sistem dinamik.
Karena pada tahap ini dilakukan identifikasi
awal, mengenai kondisi existing dari
perusahaan.
Dari
identifikasi
tersebut
didapatkan
beberapa
variabel
yang
mempengaruhi kondisi ergonomi perusahaan.
Adapun beberapa variabel-variabel yang
telah diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Beban fisik
2. Beban psikis
3. Lingkungan Fisik
4. Upaya perusahaan dalam mengantisipasi
lingkungan fisik yang kurang sesuai
5. Hubungan perusahaan dengan karyawan
6. Kecelakaan kerja dan keluhan karyawan
7. Waktu keterlambatan penyelesaian order
8. Jumlah job order
9. Biaya Denda
10. Total biaya perusahaan
Variabel-variabel tersebut diatas yang
nantinya akan mempengaruhi pembuatan model
dalam simulasi. Dalam CLD ini, akan
digambarkan hubungan positif dan negatif antar
variabel.
Dimana
hubungan
ini
akan
mencerminkan sebab akibat dari variabelvariabelnya.
Dimana
hubungan
positif
mempunyai arti, adanya hubungan yang
berbanding lurus antar variabel yang terkait.
Sedangkan hubungan negatif adalah hubungan
yang sifatnya berbanding terbalik antar
variabelnya.
Jadi, pada tahapan ini akan dibuat suatu
model sebab akibat (Causal Loop Diagram) dari
pemahaman
mengenai
Existing
system
perusahaan dan variabel-variabel yang telah
didefinisikan sebelumnya, model tersebut
digunakan sebagai kerangka berfikir dalam
menyusun model simulasi agar mendekati
kondisi yang sebenarnya.
Adapun CLD dari Implementasi
Ergonomi Makro pada perusahaan MMF dapat
dilihat pada gambar 3.4
7
biaya perawatan dan
perbaikan pesawat
pengaruh kondisi ergonomi dapat dilihat pada
gambar 3.6 – gambar 3.10 di bawah ini :
Growth Kenaikan Biaya
Dasar Produksi Per tahun
nilai job order
biaya gaji karyaawan
Produktivitas
+
Denda Keterlambatan
+
Tingkat Implementasi
Ergonomi
-
+
-
-
+
Total Pendapatan
Perusahaan
waktu keterlambatan
penyelesaian order
-
+
biaya overhaul
+
+
jumlah job order
+
Biaya Produksi Per
Pesawat
jml kecelakaan
kerja kulit
+
gangguan pernafasan
-
Jumlah Kecelakaan
kerja Per Tahun
jml kecelakaan kerja
pernapasan
Jumlah Keluhan
Karyawan Per Tahun
-
-
upaya perusahaan dlm
antisipasi lingk fisik yg krg
sesuai
+
Kondisi
Ergonomi M M F
+
+
beban fisik
-
Nilai Keuntungan
Perusahaan (Akhir
Tahun)
share profit kpd
karyawan
-
+
Biaya Organisasi
Per Tahun
share profit (akhir Tahun)
+
Growth Kenaikan Biaya
Organisasi Per Tahun
Perencanaan Untuk
Investasi Perusahaan
Tahun Depan
+
+
+
+
biaya faktor public
relation
+
pengaruh
penetapan jobdesk
pengaruh beban
kerja tinggi
biaya komunikasi
+
+
beban fisik
biaya lain
biaya peralatan
kantor primer
biaya listrik dan air
+
+
+
hubungan perusahaan
dg karyawan
biaya non aircraft
+
shareholder
Perencanaan
Pembiayaan Investasi
Ergonomi
+
biaya sewa
+
+
+
+
kulit mudah kering
biaya riset
+
Total Biaya Perusahaan
gangguan pendengaran
+
+
lingkungan fisik
gangguan pada
sendi&otot
kebijakan beban kerja
dr perusahaan
biaya promosi
+
+
-
-
biaya depresiasi
biaya bahan bakar
+
Jumlah Kecelakaan dan
Keluhan Kerja Per Tahun
jml kecelakan kerja
lain lain
+
+
biaya ground handling
Perencanaan Untuk
Investasi Ergonomi Tahun
Depan
Total Akumulasi Investasi
Ergonomi Tahun Berjalan
biaya administrasi
Perencanaan Untuk
Investasi Non Ergonomi
Tahun Depan
biaya peralatan
kantor sekunder
+
beban psikis
Gambar 3.4 CLD Implementasi Ergonomi
Makro Pada MMF
3.5.2 Pembuatan Model
Tahap selanjutnya adalah menyusun
diagram alir (Stock and Flow Diagram)
berdasarkan CLD yang telah dibuat sebelumnya.
Diagram Alir ini merupakan kumpulan variabel
pada CLD yang dikembangkan lagi menjadi
lebih detail dan spesifik, yang meliputi
pemberian aliran informasi dan fisik maupun
persamaan matematis (berupa rumusan/
equation).
Untuk mempermudah dalam memahami
keseluruhan dari sistem yang akan dimodelkan,
maka diagram alir yang disusun dibagi menjadi
model utama beberapa submodel, model utama
dari simulasi dinamik ini adalah Model Tingkat
Implementasi Ergonomi dan Model Keuntungan
Perusahaan. Model Tingkat Implementasi
Ergonomi dapat dilihat pada gambar 3.6.
Jumlah Kecelakaan dan
Keluhan Kerja Per Tahun
kebijakan dalam
menetapkan jobdesk
<Tahun>
Gambar 3.6 Model Beban Fisik
kebijakan jam kerja
mental saat kerja tinggi
kebijakan jam istirahat
beban psikis
kebijakan punishment
<Tahun>
kebijakan reward
kebijakan sistem
kebijakan jaminan
kerja bergilir
hari tua
Gambar 3.7 Model Beban Psikis
pengaruh kinerja saat
pengaruh kinerja saat
temperatur >40ºC
kelembaban rendah >40
pengaruh kinerja saat
kelembaban sedang 40-80
pengaruh kinerja saat
kelembaban tinggi >80
pengaruh kinerja saat
temperatur 25-40ºC
pengaruh kinerja saat
cahaya rendah
lingkungan fisik
pengaruh kinerja saat
cahaya sedang
pengaruh kinerja saat
kebisingan >80dB
pengaruh kinerja saat
cahaya tinggi
<Tahun>
pengaruh kinerja saat
pengaruh kinerja saat
kebisingan 10-40dB
kebisingan 40-80dB
Gambar 3.8 Model Lingkungan Fisik
Tingkat Implementasi
Ergonomi
antisipasi
kelembaban tinggi
<Tahun>
jml kecelakan kerja
lain lain
antisipasi
Jumlah Keluhan
Karyawan Per Tahun
jml kecelakaan kerja kulit
Jumlah
Kecelakaan kerja
Per Tahun
kelembaban rendah
gangguan
pernafasan
Produktivitas
antisipasi cahaya
kulit mudah kering
gangguan pada
sendi&otot gangguan pendengaran
jml kecelakaan kerja
pernapasan
upaya perusahaan dlm
antisipasi lingk fisik yg krg
sesuai
antisipasi
kebisingan tinggi
rendah
Faktor Produktivitas
faktor implementasi
ergonomi
<Perencanaan Untuk Investasi
Ergonomi Tahun Depan>
<Tahun>
Kondisi
Ergonomi
MMF
<upaya perusahaan dlm
antisipasi lingk fisik yg krg
sesuai>
<beban fisik>
antisipasi suhu tinggi
Total Akumulasi Investasi
Ergonomi Tahun Berjalan
<Perencanaan
Pembiayaan Investasi
Ergonomi>
<lingkungan fisik>
antisipasi cahaya tinggi
<Tahun>
<hubungan
perusahaan dg <beban psikis>
karyawan>
Gambar 3.5 Model Tingkat Implementasi
Gambar 3.9 Model Upaya Perusahaan Dalam
Antisipasi Lingkungan Fisik Yang Kurang
Sesuai
kebijakan penetapan
Ergonomi
Dari model utama tersebut, akan dibagi
menjadi beberapa sub model utama untuk tiaptiap pengaruh dari kondisi ergonomi.
Diantaranya adalah beban fisik, beban psikis,
lingkungan fisik, upaya perusahaan dalam
mengantisipasi lingkungan fisik yang kurang
sesuai, dan hubungan perusahaan dengan
karyawan. Adapun beberapa sub model untuk
standar kinerja
kebijakan upah lembur
hubungan perusahaan
kondisi kinerja saat ini
<Tahun>
dg karyawan
kebijakan upah normal
upaya perusahaan dalam
pencapaian kesejahteraan
upaya perusahaan agar
karyawan bekerja sesuai
standar
Gambar 3.10 Hubungan Perusahaan Dengan
Karyawan
8
Model utama yang kedua dari
pemodelan ini adalah keuntungan perusahaan.
Dimana pada model ini akan digambarkan
diagram alir dari tingkat implementasi ergonomi
yang
mempengaruhi
produktivitas,
dan
produktivitas inilah yang mempengaruhi waktu
keterlambatan penyelesaian job order. Dari
waktu keterlambatan penyelesaian job order
inilah yang nantinya menentukan seberapa besar
Keuntungan Perusahaan setiap tahunnya. Untuk
lebih jelasnya mengenai model keuntungan
perusahaan, dapat dilihat pada gambar 3.11 di
bawah ini :
Growth Kenaikan Harga
Job Order Pesawat
Lookup Jumlah Order
prosentase share profit
pada karyawan
prosentase investasi
perusahaan
prosentase shareprofit
pada shareholder
nilai job order
share profit kpd
karyawan
jumlah job order
<Time>
Total Pendapatan
Perusahaan
shareholder
Perencanaan Untuk
Investasi Perusahaan
Tahun Depan
share profit (akhir
Tahun)
Nilai Keuntungan
Perusahaan (Akhir
Tahun)
Denda Keterlambatan
waktu keterlambatan
penyelesaian order
M aksimum batas
prosentase investasi
ergonomi
Tahun
Perencanaan Untuk
Investasi Ergonomi Tahun
Depan
Perencanaan Untuk
Investasi Non Ergonomi
Tahun Depan
Kebutuhan Pembiayaan
Investasi Ergonomi
Total Biaya Perusahaan
Perencanaan
Pembiayaan Investasi
Ergonomi
<Tahun>
Implementasi Pembiayaan Investasi Ergonomi
<jumlah job
order>
<Produktivitas>
Biaya Produksi Per
Pesawat
biaya gaji karyaawan
biaya perawatan dan
perbaikan pesawat
Biaya Organisasi Per
Tahun
biaya promosi
Growth Kenaikan Biaya
Organisasi Per Tahun
biaya sewa
biaya riset
biaya depresiasi
biaya peralatan
kantor primer
biaya bahan bakar
Growth Kenaikan Biaya
Dasar Produksi Per tahun
biaya ground handling
biaya faktor public
relation
biaya peralatan
kantor sekunder
biaya listrik dan air
biaya overhaul
biaya komunikasi
biaya lain
biaya non aircraft
biaya administrasi
Gambar 3.11 Model Keuntungan Perusahaan
3.5.3 Alternatif Skenario Perbaikan
Pada tahap ini akan dilakukan usulan
perbaikan dari beberapa model kondisi existing
yang dibuat. Pembuatan alternatif skenario
dilakukan dengan tahapan, Uji Sensitivitas. Uji
sentivitas dilakukan terhadap model yang telah
verify dan valid.
Berdasarkan hasil simulasi kondisi
existing perusahaan untuk periode 20 tahun
berikutnya (2007-2026), ternyata tingkat
implementasi ergonomi masih berada pada level
warna
merah
atau
frequent.
Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka perusahaan
menginginkan tingkat implementasi ergonomi
lebih baik, paling tidak berada pada level kuning
(occasional) agar kondisi ergonomi perusahaan
menuju nilai 5 (sangat baik). Selain itu,
perusahaan menginginkan seluruh investasi
ditempuh dengan modal sendiri dan tidak
melalui hutang. Dari kondisi ini maka, akan
dilakukan 5 skenario. Pada 5 skenario ini akan
dilakukan perubahan prosentase nilai input pada
variabel-variabel seperti di bawah ini :
 Investasi ergonomi
 Maximum batas prosentase investasi
ergonomi
 Harga job order
 Biaya produksi per pesawat
 Biaya organisasi
Untuk
lebih
jelasnya
mengenai
perubahan prosentase nilai pada 5 variabel
diatas, dapat dilihat pada penjelasan masingmasing skenario di bawah ini. Adapun masingmasing skenario tersebut adalah :
1. Skenario 1
Perusahaan sangat berminat untuk investasi
ergonomi. Hal ini dapat dilihat pada kondisi
existing perusahaan yang semula melakukan
alokasi pada investasi perusahaan sebesar
80 % kemudian dinaikkan sebesar 90 % dan
maximum batas prosentase investasi
ergonomi yang semula 30 % dinaikkan
menjadi 90 %. Selain itu, perusahaan dapat
menaikkan
perencanaan
pembiayaan
investasi ergonomi yang semula sebesar 10
Milyar menjadi 36 Milyar.
2. Skenario 2
Perusahaan tidak bersemangat dalam
melakukan investasi ergonomi. Hal ini
dilambangkan dengan komposisi prosentase
investasi perusahaan sebesar 10 % dan
maximum batas prosentase investasi
ergonomi sebesar 10 %. Selain itu,
perusahaan juga menurunkan perencanaan
pembiayaan investasi ergonomi yang
semula sebesar 10 Milyar menjadi 400 juta.
3. Skenario 3
Pada skenario 3, prosentase investasi
perusahaan dan maximum batas investasi
ergonomi dalam keadaan tetap, tetapi
perusahaan ingin melakukan investasi
ergonomi
didukung
dengan
adanya
peningkatan growth kenaikan harga job
order pesawat sebesar 2 kali lipat dari
kondisi awal, yaitu sebesar 10 %.
4. Skenario 4
Dimana kondisi prosentase investasi
perusahaan dan maximum batas investasi
ergonomi dalam keadaan tetap, tetapi
perusahaan ingin melakukan investasi
ergonomi
didukung
dengan
adanya
peningkatan growth kenaikan harga biaya
produksi per pesawat dan biaya organisasi
per tahun sebesar 2 kali lipat dari kondisi
awal, yaitu sebesar 10 %.
5. Skenario 5
Perusahaan dalam melakukan investasi
ergonomi dengan melakukan peningkatan
alokasi pada investasi perusahaan sebesar
75 % dan maximum batas prosentase
investasi ergonomi sebesar 75 %. Sementara
pembiayaan investasi ergonomi yang tetap
sebesar 10 Milyar.
9
Adapun output dari masing-masing
skenario pada kondisi ergonomi perusahaan,
tingkat implementasi ergonomi dan nilai
keuntungan perusahaan dapat dilihat pada grafik
3.2 – grafik 3.6.
Grafik 3.2 Kondisi Ergonomi MMF
Grafik 3.3 Jumlah Kecelakaan dan
Keluhan Kerja per Tahun
3.5.4 Pemilihan Skenario Terbaik
Analisa pemilihan skenario perbaikan
disini akan memperhatikan sisi keuntungan
perusahaan. Dimana hal yang diperhatikan
adalah investasi dan tingkat pengembalian.
Aktivitas analisis finansial pada penelitian ini
terdiri dari teknik-teknik discounting dan
coumpounding sehingga untuk melakukan
analisis finansial dibutuhkan besaran nilai
tingkat pengembalian.
Tingkat Pengembalian adalah besaran
tingkat bunga yang ditetapkan dan diinginkan
oleh manajemen perusahaan MMF sebagai
imbal hasil yang sesuai atas alokasi penempatan
keuangan perusahaan pada suatu investasi.
Tingkat bunga yang ditetapkan adalah sebesar
15 %, dimana ini terdiri dari 8,5 % yang
merupakan besaran tingkat bunga pasar pada
investasi tidak berisiko (risk free asset) dan 6,5
% risk premium merupakan asumsi yang
diharapkan sesuai, sebagai pengganti atas
kedekatan perusahaan dengan risiko pada
industri maintenance pesawat.

Arus kas masuk
Berikut ini adalah tabel data
keterlambatan dari masing-masing skenario.
Tabel 3.5 Waktu keterlambatan
Grafik 3.4 Tingkat Implementasi Ergonomi
Grafik 3.5 Waktu Keterlambatan Order
Perusahaan perlu untuk menentukan
horison arus kas masuk perusahaan dari
penurunan waktu keterlambatan. Adapun
perhitungan waktu keterlambatan dapat dilihat
pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Penurunan Waktu Keterlambatan
Grafik 3.6 Nilai Keuntungan Perusahaan
10
Langkah berikutnya adalah menghitung
besaran nilai arus kas masuk perusahaan dengan
cara 2.5% dikalikan dengan jumlah hari
keterlambatan kemudian dikalikan dengan
pendapatan. Perhitungan besaran arus kas
masuk dalam (000) dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Besaran Nilai Arus Kas Masuk
yaitu skenario current, skenario 1, skenario
3 dan skenario 5.
2. Untuk keperluan perhitungan investasi
selanjutnya maka yang digunakan adalah
perhitungan untuk skenario Current, 1, 3
dan 5.
Langkah selanjutnya adalah perusahaan
mengidentifikasi besaran arus kas keluar per
tahun untuk pembiayaan investasi ergonomi.
Berikut ini ditunjukkan penentuan arus kas
keluar untuk pembiayaan investasi ergonomi
perusahaan. (dalam 000)
Tabel 3.10 Arus Kas Keluar Untuk Pembiayaan
Investasi Ergonomi Perusahaan
Langkah
berikutnya
adalah,
menentukan besar present value pada tahun
2006 dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Perhitungan PV Arus Kas Masuk

Arus kas keluar
Pada tabel 3.9 ditunjukkan perhitungan
Akumulasi Pembiayaan Investasi Perbaikan
Ergonomi, dalam (000.000). Perhitungan ini
merupakan hasil output software vensim pada
variabel akumulasi investasi ergonomi tahun
berjalan.
Tabel 3.9 Akumulasi Pembiayaan Investasi
Perbaikan Ergonomi
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa :
1. Hanya 4 skenario yang mampu untuk
melakukan pembiayaan investasi ergonomi
dengan nominal sebesar Rp 10.000.000.000,
Langkah
selanjutnya
adalah,
menentukan besar present value arus kas keluar
pada tahun 2006, dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Perhitungan PV Arus Kas Keluar

NPV (Net Present Value)
Analisis net present value digunakan
untuk menghitung dan menganalisa perencanaan
rentang arus kas bersih dari suatu investasi yang
dilakukan oleh perusahaan pada rentang waktu
masa mendatang agar dapat memberikan
pengembalian yang positif atau nilai
penembalian yang menguntungkan.
Analisis net present value pada
dasarnya akan membandingkan besaran nilai
rentang penerimaan arus kas masuk yang
diterima oleh perusahaan dibandingkan dengan
besaran pembiayaan untuk investasi perusahaan
pada rentang waktu masa mendatang, dengan
melakukan discounting dan coumpounding
untuk memproyeksikan setiap nilai arus kas
keluar dan masuk pada titik yang seimbang,
yaitu kembali pada periode awal investasi
(periode nol). Hasil proyeksi arus kas keluar
11
keluar dikurangi dengan proyeksi arus kas
masuk yang dinamakan sebagai analisis net
present value tersebut harus memberikan nilai
yang positif. Untuk hasil perhitungan NPVdapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.12 Perhitungan NPV
Berdasarkan perhitungan diatas maka
dapat diketahui ternyata Skenario yang dipilih
adalah skenario 5, karena skenario 5 dapat
memberikan hasil keuntungan paling baik bagi
perusahaan yaitu sebesar Rp 7.558.170.
4. ANALISA
Pada tahap ini akan dilakukan analisa
terhadap pengolahan data yang telah dilakukan.
Setelah dilakukan pembuatan model simulasi
kondisi existing, dapat diketahui bahwa variabel
utama dalam permodelan
adalah, kondisi
ergonomi perusahaan. Karena dari variabel
inilah dapat diketahui kondisi ergonomi
perusahaan secara makro. Dimana kondisi
ergonomi perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
variabel diantaranya, beban fisik, beban psikis,
hubungan perusahaan dengan karyawan,
lingkungan fisik, perencanaan pembiayaan
investasi ergonomi, dan upaya perusahaan
dalam mengantisipasi lingkungan fisik yang
kurang sesuai.
Dari kondisi ergonomi tersebut, maka
nantinya
akan
mempengaruhi
tingkat
kecelakaan kerja dan keluhan karyawan. Dan
hal
ini
akan
mempengaruhi
Tingkat
Implementasi Ergonomi pada MMF. Baik atau
buruknya implementasi ergonomi perusahaan
yang nantinya akan mempengaruhi tepat atau
tidaknya pengerjaan order. Jika order tepat
waktu,
maka
perusahaan
tidak
akan
mengeluarkan biaya denda kepada konsumen
atas keterlambatan tersebut. Hal inilah yang
amat mempengaruhi keuntungan akhir dari
perusahaan.
Pada pengolahan data telah dibuat
beberapa alternatif skenario untuk perbaikan.
Berdasarkan dari beberapa skenario yang dibuat,
ternyata pada grafik pada skenario 3 kondisi
ergonomi mencapai nilai 5 pada tahun 2012,
begitupun juga dengan tingkat implementasi
ergonomi menacapai nilai 3 untuk kondisi
occasional pada tahun 2013. Sedangkan untuk
nilai keuntungan perusahaan akhir tahun juga
skenario 3 yang terbaik, hal ini didukung oleh
waktu keterlambatan order semakin berkurang.
Akan
tetapi
setelah
dilakukan
perhitungan NPV dengan metode discounting
dan coumpounding menunujukkan bahwa
skenario terbaik adalah skenario 5, karena pada
skenario 5 nilai keuntungan perusahaan
berdasarkan investasi yang diberikan lebih besar
dibandingkan skenario 3 maupun skenario
lainnya. Karena berdasarkan dari brainstorming
dengan perusahaan yang menginginkan skenario
terbaik melihat pada sisi tingkat pengembalian
modal terhadap investasi yang diberikan, maka
skenario 5 menjadi skenario yang paling baik
diantara lainnya.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai
kesimpulan yang nantinya akan menjawab
tujuan dari penelitian dan beberapa saran
mengenai penelitian yang telah dilakukan
maupun untuk penelitian berikutnya.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aspek-aspek yang berkaitan dengan
ergonomi makro dalam MMF adalah
keseluruhan
aspek-aspek
penting
berpengaruh dalam hubungan antara MMF
dengan karyawannya, dimana MMF
berkeinginan untuk dapat meningkatkan
nilai perusahaan melalui penciptaan sistem
kerja yang efektif dan efisien, sementara
keinginan setiap entitas karyawan untuk
mendapatkan kesejahteraan. Aspek-aspek
yang berhasil diidentifikasi antara lain
adalah :
- Aspek beban psikis
- Aspek lingkungan fisik
- Aspek beban fisik
- Aspek hubungan perusahaan dengan
karyawan
- Aspek upaya perusahaan dalam antisipasi
lingkungan fisik yang kurang sesuai.
Kelima aspek ini terkait dengan penciptaan
sistem kerja yang optimal di MMF.
2. Causal loop diagram dibuat berdasarkan
kondisi ergonomi dari seluruh aspek
ergonomi makro pada perusahaan MMF
sebagai variabel input. Dari kondisi
ergonomi inilah akan mempengaruhi jumlah
kecelakaan kerja dan keluhan karyawan,
yang nantinya akan berpengaruh terhadap
12
produktivitas kinerja karyawan yang
menimbulkan tepat atau tidak penyelesaian
order. Keterlambatan order pada akhirnya
mempengaruhi
nilai
keuntungan
perusahaan. Karena perusahaan harus
mengeluarkan
biaya
denda
kepada
konsumen dari keterlambatan tersebut.
3. Permodelan dinamis dibuat berdasarkan
Causal Loop Diagram dengan bantuan
software Ventana Simulation. Pemodelan
secara
dinamis
dijalankan
untuk
mensimulasikan sistem kerja perusahaan.
Pemodelan ini akan memprediksi nilai
kondisi ergonomi, tingkat implementasi
ergonomi, jumlah kecelakaan kerja dan
keluhan karyawan, tingkat produktivitas
kerja,
tingkat
penurunan
waktu
keterlambatan serta nilai keuntungan
perusahaan, melalui masukan data dari
kuisioner data ergonomi sebagai data awal,
serta kebijakan ergonomi makro perusahaan
MMF dalam menetapkan besaran alokasi
sumber daya perusahaan untuk kegiatan
perbaikan.
4. Permodelan sistem dinamis perusahaan diuji
lebih lanjut dengan menciptakan dan
menjalankan berbagai macam alternatif
skenario. Hasil akhir menunjukkan bahwa
semakin besar komitmen perusahaan dalam
melakukan
kebijakan
implementasi
ergonomi makro di perusahaan dengan
memperbesar
alokasi
sumber
daya
perusahaan pada dana investasi perbaikan
ergonomi, maka semakin mempercepat
waktu perusahaan untuk pencapaian kondisi
ergonomi yang ideal. Dari segi keuntungan
mengindikasikan bahwa semakin cepat
pencapaian perbaikan kondisi ergonomi,
maka perusahaan dapat semakin cepat
meningkatkan produktivitas bisnisnya yang
kemudian mempengaruhi pengurangan
waktu dan denda keterlambatan, sehingga
akhirnya dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan. Hasil optimal ditunjukkan dari
simulasi
model
pada
skenario
5
menunjukkan bahwa nilai net present value
dari investasi ergonomi adalah sebesar Rp
7.558.170,-. Secara keseluruhan jika
mementingkan
masalah
ergonomi
diharapkan akan membentuk paradigma
ergonomi yaitu semakin baik ergonomi
suatu sistem kerja perusahaan, maka akan
memberikan keuntungan finansial yang
semakin besar.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat
diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Adanya penelitian yang terkait dengan
ergonomi makro secara berkala setiap tahun.
Penelitian disarankan lebih pada identifikasi
untuk menambah aspek-aspek ergonomi
makro, pengukuran nilai kondisi ergonomi
perusahaan, pengukuran jumlah kecelakaan
dan kecelakaan kerja.
2. Adanya penelitian yang terkait dengan
penetapan harga servis kepada pelanggan.
Hasil juga menunjukkan bahwa perusahaan
dapat meningkatkan harga servisnya untuk
memperbesar pemasukan, sehingga dapat
memperbesar
dana
untuk
investasi
ergonomi.
3. Adanya penelitian kajian perhitungan
investasi dengan biaya hutang. Karena
investasi pada perbaikan ergonomi makro
memiliki hasil masa mendatang yang
positif, maka piranti hutang dimungkinkan
karena
dapat
mempercepat
dan
menstabilkan kondisi pendanaan investasi
ergonomi makro, dan mempercepat
penciptaan kondisi ergonomi yang ideal.
6. DAFTAR PUSTAKA
Asfahl, Ray.C (1999). Industrial Safety And
Health Management. Fourth Edition,
Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Artayasa, I.N. (2006). Ergonomi Total
Mengimplementasikan
Revitalitas
pertanian demi meningkatkan kualitas
hidup petani. Prosiding Seminar
Nasional Ergonomi dan K3, 2006.
Surabaya, 29 Juli 2006.
Chamidah, Nurul (2004). Pengukuran Tingkat
Implementasi Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Perangkingan
Hazards Dengan Pendekatan Risk
Assesment. Laporan Tugas Akhir
Jurusan Teknik Industri, Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember
Surabaya.
Company Eastmen Kodak (1983). Ergonomic
Design For People At Work. Volume
I, Lifetime Learning Publications, A
divison of Wadsworth,Inc., Belmont
California.
Darmawan, Salim (2006). Penentuan Jumlah
Operator Optimal Karyawan dengan
Pendekatan
WorkLoad
Analysis.
Laporan Tugas Akhir Jurusan
13
Teknik Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Firman, dkk (2006). Evaluasi Kualitas
Pelayanan Jasa Transportasi Kereta
Api Dengan Pendekatan Ergonomi
Makro. Prosiding Seminar Nasional
Ergonomi dan K3, 2006. Surabaya, 29
Juli 2006.
Forrester, J.W. (1961). Bussiness Dynamics.
MIT Press. Cambridge.
Forrester, J.W. (1961). Industrial Dynamics.
MIT Press. Cambridge.
Hariadi, Indra D. (2006). Perencanaan
Pengadaan Kemasan Isi Ulang pada PT.
Coca Cola Bottling Indonesia dengan
Pendekatan Sistem Dinamik. Laporan
Tugas
Akhir
Jurusan
Teknik
Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
Hendrick, H.W. & Kleiner, M.B. (2002).
Macroergonomics Theory, Methods,
and Applications. Lawrence Erlbaum
Associates, Inc., Publishers, Mahwah,
New Jersey.
Karwowski, Waldemar (2005). The Disipline Of
Ergonomics and Human Factor.
Journal of Ergonomics. University Of
Louisville, Kentucky.
Manuaba, Adnyana (2004). Pendekatan
Ergonomi Holistik Satu Keharusan
Dalam Otomasi Untuk Mencapai proses
Kerja dan Produk Yang manusiawi,
Kompetitif Dan Lestari. Prosiding
Seminar Nasional Ergonomi, 2005.
Yogyakarta 16-17 Februari 2005.
Putri, dkk (2006). Pendekatan ergonomi makro
terhadap usaha peningkatan kualitas
pelayanan loket pembuatan surat
keterangan mahasiswa. Prosiding
Seminar Nasional Ergonomi dan K3,
2006. Surabaya, 29 Juli 2006.
Robertson, M.M (2001). Macroergonomics: A
Work System Design Perspective.
Prosiding of the SELF-ACE 2001
Conference
– Ergonomics for
changinwork.P
Ross, Westerfield Jaffe (2005). Corporate
Finance. Seventh Edition, Mc graw –
Hill International Edition
Rousand, Marvin (2005). System Reliability
Theory. Second Edition, Willey.
Sudiarno, Aditya (2007). Integrasi Ergonomi
Total dan Ekologi Pada Pemodelan
Manajemen Sampah Kota Menuju
Surabaya Ecopolis. Laporan Thesis
Jurusan Teknik Industri, Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember
Surabaya.
Widodo, Lamto dkk (2006). Metodologi
Perancangan Sistem Kerja Berdasar
Analisis Ergonomi Makro. Prosiding
Seminar Nasional Ergonomi dan K3,
2006. Surabaya, 29 Juli 2006.
Wignjosoebroto, Sritomo (2000). Ergonomi
Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya,
Surabaya.
Wulansari, Reni (2007). Evaluasi dan
Peningkatan Kualitas Sistem Pelayanan
Gangguan Pada Unit Corporate
Customer Dengan Pendekatan Lean Six
Sigma. Laporan Tugas Akhir Jurusan
Teknik Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
14
Download