Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto

advertisement
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
73
Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk
Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen
Investasi
Yunita Lienarti
Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]
Abstrak—Pada perencanaan keuangan Bapak Sugiyanto dapat
dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Sugiyanto
tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah
pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini
bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan
keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana melahirkan,
dana pendidikan anak, dana membeli mobil, dana membeli rumah
dan dana pensiun dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset
yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut
perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang
sesuai yaitu: Tabungan BritAma, Reksa dana TRIM Kas 2, Panin
Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Panin Dana
Maksima. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana
yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal
utama yang membuat keluarga Bapak Sugiyanto akan mudah
mencapai tujuan-tujuan investasinya.
Kata kunci—Perencanaan Keuangan, Tabungan, Reksa Dana.
Abstract—At Mr. Sugiyanto financial planning, it can be seen
that the assets owned by client can be considered as being
adequate assets and the problems faced is the allocation of assets
has not been optimal. The basic purpose of this planning was to
assist Mr. Sugiyanto in achieving the financial goals in his life.
These goals were the emergency fund, childbirth fund, funds to
buying a car, funds to buying a house, and pension fund. It is done
by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to
achieve the objectives, a financial planner recommended the
following products for his fund allocation: BritAma Saving, Mutual
Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana
Unggulan, and Panin Dana Maksima. By having positive cash flow
and adequate assets, Mr.Sugiyanto may be able to achieve all of
their investment goals.
Keywords— Financial Planning, Saving Account, Mutual Fund.
1. PENDAHULUAN
PADA zaman modern ini, kita semakin dipermudah untuk
mendapatkan segala yang dibutuhkan sehingga kita terlalu
konsumtif dan tidak bisa memprioritaskan kebutuhan yang
lebih penting dan akhirnya terjadi kesulitan dalam mengatur
pengeluaran, menyebabkan hidup tanpa ada tabungan atau
investasi, tidak ada perencanaan yang bijak, membuat
kondisi keuangan menjadi ‘besar pasak daripada tiang’ dan
pada akhirnya apa yang menjadi tujuan utama tidak tercapai.
Demikian halnya dalam sebuah keluarga, kebutuhan hidup
akan semakin banyak dan merencanakan keuangan dengan
menyusun mana yang menjadi prioritas merupakan suatu
keharusan dan mulai berfikir tentang investasi juga tidak
kalah pentingnya. Semakin dini seseorang memulai investasi
pada produk keuangan akan memberikan peluang yang
semakin besar untuk mencapai tujuan keuangan yang
dinginkannya. Perencanaan keuangan membantu atau
memfasilitasi keluarga untuk dapat mengenali tujuan
keuangan yang ingin dicapai oleh sebuah keluarga. Dengan
membuat suatu perencanaan keuangan secara keseluruhan,
setiap orang akan bisa lebih fokus dan bisa mengendalikan
keuangannya yang dapat memberikan keuntungankeuntungan baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
Klien lahir di Sidoarjo, 1 Januari 1978 menikah dengan
Ida Lia yang lahir di Surabaya, 17 Maret 1978 dan memiliki
seorang anak yang bernama Agustine Candra lahir di
Surabaya, 8 November 2006 berusia 7 tahun yang saat ini
sedang menempuh Sekolah Dasar di Kartika Surabaya.
Klien memiliki usaha dibidang kerajinan tangan yang baru
dirintis bersama dengan istri selama 4 tahun. Dalam usaha
ini, istri klien ikut membantu dalam proses produksi
kerajinan tangan.
Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas
yang telah diisi, klien termasuk tipe investor yang memiliki
profil risiko konservatif moderat. Kelompok konservatif
moderat mengutamakan pada keutuhan nilai pokok
investasi, tapi mulai bersedia menerima fluktuasi investasi
dalam jangka pendek untuk mendapatkan hasil yang lebih
dari produk regular perbankan. Dengan alokasi aset sebesar
10% reksadana jenis pasar uang, 65% reksadana jenis
pendapatan tetap, 15% reksadana jenis campuran, dan 10%
reksadana jenis saham.
2.
TEORI PENUNJANG
Di tengah masyarakat yang terus berkembang dengan
berbagai kebutuhan hidup yang tinggi, menuntut kita untuk
bisa mengelola keuangan secara sehat agar apa yang
menjadi tujuan utama tidak terabaikan dan semua ini tentu
saja memerlukan perencanaan keuangan yang baik. Menurut
Madura (2007), “Personal finance (also referred to as
personal financial planning) is the process of planning your
spending, financing, and investing to optimize your financial
situation”
Menurut Senduk (2008, p.4) ada beberapa alasan mengapa
perencanaan keuangan itu sangat dibutuhkan, diantaranya :
1. Adanya tujuan keuangan yang perlu dicapai.
2. Tingginya biaya hidup saat ini.
3. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun.
4. Keadaan perekonomian tidak akan selalu baik.
5. Fisik manusia tidak akan selalu sehat.
6. Banyak alternatif produk keuangan.
Menurut FPSB (2007), perencanaan keuangan meliputi
tiga bagian penting yaitu:
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
1. Mengevaluasi kesehatan dan proses keuangan keluarga
(Family Financial Health and Prospect), bertujuan untuk
menyehatkan keuangan keluarga sekaligus menjadikan
keuangan keluarga agar dapat memiliki masa depan
keuangan.
2. Menentukan tujuan keuangan keluarga (Family
Purpose), menjabarkan semua mimpi keluarga dan
menentukan tujuan yang dipilih atas mimpi tersebut,
karena tidak semua mimpi dapat diwujudkan oleh
keluarga.
3. Menyusun rencana investasi (Investment Planning),
menyusun rencana investasi yang meliputi menentukan
tujuan investasi, mengukur profil risiko klien, memilih
produk investasi, menentukan proteksi atas rencana
investasi.
Perencana keuangan bertugas mengembangkan dan
mengimplementasikan secara total dan terkoordinasi
keuangan klien untuk mencapai tujuan keuangan secara
menyeluruh. Dalam melaksanakan tugasnya, perencana
keuangan fokus pada kebutuhan klien. Berbeda dengan
broker saham, agen asuransi yang menjual produk keuangan
dengan cara yang agresif tanpa memperhatikan kebutuhan
dan kemampuan klien. Perencana keuangan melakukan dua
proses interview yaitu meneliti dan memprioritaskan
kebutuhan seseorang, lalu melakukan review kemampuan
keuangan yang bersangkutan sebelum memberikan solusi
keuangan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan klien.
Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya
yang dikenal di Indonesia, yaitu:
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Adalah Reksa Dana yang menempatkan investasinya
sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki
risiko investasi yang paling rendah dibandingkan
reksadana lainnya sehingga cocok bagi investor yang
tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan
pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD,
dan surat hutang jangka pendek lainnya yang
berjangka kurang dari satu tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke
dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka
panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang.
Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif
lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih
rendah dari RDS.
3. Reksa Dana Campuran (RDC)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya
baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek
ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan
bagi investor yang ingin mempunyai exposure di
saham
dan
di
pendapatan
tetap.
Tingkat
pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit
berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil
dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat
risiko moderat.
4. Reksa Dana Saham (RDS)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola
ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksadana ini
sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai
dana investasinya yang maksimal dalam jangka
74
panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil
investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan
cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan
kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki
tingkat risiko yang tinggi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia
(2007), proses perencanaan keuangan meliputi 6 langkah
proses yang akan membantu klien untuk melihat gambaran
besar dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya.
Dengan menggunakan keenam langkah proses ini perencana
keuangan dapat memperoleh profil risiko klien dan juga
goal/tujuan klien. Proses ini dapat kita lihat dari skema
sebagai berikut:
Mengidentifikasi
Hubungan Dengan
Klien
Memonitor
Perencana
Keuangan
Menentukan
Tujuan &
Mendapatkan
data
Melakukan
Implementasi
Perencana
Keuangan
Analisa & Evaluasi
Status Keuangan
Klien
Menyajikan
Rekomendasi
Perencanaan
Keuangan
Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan
Sumber: FPSB (2007, p. 7)
1. Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien
Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan
menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan
yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan
bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini
dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta
pelayanan si perencana keuangan demi keuntungan klien
itu sendiri.
2. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data
Perencana keuangan mulai menanyakan informasi
mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara
langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana
keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan
keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh
klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta
klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil risiko dan
menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien.
3. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien
Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan
dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa
yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien.
Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan
arus kas. Dari kuesioner profil risiko yang diisi klien,
diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor konservatif
moderat.
4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan
dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan
informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersamasama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya
adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut
sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat
dan benar.
5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang
bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan.
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas
seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi
bersama klien dan professional lainnya, seperti
notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham.
6. Memonitor Perencanaan Keuangan
Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat akan
rencana memonitor perkembangan investasi klien dalam
mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, Perencana
Keuangan
harus
meninjau
dan
melaporkan
perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala.
Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga
kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain:
dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah
dana melahirkan anak kedua. Sedangkan tujuan keuangan
jangka panjang adalah dana pendidikan anak pertama, dana
pendidikan anak kedua, dana membeli mobil pick up, dana
membeli rumah dan dana pensiun. Tabel berikut ini
menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka
waktu dan prioritas.
Tabel 1. Tujuan Investasi Klien
Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil
diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas
seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang
memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga
ini, Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaannya:
Tabel 2. Tabel Prioritas dan Pendanaan
Sesuai dengan profil yang dimiliki oleh klien, maka dapat
dipilih komposisi produk sebagai berikut:
Tabel 3. Produk Jangka Menengah
75
Tabel 4. Produk Jangka Panjang
[
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan
keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio
keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta
pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan
perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien
Rp 344.590.000,00. Di mana total aset tersebut terdiri aset
lancar sebesar Rp 67.500.000,00 atau sebesar 19,59% dari
total aset, aset investasi sebesar Rp 132.090.000,00 atau
sebesar 38,33% dari total aset, dan sisanya merupakan aset
penggunaan pribadi sebesar Rp 145.000.000,00 atau sebesar
42,08% dari total aset.
Kondisi neraca keuangan klien ini dapat dikatakan cukup
baik, karena tidak mempunyai kewajiban apapun, baik yang
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Namun,
pengalokasian aset masih belum optimal. Hal ini terlihat dari
proporsi aset penggunaan pribadi hingga lebih dari 40%.
Aset penggunaan pribadi ini tidak memberikan return yang
cukup baik. Maka dari itu, diperlukan pengalokasian ulang,
sehingga aset klien benar-benar optimal dan menghasilkan
neraca yang lebih baik.
Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional
berupa biaya hidup sehari-hari selama setahun adalah
sebesar Rp 73.960.000,00 atau sekitar 25% dari total
penghasilan per tahun. Pengeluaran untuk aktivitas investasi
aktivitas pendanaan tidak ada atau 0%. Setelah pengeluaranpengeluaran tersebut, disposable income yang tersisa selama
setahun sebesar Rp 226.040.000,00 atau sekitar 75% dari
total penghasilan per tahun. Agar perencanaan keuangan
yang sistematis dapat dilakukan dengan baik maka, setiap
tujuan keuangan klien diuraikan dan dianalisa secara rinci.
1. Dana Darurat
Dana darurat adalah suatu dana yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau darurat. Dana
darurat perlu disediakan mengingat keeadaan darurat tidak
dapat kita prediksi secara tepat. Setiap keluarga atau
individu wajib memiliki dana darurat, hal ini dikarenakan
fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan
hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan
keluarga terhenti. Menurut Financial Planning Standard
Board 2007, koefisien yang sesuai untuk keluarga kecil
dengan 1-2 anak adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan.
2. Dana Membeli Mobil Pick Up
Klien menginginkan untuk membeli sebuah mobil
Daihatsu Gran Max PU 2 tahun lagi dengan harga saat ini
adalah Rp Rp. 97,700,000. Tingkat kenaikan harga mobil
ini diperkirakan 15% per tahun, sehingga pada tahun 2015
harga mobil ini akan menjadi sebesar Rp129,208,250.
Dana ini merupakan dana jangka menengah dengan
menggunakan aset dengan return 15,71% per tahun dan
disposible income dengan return sebesar 17,47% per
tahun.
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
3. Dana Melahirkan Anak Kedua.
Bapak Sugiyanto berencana memiliki anak kedua pada
tahun 2016 sehingga perlu mempersiapkan dana
persalinan. Persalinan direncanakan akan dilakukan secara
caesar di RS RKZ Surabaya dengan total biaya sebesar
Rp. 13.000.000. Dengan asumsi inflasi 10%, maka tootdal
biaya tiga tahun yang akan datang menjadi sebesar Rp.
17.303.000. Dana ini merupakan dana melahirkan jangka
menengah dengan menggunakan disposible income
dengan return sebesar 17,47% per tahun.
4. Dana Pendidikan Anak Pertama
Klien berencana menyiapkan dana pendidikan anak
pertamanya mulai dari jejang SMP di Angelus Custos I
Surabaya dan SMA Frateran Surabaya dengan inflasi
pertahun sebesar 6%. Selanjutnya klien ingin agar
anaknya dapat melanjutkan studi S1 di Universitas
Kristen Petra Surabaya jurusan manajemen keuangan
dengan inflasi sebesar 9%.
Dana pendidikan anak pertama ini termasuk dana
pendidikan jangka panjang dengan menggunakan
disposible income. Perencana keuangan menyarankan
untuk menginvestasikan dana keportofolio investasi yang
memberikan return sebesar 17,47% per tahun.
5. Dana Pendidikan Anak Kedua
Klien berencana menyiapkan dana pendidikan anak
keduanya mulai dari TK Kartika Surabaya, SD Kartika
Surabaya, SMP di Angelus Custos I Surabaya dan SMA
Frateran Surabaya dengan inflasi pertahun sebesar 6%.
Selanjutnya klien ingin agar anaknya dapat melanjutkan
studi S1 di Universitas Kristen Petra Surabaya jurusan
sastra inggris dengan inflasi sebesar 9%.
Dana pendidikan anak pertama ini termasuk dana
pendidikan jangka panjang dengan menggunakan
disposible income.
6. Dana Membeli Rumah
Saat ini keluarga klien masih menempati rumah
kontrakan di perumahan Puri Mas. Pada tahun 2021, klien
berencana membeli rumah di Jalan Kutisari seharga Rp.
600.000.000 dengan luas tanah 244m2 dan luas bangunan
300 m2 untuk tempat tinggal sekaligus tempat produksi
usaha kerajinan tangan klien. Dengan inflasi pertahunnya
12% maka harga rumah tersebut pada tahun 2021 menjadi
sebesar Rp. 1.485.577.906.
Perencana
keuangan
menyarankan
untuk
menginvestasikan dana ke portofolio investasi yang
memberikan return sebesar 17,47% per tahun.
7. Dana Pensiun
Saat ini klien memasuki usia yang ke 35 tahun, klien
ingin pensiun pada usia 60 tahun atau 25 tahun lagi. Klien
memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20
tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini.
Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun
berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp.
73,960,000. Kebutuhan masa pensiun tentunya akan
berbeda dengan pengeluaran saat ini karena akan ada
pengeluaran yang bertambah serta berkurang sehingga
perlu adanya penyesuaian. Perkiraan biaya hidup ketika
pensiun saat ini menjadi Rp. 60.160.000. Total biaya
hidup pada saat memasuki pensiun adalah sebesar Rp.
255.221.496. Perencana keuangan menyarankan agar
klien menginvestasikan dana pensiun tersebut per tahun
ke dalam portofolio investasi jangka panjang yang dapat
memberikan return sebesar 17,47% per tahun.
76
Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien
Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari
neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam
pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa
mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan
membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum
perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini
penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan
memahami perubahan yang terjadi sehingga, klien dapat
menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan baik
untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan
lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan,
keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya
penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan
keuangannya.
Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan
Gambar 3. Alokasi Aset Setelah Perencanaan Keuangan
Gambar 4. Arus Kas Sebelum Perencanaan
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
Gambar 5. Arus Kas Sesudah Perencanaan
Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan neraca dan
arus kas sebelum dan sesudah perencanaan. Neraca dan arus
kas setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih
efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum
perencanaan keuangan.
Tabel 6. Rasio Keuangan
Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang
signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap
tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana
keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan
keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil
menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu
mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan
keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi
yang sesuai dengan profil risiko klien. Dengan demikian
tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya.
Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan
perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan
keuangan klien berdasarkan urutan prioritas:
1. Dana Darurat
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana darurat
klien sebesar Rp. 39.519.500 dialokasikan pada Tabungan
Britama dan Reksadana Pasar Uang Trim Kas 2. Di mana
sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini
diambil dari aset lancar. Dengan rekomendasi dari
perencana keuangan, maka kondisi keuangan klien
menjadi lebih sehat. Neraca dan arus kas klien kini
memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat
risiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam
berbagai instrumen investasi.
2. Dana Membeli Mobil
Perencana
keuangan
merekomendasikan
untuk
mempergunakan sisa aset lancar sebesar Rp. 22.980.500
dan disposible income klien sebesar Rp. 45.637.582 per
tahun. Dana membeli mobil ini akan dialokasikan pada
77
Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2
dan Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan.
3. Dana Melahirkan Anak Kedua
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
melahirkan anak kedua Bapak Sugiyanto sebesar Rp.
11.170.240 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan
Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan Reksadana
Campuran Panin Dana Unggulan. Untuk kebutuhan dana
melahirkan ini didanai menggunakan disposible income.
4. Dana Pendidikan Anak Pertama
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
pendidikan anak pertama klien untuk jangka menengah
sebesar Rp. 12.104.955 dialokasikan pada Reksadana
Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2 dan
Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber
alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar.
5. Dana Pendidikan Anak Kedua
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
pendidikan anak kedua klien sebesar Rp. 7.456.068
dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Panin Utama
Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan
Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Sumber alokasi
dana pendidikan ini sebagian diambil dari disposible
income.
6. Dana Membeli Rumah
Perencana
keuangan
merekomendasikan
untuk
mempergunakan disposable income klien sebesar Rp.
105.459.190 per tahun. Dana membeli rumah ini akan
dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin
Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana
Unggulan, Reksadana Saham panin Dana Maksima.
7. Dana Pensiun
Perencana
keuangan
merekomendasikan
untuk
mempergunakan disposible income sebesar Rp.
19.879.903 per tahun untuk dana pensiun klien. Dana
pensiun ini akan dialokasikan pada Reksadana Pendapatan
Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran
Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana
Maksima.
Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan,
pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien,
maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya
dalam
bentuk
portofolio
investasi
yang
telah
direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga
bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain
yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review
perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal
ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu
klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal
portofolio investasinya.
DAFTAR PUSTAKA
20 peringkat manajer investasi terbaik 2012. (2012, Maret).
Investor XIV/225, p.68-69
50 peringkat bank terbaik 2012. (2012, Juni). Investor XIII/216,
p.34
20 peringkat perusahaan asuransi terbaik 2012. (2012, Juli).
Investor XIII/217, p.38
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78
78
Akbar, A. (2007). Rich game: Cara kaya dengan investasi. Jakarta:
Rabka Publisher.
Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.58
Bank Indonesia. (2013). Data BI rate tahunan. Retrieved Februari,
2013
from
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate
Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.60
Bank Indonesia. (2013). Data inflasi tahunan. Retrieved Februari,
2013 from
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/
Peringkat Reksa dana saham periode 1 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.47
Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of
financial planning. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). investment planning.
Jakarta: CFP
Peringkat Reksa dana saham periode 3 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.49
Peringkat Reksa dana saham periode 5 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.50
Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen risiko dan
perencanaan asuransi. Jakarta: CFP
Peringkat Reksa dana saham periode 7 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.51
Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan hari tua,
perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP
Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak.
Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Kompas –
Gramedia.
Garman & Forgue. (2010). personal finance. United States of
America: South Western Cengage College
Hananto, Ligwina. (2007). Plan now!: Lima tahap terencana
mencapai kebebasan finansial. Jakarta: QM Publishing.
Keown, Arthur J. (2004). Personal finance: Turning money into
wealth (3th ed.). New Jersey: Pearson Education Pte. Ltd.
Koh, B & Fong, W.M (2003). Personal finance planning (3rd ed).
Singapore: Pearson Prentice Hall
Madura, Jeff. (2007). Personal finance. United States of America:
Pearson Education Pte. Ltd.
Manurung, Adler Haymans & Rizky, Lutfi T. (2009). successful
financial planner. Jakarta: Grasindo
Panin Reksadana. (2013). Fund fact sheet panin dana maksima.
Februari 31, 2013.
http://www.kaskus.co.id/show_post/000000000000000435690422/
1
Panin Reksadana. (2012). Fund fact sheet panin dana unggulan.
October 31, 2012.
http://www.paninreksadana.com/download/PANINDANAUNGGU
LAN30-4-12.pdf
Panin Reksadana. (2012). Fund fact sheet panin dana utama plus 2.
October 31, 2012.
http://www.paninreksadana.com/download/PANINDANAUTAM
APLUS230-4-12.pdf
Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 1 tahun. (2012,
Maret). Investor, XIV/225, p.54.
Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 3 tahun. (2012,
Maret). investor, XIV/225, p.56
Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 1 tahun. (2012,
Maret). investor, XIV/225, p.64.
Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 3 tahun. (2012,
Maret). investor, XIV/225, p.64.
Weygandt, J., Kieso, D., Kimmel, P. (2010). accounting
principles. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Download