BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil

advertisement
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Project Based
Learning, Presentase peningkatan tidak hanya terjadi pada hasil senam irama tanpa alat saja,
namun hasil belajar siswa juga meningkat. Hasil belajar yang diperoleh berdasarkan ranah
psikomotor, afektif (sikap, minat, nilai, konsep diri,moral), dan kognitif, terdapat peningkatan
yang signifikan dari kondisi pratindakan, siklus 1 dan siklus 2. Hasil belajar senam irama
tanpa alat yang tuntas pada kondisi pratindakan sebanyak 9 siswa atau persentase ketuntasan
26,47%, pada siklus 1 mengalami peningkatan menjadi 24 siswa atau presentase ketuntasan
70,59%, Pada siklus 2 terjadi peningkatan menjadi 31 siswa atau presentase ketuntasan menjadi
91,18% dari jumlah keseluruhan siswa.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan
pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar senam irama tanpa alat pada siswa kelas XI.E Adm perkantoran
SMK Wikarya Karanganyar tahun pelajaran 2015/ 2016 dari kondisi pratindakan ke siklus 1 dan
dari siklus 1 ke siklus 2.
B. Implikasi
Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya
adalah faktor dari guru, siswa, sarana dan prasarana dan yang utama adalah penerapan gaya
mengajar yang digunakan. Semua faktor tersebut saling berkaitan dan saling mendukung satu
sama lain. Untuk itu harus diupayakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan
lancar. Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui model pembelajaran
Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar
senam irama tanpa alat siswa,
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar
senam irama tanpa alat, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani. Pembelajaran senam irama tanpa alat yang pada awalnya
menyulitkan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi siswa.
Pemberian tindakan dari siklus 1 dan 2 memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan
atau
kelemahan
yang
terjadi
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.
Namun,
kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan siklus-siklus
berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang diobservasi kemudian dilakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan hasil belajar senam irama
tanpa alat siswa.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola
kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru
sebagai media bantu untuk menyampaikan materi, Faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat atau media pembelajaran yang menarik
dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar
yang optimal.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penggunaan model
pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik secara
proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi
guru yang ingin menggunakan media yang berupa penerapan gaya mengajar yang dapat
digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Bagi guru bidang
studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu
alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar senam irama tanpa alat yang efektif dan menarik
yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus presepsi siswa mengenai pembelajaran
Pendidikan Jasmani
yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang
menyenangkan.
Sehingga pemebelajaran senam irama tanpa alat dapat menjadi lebih mudah di kuasai
oleh para pemula yang belum begitu mengenal dengan senam irama tanpa alat karena memang
pada dasarnya pembelajaran senam irama tanpa alat ini mudah untuk dikuasai.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada saat
proses pembelajaran yang ada di SMK Wikarya Karanganyar, sebagai berikut:

Bagi Guru Penjas

Sebagai masukan guru pendidikan jasmani dalam memilih alternatif pembelajaran yang
akan dilakukan.

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru pendidikan jasmani bahwa model
pembelajaran Project Based Learning dan latihan dapat meningkatkan kemampuan hasil
belajar senam irama tanpa alat pada siswa SMK Wikarya Karanganyar.

Untuk membantu guru pendidikan jasmani SMK Wikarya Karanganyar dalam
mengembangkan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi.

Bagi siswa kelas XE. Adm. Perkantoran

Dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, serta meningkatkan kemampuan
teknik dasar senam irama tanpa alat siswa SMK Wikarya Karanganyar.

Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan

Bagi SMK Wikarya Karanganyar.

Dalam proses pembelajaran hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,
sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat meningkat seiring dengan
peningkatan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri
untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agara dapat lebih
memperbaiki kualitas dalam proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran
hendaknya dapat menerapkan metode yang tepat untuk
menyampaikan materi pembelajaran.

Pembelajaran hendaknya kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi dan memfaatkan
sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah, salah satunya yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning.
Download