Word Macro Virus.... it just fun

advertisement
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
35
BAB V
INVESTASI JANGKA PANJANG
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Di dalam bab akan diperkenalkan kepada mahasiswa Politeknik Negeri
Samarinda khususnya jurusan Akuntansi. Dalam pembahasan akan memperkenalkan investasi dalam aktiva tetap, capital budgeting, Pemilihan beberapa alternatif
investasi, cash flow, paybeck periode, sehingga mahasiswa dapat memahami
dengan baik.
Pendekatan Untuk Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Isi)
Setelah mempelajari materi ini diharapkan pada mahasiswa akan dapat :
1. menjelaskan pengertian dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap;
2. menjelaskan pengertian capital budgeting;
3. memahami usulan-usulan investasi dan pemilihan alternative;
4. menjelaskan pengertian cash flow;
5. menjelaskan pengertian metode “peyback period”;
6. mampu menyelesaikan soal latihan bab 5.
1. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap
Pada dasarnya investasi dalam aktiva tetap sama saja dalam investasi aktiva
lancar, hanya saja ada sedikit perbedaan, yaitu kolom investasi dalam aktiva
lancar tentunya dana yang diinvestasikan akan kembali dalam waktu satu hari,
satu minggu, satu bulan dan paling lambat dana tersebut seluruhnya akan kembali
paling lambat satu tahun. Sementara dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar
dapat digambarkan sebagai berikut. Sementara perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap dapat digambarkan sebagai berikut:
Kas
Aktiva Lancar
Kas seterunya demikian
Sementara perputaran dana yang diivestasikan dalam aktiva tetap dapat
digambarkan sebagai berikut.
Depresiasi
Depresiasi
Depresiasi
Kas
Depresiasi
Depresiasi
Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur
berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan.
Apabila menggunakan straight line method atau dengan prosentase tetap dari
harga beli, perjalanan dari dana yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual dapat digambarkan sebagai berikut.
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
35
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
36
10
8
6
4
2
0
2
4
6
8
10
Tahun Penggunaan
Grafik tersebut di atas menggambarkan perjalanan atau perputaran dana yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap dengan harga pembelian Rp100.000,00 dengan
umur penggunaan selama sepuluh tahun tanpa nilai sisa (residu). Dari grafik
tersebut kita ketahui bahwa dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tersebut
setiap tahunnya berkurang secara konstan dengan Rp10.000,00.
2. Capital Budgeting
Di atas telah diuraikan bahwa investasi dalam aktiva tetap adalah juga dengan
harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan
tersebut sebagaimana halnya investasi dalam aktiva lancar.
Perbedaan yang mendasar dalam investasi aktiva tetap dan aktiva lancar hanya
terletak dalam jangka waktu dan cara kembalinya dan yang diinvestasikan dalam
golongan aktiva tersebut.
Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena:
a. dana yang dikeluarkan akan terikat/tertanam dalam waktu yang relatif panjang
(lama)
b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap penjualan diwaktu
yang akan datang.
c. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya dalam jumlah yang relatif besar.
d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengeluarkan modal tesebut,
mempunyai dampak yang sangat besar.
3. Usulan investasi dan pemilihan alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolong-golongkan usul investasi. Salah satu
penggolongan usul-usul investasi didasarkan menurut kategori di bawah ini.
a. Investasi Penggantian
b. Investasi Penambahan Kapasitas
c. Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
d. Investasi lain-lain
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
37
Pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah paling
sederhana, yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus atau usang yang harus
sudah diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari keputusan investasi penggantian dapat diperhitungkan dengan lebih mudah. Termasuk dalam golongan investasi penambahan kapasitas, misalnya penambahan jumlah mesin atau pembukaan
pabrik baru. Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi
penggantian, misalnya mesin yang sudah tua yang tidak efisien akan diganti
dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. Dengan demikian tingkat ketidakpastiannya lebih besar daripada investasi pengganti.
Golongan ivestasi yang ke dua adalah investasi untuk menghasilkan produk
baru. Disamping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu
sekarang ini, karena itu menyangkut produksi baru, maka investasi ini juga
mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar.
Investasi yang tidak termasuk dalam investasi di atas adalah investasi lain-lain
sepeti usul investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air
conditioner), memasang sistem masuk dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
moral karyawan.
Sehubungan dengan hal teersebut, maka perlu diadakan penilaian terhadap
usul-usul investasi yang diajukan, dan kemudian diadakan rangkin atas dasar
suatu kriteria tertentu, dan pada akhirnya berdasarkan ukuran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dapatlah dipilih usul-usul proyek mana yang dapat
diterima, dan mana yang tidak dan mana yang ditindak pelaksanaannya.
4. Pengertian Cash Flow
Mengapa ada berbagai cara penilaian usul investasi yang didasarkan pada aliran
kas (cash flow) dan bukan pada keuntungan yang dilaporkan. Jawaban atas pertanyaan ini sangat sederhana, yaitu untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan, kita harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali.
Kita telah ketahui keuntungan yang dilaporkan dalam buku, belum pasti dalam
bentuk kas, sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan
belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Setiap usul investasi atau pengeluaran modal (capital expenditure) selalu
mengandung dua macam aliran kas (cash flow), yaitu:
a. aliran kas keluar neto(net outlow of csh), yaitu yang diperlukan untuk investasi baru, dan
b. aliran kas masuk neto tahunan (net annual inflow of cash), yaitu sebagai hasil
dari investasi tersebut, yang sering pula disebut “net cash proceed” atau cukup
istilah “proceed.”
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara keuntungan
yang dilaporkan dalam konsep aliran kas dapat diberikan contoh di bawah ini:
PT Kaltim mempunyai rencana untuk membeli mesin yang baru untuk mengganti
sebuah mesin lama yang dianggap sudah tidak efisien lagi. Harga mesin baru
termasuk biaya pemasangan sebesar Rp60.000,00 taksiran umur ekonomis 3
tahun. Mesin lama masih mempunyai umur penggunaan 3 tahun lagi, kalau dijual
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
38
saat ini sesuai dengan nilai bukunya, yaitu sebesar Rp15.000,00 kalau mesin lama
dijual maka jumlah investasi tambahan atau aliran kas keluar neto untuk proyek
investasi tersebut adalah sebesar Rp45.000,00 yaitu harga mesin baru termasuk
biaya pemasangan sebesar Rp60.000,00 dikurangi dengan harga penjualan mesin
lama Rp15.000,00.
Penggantian mesin lama dengan mesin baru, itu diharapkan akan dapat
menghemat biaya tenaga kerja, material, biaya reparasi (cash saving) setiap
tahunnya sebesar Rp27.500,00 sebelum pajak-pajak penghasilan ditetapkan
sebesar 40%.
Berdasarkan data di atas kita dapat menyusun dua macam perhitungan, yaitu:
a. atas dasar accounting atau accrual basis, dan
b. atas dasar cash flow, yaitu nampak seperti contoh di bawah ini:
Uraian
Dasar accounting
Penghematan biaya untuk
tenaga kerja, material dan reparasi…..
Depresiasi mesin baru
Rp20.000,00
Dikurangi:
Depresiasi mesin lama
5.000,00
Tambahan Depresiasi
Kenaikan Tax Income
Kenaikan pajak penghasilan 40%
Laba Bersih setelah Pajak
Kenaikan cash in flow atau proceeds
Rp27.500,00
Dasar cas flow
Rp27.500,00
15.000,00
12.500,00
5.000,00
Rp7.500,00
5.000,00
Rp22.500
Sehingga dari uraian tersebut di atas disimpulkan bahwa cash outly sebesar
Rp45.000,00 atas pembelian aktiva baru dapat dikembalikan berturut-turut cash
inflow setiap tahunnya sebesar Rp22.500,00.
Dan akhirnya tambahan cash flow selama 3 tahun, yaitu selama umur ekonomis
penggunaan mesin baru adalah 3 x Rp22.500,00 = Rp67.500,00 nilai tersebut
dapat digambarkan pada pola proyeksicash flow dari investasi penggantian mesin
lama, yaitu sebagai berikut.
0
Investasi tambahan
(Cash outlys)
Tahun
1
2
Rp45.000,00
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
3
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
39
Aliran cash masuk neto
(net cah inflow)
Rp22.500
Rp22.500
Rp22.500
5. Metode “Peyback Period”
Ada berbagai cara penilaian proyek investasi atau metode menyusun “rangking” usul investasi, yang sering kita jumpai dalam berbagai buku teks, ada empat
metode penilaian investasi, yaitu sebagai berikut.
1. Paybeck period
2. Net Present Value
3. Internal Rate Of Return (IRR)
4. Accounting Rate Of Return (ARR)
Tiga metode yang pertama mendasarkan diri pada aliran kas (cash flow), Proceds,
sedangkan metode yang terakhir menggunakan laba setelah pajak yang dilaporkan
buku (reported accounting income) sebagai dasar perhitungannya.
Dasar keempat metode penilaian usul investasi di atas akan diuraikan
masing-masing berikut di bawah ini.
ad.1. Payback Period (Periode Pengembalian)
Paybeck periode merupakan suatu periode yang diperlukan untuk dapat
menutup kembali pengeluaran untuk investasi dengan menggunakan “proceds” atau aliran kas neto (net cash flows). Sehingga payback period dari
suatu investasi menggambarkan lamanya waktu yang diperlukan agar dana
yang mengendap/tertanam dalam suatu investasi dapat diperoleh kembali
seluruhnya sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.
Apabila proceds atau aliran kas neto sama besar untuk setiap tahunnya, maka paybeck period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara
membagi jumlah investasi dengan proceds tahunan, yaitu :
Julah investasi
= Rp.45.000,Jumlah proceds tahunan
= Rp.22.500,Rp.45.000,Payback periode
=
x 1 tahun = 2 tahun
Rp.22.500,Ini berarti dana yang tertanam dalam aktiva tetap tersebut sebesar
Rp.45.000,- kembali dalam jangka waktu 2 tahun.
ad.2. Net Present Value atau disebut Metode Present Value
Dengan adanya keluaran dari paybeck period, maka dicarilah metode
lain yang memperhatikan baik proceds sesudah tercapainya paybeck period
maupun “time value money”. Salah satu metode tersebut ialah metode net
present value atau juga disebut metode present value.
Karena metode ini memperhatikan “time value of money”, maka proceeds
yang digunakan dalam menghitung Net Presnent Value (NPV) adalah
proceeds atau “cash flows” yang didiskontokan atas dasar biaya modal
(Cost of Capital) atau “Rate Of Return” yang diinginkan.
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
40
Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang
(Present Value) dari Proceeds yang diharapkan atas dasar “Discount Rate”
tertentu. Kemudian jumlah present value (PV) dari keseluruhan proceeds
selama usianya dikurangi dengan PV dari jumlah investasinya (Initial
investment). Selisih antara PV dari keseluruhan proceeds dengan PV dari
pengeluaran modal (Capital Outlys” atau initial investment) dinamakan
nilai sekarang neto (Net Present Value/NPV).
Selisih antara PV dari keseluruhan proceeds dengan PV dari
pengeluaran modal (capital outly atau initial investment) dinamakan nilai
sekarang neto (net present value/NPV). Apabila jumlah PV dari keseluruhan
proceeds yang diharapkan lebih besar dari PV dari investasinya, maka usul
investasi dapat diterima, sebaliknya jika jumlah PV dari keseluruhan NPVnya negatif berarti usul investasi tersebut seharusnya ditolak (tidak diterima).
Jika proceeds setiap tahunnya sama besarnya, maka dengan mudah
untuk menentukan NPV, dengan menggunakan bantuan tabel A-2,
sebaliknya, jika tidak sama, maka harus menggunakan tabel A-1.
Berikut ini akan diberikan contoh dengan merujuk pada contoh
payback priod, setelah ditambahkan keterangan mengenai cost of capital
atau rate of return yang kita inginkan, maka dengan mudah untuk
menghitung NVP-nya. Misalnya discount rate yang digunakan 10% (tabel2)
Jumlah investasi mesin baru sebesar
= Rp45.000,00
Proceeds tahunan selama tiga tahun sebesar
= 22.500,00
Discount rate sebear 10% (tabel A-2) = 2,487
Present value (PV) dari proceeds = 2,487 x Rp22.500,00 =
Rp55.958,00
Present value dari outlys (pengeluaran investasi)
45.000,00
Net peresent value (NPV) sebesar
Rp10.958,00
ad.2. Metode Internal Rate of Return (Yield Method)
Metode penilaian usul investasi lain yang menggunakan discount cash
flow ialah disebut dengan IRR (Internal Rate of Return). Internal Rate of
Return dapat didefenisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan
jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan dapat diterima (PV of
future proceeds) sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of
capital Outlays). Pada prinsip Internal Rate of Return harus dicari dengan
trial and error (dengan sistem coba-coba).
Petama-tama kita menghitung PV dari proceeds dari suatu investasi
dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita,
kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari
outlays-nya. Kalau PV dari proceeds lebih besar daripada PV dari investasi
atau outlays-nya, maka kita harus menggunakan tingkat byanga yang lebih
tinggi.
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
41
Sebaliknya jika PV dari proceeds lebih kecil dari PV outlays-nya kita
harus menggunakan tingkat bunga yang dapat menjadikan PV dari proceeds
sama besarnya dengan PV dari otlays-nya. Pada tingkat bunga inilah NPV
dari usul investasi tersebut adalah Rp0,00 atau mendekati nol. Sehingga
dengan besarnya tingkat bunga tersebut menggambarkan besarnya IRR dari
usul investasi tersebut.
Dari contoh di atas, maka berikut ini dapat kita hitung IRR dengan
cara sebagai berikut:
Jumlah investasi perolehan mesin baru sebesar
= Rp45.000,00
Jumlah proceeds tahunan selama 3 tahun sebesar =
67.500,00
Misalnya kita menggunakan tingkat bunga 20% (tabel A-2) sehingga NPVnya adalah sebagai berikut:
PV dari proceeds = 2,106 x Rp22.500,00 ……… = Rp47.385,00
PV dari outlays ………………………………… =
45.000,00
NPV……………………………………… = +Rp2.385,00
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa NPV negatif ini berarti
bahwa tingkat bunga yang sebenarnya lebih kecil dari 24%, kita coba
menggunakan 23% maka NPV sebagai berikut:
PV dari proceeds = 2,011 x Rp22.500,00 ……… = Rp45.248,00
PV dari outlays ………………………………… =
45.000,00
NPV……………………………………… =
+Rp248,00
Dari hasil perhitugan di atas menunjukkan pula angka positif , ini berarti
bahwa tingkat bunga yang besarnya terletak di atas 23% dan di bawah 24%
(bantuan tabel A-1 dan A-2), sehingga dapat kita menghitung NPV-nya
sebagai berikut:
PV dari proceeds = 1,981 x Rp22.500,00 ……… = Rp44.573,00
PV dari outlays ………………………………… =
45.000,00
NPV……………………………………… =
-Rp427,00
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan pula angka positif, ini berarti
bahwa tingkat bunga yang sebenarnya adalah terletak di atas 23% dan di
bawah 24%.
IRR yang sebenarnya kita menggunakan pendekatan interpolasi dari dua
macam tingkat bunga, yaitu bunga 23% dan 24% sebagai berikut:
Selisih Tingkat Bunga
Selisih PV
23%
24%
selisih 1%
Rp45.248,00
Rp44.573,00
Rp675,00
Selisih PV of Proceeds
Dengan Capital Outlays
Rp45.248,00
Rp45.000,00
Rp248,00
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
42
Selisih IRR antara dua jenis tingkat bunga yang digunakan.
Rp 248,00

 1%  0,37%
Rp 675,00
Latihan 5
PT Kaltim mengusulkan investasi dalam suatu proyek dengan membutuhkan investasi sebesar Rp140.000,00 diperkirakan mempunyai proceeds
selama 6 tahun, yaitu sebagai berikut.:
Tahun Proceeds
Jumlah Proceeds
1
Rp70.000,00
2
60.000,00
3
50.000,00
4
40.000,00
5
30.000,00
6
20.000,00
dengan tingkat bunga yang digunakan untuk membiayai investasi tersebut
adalah 10%, dari data di atas maka tugas anda, hitung berapa:
a. Payback Priod
b. Present value
PV dari Proceeds
c. Profitability indeks (PI), rumus PI 
PV dari Outlays
d. Internal Rate of Return
Rumus IRR
P  P1
r  P1  C1 2
C 2  C1
Dimana:
r  Internal Rate of Re turn yang dicari
P1  Tingkat Bunga ke  1
P2  Tingkat Bunga ke  2
C1  NVP ke  1
C 2  NPV ke  2
BAB.V. INVESTASI JANGKA PANJANG (AKUNTANSI POLNES)
La Ode Hasiara
Download