Pembangunan industri yang selama ini terpusat secara berlebihan

advertisement
INTISARI
Pembangunan industri yang selama ini terpusat secara
berlebihan di kota-kota besar telah menimbulkan beberapa
masalah antara lain: (1) Menimbulkan kesenjangan ekonomi
antara daerah dan mempercepat laju urbanisasi. (2) Penye.
baran kesempatan kerja yang timpang antara perkotaan dan
pedesaan. (3) Pencemaran lingkungan hidup perkotaan yang
berat dan lalu lintas yang sangat padat sering menimbulkan
kemacetan
(kongesti)
dapat
mengganggu
kelancaran
produksi. Untuk menanggulanginya industri yang bersangkutan harus melakukan pengeluaran tambahan, sehingga
dapat mengganggu efisiensi dan menyebabkan biaya tinggi.
Pembangunan kawasan industri dilaksanakan di berbagai
tempat di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi masalah itu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji dan meneliti pengaruh kawasan industri terhadap
produk daerah dan pendapatan penduduk sekitarnya, kesempatan kerja dan efisiensi ekonomik industri di dalamnya,
dengan mengambil kasus Kawasan Industri Rungkut (PT.
SIER, Persero) Surabaya.
Secara teoritik mekanisme berpengaruhnya keberadaan
kawasan industri terhadap produk dan pendapatan penduduk
daerah, kesempatan kerja, dan efisiensi ekonomik industri
di dalamnya terjadi secara langsung dan tidak langsung.
Pengaruh langsung terjadi melalui hubungan input-output
antara industri dalam kawasan dengan kegiatan produksi
lain sedangkan pengaruh tidak langsung melalui eksternalitas. Pengaruh tidak langsung antara lain tumbuh dan
berkembang nya berbagai bidang usaha oleh penduduk sekitar
kawasan. Pengaruh langsung dapat dikaji dari fungsi produksi
dan kadar impor industri dalam kawasan. Pengaruh tidak
langsung dapat disimak dari besarnya kaitan antar sektor
industri dalam kawasan. Adapun efisiensi ekonomik dapat
dikaji dari ada atau tidak adanya perbedaan biaya atau
keuntungan industri di dalam dan di luar kawasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kawasan
industri produk daerah cukup berarti karena proporsi
INTISARI
Pembangunan industri yang selama ini terpusat secara
berlebihan di kota-kota besar telah menimbulkan beberapa
masalah antara lain: (1) Menimbulkan kesenjangan ekonomi
antara daerah dan mempercepat laju urbanisasi. (2) Penye.
baran kesempatan kerja yang timpang antara perkotaan dan
pedesaan. (3) Pencemaran lingkungan hidup perkotaan yang
berat dan lalu lintas yang sangat padat sering menimbulkan
kemacetan
(kongesti)
dapat
mengganggu
kelancaran
produksi. Untuk menanggulanginya industri yang bersangkutan harus melakukan pengeluaran tambahan, sehingga
dapat mengganggu efisiensi dan menyebabkan biaya tinggi.
Pembangunan kawasan industri dilaksanakan di berbagai tempat di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi masalah itu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji dan meneliti pengaruh kawasan industri terhadap
produk daerah dan pendapatan penduduk sekitarnya, kesempatan kerja dan efisiensi ekonomik industri di dalamnya,
dengan mengambil kasus Kawasan Ind.ustri Rungkut (PT.
SIER, Persero) Surabaya.
Secara teoritik mekanisme berpengaruhnya keberadaan
kawasan industri terhadap produk dan pendapatan penduduk
daerah, kesempatan kerja, dan efisiensi ekonomik industri
di dalamnya terjadi secara langsung dan tidak langsung.
Pengaruh langsung terjadi melalui hubungan input-output
antara industri dalam kawasan dengan kegiatan produksi
lain sedangkan pengaruh tidak langsung melalui eksternalitas. Pengaruh tidak langsung antara lain tumbuh dan
berkembang nya berbagai bidang usaha oleh penduduk sekitar
kawasan. Pengaruh langsung dapat dikaji dari fungsi produksi
dan kadar impor industri dalam kawasan. Pengaruh tidak
langsung dapat disimak dari besarnya kaitan antar sektor
industri dalam kawasan. Adapun efisiensi ekonomik dapat
dikaji dari ada atau tidak adanya perbedaan biaya atau
keuntungan industri di dalam dan di luar kawasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kawasan
industri produk daerah cukup berarti karena proporsi
industri besar dan menengah yang bermukim dalam kawasan
cukup besar dan elastisitas produksinya lebih dari satu
(increasing return to scale). Industri dalam kawasan
mengolah banyak jenis komoditas hasil daerah Kodya Surabaya dan Jawa Timur di samping sebagian besar industri
dalam kawasan mempunyai kadar impor yang rendah.
Keberadaan kawasan industri juga menyebabkan pendapatan penduduk sekitarnya lebih tinggi, terutama karena
upah/gaji industri dalam kawasan secara nyata lebih tinggi
daripada industri di luar kawasan. Keberadaan kawasan
industri juga menyebabkan tumbuh dan berkembangnya usahausaha lain, terutama usaha permukiman dan penunjangnya yang
mampu menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan yang
berarti. Distribusi pendapatan perkapita penduduk sekitar
kawasan tidak berbeda dengan daerah lain yang pangsa sektor
industrinya kurang lebih sama.
Dari segi jumlahnya, kawasan industri mampu menciptakan kesempatan kerja yang sangat berarti, terutama
tenaga kerja pada industri di dalamnya, meskipun kurang
elastik terhadap modal dan keluaran.
Dari segi biaya, industri di dalam kawasan lebih
efisien daripada industri sejenis di laur kawasan (dalam
wilayah Kotamadya Surabaya). Perbedaan efisiensi biaya
itu bersumber dari biaya bersama seperti sewa tempat,
pengolahan limbah, retribusi dan lain-lain.
Jadi peMbangunan kawasan industri di luar kota-kota
besar perlu digalakkan karena alasan-alasan berikut: (1)
Mempermudah pengawasan. (2) Sebagai sarana pengendalian
polusi (3) Mengurangi kemacetan kota. (4) Sebagai sarana
untuk meningkatkan pendapatan dan pemerataan pembangunan
ekonomi dan kesempatan kerja antar daerah. (5) Dapat
menciptakan efisiensi ekonomik sektor industri.
Dengan demikian kawasan industri perlu dibangun di
luar kota di mana mulai berkembang sektor industri atau
di daerah di mana akan ditetapkan sebagai daerah industri. Dalam pembangunan kawasan industri perlu diperhatikan rumusan UNIDO (1978), baik tata ruang (aspek internal) maupun hubungan ke luarnya (aspek eksternalnya).
xiv
ABSTRACTION
Industrial development that was excessively concentrated in big cities had caused interregional income' and
'
employment disparities and rapid urbanisation. It also
brought about urban pollution and congestion which was so
costly for eliminating it that rised the cost of industrial
production. Industrial estate development was expected to
solve the problems. It was also expected to stimulate regional product, employment and to be an efficient industrial
location. The purpose this research was to investigate
those aspects with a case study of Surabaya Industrial
Estate Rungkut (SIER, Persero), for the year of 1974-1986.
Empirical evidence indicated that direct inpacts of
industrial estate on regional product was characterised by
elastic production function or increasing return to scale.
They processed many kinds of regional output as input,
except the chemistry industries, which their import content
were relatively high.
The industrial estate also significantly y_sed income
of inhabitants around it especially in form of wage and
salaries and from the point of view of the wage and salaries
it brought about a more eventity distribution of income. As
a whole the income distribution was not differ6t from the
other regions
Witithrespect to the absorption of industrial estate on
41,1
labor and industrial input, however, were not so much
different from the same industries outsides industrial
estate; these depend upon labor-capital ratio and scale of
establishments.
Indirect effects which depended on coefficient of
g
backward and foreward linkage and input coeffient 4 2
almost the same v4441 direct effects. They consist of downstream industries.
From the point of view of cost, industries inside
industrial estate are more efficient than the same industries outside it. The source of the efficiency especially
came from economies of scale of miscellanouos and joint
expenditures.
xv
44,5
In general, industrj_41 estate generated some advan, 7 . e c e Ifts od e" /14#
tages, so that it s.I.J.gg p stIbl p be developed in any big as
well as small towns of industrial regions. Industrial
estates should be developed in such a way according to
guidelines of Unido where internal road, pollution control
and some other infra and suprastructures facilities were
developed poperly.
xv
Download