BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori –Teori Umum
2.1.1 Database
Menurut Hoffer, Prescott, dan Topi. (2009) database merupakan
sekumpulan koleksi data yang saling berelasi secara logika. Intinya,
database merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna database
tersebut.
2.1.1.1
DBMS (Database Management System)
Menurut Hoffer, Prescott, dan Topi (2009) DBMS (Database
Management System) merupakan sebuah sistem perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, serta
mengontrol akses ke database pengguna. DBMS menyediakan
metode
yang
sistematik
untuk
membuat,
memperbaharui,
menyimpan, dan mengambil data dari database.
2.1.1.2
MySQL
Menurut Hardjono (2006) database MySQL merupakan
sistem manajemen berbasis data SQL yang sangat dikenal serta
bersifat open source. MySQL dibangun, didistribusikan, dan
8
9
didukung oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan
komersial yang dibiayai oleh pengembang MySQL.
2.1.2 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) menurut Whitten dan Bentley
(2007) adalah suatu kumpulan konvensi pemodelan untuk menentukan
atau menggambarkan suatu sistem piranti lunak yang berhubungan
dengan objek.
UML Diagram bisa diibaratkan seperti cetakan biru untuk
membangun sebuah rumah. Satu set cetakan biru biasanya membantu
pembangunnya dengan gambaran yang jelas untuk saluran air, listrik,
pemanas, dan sejenisnya, setiap UML Diagram membantu tim developer
program dengan gambaran yang jelas untuk sistem tersebut.
2.1.2.1
Use Case Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007), Use Case Diagram
dipakai untuk menggambarkan relasi antara sistem dan sistem
eksternal dan user, dengan kasus yang disesuaikan dengan
langkah-langkah yang telah ditentukan. Use Case Diagram
merupakan cara /metode yang cocok untuk digunakan untuk dapat
menggambarkan interaksi yang jelas antara sistem dengan
pengguna.
10
a) Use Cases
Use case mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem
dilihat dari sudut pandang pengguna.
Gambar 2.1. Use Cases
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p246)
b) Actors
Actors merupakan sesuatu yang berinteraksi dengan
sistem untuk saling bertukar informasi. Actors tidak
harus berupa manusia, tetapi dapat berupa suatu
organisasi atau sistem informasi.
Gambar 2.2. Actors
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p247)
c) Relationships
Sebuah relasi antar sistem dan sistem atau user dan
sistem digambarkan dengan sebuah garis di antara
keduanya. Arti relasi yang digambarkan bisa beragam
11
tergantung pada bagaimana garis itu digambarkan dan
apa yang mereka hubungkan. Ada beberapa macam
relasi, antara lain associations, extends, dan uses.
a. Associations
Associations
adalah
sebuah
relasi
antara
seorang actor dengan sebuah use case di mana
terjadi interaksi antar mereka. Asosiasi dengan
panah tertutup(1) di ujung yang menyentuh use
case mengindikasikan bahwa actor di ujung
yang satu lagi melakukan use case tersebut.
Sedangkan
asosiasi
tanpa
panah(2)
mengindikasikan sebuah interaksi dari use case
ke actor yang menerima hasil dari use case
tersebut.
Gambar 2.3 Associations dalam Use Case
Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p248)
12
b. Extends
Extends bertujuan untuk menyederhanakan use
case dengan fungsionalitas yang kompleks
seperti beberapa langkah yang perlu dilakukan
menjadi lebih mudah dipahami.
Gambar 2.4. Extends dalam Use Case
Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p249)
c. Uses(or Include)
Uses bertujuan untuk mengurangi redundansi
di antara dua use case atau lebih dengan
menggabungkan langkah-langkah yang sama
tersebut.
13
Gambar 2.5. Uses dalam Use Case Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p249)
2.1.2.2
Class Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007), class diagram
digunakan untuk menggambarkan struktur objek statis dalam
sebuah sistem, menunjukkan sistem tersusun dari kelas-kelas apa
saja dan hubungan apa saja yang terbentuk di antara kelas tersebut.
Hubungan yang terbentuk bisa berupa associations,
aggregation atau composition. Associations adalah konsep
hubungan antar kelas objek yang terkadang memiliki batasan
minimal dan maksimal untuk jumlah objek yang terbentuk dari
masing-masing kelas. Aggregation merupakan hubungan di mana
satu kelas “whole” mengandung satu atau lebih banyak kelas
“part”.
Sedangkan
composition
merupakan
hubungan
14
aggregation di mana kelas “whole” bertanggung jawab untuk
masa aktif kelas “part” miliknya.
Gambar 2.6 Class Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method, Whitten dan Bentley, 2007, p406)
15
Class diagram diatas terbentuk dari beberapa notasi,
antara lain attribute, behavior, arrow head,dan solid diamond.
1. Attribute dan Behavior
Gambar 2.7 Attribute and Behavior
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p375)
2. Arrow Head
Arrow head melambangkan generalisasi atau
spesialisasi dari sebuah relasi.
Gambar 2.8 Arrow Head
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p376)
16
3. Solid Diamond
Solid diamond melambangkan komposisi agregasi
dari sebuah relasi.
Gambar 2.9 Solid Diamond
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p379)
2.1.2.3
Activity Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007). Activity Diagram
merupakan gambaran dari alur yang berurutan dari aktivitas
usecase atau proses bisnis. Activity Diagram juga bisa dipakai
untuk memodelkan berbagai aksi yang dilakukan saat sebuah
operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari aksi tersebut. Dari
diagram ini, kita dapat melihat bagaimana aktivitas dalam suatu
sistem, dari mulai hingga saat sistem berakhir.
Activity diagram dibentuk oleh beberapa notasi, antara
lain initial node, actions, flow, decision, merge, fork, join, dan
activity final,
dan
terkadang digunakan
swimlane untuk
mempartisi aksi yang terjadi berdasarkan pelaku.
17
1) Initial node
Initial
node
berupa
lingkaran
penuh
yang
menggambarkan titik mulai suatu proses
Gambar 2.10 Initial Node
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
2) Actions
Actions adalah notasi segiempat bersudut tumpul
yang menggambarkan langkah-langkah yang terjadi.
Gambar 2.11 Actions
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
3) Flow
Flow (alur) merupakan panah dalam diagram yang
mengindikasikan alur antar actions.
Gambar 2.12 Flow
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
18
4) Decision
Decision memiliki bentuk seperti wajik dengan satu
alur masuk dan dua atau lebih alur keluar, alur keluar
ditentukan dengan kondisi tertentu.
Gambar 2.13 Decision
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
5) Merge
Merge adalah wajik dengan dua atau lebih alur masuk
dan satu alur keluar untuk menggabungkan alur yang
sebelumnya terpisah oleh decision.
Gambar 2.14 Merge
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
19
6) Fork
Fork adalah bar hitam dengan satu alur masuk dan
dua atau lebih alur keluar, aksi di bawah percabangan
dapat terjadi dalam urutan apapun atau bahkan secara
bersamaan.
Gambar 2.15 Fork
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
7) Join
Join adalah bar hitam dengan dua atau lebih alur
masuk dan satu alur keluar untuk menyatukan lagi
alur aksi yang dipisahkan oleh fork.
Gambar 2.16 Join
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p392)
20
8) Activity Final
Activity final berbentuk lingkaran penuh dengan satu
lingkaran di luarnya untuk menggambarkan titik akhir
proses.
Gambar 2.17 Activity Final
(Sumber: System Analysis & Design Method,
Whitten dan Bentley, 2007, p393)
21
Gambar 2.18 Activity Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method, Whitten dan Bentley, 2007, p393)
22
2.1.2.4
Sequence Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007), secara grafikal,
Sequence Diagram merupakan diagram yang menggambarkan
bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan dalam
eksekusi usecase atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan
bagaimana pesan dikirim dan diterima antara objek dan urutan
yang seperti apa. Diagram ini lebih detail dalam penggambaran
aliran data, termasuk data yang dikirim ataupun diterima.
Gambar 2.19 Sequence Diagram
(Sumber: System Analysis & Design Method, Whitten dan
Bentley, 2007, p395)
23
Sebuah sequence diagram terbentuk dari beberapa notasi,
antara lain actor, system, lifelines, activation bars, input message,
dan output message.
1) Actor
Actor, digambarkan dengan simbol actor pada usecase.
2) System
System,
sebuah
kotak
digunakan
untuk
menggambarkan sistem yang bersangkutan.
3) Lifelines
Lifelines,
garis
vertikal
putus-putus
yang
mengindikasikan masa hidup sistem/aktor.
4) Activation bars
Activation bars, balok panjang yang diletakkan di atas
lifelines untuk menggambarkan masa waktu terjadinya
interaksi aktif.
5) Input message
Input message, garis horizontal dengan panah ke kanan
yang mengindikasikan pesan masuk.
6) Output message
Output message, garis horizontal dengan panah ke kiri
yang mengindikasikan pesan balik.
24
2.1.3 Internet
Internet merupakan sistem global dari komputer yang saling
terhubung dengan menggunakan sebuah standar yang biasa disebut
Internet Protocol Suite (TCP /IP) untuk memberikan sambungan ke
seluruh pengguna komputer di dunia.Internet sendiri merupakan
kependekan dari Interconnection-networking. Setiap sebuah komputer
terkoneksi dengan internet, maka komputer akan memiliki sebuah
alamatnya sendiri (Internet Address / IP) yang dapat digunakan untuk
saling berkirim data atau bentuk informasi lainnya.
Internet menurut salah satu pakar internet Indonesia, Onno W. Purbo,
internet dengan berbagai rangkaian aplikasinya yakni, VoIP, e-mail, dan
Web, yang merupakan media yang digunakan untuk mengefisienkan
proses komunikasi (Prihatna, 2005).
2.1.3.1
Web Server
Untuk Web Server sendiri merupakan sebuah bentuk server
yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website
ataupun home page (Nugroho, 2004). Web Server sendiri adalah
suatu tipe server khusus yang berkomunikasi dengan client
menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Web Server
dapat menerima permintaan yang berasal dari client dan
memberikan
respon
kembali,
biasanya
mengembalikan sebuah data atau gambar.
dalam
bentuk
25
Macam – macam web server :
2.1.3.2
•
Apache (open source)
•
Xitami
•
IIS
•
PWS
URL (Uniform Resource Locator)
Uniform Resource Locator (URL) adalah kumpulan karakter
yang menunjuk pada potongan informasi khusus di bagian mana
saja pada website. Dengan kata lain, URL adalah alamat situs
website yang bersifat unik, tidak ada dua situs berbeda yang
memiliki alamat yang sama. (Williams dan Sawyer, 2011)
Sebuah URL terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a) Protokol: http://
HyperText Transfer Protocol (HTTP) merupakan
seperangkat
aturan
komunikasi
untuk
bertukar
informasi antar browser dengan web server.
b) Nama domain/ web server: www.nps.gov
Nama domain memberitahukan lokasi dan jenis alamat
website
di
internet.
Komponen
dipisahkan dengan sebuah titik.
nama
domain
26
c) Nama direktori: yose/
Nama direktori adalah nama direktori yang terdapat di
web server, yang dari mana data akan ditarik oleh
browser.
d) Nama file dan ekstensi: home.htm
File adalah halaman atau dokumen terkait yang sedang
dibuka.
2.1.4 IMK (Interaksi Manusia dan Komputer)
2.1.4.1
Kategori Pengguna
Dalam merancang user interface, banyak hal yang perlu
dipertimbangkan, seperti halnya kategori para pengguna yang
nantinya akan memakai aplikasi yang dibuat. Berikut merupakan
tiga kategori pengguna menurut Schneiderman dan Plaisant
(2010), yakni:
•
Awam / Novice / Pengguna pertama kali
Tipe pengguna ini, bisa dikatakan pemula atau awam
dalam
menggunakan
program/
aplikasi.Sehingga
sebaiknya aplikasi yang dibuat dirancang dahulu
dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada demi
kemudahan
dan
kelancaran
pengguna
dalam
mengoperasikan aplikasi, dan juga dapat memberikan
umpan balik kesalahan pada pengguna, sehingga
mudah dimengerti oleh pemakainya.
27
•
Knowledgable Intermittent Users
Tipe pengguna ini, memiliki pengetahuan yang cukup
tentang sistem-sistem.Biasanya pengguna ini mengerti
tentang struktur menu dari aplikasi yang ada, sehingga
dapat dengan cepat mengoperasikan program yang ada.
•
Expert Frequent Users
Pengguna tipe ini, mengerti cara kerja program/
aplikasi, sehingga dapat dengan cepat mempelajari
serta menggunakan program lebih cepat dengan
menggunakan command-line, shortcut dan juga macro.
2.1.4.2
Delapan Aturan Emas (Eight Golden Rules)
Berikut
merupakan
delapan
aturan
emas
menurut
Schneiderman dan Plaisant (2010) adalah :
1) Konsistensi / konsisten : merupakan rangkaian aksi yang
konsisten yang dibutuhkan dalam situasi-situasi yang mirip,
terminologi yang identik dan harus digunakan pada prompts,
tampilan menu, layar pertolongan, dan juga perintah yang
konsisten harus digunakan keseluruhan.
2) Shortcut /jalan pintas : merupakan kebutuhan para pengguna
untuk menggunakan shortcut terlebih kepada para pengguna
yang sudah ahli dalam hal untuk meningkatkan kecepatan
28
interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,
perintah tersembunyi, serta fasilitas makro.
3) Umpan balik yang informatif : memudahkan para user untuk
mengerti cara penggunaannya. Untuk aksi yang kecil, sperti
balasan harus sederhana, sedangkan untuk aksi yang jarang
dan besar, balasan yang disediakan harus lebih lengkap.
4) Perancangan dialog untuk menghasilkan penutupan : Bisa
berupa urutan tindakan yang sebaiknya diatur dengan baik
dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah dan akhir.
Umpan balik yang informatif dapat memberikan kesan bahwa
cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan
kelompok tindakan berikutnya.
5) Memberikan
pencegahan
kesalahan
dan
memperjelas
kesalahan yang sederhana : bila terjadi kesalahan, sistem
harus dapat mendeteksi kesalahan yang ada serta memberikan
mekanisme untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan
tersebut.
6) Mudah untuk kembali ke tindakan sebelumnya : hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi kekhawatiran pengguna
karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukannya
dapat dibatalkan, sehingga pengguna pun tidak takut untuk
lebih mengeksplorasi berbagai pilihan yang disediakan atau
belum dipakai.
29
7) Mendukung pusat pengendali internal (internal locus of
control) : suatu keadaan yang dapat menjelaskan bahwa
pengguna berada dalam sistem dan sistem tersebut merespon
aksinya. Desain sistem yang membuat para penggunanya
sebagai pengontrol aksi daripada perespon.
8) Mengurangi beban ingatan jangka pendek : mengetahui
bahwa
ingatan
manusia
memiliki
keterbatasan,
maka
dibutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan
halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup
waktu pelatihan untuk kode, mnemonic dan urutan tindakan
yang ada.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Android
Android merupakan sistem operasi untuk telepon genggam/ selular
yang berbasiskan Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi sendiri yang bisa
digunakan oleh berbagai macam device/ smartphone.Android sendiri,
memungkinkan pengembangan/ pembuatan software yang diperlukan
untuk
mengoperasikan
keterbatasan
hak
milik
mobile
yang
phone/smartphone
biasanya
tanpa
adanya
menghambat
inovasi
pengembangan dunia mobile.(Safaat H., 2012)
Pada awalnya Google Inc. membeli kepemilikan Android Inc., yang
merupakan pendatang baru untuk membuat piranti lunak untuk ponsel
30
genggam. Dan kemudian untuk lebih mengembangkan Android, maka
dibuatlah Open Handset Alliance, yang merupakan konsorsium dari 34
perusahaan piranti keras/ hardware, piranti lunak, dan telekomunikasi,
termasuk di dalamnya, Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, TMobile, dan Nvidia.
Sistem operasi yang berbasiskan bahasa pemrograman Java ini,
berjalan pada Linux Kernel, dengan middleware, library, dan API yang
ditulis menggunakan bahasa C, serta software yang berjalan pada
kerangka aplikasi dengan mengikutsertakan Java-compatible libraries
berbasiskan pada Apache Harmony, yakni suatu implementasi Java yang
bersifat open source, yang dikembangkan oleh Apache Software
Foundation yang terdiri atas JDK (Java Development Kit), serta virtual
machine dan class library.
31
Gambar 2.20 Struktur Android
(Sumber: http://www.satyamsoft.in/images/androidarch.jpg)
2.2.1.1
Sistem Arsitektur
Sistem operasi Android memiliki komponen-komponen
sebagai berikut :
• Aplikasi
Android merupakan kumpulan aplikasi utama seperti :
email client, SMS (Short Message Service), peta, kontak,
dan lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut dituliskan dengan
bahas pemrograman Java, baik aplikasi original maupun
third-party, juga menggunakan API libraries yang sama.
32
• Kerangka kerja aplikasi
Kerangka kerja aplikasi yang dibuat menggunakan
bahasa pemrograman Java adalah peralatan yang
digunakan semua aplikasi, baik bawaan maupun aplikasi
yang dibuat Google ataupun berbagai pengembang
Android lainnya.
Para pengembang dibebaskan untuk menggunakan
berbagai fitur dari hardware devices, mengakses berbagai
informasi lokasi, menjalankan background services,
mengatur sistem notifikasi, dan hal-hal lainnya. Pada
dasarnya kerangka kerja aplikasi memiliki beberapa
komponen seperti berikut :
o Activity Manager
o Package Manager
o Windows Manager
o Telephony Manager
o Content Provides
o View System
o Notification Manager
o Resource Manager
• Libraries
• Android Runtime
• Linux Kernel
33
2.2.1.2
Versi – versi Android
Android telah memiliki banyak perkembangan semenjak rilis
aslinya.Perkembangan ini dilakukan untuk memperbaiki berbagai
kekurangan yang ada, serta menambah berbagai fitur baru. Berikut
ini merupakan versi-versi yang dimiliki android hingga saat ini :
2.2.1.3
•
Android versi 1.1
•
Android versi 1.5 (Cupcake)
•
Android versi 1.6 (Donut)
•
Android versi 2.0 & 2.1 (Eclair)
•
Android versi 2.2 (Frozen Yoghurt)
•
Android versi 2.3 (Gingerbread)
•
Android versi 3.1 (Honeycomb)
•
Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
•
Android versi 4.1 & 4.2 (Jelly Bean)
Fitur Android OS
Fitur-fitur yang tersedia serta didukung oleh Android, yakni :
•
Kerangka aplikasi : memungkinkan penggunaan serta
penghapusan komponen yang tersedia.
•
Grafik : bisa berupa gambar 2D dan juga gambar 3D
berdasar pada library OpenGL.
•
SQLite : digunakan untuk proses penyimpanan serta
transaksi data.
34
•
Dapat mendukung multimedia : beberapa multimedia
yang didukung, seperti audio, video, dan berbagai
jenis lainnya, seperti format MPEG4, MP3, AAC,
MP4, AMR, JPG, GIF, PNG, BMP.
•
Pilihan jaringan atau koneksi, seperti GSM, GPRS,
EDGE, 3G, HSDPA, serta Wifi.
•
Beberapa pendukung lainnya, kamera, GPS (Global
Positioning
System),
kompas,
radio,
dan
juga
accelerometer (hardware dependent).
2.2.2 Java
Java merupakan sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun
Microsystems (sekarang Sun Oracle) pada pertengahan tahun 1990. Java
itu sendiri merupakan nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat
dan menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun
pada lingkungan jaringan.
Sedangkan Java 2, merupakan generais kedua dari java platform. Java
tersusun atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual
Machine, yang nantinya akan membaca bytecode dalam kelas file. Maka
itu, Java bisa disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena
dapat dioperasikan di berbagai sistem operasi yang tentu saja didalamnya
terdapat JVM (Java Virtual Machine).
35
Java terdiri dari berbagai kumpulan library, JVM (Java Virtual
Machine), dimana kelas-kelas loader yang dipaket dalam sebuah
lingkungan rutin Java, sebagai sebuah compiler, debugger dan juga
perkakas lainnya yang dijadikan satu dalam JDK (Java Development Kit).
Untuk menjalankan sebuah program Java, maka file dari Java (yakni
dengan ekstensi (dot)Java ) haruslah dikompilasi menjadi file bytecode,
dan untuk menjalankannya maka dibutuhkan JRE (Java Runtime
Environment) yang bisa membuat pemakai dapat menjalankan program
Java dan tidak untuk membuat susunan kode-kode baru lagi.
JRE
itu
sendiri
berisikan
JVM
dan
library
Java
yang
digunakan.Terdapat tiga edisi dari platform Java ini, yakni, J2SE (Java2
Standard Edition), J2ME (Java2 Micro Edition), dan J2EE (Java2
Enterprise Edition).J2SE (Java2 Standard Edition) merupakan library
yang dibuat untuk membuat aplikasi desktop pada browser.J2ME (Java2
Micro Edition) adalah library yang dirancang untuk digunakan pada alat/
device tertentu seperti mobile phone atau smartphone. Sedangkan
J2EE(Java2 Enterprise Edition) merupakan library yang dirancang untuk
membuat sebuah aplikasi enterprise yang memerlukan interface dengan
sumber data atau bisa disimpulkan bahwa J2EE merupakan kelompok
yang lebih besar yang didalamnya terdapat J2SE.
2.2.3 SIG (Sistem Informasi Geografis)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat bantu teknologi untuk
memahami geografi dan dalam pengambilan keputusan. SIG mengatur
36
data geografis sehingga pengguna yang membaca peta dapat memilih
informasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang spesifik. Sebuah peta
tematik memiliki daftar isi yang memungkinkan pengguna untuk
menambahkan information layer baru ke basemap dari lokasi dunia
nyata.(Esri, 2012).
2.2.3.1
Komponen-komponen Dalam SIG
Dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) terdapat berbagai
macam komponen pendukung, dan antar satu dengan lainnya
saling terkait satu sama lainnya.
• Perangkat keras (komputer)
Perangkat keras berupa komputer dan alat-alat
pendukung lainnya.Sistem informasi/ data yang terdapat
dalam SIG diproses melalui perangkat keras yakni
berupa komputer. Beberapa komponen perangkat keras,
seperti:
o Alat pemroses : berupa sistem dalam
komputer yang mengolah berbagai data,
menganalisis,
serta
melakukan
penyimpanan data yang dibuat ataupun yang
dibutuhkan,
seperti
CPU
(Central
Processing Unit), disk drive, hard drive.
o Alat masukan/ input : merupakan alat yang
berguna untuk memasukkan input/ perintah
37
ke jaringan komputer, seperti : keyboard,
mouse, scanner, digitizer.
o Alat keluaran/ output : merupakan alat
untuk
mengeluarkan
tampilan
yang
dihasilkan/ hasil dari komputer yang sudah
diproses, seperti : printer, monitor, plotter.
• Perangkat lunak (komputer)
Perangkat
lunak
memiliki
fungsi
untuk
memasukkan/ pemasukan data, melakukan manipulasi
data, menyimpan data, analisis data, dan menampilkan
informasi yang ada/ dibutuhkan. Contoh perangkat
lunak SIG, seperti :ArcView, Genasys, Ilwis, MapInfo,
MicroImage.
• Intelegensia manusia
Intelegensia manusia adalah kemampuan manusia
dalam pengelolaan serta pemanfaatan data SIG secara
tepat dan benar, atau efektif. Manusia merupakan
pengendali atau berperan sebagai pengoperasi perangkat
keras dan perangkat lunak, dan juga menangani data
yang ada oleh kedua perangkat tersebut, sehingga
sangatlah
dituntut
agar
kemampuan
serta
penguasaannya akan ilmu dan teknologi mutakhir. Serta
diperlukan
juga
kemampuan
untuk
menjalankan
38
pengelolaan serta pemanfaatan SIG secara efektif dan
efisien.
• Data dan informasi geografis
Data-data yang ada merupakan bukti nyata atau
bersifat autentik yang memiliki referensi keruangan,
baik referensi relatif maupun absolut, yang disajikan
dalam sebuah peta.
o Referensi relatif : adalah suatu data yang
memiliki referensi geografis, dan dapat
digunakan jika memiliki kaitan dengan data
yang sudah ada referensi geografisnya.
o Referensi absolut : merupakan data yang
memiliki referensi geografis, seperti data
titik-titik
yang
didapat
dengan
menggunakan alat GPS (Global Positioning
System).
39
2.2.3.2
Peta & GPS (Global Positioning System)
2.2.3.2.1
Peta
Pengertian peta itu sendiri adalah sekumpulan titik,
garis dan area yang dipakai untuk menjelaskan situasi/
lokasi serta tempat yang mengacu pada sistem koordinat
dengan penggambaran atribut-atribut non spasialnya.
Menurut Heywood, Cornelius, dan Carver (2011),
fungsi peta untuk memberikan informasi spasial kepada
pengguna. Informasi itu dapat berupa lokasi, ukuran,
bentuk, pola distribusi dan trends dalam objek spasial.
Representasi peta pada umumnya adalah bentuk 2 dimensi,
namun tidak menutup kemungkinan terbentuk peta dalam
3 dimensi.
Untuk proyeksi peta sendiri, pada dasarnya bumi
berbentuk bulat, maka untuk menggambarkan sebagian
muka
bumi
dalam
kepentingan
pembuatan
peta,
diperlukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati
bulat itu, dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol,
untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar.
2.2.3.2.2
GPS (Global Positioning System)
Menurut Kaplan dan Hegarty (2005), teknologi
GPS adalah sistem satelit tiga dimensi penentu lokasi
40
dimana sistem tersebut memiliki atribut : cakupan global,
dapat dijalankan terus-menerus tanpa terganggu cuaca,
kemampuan untuk bekerja pada platform yang dinamis,
dan mempunyai akurasi yang tinggi.
GPS
juga
menyebarkan
bentuk
Coordinated
Universal Time (UTC). Konstelasi satelit nominal terdiri
dari 24 satelit diatur dalam 6 bidang orbit satelit dengan 4
per pesawat. Sebuah tanah jaringan kontrol / monitoring
global memonitor kesehatan dan status satelit. Jaringan ini
juga upload navigasi dan data lainnya ke satelit. GPS
dapat memberikan pelayanan kepada yang tidak terbatas
jumlah pengguna sejak penerima pengguna beroperasi
secara pasif (misalnya, hanya menerima).
Transmisi satelit yang direferensikan sangat akurat
standar frekuensi atom onboard satelit, yang sinkron
dengan basis waktu GPS. Satelit-satelit siaran kode mulai
dan data navigasi pada dua frekuensi menggunakan teknik
yang disebut code division multiple access (CDMA), yaitu,
hanya ada dua frekuensi yang digunakan oleh sistem, yang
disebut L1 (1,575.42 MHz) dan L2 (1,227.6 MHz). Setiap
satelit mentransmisikan pada frekuensi ini, namun dengan
kode mulai berbeda dari yang digunakan oleh satelit
lainnya. Kode-kode ini dipilih karena mereka memiliki
rendah korelasi silang properti dengan menghormati satu
41
sama lain. Setiap satelit menghasilkan kode pendek
disebut sebagai akuisisi kasar / atau C / kode A dan kode
yang panjang dilambangkan sebagai presisi atau P (Y)
kode.
Data navigasi menyediakan sarana bagi penerima
untuk menentukan lokasi satelit pada saat transmisi sinyal,
sedangkan kode mulai memungkinkan penerima pengguna
untuk menentukan transit (yaitu, propagasi) waktu sinyal
dan dengan demikian menentukan rentang satelit-kepengguna. Teknik ini mengharuskan penerima pengguna
juga mengandung jam. Memanfaatkan teknik ini untuk
mengukur tiga dimensi lokasi penerima mengharuskan
TOA pengukuran mulai dilakukan untuk empat satelit.
Jika jam receiver yang disinkronisasi dengan jam satelit,
hanya tiga pengukuran rentang akan diperlukan. Namun,
sebuah jam kristal biasanya digunakan dalam penerima
navigasi untuk meminimalkan biaya, kompleksitas, dan
ukuran penerima. Dengan demikian, empat pengukuran
yang diperlukan untuk menentukan lintang pengguna,
bujur, ketinggian, dan jam penerima offset dari waktu
sistem internal. Jika salah satu sistem waktu atau tinggi
akurat diketahui, kurang dari empat satelit yang diperlukan.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa elaborasi TOA
mulai serta posisi pengguna, kecepatan, dan waktu (PVT)
42
penentuan. GPS adalah sistem dual-gunakan. Artinya, ia
menyediakan layanan terpisah untuk pengguna sipil dan
militer. Ini disebut Standard Positioning Service (SPS)
dan Precise Positioning Service (PPS). SPS ditujukan
untuk masyarakat sipil, sedangkan PPS ditujukan untuk
pengguna berwenang AS instansi pemerintah militer dan
pilih. Akses ke PPS GPS dikendalikan melalui kriptografi.
Kemampuan operasi awal (IOC) untuk GPS yang
didapat pada bulan Desember 1993, ketika kombinasi dari
24 prototipe dan satelit produksi yang tersedia dan posisi
tekad / waktu layanan memenuhi akurasi terkait diprediksi
ditentukan. GPS mencapai kemampuan operasional penuh
(FOC) pada awal tahun 1995, ketika 24 seluruh produksi
konstelasi satelit berada di tempat dan pengujian ekstensif
dari segmen kontrol tanah dan interaksinya dengan
konstelasi selesai. Deskripsi dari SPS dan jasa PPS
disajikan dalam bagian berikut:
• PPS : PPS ditentukan untuk memberikan akurasi
diprediksi minimal 22m (2 DRMS, 95%) pada
bidang horisontal dan 27.7m (95%) dalam bidang
vertikal. Akar Jarak mean square (DRMS) adalah
ukuran yang umum digunakan dalam navigasi. Dua
kali nilai DRMS, atau 2 DRMS, adalah radius
lingkaran yang mengandung setidaknya 95% dari
43
semua perbaikan yang mungkin dapat diperoleh
dengan sistem (dalam hal ini, PPS) di satu tempat.
PPS memberikan akurasi UTC waktu transfer dalam
waktu 200 ns (95%) dirujuk ke waktu terus di US
Naval Observatory (USNO) dan dilambangkan
sebagai UTC (USNO).
• SPS : SPS tersedia untuk semua pengguna di
seluruh dunia bebas dari biaya langsung. Tidak ada
pembatasan pada penggunaan SPS. Layanan ini
ditentukan untuk memberikan akurasi yang lebih
baik dari 13m (95%) pada bidang horisontal dan 22m
(95%) dalam bidang vertikal (rata-rata global, sinyalin-space kesalahan saja). UTC (USNO) ketepatan
waktu penyebaran ditetapkan untuk menjadi lebih
baik dari 40 ns (95%). Kinerja SPS diukur biasanya
jauh lebih baik daripada spesifikasi. Pada saat
penulisan ini, SPS adalah layanan navigasi satelit
dominan digunakan oleh jutaan orang di seluruh
dunia.
2.2.4 JSON (JavaScript Object Notation)
JSON merupakan format pertukaran data yang ringan, mudah ditulis
maupun dibaca oleh manusia, serta mudah dimengerti dan dibuat oleh
komputer. Format ini dibuat berdasarkan pada Bahasa Pemrograman
44
JavaScript, dengan Standar ECMA – 262, edisi ke-3, Desember 1999.
Karena hal inilah, membuat lebih ringan dan lebih cepat daripada XML,
karena JSON merupakan bentuk asli dari JavaScript, maka dapat
digunakan pada sisi klien dalam aplikasi AJAX yang lebih mudah dari
XML.
JSON menggunakan beberapa bentuk sebagai berikut:
•
Object : sepasang nama/ nilai yang tidak terurutkan. Objek
dimulai dengan { (buka kurung kurawal) dan diakhiri dengan }
(tutup kurung kurawal), dan setiap nama diikuti dengan : (titik
dua) dan setiap pasangan nama/ nilai dipisahkan oleh , (koma).
•
Array : kumpulan nilai yang telah diurutkan, dimulai dengan
[ (buka kurung kotak) dan diakhiri dengan ] (tutup kurung
kotak), setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).
•
Value : dapat juga berupa sebuah string dalam tanda kutip
ganda, ataupun angka, ataupun bentuk true or false atau null,
ataupun sebuah object atau array. Dan juga struktur-struktur
tersebut dapat tersusun bertingkat.
•
String : merupakan kumpulan dari nol atau lebih karakter
Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda, dalam
string
dapat
digunakan
backslash
escapes
“\”
untuk
membentuk karakter khusus.
•
Number : sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali
format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.
Download