BAB I

advertisement
RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB I
PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN UMUM
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan
dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
Sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani menjadi salah satu
modal dasar pembangunan, karena dengan adanya SDM yang sehat akan
menghasilkan masyarakat yang sehat pula yang akan menjadi pelaku dan sasaran
pembangunan, sehingga Pemerintah diharapkan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Mewujudkan
derajat
kesehatan
masyarakat
adalah
upaya
untuk
meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan
masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan dapat
dicapai pada suatu saat sesuai kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari
setiap orang atau masyarakat yang harus selalu diusahakan peningkatannya secara
terus menerus.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan
sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna
mencapai hasil yang optimal, sehingga upaya kesehatan yang semula dititikberatkan
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
Adapun masalah kesehatan indera (Mata, THT, Kulit) di Indonesia dari hasil
Survey Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
Kesehatan Indera Penglihatan
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 angka kebutaan Provinsi Bali 1%
dari penduduk Bali. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,62 %), glaukoma
(0,02 %), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit - penyakit lain yang
menyebabkan kebutaan (0,22 %). Berdasarkan jumlah penduduk Bali tahun 2013
maka, diperkirakan prevalensi kebutaan adalah 1% dari 3.890.757 penduduk
(38.908 orang) dan kebutaan baru karena katarak setiap tahun adalah 0,1 % dari
3.890.757 penduduk (3.891 orang)
2.
Kesehatan Indera Pendengaran
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi ketulian
0,4 % dari jumlah penduduk. Kalau dilihat dari jumlah penduduk Bali maka
prevalensi ketulian sebesar 15.563 orang.
Gangguan pendengaran dan ketulian berdampak buruk terutama jika diderita
sejak lahir, karena menyebabkan gangguan perkembangan kegiatan psikologi dan
sosial.
3.
Kesehatan Indera Peraba
Penyakit kusta untuk di Provinsi Bali belum bisa dieleminasi namun yang paling
penting adalah bagaimana kita mencegah kecacatan yang diakibatkan oleh kuman
akut yang mengganggu produktifitas dari penderita. Prevalensi kusta di Provinsi
Bali tahun 2013 sebesar 0,29/100.000 penduduk dengan kecacatan 2,6% dari
jumlah penderita kusta baru.
Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut Upaya Peningkatan
Kesehatan (Promotif), Pencegahan Penyakit (Preventif), Penyembuhan Penyakit
(Kuratif), dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif), harus dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
B.
DASAR HUKUM
Rumah Sakit Kusta didirikan oleh Pemerintah Provinsi Bali Tahun 1957
dengan tujuan untuk melayani masyarakat yang menderita penyakit kusta. Dalam
perkembangannya pelayanan Rumah Sakit Kusta tidak hanya penyakit kusta saja tetapi
mulai tahun 1998 muncul kunjungan pasien dengan penyakit THT. Pada tahun 1998
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali membentuk Unit
Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM).
Pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3
Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 28 Pebruari 2002 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Termasuk Pelembagaan Badan
Pelayanan Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali, dilakukan
penggabungan antara UPTD RS Kusta dengan UPTD BKMM menjadi Badan Pelayanan
Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali (BPRSI) (Struktur Organisasi
terlampir). Pada Tahun 2008 BPRSI berubah menjadi Rumah Sakit Indera Provinsi yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 8
Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 2) (Struktur Organisasi terlampir). Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali adalah Rumah Sakit Khusus Kelas A sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 456/MENKES/SK/ V/2008 tanggal 9 Mei 2008.
Dasar hukum sebagai landasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah :
1)
Undang – Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495).
2)
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).
3)
Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).
4)
UU RS No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
dan Pemerintahan Kab/Kota, (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737).
6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741).
7)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4817).
8)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131 / MenKes / II / SK / 2004, Tahun 2004
Tentang Sistem Kesehatan Nasional.
9)
Peraturan Daerah Provinsi Bali No.4 Tahun 2011, tanggal 20 April 2011, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
10) Peraturan Gubernur Bali No. 87 tahun 2011, tanggal 15 November 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
11) Keputusan Gubernur Bali Nomor 1356/01-F/HK/2012 tanggal 14 Agustus 2012
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RS Indera
Provinsi Bali.
C.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali berdasarkan
Peraturan Gubernur Bali Nomor 87 Tahun 2011 tanggal 15 November 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Indera Provinsi Bali. Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali dipimpin oleh seorang Direktur dengan sebutan Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali yang mempunyai Tugas Pokok membantu Gubernur dalam
melaksanakan fungsi dan tugas dibidang pelayanan kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali mempunyai fungsi pokok antara lain :
1. Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit yang
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
telah ditetapkan
2. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit
3. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit
4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada
bawahan
5. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan
6. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada
bawahan
7. Melaksanakan sistem pengendalian intern
8. Menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja
bawahan
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah
D.
STRUKTUR ORGANISASI
Susunan Organisasi Rumah Sakit Indera terdiri dari :
1.
Direktur
2.
Wakil Direktur Pelayanan.
3.
Wakil Direktur Administrasi Sumber Daya.
4.
Bidang Pelayanan Medik.
5.
Bidang Perawatan.
6.
Bidang Penunjang Medik.
7.
Bagian Bina Program.
8.
Bagian Keuangan.
9.
Bagian Tata Usaha.
10.
Kelompok Jabatan Fungsional.
11.
SPI
12.
Komite Medik
13.
Komite Keperawatan
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
E.
LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH
1. Lingkungan Internal
1.1. Kekuatan
1)
Adanya Pelembagaan dan tugas pokok dan fungsi.
2)
Adanya peraturan-peraturan (Surat Keputusan Menkes, Perda, Protap,
dan Juknis).
3)
Adanya tenaga profesional dan spesifikasi yang dibutuhkan.
4)
Adanya pendanaan yang memadai.
5)
Telah mendapatkan ISO 9001 – 2008.
6)
Telah terakreditasi Penuh Tingkat Dasar (Administrasi dan Manajemen,
Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan,
dan Rekam Medik).
7)
Mendapatkan anugerah Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI.
8)
Sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah
9)
Mendapat penghargaan sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK)
1.2. Kelemahan
1)
Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan.
2)
Belum optimalnya sistem informasi manajemen rumah sakit.
3)
Terbatasnya jumlah dokter spesialis mata
2. Lingkungan Eksternal
2.1. Peluang
1)
Adanya komitmen pemerintah dan program JKBM (Jaminan Kesehatan
Bali Mandara).
2)
Adanya dukungan dari organisasi profesi (PERDAMI, PERDOKSI, dan
PERHATI).
3)
Adanya minat masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan
indera spesialistik.
4)
Adanya dukungan lintas program dan lintas sektor baik pemerintah dan
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
swasta.
5)
Adanya kerjasama dengan asuransi kesehatan
6)
Kondisi geografis wilayah Bali yang mudah untuk akses ke Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali.
7)
Adanya target global di bidang kesehatan indera.
2.2. Ancaman
1)
Pesaing rumah sakit pemerintah dan swasta.
2)
Adanya perilaku masyarakat yang belum menyadari kecacatan indera
yang diderita.
3)
Perilaku masyarakat yang belum mendukung Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN, DAN KEBIJAKAN
A.
VISI DAN MISI
Visi dan Misi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009 – 2013 yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Bali tahun 2009-2013. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 8 tahun 2008 tentang Tata cara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah pengertian “VISI” adalah rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Bedasarkan
pengertian tersebut, Rumah Sakit Indera Provinsi Bali menetapkan Visi :
“MENJADI PUSAT PELAYANAN DAN RUJUKAN KESEHATAN INDERA
YANG PRIMA, BAGI MASYARAKAT BALI DAN SEKITARNYA UNTUK
MEWUJUDKAN BALI YANG MAJU, AMAN, DAMAI, DAN SEJAHTERA “.
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan melalui misi yang merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan indera secara paripurna,
bermutu, merata, efektif, efisien, dan akuntabel.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan keterampilan di bidang
kesehatan indera.
3. Menyelenggarakan penelitian
kesehatan indera dalam rangka
mendukung jejaring pendidikan dibidang kesehatan indera.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
B.
TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN
Tujuan, sasaran, dan kebijakan yang dilaksanakan sesuai dengan Matrik Renstra
tahun 2009-2013 dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu 2009 – 2013 yang dijabarkan
setiap program dan kegiatan setiap tahun anggaran adalah sebagai berikut :
1).
Terwujudnya pelayanan kesehatan indera secara paripurna, promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative.
2). Terwujudnya pelayanan kesehatan indera yang bermutu bagi semua
lapisan masyarakat.
3).
Terselenggaranya pendidikan dan latihan dibidang kesehatan indera.
4).
Terselenggaranya
penelitian
kesehatan
indera
dalam
rangka
mendukung jejaring pendidikan dibidang kesehatan indera.
Dengan adanya tujuan tersebut diatas, maka dijabarkan lebih lanjut
pencapaian sasaran.
2.
Sasaran
Sasaran dapat ditetapkan sebagai berikut :
1)
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan indera.
2)
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana.
3)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM.
4)
Terselenggaranya pendidikan dan latihan tenaga kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
5)
3.
Terlaksananya penelitian kesehatan indera.
Kebijakan
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari kebijakan yang
telah ditetapkan, sehingga kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran adalah :
1) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
2) Pemenuhan standar sarana dan prasarana.
3) Pemenuhan standar tenaga.
4) Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan tenaga kesehatan.
5) Meningkatkan penelitian.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB III
PROGRAM DAN TREND KEGIATAN TAHUN 2009-2013
A. PROGRAM
1. Program yang dilaksanakan tahun 2013 adalah Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan pada BLUD, meliputi kegiatan :
a. Pelayanan Kesehatan pada BLUD
b. Pendukung Pelayanan Kesehatan Pada BLUD
B. HASIL KEGIATAN
Untuk menjabarkan program-program yang telah ditetapkan dalam Renstra, perlu
diimplementasikan dalam kegiatan tahunan antara lain :
1. Sumber Pembiayaan
Sumber Pembiayaan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali dari APBD I dapat dilihat pada
tabel 1 :
No.
Tahun
Anggaran
Tabel 1
Jumlah Anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 – 2013
APBD I
Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
Jumlah
1.
2009
5.672.062.000 ( 39,10 %)
8.834.138.265 (60,90%)
14.506.200.265
2.
2010
5.714.962.500 (32,08 % )
12.099.509.642 (67,92%)
17.814.472.142
3.
2011
6.893.005.100 (29,71 %)
16.309.750.102 (70,29%)
23.202.755.202
4.
2012
9.275.367.983 (33,73 %)
18.221.170.327 (66,27 %)
27.496.538.310
5.
2013
14.227.130.363 (40,09%)
35.490.828.369
APBD : 8.187.103.931
BLUD : 13.076.594.074
Total : 21.263.698.006 (59,91%)
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Grafik 1
Jumlah Anggaran Pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2013
Dari tabel diatas tampak bahwa anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, baik
Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung dari tahun 2009-2013 mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan belanja langsung dimana
60% dari total belanja adalah belanja langsung
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 2
Target dan Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 – 2013
No.
Tahun
Target
Realisasi
Prosentase
Anggaran
(Rp.)
(Rp.)
(%)
1.
2009
2.100.000.000
3.230.938.363
153,85
2.
2010
4.500.000.000
6.394.197.646,33
142,09
3.
2011
9.502.000.000
10.888.831.615,34
114,60
4.
2012
18.000.000.000
20.428.477.817,76
113,49
5.
2013
21.525.000.000
25.597.999.098,91
118,92
Grafik 2
Target dan Realisasi Pendapatan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2013
Dari tabel diatas, tampak bahwa realisasi pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
pada tahun 2009 – 2013 selalu mencapai diatas 100% dan terjadi peningkatan pendapatan
sebesar 1,25% pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Sumber pembiayaan dari masyarakat yang datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Sumber Pembiayaan dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2013
Sumber Pembiayaan
Jumlah ( Orang)
Prosentase ( % )
Pasien Umum/Bayar
24673
38,40
JKBM (Jaminan Kesehatan Bali
Mandara)
24669
38,39
JAMKESMAS
1775
2,76
ASKES
4343
6,76
JAMSOSTEK
1774
2,76
Veteran
32
0,05
Lain-lain
6986
10,87
Grafik 3
Sumber Pembiayaan Dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2013
Dari tabel diatas terlihat bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera paling banyak pada
pasien umum/bayar ( 38,40 % ) dan JKBM ( 38,39 % )
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali untuk masyarakat miskin dari
tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2013
No.
Tahun Anggaran
1.
2009
APBD Provinsi Bali
(Jaminan Kesehatan Bali
Mandara/JKBM)
(Rp.)
3.350.256.569,00
APBN
(Program Jamkesmas)
(Rp.)
2.
2010
5.000.000.000,00
293.613.000,00
3.
2011
6.300.000.000,00
445.620.988,00
4.
2012
13.709.592.989,00
554.766.753,76
5.
2013
18.773.729.151,00
537.292.406,00
402.295.934,06
Grafik 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 5.
Subsidi Pemerintah dan Subsidi Rumah Sakit Indera
Untuk Operasi Katarak Tahun 2013
No
1.
Jenis
Jumlah
kunjungan
(Orang)
JAMKESMAS
179
Tarif PERDA No 2/thn
2011
(Rp)
604.285.290
Dibayar berdasarkan
INA-CBG
(Rp)
217.359.202
Subsidi
(Rp)
386.926.088
Dalam rangka pelaksanaan operasi katarak untuk tahun 2013, jumlah pasien
yang dioperasi sebanyak 179 orang. Sesuai dengan tarif PERDA No. 2 tahun 2011,
seharusnya dibayarkan sebanyak Rp 604.285.290, namun yang dibayar berdasarkan
tarif INA-CBG sebesar Rp 217.359.202 sehingga total subsisi yang diberikan selama
taun 2013 sebesar Rp 386.926.088
2.
JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah
Pelayanan Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, dan Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan
meliputi : Klinik Mata, Klinik THT dan Klinik Kulit & Kelamin, Fisioterapi,
Tindakan/Operasi, Laboratorium, Farmasi, dan Penunjang Diagnostik.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Sasaran pelayanan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali yang dilaksanakan tahun
2012 adalah masyarakat dengan gangguan indera di seluruh Provinsi Bali. Realisasi
Kegiatan Pelayanan yang dilaksanakan selama periode 2009-2013 sesuai dengan tabel
6 sampai dengan tabel 14 di bawah ini :
Tabel 6
Hasil Kunjungan Pasien
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No
Jenis Pelayanan
Kunjungan
Prosentase ( % )
1
Indera Penglihatan ( Mata )
45.499
70,81
2
Indera Pendengaran ( THT )
4.463
6,95
3
Indera Peraba ( Kulit )
14.290
22,24
64.252
100
TOTAL
Grafik 5
Hasil Kunjungan Pasien
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Dari tabel diatas, tampak bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera terbanyak adalah
dari Indera Penglihatan ( Mata ) : 70,81 %, Indera Peraba ( Kulit & Kelamin ) : 22,24 %
dan Indera Pendengaran ( THT ) : 6,95 %.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Myopia
2327
2
Senile Cataract
1355
3
Conjunctivitis
1047
4
Cerumen
822
5
Presbyopia
796
6
Otitis Eksterna
669
7
Hypermetropia
632
8
Dermatitis Kontak Alergi
555
9
Pterygium
531
10
Tuba Catar
337
Grafik 6
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Ablatio Retina Regmatogen
26
2
Aphakia
19
3
Cataract Senile matur/imatur
17
4
Ablatio Retina
16
5
Proliperatif Diabetic Retinopati
11
6
Vitreous Opacities
6
7
Cataract Sub Capsular Posterior (KSKP)
5
8
Traumatic Cataract
4
9
Juvenile cataract
4
10
Glaucoma Secondary
3
Grafik 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Dari 10 besar penyakit kunjungan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013,
didominasi oleh penyakit pada Indera Penglihatan yaitu, Myopia, penyakit pada indera
pendengaran yaitu Cerumen dan pada Indera Peraba yaitu Dermatitis Kontak Alergi.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Sedangkan untuk 10 besar penyakit pada masing-masing poli dapat dilihat pada tabel 9 – 11 :
Tabel 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Myopia
2327
2
Senile Cataract
1355
3
Conjunctivitis
1047
4
Presbyopia
796
5
Hypermetropia
632
6
Pterigium
531
7
Dry Eyes
208
8
Hordeolum
154
9
Glaukoma
147
10
Subjective Visual Disturbances
99
Grafik 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Cerumen
822
2
Otitis Eksterna
669
3
Tuba Catar
337
4
OMSK
285
5
Rhinopharingitis Akut
281
6
Rhinitis Kronis
142
7
Tinitus
109
8
Pharingitis Akut
103
9
Rhinopharingitis Kronis
83
10
Rhinotonsilitis Akut
78
Grafik 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Dermatitis Kontak Alergi
555
2
Acne Vulgaris
241
3
Scabies
194
4
Neurodermatitis
189
5
Urticaria
136
6
Dermatitis Atopi
127
7
Tenia Corporis
120
8
Vitiligo
114
9
Pytiriasis Versikolor
106
10
Dermatitis Seboroik
99
Grafik 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Erosi Kornea
115
2
Konjungtivitis
100
3
Corpus Alienum Mata
96
4
Otitis Ekterna
63
5
Corpus Alienum Telinga
60
6
Cerumen
38
7
Sub Konjungtiva Bleeding
29
8
Trauma Kimia
26
9
OMSK
23
10
Rhinopharingitis Akut
20
Grafik 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Dari tabel 10, terlihat bahwa hampir semua kunjungan di Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit Indera adalah yang terkait dengan kegawatdaruratan Indera Penglihatan, Indera
Pendengaran dan indera Peraba.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Tabel 13
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1
Myalgia
39
2
Low Back Pain
17
3
Frozen Shoulder
11
4
Tuba Catar
10
5
Sinusitis Maxilaris
9
6
Ischalgia
7
7
Osteoporosis
7
8
Bell Palsy
6
9
Hemiparesis
5
10
Tinitus
4
Grafik 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Sesuai dengan SK Gubernur No. 189/03-B/HK/2012,tanggal 29 Februari 2012 tentang Komite
PGPK Provinsi Bali yang anggotanya terdiri dari PERDAMI, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PKK
dan RS Indera, melaksanakan kegiatan penanggulangan gangguan kebutaan dimana
bekerjasama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK)
Kabupaten/Kota serta Puskesmas diseluruh Bali untuk menjemput/mengantar pasien ke RS
Indera atau memberi pelayanan di Desa melalui bus klinik keliling. Hasil kegiatan pelayanan
operasi katarak berupa rujukan medik spesialistik selain operasi dalam gedung. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel 14.
Tabel 14
Hasil Pelayanan Operasi Katarak di Dalam Gedung dan
Rujukan Medik Spesialistik Tahun 2009-2013
No
1
2
3
4.
5.
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
JUMLAH
Operasi Dalam
Gedung
830
1.041
1.699
2.125
2.585
8.280
Rujukan
Medik
Spesialistik
1.062
312
500
525
482
2.881
Jumlah
1.892
1.353
2.199
2.650
3.067
11.161
Grafik 13
Hasil Pelayanan Operasi Katarak di Dalam Gedung dan
Rujukan Medik Spesialistik Tahun 2009-2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Disamping pelayanan kesehatan indera yang dilaksanakan di Rumah Sakit Indera juga ada
kegiatan pelayanan rujukan medik ke masyarakat berupa kegiatan screening dan bakti sosial. Hasil
kegiatan screening akan dianalisa dan kemudian baru ditentukan pasien dengan indikasi untuk
dioperasi. Sedangkan bakti sosial dilaksanakan pada momen-momen tertentu seperti hari-hari
nasional, contohnya Bulan Bakti Gotong Royong, Hari Keluarga Nasional dan lain-lain disamping itu
ada juga
atas permintaan pihak swasta. Hasil Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke
Masyarakat berupa screening dan bakti sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 15
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2013
No
Rujukan
Medik ke
Masyarakat
Satuan
Target
Realisasi
%
1
Pelayanan
Screening
orang
2.310
2.564
111,00
2
Pelayanan
Baksos
orang
1.300
3.940
303,08
Jumlah
orang
3.610
6.504
180,17
Grafik 14
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Hasil kegiatan Screening di luar gedung untuk 10 besar penyakit mata
didominasi oleh penyakit Katarak dan Gangguan lain lensa, untuk jelasnya lihat tabel :
Tabel 16
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Screening
Tahun 2013
NO
PENYAKIT
JUMLAH
KASUS
1.
Katarak & Gangguan Lain Lensa
766
2.
Gangguan Refraksi dan Akomodasi
438
3.
Konjungtivitis & Gangguan Lain
284
4.
Gangguan Lain Retina
78
5.
Pseudofakia
73
6.
Buta dan Rabun
66
7.
Glaukoma
51
8.
Gangguan Sistem Lakrimal & Orbita
43
9.
Keratitis Dan Gangguan Sklera & Kornea
34
10.
Ablasi dan kerusakan retina
28
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Sedangkan untuk kegiatan Bakti sosial, 10 besar penyakit mata luar gedung didominasi
penyakit Gangguan Refraksi dan Akomodasi, untuk jelasnya lihat tabel 17
Tabel 17
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Baksos
Tahun 2013
NO
PENYAKIT
JUMLAH
KASUS
1.
Gangguan Refraksi dan Akomodasi
1.158
2.
Katarak & Gangguan Lain Lensa
655
3.
Konjungtivitis & Gangguan Lain
293
4.
Gangguan Lain Retina
67
5.
Pseudofakia
63
6.
Gangguan Sistem Lakrimal & Orbita
47
7.
Glaukoma
44
8.
Buta dan Rabun
41
9.
Keratitis Dan Gangguan Sklera & Kornea
31
10.
Radang kelopak mata
22
4. Pengembangan SDM
Pada tahun 2013 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali mengirim staf untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan, sebagai berikut :
Tabel 20
Daftar Peserta Pelatihan dan Workshop dengan Biaya APBD
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
NAMA
1
1
2
Daftar nama terlampir
(perempuan : 15 orang
dan laki-laki : 13 orang)
3
In House Training Audit Internal ISO
2
dr.
Pande
Nyoman
Srijoni, M.Kes
dr. Cynthia Sulaimin,
M.Si
dr. I Ketut Widiyasa,
MPH
dr. Cynthia Sulaimin,
M.Si
Peningkatan
Kompetensi
Satuan
Pemeriksa/Pengawas Internal (SPI)
28 Februari s/d
2 Maret 2013
5
Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali
Jl.Maruti
No.10
Denpasar
Ros In Hotel
Yogyakarta
Worshop Standar Akreditasi Rumah
Sakit versi 2012 “Fokus Standar
Pelayanan Terhadap Pasien dan
Manajemen”
30 April s/d 1
Mei 2013
Hotel Grand
Rosela, Yogyakarta
3
4
5
JENIS PELATIHAN
WAKTU
PELATIHAN
4
4 s/d 5 Februari
2013
NO
TEMPAT
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
6
7
Dra. Rien Ayana, MM
Dr. Cynthia Sulaimin,
M.Si
Drg. A.A. Istri Purnayu
Utami
Drs. Gede Suasta, Apt
Drs.I Wayan Sudana,
Apt
dr.
A.A
Gede
Bawanegara, Sp.THT
Dra.
Cornelia
Diah
Tresnati Mirah Rukmi,
Apt
Drs. I Wayan Sudana,
Apt.
Ni Made Purna Dewi
Astuti, A.Md.Kep
I Ketut Suwita
Cok Istri Oktia Dewi
Gede Eka Sutarjaya,
S.Kep.Ns
Gede Wardana
Seminar Persiapan Akreditasi Versi
Baru Tahun 2012
4 Mei 2013
Hotel NIKI Jl. Gatot
Subroto
IV/18
Denpasar
Symposium PERHATI-KL Medan 2013
ke -16
Seminar dan workshop “Standar
Pelayanan
Kefarmasian
Menuju
Akreditasi Internasional”
11 s/d 15 Juni
2013
14 s/d 15 Juni
2013
Hotel J.W. Marriot,
Medan
Instalasi
Farmasi
RSUP Sanglah
Pelatihan PPGD
25 s/d 29 Juni
2013
RSUP
Sanglah
Denpasar
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3 s/d 16 Juli
2013
RSUP
Sanglah
Denpasar
19
dr. I Ketut Widiyasa,
MPH
Workshop
Angkatan
Ke-3
Penyelesaian Konflik dan Sengketa
Medis di Rumah Sakit
17 s/d 19 Juli
2013
Hotel Dafam, Jl.
Imam Bonjol 188
Semarang
20
I Putu Very Triana Putra,
Amd.Rad
Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi
(PPR)
26
s/d
31
Agustus 2013
21
Seluruh pegawai Rumah
Sakit Indera Provinsi
Bali
Gede Wardana
Inhouse
Training
Bencana Kebakaran
Penanganan
29 Juli s/d 20
Agustus 2013
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes
Semarang
Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali
Pelatihan Evaluasi Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit dan Indikator
Mutu
berdasarkan
Standar
Internasional Akreditasi Rumah Sakit
16
s/d
18
September 2013
Hotel
Ros
Yogyakarta
23
Gede Eka
S.Kep., Ns.
Sutarjaya,
Pelatihan Dasar Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
(PPIRS)
7 s/d 10 Oktober
2013
RSUP
Sanglah
Denpasar
24
dr. I Ketut Widiyasa,
MPH
Bimbingan Teknis Pembagian Jasa
Tarif Paket Jaminan kesehatan
Nasional
21
s/d
23
Oktober 2013
Hotel Harris Kuta
Beach
25
26
Komang Suendri
Ni Made Sri Utami
Pelatihan / Magang Penjamin Mutu
11
s/d
23
November 2013
27
28
Forum Mutu IHQN ke – IX “
Meningkatkan Daya Saing Layanan
Kesehatan Berbasis Managed Care”
19
s/d
21
November 2013
29
Dra. Rien Ayana, MM
dr. Putu Ayu Widiastuti,
MPH
dr. Ida Ayu Gita Puspita
Rumah
Sakit
Umum
Pusat
Sanglah
Hotel
Alila
Pecenongan
dan
Eka Hospital BSD,
Jakarta
30
dr. Ni Made Yuniti, MM
Bimbingan Teknis Penyusunan &
Penilaian Laporan Kinerja Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)
25
s/d
27
Nopember 2013
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
22
Penjamin Mutu
In,
Hotel
Ros
In,
Jln.Lingkar Selatan
No. 110 Yogyakarta
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
31
Drs. I Gede Suasta,Apt.
32
drg. A.A. Istri Purnayu
Utami
dr. Ida Ayu Gita Puspita
Gede
Wardana,S.Kep.,Ns.
Gede Eka Sutarjaya,
S.Kep., Ns
dr. Putu Ayu Widiastuti,
MPH
dr. A.A. Sagung Kumala
Ningrat
33
34
35
36
37
Workshop Akreditasi Internal Rumah
Sakit dengan tema “Workshop Para
Pimpinan & Pokja Akreditasi sebagai
Asesor Internal Rumah Sakit”
3
s/d
4
Desember 2013
Harris
Hotel
&
Residences,
Jln.
PuraMertasari,
Sunset
Menyusun Clinical Pathway dan
Menghitung Cost of Care Menghadapi
Penerapan Tarif INA CBG
17
s/d
19
Desember 2013
Hotel
Kartika
Graha, Jln. Jaksa
Agung
Suprapto
No. 12 – 16 Malang
Tahun 2013, RS Indera didukung oleh 195 orang pegawai yang terdiri dari PNS 192
orang dan CPNS 3 orang.
5. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kesehatan Indera.
Pada tahun 2013, Rumah Sakit Indera telah mengadakan penelitian tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat, dengan nilai 82,499. Hasil surveinya adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Pasien
Jumlah responden sebanyak 300 orang dengan karakteristik yang dibahas mencakup
3 (tiga) aspek yaitu
1.
Jenis Kelamin :
- Laki-laki : 165 orang ( 55 % )
- Perempuan : 135 orang ( 45 %)
2.
Pendidikan :
-
SD ke bawah : 30 orang ( 10 % )
-
SLTP : 26 orang ( 8,67 % )
-
SLTA : 155 orang ( 51,67 % )
-
Diploma : 30 orang ( 10 % )
-
Strata 1 : 52 orang ( 17,33% )
-
Strata 2 keatas : 5 orang ( 2,33 % )
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
3.
Jenis pekerjaan :
-
PNS/TNI/POLRI : 48 orang ( 16 % )
-
Pegawai Swasta : 92 orang ( 30,67 % )
-
Wiraswasta/Usahawan : 65 orang ( 21,67 % )
-
Pelajar/Mahasiswa : 35 orang ( 11,67 % )
-
Lainnya : 60 orang ( 20 % )
b) Distribusi pasien/responden yang disurvey di tiap unit di Rumah Sakit Indera
Tabel 21
Distribusi Pasien/Responden yang disurvey di tiap unit
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2013
1.
OK Kulit
Jumlah
Kuesioner
10
2.
Poli Kulit
50
16,67
3.
Poli THT
25
8,33
4.
Fisioterapi
15
5,00
5.
UGD
10
3,33
6.
Loket Maruti
15
5,00
7.
Lab Maruti
10
3,33
8.
Apotik Maruti
15
5,00
9.
OK Mata
35
11,67
10.
Poli Mata
60
20,00
11
Loket Angsoka
20
6,67
12
Lab Angsoka
15
5,00
13
Apotik Angsoka
20
6,67
Total
300
100%
No
Lokasi
Prosentase (%)
3,33
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB IV
ANALISA HASIL KEGIATAN TAHUN 2013
A. Realisasi Pelaksanaan Keuangan
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Belanja langsung Tahun 2013 yang sumber
dananya dari APBD Provinsi Bali sebesar Rp. 24.696.986.889,50,-
untuk mencapai
kegiatan tersebut diatas baik yang dilaksanakan didalam gedung maupun diluar gedung
dengan realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangannya sebesar Rp. 21.263.698.005,(86,10%). Untuk jelasnya lihat tabel dibawah ini:
Tabel 22
Realisasi Keuangan Tahun 2013
No
1
PROGRAM
KEGIATAN
INDIKATOR
POKOK
KINERJA
TARGET
CAKUPAN
PELAYANAN
PELAYANAN
38.492
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
orang
KESEHATAN
INDERA :
INDERA
INDERA
52.820
PENGLIHATAN/
(RUJUKAN )
ORANG
MATA
PELAYANAN
4.440
KESEHATAN
orang
ANGGARAN
REALISASI
(Rp)
(Rp)
24.696.986.889,50
21.263.698.005
%
86,10
INDERA
PENDENGARAN/
THT
PELAYANAN
9.888
KESEHATAN
orang
INDERA
PERABA/KULIT
DAN KELAMIN
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Secara umum, realisasi keuangan dimasing-masing program sudah diatas 80 %, hal ini
disebabkan karena :
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada penyediaan jasa komunikasi sumber daya
air dan listrik serta jasa kebersihan kantor.
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat generik esensial.
- Terdapat penghematan pada kegiatan pemeliharaan, baik pada pemeliharaan logistik,
gedung rumah sakit, peralatan medis, peralatan dan perlengkapan rumah sakit.
B. Hasil Pelayanan Kesehatan Indera
Hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 sampai dengan 2013 di Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 23
Realisasi hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 s.d. tahun 2013
Sasaran strategis
Tahun
Target
Realisasi
%
Pelayanan
Kesehatan Indera
2009
2010
2011
2012
2013
41.446
43.908
46.596
49.758
52.820
52.787
58.058
60.350
60.380
64.252
127,3
132,23
129,52
121,35
121,64
Grafik 19
Trend pencapaian kunjungan dari tahun 2009 s.d. 2013
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Hasil pelaksanaan pelayanan Kesehatan Indera dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2013, dilihat dari kunjungan tahun 2009 sebanyak 52.787 dibandingkan dengan tahun
2010 sebanyak 58.058 orang, terjadi peningkatan sebanyak 5.271 orang (9,98%). Pada tahun
2011 kunjungan pasien sebanyak 60.350 orang, dibandingkan tahun 2010 terjadi peningkatan
2.292 orang ( 3,95 % ). Sedangkan tahun 2012 kunjungan pasien 60.380, dibandingkan dengan
tahun 2011 terjadi peningkatan 30 orang ( 0,05 % ). Pada tahun 2013 kunjungan pasien
sebanyak 64.252 orang, terjadi peningkatan sebanyak 3.872 orang dibandingkan tahun 2012
(6,03%)
Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit Indera mempunyai Program Unggulan dan
Program Inovasi :
1.
Program Unggulan yaitu :
a.
Indera Penglihatan/Mata
- Operasi katarak dengan Phaco adalah operasi katarak tanpa insisi sehingga
penyembuhannya lebih cepat dan tidak menimbulkan astigmat.
- Penanganan Kelainan Retina, untuk menangani komplikasi-komplikasi penyakit
degeneratif ke mata seperti Kencing manis ( Diabetes Mellitus ).
b. Indera pendengaran/THT
-
Penanggulangan ketulian melalui skrining gangguan pendengaran pada bayi
sehingga menemukan kasus gangguan pendengaran sedini mungkin dan dapat
dilakukan rehabilitasi sesegera mungkin agar dampak cacat dengar bisa diatasi.
c.
Indera Peraba/Kulit dan Kelamin
- Spektra UVA/UVB, untuk beberapa pengobatan seperti vitiligo dan psoriasis
- Penanganan penyakit kulit/ dermatitis luas
- Pencegahan kecacatan kusta
2.Program Inovasi yaitu :
1) Kerjasama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
(PGPK) Kabupaten/Kota dan Puskesmas untuk menjemput/mengantar pasien ke RS
Indera atau memberi pelayanan di Desa melalui mobil klinik keliling. Dengan kegiatan :
- Screening awal, memeriksa pasien untuk mendapatkan pasien dengan penyakit
katarak
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
- Operasi katarak dan penyakit mata lainnya
- Follow up post operasi
2) Memberikan pelayanan prima bagi masyarakat yang sulit mangakses fasilitas pelayanan
kesehatan.
3. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali sebagai rumah sakit jejaring pendidikan, bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam program pendidikan
kedokteran. Pada tahun 2013 ada 283 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana yang terdiri dari 199 orang dokter muda di bagian Mata, 21 orang di bagian THT,
dan 83 orang di bagian Kulit dan Kelamin. Sedangkan untuk pendidikan spesialisasi telah
diikuti oleh 33 orang dokter residen mata dan 5 orang residen kulit
4. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kesehatan Indera.
RS Indera Provinsi Bali mengadakan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) setiap
tahunnya, untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS Indera
Provinsi Bali, dengan hasil sebagai berikut :
Tahun
Nilai IKM
2008
78,73
2009
79,29
2010
82,345
2011
82,499
2012
82,502
2013
82,499
5. Akreditasi
Pada Tahun 2010 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah mendapatkan Akreditasi
Penuh dengan 5 (lima) pelayanan dasar yang surveynya dilaksanakan pada tanggal 25 – 26
Oktober 2010.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
6.
Pelaksanaan manajemen mutu (ISO 9001-2008)
Dalam rangka globalisasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan indera,
maka Rumah Sakit Indera telah mendapatkan ISO 9001-2008. Secara internal dilaksanakan
evaluasi Manajemen Mutu ( ISO-9001-2008) sebanyak 2 kali setiap tahun.
7.
Citra Pelayanan Prima
Prestasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, Rumah sakit Indera
telah memperoleh penghargaan :
1.
Piagam penghargaan Gubernur Bali, tanggal 14 Agustus 2008 sebagai juara II Citra
Pelayanan Prima Provinsi Bali
2.
Piagam Penghargaan dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, bulan
Oktober 2008, atas prestasinya dalam peningkatan pelayanan publik di bidang
Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Indera ( Mata, THT dan Kulit )
3.
Piagam Gubernur Bali, tanggal 4 Agustus 2010, sebagai peringkat III atas
prestasinya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.
8.
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Pada tanggal 30 November 2012, Rumah Sakit Indera ditetapkan sebagai Unit Kerja
berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
Dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2013 tidak diketemukan
permasalahan yang mempengaruhi pencapaian program. Mengingat Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali adalah Rumah Sakit Khusus Kelas A, maka pelayanan yang diberikan adalah
pelayanan tingkat tersier. Untuk mencapai pelayanan tingkat tersier tersebut masih ada
kendala yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi berupa:
a.
Rumah Sakit Indera terdiri dari 2 aspek yaitu manajemen dan pelayanan, sehingga
ada perbedaan persepsi.
b. Jumlah dan Jenis Dokter Spesialis belum memadai
c.
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Belum memadai
Upaya-upaya yang akan dan terus dilakukan oleh Rumah Sakit Indera adalah :
1. Pertemuan terstruktur antara lain :
-
Weekly report setiap hari Rabu
-
Pertemuan Komite Medik satu kali sebulan
-
Pertemuan Komite Perawatan setiap 3 bulan
-
Rapim satu kali sebulan
2. Kerjasama dengan RSUP dan FK UNUD
3. Formasi Pengadaan Tenaga melalui BKD
4. Pembenahan/penataan lingkungan Rumah Sakit secara terus menerus dan
mengusulkan penambahan alat kesehatan melalui APBD dan APBN
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
BAB VI
PENUTUP
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi
Bali dalam bidang pelayanan kesehatan indera dan bertanggung jawab kepada Gubernur Bali.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan Pemerintahan dibidang Kesehatan Indera. Dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah menyusun Rencana Stratejik 2008 –
2013, yang mengacu pada Rencana Stratejik Provinsi Bali. Dalam rencana stratejik tersebut
tercantum Visi Rumah Sakit Indera yaitu “ Menjadi Pusat Pelayanan Dan Rujukan Kesehatan
Indera Yang Prima, Bagi Masyarakat Bali Dan Sekitarnya Untuk Mewujudkan Bali yang Maju,
Aman, Damai dan Sejahtera “.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Indera
memberikan pelayanan spesialistik : kesehatan Mata, THT, Kulit dan Kelamin.
A. KESIMPULAN
1. Jumlah kunjungan ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali dari tahun ke tahun terus
meningkat.
2. Kegiatan pelayanan kesehatan indera sudah dapat berjalan sesuai rencana dengan hasil
kegiatan rata-rata diatas target yang telah ditetapkan.
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
B. SARAN
1. Untuk dapat mencapai pelayanan tingkat tersier, penambahan jumlah dan kualitas
SDM perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan begitu pula untuk melengkapi
sarana prasarananya.
2. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara terus menerus
dan berkesinambungan perlu mempertahankan ISO 9001 – 2008, CPP (Piagam dan
Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia tahun 2010) berupaya
pada melaksanakan persiapan untuk mengikuti penilaian akreditasi nasional versi 2012
pada tahun 2014.
Denpasar,
Januari 2014
Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali
dr. Ni Made Yuniti, MM
Pembina Tk.I
NIP. 19610810 198803 2 004
Laporan Tahunan 2013 RS Indera Provinsi Bali
Download