meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa kelas 8

advertisement
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIFITAS BELAJAR
SISWA KELAS 8-C SMP MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA
MELALUI PROGRAM LESSON STUDY
Lanang Santoso(1), Umi Arifah(2), Nurhidayati(3), Fathoni(4) Aidah(4),
Anis Kurnia Rahmahwati(5), Maria Amiriki(6),
TIM Pengembang Lesson Study SMP Muhammadiyah 10 Surabaya
ABSTRAK:
Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pebelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan asas-asas kolegalitas dan
mutual learninguntuk membangun learning community. Lesson study dapat
diimplementasikanpadaberbagaijenjangpendidikan,
salahsatunyadiSMPMuhammadiyah10Surabaya yang dilaksanakan pada semester Genap
di kelas 8C. Hasil-hasil yang diperoleh dalam kegiatan Lesson Study antara lain: (1)
Meningkatnya motivasi belajar pada siswa yang dulunya kurang aktif dalam pembelajaran
menjadi lebih aktif dalam belajar. (2) . Menumbuhkan kekompakan pada guru dalam
menyusun proses pembelajaran dimana seorang guru dapat menimbal ilmu dari guru yang
lainnya (3) Implementasi Lesson Study secara tidak langsung memberikan pengetahuan
kepada siswa dan guru bagaimana siswa harus belajar serta bagaimana guru harus mengajar.
(4) Profesionalisme guru dalam mengajar pada proses pembelajaran mengalami perbaikan
melalui proses implementasi Lesson Study. Dengan adanya berbagai peningkatan dalam
proses pembelajaran ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Kata Kunci :Lesson Study , motivasi belajar , aktifitas belajar
64
PENDAHULUAN
kompetensi khas, yang akan membedakan
Upaya peningkatan kualitas pembe-
guru dengan profesi lainnya dan akan
lajaran sedang dan terus diupayakan. Para ahli
menentukan tingkat keberhasilan proses dan
pembelajaran terus menerus membicarakan
hasil pembelajaran peserta didiknya.
dan memperdebatkan tentang masalah
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-
tersebut, mulai dari hal-hal yang bersifat fun-
tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus
damental psikologis sampai dengan hal - hal
menerus dan sistematis, baik pada masa pra
yang sifatnya teknis operasionalnya. Sebagian
jabatan (pendidikan calon guru) maupun
besar pembicaraan tentang pembelajaran
selama dalam jabatan, yang didukung oleh
terutama tertuju pada bagaimana upaya untuk
bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari
menemukan cara yang terbaik guna mencapai
masing-masing individu yang bersangkutan
pembelajaran yang bermutu yang berimplikasi
Kompetensi ini tidak diperoleh secara
pada terciptanya sumber daya manusia yang
tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara
berkualitas di negeri ini, baik kualitas dalam
terus menerus dan sistematis, baik pada masa
bidang akademis, sosio personal, maupun
pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun
vokasional (skill).
selama dalam jabatan, yang didukung oleh
Kompetensi Pedagogik merupakan salah
satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari
masing-masing individu yang bersangkutan.
dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada
Salah satu masalah atau topik
dasarnya adalah kemampuan guru dalam
pembelajaran yang belakangan ini menarik
mengelola pembelajaran peserta didik.
untuk dikaji adalah Lesson Study, yang
Kompetensi Pedagogik merupakan
muncul sebagai salah satu alternatif guna
kompetensi khas, yang akan membedakan
mengatasi masalah praktik pembelajaran yang
guru dengan profesi lainnya dan akan
selama ini dipandang kurang efektif. Seperti
menentukan tingkat keberhasilan proses dan
dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik
hasil pembelajaran peserta didiknya.
pembelajaran di Indonesia pada umumnya
Kompetensi Pedagogik merupakan salah
cenderung
dilakukan
berdasarkan
satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
pendekatan ilmiah (scientific approach).
dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada
Para praktisi pembelajaran terobsesi dengan
dasarnya adalah kemampuan guru dalam
madzab benchmarking atau standardiza-
mengelola pembelajaran peserta didik.
tion
Kompetensi Pedagogik merupakan
Madzab benchmarking atau standard65
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
ization ini berprinsip bahwa perlu
keempat isu utama yang menjadi kebutuhan
dibuatperangkat pembelajaran yang
penting dalam implementasi Lesson Study,
terstandar. Apapun harus terstandar.
berikut beberapa hal spesifik yang perlu
Akhirnya, lahirlah silabus, RPP terstandar,
mendapat perhatian:
model pembelajaran terstandar, lembar kerja
- Masih perlunya pemberian pemahaman
dan pengalaman lebih lanjut mengenai
kerangka konseptual dan praktikal dari
Lesson Study terutama berkaitan dengan
perencanaan, pengamatan dan refleksi.
- Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang
bagaimana mengembangkan pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif dan
menyenangkan serta tumbuh motivasi
belajarnya.
- Perlunya melatihkan kemampuan
memoderasi kegiatan terutama pada saat
refleksi.
- Perlunya pengembangan kemampuan
menyampaikan hasil observasi secara
cermat dalam bahasa yang lugas dan
santun.
siswa terstandar, lembar evaluasi terstandar
dan silabus terstandar yang digunakan untuk
semua sekolah dan semua siswa di negeri ini
tanpa kecuali. Perangkat pembelajaran ini
berlaku untuk semua siswa tak pandang di
daerah terpencil atau di kota yang sudah maju,
tak pandang pada siswa dengan tingkat
kecerdasan yang tinggi ataupun siswa
berkecerdasan rendah.
Perangkat pembelajaran ini hadir di
tengah guru sebagai ‘kitab suci’ yang harus
dipatuhi guru. Kebebasan berekspresi bagi
guru benar-benar terpenjarakan oleh
benchmarking ini. Berdasarkan hal tersebut
maka diperlukan pengembangan proses
Permasalahan tersebut berkaitan dengan
pembelajaran tersebut melalui Implementasi
aspek substansi dari siklus Plan-Do-See Les-
Lesson Study guna meningkatkan motivasi
son Study. Dalam hal ini, aspek subtansial
belajar dan keaktifan siswa dala proses
tersebut berkenaan dengan apa dan
pembelajaran. Secara keseluruhan, kebutuhan
bagaimana esensi dari perencanaan,
mendasar dari implementasi Lesson Study
pengajaran, pengamatan dan refleksi
adalah terbentuknya komunitas belajar
pembelajaran. Secara spesifik, pertanyaannya
pendidik di tingkat sekolah menengah.
adalah faktor kunci apa yang mendasari
Kebutuhan ini akan tercapai apabila aspek
hakikat proses-proses tersebut. Jawaban atas
substansi dan faktor kunci dari segi kerangka
permasalahan tersebut dipandang penting
konseptual dan prosedural Lesson Study
dikarenakan dapat memberikan perspektif
dapat dikembangkan sesuai dengan konteks
yang cermat dan tepat terhadap hakikat Les-
pendidikan sekolah menengah. Selain
son Study yang berdampak pada kualitas baik
66
untuk siswa maupun untuk guru dalam
dalam menjawab pertanyaan dan bertanya.
mengembangkan pembelajaran yang
Pembelajaran pada setiap mata pelajaran
bermakna.
kurang efektif karena hanya cenderung
Oleh karena itu, tim pengembangn
mengedepankan aspek teorit is dan
melakukan pengkajian literatur untuk menggali
mengesampingkan aspek kognitif dalam
dan menemukan perspektif yang memadai
pemahaman teori, aspek psikomotorik dalam
bagi pengembangan model Lesson Study di
mengimplementasikan teori yang diberikan,
tingkat sekolah Menengah
serta aspek afektif dalam hal pembentukan
Pada awalnya, tim pengembang
karakter. Oleh karena itu, permasalahan-
melakukan diskusi dengan tim Lesson Study
permasalahan yang telah dikemukakan
di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya.
tersebut perlu segera diatasi dengan
Hasil diskusi tersebut menunjukkan
melakukan perbaikan atau peningkatan salah
adanya kesepakatan untuk membenahi
satunya dengan membuat pembelajaran
kualitas siswa di kelas 8C yang kurang aktif
menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa
dan perlu peningkatan motivasi belajar
dapat belajar secara optimal baik di dalam
Pengalaman selama menjadi guru mata
belajar mandiri maupun di dalam
pelajaran merefleksikan siswa masih kesulitan
pembelajaran di dalam kelas. Inovasi media-
dalam menguasai materi, hal ini dikarenakan
media pembelajaran sangat diperlukan dan
kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada
sangat mendesak terutama dalam
umumnya masih bersifat teacher centered,
menghasilkan pengembangan media
siswa hanya mendengarkan atau mencatat hal-
pembelajaran baru yang dapat memberikan
hal yang penting. Komunikasi yang terjadi
hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi
cenderung satu arah (one way traffic com-
dan efektivitas pembelajaran menuju
munication). Mayoritas banyak siswa tidak
pembaharuan berimplikasi pada terciptanya
bisa menyerap semua materi. Di samping itu,
calon guru yang berkualitas di negeri ini, baik
proses pembelajaran menjadi membosankan
kualitas dalam bidang akademis, sosio per-
dan kurang menarik. Media yang digunakan
sonal, maupun vokasional (skill).
selama proses pembelajaran kadang terbatas
Dalam makalah ini, akan dipaparkan
hanya dengan menulis di papan tulis,
secara ringkas implement asi Lesson
sehingga siswa cenderung pasif dan tidak
Studydalam meningkatkan Motivasi dan
diberi kesempatan untuk memanfaatkan
Aktifitas Belajar Siswa Kelas 8-C SMP
pengalaman yang telah dimiliki, terutama
Muhammadiyah 10 Surabaya yang
67
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
diharapkan dapat memberikan pengalaman
telah dilakukan. Oleh karena itu diskusi tidak
pembelajaran danketeladanan dalam upaya
bersifat evaluatif, tetapi lebih ke arah
peningkatan kualitas pembelajaran untuk
konstruktif dan kolaboratif.
menemukan cara yang terbaik guna mencapai
Dilakukan juga wawancara yang bersifat
pembelajaran yang bermutu dan berimplikasi
informal dan dialogis antara peneliti dengan
pada terciptanya kualitas siswa dan guru yang
guru/calon guru. Pada saat wawancara
profesional
rekaman video pembelajaranyang dilakukan
oleh guru/calon guru tersebut akan diputar
METODOLOGI
Jenisdan RancanganPenelitian
sehingga guru/calonguru bisa mengamati
kelemahan dan kekurangan yang mereka
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
lakukan selama pembelajaran. Wawancara
tindakan (actionresearch), dengan tahapan
juga diarahkan pada persepsi guru/calon guru
sebagaiberikut:
terkait ide/pandangan yang mengarahkan
1. Workshop kepada guru-guru tentang lesson study
2. Observasi pembelajaran yang dilakukan
oleh salah seorang guru
3. Workshop pengembangan komponen
pembelajaran (plan)
4. Pelaksanaan open lesson dan refleksi (Do
&See)
5. Evaluasi kegiatan lesson study
Data penelitian diambil dari rekaman
pelaksanaan pembelajaran, hasil test dan
wawancara. Proses pembelajaran
tersebut juga akan direkam dengan
menggunakan video kamera untuk
keperluan analisis lebih lanjut.
mereka melaksanakan pembelajaran seperti
Setelah pelaksanaan KBM akan
dilakukan diskusi multi arah anatara guru
dengan para observer. Diskusi ini
sesunguhnya merupakan kesempatan bagi
guru dan peserta lainnya untuk melakukan
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
68
yang telah dilakukannyadan bagaimana
meningkatkan pembelajaran. Selain itu juga
akan digali informasi terkait manfaat yang
dirasakan guru/calon guru terhadap lesson
study.
Subyek penelitian
Penelitianini akan dilaksanakan di Kelas
8C SMP Muhammadiyah 10 Surabaya.
Pemilihan Kelas didasarkan pada
karakteristik siswa dikelas tersebut yang
memiliki keragaman yang tinggi.
InstrumenPenelitian
Padadasarnya penelitian ini mengkaji
bagaimanakah kegiatan lesson study dapat
dilakukan sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan kualitas pembelajaran di kelas
8 C.
a. Lembar observasi. Menjaring kompetensi
pedagogik dan profesional yang
dimunculkan guru selama proses
pembelajaran.
b. Pedoman wawancara untuk menjaring
pandangan guru mengikuti program lesson study serta mengenai lesson study itu
sendiri.
c. Pedoman untuk menganalisis video
pembelajaran.
Jadwalpelaksanaan
Penelitian akan dilaksanakan mulai 24
Desember 2012sampai 26 Mei 2014. Jadwal
kegiatan dapat dilihat pada tabelberikut.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Lesson Study
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan
Penyusunan proposal dan
persiapan instrumen
Workshop lesson study
Observasi PBM pra lesson study
Perencanaan Pembelajaran (fase plan)
Open lesson dan refleksi ( I dan II)
Open lesson dan refleksi (III dan IV)
Evaluasi kegiatan lesson study
Pelaporan
Hasil Penelitian
Kegiatan Workshop Lesson Study
Sebelum peleksanaan kegiatan lesson
study dilakukan di SMP Muhammadiyah 10
Surabaya, terlebih dahulu dilakukan workshop tentang lesson study di Universitas
Muhammadiyah Surabaya. Peserta workshop adalah guru kelas delapan sampai
sembilan sehingga semuanya berjumlah 7 orang.
Jadwal
Juli 2013
22 Maret 2014
26 Maret 2014
17 dan 22 April 2014/13 dan 22 Mei
23 dan 30 April ‘14
20 dan 26 Mei 2014
28 Mei 2014
7 Juli 2014
Kegiat an workshop diawali dengan
penjelasan mekanisme dan teknis
pelaksanaan lessonstudy, tujuan lesson
study, sasaran dari kegiatan lesson study,
tren pembelajaran SMP masa kini. Dari
kegiatan workshop ini, diharapkan guru dan
kepala sekolah memiliki wawasan yang
memadai menganai lesson study, memiliki
motivasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan profesionalitas guru, serta
Kegiatan workshop ini dilakukan sehari
penuh (8 jam) pada tanggal 22 Maret 2014
bertempat di gedung FKIP Kampus UM
Surabaya, mulai pukul 08.00-15.00.
memiliki gambaran pelaksanaan lesson study
yang akan dilakukan bersama-sama di
masing-masing sekolah.
Kegiatan workshop diakhiri dengan
69
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
diskusi penyusunan draf rencana pembe-
guru mencoba menerapkan kegaiatn belajar
lajaran yang akan dilakukan dalam open les-
kooperatif (kelompok). Hasil pengamatan
son di masing-masing sekolah. Dari loka-
menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
karya guru dalam penyiapan perangkat pem-
kelompok belum efektif ditinjau kinerja dan
belajaran ini dihasilkan draf RPP, LKS, dan
interaksi murid dalam kelompok. Belum tam-
lembar penilaian pembelajaran. Draf pe-
pak murid melakukan berbagi gagasan
rangkat rencana pembelajaran ini selanjutnya
(sharing idea) dan murid belajar dari sesama
disempurnakan dalam lokakarya lanjutan di
murid. Kegiatan kelompok masih didominasi
masing-masing sekolah dengan peserta guru
oleh murid yang berkemampuan lebih di
di setiap sekolah masing-masing.
dalam kelompoknya. Dari segi waktu, pembelajaran kelompok tampak lebih menyita
Observasi Pembelajaran Sebelum
Kegiatan lesson study
Sebelum pelaksanaan kegiatan lesson
waktu.
study ini pun dilakukan terlebih dahulu
Perencanaan Pembelajaran dalam Open
Lesson (Plan)
observasi pembelajaran pada masing-masing
Perencanaan pembelajaran untuk open
Mata Pelajaran. Selain kegiatan pembe-
lesson pertama kali didiskusikan dalam ke-
lajaran di Kelas 8C siswa diobserasi, juga
giatan lokakarya (workshop). Penyusunan
kegiatan pembelajaran direkam sehingga
perangkat pembelajaran ini dilakukan guru
diperoleh video pembelajaran pada setiap
secara berkelompok. Pembentukan kelom-
Mata Pelajaran. Hal ini dilakukan untuk
pok dilakukan berdasarkan guru yang me-
mengetahui kondisi awal kegiatan pembe-
ngajar mata pelajaran yang sama. Jadi ma-
lajaran yang biasa dilakukan guru di masing-
sing-masing kelompok terdiri dari 2 orang
masing Mata Pelajaran
dan semuanya ada 4 kelompok. Dari diskusi
Dari hasil pengamatan pembelajaran dan
disepakati bahwa pelajaran yang akan dila-
analisis video diperoleh informasi bahwa
kukan dalam open lesson adalah mate-
kegiatan pembelajaran di setiap sekolah
matika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa
umumnya masih didominasi oleh kegiatan
Inggris.
guru menjelaskan. Interaksi murid-guru
Kegiatan diskusi kelompok diawali de-
umumnya masih lemah dan KBM umumnya
ngan peninjauan silabus sesuai dengan materi
masih diwarnai kegiatan guru menerangkan
pada setiap Mata Pelajaran, kemudian pe-
konsep dan memberikan latihan/tugas. Dalam
nyusunan RPP, LKS, dan alat penilaian
kegiatan pembelajaran di kelas, beberapa
pembelajaran. Dari kegiatan kelompok
70
inidiperoleh draf komponen pembelajaran
Pelaksanaan Open Lesson (Do)
untuk matematika, IPA, Bahasa Indonesia,
Adapun jadwal implementasi open les-
dan Bahasa Inggris. Draf komponen
son dan refleksi yang telah dilakukan di
pembelajaran ini selanjutnya direvisi dan
keempat SD adalah sebagai berikut.
Rancangan Jadwal Pelaksanaan DO
dilengkapi oleh kelompok guru Mata Pe-
(Open Class) dan SEE Lesson Study.
lajaran.
: SMP Muhammadiyah 10 Surabaya
Mata Pelajaran
: Matematika , B. Indonesia , B. Inggris , IPA
Siklus
Sekolah
Hari ,
Tanggal
Jam
....sd....
Tempat
Jenis
Kegiatan
Mata
Pelajaran/
Materi Ajar
Guru Model
Matemat ika
Umi Arifah /
Lanang
Santoso
Rabu,
23 April
2014
07.15 –
08.35
Kelas VIII C
10.00 –
12.00
R.
Perpustakaan.
See
Matemat ika
Umi Arifah /
Lanang
Santoso
08.35 –
09.55
Kelas VIII C
Do
B. Indonesia
Fathoni/ Maria
Amriki
10.00 –
12.00
R.
Perpustakaan.
See
B. Indo nesia
Fathoni/ Maria
Amriki
08.35 –
09.55
Kelas VIII C
Do
IPA
Anis KR / Nur
Hidayati
10.00 –
12.00
R.
Perpustakaan.
See
IPA
Anis KR / Nur
Hidayati
08.35 –
09.55
Kelas VIII C
Do
B. Inggris
Aidah /
Karyoso P
10.00 –
12.00
R.
Perpustakaan.
See
B. Inggris
Aidah /
Karyoso P
Do
1
Rabu
23 April
2014
Rabu,
30 April
2014
2
Rabu
30 April
2014
Selasa ,
20 Mei 2014
3
Selasa,
20 Mei 2014
Senin ,
26 Mei 2014
4
Senin ,
26 Mei 2014
71
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
KegiatanOpen Lesson Mata Pelajaran
Matematika ( SIKLUS I )
Pelaksanaan Do
benda yang ada di dalam dus tanpa me-
Kegiatanopenlesson pertamaMata
diskusikan sifat-sifat dari benda tersebut,
Pelajaran Matematika dilaksanakan pada hari
yaitu kubus. Setelah setiap kelompok men-
Rabu, 23 April 2014. Kegiatan pembelajaran
diskusikan sifat-sifat kubus, diskusi kelas di-
dilaksanakan mulai pukul 07.15 s.d. 08.35,
lakukan untuk mengelaborasi sifat-sifat yang
dilanjutkan dengan kegiatan refleksi dari
dimiliki kubus, sesuai dengan pengamatan
pukul 10.00 s.d. 12.00. Pembelajaran
murid. Kegiatan pembelajaran diakhiri de-
dilaksanakan di kelas 8 C dengan mata
ngan penyimpulan sifat-sifat kubus yang di-
pelajaran matematika, pokok bahasan Sifat
lakukan guru bersama murid. Kemudian gu-
Bangun Ruang dengan sub pokok bahasan
ru memberikan penekanan tentang intisari
sifat-sifat Kubus. Guru Model yang
dari pembelajaran yang telah dilakukan.
lihatnya, kemudian mereka harus mendeskripsikan apa yang telah dirabanya dan men-
melakukan pembelajaran adalah Ibu Dra.
Umi Arifah, guru mata pelajaran matematika.
Refleksi
Banyak murid yang hadir di kelas adalah 17
Refleksi pembelajaran dilakukan sesaat
orang. Observer yang hadir adalah12orang,
setelah pembelajaran dilakukan, di ruangan
terdiri dari 4 Doesen UMSurabaya, 1 TIM
Kepala Sekolah. Kegiatan diawali dengan
Monev, dan 7 guru. Seperti dikemukakan
pandangan guru model tentang pembelajaran
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang telah dilakukannya, dilanjutkan dengan
(RPP) yang telah disusun sebelumnya,
komentar dan saran dari para observer, dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan
diskusi mengenai pembelajaran yang telah
adalah Contextual Teaching and Learning
dan yang akan dilakukan, beberapa hal pen-
(CTL). Kegiatan pembelajaran dimulai
ting yang muncul dari kegiatan refleksi adalah
dengan guru membawa kotak karton besar
sebagai berikut.
berukuran sekitar 40 cm x 30 cm x 30 cm.
1. secara keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah menarik perhatian murid dan
telah mendorong kebanyakan mereka
belajar sungguh-sungguh dan disiplin.
Meskipun sudah merasa selesai, mereka
tidak tampak bosan. Guru sudah memulai
pembelajaran dari apa yang diketahui
anak.
Salah satu sisi dari dus itu ada lubang dan di
dalamnya terdapat suatu benda. Benda tersebut harus diraba dan dirasakan bentuknya
oleh setiap perwakilan kelompok murid. Murid duduk secara berkelompok beranggotakan 5 - 6 orang. Seorang wakil dari setiap
kelompok bergiliran meraba dan mengamati
72
2. kurang memperhatikan anak dan tidak
melakukan pengamatan ke setiap kelompok yang sedang bekerja sama. Anakanakyang tidak terperhatikan guru, tampak kurang serius belajar dan cenderung
mengganggu anak lain yang sedang belajar. Partisipasi anak dalam kegiatan kelompok tidak terkontrol dan kurang terperhatikan, sehingga yang bekerja dalam
kelompok hanya beberapa orang saja. Di
samping itu, Lembar Kegiatan Murid
(LKS) yang disusun kurang menantang
sehingga kegiatan kelompok tampaknya
monoton dan kurang termotivasi. Terakhir, kegiatan pembelajaran sebaiknya
mengangkat aspek koneksi matematis.
Sebaiknya yang dibahas tidak terfokus
pada sifat kubus saja, namun dipadukan
dengan sifat balok, misalnya. Dalam satu
kesempatan kegiatan anak langsung belajar dua subpokok bahasan dan dilakukan dengan membandingkan kesamaan
dan perbedaan sifat-sifat dari bangun kubus dan balok, sebab pada hakekatnya
kubus juga merupakan balok yang memiliki sifat khusus. Dengan demikian, pembelajaran dapat lebih bermaknabagi anak,
lebih efektif, dan lebih efisien.
pukul 08. 35 s. d. 09. 55 , dilanjutkan dengan
kegiatan refleksi dari pukul 10. 00 s.d. 12.
00. Pembelajaran dilaksanakan di kelas 8C
dengan materi Menulis Slogan atau Poster,
dengan. Guru model yang melakukan
pembelajaran adalah BapakFathoni dan Bu
Maria Amiriki. Banyak murid yang hadir di
kelas adalah 20 orang. Observer yang hadir
adalah 9 orang, terdiri dari 3 orang Dosen,
dan 7 orang guru.
Sejak awal tempat duduk murid sudah
diset dalam kelompok kecil (5 – 6 anak per
kelompok), duduk membentuk pola U
menghadap ke papan tulis. Guru mengawali
pembelajaran dengan melontarkan masalah,
apa yang harus kita lakukan agar orang tahu
ada kegiatan di sekolah? Sebagian besar
murid merespon pertanyaan guru. Kegiatan
pembelajaran tampak hidup dengan
beberapa anak menyampaikan pendapatnya
atas pertanyaan yang disampaikan guru.
Kemudian guru menunjukkan model poster/
spanduk, serta fungsinya, dilanjutkan dengan
meminta anak menunjukkan fungsi spanduk/
poster, yaitu model, warna isi dan tujuan.
Selanjutnya guru menjelaskan fungsi dari
Kegiatan Open lesson Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia ( SIKLUS II )
Pelaksanaan DO
masing–masing yang dijelaskan tadi. Siswa
Open lesson di Kelas 8C dilaksanakan
selanjutnya siswa tampil berganyian tiap
pada hari Rabu tanggal 30 April 2014.
kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.
merespon dengan bertanya kegunaan lain dari
spanduk/poster Guru memberikan tugas dan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai
73
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
Refleksi
nyaan yang meragukan beberapa pengamat.
Kegiatan pembelajaran sudah kondusif,
Dalam pembelajaran pun tujuan pembe-
murid mengikuti pembelajaran dengan
lajaran ini belum diakses baik dalam proses
seksama, mengacungkan tangan apabila
maupun di akhir kegiatan pembelajaran.
ditanya guru, dan menyiapkan tugas yang
Murid menunjukkan aktivitas belajar yang
KegiatanOpen lesson Mata Pelajaran
IPA di kelas 8C (SIKLUS III )
Kegiatan DO
responsif dan spontan, beberapa murid
Guru yang berperan sebagai model di se-
berani mengajukan pertanyaan bila ada hal
kolah ini adalah Ibu Anis Kurnia Rahmawati
yang belum jelas, dangurupuntampakdapat
S.Pd. Bidang studi yang diberikan dalam
memberikan tanggapan yang positif. Interaksi
pembelajaran ini adalah Ilmu Pengetahuan
murid dengan murid dalam kelompok tidak
Alam (IPA) dengan materi Zat Aditif pada
tampak, motivasi dan aktifitas siswa sudah
Makanan Pembelajaran dimulai dengan me-
terlihat secara keseluruhan, kegiatan masih
nampilkan gambar makanan dari berbagai
didominasi oleh kegiatan mengajar guru.
produk Kemudian siswa diminta menyebut-
Aktivitas murid belajar untuk dapat
kan 10 nama zat aditif yang ada pada ma-
mengalami dan menemukan sendiri masih
kanan tersebut. Keberhasilan dari lesson
belum muncul. Kegiatan pembelajaran yang
study bukanlah prestasi seseorang dalam
diharapkan adalah aktivitas belajar murid
waktu sesaat, namun merupakan pencapaian
melalui proses inkuiri, sehingga diharapkan
hasil dari suatu proses kolaborasi banyak
murid sendiri yang mengonstruksi
pihak terutama antar sesama guru, kepala
pengetahuannya melalui aktivitas tadi.
sekolah, dan pihak lain yang memiliki ke-
Aktivit as murid yang terjadi dalam
pentingan yang sama dalam meningkatkan
pembelajaran baru pada tataran merespon
kualitas pendidikan, yang dilakukan secara
apa yang diminta dan diperintahkan guru.
berkesinambungan. Kesungguhan tekad, ke-
Sepintas guru tampak terburu-buru.
terbukaan, dan kebersamaan semua pihak
Karenawaktu yang tersedia cukup singkat,
yang berkolaborasi inilah yang akan menen-
keterkaitan antar beberapa sub kegitan bela-
tukan kegiatan lesson study. Siswa sudah
jar kurang fokus pada judul tema yang di-
mulai timbul motivasi dan terlihat lebih sigap
ambil. Akibat yang lain adalah ketercapaian
dalam menjawab pertanyaan di dalam lembar
dari indikator pembelajaran menjadi perta-
pengamatan. Hal ini dikerjakan siswa dengan
diperintahkan guru. Guru tampak dapat
mengatur kelas dan menguasai dengan baik.
melihat daftar bahan makanan yang ada di be74
lakang kemasan Pembelajaran diakhiri de-
untuk mengajukan berbagai pertanyaan.
ngan penyimpulan tentang hal yang dipelajari.
Sehingga terkesan guru mendominasi berbagai pertanyaan selama proses pembela-
Refleksi
jaran berlangsung. Dan satu lagi, suara guru
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan
yang kurang terdengar berpengaruh pada pe-
guru melakukan pengondisian murid untuk
musatan perhatian para muridnya. Interaksi
siap belajar dan memberikan apersepsi ber-
yang terjadi antara murid dengan murid sela-
bagai macam makanan yang ditampilkan
ma pembelajaran berlangsung cukup baik.
melalui LCD dan kegiatan tanya jawab.
Pengondisian murid secara berkelompok
Proses pembelajaran yang dilakukan melalui
adalah halyang tepat dalam menjalin kerja-
penjelasan guru. Kegiatan murid Kebera-
sama antarmurid dalam menyelesaikan tugas
daan Lembar Kerja Murid (LKS) yang di-
LKS. Pembelajaran sudah memuat hands on
berikan sebagai sarana latihan, membantu
activity dengan sangat baikselama proses
para murid untuk bekerjasama satu sama lain
pembelajaran. Kegiatan menggunting, me-
dengan temannya (kerja kelompok). Dalam
nempel, membuka peta dan menunjukkan
pembelajaran, tugas-tugas yang diberikan
pulau sudah dilakukan para murid. Mereka
oleh guru pada muridnya dapat mengalihkan
terlihat aktif dan bersemangat.
konsentrasinya dari hal-hal yang dapat
mengganggu proses pembelajaran (melamun
Kegiatan Open Lesson Mata Pelajaran
saat belajar, tidak fokus, bermain sendiri, dll).
Bahasa Inggris (SIKLUS IV)
Namun hal lain yang perlu mendapat
Kegiatan DO
perhatian pun adalah murid kurang fokus
Guru yang berperan sebagai model di se-
pada tugas yang diberikan guru. Pertanyaan
kolah ini adalah Ibu Aidah S.Pd. Bidang studi
yang sering muncul hanya satu arahyaitu
yang diberikan dalam pembelajaran ini Ba-
dariguru padamurid. Interaksi antara murid
hasa Inggris dengan materi Discribing Animal
dengan guru sudah terjalin baik. Aktif,
(Fun Games). Guru memulai pembelajaran
interaktif dan komunikatif sudah terlihat
dengan menunjukkan gambar dari bagian-
dalam proses pembelajaran. Para murid
bagian tubuh hewan. Siswa dimotivasi untuk
sangat aktif dalam menjawab berbagai
mengamati gambar dan menyebutkan bagian-
pertanyaan dari gurunya. Namun sebagaima-
bagian pada hewan dengan bahasa Inggris.
na hasil yang disampaikan pada point yang
Kegiatan pembelajaranan dilanjutkan
ketiga, para murid kurang diberi kesempatan
dengan menampilkan beragam binatang
75
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
Siswa dipandu secara bergiliran untuk dapat
dibuat Guru. Komunikasi yang baik antara
memasang-masangkan sesuai dengan bagian
murid dan guru membuat proses pembe-
hewan tersebut berdasarkan gambar yang
lajaran semakin bermakna. Interaksi yang
siswa peroleh. Hasil kreasi siswa bisa ber-
terjadi antara murid dengan murid tampak
macam-macam sesuai dengan tugas per
ketika mereka berdiskusi mengenai benda
kelompok. Kegiatan pembelajaran diakhiri
yang sedang mereka buat, saling membantu
dengan kegiatan anak dalam kelompok4-5or-
dan saling menanggapi dalam proses tanya
ang untuk mengerjakan LKS dari Guru.
jawab. Para murid terlihat antusias saat berinteraksi dengan bahan ajar. Bagi mereka,
Refleksi
media yang disediakan guru saat pembela-
Murid mulai belajar setelah guru mela-
jaran sangat menarik, apalagimedia-media
kukan apersepsi dengan memperlihatkan
itu mudah mereka temukan dalam kehidupan
gambar sebagai media pembelajaran. Guru
sehari-hari. Antusias dan ketertarikan murid
menunjukkan watak yang baik dalam dalam
pada mediaadalahsesuatu yang dapat me-
hal intonasi suara, mimik dan ekspresi, serta
mudahkan murid dalam memahami materi.
dalam melakukan demonstrasi. Penggunaan
media dalam pembelajaran dapat memudah-
Peranan Lesson Study dalam Peningkat-
kan para murid untuk memahami materi yang
an Motivasi dan Kualitas Pembelajaran
diberikan dan membangkitkan keingintahuan
Seperti sudah dikemukakan di atas, bah-
murid terhadap materi tersebut. Kemampuan
wa dalam kegiatan lesson study ini dilakukan
guru dalam memperlakukan murid-dengan
open lesson sebanyak empat kali, masing-
kesabaran, memberikan kebebasan kepada
masing satu kali bertempat di kelas 8C. Fre-
murid untuk mengembangkan kreativitasnya
kuensi open lesson yang telah dilakukan di-
terutama saat memasangkan bagian tubuh
rasakan kurang oleh semua guru peserta, ter-
yang sesuai dengan hewannya, sangat baik.
utama guru model. Berdasarkan evaluasi ke-
Pada proses pembelajaran, pemberian per-
giatan, motivasi guru dalam kegiatan lesson
mainan oleh guru untuk memancing antusias
study ini dirasakan sangat tinggi. Pertama,
para murid sangat baik dilakukan. Interaksi
kehadiran mereka dalam setiap kali per-
antara murid dan guru selama pembelajaran
temuan yang dilaksanakan, baik dalam pe-
berlangsung, sudah menunjukkan intensitas
rencanaan ataupun dalam open lesson, men-
yang baik. Murid interaktif, aktif dan kritis,
capai 100%. Kedua, parisipasi guru dalam
terutama saat terlibat dalam games yang
setiap kesempatan diskusi menunjukkan
76
mereka sungguh-sungguh dalam melaksa-
dengan memperhatikan potensi yang dimiliki,
nakan kegiatan ini, terutama dalam me-
kekurangan yang ada, konteks atau tema
ngemukakan pengalaman, tanggapan, dan
yang tepat, media, bahan, scenario/alur pem-
masukan/saran, serta mengajukan pertanya-
belajaran, serta upaya-upaya agar pem-
an apabila dihadapkan pada hal-hal yang
belajaran dapat berlangsung secara efektif
belum jelas atau kurang mengerti.
dan efesien. Penyusunan dan pengkajian ren-
Ketiga, keseriusan mereka dalam mem-
cana pembelajaran seperti ini jarang atau
persiapkan dan melaksanakan open lesson.
bahkan tidak pernah mereka dilakukan se-
Kegiatan pembelajaran yang secara bersa-
belumnya. Kegiatan pengkajian seperti ini
ma-sama diamati, dianalisis, dan dibahas oleh
yang akan membangun kompetensi guru da-
tim, dipersiapkan dengan menampilkan sege-
lam merancang pelaksanaan pembelajaran.
nap potensi yang mereka miliki, sehingga pa-
Dari rancangan pembelajaran yang sudah di-
ra kepala sekolah pun berkomentar akan
susun dan dibahas secara kolaboratif, dalam
sulitnya melaksanakan pembelajaran seperti
kegiatan lesson study, pelaksanaan pem-
yang telah dilakukan dalam open lesson.
belajaran dilakukan melalui open lesson.
Namun, apabila hal itu dilakukan terus oleh
Dalam kegiatan open lesson, salah seorang
guru, tampaknya kita tidak akan ketinggalan
guru harus menjadi guru model dan
terus, bahkan pada gilirannya nanti kita akan
melakukan implementasi pembelajaran
menjadi yang terbaik. Terakhir, keinginan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun
para peserta agar kegiatan ini dilanjutkan.
bersama-sama. Semua partisipan lesson
Para guru berpendapat bahwa kegiatan les-
study akan bertindak sebagai observer dalam
son study seperti ini sebenarnya harus dila-
kegiatan open lesson. Hal ini yang mendo-
kukan terus-menerus. Hal seperti ini yang
rong guru model untuk melaksanakan pem-
benar-benar diperlukan oleh guru, bukan
belajaran sebaik-baiknya.
kegiatan seperti pelatihan-pelatihan yang tidak ada tindak lanjutnya.
Tahap berikutnya yang harusdilakukan
dalam kegiatan lesson study adalah refleksi.
Kegiatan lesson study dirasakan oleh
Dalam bagian ini kegiatan pembelajaran yang
para guru sebagai kegiatan yang benar-benar
telah dilakukan secara terbuka ini akan di-
dirasakan manfaatnya. Dalam lesson study,
diskusikan kekuatannya, kelemahannya, hal-
kegiatan kolaboratif yang dilakukan guru
hal yang semestinya dilakukan, hal-hal tidak
mulai dalam perencanaan pembelajan. Ren-
semestinya dilakukan, saran-saran, dan hal
cana pembelajaran disusun secara bersama
lainnya berkaitan dengan pembelajaran yang
77
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
telah dan atau yang akan dilakukan. Kesiapan
yang biasa dilakukan oleh seorang guru dalam
guru model dalam melakukan evaluasi diri,
kesehariannya. Di balik itu semua ada hal
menerima masukan, saran, atau kritik, sa-
lainnya yang tidak biasa dilakukanguru, yaitu
ngatlah diperlukan oleh seorang guru partisi-
bekerja secara kolaboratif untuk melakukan
pan lesson study.
itu semua. Kekuatan dari kegiatan lesson
Dari keseluruhan kegiatan lesson study
study adalah bagaimana kegiatan yang biasa
yang telah dilakukan dapat dikemukakan
dilakukan guru itu dikaji, dielaborasi, dan
bahwa semua partisipan mengikuti kegiatan
dikembangkan sehingga semua potensi yang
dengan serius dan menunjukkan dedikasi
dimiliki dapat diberdayakan secara sinergis
yang tinggi dalam melakukan seluruh kegiatan
sehingga menghasilkan suatu kegiatan
lesson study.
pembelajaran yang lebih berkualitas dari
Secara kualitatif kualitas proses pem-
kegiatan sebelumnya. Suatu kegiatan
belajaran yang dilakukan guru lebih baik dari-
pembelajaran yang direncanakan dan
pada kualitas proses pembelajaran sebelum
disiapkan dengan saksama, pelaksanaannya
tindakan lesson study ini dilakukan. Hasil
dieveluasi dan direfleksi dengan ketulusan
analisis video pembelajaran sebelum lesson
tekad, kejujuran, keterbukaan, dan dengan
study dilakukan dan ketika lesson study dila-
komitmen yang tinggi untuk melalukan suatu
kukan berubah secara drastis, terutama da-
perubahan yang lebih baik, menghasilkan
lam hal aktivitas siswa belajar, pengajuan
suatu yang lebih baik menjadi bukan suatu
pertanyaan guru dan siswa, respon/tanggapan
yang mustahil.
siswa, serta interaksi siswa-guru dan siswasiswa.
Dari kegiatan lesson study ini ditunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
Pembahasan Hasil Kegiatan
berproses menjadi lebih baik sesuai dengan
Kegiatan Pembelajaran dalam lesson
tuntutan kurikulum. Walaupun keberhasilan
study
dar ikegiatan ini belum diukur berdasarkan
Beberapa fase kegiatan yang dilakukan
tes hasil belajar siswa, berdasarkan hasil
dalam lesson study, seperti perencanaan dan
observasi dan refleksi pembelajaran, secara
persiapan pembelajaran (plan), implementasi
proses kualitas kegiatan pembelajaran lebih
pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk
baik dari kegiatan-kegiatan sebelum kegiatan
open lesson (do), dan refleksi pembelajaran
ini dilakukan. Dengan demikian, asumsi yang
(see) adalah merupakan rangkaian kegiatan
bisa dirumuskan adalah bahwa hasil pembe-
78
lajaran yang lebih baik akan diperoleh dari
kegiatan ini terlalu singkat dan perlu dilanjut-
kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
kan. Idealnya, kegiatan lesson study harus
Keberhasilan dari lessonstudy bukanlah
diprogramkan dengan baik berdasarkan per-
prestasi seseorang dalam waktu sesaat, na-
masalahan yang dihadapi, dengan indikator
mun merupakan pencapaian hasil dari suatu
keberhasilan yang terukur secara akurat. Ka-
proses kolaborasi banyak pihak terutama
rena keterbatasan waktu ini, untuk mengukur
antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak
keberhasilan kegiatan tidak dilakukan
lain yang memiliki kepentingan yang sama
menggunakan instrumen tes, namun meng-
dalam meningkatkan kualitas pendidikan,
gunakan asesmen proses. Berdasarkan
yang dilakukan secara berkesinambungan.
evaluasi proses ini, hasil penelitian menun-
Kesungguhan tekad, keterbukaan, dan
jukkan bahwa lesson study dirasakan seba-
kebersamaan
yang
gai kegiatan yang mengenai sasaran dalam
berkolaborasi inilah yang akan menentukan
meningkatkan kompetensi guru, khususnya
kegiatan lessonstudy. Dengan demikian
kompetensi guru dalam merancang dan me-
pihak yang harus bekerjasama dengan
laksanakan pembelajaran (kompetensi pe-
sungguh-sungguh yang dapat menentukan
dagogis) dan kompetensi guru dalam materi
keberhasilan lesson study di antaranya
subjek (kompetensi professional).
semua
pihak
adalah guru, kepala sekolah, pengawas,
Dalam diskusi terakhiryang dilakukan,
dosen Lembaga Pendidikan Tenaga
seluruh partisipan bermaksud melanjutkan
Kependidikan (LPTK), komite sekolah,
kegiatan lesson study ini dengan menjaga
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
kebersamaan di antara mereka untuk men-
(LPMP), dan dinas terkait.
jadikan fenomena pembelajaran yang dilakukan di kelas sebagai lahan suburyang ha-
Lesson Study, Kualitas Pembelajaran,
rus dipelajari, dikaji, dan dikembangkan
dan Profesionalitas Guru
secara berkelanjutan untuk mendapatkan
Seperti telah dikemukakan di atas
proses dan hasil yang lebih baik secara terus
bahwa kegiatan lesson study merupakan
menerus pula. Apabila kegiatan seperti ini
kegiatan kolektif dandan dalam interval
dilanjutkan secara kontinu, sesuai dengan
waktu yang cukup. Lesson study yang dila-
uraian di atas, kompetensi guru akan terkem-
kukan dalam penelitian ini sangatlah singkat,
bangkan terus, sehingga kualitas pembelajar-
yaitu hanya sekitar tiga bulan, sehingga dira-
an pun dengan sendirinya akan meningkat.
sakan oleh kebanyakan partisipan, bahwa
Dengan demikian, dapat lesson study dapat
79
Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889
dijadikan sebagai program dalam peningkatan profesionalitas guru.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kegiatan lesson study dapat dilakukan di
SMP Muhammadiyah 10 Surabaya untuk
memperbaiki kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
2. Dalam lesson study seorang guru harus
memiliki komitmen yang tinggi, terbuka
(open-minded), selalu berupaya untuk
memperbaiki diri sendiri secara kontinu,
dan mampu bekerja kolaboratif dengan
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
lesson study.
3. Keberhasilan dari lesson study bukanlah
prestasi seorang guru atau kepala sekolah,
namun merupakan pencapaian hasil dari
suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antarsesama guru, kepala sekolah,
dan pihak lain yang memiliki kepentingan
yang sama dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, yang harus dilakukan secara
berkesinambungan. Dengan demikian,
agar lesson study dapat terlaksana secara
optimal, pihak sekolah harus mampu menyinergikan semua komponen yang terlibat dalam kegiatan.
4. Kegiatan yang dilakukan dalam 4 siklus
sudah dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa dan meningkatkan kualitas belajar
siswa
80
Saran
1. Salah satu bentuk kegiatan untukyang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran di SMP Muhammadiyah 10
Surabaya yang langsung berproses di
sekolah adalah lesson study.
2. Kegiatan lesson study dapat berhasil meningkatkan profesionalitas guru, tidak terlepas dari kadar partisipasi guru sendiri
dalam kegiatan tersebut. Peran guru dalam
melakukan lesson study harus menunjukkan komitmen yang tinngi, terbuka dalam
menerima masukan, selalu berupaya untuk memperbaiki diri secara kontinu, selalu menunjukkan kinerja terbaik, dan
mampu bekerja kolaboratif semua pihak
yang berpartisipasi dalam lesson study.
3. Agar kegiatan lesson study dapat
terlaksana dengan optimal, pihak sekolah
harus mendukung upaya-upaya yang dilakukan guru dalam melakukan inovasi
dan mampu menyinergikan semua komponen yang ada dan yang dilibatkan
dalam kegiatan lesson study.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, K. S. (2003). ”Change is hard”: What
science are telling us about reform and
teacher learning of innovative practises.
Science and Education, 87 (1), 3-30.
Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (1990).
How to design and evaluate research in
education. San Francisco: Mc. GrawHillPub. Co
Hinduan, A. A. (2005). Meningkatkan
Profesionalisme Guru IPA di Sekolah.
Makalah disajikan dalam seminar nasional
pendidikan IPA II, Bandung, 23 Juli2005
Mellado, V. (1998). The classroom practise
of preservice teacher and their cinception
of teaching and learning. Science education, 82, 197-214
Oser, F., &Pat ry, J. L. (1990).
Choreographien Unterrichtlichen
Lernens: Basismodelledes unterrichts
[Choreographies of teaching and
learning: Basic models of teaching].
Freiburg: Paedagogisches Institut der
Universitaet Freiburg
Rustaman, N., Widodo, A., Anggraeni, S.
Junaengsih, N. (2005). Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan Piloting
Biologi. FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Saito, E. (2004). Indonesian lesson study
inpractice: case study of IMSTEP. Paper
disajikan dalam workshop bagi guru-guru
Matematika dan sains. Bandung.
Stigler, J. W. , &Hibert, J. (1999). The
Teaching Gap: Best Ideas from The
World’s Teachers for Improving
Educationin the Classroom. New York:
the free Press
Widodo, Yeti Sumiati & Cucu Stiawati.
(2006). Peningkatan Kemampuan Murid SD
Untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. (in
print)
81
Download