Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sumedang merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Barat yang
berkembang terbukti dengan adanya potensi - potensi wisata yang ada seperti
yang disebutkan dalam situs www.indotravelers.com menyebutkan bahwa
Sumedang memiliki kekayaan wisata alam dan budaya.
Selain itu Sumedang akan semakin berkembang dengan ditetapkannya
Sumedang sebagai kawasan
dikatakan
kota metropolitan Bandung raya seperti yang
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Sumedang, bapak Subagio. Di dalam artikel berita online pikiranrakyat.com (25/12/2015). “Kita tentunya sangat bersyukur dan merasa bangga
karena wilayah kelima kecamatan ini menjadi bagian dari tata ruang pusat dan
provinsi”.
Melihat potensi yang dimiliki oleh Sumedang banyak menarik minat
pelaku bisnis untuk mengebangkan bisnisnya salah satu usaha yang banyak
berkembang adalah bisnis kuliner seperti yang disebutkan dalam teori Abraham
Mashlow bahwa manusia memiliki lima kebutuhan pokok yang salah satunya
adalah kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, tempat berlindung dan
kebutuhn lainnya. Hal ini juga menjadi kebutuhan warga Sumedang atau
wisatawan yang berkunjung ke Sumedang mereka membutuhkan makan, minum
dan tempat berlindung, ini juga yang membuat banyak pelaku bisnis yang
membuat bisnis kuliner khususnya rumah makan tahu karena Sumedang sendiri
dikenal degan sebutan kota tahu.
Seperti yang diungkapkan oleh bapak Endit Suhandi sebagai anggota dan
pengurus perkumpulan pengusaha tahu Sumedang kepada penulis “usaha rumah
makan tahu di Sumedang yang masuk perkumpulan ada peningkatan di tahun
2015 sudah ada sekitar seratus tiga belas ,sudah semakin banyak itu pun masih
ada yang belum bergabung dengan perkumpulan ini”. Dengan banyaknya pelaku
bisnis sejenis secara otomatis akan meningkatkan persaingan dalam usaha rumah
makan tahu, hal ini membuat pelaku bisnis harus melakukan langkah strategis
agar dapat unggul dalam persaingan.
Ketatnya persaingan mengakibatkan penurunan penjualan yang dialami
oleh beberapa pengusaha tahu yang ada di Sumedang karena berbagai faktor
salahsatunya persaingan dengan pengusaha tahu lain, banyaknya usaha serupa
membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk membeli tahu, konsumen
akan memilih tempat yang mudah dijangkau seperti yang diberitakan dalam
tribunnews.com (12/12/2012). Outlet tahu ojolali mengalami penurunan omzet
setelah sulitnya area untuk parkirdi outlet tahu ojolali. Selan itu ada faktor lain
yang menyebabkan turunnya penjualan tahu seperti yang di ungkapkan Jarkasih,
seorang pengusaha tahu sari kedele di jatinangor. Di dalam metrotvnews.com
(21/7/2015). “dibandingkan tahun lalu sekarang penjualannya sedikit menurun,
sekarang peningkatannya hanya 20 sampai 30 persen. Kalau tahun lalu bisa
sampai 50 atau 60 persen, mungkin dampak dari dibukanya tol cipali”.
Salahsatu cara agar dapat unggul dari persaingan adalah dengan menjaga
dan meningkatkan kualitas produk, menurut Kotler dan Keller yang
dialihbahasakan oleh Bob Sabaran (2009:299), menyatakan bahwa kualitas
produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja
yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. sedangkan
menurut Kotler & Armstrong, (2008:354), kualitas produk merupakan senjata
strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi perusahaan yang
memiliki kualitas produk yang baik yang akan mampu tumbuh dengan pesat dan
dalam jangka panjang akan mengalahkan perusahaan lain. kualitas tahu yang baik
secara umum adalah tahu yang gurih, renyah, tidak terlalu asin dan cukup tahan
lama, namun dengan berbagai selera dan citarasa setiap konsumen yang berbeda,
ada syarat yang harus dipenuhi agar produk bisa dikatakan berkualitas, yaitu
dengan memiliki sertifikat lulus uji dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat –
Obatan dan Kosmetika yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Aspek penting lain yang harus diperhatikan selain menjaga kualitas
produk adalah pentapan harga. Menurut Kotler dan Keller (2011:84), kebijakan
penetapan harga sangat menentukan dalam pemasaran sebuah produk atau jasa,
karena harga adalah satu – satunya bauran pemasaran yang memberikan
pendapatan bagi organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Kotler dan
Armstrong (2010:26), harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan
oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan atau
diinginkan konsumen. Jadi bisa disimpulkan bahwa harga merupakan komponen
yang penting atas suatu produk karena akan berpengaruh pada keuntungan
perusahaan dan harga juga bisa menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli.
Agar lebih kompetitif di pasar, perusahaan dapat mempertimbangkan harga
pesaing sebagai pedoman untuk menentukan harga jual produknya.
Rumah Makan Tahu Jembar Manah adalah suatu usaha yang berkerak
dibidang kuliner, khususnya menjual makanan khas Sumedang yaitu tahu
sumedang. Tahu Jembar Manah memulai usahanya sejak bulan januari tahun
2000, berlokasi di jalan samoja No.20 RT 05 RW 08 kelurahan pasangrahan baru,
Sumedang selatan. Rumah Makan Tahu Jembar Manah menawarkan tahu khas
Sumedang yang gurih dan enak serta ada makanan – makanan kecil lainnya yang
cocok untuk disantap dengan tahu Sumedang, Rumah Makan Tahu Jembar Manah
selalu dipenuhi oleh pengunjung dan puncaknya pada akhir pekan atau hari libur,
terlihat antrian untuk sekedar membeli tahu sebagai oleh – oleh khas Sumedang
atau untuk dinikmati di Rumah Makan Tahu Jembar Manah.
Untuk mempertahankan eksistensinya dan bisa unggul dari para pesaing
bisnis serupa, Tahu Jembar Manah menjaga dengan baik kualitas produknya.
Menurut hasil wawancara dengan pemilik Rumah Makan Tahu Jembar Manah,
kualitas produk tahunya sangat dijaga agar bisa memuaskan konsumen sehingga
konsumen akan membeli kembali tahu Jembar Manah dengan begitu diharapkan
bisa lebih unggul dari pesaingnya. Produk tahu dari Tahu Jembar Manah bisa
dikatakan berkualitas karena memiliki sertifikat lulus uji dari Lembaga Pengkajian
Pangan, Obat – Obatan dan Kosmetika yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia yang menyatakan bahwa produk tahu jembar manah halal dan
berkualitas dengan nomor sertifikat 01061119311114.
Selain menjaga kualitas produk tahunya, Tahu Jembar Manah juga
melakukan penetapan harga yang cukup kompetitif bahkan cenderung lebih murah
bila dibandingkan dengan beberapa pesaingnya, hal tersebut dapat dilihat dari
harga jual dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data Harga Jual Tahu 2016
No
Nama Perusahaan
Harga
1
Tahu Bungkeng
Rp.500/biji
2
Tahu Palasari
Rp.600biji
3
Tahu Jembar Manah
Rp.500/biji
4
Tahu Sindang Sari
Rp.500/biji
5
Tahu Citarasa
Rp.600/biji
Sumber: Data Tahu Jembar Manah
Dari data diatas bisa dilihat bahwa Tahu Jembar Manah menetapkan harga
yang kompetitif dan cenderung lebih murah dari beberpa pesaingnya.
Mempertahankan kualitas produk dan menetapkan harga yang kompetitif telah
dilakukan oleh Tahu Jembar Manah, namun demikian ternyata fakta yang terjadi
trend penjualan Tahu Jembar Manah mengalami penurunan yang berakibat pada
turunnya pendapatan Rumah Makan Tahu Jembar Manah hal ini ditunjukan
dengan data pendapatan Tahu jembar Manah selama tahun 2011 sampai tahun
2015.
Tabel 1.2
Data Pendapatan Tahu Jembar Manah Tahun 2011 – 2015
TAHUN
JUMLAH
2011
1.260.000.000
2012
1.188.000.000
2013
1.200.000.000
2014
1.120.000.000
2015
1.080.000.000
Sumber: data perusahaan tahu jembar manah
Grafik 1.1
Data Pendapatan Tahu Jembar Manah Tahun 2011 – 2015
JUMLAH
1,300,000,000
1,250,000,000
1,200,000,000
1,150,000,000
1,100,000,000
1,050,000,000
1,000,000,000
950,000,000
JUMLAH
2011 2012 2013 2014 2015
Dari data tesebut terlihat ada penurunan pendapatan dari tahun 2011 ke
tahun 2012 dan pada tahun 2013 terjadi kenaikan pendapata namun pada tahun
2014 dan 2015 Tahu Jembar Manah kembali mengalami penurunan. Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan Tahu Jembar Manah
cenderung mengalami penururnan.
Upaya – upaya Rumah Makan Tahu Jembar manah menjaga kualitas
produk dan menetapkan harga yang kompetitif ternyata belum mampu
memuaskan konsumennya untuk meningkatkan volume penjualan. Terbukti dari
pra survey yang dilakukan oleh penulis terhadap 20 orang konsumen Rumah
Makan Tahu Jembar Manah secara acak dan menanyakan tanggapan mereka
mengenai kualitas produk dan penetapan harga Tahu Jembar Manah serta hal lain
yang menyangkut Rumah Makan Tahu Jembar Manah, dengan menggunakan
teknik non-probability sampling dengan teknik aksidental, menurut Sugyono
(2013:122) menyatakan bahwa teknik aksidental adalah sebagai berikut :
“Teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan / incidental bertemu dengan
peneliti dan digunakan sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data”. Maka dri hasil pra survey diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 1.3
Pra Survey
Rumah Makan Tahu Jembar Manah
No
1
2
Pernyataan
Rasa tahu jembar manah lebih enak dari
produk tahu lainnya
Penampilan dalam penyajian tahu sangat
menarik
Sangat
setuju
Setuju
Kurang Tidak
Setuju Setuju
1
6
8
5
1
3
6
10
3
Lokasi Jembar Manah mudah di jangkau
4
8
4
4
4
Tidak perlu menunggu lama saat memesan
5
13
2
-
1
5
8
6
2
5
10
3
4
2
8
6
3
4
11
2
3
6
7
4
3
4
8
5
5
6
7
8
9
10
Pelayanan di Tahu Jembar manah sangat
ramah
Harga tahu yang ditetapkan Jembar Manah
sesuai dengan kualitasnya
Tahu jembar manah lebih terkenal daripada
tahu lainnya
Saat berkunjung ke Sumedang saya pasti
membeli tahu di Tahu Jembar Manah
Saya akan membeli tahu di tempat yang
sama
Saya akan merekomendasikan produk tahu
Jembar manah
Sumber : Hasil pengolahan Pra Survey, Februari 2016
Dilihat dari hasil pra survey yang dilakukan penulis dengan pernyataan
“Rasa tahu jembar manah lebih enak dari produk tahu lainnya” menyatakan
bahwa 8 dari 20 konsumen kurang setuju. Artinya konsumen menganggap produk
Tahu Jembar Manah bukan yang terbaik.
Grafik 1. 2
Grafik Pra Survey Variabel Kualitas Produk
Rasa tahu jembar manah lebih enak dari
produk tahu lainnya
10
5
0
sangat
setuju
setuju
kurang
setuju
Rasa tahu jembar
manah lebih enak
dari produk tahu
lainnya
tidak
setuju
Apabila dipaparkan sesuai dengan variabel pertama menyangkut kualitas
produk (X1), hal yang dianggap dengan score ketidak puasan paling tinggi ada
pada pernyataan “Penampilan dalam penyajian tahu sangat menarik”, 10 dari 20
konsumen menyatakan tidak setuju. Artinya konsumen kurang tertarik dengan
penyajian yang tidak ada perbedaan dari tahu yang lainnya.
Grafik 1. 3
Grafik Pra Survey Variabel Kualitas Produk
Penampilan dalam penyajian tahu sangat
menarik
20
10
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setuju setuju
Penampilan dalam
penyajian tahu
sangat menarik
Hasil dari pra survey dengan pernyataan “Lokasi Jembar Manah mudah di
jangkau” menyatakan bahwa 8 dari 20 konsumen setuju. Artinya konsumen setuju
bahwa lokasi Tahu Jembar Manah mudah dijangkau.
Grafik 1. 4
Grafik Pra Survey Variabel Lokasi
Lokasi Jembar Manah mudah di jangkau
10
5
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setuju setuju
Lokasi Jembar
Manah mudah di
jangkau
Hasil dari pra survey dengan pernyataan “Tidak perlu menunggu lama saat
memesan” menyatakan bahwa 13 dari 20 konsumen setuju. Artinya konsumen
setuju bahwa dalam memesan produk tidak perlu menunggu lama.
Grafik 1.5
Grafik Pra Survey Kualitas Pelayanan
Tidak perlu menunggu lama saat memesan
15
10
5
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setuju setuju
Tidak perlu
menunggu lama
saat memesan
Hasil dari pra survey dengan pernyataan “Pelayanan di Tahu Jembar
manah sangat ramah” menyatakan bahwa 8 dari 20 konsumen kirang setuju.
Artinya menurut pelayanan di Tahu Jembar Manah masih belum ramah.
Grafik 1.6
Grafik Pra Survey Kualitas Pelayanan
Pelayanan di Tahu Jembar manah sangat
ramah
10
5
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setuju setuju
Pelayanan di Tahu
Jembar manah
sangat ramah
Bila dilihat dari hasil data pra survey menyangkut variabel kedua
penetapan harga (X2), hal yang dianggap dengan score ketidak puasan paling
tinggi ada pada pernyataan “Harga tahu yang ditetapkan Jembar Manah sesuai
dengan kualitasnya”, 10 dari 20 konsumen menyatakan kurang setuju. Artinya
konsumen masih menganggap penetapan harga Tahu Jembar Manah tidak sesuai
kualitas.
Grafik 1.7
Grafik Pra Survey Variabel Penetapan Harga
Harga tahu yang ditetapkan Jembar
Manah lebih murah
20
10
0
sangat setuju kurang sangat
setuju
setuju setuju
Harga tahu yang
ditetapkan Jembar
Manah sesuai
dengan
kualitasnya
Hasil pra survey dengan pernytaan “Tahu jembar manah lebih terkenal
daripada tahu lainnya” menyatakan bahwa 8 dari 20 konsumen menyatakan
kurang setuju. Artinya menurut konsumen masih ada merek lain yang lebih
terkenal.
Grafik 1.8
Grafik Pra Survey Variabel Brand Image
Tahu jembar manah lebih terkenal daripada
tahu lainnya
10
5
0
sangat
setuju
setuju
kurng
setuju
tidak
setuju
Tahu jembar manah
lebih terkenal
daripada tahu
lainnya
Variabel selanjutnya adalah variabel keputusan pembelian, dengan score
ketidak puasan paling tinggi ada pada pernyataan “Saat berkunjung ke Sumedang
saya pasti membeli tahu di Tahu Jembar Manah” 11 dari 20 orang menyatakan
bahwa mereka kurang setuju, yang artinya konsumen tidak pasti membeli tahu di
Tahu Jembar Manah saat mereka berkunjung ke kota Sumedang dan ada
kemungkinan berlaih ke pesaing.
Grafik 1.9
Grafik Pra Survey Variabel Kualitas Penetapan harga
Saat berkunjung ke Sumedang saya pasti
membeli tahu di Tahu Jembar Manah
15
10
5
0
sangat
setuju
setuju
kurang
setuju
tidak
setuju
Saat berkunjung ke
Sumedang saya pasti
membeli tahu di Tahu
Jembar Manah
Hasil pra survey dengan pernytaan “saya akan membeli tahu di tempat
yang sama”
menyatakan bahwa 7 dari 20 konsumen tidak setuju. Artinya
konsumen tidak pasti membeli di Tahu Jembar Manah.
Grafik 1.10
Grafik Pra Survey Variabel Keputusan Pembelian
saya akan membeli tahu di tempat yang sama
10
5
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setju setuju
saya akan membeli
tahu di tempat
yang sama
Hasil pra survey denga pernyataan “saya akan merekomendasikan produk
Tahu Jembar Manah” menyatakan bahwa 8 dari 20 konsumen kurang setuju.
Artinya konsumen tidak akan merekomendasikan produk Jembar Manah pada
orang lain.
Grafik 1.11
Grafik Pra Survey Variabel Keputusan Pembelian
saya akan merekomendasikan produk Tahu
Jembar Manah
10
5
0
sangat setuju kurang tidak
setuju
setuju setuju
saya akan
merekomendasik
an produk Tahu
Jembar Manah
Berdasarkan data yang didapat dari pra survey diatas, maka ada tiga hal
yang dapat dijadikan pendukung bagi ketiga variabel dan menjadi perhatian
utama. Pendukung permasalahan pertama ada pada variabel kualitas produk (X1)
di dalam indkator bentuk (form), yaitu meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik
produk. Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009:810).Dengan pernyataan “Penampilan dalam penyajian tahu sangat menarik” 10
dari 20 konsumen menyatakan tidak setuju, yang artinya penampilan produk tahu
jembar manah tidak menarik.
Pendukung permasalahan yang ke dua yaitu penetapan harga (X2) didalam
indikator kesesuaian harga produk dengan kualitas, yaitu konsumen akan melihat
terlebih dahulu harga yang tercantum pada sebuah produk, karena sebelum
membeli konsumen sudah berpikir tentang sistem hemat yang tepat. Selain itu
konsumen dapat berpikir tentang harga yang ditawarkan memiliki kesesuaian
dengan produk yang telah dibeli. Kotler & Armstrong (2012:52). Dengan
pernyataan “Harga tahu yang ditetapkan Jembar Manah sesuai dengan
kualitasnya”11 dari 20 orang konsumen menjawab kurang setuju yang artinya
konsumen menganggap harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitasnya..
Variabel ke tiga yaitu keputusan pembelian (Y) didalam indikator perilaku
pasca pembelian yaitu, suatu tindakan yang diperoleh dari serangkaian aktivitas
rangsangan dan emosianal tentang suatu produk (Kotler & Keller, 2007:240).
Dengan pernyataan “Saat berkunjung ke Sumedang saya pasti membeli tahu di
Tahu Jembar Manah” 10 dari 20 konsumen menyatakan bahwa mereka kurang
setuju, artinya konsumen tidak pasti membeli tahu di Tahu Jembar Manah dan ada
potensi konsumen berlaih ke pesaing.
Dari data dan pra survey diatas secara konsep dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua faktor utama yang membuat konsumen mengambil keputusan beli
yaitu, kualitas produk dan penetapan harga yang akan berpengaruh kepada volume
penjualan Rumah Makan Tahu Jembar Manah. Sehubungan dengan hal tersebut
penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas produk
dan penetapan harga terhadap keputusan pembelian dengan judul penelitian
“PENGARUH
KUALITAS
PRODUK
DAN
PENETAPAN
HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN TAHU
JEMBAR MANAH”.
1.2
Identfikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang diuraikan, penulis
menganalisis tentang pengaruh kualitas produk dan penetapan harga terhadap
keputusan pembelian di rumah makan tahu jembar manah, penulis mencoba
mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk, penetapan harga
dan keputusan pembelian pada Rumah Makan Tahu Jembar Manah?
2. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di
rumah makan tahu jembar manah?
3. Seberapa besar pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian
di rumah makan tahu jembar manah?
4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan penetapan harga terhadap
keputusan pembelian di rumah makan tahu jembar manah?
1.3
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang kualitas produk,
penetapan harga dan keputusan pembelian pada Rumah Makan Tahu
Jembar Manah
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian di rumah makan tahu jembar manah.
3. Untuk mengetahui pengaruh penetapan harga terhadap keputusan
pembelian di rumah makan tahu jembar manah.
4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan penetapan harga terhadap
keputusan pembelian di rumah makan tahu jembar manah?
1.4
Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian adalah :
1. Bagi Perusahaan
Dengan hasil penelitian ini perusahaan dapat mengetahui apakah kualitas produk
dan kualitas penetapan harga pada keputusan pembelian konsumen tahu jebar
manah atau tidak.
2. Bagi Peneliti
peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi
yang penulis butuhkan untuk menyusun skripsi. Serta menjadi bahan untuk
menambah wawasan penulis.
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan kualitas penetapan harga
di rumah makan tahu jembar manah bisa menjadi informasi yang berharga bagi
dunia akademis dan pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya di bidang
manajemen pemasaran.
1.5
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan Rumah Makan Tahu Jembar Manah yang
berlokasi di jalan samoja No.20 RT 05 RW 08. Kelurahan basangrahan baru,
Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Download