Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam Menghadapi

advertisement
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Dalam proses penelitian “Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam
Menghadapi Perubahan Format Programa” penulis menggunakan beberapa
penelitian terdahulu sebagai referensi dan untuk melihat perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang pernah dibuat sebelumnya. Penelitian yang pertama diambil
dari skripsi yang disusun oleh Puguh Kuncoro pada tahun 2010, dengan judul
“Strategi Komunikasi Divisi Pencitraan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik
Indonesia Semarang dalam Membangun Citra Positif di Mata Masyarakat”.
Penelitian dari Puguh Kuncoro dilandasi oleh ketertarikan peneliti dalam
mengkaji strategi komunikasi dalam kegiatan image building (membangun citra
positif) yang dilakukan suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan penyampaian pesan
yang dilakukan oleh hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu bagian
penting dalam menciptakan image atau citra perusahaan. Selain itu, peneliti juga
tertarik untuk mengkaji bagaimana Divisi Pencitraan RRI Semarang dalam
merancang stategi komunikasi dalam membangun citra positif di mata masyarakat.
Tujuan dari penelitian Puguh Kuncoro adalah untuk mengetahui strategi
komunikasi Divisi Pencitraan RRI Semarang dalam membangun citra positif di mata
masyarakat yang didasarkan pada empat tahapan yaitu fact finding, planning, taking
action, dan evaluation. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah terdapat
7
hambatan yang dihadapi Divisi Pencitraan selama melakukan kegiatan membangun
citra positif kepada masyarakat. Sehingga jika terdapat hambatan maka akan
mempengaruhi hasil dari strategi komunkasi yang dirancang.
Hasil penelitian Puguh Kuncoro menunjukkan bahwa dalam penciptaan
strategi komunikasi yang dirancang Divisi Pencitraan RRI yaitu mengumpulkan data
atau fakta yang sedang terjadi (fact finding), dilanjutkan dengan proses perencanaan
dan penyusunan program (planning), setelah perencanaan tersebut matang barulah
dilaksanakan tindakan operasionalnya (taking action) dan bila kegiatan telah selesai
dilaksanakan maka akan dilakukan evaluasi (evaluation) dan melihat hasil
pelaksanaan tersebut. Dari evaluasi tersebut akan dapat dilihat tingkat keberhasilan
strategi komunikasi yang dilakukan.
Selanjutnya artikel dari Aat Ruchiat Nugraha dan Rosnandar Romli dalam
Jurnal Kajian Komunikasi yang diterbitkan oleh Universitas Padjajaran pada tahun
2012 yang berjudul “Strategi Komunikasi Pembangunan Pada Program “Desa
Peradaban” Sebagai Bentuk Peningkatan Citra Pemerintah Daerah”. Tujuan dari
penelitian Aat Ruchiat Nugraha dan Rosnandar Romli adalah untuk mengetahui
bagaiamana strategi komunikasi pembangunan pada program “desa peradaban”
sebagai bentuk peningkatan citra pemerintah daerah. Tolak ukur kemajuan dari suatu
pembangunan yang telah dilakukan sangatlah relatif. Hal ini tergantung dari
bagaimana pelaku pembangunan membuat desain strategi komunikasi yang “cerdik”
dalam mengkomunikasikan hasil-hasil pembangunan tersebut agar diterima dengan
8
baik oleh masyarakat luas. Komunikasi pembungunan yang berhasil tentunya dapat
meningkatkan pencitraan suatu lembaga maupun daerah. Oleh sebab itu, sangatlah
penting apabila strategi komunikasi dijadikan telaahan yang lebih serius dalam
menciptakan suatu pembangunan yang berkesinambungan. Beberapa hal menarik
ditemukan, yaitu peran pemerintah sebagai fasilitator pembangunan dalam membuat
grand strategi komunikasi pembangunan, khusunya dalam konteks pembanguan desa
peradaban di wilayah propinsi Jawa Barat yang meliputi strategi komunikator,
strategi isi dan strategi media yang digunakan.
Penelitian terakhir diambil dari skripsi yang disusun oleh Armedia Lintang
Adityanto (2011) yang berjudul ”Strategi Promosi Radio Publik RRI Yogyakarta
Dalam Mempertahankan Loyalitas Pengiklan”. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan strategi promosi dalam mempertahankan loyalitas pengiklan yang
bisa dijalankan oleh RRI Yogyakarta, untuk mendapatkan gambaran tentang cara
memperoleh pengiklan berdasarkan aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh RRI
Yogyakarta, untuk mengetahui kendala dan hambatan dalam melakukan strategi
promosi dalam mempertahankan loyalitas pengiklan di RRI Yogyakarta. Metode
penelitian yang digunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh dengan observasi
dan wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis kualitatif dan disajikan dalam
bentuk uraian yang disusun secara detail dan sistematis.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa startegi promosi yang dijalankan
oleh RRI Yogyakarta sudah berjalan sesuai dengan rencana yaitu memiliki 3
9
frekuensi, jangkauan pemancar yang luas dan program acara yang bermacam-macam.
Strategi promosi yang dijalankan masih pada pengiklan yang loyal dan belum untuk
calon pengiklan. Biaya beriklan yang mahal dan birokrasi yang kurang baik,
membuat hambatan dalam mempertahankan pengiklan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang disebutkan pada penelitian
terdahulu adalah penelitian ini tentang bagaimana strategi komunikasi Pro 2 RRI
Denpasar dalam menghadapi perubahan format programa. Selain itu, penelitan ini
menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah surat
instruksi dari direktur utama LPP RRI No: 258/INSTR/DU/2011 diberlakukan.
2.2 Kerangka Konseptual
2.2.1 Strategi Segmentasi, Target, dan Posisi
Strategi Segmentasi, Target dan Posisi bertujuan untuk memilah-milah pasar
dalam berbagai segmen yang homogen, menjadikan salah satu segmen sebagai
targetnya dan memposisikan sesuai dengan target pasar yang dituju (Morissan, 2010).
Strategi segmentasi, target, dan posisi digunakan untuk mengetahui segmentasi, target
dan posisi radio Pro 2 RRI Denpasar setelah terjadinya perubahan format programa.
Selain itu, dengan strategi segmentasi, target dan posisi akan lebih memudahkan
untuk menyusun strategi komunikasi yang akan dilakukan oleh Pro 2 RRI Denpasar.
Segmentasi adalah proses untuk mengelompokan audiens ke dalam kotak
yang homogen. Sehingga segmentasi pendengar radio dapat diartikan sebagai
kelompok orang yang ingin diraih sebagai pendengar radio. Tujuan dari segmentasi
10
ini adalah agar stasiun penyiaran dapat memenuhi kebutuhan pendengarnya secara
lebih baik. Penentuan segmentasi juga bertujan untuk mempermudah penyusunan
strategi yang akan digunakan, karena segmentasi yang dipilih sudah jelas.
Menurut Kotler (dalam Morisan 2008) segmentasi dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Segmentasi Geografis
Pembagian pendengar sesuai unit-unit geografis seperti wilayah, ukuran kota atau
kota besar, kepadatan, iklim, dan pembagian segmentasi lainnya yang
berhubungan dengan wilayah tersebut.
2. Segmentasi Demografis
Pembagian pendengar berdasarkan variabel-variabel identitas pendengar seperti
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, kelas sosial, dan
sebagainya.
3. Segmentasi Psikografis
Pembagian pendengar berdasarkan gaya hidup, kepribadian, atau karakteristik.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Pembagian pendengar berdasarkan sikap, dan tanggapan dari pendengar terhadap
suatu hal.
Dengan dibentuknya segmentasi, Sehingga terdapat 3 manfaat segmentasi yang
dapat dirasakan oleh perusahaan di antaranya:
11
1. Segmentasi dapat menghemat biaya.
Dengan dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan fokus pada
segmentasi tersebut. Hal ini bisa menghemat biaya, energi, dan sumber daya manusia
untuk fokus pada hal tersebut. Sehingga pengeluaran bisa lebih hemat jika
dibandingkan yang fokusnya masih belum ditentukan.
2. Segmentasi memudahkan positioning.
Segmentasi dapat menjadi dasar untuk positioning mereka. Positioning
adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan
tempat khusus dalam pikiran target segmentasi.
3. Segmentasi menambah daya saing anda terhadap kompetitor.
Dengan segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja pesaingnya. Maka
dengan data-data segmentasi, perusahaan bisa dengan mudah menentukan apa yang
harus mereka lakukan dengan kompetitor (Morrisan, 2008).
Setelah segmentasi ditentukan, selanjutnya adalah menentukan target. Philip
Kotler (dalam Morissan, 2010) target adalah strategi mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efektif. Tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan dalam
mengevaluasi dan menentukan segmen yang akan ditarget, yaitu:
1. Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan cukup
menguntungkan bagi perusahaan.
12
2. Strategi target itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan
yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur
apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen pasar
yang dipilih.
3. Segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya
yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target
segmen.
Posisi adalah upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan
yang bersifat khas serta unik. Positioning dilakukan untuk membuat citra produk dan
hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya sehingga memperoleh posisi yang
jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya (Morissan, 2010).
2.2.2 Strategi komunikasi
Strategi komunikasi adalah perpaduan yang terbaik dari semua eleman
komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal
(Middelton dalam Cangara, 2013). Menurut Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.
Dallas Barnet (dalam Ruslan, 2002) tujuan strategi komunikasi adalah:
1. To secure understanding
Untuk memastikan bahwa terjadi suatu perngertian atau terdapat makna
dalam berkomunikasi.
2. To establish acceptance
Untuk menyampaikan pesan agar diterima dengan baik.
13
3. To motive action
Untuk memotivasi agar timbul suatu gerakan.
4. The goals which the communicator sought
Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh pihak komunikator dari
proses komunikasi tersebut (Ruslan, 2002).
Penetapan strategi dalam perencanaan komunikasi tentu saja kembali pada
elemen komunikasi yang dikemukakan oleh Harlord Lasswell yaitu Who Says What
In Which Channel To Whom With What Effect? Penjelasan dari pernyataan Lasswell
sebagai berikut:
1. Who (komunikator)
Dalam
proses
komunikasi
ada
komunikator,
mengirim dan menjadi sumber informasi
yaitu orang yang
dalam segala situasi.
Penyampaian informasi yang dilakukan dapat secara sengaja maupun
tidak sengaja.
2. Says What (pesan)
Komunikator menyampaikan pesan-pesan kepada sasaran yang dituju.
Pesan yaitu sesuatu yang dikirimkan atau yang disampaikan. Pesan
yang disampaikan dapat secara langsung maupun tidak langsung dan
dapat bersifat verbal maupun non verbal.
14
3. In Which Channel (media)
Dalam menyampaikan pesan-pesannya, komunikator harus menggunakan
media komunikasi yang sesuai keadaan dan pesan disampaikan. Adapun
media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4. To Whom (komunikan)
Komunikan merupakan individu atau kelompok tertentu yang merupakan
sasaran pengiriman seseorang yang dalam proses komunikasi ini sebagai
penerima pesan, Dalam hal ini komunikator harus cukup mengenal
komunikan yang dihadapinya sehingga nantinya diharapkan mendapatkan
hasil yang maksimal dari pesan yang disampaikan.
5. With What Effect (dengan dampak)
Efek adalah respon, tanggapan atau reaksi komunikasi ketika ia atau
mereka menerima pesan dari komunikator. Sehingga efek dapat dikatakan
sebagai akibat dari proses komunikasi (Littlejohn, 2009).
Dari pernyataan Harold Lasswel tersebut, Cangara (2013) merumuskan
strategi komunikasi menjadi enam tahapan yaitu:
1. Menetapkan komunikator
Komunikator
menjadi
sumber
dan
kendali
semua
aktivitas
komunikasi. Sehingga komunkator harus memahami penyusunan pesan,
15
memilih media yang tepat, dan mendekati khalayak yang menjadi target
sasaran.
2. Mengenal khalayak
Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan
bukan hanya terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
Sehingga memahami khalayak menjadi penting, karena semua aktivitas
komunikasi diarahkan kepada mereka.
3. Menyusun pesan
Menentukan tema dan materi pesan yang akan digunakan untuk
mengkomunikasikan makna atau tujuan dari komunikator. Syarat utama
dalam
mempengaruhi
khalayak
dari
pesan
tersebut
ialah
mampu
membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam komunikasi ialah
bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
Sesuai dengan sifatnya, pesan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Pesan yang bersifat informatif
Pesan yang berisikan tentang informasi,
penerangan dan
pengetahuan. Sifat informasi dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaitu: pesan informasi aktual atau kebaruan atas kejadian dan
pesan bersifat publikasi.
16
2. Pesan yang besifat persuasif
Pesan yang bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang
tujuan dari komunikator.
3. Pesan yang bersifat edukatif
Pesan yang bersifat mendidik khalayak sesuai dengan tujuan dari
komunikator
4. Pemilihan media komunikasi
Dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media,
bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan
teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai
kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat. Cangara juga menyatakan
bahwa dalam menentukan pemilihan media dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Media lama atau konvensional yaitu pengintegrasian media-media
yang ada untuk digunakan dan diarahkan dalam satu tujuan. Contoh
dari media lama atau konvensional adalah media cetak, media
elektronik, media luar ruang, dan media format kecil.
a) Media cetak adalah saluran komunikasi di mana pesan-pesan
verbalnya (tertulis) maupun dalam bentuk gambar-gambar
seperti karikatur dan komik dilakukan dalam bentuk tercetak.
17
b) Media elektronik adalah saluran komunikasi di mana pesanpesannya disampaikan melalui getaran listrik yang diterima
oleh pesawat penerima tertentu.
c) Media luar ruang adalah saluran komunikasi dalam bentuk
gambar atau lukisan dan ditempatkan pada tempat-tempat yang
ramai dilihat oleh banyak orang.
d) Media format kecil adalah berbagai macam media tetapi
bentuknya lebih kecil, dan isinya terfokus pada satu macam
informasi.
2. Media baru yaitu sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi
antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta
terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat
merepresentasikan media baru adalah Internet.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama
evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna
bagi pihak pembuat keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan (Cangara, 2013).
18
Strategi komunikasi digunakan untuk mengetahui strategi komunikasi
yang digunakan oleh radio Pro 2 RRI Denpasar pada saat terjadinya
perubahan format programa. Strategi komunikasi yang digunakan oleh Pro 2
RRI Denpasar pada saat terjadinya perubahan fortmat programa berhasil
meningkatkan jumlah pendengar aktif. Pada saat Pro 2 Pardise FM jumlah
pendengar aktif yang dihitung pada bulan Januari sampai dengan Desember
2014 sebanyak 1583 pendengar, namun setelah dilakukannya perubahan
format programa menjadi Pro 2 RRI Denpasar jumlah pendengar aktif yang
dihitung pada bulan Januari sampai dengan Desember 2014 sebanyak 25742
pendengar. Hal tersebut menunjukan bahwa strategi komunikasi yang
dilakukan oleh Pro 2 RRI Denpasar berhasil membuat pendengar Pro 2 RRI
Denpasar lebih aktif. Sehingga konsep strategi komunikasi ini digunakan
untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pro 2
RRI Denpasar pada saat perubahan format programa.
19
2.2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
surat instruksi LPP RRI
No:258/INSTR/DU/2011
LPP RRI Denpasar
Perubahan format
programa dari Pro 2
Paradise FM Menjadi Pro
2 RRI Denpasar
Strategi komunikasi
20
Penjelasan dari bagan di atas adalah surat instruksi yang dikeluarkan oleh RRI
Pusat Jakarta yang menginstruksikan LPP RRI Denpasar untuk melaksanakan buku
Pedoman Penyelenggaran Siaran Programa 1 dan Programa 2 paling lambat 1 Juli
2011. Akibat dari surat tersebut, menyebabkan Pro 2 Paradise FM mengalami banyak
perubahan terutama pada segmentasi, target pendengar dan posisi radio. Selain itu,
akibat surat instruksi dan perubahan format programa menyebabkan, Pro 2 Paradise
FM berganti nama menjadi Pro 2 RRI Denpasar sesuai dengan buku Pedoman
Penyelenggaran Siaran Programa 1 dan Programa 2. Sehingga LPP RRI Denpasar
menyusun strategi komunikasi untuk mensosialisasikan Pro 2 RRI Denpasar ke
pendengar.
Download