MEMILIH LOKASI DAN MERENCANAKAN FASILITAS Lokasi ialah

advertisement
MEMILIH LOKASI DAN MERENCANAKAN FASILITAS
Lokasi ialah tempat atau hunian. Lokasi usaha merupakan hal pokok dan utama dalam
memulai wirausaha. Sehingga banyak yang menyadari bahwa menentukan lokasi merupakan
agenda penting. Keputusan penentuan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Menginginkan biaya
operasional yang rendah dan keuntungan yang tinggi merupakan target setiap wirausahawan.
Banyak teori lokasi industri yang dikemukan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah:
•
Von Thünen (1826): teori tentang model spasial yang pertama, mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah
(pertimbangan ekonomi) dengan memperhatikan hubungan antara biaya transport dan
guna lahan pertanian.
•
Hurd (1903) dan Burgess (1923): aplikasi model Von Thunen untuk kawasan perkotaan.
•
Alfred Weber (1909): teori lokasi industri yang menerangkan hubungan antara biaya
transport, upah buruh, dan aglomerasi/deglomerasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri.
Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Persyaratan tersebut jika
dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan
tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titikkonsumsi, dan
titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
Berdasarkan asumsi tersebut di atas, penggunaan teori Weber tampak seperti pada gambar
berikut ini :
(a)
(b)
(c)
Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer,
2000).
Keterangan:M = pasar; P = lokasi biaya terendah; R1, R2 = bahan baku.
(a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak.
(b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri.
(c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.
•
Walter Christaller (1933) dan August Lösch (1945): teori central place yang berbasis
pada model Von Thünen dan Weber. Christaller mengembangkan modelnya untuk suatu
wilayah abstrak dengan ciri-ciri:
-
Wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah datar dan sama.
-
Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah (isotropic surface).
-
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada seluruh
wilayah.
-
konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimasi jarak/biaya.
Metoda untuk menilai lokasi pabrik
1. Metoda kualitatif: metoda ini berdasar pada penilaian oleh suatu tim yang
dibentuk khusus terhadap faktor-faktor yang ditentukan terlebih dahulu.
2. Metoda transportasi: metoda ini digunakan bila perusahaan yang telah memiliki
beberapa lokasi pabrik dan bermaksud untuk menambah pabrik atau adanya
relokasi pelayanan dari setiap pabrik yang telah ada.
3. Metoda analisis biaya: konsepnya berdasar pada pemanfaatan biaya variabel
untuk membantu pemilihan alternatif lokasi, sehingga dapat disusun hubungan
persamaan untuk masing-masing alternatif lokasi antara biaya yang ditanggung
oleh masing-masing lokasi dengan volume produksi yang diinginkan.
Menurut Yamit (2003), beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi
pabrik yang ideal atau yang paling menguntungkan adalah sebagai berikut:
•
Metode Perbandingan Biaya
•
Metode Break Even Point (BEP)
•
Metode Transportasi
•
Metode Biaya Minimum
Oleh karena itu perlu pertimbangan sebelum memulai usaha dapat berfokus pada kriteria sebagai
berikut :
1. Lokasi VS Biaya
Karena lokasi mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan. Suatu lokasi usaha
sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan strategi bisnis.
Maka tahap awal usaha berfokus pada biaya sangatlah penting.
2. Lokasi VS Inovasi
Saat kreativitas, inovasi, dan investasi menjadi begitu penting bagi strategi operasi. Fokus
kriteria lokasi dapat berubah dari yang awalnya berfokus pada biaya menjadi berfokus
pada inovasi. Umumnya perubahan disebabkan lingkungan usaha begitu kondusif bagi
investasi dan persaingan lokal yang bertambah ketat.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menentukan lokasi usaha, sebagai
berikut:
1. Mencari Tempat Usaha yang Paling Strategis
Para pengelolah usaha sangat berkepentingan dalam mencari tempat usaha yang strategis.
Perusahaan yang akan didirikan dengan barang tertentu di tempat atau daerah para pelanggan
yang sangat potensial. Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat pemusatan para pembeli,
agar dapat menjamin penyerahan yang mudah dan cepat. Pengambilan keputusan dalam mencari
tempat usaha yang strategis dapat dipandang sebagai proses:
1. Mencari tempat usaha umum yang strategis dan,
2. Mencari tempat usaha yang khas
Dengan perkataan lain tempat usaha yang strategis adalah tempat atau letak perusahaan
melakukan aktivitas berikut pemasaranya, serta penjualan barang dagangan yang dapat
memberikan keuntungan besar. Untuk mencari tempat usaha yang srtategis banyak kaitanya
dengan badan usaha.
2. Memilih Tempat Usaha yang Paling Strategis
Memilih tempat usaha yang paling strategis akan menyangkut banyaknya pusat penjualan
yang akan didirikan. Tempat usaha yang paling strategis diprngaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya corak barang yang disediakan, pelayananya, penyerahan barangnya, dan kemudahan
transportasinya.
1. Tempat usaha yang paling strategis dan yang paling diinginkan oleh perusahaan atau
tokoh, diantaranya sebagai berikut:
a. Letaknya strategis
b. Dekat dengan bahan-bahan baku
c. Dekat dengan pasar
d. Tenaga kerja mudah didapat
e. Biaya transportasi murah
f. Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang
g. Fasilitas tenaga penggerak/energi mudah didapat
h. Keadaan ekonomi konsumen di daerah tersebut cukup baik
i. Tempat Usaha yang Diinginkan Konsumen/Pembeli
2. Tempat usaha yang paling strategis dan yang diinginkan pembeli, adalah sebagai
berikut:
a. Adanya fasilitas parkir yang cukup luas
b. Fasilitas transportasi mudah dan lancar
3. Menetapkan Tempat Usaha yang Paling Strategis
Menetapkan tempat usaha yang paling strategis merupakan dambaan penelola usaha,
sebab:
a. Sangat menguntungkan,
b. Dapat memuaskan langgana,
c. Adanya kemudahan dalam segala hal,dan
d. Memudahkan pemasaran dan penjualan barang dagangan.
Apabila perusahaan telah menetapkan tempat atau daerah yang strategis, maka masalahmasalah selanjutnya akan dihadapi adalah:
a. Masalah biaya,
b. Masalah pelayanan,
c. Arus pengunjung,
d. Arus para pembeli,
e. Masalah parkir kendaraan,
f. Masalah keamanan,
g. Masalah populasi,
h. Masalah persaingan,
i. Masalah transportasi,
j. Batas-batas daerah perdagangan,
k. Masalah keindahan,dan
l. Masalah tenaga kerja yang terampil.
C.
Menetapkan Tempat Usaha
Menetapkan tempat usaha sangat penting sekali. Tempat usaha adalah dimana perusahaan
melakukan kegiatan usaha. Tempat usaha tersebut tentunya tidak akan dibangun di setiap tempat.
Menerapkan tempat usaha perlu di bangun wilayah yang strategis serta menguntungkan.
Penciptaan perusahaan di wilayah yang strategis akan mendukung lancarnya kegiatan usaha.
Pengertian tempat yang strategis ditinjau dari sudut ekonominya, secara lebih terperinci
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi didalam penerapan tempat usaha adalah sebagai berikut:
1. Pasar
Masalah pasar yang perlu di pertimbangkan adalah masalah transportasi dan
distribusinya,sehingga dapat menentukan tempat usaha yang diinginkan.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja terdidik ataupun tenaga kerja terlatih yang cukup profesional sangat
mendukung lancarnya usaha.
3. Fasilitas Transportasi
Fasilitas transportasi yang tersedia dapat mendukung di dalam menetapkan tempat
usaha perusahaan.
4. Faktor –Faktor Pendukung
Faktor-faktor pendukung yang dapat mempengaruhi di dalam penempatan tempat
usaha, diantaranya sebagai berikut:
a. Fasilitas-fasilitas perbankan
b. Sika atau animo masyarakat terhadap produk/jasa
c. Kemungkinan tempat untuk pengembangan perusahaan
d. Fasilitas kemauan tempat usaha
e. Fasilitas kesehatan dan kebersihan tempat usaha.
Untuk benar-benar mendapatkan lokasi usaha yang baik, tepat dan strategis, ada hal-hal yang
perlu diperhatikan sbb :
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lintasi.
4. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi.
5. Sesuaikan kemampuan dana dengan biaya lokasi usaha.
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha.
8. Tingkat keamanan yang mendukung.
9. Perhatikan kebersihan lokasi usaha.
10. Perhatikan peraturan daerah lokasi, IMB dan surat-surat izin lainnya.
Mungkin Kita semua pernah mendengar cerita tentang suatu lokasi usaha yang dahulu selalu
sepi padahal cukup strategis, namun mendadak lokasi tersebut menjadi ramai ketika beberapa
pelaku usaha mengganti produk-produk yang dijualnya.
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan usaha dari lokasi
yang dipilih. Namun bagi usaha jenis apapun, tentulah kita semua harus menyadari bahwa
kelangsungan hidup usaha itu lebih penting daripada sekedar laba yang besar.
Untuk dapat terus bertahan, bisnis memerlukan keuntungan yang cukup, selain masalah
keberadaan lokasi, produk yang dihasilkan memang harus memenuhi kebutuhan, keinginan
serta kepuasan konsumen seperti harga, kualitas, pelayanan, dsb. Itulah kunci sukses utamanya.
BAB II
BISNIS YANG BERMARKAS DIRUMAH
Pengertian Home Industry
Secara harfiah, Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang
Industri, dalam Kamus Ilmiah Populer yang diterbitkan oleh ARKOLA – Surabaya dapat
diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home
Industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil.
Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di
rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang
menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta
(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp1.000.000.000.
Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri,
berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan
usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak.
Jika terdaftar dalam Dinas Perdagangan Kabupaten/kota permohonan izin ke pemerintah
untuk menjalankan usaha, Home Industri termasuk dalam kategori peraturan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) Putih, yaitu perusahaan kecil yang dengan kekayaan kurang dari 200 juta.
Home Industry juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori
usaha kecil yang dikelola keluarga.
Berikut adalah 5 manfaat besar menjalankan bisnis berbasis rumah:
1. Uang
Rata-rata penghasilan dari menjalankan bisnis rumahan di Amerika adalah $
60000/tahun. Jumlah uang yang didapat untuk usaha ini ternyata sungguh mengejutkan.
Anda juga perlu tahu, AsianBrain.com yang bermula dari bisnis rumahan ini juga
mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Ada potensi besar dalam menjalankan usaha ini
untuk mencapai tingkat pendapatan dan keuntungan. Pendapatan dikurangi biaya sama dengan
keuntungan, yang langsung menjadi milik pemilik usaha. Matematika sederhana ini
menunjukkan bahwa semua keuntungan yang besar tentang usaha yang menyediakan produk
atau layanan yang dijual.
2. Kepuasan pribadi
Hal ini mungkin manfaat yang paling besar bagi kebanyakan rumah usaha. Ini lebih
seperti perasaan hebat ketika bisa memiliki bisnis rumahan. Ini merupakan prestasi kepemilikan,
dan pelayanan yang diberikan. Hal ini lebih memuaskan, ketika bisa memberikan kebaikan untuk
banyak orang.
3. Tidak ada hukuman harian
Tentu saja bekerja di rumah memiliki banyak kemudahan. Dengan menjalankan bisnis
rumahan, kita tidak perlu melakukan perjalanan pulang pergi ke sebuah perusahaan, yang akan
menghabiskan waktu paling kurang 30 menit, bahkan ada yang mencapai 2 jam. Tentu saja tidak
perlu ada ongkos perjalanan yang kita keluarkan jika kita melakukan semuanya dari rumah. Kita
bisa mengatur dengan nyaman suasana kerja, maupun jam kerja yang kita inginkan.
4. Bos
Bisnis rumahan juga memiliki kelebihan pada kontrol internal. Pemilik usaha rumahan
adalah bos. Sebagai bos, semua keputusan ia buat, dengan menentukan jam kerja yang dipilih,
penghargaan yang diberikan, hukuman yang dibuat, usaha yang dikelola, dan terdapat total
kontrol. Tentu saja hal ini menjadi impian banyak orang.
5. Keamanan hidup
Pada iklim ketidakpastian ekonomi saat ini, yang paling aman dilakukan adalah bisnis
rumahan. Hal ini disebabkan, ketika kita mendapatkan sulit, usaha ini masih dapat bekerja keras
dan paling memungkinkan untuk bertahan. Namun, beberapa perusahaan tidak dapat diandalkan
untuk bisa membayar gaji, seberapa keras usaha yang dilakukan orang-orangnya. Pastinya, bisnis
berbasis rumah akan lebih aman, karena kekuasaan ada pada pemilik usaha. Apakah mau
dilanjutkan atau tidak, semua kembali pada diri kita.
Pelaku Home Industry
Pada umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis di rumah ini adalah keluarga itu
sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga yang berdomisili di tempat tinggalnya itu
dengan mengajak beberapa orang di sekitarnya sebagai karyawannya. Meskipun dalam skala
yang tidak terlalu besar, namun kegiatan ekonomi ini secara tidak langsung membuka lapangan
pekerjaan untuk sanak saudara ataupun tetangga di kampung halamannya. Dengan begitu, usaha
perusahaan kecil ini otomatis dapat membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi
angka pengangguran. Lagi, jumlah penduduk miskin pun akan berangsur menurun.
Pusat Kegiatan Home Industri
Sebagaimana nama kegiatan ekonomi ini, Home Industri pada umumnya memusatkan
kegiatan di sebuah rumah keluarga tertentu dan biasanya para karyawan berdomisili di tempat
yang tak jauh dari rumah produksi tersebut. Karena secara geografis dan psikologis hubungan
mereka sangat dekat (pemilik usaha dan karyawan), memungkinkan untuk menjalin komunikasi
sangat mudah. Dari kemudahan dalam berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos kerja
yang tinggi. Karena masing-masing merasa bahwa kegiatan ekonomi ini adalah milik keluarga,
kerabat dan juga warga sekitar. Merupakan tanggung jawab bersama dalam upaya meningkatkan
perusahaan mereka.
Home Industry sebagai Alternatif Penghasilan bagi Keluarga
Bertambahnya jumlah keluarga tentu saja akan menambah jumlah kebutuhan dalam
memenuhi keperluan anggota keluarga itu sendiri semakin meningkat. Kebutuhan keluarga ini
akan terasa ringan terpenuhi jika ada usaha yang mendatangkan income atau penghasilan
keluarga untuk menutupi kebutuhan tersebut. Home Industri yang pada umumnya berawal dari
usaha keluarga yang turun menurun dan pada akhirnya meluas ini secara otomatis dapat
bermanfaat menjadi mata pencaharian penduduk kampung di sekitarnya. Kegiatan ekonomi ini
biasanya tidak begitu menyita waktu, sehingga memungkinkan pelaku usaha membagi waktunya
untuk keluarga dan pekerjaan tetap yang diembannya.
Home Industry Usaha Mikro yang Berpeluang untuk Mengurangi Angka Kemiskinan
Usaha mikro juga sering diidentikkan dengan industri rumah tangga karena sebagian
besar kegiatan dilakukan di rumah, menggunakan teknologi sederhana atau tradisional,
mempekerjakan anggota keluarga juga warga sekitar berorientasi pada pasar lokal. Kegiatan
usaha seperti ini banyak ditemukan di negara-negara berkembang dan berperan cukup besar
dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan. Meski awalnya
berorientasi pada usaha lokal, tidak jarang usaha jenis ini yang pada akhirnya mengepakkan
sayapnya hingga ke luar kota atau bahkan ke manca negara.
Sumber
:
http://missane.blog.friendster.com/2007/08/home-industri-dan-koperasi-
mutualisme-dua-kegiatan-ekonomi-sebagai-langkah-awal-untuk-mengentaskankemiskinan/
BAB III
MERANCANG FASILITAS FISIK
Definisi Tata Letak:
1) Menurut Sritomo Wignjosoebroto, tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas – fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.
2) Menurut James Apple, tata letak fasilitas didefinisikan sebagai menganalisis,
membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa.
Kegiatan perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu
lingkungan.
3) Menurut Tompkins, facilities planning merupakan ilmu yang multi disiplin, dimana
berkaitan dengan merencanakan layout fasilitas, memilih material handling sistem, dan
menentukan peralatan proses yang diperlukan.
Perkembangan Keilmuan Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan rekayasawan
industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan rekayasawan industri ke arah fasilitas
fisik, sekarang ini rekayasawan menjadi paham bahwa semua kegiatan yang mempunyai arti
akan menuntut fasilitas fisik dan sering kali fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang
mengikuti prinsip dan aturan yang hampir sama dengan yang digunakan dalam tata letak pabrik.
Maka dari sini mulailah digunakan metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga
perancangan fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk
pergudangan, kantor pos, toko, restoran, rumah sakit dan lain-lain.
Pada
masa
ini
perancangan
fasilitas
memiliki
tujuan
secara
keseluruhan
untuk
mempertimbangkan masukan yang tepat dan merancang susunan yang dalam waktu tersingkat
dengan biaya yang wajar untuk mencapai keluaran yang diinginkan.
BAB IV
MELENGKAPI FASILITAS FISIK
Pentingnya Perancangan Design dalam Fasilitas Manufaktur
Pentingnya perancangan fasilitas bagi operasi suatu perusahaan tidak dapat ditunjukkan.
Harus diketahui bahwa aliran barang biasanya merupakan tulang punggung fasilitas produksi dan
harus dirancang dengan cermat serta tidak boleh dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi satu
pola yang membingungkan. Karenanya aliran baranglah yang menjadi dasar bagi rancangan
seluruh pabrik.
Maka dapat ditarik kesimpulan perancangan fasilitas dilakukan lebih dulu, contohnya
sebelum seseorang membangun satu ruangan sebuah rumah biasanya disesuaikan dahulu dengan
barang yang sesuai dengan rumah tersebut.
Karena dinilai sangat penting untuk kedepannya. Maka Perusahaan harus dapat
melakukan penetapan strategi dalam Tata Letak (Plant Layout) yang efesien dan efektif.
Sehingga manfaatnya selain mengurangi biaya produksi juga meningkatkan produktivitas suatu
perusahaan. Manfaat lainnya seperti meminimasi backtracking (aliran bolak-balik), meminimasi
penundaan
pekerjaan
atas
material
(delay),
meminimasi
penanganan
material,
mempertahankan/meningkatkan fleksibilitas dari segi variasi rancangan produk maupun jumlah
yang dapat diproduksi, pemanfaaatan tenaga kerja dan ruang secara efektif , meningkatkan
semangat moral karyawan dalam bekerja, dan memberikan kemudahan perawatan fasilitas dan
kebersihan.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam berwirausaha diperlukan strategi dan wawasan yang luas dalam menentukan
lokasi. Tidak hanya itu, perhitungan yang tepat dan akurat juga dapat mendukung keputusan
dalam memilih lokasi yang yang diinginkan.
Saran
Semoga dengan hadirnya makalah ini dapat membantu parawirausaha untuk membangun
sebuah usaha agar memilih tempat yang strategis agar dapat terlaksana dan dapat
menguntungkan bagi konsumen dan dapat membantu dalam peningkatan persentase keuangan
(penghasilan).
DAFTAR PUSTAKA
http://lovearyah.blogspot.com/2014/04/makalah-kewirausahaan-memilih-dan.html#close
25/9/2014 11:30
http://asmatrch.wordpress.com/2013/08/26/strategi-lokasi-menentukan-prestasi-usaha/ 25/9/2014
11:39
http://debydeboo.wordpress.com/2011/03/24/home-industry/ 28/9/2014 12:03
http://daniriskayadi.blogspot.com/2012/02/sekilas-tentang-perancangan-tata-letak.html
28/9/2024 13:04
Download