ll. Sederhana Sehat. Jakarta - Litbang Depkes

advertisement
Hubungan kepadatan.. .(Lukaman, e t a[)
7.
8.
9.
Farmakn. 2007; Vol. 5 No. 3: hal .
t2-29.
Soegijanto S, Sustini F, Wirahjanto
A. Epidemiologi Demam Berdaroh
dengue. Edisi 2. Surabaya: Airlangga
University Press; 2006.
Lubis I. Peranan Nyamuk Aedes dan
Babi Dalam Penyebaran DHF dan JE
di Indonesia. Cermin Dunia
Kedoheran 1990; Vol. 60.
Canyon
D.
Advances
in
aegtpti Biodynamis and
Aedes
Vector
Capacity: Tropical Infectious and
Parasitic Diseases Unit, School of
Public Health and Tropical Medicine,
James Cook University; 2000.
10. Kristina, Ismaniah, Wulandari L.
Kajian Masalah Kesehatan : Demam
Berdarah Dengue. In: Balitbangkes,
editor.: Tri Djoko Wahono. 2004.,hal
I-9.
ll. Soegijanto S. Aspek Imunologi
Penyakit Demam Berdarah, dalam
Demam Berdurah Dengue Edisi 2.
Surabaya: Airlangga University
Press. Hal 4l -59.; 2006.
12. Hadinegoro, Rezeki S, Soegianto S,
Soeroso I Waryadi S. Tata Laksana
Demam Berdarah Dengue di
Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM&PL
Depkes&Kesos R.I; 2001.
13. Recker M, Blyuss KB, Simmons CP,
et al.
Immunological Serotype
Interactions and Their Effect on The
Epidemiological Pattern of Dengue.
Proc. R. Soc. 8.2009;Vol. 276:25412548.
14. Hakim L. Superiyatna H. Analisa
Situasi Kesakitan Demam Berdarah
Dengue Kabupaten Cirebon
PeriodeTah un 2006-2008. Aspirator.
2009;Vol. I No. 2:63-72.
15. Res RN. Epidemiologi Virus Dengue
di Provinsi jawa Barat Tahun 2008
(Tahap Penapisan Untuk Uji Serotipe
Virus). Laporan Penelitian: Loka
I itbang P2B2 Ciamis; 2009.
16. Dinas PU. Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum RI;
2006.
17. Riyanto A. Penerapan Analisis
Multivariat Dalam Penelitian
Kesehatan. Bandung: Niftra Media
Press; 2009.
18. Gubler DJ. Epidemic Dengue
Hemorrhagic Fever as a Public
Health, Sosial and Economic
Problem in Tha 21st Century. Trends
Microbiol. 2002; Yol. 10, p. 100I 13.
53
VIRUS DENGUE : DASAR MOLEKULER, MEKANISME
MASUKNYA KE DALAM SEL TARGET SERTA
IMUNOPATHOGENE SIS YANG DITIMBULKANI\rYA
Triwibowo Ambar Garj ito'
,Balai Litban gp2B2Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan R.I'
ABSTRACT
problem worldwide,
Dengue hemorrhagic fever is still one of the majol pu-blic health
presence
in ,ui'*ipical and tropical regions. The disease is caused by the
paricularly
'rf
virus is
Dengue
rlengue virus inyeciion (DENVs), member of the Flaviviridae family.
io*pi.rra by hree structural proteins (C, M, E) and seven non-slructural proteins'
Or{anization of the dengue virus genome is 5'-UTR-C-prM-E-NS1-NS2A-NS2B-NS3f'lSi,q-XSln-U'iS-Ufn3' ltltR-: unstranslated region; C; Capsid; PrM : Precursor
able to bind with
membrane; E : Envelope; NS : non-structural).Dengue virus will be
via
the hospes cell througi two ways, a. Virus bound to the receptors on the cell 'surface
entrv into the
anti-dingue antibodles that bound to the cell. Once attached, the virus
the viral
cell in ho *oyr, namely endocytosis/pinocytosis, and ; b. Fusion between
into the
envelope with the plasma mem'brane-followed release of the nucleocaps.id
these
killing
andcytopiasm of cells.Dengue virus can ciusing illness throu-Eh infecting
the cells to be
cells, or through stimilation of host immuie response that will cause
with DHF are
patients
most
induced. Pathogenesis studies have also shown that the
chimpanzees showed
caused by secida.ry infections. Studies hqve been conducted on
that during
infection
that the dengue viius serum titer was higher during secondary
infiction. During the occurenci of secondary infection bl' t helerologous
primory
'serotype
to form viruso7 drngu, virus, antibodies can recognize the virus and bind
that is
antriidy io*ptixes. The complex will easier enter into the host cell rather than
In
,rroprilotrd yia mononucleir cells that have Fcy receptors, especially Macrofag'
replicate
will
virus
the
so
oddition, cross-reactive antibodies fail to neutralize the virus,
dependent enhancement
antibody
as
lcnown
is
in the other free cells. This phenomenon
(ADE).
54
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. V No.l, 2011 :56- 63
PENDAIIULUAN
terjadi setiap tahunnya. Saat ini, seluruh
Demam berdarah dengue sampai
saat
ini
masih menjadi salah
di
masalah kesehatan utama
satu
seluruh
duni4 khususnya di wilayah subtropis
dan tropis. Penyakit
ini disebabkan oleh
adanya infeksi virus dengue (DENVs),
virus berselubung kecil
merupakan anggota dari
yang
famili
Flaviviridae. Virus ini membawa suatu
genom RNA rantai tunggal yang
sederhana.l Sampai saat
ini
telah
dikenal empat serotipe (tipe) virus
dengue, yaitu DENV-I, DENV-2,
DENV-3 dan DENV-4.
Seluruhnya
ditularkan kepada manusia secara alami
melalui gigitan nyamrrk y4ng
berasal
dari genus Aedes, khususnya Aedes
aegtpti. Nyamuk ini berkembang biak
di sekitar tempat tinggal manusia yang
bersifat anthropophilic (lebih
suka
menggigit manusia daripada hewan).
Virus Denguc
I
(DENV)
diperkirakan telah mepginfeksi pada
kurang lebih 100 juta orang
setiap
tahunnya diseluruh duniq dengan 90Yo
penderitanya merupakan anak-anak di
bawah usia 15 tahtrn. Angka kematian
rata-rata akibat demam berdarah dengue
ini
mencapai 5Yo, dengan catatan
kematian berkisar 25.000 orang yang
wilayah tropis di dunia telah menjadi
daerah hiperendemis penyakit
fuIi,
dengan keempat serotipe virus yang
secara bersama..sama menyebar di
berbagai wilayah
di kawasah Amerika,
Asia Pasitik dan Afrika.s
Infeksi dari serotipe dengue
yang ada secara umum akan
menimbulkan manifestasi klinis yang
berbeda-beda terhadap penderita, yaitu
mulai dari demam ringan, demam
dengue atau yang dikenal sebagai
dengue fever (DF), sampai dengan
'
demam berdarah dengue, bahkan
sampai terjadi komplikasi dengan
shock, yang dikenal dengan dengue
shock syndrome (DSS) (lnnis. 1995).
Di
dalam perjalanannya msuk
kedalam sel hospes, yaitu manusia,
Virus dengue masuk ke dalam sel target
ini
difbsilitasi oleh sejumlah aktifitas
di dalam sel hospes. Sel
hospes menyediakan reseptor
yang te4adi
permukaan, menunjukkan a}tifitas
endositik, memdcu' sinyal untuk
penetrasi, trirrsport intraselular dan
sebagainya. Selain itu, virus akan
mengambil keuntungarl
tersebut untuk
lebih
dari
proses
meningkatkan
infeksinya.2
55
Di dalam review ini akan
dibahas lebih lanjut mengenai
Seluruh anggota
Flavivirus
mekanisme masuknYa r irus ke dalam
dikenal memiliki gruP ePitoP Pada
protein enveloPe Yang umum Yang
sel hospes, fusi dengan sel target dan
dapat menimbulk an cros s-reaction pada
pathogenesis yang ditimbulkannya.
saat dilakukan tes serologis. Sifat ini
secara nyata terbukti, khususnya pada
empat serotipe virus dengue. Infeksi
BAIIAN DAI\ METODE
Kajian dilakukan dengan
oleh satu serdtiPe dengue akan
melal<ukan review terhadap berbagai
menghasilkan imunitas jangka panjang
jo*ul maupun buku yang berhubungan
pada virus tersebut, akan tetapi tidak
dengan dasar molekuler virus dengue,
dapat menimbulkan cross protective
virus dengue masuk
kedalam sel target dan imunopathogene-
immunity terhadap serotipe lainnya'
Jadi, apabila seseorang tinggal di suatu
sis yang ditimbulkannYa.
daerah endemis, maka akan mempunyai
HASIL DAN PEMBAHASAN
resiko terinfeksi dengan keemPat
serotipe virus dengue sePanjang
mekanisme
A.
hidupnya.2
Virus Dengue
Virus dengue, sebagairnana Yarlg
telah disebutkan sebelumny4 termasuk
dalam genus Flavivirus (Famili
Flaviviridae) yang . memiliki angota
B. Struktur Virus Dengue
Virus dengue tersusun atas
di
mencapai
70
macam virus
Yang
berbeda. Lebih dari 50oh macam virus
yang termasuk di dalam genus tersebut
telah diketahui berasosiasi
dengan
penyakit manusia, diantaranya yang
paling penting adalah dengue virus
(serotipe
I
sampai 4), yellow fever (YF)
virus, Japanese encephalitis (JE) virus
dan tick borne encePhalitis (TBE)
vlrus.
genom yang terdiri dari
protein (C,
3
struktural
M, E) dan tidak kurang
7
non-struktural protein. Organisasi
genom dari virus dengue Yaitu 5'
UTR-C-prM-E-N S -N S 2A-N S 281
N S3-N
S4A-NS4B-N S 5-UTR_3'
(UTR: untranslated region, C:
caPsid,
prM: precursor membrane, E: enveloPe,
NS: non structural).
l'5
1
56
Gambar 1.
Struktur virus dengue yang dilihat menggunak an cryoelectron microscopy (cryo-EM)
(Sumber : Zang, et. a1..2003 cit. Keat, 200q.3
Genom virus dengue merupakan
RNA yang merupakan
sense RNl, seperti misalnya
dengan virus
positive sense RNA, yaitu apabila viral
negative
RNA yang telanjang masuk ke dalam
virus rabies, yang membufuhkan suatu
suatu sel, maka akan dapat
polymerase untuk membentuk protein
segera
membentuk protein virus dan seringkali
bahkan partikel virus. Hal
ini
virus.l'8
berbeda
HdEtrrLe'llJlal
rr
F
a
'c.
Gambar 2.
Organisasi dari genom flavivirus Virus Dengue serotipe DEN-2
(Sumber :Leitmeyer, et. al., 19917
C. Mekanisme Masuknya Vir,us Ke
virus yang ada di permukaan sel melalui
Dalam Sel Target
antibodi anti dengue yang terikat pada
Virus dengue akan, dapat
sel. Setelah,menempel, virus masuk ke
berikatan dengan sel hospesnya melalui
dalam sel dengan dua cara, yaitu
*ua cara, yaitu a). terikat pada reseptor
endositosis/pinositosis, dan;
b).
fusi
57
...(Triwibowo Ambar Gajito)
Molekuler
Dasar
antara selubung virus dengan membran
dengan ribosom, sementara sintesis
plasma yang diikuti dengan pelepasan
protein tetap berlangsung
nukleokapsid ke dalam sitoplasma sel'
sebagai
persiapan morfogenesis lengkap virion'
8
daPat
Translasi genom virus dimulai
SelanjutnYa setelah terjadi
dari kodon AUG gen Protein C dan
terus berlanjut menuju ke gen protein
pelepasan kapsid, terjadi translasi RNA
NS5 sehingga ProduknYa meruPakan
Fusi pada suasana asam akan
terjadi lebih baik.2'a
virion menjadi RNA polimerase yang
kemudian digunakan untuk membuat
poliprotein. Poliprotein
tersebut
kemudian akan dipecah oleh berbagai
enzim baik yang berasal dari sel hospes
RNA cerminan genom. Dalam Proses
reptikasi RNA, di dalam sel akan dapat
ditemukan tiga jenis RNA, Yaitu a)'
maupun virus (bila sintesisnya diatur
oleh gen virus) menjadi protein C, prM,
RNA yang tahan ensim RNAse,
E, dan NS (1-5). Pada fase akhir siklus
serat satunya merupakan genom virus'
replikasi, yaitu menj elan! bersamaan
dengan morfogenesis virion, prM akan
RNA ini disebut bentuk replikatif; b)'
dipecah menjadi
RNA yang relatif tahan RNAse,
komponen virion disintesis, kemudian
merupakan RNA serat ganda parsial dan
akan terjadi morfogenesis
disebut bentuk replikatif antara; c)'
virion.s
merupakan
RNA serat ganda dimana
RNA yang meruPakan genom virion'
Pada saat replikasi, RNA polimerase
Monosit
M.
Setelah semua
Makrofag
lengkap
(mo)
merupakan target utama bagi virus
E virus
pada siklus fase awal dan lanjut berbeda
dengue. Protein
afinitasnya terhadap setat positive sense
sebagai Penghubung utama untuk
dan negative sense RNA, sedemikian
melekat pada sel, akan tetapi reseptor
yang terdapat pada sel hospes justru
rupa sehingga pada fase lanjut siklus
serat
bersifat menghindar. Molekul reseptor
sense'
sel hosPes tersebut termasuk
siklus
diantaranya. Protein, resePlor Fc,
replikasi terutama membentuk
RNA dengan Positive
SelanjutnYa Pada akhir
RNA
C
Pada ujung 3'
menghalangi ikatan RNA
pengikatan Protein
polimerase dengan molekul RNA dan
tetap membiarkan ujung
5'
berPeran
berikatan
glycosaminoglicans
(GAGS) dan
lipopilosakarida yang berikatan dengan
molekul yang berasosiasi dengan CD14.!
58
Kehilangan plasma sebagai akibat
D. Respon Imun
Hospes TerhadaP
hemostatis, trombocltoPenia
dan
koagulopathy.3
Infeksi Virus Dengue (Denv)
Studi pathogenesis yang telah
Dengue daPat
menyebabkan sakit melalui dua
mekanisme, yaitu dengan cara
menginfeksi dan membunuh sel
disebabkan
tersebut, ataupun melalui stimulasi
sekunder. Studi yang telah dilakukan
respon imun hospes yang akan daPat
pada simpanse menunjukkan bahwa
sel menjadi terinduksi.
titer virus dengue pada serum lebih
Menurut Gubler (1998), pathogenesis
tinggi selama infeksi sekunder daripada
yang ditimbulkan dari infeksi virus
pada saat infeksi primer. Pada manusia,
ganas terjadi oleh karena 2 faktor, yaitu
keganasan yang muncul akibat infeksi
faktor imun virus dan imun
virus dengue berhubungan
Virus
menyebabkan
hospes.
dilakukan
jrrga telah
bah-wa sebagian besar
menunjukkan
dari pasien DBD
oleh karena infeksi
dengan
Menurut Russell, pathogenesis DBD
tingginya titer viremia dan oleh adanya
terjadi oleh karena aktivasi komplemen
infeksi sekunder virus
oleh kompleks antigen-antibodi virus
Meskipun demikian, kasus DBD selama
dengue, sedangkan menurut Halstead,
infeksi primer juga telah dilaporkan.3
pathogenesis
DBD
disebabkan oleh
karena adany a peningkatan antibodi dan
meningkatnya
sel monosit
ymtg
Selama terjadinya
dengue.
infeksi
sekunder oleh serotipe virus dengue
yang heterolog, antibody
virus dan
dapat
terinfeksi. Proses timbulnya penyakit
mengenali
yang disebabkan oleh adanya respon
membentuk kompleks virus-antibodi.
imun hospes ini dikenal sebagai
Kompleks ini akan lebih mudah masuk
I m un op at h o ge ne n s i s .3'6
kedalam sel hospes daripada virus yang
Perubahan pathofi siologis utama
mengikatnya
tidak berkapsul (uncoated virus')
melalui sel mononuclear yang
yang dialami pada pasien Demam
Berdarah Dengue (DBD) diantaranya
mgmpunyai reseptor Fcy, khususnya
adalah : a). Meningkatnya permeabilitas
Makrofaq. Selain
vaskuler, yang akan menyebabkan
antibody gagal untuk
terjadinya hemokonsentrasi, tekanan
virus, sehingga virus akan mereplikasi
nadi yang rendah dan
syok;
b).
ihr,
cross-reactive
menetralisasi
pada sisi sel bebas lainnya. Fenornena
59
Dasar
Molekuler
ini dikenal sebagai Antibody dependent
e
.........(Triwibowo Ambar Gajito)
nh anc h e m e nt
\-r
\,
|I:Nrrdrk.
t
!t
i
..t.nt'@'
"i
" -"*tl* i.
0
^"
f,
);
-.lFi.
'.,
,-''
# ''{9.p
or,I g\\\
f
'ri,il
.\<
+
ft nwr,
I
i
-$r', ;"""rEC
(ADE).3'6
=rE
Mo ron...EC ;.lu igrr
.3
cs!.'
'\.f
".rt.l
Cla
{ {
plrrrta
rcrk4e
f
to*Paott
ret
t..
Ec\
\=
Gambar 3.
Imunopathogenesis yang terjadi akibat infeksi virus dengue.3
Pengikatan kompleks antigen-antibodi
menghasilkan
dengue terhadap monosit
akan
diproduksi
lymphosit
terinfeksi.3
mengaklivasi memori
T
spesifik virus untuk
memproduksi
IFNy. TNFU j.rga
oleh monosit yang
Sitokin ini mempunyai pengaruh
mediator vasoaktif yang disebut sitokin.
baik secara langsung maupun
Pelepasan sitokin secara cepat dan lysis
langsung pada sel endothelium untuk
pada monosit yang terinfeksi virus
menginduksi kebocoran kapiler. IL-2
T limfosit
sitotoksik spesifik virus dengue akan
akan memfasilitasi proliferasi T
limfosit. Di sisi lain, IFNy tidak
menyebabkan terjadinya kebocoran
menginduksi kebocoran plasma secara
plasma dan pendarahan. CD4 T limfosit
langsung tetapi akan meningkatkan
akan menghasilkan interferon (IFN) y,
produksi TNFo dan kemudian
interleukin (lL)-2, tumor necrosis factor
berinteraksi dengan TNFo untuk
(TNF) o, dan lymphotoxin (TNF
B),
mengaktivasi sel endothelium. Selain
limfosit
itu, IFNy jugu akan meningkatkan
dengue oleh CD4 dan CD8
sedangkan CD8
T
tidak
akan
60
dalam
(sCD4), CD8 terlarut (sCD8), reseptor
uptake
lL-2 (sIL-2R) dan resePtor TNF
virus dengue ke dalam monosit. CD4
(sTNFR-1 dan sTNFR-II) meruPakan
keberadaan antigen dengue
di
monosit untuk meningkatkan
dan CD8 sitotoksik
T
limfosit juga
dapat mempunyai
kemamPuan
melisiskan sel target yang terinfeksi.3
Kompleks
antibody-virus
indicator tetap pada alctivasi imun
daripada sitokin. Selain
menunjukkan bahwa
itu
juga
level Plasma
sCD8, sIL-2 dan sTNFR-ll lebih tinggi
dengue dan beberaPa sitokin jrgu
pada anak-anak dengan
mengaktivasi lepasnya hasil aktivasi
berdarah dengue daripada pada anak-
komplemen seperti C3a dan C5a Yang
anak dengan demam dengue.3
mempunyai
efek langsung
Pada
Di
demam
di
samping hal tersebut
atas,
permeabilitas vascular. C3a dan C5a
pengaruh sitokin untuk menginduksi
juga menstimulasi sel jaringan tiang
permeabilitas vaskuler
untuk melepaskan histamin yang akan
meningkatkan efek sinergik. Sebagai
dapat meningkatkan
contoh, TNFo dan IL-l
permeabilitas
akan
dapat
akan
pembuluh darah dan menyebabkan gap
menyebabkan produksi TNFo, IL-1, IL-
formation antara sel
6, IL-8, dan PAF (suatu
endothelium-
fosfoliPid
Kondisi ini akan mendorong pergerakan
autocoid) yang dapat meningkatkan
neutrophil untuk
permeabilitas vaskuler
menYeberang
endothelium.3
dari
masing-
masing sitokin tersebut.3
Apabila sejumlah kecil sitokin
studi klinis telah
menunjukkan bahwa Produksi T
diproduksi, suatu jaringan kompleks
limfosit dan sitokin berperanan kunci di
sitokin akan diproduksi. Dari sini,
dalam Demam Berdarah Dengue. Hal
sitokin akan meningkat secara cepat dan
ini ditunjukkan oleh level fNFa dimana
akan memicu terjadinya peningkatan
pada sampel plasma yang diambil pada
permeabilitas vaskuler dalam waktu
anak-anak yang menderita Demam
pendek. Model hipotesis
Berdarah Dengue (DHF) mempunYai
digunakan untuk menjelaskan hubungan
tingkat TNFo yang secara signifikan
umur bayi yang telah memiliki titer
lebih tinggi daripada pada anak-anak
antibody terhadap demam
yang menderita demam dengue (DF).
dengue di dalam seruInnya. Kondisi ini
Apabila dibandingkan, CD4 terlarut
juga menunjukkan gambaran
Beberapa
ini
daPat
berdarah
bahwa
6l
Jurnal Vektor Penyakit, Vol- I No.l, 2011 :55 - 63
imun terhadap antigen dengue
terbentuknya antibody terhadap demam
berdarah dengueada
bayi
Yang
heterolog.3
diperoleh
Apoptosis
melalui infeksi primer yang diperoleh
di Calam sel daPat
lransplacenla melalui ibunya. Apabila
berperan dalam mekanisme pertahanan
ibu memiliki titer antibody yang tinggi,
untuk mencegah virus
bayi yang baru lahir akan
meninggalkan sel dengan mengelimi-
segera
turunannya
_
membentuk antibody terhadap demam
nasi sel yang yang terinfeksi. Namun,
berdarah dengue3.
besamya apoptosis sehrler telah memicu
Menurut Chaturvedi
et.
terjadinya kerusakan organ. Akumulasi
al-
protein virus dalam
(1997), imunosupresor spesifik antigen
Retikulum
endotelium selama replikasi juga telah
T limfosit.
Murine cytotoxic factor (MCF) dan
diperantarai oleh Suppresor
menyebabkan tekanan Yang daPat
memicu lepasnya kalsium dan aktivasi
sitotoksin (CF2) secara selektif akan
membunuh Mauofaq (M@) dan sel T
jalur apoptosis.?
helper (TH) untuk menghambat respon
ORF
,.,
Bp-,-.s.gqrilt
E
NSl
2a
2b N63
41 4s
Anllbody
T cells
Garrbar 2.
dan gambaran lokasi dari target
Organisasi genom flavivirus yang menghasilkan protein
utama dari resPon imun'l
Gubler (1998) menjelaskan bahwa
Demam Berdarah Dengue/Dengue
:J
dengue sebagai akibat adanya tekanan
selektif pada nYamuk dan manusia'
Shock Syndrom yang terjadi disebabkan
Kondisi ini menyebabkan strain virus
karena adanya perubahan genetis virus
mempunyai potensi endemis yang lebih
62
tinggi, replikasi virus meningkat
keganasan
di
dan
hospes
meningkat.l'6
DAFTAR PUSTAKA
1. Rothman, A.L. 2004. Dengue
defining protective versus
:
pathologic immunity. The Journal
o.f Clin Investigation 113(7): 916-
KESIMPULAN
954.
l. Infeksi oleh satu
serotipe virus
2.
Mechanrsm of Pahogenesis of
Dengue Virus: Entry and Fusion
with Target Cell. Indiqn .1. O/
Clinical Biochemistry 20(2): 92-
dengue akan menghasilkan imunitas
jangka panjang pada virus tersebut,
akan tetapi tidak dapat menimbulkan
cross protective immunity terhadap
serotipe lainnya. Jadi,
di
seseorang tinggal
I 03.
J.
Keat,C.M.2006. Dengue Virus
Infection. National University of
Singapore. Pp.0l-25
4.
Halstead, S.8., Heinz, F.X., Barrett,
A.D.T., Roehrig J.T.2005. Dengue
apabila
suatu daerah
endemis, maka akan mempunyai
of Cell
Entry and Pathogenesis,25-27 lune
2003, Vienna, Austria. Vaccine 23:
Virus: Molecular Basis
resiko terinfeksi dengan keempat
serotipe
virus dengue
sepanjang
849-856.
hidupnya.
5.
2. Monosit Makrofag
prevention and control, 2nd edition.
World Health Organization,
3. Virus Dengue dapat menyebabkan
sakit melalui dua mekanisme, yaitu
Geneva.
6.
dapat
menyebabkan sel menjadi terinduksi.
4. Pengikatan kompleks antigenantibodi dengue terhadap monosit
akan mengaktivasi memori T
lymphosit spesifik virus untuk
and
I 1:480-496.
sel tersebut, ataupun
melalui stimulasi respon imun
Gubler, D.J. 1998. Dengue
Dengue Hemorrhagic Fever.
Clinical Microbiologt Review
dengan cara menginfeksi dan
hospes yang akan
WHO. 1997. Dengue haemorrhagic
fever: Diagnosis, treatment,
(m<D) merupakan
target utama bagi virus dengue.
membunuh
Seema, Jain, S.K. 2005. Molecular
7.
Leitmeyer, K.C., Vaughn, D.W.,
Watts, D.M., Salas, R., Chacon,
I.V., Ramos, C., Rico-Hesse, R.
1999. Dengue Virus Structural
Differences That Correlate with
Pathogenesis. Journal of VirologXt,
Vol. 73(6): 1738-4747.
Jenning,
G.8., 1993. Dengue
Vaccines. Phil. J.
Miuobiol. Infect.
Dis. 22(l):28-30.
memproduksi mediator vasoaktif
yang disebut sitokin.
63
Download