BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Komunikasi AntarPribadi
Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua
orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi
ini terjadi antara hubungan dua orang yang melakukan interaksi, misalnya komunikasi
antarpribadi antara anak dengan ibu, anak dengan ayah.
Komunikasi Antarpribadi adalah komunikasi yang terjadi secara langsung antara
dua orang (Richard dan Turner, 2008: 36).Komunikasi antarpribadi terjadi dalam
konteks satu komunikator dan satu komunikan (Komunikasi diadik atau dua orang) yang
saling mengenal dan terjadi secara terus menerus atau dengan satu komunikator dan dua
komunikan (Komunikasi triadik atau tiga orang).Komunikasi antarpribadi dapat
berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi misalnya telepon
dan telepon seluler. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku),
kadang-kadang menggunakan bahasa formal, bahasa informal. Penyampaian informasi
dapat langsung mendapat umpan balik/ feedback, sehingga komunikasi antarpribadi
dapat saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan,
kepekaan antar pelaku komunikasi dan merupakan cara paling efektif untuk mengubah
sikap, pendapat dan perilaku dengan efek umpan balik yaitu secara langsung.
Ada beberapa faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal berkembang menjadi
baik, (Jalaluddin Rakhmat 2013:127-136) antara lain :
1
Percaya
Faktor percaya adalah yang paling penting.Mulai tahap awal perkenalan sampai tahap
kedua “percaya” menentukan efektivitas komunikasi. Dengan percaya dapat membuka
saluran komunikasi sehingga dapat memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi
serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya.
2
Sikap suportif
Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang
bersikap defensif bila ia menolak atau tidak terima, tidak jujur dan tidak empatis. Sudah
jelas jika orang defensive akan menggagalkan hubungan interpersonal karena ia akan
melindungi dirinya dari ancaman yang ditanggapinya.
3
Sikap terbuka
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan hubungan komunikasi
interpersonal yang efektif. Sikap terbuka dapat dijelaskan dengan perilaku anak
mengungkapkan isi hatinya dan pendapatnya, dan senang berbicara.
2.1.1. Hubungan Antar Pribadi
Hubungan terbina melalui tahap–tahap. Menurut (Knapp,1984; Wood,1982)
menumbuhkan sebuah keakraban perlu dengan tahap–tahap bukan secara langsung
dan hanya bertemu sekali. Tetapi perlu proses–proses untuk menumbuhkan kedekatan
tersebut.Kelima tahap ini adalah dengan kontak, kontak disini seperti kontak secara
alat indera yaitu bertatapan langsung seperti kontak mata dan pendengaran/
berinteraksi secara face to face. Keterlibatan maksudnya untuk mengenal ketahap yang
lebih serius seperti melakukan pendekatan kepada suatu pasangan seperti melakukan
dating atau berkencan dengan orang yang disukai. (Tolhuzen; 1989). Keakraban
adalah tahap dimana kita mempunyai kedekatan menjadi sahabat baik dan jarang
orang mempunyai lebih dari empat sahabat kadang hanya mempunyai satu, dua atau
tiga atau bisa mempunyai lebih dari 4 sahabat. Perusakan merupakan penurunan
hubungan ketika ikatan diantara pasangan melemah.Dan berpikiran bahwa hubungan
yang dijalani tidak begitu penting menurutnya, jika tahap perusakan berlanjut maka
pasangan memasuki tahap pemutusan. Pemutusan adalah pemutusan ikatan yang
mempertalikan kedua pihak.Dalam pemutusan hubungan dilambangkan dengan
terjadinya suatu konflik yang tidak bisa terpecahkan. Contoh saat seorang teman tidak
mempercayai kita, akan ada masalah diantara kita dan teman kita, dan akan
memutuskan suatu hubungan diantara kita dan teman kita (Devito, 2011: 254-259).
2.2 Teori Kesenjangan digital
Menurut
Kamus
besar
bahasa
Indonesia
(KBBI)
kesenjangan
adalah
ketidakseimbangan atau ketidaksimetrisan, sedangkan teknologi dari kata “techne”
yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Menurut Dewan dkk (2005), kesenjangan digital adalah ketidakmampuan
individu dalam merasakan manfaat dari tekologi informasi karena kurangnya
aksesibilitas dan kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi tersebut
(Dewan, 2005 : 1). Sedangkan menurut OECD atau Organisation for Economic
Coorperation and Development, kesenjangan digital adalah kesenjangan diantara
individu, rumah tangga, bisnis, dan area geografis pada level perbedaan sosial
ekonomi yang berhubungan dengan kesempatan untuk mengakses informasi dan TI
serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas sehari – hari (OECD, 2001).
Manuel
Castells
(2002)
berpendapat
bahwa
kesenjangan
digital
sebagai
ketidaksamaan akses terhadap internet karena akses terhadap internet merupakan
syarat untuk menghilangkan ketidaksamaan di masyarakat (inequality in society).
Definisi lain dikemukakan oleh Van Dijk (2006) adalah kesenjangan antara yang
memiliki dan tidak memiliki akses terhadap komputer dan internet. Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesenjangan digital merupakan perbedaan
akses terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Terminologi kesenjangan digital awalnya merujuk pada kesenjangan akses
terhadap komputer, namun ketika internet berkembangan dengan cepat dan massif di
masyarakat maka terminologinya bergeser meliputi kesenjangan akses terhadap
komputer dan internet (Van Deursen & Van Dijk, 2010).
2.2.1 Faktor kesenjangan digital
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan digital di
masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arief Rahman dan
Muhammad Quaddus, faktor – faktor tersebut antara lain:
a. Kesenjangan aksesibilitas : perbedaan antar individu dalam hal pengaksesan
teknologi informasi.
b. Kesenjangan
kapabilitas
:
perbedaan
kemampuan
individu
dalam
menggunakan teknologi informasi.
c. Kesenjangan ekonomi : perbedaan tingkat ekonomi yang berkaitan dengan
kemampuan untuk menyediakan berbagai teknologi informasi.
d. Kesenjangan inovasi : perbedaaan keinginan individu untuk mencoba berbagai
teknologi informasi baru yang belum dicoba sebelumnya.
2.3 Psikologi Komunikasi
Komunikasi secara psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha untuk menjelaskan,
memprediksi dan mengontrol mental dalam suatu peristiwa yang berkaitan dengan sifat
batin manusia yang akan mempengaruhi pikiran dan perbuatan. dan psikologi
komunikasi juga dapat diartikan suatu proses dimana seorang individu sebagai
komunikator untuk menyampaikan stimulant (perangsang) suatu pesan verbal yang dapat
mengubah perilaku orang lainnya. Menurut Hovland,dkk (dalam buku Rakhmat
Jalaluddin : 2007 : 5-6)
Ciri – ciri pendekatan Psikologi Komunikasi :
1. penerimaan respon secara indrawi atau bisa disebut alat indra kita.
2. Proses yang mempengaruhi stimuli dan respon.
3. Prediksi respon adalah kita memprediksi informasi dapat di respon atau tidak.
4. Peneguhan respon adalah bila kita memberikan suatu informasi apakah ada respon atau
tidak, jika merespon kita mengamati secara non verbal apakah secara mimic wajah atau
semacamnya.
2.3.1
Penggunaan Psikologi Komunikasi
Komunikas yang efektif paling tidak harus menimbulkan lima hal seperti:
pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan
tindakan. Menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss (1974 : 9-3)
1. Pengertian
Penerimaan yang cermat dari sisi stimuli seperti yang dimaksud
komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan
komunikasi primer, hal ini dapat dimaksudkan bahwa suatu pesan harus
dicermati dan berpikir secara positif, jika tidak maka akan terjadi kegagalan
komunikasi/ salah persepsi. Seperti contoh seorang anak ingin meminjam
mobile phone ibunya untuk berkomunikasi dengan ayahnya, tetapi ibunya
salah mengartikan maksud anak itu, ibunya berpikir bahwa anaknya
akanmembuka video yang tidak senonoh di mobile phone ibunya.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dalam
bentuk
pengertian
tetapi
komunikasi
juga
dapat
ditujukan
untuk
kesenangan.Komunikasi ini dapat menjadikan hubungan yang hangat, akrab
dan menyenangkan. Contohnya jika anak dalam masalah di lingkungan
sekolah terlihat anak menjadi pendiam, orang tua bertanya kepada anak maka
secara tidak langsung anak mendapat kenyamanan dari orang tuanya.
3. Mempengaruhi Sikap
Komunikasi yang kita jalani saat ini kebanyakan untuk mempengaruhi
satu sama lain. Komunikasi mengartikan dengan komunikasi persuasif,
komunikasi persuasif dapat didefinisikan sebagai proses sikap, pendapat dan
juga tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis, sehingga
orang yang terpersuasif bertindak seperti kemauan sendiri. Contohnya: saat
anak diajak ke mall atau pusat perbelanjaan tak jarang ada sales handphone
memberikan informasi tentang kecanggihan handphone yang di bawa sales
tersebut secara tidak langsung anak menerima informasi tersebutdan akhirnya
anak itu tertarik ingin membelinya dan meminta kepada orang tuanya.
4. Hubungan sosial yang baik
Sebagai makhluk sosial yan tidak bisa hidup sendiri, manusia mempunyai
daftar kebutuhan sosial yang akan menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan
asosiasi, pengendalian, kekuasaan, cinta serta kasih sayang. Kebutuhan ini
hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif. Contoh
seorang anak yang sering ditinggal orang tuanya bekerja, kurang mempunyai
perhatian dari orang tuanya untuk membina hubungan yang baik orang tua
perlu menghubungi anaknya setiap hari dan bertanya apakah anaknya
baik–baik saja.
5. Tindakan
Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki, kita
harus berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan
mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah
hasil dari seluruh proses komunikasi.
2.4 Strategi Komunikasi
Istilah Strategi mengandung arti yang mempunyai berbagai dimensi, dalam istilah
sehari–hari biasanya disamakan dengan siasat/taktik karena itu strategi sering dimaksud
dengan seseorang yang akan menjelaskan tentang siasat/kiat.Pengertian strategi
komunikasi adalah manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi
komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen
komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).
2.3.2
Komponen Strategi Komunikasi
Untuk memperoleh strategi komunikasi yang baik, maka segala sesuatunya
harus dipertimbangkan dengan komponen-komponen komunikasi. Berikut ini
komponen–komponen komunikasi menurut
Lasswell menurut buku (Arifin,
1984:74)yaitu :
1. Who? (Siapakah komunikatornya)
2. Says what? (pesan apa yang ingin disampaikan)
3. In which channel? (media apa yang digunakannya)
4. To whom? (siapa komunikannya)
5. With what effect? (efek apa yang diharapkan)
2.3.3
Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat
efektif dilaksanakan dalam sebuah program, maka harus mencakup beberapa hal:
1. Objektif harus jelas
menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas,
menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak
perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan
menentukan.
2. Memelihara inisiatif strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan
memperkaya komitmen
Strategi harus menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap
peristiwa, bukan hanya bereaksi terhadap satu peristiwa saja tetapi saat
dibutuhkan harus mempunyai inisiatif.
3. Konsentrasi
dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang
ditentukan.
4. Fleksibilitas
Strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyangga dan dimensi untuk
fleksibilitas dan maneuver.
5. Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi
Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan
tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.
6. Kejujuran
Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan
kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
7. Keamanan
Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting
organisasi.
R Wayne Pace, Brent D. Peterson, danM. Dallas Burnett dalam Techniques
for Effective Communication menyatakan, tujuan sentral komunikasi terdiri atas
tiga tujuan utama,dalam Rusady Ruslan (2008:37) yaitu:
1. To secure understanding(komunikan mengerti akan pesan yang
diterimanya)
2. To establish acceptance(penerimaan pesan oleh komunikan itu
kemudian dibina)
3. To motivate action(kegiatan dimotivasikan)
2.4 Kerangka Pikir
Digital Native
(Anak)
Digital Immigrants
(orang tua)
Proses komunikasi
menggunakan
teknologi
Proses komunikasi
menggunakan
komunikasi
interpersonal
Secara tatap muka
(Face to face)
Mobile Phone
Kesenjangan antara
orang tua dan anak
Strategi Komunikasi
Download