Nurhardiani. Analisis Kemampuan Komunikasi Lisan dan Tulisan

advertisement
Analisis Kemampuan Komunikasi Lisan dan Tulis Mahasiswa Calon Guru pada Jurusan
Pendidikan Matematika IAIN Mataram
Nur Hardiani
Institut Agama Islam Negeri Mataram
E-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine the oral and written communication skills student teachers in
mathematics education majors IAIN Mataram. This type of research is descriptive quantitative approach. The
subjects of this study were all student teachers IAIN Mataram mathematics education majors who are taking
courses microteaching VI semester, whereas the object of this study is oral and written communication skills
student teachers. The results of the analysis of verbal ability komuniikasi known that the mean score on the
verbal communication is higher than the class A class B, and C with a mean score of 80.53. Furthermore,
followed by class B with a mean score of 80.16 and a mean score of the lowest oral communication obtained in
class C of 77.52. The results of the analysis of written communication skills student teachers in mind that
communication skills written in a higher class than class B, and C with a mean score of 69.02, followed
successively for class B and C with a mean score of 62.98 and 61 , 71. The results showed that oral
communication skills IAIN Mataram student teachers are in the good category, while writing communication
skills are at the fair category.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi lisan dan tulis mahasiswa calon
guru pada jurusan pendidikan matematika IAIN Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
melalui pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa calon guru IAIN Mataram
jurusan pendidikan matematika yang sedang menempuh matakuliah microteaching pada semester VI,
sedangkan obyek penelitian ini adalah kemampuan komunikasi lisan dan tulis mahasiswa calon guru. Hasil
analisis kemampuan komuniikasi lisan diketahui bahwa rerata skor komunikasi lisan pada kelas A lebih tinggi
dibandingkan kelas B, dan C dengan rerata skor sebesar 80,53. Selanjutnya, diikuti oleh kelas B dengan rerata
skor 80,16 dan rerata skor komunikasi lisan paling rendah diperoleh pada kelas C sebesar 77,52. Hasil analisis
kemampuan komunikasi tulis mahasiswa calon guru diketahui bahwa kemampuan komunikasi tulis pada kelas
A lebih tinggi dibandingkan kelas B, dan C dengan rerata skor sebesar 69,02 kemudian diikuti berturut-turut
untuk kelas B dan C dengan rerata skor sebesar 62,98 dan 61,71. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan komunikasi lisan mahasiswa calon guru IAIN Mataram berada pada kategori baik, sedangkan
kemampuan komunikasi tulis berada pada pada kategori cukup.
Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Lisan dan Tulis, Calon Guru
Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk sosial saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi dengan manusia lainnya dibutuhkan komunikasi. Kemampuan komunikasi
yang baik merupakan salah satu kemampuan
yang harus dimiliki oleh manusia agar
tujuan dan apa yang dimaksud dapat
diterima dengan baik oleh manusia lainnya.
Kemampuan komunikasi yang baik
sangat berperan besar dalam dunia pendidikan. Kemampuan komunikasi mate© 2014 LPPM IKIP Mataram
matika merupakan hal yang sangat dan perlu
ditingkatkan dalam pembelajaran matematika karena komunikasi bisa membantu
pembelajaran
siswa
tentang
konsep
matematika ketika mereka memerankan
situasi, menggambar, menggunakan objek,
memberikan laporan dan penjelasan verbal.
Keuntungan sampingannya adalah bisa
mengingatkan siswa bahwa mereka berbagi
tanggung jawab dengan guru atas
pembelajaran yang muncul dalam pembelajaran tertentu. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Turmudi (2008)
Jurnal Kependidikan 13 (4): 401-406
yang menyatakan bahwa aspek komunikasi
dan penalaran hendaknya menjadi aspek
penting dalam pembelajaran matematika.
Aspek komunikasi melatih siswa untuk
dapat mengkomunikasikan gagasannya, baik
komunikasi lisan maupun komunikasi tulis.
Baroody (Ansari, 2009) menyebutkan dua alasan penting mengapa komunikasi
matematika perlu ditumbuhkembangkan
dikalangan siswa. Pertama, mathematics as
language, artinya matematika tidak hanya
sekedar alat bantu berfikir (a tool to aid
thingking), alat untuk menemukan pola,
menyelesaikan masalah atau mengambil
kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai
suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat,
dan cermat. Kedua, mathematics learning as
social activity, artinya sebagai aktivitas
sosial dalam pembelajaran matematika,
matematika juga sebagai wahana interaksi
antar siswa dan juga komunikasi antar guru
dan siswa.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan dosen pengampu matakuliah micro
teaching
pada
Jurusan
Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram serta pada calon
guru khususnya semester VI yang sedang
menjalankan
Program
Pengalaman
Lapangan (PPL) berpendapat bahwa calon
guru belum mampu memenuhi standar
komunikasi matematika yang baik, belum
mampu membaca karakteristik peserta didik,
belum menguasai teori dan konsep, kurang
memahami teknik melakukan elaborasi
materi pembelajaran secara benar sesuai
dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik. Selain itu,
mahasiswa calon guru belum memahami
402
berbagai strategi berkomunikasi yang
efektif, empatik, dan santun, secara lisan,
tulis, atau bentuk lain serta belum
memahami cara berkomunikasi dengan
peserta didik dengan bahasa yang khas
dalam interaksi kegiatan atau permainan
yang mendidik. Penelitian ini mengkaji
kemampuan komunikasi lisan dan tulis
mahasiswa calon guru pada jurusan
pendidikan matematika IAIN Mataram.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Analisis
deskriptif
dilakukan
untuk
menjabarkan kemampuan komunikasi lisan
dan tulis mahasiswa calon guru pada jurusan
pendidikan matematika IAIN Mataram.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Oktober-Nopember tahun 2014 pada Jurusan
Pendidikan Matematika IAIN Mataram.
Subyek penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa calon guru IAIN Mataram
jurusan pendidikan matematika yang sedang
menempuh matakuliah mikroteaching pada
semester VI, sedangkan obyek penelitian ini
adalah kemampuan komunikasi lisan dan
tulis mahasiswa calon guru.
Teknik pengumpulan data menggunakan rubrik penilaian matakuliah mikroteaching dan tes tulis. Rubrik penilaian
matakuliah mikroteaching digunakan untuk
mengetahui kemampuan komunikasi lisan
mahasiswa calon guru pada saat melakukan
real teaching, sedangkan tes tulis digunakan
untuk mengetahui kemampuan tulis
mahasiswa calon guru pada jurusan
pendidikan matematika IAIN Mataram.
Teknik analisis data hasil penelitian
menggunakan analisis statistik deskriptif.
Nur Hardiani, Analisis Kemampuan Komunikasi Lisan dan Tulis
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
mengetahui rerata skor kemampuan
komunikasi lisan dan tulis mahasiswa calon
guru jurusan pendidikan matematika IAIN
Mataram.
Hasil Penelitian
a. Kemampuan Komunikasi Lisan
Mahasiswa Calon Guru
Hasil analisis deskriptif kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa calon guru
jurusan pendidikan matematika Institut
Agama Islam Negeri Mataram semester VI
pada tiga kelas yang berbeda menunjukkan
bahwa
ada
perbedaan
kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa pada kelas A,
B, dan C. Hasil analisis kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa ditampilkan
pada Gambar 1.
Gambar 1. Kemampuan Komunikasi Lisan
Mahasiswa Calon Guru
Berdasarkan Gambar 1 diketahui bahwa
rerata skor komunikasi lisan pada kelas A
lebih tinggi dibandingkan kelas B, dan C
dengan rerata skor sebesar 80,53.
Selanjutnya, diikuti oleh kelas B dengan
rerata skor 80,16 dan rerata skor komunikasi
lisan paling rendah diperoleh pada kelas C
sebesar 77,52. Untuk memperkuat hasil
yang diperoleh, dilakukan analisis varians
(anava) untuk mengetahui apakah ada
perbedaan kemampuan komunikasi lisan
pada kelas A, B, dan C. Hasil analisis
varians
menunjukkan
bahwa
nilai
Fhitung>Ftabel (9,72>3,11). Oleh karena itu,
hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga ada
perbedaan kemampuan komunikasi lisan
mahasiswa jurusan matematika IAIN
Mataram dimana kemampuan komunikasi
lisan pada kelas A lebih tinggi dibandingkan
kelas B, dan C. Hasil analisis varians
ditampilkan pada Tabel 1. Secara umum,
kemampuan komunikasi lisan mahasiswa
jurusan matematika IAIN Mataram berada
pada kategori baik, karena memiliki rerata
skor diatas 75.
Tabel 1. Hasil Analisis Varians Kemampuan
Komunikasi Lisan Mahasiswa Calon Guru
Source of Variation
Between Groups
Within Groups
Total
SS
142.6819
586.5737
729.2557
df
MS
F
P-value
F crit
2 71.34096 9.729853 0.000165 3.110766
80 7.332172
82
b. Kemampuan Komunikasi Tulis
Mahasiswa Calon Guru
Hasil analisis deskriptif kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa calon guru
jurusan pendidikan matematika IAIN
Mataram semester VI (Gambar 2)
menunjukkan bahwa ada perbedaan
kemampuan komunikasi tulis pada kelas A,
B, dan C. Kemampuan komunikasi tulis
pada kelas A lebih tinggi dibandingkan kelas
B, dan C dengan rerata skor sebesar 69,02
kemudian diikuti berturut-turut untuk kelas
B dan C dengan rerata skor sebesar 62,98
dan 61,71.
403
Jurnal Kependidikan 13 (4): 401-406
Gambar 2. Kemampuan Komunikasi Tulis
Mahasiswa Calon Guru pada Tiga
Kelas Berbeda
Hasil analisis deskriptif kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa diperkuat
melalui analisis varians untuk mengetahui
apakah
ada
perbedaan
kemampuan
komunikasi tulis pada kelas A, B, dan C.
Hasil analisis varians menunjukkan bahwa
nilai Fhitung>Ftabel (9,93>3,11). Oleh karena
itu, hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga ada
perbedaan kemampuan komunikasi tulis
mahasiswa calon guru jurusan pendidikan
matematika
IAIN
Mataram
dimana
kemampuan komunikasi tulis pada kelas A
lebih tinggi, kemudian berturut-turut kelas
B, dan kelas C. Hasil analisis varians
kemampuan komunikasi tulis mahasiswa
ditampilkan pada Tabel 2. Secara umum,
kemampuan komunikasi tulis mahasiswa
berada pada kategori cukup karena
rentangan rerata skor yang diperoleh
berkisar antara 61-69 dan tidak melebihi
nilai diatas 75.
Tabel 2. Hasil Analisis Varians Kemampuan
Komunikasi Tulis Mahasiswa
Source of Variation
Between Groups
Within Groups
Total
404
SS
892.4267
3591.966
4484.392
df
MS
F
P-value
F crit
2 446.2133 9.938031 0.00014 3.110766
80 44.89957
82
Pembahasan
Hasil analisis deskriptif kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa calon guru
menunjukkan ada perbedaan kemampuan
komunikasi lisan diantara mahasiswa calon
guru IAIN Mataram. Hal ini dapat diketahui
dari rerata skor kemampuan komunikasi
lisan pada kelas A lebih tinggi dibandingkan
kelas B, dan C dengan rerata skor masingmasing berturut-turut 80,53; 80,16 dan 77,52
(Gambar 1). Secara umum, kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa calon guru
berada dalam kategori baik, karena rerata
skor yang diperoleh berada diatas nilai 75.
Kemampuan komunikasi lisan penting bagi
seorang calon guru untuk membantu siswa
dalam memahami informasi yang disampaikan oleh guru, sehingga mendukung
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Hal
senada diungkapkan oleh Maryanti et al
(2012) yang menemukan bahwa ada korelasi
antara keterampilan komunikasi dengan
aktivitas belajar siswa. Komunikasi penting
dalam pembelajaran karena pembelajaran
akan berjalan baik apabila proses
komunikasi berjalan lancar, dan sebaliknya.
Lebih lanjut dijelaskan apabila komunikasi
berjalan baik, maka siswa akan memberikan
umpan balik baik berupa tulis maupun
gerak-gerik rasa puasnya, sehingga akan
memupuk rasa keinginan untuk belajar yang
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Hasil analisis varians untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa calon guru
pada tiga kelas yang berbeda menunjukkan
bahwa kemampuan komunikasi lisan kelas
A lebih tinggi dibandingkan kelas B, dan C
dengan nilai Fhitung>Ftabel (9,72>3,11) (Tabel
Nur Hardiani, Analisis Kemampuan Komunikasi Lisan dan Tulis
1). Hasil ini mengindikasikan bahwa mahasiswa calon guru pada kelas A memiliki
kemampuan akademik yang lebih tinggi
dibandingkan kelas B, dan C. Hal ini
diperkuat dengan data prestasi belajar
mahasiswa yang dilihat berdasarkan skor
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah
dikonversi menjadi data rasio menunjukkan
bahwa prestasi belajar mahasiswa pada kelas
A lebih tinggi dibandingkan kelas B, dan C
dengan rerata skor berturut-turut 83,02;
79,90 dan 74,95. Hasil yang diperoleh
diperkuat oleh penemuan Ismiati (2011)
yang melaporkan bahwa ada perbedaan hasil
belajar biologi pada siswa berkemampuan
akademik tinggi dan rendah yang diberikan
perlakuan model pembelajaran kooperatif.
Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh
bahwa mahasiswa calon guru pada kelas A
memiliki kemampuan komunikasi lisan yang
lebih tinggi dibandikan kelas B, dan C
karena memiliki kemampuan akademik yang
lebih tinggi dibandingkan kelas lainnya yang
dibuktikan dengan prestasi belajar pada
kelas A lebih tinggi dibandingkan kelas B,
dan C.
Hasil analisis deskriptif kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa calon guru pada
jurusan pendidikan matematika IAIN
Mataram menunjukkan bahwa kemampuan
komunikasi mahasiswa berada pada kategori
cukup baik dengan rentangan rerata skor
61,71-69,02 (Gambar 2). Kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa calon guru
penting karena kemampuan komunikasi ini
berkaitan dengan pengetahuan terhadap perumusan masalah atau pemahaman tentang
simbol-simbol matematika (Awa et al,
2013). Selain itu, kemampuan komunikasi
tulis matematika berpengaruh terhadap
pemahaman konseptual matematis, hal ini
didasari oleh hasil penelitian Eviana et al
(2013) yang menemukan bahwa ada
pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konseptual
matematika dengan nilai koefisien korelasi
(r) sebesar 0,320.
Hasil analisis varians untuk mengetahuai apakah ada perbedaan kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa calon guru pada
jurusan pendidikan matematika IAIN
Mataram menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan komunikasi tulis antara
mahasiswa pada kelas A, B, dan C (Tabel
2). Kemampuan komunikasi tulis mahasiswa
pada kelas A paling tinggi kemudian diikuti
oleh kelas B, dan kelas C. Kemampuan
komunikasi tulis yang lebih tinggi pada
kelas A dibandingkan kelas B, dan C diduga
karena pengaruh kemampuan akademik
yang berbeda pada masing-masing kelas.
Hal ini sejalan dengan penemuan Ismiati
(2011) yang menemukan adanya perbedaan
hasil belajar pada siswa dengan kemampuan
akademik tinggi dan rendah.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
kemampuan komunikasi lisan dan tulis
mahasisa calon guru jurusan pendidikan
matematika IAIN Mataram diketahui bahwa
1) Kemampuan komunikasi lisan mahasiswa
calon guru pada jurusan pendidikan
matematika IAIN Mataram berada pada
kategori baik dengan rentangan rerata skor
sebesar 77,52 sampai 80,53, 2) Kemampuan
komunikasi tulis mahasiswa calon guru pada
jurusan pendidikan matematika IAIN
Mataram berada pada kategori cukup baik
dengan rentangan rerata skor sebesar 61,71
405
Jurnal Kependidikan 13 (4): 401-406
sampai 69,02, dan 3) Kemampuan komunikasi lisan dan tulis pada kelas A, lebih tinggi
dibandingkan kelas B, dan C disebabkan
karena kemampuan akademik mahasiswa
pada kelas A lebih tinggi dibandingkan kelas
B, dan C. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai petunjuk untuk terus
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan komunikasi lisan dan tulis
mahasiswa calon guru pada jurusan
pendidikan matematika IAIN Mataram
untuk meningkatkan kualitas lulusan calon
guru khususnya pada jurusan pendidikan
matematika dan umumnya untuk seluruh
mahasiswa calon guru IAIN Mataram.
Daftar Pustaka
Ansari, Bansu Irianto. 2003. Menumbuh
Kembangkan
Kemampuan
Pemahaman
dan
Komunikasi
Matematika Siswa SMU melalui
Strategi Think-Talk-Write. Disertasi
doktor
tidak
diterbitkan.
Bandung:Universitas
PendidikanIndonesia.
Awa, A.,Hulukati, E.,& Mohidin, A.D.
2013.
Analisis
Kemampuan
Komunikasi Matematik Siswa dalam
Memahami Volume Bangun Ruang
Sisi
Datar
(online),
(http://www.kim.ung.ac.id/index.php
/KIMFMIPA/article/.../3364, Diakses
27 November 2014).
Eviana, Sugiarto, & Hamdani. 2013.
Pengaruh Kemampuan Komunikasi
Matematis Terhadap Pemahaman
Konseptual Matematis Siswa pada
Bangun Ruang di SMP (online),
((http://jurnal.untan.ac.id/index.php/j
406
pdpb/article/download/3512/3552,
diakses 27 November 2014).
Maryanti, Zikra, & Nurfarhanah. 2012.
Hubungan antara
Keterampilan
Komunikasi
dengan
Aktivitas
Belajar Siswa, Konselor, Vol 1(1): 18.
Ismiati, L. 2011. Pengaruh Strategi Belajar
TPS, Reciprocal Teaching, dan
Integrasinya terhadap hasil Belajar
Kognitif dan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik Berkemampuan
Akademik Berbeda di R-SMA-BI
Batu. Tesis tidak diterbitkan.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Download