ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Studi

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN
BIAYA PRODUKSI
Studi Kasus Pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta
Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Cornelia Widayanti
NIM. 052114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN
BIAYA PRODUKSI
Studi Kasus Pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta
Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Cornelia Widayanti
NIM. 052114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Moto dan Persembahan
“Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah…Tetap jalani
hidup ini, melakukan yang terbaik.”
(D’masiv – Jangan Menyerah)
Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang Agung Mulia.
Saatnya kan tiba nanti..kau lihat Pelangu KasihNya.”
(Maria Shandi – Pelangi Kasih)
“Bersukacitalah dalam Pengharapan, bersabarlahdalam kesesakan
dan bertekunlah dalam doa.”
(Roma 12:12-13)
“Dan apa saja yang kamu inta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
(Matius 21:22)
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ayahku yang ada di Surga
Ibuku tercinta
Kakakku tersayang
Teman terdekatku
Semua saudara, sahabat dan teman-teman yang selalu
mendukungku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Studi Kasus pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta
Cornelia Widayanti
052114045
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara
penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan oleh PG. Madukismo
menurut kajian teori. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan dokumentasi. Teknik kesesuaian penyusunan anggaran biaya
produksi PG. Madukismo pada tahun 2011 yaitu dengan cara membandingkan
antara penyusunan anggaran biaya produksi menurut perusahaan dengan kajian
teori.
Berdasarkan hasil analisis data bahwa penyusunan anggaran biaya
produksi yang dibuat oleh PG. Madukismo tahun 2011 belum sesuai. Hal itu
ditunjukkan ketidaksamaan antara rencana produksi dan rencana penjualan di
dalam penyusunan anggaran biaya produksi menurut kajian teori.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF ARRANGEMENT OF PRODUCTION
COST BUDGET
A case Study at PG. Madukismo Yogyakarta
Cornelia Widayanti
052114045
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
The aim of the research was to know the suitability between the
arrangement of production cost budget by PG. Madukismo and the one according
theoretical review. The data collection techniques used were interview and
documentation. The data analysis technique to know the arrangement of the
production cost budget of PG. Madukismo in 2011 was by comparing the
arrangement of production cost budget according to the company and the one in
the theory.
Based on the result of data analysis it could be summarized the
arrangement of production cost budget made by the PG. Madukismo in 2011 was
not accordance with theoretical studies. It was shown by the dissimilarity between
the arrangement of production budget and the arrangement of sales budget in
arranging production cost budget according to theoretical studies.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi
ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Penyusunan Anggaran
Biaya Produksi”, penulis dapat banyak menemukan kesulitan dan hambatan,
namun berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangan pengetahuan penulis.
2. Bapak Drs. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku pembimbing skripsi
yang telah membimbing serta memberi banyak masukan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA., selaku dosen
pembimbing akademik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis
selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Gatot dan Bapak C. Kristadi, selaku bagian keuangan yang telah
memberikan bagi penulis untuk melakukan penelitian di PG. Madukismo
Yogyakarta dan juga telah membantu penulis dalam melengkapi data
penelitian yang telah dibutuhkan.
6. Bapak di Surga dan Ibu yang telah memberi nasihat, dukunan baik materiil
maupun non materiil, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kakakku, Simbah, bulik-bulik, om-om dan saudara-saudaraku Nana, Laila,
Navy Mba Ik, Boby, Probo dan Alm. Dek Tri yang telah membantu dan
memberikan nasehat dan semangat.
8. Ridhoy Perkasa Tohan yang telah banyak membantu dalam penulisan
skripsi ini dengan semanagt, dorongan, kritik dan saran serta menemani
penulis pada saat melakukan penelitian.
9. Sahabat-sahabatku, Kawoel, Peni, Vanie, Asty, Arum, Marda, Nukie, dan
kaka yang banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi serta
atas kebersamaan dan persaudaraan yang diberikan selama ini.
10. Teman-teman senasib seperjuangan yaitu Lina, Firsty dan Atven atas
kebersamaan dan perjuangan kita selama bimbingan skripsi.
11. Teman-teman Akuntansi 2005 khususnya kelas A dan kelas MPT atas
kebersamaan dan perjuangan kita selama ini.
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kepada semua pihak dengan kerendahan hati penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 29 Maret 2012
Penulis
Cornelia Widayanti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS.............. vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Batasan Masalah............................................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
A. Biaya .............................................................................................................. 7
1. Pengertian Biaya ............................................................................................ 7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penggolongan Biaya....................................................................................... 7
B. Biaya Produksi ............................................................................................... 9
C. Anggaran ...................................................................................................... 10
1. Pengertian Anggaran.................................................................................... 10
2. Jenis-jenis Anggaran .................................................................................... 11
3. Fungsi Anggaran .......................................................................................... 15
4. Kelemahan-kelemahan Anggaran ................................................................ 16
5. Penyusunan Anggaran.................................................................................. 17
6. Prosedur Penyusunan Anggaran .................................................................. 18
7. Faktor-faktor Penyusunan Anggaran ........................................................... 21
8. Anggaran Penjualan ..................................................................................... 22
9. Anggaran Produksi....................................................................................... 23
10. Anggaran Biaya Bahan Baku ....................................................................... 24
11. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung...................................................... 24
12. Anggaran Biaya Overhead Pabrik................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 26
A. Jenis Penelitian............................................................................................. 26
B. Tempat dan waktu penelitian ....................................................................... 26
C. Data yang diperlukan ................................................................................... 26
D. Teknik pengumpulan Data ........................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data.................................................................................... 27
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 29
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ....................................................... 29
B. Visi dan Misi Perusahaan............................................................................. 31
a. Visi ............................................................................................................... 31
b. Misi .............................................................................................................. 31
C. Lokasi Perusahaan........................................................................................ 31
D. Karyawan dan Kepegawaian........................................................................ 32
E. Struktur Organisasi ...................................................................................... 36
F. Produksi ....................................................................................................... 43
G. Pemasaran .................................................................................................... 45
H. Beberapa Pedoman Anggaran di PG. Madukismo....................................... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 47
A. Deskripsi Penyusunan Anggaran Biaya Produksi........................................ 47
1. Produk ......................................................................................................... 47
2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PG. Madukismo.............. 49
B. Analisis Data ................................................................................................ 58
C. Pembahasan.................................................................................................. 60
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 69
A. Kesimpulan .................................................................................................. 69
B. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 70
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Saran ............................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71
LAMPIRAN................................................................................................. 72
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula
dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar,
perusahaan menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak
berdirinya perusahaan ini adalah semakin kompleksnya masalah-masalah
yang dihadapi oleh perusahaan dan semakin ketatnya persaingan yang
dihadapinya. Untuk menghadapi kondisi seperti ini para pengusaha
dituntut untuk lebih cermat lagi supaya dapat mempertahankan
kelansungan hidup usahanya.
Perencanaan
dan
pengendalian
perlu
dilaksanakan
dalam
menjalankan kegiatan perusahaan. Tanpa adanya perencanaan akan
mengakibatkan kurangnya koordinasi dan kerjasama diantara masingmasing-masing bagian dalam perusahaan sehingga akan mengganggu
kelancaran jalannya perusahaan. Kegagalan melaksanakan salah satu
kegiatan akan berakibat terhadap kegiatan yang lain.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang (sektor)
industri tebu (gula), mereka akan berlomba-lomba memproduksi dan
memasarkan produk tersebut kepada konsumen dan masyarakat. Akan
tetapi, dalam memasarkan gula, mereka harus menghadapi besarnya
tekanan-tekanan yang terjadi. Untuk menghadapi dan mengantisipasi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tekanan-tekanan dan untuk memenangkan persaingan, tugas perusahaan
bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun
mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi untuk
meningkatkan efisiensi. Efisiensi digunakan sebagai alat pengukur untuk
mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu
dapat dilaksanakan dengan cara penekanan biaya produksi yang
mengakibatkan rendahnya harga pokok produksi.
Perencanaan suatu perusahaan diwujudkan dalam bentuk anggaran.
Anggaran merupakan rencana kerja suatu periode tertentu yang dinyatakan
didalam nilai uang atau angka-angka lain yang dapat diukur sebagai salah
satu diantara alat-alat pengendalian manajemen, anggaran memegang
peranan penting di dalam melakukan evaluasi. Maka dari itu, penyusunan
anggaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perusahaan.
Begitu pula dengan PG. Madukismo. Banyak cara yang dilakukan PG.
Madukismo untuk menyusun anggaran. Salah satu cara yang dilakukan
dalam menyusun anggaran biaya produksi, yaitu dengan menetapkan biaya
standar sebelum proses produksi dimulai. Dengan demikian, perusahaan
dapat mengetahui berapa biaya produksi yang seharusnya dikeluarkan.
Kegiatan produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku menjadi
produk jadi. Barang produksi tersebut dikelompokkan menjadi tiga elemen
biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Dengan perencanaan dan pengendalian biaya produksi
tersebut, diharapkan akan diperoleh suatu efisiensi biaya. Adapun yang
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimaksud dengan efisiensi biaya adalah terhindar dari pemborosan atau
penyimpangan, sehingga setiap biaya yang dikeluarkan adalah biaya
produksi yang sesungguhnya.
Setelah biaya standar ditetapkan, maka pada akhir periode dapat
dilakukan perbandingan antara biaya produksi standar dengan biaya
produksi sesungguhnya terjadi. Jika terjadi perbedaan antara biaya
produksi standar dan biaya sesungguhnya terjadi, dapat dilakukan suatu
analisis selisih yang meliputi selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Dalam hal ini perusahaan harus dapat
menyusun anggaran biaya produksi secara tepat dan mengendalikan biaya
produksi yang dikeluarkan seefisien mungkin.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan
dimuka, maka yang menjadi pokok masalah dalam usulan penelitian ini
yaitu apakah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo
sudah sesuai dengan kajian teori penyusunan anggaran biaya produksi?
C. Batasan Masalah
PG. Madukismo yaitu salah satu perusahaan yang memproduksi
beberapa jenis produk, diantaranya yaitu gila, alkohol dan spiritus. Tetapi
dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pada masalah anggaran
biaya produksi gula.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan yang
akandicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah
penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo sudah sesuai
menurut kajian teori.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
yang dapat dipakai sebagai bahan evaluasi untuk membantu
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penyusunan
anggaran biaya produksi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian
ini
dapat
bermanfaat
untuk
menambah
referensi
perpustakaan dan dapat memberikan masukan bagi pembaca yang
ingin mengetahui dan memahami mengenai penyusunan anggaran
biaya produksi.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat melatih kemampuan yang dimiliki mahasiswa
dengan menerapkan dan membandingkan teori yang telah didapat
dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Sistematika Penulisan
Bab I
: Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
: Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan
sebagai landasan penelitian. Disini akan diuraikan
mengenai anggaran biaya produksi.
Bab III
: Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian,
tempat penulisan, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumplan data dan teknik analisis data.
Bab IV
: Gambara Umum Perusahaan
Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan.
Bab V
: Deskripsi, Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan
pembahasan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab VI
: Penutup
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biaya
1. Pengertian Biaya
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dengan satuan uang yang terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu (Mulyadi,1993:14).
2. Penggolongan Biaya
a. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku biaya yaitu:
a) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan
atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsng dan
biaya overhead pabrik.
c) Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas tetapi tingkat perubahannya tidak sebanding.
Misalnya, biaya listrik, biaya telepon dan biaya reparasi. Ini
berarti biaya semi variabel mempunyai karakteristik yang
bersifat tetap maupun variabel. Untuk memisahkan biaya
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semi variabel ke dalam unsur biaya tetap dan biaya
variabel, ada beberapa metode yang dapat dipakai, yaitu
(Munandar,1986:236-239):
i.
Metode regresi
Metode ini beranggapan bahwa biaya semi variabel
dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel dengan memakai data masa lalu.
ii. Metode maksimum dan minimum
Metode ini menentukan bahwa unsur biaya variabel
dapat diperkirakan dengan cara membandingkan antara
besarnya biaya semi variabel pada aktivitas maksimum
yang pernah dicapai dengan besarnya biaya semi
variabel pada aktivitas minimum yang pernah dicapai.
Selisih antara biaya semi variabel dengan biaya
variabel merupakan biaya tetap.
iii. Metode biaya berjaga (standby cost method)
Menentukan biaya tetap suatu biaya semi variabel
dengan cara menghentikan aktivitas perusahaan selama
jangka waktu tertentu. Unsur biaya yang masih tetap
harus dibayar oleh perusahaan selama perusahaan tidak
mengadakan aktivitas merupakan unsur biaya tetap,
sedang selisih biaya semi variabel dengan unsur biaya
tetap merupakan unsur variabelnya.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv. Metode taksiran langsung
Sama dengan metode biaya berjaga yaitu dengan
mengandaikan perusahaan menghentikan aktivitasnya
selama jangka waktu tertentu.
b. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek ata pusat biaya:
a) Biaya
langsung
adalah
biaya
yan
terjadinya
atau
manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau
pusat biaya tertentu, biaya yang manfaatnya dinikmati oleh
beberapa obyek atau pusat biaya.
B. Biaya Produksi
Biaya
produksi
adalah
biaya-biaya
yang
terjadi
dalam
hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi yang terbagi dalam tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Mulyadi,1994:14).
Menurut Supriyono, ketiga elemen biaya produksi tersebut masingmasing didefinisikan sebagai:
1. Biaya bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah
menjadi produk selesai dan pemakainnya dapat diidentifikasikan
secara langsung, atau diikuti jejaknya, atau merupakan bagian
internal dari produk tertentu.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejak manfaatnya
dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung, misalnya biaya bahan
penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi,
biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya listrik dan air, biaya
asuransi dan sebagainya.
C. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Perusahaan dapat dikatakan efisien apabila dapat memberikan
hasil yang optimal dengan menekan biaya yang serendah mungkin
tetapi tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk
memberikan hasil yang optimal maka perusahaan harus membuat
perencanaan yang tepat. Cara untuk membuat perencanaan itu
dengan menetapkan anggaran
perusahaan. Dengan anggaran
diharapkan perusahaan mampu mengontrol dan mengendalikan
biaya produksi.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Anggaran dapat didefinisikan antara lain:
a. Anggaran merupakan rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatf, diukur dalam satuan moneter dan satuan ukur
lainnya
yang
mencakup
jangka
waktu
1
tahun
(Mulyadi,1993:448).
b. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode
tertentu (Munandar,1986:1).
c. Anggaran adalah suatu rencana terinci yan dinyatakan secara
format dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang
untuk menunjukkan perolehan atau penggunaan sumber-sumber
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun.
Dari
pengertian-pengertian
tersebut,
anggaran
dapat
dirumuskan sebagai rencana yang disusun secara sistematis
yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang diukur dalam
satuan uang dan berlaku dalam jangka waktu tertentu.
2. Jenis-jenis Anggaran
a. Menurut bentuk (Form)
Anggaran menurut bentuk atau bagiannya dibagi menjadi 2
yaitu sesuai dengan waktu anggaran dan sesuai dengan
kegunaan (Hartanto,1987:137):
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Sesuai dengan waktu anggaran
Anggaran menurut jangka waktu akan disesuaikan dengan
keadaan dan sifat perusahaan pada perusahaan yang tidak
stabil dapat dibuat setiap triwulan, karena banyak
mengalami hal-hal yang tidak pasti.
Akhirnya, dalam hubungan dengan waktu, anggaran harus
disusun dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
a) Kemungkinan untuk mendapat informasi yang dapat
dipercaya.
b) Sifat pasaran dan barang-barang yang dihasilkan,
misalnya public utility mempunyai pasaran yang relatif
stabil.
c) Posisi pasar terhadap saingannya.
d) Keadaan perekonomian pada umumnya.
2. Anggaran menurut kegunaan
a) Appropriation Budget
Anggaran ini memberikan batas jumlah maksimum
pengeluaran yang boleh dilaksanakan untuk suatu hal
tertentu (sifatnya kaku, tidak luwes).
b) Performance Budget
Anggaran yang didasarkan atas fungsi kegiatan dan
proyek. Pada anggaran ini, perhatian ditujukan pada
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan, sehingga
memungkinkan dibuatnya penilaian dari biaya yang
dihadapkan pada hasil yang dicapai, sehingga penilaian
atas efisiensi mungkin dapat dilakukan.
c) Fixed Budget
Anggaran ini dibuat untuk satu tingkatan kegiatan
selama jangka waktu tertentu. Fixed berarti bahwa
anggaran tidak disesuaikan dengan volume yan
sesungguhnya.
d) Flexible Budget
Prinsip anggaran ini adalah bahwa setiap tingkatan
kegiatan harus terdapat norma-norma untuk biaya yang
diperlukan. Pada anggaran ini, diperhitungkan adanya
biaya tetap dan biaya variabel yang proporsional
dengan pengubahan jumlah unit yang diproduksi.
b. Menurut ruang lingkup
1. Anggaran Komprehensif
a. Anggaran operasional, yaitu anggaran yang berati
taksiran-taksiran tentang kegiatan perusahaan dalam
jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
b. Anggaran finansial, yaitu anggaran yang berarti
taksiran-taksiran tentang keadaan finansial perusahaan
pada saat tertentu dimasa yang akan datang.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Anggaran untuk keputusan khusus, yaitu anggaran ini
meliputi analisis Break Event Point (BEP) dan studi
kelayakan.
2. Anggaran Parsiil
a. Anggaran strategis, yaitu anggaran yang berlaku untuk
jangka waktu tertentu yang melebihi periode satu tahun.
b. Anggaran taktis, yaitu anggaran yang berlaku untuk
jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau
kurang.
c. Menurut Fleksibilitas
1. Anggaran statis
Anggaran yang dibuat oleh perusahaan dalam satu tingkat
kegiatan yang diharapkan akan terjadi pola pada satu
periode tertentu. Anggaran statis dapat menjadi alat
pengendalian yang baik apabila tingkat kegiatan yang
ditetapkan dalam anggaran.
2. Anggaran Fleksibel
Anggaran ini mempunyai konsep dasar bahwa biaya
mempunyai hubungan dengan tingkat kegiatan. Dalam
penyusunan anggaran ini dibagi ke dalam volume
bermacam-macam dan bukan atas dasar satu volume
khusus. Anggaran ini disusun untuk menujukkan biaya
yang seharusnya terjadi pada berbagai tingkat kegiatan dan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh karena itu besar biaya untuk tiap kegiatan dapat
dihitung dengan mudah.
3. Fungsi Anggaran
Fungsi atau manfaat anggaran bagi perusahaan menurut Munandar
(1986:10):
a. Sebagai pedoman kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman dan memberi arah serta
memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatankegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja
agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan
dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik untuk
menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian
kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
c. Sebagai alat pengawas kerja
Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat
pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti.
Dengan membandingkan antaraapa yang tertuang di dalam
anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja
perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses
bekerja atau kurang sukses dalam beerja. Dari perbandingan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara
anggaran dengan realisasi sehingga dapat pula diketahui
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
perusahaan. Hal ini aan dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan
perusahaan
yang
sangat
berguna
untuk
menyusun rencana-rencana selanjutnya secara lebih optimal,
matang dan akurat.
4. Kelemahan-kelemahan Anggaran
Meskipun begitu ada manfaat/fungsi yang diperoleh dengan
menyusun anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahankelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain:
a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru
berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan
untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya.
c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan
yang diramalkan sebelumnya karena kondisi yang dihadapi
perusahaan setiap waktu berbeda-beda.
d. Memerlukan komitmen yang tinggi dalam pelaksanaannya agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penyusunan Anggaran
Penyusunan
anggaran
yang baik dan
tepat sangat
diperlukan di dalam kegiatan perusahaan. Hal ini bertujuan agar
perusahaan dapat mengendalikan biaya untuk proses produksi
sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan penting
dan melibatkan berbagai pihak, baik manajer tingkat atas, maupun
manajer tingkat bawah. Manajer berperan di dalam mempersiapkan
dan mengevaluasi berbagai alternatif baru tujuan anggaran, dimana
anggaran aelalu dijadikan tolok ukur terbaik kinerja manajer.
Penyusunan anggaran disuatu perusahaan dimulai dari
anggaran penjualan. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan
ramalan penjualan yang disusun atas dasar situasi perusahaan dan
kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan dimasa yang akan
datang. Karena anggaran yang dipergunakan oleh perusahaan
saling berhubungan antara anggaran yang satu dengan yang lain
maka jika terjadi kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan
mempengaruhi anggaran-anggaran yang lainnya.
Setelah anggaran penjualan tersusun kemudian dapat
disusun anggaran produksi. Jumlah unit produk yang akan dijual
oleh perusahaan belum tentu sama dengan jumlah unit yang akan
diproduksi, karena jumlah persediaan akhir lebih kecil dari pada
persediaan awal. Setelah anggaran produksi disusun baru disusun
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung dan
anggaran overhead pabrik.
Anggaran biaya bahan baku menyangkut dua hal yaitu
keperluan bahan baku untuk proses produksi dan keperluan bahan
baku yang akan dibeli, dimana kedua hal itu belum tentu sama
jumlahnya karena sebagian kebutuhan bahan baku telah tersedia
dalam bentuk persediaan awal bahan baku, jadi yang harus dibeli
adalah sebesar ekuranannya.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung menyangkut dua hal
yaitu jangka waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan proses
produksi selama satu periode tersebut dan besarnya upah. Untuk
penyusunan biaya overhead pabrik dilakukan dengan menentukan
tarif biaya overhead pabrik. Anggaran biaya overhead pabrik
(BOP) merupakan semua jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
6. Prosedur Penyusunan Anggaran
Dalam suatu perusahaan pihak yang paling berwenang dan
bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan
kegiatan adalah pimpinan tertinggi perusahaan. Akan tetapi tugas
untuk menyiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan
kepada bagian yang ada dalam perusahaan. Tetapi siapa atau
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagaimana yang akan diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun
anggaran, hal itu tergantung pada struktur organisasi dan besar
kecilnya masing-masing perusahaan.
Tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran dapat
didelegasikan kepada (Munandar,1986:17):
a. Bagian Administrasi (bagi perusahaan kecil atau sedang)
Tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah
satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan dan tidak
perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yag
ada di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena kegiatankegiatan perusahaan tidak terlalu komplek, sederhana dan
ruang lingkup yang terbatas. Penunjukkan bagian administrasi
ini
dilakukan
dengan
pertimbangan
bahwa
di
bagian
administrasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa di
bagian administrasi ini terkumpul semua data-data dan
informasi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, baik
dibidang pemasaran, produksi, pembelanjaan maupun dibidang
personalia.
b. Panitia Anggaran (bagi perusahaan besar)
Bagian administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk
menyusun anggaran sendiri tanpa partisipasi secara aktif
bagian-bagian lain dalam perusahaan. Hal ini disebabkan
karena
kegiatan-kegiatan
19
perusahaan
cukup
kompleks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas. Oleh
sebab itu tugas menyusun anggaran perlu melibatkan semua
unsur yang mewakili semua bagian yang ada di dalam
perusahaan yang duduk di dalam panitia anggaran. Biasanya
tim ini diketuai oleh salah seorang pimpinan perusahaan
dengan anggota-anggota yang mewakili bagian pemasaran,
bagian produksi, bagian pembelanjaan serta bagian personalia.
Anggaran yang tersusun merupakan kesepakatan bersama yang
sangat penting, agar pelaksanaan anggaran benar-benar
didukung oleh seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan.
Sehingga memudahkan terciptanya kerjasama yang saling
menunjang dan terkoordinasikan dengan baik. Anggaran yang
disusun oleh bagian administrasi maupun yang disusun oleh
panitia anggaran baru
merupakan rancangan anggaran.
Rancangan anggaran inilah yan diserahkan kepada pimpinan
tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai
anggaran yang definitif. Setelah disahkan oleh pimpinan
tertinggi perusahaan, maka rancanan anggaran tersebut telah
menjadi anggaran definitif, yang akan dijadikan sebagai
pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai
alat
pengkoordinasian
pengawasan kerja.
20
kerja
dan
sebagai
alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Faktor-faktor Penyusunan Anggaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran yaitu:
a. Faktor-faktor intern
Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam
perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Penjualan tahun-tahun yang lalu.
2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah harga jual, pemilihan saluran distribusi dan
sebagainya.
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya
(kuantitatif)
maupun
keterampilan
dan
keahliannya
(kualitatif).
5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
7. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan
dengan
pelaksanaan
dibidang
pemasaran,
fungsi-fungsi
dibidang
perusahaan,
produksi,
di
baik
bidang
pembelanjaan, di bidang administrasi maupun dibidang
personalia.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Faktor-faktor ekstern
Yaitu data, informasi dan pengaaman yang terdapat di luar
perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain
berupa:
1. Keadaan persaingan.
2. Tingkat pertumbuhan penduduk.
3. Tingkat penghasilan masyarakat.
4. Tingkat pendidikan masyarakat.
5. Tingkat penyebaran masyarakat.
6. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
7. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik,
ekonomi, sosia, budaya maupun keamanan.
8. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional,
kemajuan teknologi dan sebagainya.
8. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan adalah titik awal dalam penyusunan
anggaran induk, berbagai anggaran antara lain biasanya tergantung
pada anggaran penjualan. Jika anggaran penjualan jelek, maka
anggaran induk menjadi tidak bermanfaat dan memboroskan waktu
serta usaha. Titik kritis penyusunan anggaran penjualan adalah
membuat ramalan penjualan, karena anggaran penjualan didasarkan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada ramalan penjualan. Anggaran penjualan dapat ditentukan
dengan cara mengalikan harga jual per unit dengan penjualan
dalam unit yang diharapkan.
9. Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan selesai kemudian di susun
anggaran produksi. Anggaran produksi dalam arti luas berupa
penjabaran dari rencana produksi, sedangkan dalam arti sempit
suatu perencanaan pada tingkat atau volume barang yang harus
diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat
penjualan
yang
telah
direncanakan
(Gunawan
Adisaputro,1996:181).
Anggaran produksi didapat dengan:
Anggaran penjualan dalam unit
xxx
Unit persediaan akhir produksi selesai yang diinginkan
xxx
Unit produk yang diperlukan
xxx
Unit persediaan awal produk selesai
xxx
Anggaran produksi dalam unit
xxx
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya bahan baku
yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan.
Besarnya biaya bahan baku ditentukan dengan dua langkah yaitu:
a. Menentukan kuantitas bahan baku yang dipakai untuk proses
produksi.
b. Mengalikan kuantitas bahan baku yang dipakai dengan harga
bahan baku per unit yang dianggarkan (Supriyono,1989:115).
Membuat anggaran pembelian bahan baku unit dengan rumus:
Kebutuhan bahan baku untuk produksi
xxx
Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan
xxx
Total kebutuhan bahan baku
xxx
Persediaan awal bahan baku
xxx
Anggaran pembelian bahan baku
xxx
11. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung dikembangkan dari
anggaran produksi:
a. Tenaga kerja langsung
Tenaga erja langsung adalah tenaga kerja pabrik yang secara
langsung terlibat pada proses produksi dan biasanya dilakukan
pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
b. Tenaga kerja tidak langsung
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak
terlibat secara langsung pada proses produksi dan biasanya
dikaitkan pada BOP.
12. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran BOP meliputi anggaran biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang tidak dapat
ditelusuri pada produk dan kegiatan tertentu. BOP terdiri dari
bahan pembantu, tenaga kerja tidak langsung dan biaya-biaya
produksi
lainnya
misalnya
premi
asuransi,
pemeliharaan,
penyusunan dan lain-lain.
Anggaran BOP dibagi menjadi (Supriyono,1991:120):
a. Perilaku BOP ke dalam BOP tetap dan BOP variabel
selanjutnya ditentukan dengan besarnya tarif BOP pada awal
periode anggaran.
b. Biaya kas dan bukan kas yang bermanfaat untuk menempuh
penyusunan anggaran kas dan pembuatan keputusan.
Penyusunan anggaran BOP akan dilaksanakan dengan jalan
menentukan besarnya tarif BOP per unit produk serta jumlah unit
produksi yang akan diselenggarakan, maka besarnya BOP selama
satu tahun anggaran tersebut akan dapat diperhitungkan pula
(Ahyari,1988:25).
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada PG. Madukismo
dengan menggunakan metode penelitian lapangan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitgian dilakukan pada PG. Madukismo yang terletak di Kelurahan
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2010.
C. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum perusahaan
2. Pedoman anggaran di perusahaan
3. Prosedur penyusunan anggaran biaya produksi di perusahaan
4. Anggaran biaya produksi di perusahaan
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga macam teknik
pengumpulan data, yaitu:
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Teknik Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
terkait.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
membaca data atau catatan yang ada di perusahaan yang bersangkutan.
Data yang akan diambil adalah gambaran umum perusahaan,
penyusunan anggaran dan lain-lain.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai untuk menjawab permasalahan di atas
dilakukan dengan membandingkan penyusunan anggaran biaya produksi
menurut perusahaan deengan kajian teori yaitu berdasarkan komponen
sebagai berikut:
1. Cara menyusun rencana produksi.
2. Cara menyusun rencana penjualan.
3. Cara menyusun anggaran biaya bahan baku.
4. Cara menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung.
5. Cara menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
6. Apabila semua komponen penyusunan anggaran biaya produksi yang
dilaksanakan oleh perusahaan sama dengan kajian teori, maka dapat
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disimpulkan bahwa penyusunan anggaran biaya produksi pada PG.
Madukismo sudah sesuai dengan kajian teori, dan sebaliknya.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Setelah
Proklamasi
Kemerdekaan
Republik
Indonesia,
pemerintahan berjalan normal dan keamanan pulih kembali, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX memprakarsai pembangunan kembali pabrik gula
yang telah dihancurkan setelah direbut oleh Jepang pada masa
kemerdekaan. Pembangunan kembali bertujuan untuk menampung para
buruh pabrik gula yang telah dihancurkan. Selain itu tujuan lain yang ingin
dicapai adalah menambah kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta
menambah pendapatan pemerintah.
Pabrik gula Madukismo berdiri dengan Akta Notaris pada tanggal
14 Juni 1995 dengan bentuk Perseroan Terbatas dan mulai dibangun
pertengahan tahun 1955. Saham-saham dari Badan Usaha ini sebagian
dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebesar 75% dan
Pemerintah Indonesia 25%.
Pabrik Gula Madukismo dibangun di bekas Pabrik Gula Padokan,
sebelah selatan kota Yogyakarta, tepatnya di kelurahan Tirtonirmolo,
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Pabrik Gula ini diresmikan oleh
Presiden Sukarno pada tanggal 29 Mei 1958.
Pada tahun 1962 Pemerintah Republik Indonesia mengubah status
Pabrik Gula madukismo menjadi Perusahaan Negara (PN) yang dipimpin
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara (BPUPPN)
yang dibentuk oleh Pemerintah. Dengan demikian semua Pabrik Gula
berada di bawah kepengurusan BPUPPN. Tetapi pada tanggal 3 September
1968 status pabrik kembali menjadi Perseroan Terbatas dan disebut Pabrik
Gula Madu Baru PT, yang membawahi Pabrik Gula Madukismo dan
Pabrik Spiritus Madukismo. Sri Sultan Hamengku Buwono IX, selaku
pemilik saham terbesar menyetujui bahwa P2G Madu Baru PT kembali
dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini Departemen
Keuangan) sejak tanggal 4 Maret 1984.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) ditunjuk oleh pem
erintah untuk mengelola pabrik tersebut. Penunjukkan ini didasarkan pada
Contract Management yang ditanda tangani pada tanggal 4 Maret 1984
oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Muhammad
Yusuf) dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai pemegang saham
terbesar.
Dengan
demikian
Pabrik
Gula
Madukismo
merupakan
penggabungan antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Madu
Baru.
Dalam
pelaksanaan
operasionalnya
PT Madubaru
dibantu
sepenuhnya oleh ahli-ahli dari PT IMACO yang merupakan bagian dari
PT. Rajawali Nusantara Indonesia.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
PG. Madukismo menjadi perusahaan Argo Industri yang unggul di
Indonesia dengan petani menjadi mitra sejati.
b. Misi
1. Menghasilkan gula dengan ethanol yang berkualitass untuk
memenuhi pemerintahan masyarakat dan industry di Indonesia.
2. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang
ramah lingkungan, dikelola secara professional dan inovatif,
memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta
mengutamakan kemitraan dengan petani.
3. Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis
inti.
4. Mendapatkan karyawan dan stakeholder lainnya sebagai bagian
terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan
pencapaian share holder values.
c. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan yang tepat merupakan factor yang sangat
mempengaruhi baik kapasitas produksi maupun kegiatan operasional
perusahaan.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PG. Madukismo ini terletak di Desa Padokan, Kelurahan
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
d. Karyawan
Dalam masa giling yaitu bagi karyawan yang mempunyai kaitan
dengan proses produksi berlaku ketentuan jam kerja dengan sistem
beregu (3 shift @ 8 jam):
1. Regu pagi
: pukul 06.00 – 14.00
2. Regu siang
: pukul 14.00 – 22.00
3. Regu malam : puluk 22.00 – 06.00
Khusus bagi petugas keamanan (SATPAM) berlaku ketentuan jam
kerja dengan sistem beregu baik diluar masa giling ataupun dalam
masa giling. Ketentuan jam istirahat bagi karyawan yang terkait
dengan proses produksi diberikan maksimal ½ jam setelah bekerja
selama 4 jam dan dilakukan secara bergantian.
a) Pembagian Karyawan
Karyawan PG. Madukismo dibagi dalam 2 jenis yaitu:
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang dipekerjakan untuk
waktu yang tidak tertentu. Hubungan kerja dimulai dengan
masa percobaan selama 3 bulan. Karyawan tetap dibagi
menjadi 2 yaitu karyawan bulanan dan karyawan harian.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karyawan bulanan selain mendapat gaji juga mendapat
tunjangan yang berdasarkan masa kerja serta golongan
klasifikasinya.
2. Karyawan Tidak Tetap
Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja untuk
waktu tertentu, biasanya pada saat musim giling berlangsung.
Setiap musim giling tiba, mereka melamar pekerjaan dan
mengadakan kontrak kerja. Apabila musim giling habis maka
kontrak kerja juga berakhir. Karyawan ini dibedakan menjadi 2
jenis yaitu:
i. Karyawan Kampanye
Yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan proses
produksi, seperti penimbangan tebu, penggilingan dan
sebagainya.
ii. Karyawan Musiman
Yaitu karyawan yang tidak berhubungan dengan proses
produksi, seperti pekerja pada lintasa.n kereta, pekerja pada
Derek tebu, sopir dan kernet traktor dan sebagainya.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV.1
Data Jumlah Karyawan
PG. Madukismo
Keterangan
Karyawan Pimpinan
Karyawan Pelaksana
Karyawan Kerja Waktu Tertentu (KKWT)
Borongan tebangan dan garap kebun
Total
Jumlah
60 orang
432 orang
844 orang
3.000 orang
4.336 orang
b) Kesejahteraan Karyawan
Agar karyawan dapat hidup secara layak, perusahaan memberikan
gaji dan upah minimumnya berdasarkan Standar Upah Minimum
Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah. Disamping itu
perusahaan juga memberikan berbagai macam tunjangan dan
bonus kepada karyawan, tunjangan tersebut adalah:
1. Tunjangan Hari Raya
Setiap hari raya, karyawan menerima tunjangan yang besarnya
ditentukan berdasarkan kemampuan perusahaan.
2. Tunjangan Kesehatan
Bagi karyawan yang mengalami kecelakaan atau sakit di dalam
menjalankan tugasnya, biaya pengobatannya akan ditanggung
penuh oleh perusahaan.
3. Tunjangan Hari Tua
Tunjangan ini diperuntukkan untuk karyawan tetap sesuai lama
masa kerjanya.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Insentif Tahunan
Insentif tahunan diberikan sesuai dengan jabatan karyawan.
Selain tunjangan dan bonus, perusahaan juga memberikan
beberapa fasilitas untuk karyawan, yaitu:
1. Perlengkapan Kerja
Perusahaan mengusahakan perlindungan kerja bagi karyawan
dengan menyediakan perlengkapan kerja untuk keamanan,
antara lain menyediakan penutup kepala (helm), penutup
hidung dan sarung tangan bagi karyawan yang terlibat langsung
dengan proses produksi.
2. Bus
Bagi karyawan yang mempunyai putra-putri yang bersekolah,
perusahaan menyediakan fasilitas berupa 3 bus antar jemput
sekolah dengan jalur yang berbeda. Selain untuk antar jemput
sekolah, bus juga digunakan apabila perusahaan mengadakan
acara rekreasi bersama.
3. Rumah Dinas
Bagi karyawan tetap perusahaan yang berasal dari luar daerah,
disediakan rumah dinas.
4. Asuransi
Perusahaan mengasuransikan karyawannya sesuai dengan
anjuran pemerintah tentang peransuransian karyawan.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Sarana dan prasarana berupa lapangan sepak bola, lapangan
tenis, gedung (untuk pesta pernikahan, kegiatan bisnis, rapat
dan lain-lain) dan tempat peribadatan. Fasilitas-fasilitas
tersebut dapat digunakan setiap waktu karena lokasinya berada
pada satu komplek dengan rumah dinas dan perusahaan.
6. Seragam Kantor
Perusahaan memberikan seragam karyawan untuk karyawan
tetap maupun karyawan tidak tetap.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Pabrik Gula Madukismo berbentuk garis
atau lini dimana setiap bagian mengenal satu pimpinan yang langsung
membawahinya. Posisi tertinggi perusahaan dipegang oleh dewan
komisaris. Dewan komisaris bertanggungjawab atas semua tugas posisi
di bawahnya. Direktur bertanggungjawab atas tugas kepala bagian.
Kepala bagian bertanggungjawab atas tugas posisi di bawahnya.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pada PG. Madukismo adalah
sebagai berikut:
1.
Dewan Komisaris
a. Mengawasi
dan
menerbitkan
pelaksanaan
tujuan
kebijaksanaan umum perusahaan yang telah ditetapkan.
36
berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Mengatur dan mengkoordinir kepentingan para pemegang saham
sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
c. Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas
pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi yang disampaikan oleh
direktur.
2.
Direktur/Direksi
Direksi membawahi administrator dan mempunyai tugas:
a. Merumuskan tujuan, menetapkan strategi dan menyusun rencana
jangka panjang perusahaan.
b. Menetapkan
rancangan
anggaran
kebijaksanaan-kebijaksanaan
dan
perusahaan
dan
menetapkan
pedoman-pedoman
penyusunan
anggaran tahunan.
c. Merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang keuangan, personalia,
produksi, teknik, umum dan merumuskan kebijakan-kebijakan dalam
pengendalian manajemen.
d. Menetapkan kebijakan bagi administrator dalam mengkoordinasikan
semua divisi, bagian dan seksi yang ada di perusahaan.
e. Membina hubungan baik dengan instansi luar yang terkait.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Administrator
Administrator
berfungsi
mengelola
secara
keseluruhan
aktivitas
perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Administrator mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menetapkan sasaran dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan dan
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran.
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kebijakan Direksi dan
membantu Direksi dalam menyusun rencana jangka panjang.
c. Melaksanakan kebijakan Direksi dalam bidang keuangan, personalia,
produksi, teknik, dan umum serta melaksanakan kebijakan yang
dirumuskan Direksi dalam pengendalian manajemen.
d. Melaksanakan kebijakan dan pedoman penyusunan anggaran tahunan
dan mengkoordinasikannya kepada Direksi.
e. Merumuskan ketentuan-ketentuan dalam koordinasi kegiatan divisi,
bagian dan unit organisasi yang ada di bawahnya.
4.
Departemen Keuangan dan Administrasi
Tanggung jawab bagian ini adalah:
a. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam
bidang keuangan, personalia, bidang pengadaan barang dan jasa
kebutuhan perusahaan dan bidang penjualan produk perusahaan.
b. Memimpin dan mengkoordinasi penyusunan rancangan serta revisi
anggaran perusahaan.
c.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Departemen Keuangan dan Administrasi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1)
Bagian Akuntansi dan Keuangan
Bagian ini membawahi:
a) Seksi Akuntansi Biaya
b) Seksi Keuangan
c) Seksi Pembelian
d) Sub Seksi Penjualan
e) Sub Seksi Gudang Pusat
f) Sub Seksi Gudang Gula
g) Sub Seksi ATR
h) Sub Seksi Timbangan
i) Sub Seksi EDP
2)
Bagian Personalia
Bagian ini terdiri dari:
a) Seksi Personalia
Membawahi Sub Seksi Polikloinik
b) Seksi Pengembangan SDM
c) Seksi Imbal Jasa
Tugas bagian ini adalah:
1. Mencari dan melaksanakan recruiting karyawan baru sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
2. Melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan, latihan
dan pengembangan karyawan.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator
mengenai jaminan social karyawan dan mengenai upah dan gaji
karyawan.
4. Mencatat dan menginformasikan hak cuti karyawan.
5. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator
mengenai pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
3)
Bagian Umum
Bagian ini membawahi Seksi Keamanan dan mempunyai tugas:
1. Menciptakan dan menjaga keamanan fisik perusahaan.
2. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam
bidang hubungan masyarakat dan keamanan perusahaan.
5.
Bagian Tanaman
Bagian tanaman ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Rayon-rayon
Membawahi beberapa Sinder Kebun Wilayah
b. Seksi Tebang dan Angkutan
c. Seksi Bina Sarana Tani
Bagian tanaman mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menetapkan rencana dan pelaksanaan penanaman tebu bibit dan
produktifitass tebu giling untuk mencapai target penanaman tebu bibit
dan tebu giling.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Menetapkan komposisi jenis tebu, jadwal penanaman, tebang dan
angkutan tebu.
3. Mengawasi dan membina sinder-sinder rayon dalam membimbing
petani tebu.
6.
Bagian Instalasi PG
Bagian ini terdiri dari:
a. Seksi Listrik
b. Seksi Ketel
c. Seksi Pabrik Depan
d. Seksi Pabrik Tengah
e. Seksi Pabrik belakang
f. Seksi Besali
g. Seksi Remise
h. Sub Seksi Bangunan
i. Seksi Instalasi Pabrik Spiritus
Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan rencana pembangunan instalasi untuk melayani pabrik
dan mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga kontinuitas
penyediaan jasa untuk memenuhi kebutuhan pabrik.
2) Bekerja
sama
dengan
Kepala
Bagian
Tanaman
melakukan
pengelolaan, pemeliharaan dan reparasi reise (lori dan loko), pompapompa air dan traktor.
3) Memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis keperluan perusahaan.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Bagian Pabrikasi
Terdiri dari 6 bagian, yaitu:
a. Seksi Pengolahan
b. Seksi Laborat
c. Sub Seksi Limbah
d. Sub Seksi Analisa
e. Sub Seksi Pengolahan
Tugas bagian ini adalah:
1) Menjalankan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam
bidang produksi gula, bekerja sama dengan Kepala Divisi Akuntansi
dan Keuangan dalam pengadaan bahan pembantu dan suku cadang
mesin dan peralatan pabrik.
2) Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administratur dalam
bidang peningkatan efisiensi produksi dan pengendalian mutu produk
dan pengelolaan produk dalam proses sampai dengan produk jadi yang
akan disimpan dalam gudang.
3) Membantu Administrator dalam menetapkan saat mulai dan saat
berakhirnya masa giling.
8.
Bagian Pabrik Spiritus
Bagian ini terdiri dari 4 bagian:
a. Seksi pengolahan
b. Seksi Instalasi PG
c. Sub Seksi Pengolahan
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Sub Seksi Limbah
Tugas bagian ini hamper sama dengan Bagian Pabrikasi Pabrik Gula.
F. Produksi
1. Produksi Utama
Produksi utama dari PG. Madukismo yaitu gula pasir dengan kualitas
SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu
produksi ini dipantau olehP3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan
Gula Indonesia).
2. Produk Samping
Produk samping dari PS. Madukismo yaitu:
a. Alcohol Murni yang berkadar 95%.
b. Spiritus Bakar yang berkadar 94%.
Mutu produksi ini dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen
Perindustrian dan PT. Sucofindo Indonesia.
3. Hasil Produksi rata-rata per tahun
a. Pabrik Gula
-
Bahan baku tebu 400.000 – 500.000 ton per tahun
-
Hasil gula SHS: ± 35.000 ton per tahun
-
Rendemen antara 7,0% - 8,5%
-
Bahan pembantu: Batu Gamping dan Belerang
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pabrik Spiritus
-
Bahan baku: tetes dari PG. Madukismo ± 25.000 ton per tahun
-
Hasil Alkohol: 7,5 – 8 juta liter per tahun
-
Dipasarkan sebagai Alkohol murni dan Spiritus Bakar
-
Bahan pembantu pupuk Urea, NPK, Asam Sulfat
4. Masa Produksi
PG.PS Madukismo masa produksinya sekitar 5 sampai 6 bulan per
tahun yaitu 24 per hari. Masa produksi gula ini dilakukan terus
menerus antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Selain bulan
tersebut yaitu bulan November sampai dengan bulan April digunakan
untuk memelihara mesin pabrik seperti: servis, revisi, perbaikan,
penggantian dan lain-lain.
5. Proses Produksi
Dalam proses produksi di PG.PS Madukismo, semua pekerjaan
dilakukan dengan menggunakan alat-alat (mesin) yang modern.
6. Biaya-biaya Produksi
Biaya-biaya yang terjadi di PG. Madukismo antara lain adalah:
a. Biaya bahan baku terdiri dari:
1) Harga bahan baku
2) Kuantitas bahan baku
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari:
1) Biaya pembibitan
2) Biaya tebu giling
3) Biaya tebang dan angkutan motor
4) Biaya pembikinan gula
5) Biaya pembungkusan gula
c. Biaya overhead pabrik terdiri dari:
1) Biaya tenaga kerja tidak langsung (pimpinan dan tata usaha)
2) Biaya pemeliharaan dan reparasi
3) Biaya listrik
4) Biaya pompa air dan hama
5) Biaya eksploitasi angkutan motor
6) Biaya penyusutan bangunan
7) Biaya penyusutan mesin
G. Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan terakhir dari suatu proses produksi, yaitu
untuk menjual hasil produksi. Salah satu cara perusahaan dalam
memasarkan produknya yaitu dengan cara mendistribusikannya ke
distributor-distributor dan dijual bebas.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Beberapa Pedoman Anggaran di PG. Madukismo
a. Pengertian Anggaran
Menurut perusahaan pengertian dari anggaran adalah rencana yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang yang dirumuskan secara
bersama-sama oleh pimpinan dan karyawan yang dipilih.
b. Periode
Anggaran yang disusun setiap triwulan, penyusunan anggaran sesuai
kalender anggaran yang telah ditetapkan
oleh bagian anggaran
bersama tim anggaran.
c. Pengesahan
Anggaran yang telah selesai disusun akan disahkan oleh Direksi.
d. Pendekatan
Pen yusunan anggaran dimulai dari pengarahan Direksi kemudian
diserahkan masing-masing bagian untuk menyusun selanjutnya
dikumpulkan, dibicarakan, didiskusikan bersama-sama.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
1. Produk
PG. Madukismo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha pembuatan gula. Perusahaan ini memproduksi gula dengan
klasifikasi SHS I (Superior Head Sugar I) atau sering disebut dengan
gula Kristal putih I yang mempunyai standar warna diatas 25 Hollands
Standard.
Tahap pertama yang harus dilakukan perusahaan yaitu menyusun
anggaran. karenaPG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak
bersaing, dalam arti bahwa penawaran produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut lebih kecil dari pada permintaan produk itu di
pasar, maka anggaran produksi disusun lebih dahulu daripada
anggaran penjualan. Dalam menyusun anggaran biaya produksi
diperlukan data-data untuk menghitung anggaran biaya produksi yaitu
data tentang luas areal tanaman, hasil tebu per ha, volume produksi,
kecepatan/kapasitas giling per etmal, dan lama giling.
Berikut ini dasar-dasar yang dipakai oleh PG. Madukismo dalam
menyusun anggaran perusahaan.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.1
Dasar Anggaran Perusahaan Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Luas
Areal
Tanaman
(Ha)
10.090
9.707
8.092
8.980
9.463
Tebu
per
Ha
(Ku)
650
650
650
650
650
Hasil
Tebu
(Ku)
Rendemen
Rata-rata
(%)
Produksi
SHS I
(Ku)
Kecepatan
Giling
Lama
Giling
(Hari)
6.562.500
6.309.850
5.259.800
5.837.000
6.150.950
7
7
7
7
7
459.380
441.690
368.213
408.634
430.591
43.472
40.404
37.863
38.312
38.480
125
125
125
125
125
PG. Madukismo dalam menyusun anggaran biaya produksi
mempertimbangkan berbagai asumsi berikut ini:
1. Tersedianya lahan yang cukup untuk menanam tebu, sehingga bahan
baku (tebu) mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi.
2. Kapasitas mesin sesuai dengan yang diharapkan (mampu berproduksi
secara maksimal).
3. Terbukanya peluang raw sugar.
4. Pabrik gula berhak menjual produknya secara bebas.
5. Laju inflasi yang terjadi berdampak pada anggaran dan realisasinya.
Langkah awal yang dilakukan PG. Madukismo dalam menyusun
anggaran adalah dengan membuat rencana produksi. Rencana produksi
dibuat dengan melihat data pada table V.1.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PG. Madukismo
a. Menyusun Rencana Produksi
Berdasarkan data-data di atas dapat disusun rencana produksi per
bulan, PG. Madukismo mulai produksi pada bulan Mei sampai
dengan bulan September. Berikut ini rencana produksi bulanan
anggaran perusahaan tahun 2006 – 2010.
Tabel V.2
Rencana Produksi Bulanan Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Bulan/Tahun
2006
2007
2008
2009
Mei
89.590,35
86.731,70
83.634,00
85.945,00
Juni
102.456,20 101.698,00 70.381,80
90.856,45
Juli
101.082,40 100.811,10 76.494,10
95.002,10
Agustus
100.894,00 100.653,05 77.604,10
95.002,10
September
65.357,05
51.796,15
60.099,00
41.828,35
Oktober
459.380,00 441.690,00 368.213,00 408.634,00
2010
87.784,50
102.852,10
100.045,05
100.329,40
39.580,05
430.591,00
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Dari table di atas dapat diketahui bahwa rencana produksi tahun
2006 – 2010 dapat diperoleh dari mengalikan antara luas areal
tanaman (ha), tebu per ha dan rendemen rata-rata.
b. Menyusun Rencana Penjualan
Dalam menyusun rencana penjualan, persedian akhir ditentukan
sebesar 15% dari rencana produksi dan persediaan awal berasal
dari persediaan akhir tahun sebelumnya. Berikut ini data rencana
penjualan tahun 2006 – 2010:
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tabel V.3
Rencana Penjualan Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Rencana
Persediaan
Jumlah
Persediaan
Produksi
Akhir
Produksi
Awal
459.380,00 68.907,00 390.473,00 65.690,20
441.690,00 66.253,50 375.436,50 68.907,00
368.213,00 55.232,00 312.981,00 66.253,50
408.634,00 61.295,10 347.338,90 55.232,00
430.591,00 64.588,70 366.002,30 61.295,10
Rencana
Penjualan
456.163,20
444.343,50
379.234,50
402.570,90
427.297,40
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Dari table di atas dapat diketahui bahwa rencana penjualan tahun 2006
– 2010 diperoleh dari rencana penjualan dikurangi persediaan akhir
yang telah ditentukan 15% dari rencana produksi, kemudian ditambah
dengan persediaan awal dari persediaan akhir tahun sebelumnya.
c. Menyusun Anggaran Biaya Produksi
1. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya produksi terdiri dari anggaran biaya bahan
baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya
overhead pabrik. Anggaran biaya bahan baku menunjukkan
besarnya biaya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah
produk yang dianggarkan. Besarnya biaya bahan baku
ditentukan denngan tiga langkah yaitu menentukan anggaran
kuantitas bahan baku yang dipakai untuk proses produksi,
menentukan harga bahan baku yang dianggarkan dan
mengalikan anggaran kuantitas bahan baku dengan harga bahan
baku yang dianggarkan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Anggaran Kuantitas Bahan Baku
Data anggaran kuantitas bahan baku yang dipakai PG.
Madukismo untuk memproduksi gula adalah sebagai
berikut:
Tabel V.4
Anggaran Pemakaian Bahan Baku Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tebu
6.564.540,20
6.311.750,10
5.261.763,80
5.830.379,90
6.153.145,40
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Dari data anggaran pemakaian bahan baku kemudian
dihitung rata-rata kuantitas per unit dengan membagi
anggaran kuantitas bahan baku dengan volume produksi.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel V.5
Pemakaian Rata-rata Bahan Baku Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Total
Kuantitas Tebu
(Ku)
6.564.540,20
6.311.750,10
5.261.763,80
5.830.379,90
6.153.145,40
30.121.579,49
Produksi (Ku)
459.380,00
441.690,00
368.213,00
408.634,00
430.591,00
2.108.508,00
Rata-rata Tebu
(Ku)
14,29
14,29
14,29
14,29
14,29
14,29
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa standar pemakaian
bahan baku yang ditetapkan PG. Madukismo untuk
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memproduksi satu ku gula pada tahun 2006 – 2010
membutuhkan 14,29 ku tebu. Jadi besarnya kebutuhan
bahan baku tebu adalah sebagai berikut:
Tabel V.6
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Bulan/Tahun
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Total
2006
1.071.828,10
1.401.200,08
1.597.982,01
1.597.982,01
695.547,00
6.564540,20
2007
1.066.451,21
1.391.665,03
1.596.982,00
1.596.982,00
659.669,86
6.311.750,10
2008
789.005,00
1.187.332,57
1.401.633,12
1.401.633,12
482.099,99
5.261.763,80
2009
965.008,31
1.219.631,05
1.497.444,00
1.497.444,00
650.852,54
5.830.379,90
2010
1.061.462,23
1.318.764,11
1.556.897,02
1.556.897,02
659.125,02
6.153.145,40
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
2) Standar Harga Bahan Baku
Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per unit
yang seharusnya terjadi didalam pembelian bahan baku.
Tabel standar harga bahan baku adalah sebagai berikut:
Tabel V.7
Standar Harga Bahan Baku Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tebu (Rp/ku)
7.400
7.725
7.950
8.150
8.475
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Setelah standar kuantitas dan harga bahan baku ditentukan
maka dapat dicari anggaran biaya bahan baku. Tabel
anggaran biaya bahan baku adalah sebagai berikut:
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.8
Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Bulan/Tahun
2006
2007
2008
Mei
7.943.936.000
8.315.400.000
8.761.540.000
Juni
10.005.200.000 10.570.615.300 10.815.000.000
Juli
10.423.221.000 11.491.131.200 11.683.450.500
Agustus
10.423.221.000 11.491.131.200 11.683.450.500
September
5.016.963.000
5.000.249.300
6.125.891.000
Total
43.812.541.000 46.868.527.000 49.069.332.000
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
2009
9.004.255.100
10.713.825.000
12.121.500.400
12.121.500.400
6.411.986.100
50.373.067.000
2010
9.126.445.200
11.032.176.400
12.349.100.000
12.349.100.000
69.913.800.400
51.770.632.000
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran biaya
bahan baku tahun 2006 - 2010 diperoleh dari anggaran kebutuhan
bahan baku pada tabel V.6 dikali dengan standar harga bahan baku
pada tabel V.7
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung,
perusahaan menentukan jam kerja yang diperlukan untuk
mengolah satu ku gula dan tarif upah tiap jam kerja.
a) Standar Tarif Upah Langsung
Standar tarif upah langsung adalah tarif upah langsung
yang seharusnya terjadi untuk setiap satuan pengupahan (upah
per jam). Data mengenai standar tarif upah langsung adalah
sebagai berikut:
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.9
Standar Tarif Upah Langsung Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
Standar Tarif Upah
(Rp/jam)
6.275,50
7.450,25
8.525,75
9.750,50
10.500,00
2006
2007
2008
2009
2010
sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
b) Standar Jam Kerja Langsung
Untuk menetapkan standar jam kerja langsung digunakan
rata-rata jam kerja langsung yang diperlukan untuk
menghasilkan 1 ku gula. PG. Madukismo menetapkan jam
kerja standar sebesar 24 jam sehari. Data mengenai standar
jam kerja langsung adalah sebagai berikut:
Tabel V.10
Standar Jam Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
JKL Per
Jumlah Produk Standar
Hari
Per Hari (ku)
2006
24
3.159,91
2007
24
3.243,24
2008
24
3.380,28
2009
24
3.428,57
2010
24
3.478,26
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
54
JKL/ku
0.0075
0.0074
0.0071
0.0070
0.0069
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jam kerja langsung
per kuintal diperoleh dari jumlah jam per hari dibagi dengan
jumlah produk standar per hari.
Sedangkan jumlah total JKL standar dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel V.11
Total Standar Jam Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
JKL/ku
Produksi Standar
2006
2007
2008
2009
2010
0.0075
0.0074
0.0071
0.0070
0.0069
425.716,85
431.200,10
445.191,30
450.600,45
461.921,50
Jumlah
Tenaga Kerja
1.210
1.214
1.218
1.220
1.221
Total JKL
Standar
3.862.000
3.873.000
3.849.000
3.850.000
3.890.000
Sumber data: Pt. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Dari data di atas dapat diketahui bahwa total jam kerja langsung
standar dapat diperoleh dari jam kerja langsung per kuintal dikali
dengan produksi standar, kemudian dikalikan kembali dengan
jumlah tenaga kerja total.
Data anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut:
Tabel V.12
Anggaran Biaya Tenga Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Bulan/Tahun
2006
2007
Mei
4.678.208.086,45
5.168.440.375,79
Juni
5.997.164.310,05
6.454.914.920,00
Juli
6.315.712.450,88
6.653.412.015,79
Agustus
6.315.712.450,88
6.653.412.015,79
September
2.637.420.211,74
2.981.966.172,64
Total
25.924.217.500,00
27.912.145.500,00
Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
2008
5.680.063.766,04
6.871.519.730,18
7.105.430.692,17
7.105.430.692,17
3.184.560.475,00
29.947.010.000,00
55
2009
6.300.747.616,12
7.213.984.550,00
7.861.988.111,25
7.861.988.111,25
3.532.525.461,03
32.771.233.000,00
2010
7.162.850.015,78
7.894.561.278,09
8.098.171.350,00
8.098.171.350,00
3.963.825.000,05
35.217.578.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari data di atas dapat diketahui bahwa biaya standar biaya
tenaga kerja langsung tahun 2006 - 2010 dapat diperoleh
dari standar tarif upah langsung pada tabel V.9 dikalikan
dengan total standar jam kerja langsung pada tabel V.11.
3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Penentuan biaya overhead pabrik dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a) Pada awal periode disusun anggaran tiap elemen biaya
overhead pabrik yang digolongkan dalam biaya tetap dan
variabel.
b) Tarif biaya overhead pabrik dihitung sebesar anggaran biaya
overhead pabrik dibagi tingkat kapasitas yang dipakai.
Setelah anggaran biaya overhead pabrik disusun, langkah selanjutnya
adalah menentukan dasar pembebanan. Pembebanan biaya overhead pabrik ke
produk atas dasar jumlah jam kerja langsung, dengan kapasitas normal. Setelah
ditentukan dasar pembebanannya kemudian dicari tarif standar biaya overhead
pabrik. Tarif standar biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus: anggaran
BOP total dibagi dengan anggaran JKL.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tabel V.13
Tarif BOP Total tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Anggaran
Anggaran JKl
BOPTotal
61.883.423.750
3.862.000
65.968.464.270
3.873.000
69.405.491.910
3.849.000
74.738.699.243
3.850.000
78.704196.359
3.890.000
Tarif BOP Total
16.023,67
17.032,91
18.032,08
19.412,65
20.232,44
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tariff BOP total tahun 2006 – 2010 dapat
diperoleh dari anggaran BOP total dibagi dengan anggaran JKL.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tabel V.14
Tarif BOP Variabel Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Anggaran BOP
Anggaran JKL
Variabel
38.901.633.314
3.862.000
40.844.462.370
3.873.000
43.689.160.093
3.849.000
44.734.571.993
3.850.000
45.972.950.559
3.890.000
Tarif BOP
Variabel
10.072,92
10.545,95
11.350,78
11.619,37
11.818,24
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tarif BOP Variabel tahun 2006 – 2010
dapat diperoleh dari anggaran BOP variabel dibagi dengan anggaran JKL.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Tabel V.15
Tarif BOP Tetap Tahun 2006 – 2010
Pabrik Gula Madukismo
Anggaran BOP
Anggaran JKL
Tetap
22.981.790.436
3.862.000
25.124.001.900
3.873.000
25.716.331.817
3.849.000
30.004.127.250
3.850.000
32.731.245.800
3.890.000
57
Tarif BOP Tetap
5.950,75
6.486,96
6.681,30
7.793,28
8.414,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tarif BOP tetap tahun 2006 – 2010 dapat
diperoleh dari anggaran BOP tetap dibagi dengan anggaran JKL.
Setelah diketahui standar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Maka elemen standar biaya produksi tersebut diakumulasikan
menjadi total standar biaya produksi. Sehingga data mengenai standar biaya
produksi adalah sebagai berikut:
Tabel V.16
Anggaran Biaya Produksi Tahun 2006 - 2010
Pabrik Gula Madukismo
Tahun
Anggaran BBB
Anggaran BTKL
2006
43.812.541.000
25.924.217.500,00
2007
46.868.527.000
27.912.145.500,00
2008
49.069.332.000
29.947.010.000,00
2009
50.373.067.000
32.771.233.000,00
2010
51.770.632.000
35.217.578.000,00
Sumber data: Pt. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah
Anggaran BOP
Total
61.883.423.750
65.968.464.270
69.405.491.910
74.738.699.243
78.704.196.359
Anggaran Biaya
Produksi
131.620.182.250
140.749.136.770
148.421.833.910
157.882.999.243
165.692.406.359
Dari data di atas dapat diketahui bahwa anggaran biaya produksi tahun
2006 – 2010 dapat diperoleh dari tabel anggaran biaya bahan baku ditambah
dengan tabel anggaran biaya tenaga kerja langsung dan kemudian ditambahkan
dengan anggaran biaya overhead pabrik.
3. Analisis Data
Untuk mengetahui prosedurpenyusunan anggaran biaya produksi
pada PG. Madukismo sudah sesuai dengan kajian teori penyusunan
anggaran biaya produksi dengan melalui langkah awal yaitu
menentukan rencana produksi dengan melihat data luas areal tanaman,
hasil tebu per ha, volume produksi, kecepatan/kapasitas giling per
etmal dan lama giling.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian setelah rencana produksi disusun, langkah selanjutnya
adalah menyusun rencana penjualan. Barulah selanjutnya disusun
anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan
anggaran biaya overhead pabrik. Anggaran-anggaran tersebut baru
dapat dibuat setelah penyusunan anggaran produksi selesai, karena di
dalam penyusunan anggaran ini diperlukan data jumlah produksi.
Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel perbandingan antara
penyusunan anggaran yang sesungguhnya dibuat oleh PG. Madukismo
dengan kajian teori:
Tabel V.17
Perbandingan Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
No.
Komponen
1.
Penyusunan
Rencana
Produksi
2.
Penyusunan
Rencana
Penjualan
Menurut Kajian
Teori
Rencana
produksi
dilakukan
dengan
cara menambahkan
antara
anggaran
penjualan dalam unit
dengan
unit
persediaan
akhir
produksi
selesai
yang
diinginkan
kemudian dikurangi
unit persediaan awal
produk selesai.
Rencana penjualan
ditentukan dengan
cara
mengalikan
harga jual per unit
dengan
penjualan
dalam unit yang
diharapkan.
59
Menurut Perusahaan
Rencana
produksi
dilakukan
dengan
menggunakan dasardasar anggaran yaitu
dengan mengalikan
luas areal tanaman
dengan jumlah tebu
per ha. Kemudian
hasil
tersebut
dikalikan
dengan
rendemen rata-rata.
Rencana penjualan
dilakukan
dengan
cara
rencana
produksi dikurangi
dengan persediaan
akhir yang telah
ditentukan sebesar
15% dari rencana
produksi. Setelah itu
hasilnya
ditambahkan dengan
Keteranga
n
Belum
sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Penyusunan
Anggaran
Biaya Bahan
Baku
Anggaran
biaya
bahan
baku
dilakukan
dengan
cara
mengalikan
kuantitas bahan baku
per
unit
yang
dianggarkan.
persediaan
awal
yang berasal dari
persediaan
akhir
tahun sebelumnya.
Anggaran biaya
tenaga kerja
langsung dilakukan
dengan cara
mengalikan
anggaran kebutuhan
bahan baku dengan
standar harga bahan
baku per kuintal.
4. Pembahasan
Prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan oleh
beberapa perusahaan biasanya diawali dengan menyusun rencana
penjualan dengan menggunakan ramalan penjualan. Setelah itu
menyusun rencana produksi yang kemudian dilanjutkan dengan
menyusun anggaran biaya produksi, yang meliputi: anggaran biaya
bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya
overhead pabrik. Akan tetapi, berbeda sedikit dengan prosedur
penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PG. Madukismo.
Berikut ini merupakan prosedur penyusunan anggaran biaya produksi
yang dilakukan oleh PG. Madukismo:
a. Menyusun rencana produksi
Rencana produksi di PG. Madukismo merupakan dasar untuk
menghitung jumlah tebu yang akan diproduksi. Rencana produksi
ini dilakukan terlebih dahulu dari pada rencana penjualan
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikarenakan PG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak
bersaing, dalam arti bahwa penawaran produk yang dihassilkan
perusahaan tersebut lebih kecil dari pada permintaan produk itu di
pasar. Dalam menyusun rencana produksi ini, disusun berdasarkan
dari dasar anggaran perusahaan PG. Madukismo tahun 2006 –
2010 yaitu seperti luas areal tanaman (ha), tebu per ha (ku),
volume produksi, kecepatan/kapasitas giling per atmal dan lama
giling. Dari data-data tersebut maka dapat diperoleh produksi
bulanan PG. Madukismo yang diperoleh deungan cara mengalikan
antara luas areal tanaman (ha) dengan tebu per ha (ku) dan hasilnya
dikalikan dengan rendemen rata-rata tiap tahunnya 7%. Sehingga
dapat dianggarkan jumlah produksi gula yang akan diproduksi.
b. Menyusun rencana penjualan
Setelah melalui tahap penyusunan rencana produksi, maka tahap
selanjutnya yaitu menyusun rencana penjualan. Dalam rencana
penjualan, perusahaan perlu mempertimbangkan factor-faktor
internal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misalnya:
penjualan tahun-tahun sebelumnya, dasar-dasar anggaran tahun
sebelumnya, kapasitas produksi, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas
yang dimiliki oleh perusahaan dan factor internal lainnya yang
signifikan serta faktor-faktor eksternal yang berasal dari luar
perusahaan, misalnya: keadaan perekonomian dan kemajuan
teknologi. Rencana penjualan akan berfungsi dengan baik apabila
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat, sehingga
tidak
jauh
berbeda
dengan
realisasinya.
PG.
Madukismo
mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam
membuat rencana penjualan. Faktor-faktor internal yang menjadi
pertimbangan perusahaan yaitu luas area yang ada dan hasil tebu
yang dihasilkan, kondisi keuangan perusahaan dan tenaga
kerjayang tersedia. Faktor-faktor internal merupakan faktor yang
dapat diatur, sehingga perusahaan masih dapat mengatur dan
menyelesaikan faktor-faktor ini dengan apa yang direncanakan
pada masa yang akan datang. Prestasi penjualan yang telah dicapai
pada masa lalu dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam
memproduksi gula di masa yang akan datang dan dengan mem
pertimbvangkan faktor internal lainnya seperti kondisi keuangan
maupuntenaga
kerja
yang
dimiliki,
perusahaan
dapat
menyesuaikan modal yang dimiliki dan tenaga kerja yang dimiliki
baik jumlahnya (kuantitas) maupun keterampilan dan keahliannya
(kualitas).
Dalam menyusun rencana penjualan, PG. Madukismo menentukan
persediaan akhir sebesar 15% dari rencana produksi dan persediaan
awal dari persediaan akhir tahun sebelumnya.
c. Menyusun anggaran biaya produksi
Perencanaan
produksi
menurut
sumber
perusahaan
bertujuan agar biaya dapat ditekan seefisien mungkin, selain itu
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
supaya proses produksi dapat dikerjakan tepat pada waktunya dan
produk yang dihasilkan dapat mempunyai mutu dan kualitas yang
baik, sehingga konsumen akan merasa puas terhadap produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dan akan dapat menguntungkan
perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan
produksi diantaranya adalah persediaan barang yang ada di
gudang.
Data persediaan awal PG. Madukismo dapat diketahui
dalam perusahaan karena data persediaan awal tahun anggaran
sama dengan persediaan akhir tahun 2010 (tahun yang sedang
berjalan), sedangkan untuk persediaan akhir tahun anggaran belum
dapat dicari karena belum terlaksana dan akan terjadi satu tahun
kemudian. PG. Madukismo menentukan besarnya persediaan yang
ada di gudang sebesar 15% dari rencana penjualan.
Setelah rencana produksi disusun, langkah selanjutnya
adalah menyusun anggaran biaya produksi. Anggaran biaya
produksi terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga
kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik.
1. Menyusun anggaran biaya bahan baku
Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya biaya
bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk yang
dianggarkan. Besarnya biaya bahan baku ditentukan dengan
dua langkah yaitu menentukan kuantitas bahan baku yang
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipakai untuk proses produksi dan menentukan harga bahan
baku yang dianggarkan.
a. Menetapkan standar kuantitas bahan baku berdasarkan
pemakaian rata-rata bahan baku.
Dalam
penetapan
standar
kuantitas
ini,
perusahaan
mempertimbangkan jumlah tebu yang akan diproduksi
setiap tahunnya. Maka, PG. Madukismo membuat anggaran
pemakaian rata-rata bahan baku yaitu dengan membagi
anggaran kuantitas bahan baku dengan volume produksi,
sehingga dapat diketahui bahwa PG. Madukismo untuk
memproduksi satu kuintal gula pada tahun 2006 – 2010
membutuhkan 14,29 ku tebu.
b. Menetapkan standar harga bahan baku berdasarkan harga
bahan baku.
Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per unit
yang seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku.
Standar harga bahan baku yang ditetapkan oleh PG.
Madukismo tersebut menggunakan data harga bahan baku
tahun-tahun sebelumnya yang relative stabil, sehingga
harga bahan baku di masa yang akan datang dapat
diperkirakan oleh perusahaan dengan baik.
2. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung,
perusahaan menentukan standar tariff upah langsung dan
standar jam kerja langsung.
a) Menetapkan standar tariff upah lanngsung
Standar tariff upah langsung adalah tarif upah langsunng
yang seharusnya terjadi untuk setiap pengupahan (upah per
jam). Sistem pembayaran upah yang dipakai perusahaan
mempunyai keuntungan, yaitu tenaga kerja tidak terlalu
terburu-buru menyelesaikan pekerjaan. Karena banyak
sedikitnya hasil yang mampu pegawai selesaikan tidak
berpengaruh pada besar kecilnya upah yang akan mereka
terima. Tetapi sistem ini mempunyai kelemahan, yaitu
tenaga kerja yang lebih cepat dan banyak dalam
menyelesaikan pekerjaan tetap dibayar dengan tarif yang
sama sehingga tenaga kerja yang kurang cepat tersebut
kurang mempunyai semangat yang tinggi, misalnya pada
pegawai penebangan tebu. Jadi, sebaiknya sistem ini akan
lebih baik jika diikuti dengan pengupahan insentif menurut
hasil. Hal ini berarti bahwa tenaga kerja dibayar atas dasar
tarif per jam untuk menghasilkan jumlah hasil standar,
sedangkan bagi tenaga kerja yang mampu menghasilkan
jumlah melebihi standar akan menerima upah tambahan
sejumlah besar kelebihan satuan hasil dikalikan tarif upah
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
per satuan. Tarif upah per satuan dapat dihitung dengan
cara membagi upah standar per jam dengan jumlah hasil
standar per jam. Kebijakan sistem pengupahan ini akan
memberikan kesempatan bagi karyawan yang berprestasi
untuk bekerja sungguh-sungguh dan mendapat balas jasa
minimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Menetapkan standar jam kerja langsung
Untuk menetapkan standar jam kerja langsung digunakan
rata-rata jam kerja langsung yang diperlukan untuk
menghasilkan 1 ku gula.
3. Anggaran biaya overhead pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan pada
penggolongan tiap elemen biaya overhead pabrik (biaya
overhead pabrik tetap dan biaya overhead variabel), penenyuan
dasar pembebanan yang didasarkan pada kapasitas yang
dipakai yaitu dasar jam kerja langsung dan penghitungan tarif
biaya overhead pabrik.
a) Menggolongkan anggaran biaya overhead pabrik
Pemisahan baiya overhead pabrik ke dalam biaya tetap dan
variabel yang dilakukan PG. Madukismo sudah tepat,
sehingga apabila terjadi penyimpangan biaya overhead
pabrik dengan realisasinya dapat ditelusuri sebabnya,
apakah disebabkan karena elemen biaya overhead pabrik
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetap yang umumnya tidak berubah dari yang akan
dianggarkan,
atau
disebabkan
karena elemen
biaya
overhead pabrik variabel yang jumlahnya berbeda dari
waktu ke waktu sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
b) Menentukan dasar pembebanan yang berdasarkan jam kerja
langsung.
Penentuan dasar pembebanan biaya overhead pabrik
berdasarkan jam kerja kangsung yang dilakukan perusahaan
sudah tepat karena diantara elemen biaya overhead pabrik
yang dianggarkan, biaya tenaga kerja tidak langsung
jumlahnya relatif besar, dengan demikian unsur biaya
overhead pabrik sebagian besar berorientasi pada tenaga
kerja, sehingga dasar pembebanan yang lebih dekat dengan
biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung
atau jam kerja langsung.
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik total, tetap dan
variabel yang dilakukan perusahaan digunakan untuk
analisa terhadap biaya overhead pabrik.
Pada prosedur penyusunan biaya produksi yang dilakukan oleh PG.
Madukismo di atas dapat diketahui bahwa prosedur penyusunan tersebut belum
tepat karena belum sesuai dengan prosedur penyusunan anggaran biaya produksi
menurut kajian teori sepenuhnya. Hal ini dikarenakan langkah awal yang
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan PG. Madukismo dalam menyusun anggaran biaya produksi adalah
membuat rencana produksi dan selanjutnya membuat anggaran penjualan. Ini
bertolak belakang dengan kajian teori yaitu membuat anggaran penjualan terlebih
dahulu kemudian langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana produksi. Dengan
demikian hal ini tercipta belum ada kesesuaian sepenuhnya pada prosedur
penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo dengan kajian teori.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, kesimpulan yang dapat ditarik
dari penellitian ini yaitu penyusunan anggaran biaya produksi pada PG.
Madukismo belum sesuai menurut kajian teori. Hal ini dapat dilihat dari
prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan perusahaan,
yaitu pada langkah penyusunan rencana produksi dan penyusunan
anggaran penjualan belum sesuai, walaupun pada penyusunan anggaran
biaya bahan baku, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung dan
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik sudah sesuai dengan kajian
teori. Ketidaksesuaian penyusunan anggaran terhadap kajian teori ini
disebabkan karena PG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak bersaing,
dalam arti bahwa penawaran produk yang dihasilkan perusahaan tersebut
lebih kecil dari pada permintaan produk itu di pasar, maka anggaran
produksi disusun lebih dulu dari pada anggaran penjualan, akan tetapi
pada kajian teori, anggaran penjualan disusun terlebih dahulu. Sehingga
belum ada kesesuaian sepenuhnya pada prosedur penyusunan anggaran
biaya produksi PG. Madukismo dengan kajian teori. Dengan demikian, hal
ini belum dapat menjamin terkendalinya biaya produksi di PG.
Madukismo.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada PG. Madukismo data yang diperoleh
adalah data dari tahun 2006 – 2010, sehingga data yang diperoleh tidak
dapat mewakili tahun-tahun yang sebelumnya ataupun sesuadahnya,
karena sifat data yang sementara dan tidak berlaku pada masa yang akan
datang.
C.
Saran
Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan, maka
saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya penelitian yang
akan datang lebih menggunakan data-data lengkap dan dapat mewakilidata
yang dibutuhkan untuk waktu yang akan datang.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. (1996) Anggaran Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Ahyari, Agus. (1998). Anggaran Perusahaan, Pendekatan Kuantitatif Buku I.
Yogyakarta: BPFE.
Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen. (1994). Management Accounting
(Third Edition). Ohio USA.International Thompson Publishing.
Hartanto, D. (1987).Akuntansi Untuk Usahawan.Jakarta: LP FEUI.
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi. (1993). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian
Biaya (edisi ketiga). Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi (1993). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YKPN.
Mulyatno, S. (1974). Anggaran Perusahaan. Jakarta: Lembaga Administrasi
Perusahaan FE Universitas Trisakti.
Munandar, M. (1996). Budgeting: Perencanaan kerja, PengkoordinasianKerja,
Penawaran Kerja. Yogyakarta: BPFE.
Supriyono, R.A. (1991). Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Serta Data Relevan Untuk Pembuatan Keputusan.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Download